DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... ix I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... ix I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang..."

Transkripsi

1

2

3 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... ix I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup Data... 4 D. Sumber Data... 5 II. KAWASAN HUTAN... 6 A. Luas Kawasan Hutan di Indonesia... 6 B. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi... 8 C. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi... 9 III. KESATUAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN A. Latar Belakang B. Arahan Pencadangan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 11 C. Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) D. Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model IV. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI A. IUPHHK-HA B. IUPHHK-HTI C. IUPHHK-HTR D. IUPHH-BK V. PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI PER PROVINSI A. Regional Pulau Sumatera Provinsi Aceh Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Barat Provinsi Riau... 34

4 iii 5. Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Bengkulu Provinsi Jambi Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Bangka Belitung Provinsi Lampung B. REGIONAL PULAU KALIMANTAN Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Selatan C. Regional Pulau Sulawesi Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Barat Provinsi Gorontalo D. Regional Kepulauan Maluku Provinsi Maluku Provinsi Maluku Utara E. Regional Pulau Papua Indonesia Provinsi Papua Provinsi Papua Barat F. Regional Jawa, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara Provinsi Nusa Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Bali Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta PENUTUP

5 iv DAFTAR TABEL Tabel teks hal 1. Luas kawasan hutan per provinsi berdasarkan penunjukkan kawasan dan perairan dan atau tata guna hutan kesepatan (TGHK) Luas dan sebaran areal pinjam pakai sesuai izin Menteri Kehutanan per Provinsi Luas dan lokasi arahan pencadangan KPH di seluruh Indonesia Luas dan lokasi arahan penetapan KPH di seluruh Indonesia Luas dan lokasi KPH Model di seluruh Indonesia Sebaran dan Luas IUPHHK-HA per provinsi berdasarkan SK.IUPHHK Nama grup perusahaan IUPHHK-HA berdasarkan kepemilikan saham Sebaran IUPHHK-HTI per provinsi berdasarkan SK.IUPHHK Nama grup IUPHHK-HTI berdasarkan kepemilikan saham & KSO Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di areal Hutan Produksi Daftar Pemegang IUPHHK-HTR sd. Bulan Juni Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Aceh Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Aceh Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Aceh Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sumatera Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sumatera Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Utara Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara Mutasi parsial kawasan hutan dan perairan di Prov. Sumatera Barat Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Barat.. 32

6 v 24. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di provinsi Sumatera Barat Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Barat Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Barat Bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Riau Daftar Pemengang IUPHHK-HA di Provinsi Riau Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Riau Kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Riau Daftar Pemegang IUPHH-BK di Provinsi Riau Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kepulauan Riau Kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Kepulauan Riau Bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Bengkulu Daftar Pemengang IUPHHK-HA di Provinsi Bengkulu Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Bengkulu Bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Jambi Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Jambi Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Jambi Daftar Pemegang IUPHHK-RE di Provinsi Jambi Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Jambi Daftar Pemegang IUPHHK- HTR di Provinsi Jambi Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Jambi

7 vi 46. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Selatan Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sumatera Selatan Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Selatan Daftar pemegang IUPHHK-RE di Provinsi Sumatera Selatan Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Sumatera Selatan Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Selatan Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Bangka Belitung Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Bangka Belitung Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Bangka Belitung Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Bangka Belitung Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Bangka Belitung Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Bangka Belitung Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Bangka Belitung Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Lampung Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Lampung Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Lampung Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Kalimantan Barat Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Barat Daftar IUPHHK-HA yang izinnya telah dicabut di Provinsi Kalimantan Barat Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Barat Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Barat Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Kalimantan Tengah 69

8 vii 65. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Tengah Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Tengah Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tengah Daftar pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tengah Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Tengah Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Kalimantan Timur Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Timur Daftar IUPHHK-HA yang telah habis masa berlakunya di Provinsi Kalimantan Timur Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Timur Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Timur Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov.Kalimantan Selatan Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Selatan Daftar Pemegang IUPHHK-HT di Provinsi Kalimantan Selatan Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Selatan Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sulawesi Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Utara Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Utara Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sulawesi Tengah Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Tengah Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Tengah... 91

9 viii 87. Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tengah Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sulawesi Tenggara Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Tenggara Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tenggara Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Tenggara Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Tenggara Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sulawesi Selatan Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Selatan Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Selatan Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Prov. Sulawesi Barat Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Barat Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Barat Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Barat Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Gorontalo Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Gorontalo Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Maluku Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Maluku Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Maluku Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku Utara Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara Daftar pemegang izin penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar Kehutanan Provinsi Maluku Utara

10 ix 112. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Papua Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Papua Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Papua Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Papua Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua Barat Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Papua Barat Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi NTB Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi NTB Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi NTB Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi NTB Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Jumlah dan Luas IUPHHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Bali Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi DIY Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi DIY DAFTAR GAMBAR Gambar teks hal 1. Proporsi luas fungsi kawasan hutan Indonesia berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan dan tata guna hutan kesepakatan (TGHK) Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Aceh Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sumatera Utara Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sumatera Barat Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta tata guna hutan hutan kesepakatan (TGHK) provinsi Riau... 35

11 x 6. Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta tata guna hutan kesepakatan (TGHK) provinsi Riau dan Kepulauan Riau Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Bengkulu Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Jambi Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sumatera Selatan Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Bangka Belitung Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Lampung Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Kalimantan Barat Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta tata guna hutan kesepakatan (TGHK) provinsi Kalimantan Tengah Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Kalimantan Timur Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Kalimantan Selatan Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Utara Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Tengah Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Tenggara Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Selatan Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Barat Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Maluku Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Maluku dan Maluku Utara

12 xi 24. Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Papua Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Papua dan Papua Barat Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Nusa Tenggara Barat Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Nusa Tenggara Timur Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Bali Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

13 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan hutan produksi seluas kurang lebih 82,4 juta ha merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan secara seimbang untuk mendukung pembangunan kehutanan berkelanjutan, yang diarahkan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008, kawasan hutan produksi sebagai salah satu wilayah pengelolaan hutan sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukkannya dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dapat dikelola secara efisien dan lestari dalam bentuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) yang merupakan bagian dari penguatan sistem pengurusan hutan nasional, pemerintah Provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota. Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tersebut, dimana termasuk Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) di dalamnya, luasnya ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas pengelolaan hutannya. Dan dalam pengelolaannya tersebut, peran pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintan Kabupaten/Kota sesuai engan kewenangannya, bertanggung jawab terhadap pembangunan KPH dan infrastrukturnya. Selain itu, telah diamanatkan juga bahwa kawasan hutan produksi tersebut dapat dimanfaatkan dengan pemberian izin pemanfaatan kawasan, izin pemanfaatan jasa lingkungan, izin pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Sedangkan penggunaan kawasan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan seperti pertambangan dan non pertambangan dilakukan dengan pemberian izin pinjam pakai kawasan hutan. Seiring dengan perkembangan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan produksi melalui ijin usaha pemanfaatan kayu maupun bukan kayu,

14 2 maka data dan informasi dari kegiatan dimaksud cepat berubah. Khususnya terkait dengan pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) baik dalam bentuk IUPHHK pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) maupun IUPHHK pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), terdapat penambahan dengan ditetapkannya wilayah KPH oleh Menteri Kehutanan serta adanya penambahan SK.IUPHHK (SK. baru dan atau adanya pengurangan karena dicabut, habis masa berlaku dan tidak diperpanjang, atau mengundurkan diri). Oleh karena itu, untuk dapat mengetahui trend perkembangan penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) serta pemanfaatan dan penggunaan hutan produksi perlu dilakukan updating data perkembangannya secara periodik dalam bentuk Laporan Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan Produksi (Laporan Triwulan). Laporan triwulan II ini memberikan gambaran umum mengenai luas kawasan hutan secara keseluruhan di setiap provinsi pada periode bulan April sampai dengan bulan Juni 2010, dengan memperinci pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan produksi secara tabular maupun spasial. Dengan demikian, diharapkan laporan triwulan II ini dapat memberikan gambaran lokasi serta luas penetapan Kesatuan Pemanfaatan Hutan Produksi (KPHP) yang merupakan bagian dari wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) secara umum di masing-masing provinsi serta kawasan hutan produksi yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan sektor kehutanan maupun non kehutanan pada satu pihak, dan lokasi kawasan hutan produksi yang belum dimanfaatkan/digunakan di pihak lain. B. Maksud dan Tujuan 1. M a k s u d Maksud disusunnya data dan informasi Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan Produksi per provinsi dalam bentuk Laporan Triwulan (Triwulan II periode bulan April s/d Juni 2010) ini adalah untuk mengetahui:

15 3 a. Perkembangan penetapan luas dan lokasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) oleh Menteri Kehutanan di tiap provinsi; b. Perkembangan luas kawasan hutan produksi per provinsi sesuai dengan peta penunjukkan kawasan hutan dan perairan pada periode sd. Bulan Juni 2010; c. Perkembangan luas dan jumlah izin pemanfaatan hutan produksi khususnya Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) baik Hutan Alam, Hutan Tanaman, Restorasi Ekosistem, Hasil Hutan Bukan Kayu dan Hutan Tanaman Rakyat pada periode bulan sd. Bulan Juni 2010; d. Perkembangan luas dan jumlah izin pinjam pakai kawasan hutan produksi yang telah diterbitkan baik untuk pertambangan maupun non pertambangan. e. Perkembangan jumlah, luas dan sebaran IUPHHK serta penggunaan kawasan hutan produksi per provinsi pada periode s.d Bulan Juni T u j u a n Tujuan disusunnya Laporan Triwulan I Perkembangan Pemanfaatan Hutan Produksi per provinsi (periode s.d Bulan Juni 2010) adalah : a. Tersusunnya data dan informasi yang terintegrasi mengenai kawasan hutan produksi dan pemanfaatannya antar walidata lingkup Ditjen BPK dan Eselon I terkait lainnya. b. Terciptanya koordinasi antara Eselon II lingkup Ditjen BPK serta Eselon I terkait lainnya dalam penyediaan data dan informasi mengenai sumberdaya hutan produksi. c. Tersedianya data dan informasi mengenai sumberdaya hutan produksi sebagai bahan kebijakan lebih lanjut.

16 4 C. Ruang Lingkup Data 1. Luas kawasan hutan provinsi : adalah luas kawasan hutan berdasarkan SK Menteri Kehutanan (SK Penunjukan Kawasan Hutan) terakhir/terbaru. Pada laporan triwulan ini, data tabular luas maupun peta kawasan hutan belum mencakup mutasi parsial kawasan hutan di setiap provinsi. 2. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) adalah wilayah pengelolaan sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukannya sebagai hutan produksi yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. Pada laporan triwulan ini menyajikan data tabular dan spasial mengenai perkembangan penetapan wilayah KPH berdasarkan surat Menteri Kehutanan yang mencakup luas dan jumlah unit KPH yang ada di tiap-tiap provinsi (KPHP dan atau KPHL) sert perkembangan penetapan KPH Model berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan; 3. IUPHHK-HA dan IUPHHK-RE : adalah unit Ijin Usaha Pemanfaatan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) berdasarkan SK terbaru yang masih berlaku, baik yang telah diserahkan maupun yang belum diserahkan kepada pemegang IUPHHK dimaksud. 4. IUPHHK-HTI : adalah unit Ijin Usaha Pemanfaatan Kayu pada Hutan Tanaman dalam Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) Definitif dan IUPHHK-HTI Sementara berdasarkan SK terbaru yang masih berlaku, baik yang telah diserahkan maupun yang belum diserahkan kepada pemegang IUPHHK dimaksud. 5. Pencadangan IUPHHK-HTR : adalah unit lokasi yang dicadangkan untuk Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman dalam Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) pada kabupaten, sesuai SK Pencadangan Menhut terbaru yang masih berlaku. 6. IUPHHK-HTR : adalah unit Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman dalam Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR). IUPHHK-

17 5 HTR yang telah memperoleh ijin sesuai SK Bupati pada lokasi pencadangan HTR yang telah ditunjuk Menhut. 7. Ijin Pinjam pakai kawasan hutan (PPKH) : adalah unit PPKH yang telah memperoleh ijin PPKH dari Menhut di kawasan hutan produksi. D. Sumber Data 1. Legalitas Data a. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah yang masih mengacu pada Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan/Peduserasi; b. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) baik IUPHHK-HA, IUPHHK- HTI, IUPHHK-HTR dan IUPHH-BK; c. Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan KPH Model; d. Surat Menteri Kehutanan tentang Arahan Pencadangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH); 2. Walidata a. Direktorat Inventarisasi dan Perpetaan, Ditjen Planologi Kehutanan; b. Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi Kehutanan; c. Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi; d. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, Ditjen BPK; e. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman, Ditjen BPK; f. Bagian Hukum dan Humas, Setditjen BPK;

18 6 II. KAWASAN HUTAN A. Luas Kawasan Hutan di Indonesia Undang-undang Kehutanan No.41 tahun 1999 menyatakan bahwa kawasan hutan merupakan wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Keberadaan kawasan hutan, dengan lingkungan makro dan mikronya merupakan penyangga kehidupan. Namun keberadaan kawasan hutan tentu saja tidak lepas dari dinamika dalam masyarakat; dan oleh karenanya, penunjukan kawasan hutan pun bersifat dinamis dengan tetap memperhatikan dimensi pertumbuhan ekonomi, politik, sosial masyarakat, tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Luas kawasan hutan ditunjuk dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri. Sampai dengan Juni 2010, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan serta Tata Guna Hutan Kesepakatan/TGHK (untuk Provinsi Kalimantan Tengah dan Riau/Kepulauan Riau), luas kawasan hutan di Indonesia adaah ,28 ha yang terdiri dari : - Hutan KSA/KPA : ,57 ha - Hutan Lindung (HL) : ,02 ha - Taman Buru : ,00 ha - Hutan Produksi (HP) : ,43 ha - Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ,26 ha - Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) : ,00 ha

19 7 Gambar 1. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Indonesia Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan & Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Dari seluruh kawasan hutan di Indonesia, hutan produksi sebagai kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan luasnya mencapai ,69 ha atau hampir 60% dari total luas kawasan hutan. Dengan proporsi yang dominan, pengelolaan kawasan hutan produksi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan secara paralel. Luas kawasan hutan per provinsi sesuai penunjukkan kawasan hutan dan perairan serta TGHK disajikan sebagaimana sebagaimana tabel berikut : Tabel 1. Luas Kawasan Hutan per Provinsi Berdasaran Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan dan Tata Guna Hasil Kesepakatan (TGHK) Provinsi Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi (ha) Luas Total Luas HP Taman KSA/KPA HL HP HPT HPK (ha) (ha) Buru Aceh , , , , ,00 0, , ,00 170/Kpts-II/2000 Sumatera Utara , ,00 0, , , , , ,00 44/Menhut-II/2005 Sumatera Barat , ,00 0, , , , , ,00 519/Menhut-II/2005 Riau 1) , ,00 0, , , , , ,00 173/Kpts-II/1986 Kepulauan Riau 2) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jambi , ,00 0, , ,00 0, , ,00 421/Kpts-II/1999 Sumatera Selatan , ,00 0, , , , , ,00 76/Kpts-II/2001 Bengkulu 420/Kpts-II/ , , , , ,00 0, , ,00

20 8 Bangka Belitung 357/Menhut-II/2004 Lampung 256/Kpts-II/2000 DKI Jakarta 220/Kpts-II/2000 Jawa Barat 195/Kpts-II/2003 Banten 419/Kpts-II/1999 Jawa Tengah 359/Menhut-II/2004 DI. Yogyakarta 171/Kpts-II/2000 Jawa Timur 417/Kpts-II/1999 Bali 433/Kpts-II/1999 Nusa Tenggara Barat 598/Menhut-II/2009 Nusa Tenggara Timur 423/Kpts-II/1999 Kalimantan Barat 259/Kpts-II/ , ,00 0, ,00 0,00 0, , , , ,00 0, , ,00 0, , , ,34 44,76 0,00 158,35 0,00 0, ,45 158, , ,00 0, , ,00 0, , , , ,00 0, , ,00 0, , , , ,00 0, , ,00 0, , ,00 910, ,90 0, ,28 0,00 0, , , , ,30 0, ,70 0,00 0, , , , ,06 0, , ,26 0, , , , ,00 0, , ,00 0, , , , , , , , , , , , ,00 0, , , , , ,00 1) Kalimantan Tengah , ,00 0, , , , , ,00 Kalimantan Selatan , ,00 0, , , , , ,00 435/Menhut-II/2009 Kalimantan Timur , ,00 0, , ,00 0, , ,00 79/Kpts-II/2001 Sulawesi Utara , ,00 0, , , , , ,00 452/Kpts-II/1999 2) Gorontalo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sulawesi Tengah , ,00 0, , , , , ,00 757/Kpts-II/1999 Sulawesi Tenggara , ,00 0, , , , , ,00 454/Kpts-II/1999 Sulawesi Selatan , ,00 0, , , , , ,00 434/Menhut-II/2009 2) Sulawesi Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Maluku , ,00 0, , , , , ,00 415/Kpts-II/1999 2) Maluku Utara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Papua , ,00 0, , , , , ,00 891/Kpts-II/1999 2) Papua Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah Sumber : Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Peraiaran Provinsi dan TGHK (Provinsi Kalteng dan Riau) Keterangan : 1. Untuk Provinsi Riau, Kep. Riau dan Kalteng, luas kawasan hutan berdasarkan TGHK. 2. Untuk Provinsi Gorontalo masuk dalam Provinsi Sulut, Provinsi Kepulauan Riau masuk dalam Provinsi Riau, Provinsi Maluku Utara masuk dalam Provinsi Maluku, Provinsi Papua Barat masuk dalam Provinsi Papua dan Provinsi Sulbar masuk dalam Provinsi Sulsel. B. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan perkembangan data sampai dengan bulan Juni 2010, dari seluas ha kawasan Hutan Produksi tersebut telah dimanfaatkan

21 9 dalam bentuk IUPHHK sesuai SK.IUPHHK adalah seluas ,09 ha atau ± 42,75 % dari luas hutan produksi, terdiri dari: 1. Areal IUPHHK-HA seluas ha untuk 304 unit pemegang izin yang tersebar pada 20 provinsi di luar Pulau Jawa; 2. Areal IUPHHK-HTI (SK Definitif dan SK Sementara) ,36 ha untuk 236 unit pemegang izin yang tersebar pada 21 provinsi di luar Pulau Jawa; 3. Areal IUPHH-BK seluas ha untuk 1 unit pemegang izin yang berada di Provinsi Riau; 4. Areal pencadangan IUPHHK-HTR seluas ± ,73 ha yang tersebar di 23 (dua puluh tiga) provinsi. Adanya perubahan data tersebut dari Triwulan I disebabkan karena selama periode Triwulan II ini jumlah IUPHHK dalam pemanfaatan hutan mengalami beberapa perubahan dimana untuk IUPHHK-HA terdapat 3 unit ijin baru di Provinsi Jambi, Kalteng, Kaltim dan 1 unit izin yang dicabut di Provinsi Kalbar, untuk IUPHHK-HTI terdapat penambahan izin baru sebanyak 4 unit (1 unit di Provinsi Bangka Belitung, 1 unit di Provinsi Kaltim dan 2 unit di Provinsi Kalbar) sedangkan untuk areal pencadangan HTR terdapat penambahan sebanyak 7 lokasi areal pencadangan yang tersebar di 5 provinsi. C. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Sampai dengan bulan Juni 2010, kawasan hutan produksi yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan seluas ,90 ha yang tersebar pada 11 provinsi. Dalam laporan Triwulan I ini yang dimasukkan hanya ijin pinjam pakai yang telah diterbitkan oleh Menteri Kehutanan dengan kegiatan operasional di lapangan adalah eksploitasi yang terdiri dari kegiatan : 1. Pertambangan Bentuk kegiatan pertambangan ini pada umumnya adalah kegiatan : tambang batubara, nikel, emas, bauksit, biji besi, granit, timah, zirkon,

22 10 kaolin dan sebagainya. Areal pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan seluas ,90 ha. 2. Non Pertambangan Bentuk kegiatan non pertambangan ini pada umunya adalah : pemboran sumur minyak, jalur pipa minyak, jaringan listrik, PLTU, jalan umum, fasilitas produksi dan sebagainya. Areal pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan non pertambangan seluas 320 ha. Luas dan sebaran areal pinjam pakai sesuai izin Menteri Kehutanan yang telah dikeluarkan sampai dengan bulan Juni 2010 per provinsi sebagaimana Tabel 2 berikut : Tabel 2. Luas dan sebaran areal pinjam pakai sesuai izin Menteri Kehutanan per Provinsi Di Dalam Kawasan Hutan Produksi (ha) No Provinsi Pertambangan Non Luas Eksploitasi Eksplorasi Tambang Total 1 Babel 198, ,46 2 Bengkulu 1.013, ,28 3 Jambi 70,83-320,00 390,83 4 Jatim 545, ,65 5 Kalsel 786, ,80 6 Kalteng 2.517, ,37 7 Kaltim , ,18 8 Maluku 562, ,42 9 Malut 871, ,30 10 N T B 6.417, ,30 11 Sultra 460, ,31 Total ,90-320, ,90 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

23 11 III. KESATUAN WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan lestari, pasal 17 Undangundang Kehutanan No.41 Tahun 1999 mengamanatkan pembentukan wilayah pengelolaan hutan untuk tingkat provinsi, kabupaten/kota dan unit pengelolaan. Wilayah pengelolaan hutan yang dibentuk merupakan unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH) terkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. Pengelolaan hutan dalam KPH merupakan pelaksanaan manajemen hutan yang meliputi kegiatan tata hutan, penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, rehabilitasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam. Menurut PP No.6 tahun 2007 jo PP 3 tahun 2008, bahwa KPH meliputi : a. KPH Konservasi (KPHK); b. KPH Lindung (KPHL); dan c. KPH Produksi (KPHP) Untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari, maka seluruh kawasan hutan nantinya terbagi ke dalam KPH. Pembangunan KPH merupakan salah satu prioritas dan target sasaran dalam rencana strategis kehutanan. Pada Rencana Strategis Departemen Kehutanan Tahun , telah ditetapkan sasaran strategis yang harus dicapai, yaitu beroperasinya lembaga KPH di 15 provinsi. B. Arahan Pencadangan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Arahan pencadangan merupakan tahap awal dari prosedur pembentukan lembaga KPH. Arahan pencadangan KPH ditetapkan oleh Menteri setelah adanya usulan rancang bangun unit KPH oleh Gubernur, yang disusun berdasarkan kriteria dan standar yang ditetapkan oleh Menteri. Sampai dengan Juni 2010, jumlah dan luas areal pencadangan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di seluruh Indonesia seluas ha yang tersebar pada 22 provinsi, yaitu terdiri dari:

24 12 1. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) sebanyak 250 unit dengan luas ha; 2. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) sebanyak 162 unit dengan luas ha; Jumlah dan luas areal pencadangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tersebut tidak mengalami perubahan dibandingan dengan periode triwulan sebelumnya. Luas dan lokasi arahan pencadangan KPH di seluruh Indonesia, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3. Luas dan lokasi arahan pencadangan KPH di seluruh Indonesia Provinsi No Surat Tgl surat KPHP KPHL Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Bali S.370/VII-PW/ Jun Bangka Belitung S.810/VII-WP3H/ Sep Bengkulu S.259/VII-PW/ Apr Gorontalo S.261/VII-PW/ Apr Jambi S.811/VII-WP3H/ Sep Kalimantan Barat S.444/VII-PW/ Okt Kalimantan Selatan S.370/VII-WP3H/ Apr Lampung S.260/VII-PW/ Apr Maluku S.262/VII-PW/ Apr Maluku Utara S.369/VII-WP3H/ Apr NTB S.371/VII-PW/ Jun NTT S.371/VII-WP3H/ Des Papua S.560/VII-PW/ Sep Papua Barat S.604/VII-PW/ Okt Sulawesi Barat S.362/VII-PW/ Jun Sulawesi Selatan S.361/VII-PW/ Jun Sulawesi Tengah S.443/VII-PW/ Jul Sulawesi Tenggara S.480/VII-PW/ Jul Sulawesi Utara S.206/VII-PW/ Apr Sumatera Barat S.603/VII-PW/ Okt Sumatera Selatan S.368/VII-WP3H/ Apr Sumatera Utara S.643/VII-WP3H/ Jul JUMLAH Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan, diolah oleh Direktorat BRPHP, Ditjen Bina Produksi Kehutanan.

25 13 C. Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tahap lanjutan dari arahan pencadangan adalah usulan penetapan yang dilanjukan dengan penetapan unit KPH oleh Menteri. Sampai Juni 2010 tercatat sudah ada 98 unit KPHP dengan luas ha yang telah ditetapkan oleh Menhut. Selain itu telah ditetapkan pula KPHL sebanyak 75 unit seluas ,62 ha dan KPHK sebanyak 1 unit seluas 1.373, 5 ha yang telah ditetapkan Menhut. Jumlah dan luas areal penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tersebut tidak mengalami perubahan dibandingan dengan periode triwulan sebelumnya. Luas dan lokasi penetapan KPH di seluruh Indonesia, sebagaimana tabel berikut : Tabel 4. Luas dan lokasi arahan penetapan KPH di seluruh Indonesia Provinsi No Surat Tgl Surat KPHP KPHL KPHK Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Bali SK.800/Menhut-VII/ Des , ,50 Bangka Belitung SK.797/Menhut-VII/ Des , ,00 DIY SK.439/Menhut-II/ Des ,00 NTB SK.337/Menhut-VII/ Jun , ,00 Papua SK.481/Menhut-II/ Agust , ,00 Papua Barat SK.744/Menhut-II/ Okt , ,00 Sulawesi Barat SK.799/Menhut-VII/ Des , ,00 Sulawesi Tenggara SK.338/Menhut-VII/ Jun , ,00 Sulawesi Utara SK.796/Menhut-VII/ Des , ,00 Sumatera Barat SK.798/Menhut-VII/ Des , ,00 JUMLAH , , ,50 Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan, diolah oleh Direktorat BRPHP, Ditjen Bina Produksi Kehutanan. D. Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model Wilayah KPH Model yang diharapkan menjadi prioritas pembentukan kelembagaan KPH. Terdapat tiga jenis KPH Model berdasarkan fungsi dominannya, yaitu KPH Lindung (KPHL), KPH Produksi (KPHP), dan KPH Konservasi (KPHK) Model, Di dalam satu unit KPH Model dimungkinkan terdapat dua fungsi hutan yaitu fungsi lindung dan atau fungsi produksi, tetapi dalam penamaannya didasarkan atas dominasi fungsi hutan pada wilayah tersebut. Khusus untuk KPHK, pembentukan dan pengelolaanya dilakukan oleh pemerintah pusat.

26 14 Bali Jambi Berdasarkan perkembangan data sd. Juni 2010, jumlah dan luas wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan di seluruh Indonesia sejumlah 22 unit yang tersebar pada 21 provinsi, terbagi atas 16 unit KPHP seluas ha serta 6 unit KPHL seluas ha. Jumlah dan luas areal Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model tersebut tidak mengalami perubahan dibandingan dengan periode triwulan sebelumnya. Luas dan lokasi KPH Model yang telah ditetapkan Menteri Kehutanan di seluruh Indonesia, sebagaimana tabel berikut : Tabel 5. Luas dan lokasi KPH Model di seluruh Indonesia Provinsi Nama KPH Model Kab/Kota No SK Tgl SK HL (Ha) HP (Ha) KPHL Model Bali Barat KPHP Model Sungai Beram Hitam Kalimantan Barat KPHP Model Sintang Sintang Kalimantan Selatan KPHP Model Banjar Jembrana, Buleleng, Tabanan Tanjung jabung Barat Banjarbaru Kalimantan Timur KPHL Model Tarakan Kota Tarakan Lampung NTB KPHP Model Reg.47 Way Terusan KPHL Model Rinjani Barat Lampung Tengah Lombok Barat, Lombok Utara Papua KPHP Model Yapen Kepulauan Yapen Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara KPHP Model Dampleas Tinombo KPHP Model Unit III Lakompa KPHP Model Poigar Donggala dan Parigi Moutong Buton Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan Sumatera Selatan KPHP Model Lakitan Musi Rawas Babel Bengkulu Sumatera Barat Sumatera Utara NTT Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara KPHP Model Lalan KPHP Model Sungai Sembulan KPHP Model Muko- Muko KPHL Model Sijunjung KPHP Model Mandailing Natal KPHP Model Rote Ndao KPHL Model Unit III Pahuwato KPHP Model Budong Lebbo KPHP Model Wae Sapalewa KPHP Model Gunung Sinopa Musi Banyuasin Bangka Tengah Muko-Muko Sijunjung Madina Rote Ndao Pahuwato Mamuju Maluku Yengah Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan SK.784/Menhut- II/2009 SK.787/Menhut- II/2009 SK.791/Menhut- II/2009 SK.793/Menhut- II/2009 SK.783/Menhut- II/2009 SK.794/Menhut- II/2009 SK. 785/Menhut- II/2009 SK.786/Menhut- II/2009 SK.792/Menhut- II/2009 SK.795/Menhut- II/2009 SK.788/Menhut- II/2009 SK.790/Menhut- II/2009 SK.789/Menhut- II/2009 SK.329/Menhut- II/2010 SK.330/Menhut- II/2010 SK.331/Menhut- II/2010 SK.332/Menhut- II/2010 SK.333/Menhut- II/2010 SK.334/Menhut- II/2010 SK.335/Menhut- II/2010 SK.336/Menhut- II/2010 SK.337/Menhut- II/2010 HPT (Ha) Total (Ha) 07-Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei JUMLAH Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan, diolah oleh Direktorat BRPHP, Ditjen Bina Produksi Kehutanan.

27 15 IV. PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI A. IUPHHK-HA Jumlah IUPHHK-HA yang ada di Indonesia sesuai SK.IUPHHK-HA sd. bulan Juni 2010 sebanyak 305 unit pemegang IUPHHK-HA dengan total areal konsesi sesuai SK.IUPHHK seluas ha. Jumlah dan luas tersebut bertambah jika dibandingkan dengan laporan triwulan I. Selama periode Januari Juni 2010 ada penambahan 1 unit di Provinsi Jambi dan 2 unit yang dicabut di Provinsi Kalimantan Barat karena meninggalkan areal kerja dan pekerjaannya. Rekapitulasi sebaran IUPHHK-HA per provinsi, sebagaimana Tabel 6. di bawah ini. Tabel 6. Sebaran dan Luas IUPHHK-HA per Provinsi Berdasarkan SK.IUPHHK No Provinsi Sampai dengan Maret 2010 Sampai dengan Juni 2010 Unit Luas SK (ha) Unit Luas.SK (ha) 1 N A D , ,00 2 Sumatera Utara , ,00 3 Sumatera Barat , ,00 4 Riau , ,00 5 Kepulauan Riau Jambi , ,00 7 Sumatera Selatan , ,00 8 Bengkulu , ,00 9 Bangka Belitung Lampung NTB NTT Kalimantan Barat , ,00 14 Kalimantan Tengah , ,00 15 Kalimantan Selatan , ,00 16 Kalimantan Timur , ,00 17 Sulawesi Utara , ,00 18 Gorontalo , ,00 19 Sulawesi Tengah , ,00 20 Sulawesi Tenggara , ,00 21 Sulawesi Selatan Sulawesi Barat , ,00 23 Maluku , ,00 24 Maluku Utara , ,00 25 Papua , ,00 26 Papua Barat , ,00 Jumlah , ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA

28 16 Berdasarkan kepemilikan saham yang sama pada masing-masing IUPHHK-HA, terdapat beberapa grup besar pemegang IUPHHK-HA yaitu sebagaimana Tabel 7. di bawah ini. Tabel 7. Nama grup perusahaan IUPHHK-HA berdasarkan kepemilikan saham No Nama Grup Perusahaan IUPHHK-HA Jumlah IUPHHK-HA (unit) Luas (ha) Lokasi/ Provinsi 1 Kayu Lapis Indonesia (KLI) Grup Papua, Papua Barat, Maluku Utara 2 Alas Kusuma Grup Kalbar, Kalteng, Kaltim, Papua dan Papua Barat. 3 Barito Pacific Grup Kaltim, Kalteng, Kalsel, Malut, Gorontalo dan Papua. 4 Korindo Grup Kalteng, Kaltim dan Papua 5 Mujur Grup Aceh dan Sumut 6 Dwima Grup Kalteng 7 Sumalido Lestari Jaya Grup Kaltim 8 Hanurata Grup Kaltim dan Papua Barat 9 Jati Grup Kaltim, Maluku, Papua dan Papua Barat 10 Kayu Mas Grup Kalteng dan Kaltim Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA B. IUPHHK-HTI Sampai dengan bulan Juni 2010, jumlah IUPHHK-HTI yang telah mendapat ijin (SK. Definitif dan SK. Sementara) dari Menteri Kehutanan berjumlah 236 unit dengan luas areal ,36 ha yang tersebar di 21 provinsi di luar Pulau Jawa. Jumlah dan luas tersebut mengalami perubahan jika dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya yaitu ada penambahan 4 unit yang tersebar di 3 Provinsi (Babel, Kalbar dan Kaltim). Jumlah dan luas IUPHHK-HTI per provinsi berdasarkan SK.IUPHHK nya, sebagaimana Tabel 8. di bawah ini. Tabel 8. Sebaran IUPHHK-HTI per Provinsi Berdasarkan SK.IUPHHK No PROVINSI SK Sementara Total IUPHHK_HTI SK Defenitif Unit Luas SK Unit Luas SK Unit Luas SK (ha) (ha) (ha) 1 Aceh , , ,00 2 Sumatera Utara , ,36 3 Sumatera Barat , ,00 4 Riau , ,00 5 Kepulauan Riau Jambi , ,00 7 Sumatera Selatan , , ,00 8 Bengkulu Bangka Belitung , ,00 10 Lampung , ,00 11 Nusa Tenggara Barat , ,00

29 17 Lanjutan tabel.8 No PROVINSI SK Sementara Total IUPHHK_HTI SK Defenitif Unit Luas SK Unit Luas SK Unit Luas SK (ha) (ha) (ha) 12 Nusa Tenggara Timur , ,00 13 Kalimantan Barat , , ,00 14 Kalimantan Tengah , , ,00 15 Kalimantan Selatan , , ,00 16 Kalimantan Timur , , ,00 17 Sulawesi Utara , ,00 18 Gorontalo Sulawesi Tengah , , ,00 20 Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan , , ,00 22 Sulawesi Barat , ,00 23 Maluku , ,00 24 Maluku Utara , ,00 25 Papua , ,00 26 Papua Barat Jumlah , , ,36 Sumber : Direktorat BPHT dan BRPHP, Juni 2010 Berdasarkan kepemilikan saham/kerjasama operasonal (KSO), sebagian besar beberapa IUPHHK-HTI merupakan milik grup besar yaitu Sinar Mas Grup dan Riau Pulp Grup. Secara rinci sebagaimana Tabel 9. di bawah ini. Tabel. 9. Nama grup IUPHHK-HTI berdasarkan kepemilikan sahan & KSO No Provinsi Jumlah IUPHHK- HTI (ha) Luas Areal UPHHK-HTI (ha) SINAR MAS GRUP 1 Riau Jambi Sumatera Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Timur Jumlah RIAU PULP GRUP 1 Riau Sumatera Utara Kalimantan Timur Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT C. IUPHHK-HTR Sampai dengan bulan Juni 2010, jumlah areal Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan seluas ,73 ha yang tersebar di 25 (dua puluh lima) provinsi. Luas kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR tersebut bertambah dari periode triwulan sebelumnya yaitu seluas ,73 ha yang tersebar 23 provinsi yaitu adanya penambahan 7 lokasi areal pencadangan HTR yang tersebar di 5

30 18 provinsi. Sebaran Pencadangan IUPHHK-HTR sampai dengan bulan Juni 2010 dapat dilihat pada Tabel 10 berikut: Tabel 10. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di areal Hutan Produksi No Provinsi IUPHHK-HTR Unit Luas.SK (ha) 1 Aceh ,00 2 Sumatera Utara ,00 3 Sumatera Barat ,00 4 Riau ,00 5 Kepulauan Riau ,00 6 Jambi ,00 7 Sumatera Selatan ,00 8 Bengkulu ,00 9 Bangka Belitung ,00 10 Lampung ,00 11 DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI. Yogyakarta 1 327,73 16 Jawa Timur Bali 1 375,00 18 Nusa Tenggara Barat ,00 19 Nusa Tenggara Timur ,00 20 Kalimantan Barat ,00 21 Kalimantan Tengah ,00 22 Kalimantan Selatan ,00 23 Kalimantan Timur Sulawesi Utara ,00 25 Gorontalo 1 400,00 26 Sulawesi Tengah ,00 27 Sulawesi Tenggara ,00 28 Sulawesi Selatan ,00 29 Sulawesi Barat ,00 30 Maluku Maluku Utara ,00 32 Papua ,00 33 Papua Barat - - Total ,73 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Dari seluas ,73 ha hutan produksi yang telah dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR dan yang mendapat SK dari Bupati sd. bulan Juni 2010 baru seluas ± ,97 ha yang tersebar di 11 (sebelas) provinsi. Ada penambahan 1 unit IUPHHK-HTR di Kabupaten Sumba, NTB seluas 355,00 ha. Sebaran IUPHHK-TR sampai dengan bulan Juni 2010 dapat dilihat pada Tabel 11 berikut:

31 19 Tabel 11. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR sd. Bulan Juni 2010 No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Sorolangun, Jambi 1 KTH Maju Jaya (an. Abdul Wakid) Nomor 01 Tahun September KTH Usaha Tani (an. Nyoto) Nomor 02 Tahun September KTH Bukit Lintang (an. Kosim) Nomor 03 Tahun September KTH Sumber Rejeki (an. Karnoto) Nomor 04 Tahun September Sapari (KT Maju Jaya) Nomor 105 Tahun Juni Nurainun (KT Maju Jaya) Nomor 106 Tahun Juni Asri (KT Maju Jaya) Nomor 107 Tahun Juni Zaidan (KT Maju Jaya) Nomor 108 Tahun Juni Sapri (KT Maju Jaya) Nomor 109 Tahun Juni Kardi (KT Maju Jaya) Nomor 110 Tahun Juni Aming Sumantri (KT Maju Jaya) Nomor 111 Tahun Juni A. Rahman (KT Maju Jaya) Nomor 112 Tahun Juni A. Kosasi (KT Maju Jaya) Nomor 113 Tahun Juni Nuraina (KT Maju Jaya) Nomor 114 Tahun Juni Suyatno (KT Maju Jaya) Nomor 115 Tahun Juni Sar'i (KT Maju Jaya) Nomor 116 Tahun Juni Suhari (KT Maju Jaya) Nomor 117 Tahun Juni Sunardi (KT Maju Jaya) Nomor 118 Tahun Juni 2010 Tebo, Jambi 15,00 13,00 10,00 6,00 4,28 5,11 8,00 6,00 6,93 7,40 10,00 10,00 10,00 10,00 7,23 7,62 10,50 7,59 1 Koperasi Maju Bersama 05/Dinhut/ ,74 22 Januari Koperasi Puding Sepakat Nomor 12/Dinhut/ ,35 1 Februari Haryanto (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 13/Dinhut/ ,10 1 Februari Huhammad AB (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 14/Dinhut/ ,00 1 Februari Reflin (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 15/Dinhut/ ,06 1 Februari Suarsono (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 16/Dinhut/2010 9,70 1 Februari Husni (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 17/Dinhut/2010 8,00 1 Februari Iskandar (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 18/Dinhut/2010 2,20 1 Februari Yalmendri (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 19/Dinhut/ ,02 1 Februari Arifin Soelosso (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 20/Dinhut/2010 8,80 1 Februari Mashuri (KTH Pelumpang Madiri) Nomor 21/Dinhut/2010 7,30 1 Februari 2010 Jumlah 3.459,93 Mandailing Natal, Sumut 1 Koperasi Mitra Madina Lestari No.525/602/k/ ,00

32 20 22 Oktober 2008 Jumlah 8.794,00 Gunungkidul, DIY Koperasi Unit Desa (KUD) Bima No.118/Kpts/ ,40 19 September 2009 Jumlah 84,40 Kotawaringin Barat, Kalteng Koperasi Anugrah No /226/1.3/IV/ ,00 25 April 2009 Jumlah 1.744,00 Konawe Selatan, Sultra Koperasi Hutan Jaya Lestari 1353 Tahun ,95 10 Juni 2009 Jumlah 4.639,95 Halmahera Selatan, Malut 1 Koperasi Perkebunan Bacan Lippu Mandiri 171 Tahun ,00 29 Juli 2009 Jumlah 5.851,00 1 Aceh Utara I, Aceh Koperasi Tuah Nanggroe Atjeh 522/944/ November Bireun, Aceh 811,00 Koperasi Pertanian Aneuk Nanggroe 17 Tahun ,00 17 Februari 2010 Koperasi Pertanian Gerakan Aceh Makmur 18 Tahun ,00 17 Februari 2010 Koperasi Wanita (KOPWAN) Seulanga 19 Tahun ,00 17 Februari 2010 Jumlah 2.146,00 1 OKI, Sumsel Koperasi Karyawan PT Inhutani V Cab. 528/KEP/D.HUT/ ,50 Seberuk 2 Desember 2009 Jumlah 301,50 1 Kaur, Bengkulu Koperasi Usaha Kaur Sejahtera 290 Tahun ,00 11 November 2009 Jumlah ,00 1 Nabire, Papua KSU Nafa Aroa Indah 154 Tahun ,00 2 November 2009 Jumlah 3.107,00 1 Sumbawa, NTB KSU Kelompok Hutan Uma Dene P. 284 Tahun Desember Dompu, NTB 198,19 KSU Swadaya LPMP Dompu 158 Tahun ,00 10 Mei 2010 Jumlah 553,19 Jumlah Total ,97 Sumber : Direktorat BPHT (Juni 2010)

33 21 D. IUPHH-BK Jumlah IUPHH-BK yang ada di Indonesia sd. bulan Juni 2010 sebanyak 1 (satu) unit dan belum ada penambahan yaitu PT. National Sago Prima seluas ha (SK.Menhut No.353/Menhut-II/2008 tanggal 24 September 2008 yang terletak di Provinsi Riau. Jenis hasil hutan yang dikembangkan adalah Sagu.

34 22 V. PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI PER PROVINSI A. Regional Pulau Sumatera 1. PROVINSI Aceh a. Kondisi Umum Aceh terletak di barat laut Pulau Sumatera dengan kawasan seluas Km 2, yang terdiri atas kawasan hutan lindung ,81 Km 2, kawasan hutan budidaya ,76 Km 2 dan ekosistem Gunung Leuser seluas Km 2. Ibukota Aceh adalah Banda Aceh yang dulunya dikenali sebagai Kutoradja. Batas-batas Provinsi Aceh adalah sebagai berikut : sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Andaman sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Malaka sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 170/Kpts- II/2000 tanggal 29 September 2000 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, Provinsi Aceh memiliki kawasan hutan seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Taman Buru : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha.

35 23 Gambar 2. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Aceh c. Pemanfaatan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Aceh seluas ha, sampai bulan Juni 2010 telah dimanfaatkan untuk ijin pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) dalam bentuk IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, dan IUPHHK-HTR. Berdasarkan data Ditjen BPK, jumlah IUPHHK yang terdapat di Provinsi NAD terdiri dari 7 unit IUPHHK-HA, 7 unit IUPHHK-HTI, dan 4 unit pencadangan HTR, dengan luas total ha. Tabel 12 merupakan perincian IUPHHK dan unit pencadangan HTR. Pada Laporan Triwulan II 2010 ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan Laporan Triwulan sebelumnya. Tabel 12. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Aceh No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HA Kawasan hutan produksi yang telah dimanfaatkan untuk IUPHHK-HA sesuai SK.IUPHHK yang disahkan Menteri Kehutanan seluas

36 24 ha sebanyak 7 (tujuh) unit. Dari ketujuh IUPHHK-HA tersebut dilaporkan tidak aktif. IUPHHK dikatakan aktif apabila perusahaan tersebut melaporkan memiliki RKT-UPHHK dua tahun terakhir atau telah mengajukan RKUPHHK-HA. Tabel 13 menyajikan jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Aceh. Tabel. 13. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Aceh No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 Kop.Ponpes Najmussalam 876/Kpts-VI/ Okt ,00 Tidak Aktif 2 PT.Aceh Inti Timber 859/Kpts-VI/ Okt ,00 Tidak Aktif 3 PT.Alas Aceh Perkasa 68/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 4 PT.Lamuri Timber 863/Kpts-VI/ Okt ,00 Tidak Aktif 5 PT.Raja Garuda Mas Lestari 851/Kpts-VI/ Okt ,00 Tidak Aktif 6 PT.Trijasa Mas Karya Inti 29/Kpts-II/ Jan ,00 Tidak Aktif 7 PT.Wiralano 344/Kpts-II/ Jul ,00 Tidak Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan kawasan Hutan Produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI sesuai SK.IUPHHK seluas ha sebanyak 7 (tujuh) unit. Dari 7 IUPHHK-HTI tersebut 3 unit diantaranya tidak aktif di lapangan. Daftar IUPHHK-HTI dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel. 14. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Aceh No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas SK (ha) 1 PT.Aceh Nusa Indrapuri 319/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif Aktifitas 2 PT.Aceh Swaka WNP 529/Kpts-II/ Agust ,00 Tidak Aktif PT.Gunung Medang Raya 3 Utama Timber *) 495/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 4 PT.Rimba Penyangga Utama 195/Kpts-II/ Apr ,00 Tidak Aktif 5 PT.Rimba Timur Sentosa 348/Menhut-II/ Jun ,00 Tidak Aktif 6 PT.Rimba Wawasan Permai 349/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 7 PT.Tusam Hutani Lestari 325/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA *) SK Sementara Jumlah ,00

37 25 c.3. IUPHHK-HTR Sampai Juni 2010, luas kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh seluas ha yang terletak di Kabupaten Aceh Utara, Bireun dan Pidie. Tabel.15. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Aceh Utara SK.282/Menhut-II/ Mei ,00 2 Aceh Utara SK.721/Menhut-II/ Okt ,00 3 Bireun SK.723/Menhut-II/ Okt ,00 4 Pidie SK.722/Menhut-II/ Okt ,00 Jumlah 4.826,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Dari 4.826,00 ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh, yang telah mendapat ijin dari Kepala Daerah (Bupati) sebanyak 4 (empat) unit. Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Aceh No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) 1 1 Aceh Utara Koperasi Tuah Nanggroe Atjeh Bireun Koperasi Pertanian Aneuk Nanggroe Nomor 522/944/ November Tahun Februari ,00 475,00 2 Koperasi Pertanian Gerakan Aceh Makmur 18 Tahun Februari ,00 3 Koperasi Wanita (KOPWAN) Seulanga 19 Tahun Februari ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT 2.146,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data ijin pinjam pakai kawasan sampai dengan Juni 2010 belum ada ijin yang diterbitkan Menteri Kehutanan di Provinsi Aceh. Adapun pada laporan triwulan III sebanyak 1 unit dalam bentuk ijin prinsip. Areal tersebut berada di luar areal IUPHHK dengan luas ha (tahap kegiatan eksplorasi) an. PT. Dairi Prima Mineral izin Menhut No.S.58/Menhut-II/PW/2008 tanggal 25 Juli 2008.

38 26 2. PROVINSI SUMATERA UTARA a. Kondisi Umum Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1-4 Lintang Utara dan Bujur Timur dengan daratan provinsi seluas km 2. Batas-batas Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : sebelah utara : berbatasan dengan Provinsi Aceh sebelah timur : berbatasan dengan Selat Malaka sebelah selatan : berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumbar sebelah barat : berbatasan dengan Samudera Hindia b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan sesuai SK. Menteri Kehutanan No.SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Februari 2005 seluas Ha, terdiri atas : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi (HP) : ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : ha. Gambar 3. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Utara

39 27 c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sumatera Utara seluas ha. Dari luasan tersebut yang telah dimanfaatkan untuk IUPHHK sesuai SK.IUPHHK yang telah diterbitkan Menteri Kehutanan dan pencadangan HTR adalah seluas ha yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha untuk 6 (enam) unit, IUPHHK-HTI seluas ha atau sebanyak 9 (sembilan) unit dan pencadangan HTR seluas ± ha di 6 (enam) unit lokasi. Pada Laporan Triwulan II 2010 ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan Laporan Triwulan sebelumnya. Jumlah dan luas IUPHHK serta pencadangan HTR di Provinsi Sumatera Utara sebagaimana Tabel 17 berikut. Tabel 17. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Utara. No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,36 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,36 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data sebaran IUPHHK-HA sampai dengan bulan Juni 2010, jumlah IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan sebanyak 6 (enam) unit IUPHHK-HA dengan luas total ha. Dimana 5 (lima) unit IUPHHK-HA tersebut dilaporkan tidak aktif. Jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara sebagaimana Tabel 18 berikut. Tabel 18. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sumatera Utara No Nama Pemegang IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Gruti (Gunung Raya Utama Timber Indstries) 32/Menhut-II/ Okt ,00 Tidak Aktif 2 PT.Inanta Timber 106/Kpts-II/ Mar ,00 Tidak Aktif 3 PT.Multi Sibolga Timber 17/Menhut-II/ Jan ,00 Tidak Aktif 4 PT.Mulya Karya Jayaco 220/Kpts-II/ Apr ,00 Tidak Aktif 5 PT.Panei Lika Sejahtera 197/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 6 PT.Teluk Nauli 414/Menhut-II/ Okt Tidak Aktif Jumlah ,00

40 28 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HTI yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 9 (sembilan) unit dengan luas total areal ha. Dari 9 unit IUPHHK-HTI tersebut, hanya 1 (satu) unit yang dilaporkan tidak aktif. Selama periode Januari s.d Juni 2010, Menteri Kehutanan tidak menerbitkan ijin. IUPHHK-HTI sebagaimana Tabel 19. Tabel 19. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Utara No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Daftar pemegang Luas SK (ha) 1 PT.Anugerah Rimba Makmur 669/Menhut-II/ /10/ ,00 Aktif 2 PT.Hutan Barumun Perkasa 324/Menhut-II/ /08/ ,00 Aktif 3 PT.Inti Indorayon Utama (PT. PIR Hutani lestari - pola PIR) 360/Kpts-II/ /07/ ,00 Aktif 4 PT.Putra Lika Perkasa 136/Kpts-II/ /03/ ,00 Aktif Aktifitas 5 PT.Sinar Belantara Indah 194/Kpts-II/ /04/ ,00 Aktif 6 PT.Sumatera Match Factory 370/Kpts-II/ /07/ ,00 Tidak Aktif 7 PT.Sumatera Riang lestari d/h PT. Sumatera Sinar Plywood Industry 208/Menhut-II/ /05/ ,00 Aktif 8 PT.Sumatera Silva Lestari 82/Kpts-II/ /03/ ,00 Aktif 9 PT.Toba Pulp Lestari Tbk 361/Menhut-II/ /10/ ,00 Aktif JUMLAH ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.3. IUPHHK-HTR Kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara seluas ha yang tersebar di 6 (enam) Kabupaten. Secara rinci sebagaimana terdapat pada Tabel 20 berikut : Tabel 20. Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Asahan SK 163/Menhut-II/ Mei ,00 2 Langkat SK 434/Menhut-II/ Nop ,00 3 Mandailing Natal SK 113/Menhut-II/ Apr ,00 4 Padang Lawas SK 508/Menhut-II/ Sep ,00 5 Simalungun SK 100/Menhut-II/ Apr ,00 6 Labuhan Batu SK 48/Menhut-II/ Jan ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah ,00

41 29 Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara, yang telah mendapat ijin dari Bupati sebanyak 1 (satu) unit yaitu an. Koperasi Mitra Madina Lestari seluas ± ha (SK. Bupati No.525/602/k/2008 tanggal 22 Oktober 2008) yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Utara No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Mandailing Natal 1 Koperasi Mitra Madina Lestari Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Nomor 505/602/K/ Oktober ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan berupa izin pinjam pakai kawasan. Berdasarkan data Ditjen BPK, belum ada ijin pinjam pakai kawasan hutan produksi yang telah disetujui oleh Menteri Kehutanan.

42 30 3. PROVINSI SUMATERA BARAT a. Kondisi Umum Provinsi Sumatera Barat terletak pada Bujur Timur dan Lintang Selatan, dengan luas wilayah seluas ,32 km 2. Secara administrasi Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 19 Kabupaten dan Kota. Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. Batas wilayah Provinsi Sumatera Barat, adalah : sebelah utara : Provinsi Sumatera Utara sebelah selatan : Provinsi Bengkulu dan Jambi sebelah timur : Provinsi Riau dan Jambi sebelah barat : Samudera Hindia b. Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. SK.422/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi tetap (HP) : ha Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) : ha.

43 31 Gambar 4. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Barat. Namun sejak tahun 1999 penunjukan kawasan hutan dan perairan provinsi Sumatera Barat terdapat mutasi-mutasi parsial sebagai berikut Tabel 22. Mutasi Parsial Kawasan Hutan dan Perairan di Provinsi Sumatera Barat No. No. SK Tgl KSA/KPA (ha) HL (ha) HPT (ha) HP (ha) HPK (ha) Total (ha) 1 422/Kpts-II/99 15-Jun /Kpts-II/00 29-Jun Revisi I 3 168/Kpts-II/00 29-Jun Revisi II 4 518/Menhut-II/05 29-Des Revisi III 5 519/Menhut-II/05 29-Des Revisi IV Ket. c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sumatera Barat seluas ha. Kawasan hutan produksi yang telah dimanfaatkan untuk ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) sesuai SK telah disahkan oleh Menteri Kehutanan seluas ha yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha sebanyak 3 (tiga) unit, IUPHHK-HTI seluas ha IUPHHK-HTI sebanyak 3 (tiga) unit dan pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha yang tersebar di 2 Kabupaten. Pada Laporan Triwulan II 2010 ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan Laporan Triwulan sebelumnya. Secara rinci disajikan pada Tabel 23 berikut.

44 32 Tabel 23. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Barat No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HT ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data sebaran IUPHHK-HA, jumlah IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 3 unit dengan luas berdasarkan SK IUPHHK-HA ha, dimana seluruh IUPHHK tersebut dilaporkan aktif. Tabel 24 menyajikan jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat. Tabel 24. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sumatera Barat No Nama IUPHHK-HA No SK.IUPHHK-HA Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Andalas Merapi Timber 82/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 2 PT.Minas Pagai Lumber Corp 550/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 3 PT.Salaki Summa Sejahtera 41/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang telah disahkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 3 unit dengan luas areal konsesi seluas ha. Selama periode Januari s.d Juni 2010, Menteri Kehutanan tidak menerbitkan ijin. Adapun daftar IUPHHK-HTI dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Barat No Nama IUPHHK-HT No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Bukit Raya Mudisa 257/Kpts-II/ Agust ,00 Tidak Aktif 2 PT.Dhara Silva Lestari 621/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 3 PT.Rimba Swasembada Semesta 129/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT

45 33 c.3. IUPHHK-HTR Sampai dengan Juni 2010, Menteri Kehutanan mencadangkan kawasan hutan produksi untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Barat seluas ha yang tersebar di 2 (dua) Kabupaten. Secara rinci sebagaimana terdapat pada Tabel 26 berikut : Tabel 26. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Barat No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Pesisir Selatan SK 402/Menhut-II/ Jul ,00 2 Sijunjung SK 356/Menhut-II/ Jun ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah 5.345,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk izin pinjam pakai kawasan di Provinsi Sumatera Barat belum ada yang disetujui oleh Menteri Kehutanan. Namun penggunaan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Barat dalam tahap ijin prinsip telah diberikan kepada 2 (dua) unit perusahaan terdiri dari 184,3 ha kegiatan eksploitasi di HPK non IUPHHK dan di dalam areal IUPHHK-HA PT. Andalas Merapi Timber (namun luasan tidak ada data).

46 34 4. PROVINSI RIAU a. Keadaan Umum Provinsi Riau mempunyai luas wilayah ,65 km 2 (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Keberadaanya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut Cina Selatan, terletak antara Lintang Selatan sampai Lintang Utara atau antara Bujur Timur dan Bujur Barat. Batas wilayah Provinsi Riau adalah : i. Sebelah Utara berbatasan Selat Singapura dan Selat Malaka; ii. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; iii. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Provinsi kepulauan Riau) dan iv. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara. b. Kawasan Hutan Produksi Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang belum ada SK penunjukkan kawasan hutan dan perairan yang disahkan Menteri Kehutanan. Luas kawasan hutan di Provinsi Riau masih mengacu Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), sesuai SK Menteri Kehutanan No. 173/Kpts-II/1986 adalah : Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Suaka Alam/Hutan Wisata : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) : ha.

47 35 Gambar 5. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Provinsi Riau. c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), kawasan hutan produksi di Provinsi Riau seluas ha. Kawasan hutan produksi yang telah dimanfaatkan untuk IUPHHK dan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (IUPHH-BK) sesuai SK.IUPHHK dan SK.IUPHHBK seluas ha yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha atau sebanyak 6 unit, IUPHHK-HTI seluas ha IUPHHK-HTI sebanyak 49 unit dan IUPHH-BK seluas ha sebanyak 1 unit serta seluas ha dicadangkan untuk IUPHHK-HTR. Pada Laporan Triwulan II 2010 ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan Laporan Triwulan sebelumnya. Tabel 27 pemanfaatan hutan produksi di provinsi Riau. Tabel 27. Bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Riau menyajikan jumlah dan luas ijin No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HT ,00 3 IUPHHK-BK ,00 4 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

48 36 c.1. IUPHHK-HA Jumlah IUPHHK-HA di Provinsi Riau sesuai data yang ada pada Ditjen BPK sebanyak IUPHHK-HA 6 (enam) unit dengan luas areal ha. Dari 6 unit IUPHHK-HA di Provinsi Riau, hanya 4 (empat) unit dilaporkan aktif. Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Riau sebagaimana Tabel 28 berikut : Tabel 28. Daftar Pemengang IUPHHK-HA di Provinsi Riau No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Bhara Induk(d/hBrajatama) 802/Kpts-VI/ Sep ,00 Tidak Aktif 2 PT.Diamond Raya Timber 443/Kpts-II/ Mei ,00 Aktif 3 PT.Hutani Sola Lestari 804/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 4 PT.Mutiara Sabuk Khatulistiwa 109/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 5 PT.Siak Raya Timber 89/Kpts-II/ Mar ,00 Tidak Aktif 6 PT.The Best One Unit 153/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Sampai dengan bulan Juni 2010 jumlah IUPHHK-HTI yang terdapat di Provinsi Riau sebanyak 49 unit dengan luas total areal konsesi seluas ha. Jumlah dan luas tersebut sama dengan laporan triwulan IV (sampai dengan Desember 2009). Daftar nama dan luas areal IUPHHK-HTI sesuai SK.IUPHHK-HTI sebagaimana tabel 29 berikut : Tabel 29. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Riau No Nama IUPHHK-HT No.SK.IUPHHK-HT Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 KUD Bina Jaya langgam 228/Menhut-II/ /06/ ,00 2 PT.Arara Abadi 743/Kpts-II/ /11/ ,00 Aktif 3 PT.Artelindo Wiratama 122/Menhut-II/ /04/ ,00 4 PT.Balai Kayang Mandiri 20/Menhut-II/ /01/ ,00 5 PT.Bina Daya Bentala 555/Menhut-II/ /12/ ,00 6 PT.Bina Daya Bintara 64/Menhut-II/ /02/ ,00 7 PT.Bina Duta Laksana 207/Menhut-II/ /06/ ,00 Aktif 8 PT.Bukit Batu Hutani Alam 365/Kpts-II/ /10/ ,00 Aktif 9 PT.Bukit Batubuh Sei Indah 67/Menhut-II/ /02/ ,00 10 PT.Bukit Raya Pelalawan 70/Menhut-II/ /02/ ,00 11 PT.Citra Sumber Sejahtera 68/Menhut-II/ /02/ ,00 12 PT.Dexter Timber Perkasa Indonesia 88/Menhut-VI/ /03/ ,00 13 PT.Ekawana Lestari Darma 733/Kts-II/ /12/ ,00 Aktif 14 PT.Lestari Unggul Makmur 217/Menhut-II/ /05/ ,00 15 PT.Merbau Pelalawan Lestari 69/Menhut-II/ /02/ ,00 16 PT.Mitra Hutani Jaya 101/Menhut-II/ /04/ ,00 Aktif 17 PT.Mitra Kembang Selaras 71/Menhut-II/ /02/ ,00 18 PT.Mitra Tani Nusa Sejati 66/Menhut-II/ /02/ ,00

49 37 Lanjutan tabel 29 No Nama IUPHHK-HT No.SK.IUPHHK-HT Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 19 PT.National Timber and Forest Product 21/Menhut-II/ /06/ ,00 20 PT.Nusa Prima Manunggal 5221/Dishut/XI/2002/002 12/11/ ,00 Aktif 21 PT.Nusa Wana Raya 241/Menhut-II/ /07/ ,00 Aktif 22 PT.Perawang Sukses Perkasa 249/Kpts-II/ /02/ ,00 Aktif 23 PT.Perkasa Baru 75/Menhut-II/ /02/ ,00 24 PT.Prima Bangun Sukses 553/Menhut-II/ /12/ ,00 25 PT.Putra Riau Perkasa 104/Menhut-II/ /04/ ,00 Aktif 26 PT.Riau Abadi Lestari 542/Kpts-II/ /08/ ,00 Aktif 27 PT.Riau Andalan Pulp & Paper 327/Menhut-II/ /06/ ,00 Aktif 28 PT.Riau Indo Agropalma 61/Menhut-II/ /03/ ,00 Aktif 29 PT.Rimba Lazuardi 79/Menhut-II/ /03/ ,00 Aktif 30 PT.Rimba Mandau Lestari 552/Menhut-II/ /12/ ,00 31 PT.Rimba Mutiara Permai 65/Menhut-II/ /02/ ,00 32 PT.Rimba Peranap Indah 598/Kpts-II/ /09/ ,00 Aktif 33 PT.Rimba Rokan Hulu 632/Kpts-II/ /11/ ,00 Tidak Aktif 34 PT.Rimba Rokan Lestari 262/Kpts-II/ /02/ ,00 Aktif 35 PT.Rimba Rokan Perkasa 554/Menhut-II/ /12/ ,00 36 PT.Rimba Seraya Utama 599/Kpts-II/ /09/ ,00 Tidak Aktif 37 PT.Ruas Utama Jaya 18/Menhut-II/ /01/ ,00 Aktif 38 PT.Sari Hijau Mutiara 378/Menhut-II/ /10/ ,00 Aktif 39 PT.Satria Perkasa Agung 244/Kpts-II/ /08/ ,00 PT.Satria Perkasa Agung (KTH Sinar 40 Merawang) 19/Menhut-II/ /01/ ,00 Aktif 41 PT.Satria Perkasa Agung Unit Serapung 102/Menhut-II/ /04/ ,00 42 PT.Sekato Pratama Makmur 366/Kpts-II/ /10/ ,00 Aktif 43 PT.Selaras Abadi Utama 52221/IUPHHKHT/XII/2002/005 30/12/ ,00 Aktif 44 PT.Seraya Sumber Lestari 22/Menhut-II/ /01/ ,00 45 PT.Siak Raya Timber 202/Menhut-II/ /05/ ,00 46 PT.Suntara Gajapati 71/Kpts-II/ /03/ ,00 Aktif 47 PT.Tuah Negeri 215/Menhut-II/ /05/ ,00 48 PT.Uniseraya 214/Menhut-II/ /05/ ,00 49 PT.Wananugraha Bimalestari 362/Menhut-II/ /10/ ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.3. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen. BPK luas IUPHHK-HTR yang telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi Riau sampai dengan Juni 2010 tidak berubah, tetap seluas ha yang berada di kabupaten Kampar dan belum ada diterbitkan ijin oleh Bupati. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 30 berikut. Tabel 30. Kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Riau Tanggal SK Luas No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Pencadangan (Ha) 1 Kampar 97/Menhut-II/ Mar ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT

50 38 c.4. IUPHH-BK IUPHH-BK yang ada provinsi Riau merupakan satu-satunya IUPHH- BK di Indonesia yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan. Jumlah IUPHH-HB di Provinsi Riau sebanyak 1 (satu) unit yaitu PT. National Timber and Forest Product seluas ha. Jenis hasil hutan yang dikembangkan adalah Sagu. Tabel 31 menyajikan sebaran IUPHH-BK di Provinsi Riau. Tabel 31. Daftar Pemegang IUPHH-BK di Provinsi Riau No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) 1 PT. National Timber and Forest Product 353/Menhut-II/ Sept ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk izin pinjam pakai kawasan di Provinsi Riau belum ada yang disetujui oleh Menteri Kehutanan. Namun penggunaan kawasan hutan di Provinsi Riau dalam tahap ijin prinsip telah diberikan kepada sebanyak 3 (tiga) unit dengan total luas 2.085,22 ha dan merupakan pertambangan batubara dengan tahapan kegiatan eksploitasi yang lokasinya di luar areal IUPHHK.

51 39 5. PROVINSI KEPULAUAN RIAU a. Kondisi Umum Provinsi Kepulauan Riau merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Secara geografis terletak di antara ' BT dan 0 40' LS ' LU. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar Km2, di mana 95% - nya merupakan lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat, dengan batas wilayah sebagai berikut : - Utara dengan Vietnam dan Kamboja - Selatan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi - Barat dengan Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau - Timur dengan Malaysia, Brunei, dan Provinsi Kalimantan Barat b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Kepulauan Riau masih mengacu Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dan masih bersatu dengan Provinsi Riau. Sesuai SK Menteri Kehutanan No. 173/Kpts-II/1986 adalah : Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Suaka Alam/Hutan Wisata : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK) : ha

52 40 Gambar 6. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. c. Pemanfaatan Hutan Produksi Sehubungan dengan belum adanya SK Penunjukan kawasan hutan dan perairan di Provinsi Kepulauan Riau, sehingga luas kawasan hutan produksi di Provinsi Kepulauan Riau belum dapat diketahui secara pasti. Namun demikian sampai dengan bulan Juni 2010 belum ada pemanfaatan kawasan hutan baik dalam bentuk IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HTI, tetapi pada periode ini terdapat penambahan 2 unit areal Pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha di Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga. Tabel 32. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kepulauan Riau No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA IUPHHK-HTI Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

53 41 Tabel 33. Kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal HTR di Provinsi Kepulauan Riau No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Karimun 370/Menhut-II/ Jun ,00 2 Lingga 368/Menhut-II/ Jun ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Sampai dengan Juni 2010 belum ada penggunaan kawasan hutan produksi yang mendapat izin Menteri Kehutanan.

54 42 6. PROVINSI BENGKULU a. Kondisi Umum Provinsi Bengkulu merupakan salah satu dari Provinsi yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera. Secara secara geografis terletak di antara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Dengan wilayah seluas ,6 km 2, wilayah Provinsi Bengkulu terbagi dalam 8 wilayah Kabupaten dan 1 wilayah Kota. Adapun batas-batas Provinsi Bengkulu adalah : sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara; sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung; sebelah barat dengan Samudera Hindia, dan sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. b. Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 420/Kpts-II/1999 tanggal 16 Oktober 1999, Provinsi Bengkulu memiliki kawasan hutan seluas ha atau 46,98 % dari luas wilayah daratan Provinsi Bengkulu. Berdasarkan fungsinya kawasan hutan dibagi dalam beberapa kelompok yaitu : Kawasan Suaka Alam (KSA/KPA) : ha Taman Buru : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha

55 43 Gambar 7. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Bengkulu c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Bengkulu, kawasan hutan produksi di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari HPT dan HP seluas ha. Dari luasan tersebut, telah dimanfaatkan seluas ha dalam bentuk IUPHHK-HA dan pencadangan IUPHHK-HTR. Pada Laporan Triwulan II 2010 ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan Laporan Triwulan sebelumnya. Tabel 34. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Bengkulu No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data Ditjen BPK, jumlah IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin definitif di Provinsi Bengkulu sampai Juni 2010 sebanyak 2 (dua) unit dengan luas berdasarkan SK IUPHHK-HA seluas ha. Tabel 35 menyajikan jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Bengkulu.

56 44 Tabel 35. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Bengkulu No Nama IUPHHK-HA No SK IUPHHK-HA Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Anugerah Pratama Inspirasi 682/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Bentara Arga Timber 74 Tahun Feb ,00 Tidak Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTR Sampai dengan bulan Juni 2010, kawasan hutan produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu seluas ha yang berada di Kabupaten Kaur. Tabel 36 menyajikan pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu. Tabel 36. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Kaur 280/Menhut-II/ Mei ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah ,00 Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu, yang telah mendapat ijin dari Kepala Daerah (Bupati) sebanyak 1 (satu) unit yaitu an. Koperasi Usaha Kaur Sejahtera seluas ± ha (SK. 290 Tahun 2009 tanggal 11 November 2009) yang terletak di Kabupaten Kaur. Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 37. Tabel 37. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Bengkulu No 1 Kaur Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Koperasi Usaha Kaur Sejahtera Nomor 290 Tahun November 2009 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Luas (Ha) ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk izin pinjam pakai kawasan di Provinsi Bengkulu yang telah disetujui oleh Menteri Kehutanan sebanyak 1 (satu) unit dengan

57 45 luas 1.013, 28 ha. Daftar perusahaan pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan sebagaimana pada Tabel 38. Tabel 38. Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Bengkulu Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 PT.Bara Indah Lestari Eksploitasi Batubara SK.710/Menhut-II/ /10/ ,28 Jumlah 1.013,28 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan (Juni 2010)

58 46 7. PROVINSI JAMBI a. Kondisi Umum Secara geografis Provinsi Jambi terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa. Memanjang dari Utara ke Selatan di antara 0º 45-2º 45 LS dan 101º 0' - 104º 55 BT dengan luas wilayah Km² meliputi daratan seluas 95,44 % dan wilayah perairan seluas 4,66 %. Wilayah Provinsi Jambi terbagi menjadi 9 wilayah Kabupaten dan 1 wilayah Kota. Batas-batas Provinsi Jambi adalah sebagai berikut : Sebelah utara dengan Provinsi Riau Sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Selatan Sebelah barat dengan Provinsi Sumatera Barat Sebelah timur dengan Laut Cina Selatan b. Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.421/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999, luas kawasan hutan dan perairan Provinsi Jambi seluas Ha, yang terdiri dari fungsi kawasan : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : - ha.

59 47 Gambar 8. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Jambi c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Jambi seluas ha. Dari luasan tersebut telah dimanfaatkan seluas ha yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha (2 unit), IUPHHK-HTI seluas ha (18 unit) serta pencadangan IUPHHK-HTR ha (5 unit). Pada periode Triwulan II ini ada penambahan areal pemanfaatan Hutan produksi yaitu 1 unit IUPHHK-RE seluas ha dan penambahan 1 (satu) lokasi areal pencadangan HTR seluas ha di Kabupaten Merangin. Sedangkan IUPHHK-HA dan HT tidak ada perubahan dengan periode triwulan sebelumnya. Tabel 39 menyajikan sebaran hutan produksi yang telah dimanfaatkan di provinsi Jambi. Tabel 39. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Jambi No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HT ,00 3 IUPHHK-RE ,00 4 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

60 48 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data sebaran IUPHHK-HA sampai dengan bulan Juni 2010, jumlah IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Jambi sebanyak 2 unit dengan luas areal sesuai SK IUPHHK-HA seluas ha, dimana seluruh IUPHHK tersebut dilaporkan tidak aktif. Tabel 40 menyajikan jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Jambi. Tabel 40. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Jambi No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Harapan Tiga Putra 382/Menhut-II/ Nop ,00 Tidak Aktif 2 PT.Putraduta Indah Wood 89/Menhut-II/ Mar ,00 Tidak Aktif Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA Jumlah ,00 c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HT yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 sebanyak 18 unit seluas ha. Selama periode Januari s.d Juni 2010, Menteri Kehutanan menerbitkan 1 ijin kepada PT.Lestari Asri Jaya. Daftar IUPHHK-HTI dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Jambi No 1 Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK- HTI Tgl. SK Luas (ha) PT.Agronusa Alam Sejahtera 464/Menhut-II/ Agust ,00 Aktifitas 2 PT.Arangan Hutani Lestari 660/Kpts-II/ Des ,00 Tidak Aktif 3 PT.Bukit Kausar 436/Menhut-II/ Jul ,00 4 PT.Dyera Hutani Lestari 31/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 5 PT.Gamasia Hutani 820/Kpts-II/ Sep ,00 Tidak Aktif 6 PT.Jebus Maju 342/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 7 PT.Lestari Asri Jaya 141/Menhut-II/ Mar ,00 8 PT.Limbah Kayu Utama 327/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 9 PT.Malaka Agro Perkasa 570/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif PT.Mugi Triman 10 International 419/Menhut-II/ Jul ,00 11 PT.Rimba Hutani Mas 68/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 12 PT.Samhutani 86/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 13 PT.Tebo Multi Agro 401/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif

61 49 Lanjutan tabel 41 No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK- HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 14 PT.Wana Mukti Wisesa 275/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 15 PT.Wana Perintis 781/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 16 PT.Wana Teladan 408/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif 17 PT.Wanakasita Nusantara 672/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 18 PT.Wira Karya Sakti 346/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.3. IUPHHK-RE Sampai dengan bulan Juni 2010, di Provinsi Jambi terdapat satu unit IUPHHK-RE dengan luas areal konsesi berdasarkan SK-nya seluas ha. Daftar IUPHHK-RE di Provinsi Jambi dapat dilihat pada Tabel 42 berikut : Tabel 42. Daftar Pemegang IUPHHK-RE di Provinsi Jambi No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Restorasi Ekosistem Indonesia 327/Menhut-II/ Mei ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA Jumlah ,00 c.4. IUPHHK-HTR Luas Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 seluas ha yang tersebar di 5 (lima) Kabupaten. Tabel 43 menyajikan areal pencadangan IUPHHK-HTR di provinsi Jambi. Tabel 43. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Jambi No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Sarolangun 386/Menhut-II/ Nop ,00 2 Muaro Jambi 394/Menhut-II/ Nop ,00 3 Tebo 438/Menhut-II/ Nop ,00 4 Batanghari 436/Menhut-II/ Nop ,00 5 Tanjung Jabung Barat 70/Menhut-II/ Feb ,00 6 Merangin 223/Menhut-II/ Apr ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Dari seluas ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Kabupaten Sarolangun yang telah mendapat ijin dari Bupati sebanyak 5 (lima) unit dengan total luas sebesar

62 ,74 ha. Jumlah tersebut berbeda dengan laporan periode sebelumnya yaitu seluas 44 ha, karena pada tanggal 22 Januari 2010 Bupati Kabupaten Tebo memberikan ijin kepada Koperasi Maju Bersama. Tabel 44 menyajikan pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Jambi. Tabel 44. Daftar Pemegang IUPHHK- HTR di Provinsi Jambi Kabupaten/ Nomor/Tanggal Tanggal Luas No Nama Pemegang Izin SK. Bupati (Ha) Sarolangun 1 Abdul Wakid (KTH Maju Jaya) 01 Tahun Mar-09 15,00 2 Nyoto (KTH Usaha Tani) 02 Tahun Mar-09 13,00 3 A. Kosim (KTH Bukit Lintang) 03 Tahun Mar-09 10,00 4 Karnoto (KTH Sumber Rejeki) 04 Tahun Mar-09 6,00 5 Sapari (KT Maju Jaya) 105 Tahun Mar-10 4,28 6 Nurainun (KT Maju Jaya) 106 Tahun Mar-10 5,11 7 Asri (KT Maju Jaya) 107 Tahun Mar-10 8,00 8 Zaidan (KT Maju Jaya) 108 Tahun Mar-10 6,00 9 Sapri (KT Maju Jaya) 109 Tahun Mar-10 6,93 10 Kardi (KT Maju Jaya) 110 Tahun Mar-10 7,40 11 Aming Sumantri (KT Maju Jaya) 111 Tahun Mar-10 10,00 12 A. Rahman (KT Maju Jaya) 112 Tahun Mar-10 10,00 13 A. Kosasi (KT Maju Jaya) 113 Tahun Mar-10 10,00 14 Nuraina (KT Maju Jaya) 114 Tahun Mar-10 10,00 15 Suyatno (KT Maju Jaya) 115Tahun Mar-10 7,23 16 Sar'i (KT Maju Jaya) 116 Tahun Mar-10 7,62 17 Suhari (KT Maju Jaya) 117 Tahun Mar-10 10,50 18 Sunardi (KT Maju Jaya) 118 Tahun Mar-10 7,59 Tebo 1 Koperasi Maju Bersama 05/Dinhut/ Jan ,74 2 Koperasi Puding Sepakat 12/Dinhut/ Feb ,35 3 Haryanto (KTH Pelumpang Madiri) 13/Dinhut/ Feb-10 10,10 4 Huhammad AB (KTH Pelumpang Madiri) 14/Dinhut/ Feb-10 11,00 5 Reflin (KTH Pelumpang Madiri) 15/Dinhut/ Feb-10 10,06 6 Suarsono (KTH Pelumpang Madiri) 16/Dinhut/ Feb-10 9,70 7 Husni (KTH Pelumpang Madiri) 17/Dinhut/ Feb-10 8,00 8 Iskandar (KTH Pelumpang Madiri) 18/Dinhut/ Feb-10 2,20 9 Yalmendri (KTH Pelumpang Madiri) 19/Dinhut/ Feb-10 10,02 10 Arifin Soelosso (KTH Pelumpang Madiri) 20/Dinhut/ Feb-10 8,80 11 Mashuri (KTH Pelumpang Madiri) 21/Dinhut/ Feb-10 7,30 Jumlah 3.459,93 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk izin pinjam pakai kawasan di Provinsi Jambi dan telah disetujui oleh Menteri Kehutanan sebanyak 11 unit dengan total luas

63 51 390,84 ha yang terdiri dari pertambangan seluas 70,83 ha dan non pertambangan seluas 320,01. Tabel 45 menyajikan daftar perusahaan mendapat ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan. Tabel 45. Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Jambi Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 Job Pertamina - Amerada Hess Jambi Non tambang Jalur pipa Jalur pipa dari SK.460/Menhut-II/ Agust ,53 2 Petrochina Jalur pipa Gemah#19 ke Gemah #19-Trunkline Non tambang Trunkline SK.512/Menhut-II/ Sep-09 1, Petrochina NEB #8 Eksploitasi Migas SK.513/Menhut-II/ Sep-09 6,506 Petrochina ROW SWB#1, 4 #2, #3, dan WB#1 menuju NEB#9 Non tambang Jalur pipa SK.571/Menhut-II/ Sep-09 64,867 5 Petrochina Sumur #34 Eksploitasi Migas SK.518/Menhut-II/ Sep-09 5, Petrochina Sumur NEB#A, #B, dan #C Eksploitasi Migas SK.516/Menhut-II/ Sep-09 14,452 7 Petrochina Sumur RIPAH #23 Eksploitasi Migas SK.511/Menhut-II/ Sep-09 2,85 8 Petrochina Sumur WB#1 dan SWB#12 Eksploitasi Migas SK.632/Menhut-II/ Okt-09 6,778 9 Petrochina sumur WBD#8 dan GEMAH#37 Eksploitasi Migas SK.515/Menhut-II/ Sep-09 7,14 10 Petrochina WB#1 Non tambang Fasilitas produksi migas West Betara SK.517/Menhut-II/ Sep-09 5, PT.Wahana Alam Lestari Eksploitasi Batubara SK.290/Menhut-II/ Agust-08 27,95 Jumlah 390,8444 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Palanologi Kehutananan (Juni 2010)

64 52 8. PROVINSI SUMATERA SELATAN a. Kondisi Umum Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya. Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan berada pada 1 o hingga 4 o Lintang Selatan dan 102 o hingga 103 o Bujur Timur dengan luas daerah seluruhnya ,42 km2. Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 (sepuluh) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota dengan batas administratif sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Provinsi Jambi; Sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Lampung; Sebelah barat dengan Provinsi Bengkulu, dan Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan sesuai SK. Menteri Kehutanan No.SK.76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 seluas Ha, terdiri atas : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi (HP) : ha Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : ha.

65 53 Gambar 9. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan. c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sumatera Selatan seluas ha. Dari luasan tersebut pemanfaatan hutan produksi yang telah disahkan Menteri Kehutanan seluas ha yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha (1 unit), IUPHHK-HTI seluas ha (20 unit), IUPHHK-Restorasi seluas ha (1 unit) dan pencadangan IUPHHK- HTR seluas ha. Pada periode Triwulan II ini ada penambahan areal pemanfaatan Hutan produksi yaitu 1 unit areal Pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sedangkan bentuk pemanfaatan lainnya, tidak ada perubahan dengan periode triwulan sebelumnya. Tabel 46 menyajikan jumlah dan luas pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Selatan. Tabel 46. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sumatera Selatan No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 IUPHHK-RE ,00 4 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

66 54 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data sebaran IUPHHK-HA sampai dengan bulan Juni 2010, jumlah IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 1 unit dengan luas konsesi berdasarkan SK IUPHHK-HA seluas ha. Tabel 47 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan. Tabel 47. Daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sumatera Selatan No Nama IUPHHK-HA No. SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT. Bumi Pratama Usaha Jaya 604/Kpts-II/ Aktif Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 20 unit dengan luas areal konsesi seluas ha. Daftar IUPHHK-HT dapat dilihat pada Tabel 48. Tabel 48. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sumatera Selatan No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Buana Sriwijaya Sejahtera 686/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Bumi Andalas Permai 339/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 3 PT.Bumi Mekar Hijau 417/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 4 PT.Bumi Persada Permai 337/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 5 PT.Bumi Persada Permai 79/Menhut-II/ Mar ,00 6 PT.Cipta Mas Bumi Subur 70/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 7 PT.Musi Hutan Persada 38/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 8 PT.Pakerin 226/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 9 PT.Paramitra Mulia Langgeng 378/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 10 PT.Persada Karya Kahuripan 606/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 11 PT.Rimba Hutani Mas 90/Menhut-II/ Mar ,00 12 PT.SBA Wood Industries 347/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 13 PT.Sentosa Bahagia Bersama 249/Menhut-II/ Apr ,00 14 PT.Sumatera Prima Fibreboard 379/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 15 PT.Sumber Hijau Permai 29/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 16 PT.Tri Pupajaya 583/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 17 PT.Tunas Hutan Pratama 673/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 18 PT.Wahana Agro Mulia 252/Menhut-II/ Mei ,00 19 PT.Wahana Lestari Makmur Sukses 484/Menhut-II/ Agust ,00 20 PT.Way Hijau Hutani *) 195/Kpts-V/ Apr ,00 Jumlah ,00

67 55 Pemanfaatan hutan produksi juga dapat diberikan dalam bentuk IUPHHK-RE. IUPHHK-Restorasi ekosistem dalam hutan alam (IUPHHK-RE) adalah izin usaha yang diberikan untuk membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim, dan topografi) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya. c.3. IUPHHK-RE Sampai dengan bulan Juni 2010, di Provinsi Sumatera Selatan terdapat satu unit IUPHHK-RE dengan luas areal konsesi berdasarkan SK-nya seluas ha. Daftar IUPHHK-RE di Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada Tabel 49 berikut : Tabel 49. Daftar Pemegang IUPHHK-RE di Provinsi Sumatera Selatan No Nama IUPHHK-RE No. SK.IUPHHK-RE Tgl SK Luas_SK Aktifitas 1 PT. Restorasi Ekosistem Indonesia 293/Menhut-II/ Agust Tidak Aktif Jumlah Sumber : DirektoratBRPHP dan BPHA c.4. Pencadangan HTR Luas Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 seluas ha yang tersebar di 4 (empat) kabupaten. Dari periode sebelumnya ada penambahan 1 (satu) kabupaten (Kabupaten Musi Rawas seluas ha sesuai SK Menteri No. 46/Menhut-II/2010 tanggal 15 Januari 2010). Tabel 50 menyajikan areal pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Selatan.

68 56 Tabel 50. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal HTR No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 OKI SK 357/Menhut-II/ Jun ,00 2 OKU Selatan SK 358/Menhut-II/ Jun ,00 3 OKU Timur SK 455/Menhut-II/ Agust ,00 4 Musi Rawas SK 46/Menhut-II/ Jan ,00 5 OKU 369/Menhut-II/ Jun ,00 Jumlah ,00 Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Selatan, yang telah mendapat ijin dari Kepala Daerah (Bupati) sebanyak 1 (satu) unit yaitu an. Koperasi Karyawan PT Inhutani V Cab. Seberuk seluas ± 301,5 ha (SK. 528/KEP/D.HUT/2009 tanggal 02 Desember 2009) yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 51. Tabel 51. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Sumatera Selatan No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Ogan Komering Ilir 1 Koperasi Karyawan PT Inhutani V Cab. Seberuk Nomor 528/KEP/D.HUT/ Desember ,50 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk izin pinjam pakai kawasan di Provinsi Sumatera Selatan belum ada yang disetujui oleh Menteri Kehutanan. Namun penggunaan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Selatan yang masih dalam tahap ijin prinsip telah diberikan kepada sebanyak 11 unit dengan total luas ,84 ha, sebagian besar kegiatannya berupa ijin tambang.

69 57 9. PROVINSI BANGKA BELITUNG a. Kondisi Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak pada sampai Bujur Timur dan 0 50 sampai 4 10 Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah barat dengan Selat Bangka sebelah timur dengan Selat Karimata sebelah utara dengan Laut Natuna sebelah selatan dengan Laut Jawa Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai ,14 km 2. Luas daratan lebih kurang ,14 km 2 atau 20,10% dari total wilayah dan luas laut kurang lebih km 2 atau 79,90% dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Bangka Belitung berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan sesuai SK.Menteri Kehutanan No.SK.357/Menhut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004 seluas Ha, terdiri atas : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : - ha Hutan Produksi (HP) : ha Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : - ha.

70 58 Gambar 10. Proporsi Luas Kawasan Hutan sesuai Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Bangka Belitung c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Bangka Belitung seluas ha. Dari luasan tersebut telah dimanfaatkan sesuai SK Menteri Kehutanan seluas ha yaitu hanya dalam bentuk IUPHHK-HTI sebanyak 3 unit. Pada periode Triwulan II ini ada penambahan areal pemanfaatan Hutan produksi yaitu 1 unit IUPHHK-HTI seluas ha. Tabel 52 menyajikan jumlah dan luas pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Bangka Belitung. Tabel 52. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Bangka Belitung No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA IUPHHK-HTI ,00 4 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HT yang terdapat di Provinsi Bangka Belitung sebanyak 2 unit seluas ha. Tabel 53 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HT di provinsi Bangka Belitung.

71 59 No Tabel 53. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Bangka Belitung Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Bangkanesia 639/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Inhutani V 377/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 3 PT.Istana Kawi Kencana 136/Menhut-II/ Mar ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHT dan BRPHP c.3. IUPHHK-HTR Sampai dengan bulan Juni 2010, kawasan hutan produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Bangka Belitung seluas ha yang berada di Kabupaten Belitung Timur. Tabel 54 menyajikan pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Bangka Belitung. Tabel 54. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Bangka Belitung No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Belitung Timur 225/Menhut-II/ April ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah 3.110,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010 terdapat 2 unit perusahaan pertambangan yang mendapat izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan dengan luas total 198,45 ha. Daftar nama perusahaan dimaksud sebagaimana Tabel 55 berikut. Tabel 55. Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Bangka Belitung Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 CV Guardian Sejahtera Eksploitasi pasir kuarsa SK.619/Menhut-II/ Okt ,15 2 PD Mustika Eksploitasi Kaolin SK.620/Menhut-II/ Okt-09 15,308 Jumlah 198,458 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

72 PROVINSI LAMPUNG a. Kondisi Umum Provinsi Lampung berdasarkan letak geografisnya berada antara 3º45-6º45 Lintang Selatan dan 103º40-105º50 Bujur Timur dengan luas wilayahnya mencapai ,50 km. Secara administratif, Provinsi Lampung terbagi menjadi 8 kabupaten dan 2 kota dengan batas-batas wilayah : Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan; Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda; Sebelah barat dengan Samudera Indonesia, dan Sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Lampung sesuai Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 256/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000, Provinsi Lampung memiliki kawasan hutan seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha

73 61 Gambar 11. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Lampung c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari seluas ha kawasan hutan produksi yang ada, sampai dengan bulan Juni 2010 yang telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK-HTI seluas ha (5 unit) dan areal pencadangan untuk HTR seluas ha. Pada periode Triwulan II ini tidak ada perubahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tabel 56 menyajikan jumlah dan luas hutan produksi yang telah dimanfaatkan di Provinsi Lampung. Tabel 56. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Lampung No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas SK (ha) 1 IUPHHK-HA IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HT Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang terdapat di Provinsi Lampung sebanyak 5 unit dengan luas areal konsesi seluas ha. Dari 5 unit IUPHHK-HTI tersebut 2

74 62 (dua) unit diantaranya tidak aktif. Adapun daftar pemegang IUPHHK-HT dapat dilihat pada Tabel 57. Tabel 57. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Lampung No Nama IUPHHK-HTI No. SK.IUPHHK-HTI Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Allindo Embryo Agro 603/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Budi Lampung Sejahtera 53/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 3 PT.Dharma Hutani Lestari 388/Kpts-II/ Jul ,00 Tidak Aktif PT.Inhutani V Way Rebang - 4 Muara Dua 398/Kpts-II/ Jul ,00 Tidak Aktif 5 PT.Silva Inhutani Lampung 37/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.2. IUPHHK-HTR Sampai dengan Juni 2010, Menteri Kehutanan mencadangkan kawasan hutan produksi untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Lampung seluas ,00 ha yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat. Secara rinci sebagaimana terdapat pada Tabel 58 berikut : Tabel 58. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Lampung No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Lampung Barat SK 47/Menhut-II/ Jan ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010 belum ada izin pinjam pakai maupun ijin prinsip yang disetujui oleh Menteri Kehutanan baik yang berada di dalam IUPHHK maupun di luar IUPHHK.

75 63 B. Regional Pulau Kalimantan 1. PROVINSI KALIMANTAN BARAT a. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat secara geografis terletak di antara ' BT dan 2 08' LU LS, dengan luas wilayah km² atau hampir ± 30 % dari luas pulau Kalimantan. Provinsi dengan ibukota Pontianak ini terletak di sebelah barat pulau Kalimantan dengan batas-batas sebagai berikut : sebelah barat : Laut Natuna & Selat Karimata sebelah timur : Provinsi Kalimantan Timur sebelah selatan : Prov. Kalimantan Tengah & Laut Jawa sebelah utara : Serawak/Malaysia Timur. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.259/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000, luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : ha. Dari data tersebut luas, kawasan hutan produksi (HPT, HP dan HPK) di Kalimantan Barat seluas ha.

76 64 Gambar 12. Proporsi Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Barat c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari luasan kawasan hutan produksi tersebut ( ha), seluas ha telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK yang terdiri dari IUPHHK-HA seluas ha atau sebanyak 23 unit, IUPHHK- HTI seluas ha atau sebanyak 33 unit, dan 3 unit pencadangan IUPHHK-HTR dengan luas ha. Pada periode Triwulan II ini terdapat perubahan dibandingkan dengan periode triwulan sebelumnya dimana ada pengurangan 1 unit IUPHHK-HA karena telah dicabut dengan luas areal ha, ada penambahan 2 unit IUPHHK-HTI dengan luas areal ha dan penambahan 1 unit areal Pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha di Kabupaten Sintang. Tabel 59 menyajikan jumlah dan luas pemanfaatan hutan produksi di Kalimantan Barat. Tabel 59. Jumlah dan Luas IUPHHK berdasarkan SK.IUPHHK di Provinsi Kalimantan Barat No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

77 65 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data yang ada pada Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 24 unit IUPHHK-HA dengan luas total pemanfaatan berdasarkan SK IUPHHK seluas ha. Daftar IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana Tabel 60 berikut : Tabel 60. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Barat No Nama IUPHHK-HA No. SK IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 CV.Bakti Dwipa Kariza 423/Menhut-II/ Agust Aktif 2 CV.Pangkar Begili 395/Menhut-II/ Nop Aktif 3 PT.Batasan (Kalbar) 416/Menhut-II/ Okt Aktif 4 PT.Benua Indah 847/Kpts-VI/ Okt Tidak Aktif 5 PT.Bina Ovivipari Semesta 68/Menhut-II/ Mar Aktif 6 PT.Bumi Raya Utama Wood Industry 268/Menhut-II/ Jul Tidak Aktif 7 PT.Duaja Corp. II 90/Kpts-II/ Mar Aktif 8 PT.Harapan Kita Utama 803/Kpts-VI/ Sep Aktif 9 PT.Kalimantan Satya Kencana 101/Kpts-II/2001 Add. 15-Mei Aktif 10 PT.Kandelia Alam 249/Menhut-II/ Jun Aktif 11 PT.Karunia Hutan Lestari 315/Menhut-II/ Mei Aktif 12 PT.Karya Rekanan Binabersama 263/Menhut-II/ Jul Aktif 13 PT.Kawedar Wood Industry 414/Menhut-II/ Jul Aktif 14 PT.Kusuma Atlas Timber 843/Kpts-II/ Agust Tidak Aktif 15 PT.Lanjak Deras Jaya Raya 844/Kpts-VI/ Okt Tidak Aktif 16 PT.Mohairson Pawan Khatulistiwa 216/Menhut-II/ Jun Aktif 17 PT.Sari Bumi Kusuma (Kalbar) 58/Menhut-II/ Feb Aktif 18 PT.Sewaka Lahan Sentosa 236/Menhut-II/ Jul Aktif 19 PT.Sinergi Bumi Lestari 559/Menhut-II/ Mar Aktif 20 PT.Suka Jaya Makmur 106/Kpts-II/ Des Aktif 21 PT.Toras Banua Sukses 107/Menhut-II/ Apr Tidak Aktif 22 PT.Wana Kayu Batu Putih 163/Menhut-II/ Jun Aktif 23 PT.Wanasokan Hasilindo 265/Kpts-II/ Agust Aktif Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA Tabel 61. Daftar IUPHHK-HA yang izinnya telah dicabut di Provinsi Kalimantan Barat No Nama IUPHHK-HA No.SK.Pencabutan Tgl. SK Luas (ha) Alasan 1 PT.Tawang Meranti 310/Menhut-II/ Mei ,00 Meninggalkan areal kerja sebelum izin berakhir Jumlah ,00

78 66 c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan Juni 2010 sebanyak 31 unit seluas ha. Daftar IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana Tabel 62 berikut : Tabel 62. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Barat No Nama IUPHHK-HTI No. SK.IUPHHK-HTI Tanggal SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Asia Tani Persada 353/Menhut-II/ Mei ,00 2 PT.Bina Silva Nusa 286/Menhut-II/ Agust ,00 3 PT.Buana Megatama Raya 715/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 4 PT.Bumi Mekar Hijau 179/Menhut-II/ Mei ,00 5 PT.Daya Tani Kalbar 60/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 6 PT.Finnantara Intiga 750/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 7 PT.Garuda Kalimantan Lestari 390/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 8 PT.Kalimantan Subur Permai 332/Menhut-II/ Sep ,00 9 PT.Kertas Basuki Rahmat 59/Menhut-II/ Feb ,00 10 PT.Kusuma Puspawana 326/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 11 PT.Lahan Cakrawala 727/Kpts-II/ Nop ,00 Tidak Aktif 12 PT.Lahan Sukses 318/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 13 PT.Lembah Jatimutiara 92/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 14 PT.Mahkota Rimba Utama 555/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 15 PT.Mayang Adiwana 322/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 16 PT.Mayangkara Tanaman Industri 227/Menhut-II/ Jun ,00 17 PT.Mayangkara Tanaman Industri 480/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 18 PT.Menggala Rambu Utama 503/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 19 PT.Meranti Laksana 324/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 20 PT.Meranti Lestari 315/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 21 PT.Mitra Jaya Nusaindah 308/Menhut-II/ Mei ,00 22 PT.Nitiyasa Idola 329/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 23 PT.Prima Bumi Sentosa 459/Menhut-II/ Agust ,00 24 PT.Rimba Equator Permai 320/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 25 PT.Sari Bumi Kusuma 220/Menhut-II/ Mei ,00 26 PT.Sinar Kalbar Raya 601/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 27 PT.Wana Hijau Pesaguan 719/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 28 PT.Wanakerta Ekalestari 201/Menhut-II/ Mei ,00 29 PT.Inhutani III Nangapinah* ) 250/Kpts-V/ Agust ,00 30 PT.Inhutani III Sanggau* ) 90/Kpts-IV/ Mar ,00 31 PT.Lahan Mahkota* ) 199/Kpts-V/ Feb ,00 32 PT.Lingga Tejawana* ) 205/Kpts-V/ Feb ,00 33 PT.Meranti Delta* ) 208/Kpts-II/ Feb ,00 Sumber : Direktorat BPHT dan BRPHP (Juni 2010) *) SK Sementara Jumlah ,00

79 67 c.3. IUPHHK-HTR Kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan Juni 2010 seluas ha dan belum ada ijin yang diterbitkan oleh Kepada Bupati. Tabel 63 menyajikan sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR. Tabel 63. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Sanggau 281/Menhut-II/ Mei ,00 2 Landak 45/Menhut-II/ Jan ,00 3 Sintang 294/Menhut-II/ Mei ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi dalam bentuk ijin pinjam pakai belum ada yang disetujui oleh Menteri Kehutanan. Namun ijin prinsip yang telah diterbitkan oleh Menteri Kehutanan sebanyak 1 (satu) unit yaitu PT. Karya Utama Tambang dengan izin Menhut No.S.240/Menhut- VII/2008 tanggal 8 Mei 2008 seluas 700 ha di Kabupaten Ketapang, jenis tambang bauksit dan telah melakukan kegiatan eksploitasi. Lokasi areal tambang di dalam areal pencadangan IUPHHK-HTI PT. Mayangkara Tanaman Industri.

80 68 2. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH a. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai luas wilayah Km 2 atau ± 29% dari total luas Pulau Kalimantan. Secara geografis terletak pada Lintang Utara sampai Lintang Selatan dan Bujur Timur sampai Bujur Timur dengan batas wilayah : Sebelah utara : Provinsi Kalbar dan Kaltim Sebelah timur : Provinsi Kaltim dan Kalsel Sebelah selatan : Laut Jawa Sebelah barat : Provinsi Kalbar b. Luas Kawasan Hutan Produksi Sama halnya dengan Provinsi Riau, luas kawasan hutan di provinsi Kalimantan Tengah juga masih mengacu Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.759/Kpts/Um/10/1982 tanggal 12 Oktober 1982, kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Tengah seluas Ha. Rincian menurut fungsi dan luas sebagai berikut : Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Suaka Alam/Hutan Wisata : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha

81 69 Gambar 13. Proporsi Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) Provinsi Kalimantan Tengah c. Pemanfaatan Hutan Produksi Dari luasan kawasan hutan produksi berdasarkan SK.TGHK ( ha), seluas ha telah dimanfaatkan yang terdiri dari 59 unit IUPHHK-HA seluas ha, 20 unit IUPHHK-HTI seluas ha dan 1 unit pencadangan IUPHHK-HTR dengan luas ha. Pada periode Triwulan II ini terdapat penambahan pemanfaatan hutan produksi yaitu 1 unit IUPHHK-HA seluas ha. Tabel 64 menyajikan daftar jumlah dan luas pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kalimantan Tengah. Tabel 64. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kalimantan Tengah No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 IUPHHK-HTR ,00 Jumlah ,00

82 70 c.1. IUPHHK-HA Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HA sampai dengan bulan Juni 2010 sebanyak 59 unit dengan luas areal ha. Daftar IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana Tabel 65 berikut : Tabel 65. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Tengah No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK Aktifitas (ha) 1 Kop.Mandau Talawang 21/Menhut-II/ Jan ,00 Aktif 2 Kop.Putra Dayak Jaya 136/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 3 PT. Bumimas Permata Abadi 656/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 4 PT.Akhates Plywood 68/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 5 PT.Amprah Mitra Jaya 521/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 6 PT.Anugrah Alam Barito 191/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 7 PT.Austral Byna 557/Menhut-II/09 17-Sep ,00 Aktif 8 PT.Barito Putera 27/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 9 PT.Berkat Cahaya Timber 114/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 10 PT.Bina Multi Alam Lestari 137/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 11 PT.Carus Indonesia 94/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 12 PT.Central Kalimantan Abadi 10/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif 13 PT.Dasa Intiga 440/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 14 PT.Dwima Jaya Utama 267/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 15 PT.East Point Indonesia 307/Menhut-II/ Mei ,00 16 PT.Erna Juliawati 15/Kpts-IV/ Jan ,00 Aktif 17 PT.Erythrina Nugraha Megah 72/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 18 PT.Fitamaya Asmapara 430/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 19 PT.Fortuna Cipta Sejahtera 132/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 20 PT.Gaung Satya Graha Agrindo 102/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 21 PT.Graha Sentosa Permai 381/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 22 PT.Gunung Meranti 941/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 23 PT.Hasil Kalimantan Jaya 116/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 24 PT.Hasnur Jaya Utama 28/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 25 PT.Hutan Domas Raya 78/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 26 PT.Hutan Mulya 265/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 27 PT.Hutanindo Lestari Raya Timber 15/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 28 PT.Indexim Utama Corp. 806/Kpts-VI/ Sep ,00 Aktif 29 PT.Intrado Jaya Intiga 398/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 30 PT.Kahayan Terang Abadi 75/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 31 PT.Karda Trades 76/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 32 PT.Karya Delta Permai 429/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 33 PT.Kayu Ara Jaya Raya 850/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 34 PT.Kayu Tribuana Rama 1002/Kpts-VI/99 14-Okt ,00 Aktif 35 PT.Kayu Waja 81/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 36 PT.Lestari Damai Indah Tbr 133/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 37 PT.Maragadaya Wood Work 818/Kpts-II/ Agust ,00 Tidak Aktif 38 PT.Menorah Loggingindo 516/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 39 PT.Meranti Mustika 1001/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 40 PT.Mitra Perdana Palangka 397/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 41 PT.Pandu Jaya Gemilang Agung 111/Kpts-II/ Des ,00 Aktif

83 71 Tabel 65. Lanjutan... No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas SK Aktifitas (ha) 42 PT.Pemantang Abaditama 942]/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 43 PT.Praba Nugraha Tech. 939/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 44 PT.Rangau Abdinusa 170/Menhut-II/ Apr ,00 Tidak Aktif 45 PT.Rinanda Inti Lestari 103/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 46 PT.Sarana Piranti Utama 104/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 47 PT.Sarang Sapta Putra 398/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 48 PT.Sari Bumi Kusuma (Kalteng) 201/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 49 PT.Sarmiento Parakanca Tbr 266/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 50 PT.Sikatan Wana Raya 107/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 51 PT.Sindo Lumber 605/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 52 PT.Sinergi Hutan Sejati 67/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 53 PT.Taman Raja Persada 262/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 54 PT.Tingang Karya Mandiri 73/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 55 PT.Trisetia Citagraha 395/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 56 PT.Trisetia Intiga 201/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 57 PT.Wana Agung Asa Utama 11/Kpts-II/ Nop ,00 Tidak Aktif 58 PT.Wana Inti Kahuripan Intiga 393/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 59 PT.Yakin Timber Jaya 102/Kpts-II/ Des ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI sebanyak 20 unit dengan luas areal ha. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana Tabel 66. Tabel 66. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Tengah No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktfitas 1 PT.Ceria Karya Pranawa 908/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif PT.Industrial Forest 2 Plantation 664/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 3 PT.Inhutani III Santilik * * ) 226/Kpts-V/ Jan ,00 4 PT.Korintiga Hutani 286/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 5 PT.Kusuma Perkasa Wana 79/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 6 PT.Meranti Sembada 745/Kpts-II/ Des ,00 Tidak Aktif 7 PT.Pancaran Wana Nusa* ) 216/Kpts-V/ Feb ,00 8 PT.Parwata Rimba 161/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 9 PT.Perintis Adiwana 554/Kpts-II/ Sep ,00 Aktif 10 PT.Pola Inti Rimba* ) 220/Kpts-V/ Feb ,00 11 PT.Pundiwana Semesta* ) 223/Kpts-V/ Feb ,00 12 PT.Purwa Permai 931/Kpts-II/ Okt ,00 Tidak Aktif 13 PT.Puspawarna Cemerlang* ) 225/Kpts-V/ Feb ,00 14 PT.Rimba Argamas 322/Menhut-II/ Mei ,00 15 PT.Rimba Berlian Hijau 251/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 16 PT.Rimba Dwipantara 271/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 17 PT.Rimba Elok 583/Kpts-II/ Sep ,00 Tidak Aktif

84 72 Tabel 66. Lanjutan... No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktfitas 18 PT.Taiyoung Engreen 78/Menhut-II/ Mar ,00 19 PT.Wana Damai 524/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 20 PT.Woyla Raya Abadi 297/Menhut-II/ Mei ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHT dan BRPHP (Juni 2010) *) : SK Sementara c.3. IUPHHK-HTR Areal Hutan Produksi yang sudah dicadangkan oleh Menteri untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan Juni 2010 seluas ha yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat. Tabel 67 menyajikan kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR. Tabel 67. Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tengah No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Kotawaringin Barat 114/Menhut-II/ Apr Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Kabupaten Kotawaringin Barat, yang telah mendapat ijin dari Kepala Daerah (Bupati) sebanyak 1 (satu) unit yaitu an. Koperasi Anugerah Alam permai seluas ± ha. Tabel 68 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tangah Tabel 68. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Tengah No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Tanggal Luas (Ha) 1 Koperasi Anugrah Alam Permai 522.1/226/1.3/IV/ Apr Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam bentuk ijin pinjam pakai kawasan. Sampai dengan Juni

85 , jumlah perusahaan yang telah mendapat ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan sebanyak 2 unit dengan luas total 2.517,37 ha. Daftar perusahaan yang telah mendapat ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan sebagaimana disajikan dalam Tabel 69. Tabel 69. Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Tengah Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 PT.Daya Bumindo Karunia Eksploitasi Batubara SK.700/Menhut-II/ Okt ,37 2 PT.Telen Orbit Prima Eksploitasi Batubara SK.177/Menhut-II/ Apr Jumlah 2.517,37 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

86 74 3. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR a. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Timur, secara geografis terletak antara BT dan BB serta diantara LU dan LU dan LS dengan wilayah seluas ,74 km2 atau seluas satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura. Provinsi dengan ibukota Samarinda ini terletak di sebelah timur pulau Kalimantan dengan batas-batas sebagai berikut : sebelah barat : Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalbar sebelah timur : Selat Makasar sebelah selatan : Provinsi Kalimantan Selatan/Laut Jawa sebelah utara : Serawak/Malaysia Timur. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan dan perairan sebagaimana ditetapkan SK. Menteri Kehutanan No.79/Menhut-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 seluas Ha, terdiri atas : Hutan Suaka Alam/Margasatwa/Konservasi : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi : - ha.

87 75 Gambar 14. Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari luasan kawasan hutan produksi berdasarkan Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan ( ha), seluas ha telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK yang terdiri dari 88 unit IUPHHK-HA seluas ha, sebanyak 35 unit IUPHHK-HTI seluas ha. Pada periode Triwulan II ini terdapat penambahan dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu 1 unit IUPHHK-HA seluas ha da 1 unit IUPHHK-HTI seluas ha. Tabel 70 menyajikan jumlah dan luas IUPHHK dalam rangka pemanfaatan hutan produksi. Tabel 70. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kalimantan Timur No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 Jumlah ,00

88 76 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data yang ada pada Ditjen BPK, pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 89 unit dengan luas areal ha. Daftar IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana Tabel 71. Tabel 71. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Timur No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 CV.Pari Jaya Makmur 98/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 2 Kopontren Darussalam 112/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 3 KSU.Mayang Putri Prima 103/Menhut-II/ Apr ,00 Tidak Aktif 4 KSU.Meranti Tumbuh Indah 204/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 5 KUD.Beringin Mulya 845/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 6 PT. Aquila Silva 548/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 7 PT. Inhutani II 578/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 8 PT.Adimitra Lestari 202/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 9 PT.Aditya Kirana Mandiri 862/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 10 PT.Agro City Kaltim 100/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 11 PT.Amindo Wana Persada 940/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 12 PT.Balikpapan Forest Ind. 529/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 13 PT.Barito Nusantara Indah 42/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 14 PT.Batu Karang Sakti 66/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 15 PT.Belayan River Timber 853/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 16 PT.Borneo Karya Indah Mandiri 474/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 17 PT.Civika Wana Lestari (Eks PT. Damukti) 843/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 18 PT.Daisy Timber 113/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 19 PT.Essam Timber 633/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 20 PT.Greaty Sukes Abadi 634/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 21 PT.Gunung Gajah Abadi 261/Kpts-II/ Mei ,00 Aktif PT.Hanurata Coy Ltd Unit Sangkulirang 22 (62400 ha) - Unit Berau (79200 Ha) 465/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 23 PT.Gunung Sidi Sukses Makmur 123/Menhut-II/ Mar ,00 24 PT.Harapan Kaltim Lestari 187/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 25 PT.Hutani Kalimantan Abadi Permai 323/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 26 PT.I T C I/ITCIKU 149/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 27 PT.Indowana Arga Timber 211/Kpts-II/ Mei ,00 Aktif 28 PT.Inhutani I (Unit Kunyit -Simendurut) 560/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 29 PT.Inhutani I (Unit Labanan) 484/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 30 PT.Inhutani I (Unit Meraang) 561/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 31 PT.Inhutani I (Unit Pangean) 45/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 32 PT.Inhutani I (Unit Pimping) 200/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 33 PT.Inhutani I (Unit Sambarata) 195/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 34 PT.Inhutani I (Unit Segah Hulu) 44/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 35 PT.INHUTANI II (eks T. Grogot) 109/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 36 PT.Inhutani II (Eks PT. Genwood) 158/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 37 PT.INHUTANI II(SUB UNIT Malinau) 64/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 38 PT.Intertropic Aditama 161/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 39 PT.Intraca Wood Ind 335/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 40 PT.ITCI Kayan Hutani (PT. IKANI) 160/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 41 PT.Jaya Timber Trading 100/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 42 PT.Karya Jaya Parakawan 388/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif

89 77 Lanjutan Tabel No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 43 PT.Karya Lestari 846/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 44 PT.Karya Wijaya Sukses 192/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 45 PT.Kedap Sayaaq 292/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 46 PT.Kedungmadu Tropical Wood 269/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 47 PT.Kemakmuran Berkah Timber 217/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 48 PT.Kiani Lestari (eks PT GPI) 414/Kpts-II/ Sep ,00 Aktif 49 PT.Mardhika Insan Mulia 1003/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 50 PT.Mardhika Insan Mulia (Unit Tabalar) 240/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 51 PT.Marimun Timber Industri 101/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 52 PT.Melapi Timber 105/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 53 PT.Meranti Sakti Indonesia II 87/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 54 PT.Mutiara Kalja Permai 506/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 55 PT.Nadila Indodaya 503/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 56 PT.Narkata Rimba 278/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 57 PT.Oceanias Timber 456/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 58 PT.Pakar Mula Bhakti 765/Kpts-II/ Des ,00 Tidak Aktif 59 PT.Panambangan 411/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 60 PT.Permata Borneo Abadi 300/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 61 PT.Puji Sempurna Raharja 304/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 62 PT.Ratah Timber 359/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 23 PT.Rimba Karya Rayatama 186/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 64 PT.Rimba Karya Rayatama 384/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 65 PT.Rimba Makmur Sentosa 178/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 66 PT.Rimba Sempana Makmur 73/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 67 PT.Rizki Kacida Reana 354/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 68 PT.Rizki Kacida Reana 60/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 69 PT.Rodamas Tbr Kalimantan 96/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 70 PT.Sarana Trirasa Bhakti 523/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif PT.Segara Indochem & PT. Segara 71 Timber 990/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 72 PT.Seroja Universum Narwastu 97/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 73 PT.Sima Agung 148/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 74 PT.Sumalindo Lestari Jaya II 400/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif PT.Sumalindo Lestari Jaya IV (eks PT. 75 Madyakara Pacific) 582/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 76 PT.Sumalindo Lestari Jaya Tbk 438/Menhut-II/ Jul ,00 Tidak Aktif 77 PT.Sumalindo Lestari Jaya V 321/Menhut-II/ Mei ,00 Tidak Aktif 78 PT.Sumber Mas Timber 25/Menhut-II/ Jan ,00 Aktif 79 PT.Sylvia Ery Timber 606/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 80 PT.Telagamas Kalimantan 478/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 81 PT.Telakai Mandiri Sejahtera 106/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 82 PT.Timber Dana 80/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 83 PT.Triwira Asta Barata 323/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 84 PT.Utama Damai Indah Tbr 52/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 85 PT.Wana Adiprima Mandiri 196/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 86 PT.Wana Bhakti Persada U. 864/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 87 PT.Wangsa Karya Lestari 348/Kpts-II/ Sep ,00 Tidak Aktif 88 PT.Widya Artha Perdana 439/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif JUMLAH ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA

90 78 Tabel 72. Daftar IUPHHK-HA yang telah habis masa berlakunya di Provinsi Kalimantan Timur No Nama IUPHHK-HA No.SK.Pencabutan Tgl. SK Luas (ha) Alasan PT.Wana Kencana Habis masa berlaku SK ,00 Rimba nya Jumlah ,00 c.2. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan hutan produksi dalam berntuk IUPHHK-HTI sebanyak 35 unit dengan luas areal ha. Daftar IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana Tabel 73. Tabel 73. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Timur No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Acasia Andalan Utama 87/Menhut-VI/ Mar ,00 2 PT.Adindo Hutani Lestari 60/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 3 PT.Anangga Pundinusa 321/Menhut-II/ Agust ,00 Tidak Aktif PT.Barito Pacific Timber (Unit 4 Bengalon) 519/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 5 PT.Belantara Persada 779/Kpts-II/ Des ,00 Tidak Aktif 6 PT.Belantara Pusaka 20/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 7 PT.Belantara Subur 784/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 8 PT.Bhinneka Wana 61/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 9 PT.Estetika Rimba*) 240/Kpts-II/ Feb ,00 10 PT.Fajar Surya Swadaya 383/Kpts-II/ Jul ,00 Aktif 11 PT.Hutan Kusuma 339/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 12 PT.Hutan Mahligai 244/Kpts-V/ Feb ,00 Aktif 13 PT.Hutan Trans Kencana*) 247/Kpts-V/ Feb ,00 14 PT.Inhutani I Batuampar - Mentawir 239/Kpts-II/ Feb ,00 15 PT.Inhutani I - Long Nah (Trans) *) 241/Kpts-V/ Feb ,00 16 PT.Inhutani I - Melak*) 255/Kpts-V/ Feb ,00 17 PT.Inhutani I - Perumpuk*) 656/menhut-IV/ Apr ,00 18 PT.Inhutani I Long Nah 611/Kpts-II/ Sep ,00 19 PT.Inhutani II Tanah Grogot 504/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 20 PT.Intraca Hutani Lestari 323/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 21 PT.ITCI Hutani Manunggal 184/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 22 PT.Kelawit Hutani Lestari 190/Kpts-II/ Mar ,00 Tidak Aktif 23 PT.Kelawit Wana Lestari 169/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 24 PT.Rimba Raya Lestari 300/Menhut-II/ Sep ,00 25 PT.Sendawar Adhi Karya 2/Menhut-II/ Jan ,00 26 PT.Sumalindo Hutani Jaya I 407/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif 27 PT.Sumalindo Hutani Jaya II 675/Kpts-II/ Okt ,00 28 PT.Sumalindo Lestari Jaya I (Batu Putih) 267/Menhut-II/ Mei ,00 29 PT.Sumalindo Lestari Jaya II (Sangkulirang) 722/Kpts-II/ Nop ,00 30 PT.Surya Hutani Jaya 317/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 31 PT.Sylvaduta Corporation 415/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 32 PT.Taman Daulat Wananusa 362/Kpts-II/ Jul ,00 Aktif 33 PT.Tanjung Redeb Hutani 641/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 34 PT.Tirta Mahakam Resources TBK 328/Menhut-II/ Mar ,00 35 PT.Wana Kaltim Lestari 06/Kpts-II/ Jan ,00 Jumlah ,00

91 79 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT *) SK Sementara d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam bentuk ijin pinjam pakai. Sampai dengan Juni 2010, jumlah perusahaan yang terlah mendapat ijin pinjam pakai kawasan dari Menteri Kehutanan sebanyak 11 unit perusahaan dengan luas total ,18 ha. Tabel 74 menyajikan daftar perusahaan yang telah mendapat ijin pinjam pakai kawasan di Provinsi Kalimantan Timur. Tabel 74. Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Timur Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 PT.Agro City Kaltim Eksploitasi Batubara SK.690/Menhut-II/ Okt ,19 2 PT.Berau Coal (Binungan) Eksploitasi Batubara SK.487/Menhut-II/ Agust ,48 PT.Gunung Bayang 3 Pratama Coal Eksploitasi Batubara SK.100/Menhut-II/ Mar PT.Jembayan Muarabara Eksploitasi Batubara SK.32/Menhut-II/ Feb ,2 5 PT.Karya Borneo Agung Eksploitasi Batubara SK.500/Menhut-II/ Sep ,3 6 PT.Kayan Putra Utama Coal Eksploitasi Batubara SK.157/Menhut-II/ Apr ,59 7 PT.Kymco Armindo Eksploitasi Batubara SK.467/Menhut-II/ Agust ,2 8 PT.Madani Citra Mandiri Eksploitasi Batubara SK.175/Menhut-II/ Apr ,6 9 PT.Madani Citra Mandiri (perubahan SK) Eksploitasi Batubara SK.679/Menhut-II/ Okt ,6 10 PT.Pipit Mutiara Jaya Eksploitasi Batubara SK.366/Menhut-II/ Jun ,47 11 PT.Pipit Mutiara Jaya SK.386/Menhut-II/ Jun ,55 Jumlah ,18 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

92 80 4. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN a. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Selatan secara geografis terletak di antara " BT ' 28 BT dan 1 21' 49" LS " LS, dengan luas wilayah ,53 km² atau hanya ± 7% dari luas pulau Kalimantan. Provinsi dengan ibukota Banjarmasin ini terletak di sebelah selatan pulau Kalimantan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : sebelah barat : Provinsi Kalimantan Tengah sebelah timur : Selat Makasar sebelah selatan : Laut Jawa sebelah utara : Provinsi Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas 13 kabupaten/kota. Daerah yang paling luas di provinsi ini adalah Kabupaten Kotabaru dengan luas ,50 km², kemudian Kabupaten Banjar dengan luas 5.039,90 km² dan Kabupaten Tabalong dengan luas 3.039,90 km², sedangkan daerah yang paling sempit adalah Kota Banjarmasin dengan luas 72,00 km². b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Peta Kawasan Hutan (SK Menhut No.435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009) adalah Ha atau hampir 50% dari luas wilayah provinsi dengan rincian berdasarkan fungsinya, sebagai berikut : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha

93 81 Gambar 15. Proporsi luas fungsi kawasan hutan berdasarkan peta penunjukkan kawasan hutan provinsi Kalimantan Selatan c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari luasan kawasan hutan produksi berdasarkan Penunjukkan Kawasan Hutan ( ha), seluas ha telah dimanfaatkan; yaitu seluas ha untuk IUPHHK-HA (5 unit), seluas ha untuk IUPHHK-HTI (15 unit), dan pencadangan areal IUPHHK-HTR seluas ha. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Bentuk ijin pemanfaatan kawasan hutan produksi di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana disajikan pada Tabel 75. Tabel 75. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Kalimantan Selatan. No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

94 82 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data yang ada pada Ditjen BPK, sampai dengan bulan Juni 2010 pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HA sebanyak 5 unit dengan luas total areal sesuai SK.IUPHHK yang telah diterbitkan Menteri Kehutanan seluas ha. Daftar IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana Tabel 76. Tabel 76. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Kalimantan Selatan No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Aya Yayang Indonesia 840/Kpts-VI/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Elbana Abadi Jaya 139/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif PT.INHUTANI II (Unit Pulau 3 Laut) 193/ Menhut-II/ Mei ,00 Tidak Aktif 4 PT.Kodeco Timber 849/Kpts-VI/ Okt ,00 Tidak Aktif 5 PT.Sumpol Timber 110/Kpts-II/ Des ,00 Tidak Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI di provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan Juni 2010 sebanyak 15 unit dengan luas areal berdasarkan SK.IUPHHK-HT seluas ha. Daftar IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana Tabel 77 berikut : Tabel 77. Daftar Pemegang IUPHHK-HT di Provinsi Kalimantan Selatan No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas Aktifitas 1 PT.Aya Yayang Indonesia 513/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 2 PT.Dwima Intiga 717/Menhut-II/ Okt ,00 3 PT.Hutan Rindang Banua 86/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 4 PT.Hutan Sembada 445/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif 5 PT.Inhutani II Unit Pulau Laut 30/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 6 PT.Inhutani II Unit Senakin 505/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 7 PT.Inhutani III Riam Kiwa*) 117/Kpts-V/ Nop ,00 8 PT.Inhutani III Unit Pelaihari 358/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 9 PT.Inni Joa 77/Menhut-II/ Mar ,00 10 PT.Janggala Semesta 143/Kpts-II/ Mar ,00 Tidak Aktif 11 PT.Kirana Chatulistiwa 764/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 12 PT.Kirana Rimba*) 262/Kpts-V/ Feb ,00 13 PT.Kodeco Timber 253/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 14 PT.Prima Multi Buana 569/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 15 PT.Trikorindotama Wanakarya 127/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT *) SK Sementara (ha)

95 83 c.3. IUPHHK-HTR Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan bulan Juni 2010 luas areal Hutan Produksi yang dicadangkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Selatan seluas ha yang tersebar di 6 Kabupaten. Luas tersebut meningkat dibandingkan pada laporan triwulan IV. Selama periode Januari s.d Juni 2010 Menteri Kehutanan mencadangkan IUPHHK-HTR seluas ha di kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu. Sebaran Kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sebagaimana disajikan dalam Tabel 78. Tabel 78. Sebaran Kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Kalimantan Selatan No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Banjar SK.393/Menhut-II/ Nop ,00 2 Hulu Sungai Selatan SK.101/Menhut-II/ Apr ,00 3 Tabalong SK.395/Menhut-II/ Nop ,00 4 Tanah Laut SK.706/Menhut-II/ Okt ,00 5 Kotabaru SK. 44/Menhut-II/ Jan ,00 6 Tanah Bumbu SK. 50/Menhut-II/ Jan ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam bentuk ijin pinjam pakai. Sampai dengan Juni 2010, jumlah perusahaan yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan sebanyak 9 unit perusahaan dengan luas total 786,8 ha. Tabel 79 menyajikan daftar perusahaan yang telah memperoleh ijin pinjam pakai kawasan hutan produksi dari Menteri Kehutanan.

96 84 Tabel 79. Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan Jenis Nama Pemohon Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 KUD Pelita Eksploitasi Batubara SK.610/Menhut-II/ Okt KUD Penerus Baru Eksploitasi Batubara SK.604/Menhut-II/ Okt-09 10,32 3 KUD Penerus Baru Eksploitasi Batubara SK.86/Menhut-II/ Mar PT.Amanah Anugerah Adi Mulia Eksploitasi Batubara SK.654/Menhut-II/ Okt-09 60,9 5 PT.Astri Mining Resources Eksploitasi Batubara SK.703/Menhut-II/ Okt-09 30,62 6 PT.Bangun Karya Sabumi Eksploitasi Batubara SK.691/Menhut-II/ Okt-09 89,99 7 PT.Bumi Rhantau Energy Eksploitasi Batubara SK.470/Menhut-II/ Agust- 89, PT.Eka Satya Pratama Eksploitasi Batubara SK.125/Menhut-II/ Mar-09 80,07 9 PT.Mantimin Coal Mining Eksploitasi Batubara SK.122/Menhut-II/ Jan Jumlah 786,8 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

97 85 C. Regional Pulau Sulawesi 1. PROVINSI SULAWESI UTARA a. Kondisi Umum Secara geografis Provinsi Sulawesi Utara terletak pada posisi 0 15' s.d 5 34' LU dan 123 7' ' BT dengan wilayah seluas ,99 km 2. Provinsi Utara mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah utara : Laut Sulawesi, Samudra Pasifik 2. Sebelah timur : Laut Maluku 3. Sebelah selatan : Teluk Tomini 4. Sebelah barat : Provinsi Gorontalo b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 452/Kpts- II/1999 tanggal 17 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Utara, kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha. Luas kawasan hutan tersebut masih menyatu dengan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

98 86 Gambar 16. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Utara c. Pemanfaatan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Utara seluas ha. Dari luasan tersebut yang telah dimanfaatkan untuk IUPHHK berdasarkan SK.IUPHHK yang telah diterbitkan Menteri Kehutanan seluas ha yang terdiri dari 2 (dua) unit IUPHHK-HA seluas ha, 1 (satu) unit IUPHHK-HTI seluas ha dan 8 unit pencadangan IUPHHK-HTR dengan ha. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 80 menyajikan bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Utara. Tabel 80. Jumlah dan Luas IUPHHK Berdasarkan SK.IUPHHK di Provinsi Sulawesi Utara. No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

99 87 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 jumlah pemanfaatan kawasan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HA tetap sebanyak 2 (dua) unit IUPHHK-HA sesuai SK.IUPHHK seluas ha. Dari 2 (dua) unit IUPHHK-HA tersebut, keduanya berstatus aktif. Tabel 81 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sulawesi Utara. Tabel 81. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Utara No Nama IUPHHK-HA No SK.IUPHHK-HA Tgl SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Huma Sulut Lestari 39/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 2 PT.Lembah Hijau Semesta 622/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHA dan BRPHP (2009) c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara sampai dengan Juni 2010 sebanyak 1 (satu) unit dengan luas sesuai SK Menteri Kehutanan seluas status ha. IUPHHK-HTI tesebut dilaporkan aktif. Daftar pemegang IUPHHK-HT dapat dilihat pada Tabel 82. Tabel 82. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Utara No Nama IUPHHK-HTI No SK.IUPHHK-HTI Tgl SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Kawanua Kahuripan Pantera 153 Tahun Mei ,00 Aktif Sumber : Direktorat BPHT, 2009 Jumlah 7.500,00 c.3. Pencadangan HTR Luas Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 seluas ha yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten. Tabel 83 menyajikan areal pencadangan IUPHHK-HTR di provinsi Sulawesi Utara.

100 88 Tabel 83. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal HTR No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Bolmong SK 453/Menhut-II/ Agust ,00 2 Bolmong Selatan SK 451/Menhut-II/ Agust ,00 3 Bolmong Timur SK 405/Menhut-II/ Jul ,00 4 Bolmong Utara SK 452/Menhut-II/ Agust ,00 5 Minahasa SK 450/Menhut-II/ Agust ,00 6 Minahasa Selatan SK 408/Menhut-II/ Jul ,00 7 Minahasa Tenggara SK 407/Menhut-II/ Jul ,00 8 Minahasa Utara SK 406/Menhut-II/ Jul ,00 Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam ijin pinjam pakai. Sampai dengan Juni 2010 belum ada ijin pinjam pakai yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Utara. Namun ijin prinsip penggunaan kawasan hutan yang telah disetujui oleh Menteri Kehutanan seluas 20 ha untuk 1 (satu) unit yaitu kepada PT. Menembo Mineral sesuai dengan Surat No. S.920/Menhut-VII/PW/2006.

101 89 2. PROVINSI SULAWESI TENGAH a. Kondisi Umum Secara geografis Provinsi Sulawesi Tengah terletak pada posisi 2 22' LU ' LS dan ' ' BT dengan wilayah daratan seluas km 2 atau 35,96% dari luas Pulau Sulawesi. Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah utara : Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo Sebelah timur : Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara Sebelah Selatan : Provinsi Sulsel dan Provinsi Sultra Sebelah Barat : Selat Makassar dan Provinsi Sulbar b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 757/Kpts- II/1999 tanggal 23 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Tengah, kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

102 90 Gambar 17. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Tengah. c. Pemanfaatan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Tengah seluas ha. Dari luasan kawasan hutan produksi tersebut yang telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK adalah seluas ha yang terdiri dari 13 unit IUPHHK-HA seluas ha, 2 unit IUPHHK-HTI seluas ha dan seluas ha untuk pencadangan IUPHHK-HTR yang tersebar di 3 Kabupaten. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 84 menyajikan bentuk ijin pemanfaatan hutan produksi di provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 84. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Tengah. Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) Nama IUPHHK No 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

103 91 c.1. IUPHHK-HA Sampai dengan Juni 2010, luas pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HA Sesuai SK IUPHHK-HA seluas ha dengan jumlah pemegang ijin sebanyak 14 (empat belas) unit. Dari 14 unit IUPHHK- HA tersebut, 8 unit berstatus aktif dan 5 unit dilaporkan tidak aktif. Tabel 85 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 85. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Tengah No Nama IUPHHK-HA No SK.IUPHHK Tgl SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Balantak Rimba Rejeki 1117/Kpts-II/ Des Aktif 2 PT.Bina Balantak Raya 334/Menhut-II/ Agust Tidak Aktif 3 PT.Dahatama Adi Karya 465/Kpts-II/ Sep Aktif 4 PT.Palopo Timber Company 269/Menhut-II/ Jul Aktif 5 PT.Pasuruan Furnindo Inds 34/Kpts-II/ Feb Tidak Aktif 6 PT.Riu Mamba Karya Sentosa 40/Menhut-II/ Feb Tidak Aktif 7 PT.Satrya Yudha Wanabakti 137/Kpts-II/ Mar Tidak Aktif 8 PT.Satya Sena Indratama 81/KPTS-II/ Feb Aktif 9 PT.Satyaguna Sulajaya 333/Menhut-II/ Agust Tidak Aktif 10 PT.Sentral Pitulempa 558/Menhut-II/ Des Aktif 11 PT.Sulwood (Sulteng) 220/Kpts-II/ Feb Aktif 12 PT.Tri Tunggal Eboni 98/Kpts-II/ Des Aktif 13 PT.Wahana Sari Sakti 595/Kpts-II/ Agust Aktif Jumlah Sumber : Direktorat BPHA dan BRPHP (Juni 2010) c.2. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan kawasan hutan produksi untuk IUPHHK-HTI yang telah mendapat SK.IUPHHK dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 unit dengan luas ha. Kedua IUPHHK-HTI tersebut dilaporkan tidak aktif. Daftar pemegang IUPHHK-HT di provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada Tabel 86. Tabel 86. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Tengah No Nama IUPHHK-HTI No SK.IUPHHK Tgl SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Berkat Hutan Pusaka 146/Kpts-II/ Apr ,00 Tidak Aktif 2 PT.Taman Hutan Asri *) 264/Kpts-V/ Feb ,00 Tidak Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT *) : SK Sementara

104 92 c.3. Pencadangan HTR Luas Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 seluas ha yang tersebar di 5 (lima) Kabupaten dan belum ada ijin yang diterbitkan oleh Bupati. Tabel 87 menyajikan areal pencadangan IUPHHK-HTR di provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 87. Sebaran kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk areal IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tengah No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Parigi Moutong SK 456/Menhut-II/ Agust ,00 2 Tojo Una Una SK 403/Menhut-II/ Jul ,00 3 Banggai Kepulauan SK 51/Menhut-II/ Jan ,00 4 Banggai SK 132/Menhut -II/ Mar ,00 5 Toli-toli SK 133/Menhut -II/ Mar ,00 Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 belum ada. Namun dalam bentuk ijin prinsip yang telah dikeluarkan Menteri Kehutanan ada seluas 0,1 ha untuk kegiatan non pertambangan yaitu kepada PT. Indosat sesuai dengan surat No. S.13/Menhut- VII/2006 tanggal 4 Januari Kegiatan tersebut berada pada hutan produksi tetap di luar areal IUPHHK.

105 93 3. PROVINSI SULAWESI TENGGARA a. Kondisi Umum Secara geografis Provinsi Sulawesi Tenggara terletak pada posisi 3 0' LS - 6 0' LS dan ' ' BT dengan wilayah daratan seluas km 2, sedangkan wilayah perairan provinsi ini diperkirakan seluas kurang lebih km 2 Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah utara : Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah 2. Sebelah timur : Laut Banda 3. Sebelah selatan : Laut Flores 4. Sebelah barat : Teluk Bone b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 454/Kpts- II/1999 tanggal 17 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Tenggara, kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha, dan Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

106 94 Gambar 18. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Tenggara. c. Pemanfaatan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Tenggara seluas ha, dari luasan tersebut yang telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK seluas ha yang terdiri dari 3 unit IUPHHK-HA seluas ha dan pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha. Pada periode Triwulan II ini terdapat penambahan pemanfaatan hutan produksi berupa 2 unit areal pencadangan IUPHHK-HTR yaitu 1 unit di Kabupaten Konawe seluas ha dan 1 unit di Kabupaten Muna seluas ha. Tabel 88 menyajikan bentuk pemanfaatan hutan produksi di Sulawesi Tenggara. Tabel 88. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Tenggara. No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

107 95 c.1. IUPHHK-HA Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan kawasan hutan produksi yang telah disahkan Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HA sebanyak 3 unit dengan luas ha. Dari 3 unit IUPHHK-HA tersebut, 1 unit berstatus aktif dan 2 unit dilaporkan tidak aktif. Tabel 89 menyajikan daftar pemegang IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 89. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Tenggara No Pemegang IUPHHK-HA No SK.IUPHHK Tgl SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Intisixta 1035/Kpts-II/ Nop Tidak Aktif 2 PT.Mijaraya Sembada 411/Menhut-II/ Jul Aktif 3 PT.Tiar Bungin Elok 412/Menhut-II/ Jul Tidak Aktif Jumlah Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.2. IUPHHK-HTI Sampai Juni 2010, belum ada pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI. c.3. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen. BPK jumlah IUPHHK-HTR yang telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Tenggara seluas ha yang tersebar di 5 kabupaten yaitu Kabupaten Konawe Selatan, Kolaka, Buton Utara, Konawe dan Kabupaten Muna. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 90 berikut. Tabel 90. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tengggara No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Konawe Selatan 435/Menhut-II/ Nop ,00 2 Kolaka 437/Menhut-II/ Nop ,00 3 Buton Utara 290/Menhut-II/ Mei ,00 4 Konawe 224/Menhut-II/ Apr ,00 5 Muna 226/Menhut-II/ Apr ,00 Jumlah ,00 Sumber : Ditjen BPK

108 96 Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendapat ijin dari Bupati sebanyak 4 (empat) unit. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 91 berikut : Tabel 91. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Tenggara No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) 1 1 Konawe Selatan Koperasi Hutan Jaya Lestari Kolaka KTH Padaidi Nomor 1353 Tahun Juni Tahun Juni ,95 103,00 2 KTH Arombu Jati 225 Tahun Juni ,00 3 KTH Bukit Harapan 226 Tahun Juni ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT 4.962,95 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi di luar sektor kehutanan dapat diberikan dalam bentuk pinjam pakai kawasan. Jumlah perusahaan yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 1 unit dengan luas 460,31 ha. Daftar pengguna kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar kehutanan dapat dilihat pada Tabel 92. Tabel 92. Daftar Perusahaan Yang Mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Tenggara Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 PT.Agro Morini Indah Eksploitasi Nikel SK.173/Menhut-II/ Apr ,31 Jumlah 460,31 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi

109 97 4. PROVINSI SULAWESI SELATAN a. Kondisi Umum Sulawesi Selatan terletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi. Provinsi yang beribukota di Makassar ini, terletak antara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Secara administratif berbatasan : Sebelah utara : Provinsi Sulawesi Tengah Sebelah barat : Selat Makassar Sebelah timur : Teluk Bone Sebelah selatan : Laut Flores Luas wilayahnya : ,54 km 2 (42% dari luas seluruh pulau Sulawesi dan 4,1 % dari luas seluruh Indonesia). b. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor SK.434/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sulawesi Selatan, kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

110 98 Gambar 19. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan Provinsi Sulawesi Selatan c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, luas kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Selatan seluas ha. Dari luasan tersebut, yang telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK sampai Juni 2010 seluas ha yang terdiri dari seluas ha untuk IUPHHK-HTI (4 unit) dan seluas ha untuk pencadangan IUPHHK-HTR yang tersebar di 11 (sebelas) kabupaten. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 93 menyajikan bentuk pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel 93. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Selatan No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HTI ,00 2 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

111 99 c.1. IUPHHK-HTI Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 jumlah IUPHHK-HTI yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan sebanyak 4 (empat) unit dengan luas ha. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana tabel 94 berikut : Tabel 94. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Selatan No Nama IUPHHKK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Alinea Setra 721/Kpts-II/ Nop ,00 2 PT.Gita Gunung Kemiri *) 942/Kpts-V/ Des ,00 3 PT.Inhutani I Gowa Maros *) 87/Kpts-V/ Apr ,00 4 PT.Mija Raya Utama *) 122/Kpts-II/ Feb ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT *) : SK Sementara c.2. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen. BPK, sampai dengan bulan Juni 2010, luas hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan seluas ha yang tersebar di 11 (sebelas) Kabupaten dan belum ada ijin yang telah diterbitkan oleh Bupati. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 95 berikut. Tabel 95. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Sulawesi Selatan No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Sidenreng Rappang 277/Menhut-VI/ Agust ,00 2 Palopo 274/Menhut-VI/ Agust ,00 3 Takalar 269/Menhut-VI/ Agust ,00 4 Pangkep 275/Menhut-VI/ Agust ,00 5 Maros 273/Menhut-VI/ Agust ,00 6 Barru 271/Menhut-VI/ Agust ,00 7 Enrekang 270/Menhut-VI/ Agust ,00 8 Tana Toraja 276/Menhut-VI/ Agust ,00 9 Soppeng 272/Menhut-VI/ Agust ,00 10 Luwu Utara 392/Menhut-II/ Nop ,00 11 Pinrang 279/Menhut-II/ Mei ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHT

112 100 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi di luar sektor kehutanan dapat diberikan dalam bentuk pinjam pakai kawasan. Jumlah perusahaan yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan belum ada. Namum ijin prinsip yang telah dikeluarkan oleh Menteri Kehtuanan sebanyak 4 (empat) unit perusahaan dengan luas 325,67 ha, semuanya berada di luar areal IUPHHK.

113 PROVINSI SULAWESI BARAT a. Kondisi Umum Luas Wilayah Provinsi Sulawesi Barat 16, km2 dan secara geografis letaknya antara '15" BT s.d ' 3" BT dan 0 12' LS s.d 3 38' LS. Sulawesi Barat adalah provinsi pengembangan provinsi Sulawesi Selatan. Secara administratif, provinsi Sulawesi Barat terbagi menjadi 5 kabupaten dengan Mamuju sebagai ibulota provinsi. Batas wilayah Provinsi Sulawesi Barat adalah : Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah; Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Mandara; Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Sulawesi Barat masih mengacu pada SK Menteri Kehutanan Nomor SK.434/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sulawesi Selatan, dimana kawasan hutan yang ditunjuk pada kedua provinsi tersebut adalah seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha

114 102 Gambar 20. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan, luas kawasan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Barat masih menyatu dengan Provinsi Sulawesi Selatan dengan total luas ha. Dari luasan tersebut yang telah dimanfaatkan dalam bentuk IUPHHK adalah seluas ha yang terdiri dari seluas ha untuk IUPHHK-HA (4 unit), 1 unit IUPHHK-HTI dengan luas ha serta seluas ha yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR yang tersebar di 3 (tiga) Kabupaten. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 96 menyajikan jenis pemanfaatan hutan produksi di provinsi Sulawesi Barat. Tabel 96. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Sulawesi Barat No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

115 103 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan bulan Juni 2010 pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 4 unit dengan luas Daftar nama IUPHHK-HA dan luas sesuai SK.IUPHHK-HA sebagaimana Tabel 97 berikut : Tabel 97. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Sulawesi Barat No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas Aktifitas 1 PT.INHUTANI I Mamuju 350/Kpts-II/ Jul ,00 Tidak Aktif 2 PT.Rante Mario 532/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 3 PT.Sulwood (Sulbar) 428/Menhut-II/ Okt ,00 Tidak Aktif 4 PT.Zedsko Indonesia 264/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA (ha) c.2. IUPHHK-HTI Pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang telah disahkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 1 (satu) unit dengan luas ha. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana Tabel 98 berikut : Tabel 98. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Sulawesi Barat No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Intan Hutani Lestari 256/Kpts-II/ Febl ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.3. Pencadangan HTR Luas Hutan Produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR oleh Menteri Kehutanan sampai dengan bulan Juni 2010 seluas ha yang tersebar di 3 Kabupaten dan belum ada ijin yang diterbitkan oleh Bupati. Tabel 99 menyajikan areal pencadangan IUPHHK-HTR di provinsi Sulawesi Barat.

116 104 Tabel 99. Sebaran kawasan Hutan Produksi yang dicadangkan untuk areal HTR No. Kabupaten/Kota Nomor SK Pencadangan Tanggal SK Pencadangan Luas (Ha) 1 Mamasa SK.404/Menhut-II/ Jul ,00 2 Mamuju SK.720/Menhut-II/ Okt ,00 3 Polewali Mandar SK.705/Menhut-II/ Okt ,00 Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam ijin pinjam pakai. Sampai dengan bulan Juni 2010 belum ada ijin pinjam pakai yang disetujui oleh Menteri Kehutanan. Namun ijin prinsip yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan sebanyak 1 (satu) unit dengan luas 210,83 ha yaitu kepada CV. Bonehau Prima Coal.

117 PROVINSI GORONTALO a. Kondisi Umum Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 32 provinsi di wilayah Republik Indonesia yang memanjang dari Timur ke Barat di Bagian Utara Pulau Sulawesi. Batas wilayah Provinsi Sulawesi Barat : Sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi; Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara; Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah dan Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini Provinsi termuda ini memiliki luas wilayah ,44 km2 dan berada pada posisi geografis antara Lintang Utara dan Bujur Timur. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Gorontalo masih mengacu pada SK Menteri Kehutanan Nomor 452/Kpts-II/1999 tanggal 17 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Utara, dimana kawasan hutan yang ditunjuk pada kedua provinsi tersebut adalah seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

118 106 Gambar 21. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi di Provinsi Gorontalo masih menyatu dengan Provinsi Sulawesi Utara dengan total hutan produksi seluas ha. Dari luasan tersebut yang telah dimanfaatkan seluas ha yaitu dalam bentuk IUPHHK-HA sebanyak 3 unit dan pencadangan HTR sebanyak 1 unit seluas 400 ha. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 100 menyajikan bentuk pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Gorontalo. Tabel 100. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Gorontalo No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI Pencadangan HTR 1 400,00 Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HA Sampai dengan bulan Juni 2010, pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Gorontalo dalam bentuk IUPHHK-HA sebanyak 3 unit dengan luas areal sesuai SK.IUPHHK-HA seluas ha. Dari ketiga

119 107 IUPHHK-HA tersebut, satu unit diantaranya dilaporkan tidak aktif. Daftar pemegang IUPHHK-HA sesuai SK.IUPHHK-HA sebagaimana Tabel 101 berikut : Tabel 101. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Gorontalo No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas Aktifitas 1 PT.GULAT II 701/Kpts-II/ Nop ,00 Tidak Aktif 2 PT.Sapta Krida Kita 1046/Kpts-II/ Sep ,00 Aktif 3 PT.Taiwi III./ 929/Kpts-II/ Des ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA (ha) c.2. IUPHHK-HT Pemanfaatan hutan produksi untuk hutan tanaman di Provinsi Gorontalo berupa pencadangan HTR di Kabupaten Bone Bolango dengan SK Menhut No. 42/Menhut-II/2010 tanggal 15 Januari 2010 seluas 400 ha. d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi yang telah mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan di Provinsi Gorontalo, tidak ada.

120 108 D. Regional Kepulauan Maluku 1. PROVINSI MALUKU a. Kondisi Umum Luas Wilayah Provinsi Maluku adalah km 2, terdiri dari luas laut 92,4% dan luas daratannya hanya 7,6% dengan panjang garis pantai km, sedangkan jumlah pulau besar kecil buah. Secara geografis, Provinsi Maluku terletak antara 124 sampai dengan 136 BT dan 2 30 ' LS sampai dengan 9 LS. Dilihat dari letak geografisnya, batas wilayah Provinsi Maluku adalah : sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara dan Laut Halmahera sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik dan sebelah selatan berbatasan dengan Laut Seram. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Maluku sesuai SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 415/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku, seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

121 109 Gambar 22. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan produksi di Provinsi Maluku masih menyatu dengan provinsi Maluku Utara yaitu seluas ha. Dari luasan tersebut yang telah dimanfaatan seluas ha yang terdiri dari 11 unit IUPHHK-HA dengan luas total ha dan 3 unit IUPHHK-HTI dengan luas total ha. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 102 menyajikan bentuk pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku. Tabel 102. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 Jumlah ,00

122 110 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data Ditjen. BPK, IUPHHK-HA yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Maluku untuk pemanfaatan hutan produksi sebanyak 11 unit dengan total areal seluas ha. Dari 11 IUPHHK-HA tesebut seluruh dilaporkan masih aktif. Daftar nama IUPHHK-HA dan luas sesuai SK.IUPHHK-HA sebagaimana Tabel 103 berikut : Tabel 103. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Maluku No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK-HA Tgl. SK Luas Aktifitas (ha) 1 Kop.Wailo Wana Lestari Jun ,00 Aktif 2 PD.Panca Karya 117/Kpts-II/ Des ,00 Aktif PT.Gema Hutani Lestari (d/h. 951/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 3 PT. Gema Sanubari) 4 PT.Karya Jaya Berdikari 117//Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 5 PT.Maluku Sentosa Th Agust ,00 Aktif 6 PT.Mangole Timber Prod. II 599/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif PT.Mangole Timber V 30/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 7 (DH.PT.Ceram Cahaya Tbr) 8 PT.Nusa Padma Corporation 94/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 9 PT.Prima Bumi Sakti 17/Menhut-II/ Jan ,00 Aktif 10 PT.Talisan Emas 346/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 11 PT.Wana Potensi Nusa 541/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA c.1. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk IUPHHK-HTI yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan di Provinsi Maluku sebanyak 3 unit dengan luas ha. Dimana aktifitas ketiga perusahaan tersebut dinyatakan aktif. Daftar pemegang IUPHHK-HTI sebagaimana Tabel 104 berikut : Tabel 104. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas Aktifitas (ha) 1 PT.Jati Cakrawala 145/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 2 PT.Kirana Cakrawala 184/Kpts-II/ Mar ,00 Aktif 3 PT.Waenibe Wood Industries 155/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT

123 111 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi yang telah mendapat persetujuan ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan di Provinsi Maluku sebanyak 1 unit perusahaan pertambangan migas dengan luas 562,42 ha. Lokasi kegiatan ada yang di dalam areal IUPHHK-HA dan di luar areal IUPHHK. Untuk lebih jelasnya sebagaimana disajikan pada Tabel 105 berikut. Tabel 105. Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total 1 PT.Citic Seram Energy Eksploitasi Migas SK.657/Menhut-II/ Okt ,42 Jumlah 562,42 Kehutanan di Provinsi MalukuSumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

124 PROVINSI MALUKU UTARA a. Kondisi Umum Luas Wilayah Provinsi Maluku Utara 140, km 2 dimana secara geografis Provinsi ini terletak antara 124 BT sampai dengan 129 BT dan 3 LU sampai dengan 3 LS. Provinsi Maluku Utara berbatasan dengan : Sebelah timur : Laut Halmahera Sebelah barat : Laut Maluku Sebelah utara : Laut Seram Sebelah selatan : Provinsi Maluku Provinsi ini merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 331 buah pulau besar kecil, 64 pulau yang berpenghuni dan 331 pulau yang tidak berpenghuni. Secara fisik Provinsi Maluku Utara memiliki luas daratan km 2 yang tersebar diatas perairan seluas ,36 km 2 dengan luas wilayah keseluruhan ,36 km 2. Secara administrasi Provinsi Maluku Utara terdiri dari 6 kabupaten dan 2 kota dengan Ternate sebagai ibukota provinsi. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Luas kawasan hutan Provinsi Maluku Utara, mengacu pada SK Menteri Kehutanan Nomor 415/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku, yaitu seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha.

125 113 Gambar 23. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku dan Maluku Utara c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Maluku, kawasan hutan produksi di Provinsi Maluku Utara masih menyatu dengan provinsi Maluku dengan luas ha. Dari luasan tersebut telah dimanfaatkan untuk 17 unit IUPHHK-HA dengan luas total ha, 3 unit IUPHHK-HTI dengan luas total ha, serta pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 106 menyajikan jenis pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku Utara. Tabel 106. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Maluku Utara No IUPHHK Jumlah (unit) Luas Berdasarkan SK.IUPHHK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

126 114 c.1. IUPHHK-HA Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 jumlah pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HA Provinsi Maluku Utara terdapat 17 unit dengan total luas areal ha. Daftar nama IUPHHK-HA dan luas sesuai SK.IUPHHK-HA sebagaimana Tabel 107 berikut : Tabel 107. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Maluku Utara No Nama IUPHHK-HA No.SK.IUPHHK- HA Tgl. SK Luas Aktifitas 1 PT.Bela Berkat Anugerah 389/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif PT.Mangole Timber III (d/h 2 PT. Taliabu Timb) 193/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 3 PT.Mangole Timber Unit I 192/Kpts-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 4 PT.Mohtra Agung Persada 400/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 5 PT.Nusa Niwe Indah 410/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 6 PT.Nusapadma Corp. 331/Kpts-II/ Mei ,00 Aktif 7 PT.Poleko Yurbarson Trad. 962/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 8 PT.Pusaka Agro Sejahtera 180/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 9 PT.Surya Kirana Dutamas 670/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif PT.TAIWI UNT II (PT. Tunas 10 Forestra) 394/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 11 PT.Taliabu Luna Timber 426/Kpts-II/ Sep ,00 Aktif 12 PT.Telaga Bhakti Persada 372/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 13 PT.Tunas Pusaka Mandiri 351/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif PT.Tunggal Aghatis (PT. 14 TAIWI Unit I) *) 368/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 15 PT.Wana Kencana Sejati 95/Menhut-II/ Apr ,00 Aktif 16 PT.Wana Kencana Sejati II 295/Menhut-II/ Agust ,00 Aktif 17 PT.Widuri Utama Timber 1016/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif (ha) Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA *) SK belum diserahkan c.2. IUPHHK-HTI Jumlah pemanfaatan hutan produksi untuk IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku Utara yang telah disahkan Menteri Kehutanan sampai dengan Juni 2010 sebanyak 3 unit IUPHHK-HTI dengan luas areal ha. Daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku Utara sebagaimana Tabel 108. Tabel 108. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Maluku Utara No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas Aktifitas (ha) 1 PT.Kalpika Wanatama Unit I 612/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 2 PT.Kalpika Wanatama Unit II 819/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 3 PT.Mangole Timber Producers 191/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT

127 115 c.3. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen. BPK sampai dengan Juni 2010, luas kawasan hutan produksi yang dicadangan oleh Menteri Kehutanan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara seluas ha yang tersebar di kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat, dan Halmahera Timur. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 109 berikut. Tabel 109. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Halmahera Barat SK.704/Menhut-II/ Okt ,00 2 Halmahera Selatan SK.66/Menhut-II/ Feb ,00 3 Halmahera Timur SK 43/Menhut-II/ Jan ,00 4 Halmahera Utara SK 134/Menhut-II/ Mar ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHT Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara, yang telah mendapat ijin dari Bupati sebanyak 1 (satu) unit yaitu an. Koperasi Perkebunan Bacan Lippu Mandiri seluas ± ha. Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 110. Tabel 110. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Maluku Utara No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Halmahera Selatan, Malut 1 Koperasi Perkebunan Bacan Lippu Mandiri 171 Tahun Juli ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam ijin pinjam pakai kawasan. Sampai dengan Juni 2010, jumlah perusahaan yang telah mendapat persetujuan ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan sebanyak 2 (dua) unit perusahaan pertambangan nikel dan emas dengan luas total 871,3 ha. Daftar perusahaan yang telah mendapat ijin dari Menteri Kehutanan sebagaimana disajikan pada Tabel 111.

128 116 Tabel Daftar pemegang izin penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar Kehutanan Provinsi Maluku Utara Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total PT.Kemakmuran Pertiwi Tambang Eksploitasi Nikel SK.658/Menhut-II/ Okt ,7 2 PT.Nusa Halmahera Mineral (blok Kencana) Eksploitasi Emas SK.488/Menhut-II/ Agust-09 90,6 Jumlah 871,3 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

129 117 E. Regional Pulau Papua 1. PROVINSI PAPUA a. Kondisi Umum Provinsi Papua terletak pada posisi 0 19' ' LS dan ' ' BT. Secara fisik, Papua merupakan Provinsi terluas di Indonesia, dengan luas daratan 21,9% dari total tanah seluruh Indonesia yaitu km 2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara Samudera Pasifik Sebelah selatan Laut Arafura Sebelah barat Laut Seram, Laut Banda, Provinsi Maluku Sebelah timur Papua New Guinea b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi Papua mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 891/Kpts- II/1999 tangga 14 Oktober Berdasarkan SK tersebut luas kawasan hutan dan perairan adalah seluas ha (masih termasuk Provinsi Papua Barat), terdiri atas : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan produksi Tetap (HP) : ha Hutan produksi Konversi (HPK) : ha Sedangkan berdasarkan BPKH Wilayah XVII dalam rencana tata ruang wilayah provinsi Papua tahun 2008 luas kawasan hutan di Provinsi Papua tercatat seluas ha yang terdiri dari : Hutan Lindung (HL) : ha Hutan PPA/KSA : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) : ha

130 118 Gambar 24. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Hasil Deliniasi Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Papua (BPKH XVII) c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari luas kawasan hutan yang ada Provinsi Papua, telah dimanfaatkan untuk IUPHHK-HA seluas ,00 ha (25 unit), IUPHHK-HTI seluas ha (2 unit) dan pencadangan IUPHHK-HTR seluas ha yang tersebar di 2 kabubaten. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 112 menyajikan jenis pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua. Tabel 112. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

131 119 c.1. IUPHHK-HA Sampai dengan bulan Juni 2010 jumlah IUPHHK-HA yang terdapat di Provinsi Papua sebanyak 25 unit dengan luas areal konsesi seluas ,00 ha. Dari 25 unit IUPHHK-HT tersebut terdapat 4 (empat) unit diantaranya tidak aktif. Dalam kuran waktu Januari s.d Juni 2010 ini belum diterbitkan IUPHHK-HA baru maupun perubahan/ perpanjangan. Adapun daftar IUPHHK-HA selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 113. Tabel 113. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Papua No Nama IUPHHK-HA No. SK.IUPHHK-HTI Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Alas Tirta Kencana 649/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif PT.AOI UNIT IV (d/h. PT. Green 2 Timber) 650/Kpts-II/ Nop ,00 Tidak Aktif 3 PT.Bade Makmur Orissa 57/Kpts/-II/ Feb ,00 Aktif 4 PT.Batasan (Papua) 342/Kpts-II/ Jul ,00 Aktif 5 PT.Bina Balantak Raya Utama 40/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 6 PT.CENTRICO 154/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif PT.Citra Lembah Kencana (PT. 7 Tunggal Yudi Unit IV) 489/Kpts-II/ Sep ,00 Aktif 8 PT.Damai Setiatama Tbr 948/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 9 PT.Darmali Mahkota Tbr 248/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 10 PT.Diadyani Timber 292/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 11 PT.Digul Dayasakti 354/Kpts-II/ Jul ,00 Tidak Aktif 12 PT.Global Partners Indonesia 39/Menhut-II/ Feb ,00 Tidak Aktif 13 PT.Hanurata Co. Ltd (Jayapura) 688/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 14 PT.Jati Dharma Indah 69/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 15 PT.Kayu Perkasa Bumi Makmur 70/Kpts-IV/ Feb ,00 Aktif 16 PT.Membramo Alas Mandiri 980/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 17 PT.Mondialindo Setya 466/Menhut-II/ Sep ,00 Aktif 18 PT.Multi Artha Yoga 57/Menhut-II/ Feb ,00 Aktif 19 PT.Papua Hutan Lestari Makmur 334/Menhut-II/ Jun ,00 Tidak Aktif 20 PT.Rimba Megah Lestari 303/Kpts-II/ Jun ,00 Aktif 21 PT.Salaki Mandiri Sejahtera 396/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 22 PT.Sumber Mitra Jaya 396/Menhut-II/ Nop ,00 Aktif 23 PT.Sumber Mitra Jaya 556/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 24 PT.Tunas Sawaerma 101/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif PT.WAPOGA. III. d/h. PT. Kayu 25 Ekaria 169/Kpts-II/ Nop ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT Jumlah ,00

132 120 c.2. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan hutan produksi untuk kegiatan IUPHHK-HTI Definitif yang telah disetujui oleh Menteri Kehutanan sebanyak 2 unit dengan luas areal konsesi seluas ha. Adapun daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Papua dapat dilihat pada Tabel 114. Tabel 114. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Papua No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT. Merauke Rayon Jaya 251/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 2 PT. Selaras Inti Semesta 18/Menhut-II/ Jan ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.3. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen.BPK sampai Juni 2010, luas kawasan hutan produksi telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan di Provinsi papua untuk IUPHHK-HTR seluas ha yang berada di kabupaten Biak Numfor dan Nabire. Data pencadangan areal HTR selengkapnya dapat dilihat pada tabel 115 berikut. Tabel 115. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Papua No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Biak Numfor 71/Menhut-II/ Feb ,00 2 Nabire 278/Menhut-II/ Mei ,00 Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BPHT Dari luas areal yang telah dicadangkan tersebut, terdapat 1 ijin IUPHHK-HTR yang diterbitkan oleh Bupati Nabire a/n KSU Nafa Aroa Indah dengan no 154 Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 seluas ha. Tabel 116. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Papua No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Nabire, Papua 1 KSU Nafa Aroa Indah 154 Tahun November

133 121 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Pinjam pakai kawasan dapat diberikan di dalam areal IUPHHK yang telah memiliki ijin dan atau di luar IUPHHK. Berdasarkan data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010 belum ada ijin pinjam pakai yang disetujui oleh Menteri Kehutanan.

134 PROVINSI PAPUA BARAT a. Kondisi Umum Provinsi Papua Barat terletak antara derajat Lintang Selatan dan derajat Bujur Timur. Secara administratif, Provinsi Papua Barat terdiri dari 8 (delapan) kabupaten dan 1 (satu) kotamadya dengan luas wilayah sebesar ,87 kilometer persegi atau ha. Adapun batas-batas provinsi sebagai berikut : sebelah barat dengan Laut Seram dan Provinsi Maluku sebelah timur dengan Provinsi Papua sebelah utara dengan Samudera Pasifik sebelah selatan dengan Laut Banda dan Provinsi Maluku b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi Papua Barat masih mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 891/Kpts-II/1999 tangga 14 Oktober Berdasarkan SK tersebut luas kawasan hutan dan perairan adalah seluas ha (Provinsi Papua dan Papua Barat). Sedangkan berdasarkan BPKH Wilayah XVII dalam rencana tata ruang wilayah provinsi Papua Barat tahun 2008 luas kawasan hutan di Provinsi Papua Barat tercatat seluas ,06 ha yang terdiri dari : Hutan Lindung (HL) : ,57 ha Hutan PPA/KSA : ,35 ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ,96 ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ,39 ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ,79 ha.

135 123 Gambar 25. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Hasil Deliniasi PetaPenunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Papua (BPKH XVIII) c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Pemanfaatan kawasan hutan produksi di Provinsi Papua Barat diberikan dalam bentuk IUPHHK. Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 luas IUPHHK terdapat di Papua Barat seluas ha yaitu dalam bentuk IUPHHK-HA. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Jenis pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua Barat sebagaimana disajikan Tabel 117. Tabel 117. Bentuk izin pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Papua Barat No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas SK (ha) 1 IUPHHK-HA ,00 2 IUPHHK-HTI - - Jumlah ,00 c.1. IUPHHK-HA Sampai dengan Juni 2010, jumlah pemanfaatan hutan produksi untuk kegiatan IUPHHK-HA yang disetujui oleh Menteri Kehutanan sebanyak 22 unit seluas ha. Dari 22 unit IUPHHK-HA

136 124 tersebut seluruhnya dilaporkan aktif. Adapun daftar pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada Tabel 118. Tabel 118. Daftar Pemegang IUPHHK-HA di Provinsi Papua Barat No Nama IUPHHK-HA No. SK.IUPHHK-HA Tgl SK Luas SK (ha) Aktifitas 1 PT.Arfak Indra 333/Menhut-II/ Jun ,00 Aktif 2 PT.Asco Prima Nusantara 82/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 3 PT.Bangun Kayu Irian 01/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 4 PT.Bintuni Utama Murni 213/Menhut-II/ Mei ,00 Aktif 5 PT.Hanurata Coy Ltd (Sorong) 81/Kpts-II/ Feb ,00 Aktif 6 PT.Hasrat Wira Mandiri 735/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif 7 PT.Irmasulindo 08/Kpts-II/ Jan ,00 Aktif 8 PT.Kaltim Hutama 652/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 9 PT.Kurniatama Sejahtera 648/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 10 PT.Mancaraya Agro Mandiri 55/Menhut-II/ Mar ,00 Aktif 11 PT.Manokwari Mandiri Lestari 48 Tahun Mei ,00 Aktif PT.Megapura Mambramo 12 Bangun 397/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 13 PT.Mitra Pembangunan Global 714/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 14 PT.Multi Wahana Wijaya 534/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif 15 PT.Papua Satya Kencana 647/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif 16 PT.Teluk Bintuni Mina Agro K. 393/Kpts-II/ Apr ,00 Aktif 17 PT.Wana Galang Utama 464/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif 18 PT.Wana Irian Perkasa 936/Kpts-II/ Nop ,00 Aktif 19 PT.Wana Kayu Hasilindo 547/Kpts-II/ Agust ,00 Aktif 20 PT.Wapoga Mutiara Timber (Unit I, Papua ( Ha)& Unit II, Irjabar ( Ha)) 744/Kpts-II/ Des ,00 Aktif 21 PT.Wukirasari 477/Menhut-II/ Des ,00 Aktif 22 PT.Yotefa Sarana Timber 811/Kpts-II/ Okt ,00 Aktif Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHA Jumlah ,00 c.2. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi diberikan dalam bentuk ijin pinjam pakai kawasan. Berdasarkan data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010 belum ada perusahaan yang telah mendapat izin dari Menteri Kehutanan.

137 125 F. Regional Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara 1. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT a. Kondisi Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki luas wilayah ,19 Km 2 yang terdiri dari daratan ,15 Km 2 (40,87 %) dan lautan ,04 Km 2 (59,13 %) serta dikelilingi 332 buah pulau-pulau kecil. Berdasarkan letaknya pada garis lintang dan garis bujur, NTB berada pada posisi titik koordinat Bujur Timur dan Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Selat Lombok / Provinsi Bali Sebelah Timur : Selat Sape / Provinsi NTT b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi Nusa Tenggara Barat mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan Berdasarkan SK Menhut No. SK.598/Menhut-II/2009 tanggal 2 Oktober 2009 tentang Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi NTB. Kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Hutan Lindung (HL) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : - ha

138 126 Gambar 26. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Nusa Tenggara Barat c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Sampai dengan Juni 2010 kawasan hutan produksi di Nusa Tenggara Barat yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan sektor kehutanan adalah seluas ha, terdiri dari 2 unit IUPHHK-HTI seluas ha dan 4 unit pencadangan HTR seluas ha. Tabel 119 menyajikan jenis pemanfaatan hutan produksi di Provinsi NTB. Tabel 119. Jumlah dan Luas IUPHHK di Provinsi Nusa Tenggara Barat No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas SK (ha) 1 IUPHHK-HA IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00

139 127 c.1. IUPHHK-HTI Sampai dengan Juni 2010, jumlah IUPHHK-HTI Definitif di provinsi NTB sebanyak 2 unit dengan luas areal konsesi seluas ha. Adapun daftar pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Papua dapat dilihat pada Tabel 120. Tabel 120. Daftar Pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi NTB No Nama IUPHHK-HTI No.SK.IUPHHK-HTI Tgl. SK Luas (ha) Aktifitas 1 PT.Koin Nesia 428/Menhut-II/ Jul ,00 Aktif 2 PT.Usahatani Lestari 682/Menhut-II/ Okt ,00 Aktif Jumlah ,00 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT c.2. IUPHHK-HTR Sesuai data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010, luas kawasan hutan produksi di provinsi NTB yang telah dicadangkan untuk IUPHHK-HTR seluas ha yang berada di 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Sumbawa, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Dompu. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 121 berikut. Tabel 121. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Nusa Tenggara Barat No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Sumbawa 115/Menhut-II/ Apr ,00 2 Lombok Barat 116/Menhut-II/ Apr ,00 3 Lombok Tengah SK 454/Menhut-II/ Agust ,00 4 Dompu SK 509/Menhut-II/ Sep ,00 Jumlah 3.236,00 Sumber : Direktorat BPHT Dari ha kawasan hutan produksi yang dicadangkan untuk IUPHHK-HTR di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang telah mendapat ijin Bupati sebanyak 2 (satu) unit (ada penambahan IUPHHK-HTR yang disahkan yaitu an. KSU Swadaya LPMP Dompu seluas 355 ha.

140 128 Tabel 122. Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi Nusa Tenggara Barat No Sumbawa Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) 1 1 KSU Kelompok Hutan Uma Dene Dompu KSU Swadaya LPMP Dompu P.284 Tahun Des Tahun Mei ,19 355,00 JUMLAH 553,19 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam bentuk ijin pinjam pakai kawasan hutan. Berdasarkan data Ditjen BPK sampai dengan Juni 2010 terdapat 1 unit perusahaan pertambangan yang mendapat izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan dengan luas total 6.417,29 ha. Daftar nama perusahaan dimaksud sebagaimana Tabel 123. Tabel Daftar perusahaan yang mendapat izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Nama Pemohon Jenis Jenis Mineral No.SK Tanggal Total PT.Newmont Nusa Tenggara (perpanjangan) Eksploitasi Tembaga SK.501/Menhut-II/ Sep ,295 Jumlah 6.417,295 Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan

141 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR a. Kondisi Umum Nusa Tenggara Timur terletak antara BT dan LS, dengan luas wilayah ,90 Km 2. Wilayah NTT terdiri atas empat pulau besar, yaitu Pulau Flores, Sumba, Timur, Alor, serta beberapa pulau kecil lain, yang dibagi menjadi 16 kabupaten/kota, 270 kecamatan dan desa/kelurahan. Akibat pemekaran wilayah, saat ini terdapat 21 kabupaten/kota di NTT. Kabupaten Sumba Timur paling luas di antara kabupaten lain, disusul Kupang, Manggarai, dan Sumba Barat. Batas-batas wilayah provinsi NTT adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Flores Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste Sebelah Barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi Nusa Tenggara Timur mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Berdasarkan SK Menhut No. 423/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999 tentang Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan. Kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ha Taman buru : ha Hutan Lindung(HL) : ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : ha

142 130 Gambar 27. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Nusa TenggaraTimur c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Sampai dengan bulan Juni 2010, total kawasan hutan produksi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah dimanfaatkan seluas ha, terdiri atas ha dalam bentuk IUPHHK-HTI, yaitu PT.Wono Inhutani Niaga, SK No. 163/Kpts-II/1993 tanggal 27 Februari 1993 (HTI Trans kayu pertukangan) dan pencadangan HTR seluas ha di Kabupaten Manggarai Timur (sesuai SK Menteri Kehutanan No. 49/Menhut-II/2010 tanggal 15 Januari 2010). Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Rincian pemanfaatan hutan produksi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagaimana disajikan pada Tabel 124 berikut : Tabel 124 Jumlah dan Luas IUPHHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur No IUPHHK Jumlah (Unit) Luas SK (ha) 1 IUPHHK-HA IUPHHK-HTI ,00 3 Pencadangan HTR ,00 Jumlah ,00 d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan data Ditjen BPK, belum ada perusahaan yang mendapat ijin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan.

143 PROVINSI BALI a. Kondisi Umum Provinsi Bali terletak antara 8 3'40" '48" LS dan '53" '40" BT, dengan luas wilayah 5.634,40 ha. Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain Pulau Bali Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng. Batas-batas wilayah provinsi Bali adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali Sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia Sebelah Timur dengan Selat Lombok (Provinsi NTB) Sebelah Barat dengan Selat Bali (Provinsi Jawa Timur) b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi Bali mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Berdasarkan SK Menhutbun No. 433/Kpts-II/1999 tanggal 15 September 1999 tentang Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan. Kawasan hutan yang ditunjuk seluas ,01 ha yang terdiri dari : KSA/KPA : ,59 ha Hutan Lindung (HL) : ,06 ha Hutan Produksi Tetap (HP) : 1.907,10 ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 6.719,26 ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : - ha

144 132 Gambar 28. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Bali c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari seluas 8.626,36 ha kawasan hutan produksi yang ada, sampai dengan bulan Juni 2010, di provinsi Bali tidak terdapat IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HT. Namun Menhut telah mencadangkan areal hutan produksi seluas 375 ha di kabupaten Buleleng untuk IUPHHK-HTR dan sampai dengan Juni 2010, belum ada ijin yang diterbitkan oleh Kepada Daerah (Gubernur/Bupati). Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 125 Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi Bali No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Buleleng 91/Menhut-II/ /03/ ,00 Jumlah 375,00 Sumber : Direktorat BPHT d. Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Penggunaan kawasan hutan produksi untuk kegiatan di luar sektor kehutanan diberikan dalam ijin pinjam pakai kawasan hutan produksi. Berdasarkan data Ditjen BPK, sampai dengan Juni 2010 belum ada ijin pinjam pakai yang telah diterbitkan oleh Menteri Kehtuanan.

145 PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) a. Kondisi Umum Secara geografis Provinsi DIY terletak antara 7º 30 LS - 8º12 LS dan 110º BT -110º50 BT, dengan luas wilayah 3.185,80 Km 2. Secara administrasi Provinsi DIY terbagi menjadi empat kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Batas-batas wilayah provinsi DIY adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang Sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia Sebelah Timur dengan Kabupaten Klaten dan Wonogiri Sebelah Barat dengan Kabupaten Purworejo b. Luas Kawasan Hutan Produksi Penunjukan kawasan hutan dan perairan di provinsi DIY mengacu pada SK Menhut No. 171/Kpts-II/2000 tanggal 29 September 2000 tentang Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan. Kawasan hutan yang ditunjuk seluas ha yang terdiri dari : KSA/KPA : 910,34 ha Hutan Lindung (HL) : 2.057,90 ha Hutan Produksi Tetap (HP) : ,28 ha Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 0 ha Hutan Produksi Konversi (HPK) : 0 ha

146 134 Gambar 29. Proporsi Luas Fungsi Kawasan Hutan Berdasarkan Peta Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi DIY c. Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Dari luas kawasan hutan produksi seluas ,28 ha yang ada, sampai dengan bulan Juni 2010, di provinsi DIY tidak terdapat IUPHHK-HA maupun IUPHHK-HTI. Namun, Menhut telah mencadangkan areal hutan produksi seluas 327,73 ha di kabupaten Gunungkidul untuk IUPHHK-HTR. Pada periode Triwulan II ini, tidak ada perubahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tabel 126. Sebaran pencadangan IUPHHK-HTR di Provinsi DIY No Kabupaten No.SK.IUPHHK-HTR Tgl. SK Luas SK (ha) 1 Gunung Kidul SK.118/Menhut-II/ Mar ,73 Jumlah 327,73 Sumber : Direktorat BPHT Dari luas pencadangan tersebut, yang telah mendapatkan ijin dari Kepala Daerah (Bupati) sebanyak 1 (satu) unit an. Koperasi Unit Desa (KUD) Bima seluas ± 84,25 ha (SK Bupati No.118/Kpts/2009 tanggal 19 September 2009). Selengkapnya sebagaimana disajikan pada Tabel 127. Tabel 127. Daftar Pemegang IUPHHK-HTR di Provinsi DIY No Kabupaten/ Nama Pemegang Izin Nomor/Tanggal SK. Bupati Luas (Ha) Gunungkidul 1 Koperasi Unit Desa Bima Nomor 118/Kpts/2009, 19 September ,25 Sumber : Direktorat BRPHP dan BPHT 84,25

KATA PENGANTAR. Jakarta, November Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan TTD

KATA PENGANTAR. Jakarta, November Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan TTD KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke Hadlirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan tahun 2010 ini dapat tersusun dan selesai

Lebih terperinci

Gambaran Pembentukan Wilayah KPH

Gambaran Pembentukan Wilayah KPH SEKILAS TENTANG KPH DAN PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH. 1. Dasar Hukum Pembangunan KPH, antara lain - UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya - UU 41 tahun 1999 tentang

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan Produksi

Laporan Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan Produksi Laporan Perkembangan Pemanfaatan dan Penggunaan Hutan Produksi Triwulan IV (Oktober - Desember 2009) DIREKTORAT BINA RENCANA PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN i KATA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN Jakarta, Juni 2012 KATA PENGANTAR Buku ini merupakan penerbitan lanjutan dari Buku Statistik Bidang Planologi Kehutanan tahun sebelumnya yang

Lebih terperinci

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011 disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011 Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi

Lebih terperinci

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015 Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015 Luas Usulan Perubahan Persetujuan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan (ha) Kawasan Hutan (ha) No Provinsi

Lebih terperinci

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN

Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN DEPARTEMEN KEHUTANAN Ministry of Forestry 2008 KATA PENGANTAR Penyusunan Buku Eksekutif Data Strategis Kehutanan Tahun 2008 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan data

Lebih terperinci

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha) Kawasan Hutan Total No Penutupan Lahan Hutan Tetap APL HPK Jumlah KSA-KPA HL HPT HP Jumlah Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009

DEPARTEMEN KEHUTANAN November, 2009 Eksekutif DATA STRATEGIS KEHUTANAN 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN vember, 2009 EKSEKUTIF DATA STRATEGIS KEHUTANAN 2009 ISBN : 979-606-075-2 Penyunting : Sub Direktorat Statistik dan Jaringan Komunikasi Data

Lebih terperinci

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK

Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pemeriksa

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)

Lebih terperinci

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Disampaikan pada acara :

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Disampaikan pada acara : Oleh : Ketua Tim GNPSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Gorontalo, 10 Juni 2015 Data dan

Lebih terperinci

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003

REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003 REKALKUKASI SUMBER DAYA HUTAN INDONESIA TAHUN 2003 KATA PENGANTAR Assalaamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku

Lebih terperinci

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015 Oleh : Ketua Tim GNPSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pontianak, 9 September 2015 Data dan Informasi Kawasan Hutan 2 KAWASAN HUTAN KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN SELATAN,

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode Tahun 2009-2011

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Jakarta, 22

Lebih terperinci

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15 PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15 Daftar Paparan 1. Mitigasi Perubahan Iklim (M.P.I.) 2. Skenario Mitigasi Perubahan

Lebih terperinci

DATA DAN INFORMASI KPH. Sistem Informasi Spasial dan Dokumentasi (SINPASDOK) Subdit Informasi Spasial dan Dokumentasi

DATA DAN INFORMASI KPH. Sistem Informasi Spasial dan Dokumentasi (SINPASDOK) Subdit Informasi Spasial dan Dokumentasi DATA DAN INFORMASI KPH Sistem Informasi Spasial dan Dokumentasi (SINPASDOK) Subdit Informasi Spasial dan Dokumentasi No Penetapan Nama KPH Jenis Provinsi SK Pengesahaan RPHJP Tanggal 1 PENETAPAN AMPANG

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah

Lebih terperinci

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008 Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008 Sumber Produksi (m3) Hutan Alam Hutan Tanaman HPH (RKT) IPK Perhutani HTI Jumlah (m3) 1 2004 3,510,752 1,631,885

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN Dengan telah diterbitkannya undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang, maka semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA 2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI Oleh: DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN Pada Acara : RAPAT KOORDINASI TERBATAS Jakarta, 16 Mei 2017 ISI 1 PEMBUBARAN

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG

Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG Disampaikan oleh: DIREKTUR PERENCANAAN KAWASAN HUTAN DALAM SEMINAR PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF TATA RUANG KUPANG, 2 Juli 2013 Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013 Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS Semester I Tahun 2013 DAFTAR ISI Pertumbuhan Simpanan pada BPR/BPRS Grafik 1 10 Dsitribusi Simpanan pada BPR/BPRS Tabel 9 11 Pertumbuhan Simpanan Berdasarkan Kategori Grafik

Lebih terperinci

Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi Lampiran 3b Rencana Strategis 2010-2014 Indikator Kinerja Per Program Per Propinsi Kementerian Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN 2010-2014

Lebih terperinci

INDONESIA Percentage below / above median

INDONESIA Percentage below / above median National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 No Kode PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012 Nama Satuan Kerja Pagu Dipa 1 4497035 DIREKTORAT BINA PROGRAM 68,891,505.00 2 4498620 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI JATENG 422,599,333.00

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Disampaikan pada acara : Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Semarang, 20

Lebih terperinci

AGENDA. KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017

AGENDA. KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017 AGENDA KEPALA SEKSI WIL IV.A SUBDIT PELAKSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA DIREKTORAT PELAKSSANAAN & PERTANGGJAWABAN KEUDA TGL 18 April 2017 Target Kami TA. 2017 34 Provinsi Dan 275 Kab/Kota SIKLUS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desa Hijau Untuk Indonesia Hijau dan Sehat Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH (Memperkuat KPH dalam Pengelolaan Hutan Lestari untuk Pembangunan Nasional / daerah

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLAAN HUTAN

PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLAAN HUTAN PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLAAN HUTAN A. Pendahuluan Upaya memakmurkan rakyat dengan mempertahankan hutan tetap lestari telah menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah atau Pemerintah Daerah yang dalam Undang-undang

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan

Lebih terperinci

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 1 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat

Lebih terperinci

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014 HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya

Lebih terperinci

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856

Lebih terperinci

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan

Lebih terperinci

B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005

B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005 B U K U: REKALKULASI PENUTUPAN LAHAN INDONESIA TAHUN 2005 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

Lebih terperinci

GRAFIK LUAS KAWASAN HUTAN INDONESIA

GRAFIK LUAS KAWASAN HUTAN INDONESIA GRAFIK LUAS KAWASAN HUTAN INDONESIA HK 21,90 Juta Ha. (18,13%) HL 29,64 Juta Ha. (24,54%) HP 69,24 Juta Ha. (57,33%) DISAMPING PRODUKSI KAYU, NON KAYU TIDAK KALAH PENTING Luas Kawasan Hutan 120,78 Juta

Lebih terperinci

NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013

NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013 NERACA SUMBER DAYA HUTAN NASIONAL TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2014 Penyusun Penanggung Jawab : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22

Lebih terperinci

C UN MURNI Tahun

C UN MURNI Tahun C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas

Lebih terperinci

Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan

Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan 2007 Kerja sama Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan, Departemen Kehutanan dengan Direktorat Statistik Pertanian, Badan Pusat Statistik Jakarta, 2007 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017

DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017 DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS April 2017 2 Data Sosial Ekonomi Strategis April 2017 Ringkasan Indikator Strategis Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Perdagangan Internasional Kemiskinan & Rasio Gini Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III-2017 No. 71/XI/17/VII, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III - 2017 Indeks

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi

Lebih terperinci

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU IV. INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU IV.1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Kayu Industri Primer Hasil Kayu (IPHHK) adalah pengolahan kayu bulat dan/atau kayu bahan baku serpih menjadi barang setengah

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan 4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012 yang

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PROGRES IMPLEMENTASI SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PROGRES IMPLEMENTASI SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PROGRES IMPLEMENTASI SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia Sektor Kehutanan

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

KESEHATAN ANAK. Website:

KESEHATAN ANAK. Website: KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut

Lebih terperinci

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Penataan Ruang Komisi Pemberantasan Korupsi - Jakarta, 13 Desember 2012 Outline I. Isu

Lebih terperinci

V. PRODUKSI HASIL HUTAN

V. PRODUKSI HASIL HUTAN V. PRODUKSI HASIL HUTAN V.1. Produksi Kayu Bulat Produksi kayu bulat dapat berasal dari Hutan Alam dari Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK),

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2015 DEFORESTASI INDONESIA TAHUN 2013-2014

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013 LAMPIRAN PENGUMUMAN NOMOR : PENG/01/IX/2013/BNN TANGGAL : 4 SEPTEMBER 2013 No. 1 ACEH BNNP Aceh Perawat D-3 Keperawatan

Lebih terperinci

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN Dengan telah diterbitkannya undang undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang, maka semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi harus

Lebih terperinci

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2014 KEMENHUT. Peta Indikatif. Hutan Produksi. Pemanfaatan Hutan Kayu. Penetapan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.19/Menhut-II/2014

Lebih terperinci

Latar belakang pembangunan HTI LOGO. Latar Belakang Pembangunan HTI. Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif

Latar belakang pembangunan HTI LOGO. Latar Belakang Pembangunan HTI. Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif Jakarta, 14 Mei 2012 Latar Belakang Pembangunan HTI Latar belakang pembangunan HTI Meningkatkan produktivitas kawasan hutan yg kurang produktif Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Menjamin tersedianya

Lebih terperinci

Disabilitas. Website:

Disabilitas. Website: Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan

Lebih terperinci

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN Pada bab V telah dibahas potensi dan kesesuaian lahan untuk seluruh komoditas pertanian berdasarkan pewilayahan komoditas secara nasional (Puslitbangtanak,

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sambutan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Assalamu alaikum Wr. Wb. Sebuah kebijakan akan lebih menyentuh pada persoalan yang ada apabila dalam proses penyusunannya

Lebih terperinci

PAPARAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

PAPARAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PAPARAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN KEBIJAKAN PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI (HPK) UNTUK PEMBANGUNAN PABRIK GULA BOGOR, 28 OKTOBER 2013 LANDASAN HUKUM PP 10 Tahun 2010

Lebih terperinci

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Lebih terperinci

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website: AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi

Lebih terperinci

KRITERIA CALON AREAL IUPHHK-RE DALAM HUTAN PRODUKSI

KRITERIA CALON AREAL IUPHHK-RE DALAM HUTAN PRODUKSI KRITERIA CALON AREAL IUPHHK-RE DALAM HUTAN PRODUKSI Disampaikan : Direktur Bina Rencana Pemanfaatan dan Usaha Kawasan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan pada FGD II KRITERIA

Lebih terperinci

LUAS KAWASAN (ha)

LUAS KAWASAN (ha) 1 2 3 Berdasarkan Revisi Pola Ruang Substansi Kehutanan sesuai amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang mengalami perubahan yang telah disetujui Menteri Kehutanan melalui Keputusan No. 936/Kpts-II/2013

Lebih terperinci

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

Dr. Ir. Sukardi, M.Si DATA MENCERDASKAN BANGSA Disampaikan Pada Acara : Rapat Koordinasi Pembangunan antara Gubernur dengan Bupati/Walikota dan SKPD Provinsi Kalimantan Tengah Di Aula Serba Guna BAPPEDA Provinsi Kalteng, 12

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS

Lebih terperinci

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik 1 Implementasi Sebagai bagian dari proses/siklus kebijakan (part of the stage of the policy process). Sebagai suatu studi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. 29/03/Th. XIX, 15 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 RUPIAH TERAPRESIASI 3,06 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terapresiasi 3,06 persen

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI Persiapan Penyusunan Laporan kepada Presiden RI 18 September 2012 Agenda 1 Status Realisasi Agustus 2012 2 Kendala

Lebih terperinci