BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai hasil tertentu. Adapun menurut Stair dan Reynolds (2006, p.8), sistem merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling berinteraksi demi mencapai tujuan. Selain itu, sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan sub-sub sistem yang saling terhubung dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam memproses suatu input sehingga menghasilkan output yang mempunyai nilai lebih (Taufiq, 2013, p.11). Pada dasarnya sistem memiliki tiga elemen atau komponen dasar yang berinteraksi, antara lain: a. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen untuk diproses. b. Process, melibatkan kegiatan transformasi yang mengubah elemen input menjadi elemen output. c. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah dihasilkan oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen atau komponen dasar yang saling terhubung dan terkait untuk bekerja bersama dalam memproses suatu input sehingga menghasilkan output atau tujuan yang mempunyai nilai lebih Pengertian Informasi Menurut Rohmat Taufiq (2013, p15) informasi adalah data-data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang menghasilkan nilai tambah dan bermanfaat bagi penggunanya. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima sehingga memberikan keterangan atau pengetahuan bagi si penerimanya. Contoh informasi yang umum digunakan adalah dokumen perusahaan, laporan keuangan, nota pembelian dan sebagainya. 5

2 6 Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan komponen yang penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang dapat dikelola dengan untuk kemajuan organisasi atau perusahaan Pengertian Sistem Informasi Menurut Gupta ( 2012, p18 ), sistem informasi adalah gabungan dari pengorganisasian manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan, dan prosedur yang meyimpan, mengambil, mentransformasikan, dan menyebarluaskan ke dalam informasi di dalam sebuah organisasi. Adapun menurut Satzinger, et al (2012, p.4) sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling terkait dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan hasil informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah bisnis. Selain itu, definisi lain dari sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari semua komponen yang bekerja sama untuk memproses data dan memproduksi informasi ( Oz, 2009, p13 ). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu proses dari berbagai komponen yang saling terkait dan bekerja sama dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. 1.2 Sistem Informasi Procurement Pengertian Procurement Procurement atau pengadaan barang menurut Turban (2004, p231) adalah pembeliaan barang dan jasa oleh perusahaan. Pengertian lainnya adalah fungsi manajemen bisnis yang menjamin identifikasi, pencarian supplier, akses dan manajemen dari sumber eksternal yang dibutuhakan organisasi atau terpenuhinya objektif strategis dari organisasi tersebut (CIPS, 2005, p5). Procurement diawali dengan merancang strategi proyek, yang mencakup menimbang manfaat, resiko dan batasan pembiayaan yang melekat pada proyek yang akan dilaksanakan dan pada akhirnya akan tercermin pada pemilihan jenis kontrak yang akan dipakai.

3 Tujuan dalam Sistem Informasi Procurement Sasaran dari sistem informasi procurement adalah memastikan bahwa barang yang dipesan dari supplier dengan barang yang diterima organisasi atau perusahaan sesuai dengan persyaratan mutu, jumlah kebutuhan dan ketepatan waktu pengiriman. Jika kegiatan tersebut dapat tercapai maka proses kegiatan yang terjadi didalam organisasi atau perusahaan tersebut tidak akan terganggu dalam pemenuhan kebutuhan barang. Tujuan pelaksanaan sistem informasi procurement adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah pembuatan laporan dengan informasi yang akurat dan dalam waktu yang tepat. 2. Sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam mengawasi pelaksanaan sistem khususnya di bagian pengadaan barang. Sistem Informasi procurement sendiri berakibat dari terjadinya sejumlah pengurangan, mulai dari harga pembelian barang, waktu proses pembelian, penagihan, dan pembayaran, hingga pengurangan biaya administrasi maupun waktu dari proses pengadaan barang, menurut Arfanti (2014, p 14). Sedangkan, perlu diketahui bahwa implementasi procurement yang tidak sukses adalah implementasi yang mempunyai kegiatan monitoring yang minimal dalam pelaksanaannya di lapangan, penyalahgunaan wewenang dalam proses pengadaan, pelanggaran kontrak, kolusi antara pejabat dan pemasok, manipulasi, dan sumber daya manusia yang kompeten serta ketidakmampuan pemain usaha untuk memenuhi persyaratan teknis, sebagaimana dituliskan oleh Jacob (2014, p 2). Maka kemudian perlu diketahui, ada beberapa indikator yang dapat diambil untuk membuat sebuah sistem informasi procurement yang sehat, seperti dikutip dari Nurchana (2014, p 5) yakni indikator transparansi, indikator meningkatkan persaingan usaha yang sehat, indikator memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, indikator mendukung proses monitoring dan audit, dan indikator memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.

4 8 1.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Dalam buku seri ke-6, Satzinger (2012, p 241) mengungkapkan bahwa OOAD merupakan pengembangan sistem berdasarkan pada pandangan bahwa sistem adalah kumpulan object yang berinteraksi dan bekerja bersama-sama. Pendekatan berorientasi object menghasilkan beberapa manfaat utama, diantaranya adalah kealamian dan penggunaan kembali (reusable). Pendekatan ini alami bagi orang karena karena cenderung berpikir tentang object nyata Pengertian Unified Process (UP) Dalam buku seri ke-6, Satzinger (2012) mengungkapkan bahwa Unified Process ( UP ) adalah metodologi pengembangan sistem berorientasi objek awalnya ditawarkan oleh Rational Software. Dan dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Mereka juga adalah tiga perintis di balik kesuksesan Unified Modeling Language (UML). UP mendefinisikan metodologi yang lengkap yang menggunakan UML untuk model sistem dan menggambarkan pengembangan sistem siklus hidup atau System Development Life Cycle (SDLC). Di UP, proses pembangunan ini juga identik dengan metodologi pengembangan. UP sekarang secara luas diakui sebagai inovasi yang sangat berpengaruh dalam metodologi pengembangan perangkat lunak untuk pengembangan berorientasi objek menggunakan pendekatan adaptif. Sebuah fase dalam UP dapat dianggap sebagai tujuan atau penekanan utama dalam sebuah proyek. Empat fase siklus hidup UP adalah: Inception, Elaboration, Construction, dan Transition, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2 1 UP SDLC (Sumber gambar: Satzinger, Jackson, dan Bur (2012 : 446)) Setiap fase dari siklus hidup UP menjelaskan penekanan atau tujuan anggota tim proyek dan kegiatan mereka di suatu siklus atau titik waktu. Dengan demikian,

5 9 empat fase memberikan kerangka umum untuk perencanaan dan pelacakan proyek dalam satu rentang waktu. Dalam setiap tahap, beberapa iterasi direncanakan terlebih dahulu untuk memberikan tim cukup fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan masalah atau kondisi yang berubah. Untuk membuat pengembangan iterasi dapat dikelola dengan baik, UP mendefinisikan beberapa disiplin agar menggunakan dalam setiap iterasi. Sebuah disiplin UP merupakan suatu kumpulan fungsi yang berkaitan dengan kegiatan yang berperan dalam suatu aspek pada projek pengembangan. Beberapa disipin itu antara lain: Business modeling Requirements Design Implementation Testing Deployment Configuration Change management Biasanya untuk setiap iterasi memiliki semua disiplin tersebut. Hal ini dapat diperlihatkan pada Gambar 2.2. Gambar 2 2 Disiplin UP yang digunakan pada setiap iterasi (Sumber gambar: Satzinger, Jackson, dan Bur (2012 : 448))

6 10 Pada setiap iterasi, tim proyek harus mengerti model bisnis (business modeling), memahami kebutuhan yang termasuk dalam bagian sistem (requirements), merancang sebuah solusi pada sistem untuk memenuhi kebutuhan (design), menulis dan integrasi kode komputer yang termasuk bagian dari sistem (implementation) hingga menguji bagian dari sistem (testing). Selanjutnya adalah mengambil bagian dari sistem yang sudah selesai dan diuji untuk digunakan oleh pengguna sistem (deployment) 1.4 Unified Modeling Language (UML) Diagram Pengertian UML Diagram Pada tahun 1995 Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh, menciptakan sebuah pendekatan tunggal untuk object-oriented system dengan cara menciptakan standard dalam teknik pembuatan diagram yang dikenal sebagai Unified Modeling Language (UML). Tujuan dari UML adalah untuk menyediakan kosakata umum dari istilah-istilah berorientasi object dan teknik pembuatan diagram yang cukup kaya untuk project pengembangan sistem dari tahap analisis hingga implementasi. Pada bulan November 1997, Object Management Group (OMG) secara resmi menerima UML sebagai standar untuk semua pengembang. Beberapa tahun setelah UML diresmikan, ternyata masih ada beberapa revisi kecil yang harus dilakukan. Kemudian UML versi 2.0 diresmikan pada tahun Activity Diagram Menurut Satzinger (2012, p57), activity diagram menggambarkan aktivitas berbagai pengguna (atau system), seseorang yang melakukan setiap aktivitas, dan aliran sekuensial dalam aktivitas tersebut. Menurut Dennis, et all. (2012, p14), pemodelan proses bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan Activity diagram. Pemodelan proses bisnis dengan activity diagram, yaitu mendeskripsikan berbagai macam aktivitas yang berbeda-beda, dan ketika digabungkan akan menjadi sebuah proses bisnis. Elemen activity diagram dapat dilihat pada daftar simbol A.

7 Use Case Diagram Menurut Satzinger (2012, p.78), use case diagram adalah model UML digunakan untuk menunjukkan use case dan hubungan mereka dengan pengguna. Use case diagram merupakan cara untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi pada suatu system. Tujuan dari use case model adalah untuk mendefiniskan dan menentukan semua proses bisnis yang harus dapat di-support oleh system. Elemen use case diagram dapat dilihat pada daftar simbol B Use Case Description Fully Developed Menurut Satzinger (2012, p 122), Use Case Description Fully Developed adalah metode yang paling formal untuk mendokumentasikan Use Case. Kolom pertama dan kedua digunakan untuk mengidentifikasi Use Case dan skenario dalam Use Case yang sedang didokumentasikan. Dalam proyek-proyek yang formal yang lebih besar, identifikasi unik juga dapat ditambahkan dalam Use Case yang sedang dikembangkan. Kolom ketiga mengidentifikasi peristiwa yang memicu Use Case. Kolom keempat adalah penjelasan singkat dari Use Case atau skenario. Analis sendiri mungkin hanya sedikit meniru deskripsi singkat dari kolom ini. Kolom kelima mengidentifikasi aktor atau pelaku. Kolom keenam mengidentifikasi Use Case lain dan cara mereka berhubungan dengan Use Case ini. Kolom ketujuh mengidentifikasi stakeholder yang berkepentingan selain aktor dalam Use Case. Stakeholder sendiri sebenarnya mungkin adalah pengguna yang tidak benar-benar terlibat dalam Use Case tetapi memiliki kepentingan dalam hasil akhir dari Use Case. Kolom kedelapan dan kesembilan adalah preconditions dan postconditions dimana keduanya memberikan informasi penting tentang keadaan sistem sebelum dan setelah Use Case dieksekusi. Preconditions mengidentifikasi dalam keadaan apa Use Case harus dimulai, termasuk apa benda harus sudah ada, informasi apa yang harus tersedia, dan bahkan kondisi aktor sebelum memulai Use Case. Postconditions mengidentifikasi apa yang harus dicapai setelah selesainya Use Case. Kolom kesepuluh dalam template menggambarkan aliran rinci kegiatan dari Use Case. Dalam hal ini, terdapat dua kolom yang akan mengidentifikasi langkahlangkah yang dilakukan oleh aktor dan tanggapan yang dibutuhkan oleh sistem. Dan akhirnya, Exception atau kondisi pengecualian yang dijelaskan dalam kolom kesebelas. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 2.2.

8 12 Gambar 2 3 Contoh Use Case Description Fully Developed (Sumber gambar: Satzinger, Jackson, dan Bur (2012 : 146)) Domain Model Class Diagram Menurut Satzinger (2012, p.101), Class diagram digunakan untuk menunjukan class dari object pada sebuah sistem. Salah satu tipe UML Class diagram adalah Domain Model Class Diagram. Domain model class diagram menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class diagram. Pada class diagram, persegi panjang mewakili class, dan garis-garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukan asosiasi antara class. Pada class terdiri dari dua bagian, bagian atas berisi nama class dan bagian bawah berisi daftar atribut dari class. Nama class selalu dimulai dengan huruf kapital dan nama atribut selalu dimulai dengan huruf kecil. Class diagram digambar dengan menunjukan class dan asosiasi antara class. Elemen class diagram dapat dilihat pada daftar simbol B Sequence Diagram Menurut Dennis, et all. (2012, p14), sequence diagram adalah model dinamis yang menunjukan urutan eksplisit messages yang lewat diantara object dalam interaksi yang didefinisikan. Sequence diagram sangat membantu untuk memahami spesifikasi realtime dan use case yang kompleks. Menurut Satzinger, et al (2012, p.126), system sequence diagram (SSD) digunakan untuk menentukan input dan output serta urutan interaksi antara user dan system dalam sebuah use case. SSD

9 13 digunakan dalam hubungan nya dengan detailed description atau activity diagram. Pada use case diagram, stick figure mewakili actor, seseorang atau role yang berinteraksi dengan sistem. Kotak dengan label :System merupakan object yang mewakili seluruh sistem. Notasi object menunjukan bahwa kotak mengacu pada object bukan class dari semua object yang sama. Dibawah symbol actor dan :System terdapat garis putus-putus yang disebut lifelines. Lifeline atau object lifeline merupakan ekstensi dari object baik actor maupun object, sepanjang durasi SSD. Panah antara lifeline mewakili message yang dikirim atau diterima system atau actor. Setiap panah memiliki asal dan tujuan. Asal panah adalah actor atau object yang mengirimkannya. Tujuan dari jalur hidup adalah untuk menunjukkan urutan pesan yang dikirim dan diterima oleh actor dan object. Urutan pesan dibaca dari atas ke bawah dalam diagram. Sebuah message diberi label untuk menjelaskan tujuan message dan input data yang dikirim. Elemen use case diagram dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2 4 Simbol System Sequence Diagram (Sumber gambar: Satzinger, Jackson, dan Bur (2012 : 304) Updated Class Diagram Updated Class Diagram merupakan updated version dari First-cut class diagram. Pada domain layer di dalam diagram sebelumnya, class baru yang ditambahkan berfungsi sebagai use case controller. Penambahan method untuk setiap class dalam updated class diagram dapat dilakukan, dimana method tersebut terdiri dari 3 jenis yakni constructor methods yang merupakan method yang membentuk

10 14 instance dari suatu obyek; data get and set methods yang merupakan method yang mengambil dan mengubah nilai atribut serta yang terakhir adalah use case specific methods yang merupakan method yang mewakili use case yang ada. Elemen updated class diagram dapat dilihat di Gambar 2.4 Gambar 2 5 Contoh Updated Class Diagram. (Sumber gambar: Satzinger, Jackson, dan Bur (2012 : 164)) User Interface Menurut Satzinger, et al (2012), user interface merupakan bagian dari sistem informasi yang dibutuhkan dalam interaksi pengguna untuk membuat input dan output. User interface memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer untuk merekam transaksi. Serta menciptakan output setelah interaksi user, seperti informasi yang ditampilkan setelah user melakukan permintaan status pesanan. 1.5 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Satzinger, et al (2012), Entity-relationship diagram (ERD) merupakan pemodelan yang digunakan untuk menentukan kebutuhan penyimpanan data. Pada ERD persegi panjang mewakili entitas data dan garis-garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukan hubungan antara entitas data. Gambar 2.5 menunjukan contoh ERD dengan dua entitas data yaitu customer dan order.

11 15 Gambar 2 6 Entity Relational Diagram dengan dua entitas Setiap pelanggan dapat menempatkan banyak Orders dan masing-masing order dapat ditempatkan oleh satu pelanggan. Kardinalitas yang digunakan adalah one to many dan one to one. Simbol relationship juga mewakili kardinalitas maksimum dan minimum, Penjelasan simbol relationship dapat dilihat digambar 2.6. Gambar 2 7 Simbol relationship pada ERD 1.6 Relational Database Management System (RDBMS) Menurut Satzinger, et al (2012), relational Database Management System (RDBMS) adalah DBMS yang mengatur penyimpanan data ke dalah struktur yang disebut table. Relational database table mirip dengna conventional table yang terdiri dari dua dimenasi data struktur yaitu column dan rows. Relational database dan SQL adan dua hal penting dalam pengembangan sistem baik pada pendekatan tradisional maupun berorientasi objek. Setiap table di relational database harus memiliki unique

12 16 key. Primary Key adalah field atau kumpulan field yang terjadi hanya sekali dalam semua row dari suatu table. Perancangan database relasional dapat dimulai dengan menggunakan ERD maupun class diagram. Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat skema database relasional dari ERD: a. Buat table berdasarkan masing-masing entitas b. Pilih primary key untuk masing-masing table c. Tambahkan foreign key untuk mewakili one-to-many relationships. d. Buat table baru untuk merepresentasikan many-to-many relationships. e. Tentukan referential integrity constraints f. Evaluasi kualitas skema dan lakukan perbaikan jika diperlukan. g. Pilih sesuai jenis data dan batasan nilai (jika perlu) untuk masing-masing field. 1.7 Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil studi literatur disusunlah kerangka pemikiran dengan tujuan untuk menggambarkan pola pikir yang akan digunakan sebagai panduan dalam penelitian. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitian ini yang terlihat pada Gambar 2.7.

13 17 Gambar 2 8 Kerangka Pemikiran Penelitian Sesuai Gambar 2.7, penelitian ini akan memberikan usulan perbaikan untuk proses procurement bagi PT Yatama Bangun Persada dalam melakukan pengembangan sistem procurement. Pada penentuan usulan perbaikan ini akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Permasalahan

14 18 Pada penelitian ini didasarkan pada permasalahan-permasalahan PT Yatama Bangun Persada dalam melakukan proses pengadaan dengan supplier-supplier. Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: i. Bagaimana mencari data history permintaan dan pengadaan barang dengan cepat? ii. Bagaimana mengontrol persediaan dan permakaian bahan baku bangunan? iii. Bagaimana meningkatkan tingkat akurasi perhitungan persediaan barang di gudang? iv. Bagaimana mengurangi resiko kesalahan permintaan barang ke supplier? b. Metodologi Pengumpulan Data Berdasarkan permasalahan dalam penelitian, penulis akan menggunakan metodologi pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. c. Metodologi Pengembangan Metodologi pengembangan yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) menggunakan Unified Process. d. Kesempatan Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan observasi lapangan untuk mengetahui permasalahan yang ada di PT Yatama Bangun Persada. Setelah melakukan observasi, ditemukan beberapa kesempatan dalam melakukan penelitian ini, yaitu dokumentasi perusahaan terhadap kegiatan pengadaan barang sudah lengkap. Adapun semua kegiatan-kegiatan pengadaan juga sudah dilakukan walaupun masih manual.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran customer dalam perkembangan bisnis sebuah perusahaan sangatlah vital, terkadang banyaknya customer pada sebuah perusahaan dapat menjadi indikator keberhasilan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

Unified Modeling Language

Unified Modeling Language 2011 Unified Modeling Language Metode Perancangan Program Kelompok 10: Andika Nugraha (1401094756) Alfred Mansel (1401095506) Daniel Sidarta (1401096433) Marcell Bonfilio (1401094850) Bina Nusantara University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat saat ini dapat terlihat dalam berbagai kalangan baik dari kalangan anak muda hingga kalangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada perusahaan retail. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Inventory pada Perusahaan Retail adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengelola penerimaan, Penjualan, permintaan Barang. Tujuan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya proses pembelajaran di sebuah universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses pembelajaran tersebut. Sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

GBPP Perancangan Basis Data 2014

GBPP Perancangan Basis Data 2014 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Perancangan Basis Data Kode / SKS : SIF-209 / 3 SKS Dosen : Augury El Rayeb, S.Kom., MMSI. Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini berisi konsep dan teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SIMBOL... x BAB I PENDAHULUAN.... Latar Belakang.... Rumusan Masalah... 3.3 Tujuan...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Fajar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis kontraktor dan pengadaan barang, yang berdiri pada tahun 2012 terletak di Jalan Pangkal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi a. Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisa Sistem Informasi, pada dasarnya

Lebih terperinci

INTEGRASI KANO UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. EXPRESSINDO SYSTEM NETWORK

INTEGRASI KANO UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. EXPRESSINDO SYSTEM NETWORK INTEGRASI KANO UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGIRIMAN BARANG PT. EXPRESSINDO SYSTEM NETWORK Lauw Li Hin1 1, Ester Nusti Subakir2 2,Dian Anubhakti 3 1,2,3 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

U M L. Unified Modeling Language

U M L. Unified Modeling Language U M L Unified Modeling Language FUNGSI Penggunaan UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SEMESTER: 4 KODE : KI091318 SKS: 4 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF ITS PROGRAM : S1 DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI PEMESANAN MENU MENGGUNAKAN PERANGKAT WI-FI PADA RIVER SIDE RESTAURANT PALEMBANG Fauzie 2006250091

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO Analisa Desain Berorientasi Objek Pengantar uml Oleh : RAHMADY LIYANTANTO TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011 Topik Bahasan Pengenalan Berorientasi Objek Pemodelan visual UML

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang di setiap instansi pemerintah dan swasta, terutama bagi negara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, terjadi krisis ekonomi global yang hampir terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK No. SIL/EKA/PTI 241/01 Revisi : 00 Tgl : 1 Mar 2009 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK KODE MATA KULIAH : PTI 241 SEMESTER : 6 PROGRAM STUDI : PTI DOSEN PENGAMPU : RATNA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dunia teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini membuat setiap perusahaan bersaing untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman pada era globalisasi, kebutuhan manusia pun semakin meningkat. Demi memenuhi kebutuhan itu, maka perusahaan perusahaan berupaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis merupakan suatu tindakan untuk mengetahui lebih

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis merupakan suatu tindakan untuk mengetahui lebih BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3. 1 Analisis Sistem Analisis merupakan suatu tindakan untuk mengetahui lebih jauh tentang obyek yang akan diteliti. Sehingga akan diperoleh gambaran mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Koesuma (2011), dalam penelitiannya membahas pembuatan rancangan sistem manajemen basis data untuk T.B. Colomadu yang bertujuan untuk membantu dalam menghitung

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah berkembang menjadi sebuah alat bagi organisasi untuk mendukung bisnis dan menyediakan sumber daya yang kuat untuk keunggulan kompetitif perusahaan.

Lebih terperinci

Oleh : Rahmady Liyantanto

Oleh : Rahmady Liyantanto Oleh : Rahmady Liyantanto } Pemodelan Sistem } Pemodelan Data : ERD } Pemodelan Entity-Relationship } Model berorientasi objek } Pengenalan Objek } Object-Oriented vs Object-based } Model sbg alat komunikasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP PENGEMBANGAN APLIKASI PENJUALAN SPAREPART DI BENGKEL ANUGRAH JAYA MOTOR BERBASIS DESKTOP Nugraha Setiadi 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML Pendahuluan 1 Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (O OA&D) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Modul 9. Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Memahami Diagram EER (Enhanced Entity Relatioship Diagram)

Modul 9. Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Memahami Diagram EER (Enhanced Entity Relatioship Diagram) Modul 9 Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi waktu : Basis Data : III : V : 6 X 45 menit A. Standar Kompetensi Memahami langkah merancang Basis Data B. Kompetensi Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship

Lebih terperinci