Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien"

Transkripsi

1 dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi osilator sebesar Hz (11, MHz). Pada perhitungan yang sama dihasilkan error 0,00%. Beberapa nilai frekuensi osilator beserta error yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 8. Analisis Hasil Percobaan Pengujian selalu disertai dengan analisis. Analisi meliputi baik tidaknya sensor sebagai masukan, serta faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya. Hal ini dilakukan karena dapat memengaruhi keputusan dari logika fuzzy yang telah dibuat. Selain itu, analisis dari rangkaian hardware pada setiap komponen yang rentan terhadap panas yang menyebabkan dapat mengurangi kinerja dari rangkaian komponen pengendali sistem. Lingkungan Pengembangan Sistem Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perangkat lunak : Microsoft Windows XP Professional, Matlab R2008b, CodeVisionAVR C Compiler Version Profesional, Notepad ++, AVRDude Gui. Perangkat keras : Prosesor Intel Core 2 Duo CPU 2.0 GHz, Memori 2 GB DDR3, hardrive 320 GB, Mikrokontroler ATMega16, LCD karakter 16x2. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Permasalahan Analisis Sistem Fuzzy Sistem fuzzy pada gerak robot meliputi kecepatan dan sudut belok. Sistem pengendali kecepatan berfungsi mengatur kecepatan robot Di sisi lain, sistem pengendali sudut belok berfungsi untuk mengatur arah belok robot sesuai dengan kesesuaian jarak yang dideteksi oleh ketiga buah sensor. Analisis Sensor Ultrasonik Dalam perancangan dan implementasi logika fuzzy untuk robot penghindar halangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jarak objek terhadap sensor. Jarak ini dihasilkan dari suatu rancangan kalibrasi pada sensor. Kalibrasi dilakukan untuk menyesuaikan jarak yang diukur manual dengan keluran dari bacaan sensor. Kemudian dilakukan proses pemograman untuk mengukur jarak melalui compiler CodeVison AVR ke mikrokontroler. Perancangan kalibrasi sensor Port yang digunakan adalah Port A untuk LCD, Port C.0 untuk sensor, dan Port D.0 untuk buzzer. Objek yang digunakan adalah satu buah buku sebagai halangan. Kemudian dilakukan pengukuran pada jarak minimal sampai dengan jarak maksimal yang dapat dibaca oleh sensor. Jarak sensor ke objek diukur kembali menggunakan penggaris, sehingga hasilnya dapat langsung dibandingkan dengan hasil pengukuran sensor. Data hasil pengukuran, terdapat adanya ketidaksamaan nilai jarak sensor terhadap objek dengan jarak pada penggaris, sehingga perhitungan sensor harus dikalikan dengan persamaan gradien hasil pengukuran. Nilai gradien yang dihasilkan dari data hasil pengukuran sebesar yang ditunjukkan pada Gambar 9. Perhitungan untuk mendapatkan nilai gradien dapat dilihat pada Lampiran 9. Jarak (cm) Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien 8

2 Berdasarkan Gambar 9, keseluruhan data mengalami ketidaksesuaian dengan jarak sensor terhadap objek. Hal ini dikarenakan modul dari sensor sensitif terhadap suhu di sekitarnya, sehingga nilai cepat rambat suara berubah dan memengaruhi hasil pembacaan sensor. Objek kedua yang digunakan adalah dua buah buku sebagai halangan, dan komponen Buzzer sebagai tanda peringatan. Tujuannya adalah untuk menentukan jangkauan objek dalam derajat. Jangkauan objek terhadap sensor disebut juga sudut elevasi sensor, besarnya adalah Sensor yang digunakan sebanyak satu buah dan digunakan seutas tali serta sebuah busur derajat untuk mengukur besar sudut. Kemudian dilakukan pengukuran objek pada jarak tidak lebih dari 120 cm dengan sudut dari 0 0 sampai dengan Untuk mengetahui seberapa besar sudut elevasi sensor, Buzzer akan menyala jika objek masih terdeteksi dan sebaliknya jika tidak terdeteksi maka Buzzer akan mati. Hasil pengujian sudut elevasi dapat dilihat pada Gambar 10. Perancangan Perancangan sistem fuzzy 1. Masukan crisp Masukan yang berupa jarak dari sensor ultrasonik meliputi jarak dekat (Near), jarak sedang (Medium,) dan jarak jauh (Far) yang didefinisikan sebagai berikut (Zarkasih 2007): Dekat : 0 cm < jarak_objek 6 cm Sedang : 6 cm < jarak_objek 12 cm Jauh : 12 cm < jarak_objek 18 cm 2. Fuzzifikasi Setelah mendapatkan nilai masukan dari sensor, kemudian dilakukan proses fuzzifikasi untuk mendapatkan nilai derajat keanggotaan. Untuk itu, diperlukan fungsi keanggotaan masukan. Fungsi keanggotaan masukan dibagi menjadi tiga buah variabel, yaitu sensor kiri, tengah, dan kanan. Setiap variabel masukan terdiri atas tiga fungsi himpunan, yaitu dekat, sedang, dan jauh. Fungsi keanggotaan untuk sensor kiri, tengah dan kanan adalah sama. Ketiga fungsi keanggotaan sensor diwakili oleh sensor kiri seperti ditunjukan pada Gambar 11. Gambar 10 Sudut elevasi sensor ultrasonik Dari hasil pengukuran, kemampuan sudut elevasi sensor dalam mendeteksi objek sebesar 40 o. Nilai ini sudah cukup mendekati dengan karakteristik dari sensor yang mampu mendeteksi objek kurang dari Analisis Perangkat Lunak Sebelum program fuzzy ditanamkan dalam mikrokontroler, pemilihan komponen hardware sangat mempengaruhi keluaran data seperti internal memory untuk kecepatan proses. Hal ini dilakukan untuk mengurangi error yang besar. Selain itu, untuk mencapai keakuratan dan ketepatan data, proses pemograman pada kompilator CodeVision AVR selalu disertai dengan perhitungan secara manual. Gambar 11 Fungsi keanggotaan masukan dari sensor kiri. Fungsi keanggotaan untuk representasi pada Gambar 11 berdasarkan Persamaan 4 dan 5 adalah: 1 ; x 6 12 x μ (x) = ; 6 x ; x 12 0 ; x 6 x 6 ; 6 x 12 μ = 6 18 x ; 12 x ; x 12 x 12 μ = ; 12 x ; x 18 Fungsi keanggotaan masukan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut diberikan contoh kasus. Misalkan nilai jarak terhadap objek yang dihasilkan oleh 9

3 sensor_kiri sebesar 4 cm, sensor_tengah sebesar 12 cm, dan sensor_kanan sebesar 10 cm. Untuk proses perhitungan fuzzy, diberikan contoh pada sensor kiri sebesar 4 cm. Nilai tersebut dimasukkan ke dalam fungsi keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan, antara lain: Himpunan fuzzy dekat, μ [4] = 1 diperoleh dari: f(4) = 1 ; 4<6 Himpunan fuzzy sedang, μ [4] = 0 Himpunan fuzzy jauh, μ [4] = 0 3. Evaluasi aturan Aturan fuzzy pada robot penghindar halangan sebanyak 27 aturan. Aturan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Aturan fuzzy. Rule Masukan (antecedent) Sensor Sensor Sensor Kiri (L) Tengah (F) Kanan (R) Keluaran (consequent) Kecepatan Sudut_ beok 1 Dekat Dekat Dekat Berhenti Tetap 2 Dekat Dekat Sedang Berhenti Kanan0 3 Dekat Dekat Jauh Sangat_pelan Kanan0 4 Dekat Sedang Dekat Sangat_pelan Tetap 5 Dekat Sedang Sedang Pelan Kanan1 6 Dekat Sedang Jauh Pelan Kanan1 7 Dekat Jauh Dekat Normal Tetap 8 Dekat Jauh Sedang Normal Tetap 9 Dekat Jauh Jauh Normal Tetap 10 Sedang Dekat Dekat Berhenti Kiri0 11 Sedang Dekat Sedang Berhenti Kiri0 12 Sedang Dekat Jauh Sangat_pelan Kanan0 13 Sedang Sedang Dekat Pelan Kiri1 14 Sedang Sedang Sedang Pelan Tetap Sedang Sedang Jauh Pelan Kanan1 16 Sedang Jauh Dekat Normal Tetap 17 Sedang Jauh Sedang Normal Tetap 18 Sedang Jauh Jauh Normal Tetap 19 Jauh Dekat Dekat Berhenti Kiri1 20 Jauh Dekat Sedang Berhenti Kiri1 21 Jauh Dekat Jauh Berhenti Kiri1 22 Jauh Sedang Dekat Pelan Kiri1 23 Jauh Sedang Sedang Pelan Tetap 24 Jauh Sedang Jauh Pelan Kiri1 25 Jauh Jauh Dekat Normal Tetap 26 Jauh Jauh Sedang Cepat Tetap 27 Jauh Jauh Jauh Cepat Tetap Kembali pada contoh kasus yang diberikan, berdasarkan nilai masukan (antecedent), terdapat dua aturan yang berkaitan dengan nilai masukan yaitu: aturan ke4 dan ke-5. Berikut contoh perhitungan pada aturan ke-4: Operator yang digunakan adalah AND, berdasarkan Persamaan 4 diperoleh: μ = min (μ [4], μ [12], μ [10] = min(1;1;0,33) = 0,33 Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran Operasi Implikasi dari masukan (antecedent) ke keluaran (consequent). Setelah didapatkan nilai derajat kebenaran dari antecedent, kemudian dilakukan implikasi untuk mendapatkan nilai keluaran (consequent). Untuk mendapatkan nilai keluaran, terlebih dahulu ditentukan fungsi himpunan keanggotaan dari setiap fungsi keanggotaan keluaran. Fungsi keanggotaan untuk keluaran kecepatan terdiri atas lima fungsi, yaitu: berhenti, sangat_pelan, pelan, normal, dan cepat. Kecepatan menggunakan rentang mulai dari 0 hingga 110. Rentang ini digunakan berdasarkan persentase dari kecepatan motor. Kecepatan minimum dari putaran motor sebesar 0% dan maksimum adalah 100%. Nilai 10 merupakan tambahan nilai ketika motor berputar lebih dari kemampuan motor untuk berputar. Fungsi keanggotaan keluaran kecepatan dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Fungsi keanggotaan keluaran kecepatan Fungsi keanggotaan untuk representasi pada Gambar 12 berdasarkan Persamaan 4 dan 5 adalah: 0 ; x 0 x 0 ; 0 x μ _ = 30 x ; x 30 Fungsi keanggotaan keluaran untuk kecepatan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Fungsi kenggotaan sudut belok terdiri dari lima fungsi, yaitu kiri0, kiri1, lurus, kanan1, dan kanan0. Fungsi keanggotaan keluaran sudut belok dapat dilihat pada Gambar

4 Sehingga fungsi himpunan tetap yang baru adalah: Gambar 13 Fungsi keanggotaan keluaran sudut belok Sudut belok menggunakan rentang mulai dari -90 hingga 90. Rentang ini digunakan karena minimum dari putaran roda pada robot adalah 0 dan maksimum adalah 180 berdasarkan nilai derajat. Nilai derajat dibagi menjadi dua, rentang 0 hingga 90 diubah menjadi -90 hingga 0 dan 90 hingga 180 menjadi 0 hingga 90. Fungsi keanggotaan untuk representasi pada Gambar 13 adalah: 0 ; x 90 x + 90 ; 90 x 60 μ = 30 x 30 ; 60 x Fungsi keanggotaan keluaran untuk sudut_belok secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Berikut diberikan contoh proses perhitungan untuk mendapatkan nilai keluaran (consequent) pada aturan ke-4 adalah sebagai berikut: Untuk keluaran Kecepatan : Pada saat μ _ [x] = 0,33, nilai x dapat ditentukan sebagai berikut: = 0,33; x = 4,95; atau = 0,33; x = 25,05 Dengan demikian, fungsi himpunan sangat_pelan yang baru adalah: 0 ; x 0 x 0 ; 0 x 4,95 μ _ = 0,33 ; 4,95 x 25,05 30 x ; 25,05 x 30 Untuk keluaran Sudut_belok Pada saat μ [x] = 0,33, nilai x dapat ditentukan sebagai berikut: = 0,33; x = -10,05, atau = 0,33; x = 4,95 0 ; x x + ; x 10,05 μ = 0,33; 10,05 x 4,95 x ; 4,95 x Proses perhitungan untuk mendapatkan nilai keluaran secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran Defuzzifikasi Setelah dilakukan evaluasi atas masukan dan ditetapkan basis aturannya, pengendali logika fuzzy menghasilkan keluaran untuk diberikan kepada sistem yang dikendalikan. Pengendali logika fuzzy harus mengubah variabel keluaran samar menjadi nilai-nilai tegas yang dapat digunakan untuk mengatur sistem. Proses ini disebut sebagai defuzzifikasi. Komposisi aturan menggunakan metode Mamdani, maka defuzzifikasi dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata. Sebelum dilakukan defuzzifikasi, terlebih dahulu ditentukan komposisi semua keluaran yang dihasilkan dari proses implikasi dengan menggunakan metode Max. Titik potong antara aturan ke-4 dan aturan ke-5 terjadi pada saat μ _ [x] = μ [x] = 0,33. (x-)/ = 0,33; x = 19,95 ; x 4,95 0,33 ; 4,95 x 19,95 Sehingga: μ = ; 19,95 x 25,05 0,67 ; 25,05 x 38,25 ; 38,25 x 55 Selanjutnya dihitung titik pusat dari semua komposisi semua keluaran yang didapat dengan menggunakan Persamaan 6. Hasil defuzzifikasi untuk keluaran kecepatan: M1 + M2 + M3 + M4 + M5 z = A1 + A2 + A3 + A4 + A5 38, , , , ,78 = 0,82 + 4,95 + 0,87 + 8,84 + 5,61 = 654,95 21,12 = 31,01 Proses perhitungan defuzifikasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. 11

5 Perancangan Program Simulasi Tampilan program simulasi logika fuzzy dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Tampilan simulasi sistem fuzzy Pada tampilan simulasi, terdapat panel input dan output serta dua tombol. Pada panel input, pengguna memasukkan nilai-nilai numerik untuk jarak sensor kiri, tengah, dan kanan. Panel output berfungsi untuk menampilkan hasil dari proses fuzzy. Tombol Fuzzy Mamdani berfungsi untuk memproses data dengan metode Mamdani, dan tombol reset berfungsi untuk membersihkan data dari semua panel input dan output. Perancangan hardware Perancangan hardware pada sistem fuzzy dapat dibagi menjadi tiga blok, yaitu Blok I sebagai rangkaian input, Blok II sebagai rangkaian pengendali sistem, dan Blok III sebagai rangkaian output. Bentuk fisik dari rangkaian sistem fuzzy robot yang telah selesai dibangun ditunjukkan oleh Gambar. I Blok II terdapat komponen Mikrokontroler ATMega16 yang berfungsi sebagai pengolah keseluruhan data input analog pada sensor ultrasonik untuk mendapatkan nilai jarak objek terhadap sensor. Data yang diperoleh sebagai masukan fuzzy kemudian diolah oleh mikrokontroler, sehingga dihasilkan keluran fuzzy. Terdapat beberapa rangkaian pada Blok II, antara lain rangkaian power supply, pengendali sistem, dan buzzer (digunakan pada analisis sensor). Blok III adalah rangkaian Driver Motor L298, yang berfungsi pengendali motor DC untuk kecepatan robot (motor belakang) dan motor servo untuk derajat belok (motor depan). Nilai yang dikeluarkan bergantung pada hasil fuzzifikasi. Penelitian ini dibatasi sampai dengan tampilan pada LCD karakter. Port yang digunakan Port A untuk LCD. LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dan 2 baris ruang karakter. Ruang karakter dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Baris ke-1 untuk hasil pembacaan sensor (masukan fuzzy) 2. Baris ke-2 untuk keluran fuzzy (keluaran fuzzy) dan waktu proses fuzzy Implementasi Pada tahap ini dilakukan pemrograman sistem fuzzy ke dalam mikrokontroler ATMega16 dengan kompilator CodeVision AVR dalam bahasa pemrograman C. Alur pemrograman ini terdiri atas desain program C, proses compile, download program, dan tes. Alur dari pemograman dapat dilihat pada Gambar 16. II III Gambar Bentuk fisik perancangan hardware Blok I terdiri atas tiga buah sensor ultrasonik, yang digunakan untuk mendeteksi objek pada jarak 2 cm sampai dengan 20 cm. Port yang digunakan adalah Port C.0 untuk sensor kiri (L), Port C.1 untuk sensor tengah (F), dan Port C.2 untuk sensor kanan (R). Gambar 16 Alur pemrogramam pada mikrokontroler Pada kompilator CodeVision AVR perlu dilakukan konfigurasi awal pemrograman. Seperti penentuan chip sesuai kebutuhan sistem dan port-port berdasarkan fungsinya, sebagai input atau output. Setelah dilakukan konfigurasi, kemudian program ditulis menggunakan bahasa C, setelah 12

6 itu di-download pada mikrokontroler setelah dilakukan proses compile untuk mengetahui apakah ada error atau tidak. Jika tidak ada error maka program siap ditanamkan pada mikrokontroler. Program yang di-download pada mikrokontroler berupa file dengan format.hex, file ini disimpan di memori flash mikrokontroler ATMega16. embedded system diperoleh dari data hasil pengujian sistem fuzzy Matlab dari semua kemungkinan kasus percobaan yang diberikan. Bentuk perancangan percobaan ditunjukkan pada Gambar 17. Pengujian Pengujian dilakukan dengan memasukkan data jarak pada setiap sensor. Kemudian dilakukan pengulangan dengan kombinasi data yang berbeda. Sebagai contoh dilakukan pengujian sebanyak 9 kali. Pemilihan data dilihat pada jarak dekat, sedang, dan jauh terhadap objek. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Contoh kasus pada pengujian sistem No Input Output SenKi SenTeng SenKa Kec. Drj Ket. 1 6 cm 6 cm 6 cm 0 0 OK 2 6 cm 12 cm 6 cm 0 OK 3 6 cm 18 cm 6 cm OK 4 6 cm 6 cm 18 cm 0-60 OK 5 6 cm 12 cm 18 cm OK 6 6 cm 18 cm 18 cm OK 7 12 cm 6 cm 6 cm 0-60 OK 8 12 cm 12 cm 6 cm OK 9 12 cm 18 cm 6 cm OK Pada pengujian ini yang diutamakan adalah kesesuain akhir keputusan fuzzy yang akan diberlakukan pada perancangan robot dengan human expert. Berdasarkan kasus pengujian pada Tabel 2, untuk semua kasus telah berhasil didapatkan keputusan yang sesuai dengan human expert. Seperti pada kasus 1, human expert mengatakan jika ketiga sensor jaraknya adalah dekat, maka robot akan berhenti atau berkecepatan 0 dan diam pada posisinya dengan sudut belok tetap. Kasus lain yaitu kasus 9, robot akan bergerak cepat dan tetap pada posisinya. Hal ini dikarenakan robot mendeteksi penghalang yang berada di depannya adalah jauh dan lebih diprioritaskan jarak penghalang dari depan dibandingkan pada penghalang samping kiri atau kanan. Perancangan Percobaan Perancangan percobaan tidak jauh berbeda dengan proses perancangan. Perbedaannya terletak pada pengujian sistem. Proses perancangan dilakukan pada pengujian sistem fuzzy, sedangkan perancangan percobaan dilakukan perbandingan pada data hasil keluran sistem fuzzy dengan embedded system mikrokontroler. Rancangan fuzzy untuk Gambar 17 Bentuk perancangan percobaan Percobaan Pada tahapan ini dilakukan percobaan sebanyak 27 kali untuk mendapatkan akurasi dari error dan waktu proses fuzzy pada keluaran kedua sistem. Percobaan dilakukan pada data yang mewakili setiap aturan fuzzy. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian keluaran pada sistem fuzzy Matlab dengan embedded system. Apabila terdapat perbedaan yang cukup besar, maka dilakukan perbaikan pada pengelompokan data pada perancangan percobaan. Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 18 dan 19. Gambar 18 Grafik akurasi kecepatan dari error hasil percobaan 13

7 waktu (ms) Gambar 19 Grafik akurasi sudut belok dari error hasil percobaan Percobaan selanjutnya adalah menghitung waktu proses fuzzy pada embedded system. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan kombinasi jarak yang berbeda dan mewakili setiap aturan sebanyak 27. Waktu proses fuzzy dihitung pada saat proses fuzzy dalam mikrokontroler. Hasil dari perhitungan waktu proses dapat dilihat pada Gambar 20. Grafik Rata-rata waktu proses fuzzy pada embedded system Rule ke- Gambar 20 Rata-rata waktu proses fuzzy pada embedded sysem Analisis Hasil Percobaan Pada percobaan ini yang diutamakan adalah kesesuaian akhir keputusan fuzzy yang diberlakukan pada perancangan robot berdasarkan tingkat akurasi sistem. Berdasarkan kasus pengujian pada Gambar 18 dan 19, ratarata error untuk kecepatan sebesar 0,44% dan sudut belok sebesar 0,22%, sehingga memiliki tingkat akurasi yang besar hampir pada setiap kasusnya. Contoh pada kasus ketiga pada Gambar 18, error yang dihasilkan cukup besar dibandingkan dengan kasus-kasus yang lain. Hal ini dikarenakan pada proses perhitungan fuzzy pada masing-masing sistem terdapat perbedaan seperti proses pembulatan angka. Pembulatan untuk kecepatan dilakukan hanya di embedded system karena kecepatan motor pada robot hanya mendefinisikan angka dengan rentang Selain itu, keterbatasan memori pada mikrokontroler menyebabkan proses perhitungan fuzzy dibatasi dengan dua angka desimal. Pembulatan untuk sudut belok dilakukan pada hasil dari kedua sistem, yakni Matlab dan embedded system. Hasil dari pembulatan sudut belok menghasilkan satu kesalahan yaitu pada kasus ke-23. Hal ini dikarenakan pada aturan ke-23 diprioritaskan sudut belok adalah tetap sehingga terjadi ketidaksamaan keputusan fuzzy pada kedua sistem. Berdasarkan pada Gambar 20, rata-rata waktu proses fuzzy pada setiap aturan bervariasi. Waktu proses pada aturan ke-1 adalah cepat. Sesuai dengan aturan ke-1, yaitu ketiga jarak sensor adalah dekat, maka waktu untuk mendapatkan nilai jarak bisa dengan cepat dibaca oleh ketiga sensor, sehingga proses fuzzy tidak terlalu lama untuk menerima masukan jarak dari sensor. Begitu juga pada aturan ke-27, yaitu jarak ketiga sensor adalah jauh, sehingga waktu untuk mendapatkan jaraknya pun lebih lama dibandingkan dengan aturan ke-1. Namun demikian, terdapat aturan ke-10 dan aturan ke-19 dengan waktu proses fuzzy sama dengan aturan ke-1. Hal ini dikarenakan pada aturan ke-10 dan 19 terdapat komponen jarak yang bernilai dekat, sehingga proses fuzzy nya pun bisa cepat. Untuk waktu proses fuzzy pada setiap aturan dengan tiga pengulangan adalah sama. Hal ini menunjukkan bahwa mikrokontroler merupakan hardware yang bersifat dedicated dan melakukan looping yang sama, sehingga dengan kondisi apapun hasilnya akan bersifat sama sejauh tidak ada kesalahan pada aliran arus listrik. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penelitian berhasil mengimplementasikan logika fuzzy dalam rancang bangun dengan menggunakan Pengendali Sistem mikrokontroler ATMega16. Beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain: 1. Pada pengukuran sensor ultrasonik, jarak terdekat yang dapat diukur 2 cm dan terjauh 14

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY PADA MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK ROBOT PENGHINDAR HALANGAN FAUZI FATHURAHMAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY PADA MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK ROBOT PENGHINDAR HALANGAN FAUZI FATHURAHMAN PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY PADA MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK ROBOT PENGHINDAR HALANGAN FAUZI FATHURAHMAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... v. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... v. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... v ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem bagaimana kursi roda elektrik mampu melaksanakan perintah suara dan melakukan pengereman otomatis apabila

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam Perancangan Robot Rubik s cube 3x3x3 Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Metode Jessica Fridrich yang pembuatan nya terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Coba Alat Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang telah dibuat. Dimulai dengan pengujian setiap bagian-bagian dari hardware dan software yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai langkah-langkah praktek untuk melakukan penerapan terhadap perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Implementasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega (BAGIAN II) TUGAS AKHIR PUTRA ANANDA M. AZHARI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKHNIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisa pengujian yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

Active Steering Assistane For Turned Road Based On Fuzzy Logic

Active Steering Assistane For Turned Road Based On Fuzzy Logic th Industrial Research Workshop and National Seminar Politeknik Negeri Bandung July -, Active Steering Assistane For Turned Road Based On Fuzzy Logic Reni Setiowati, Noor Cholis Basjaruddin, Supriyadi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input) BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI Muhammad Firman S. NRP 2210 030 005 Muchamad Rizqy NRP 2210 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, M.T NIP. 19570424

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Bab ini akan membahas mengenai perencanaan dan pembuatan robot meliputi perancangan perangkat keras / hardware, pembuatan mekanika robot dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... DAFTAR ISI COVER...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR Nama : Dini Septia Herianti NPM : 42113584 Fakultas : D3-Teknologi Informasi Program Studi : Teknik Komputer Pembimbing : Dr. Raden Supriyanto, Ssi, S.Kom,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini. Secara garis besar teori penjelasan akan dimulai dari definisi logika fuzzy,

Lebih terperinci

Oleh: NIM NIM

Oleh: NIM NIM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ROBOT KONVEYOR PEMISAH BENDA BERDASARKAN WARNA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Diploma III

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 42 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Komputer yang Digunakan Spesifikasi sistem komputer yang digunakan untuk menjalankan program simulasi adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 2, SEPTEMBER 2012: 89-95 89 Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 Muhammad Rozali

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iii PRAKATA. iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN. vi ABSTACT. vii INTISARI. viii DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. iii PRAKATA. iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN. vi ABSTACT. vii INTISARI. viii DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN iii PRAKATA iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN vi ABSTACT vii INTISARI viii DAFTAR ISI ix BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 2 1.3 Keaslian penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan helm anti kantuk dengan menggunakan sensor detak jantung, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 Oskardy Pardede 1127026 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia. Email : oskardy.pardede@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4 1 IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4 Gladi Buana, Pembimbing 1:Purwanto, Pembimbing 2: M. Aziz Muslim. Abstrak-Pada Kontes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap perangkat keras serta perangkat lunak dari system secara keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap perangkat keras serta perangkat lunak dari system secara keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian system yang telah dilakukan penulis ini merupakan pengujian terhadap perangkat keras serta perangkat lunak dari system secara keseluruhan yang telah selesai dibuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III. Analisis Masalah Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan spesifikasi komputer ini, ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisis pengujian telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju sistem

Lebih terperinci

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE

BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE BAB IV ANALISA IMPLEMENTASI DAN EKSPERIMEN SISTEM PENGENDALI ROBOT CRANE Pada bab ini akan dibahas mengenai pengimplementasian dan analisa hasil dari perancangan sistem yang telah dibahas pada Bab III.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi pada sistem ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 57 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Spesifikasi Hasil Penelitian a. Sumber daya robot vision disupply oleh baterai Lipo 12 v 3s. b. robot vision mampu mengolah dan mengidentifikasi objek berwarna

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Saat ini teknologi robotika telah menjangkau sisi industri (Robot pengangkut barang), pendidikan (penelitian dan pengembangan robot). Salah satu kategori robot

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci