METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan wilayah tersebut merupakan salah satu sentra produksi sayuran di Jawa Barat. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu di antara tujuh kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi tanaman hortikultura di Jawa Barat. Menurut pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kecamatan Pacet merupakan kecamatan yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian karena kemudahannya untuk diakses dan menjadi sentra produksi tanaman hortikultura (sayuran wortel) di Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Pacet merupakan sentra produksi tanaman hortikultura yang berada di Kabupaten Cianjur, sehingga dapat diasumsikan bahwa Pacet sebagai sentra produksi tanaman hortikultura memiliki sumberdaya pertanian hortikultura yang berlimpah dan secara pemasaran wilayah tersebut dapat dikatakan baik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga September Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian survai bersifat deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menjelaskan dan menguraikan fenomena yang diamati. Hasil pengamatan diharapkan dapat menggambarkan sikap pemuda tani terhadap pekerjaan di bidang pertanian dan faktor faktor mempengaruhi sikap pemuda. Desain ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik pemuda petani di Desa Cipendawa dan Sukatani dan untuk menguji hubungan antara peubah bebas dan peubah terikat melalui instrumen kuesioner. Peubah bebas di sini adalah karakteristik pemuda, sosialisasi oleh orang tua, keterdedahan terhadap media massa dan interaksi dengan teman dari bidang pertanian, serta persepsi pemuda terhadap kondisi di pedesaan. Sementara peubah terikat dalam penelitian ini adalah sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian.

2 40 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pemuda yang berasal dari keluarga petani, belum menikah, yang usianya berada pada rentang tahun dan berada pada wilayah tanaman hortikultura di Kecamatan Pacet. Pertimbangan pemilihan tempat tersebut karena (1) merupakan sentra produksi tanaman wortel (2) besarnya jumlah petani pemuda (3) keragaman karakteristik sosial ekonomi masyarakatnya (4) terdapat kelompok tani yang aktif. Kecamatan Pacet terdiri atas 7 desa, terdapat dua desa yang menjadi sentra produksi tanaman hortikultura terbesar yaitu Desa Cipendawa dan Desa Sukatani (Wilayah Agropolitan). Menurut data yang dimiliki oleh Kecamatan Pacet, di Desa Cipendawa terdapat Pemuda (15 30 tahun) sementara itu di Desa Sukatani terdapat Pemuda (13-30 tahun). Sampel Penelitian Metode penarikan sampel terkategorikan probability random sampling dengan menggunakan cluster sampling dengan pertimbangan kerangka sampling penelitian sulit untuk ditentukan karena tidak dimilikinya data mengenai jumlah pemuda yang terkategorikan usia tahun, belum menikah dan orang tuanya merupakan petani. Menggunakan cluster sampling dipilih dua desa secara sengaja yaitu Desa Cipendawa dan Desa Sukatani dengan pertimbangan desa tersebut memiliki produksi tanaman sayur yang besar di Kecamatan Pacet. Desa Cipendawa memiliki 4 Perdukuhan (kampung) yang terdiri dari 14 RW dan Sukatani memiliki 4 perdukuhan yang terdiri dari 8 RW. Dari masing masing desa tersebut dipilih secara acak satu Perdukuhan, untuk Desa Cipendawa mendapatkan Dukuh Pasir Cina untuk desa Cipendawa dan Pasir Kampung untuk Desa Sukatani dengan masing masing jumlah pemuda yang berasal dari keluarga petani dan belum menikah dengan usia antara tahun adalah untuk Desa Cipendawa 110 orang dan untuk Desa 104 orang. Menurut Neuman (1997), Penentuan jumlah sampel yang representatif untuk populasi kecil yang kurang dari 1000 orang, maka peneliti membutuhkan suatu perbandingan sampel yang besar yaitu sekitar 30 persen dari populasi. Untuk lebih dapat melihat proses penarikan sampel dijelaskan pada kerangka penarikan sampling yang disajikan pada Gambar 3.

3 41 Kerangka Penarikan Sampel KAB. CIANJUR KEC. PACET 7 DESA Desa Cipendawa Desa Sukatani 4 Dusun 4 Dusun Pasir Cina Pasir Kampung Dipilih secara acak Jumlah Pemuda dari Keluarga Petani 110 orang Dipilih secara acak 30% dari 110 = 34 Orang Jumlah Pemuda dari Keluarga Petani 104 orang 30% dari 104 = 31 Orang TOTAL SAMPEL 65 ORANG Gambar 3. Kerangka penarikan sampel

4 42 Data dan Instrumentasi Data Data yang digali dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden secara langsung. Data primer pada penelitian ini meliputi data mengenai karakteristik pemuda, sosialisasi oleh orang tua, keterdedahan terhadap media massa, interaksi dengan teman di bidang pertanian, persepsi terhadap kondisi di pedesaan. Data sekunder diperoleh dari dokumen dokumen dari instansi seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, BPS, Kecamatan Pacet, dan instansi lain yang terkait dengan penelitian ini, data sekunder dalam penelitian ini meliputi data data seperti potensi wilayah, kebijakan kebijakan pertanian terakhir di Kecamatan Pacet. Instrumentasi Instrumen adalah alat bantu yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan susunan pertanyaan/pernyataan yang akan diwawancarai langsung responden. Dasar jawaban responden adalah pertanyaan yang diajukan atau alternatif jawaban yang sudah tersedia dalam kuesioner. Pengembangan pertanyaan pertanyaan dari kuesioner yang telah ada dilakukan untuk melengkapi hasil wawancara. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Validitas Instrumentasi Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (1989) mengemukakan bahwa validitas instrumentasi adalah suatu tingkatan yang menunjukkan pengukuran yang tepat meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi diupayakan dengan cara mencermati isi instrumen yang mewakili seluruh aspek yang dinyatakan sebagai kerangka konsep. Validitas dalam penelitian ini didapat dengan jalan menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan instrumen berdasarkan indikator-indikator yang dibuat dari teori-teori yang ada dan pendapat dari ahli, termasuk konsultasi dengan dosen pembimbing. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment Pearson. Untuk beberapa pernyataan yang terkait dengan teknis pertanian

5 43 diperoleh dari informasi yang diberikan oleh Penyuluh Lapang dan juga Ketua Gapoktan Perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, menggunakan rumus sebagai berikut (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 1989). r [ N N ( X 2 XY ) ( X Y ) 2 2 ( X ) ][ N Y ( Y ) 2 ] Keterangan : r = Nilai koefisien validitas X = Skor pertanyaan pertama Y = Total Skor XY = Skor pertanyaan pertama dikalikan skor total N = Jumlah responden Uji validitas dilakukan dengan mengorelasikan skor masing masing butir pertanyaan dengan skor total pada setiap peubah. Berdasarkan hasil uji statistik terhadap instrumen yang digunakan dengan SPSS versi 15, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan item pertanyaan yang valid dapat dilihat dari nilai kritis pada tabel product moment pearson. Dari hasil uji validitas yang diujikan pada 15 orang pemuda tani diperoleh nilai kritis dari tabel product moment pearson sebesar 0,553. Dengan nilai kritis tersebut terdapat 24 pertanyaan yang tidak valid dan dibuang, tetapi terdapat juga 26 pertanyaan yang nilai kritisnya tidak terlalu jauh di bawah 0,553 dimodifikasi tata bahasanya agar dapat lebih dipahami secara lebih detail oleh responden. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi, 1989). Teknik yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas sebagai alat ukur yaitu teknik belah dua atau split half dengan mengorelasikan jawaban belahan pertama (ganjil) dan belahan kedua (genap). r tot 2 rtt 1 r tt

6 44 Keterangan r.tot = Angka reliabilitas keseluruhan item r.tt = Angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua Berdasarkan hasil uji analisis statistik dengan menggunakan SPSS versi 15 terhadap seluruh instrumen yang diuji coba terhadap 15 orang pemuda yang bukan sampel tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan responden. Pengujian reliabilitas menggunakan split half, untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak dalat dilihat pada skala 0 1 interpretasi reliabilitas instrumen sebagai berikut: 1. Nilai reliabilitas 0,0 0,20 = Kurang reliabel 2. Nilai reliabilitas 0,21 0,40 = Agak reliabel 3. Nilai reliabilitas 0,41 0,60 = Cukup reliabel 4. Nilai reliabilitas 0,61 0,80 = Reliabel 5. Nilai reliabilitas 0,81 1,00 = Sangat Reliabel Dari hasil uji reliabilitas yang diujikan pada 15 orang pemuda tani dengan menggunakan rumus split-half di peroleh kisaran nilai reliabilitas antara 0,540 0,924. Sehingga dapat dikatakan reliabilitas instrumennya berkisar antara cukup reliabel sampai dengan sangat reliabel. Pengumpulan Data Pengumpulan data peda penelitian ini menggunakan kuesioner, FGD, Indepth interview, dan penelaahan terhadap naskah atau dokumen. 1) Kuesioner dalam penelitian ini ditanyakan terhadap 65 responden untuk mendapatkan data primer mengenai peubah peubah yang diteliti. 2) FGD dilakukan untuk memperoleh penjelasan dari key informan (3 orang tua dari pemuda yang menjadi responden) data yang diperoleh mengenai pandangan orang tua dalam menyosialisasikan pertanian terhadap pemuda (anak mereka). 3) Wawancara mendalam (indepth interview) dengan 3 orang, Ketua Gapoktan Multi Tani Jaya Giri (serta PPL data yang diperoleh adalah data yang berhubungan dengan pandangan pemuda mengenai pertanian. 4) Penelaahan dokumen dilakukan terhadap potensi Desa Cipendawa dan potensi Desa Sukatani dan Cianjur dalam angka, data data tersebut berupa data sekunder yang mendukung data primer.

7 45 Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan prosedur sebagai berikut: 1. Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap karakteristik pemuda, Interaksi dengan Orang Tua, Keterdedahan terhadap media massa dan Interaksi dengan teman dalam menyosialisasikan pekerjaan di bidang pertanian dan persepsi terhadap kondisi di pedesaan. Sementara perubah terikat dalam penelitian ini adalah sikap pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian. 2. Analisis statistik non-parametrik, yaitu untuk mengetahui nilai hubungan antara karakteristik pemuda, sosialisasi oleh orang tua, keterdedahan terhadap media massa dan interaksi dengan teman di bidang pertanian di bidang pertanian dan persepsi terhadap kondisi di pedesaan dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian. Hubungan antar peubah tersebut dianalisis menggunakan program SPSS versi 15 dengan Uji Koefisien Kontingensi dan korelasi Rank Spearman. a. Chi Square dengan rumus sebagai berikut: k n 2 i 1 j 1 ij ij 2 ij Keterangan : X2 = Koefisien korelasi chi square Oij = Frekuensi yang termasuk pada tiap sel (i,j) Eij = Frekuensi yang diharapkan dalam sel (i,j) k = Jumlah baris n = jumlah kolom Analisis keeratan hubungan pada Uji Chi Square dilakukan dengan menghitung koefisien kontingensinya dengan rumus sebagai berikut : 2 C n 2 Keterangan : C X2 n = Nilai Koefisien Kontingensi = Hasil Chi Square hitung = Banyaknya sampel

8 46 b. Rank Spearman n 6 di 2 rs i 1 n n2 1 Keterangan : rs di n 1 dan 6 = Koefisien Korelasi Rank Spearman = Beda antara dua peubah berpasangan = Jumlah Responden = Bilangan koefisien Definisi Operasional Definisi operasional dan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : I. Karakteristik Pemuda Pemuda yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang yang berusia antara tahun baik perempuan maupun laki laki dan belum menikah dan berasal dari keluarga petani. Karakteristik pemuda adalah gambaran tentang sifat sifat atau ciri ciri pribadi yang dimiliki responden sampel penelitian ini, meliputi ciri ciri pribadi (internal) sebagai berikut: X.1. Umur pemuda lama hidup pemuda dinyatakan dalam tahun, dihitung dari saat kelahiran sampai penelitian ini dilakukan dibulatkan dalam jumlah tahun terdekat saat ulang tahun bila terdapat selisih bulan (Muksin 2007). Peubah ini diukur dengan skala rasio. a tahun (remaja awal) b tahun (remaja pertengahan) c tahun (remaja akhir) d tahun (dewasa awal) X.2. Jenis Kelamin, adalah kondisi biologis primer pemuda apakah tergolong laki laki ataupun perempuan yang secara kodrati memiliki fungsi fungsi organisme yang berbeda (Handayani dan Sugiarti, 2008). Peubah ini diukur melalui skala nominal. a. Perempuan b. Laki - Laki

9 47 X.3. Tingkat Pendidikan Pemuda adalah pendidikan formal dari mulai jenjang SD sampai dengan jenjang perguruan tinggi yang pernah diikuti oleh pemuda, peubah tingkat pendidikan ini diukur dengan skala ordinal, (Muksin 2007) 1. Lulusan SD 2. Lulusan SLTP 3. Lulusan SLTA 4. Lulusan Perguruan Tinggi X.4. Status Kepemilikan Lahan Orang Tua, kondisi kepemilikan lahan pertanian yang dikelola oleh orang tua, diukur dengan skala ordinal. 1. Menggarap (Miliki orang lain) 2. Milik Sendiri X.5. Luas Lahan Pertanian Orang Tua, Jumlah hamparan tanah (ha) yang diusahakan ataupun yang dimanfaatkan orang tua dalam berusaha tani di mana pemuda tersebut berada dan membantu dalam aktivitas pemanfaatannya (Muksin 2007), diukur dengan skala rasio. 1. <0,25 ha 2. 0,25 0,7 ha 3. > 0,7 ha X.6. Tingkat Kekosmopolitan Pemuda, adalah kesediaan seseorang pemuda untuk berusaha mencari ida-ide baru dari luar lingkungannya atau tingkat keterbukaan dalam menerima pengaruh dari luar (Rogers dan Shoemaker dalam Soekartawi 2005), diukur dengan skala ordinal. 1. Rendah (0-1 kali) 2. Sedang (2-3 kali) 3. Tinggi (4-5 kali) II. Faktor Agen Sosialisasi Agen Sosialisasi merupakan pihak terdekat bagi pemuda yang mentrasmisikan nilainilai, pengetahuan atau norma norma tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung (Ihromi 1999), terutama terkait dengan terutama nilai, pengetahuan mengenai pertanian. X.7. Sosialisasi oleh Orang Tua

10 48 X.7.1. Frekuensi orang tua bercerita terhadap anak mengenai pertanian, Menurut Turner dan West (2006) bercerita adalah suatu transmisi kebudayaan melalui interaksi dengan kata kata dengan significant others dalam pembentukan dan bertahannya suatu kebudayaan dalam suatu generasi dan antar generasi. Dalam penelitian ini Frekuensi bercerita adalah tingkat keseringan orang tua (ayah dan ibu) dalam bercerita mengenai pertanian kepada anaknya (pemuda), peubah ini diukur dengan skala ordinal. 1. Rendah ( < 3) 2. Sedang (4 6) 3. Tinggi (7 9) X.7.2. Tingkat Pelibatan pemuda dalam kegiatan pertanian oleh orang tua. Menurut Turner dan West (2006), pelibatan pemuda dalam kegiatan orang tua dapat dikategorikan sebagai patterned family interaction (interaksi keluarga yang terpola) adalah aktivitas yang dilakukan dalam keluarga dalam rangka membangun dan mempertahankan identitas. Turner dan West juga mengatakan bahwa patterned family interaction merupakan suatu kegiatan informal yang rutin dilakukan biasanya merupakan kegiatan simbolik. Sementara dalam penelitian ini peubah ini didefinisikan sebagai keseringan orang tua dalam mengajak anaknya (pemuda) ke kebun untuk membantu orang tua mengerjakan kegiatan pertanian,diukur dengan skala ordinal. 1. Rendah (1-2,0) 2. Jarang (2,01 3, 01) 3. Sering (3,02 4) X.8. Keterdedahan terhadap Media massa X.8.1 Keterdedahan terhadap Media Televisi X Frekuensi Menonton acara pertanian, adalah keadaan sering (seberapa sering) pemuda menyaksikan acara pertanian dalam satu bulan (Jahi, 1988), diukur dengan skala ordinal 1. Rendah (0 2 kali/bulan)

11 49 2. Sedang (3 4 kali/bulan) 3. Tinggi (5 7 kali/bulan) X Intensitas Menonton acara pertanian, adalah lamanya waktu yang diluangkan oleh pemuda dalam satu kali menyaksikan acara televisi, dihitung dengan skala ordinal 1. Rendah (< 20 menit) 2. Sedang (21 41 menit) 3. Tinggi (42 60 menit) X.8.2 Keterdedahan terhadap Media Massa Radio X Frekuensi mendengarkan acara pertanian, adalah seberapa sering pemuda mendengarkan acara pertanian dalam satu bulan (Jahi, 1988), diukur dengan skala ordinal 1. Rendah (<2 kali) 2. Sedang (2 kali ) 3. Tinggi (3 kali) X Intensitas mendengarkan acara pertanian, adalah lamanya waktu yang diluangkan oleh pemuda dalam satu kali mendengarkan acara radio, diukur dengan skala ordinal 1. Rendah (0-20 menit) 2. Sedang (21 41 menit) 3. Tinggi (42 60 menit) X.9. Interaksi dengan Teman X.9.1 Tingkat Kedekatan dengan teman di bidang pertanian, Kedekatan hubungan (closeness Relationships), dilihat dari seberapa sering individu dengan teman menghabiskan waktu bersama dengan teman dekat dan siapa teman dekatnya (Jaccard et al. 2005), dalam penelitian ini tingkat kedekatan dengan teman di bidang pertanian didefinisikan sebagai tingkat kedekatan teman dengan teman teman terbaiknya yang bekerja di bidang pertanian. peubah ini diukur dengan skala ordinal 1. Rendah (0 2)

12 50 2. Sedang (3 4) 3. Tinggi (5-6) X. 10. Persepsi Pemuda terhadap Kondisi di Pedesaan X Persepsi pemuda terhadap Kesempatan Kerja di Pedesaan, menurut Rakhmat (2005) persepsi adalah pengalaman tentang obyek, perstiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau didefinisikan sebagai proses memberikan makna pada stimuli inderawi sehingga memperoleh pengetahuan baru. Dalam penelitian ini persepsi pemuda didefinisikan sebagai cara pandang atau pemaknaan pemuda dalam melihat peluang kerja yang ada di pedesaan atas dasar pengalaman pengalaman terdahulu, diukur dengan skala ordinal. 1. Tidak terdapat kesempatan kerja (1-1,75) 2. Kurang terdapat kesempatan kerja (1,76-2,51) 3. Terdapat kesempatan kerja (2, ) 4. Banyak terdapat kesempatan kerja (3,28 4) X Persepsi pemuda terhadap kondisi sumberdaya alam di Pedesaan, Secara teoritis persepsi menurut Rakhmat (2005) adalah pengalaman tentang obyek, perstiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau didefinisikan sebagai proses memberikan makna pada stimuli inderawi sehingga diperoleh pengetahuan baru. Dalam penelitian ini persepsi pemuda terhadap kondisi sumber daya alam di pedesaan adalah cara pandang atau pemaknaan pemuda dalam melihat sejauhmana ketersediaan sumberdaya yang terkandung dalam tanah dan air di pedesaan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang di dasarkan oleh pengalaman pengalaman terdahulu, diukur dengan skala ordinal. 1. Sangat Buruk (1-1,75) 2. Buruk (1,76-2,51) 3. Baik (2, ) 4. Sangat Baik (3,28 4)

13 51 X Persepsi pemuda terhadap prospek pertanian di masa yang akan datang Secara teoritis persepsi menurut Rakhmat (2005) adalah pengalaman tentang obyek, perstiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan atau didefinisikan sebagai proses memberikan makna pada stimuli inderawi sehingga memperoleh pengetahuan baru. Pada penelitian ini persepsi pemuda terhadap pertanian di masa depan didefinisikan sebagai cara pandang atau pemaknaan pemuda dalam melihat pertanian di masa yang akan datang. Peubah ini diukur dengan skala ordinal. 1. Tidak Prospektif (1-1,75) 2. Kurang Prospektif (1,76-2,51) 3. Prospektif (2, ) 4. Prospektif (3,28 4) Y. 1. Sikap Pemuda terhadap Pekerjaan di Bidang Pertanian Menurut Mar at (1981), sikap adalah konsep evaluasi berkenaan dengan obyek tertentu, menggugah motif untuk bertingkah laku. Secara operasional dapat didefinisikan bahwa sikap pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian adalah kondisi psikologis pemuda yang didasari konsep evaluasi pekerjaan di bidang pertanian dari segi pemenuhan kebutuhan setelah dipengaruhi oleh komponen kognitif, afektif, konatif yang berkaitan dengan pekerjaan di bidang pertanian. Dalam penelitian ini sikap terhadap pekerjaan ini dikaitkan dengan konsep pekerjaan yang kemukakan oleh Sajogyo (1987) yaitu pekerjaan sebagai interaksi sosial, sebagai status sosial, dan sebagai kegiatan yang menghasilkan uang (ekonomi). Diukur dengan skala ordinal, penelitian ini menggunakan metode Likert (Oppenheim, 1966). 1. Tidak Setuju (1-1,75) 2. Kurang Setuju (1,76 2,51) 3. Setuju (2,52 3,25) 4. Sangat Setuju (3,26 4) Y Aspek Kognisi Pemuda Terhadap Pekerjaan di Bidang Pertanian

14 52 Didefinisikan sebagai kemampuan untuk berfikir, kepercayaan, pengetahuan, dan ide mengenai konsep (Mar at 1981). Pada penelitian ini aspek kognisi dari pemuda didefinisikan sebagai pengetahuan pemuda mengenai teknis dari kegiatan usahatani pertanian tanaman sayur dataran tinggi, diukur melalui skala ordinal. 1. Tidak Setuju (1-1,75) 2. Kurang Setuju (1,76 2,51) 3. Setuju (2,52 3,25) 4. Sangat Setuju (3,26 4) Y Aspek Afeksi Pemuda Terhadap Pekerjaan di Bidang Pertanian (Y1.2) Didefinisikan sebagai kompenen sikap yang menyangkut kehidupan emosional seseorang sementara itu dalam penelitian ini komponen afeksi didefinisikan sebagai evaluasi pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian, diukur melalui skala ordinal. 1. Tidak Setuju (1-1,75) 2. Kurang Setuju (1,76 2,51) 3. Setuju (2,52 3,25) 4. Sangat Setuju (3,26 4) Y Aspek Konasi Pemuda Terhadap Pekerjaan di Bidang Pertanian (Y1.2) Didefinisikan sebagai kompenen sikap yang berkaitan dengan kecenderungan bertingkah laku seseorang (Mar at 1981), sementara itu dalam penelitian ini komponen konasi didefinisikan sebagai kecenderungan pemuda untuk bekerja di bidang pertanian yang didasari oleh pertimbangan produksi, interaksi, status sosial, dan ekonomi, diukur melalui skala ordinal. 1. Tidak Setuju (1-1,75) 2. Kurang Setuju (1,76 2,51) 3. Setuju (2,52 3,25) 4. Sangat Setuju (3,26 4)

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

PERILAKU PEMUDA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA MASSA UNTUK PENCARIAN INFORMASI PERTANIAN

PERILAKU PEMUDA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA MASSA UNTUK PENCARIAN INFORMASI PERTANIAN PERILAKU PEMUDA DALAM MEMANFAATKAN MEDIA MASSA UNTUK PENCARIAN INFORMASI PERTANIAN (Kasus Pemuda di Desa Sukatani dan Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur) Yogaprasta Adinugraha, Dini Valdiani

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Kelurahan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian. METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 53 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kedua desa tersebut merupakan desa sentra tanaman wortel dan kentang yang terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Desa Cipendawa memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji pengaruh antarvariabel-variabel yang akan diteliti. Uji pengaruh sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian 37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Bogor, dengan sasaran adalah masyarakat Aceh yang ada di Bogor. Pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan yakni, April - Juni

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional, 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan analisa yang digunakan untuk

Lebih terperinci

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN

3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN 30 3. MASALAH, HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang masalah dan metode penelitian yang terdiri dari masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis penelitian, subyek

Lebih terperinci

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan

pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi pola pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan karakteristik petani,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik untuk penulisan dalam menyusun suatu laporan. Penelitian ini mengenai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS

KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS 21 KERA GKA PEMIKIRA DA HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Hasil penelitian Marwan (2008) dan Sooknanan et al. (2002) menunjukkan bahwa dosen perguruan tinggi merupakan aktor (pengambil keputusan) utama yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di wilayah sekitar PLTU Suralaya pada Januari sampai Maret 2010 dirancang sebagai metodologi deskriptif korelasional. Metodologi deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik korelasional, dikarenakan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN

KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN 101 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER HUBUNGAN ORANGTUA, TELEVISI, DAN TEMAN DENGAN SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI BIDANG PERTANIAN (Kasus Pemuda Di Desa Cipendawa dan Sukatani, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun

Lebih terperinci

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE. Desain, Tempat dan Waktu 25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil wilayah administrasi Kota Depok dengan fokus wilayah pengamatan dibatasi pada kawasan penggunaan lahan komersial, jasa dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mencapai tujuan penelitian. Metode dapat memberikan gambaran kepada peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang penting terhadap keberhasilan audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Program pengembangan SDM

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto dalam S. Vianita Zulyan (2014: 80) menjelaskan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci