BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
|
|
- Yuliani Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang telah dibahas pada bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan setiap spesifikasi yang telah diajukan pada bab I. Pengujian akan dilakukan perbagian sistem Pengujian Sensor Jarak SRF05 Pendeteksi Penghalang Pengujian ini dilakukan untuk melihat jarak sensor SRF05 yang dipakai untuk mendeteksi adanya penghalang. Pendeteksi penghalang di batasi dengan jarak maksimal pengukuran jarak sejauh 200 cm, dan untuk mengukur adanya penghalang di batasi jarak sejauh 150 cm. Jika penghalang berada di jarak < 150 cm maka akan terdeteksi sebagai penghalang, dan apabila penghalang berada > 150 cm maka tidak ada penghalang yang terdeteksi. Jika penghalang berada > 200 cm maka sensor akan membaca 0 cm dan tidak ada penghalang yang terdeteksi. Pada pengujian pendeteksi penghalang, digunakan papan kayu sebagai penghalang dengan jarak yang ada di tabel dibawah ini: Tabel 4.1. Pengujian Pendeteksi Penghalang SRF05 Bawah Jarak (cm) Percobaan Meteran SRF Keberhasilan % % % % % % % % % % % % % % % % 36
2 Dari hasil pengujian sebanyak 10 kali tampak hasil pada Tabel 4.1 yaitu sensor SRF05 sudah mendapatkan jarak yang sama dengan meteran. Dapat dilihat tanda kalau mendeteksi ada penghalang dan tanda kalau tidak mendeteksi adanya penghalang. Hasil yang didapat sudah sesuai dengan yang ditentukan Pengujian Sensor Jarak SRF05 Pendeteksi Lubang Pengujian ini dilakukan untuk melihat jarak sensor SRF05 yang dipakai untuk mendeteksi adanya lubang. Untuk pendeteksi lubang di batasi dengan jarak maksimal pengukuran jarak sejauh 200 cm, dan untuk mengukur adanya lubang di batasi jarak sejauh 40 cm. Jika ada lubang dengan kedalaman < 40 cm maka tidak terdeteksi adanya lubang, dan apabila ada lubang di kedalaman > 40 cm maka akan terdeteksi adanya lubang. Tabel 4.2. Pengujian Pendeteksi Lubang SRF05 Atas Jarak (cm) Percobaan Meteran SRF Keberhasilan % % % % % % % % % % % % % % Dari hasil pengujian sebanyak 10 kali tampak hasil pada Tabel 4.2 yaitu sensor SRF05 sudah mendapatkan jarak yang sama dengan meteran.. Dapat dilihat tanda kalau mendeteksi ada lubang dan tanda kalau tidak mendeksi adanya lubang. Hasil yang didapat sudah sesuai dengan yang ditentukan. 37
3 4.3. Pengujian Sensor Akselerometer Mendeteksi Kemiringan Tongkat Pada bagian ini dilakukan pengujian terhadap sensor akselerometer digital ADXL345 yang digunakan telah dikalibrasi terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tongkat pada posisi yang benar atau tidak. Pada sensor akselerometer didapatkan percepatan yang mana percepatan tersebut diubah menjadi sudut (θ). Apabila tongkat diayun ke depan maka sudut akan bertambah, dan apabila diayun ke depan maka sudut akan berkurang. Sudut tongkat terlebih dahulu diset sebesar +10 o hingga -10 o. Yang mana jika kemiringan tongkat berada di antara batas sudut tersebut tongkat dalam posisi yang benar, dan jika kemiringan tongkat lebih dari batas sudut tersebut maka tongkat tidak dalam posisi yang benar dan sensor ultrasonik tidak akan mendeteksi penghalang atau lubang. Di bawah ini adalah tabel pengujian sensor akselerometer untuk mendeteksi kemiringan tongkat : Tabel 4.3. Pengujian Sudut Kemiringan Tongkat Ketika diayun ke Depan Akselerometer/sudut tongkat ( o ) Busur ( o ) Selisih( o ) Tongkat diayun ke depan Posisi tongkat benar 1,87 2 0,13 Posisi tongkat benar 4,37 4 0,37 Posisi tongkat benar 6,09 6 0,09 Posisi tongkat benar 8,44 8 0,44 Posisi tongkat benar 10, ,89 Posisi tongkat tidak benar ,34 Posisi tongkat tidak benar ,65 Posisi tongkat tidak benar 38
4 Tabel 4.4. Pengujian Sudut Kemiringan Tongkat Ketika diayun ke Belakang Akselerometer/sudut tongkat ( o ) Busur ( o ) Selisih( o ) Tongkat diayun ke belakang Posisi tongkat benar -1,81-2 0,19 Posisi tongkat benar -4,21-4 0,21 Posisi tongkat benar -6,07-6 0,07 Posisi tongkat benar -7,89-8 0,11 Posisi tongkat benar -10, ,25 Posisi tongkat tidak benar -12, ,40 Posisi tongkat tidak benar -14, ,34 Posisi tongkat tidak benar Dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5 pengolahan data dari keluaran akselerometer sudah cukup akurat, dengan ralat sudut antara 0,07 sampai 1,34 jika dibandingkan dengan busur. Dan dari tabel dapat dilihat ADXL345 dapat mendeteksi batas-batas kemiringan sudut tongkat untuk mengetahui tongkat dalam posisi yang benar atau tidak Pengujian Modul Suara dan Kartu Memori WTV020SD Hasil pengujian untuk modul WTV020SD ditunjukkan sesuai dengan tabel berikut: Tabel 4.5. Pengujian Modul Suara dan Kartu Memori WTV020SD No Keterangan Mengeluarkan Suara Suara Keberhasilan 1 Mendeteksi adanya penghalang Ada penghalang 100% 2 Mendeteksi adanya lubang Ada lubang 100% 3 Koreksi harus belok kiri Ke kiri 100% 4 Koreksi harus belok kanan Ke kanan 100% 5 Pemberitauan sudah sampai Sudah sampai 100% 6 Pemberitauan sudah sampai check point Sudah sampai check point 100% 7 Koreksi harus balik arah Balik arah 100% 8 Mengeluarkan suara satu Satu 100% 9 Mengeluarkan suara dua Dua 100% 39
5 10 Mengeluarkan suara tiga Tiga 100% 11 Mengeluarkan suara empat Empat 100% 12 Mengeluarkan suara lima Lima 100% 13 Mengeluarkan suara enam Enam 100% 14 Mengeluarkan suara tujuh Tujuh 100% 15 Mengeluarkan suara delapan Delapan 100% 16 Mengeluarkan suara Sembilan Sembilan 100% 17 Mengeluarkan suara sepuluh Sepuluh 100% 18 Mengeluarkan suara sebelas Sebelas 100% 19 Mengeluarkan suara belas Belas 100% 20 Mengeluarkan suara puluh Puluh 100% 21 Mengeluarkan suara meter untuk satuan jarak Meter 100% 22 Mengeluarkan suara seratus Seratus 100% 23 Mengeluarkan suara tujuan ketika memilih tujuan Tujuan 100% 24 Koreksi harus balik arah Balik arah 100% 25 Mengeluarkan suara ratus ratus 100% Dapat dilihat dari tabel pengujian di atas bahwa modul WTV020SD ini bekerja dengan baik sebagai notifikasi suara untuk tuna netra. Pengujian suara ini menggunakan headset untuk mendengarkan suara Pengujian Sistem Navigasi Pengujian sistem navigasi dilakukan dengan cara menyimpan terlebih satu tujuan yang terdiri dari beberapa check point (CP), setelah itu dilewati kembali mulai dari check point pertama hingga tujuan. Pengujian ini dilakukan di area kampus sebanyak 10 kali untuk tiap 1 tujuan. Berikut ini tabel percobaan untuk sistem navigasi. Untuk hasil dari pengujian navigasi dapat dilihat pada tabel Lampiran A. 40
6 Tabel 4.6, 4.7, 4.8, dan 4.9 pada lampiran A merupakan hasil dari pengujian navigasi. Yang mana pengujian dilakukan dengan cara menyimpan terlebih dahulu tujuan yang berisikan beberapa check point. Ada 4 tujuan yang disimpan yang masing-masing tujuan terdiri dari 4 check point. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tabel 4.6. Titik-titik check pointnya adalah gedung C perpustakaan gedung FSM gedung F Tabel 4.7. Titik-titik check pointnya adalah gedung F114 gedung FSP lapangan basket gedung BU 3. Tabel 4.8. Titik-titik check pointnya adalah gedung BU taman samping BU SC gedung B 4. Tabel 4.9. Titik-titik check pointnya adalah gedung B gedung E119 gedung E gedung C Titik check point yang pertama merupakan titik awal dari suatu tujuan dan check point terakhir adalah titik tujuannya. Setelah tujuan disimpan, pengujian yang dilakukan adalah melalui kembali tujuan yang dipilih yang tercatat pada check point. Dari tabel pengujian navigasi sebanyak 4 tujuan yang masing-masing tujuan dilakukan percobaan sebanyak 10 kali yang tertera pada Lampiran A tampak koordinat yang telah disimpan oleh modul GPS sebagai check point dapat dibaca kembali tiap-tiap check pointnya hingga check point akhir ( tujuan ) berhasil 100 % untuk setiap tujuannya dan didapat radius ± 3-5 meter untuk mendapatkan koordinat tersebut. Pada percobaan juga dilakukan pengujian jarak dengan cara menekan tombol jarak ketika tongkat berada sebelum sampai tujuan. Dapat dilihat pada tabel tiap-tiap tujuan didapatkan jarak selalu berubah semakin dekat ketika bergerak mendekati tujuan. Untuk pengujian arah setiap percobaan dihitung berapa kali kesalahan yang didapat untuk mencapai suatu tujuan. Dari tabel pengujian navigasi dapat dilihat untuk Tujuan I terdapat paling banyak 3 kali 41
7 kesalahan, Tujuan II terdapat paling banyak 2 kali kesalahan, Tujuan III terdapat paling banyak 3 kali kesalahan dan Tujuan IV terdapat paling banyak 3 kali kesalahan. Kesalahan pada navigasi arah adalah misalkan seharusnya arah tujuan lurus tetapi GPS membaca harus belok kanan atau kiri. Hal ini dikarenakan logika program yang mengkondisikan ada 4 arah yaitu Barat Laut, Timur Laut, Tenggara dan Barat Daya. Ketika arah tujuan berada dekat di antara kedua bidang arah sering kali terjadi kesalahan pemberitahuan arah. Di bawah ini merupakan gambar ilustrasi analisa kesalahan navigasi arah : Gambar 4.1. Analisa Kesalahan Arah Pada Gambar 4.1 dapat dilihat titik check point berada pada arah Timur Laut. Ketika koordinat tunanetra berjalan dan melewati garis batas antara Timur Laut dan Tenggara maka akan terdeteksi bahwa tunanetra harus belok kiri. Ini dikarenakan koordinat yang sering berubah-ubah padahal tunanetra sudah berjalan di jalan yang sebenarnya Pengujian Keseluruhan Sistem Untuk mengetahui tongkat tunanetra ini layak atau tidak, penulis meminta bantuan kepada orang lain sebanyak 4 orang yang tidak mengalami kebutaan dengan menggunakan penutup mata (blind spot) untuk dilakukan percobaan. Setelah melakukan percobaan, diberi pernyataan kuisioner untuk mengetahui kelayakan tongkat tunanetra ini. Lembar kuesioner dapat dilihat pada Lampiran. 42
8 Berikut ini adalah beberapa pernyataan tersebut : 1. Tongkat nyaman dipegang. 2. Tongkat gampang digunakan. 3. Tongkat membantu mendeteksi penghalang. 4. Tongkat membantu mendeteksi lubang. 5. Tongkat membantu dalam mengarahkan ke tujuan. 6. Tongkat memberi jarak dengan benar. 7. Suara yang diberikan sesuai dan jelas. 8. Secara menyeluruh tongkat membantu menuntun Tunanetra. Tabel Percobaan Tongkat Tunanetra Keseluruhan No Penilaian Orang 1 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Pernyataan Keseluruhan 1 Setuju Setuju Tidak Setuju Setuju Setuju 2 Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju 3 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju 4 Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju/tidak setuju 5 Tidak Setuju Tidak Tidak Tidak Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju 6 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju 7 Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju 8 Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Dari hasil percobaan yang dilakukan hampir semua pernyataan mendapatkan hasil yang setuju. Hanya pernyataan no 5 yang tidak setuju. Seperti yang dijelaskan di bab 4.5 yaitu logika program yang mengkondisikan ada 4 arah yaitu Utara Barat, Utara Timur, Selatan Timur dan Selatan Barat. Ketika arah tujuan berada diantara kedua bidang arah sering kali terjadi kesalahan pemberitahuan arah. Tetapi untuk arah tidak selalu salah, 43
9 sering juga arah memberikan arah benar jika check point satu dengan lainnya lurus atau berada di depannya. 44
BAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan tentang perancangan, gambaran sistem serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan pada tongkat tunanetra. 3.1. Gambaran Alat Alat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
55 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Untuk tahap selanjutnya setelah melakukan perancangan dan pembuatan alat maka langkah berikut nya adalah pengujian dan menganalisa alat yang telah dibuat, agar tujuan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tunanetra adalah istilah atau sebutan yang biasa dipakai untuk yang tidak memiliki pengelihatan sama sekali (buta total) hingga yang masih memiliki sisa pengelihatan
Lebih terperinciGambar 4.1 Cara Kerja Mode Acak Pada Ruang Tak Berpenghalang
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indra penglihatan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indra penglihatan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi manusia karena sebagian besar informasi yang manusia peroleh berasal dari indra penglihatanya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Pengukuran-pengukuran tersebut antara lain : pengukuran jarak dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan metode pengujian peforma navigasi robot, hasil pengujian robot, perbandingan metode kontrol fuzzy dengan metode kontrol Propotional Derivative
Lebih terperinci134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV
Bilangan Bulat 133 134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV Bab 5 Bilangan Bulat Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Bilangan Bulat 135 136 Ayo Belajar
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sensor Akselerometer ADXL345
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori penunjang sebagai pedoman dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan antara lain sensor akselerometer ADXL345, sensor
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN ANALISA
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai skenario pengujian dan hasil perancangan simulasi yang dibandingkan dengan spesifikasi yang telah dibuat dan analisa terhadap hasilnya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dimensi robot, algoritma dari robot yang telah dibuat dan analisis mengenai kinerja dari algoritma tersebut. 4.1. Pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sehari hari tidak dapat lepas dari melakukan aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan, hiburan, bepergian dan lain-lain. Kemampuan mobilitas
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian
Lebih terperinciMengenal Bilangan Bulat
Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.
Lebih terperinciTONGKAT TUNANETRA DENGAN SISTEM NAVIGASI, PENDETEKSI PENGHALANG DAN LUBANG BERBASIS MIKROKONTROLER. Oleh Revellino Salmon NIM:
TONGKAT TUNANETRA DENGAN SISTEM NAVIGASI, PENDETEKSI PENGHALANG DAN LUBANG BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh Revellino Salmon NIM: 612008039 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya manusia memiliki panca indra yang berfungsi untuk merasakan perubahan yang terjadi di lingkungan luar tubuhnya. Salah satunya adalah mata. Mata merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. 4.1 Pengujian Articifial Horizon dan Heading Indicator
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Pengujian Articifial Horizon dan Heading Indicator Setelah semua komponen terpasang dan program selesai disusun, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengujian
Lebih terperinciGrafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien
dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PASAL 29 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM NEGERI DAN PAJAK PENGHASILAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Inj
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah organ fotosensitif yang kompleks dan berkembang lanjut yang memungkinkan analisis cermat tentang bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan objek
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PASAL 29 WAJIB PAJAK ORANG
Lebih terperinciMengenal Bilangan Bulat
Mengenal Bilangan Bulat Kita sudah mempelajari bilangan-bilangan yang dimulai dari nol sampai tak terhingga. Selama ini yang kita pelajari 0 (nol) adalah bilangan terkecil. Tetapi tahukah kamu bahwa ada
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik
BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan mekanik Dalam perancangan mekanik robot ini saya menggunakan software AutoCad 2009 untuk mendesign mekanik dan untuk bahan saya menggunakan Acrylic dengan ketebalan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Prinsip Kerja Robot Prinsip kerja robot yang saya buat adalah robot lego mindstorm NXT yang menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai mata pada robot dengan tambahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem Pengoperasian Alat Penjelasan pengoperasian alat terapi infra merah di lengkapi sensor jarak dan timer di sesuaikan dengan list program yang telah di rancang berikut
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian sinkronisasi, pengujian kinerja aplikasi user interface,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada alat ini. Dimulai dengan uraian tentang perangkat keras dilanjutkan dengan uraian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian gerak kursi roda elektrik, pengujian cepatan kursi roda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indera yang dimiliki manusia untuk melihat. Mata
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mata merupakan indera yang dimiliki manusia untuk melihat. Mata merupakan anugerah yang dimiliki setiap manusia, namun tidak semua manusia terlahir dengan mata
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hasil Gambar 4.1. Robot mulai bergerak maju memasuki labirin Pada saat program dijalankan, sensor bluetooth yang ada di remote mengirimkan pesan untuk robot
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa
Lebih terperinciMATEMATIKA NALARIA REALISTIK
MATEMATIKA NALARIA REALISTIK Oleh : Ir. R. RIDWAN HASAN SAPUTRA, M.Si Disampaikan : Drs. H.M. ARODHI Sesi 1 : Pemahaman Konsep, Makna PEMAHAMAN KONSEP Pemahaman Konsep Matematika adalah kemampuan siswa
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan
Lebih terperinciRANAI PENGUMUMAN PENYEDIAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
BELANJA MODAL PENGADAAN ALAT PEREKAM PT. GREEN TECHNOLOGY CITY SUHELMI Alamat : Jl. H. Adam Malik RT.002/RW.001 Kel. Bandarsyah Kec. Bunguran Timur NPWP : 74.300.986.2-214.000 19.965.000,00 ( Sembilan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega
RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega (BAGIAN II) TUGAS AKHIR PUTRA ANANDA M. AZHARI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKHNIK
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN APLIKASI PETUNJUK JALAN UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) PADA TELEPON SELULAR BERBASIS ANDROID Ema Utami Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Gambaran Alat
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai
Lebih terperinciSIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Sandro Angkat, Darmawan Utomo, Hartanto K. Wardana SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Sandro
Lebih terperinciHASIL DAN ANALISIS. Tabel 4-1 Hasil kalibrasi kamera Canon PowerShot S90
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari setiap proses yang telah dilakukan dan dibahas pada bab sebelumnya baik dari kalibrasi kamera sampai pada pengolahan data yang telah
Lebih terperinciini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada sistem pringatan dini bahaya banjir, terdapat beberapa pengujian yang telah dilakukan yaitu pengujian terhadap sensor Ultrasonik SRF02, sensor pembaca kecepatan air,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengukuran Jarak Dengan Sensor Ultrasonik Pengujian dilakukan pada sensor ultrasonik PING))), untuk menentukan jarak sensor terhadap dinding. Data yang diambil merupakan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok
Lebih terperinciPEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID
PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID Cipta Andrian 5106100170 Jurusan Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciKontrol Otomatis pada Robot Pengantar Barang
Kontrol Otomatis pada Robot Pengantar Barang dengan Parameter Masukan Jarak dengan Objek dan Posisi Robot Ricky Jeconiah 1, Darmawan Utomo 2, Saptadi Nugroho 3 Program Studi SistemKomputer, Fakultas Teknik
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil perancangan sebelumnya, dilakukan implementasi ke dalam bentuk bahasa pemrograman sehingga menghasilkan sebuah perangkat lunak pencarian file dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian
III TINJAUAN PUSTAKA Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 November 2012 di laboratorium lapangan Siswadi Supardjo, Program Studi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Aidil, 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam hidup bermasyarakat, alat tukar dalam mendapatkan sesuatu sudah dikenal sejak lama. Dahulu dengan barter atau menukar suatu benda dengan benda lain yang senilai
Lebih terperinciBab IV. Pengujian dan Analisis
Bab IV. Pengujian dan Analisis IV.1. Jangkauan Telemetri dan Kalibrasi Kamera a. Jangkauan Telemetri Pengukuran jangkauan telemetri di ruang terbuka dilakukan dengan menempatkan pemancar RF di jendela
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.63/MEN/2011 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.63/MEN/2011 TENTANG WILAYAH KERJA DAN WILAYAH PENGOPERASIAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA TERNATE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNA NETRA MENGGUNAKAN BAHASA C DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR NOVA AVRILIA S
RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNA NETRA MENGGUNAKAN BAHASA C DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 TUGAS AKHIR NOVA AVRILIA S 112408022 PROGRAM STUDI D-3 FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciPENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK
PROS ID I NG 2 0 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK A. Ejah Umraeni Salam & Cristophorus Yohannes Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bergerak kearah horizontal untuk menentukan arah dan menurunkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane merupakan alat pengangkat dan pemindah material berat yang mana material tersebut tidak bisa dipindahkan hanya dengan menggunakan tenaga manusia. Crane bekerja
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan wireless
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan analisis secara keseluruhan dari alat yang dibuat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang dirancang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio
Perancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio Fransiscus A. Halim 1, Meiliayana 2, Wendy 3 1 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI (2.1) = l t. s rata-rata
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas teori-teori penunjang yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan untuk merealisasikan skripsi ini
Lebih terperinciBAB 3 METODE ANALISIS
BAB 3 METODE ANALISIS Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan infrastruktur. Perkebangan ini sangat membantu alam dan ekosistemnya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang digunakan sebagai acuan dan pendukung dalam merealisasikan perancangan sistem pada skripsi ini. 2.1. Kajian Pustaka a. Penerapan
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan merupakan pemaparan dari spesifikasi alat, kinerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan merupakan pemaparan dari spesifikasi alat, kinerja alat, serta analisa dari hasil pengukuran untuk mengetahui alat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PT. PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPaten Pengertian Paten Prosedur Permohonan Dan Pendaftaran Paten
Paten Pengertian Paten Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN DAN DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a.
Lebih terperinciKendaraan Otonom Berbasis Kendali Teaching And Playback Dengan Kemampuan Menghindari Halangan
Kendaraan Otonom Berbasis Kendali Teaching And Playback Dengan Kemampuan Menghindari Halangan Aldilla Rizki Nurfitriyani 1, Noor Cholis Basjaruddin 2, Supriyadi 3 1 Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri
Lebih terperinciTEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA
TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA Oleh: Muhammad Surur, S.Pd JEMBER 2012 TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT 1. KUDA-KUDA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT BANTU MOBILITAS BERSUARA DALAM RUANGAN BAGI TUNANETRA BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification)
PERANCANGAN ALAT BANTU MOBILITAS BERSUARA DALAM RUANGAN BAGI TUNANETRA BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification) Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh: KHARISMA CAHAYA AQLI NIM. 0910633009-63 KEMENTERIAN
Lebih terperinciDESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA
DESAIN SENSOR JARAK DENGAN OUTPUT SUARA SEBAGAI ALAT BANTU JALAN BAGI PENYANDANG TUNA NETRA Gatra Wikan Arminda, A. Hendriawan, Reesa Akbar, Legowo Sulistijono Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri. Namun bagi pengemudi yang belum berpengalaman tentunya akan terasa sulit untuk mengendarai
Lebih terperinciBAB IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini penulis akan mebahas lebih lanjut setelah perancangan dan konsep pada bab sebelumnya telah diaplikasikan ke sebuah bidang nyata. Realisasi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID
1 RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID Pardomuan Lumbantoruan 1), Elang Derdian M 2), Aryanto Hartoyo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : Pardomuanlumbantoruan@yahoo.com
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
2 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Lebih terperinci3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
1 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap kehidupan dan kegiatan manusia..
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem otomasi memegang peranan sangan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap kehidupan dan kegiatan manusia.. Sistem otomasi selain
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPerancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51
21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang robotika. Saat ini robot telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Robot adalah
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kursi roda merupakan alat bantu mobilitas bagi orang yang memiliki keterbatasan pergerakan dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Keterbatasan pergerakan ini dapat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinci