BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase."

Hadian Sanjaya
7 tahun lalu
Tontonan:

1 42 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada sub-bab ini dibahas mengenai gambaran subjek penelitian meliputi jumlah dan presentase berdasarkan jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan. Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Identitas Subjek Frekuensi Presentase Jenis Kelamin Laki Laki Perempuan % 52 % Jumlah % Usia Tahun Tahun % 32 % Tahun 18 Tahun Keatas % 26 % Jumlah % Production House / Station Tv Production House I 5 10 %

2 43 Production House II TV Swasta Nasional % 40 % Jumlah % Dari perhitungan yang dilakukan diketahui jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu perempuan dengan persentase 52 % atau berjumlah 26 subjek dan jumlah subjek laki-laki sebanyak 24 subjek dengan persentase 48 %. Sedangkan jumlah subjek berdasarkan usia yang menjadi responden dalam penelitian ini paling sedikit berada pada usia tahun dengan persentase sebesar 12 %, yang kedua dan paling tinggi yaitu pada usia tahun atau sebesar 32 %, ketiga usia tahun sebanyak 15 subjek atau 30 % dan pada kelompok usia 18 tahun keatas dengan jumlah 13 subjek atau dengan persentase 26 %. Selain itu, berdasarkan perhitungan jumlah subjek penelitian berdasarkan tempat casting yaitu Subjek penelitian yang berada pada stasiun tv swasta nasional sebanyak 20 orang dengan persentase sebesar 40 % dan production house 1 memiliki jumlah sebesar 25 subjek dengan persentase sebesar 50 %, sedangkan production house ke 2 (dua) sebanyak 5 orang subyek dengan persentase sebesar 10%. 4.2 Analisa Deskriptif Deskripsi Data Berikut ini diuraikan penggolongan kategorik dan penyebaran Body Image. Peneliti membagi kategori pada variabel Body Image menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, rendah. Adapun acuan yang dijadikan peneliti untuk membagi kateori tersebut adalah melalui rentang skor. Perolehan rentang skor tersebut didapatkan melalui perhitungan sebagai berikut: Diketahui jumlah item untuk skala Body Image 30 item. Penskoran diberikan dari rentang 1-4, sehingga skor terendah didapatkan 30 dan skor tertinggi 120, dengan jarak rentang skor yaitu pengurangan dari keduanya sebesar 90 lalu 90 dibagi 2 yaitu 45 dan ditambahkan 30, maka didapat

3 44 median instrumennya menjadi 75. Peneliti membagi kategori menjadi tiga bagian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Oleh karena itu rentang skor kategori didapatkan melalui pembagian antar rentang skor dengan jumlah kategori yaitu sebesar 30. Sehingga didapatkan rentang skor kategori melalui cara sebagai berikut: Rentang skor kategori Rendah = Skor terendah (Skor terendah + 30) = Rentang skor kategori sedang = ((Nilai tertinggi sedang 30)+1) Skor tertinggi sedang = Rentang skor kategori tinggi = ((Nilai tertinggi 30)+1) Skor tertinggi = Berikut ini Tabel 4.2 diuraikan analisis data Body Image dan penggolongan kategori dan penyebaran skor Body Image. 1. Analisis Data Body Image (citra tubuh) Analisis data dilakukan guna menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya, sekaligus memenuhi tujuan dari penelitian ini. Untuk mengetahui deskripsi data variabel Body Image maka perhitungannya diperoleh dari median instrument. Dari hasil deskriptif data kemudian dilakukan pengelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori tinggi, kategori sedang, kategori rendah dapat dilihat pada tabel 4.2 hasil analisis tingkat Body Image (citra tubuh) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film dibawah ini:

4 45 Tabel 4.2 Hasil Kategorisasi Norma Body Image Variabel Kategori Frekuensi Prosentase (%) Body Image (Citra Tubuh) Tinggi 0 0 % Sedang 1 2 % Rendah % Total % Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa deskripsi dari Body Image (citra tubuh) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film berada pada kategori rendah dengan prosentase 98 %. Lebih jelasnya dapat dlihat pada histrogam 1 dibawah ini: Histogram 1 Kategorisasi Norma Body Image (citra tubuh)

5 46 Dari penjelasan histogram di atas bahwasannya tingkat Body Image (citra tubuh) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film terbagi menjadi 3 kategori. Kategori tinggi memiliki prosentase 0%, sedang 2%, rendah 98%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat Body Image (citra tubuh) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film adalah rendah. 2. Analisis Data Self Confidence (kepercayaan diri) Dari hasil deskriptif data kemudian dilakukan pengelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori tinggi, kategori sedang, kategori rendah dapat dilihat pada tabel 4.3 hasil analisis tingkat Self Confidence (kepercayaan diri) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Kategorisasi Norma Self Confidence (kepercayaan diri) Variabel Kategori Frekuensi Prosentase (%) Self Confidence (Kepercayaan Diri) Tinggi 1 2 % Sedang % Rendah 1 2 % Total % Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa deskripsi dari tingkat Self Confidence (kepercayaan diri) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film berada pada kategori sedang dengan prosentase 96 %. Lebih jelasnya dapat dlihat pada histrogam 1 dibawah ini:

6 47 Histogram 2 Kategorisasi Norma Kepercayaan Diri Dari penjelasan histogram di atas bahwasannya tingkat Self Confidence (kepercayaan diri) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film terbagi menjadi 3 kategori. Kategori tinggi memiliki prosentase 2%, sedang 96%, rendah 2%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat Self Confidence (kepercayaan diri) pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film adalah sedang. 4.3 Hasil Uji Hipotesis Analisa deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kendall s tau b. Teknik Kendall s tau ini digunakan oleh penulis untuk menguji hipotesis bahwa terdapat hubungan antara variabel X (Body Image) dengan variabel Y (Self Confidence). Untuk pengolahan datanya penulis menggunakan program SPSS (Stastistical Packages for Social Science). Pengujian Hipotesis ini dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Menentukan besar koefisien korelasi (r) dengan menggunakan rumusan korelasi Kendall s tau b untuk

7 48 mengetahui ada tidaknya pengaruh di antara 2 variabel yang diamati. Menentukan arah pengaruh (positif atau negatif), berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasinya. Menentukan Kontribusi variabel independent terhadap variable dependent. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasi Kendall s tau b. Dan dalam perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Uji Korelasi antara Body Image dan Self Confidence Correlations Body_Image Self_Confidenc Correlation Coefficient 1,000,225 * e Body_Image Sig. (2-tailed).,031 Kendall's tau_b N Correlation Coefficient,225 * 1,000 Self_Confidence Sig. (2-tailed),031. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N Berdasarkan hasil korelasi perhitungan menggunakan analisis uji korelasi Kendall s tau b antara Body Image dan Self Confidence pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film. Pada tabel di atas jika P value < 0,05 berarti Ho ditolak (ada hubungan antara Body Image dan Self Confidence) dari hasil uji hipotesis tersebut didapatkan indeks signifikansi sebesar 0,031 < 0,05, maka dengan demikian hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Body Image dan Self Confidence pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film, maka dapat dijelaskan hasil analisisnya bahwa ada

8 49 korelasi antara kedua variabel tersebut, dimana nilai koefisien korelasi (r) didapatkan sebesar 0,225 Hubungan antara variable X (Body Image) dengan variable Y (Self Confidance) berada dalam level 0,225, yang berarti ada hubungan antara body image dengan Self Confidence pada model remaja awal yang sedang mengikuti casting film. 4.3 Pembahasan Penelitian yang ingin mengetahui dan menganalisa mengenai ada tidaknya hubungan antar body image dengan Self Confidence pada model remaja awal yang mengikuti casting film. Penelitian ini menggunakan dua buah skala yang terdiri dari skala body image dan skala Self Confidence. Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan program komputer SPSS versi 20.0 for windows didapatkan nilai koefisian korelasi antara variabel X (Body Image) dengan variabel Y (Self Confidence) sebesar 0,225 dengan ρ < 0,01 yang berarti ada hubungan yang Sedang dan signifikan antara kedua variabel tersebut, serta arah hubungannya positif. Karena koefisien korelasinya bernilai positif, maka dapat ditentukan arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik penilaian terhadap body image dan proses penyesuaian diri yang dilakukan secara bersamaan pada setiap individu maka akan semakin dapat menciptakan Self Confidence (kepercayaan diri) model remaja awal yang mengikuti casting film.

9 50

dokumen-dokumen yang mirip

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini, penulis akan menguraikan mengenai hasil analisis data dari angket yang berbentuk pertanyaan yang diberikan kepada