RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009"

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN ACARA PEMERIKSAAN PERKARA (I) J A K A R T A RABU, 20 MEI 2009

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009 PERIHAL Permohonan perselisihan hasil pemilihan umum calon anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dan dewan perwakilan rakyat daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). PEMOHON - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ACARA Pemeriksaan perkara (I) Rabu, 20 Mei 2009, Pukul WIB. Ruang Sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H. (Ketua) 2) Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum (Anggota) 3) Dr. Harjono, S.H., M.CL. (Anggota) Makhfud, S.H. Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Kuasa Hukum Pemohon: - Dwi Ria Latifa, S.H. - Dr. Andi Muhammad Asrun, S.H., M.H. - Aidi johan, S.H., M.H. - Sutra Dewi, S.H. - Berto H. Harahap, S.H. - Nety Saragih, S.H. - Pasang Haro, S.H. - Harahap Manurung, S.H. - Simeon Tumbel, S.H. - Tanda Pardamaian Nasution, S.H. - Moh. Ma ruf, S.H., M.H. - Romeo Tumbel, S.H. - Arteria Dahlan, S.T., S.H. Termohon: - Agus mahfud fauzi - Agus Hasto Utomo - Mustofa (KPUD BLORA) - Suhadi Situmorang (Anggota KPUD Samosir) - Ahmad Faisal (Anggota KPU Banjar) - Al Idrus (KPUD Makasar) - Wajirman (KPUD Kerinci) - Sukarman (KPUD Barito Timur) - Mahmud Suwandi (Ketua KPUD Demak) Kuasa Hukum Termohon: - Tim Hukum KPU Kuasa Hukum Pihak Terkait (PKS): - Tim Kuasa Hukum 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Sidang Mahkamah Konstitusi untuk pemeriksaan Perkara Nomor 50/PHPU.C-VII/2009, dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3 X Kepada Pemohon, dipersilakan untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan secara singkat dan setiap pembicara supaya menyebutkan lebih dulu nama dirinya, dipersilakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: DWI RIA LATIFA, S.H. Terima kasih Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, sebelum dimulai mungkin akan lebih dulu kami perkenalkan saja tim pengacara, yang tergabung dalam, tim hukum dan advokasi DPP PDI Perjuangan. Yaitu antara lain Saudara Dr. Andi Muhamad Asrun, S.H., M.H., Saudara Mohamad Ma ruf, S.H., M.H., Saudara. Aidi Johan, S.H., M.H., Saudara Sutra Dewi, Saudara Berto Harahap, Saudara Mustofa Abidin, Saudara Amir Burhanudin, saudara. Farida Hanum, Saudara Nety Saragih, Saudara Pasang Haro, Saudara Harapan Manurung, Saudara Simon Petrus, Saudara Tanda Perdamaian Nasution, Saudara Romeo Tumbel, Saudara Arteria Dahlan, Saudara. Ishak Zulkarnaen, Saudara Skarpiandi, dan saya sendiri Dwi Ria Latifa. Sebelum kami lanjut untuk pokok persoalan dan juga nanti kami akan berikan ada terdapat perubahan-perubahan. Kami ingin menyampaikan dulu terlebih dahulu beberapa hal antara lain, bahwa ada dua perkara yang kami akan tarik dalam persidangan ini secara resmi, mohon diperkenankan dengan alasan-alasan antara lain, untuk perkara Ogan Komering Ilir hari ini kami nyatakan untuk tidak dilanjutkan, mohon diperkenankan. Karena sudah ada berita acara dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 204/WA/KPU- OKI/V/2009 tentang penetapan hasil pemilihan umum perolehan kursi partai politik peserta pemilihan udan penetapan calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir pemilihan umum tahun 2009, dimana antara lain menyatakan bahwa, untuk PDI Perjuangan kursi yang kami perjuangkan khusus untuk OKI hari ini ternyata sudah dikabulkan sebelum persidangan ini dimulai. Dan penetapannya dilakukan pada tanggal 16 Mei 2009 yang lalu. Nanti kami akan berikan bukti penetapan dari KPU Ogan Komering Ilir. Kemudian yang kedua, khusus untuk perkara dari Kabupaten Dapil 3

5 Pati 5, dimana dari pihak yang pada saat awalnya memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengajukan gugatan ini ternyata kemarin meminta kami menarik, dengan alasan ada bukti-bukti mereka anggap tidak sesuai dengan yang harus kita persembahkan. Jadi daripada nanti terjadi sesuatu yang tidak efektif, mereka ingin kita mencabutnya. Mohon berkenan dari Majelis Hakim Yang Mulia untuk dua hal tersebut. Selanjutnya rekan kami akan membacakan perbaikanperbaikan terhadap masing-masing Dapil, terima kasih Yang Mulia. 3. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Saya sampaikan kepada Termohon bahwa ada dua kasus yang ditarik yaitu untuk OKI, DPRD OKI, dan Dapil Pati Jawa Tengah 5, Jawa Tengah 5 ya? Dapil 5, Jawa Tengah? 4. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Pati 5 Yang Mulia, Pati 5, Jawa Tengah. 5. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Pati 5 Jawa Tengah, Iya. Begitu ya? Oke, penarikan disetujui? Oke. Silakan. KETUK PALU 1 X 6. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Yang Mulia, pertama-tama kami ingin sampaikan bahwa ada perbaikan yang kami sampaikan pada saat ini. Yaitu merangkum keseluruhan gugutan yang kemarin. Dan ada perbaikan-perbaikan spelling atau ejaan. Dan kami sudah siapkan bukti asli dan eksemplarnya. Mohon diterima. Kemudian Yang Mulia, di dalam permohonan ini ada dua perkara perselisihan menyangkut kursi di DPR yaitu dari Kepulauan Riau Dapil Riau dan Dapil Jateng 2, dan 10 menjadi 8 Dapil Kabupaten/Kota. Nah, pertama-tama kami persilahkan dari Dapil Kepulauan Riau. Untuk menguraikan (...) 7. KUASA HUKUM PEMOHON: ALDI JOHAN, S.H., M.H. Mohon izin melanjutkan, Yang Mulia. 4

6 Untuk Dapil Kepulauan Riau, Pemohon berkeberatan terhadap keputusan KPU Nomor 255/2009 yang ditetapkan secara nasional tanggal 9 Mei 2009 melalui Pleno KPU. Bahwa dari hasil rekapitulasi perhitungan suara pemilihan anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kepulauan Riau, ditetapkan perolehan suara sebagai berikut, Partai Golkar suara, Partai Demokrat suara, Partai Keadilan Sejahtera suara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan suara. Bahwa jumlah Kursi DPR RI Provinsi Kepri yang diperebutkan dalam pemilu adalah sejumlah tiga Kursi. Oleh karena alokasi untuk DPR tiga kursi, Dimana satu provinsi adalah satu daerah pemilihan, maka penentuan perolehan Kursi di bagi langsung kepada peserta Pemilu, sebagaimana diatur oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahwa dengan mendasarkan pada hasil rekapitulasi perhitungan suara. Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera memperoleh suara terbanyak pertama, kedua, dan ketiga. Dimana masing-masing memperoleh satu Kursi untuk DPR RI. Bahwa berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan. Terdapat fakta berupa kejanggalan kenaikan suara yang dialami oleh Partai Keadilan Sejahtera. Kejanggalan mana Pemohon temukan dalam bentuk penggelembungan dan atau manipulasi suara dan atau kesalahan perhitungan suara, baik pada tingkatan TPS maupun pada tingkatan Panitia Pemilihan Kecamatan yang secara langsung meningkatkan perolehan suara dan atau menguntungkan Partai Keadilan Sejahtera dan sebaliknya telah merugikan perolehan suara Pemohon atau setidak-tidaknya mempengaruhi posisi perolehan suara Pemohon dengan uraian sebagai berikut: a. Diketemukannya kesalahan dan atau penyimpangan terhadap penghitungan suara pada tingkatan PPK di Kecamatan Sagulung Kota Batam, yang diduga dilakukan atau setidak-tidaknya menguntungkan Partai Keadilan Sejahtera dan Demokrat. Dengan modus manipulasi dan atau penambahan suara yang tidak sah, yang dilakukan secara sengaja bagi PKS, sebanyak suara. Serta pengurangan perolehan suara dalam jumlah besar terhadap Partai Golkar dan Partai Peduli Rakyat Nasional, untuk dua partai ini, kita tidak bahas. Dengan uraian sebagai berikut : 1. Untuk Kelurahan Sagulung Kota dengan mendasarkan pada data rekapitulasi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Sagulung PKS memperoleh suara suara, akan tetapi pada data pada dokumen rekap PPK di AKWKSagulung kota tertulis suara untuk PKS, dengan demikian ada terdapat penambahan suara yang tidak sah yang dilakukan dengan tidak sengaja bagi Partai Keadilan Sejahtera 990 suara. 2. untuk Kelurahan Serangkai, dengan mendasarkan pada data rekapitulasi Panwaslu Kecamatan Sagulung, Partai Keadilan 5

7 Sejahtera memperoleh suara sebanyak Akan tetapi, pada data dokumen rekapitulasi PPK Serangkai tertulis suara. Dengan demikian, terdapat penambahan suara penambahan yang tidak sah yang dilakukan secara sengaja baik bagi Partai Keadilan Sejahtera sebanyak 975 suara. 3. Kelurahan Tembesi, dengan mendasarkan pada data rekap, Panitia Pengawasan Pemilu Sagulung, PKS memperoleh suara suara, akan tetapi, pada data dokumen rekap PPK Tembesi tertulis 843 suara. Dengan demikian, terdapat penambahan suara yang tidak sah yang dilakukan dengan cara sengaja, bagi PKS sebanyak 51 suara. B.Diketemukannya kesalahan penyimpangan penyimpangan penghitungan suara pada tingkatan KPPS dan PPK di Kecamatan Sagulung dan Sub Kupang Kota Batam. Yang, diduga dilakukan atau setidak-tidaknya menguntungkan PKS dan Golkar dengan modus, manipulasi dan penambahan suara oleh tidak sah yang dilakukan dengan sengaja bagi PKS sebanyak 73 suara. C. Diketemukan dugaan manipulasi data, suara dengan modus penyimpangan di dalam melakukan pengisian data, berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara di tingkat PPK yang tidak sama antara jumlah suara yang diterima dan jumlah surat yang terpakai. Keadaan mana yang mengakibatkan terjadinya penambahan suara tidak sah dan atau pengelembungan suara dilakukan atau setidaktidaknya menguntungkan PKS. Yakni, diketemukannya manipulasi suara dalam bentuk angka siluman sedikitnya jumlah suara. Jumlah mana dari waktu ke waktu terus bertambah dikarenakan sampai saat ini Panwas Kecamatan dalam lingkup Kota Batam, khususnya Panwas Kecamatan Sub Kupang, Kecamatan Belakang Padang, Kecamatan Baju Aji sedang menginvetarisir jumlah manipulasi suara dalam keadaan mana akan dipakai, dipaparkan secara langsung oleh saksi oleh Iwan Rosadi Panwas Kecamatan Sagulung. Saksi S. Warudi Panwas Sub Kupang, saksi Robi S. Batubara Panwaas Kecamatan Padang, saksi Mos Halim Panwas Kecamatan Batu Aji. Dengan rincian antara lain berikut, Manipulasi Kelurahan Sub Kupang diketemukaan dugaan manipulasi data suara dengan modus penyimpangan. Di dalam melakukan pengisian data, berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di TPS-TPS. Dimana dalam lingkup Kecamatan Sub Kupang, berbeda dengan hasil penghitungan suara dengan yang dilakukan kepoliaan Polsek Sub Kupang pada tingkat PPK Sub Kupang. Keadaan mana telah mengakibatkan terjadinya penambahan suara secara tidak sah atau penggelembungan suara dilakukan atau setidak-tidaknya mengutungkan PKS sebanyak 648 suara. Bahwa pengelembungan-pengelembungan atau manipulasi suara dan kesalahan penghitungan suara, baik pada tingkat TPS maupun tingkat PPK yang secara langsung meningkatkan perolehan suara atau 6

8 menguntungkan PKS pada daerah pemilihan Provinsi Kepri, telah menimbulkan kerugian bagi Pemohon, kesalahan atau kecurangan mana dilihat dari fakta berupa penambahan suara yang tidak sah dilakukan secara sengaja bagi PKS suara. Dengan perinciana sebagai berikut, angka 638 sudah dirubah sebagaimana dinyatakan dalam perbaikan kami Yang Mulia. Jadi, total suara suara, didapat dari perolehan hasil hitung A, 6A,6B, hasil hitung 6C, sehingga seluruhnya berjumlah 369 suara. Bahwa terdapat kecurangan lain yang dilakukan oleh Termohon, kecurangan mana dilakukan dalam bentuk, pengurangan perolehan suara Pemohon, dengan perincian sebagai berikut. Tadi dari rekap yang kami sarikan tadi, di dapat 27 suara, Yang Mulia. Bahwa berdasarkan uraian di atas terdapat fakta adanya kecurangan, penambahan suara oleh PKS sebanyak suara, dimana penambahan jumlah suara tersebut, telah mempengaruhi jumlah kursi pemohon pada DPR RI pada daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau. Di karenakan, PKS yang tidak memperoleh kursi, justru memperoleh satu kursi DPR RI. Dikarenakan, perolehan suara PKS ada suara, apabila mendasarkan pada penghitungan jumlah suara yang benar maka perolehan suara PKS hanya 6974 suara, dikurangi 3658 suara, sehingga menjadi suara. Karenanya, bila dibandingkan dengan perolehan suara Pemohon sebanyak suara yang ditambah 27 suara maka Pemohon demi hukum berhak mendapatkan satu kursi dari DPR RI daerah Provinsi Kepulauan Riau. Dilanjutkan oleh rekan kami Yang Mulia. 8. KUASA HUKUM PEMOHON : AMIR BURHANUDIN, S.H. Mohon di izinkan melanjutkan, Yang Mulia. Selanjutnya, untuk daerah pemilihan Jateng 2, yang pada intinya Pemohon keberatan pada Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 dan selanjutnya. Yang pada intinya tidak terdokumentasikan atau tidak tercatat suara PDI Perjuangan dalam sertifikan penghitungan suara di TPS 4 Desa Taman Sari Kecamatan Langgeng Kabupaten Demak sebanyak 20 suara untuk suara calon anggota DPR-RI. Yang kemudian selanjutnya akan berpengaruh kepada rekapitulasi di tingkat kecamatan, sebagaiman, tercatat dalam berita acara DA1KWK, kemudian, secara berjenjang pula berpengaruh pada dokumentasi, DB yang selanjutnya, DC dan ke DD. Bahwa meskipun selisih penghitungan suara antara Pemohon dan Termohon di daerah pemilihan Jateng 2 cuma sebesar 20 suara dan tidak mempengaruhi peroleh kursi partai politik. Tapi hal tersebut, suara yang diberikan secara rakyat sukarela dan merupakan pelaksanaan hak konstitusi individual warga negara maka haruslah Termohon tetap mencatat secata administrasi di lembaga negara dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. 7

9 Kemudian akan diterangkan dalam saksi yang kami hadirkan dalam persidangan ini, terima kasih Yang Mulia. 9. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Kami lanjutkan, Yang Mulia. Dapil Ponorogo. Dapil enam Ponerogo Jawa Timur terdapat satu desa yang bermasalah yaitu Desa Kunti. Dimana terdapat, satu TPS yang bermasalah yaitu TPS 09 Desa Kunti, Kecamatan Sampung. Pada TPS 09 PDI Perjuangan memperoleh sah sebanyak 18 suara, namun rekapitulasi di tingkat kecamatan suara di TPS 09 menjadi nol suara. Dengan tidak dimasukan, jumlah suara sah di TPS 09 tersebut maka dalam perhitungan kecamatan berdasarkan DA1 DPRD suara sah PDI Perjuangan di Desa Kunti hanya 440 suara yang seharusnya berjumlah 478 suara. Dengan hilangnya suara di Desa Kunti dalam rekapitulasi suara sah di tingkat kecamatan maka total suara PDI Perjuangan yang tertulis sah, yang seharusnya suara. Bahwa dengan tidak masukannya jumlah suara sebesar 18 suara hal tersebut dalam rekapitulasi tingkat kecamatan form DA1 Kecamatan Sampung maka dalam rekapitulasi jumlah suara pada tingkat Kabupaten, formulir DB1 jumlah suara PDI Perjuangan hanya suara, yang seharusnya suara, setelah ditambah suara sah dari Desa Kunti. Kemudian, partai yang mendapat kursi dari pemilihan 6 adalah Partai PDIP sebesar suara, Partai Demokrat suara, Partai Golkar suara, Partai PPP suara, Partai PAN suara, Partai PKPI suara, Partai PKB 543 suara, Hanura suara. Partai mendapat kursi di daerah pemilihan 6 adalah satu Partai PDI Perjuangan suara, Partai Demokrat suara, Partai Golkar suara, Partai PPP suara, Partai PAN suara, Partai PKPI suara, Partai PKB suara yang seharusnya Partai PDI Perjuangan adalah 4821,50 suara. Sedangkan Partai Hanura sebanyak 4810 suara, maka perolehan sisa suara PDI Perjuangan lebih unggul dari Hanura sebesar 11,25 suara, oleh karena sisa suara PDI Perjuangan lebih besar dari suara Hanura maka sisa satu kursi DPRD secara hukum menjadi hak PDI Perjuangan. Kemudian, kami lanjutkan Dapil Semarang. Dapil Semarang 3, Dapil Semarang. Terdapat dua kecamatan yang bermasalah yaitu Kecamatan (suara tidak jelas). Pada Kecamatan (suara tidak jelas) terdapat satu desa yaitu Desa Sepakung yang di dalamnya terdapat 3 TPS yang bemasalah, yaitu TPS 02, TPS 09, TPS 11. TPS 02 Desa Sepakung jumlah suara PDI Perjuangan seharusnya 32 suara, namun ketika direkapitulasi pada tingkat kecamatan formulir DAB kabupaten/kota, jumlah suara tersebut hilang. TPS 09 Desa Sepakung 8

10 jumlah suara PDI Perjuangan seharusnya 8 suara, namun rekap tingkat kecamatan pada formulir DA pada ringkat kabupaten/kota menjadi 4 suara. Pada TPS 11 Desa Sepakung jumlah suara PDI Perjuangan seharga 9 suara, namun dalam rekapitulasi tingkat kecamatan formulir DA Kab/Kota. Jadi total kerugian PDI Perjuangan pada Kecamatan (suara tidak jelas) yang berasal dari ketiga TPS tersebut sudah lebih 40 suara. Akibatnya total suara PDI Perjuangan Desa Sepakung Kecamatan Banyu Biru sebesar 394, seharusnya semua menjadi 434 suara, setelah ditambah jumlah suara hilang 40 suara. Pada Kecamatan (suara tidak jelas) terdapat dua desa yang bermasalah yaitu Desa Kenten dan Desa Candi. Pada Desa Kenten terdapat 1 TPS yang bermasalah yaitu TPS 01. Pada Desa Candi terdapat 1 TPS yang bermasalah yaitu TPS 09. Pada TPS 01 Desa Kenten suara sah PDI Perjuangan berjumlah 63 suara. Namun, tertulis dalam formulir C.1 hanya 44 suara dan formulir DAB 3 kecamatan (suara tidak jelas) DPRD Kab/kota juga dicantumkan 14 suara. Pada TPS 09 Desa Candi, suara sah PDI Perjuangan berjumlah 22 suara. Namun, pada rekap formulir tingkat kecamatan formulir DAB DPRD Kab/kota hanya 6 suara. Jadi total kerugian PDI Perjuangan pada Kecamatan (suara tidak jelas) masing-masing 1 TPS, untuk Desa Candi, perolehan suara tertulis 712 suara yang seharusnya 334 suara. Setelah dijumlah suara yang hilang sebesar 22 suara. Untuk Desa Kenten, perolehan suara tertulis 757 yang seharusnya 766. Setelah dijumlah suara yang hilang sebesar 9 suara. Akibatnya total suara PDI Perjuangan Kecamatan Bandubngan seluruhnya menjadi 31 suara. Kemudian, dilanjutkan Dapil Barito Timur oleh rekan kami. 10. KUASA HUKUM PEMOHON: MUSTOFA ABIDIN, S.H. Terima kasih, Yang Terhormat Majelis Hakim. Bahwa permasalahan yang terjadi di Dapil Barito Timur 1 dan 2 itu adalah telah terjadi ketidaksesuaian hasil perhitungan suara sah dan tidak sah di Dapil Barito Timur 1 dan 2, antara suara untuk DPR, DPRD Provinsi dengan DPRD Kabupaten/Kota. Di dalam model DB1 DPR Pusat, suara sah sejumlah suara, suara tidak sah berjumlah Sehingga jumlah suara sah dan tidak sah adalah suara. Begitu pula model DB 2 untuk DPR provinsi, suara sah suara, suara tidak sah suara. Sehingga jumlah sama dengan DPR Pusat yaitu suara, namun untuk DPRD Kabupaten Barito Timur, untuk Dapil Barito Timur 1, suara sah suara, Suara tidak sah suara. Jumlah suara. Untuk Dapil Barito Timur 2 untuk DPRD Kabupaten Barito Timur, suara sah , sedangkan suara tidak sah Sehingga jumlah suara sah dan tidak sah sejumlah suara. Jika kita gabungkan 9

11 jumlah Dapil Barito Timur 1 dan Dapil Barito Timur 2, untuk perolehan sah dan tidak sah, maka total suara. Ini berbeda dengan perhitungan dari DPR Pusat dan Provinsi. Bahwa dari gambaran di atas telah terdapat ketidaksesuaian jumlah suara sah dan tidak sah antara DPR Pusat dan DPRD Provinsi dengan jumlah suara sah dan tidak sah untuk DPRD Kabupaten. Pada DPR Pusat, jumlah sah dan tidak sah 57, Pada DPR pusat dan DPRD provinsi, suara sah dan tidak sah adalah suara. Sedangkan pada DPRD Kabupaten Barito Timur Dapil 1 dan Dapil 2, itu sejumlah suara. Dengan demikian ada selisih suara sah dan tidak sah, berupa kenaikan atau penggelembungan pada tingkat kabupaten sebesar suara. Terhadap hal ini, Pemohon melalui saksi di partai telah mengirimkan dua kali surat kepada Panwaslu yang ditembuskan kepada KPUD Barito Timur dan Polres Barito Timur. Terhadap surat pengaduan dari Pemohon kepada Panwaslu tersebut, perihal rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan hasil perhitungan suara, Panwaslu telah menerbitkan surat tertanggal 25 April 2009 kepada Turut Termohon atau KPUD Barito Timur perihal rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan hasil perhitungan suara, model DB 1, untuk DPRD Kabupaten Barito Timur. Terhadap rekomendasi ini, Yang Mulia Turut Termohon atau KPUD Barito Timur telah mengeluarkan surat tanggapan tertanggal 30 April 2009 yang intinya antara lain dalam angka dua menyatakan karena sudah ditetapkan baik di tingkat KPUD Kabupaten, KPUD Provinsi dan tingkat KPU pusat untuk Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga tidak memungkinkan lagi diadakan perubahan. Ada di bukti P.9 Majelis. Nah, apabila jika penggelembungan atau kenaikan suara itu terjadi pada tingkat Barito Timur Dapil 2 sebesar 700 suara dari suara sah maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tingkat Kabupaten Barito Timur kehilangan 1 kursi ditingkat kabupaten, sengan rinciana sebagai berikut. Apabila terjadi penggelembungan sebesar 700 tersebut maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak atau kehilangan satu kursi. Pada tingkat Dapil Barito Timur 2, PDI Perjuangan memperoleh suara. Jika dibagi dengan BPP maka PDI Perjuangan mendapat dua kursi dengan sisa suara 513. Pada perhitungan sisa suara tahap berikutnya, PDI Perjuangan tidak mendapat kursi kesembilan, sebab perolehan suara lebih tinggi dari Partai Karya Perjuangan, dengan perolehan suara 649. Ini karena BPP naik. Dan apabila tidak terjadi penggelembungan maka suara sah di tingkat Barito Timur 2 itu sebesar , dikurangi penggelembungan sejumlah 700, sisa suara sah Kursi untuk Dapil 2 Barito Timur berjumlah 9 kursi. BPP bilangan pembagi satu kursi sebesar Pada tingkat Kabupaten Barito Timur Dapil 2, PDI Perjuangan memperoleh suara, jika dibagi dengan BPP maka PDI Perjuangan mendapat 2 kursi dengan sisa suara

12 Pada perhitungan sisa suara berikutnya, PDI Perjuangan akan mendapatkan 1 kursi lagi yaitu kursi kesembilan atau terakhir sebab perolehan suara PDI Perjuangan lebih tinggi dari Partai Karya Perjuangan dengan perolehan suara 649. Dari hal tersebut, kami mohon kepada Majelis Hakim untuk menyatakan pada hasil pemilihan suara Anggota DPRD kabupaten kota yang dilakukan oleh Termohon atau Turut Termohon II di Dapil Barito Timur I dan II. Kemudian memerintahkan kepada Termohon atau Turut Termohon II untuk melaksanakan perhitungan suara ulang pemilihan umum tingkat Kabupaten Barito Timur Tahun 2009 untuk anggota DPRD Kabupaten/Kota di Dapil Barito Timur I dan Barito Timur II dengan menghitung kembali secara berjenjang surat suara yang telah dicoblos, demikian Majelis Hakim. 11. KUASA HUKUM PEMOHON: HARAHAP MANURUNG, S.H. Kita lanjut lagi Majelis Hakim Yang Mulia, untuk Dapil II ya, bahwa menurut rekapitulasi di KPUD Banjar Rejo perolehan suara PDI Perjuangan sebesar suara dan total untuk Dapil Blora 4 sebesar suara. Sedangkan suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia di Kecamatan Banjar Rejo sebesar 557 suara dan total untuk Dapil Blora 4 sebesar Demi memperebutkan sembilan kursi di Dapil Blora 4, suara jumlah BPP sebesar suara, maka, sisa suara PDI Perjuangan sebesar suara, kalah dengan suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia yang sebesar suara. Dengan demikian, yang berhak atas kursi ke sembilan atau kursi terakhir adalah Partai Penegak Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahwa ada kesalahan penghitungan suara yang akan kami sampaikan sebagai berikut, pada form C.1 seluruh TPS Desa Jati Sari Kecamatan Banjar Rejo Kabupaten Blora Provinsi Jawa Timur, setelah ditetapkan jumlah suara bagi Partai Penegak Demokrasi Indonesia dan nama calon anggota DPRD Kabupaten/Kota di 3 TPS tersebut 93 suara, tetapi di dalam lampiran model DA1 DPRD Kabupaten Kota Kecamatan Banjar Rejo di Desa Jati Sari total penjumlahan suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia dan nama calon anggota DPRD Kota sejumlah 97 suara. Sehingga suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia ditambah menjadi 4 suara. Pada formulir C.1, TPS 10 Desa Keluruhan Sidul Mulyo Kecamatan Banjar Rejo Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Timur, tercantum total penjumlahan suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan nama calon anggota DPRD Kabupaten/Kota 40 suara. Tetapi, seharusnya total penjumlahan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan nama calon anggota DPRD Kabupaten Kota sebesar 50 suara, sehingga suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dikurangi 10 suara. 11

13 Pada formulir C.1 di seluruh TPS Desa Keluruhan Sidu Mulyo Kecamatan Banjar Rejo Kabupaten Blora, total penjumlahan suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan nama calon anggota DPRD Kabupaten Kota Desa Sidul Mulyo mendapat 389 suara, tetapi di dalam lampiran model BA1 DPRD Kabupaten Kota total penjumlahan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 370 suara, sehingga, suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dikurangi 19 suara. Pada formulir C.1 seluruh TPS Sumber Agung, Kecamatan Banjar Rejo Kabupaten Blora tercantum total penjumlahan suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 135 suara, tetapi di dalam lampiran model DA.1 DPRD Kabupaten/Kota Kecamatan Banjar Rejo, total suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ditulis sejumlah 127 suara, sehingga suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dikurangi 8 suara. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka untuk daerah pemilihan 4 Kabupaten Blora pada Kecamatan Banjar Rejo, dimana tetap perolehan suara Pemohon tertulis suara, sedangkan berdasarkan uraian tersebut di atas, seharusnya suara Pemohon mendapat penambahan 26 suara, sehingga menjadi suara. Sebaliknya, berdasarkan hasil rekapitulasi, hasil penghitungan perolehan suara partai politik peserta Pemilu dan perolehan suara calon anggota DPRD Kabupaten Blora untuk daerah pemilihan 4 Kabupaten Blora, pada Kecamatan Banjar Sari, total perolehan suara PPDI adalah 557 suara, akan tetapi berdasarkan uraian tersebut di atas seharusnya suara PPDI di Kecamatan Banjar Rejo dikurangi 4 suara, sehingga yang semula 557 suara menjadi 553 suara. Bahwa dengan demikian, total perolehan suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia di Dapil Blora 4 adalah sebesar suara, sedangkan PDI Perjuangan memperoleh sebesar suara. Dengan BPP sebesar suara, maka sisa suara PDI Perjuangan sebesar suara dan ini lebih besar dari suara Partai Penegak Demokrasi Indonesia yang sejumlah suara. Oleh karena itu, PDI Perjuangan berhak atas kursi kesembilan atau kursi yang terakhir, bukan Partai Demokrasi Indonesia, sehingga, PDI Perjuangan memperoleh 2 kursi di Dapil Blora 4, kami lanjutkan Majelis Hakim Yang Mulia. 12. KUASA HUKUM PEMOHON: Terima kasih Majelis. Perkara Banjar Kalimantan Selatan. Dapil Banjar 1 bahwa permasalahan PDI-P Dapil Banjar 1 Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan adalah masalah penggelembungan suara oleh PMDKI dan Partai Gerindra, yang mengakibatkan PDI-P tidak mendapatkan kursi, yang seharusnya PDI-P mendapatkan satu kursi. Bahwa PDI-P berkeberatan terhadap rincian perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Kabupaten Banjar dan suara Kecamatan Martapura Barat (diisi berdasarkan formulir DAB DPRD 12

14 Kabupaten Kota), lampiran model DA1 DPRD Kabupaten Kota, dimana total perolehan suara PMDKI tertulis 872 suara, seharusnya, berdasarkan penghitungan dan formulir C.1 total perhitungan suara untuk PMDKI adalah 523 suara. Dengan demikian, telah terjadi penggelembungan suara PMDKI dengan total suara sebesar 349 suara, yang dilakukan dengan cara mengurangi jumlah suara dari Partai Golkar sebesar 200 suara dan PIB sebesar 149 suara, sehingga total 349 suara. Bahwa pada saat Pleno PPK Martapura Kota di KPUD Kabupaten Banjar telah terjadi juga penggelembungan suara dengan cara memanipulasi di Kecamatan Martapura Kota. Penggelembungan tersebut merupakan kesalahan dalam penjumlahan suara untuk Partai Gerindra, sehingga Partai Gerindra mendapat suara. Kesalahan penjumlahan tersebut berdasarkan formulir C.1, di mana jumlah Partai Gerindra tertulis sebesar atau sebanyak suara yang seharusnya hanya suara, sehingga suara Partai Gerindra se-dapil 1 Kabupaten Banjar adalah sebanyak suara bukan, suara. Bahwa dalam perolehan suara se-dapil Banjar PDI-P mendapat suara sebesar suara, sedangkan kuota kursi suara sah sebanyak suara sehingga BPP dibagi 11 kursi sehingga BPP suara. Bahwa atas adanya tindakan penggelembungan suara tersebut, Caleg PDI-P telah melakukan protes secara tertulis baik kepada KPUD maupun kepada Panwas Kabupaten Banjar, namun, disarankan permasalahan ini untuk dibawa kepada gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Untuk memperkuat permohonan ini Pemohon telah menyiapkan bukti-bukti yang valid cukup serta saksi-saksi yang berkompeten. Sekian, terima kasih. Dilanjutkan oleh rekan saya. 13. KUASA HUKUM PEMOHON: Terima kasih Yang Mulia. Untuk Parpol Kerinci 2 Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Yang Mulia, yang perlu diketahui bahwa daerah pemilihan Kerinci 2 Kabupaten Kerinci ini memiliki 8 kursi dan kursi ke delapan ini kami persoalkan. Oleh karena, sebab yang pertama terjadi penggelembungan suara pada Partai Bulan Bintang dan yang kedua ada terjadi pengurangan suara pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan pengurangan suara pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berjumlah 21 suara yang terdapat di 4 Desa. Yang pertama, di Desa Kelurahan Sungai Penuh dengan berkurang sebanyak 2 suara, Desa Amat Sakti berkurang sebanyak 4 suara, Desa Lawang Agung berkurang 5 suara dan Desa Dusun Baru berkurang 4 suara, sehingga berjumlah 21 suara. Sehingga, bahwa terhadap rincian perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh DPRD Kabupaten Kota melalui formulir atau lampiran model DB.1 DPRD Kabupaten/Kota, maka seharusnya PDI Perjuangan memperoleh suara, yang seharusnya adalah suara, jika ditambahkan dengan 21 suara dari 13

15 PDI Perjuangan yang hilang. Kemudian terjadi penggelembungan suara pada Partai Bulan Bintang di Kecamatan Sungai Penuh di pekerja di empat desa yang pertama adalah desa Gedang dengan terjadi penggelembungan sebanyak 3 suara. Kemudian di Desa Aur Guri terjadi penggelembungan sebanyal 47 suara kemudian, di Desa Sungai Ni terjadi penggelembungan 43 suara dan Desa Kota Tinggi terjadi penggelembungan 15 suara, sehingga dengan total jumlah suara yang di gelembungkan adalah 108 Bahwa berdasarkan penetapan dari KPUD Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi maka saharusnya total perolehan suara dari PDI Perjuangan sebanyak, dari Partai Bulan Bintang dikurangi 1.294, sehingga kursi ke delapan ini seharusnya diperoleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahwa berdasarkan hal hal di atas dapat disimpulkan bahwa suara PDI Perjuangan di Kecamatan Sungai Penuh sebanyak 877 suara serta jumlah suara PDI Perjuangan di daerah pemilihan Kerinci 2 adalah sebanyak suara dan mendapatkan satu kursi DPRD Kabupaten Kerinci. Bahwa suara Partai Bulan Bintang atau PBB Sungai Penuh sebanyak 778 suara dan jumlah suara pemilihan Partai Bulan Bintang di daerah pemilih Kerinci Dua adalah sebanyak 1.294, dengan demikian Partai Bulan Bintang tidak mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Kerinci. Dilanjutkan oleh teman yang lain. 14. KUASA HUKUM PEMOHON: Terima kasih Yang Mulia akan kami lanjutkan, pada Dapil Samosirr 3 pada Kabupaten atau kota. Pada Dapil samosir tiga jumlah kursi yang diperebutkan adalah berjumlah lima, karena tidak ada yang memenuhi BPP maka diambil lima suara terbesar dan versi KPU adalah satu Hanura, Partai Hanura dua PPIB, tiga PKDI, empat Republikan dan lima PNI Marhaenisme. Namun, kami menemukan ada permaslahan, kesalahan penghitungan suara di Dapil Samosir 3, yang pertama yaitu ada kesalahan penghitungan suara pada formulir DP1 DPRD kabupaten/kota tentang rekapitilasi penghitaungan hasil penghitungan suara partai politik dan calon anggota DPR di Kabupaten Samosir Dapil Samosir tiga tercantum perolehan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan satu dikecamatan Cianjur Mulang-Mulang memperoleh 451 suara, dua di kecamatan Hmemperoleh 142 suara, tiga di kecamatan Si Tiyo-Tiyo memperoleh sebesar 298 suara. Namun jumlah akhir versi KPU adalah 191 suara, menurut Pemohon jumlah tidak benar karena seharusnya jumlah akhir adlah 891 suara, bukan 191 suara. Dengan demikian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah kehilangan 700 suara. 14

16 Yang kedua, pada formulir C1 di TPS II desa atau kelurahan Singgaan, Kecamatan Cianjur mula-mula, Kabupaten Samosir. Tercantum Partai Nasional Indonesia PNI Marhaenisme tidak mendapatkan suara atau nol, sedangkan Partai Demokrasi Kebangsaan atau PDK mendpatkan dua suara. Namun dalam formulir DAB DPRD Kabupaten/Kota tentang rekapitulasi lampiran Model C.1 untuk TPS II untuk Desa Singaan Kecamatan Cianjur Mula-Mula PNI Marhaenisme memperoleh 2 suara, sedangkan PDK memperoleh nol suara. Dengan demikian telah terjadi penambahan suara PNI Marhaenisme di TPS II Singgaan, yang semula tidak mendapatkan suara atau nol namun di mode l DAP memperoleh 2 suara. Pada formulir C1 di TPS II Desa kelurahan Buntung Maulin Kabupaten Samosir tercantum bahwa Partai demokrasi Indonesia Perjuangan memperoleh tujuh suara, namun dalam formulir DA1 yang merupakan rekapitulasi perolehan suara di Kecamatan Sitio Tio, pada kolom kelurahan atau Kelurahan Buntu Mternyata tercantum bahwa PDIP memperoleh satu suara dengan demikian pada desa atau kelurahan Buntu Mauli Kecamatan Sitio Tio suara PDI telah berkurang enam suara. Bahwa berdasarkan uraian dalam huruf di atas, maka perolehan suara PNI Marhaenisme di Dapil Samosir III telah dikurangi dua suara seharusnya 890 suara, bukan 892 suara. Sebaliknya suara yang diperoleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bukan sebesar 191 suara melainkan 891 suara ditambah enam suara, sehingga total suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dapil Samosir 3 Seharusnya 890 suara. Bahwa bersasarkan laporan tersebut diatas sesuai dengan urutan jumlah perolehan suara terbesar maka Pemohon ata PDemokrasi Indonesia Perjuangan menduduki peringkatat kel ima dari suara terbesar oleh karena itu dalam Dapil Samosir III jumlah kursi yang diperebutkan berjumlah lima maka dengan demikian Pemohon seharusnya mendapatkan satu kursi DPRD di Kabupaten DPRD untuk Dapil samosir III, sehingga menurut Pemohon yang mendapatkan kursi untuk Dapil 3 Samosir adalah satu Partai Hanura, dua PPIB, tiga PKDI empat Partai Republikan dan lima Partai Indonesiam, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, terima kasih Yang Mulia. 15. KUASA HUKUM PEMOHON: SIMOEN TUMBEL, S.H. Masih, terima kasih yang Mulia, selanjutnya DPRD Dapil III Musirawas untuk kabupaten/kota. Di sini Pemohon berkeberatan terhadap penetapan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Muisirawas dalam Model DB1 DPRD Kabupaten tentang perolehan suara hasil Ptinggat kabupaten /kota yang antara lain berasal dari sertifikat rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD di kabupaten Musiralas yang berasal dari partai politki 15

17 dan calon anggota DPRD kabupaten/kota dari kecamatan Muaralakita, sesuai formulir DA1 DPRD kabupaten/kota. Dimana hasilnya rekapitulasi tersebut PBB memperoleh di Kecamatan Muaralakitan sebesar 1.356, PDIP memperoleh suara dan Partai Demokrat memperoleh suara, sehingga total jumlah suara menjadi PBB 7.268, PDI Perjangan 7.355, kemudian Demokrat Bahwa masalah perolehan suara yang menjadi pokok, pengusul Pemohon adalah daerah Kecamatan Muara Lakitan dimana daerah Pemilihan DPRD kabupaten/kota Musirawas Dapil Kota itu dengan kuota kursi itu tujuh Kursi bahwa jumlah suara sah Dapil III itu , bilangan pembagi Dapil IIIuntuk satu kursi menjadi Partai yang mendapat kursi di Dapil III di kabupaten Kota Musirawas yaitu PKPB dengan jumlah suara memperoleh satu kursi, Barnas dengan jumlah suara memperoleh satu kursi, PKS jumlah suara memperoleh satu kursi, PAN memperoleh memperoleh satu kursi Golkar , eh memperoleh satu kursi, PBB suara memperoleh satu kursi dan PDIP suara memperoleh satu kursi. Bahwa terhadap penetapan tersebut Pemohon berkeberatan terhadap penghitungan hasil partai politik dan calon anggota DPRD di Kabupaten Musirawas daerah pemilihan DPRD Musirawas III karena sesuai dengan rincian perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD kabupaten/kota dan suara suara tidak sah di panitia pemilihan Kecamatan Muaralakitan, sesuai formulir bermodel DA1 DPRD kabupaten/kota seharusnya PBB untuk Kecamatan Muaralakitan memperoleh 686 suara sesuai formulir model C kemudian PDI Perjuangan memperoleh suara dan Partai Demokrat memperoleh suara sehingga demikian, maka perolehan suara sesuai dengan formulir DAB DPRD dari hasil rekapitulasi PPK, maka total suara untuk Partai Bulan Bintang itu 2.098, PDI Perjuangan itu dan, Partai Demokrat suara. Bahwa pada formulir model C1 DPRD Kota yang telah direkapitulasi oleh PPK sebagaimana dalam formulir DA1 oleh kabupaten kota perolehan suara di Dapil 3 Kabupaten Musi Rawas yang terdiri dari Kecamatan masing-masing Partai Bulan Bintang untuk Kecamatan Megang Sakti suara Kecamatan Muara Lakitan sebesar suara total jumlah suara adalah sebesar suara untuk partai PDIP Kecamatan Megang Sakti sebesar suara, Kecamatan Muara Lakitan sebesar suara sehingga jumlah total suara suara bahwa dari jumlah perolehan suara sesuai dengan penghitungan formulir C1 untuk DPRD Kabupaten Musi Rawas Dapil 3 Kecamatan Muara Lakitan terdapat ketidak sesuaian jumlah suara yang diperoleh PBB dan Demokrat Memperoleh kenaikan suara atau penggelembungan sebagaimana dalam penghitungan KPU Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut PBB ada kenaikan sebesar suara dan Partai Demokrat ada kenaikan sebesar suara sesuai dengan perhitungan dengan penghitungan formulir C1 untuk DPRD Musi Rawas Dapil 3 Kecamatan Muara Lakitan terdapat ketidaksesuaian yang diperoleh PDIP, sehingga dapat mempengaruhi perolehan kursi di DPRD di Kabupaten Musi Rawas 16

18 di mana PDIP terdapat penurunan sebesar suara terhadap penetapan tersebut, Pemohon berkeberatan karena seandainya suara PDIP suara tidak dihilangkan maka PDIP akan memperoleh kursi di Dapil 3 Kabupaten Musi Rawas 2 kursi dengan perincian Partai PKPB dengan jumlah suara memperoleh 1 kursi Partai Barnas dengan jumlah suara memperoleh 1 kursi, PKS suara memperoleh 1 kursi PAN memperoleh 1 kursi Golkar memperoleh 1 kursi PBB suara memperoleh 1 kursi, dan PDIP memperoleh 2 kursi sehingga apabila terjadi penghilangan suara maka PDIP kehilangan 1 kursi karena sisa suara yang diperoleh oleh PDIP hanya sebesar suara akibat dari penggelembungan suara dari PBB dan Partai Demokrat tersebut, maka PDIP telah mengajukan surat kepada Panwas. Akibat dari penggelembungan PBB yang direkapitulasi oleh KPU Kabupaten Musi Rawas mengakibatkan PDIP kehilangan 1 kursi DPRD di Kabupaten Musi Rawas. Sekian, dan terima kasih. Selanjutnya untuk Dapil 2 Bangka Belitung DPRD Provinsi bahwa Pemohon keberatan terhadap penetapan Komisi Pemilihan Umum Bangka Belitung model DB1 DPRD1 Provinsi tentang prolehan suara hasil Pemilu tingkat provinsi yang antara lain berasal dari rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Provinsi daerah perolehan suara Bangka Belitung 2 di mana perolehan suara rekapitulasi hasil perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD hasil perolehan Bangka Belitung untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berjumlah suara. Bahwa dengan model C Provinsi Dapil 2 Kabupaten Bangka perolehan suara PDI Perjuangan yang terdiri dari 8 Kecamatan di mana Kecamatan Sungai Liat sebesar suara, Kecamatan Belingu 467 suara, Kecamatan Riausilib suara Kecamatan Pamali suara, Kecamatan Batam sebesar suara, Kecamatan Pudingbesar sebesar suara Kecamatan Merawang sebesar suara Kecamatan Mendo Barat sebesar 325. suara. Total jumlah suara suara. Bahwa dalam daerah pemilihan DPRD Provinsi Bangka Belitung 2 Kabupaten Kota Bangka jumlah kursi yang diperebutkan berjumlah 11 kursi dengan bilangan pembagi 9631, maka urutan partai yang memperoleh kursi menurut nomor urut adalah Hanura memperoleh 1 kursi Gerindra memperoleh 1 kursi PKS memperoleh 1 kursi, PAN memperoleh 1 kursi, Golkar memperoleh 1 kursi, PPP memperoleh 2 kursi, PDIP memperoleh 2 kursi, dan Demokrat memperoleh 2 kursi Pemohon keberatan terhadap KPU Provinsi Bangka Belitung tentang perolehan hasil suara partai politik dan DPRD Provinsi Bangka Belitung Dapil 2 karena PDI Perjuangan memperoleh suara Demokrat memperoleh suara 4797 bahwa terhadap Pemohon penetapan KPU tersebut sesuai dengan DB1 tentang perincian perolehan suara partai politik dan calon anggota DPRD Provinsi dimana sesuai dengan rekapitulasi penghitungan di kelurahan dan desa untuk Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 17

19 dengan perolehan suara sebagai berikut. Rekapitulasi tersebut C1 Partai Golkar memperoleh suara sebesar suara, PDIP memperoleh suara, Demokrat memperoleh suara sebesar suara, bahwa dari model kemudian model DA1 DPRD Provinsi Partai Golkar dengan suara sah dengan suara PDIP memperoleh suara sebesar suara Demokrat memperoleh suara sebesar suara dari formulir D1 provinsi Dapil 2 Kabupaten Bangka, terdiri dari 8 kecamatan seharusnya perolehan PDI Perjuangan adalah sebagai berikut Kecamatan sungailiat memperoleh suara suara, Kecamatan Belingu 467 suara, Kecamatan Sungai Sili suara, Kecamatan Pamali sebesar 4007 suara, Kecamatan Batam sebesar 132 suara, kemudian Kecamatan Puding Besar Kecamatan Merawang sebesar suara Kecamatan Mendo Barat sebesar 325 suara, total jumlah suara sebesar dari jumlah perolehan suara dengan perolehan penghitungan Model C1 DPRD Provinsi Bangka Belitung Dapil 2 Kabupaten Bangka, maka terdapat ketidak sesuaian suarayang diperoleh oleh PDIP untuk DPRD Provinsi sebesar 199 suara. Bahwa permasalahan penghilangan suara PDIP sebear 199 suara tersebut Pemohon melalui saksi Partai Demokrasi perjuangan dalam rapat pleno KPU Kabupaten Bangka telah mengajukan keberatan dan pengaduan baik ke Panwaslu Bangka maupun Ke Panwaslu Provinsi Bangka Belitung. Pemohon keberatan terhadap penetapan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bangka Belitung Dapil 2 Kabupaten Bangka karena apabila tidak ada penghilangan suara PDIP di Kabupaten Bangka, khususnya di Kecamatan Sungai Liat Dapil Bangka 2, sebesar 199 suara, maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada tingkat Provinsi Dapil Bangka 2, tidak akan kehilangan 1 kursi di tingkat provinsi dengan rincian sebagai berikut. Apabila tidak terjadi penghilangan suara, maka suara PDIP untuk Dapil Bangka 2 berjumlah suara. Kursi untuk Dapil Bangka 2 berjumlah 11 kursi, bilangan pembagi 1 kursi Maka, PDIP memperoleh kursi dengan sisa suara dengan sisa suara suara. Bahwa jika terjadi, tidak terjadi penghilangan suara PDIP sejumlah 199, sehingga sisa suara PIDP menjadi 3.046, maka PDIP memperoleh 1 kursi dalam DPRD Provinsi Bangka Belitung karena dihitung dari sisa suara lebih besar dibandingkan dengan Partai Demokrat sebesar suara. Sekian dan terima kasih. 16. KUASA HUKUM PEMOHON: Yang Mulia, mohon izin untuk melanjutkan, terima kasih. Kota Makasar 3, DPR Kabupaten Kota. Bahwa permasalahan PDI Perjuangan Kota di Makasar adalah terjadinya pengurangan suara pada tingkat kecamatan, pada Dapil pemilihan Makasar 3 atau Dapil 3, khusus di Kecamatan Manggalan. Bahwa permohonan, berkeberatan menetapkan Komisi Pemilihan Umum secara berjenjang untuk Daerah Pemilihan Kota Makasar 3 yang meliputi Kecamatan Panakokan dan Kecamatan 18

20 Manggala sebagaimana berita acara, model DD. Bahwa jumlah perolehan suara PDI Perjuangan di tingkat PPS berdasarkan rekapitulasi model C yang dipegang oleh saksi PDI Perjuangan berjumlah 282. Bahwa jumlah perolehan suara PDI Perjuangan di tingkat PPK, bahkan rincian suara partai politik yang dipegang oleh saksi PDI Perjuangan berjumlah 269. Bahwa data seharusnya pada model D, A, dan B harus sama dengan data pada model DA 1, karena pada model DA1, diisi berdasarkan pada model DAB, sehingga berdasarkan hal tersebut PDI Perjuangan kehilangan 13 kursi di Dapil 3, khususnya Manggala, 13 suara, maaf. Bahwa kami menduga bahwa perbedaan data yang dimaksud di atas disebabkan karena terjadinya kesalahan penghitungan, yakni adanya data satu TPS yang tidak diinput. Bahwa perbedaan tersebut, saksi PDI Perjuangan, mengajukan keberatan. Namun, tidak diterima dengan alasan sudah melewati deadline waktu yang diberikan KPU. PPK saat itu mempersilakan, menyampaikan keberatan di tingkat KPU. Bahwa ketika rekapitulasi dilakukan di tingkat KPU Kota Makasar, kembali saksi PDIP menyampaikan keberatan di tingkat KPU. Namun, lagi-lagi tidak menerima keberatan tersebut dengan alasan menghambat proses penghitungan. Oleh karena itu, saksi PDI Perjuangan dan saksi beberapa partai lainnya, go out dan tidak menandatangani berita acara perhitungan. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, kami memohon kehadapan Majelis Yang Terhormat, Yang Mulia, kiranya menyatakan bahwa perolehan suara yang benar untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di tingkat Kota Makasar Dapil 3, Kecamatan Manggala, dan Kecamatan Panakokan seharusnya sebesar secara keseluruhan sebesar suara, bukan suara. Bahwa atas kesalahan perhitungan suara di tingkat Kota Makasar Dapil 3, Kecamatan Manggala dan Kecamatan Panakokan tersebut di atas harusnya PDI Perjuangan, mendapatkan satu kursi. Demikian, terima kasih. 17. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Ada lagi? 18. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Demikian Yang Mulia, masih ada satu masalah, ini terkait dengan Dapil Nias 1, karena Nias 4 ya, Nias Selatan, karena proses perhitungan baru selesai setelah tengah waktu pendaftaran terjadi, maka apakah masih diizinkan oleh Mahkamah untuk memasukkan kasus Nias Selatan, Yang Mulia. Terima kasih. 19. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Sudah pernah (suara tidak jelas) di sini? 19

21 20. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Belum, Yang Mulia. 21. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Tapi, pada waktu itu belum (...) 22. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Belum selesai, Yang Mulia. 23. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Baik, begini saja dimasukkan saja dulu, apakah nanti akan difollow up apa tidak, nanti kami akan terapkan dulu (...) 24. KUASA HUKUM PEMOHON: DR. ANDI MUHAMMAD ASRUN, S.H., M.H. Ya, terima kasih, Yang Mulia. 25. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Baik, kalau begitu, dari Termohon silakan, ya, Hakim Arsyad Sanusi ingin menanyakan? 26. HAKIM KONSTITUSI: DR. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.HUM. Saudara Kuasa Pemohon, para Kuasa Pemohon, Mahkamah ini ingin mempertanyakan bahwa dari seluruh dapil-dapil yang dipermasalahkan, ya, ini permohonannya ada dalam bentuk permohonan secara global jadi satu. Ada yang masing-masing dapil, dengan uraian posita dan petitum sendiri-sendiri. Nah, karenanya Mahkamah mempertanyakan, permohonan ini yang mana? Apakah yang satu-satu, ataukah ini yang secara keseluruhan? Oleh karena secara keseluruhan ini uraian posita dan petitumnya, sekalipun ada petitumnya, tapi uraian yang positanya itu lebih bagus daripada permohonan satu-satu. Mohon, ini dijawab. Nanti ini, Mahkamah membuat keputusan yang mana ini? 20

22 27. KUASA HUKUM PEMOHON: MUSTOFA ABIDIN, S.H. Baik, Yang Mulia. Pada awalnya kami memang ada yang menjadi satu, ada yang terpisah pada kesempatan sidang kali ini. Sesuai dengan perbaikan yang kami ajukan, pada saat dimulainya sidang tadi ini, sudah secara keseluruhan yang meliputi 12 dapil. Jadi, ini kami jadikan satu dan mohon sebagai pedoman adalah ini, ya. Yang kami sampaikan pada persidangan kali ini karena itu sudah mencakup semua dari yang kita ajukan kemarin dan ini sudah juga kami sudah sesuaikan dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Mahkamah Konstitusi. 28. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Baik, sekarang kepada Termohon mungkin kita manfaatkan waktu ini, untuk menampilkan Termohon secara langsung, datang berbagai daerah di sini ada ponorogo, dari pihak Termohon, lalu ada Semarang, Blora, lalu apa ini Banyuasin, Kerinci, Samosir, dan Pati. Ada lagi? Bangka Belitung. 29. KUASA HUKUM PEMOHON: MUSTOFA ABIDIN, S.H. Ya. 30. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Baik. Silahkan satu-satu. Ponorogo dulu, maju ke mimbar. Sebutkan nama, lalu kemudian apa yang diketahui dari permohonan dan atau gugatan tadi? 31. TERMOHON: AGUS MAHFUD FAUZI Terima kasih, Yang Mulia, pada bahwa kesempatan kali ini, saya Agus Mahfud Fauzi, anggota KPU Kabupaten Panorogo, Divisi penghitungan akan menyampaikan, terkait dengan apa yang disampaikan oleh pengacara dari PDI Perjuangan, atau permohonan dari PDI Perjuangan. Dengan hormat, bahwa kami KPU Kabupaten Ponorogo bermaksud menyampaikan, bahwa (suara tidak jelas) kejelasan kronologois perkara tersebut, berkenan kami menyampaikan, kondisi yang sebenar-benarnya, terjadi yang berkaitan dengan gugatan PDI Perjuangan tersebut, sebagaimana yang akan terurai di bawah ini dan semoga dapat terformulasi dalam jawaban sebagai gugatan, a. Tempat izin penggugatan tidak sempurna, karena hanya membatalkan SK.255/kPTS/KPU/2009, tidak menuntut penggagalan dalam keputusan KPU Kabupaten Ponorogo, Nomor 11/SK/KPU/

23 32. KETUA : PROF. DR. MOH. MAHFUD M.D., S.H. Bagaimana kalau tidak masuk kes itu? Di situ nanti domainnya Termohon KPU Pusat. Saudara menanggapi tentang angka-angka tadi bahwa ini tadi berubah. Di sini ini tidak benar dan sebagainya. Kalau soal petitum ini minta ini, itu nanti biar kejaksaan yang menjadi Kuasa Hdari KPU. 33. TERMOHON: AGUS MAHFUD FAUZI Terima kasih, Yang Mulia. Jadi, yang dimohonkan oleh Pemohon tadi sudah pernah kita baca dan kita diskusikan dalam forum KPU Kabupaten Ponorogo dan kita melihat bahwa pada rapat rekapitulasi di PPk Sampung, ketika memasukkan ke formulir DAA, DAB yaitu per desa masing-masing TPS. Sesudah itu kemudian di masukkan ke formulir model DA1 beserta lampirannya, yaitu yang terdiri masing-masing desa. Itu saksi PDI Perjuangan tidak ada protes sama sekali, yaitu Saudara Zaini. Waktu itu yang menjadi saksi tidak ada protes ketika apa yang terjadi di PPK Sampung. Sehingga kejadian atau pelaksaan dari KPU yang tertulis tanggal 12 April tersebut kemudian terselesaikan tanpa ada sebuah protes. Pada tanggal 16 sampai 22 April KPU Kabupaten Ponorogo melaksanakan rekapitulasi penghitungan di tingkat kabupaten, kita mengesahkan setiap PPK atau masing-masing kecamatan. Jadi mulai dari atau PPK 1 sampai kemudian pada saatnya PPK Sampung. Pada PPK Sampung itu kemudian bisa diterima sehingga kemudian tidak ada permasalahan tetapi ketika mau di sahkan secara total dari 21 PPK sekabupaten Ponorogo, kemudian baru ada protes. Karena ada protes dari saksi PDI Perjuangan maka kita harapkan kepada masing-masing Saksi yang hadir ketika itu. Pada para saksi, para saksi yang hadir ketika itu menolak terkait dengan apa yang menjadi protes PDI Perjuangan karena sebelumnya tanggal 20 April. Sebelum tanggal 22 itu kita memberi kesempatan seluas-luasnya. Semua partai peserta pemilu di Ponorogo sampai jam yaitu siang hari. siapapun yang akan menyampaikan protes silakan. Kita akan memfalisitasi dan kita eksekusi secara langsung. Sampai jam itu PDI Perjuangan memang ada beberapa yang mau disampaikan, misalkan PPK Sukerejo. Itu kemudian kita langsung mengekskusi, karena apa? PPK atau PDI Perjuangan mempunyai data yang bisa langsung kita cocokan, dan kita memanggil masing-masing Saksi dari semua yang hadir dan kemudian di Sukerejo kemudian bisa diterima dan di rambahkan khususnya di Mandang rejo dan Porosari. Kemudian ada juga dari PDI Perjuangan pada waktu itu protes untuk PPK Kauman, khususnya di Pengkol TPS 2, kita cocokkan yang di para saksi itu yang disampaikan PDI Perjuamgan adalah salah, akhirnya tidak bisa diterima karena milik kita dengan saksi yang lain itu sama, KPU dengan saksi yang lain itu sama. Akhirnya milik PDI Perjuangan tidak bisa diterima. Begitu juga yang terjadi di TPS Gedung 22

PUTUSAN Nomor 50/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN Nomor 50/PHPU.C-VII/2009 PUTUSAN 50/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.C-VII /2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009 LAMPIRAN PUTUSAN NOMOR 50/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 37/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 411/KPTS/KPU/TAHUN 2014 PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 412/KPTS/KPU/TAHUN 2014

PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 411/KPTS/KPU/TAHUN 2014 PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN KPU NOMOR 412/KPTS/KPU/TAHUN 2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 01-01-16/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PERKARA NOMOR 03-05-06/PHPU-DPR-DPRD/XII/2014 PERIHAL PERMOHONAN PEMBATALAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PHPU.C-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PHPU.C-VII/2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor : 031/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG MODEL E EB DPR BERITA ACARA :. TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 Pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004

P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004 P U T U S A N Perkara Nomor 028/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat pertama dan

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 192/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor 439/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 130/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 130/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA.

PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA. 1 F PUTUSAN NOMOR 85/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor : 032/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 040/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 040/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor : 040/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN KEBERATAN TERHADAP PENETAPAN PENGHITUNGAN SUARA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN KEBERATAN TERHADAP PENETAPAN PENGHITUNGAN SUARA HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

NOMOR 88/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 88/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N NOMOR 88/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

PUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia PUTUSAN Perkara Nomor : 051/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 P U T U S A N Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDA SARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1] Menimbang bahwa sebelum memeriksa, mengadili, memutus pokok perkara

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014. (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 05-14-07/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Sumatera Selatan) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA, [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 217/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 039/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 039/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor : 039/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 111/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No.256/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 18/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN

Lebih terperinci

TIM ADVOKASI PARTAI AMANAT NASIONAL

TIM ADVOKASI PARTAI AMANAT NASIONAL Halaman 1 dari 208 Halaman 2 dari 208 Halaman 3 dari 208 Kabupaten Madiun-Jawa Timur, Daerah Pemilihan V (DPRD Kabupaten); Kabupaten Sumedang; Dapil 2 (DPRD Kabupaten) ; Halaman 4 dari 208 Halaman 5 dari

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 129/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 129/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 51/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN NOMOR : 51/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN NOMOR : 51/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PHPU.C-VII /2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PHPU.C-VII /2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PHPU.C-VII /2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 89/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 201/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 190/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 190/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 190/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N NO.190/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan No. 366 /I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor 037/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

P U T U S A N. Perkara Nomor 037/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia P U T U S A N Perkara Nomor 037/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 307/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 468/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 125/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004

P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 P U T U S A N Perkara Nomor : 019/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 10-07-08/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR & PULAU-PULAU

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KOTA TANJUNGBALAI MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 166/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 024/PHPU-CI.II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Perkara Nomor 024/PHPU-CI.II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor 024/PHPU-CI.II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PHPU.C-VII /2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PHPU.C-VII /2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PHPU.C-VII /2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 21/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD DAN DPRD TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 34/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 104/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 35/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 123/PUU-XII/2014 PERKARA NOMOR 124/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 56/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 78/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN Nomor 78/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 PUTUSAN Nomor 78/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014

P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 P U T U S A N No. 173/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 388/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor 015/PHPU-C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor 015/PHPU-C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 0. P U T U S A N Perkara Nomor 015/PHPU-C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus pada tingkat pertama dan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 PUTUSAN Nomor 84/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Pasal 29 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor : 036/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Perkara Nomor : 036/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Perkara Nomor : 036/PHPU.C1-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang mengadili perkaraperkara konstitusi telah menjatuhkan putusan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 8/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi [Pasal 41

Lebih terperinci

P U T U S AN Nomor 61 /PHPU.C-VII/2009

P U T U S AN Nomor 61 /PHPU.C-VII/2009 P U T U S AN Nomor 61 /PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TERHADAP

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 34/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 62/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 56/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009

PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009 PUTUSAN Nomor 75/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009

P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009 P U T U S A N Nomor 46/PHPU.A-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 25/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Lebih terperinci

P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N 39/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara pengaduan Nomor No. 148/I-P/L-DKPP/2014,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 1/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 78/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor /PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 04-03-23/PHPU.DPR-DPRD/XII/2014 (Provinsi Kalimantan Timur) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KAUR

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KAUR MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II)

ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II) MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 10/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN, UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 153/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 153/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 153/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Alor Tahun

Lebih terperinci

P U T U S AN NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009

P U T U S AN NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 P U T U S AN NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 84/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 15/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG NO.2 TAHUN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N Perkara Nomor :013/PHPU.A-II/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N. No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA P U T U S A N No. 179/DKPP-PKE-III/2014 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Yang memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 391/I-P/L-DKPP/2014

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014

BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014 MODEL EB BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG PEMILIHAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 49/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 7/PUUXIII/2015 Penentuan Bilangan Pembagi Pemilih Jika Dilakukan Pembentukan Daerah Kabupaten/Kota Setelah Pemilihan Umum I. PEMOHON Pemohon I : Partai Hati

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci