BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Data Time-Series Merupakan model yang meramalkan suatu nilai dengan mengambil data dari histori. Data histori ini dicatat dalam bentuk rentang periode seperti minggu, bulan atau tahun. Rentang periode ini kemudian disebut sebagai horizon perencanaan dalam model peramalan (Render, Stair, & Hanna, 2012, p. 160). Dalam menganalisa model ini, ada empat komponen yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Trend (T): Ditandai dengan pergerakan ke atas dan ke bawah yang berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu. 2. Seasonality (T): Merupakan pola data yang merupakan bentuk fluktuasi dari permintaan yang ditandai dengan kurva yang naik dan turun diatas dan dibawah garis tren. 3. Cycles (T): Merupakan pola data yang bergerak dengan tetap dari tahun ke tahun dan biasanya merupakan hasil dari proses bisnis perusahaan. 4. Random Variations (T): Ditandai dengan bentuk kurva yang tidak menentu. Setiap data produksi akan berfokus pada salah satu dari komponen ini dan akan digunakan untuk menentukan metode peramalan yang paling sesuai untuk meramalkan nilai data produksi pada periode berikutnya. Beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Single Exponential Smoothing Metode peramalan yang digunakan pada pola data yang bersifat stabil tanpa adanya tren dan pengaruh musiman (Kalekar, 2004, p. 3). Untuk menentukan nilai peramalan pada periode berikutnya, digunakan rumus : (2. 1) D t = permintaaan pada waktu t α = konstanta pemulusan F t = nilai peramalan pada periode t dimana t = i, i-1, i-2,, i-n 2. Double Exponential Smoothing (Holt s) Merupakan metode peramalan yang digunakan untuk pola data yang menunjukkan sifat tren (National Institute of Standards & Technology, 2012, p. 433). Metode ini menggunakan dua rumus utama sebagai berikut: (2. 2) γ (2. 3) D t = permintaaan pada waktu t S t = pemulusan awal b t = pemulusan tren = nilai peramalan pada periode t dimana t = i, i-1, i-2,, i-n F t (2. 4) 4

2 5 3. Linear Exponential Smoothing (Brown s) Metode peramalan yang digunakan untuk pola data yang menunjukkan sifat tren yang selalu berubah-ubah (Nau, 2005). Metode ini menggunakan empat rumus utama sebagai berikut: (2. 5) (2. 6) a(t) =2 (2. 7) (2. 8) F t = a(t) + b(t) (2. 9) D t = permintaaan pada waktu t S t = pemulusan awal S t = pemulusan awal ganda a(t) = estimasi pemulusan awal b(t) = estimasi pemulusan awal ganda F t = nilai peramalan pada periode t dimana t = i, i-1, i-2,, i-n 4. Triple Exponential Smoothing (Winter s) Metode peramalan yang dapat digunakan pada pola data yang bersifat tren dan musiman (National Institute of Standards & Technology, 2012, p. 435). Metode peramalan ini dibagi menjadi tiga rumus utama sebagai berikut: (2. 10) γ (2. 11) (2. 12) (2. 13) D t = permintaaan pada waktu t S t = pemulusan awal b t = pemulusan tren I t = pemulusan musiman L = jangka waktu rentang perencanaan F t = nilai peramalan pada periode t dimana t = i, i-1, i-2,, i-n Untuk mengevaluasi beberapa metode peramalan diatas, digunakan salah satu indikator yaitu Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Berikut rumusnya (Render, Stair, & Hanna, 2012, p. 159): e i = nilai aktual d i = nilai error n = jumlah periode (2. 14)

3 6 2.2 Model Penjadwalan Hybrid Flow-Shop (HFS) Merupakan ekstensi dari model penjadwalan general flow-shop dan permasalahan penjadwalan paralel dimana semua pekerjaan akan melewati tahap produksi yang sama dengan beberapa mesin di setiap tahap (Righi, 2012, p. 50). Pada model penjadwalan HFS ini, setiap tahap produksi memiliki satu mesin atau lebih yang bekerja secara paralel (Marichelvam, Prabaharan, & Yang, 2012, p. 2). Untuk mengukur kinerja dari penjadwalan HFS ini, digunakan salah satu fungsi objektif yaitu minimalisasi dari makespan atau waktu total pengerjaan produksi. Fungsi objektif ini telah digunakan sebanyak 60% pada akhir-akhir ini (Ruiz, Antonio, & Vázquez- Rodríguez, 2009, p. 21). Rumus dari makespan tersebut adalah sebagai berikut: (2. 15) C max = nilai makespan C j = waktu total pekerjaan j, dimana j = 1,2,3,, n Sebagai tambahan dalam menganalisis model penjadwalan HFS, digunakan fungsi objektif kedua yang dapat dihitung dari fungsi objektif makespan, yaitu (Brucker, 2007, p. 181): (2. 16) L max = nilai lateness C j = waktu total pekerjaan j, dimana j = 1,2,3,, n = tenggat waktu untuk pekerjaan j, dimana j = 1,2,3,, n d j 2.3 Levy-Flight Discrete Firefly Algorithm (LDFA) Merupakan metode meta-heuristik berupa algoritma yang digunakan untuk memecahkan masalah optimalisasi. Algoritma ini terinspirasi oleh metode pergerakan suatu kunang-kunang dalam mencari pasangan (Yang X. S., 2010, p. 81). Cara ini kemudian dirumuskan dalam tiga prinsip dasar agar dapat digunakan untuk pemecahan masalah optimalisasi, yaitu: Semua kunang-kunang adalah unisex sehingga semua kunang-kunang dapat tertarik satu sama lain. Daya tarik kunang-kunang proporsional dengan terang dari kunangkunang, dimana nilai dari daya tarik berbanding terbalik dengan nilai jarak. Kunang-kunang akan tertarik pada kunang-kunang yang lebih terang. Intensitas cahaya dari kunang-kunang merupakan nilai fungsi objektif dari suatu permasalahan. Perancangan algoritma LDFA ini menggunakan pseudo-code sebagai berikut:

4 7 Tabel 2. 1 Pseudo-code LDFA begin Objective function f(x), x = (x 1,...,x n )T Generate initial population of fireflies xi (i = 1, 2,..., n) Light intensity I i at x i is determined by f(x i ) Define light absorption coefficient γ while (t <MaxGeneration) for i=1:n all n fireflies for j = 1 : i all n fireflies if (Ij > Ii) Move firefly i towards j in d-dimension via L évy flights end if Attractiveness varies with distance r via exp[ γr] Evaluate new solutions and update light intensity end for j end for i Rank the fireflies and find the current best end while Postprocess results and visualization end Sumber: (Yang X. S., 2010, p. 4) Pertama, akan dibentuk suatu populasi kunang-kunang dimana setiap kunang-kunang merepresentasikan satu kandidat solusi pada permasalahan. Setelah itu, kunang-kunang ini akan bergerak sesuai dengan aturan-aturan yang dijelaskan pada pseudo-code. Aturan tersebut dijelaskan pada tiga konsep utama yang digunakan dalam menjalankan algoritma ini, yaitu (Yang X. S., 2010, p. 3): 1. Intensitas Cahaya (Light Intensity) Intensitas cahaya pada kunang-kunang merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah kunang-kunang tersebut bergerak ke kunang-kunang berikutnya atau tidak. Pada fungsi minimalisasi makespan pada penjadwalan ini, nilai dari intensitas cahaya kunang-kunang menggunakan rumus sebagai berikut: (2. 17) I i = intensitas cahaya pada kunang-kunang i, dimana i = 1,2,3,...,n f(x) = fungsi objektif 2. Jarak (Distance) Setiap jarak ini akan direpresentasikan dalam bentuk tabel Cartesian. Jarak dari kunang-kunang i dan j dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (2. 18) r ij x i,k x i,k = jarak antara kunang-kunang i dan j = nilai dimensi k pada kunang-kunang i = nilai dimensi k pada kunang-kunang j

5 3. Pergerakan (Movement) Pergerakan dilakukan dengan prinsip dimana kunang-kunang yang lebih redup akan bergerak ke kunang-kunang yang lebih terang. Berbeda dengan algoritma kunang-kunang pada dasarnya, LDFA menggunakan distribusi untuk mengatur laju pergerakan. Rumus dari pergerakan tersebut adalah sebagai berikut: (2. 19) x i x i t r ij = posisi kunang-kunang i yang baru = posisi kunang-kunang i = daya tarik pada posisi 0 = koefisien penyerapan cahaya, 0.01< < 100 = koefisien bilangan acak, 0 < < 1 = jumlah iterasi, 1 < t < = konstanta lambda, 1< < 3 = jarak antara kunang-kunang i dan j 8 (2. 20) 2.4 Sistem Informasi Definisi sistem informasi dapat dijelaskan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang berinteraksi untuk memperoleh, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dalam suatu perusahaan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 6). Komponen-komponen ini lebih lanjut didefinisikan sebagai suatu integritas yang terdiri dari orang yang berada di dalam sistem (people), prosedur dalam penggunaan sistem (procedure), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan jaringan dari sistem (network). 2.5 Management Support System Pengertian dari sistem informasi yang mendukung manajemen dalam proses bisnis atau MSS adalah merupakan salah satu sistem informasi yang digunakan oleh pihak manajemen untuk mendukung keputusan penting di dalam bisnis sehingga keputusan yang diberikan menjadi lebih baik, khususnya dalam menentukan kegiatan operasional dalam perusahaan (Skyrius, Kazakevičienė, & Bujauskas, 2013, p. 32). Sistem ini kemudian dikenal lebih lanjut dikenal sebagai suatu business intelligence dimana hal ini merupakan kegiatan dari perusahaan dalam memperoleh, mengatur dan menganalisa informasi yang penting bagi peningkatan performa proses bisnis.

6 9 2.6 System Development Lifecycle (SDLC) Secara umum, sistem merupakan kumpulan dari beberapa proses untuk mencapai suatu tujuan dimana setiap sistem memiliki siklus hidupnya masing-masing. Jelas bahwa pada akhirnya perancangan suatu sistem tersebut mengikuti siklus hidup yang dinamakan SDLC (System Development Lifecycle) yang berhubungan dengan kegiatan pembuatan, implementasi, penggunaan dan pemeliharaan dari suatu sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 38). Model konvensional dari SDLC yang digunakan adalah model waterfall dimana siklusnya dimulai dari atas sampai ke bawah, yaitu sebagai berikut: Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 41) Gambar 2. 1 Model Waterfall dari SDLC 2.7 Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Dalam merancang sistem informasi, dibutuhkan metode yang akurat. Metode analisis dan pengembangan berbasis objek atau OOAD merupakan salah satu proses pengembangan sistem informasi yang merupakan kumpulan dari beberapa model Unified Modeling Language (UML) serta berorientasi pada objek dan digunakan untuk menghubungkan antara kebutuhan sistem dari para pengguna dengan para perancang sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 388). Dalam mengembangkan konsep OOAD ini, berikut beberapa konsep yang akan digunakan dalam merancang sistem: Requirement Analysis Proses bisnis dalam perusahaan merupakan suatu rangkaian kegiatan dan objek yang berhubungan dari produk atau jasa, dokumen dan orang-orang yang selanjutnya dapat dikategorikan sebagai komponen-komponen dalam sistem informasi (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 176). Dalam analisis kebutuhan ini, beberapa model akan digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian kegiatan dan objek, yaitu sebagai berikut: A. Activity Diagram Merupakan model UML berbentuk diagram alir kerja sederhana yang menggambarkan beberapa aktivitas dari sistem atau entitas sistem serta langkah-langkah dari proses bisnis secara keseluruhan (Satzinger,

7 Jackson, & Burd, 2008, p. 141). Aktivitas-aktivitas ini akan dilakukan oleh beberapa aktor di dalam sistem. Beberapa notasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Synchronization Bar 2. Swimlane 3. Starting Activity 4. Ending Activity 5. Activity 6. Decision Activity 7. Transition Arrow B. Event Table Merupakan tabel yang digunakan untuk menjabarkan kegiatankegiatan detail yang dilakukan oleh entitas dalam suatu sistem. Setiap barisnya, tabel ini mencatat data-data detail mengenai berbagai kegiatan dalam sistem. Sedangkan untuk setiap kolomnya, tabel ini mencatat beberapa informasi penting sebagai berikut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 169): 1. Event 2. Trigger 3. Source 4. Use Case 5. Response 6. Destination C. Use Case Diagram Merupakan model UML yang digunakan untuk menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh sistem dalam menjawab respons dari pengguna sistem. Model use case ditampilkan dalam bentuk use case diagram dimana ada beberapa notasi seperti, lingkaran elips sebagai aktivitas, orang sebagai aktor, garis sebagai hubungan antara aktor dengan aktivitas dan batasan berbentuk kotak yang dinamakan automation boundary (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 243). D. Use Case Description Merupakan tabel yang berisi tentang informasi detail mengenai setiap use case dalam suatu sistem. Tabel ini memiliki beberapa komponen sebagai berikut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 174): 1. Use Case Name 2. Scenario 3. Triggering Event 4. Brief Description 5. Actors 6. Related Use Cases 7. Stakeholders 8. Flow of Events 9. Exception Condition 10. Pre-Condition 11. Post-Condition E. Domain Class Diagram Merupakan model UML yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari suatu entitas yang nantinya dinamakan sebagai satu kelas dalam suatu sistem dan memiliki fungsi satu sama lain (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 187). Sebuah kotak dianalogikan sebagai kelas dan garis menandakan adanya asosiasi antara satu kelas dengan lainnya. Di dalam kelas, ada beberapa atribut yang merupakan keterangan terkait kelas tersebut. F. Activity-Data Matrix Merupakan matriks yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai aktivitas dalam mengakses data yang disimpan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 231). Tujuannya adalah menentukan aksesibilitas dari setiap aktor dan keamanan dalam sistem. Identifikasi aktivitas terhadap data ini menggunakan empat kata utama, yaitu Create- Read-Update-Delete (CRUD). 10

8 11 G. State Transition Diagram Suatu model UML yang digunakan untuk menggambarkan siklus hidup dari suatu objek beserta transisi yang dilakukan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 260). Notasi yang digunakan pada diagram ini adalah: 1. Pseudostate 2. State 3. Destination State 4. Transition 5. Message Event 6. Guard Condition H. System Sequence Diagram (SSD) Merupakan model UML berbentuk diagram yang menggambarkan interaksi antara pengguna dengan sistem. Interaksi tersebut adalah alur informasi yang masuk (input) dan keluar (output) dalam sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 252). Beberapa notasi yang digunakan adalah: 1. Actor 2. Lifeline 3. Input Message 4. Returned Value 5. Object 6. Optional Note I. Storyboarding Suatu teknik yang digunakan untuk memetakan antarmuka atau user interface (UI) dalam sistem serta menggambarkan urutan dan hubungan dari setiap UI (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 546). Teknik ini digunakan pertama kali untuk menentukan kebutuhan dari sistem terhadap proses bisnis Design System Data dari requirement analysis akan digunakan sebagai input data untuk merancang sistem dengan menggunakan model-model UML di bawah ini, yaitu: A. First-Cut Design Class Diagram Merupakan model dari pengembangan domain class diagram. Pengembangan dilakukan pada penambahan tipe atribut dan panah navigation visibility (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 413). Panah ini menandakan bahwa suatu objek mampu melihat atribut dan berinteraksi dengan objek yang dituju. B. Deployment Envrionment (DE) and Software Architecture (SA) DE merupakan konfigurasi terhadap tiga komponen sistem, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan jaringan (networks) (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 291). Sedangkan SA merupakan beberapa arsitektur yang digunakan analis untuk membangun struktur sistem secara fisik. Beberapa arsitektur yang akan ditentukan adalah sebagai berikut: 1. Single and Multitier Computer Architecture Arsitektur komputer Single merupakan arsitektur yang berfokus pada satu komputer untuk menjalankan sistem informasi, sedangkan arsitektur komputer multitier adalah arsitektur yang membagi aplikasi ke dalam komputer yang berbeda-beda dengan tujuan agar performa sistem informasi dapat ditingkatkan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 340).

9 2. Centralized and Distributed Architecture Arsitektur centralized menempatkan semua sumber daya sistem informasi dalam satu tempat guna mendukung performa yang cukup besar, seperti transaksi perusahaan dengan jenis batch processing. Sedangkan arsitektur distributed merupakan arsitektur yang menempatkan sumber daya sistem informasi dalam ruang geografis yang berbeda-beda (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 341). 3. Client/ Server Architecture Merupakan arsitektur standar yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan karena kemampuannya yang fleksibel dan mudah diatur. Sistem informasi dibagi menjadi dua jenis komputer, yaitu server dan client. Server digunakan untuk menyimpan data, sedangkan client untuk melakukan proses dan menampilkan data. 4. Three-Layer Client/ Server Architecture Merupakan arsitektur yang mirip dengan arsitektur client dan server, namun disini, sumber daya dari sistem dibagi lagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu view, domain dan data access layer. C. Completed Three-Layer Sequence Diagram Merupakan model UML yang menggambarkan detail dari SSD. Pada diagram ini, proses di dalam sistem dibagi menjadi tiga lapisan, view layer, business layer, data access layer (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 435). Notasi yang digunakan sama dengan SSD, hanya ada satu notasi yang baru, yaitu activation lifeline. D. Updated Design Class Diagram Model UML yang dikembangkan dari first-cut design class diagram dengan menambahkan beberapa metode, diantaranya constructor methods, data get dan set methods, dan use case specific methods (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 457). E. Package Diagram Merupakan model UML tingkat tinggi yang menggambarkan hubungan antara ketiga lapisan utama, yaitu view layer, domain layer dan data access layer (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 460). Untuk menggambarkan hubungan tersebut, digunakan dependency relationship dimana arah panah menandakan jika terjadi perubahan pada objek independen, maka perubahan juga terjadi di objek dependen. F. Interface Design Standards Merupakan prinsip atau peraturan standar yang dinamakan The Eight Golden Rules dan digunakan untuk merancang antarmuka atau user interface (UI) dari suatu sistem pada perusahaan tertentu yaitu (Satzinger, Jackson, & Burd, 2008, p. 540): 1. Strive for Consistency 2. Enable Frequent Users to Use Shortcuts 3. Offer Informative Feedback 4. Design Dialogs to Yield Closure 5. Offer Simple Error Handling 6. Permit Easy Reversal of Actions 7. Support Internal Locus of Control 8. Reduce Short-Term Memory Load 12

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan suatu material handling yang penting dalam manufaktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Studi kasus pada PT Surya Toto Indonesia, Tbk (PT STI) dilaksanakan untuk memecahkan masalah penjadwalan mesin produksi yang berfokus pada pabrik kedua.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Analisis Darminto dan Julianty (2002: 52) mengatakan bahwa Analisis adalah penguraian suatu pokok atas sebagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri,

Lebih terperinci

Manufacturing Lead Time dari keempat jenis operasi proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut (Gaspersz, 2012, p. 11):

Manufacturing Lead Time dari keempat jenis operasi proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut (Gaspersz, 2012, p. 11): BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem produksi Sistem produksi merupakan sistem integrasi yang memiliki komponen struktural dan fungsional dari suatu proses yang memberikan nilai tambah pada proses produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Maintenance Dalam buku Maintenance Engineering Handbook (Hinggins, Mobley, & Smith, 2002) Mobley mengatakan bahwa perawatan tidak hanya tentang pencegahan, pemberian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENJADWALAN MESIN HYBRID FLOW SHOP DENGAN ALGORITMA LEVYFLIGHT DISCRETE FIREFLY

PERANCANGAN SISTEM PENJADWALAN MESIN HYBRID FLOW SHOP DENGAN ALGORITMA LEVYFLIGHT DISCRETE FIREFLY PERANCANGAN SISTEM PENJADWALAN MESIN HYBRID FLOW SHOP DENGAN ALGORITMA LEVYFLIGHT DISCRETE FIREFLY Andrew Verrayo Limas; J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah Information Systems Department, School of Information

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengertian Kecelakaan Kerja

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengertian Kecelakaan Kerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu ilmu yang diterapkan pada dunia kerja yang bertujuan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERMASALAHAN BIN PACKING PROBLEM DENGAN METODE FIREFLY ALGORITHM DI PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS William Kwesnady Anggara Hayun Anujuprana Bernadus Gunawan Sudarsono Binus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2012:24), sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai sebuah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Customer Service Customer service secara definisi dapat dijabarkan sebagai semua aktivitas yang dilakukan dengan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Model Cutting Stock Problem 2.1.1 Integer Knapsack Cutting-stock problem merupakan salah satu satu contoh persoalan dalam Integer Knapsack. Dalam persoalan integer knapsack,

Lebih terperinci

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM

Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM T03/ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Tugas Mandiri Analisis dan Perancangan Sistem II ACTIVITY & SWIMLANE DIAGRAM Nama : Kresna Kesuma NIM : 05 05 2651 E mail : ineraz_zuri_kriesna@yahoo.co.id Homepage : Tugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA KECELAKAAN KERJA

LAMPIRAN 1 DATA KECELAKAAN KERJA LAMPIRAN 1 DATA KECELAKAAN KERJA 1. Divisi Produksi Frame Tabel L.1 Data Kecelakaan Kerja Divisi Produksi Frame Sumber: PT Artistika Kreasi Mandiri (2013) Tabel L.2 Data Kecelakaan Kerja Divisi Produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

G Guard condition, uji coba true/false untuk mengetahui apakah transition dapat dilakukan. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:238)

G Guard condition, uji coba true/false untuk mengetahui apakah transition dapat dilakukan. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:238) GLOSSARY A Action expression, sebuah deskripsi tentang aktivitas yang akan dilakukan. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2005:239) Activation lifeline, persegi vertikal pada sequence diagram yang mengindikasikan

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/ umum Dalam teori-teori ini berisikan berisikan pengertian dari data, quality, service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse, serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan utama dalam menunjang efektivitas dan efisiensi suatu proses bisnis perusahaan terutama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2006:4), sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 1. Processor: Intel (R) Pentium (R) 4 CPU 1. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi penyelesaian rubix cube ini adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat elemen yang saling terhubung atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah proses mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan menghasilkan sesuatu, sedangkan proses adalah suatu metode atau cara yang dilakukan. Menurut Assauri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Kelelahan (Fatigue) Kelelahan adalah ketidakmampuan dalam melakukan suatu kegiatan dikarenakan adanya ketidaksiapan dikarenakan kondisi tubuh yang tidak berada dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAKSI KATA PENGANTAR

ABSTRACT ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

APLIKASI HYBRID FIREFLY ALGORITHM UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRAVELING SALESMAN: STUDI KASUS PADA PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS

APLIKASI HYBRID FIREFLY ALGORITHM UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRAVELING SALESMAN: STUDI KASUS PADA PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS APLIKASI HYBRID FIREFLY ALGORITHM UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRAVELING SALESMAN: STUDI KASUS PADA PT ANUGERAH MANDIRI SUCCESS J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah; Teguh Information Systems Department, School of

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori teori dasar atau umum yang digunakan untuk mendukung dan membantu pembuatan Skripsi ini. 2.1.1 Pengertian Sistem Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Logistik Logistik adalah proses yang secara strategis mengelola pengadaan barang, pergerakan dan penyimpanan bahan, suku cadang dan finished inventory (dan berhubungan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran... Daftar Isi Abstract... Abstrak..... Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel.... Daftar Gambar.... Daftar Simbol...... Daftar Lampiran...... i ii iii vi ix x xii xvi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat BAB III PERANCANGAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam pengembangan software. Peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pencarian

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi viii xiii xv BAB I BAB II PENDAHULUAN

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Optimalisasi adalah sarana untuk mengekspresikan, dalam model matematika, hasil dari penyelesaian suatu masalah dengan cara terbaik (Sergio et. al., 2008, p403). Hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sistem yang berperan dalam mendukung keperluan perusahaan akan informasi di dalam menjalankan proses bisnisnya. Menurut Gelinas (2008:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN NOTASI. Notasi UML. 1) Class Diagram. Nama Class dengan atribut dan operasi.

LAMPIRAN NOTASI. Notasi UML. 1) Class Diagram. Nama Class dengan atribut dan operasi. L1 LAMPIRAN NOTASI Notasi UML 1) Class Diagram Notation Description Nama Class dengan atribut dan operasi. Composition text, yang digunakan untuk menghubungkan class transaksi detailed dengan class transaksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan dalam mengontrol aktivitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Produksi Menurut Gaspersz (2012, p. 7), suatu proses dalam sistem produksi merupakan integrasi sekuensial dari tenaga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap yang dikumpulkan (Hasan, 2009, p16), tetapi banyak data yang

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Perancangan Sistem dengan Analisis Dinamis Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat Lunak

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab ini dijelaskan mengenai latar belakang divisi SEMM Danamon, Struktur organisasi divisi SEMM, tugas, wewenang, dan tanggung jawab,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENYIRAMAN TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PENYIRAMAN TAMAN RUMAH ) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan Program Studi Strata

Lebih terperinci

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan metode interview atau wawancara. Hasil dari tahap ini adalah

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan metode interview atau wawancara. Hasil dari tahap ini adalah 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada tahap awal, penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan sistem menggunakan metode interview atau wawancara. Hasil dari tahap ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dapat dikatakan bahwa pada zaman sekarang sistem dibutuhkan untuk mengatur segala macam aktivitas yang ada di perusahaan agar tidak sewenangwenang atau keluar jalur dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 SOAL PRA UTS PSBO 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Database 2.1.1.1 Pengertian Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p23), pengertian dari data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1 Perancangan Algoritma Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis, dimana pada perancangan digambarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Produksi adalah setiap usaha atau kegiatan untuk menambah kegunaan suatu barang atau menciptakan barang yang baru baik langsung maupun tidak langsung, yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM. Nama Komponen Class

DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM. Nama Komponen Class DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM Class Composition Dependency Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL...xxi DAFTAR SIMBOL... xxii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang diperlukan untuk merancang interface pada aplikasi monitoring pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dibuat untuk mengetahui urutan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penjadwalan asesoris pada PT.

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek LAT UTS AMIK BSI 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalampengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Menurut Kotler dan Amstrong (2012, pp. 50), Internet adalah jaringan global yang luas dan terus berkembang yang menghubungkan para pengguna komputer dari segala jenis

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas.

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. DAFTAR SIMBOL DAFTAR SIMBOL DIAGRAM ACTIVITY Initial Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Final Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. Activity Menandakan sebuah aktivitas Decision Pilihan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

Gambar L.37 Form Print Laporan Absensi Harian Gambar L.38 Form Print Laporan Absensi Periode

Gambar L.37 Form Print Laporan Absensi Harian Gambar L.38 Form Print Laporan Absensi Periode L-27 Gambar L.37 Form Print Laporan Absensi Harian Gambar L.38 Form Print Laporan Absensi Periode L-28 Gambar L.39 Form Menu Utama Transaksi Finance Gambar L.40 Form Kenaikan Gaji L-29 Gambar L.41 Form

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan...

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat yang mana pemanfaatan Teknologi Informasi sangat penting bagi perusahaan-perusahaan, terutama pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem Informasi di dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang semakin meluas

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SEMESTER: 4 KODE : KI091318 SKS: 4 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF ITS PROGRAM : S1 DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

2.6 Cool Record Edit Pro Adobe Photoshop Star Uml Pengertian Uml BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...

2.6 Cool Record Edit Pro Adobe Photoshop Star Uml Pengertian Uml BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci