KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH JURNAL

Transkripsi

1 KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH JURNAL Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Henni Wahyuni NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT 2016

2 HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TENGAII SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS Xt IPS SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH Nama NPM Program Studi Instansi : Henni Wahyuni : : Pendidikan Sejarah : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat Jurnal ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, untuk diserahkan ke Program Studi Pendidikan Sejarah. Padang, Agustus 2016 Disetujui Oleh: Pembimbing I Pembimbing II,-fr Drs. Zati, M.Pd.

3 1 KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH Henni Wahyuni 1 Zafri 2 Kaksim 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Henniwahyuni93@gmail.com, kaksim010983@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya siswa yang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ujian tengah semester genap memperoleh nilai yang tinggi dan ada pula siswa yang mendapatkan nilai rendah. Sementara itu ada siswa yang kurang mempersiapkan diri menghadapi ujian memperoleh nilai yang tinggi dan rendah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kantitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengambilan datanya secara random, data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji sebuah teori, membuat prediksi, memberikan gambaran secara statistik untuk menunjukkan hubungan antar variabel serta mengubah fakta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pada umumnya dalam mengikuti ujian tengah semester siswa melakukan 5 kesiapan yaitu:1) Kesiapan fisik, Pada umumnya siswa mempersiapkan kondisi fisiknya ketika akan mengikuti ujian agar tidak sakit, konsentrasi dan bisa mengikuti ujian dengan baik, 2) kesiapan mental pada umumnya alasan siswa mempersiapkan kesiapan mentalnya supaya bisa mengerjakan soal ujian, percaya diri dan bisa mengikuti ujian dengan baik. 3) kesiapan emosional, ini adalah kesiapan yang paling sedikit dilakukan siswa. 4) kondisi kebutuhan pada umumnya alasan siswa mempersiapkan kebutuhannya supaya bisa menghapal dan mengerjakan soal-soal yang telah lewat. 5) kesiapan yang terakhir adalah kondisi kesiapan pengetahuan pada umumnya siswa mempersiapkan pengetahuannya agar bisa menjawab soal ujian dengan mudah. kesimpulan bahwa pada umumnya siswa melakukan lima kesiapan untuk mengikuti ujian tengah semester genap yaitu: 1) kesiapan fisik dengan persentase sebesar 35, 2) kesiapan mental dengan persentase sebesar 28,4, 3) kesiapan emosional dengan persentase sebesar 15,5, 4) kesiapan kebutuhan dengan persentase sebesar 23,8 dan 5) kesiapan pengetahuan dengan persentase sebesar 30. Kata Kunci: Kesiapan, Ujian Tengah Semester, Pembelajaran Sejarah ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ³ Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat

4 2 STUDENTS READINESS TO FACING MIDTERM EVEN SEMESTER ON SUBJECTS HISTORY IN CLASS XI IPS SMAN 1 GUNUNG TULEH Henni Wahyuni 4 Zafri 5 Kaksim 6 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Henniwahyuni93@gmail.com, kaksim010983@gmail.com ABSTRACT The background of this research by the students who prepared himself to follow the midterms even obtain high scores and some students who get low grades. Meanwhile there are less students prepare for the exam scored high and low. The type of this research is descriptive using a quantitative approach. Quantitative Research is research method based on the philosophy of positivism, that used to research the population or a particular sample, the data retrievel random, data were collected using instruments. Quantitative descriptive research is study a research activity that aims to test a theory, make a prediction, gives an overview in statistics to show the relationship between variables and change the facts. Based on the research that has been done, the result that in generally to take the midterm exam students perform 5 readiness: 1) Physical readiness, students are generally preparing for his physical condition when it will take the test so that no pain, concentration and can take exams well, 2 ) mental readiness in general why students prepare mental readiness in order to do the exam, confident and able to take the exam well. 3) emotional readiness, readiness is at least do by the students. 4) conditions in general needs a reason to prepare students need to be able to memorize and do the questions that have been passed. 5) the last readiness is the condition preparedness of knowledge, in general students to prepare her knowledge to be able to answer exam questions with ease. Based on the result that concluded in general, students do five readiness to follow the midterm, namely: 1) the physical readiness with a percentage of 35, 2) mental readiness with a percentage of 28.4, 3) emotional readiness with a percentage of 15.5, 4) readiness needs with a percentage of 23.8, and 5) the readiness of knowledge with a percentage of 30. Keywords: Readiness, exam, in history learning proces ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat ³ Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat

5 3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa, karena dengan pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan Sumber Daya Manusia maupun pada pengelolaan Sumber Daya Alam. Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya komponen yang pertama yaitu input, yang terdiri dari peserta didik dan guru sebagai pendidik. Komponen kedua adalah proses yang dipengaruhi oleh lingkungan dan instrumen pengajaran, komponen ketiga hasil, yaitu dampak dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan didukung oleh proses. Mengenai dengan peningkatan kualitas pendidikan, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain peningkatan kualitas tenaga pengajar, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan alokasi dana pendidikan serta pelaksanaan kegiatan evaluasi pendidikan yang berkesinambungan. Untuk mengetahui apakah program yang telah disusun dan dilaksanakan telah berhasil atau tidak maka diperlukan evaluasi. Keberhasilan maupun kegagalan belajar dapat diuji dalam pencapaian tujuan belajar yang dilihat melalui ujian. Keberhasilan siswa sangat dipengaruhi oleh kesiapan yang dilakukan siswa untuk menghadapi ujian. Siswa yang dapat mempersiapkan diri menghadapi ujian di sekolah diperkirakan akan memperoleh hasil belajar yang baik. Kesiapan merupakan faktor utama yang harus dimiliki seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas. Tanpa adanya kesiapan yang matang, mustahil kiranya untuk dapat melakukan suatu kegiatan atau aktivitas. Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan dari orang yang akan melakukan aktivitas. SMA Negeri 1 Gunung Tuleh merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terletak di Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, di SMA ini dilakukan dua kali ujian, pertama ujian tengah semester dan yang kedua ujian semester. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan tanggal 13 Februari 2016 di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh para siswa di sekolah ini umumnya mengalami kesulitan pada waktu mengerjakan soal ujian tengah semester ganjil khususnya mata pelajaran Sejarah. Sebaliknya dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian tengah semester genap ada siswa yang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti ujian tengah semester memperoleh nilai yang tinggi dan ada pula siswa yang mendapatkan nilai rendah. Sementara itu ada siswa yang kurang mempersiapkan diri menghadapi ujian memperoleh nilai yang tinggi dan rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja yang dilakukan siswa untuk mempersiapkan ujian tengah semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kesiapan siswa dalam menghadapi ujian tengah semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh. Menurut Thorndike yang dikutip dalam Slameto (2010: 114) kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Seseorang baru dapat belajar tentang sesuatu apabila dalam dirinya sudah terdapat Readiness untuk mempelajari sesuatu. Menurut Slameto (2010: 113) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Jamies Drever (dalam Slameto, 2010: 59) Readines adalah Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau beraksi. Kondisi kesiapan dalam menghadapi ujian mencakup setidak-tidaknya tiga aspek, slameto (2010: 113) yaitu: a. Kondisi fisik, mental dan emosional. b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan. c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi

6 4 belajar dan atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan (Per aturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 20). Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Reece dan Walker (dalam Anurrahaman, 2010: 210) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan yaitu memperkuat kegiatan belajar, menguji pemahaman dan kemampuan siswa, memasttikan pengetahuan prasyarat yang sesuai, memotivasi siswa, memberi umpan balik bagi siswa dan guru, dan menilai kualitas belajar. Pembelajaran sejarah sebagai sub sistem dari sistem kegiatan pendidikan, merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan integritas dan kepribadian bangsa melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan ini akan ditopang oleh berbagai komponen, termasuk kemampuan dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Mata pelajaran sejarah memiliki peran strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pembentukan kepribadian nasional beserta identitas dan jati diri tidak akan terwujud tanpa adanya pengembagan kesadaran sejarah sebagai sumber inspirasi dan aspirasi. Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 1) tercantum mengenai Standar Isi Satuan Pendidikan untuk satuan bangsa yaitu, proses sejarah, yang memuat mengenai materi sejarah, yang diatur untuk pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa tujuan pembelajaran sejarah adalah: a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat merupakan sebuah proses dari masa lampau, kini, dan masa depan. b. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan. c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bagsa Indonesia di masa lampau. d. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjag dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang. e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun Internasional. METODOLOGI Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji sebuah teori, membuat prediksi, memberikan gambaran statistik untuk menunjukkan hubungan antar variabel serta mengubah fakta. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh. Waktu penelitian ini di laksanakan pada semester genap 2015/2016. Upaya untuk mendeskripsikan data atau informasi yang relevan dengan masalah, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gunung Tuleh. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling khususnya proporsional random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket semi terbuka. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Riduwan, 2010: 70).

7 5 Data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk kuantitatif yang diolah secara statistik. Menurut Arikunto (2010: 235) langkah-langkahnya berikut: adalah sebagai 1. Seleksi, dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi syarat/tidak, penyeleksian ini khusus data yang berasal dari angket. 2. Mengklasifikasikan data, yaitu jawaban dari responden dikelompokkan, misalnya mengelompokkan semua jawaban yang sama yang diberikan oleh responden sesuai dengan nomor pernyataan. 3. Memasukkan data yang telah dikelompokkan dalam sebuah tabel, maksudnya adalah jawaban yang diberikan responden setelah dikelompokkan dimasukkan kedalam tabel lalu diolah dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan oleh sudijono (2010: 430). Dimana, P = Tingkat jawaban F = Frekwensi N = jumlah responden 100 = jumlah angka mutlak persentase HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kesiapan siswa dalam menghadapi ujian tengah semester genap pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gunung Tuleh. Berdasarkan angket yang disebar kepada 55 orang siswa diperoleh hasil mengenai kesiapan siswa dalam menghadapi ujian tengah semester genap sebagai berikut: a. Kesiapan Fisik Kesiapan siswa dalam mengikuti ujian tengah semester pada mata pelajaran sejarah, terdapat enam macam kesiapan yang dilakukan siswa dalam mempersiapkan kondisi fisik yaitu : 1) menjaga diri supaya jangan sakit, 2) menghilangkan perasaan cemas, 3) menjaga diri agar tidak mengantuk, 4) menjaga diri agar tidak lelah, 5) sarapan pagi sebelum berangkat kesekolah, dan 6) istirahat yang cukup. Tabel 6. Persentase kesiapan fisik Kesiapan fisik 1. Menjaga diri supaya jangan sakit N 52 94,54 2. Menghilangkan 15 27, perasaan cemas 3. Menjaga diri agar tidak lelah 4. Menjaga diri agar tidak mengantuk ,09 54, Sarapan pagi 5 9,09 6. sebelum ke sekolah 6. Istirahat yang cukup 3 5, 45 b. Kesiapan Mental Kesiapan yang dilakukan oleh siswa dalam hal kesiapan mental dalam mengikuti ujian tengah semeter, terdapat lima kesiapan yang dilakukan yaitu: 1) memperhatikan pelajaran dengan sungguhsungguh, 2) menguasai materi sejarah yang akan dipelajari, 3) menumbuhkan rasa kepercayaan pada diri sendiri, 4) menyiapkan mental yang lebih kuat, 5) mempersiapkan diri untuk ujian. Tabel 9. Persentase kesiapan mental Kesiapan mental N 1. Memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh 20 36, Menguasai materi sejarah yang akan dipelajari 17 30, Menumbuhkan rasa kepercayaan pada diri sendiri 40 72, Menyiapkan mental yang lebih kuat 1 1,8 5. Mempersiapkan diri untuk ujian 1 1,8 c. Kesiapan emosional Kesiapan yang dilakukan siswa dalam mempersiapkan kondisi emosionalnya ketika akan mengikuti ujian tengah semester terdiri dari 10 aspek kesiapan mental, yaitu: 1)menciptakan suasana senang, 2) menghilangkan

8 6 perasaan tertekan, 3) menghilangkan perasaan tidak siap mengikuti ujian, 4) menghilangkan cemas, 5) menghindari keperluan yang tidak penting, 6) harus siap melaksanakan ujian, 7) tidak membuat keonaran, 8) menghilangkan kebiasaan yang tidak ada hubungannya dengan ujian, 9) belajar dan berdoa, dan 10) menghindari masalah. Tabel 12. Persentase kesiapan emosional Kesiapan emosional N 1. Menciptakan suasana senang 28 50, Menghilangkan perasaan tertekan 27 49, Menghilangkan perasaan tidak siap 25 45,4 5 menghadapi ujian 4. Menghilangkan 2 3,63 perasaan takut 5. Menghindari keperluan yang tidak penting 6. Harus siap melaksanakan ujian 7. Tidak membuat keonaran 8. Mengurangi kebiasaan yang tidak ada hubungannya dengan ujian 1 1,8 1 1,8 1 1,8 1 1,8 9. Belajar dan berdoa 1 1,8 10. Menghindari masalah 1 1,8 d. Kesiapan kebutuhan Dalam mempersiapkan kebutuhannya untuk mengikuti ujian tengah semester setiap siswa memiliki jawaban yang berbeda-beda. Kesiapan yang dilakukan siswa dalam mempersiapkan kebutuhannya terdiri dari 7 aspek kesiapan yaitu: 1) menyediakan waktu belajar yang cukup untuk ujian, 2) berusaha memiliki buku pelajaran sejarah yang cukup, 3) memiliki buku catatan sejarah yang lengkap, 4) membahas soal-soal yang telah lewat, 5) mempersiapkan semua keperluan untuk ujian, 6) mengurangi kebiasaan yang tidak ada hubungannya dengan ujian tengah semester, dan 7) mempersiapkan diri menghapal materi ujian tengah semester. Tabel 15. Persentase jawaban kesiapan kebutuhan Kesiapan kebutuhan N 1. Menyediakan waktu belajar yang cukup untuk ujian , Berusaha memiliki buku pelajaran yang cukup 3. Memiliki buku catatan sejarah yang lengkap 4. Membahas soal-soal yang telah lewat 5. Mempersiapkan semua keperluan untuk ujian 6. Mengurangi kebiasaan yang tidak ada hubungannya dengan ujian 7. Mempersiapkan diri menghafal materi UTS ,8 2 49, ,8 1 1,8 1 1,8 1 1,8 e. Kesiapan pengetahuan Dalam mempersiapkan pengetahuannya untuk mengikuti ujian tengah semester setiap siswa memiliki jawaban yang berbeda-beda. Kesiapan yang dilakukan siswa dalam mempersiapkan pengetahuannya terdiri dari 4 aspek kesiapan yaitu: 1) membuat kata-kata kunci materi pokok pelajaran sejarah yang akan diujiankan, 2) menghapal berulangkali materi yang sudah dipelajari, 3) membaca sumber lain atau buku lain yang berhubungan dengan materi sejarah, 4) mengulangi pelajaran dengan bimbel. Tabel 18. Persentase jawaban kesiapan pengetahuan Kesiapan pengetahuan N 1. Membuat kata-kata kunci materi pokok pelajaran sejarah yang akan diujiankan 20 36,36 2. Menghafal berulangkali materi yang sudah dipelajari 3. Membaca sumber lain atau buku lain yang berhubungan dengan sejarah 38 69, ,45

9 7 4. Mengulang pelajaran dengan metode bimbel 1 1,8 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi ujian tengah semester genap pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gunung Tuleh yang lebih utama dilakukan siswa adalah: 1. Kesiapan fisik, Pada umumnya siswa mempersiapkan kondisi fisiknya ketika akan mengikuti ujian agar tidak sakit, konsentrasi dan bisa mengikuti ujian dengan baik. Dalam mempersiapkan kondisi fisik diperoleh hasil sebesar Selanjutnya mengenai kondisi kesiapan mental diperoleh hasil sebesar 28,4. pada umumnya alasan siswa mempersiapkan kesiapan mentalnya supaya bisa mengerjakan soal ujian, percaya diri dan bisa mengikuti ujian dengan baik. 3. Sedangkan dari segi kesiapan emosional, ini adalah kesiapan yang paling sedikit dilakukan siswa yaitu berada pada persentae 15,5. 4. Sementara dalam hal mempersiapkan kondisi kebutuhan diperoleh hasil sebesar 23,8. para umumnya alasan siswa mempersiapkan kebutuhannya supaya bisa menghapal dan mengerjakan soal-soal yang telah lewat. 5. Sedangkan kondisi kesiapan yang terakhir adalah kondisi kesiapan pengetahuan dengan persentase sebesar 30. Pada umumnya siswa mempersiapkan pengetahuannya agar bisa menjawab soal ujian dengan mudah. sehingga diperoleh hasil yang maksimal. 2. Guru SMA Negeri 1 gunung Tuleh diharapkan memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk dapat meningkatkan kesiapannya baik dalam hal kondisi fisik, mental, emosional, kebutuhan dan pengetahuannya, sehingga ketika ujian dilaksanakan dapat berjalan lancar. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Anurrahman Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 Ayat 20. Lufri, M.S Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press Riduwan Belajar Mudah Penelitian. Bandung:Alfabeta Slameto Belajar Dan Faktor Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. SARAN Setelah melakukan penelitian ini ada beberapa saran yang ingin penulis berikan yaitu: 1. Untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gunung Tuleh diharapkan untuk lebih meningkatkan kesiapannya ketika akan mengikuti ujian tengah semester