DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia Badan Pusat Statistik. Jakarta. 590 hal.

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Agresti, A. dan Finlay, B Metode Statistik untuk Ilmuilmu Sosial. Penerjemah: Sumantri, B. Jurusan Statistik FMIPAIPB. Bogor. 30 hal. Ancok, D Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Dalarn Singarimbun, S. dan S. Effendi (Eds.): Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta. 336 hal. Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia 000. Badan Pusat Statistik. Jakarta. 590 hal. Berlo, D.K The Process of Communication, An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston, Inc. ew York p. Depari, E. dan C.M. Andrew Peranan Komunikasi Massa dalarn Pembangunan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 168 hal. DeVito, J. A Komunikasi Antar Manusia. Penerjemah : Maulana, A. dan L. Saputra. Profesional Books. Jakarta. 550 hal. Dinas Perikanan Kabupaten Bogor Laporan Evaluasi Pembangunan Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Bogor, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Bogor. Direktur Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran. 00. Kebijakan dan Program Kerja Ditjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran. Rapat Koordinasi asional Rapat Kerja Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan (Dokumen o. 14). Jakarta. Djamali, R. A Analisis Jaringan Komunikasi dalam Bisnis Sarang Burung Walet di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 13 hal. Effendi, O.U. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi Citra Aditya Bakti. Bandung. 4 hal. Fisher, B.A TeoriTeori Komunikasi, Perspektif Mekanistis, Psikologis, Interaksional, dan Pragrnatis. Penerjemah: S. Trimo. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 468 hal. Jahi, A Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di egaraegara Dunia Ketiga : Suatu Pengantar. PT Gramedia Pustaka Utama. 185 hal.

2 Kusumaatmadja Belurn Menjadi Prioritas. Trubus 369, Agustus 000/XXXI. Jakarta. Pace, R. W. dan D. F. Faules Komunikasi Organisasi. Penerjemah: Mulyana, D. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 566 hal. Raharjo, A. dan 0. Untung Ikan Hias Ditantang Dunia. Trubus 369, Agustus 000/)(XXI. Jakarta. Rakhmat, J. 1999a. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 33 hal b. Metode Penelitian Komunikasi, Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 184 hal. Rogers, E. M. and R.A. Rogers Communication in Organizations. The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co., Inc. ew York. 08 p. and L.D. Kincaid Communication etworks, Toward a ew Paradigm for Research. The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co., Inc.. ew York. 386 p Diffusion of Innovations. Third Ed. The Free Press, A Division of Macmillan Publishing Co., Inc.. ew York. 453 p.. and F.F. Shoemaker Memasyarakatkan Ideide Baru. Penerjemah: Hanafi, A. Usaha asional. Surabaya. 197 hal. Saksono, A Peran Raiser untuk Stok Ikan asional. Trubus 369, Agustus 0001XXX1. Jakarta. Sastraatmadja, E Penyuluhan Pertanian: Falsafah, Masalah dan Strategi. Penerbit Alumni. Bandung. 08 hal. Sastropoetro, R.A.S Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan asional. Penerbit Alumni. Bandung. 396 hal. Setyanto, A.E Hubungan Karakteristik Petani dan Keterlibatannya dalam Jaringan Komunikasi dengan Adopsi Paket Teknologi Supra Insus di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor hal.

3 Simatupang, P Industrialisasi Pertanian sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian dalam Era Globalisasi. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor. 50 hal.,. Syafa'at, A. Purwoto, Muharminto, A. Syam, G.S. Hardono, S. Mardianto dan K. S. Indraningsih Strategi dan Kebijaksanaan Pembangunan Agribisnis. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor. Tubbs, S.L. dan S. Moss Human Communication, Prinsipprinsip Dasar. Penerjemah: Mulyana, D. dan Gembirasari. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 56 hal. Wedemeyer, G.A Physiology of Fish in Intensive Culture Systems. Chapman & Hall, International Thompson Publishing. ew York. 3 p.

4 LAMPIRA

5 Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

6 Lampiran. Perhitungan nilai reliabilitas A. Perhitungan nilai reliabilitas pada kuesioner awal Jika rtt = angka korelasi belahan 1 dan, maka I, = (ZXY)(ZXZY)I[{ZX~ (EX)') {ZY~ (ZY)~IO~ = lo(7888) (500x557)1[{10(508) (500)') {10(31169) (557))]0,5 = = Jika rtobl = angka reliabilitas keseluruhan item, maka rtotal = (rtt)l( l+rtt); = (0.598)/( ) = Angka kritik pada tabel nilai r dengan db=8 pada tingkat kepercayaan 95% = 0.63 sehingga rt,l > rhh,. Hal ini berarti bahwa alat ukur yang digunakan reliabel (P<0,05).

7 Lampiran. (Lanjutan) B. Perhitungan nilai reliabilitas pada kuesioner yang telah diperbaiki Jika rn = angka korelasi belahan 1 dan, maka rn = (XXY)(ZXXY)/[(XX' (ZX)') {XY' (Xy)'] = lo(60705) (764x789)/[{ lo(58848) (764)') { lo(6775) (789) }I = 4541 (4784~59)O.~ = 0,8505 Jika rml = angka reliabilitas keseluruhan item, maka rtotal= (rtt)/( 1 +rtt); = (0,8505)/(1+0,8505) = 0,919 Angka kritik pada tabel nilai r dengan db=8 pada tingkat kepercayaan 99% = sehingga rtohl > rtabel. Ha1 ini berarti bahwa alat ukur yang digunakan reliabel (P<O,O 1).

8 Lampiran 3. Hasil uji korelasi Taub Kendall hubungan antara umur dengan tingkat pendidikan formal Koefisien korelasi

9 Lampiran 4. Skor tingkat keefektifan jaringan komunikasi pada indikator tujuan di lokasi contoh, Kabupaten Bogor, 001 Keterangan: skor 1 = rendah, skor = sedang, skor 3 = tinggi

10 Lampiran 5. Skor tingkat keefektifan jaringan komunikasi pada indikator frekuensi di lokasi contoh, Kabupaten Bogor, 001 Keterangan: skor 1 = rendah, skor = sedang, skor 3 = tinggi

11 Lampiran 6. Skor tingkat keefektifan jaringan komunikasi pada indikator perolehan informasi di lokasi contoh, Kabupaten Bogor, 001 Keterangan: skor 1 = rendah, skor = sedang, skor 3 = tinggi

12 Lampiran 7. Jenis ikan hias yang dibudidaya responden di lokasi contoh, Kabupaten Bogor, Peksai Red belly (Aphyocarax rathbuni) Sepat putih Barbir biru (Puntius sp) Barbir (Puntius conchonius) Blossom Blue eyes Ralis (Colisa lalia) ,3 8,3 8,3 6,7 6,7 6,7 5,o 3 5,o

13 Lampiran 7. Lanjutan (1) () Sepat kuning (Trichogaster sp) Suberti Akara (Aequidens pulcher) Asmania Green tiger (Puntius tetrazona) Juwel Red deril Red nose (Hemigrammus rhodostomus) Sepat bangkok (Trichogaster sp) Tetra albino (3) 3 3 (4) 5,o 5,o (5) (6)

14 Lampiran 8. Hasil uji Taub Kendall Correlations Kendall's taub UMUR Correlation Coefficient Sig. (tailed) PEDK Correlation Coefficient Sig. (tailed) RESIKO Correlation Coefficient Sig. (tailed) PEGLM Correlation Coefficient Sig. (tailed) MEDIA Correlation Coefficient Sig. (tailed) MODAL Correlation Coefficient Sig. (tailed) AKER Correlation Coefficient Sig. (tailed) SKALU Correlation Coefficient Sig. (tailed) SAPRO Correlation Coefficient Sig. (tailed) PEGTH Correlation Coefficient Sig. (tailed) PEERP Correlation Coefftcient Sig. (tailed) KEEFEK Correlation Coefficient Sig. (tailed) UMUR 1,000 PEDK,05,88 RESlKO 956,60 PEGLM,39",001 MEDIA,a,77 MODAL,180,109 AKER,164,181 SKALU,36",003 SAPRO,4,059 PEGTH.m,961 PEERP,010,94 KEEFEK,035,79 **. Correlation is significant at the.o1 level (tailed). ^. Correlation is significant at the.05 level (tailed). Keterangan: PEDK = pendidikan; RESlKO SKALU = skala usaha; SAPRO : keberanian beresiko; PEGLM = pengalaman usahatani; MEDIA = keterdedahan terhadap media; AKER = tenaga kerja; : pemilikan saprokan; PEGTH = tingkat pengetahuan; PEERP = tingkat penerapan; KEEFEK = tingkat keefektifan jaringan