IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
|
|
- Hendra Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan yaitu lag exclusion dan weak exogeneity dengan menggunakan alat analisis Software Eviews versi 6.0. Metode VEC digunakan dalam penelitian karena sesuai untuk data time series dan sesuai untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Tahapan-tahapan dalam analisis VEC adalah sebagai berikut: 4.1. Uji Stasioneritas Data Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat time series guna mengetahui apakah data tersebut mengandung akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit atau bersifat stasioner berarti data tersebut memiliki ragam yang tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya. Apabila data yang digunakan tidak stasioner maka dapat menghasilkan hubungan palsu atau spurious regression. Spurious regression adalah regresi yang menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik tetapi pada kenyataannya tidak, atau tidak sebesar yang nampak pada regresi yang dihasilkan.
2 52 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Akar Unit pada Level Variabel ADF Nilai Kritis MacKinnon Keterangan* Statistic 1% 5% 10% INF Tidak Stasioner M0GRW Stasioner M1GRW Tidak Stasioner M2GRW Stasioner DEFY Stasioner Sumber : Lampiran 3 *) taraf nyata 5% Hasil uji ADF in level atau I(0) menunjukkan bahwa nilai mutlak statistik ADF lebih besar dari nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 5 persen pada variabel M0GRW, M2GRW dan DEFY sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel tersebut tidak mengandung akar unit atau sudah stasioner pada level. Sedangkan untuk variabel INF dan M1GRW, nilai mutlak statistik ADF lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon sehingga disimpulkan kedua variabel mengandung akar unit atau belum stasioner pada level. Oleh karena itu, diperlukan pengujian akar unit lanjutan yaitu pengujian in first difference atau I(1) untuk kedua variabel tersebut agar stasioner pada tingkat yang sama (Tabel 4.1). Tabel 4.2. Hasil Pengujian Akar Unit pada First Difference Variabel ADF Nilai Kritis MacKinnon Keterangan* Statistic 1% 5% 10% INF Stasioner M1GRW Stasioner Sumber : Lampiran 3 *) taraf nyata 5% Hasil pengujian in first difference atau I(1) menunjukkan bahwa variabel INF dan M1GRW tidak mengandung akar unit atau stasioner pada taraf nyata 5 persen. Hal ini karena nilai mutlak statistik ADF lebih besar dari nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 5 persen (Tabel 4.2). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang diestimasi sudah stasioner dan
3 53 dapat dilanjutkan dengan langkah pengujian selanjutnya yaitu penentuan lag optimal Penentuan Lag Optimal Penentuan lag optimal penting untuk dilakukan karena dalam metode VAR, lag optimal dari variabel endogen merupakan variabel independen yang digunakan dalam model. Lag optimal dalam model ini ditentukan nilai Schwarz Information Criteria (SC) yang terkecil. Tabel 4.3. Penentuan Lag Optimal Lag Schwarz Information Criterion (SC) * * * Sumber : Lampiran 4 *) lag optimal Berdasarkan Tabel 4.3, lag optimal dari seluruh sistem trivariabel (,, dan ) pada model VAR adalah lag 1. Setelah itu diuji kembali dengan lag 1 untuk melihat apakah ketiga sistem trivariabel tersebut stabil atau tidak. Hasil pengujian kestabilan model VAR dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil uji kestabilan menunjukkan bahwa seluruh sistem trivariabel tersebut stabil karena semua modulusnya tidak lebih besar dari 1. Uji stabilitas ini perlu dilakukan karena persamaan yang tidak stabil akan menyebabkan hasil dari Impulse Response Function (IRF) menjadi tidak valid.
4 Uji Kointegrasi Kointegrasi merupakan hubungan jangka panjang (long term relationship) antara variabel-variabel stasioner pada derajat integrasi yang sama. Konsep dari kointegrasi menyatakan bahwa jika satu variabel atau lebih tidak stasioner akan tetapi terkointegrasi, maka kombinasi linier antara variabel dalam sistem akan bersifat stasioner, sehingga diperoleh sistem persamaan jangka panjang yang relatif stabil (Enders, 2004). Uji kointegrasi pada penelitian ini menggunakan Johansen Trace Statistic Test untuk mengetahui konsistensi jangka panjang dari model yang dianalisis. Tabel 4.4. Hasil Uji Kointegrasi Johansen System Hypothesis Eigenvalue Trace Statistic 5 Percent Critical Value Z 1 r = 0* r 1* r Z 2 r = 0* r r Z 3 r = 0* r r Sumber : Lampiran 7 *) tolak H0 pada taraf 5 % Jumlah persamaan yang terkointegrasi dari setiap sistem trivariabel dapat diketahui dengan membandingkan nilai Trace Statistic terhadap nilai Critical Value. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 persen. Apabila nilai Trace Statistic lebih besar daripada nilai 5 Percent Critical Value maka persamaan tersebut terkointegrasi. Hasil uji kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa untuk sistem trivariabel dan terdapat satu persamaan yang
5 55 terkointegrasi pada taraf 5 persen, sedangkan pada sistem trivariabel terdapat dua persamaan yang terkointegrasi pada taraf 5 persen (Tabel 4.4) Persamaan Jangka Panjang Inflasi, Pertumbuhan Uang dan Defisit Anggaran Persamaan jangka panjang inflasi, pertumbuhan uang dan defisit anggaran dapat diidentifikasi dengan model Vector Error Correction. Penggunaan model VEC adalah untuk melihat hubungan keseimbangan jangka panjang dari persamaan-persamaan yang terkointegrasi. Sebagai tambahan, ketika terjadi shock yang tidak terduga yang menyebabkan variabel-variabel tersebut menyimpang dari kondisi keseimbangan, maka model tersebut juga memberikan penilaian melalui penyesuaian dinamis pada jangka pendek menuju jangka panjang. Intepretasi dapat dilakukan dengan melihat koefisien kointegrasinya dan pembacaan tanda adalah terbalik dari tanda koefisiennya. Kemudian, untuk mendapatkan hasil analisis statistik dan ekonomi yang lebih tepat pada model VEC, maka tingkat signifikansi dan tanda koefisien dari variabel tidaklah cukup sehingga perlu dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan yaitu exclusion dan weak exogeneity. Uji exclusion digunakan untuk menilai dan mengevaluasi hubungan (signifikansi) antar variabel terhadap sistem dalam persamaan jangka panjang. Jika hipotesis awal (H0) ditolak pada vektor pertama maka variabel tersebut dapat dimasukkan (signifikan) ke dalam sistem. Sedangkan uji weak exogeneity dapat digunakan untuk membuktikan variabel tersebut dapat menjadi variabel yang menjelaskan (biasanya berada di sisi sebelah kanan persamaan) sebagai eksogen terhadap sistem atau hanya menjadi variabel
6 56 yang dijelaskan (berada di sisi sebelah kiri persamaan) sebagai endogen terhadap sistem. Pada uji ini, jika hipotesis awal (H0) tidak mampu ditolak maka variabel tersebut sebagai weak exogeneity. Hasil uji kointegrasi pada analisis model Vector Error Correction, menunjukkan koefisien estimasi jangka panjang. Hasil vektor kointegrasi inflasi, pertumbuhan uang dan defisit anggaran dapat dilihat pada Tabel 4.5, dimana angka di dalam kurung merupakan standard error. T-statistik diperoleh dari pembagian koefisien variabel dengan standard error, jika t-statistik lebih besar dari t-tabel (pada taraf nyata 5 persen), maka variabel independen memberikan pengaruh terhadap variabel dependen. Untuk intepretasi dapat dilakukan dengan melihat koefisien kointegrasinya dan pembacaan tanda adalah terbalik dari tanda koefisiennya.
7 57 Tabel 4.5. Hasil Estimasi VEC Sistem (INF, M0GRW, DEFY) : Standardized Eigenvectors (β s) INF M0GRW DEFY Vektor pertama * ( ) ( ) ( ) Vektor kedua * ( ) ( ) ( ) Standardized Adjustment Coefficients (α s) D(INFYOY) D(M0GRW) D(DEFY) Sistem (INF, M1GRW, DEFY) : Standardized Eigenvectors (β s) INF M1GRW DEFY C Vektor pertama * ( ) ( ) ( ) ( ) Standardized Adjustment Coefficients (α s) D(INFYOY) D(M1GRW) D(DEFY) Sistem (INF, M2GRW, DEFY) : Standardized Eigenvectors (β s) INF M2GRW DEFY Vektor pertama * * ( ) ( ) ( ) Standardized Adjustment Coefficients (α s) D(INFYOY) D(M2GRW) D(DEFY) Sumber : Lampiran 8 *) signifikan pada taraf nyata 5%
8 58 Tabel 4.6. Hasil Uji Lag Structure Uji Lag Structure Sistem Trivariabel Sistem (INF, M0GRW, DEFY) : INF M0GRW DEFY * * Uji Lag Exclusion LR~ Sistem (INF, M1GRW, DEFY) : INF M1GRW DEFY * * Sistem (INF, M2GRW, DEFY) : INF M2GRW DEFY * Sistem (INF, M0GRW, DEFY) : INF M0GRW DEFY * Uji Weak Exogeneity LR~ Sistem (INF, M1GRW, DEFY) : INF M1GRW DEFY * Sistem (INF, M2GRW, DEFY) : INF M2GRW DEFY * Sumber : Lampiran 9 *) tolak H0 pada taraf 5 % ( variabel tabel = 3,84) Persamaan pada Sistem INF = DEFY [ ] M0GRW = DEFY [ ] Berdasarkan hasil estimasi sistem trivariabel pada Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa terdapat dua persamaan jangka panjang yang dipengaruhi oleh defisit anggaran yaitu persamaan jangka panjang inflasi dan pertumbuhan M0 (base money). Pengaruh defisit anggaran terhadap inflasi dan pertumbuhan M0 tersebut dapat diidentifikasi dengan Vector Error Correction Restrictions. Pada
9 59 persamaan jangka panjang inflasi, vektor kointegrasi inflasi dan pertumbuhan M0 direstriksi masing-masing menjadi = 1 dan = 0, agar hubungan defisit anggaran terhadap inflasi dapat diidentifikasi. Sedangkan untuk melihat hubungan defisit anggaran terhadap pertumbuhan M0, maka pada persamaan jangka panjang pertumbuhan M0 perestriksian vektor kointegrasi inflasi dan pertumbuhan M0 diubah menjadi = 0 dan = 1. Kemudian dengan melihat t-statistik (angka dalam tanda kurung siku) pada variabel defisit anggaran yang lebih besar daripada t-tabel pada taraf nyata 5 persen maka dalam jangka panjang defisit anggaran berpengaruh signifikan terhadap inflasi dan pertumbuhan M0. Defisit anggaran memiliki hubungan yang positif terhadap inflasi maupun pertumbuhan M0. Defisit anggaran mempengaruhi inflasi dengan koefisien sebesar 23,87, artinya jika defisit anggaran meningkat sebesar satu persen maka laju inflasi akan meningkat 23,87 persen. Sedangkan pertumbuhan M0 dipengaruhi defisit anggaran dengan koefisien sebesar 52,31. Hal ini berarti pertumbuhan M0 akan meningkat sebesar 52,734 persen ketika defisit anggaran meningkat sebesar satu persen. Namun untuk mengetahui hubungan jangka panjang antar variabel pada sistem trivariabel dan memeriksa ketepatan estimasi VAR/VEC maka belum cukup jika hanya menggunakan tingkat signifikansi dan tanda koefisien yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan dua uji lag structure tambahan yaitu lag exclusion dan weak exogeneity yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.6. Berdasarkan uji lag exclusion ( ) pada sistem, terdapat hasil yang sangat menarik dimana hipotesis awal (H0) tidak mampu ditolak pada tingkat
10 60 kepercayaan 95 persen hanya pada variabel defisit anggaran, artinya variabel defisit anggaran tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap sistem dalam jangka panjang. Sehingga dapat dikatakan bahwa hanya variabel inflasi dan pertumbuhan M0 (base money) signifikan terhadap sistem trivariabel dalam jangka panjang. Sedangkan hasil dari uji lag structure kedua yaitu uji weak exogeneity diketahui bahwa H0 mampu ditolak oleh variabel inflasi, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut merupakan variabel endogen yang tidak bisa menjadi variabel eksogen, sedangkan untuk variabel sisanya (defisit anggaran dan pertumbuhan M0) dapat menjadi variabel eksogen. Berdasarkan hasil estimasi VEC dan dua uji lag structure tambahan pada sistem trivariabel tersebut didapatkan fakta yang menarik, antara lain: a. Defisit anggaran tidak mempengaruhi pertumbuhan M0 (base money). Pembiayaan defisit anggaran dapat dilakukan pemerintah melalui penciptaan uang (money creation), menerbitkan surat utang, menggunakan cadangan devisa maupun utang luar negeri. Pada saat perencanaan APBN tersebut, koordinasi Pemerintah dan Bank Indonesia menjadi penting. Bank Indonesia yang telah bersifat independen, artinya Bank Indonesia dilarang memberikan pinjaman kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran APBN baik secara langsung (money creation) maupun melalui pembelian surat utang negara (monetized the debt). Hal ini dikarenakan pengalaman hyperinflation pada periode 1960 hingga 1970 menunjukkan bahwa fiscal dominance telah terjadi di Indonesia dimana ekspansi moneter untuk pembiayaan pengeluaran fiskal telah terbukti secara nyata berdampak pada
11 61 tidak terkendalinya base money (M0) dan money supply (M1 dan M2) yang mengakibatkan hyperinflation. Oleh karena itu, pembiayaan defisit anggaran haruslah mencari alternatif yang lain, misalnya saja penerbitan surat utang negara kepada publik maupun menambah utang luar negeri walaupun tidak dapat dipungkiri pembiayaan tersebut juga mempunyai resiko, contohnya ketergantungan utang luar negeri, krisis nilai tukar, serta beban utang dan bunga utang yang besar. b. Selain pertumbuhan M0 (base money), laju inflasi juga tidak dipengaruhi oleh defisit anggaran. Hal tersebut juga menunjukkan jika penerapan Inflation Targetting Framework (ITF) yang bertujuan untuk mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah sudah cukup berhasil, karena salah satu syarat yaitu tidak adanya dominasi fiskal (pemerintah) dalam kebijakan moneter (Bank Indonesia) juga sudah terpenuhi. Defisit anggaran yang bersifat netral terhadap inflasi menunjukkan bahwa defisit anggaran pemerintah akan direspon oleh masyarakat dengan langkah antisipatif terhadap penerbitan surat hutang maupun kenaikan tingkat pajak periode yang akan datang, hal ini sesuai dengan teori Ricardian Equivalence (RE). Inflasi terkadang juga terjadi bukan karena base money (M0) atau money supply (M1 dan M2) tetapi mungkin karena faktor non moneter seperti harga pangan yang bergejolak (volatile foods) dan administered price. Harga pangan yang bergejolak dan administered price seringkali menjadi penyebab inflasi di negara berkembang, khususnya Indonesia. Bank Indonesia memang hanya bisa untuk
12 62 menetapkan core inflation (inflasi inti) sedangkan volatile foods dan administered price sulit sekali untuk dihindari. Persamaan pada Sistem dan INF = DEFY [ ] dan INF = M2GRW DEFY [ ] [ ] Berdasarkan hasil persamaan sistem trivariabel dan pada Tabel 4.5, tampak berbeda dengan hasil pada sistem trivariabel antara lain jumlah dari persamaan jangka panjang, vektor kointegrasi yang direstriksi, dan tanda koefisien dari variabel defisit anggaran. Sistem trivariabel dan hanya memiliki satu persamaan jangka panjang saja yaitu persamaan inflasi sehingga tidak perlu untuk direstriksi variabel kointegrasi inflasi dan pertumbuhan M1 dan M2. Namun ternyata persamaan inflasi pada sistem trivariabel dan pun memiliki perbedaan dalam hal variabel yang mempengaruhi. Persamaan inflasi pada sistem trivariabel menunjukkan bahwa dalam jangka panjang defisit anggaran signifikan mempengaruhi laju inflasi. Namun hubungan keduanya adalah negatif (berbeda dengan hasil pada sistem trivariabel ) dengan koefisien sebesar 10,68. Hal ini berarti ketika defisit anggaran meningkat sebesar satu persen maka inflasi malah akan menurun sebesar 10,68 persen sedangkan pada sistem trivariabel, inflasi memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan M2 namun negatif dengan defisit anggaran. Pertumbuhan
13 63 M2 dan defisit anggaran signifikan mempengaruhi inflasi dalam jangka panjang dengan koefisien masing-masing sebesar 1,31 dan 14,34, artinya jika pertumbuhan uang meningkat sebesar satu persen maka inflasi juga akan meningkat sebesar 1,31 persen namun inflasi akan menurun sebesar 14,34 persen jika defisit anggaran meningkat sebesar satu persen. Proses pengujian yang sama dilakukan seperti sistem trivariabel, untuk mengetahui hubungan jangka panjang antar variabel dalam sistem trivariabel dan serta memeriksa ketepatan estimasi VAR/VEC maka tidak cukup jika hanya menggunakan tingkat signifikansi dan tanda koefisien yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan juga dua uji lag structure tambahan yaitu lag exclusion dan weak exogeneity yang hasilnya terdapat pada Tabel 4.6. Berdasarkan uji exclusion ( ) pada sistem dan, terdapat hasil menarik dan memiliki kesamaan dengan dimana selain variabel pertumbuhan M2 yang tidak mampu menolak hipotesis awal (H0) pada selang kepercayaan 95 persen, defisit anggaran ternyata juga tidak mampu menolak H0 sehingga menyebabkan defisit anggaran dan pertumbuhan M2 tidak berpengaruh (tidak signifikan) terhadap sistem dalam jangka panjang. Sehingga hanya variabel inflasi dan pertumbuhan M1 yang signifikan dalam kedua sistem trivariabel tersebut. Berdasarkan hasil dari uji tambahan kedua yaitu uji weak exogeneity diketahui bahwa hipotesis awal (H0) mampu ditolak pada taraf nyata 5 persen hanya pada variabel pertumbuhan M1 pada sistem maka dapat dikatakan variabel tersebut tidak bisa menjadi variabel eksogen dalam sistem. Kemudian
14 64 pada sistem, variabel inflasi mampu menolak hipotesis nol, sehingga variabel eksogen pada persamaan di atas adalah pertumbuhan M2 dan defisit anggaran. Berdasarkan hasil estimasi VEC dan dua uji lag structure tambahan pada sistem trivariabel tersebut didapatkan fakta yang menarik, antara lain: a. Laju inflasi tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan M1 dan M2 (money supply). Dalam kebijakan moneter, sasaran antara yang digunakan untuk mencapai sasaran akhir yaitu inflasi yang rendah dan stabil (sesuai dengan ITF) terkadang lebih efektif melalui interest rate (tingkat suku bunga) daripada money supply (M1 dan M2). Tingkat suku bunga menjadi variabel yang lebih dicermati para pelaku pasar dan rumah tangga daripada money supply (M1 dan M2) karena tingkat suku bunga mencerminkan cost of capital (biaya modal), yang pada gilirannya akan mempengaruhi pengeluaran investasi dan konsumsi yang merupakan komponen dari permintaan agregat. Hal ini semakin menguatkan bahwa laju inflasi di Indonesia lebih karena faktor non moneter seperti harga pangan yang bergejolak (volatile foods), administered price, kelembaman (inersia) inflasi ataupun international driven issue. Namun harga pangan yang bergejolak dan administered price seringkali menjadi penyebab inflasi di negara berkembang, khususnya Indonesia. Bank Indonesia memang hanya bisa menetapkan core inflation (inflasi inti) sedangkan volatile foods dan
15 65 administered price sulit untuk dikendalikan karena bukan variabel moneter dan banyak faktor yang mempengaruhinya. b. Defisit anggaran pemerintah tidak mempengaruhi laju inflasi. Inflation Targetting Framework (ITF) yang bertujuan untuk mencapai dan menjaga tingkat inflasi yang rendah sudah cukup berhasil diterapkan, karena salah satu syarat yaitu tidak adanya dominasi fiskal (pemerintah) dalam kebijakan moneter (Bank Indonesia) sudah terpenuhi. Defisit anggaran yang bersifat netral terhadap inflasi menunjukkan bahwa defisit anggaran pemerintah akan direspon oleh masyarakat dengan langkah antisipatif terhadap penerbitan surat hutang maupun kenaikan tingkat pajak periode yang akan datang, hal ini sesuai dengan teori Ricardian Equivalence (RE). Selain itu, laju inflasi di Indonesia sering kali terjadi bukan karena base money (M0), money supply (M1 dan M2) dan defisit anggaran, namun mungkin lebih kepada faktor non moneter seperti harga pangan yang bergejolak (volatile foods) dan administered price. Berdasarkan hasil estimasi seluruh sistem trivariabel juga dapat dibandingkan dengan teori-teori yang berlaku dalam ekonomi, antara lain Pertama, hipotesis kaum monetaris orthodoks (MH) dimana perubahan yang sebanding untuk jumlah nominal dari uang menyebabkan perubahan yang sebanding juga pada tingkat harga (inflasi) tidak berlaku di Indonesia karena laju inflasi yang tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan M1 dan M2 (money supply). Kedua, defisit anggaran yang tidak mempengaruhi secara
16 66 langsung terhadap laju inflasi, membuktikan bahwa fiscal dominance tidak terjadi di Indonesia, sehingga the fiscal theory of the price level (FTPL) juga tidak berlaku. Ketiga, teori yang dapat menjelaskan hubungan antara defisit anggaran, pertumbuhan uang (M0, M1 dan M2) adalah teori Ricardian Equivalence (RE) yang beranggapan bahwa defisit anggaran tidak akan berpengaruh ke variabel makroekonomi dan perekonomian. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil pada penelitian ini yaitu dalam jangka panjang defisit anggaran tidak mempengaruhi pertumbuhan uang (M0, M1 dan M2) dan laju inflasi Uji Kausalitas Granger (Granger Causality Test) Uji kausalitas Granger dilakukan dengan tujuan untuk melihat kausalitas dari variabel-variabel dalam suatu sistem persamaan. Kemudian dengan menggunakan Pairwise Granger Causality Test, maka keterkaitan variabelvariabel dalam model penelitian ini, khususnya keterkaitan defisit anggaran terhadap pertumbuhan uang (M0, M1 dan M3) dan inflasi akan dapat terlihat. Tabel 4.7. Hasil Uji Kausalitas Granger Pair-Variables Causal Direction (Probability) DEFY, M0GRW * DEFY, M1GRW DEFY, M2GRW DEFY, INF M0GRW, INF * M1GRW, INF M2GRW, INF Sumber : Lampiran 10 *) signifikan pada taraf nyata 5%
17 67 Hipotesis awal (H0) yang diuji adalah tidak adanya kausalitas antar variabel. Sementara hipotesis alternatif (H1) adalah adanya kausalitas antar variabel. Untuk menolak ataupun menerima H0, dapat menggunakan nilai probability. Apabila nilai probability lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan yaitu 5 persen, maka H0 ditolak. Hasil uji kausalitas yang tertera pada Tabel 4.7, terlihat bahwa pertumbuhan M0 memiliki hubungan searah terhadap variabel defisit anggaran dan laju inflasi. Hal ini semakin mengindikasikan bahwa defisit anggaran (DEFY) tidak memiliki hubungan dengan pertumbuhan uang (M0GRW, M1GRW dan M2GRW) dan inflasi (INF).
III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector
52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung akar-akar unit atau tidak. Data yang tidak mengandung akar unit
32 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Estimasi VAR 4.1.1 Uji Stasioneritas Uji kestasioneran data pada seluruh variabel sangat penting dilakukan untuk data yang bersifat runtut waktu guna mengetahui apakah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang
40 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Pra Estimasi 4.1.1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Pada penerapan analisis regresi linier, asumsi-asumsi dasar yang telah ditentukan harus dipenuhi. Salah satu asumsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000
28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. time series. Data time series umumnya tidak stasioner karena mengandung unit
48 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kestasioneritasan Data Uji stasioneritas data dilakukan pada setiap variabel yang digunakan pada model. Langkah ini digunakan untuk menghindari masalah regresi lancung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious
48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek
53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data
23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan makro yang dijalankan oleh pemerintah bersama dengan kebijakan moneter dan sektoral. Kebijakan fiskal yang dijalankan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,
Lebih terperinciAnalisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)
Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005:01 2015:12) DISUSUN OLEH : SITI FATIMAH 27212052 LATAR BELAKANG Kebijakan moneter
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Dalam mendapatkan estimasi model VECM, tahap pertama yang harus dilakukan pada pengujian data adalah dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas. Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing
Lebih terperinciV. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS
59 V. SPESIFIKASI MODEL DAN HUBUNGAN CONTEMPORANEOUS 5.1 Pengujian Asumsi Time Series 5.1.1 Uji Stasioneritas Uji Stasioneritas merupakan uji awal untuk setiap data time series yang masuk dalam model dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series
30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu (timeseries) bulanan dari periode 2008:04 2013:12 yang diperoleh dari laporan Bank
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran
20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. langkah yang penting sebelum mengolah data lebih lanjut. Data time series yang
60 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini akan didasarkan pada langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab III. Langkah pertama merupakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock
40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kualitas Instrumen 1. Hasil Uji Stasioneritas Data (Unit Root Test) Uji stasioneritas data menggunakan metode pengujian ADF (Augmented Dickey Fuller)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak
46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Unit Root Test Augmented Dickey Fuller (ADF-Test)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing variabel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,
BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran
3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pengembangan bahan bakar alternatif untuk menjawab isu berkurangnya bahan bakar fosil akan meningkatkan permintaan terhadap bahan bakar alternatif, dimana salah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework
63 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework (BMTF) periode
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Data 1. Analisis Bank Indonesia Rate Bank Indonesia rate atau yang disebut dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series
51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Penentuan tempat dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini
43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang
Lebih terperinciINTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA
101 IX. INTEGRASI SPASIAL PADA PASAR MINYAK GORENG DI INDONESIA Meskipun industri minyak goreng sawit telah tersebar di 19 propinsi, sentra produksi minyak goreng yang utama masih terpusat di Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang
III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan
Lebih terperinciINTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK
81 VII. INTEGRASI PASAR CPO DUNIA DAN DOMESTIK Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia saat ini dengan produksi CPO pada tahun 2010 mencapai 23,6 juta ton atau mencapai 44% dari total produksi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari
40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Berdsarkan kajian beberapa literatur penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data
41 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Analisis integrasi pasar dan transmisi harga merupakan bagian dari analisis data time series. Penelitian ini menggunakan data bulanan pada periode Januari
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sumber Data Keselurahan data yang diterima sebelumnya belum mengindikasikan dinamika perubahan sehingga harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan data dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2011. Datadata yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini
27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Laju Inflasi di Indonesia. masih menunjukkan fluktuasi seperti pada Gambar 4.1. Rata-rata inflasi tahun
37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif 4.1.1. Gambaran Umum Laju Inflasi di Indonesia Laju inflasi tahunan Indonesia selama kurun waktu 2000 hingga 2011 masih menunjukkan fluktuasi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan karena beberapa faktor yang berpengaruh, tidak dapat ditentukan pada saat keputusan diambil.
Lebih terperinciANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA
ANALISIS KAUSALITAS ANTARA BI RATE DENGAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA Maria Alvyonita Paidi Hidayat Abstract : This research has a purpose to analyze causality relationship between BI Rate and money
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian di dasari oleh dua indikator ekonomi makro yaitu tingkat bunga (BI Rate) dan inflasi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat ditandai dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskripstif merupakan pengujian hipotesis
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Stasioneritas/ Unit Root Test Uji stasioneritas dalam penelitian ini adalah menggunakan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner,
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengujian Pra Estimasi 5.1.1. Uji Kestasioneran Data Langkah awal yang perlu dilakukan dalam data time series adalah uji stasioner, untuk melihat ada atau tidaknya unit root
Lebih terperinciBAB III METODE PENILITIAN
44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun waktu (timeseries) yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), SukuBunga Deposito, Inflasi, dan Obligasi PemerintahTerhadap Simpanan
Lebih terperinci(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA
(T.2) PENERAPAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (TVECM) PADA DATA INFLASI DAN SUKU BUNGA Widiyantono 1), Budi Nurani R 2), Gumgum Darmawan 3) 1)Mahasiswa Program Magister Statistika Terapan Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious regression. Jika nilai t-
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Unit Root Test Uji akar unit atau disebut juga dengan uji akar stasioner yang digunakan untuk menguji data yang bersifat time series agar terhindar dari spurious
Lebih terperinciBAB IV. Hasil dan Pembahasan. 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian. dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor-sektor ini
BAB IV Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Analisis Deskriptif Saham Sektor Pertanian Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pengeluaran riil pemerintah (G t ), PBD riil (Y t ), konsumsi (CC t ), investasi (I t ), Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah
III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI
3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti
Lebih terperinciJurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No
ANALISIS KOINTEGRASI ANTARA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), DAN INDEKS HARGA PEDAGANG BESAR (IHPB) DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2007-2013 Oleh: Drs. Bonaraja Purba, M.Si*)
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL ANALISIS Pengujian vektor autoregresi pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi perangkat lunak Eviews versi 6 yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Quantitative
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang terdiri dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang bergerak dari
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan
Lebih terperinci