KATA PENGANTAR. Jakarta, November Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan TTD

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur ke Hadlirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan tahun 2010 ini dapat tersusun dan selesai pada waktunya. Penyusunan Buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan tahun 2010 ini merupakan publikasi lanjutan dari buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan sebelumnya dan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan data tentang Kesatuan Pengelolaan Hutan yang meliputi data informasi perkembangan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan baik KPHP, KPHL maupun KPHK, KPH Model di seluruh Indonesia serta kelembagaan KPH. Data baru yang disajikan pada buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Tahun 2010 ini antara lain penetapan wilayah yang telah ditandatangani Menteri Kehutanan. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku Data dan Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan ini. Kami menyadari adanya berbagai kekurangan dalam buku ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi acuan dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan kehutanan ke depan khususnya yang terkait dengan perencanaan pengelolaan hutan. Jakarta, November 2010 Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan TTD Ir. Is Mugiono, MM NIP i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR LAMPIRAN. i ii iii iv I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan. 2 II. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN... 3 III. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH.. 4 A. Pembentukan Wilayah KPHL dan KPHP Provinsi. 4 B. Perkembangan Pembentukan Wilayah KPHK. 10 C. Perkembangan Pembentukan Wilayah KPH Model. 12 D. Perkembangan Kelembagaan Wilayah. 15 LAMPIRAN-LAMPIRAN.. 16 ii

4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Matrik Rincian Perkembangan Pembangunan KPH... 4 Tabel 2. Perkembangan Penetapan KPH s/d November Tabel 3. Perkembangan Penetapan KPH Konservasi s/d November Tabel 4. Perkembangan Penetapan KPH Model per Provinsi s/d November Tahun iii

5 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Tabel 5. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Utara Tabel 6. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Barat.. 17 Tabel 7. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Jambi Tabel 8. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Selatan 18 Tabel 9. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tabel 10. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Bengkulu Tabel 11. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Lampung Tabel 12. Rincian Luas dan Fungsi KPHP Provinsi D.I Yogyakarta Tabel 13. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Bali Tabel 14. Rincian Luas dan Fungsi PHP dan KPHL di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tabel 15. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Kalimantan Barat 21 Tabel 16. Tabel 17. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Kalimantan Selatan Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Tenggara Tabel 18. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Gorontalo Tabel 19. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Tengah 23 Tabel 20. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Barat Tabel 21. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Utara Tabel 22. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Maluku Tabel 23. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Maluku Utara Tabel 24. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Papua Barat. 25 Tabel 25. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Papua Tabel 26. Rincian Luas dan Fungsi KPHP dan KPHL Provinsi Nusa Tenggara Timur Peta-peta iv

6 DAFTAR PETA 1 2 Peta Penetapan Wilayah KPH (KPHP dan KPHL) seluruh Indonesia Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Utara 3 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Barat 4 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Jambi 5 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sumatera Selatan 6 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 7 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Bengkulu 8 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Lampung 9 Peta Penetapan KPHP Provinsi DI Yogyakarta 10 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Bali 11 Peta Penetapan KPHP dan KPHL di Provinsi Nusa Tenggara Barat 12 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Kalimantan Barat 13 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Kalimantan Selatan 14 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Tengah 15 Peta Penetapan KPHP dan KPHL di Provinsi Sulawesi Tenggara 16 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Utara 17 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Sulawesi Barat 18 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Gorontalo 19 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Maluku 20 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Maluku Utara 21 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Papua 22 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Papua Barat 22 Peta Penetapan KPHP dan KPHL Provinsi Nusa Tenggara Timur Peta Penetapan Wilayah KPHK seluruh Indonesia Peta Penetapan KPH Konservasi TN Berbak 25 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Ujung Kulon 26 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Gunung Halimun Salak 27 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Meru Betiri 28 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Alas Purwo 29 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Bali Barat 30 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Gunung Rinjani 31 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Tanjung Puting 32 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Kutai 33 Peta Penetapan KPH Konservasi TN Bunaken Peta Penetapan Wilayah KPH Model seluruh Indonesia Peta Penetapan KPH Model Madina 36 Peta Penetapan KPH Model Sijunjung 37 Peta Penetapan KPH Model Tasik Besar Serkap 38 Peta Penetapan KPH Model Sungai Beram Hitam 39 Peta Penetapan KPH Model Muko-Muko 40 Peta Penetapan KPH Model Sungai Sembulan 41 Peta Penetapan KPH Model Lakitan 42 Peta Penetapan KPH Model Lalan 43 Peta Penetapan KPH Model Reg 47 Way Terusan 44 Peta Penetapan KPH Model Bali Barat 45 Peta Penetapan KPH Model Rinjani Barat v

7 46 Peta Penetapan KPH Model Rote Ndao 47 Peta Penetapan KPH Model Sintang 48 Peta Penetapan KPH Model Tarakan 49 Peta Penetapan KPH Model Banjar 50 Peta Penetapan KPH Model Pohuwato 51 Peta Penetapan KPH Model Poigar 52 Peta Penetapan KPH Model Dampelas Tinombo 53 Peta Penetapan KPH Model Unit III Lakompa 54 Peta Penetapan KPH Model Budong Lebbo 55 Peta Penetapan KPH Model Wae Sapalewa 56 Peta Penetapan KPH Model Gunung Sinopa 57 Peta Penetapan KPH Model Yapen vi

8 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai pasal 4 Undang-Undang 41 tahun 1999 tentang Kehutanan disebutkan bahwa semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Selanjutnya penguasaan hutan oleh Negara tersebut memberi wewenang kepada Pemerintah untuk : 1. Mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan. 2. Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan. 3. Mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan-perbuatan hukum mengenai kehutanan. Pengurusan hutan tersebut di atas bertujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya serta serbaguna dan lestari untuk kemakmuran rakyat. Pengurusan tersebut meliputi kegiatan penyelenggaraan : 1. Perencananaan Kehutanan. 2. Pengelolaan hutan. 3. Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan, serta penyuluhan kehutanan. 4. Pengawasan. Sedangkan pengelolaan hutan sendiri, mencakup hal-hal : 1. Tata Hutan. 2. Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan. 3. Pemanfaatan hutan. 4. Penggunaan Kawasan Hutan. 5. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. 6. Perlindungan dan Konservasi Alam. Dalam menyelenggarakan pengelolaan hutan untuk mencapai kelestarian hutan dibutuhkan unit-unit pengelolaan hutan atau Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan organisasi pengelolanya di tingkat tapak (lapangan), sesuai peraturan perundangan yang ada organisasi pengelola ini merupakan organisasi pemerintah. Untuk mewujudkan pembangunan KPH terdapat 2 (dua) hal penting, yaitu : 1. Kebijakan tentang pembentukan wilayah KPH. 2. Kebijakan tentang pedoman untuk membentuk organisasi/kelembagaan KPH. 1

9 B. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Buku Data Informasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) tahun 2010 ini adalah untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan seluruh proses serta tahapan dan perkembangan pembangunan KPH di seluruh Indonesia. Sedang tujuan yang ingin dicapai dengan penyusunan buku ini adalah agar tercapainya transparansi data dan informasi tentang pembangunan KPH seluruh Indonesia sehingga publik dapat lebih mudah memperoleh data dan informasi tentang pembangunan KPH. 2

10 II. PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN KPH Beberapa peraturan perundangan yang berkaitan dengan pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan mulai dari Undang-Undang (UU), Peraturan Pemarintah (PP) sampai dengan Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut). Untuk lebih lengkapnya peraturan yang terkait dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2. Undang- Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. 3. Undang-Undang No. 32 tahun tentang Pemerintahan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 5. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. 6. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota. 7. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 8. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan. 9. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). 3

11 III. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KPH Dalam rangkaian membangun KPH sesuai peraturan yang ada meliputi 2 aspek penting yaitu pembentukan wilayah KPH dan penyiapan kelembagaan KPH. Pembentukan wilayah mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2009. Pembentukan wilayah kph tersebut meliputi : a. Pembentukan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi. b. Pembentukan wilayah KPHK. c. Dalam rangka persiapan kelembagaan KPH dapat ditetapkan wilayah KPH model. Dalam bab ini perkembangan pembangunan KPH yang akan disajikan adalah : a. Perkembangan pembentukan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi. b. Perkembangan pembentukan wilayah KPHK. c. Perkembangan penetapan wilayah KPH Model. d. Perkembangan kelembagaan KPH. A. Pembentukan Wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Proses pembentukan Wilayah KPH sesuai proses sebagaimana Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2009 s/d November 2010 sebagai berikut : a. Belum menyusun Rancang Bangun, 1 Provinsi (Kalimantan Tengah). b. Telah menyusun Rancang Bangun, belum mendapat arahan pencadangan, 2 Provinsi (Aceh, Kalimantan Timur). c. Telah menyusun Rancang Bangun, telah mendapatkan arahan pencadangan, namun belum mengusulkan penetapan wilayah KPH, 2 Provinsi (Riau, Kepulauan Riau ). d. Telah mendapat usulan penetapan wilayah KPH, 1 Provinsi (Sulawesi Selatan ). e. Telah penetapan wilayah KPH, 22 Provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, DI.Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Papua, Papua Barat). 4

12 Proses pembentukan Wilayah KPH secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Matrik Perkembangan Pembentukan Wilayah KPH No. Provinsi Rancang Bangun Arahan Pencadangan Pembentukan (Usulan Penetapan) Penetapan Wilayah KPH 1 Aceh V Sumut V V V V 3 Riau V V Sumbar V V V V 5 Kep. Riau V V Jambi V V V V 7 Sumsel V V V V 8 Bengkulu V V V V 9 Babel V V V V 10 Lampung V V V V 11 DIY V* V* V V 12 Kalbar V V V V 13 Kalteng Kaltim V Kalsel V V V V 16 Sulsel V V V - 17 Sulbar V V V V 18 Sultra V V V V 19 Sulteng V V V V 20 Sulut V V V V 21 Gorontalo V V V V 5

13 No. Provinsi Rancang Bangun Arahan Pencadangan Pembentukan (Usulan Penetapan) Penetapan Wilayah KPH 22 Bali V V V V 23 NTB V V V V 24 NTT V V V V 25 Maluku V V V V 26 Maluku Utara V V - V** 27 Papua V V V V 28 Papua Barat V V V V JUMLAH Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Ditjen Planologi Kehutanan), 2010 Catatan : - (*) Provinsi DIY (penetapan 2007) tanpa proses rancang bangun dan arahan pencadangan - (**) Provinsi Maluku Utara Penetapan Wilayah KPHnya langsung oleh Menteri Kehutanan (mengikuti pasal 13 Permenhut P.6/Menhut-II/2009), karena sudah lebih dari 6 bulan semenjak arahan pencadangan belum mengusulkan penetapnnya Rincian pembentukan wilayah KPH tiap provinsi seluruh Indonesia sampai dengan November 2010 dapat dilihat pada tabel 2 sedangkan rincian jumlah unit KPH setiap provinsi dapat dilihat pada lampiran. 6

14 Tabel 2. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH S/D NOVEMBER 2010 NO PROVINSI RANCANG ARAHAN PENCADANGAN KPH USULAN PENETAPAN KPH PENETAPAN KPH BANGUN KPH Surat Luas (ha) Surat Luas (ha) Surat Keputusan Luas (ha) 1 Aceh Sumatera Utara S.643/VII-WP3H/2009 KPHP 19 unit = No. 522/718 KPHP 19 unit = SK.102/Menhut-II/2010 KPHL 14 unit = Juli 2009 KPHL 16 unit = Januari 2010 KPHL 14 unit = Maret 2010 KPHP 19 unit = Jumlah = Jumlah = Jumlah = Sumatera Barat S.603/VII-PW/2008 KPHP 4 unit = S.522.1/1948/Dishut/2009 KPHP 4 unit = SK.798/Menhut-II/2009 KPHP 4 unit = Oktober 2008 KPHL 5 unit = Juli 2009 KPHL 5 unit = Desember 2009 KPHL 7 unit = Jumlah = Jumlah = Jumlah = Riau Kepulauan Riau S.257/VII-WP3H/2010 KPHP 4 unit = Mei 2010 KPHL 2 unit = Jumlah = Jambi S.811/VII-WP3H/2009 KPHP 16 unit = No.522/167/1/Dishut/2010 KPHP 16 unit = SK.77/Menhut-II/2010 KPHL 1 unit = September 2009 KPHL 1 unit = Januari 2010 KPHL 1 unit = Februari 2010 KPHP 16 unit = Jumlah = Jumlah = Jumlah = Bengkulu S.259/VII-PW/2007 KPHP 2 unit = No /019/Dishut KPHP 2 unit = ,00 SK.91/Menhut-II/2010 KPHP 2 unit = April 2007 KPHL 3 unit = Januari 2010 KPHL 5 unit = ,00 19 Pebruari 2010 KPHL 5 unit = Jumlah = Jumlah ,00 Jumlah =

15 NO PROVINSI RANCANG ARAHAN PENCADANGAN KPH USULAN PENETAPAN KPH PENETAPAN KPH BANGUN KPH Surat Luas (ha) Surat Luas (ha) Surat Keputusan Luas (ha) 8 Bangka Belitung S.810/VII-WP3H/2009 KPHP 11 unit = No. 522/422/Dishut KPHP 11 unit = SK.797/Menhut-II/2009 KPHP 11 unit = September 2009 KPHL 2 unit = Oktober 2009 KPHL 2 unit = 7 Desember 2009 KPHL 2 unit = Jumlah = Jumlah Jumlah = Sumatera Selatan S.368/VII-WP3H/2007 KPHP 10 unit = No. 522/0064/Hut/2010 KPHP 13 unit = ,00 SK.76/Menhut-II/2010 KPHL 10 unit = April 2009 KPHL 10 unit = Januari 2010 KPHL 11 unit = ,00 10 Februari 2010 KPHP 14 unit = Jumlah = Jumlah ,00 Jumlah = Lampung S.260/VII-PW/2007 KPHP 6 unit = No. 522/4577/III.16/2009 KPHP 5 unit = ,00 SK.68/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = April 2007 KPHL 6 unit = Desember 2009 KPHL 11 unit = ,80 28 Januari 2010 KPHL 9 unit = Jumlah = Jumlah = ,00 Jumlah = DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah D.I. Yogyakarta - Tdk melalui arahan No.522/5083 KPH 1 unit = ,00 SK.439/Menhut-II/2007 KPH 1 unit = ,60 pencadangan 7 Desember Desember Jawa Timur Bali S.370/VII-PW/2007 KPHL 3 unit = No. 522/1449/Dishut-2 KPHL 3 unit = ,62 SK.800/Menhut-VII/2009 KPHL 3 unit = ,42 18 Juni 2007 Jumlah = Desember 2009 KPHK 1 unit = 1.373,50 7 Desember 2009 KPHK 1 unit = 1.373,50 Jumlah = ,12 Jumlah = ,92 18 Nusa S.371/VII-PW/2007 KPHP 12 unit = No.522/935/Plan/Dishut KPHP 11 unit ,38 SK.337/Menhut-VII/2009 KPHP 12 unit = Tenggara Barat 18 Juni 2007 KPHL 11 unit = September 2008 KPHL 12 unit = ,92 KPHL 11 unit = Jumlah = Jumlah = ,30 15 Juni 2009 Jumlah =

16 NO PROVINSI RANCANG ARAHAN PENCADANGAN KPH USULAN PENETAPAN KPH PENETAPAN KPH BANGUN KPH Surat Luas (ha) Surat Luas (ha) Surat Keputusan Luas (ha) 19 Nusa - S. 1089/VII-WP3H/2009 KPHP 6 unit = No.BU.522/01/DISHUT/2010 KPHP 7 unit = SK.591/Menhut-II/2010 KPHP 9 unit = Tenggara Timur 11 Desember 2009 KPHL 11 unit = Januari 2010 KPHL 10 unit = Oktober 2010 KPHL 13 unit = Jumlah = Jumlah = Jumlah = Kalimantan S.444/VII-PW/2008 KPHP 34 unit = No.522/4597/DISHUT/2009 KPHP 29 unit = ,00 SK.67/Menhut-II/2010 KPHP 29 unit = Barat 13 Oktober 2008 KPHL 4 unit = Desember 2009 KPHL 4 unit = ,00 28 Januari 2010 KPHL 5 unit = Jumlah = Jumlah ,00 Jumlah = Kalimantan Tengah 22 Kalimantan Timur - 23 Kalimantan S.370/VII-WP3H/2009 KPHP 7 unit = No. 522/00354/Eko KPHP 7 unit = ,47 SK.78/Menhut-II/2010 KPHP 7 unit = Selatan 30 April 2009 KPHL 3 unit = Maret 2010 KPHL 3 unit = ,82 10 Februari 2010 KPHL 3 unit = Jumlah = Jumlah = ,29 Jumlah = Gorontalo S.261/VII-PW/2007 KPHP 4 unit = No. 522/Huttam.3/973/XII/2009 KPHP 6 unit = ,60 SK.65/Menhut-II/2010 KPHP 4 unit = April 2007 KPHL 3 unit = Desember 2009 KPHL 1 unit = ,61 28 Januari 2010 KPHL 3 unit = Jumlah = Jumlah = ,21 Jumlah = Sulawesi S.206/VII-PW/2007 KPHP 4 unit = No. 522-II-/2710/Sekr KPHP 6 unit SK.796/Menhut-II/2009 KPHP 5 unit = Utara 4 April 2007 KPHL 3 unit = Oktober 2009 KPHL 3 unit 7 Desember 2009 KPHL 4 unit = Jumlah = Jumlah = Sulawesi Tengah S.443/VII-PW/2008 KPHP 15 unit = No. 522/53/DISHUTDA KPHP 13 unit = ,00 SK.79/Menhut-II/2010 KPHL 5 unit = Juli 2008 KPHL 9 unit = Januari 2010 KPHL 8 unit = ,00 10 Februari 2010 KPHP 16 unit = Jumlah = Jumlah ,00 Jumlah =

17 NO PROVINSI RANCANG ARAHAN PENCADANGAN KPH USULAN PENETAPAN KPH PENETAPAN KPH BANGUN KPH Surat Luas (ha) Surat Luas (ha) Surat Keputusan Luas (ha) 27 Sulawesi Selatan S.361/VII-PW/2008 KPHP 6 unit = Juni 2008 KPHL 16 unit = Jumlah = Sulawesi Tenggara S.480/VII-PW/2007 KPHP 17 unit = No.522/4839 KPHP 12 unit = ,35 SK.338/Menhut-VII/2009 KPHP 15 unit = Juli 2007 KPHL 11 unit = September 2008 KPHL 13 unit = ,68 KPHL 10 unit = Jumlah = KPHK 1 unit = 7.877,00 15 Juni 2009 Jumlah = Jumlah = ,03 29 Sulawesi Barat S.362/VII-PW/2008 KPHP 3 unit = No.522.2/001/I/Dishutbun KPHP 3 unit = ,00 SK.799/Menhut-II/2009 KPHP 3 unit = Juni 2008 KPHL 8 unit = Januari 2008 KPHL 8 unit = ,00 7 Desember 2009 KPHL 10 unit = Jumlah = KPHK 2 unit = ,00 Jumlah = Jumlah = ,00 30 Maluku S.262/VII-PW/2007 KPHP 16 unit = No. 522/3049 SK.66/Menhut-II/2010 KPHP 17 unit = April 2007 KPHL 2 unit = Desember Januari 2010 KPHL 5 unit = Jumlah = Unit Jumlah = Maluku Utara S.369/VII-WP3H/2009 KPHP 11 unit = Belum ada usulan penetapan SK.73/Menhut-II/2010 KPHP 11 unit = April 2009 KPHL 5 unit = Februari 2010 KPHL 5 unit = Jumlah = Jumlah = Papua S.560/VII-PW/2008 KPHP 31 unit = No.522/518/SET/2009 KPHP 31 unit = SK.481/Menhut-II/2009 KPHP 31 unit = September 2008 KPHL 25 unit = Februari 2009 KPHL 25 unit = KPHL 25 unit = Jumlah = Jumlah = Agustus 2009 Jumlah =

18 NO PROVINSI RANCANG ARAHAN PENCADANGAN KPH USULAN PENETAPAN KPH PENETAPAN KPH BANGUN KPH Surat Luas (ha) Surat Luas (ha) Surat Keputusan Luas (ha) 33 Papua Barat S.604/VII-PW/2008 KPHP 16 unit = No.522/182/GPB/2009 KPHP 16 unit = ,00 SK.744/Menhut-II/2009 KPHP 16 unit = Oktober 2008 KPHL 5 unit = Maret 2009 KPHL 5 unit = ,00 19 Oktober 2009 KPHL 5 unit = Jumlah = Jumlah = ,00 Jumlah = Jumlah ,

19 B. Perkembangan Pembentukan Wilayah KPHK Perkembangan pembentukan Wilayah KPHK sampai dengan bulan November 2010 adalah sebagai berikut: 1. TN. Meru Betiri 2. TN. Alas Purwo 3. TN. Bali Barat 4. TN. Bunaken 5. TN. Gunung Halimun Salak 6. TN. Berbak 7. TN. Ujung Kulon 8. TN. Kutai 9. TN. Tanjung Puting 10. TN. Gunung Rinjani Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. 12

20 Tabel 3. PERKEMBANGAN PENETAPAN WILAYAH KPH KONSERVASI S/D NOVEMBER 2010 NO PROVINSI KPHK KABUPATEN/KOTA RANCANG BANGUN KPHK ARAHAN PENCADANGAN KPHK PENETAPAN KPHK Surat Keputusan Luas (ha) 1 Jambi TN. BERBAK Kab. Muaro Jambi Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 774/Menhut-II/ ,00 Kab. Tanjung Jabung Timur No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Banten TN UJUNG KULON Kab. Pandeglang Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 775/Menhut-II/ ,00 No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Banten TN GUNUNG HALIMUN SALAK Kab. Lebak Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 776/Menhut-II/2009 Jawa Barat No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember 2009 Kab. Bogor dan Kab. Sukabumi 21 Oktober Desember ,00 4 Jawa Timur TN MERU BETIRI Kab. Jember dan Kab. Banyuwangi Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 779/Menhut-II/ ,00 No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Jawa Timur TN ALAS PURWO Kab. Banyuwangi Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 801/Menhut-II/ ,00 No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Bali TN BALI BARAT Kab. Buleleng Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 780/Menhut-II/ ,89 Kab. Jembrana No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember NTB TN GUNUNG RINJANI Kab. Lombok Barat, Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 781/Menhut-II/ ,00 Kab. Lombok Timur No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember 2009 Kab. Lombok Tengah 21 Oktober Desember Kalimantan Tengah TN TANJUNG PUTING Kab. Kotawaringin Barat Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 777/Menhut-II/ ,00 Kab. Kotawaringin Timur No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Kalimantan Timur TN KUTAI Kab. Kutai Tengah Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 778/Menhut-II/ ,00 Kab. Kutai Timur No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember Sulawesi Utara TN BUNAKEN Kab. Minahasa Surat Dirjen PHKA Surat Dirjen Planologi Kehutanan SK. 782/Menhut-II/ ,00 Kota Manado No. S.482/IV-KK/2009 No. S. 1062/VII-WP3H/ Desember Oktober Desember

21 C. Perkembangan Pembentukan Wilayah KPH Model Perkembangan penetapan wilayah KPH Model sampai dengan bulan November 2010 adalah sebagai berikut : 1. KPHP Model Dampelas Tinombo, Provinsi Sulawesi Tengah (lintas Kabupaten) 2. KPHL Model Rinjani Barat, Provinsi NTB (lintas Kabupaten) 3. KPHL Model Bali Barat, Provinsi Bali (lintas Kabupaten) 4. KPHP Model Banjar, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan 5. KPHP Model Reg 47 Way Terusan, Kab. Lampung Tengah, Provinsi Lampung 6. KPHP Model Sintang, Kab. Sintang, Provinsi Kalimantan Barat 7. KPHL Model Sungai Bram Hitam, Kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi 8. KPHP Model Yapen, Kab. Yapen, Provinsi Provinsi Papua 9. KPHP Model Lakitan, Kab. Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan 10. KPHP Model Lalan, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan 11. KPHL Model Tarakan, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur 12. KPHP Model Poigar, Provinsi Sulawesi Utara (lintas Kabupaten) 13. KPHP Model Buton, Kab Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara 14. KPHP Model Sungai Sembulan, Kab Bangka Tengah, Provinsi Babel 15. KPHP Model Muko-Muko, Kab Muko-Muko, Provinsi Bengkulu 16. KPHL Model Sijunjung, Kab Sijunjung, Provinsi Sumbar. 17. KPHP Model Mandailing Natal, Kab Madina, Provinsi Sumut. 18. KPHP Model Rote Ndao, Kab Rote Ndao, Provinsi NTT. 19. KPHL Model Unit III Pahuwato, Kab. Pahuwato, Provinsi Gorontalo 20. KPHP Model Budong Lebbo, Kab Mamuju, Provinsi Sulbar 21. KPHP Model Wae Sapalewa, Kab. Maluku Tengah, Provinsi Maluku 22. KPHP Model Gunung Sinopa, Kab. Halmahera Tengah dan Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (lintas Kabupaten) 23. KPHP Model Tasik Besar Serkap, Provinsi Riau (lintas Kabupaten) Untuk lebih lengkapnya perkembangan KPH Model tiap provinsi dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini :

22 Tabel 4. PERKEMBANGAN PENETAPAN KPH MODEL S/D NOVEMBER 2010 NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/KOTA Surat Keputusan Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Luas Total (ha) 1 SUMATERA UTARA KPHP MODEL MADINA Kab. Mandailing Natal SK. 332/Menhut-II/ Mei SUMATERA BARAT KPHP MODEL SIJUNJUNG Kab. Sijunjung SK. 331/Menhut-II/ Mei RIAU KPHP MODEL TASIK BESAR SERKAP Kab. Pelalawan dan Kab. Siak SK. 509/Menhut-VII/ September 2010 (HPK) 4 JAMBI KPHP MODEL SUNGAI BERAM HITAM Kab. Tanjung Jabung Barat SK. 787/Menhut-II/ Desember BENGKULU KPHP MODEL MUKO-MUKO Kab. Muko-Muko SK. 330/Menhut-II/ Mei BANGKA BELITUNG KPHP MODEL SUNGAI SEMBULAN Kab. Bangka Tengah SK. 329/Menhut-II/ Mei SUMATERA SELATAN KPHP MODEL LAKITAN Kab. Musi Rawas SK. 790/Menhut-II/ Desember 2009 KPHP MODEL LALAN Kab. Musi Banyuasin SK. 789/Menhut-II/ Desember LAMPUNG KPHP MODEL REG. 47 WAY TERUSAN Kab. Lampung Tengah SK. 794/Menhut-II/ Desember 2009 PENETAPAN KPH MODEL Luas (ha) 22

23 NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/KOTA Surat Keputusan PENETAPAN KPH MODEL Hutan Lindung Hutan Produksi Luas (ha) Hutan Produksi Terbatas Luas Total (ha) 9 BALI KPHL MODEL BALI BARAT Kab. Jembrana SK. 784/Menhut-II/ Kab. Buleleng 7 Desember 2009 Kab. Tabanan 10 NTB KPHL MODEL RINJANI BARAT Kab. Lombok Barat dan SK. 785/Menhut-II/ Kab. Lombok Utara 7 Desember NTT KPHP MODEL ROTE NDAO Kab. Rote Ndao SK. 333/Menhut-II/ Mei KALIMANTAN BARAT KPHP MODEL SINTANG Kab. Sintang SK. 791/Menhut-II/ Desember KALIMANTAN TIMUR KPHL MODEL TARAKAN Kota Tarakan SK. 783/Menhut-II/ Desember KALIMANTAN SELATAN KPHP MODEL BANJAR Kab. Banjarbaru SK. 793/Menhut-II/ Desember GORONTALO KPHP MODEL POHUWATO Kab. Pohuwato SK. 334/Menhut-II/ Mei SULAWESI UTARA KPHP MODEL POIGAR Kab. Bolaang Mongondow dan SK. 788/Menhut-II/ Kab. Minahasa Selatan 7 Desember SULAWESI TENGAH KPHP MODEL DAMPELAS TINOMBO Kab. Donggala dan SK. 792/Menhut-II/ Kab. Parigi Moutong 7 Desember SULAWESI TENGGARA KPHP MODEL UNIT III LAKOMPA Kab. Buton SK. 795/Menhut-II/ Desember SULAWESI BARAT KPHP MODEL BUDONG LEBBO Kab. Mamuju SK. 335/Menhut-II/ Mei

24 PENETAPAN KPH MODEL Luas (ha) NO PROVINSI KPH MODEL KABUPATEN/KOTA Surat Keputusan Hutan Hutan Hutan Luas Total (ha) Produksi Lindung Produksi Terbatas 20 MALUKU KPHP MODEL WAE SAPALEWA Kab. Maluku Tengah SK. 336/Menhut-II/ Mei MALUKU UTARA KPHP MODEL GUNUNG SINOPA Kab. Halmahera Utara dan SK. 337/Menhut-II/ Kota Tidore Kepulauan 25 Mei PAPUA KPHP MODEL YAPEN Kab. Kepulauan Yapen SK. 786/Menhut-II/ Desember

25 D. Perkembangan Kelembagaan KPH Terdapat beberapa hal penting dalam upaya merealisasikan kelembagaan KPH di tingkat tapak, yaitu melalui pendekatan sebagai berikut : 1. Setiap wilayah KPH dibentuk Institusi Pengelola (pasal 32 PP. 44 tentang Perencanaan Hutan). 2. Dalam rangka pembentukan kelembagaan KPH secara nyata di lapangan perlu dipayungi oleh peraturan perundangan pedoman kelembagaan KPH. 3. Sambil menunggu terbitnya pedoman dilakukan penyiapan kelembagaan KPH didekati dengan pengembangan KPH persiapan dalam bentuk KPH Model pada setiap provinsi di luar wilayah yang sudah ada Perhutani. 4. Penetapan KPH Model pada dasarnya memperhatikan pertimbangan dan atau usulan daerah (Prov dan Kabupaten/Kota). 5. Wilayah KPH Model diharapkan menjadi lokasi prioritas pembentukan kelembagaan KPH (setelah pedoman Organisasi KPH tersedia). Karena telah tersedia dukungan data/informasi potensi, rencana tindak, kondisi sosial ekonomi sekitar kawasan dll. 6. Beberapa wilayah KPH yang telah merintis kelembagaan KPH dalam bentuk UPTD : KPH DI Yogyakarta KPHL Bali Barat, Bali Tengah dan Bali Timur KPHP Dampelas Tinombo, Sulteng KPHP Banjar, Kalsel KPHP Lampung Tengah, Lampung KPHL Rinjani Barat, NTB KPHP Pohuwato, Gorontalo KPHL Tarakan, Kaltim KPHP Mapili, Sulbar KPHP Lakitan, Sumsel KPHP Lalan, Sumsel KPHL Bram Hitam, Jambi KPHL Batutegi, Lampung 16

26 LAMPIRAN

27 Tabel 5. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sumatera Utara NO UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT II ± ± ± ± KPHL 2 UNIT VII ± ± 0 ± ± KPHL 3 UNIT VIII ± ± ± 0 ± KPHL 4 UNIT XIII ± ± ± ± KPHL 5 UNIT XIV ± ± ± ± KPHL 6 UNIT XIX ± ± 0 ± 0 ± KPHL 7 UNIT XVI ± ± ± 0 ± KPHL 8 UNIT XVIII ± ± 0 ± 607 ± KPHL 9 UNIT XXII ± ± ± 0 ± KPHL 10 UNIT XXIII ± ± ± 0 ± KPHL 11 UNIT XXV ± ± ± ± KPHL 12 UNIT XXVI ± ± ± ± KPHL 13 UNIT XXX ± ± ± ± KPHL 14 UNIT XXXII ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 16 UNIT III ± ± 0 ± ± KPHP 17 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 18 UNIT IX ± ± ± ± KPHP 19 UNIT V ± ± ± ± KPHP 20 UNIT VI ± 0 ± 0 ± ± KPHP 21 UNIT X ± ± ± 0 ± KPHP 22 UNIT XI ± ± ± ± KPHP 23 UNIT XII ± ± ± ± KPHP 24 UNIT XV ± ± ± 0 ± KPHP 25 UNIT XVII ± ± ± ± KPHP 26 UNIT XX ± ± ± ± KPHP 27 UNIT XXI ± ± ± ± KPHP 28 UNIT XXIV ± ± ± ± KPHP 29 UNIT XXIX ± ± ± ± KPHP 30 UNIT XXVII ± ± 0 ± ± KPHP 31 UNIT XXVIII ± ± ± ± KPHP 32 UNIT XXXI ± ± ± ± KPHP 33 UNIT XXXIII ± ± ± ± KPHP Jumlah KPHP JUMLAH KPHL DAN KPHP Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital ± ± ± ± ± ± ± ± Tabel 6. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sumatera Barat NO UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1 Unit I ± ± ± ± KPHL 2 Unit II ± ± ± ± KPHL 3 Unit III ± ± ± ± KPHL 4 Unit IV ± ± ± ± KPHL 5 Unit V ± ± ± ± KPHL 6 Unit VI ± ± ± ± KPHL 7 Unit VII ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± Unit VIII ± 0 ± ± ± KPHP 9 Unit IX ± ± ± 0 ± KPHP 10 Unit X ± 0 ± 0 ± ± KPHP 11 Unit XI ± ± 0 ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± ± ± LUAS TOTAL (Ha) ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital 6

28 Tabel 7. Rincian Luas dan Fungsi Kawasan Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Jambi NO. UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN LUAS (Ha) JENIS KPH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) 1 UNIT XVII ± ± 0 ± 0 ± KPHL mlah KPHL ± ± 0 ± 0 ± UNIT I ± 0 ± 0 ± ± KPHP 3 UNIT II ± 0 ± 0 ± ± KPHP 4 UNIT III ± ± 0 ± ± KPHP 5 UNIT IV ± 0 ± 0 ± ± KPHP 6 UNIT V ± ± ± ± KPHP 7 UNIT VI ± ± ± ± KPHP 8 UNIT VII ± ± ± ± KPHP 9 UNIT VIII ± 0 ± ± ± KPHP 10 UNIT IX ± ± ± ± KPHP 11 UNIT X ± 0 ± ± ± KPHP 12 UNIT XI ± 0 ± ± ± KPHP 13 UNIT XII ± 0 ± ± ± KPHP 14 UNIT XIII ± ± ± ± KPHP 15 UNIT XIV ± ± 0 ± ± KPHP 16 UNIT XV ± 0 ± 0 ± ± KPHP 17 UNIT XVI ± 0 ± ± ± KPHP mlah KPHP ± ± ± ± KPHL dan KPHP ± ± ± ± Tabel 8. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sumatera Selatan NO. UNIT AWASAN HUTAN LUAS (Ha) JENIS KPH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) 1 UNIT I ± ± 0 ± ± KPHL 2 UNIT IX ± ± ± ± KPHL 3 UNIT X ± ± 0 ± 0 ± KPHL 4 UNIT XI ± ± ± 0 ± KPHL 5 UNIT XII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 6 UNIT XIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 7 UNIT XV ± ± ± 0 ± KPHL 8 UNIT XVI ± ± 0 ± 0 ± KPHL 9 UNIT XVII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 10 UNIT XVIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL JUMLAH KPHL ± UNIT II ± 0 ± 0 ± ± KPHP 12 UNIT III ± 0 ± 0 ± ± KPHP 13 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 14 UNIT V ± 0 ± ± ± KPHP 15 UNIT VI ± 0 ± 0 ± ± KPHP 16 UNIT VII ± 0 ± 0 ± ± KPHP 17 UNIT VIII ± ± ± - ± KPHP 18 UNIT XIV ± ± ± ± KPHP 19 UNIT XIX ± ± ± ± KPHP 20 UNIT XX ± 0 ± 0 ± ± KPHP 21 UNIT XXI ± 0 ± ± ± KPHP 22 UNIT XXII ± ± 0 ± ± KPHP 23 UNIT XXIII ± ± 0 ± ± KPHP 24 UNIT XXIV ± ± 0 ± ± KPHP JUMLAH KPHP JUMLAH KPHL DAN KPHP ± ± ± ± ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital 7

29 Tabel 9. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung NO UNIT KPH AWASAN HUTAN LUAS (Ha) JENIS KPH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) 1 Unit X ± ± 0 ± ± KPHL 2 Unit XII ± ± 0 ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± 0 ± ± Unit I ± ± 0 ± ± KPHP 4 Unit II ± ± 0 ± ± KPHP 5 Unit III ± ± 0 ± ± KPHP 6 Unit IV ± ± 0 ± ± KPHP 7 Unit V ± ± 0 ± ± KPHP 8 Unit VI ± ± 0 ± ± KPHP 9 Unit VII ± ± 0 ± ± KPHP 10 Unit VIII ± ± 0 ± ± KPHP 11 Unit IX ± ± 0 ± ± KPHP 12 Unit XI ± ± 0 ± ± KPHP 13 Unit XIII ± ± 0 ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± 0 ± ± LUAS TOTAL (Ha) ± ± 0 ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital Tabel 10. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Bengkulu NO. UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1. UNIT III ± ± ± 0 ± KPHL 2. UNIT IV ± ± ± 0 ± KPHL 3. UNIT V ± ± ± ± KPHL 4. UNIT VI ± ± ± ± KPHL 5. UNIT VII ± ± 0 ± 0 ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± 0 ± ± ± KPHP 7. UNIT II ± 0 ± ± ± KPHP Jumlah KPHP ± 0 ± ± ± JUMLAH KPHL DAN KPHP (Ha± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital Tabel 11. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Lampung NO. UNIT KPH AWASAN HUTAN LUAS (Ha) JENIS KPH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) 1 UNIT II ± ± 0 ± 0 ± KPHL 2 UNIT VII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 3 UNIT VIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 4 UNIT IX ± ± 0 ± 0 ± KPHL 5 UNIT X ± ± 0 ± 0 ± KPHL 6 UNIT XI ± ± 0 ± 0 ± KPHL 7 UNIT XII ± ± 0 ± ± KPHL 8 UNIT XIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 9 UNIT XV ± ± 0 ± 0 ± KPHL Jumlah KPHL ± ± 0 ± ± UNIT I ± ± ± 0 ± KPHP 11 UNIT III ± ± 0 ± ± KPHP 12 UNIT IV ± 0 ± 0 ± ± KPHP 13 UNIT V ± 0 ± 0 ± ± KPHP 14 UNIT VI ± ± 0 ± ± KPHP 15 UNIT XIV ± ± 0 ± ± KPHP 16 UNIT XVI ± 0 ± 0 ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± ± ± LUAS TOTAL (Ha) ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital 8

30 Tabel 12. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi D.I Yogyakarta No. UNIT FUNGSI KAWASAN HUTAN (Ha) HL HP HPT LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT I ± 2.312,80 ± ,70 ± 0,00 ± ,50 KPHP JUMLAH KPHP ± 2.312,80 ± ,70 ± 0,00 ± ,50 Tabel 13. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPH di Provinsi Bali NO UNIT KPH Fungsi Hutan HK (Tahura) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) 1 Unit I ± 0 ± ,71 ± 5.632,60 ± 1.907,10 ± 2 Unit II ± 0 ± ,32 ± 0,00 ± 0 ± 3 Unit III ± 0 ± ,03 ± 1.086,66 ± 0 ± Jumlah KPHL ± 0 ± ,06 ± 6.719,26 ± 1.907,10 ± 4 Unit IV ± 1.373,50 ± 0 ± 0 ± 0 ± Jumlah KPHK LUAS TOTAL (Ha) ± ± 0 ± 0 ± 0 ± ± 1.373,50 ± ,06 ± 6.719,26 ± 1.907,10 ± Luas Tabel 14. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHP dan KPHL di Provinsi Nusa Tenggara Barat NO UNIT FUNGSI KAWASAN HUTAN (Ha) HL HP HPT LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT II ± ± 394 ± ± KPHP 2 UNIT V ± ± ± ± KPHP 3 UNIT IX ± ± ± ± KPHP 4 UNIT X ± ± ± ± KPHP 5 UNIT XI ± ± ± ± KPHP 6 UNIT XIII ± ± 600 ± ± KPHP 7 UNIT XV ± ± ± ± KPHP 8 UNIT XVII ± ± ± ± KPHP 9 UNIT XVIII ± 0 ± ± ± KPHP 10 UNIT XX ± ± ± ± KPHP 11 UNIT XXI ± ± ± ± KPHP 12 UNIT XXIII ± ± ± ± KPHP JUMLAH KPH(P) ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHL 2 UNIT III ± ± ± 0 ± KPHL 3 UNIT IV ± ± ± 0 ± KPHL 4 UNIT VI ± ± ± ± KPHL 5 UNIT VII ± ± ± ± KPHL 6 UNIT VIII ± ± 976 ± ± KPHL 7 UNIT XII ± ± ± ± KPHL 8 UNIT XIV ± ± ± ± KPHL 9 UNIT XVI ± ± ± ± KPHL 10 UNIT XIX ± ± ± ± KPHL 11 UNIT XXII ± ± ± ± KPHL JUMLAH KPH(L) TOTAL Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital ± ± ± ± ± ± ± ±

31 Tabel 15. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Kalimantan Barat NO. UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT IX ± ± ± 0 ± KPHL 2 UNIT XIII ± ± ± ± KPHL 3 UNIT XVI ± ± ± 0 ± KPHL 4 UNIT XIX ± ± ± ± KPHL 5 UNIT XX ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 7 UNIT II ± ± ± ± KPHP 8 UNIT III ± ± ± ± KPHP 9 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 10 UNIT V ± ± 0 ± ± KPHP 11 UNIT VI ± ± 0 ± ± KPHP 12 UNIT VII ± ± 0 ± ± KPHP 13 UNIT VIII ± ± ± ± KPHP 14 UNIT X ± ± ± ± KPHP 15 UNIT XI ± 0 ± 0 ± ± KPHP 16 UNIT XII ± ± ± ± KPHP 17 UNIT XIV ± ± ± ± KPHP 18 UNIT XV ± ± ± ± KPHP 19 UNIT XVII ± ± ± ± KPHP 20 UNIT XVIII ± ± ± ± KPHP 21 UNIT XXI ± ± ± ± KPHP 22 UNIT XXII ± ± ± ± KPHP 23 UNIT XXIII ± ± ± 0 ± KPHP 24 UNIT XXIV ± ± ± ± KPHP 25 UNIT XXV ± ± 0 ± ± KPHP 26 UNIT XXVI ± ± ± ± KPHP 27 UNIT XXVII ± ± ± ± KPHP 28 UNIT XXVIII ± ± ± 0 ± KPHP 29 UNIT XXIX ± ± ± ± KPHP 30 UNIT XXX ± ± 0 ± ± KPHP 31 UNIT XXXI ± ± ± ± KPHP 32 UNIT XXXII ± ± 0 ± ± KPHP 33 UNIT XXXIII ± ± ± ± KPHP 34 UNIT XXXIV ± ± 0 ± ± KPHP Jumlah KPHP JUMLAH KPHL DAN KPHP (Ha Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital ± ± ± ± ± ± ± ± Tabel 16. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Kalimantan Selatan NO. UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT IV ± ± 0 ± ± KPHL 2 UNIT VIII ± ± 0 ± ± KPHL 3 UNIT IX ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 5 UNIT II ± ± ± ± KPHP 6 UNIT III ± ± 0 ± ± KPHP 7 UNIT V ± ± ± ± KPHP 8 UNIT VI ± ± ± ± KPHP 9 UNIT VII ± ± ± ± KPHP 10 UNIT X ± ± ± ± KPHP Jumlah KPHP JUMLAH KPHL DAN KPHP (Ha) Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital ± ± ± ± ± ± ± ±

32 Tabel 17. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHP dan KPHL di Provinsi Sulawesi Tenggara NO UNIT FUNGSI KAWASAN HUTAN (Ha) HL HP HPT LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT I ± ± ± ± KPHP 2 UNIT II ± ± ± ± KPHP 3 UNIT III ± ± ± ± KPHP 4 UINT IV ± ± ± 0 ± KPHP 5 UNIT V ± ± ± ± KPHP 6 UNIT VIII ± ± ± ± KPHP 7 UNIT X ± ± ± ± KPHP 8 UNIT XI ± ± ± ± KPHP 9 UNIT XII ± ± ± ± KPHP 10 UNIT XV ± ± ± ± KPHP 11 UNIT XVII ± ± 0 ± ± KPHP 12 UNIT XVIII ± ± ± ± KPHP 13 UNIT XIX ± ± ± ± KPHP 14 UNIT XXIII ± ± ± ± KPHP 15 UNIT XXIV ± ± ± ± KPHP JUMLAH KPH(P) ± ± ± ± UNIT VI ± ± ± 0 ± KPHL 2 UNIT VII ± ± 0 ± ± KPHL 3 UNIT IX ± ± ± ± KPHL 4 UNIT XIII ± ± ± 0 ± KPHL 5 UNIT XIV ± ± 0 ± ± KPHL 6 UNIT XVI ± ± 0 ± ± KPHL 7 UNIT XX ± ± ± ± KPHL 8 UNIT XXI ± ± ± ± KPHL 9 UNIT XXII ± ± ± ± KPHL 10 UNIT XXV ± ± 0 ± 0 ± KPHL JUMLAH KPH(L) ± ± ± ± TOTAL ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital Tabel 18. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Gorontalo NO. UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) LUAS (Ha) JENIS KPH 1 UNIT II ± ± ± ± KPHL 2 UNIT III ± ± ± ± KPHL 3 UNIT VII ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 5 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 6 UNIT V ± ± ± ± KPHP 7 UNIT VI ± ± ± ± KPHP Jumlah KPHP LUAS TOTAL (HA) ± ± ± ± ± ± ± ±

33 Tabel 19. Rincian Luas dan Fungsi Kawasan Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sulawesi Tengah NO UNIT FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) Luas (Ha) JENIS KPH 1 UNIT III ± ± ± 0 ± KPHL 2 UNIT VI ± ± ± 0 ± KPHL 3 UNIT VIII ± ± ± ± KPHL 4 UNIT X ± ± ± 0 ± KPHL 5 UNIT XIII ± ± ± ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 7 UNIT II ± ± ± ± KPHP 8 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 9 UNIT V ± ± ± 991 ± KPHP 10 UNIT VII ± ± ± ± KPHP 11 UNIT IX ± ± ± ± KPHP 12 UNIT XI ± ± ± ± KPHP 13 UNIT XII ± ± ± ± KPHP 14 UNIT XIV ± ± ± ± KPHP 15 UNIT XV ± ± ± ± KPHP 16 UNIT XVI ± ± ± ± KPHP 17 UNIT XVII ± ± ± ± KPHP 18 UNIT XVIII ± ± ± 0 ± KPHP 19 UNIT XIX ± ± ± ± KPHP 20 UNIT XX ± ± ± ± KPHP 21 UNIT XXI ± ± ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± ± ± Jumlah KPHL dan KPHP ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital Tabel 20. Rincian Luas dan Fungsi Kawasan Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sulawesi Barat NO UNIT FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (Ha) HP (Ha) HPT (Ha) Luas (Ha) JENIS KPH 1 UNIT V ± ± ± ± KPHP 2 UNIT VI ± ± ± ± KPHP 3 UNIT VII ± ± 0 ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± ± ± UNIT I ± ± 0 ± ± KPHL 5 UNIT II ± ± ± ± KPHL 6 UNIT III ± ± 0 ± ± KPHL 7 UNIT IV ± ± 0 ± ± KPHL 8 UNIT VIII ± ± 0 ± ± KPHL 9 UNIT IX ± ± 0 ± ± KPHL 10 UNIT X ± ± 0 ± ± KPHL 11 UNIT XI ± ± 0 ± ± KPHL 12 UNIT XII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 13 UNIT XIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± ± Jumlah KPHL dan KPHP ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital 12

34 Tabel 21. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Sulawesi Utara NO UNIT KPH FUNGSI KAWASAN HUTAN HL (HA) HPT (HA) HP (HA) LUAS (HA) JENIS KPH 1 Unit V ± ± ± 0 ± KPHL 2 Unit VI ± ± ± 0 ± KPHL 3 Unit VIII ± ± 0 ± 0 ± KPHL 4 Unit IX ± ± ± 0 ± KPHL Jumlah KPHL ± ± ± 0 ± Unit I ± ± ± ± KPHP 6 Unit II ± ± ± ± KPHP 7 Unit III ± ± ± ± KPHP 8 Unit IV ± ± ± ± KPHP 9 Unit VII ± ± ± ± KPHP Jumlah KPHP ± ± ± ± Jumlah KPHL dan KPHP ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital Tabel 22. Rincian Luas dan Fungsi Hutan KPHL dan KPHP di Provinsi Maluku NO. UNIT FUNGSI KAWASAN HL (HA) HPT (HA) HP (HA) LUAS (HA) JENIS KPH 1 UNIT V ± ± ± ± KPHL 2 UNIT IX ± ± ± ± KPHL 3 UNIT XIII ± ± ± ± KPHL 4 UNIT XIV ± ± ± ± KPHL 5 UNIT XV ± ± ± ± KPHL JUMLAH KPHL ± ± ± ± UNIT I ± ± ± ± KPHP 7 UNIT II ± ± ± ± KPHP 8 UNIT III ± ± ± ± KPHP 9 UNIT IV ± ± ± ± KPHP 10 UNIT VI ± ± ± ± KPHP 11 UNIT VII ± ± ± ± KPHP 12 UNIT VIII ± ± ± ± KPHP 13 UNIT X ± ± ± ± KPHP 14 UNIT XI ± ± ± ± KPHP 15 UNIT XII ± ± ± ± KPHP 16 UNIT XVI ± ± ± ± KPHP 17 UNIT XVII ± ± ± ± KPHP 18 UNIT XVIII ± ± ± ± KPHP 19 UNIT XIX ± ± ± ± KPHP 20 UNIT XX ± ± ± ± KPHP 21 UNIT XXI ± ± ± ± KPHP 22 UNIT XXII ± ± ± ± KPHP JUMLAH KPHP ± ± ± ± JUMLAH KPHL DAN KPHP ± ± ± ± Keterangan : Luas unit KPHL dan KPHP dihitung secara digital 13