HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH ANAK TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH ANAK TAHUN 2017"

Transkripsi

1 1

2 HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH ANAK TAHUN 2017 A. DAMPAK SEKOLAH RAMAH ANAK MENURUT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A.1. HASIL KAJIAN DAMPAK SRA MENURUT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Penelitian dilakukan terhadap 252 responden yang berasal dari warga sekolah dewasa antara lain Kepala Sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang telah menginisiasi menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang berasal dari 4 Provinsi dan 18 Kabupaten/Kota, yaitu : 1. Provinsi Jawa Barat 2. Provinsi Sumatera Barat 3. Provinsi Lampung 4. Provinsi DKI Jakarta 5. Kota Denpasar 6. Kabupaten Deli Serdang 7. Kota Cilegon 8. Kota Palangkaraya 9. Kota Surakarta 10. Kota Metro 11. Kota Jayapura 12. Kota Malang 13. Kota Kendari 14. Kota Ternate 15. Kota Banyuwangi 16. Kabupaten Bojonegoro 17. Kabupaten Serdang Bedagai 18. Kota Balikpapan 19. Kota Yogyakarta 20. Kabupaten Maros 21. Kota Kutai Timur 22. Kabupaten Brebes mengisi 70 buah pertanyaan yang dikelompokkan ke dalam 6 kelompok pertanyaan, yaitu : 2

3 1. Kebijakan SRA 2. Proses Belajar Mengajar 3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4. Sarana dan Prasarana Ramah Peserta Didik 5. Partisipasi Peserta Didik 6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat (LM), Dunia Usaha, Stakeholder Lainnya dan Alumni Kuesioner disebarkan melalui dan dikembalikan melalui dan lembar kuesioner yang dikirimkan melalui jasa kurir. Adapun hasil dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan SRA Komitmen tertulis atau kebijakan tentang SRA merupakan komponen pertama dalam SRA. Ada tidaknya komitmen atau kebijakan SRA tersebut di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Ada Komitmen Tertulis atau Kebijakan SRA Tabel 1.1 Kebijakan SRA Ada Komitmen Tertulis atau Kebijakan SRA

4 Mengenai adanya SK Tim SRA di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Ada SK Tim SRA Tabel 1.2 SK Tim SRA Ada Komitmen Tertulis atau Kebijakan SRA Mengenai keterlibatan murid dalam tata tertib sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.3 Keterlibatan Murid dalam Pembuatan Tata Tertib Sekolah Murid Terlibat dalam Pembuatan Tata Tertib Sekolah Murid Terlibat dalam Pembuatan Tata Tertib Sekolah

5 Mengenai kebijakan yang mengatur tentang Peserta didik Berkebutuhan Khusus (ABK) dan Peserta didik Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang ada di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.4 Kebijakan tentang ABK dan ABH Ada Kebijakan tentang ABK dan ABH Ada Kebijakan tentang ABK dan ABH

6 Mengenai adanya papan nama tentang SRA dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.5 Papan Nama SRA Ada Papan Nama SRA Ada Papan Nama SRA Mengenai dokumen angket orang tua tentang proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.6 Angket Orang Tua tentang Proses Pembelajaran Ada Angket Orang Tua tentang Proses Pembelajaran Angket Orang Tua tentang Proses Pembelajaran

7 Mengenai implementasi kebijakan SRA di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.7 Implementasi Kebijakan SRA di Sekolah Kebijakan SRA Diimplementasikan di Sekolah Kebijakan SRA Diimplementasikan di Sekolah

8 Mengenai mekanisme pengaduan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.8 Mekanisme Pengaduan Ada Mekanisme Pengaduan Ada Mekanisme Pengaduan

9 Mengenai mekanisme pengawasan peserta didik selama berada di sekolah dapat dilhat pada table berikut. Tabel 1.9 Mekanisme Pengawasan Ada Mekanisme Pengawasan Ada Mekanisme Pengawasan

10 Mengenai kasus yang menimpa peserta didik, sekolah melibatkan orang tua atau jejaring seperti puskesmas, lembaga layanan kekerasan, polisi dll. Dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.10 Mekanisme Kasus Pelibatan Orang Tua atau Jejaring Ada Pelibatan Orang Tua atau Jejaring

11 Mengenai alokasi waktu khusus untuk peserta didik dalam menjalankan ibadah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.11 Alokasi Waktu Ibadah Ada Alokasi Waktu Ibadah Ada Alokasi Waktu Ibadah Mengenai penerapan hukuman membersihkan WC/lingkungan untuk peserta didik yang melakukan kesalahan /indisipliner/lalai mengerjakan tugas dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.12 Penerapan Hukuman Membersihkan WC/Lingkungan Sekolah Menerapkan Hukuman Membersihkan WC/Lingkungan Sekolah Menerapkan Hukuman Membersihkan WC/Lingkungan

12 2. Proses Belajar Mengajar Mengenai pelayanan guru melayani kebutuhan peserta didik tanpa diskriminasi, laki-laki atau perempuan atau perempuan kelompok atau individu dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.1 Pelayanan Guru Guru Melayani Tanpa Diskriminasi Guru Melayani Tanpa Diskriminasi

13 Mengenai dialog yang dilakukan oleh guru/sekolah kepada peserta didik indisipliner/lalai dalam melakukan tugas dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.2 Dialog Guru/Sekolah Kepada Murid Dialog Guru/Sekolah Kepada Murid Indisipliner Ada Dialog Guru/Sekolah Kepada Murid Indisipliner

14 Mengenai peserta didik yang melakukan indisipliner/lalai yang berulang kali mendapatkan konsekuensi untuk mendapatkan tugas tambahan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.3 Konsekuensi Murid Indispliner Berulang Kali Murid Mendapat Tugas Tambahan Murid Mendapat Tugas Tambahan Mengenai sudah tidaknya sekolah menerapkan disiplin positif (pendisiplinan tanpa kekerasan) terhadap peserta didik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.4 Penerapan Disiplin Positif Sekolah Menerapkan Disiplin Positif Sekolah Menerapkan Disiplin Positif

15 Mengenai pemberian rasa aman dan kasih sayang guru kepada semua peserta didik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.5 Pemberian Rasa Aman dan Kasih Sayang Guru Memberi Rasa Aman dan Kasih Sayang Guru Memberi Rasa Aman dan Kasih Sayang

16 Mengenai apakah guru mengembangkan budaya local dan kecakapan hidup social dalam pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 2.6 Pengembangan Budaya Lokal dan Kecakapan Hidup Sosial Guru Mengembangkan Budaya Local dan Kecakapan Hidup Social dalam Pembelajaran Guru Mengembangkan Budaya Local dan Kecakapan Hidup Social dalam Pembelajaran Mengenai pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan pendapat ketika proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.7 Kesempatan Murid Memberikan Pendapat Guru Memberikan Kesempatan Guru Mengembangkan Budaya Local dan Kecakapan Hidup Social dalam Pembelajaran

17 Mengenai apakah guru membiasakan peserta didik mendengarkan pendapat teman dan tidak menertawakan jawaban teman yang kurang tepat dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.8 Pembiasan Guru Kepada Murid Guru Membiasakan Peserta Didik Mendengarkan Pendapat Teman dan Menertawakan Jawaban Teman yang Kurang Tepat Guru Mengembangkan Budaya Local dan Kecakapan Hidup Social dalam Pembelajaran

18 Mengenai sekolah memberikan peluang kepada murid untuk berprestasi tanpa diskriminasi dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.9 Peluang Murid Berprestasi Tanpa Diskriminasi Murid Mendapat Peluang Untuk Berprestasi Tanpa Diskriminasi Murid Mendapat Peluang Untuk Berprestasi Tanpa Diskriminasi

19 Mengenai sekolah memberikan hadiah/reward bagi peserta didik berprestasi baik akademik maupun non-akademik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.10 Hadiah/Reward bagi Murid Berprestasi Baik Akademik maupun Non Akademik Sekolah Memberikan Hadiah/Reward Sekolah Memberikan Hadiah/Reward Mengenai adanya dokumen berupa angket murid tentang proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.11 Angket Murid tentang Proses Pembelajaran Adanya Angket Murid tentang Proses Pembelajaran Ada Angket Murid tentang Proses Pembelajaran

20 Mengenai proses pengajaran di kelas apakah sudah ramah anak atau belum dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.12 Pengajaran Ramah Peserta Didik Pengajaran Ramah Peserta Didik Pengajaran Belum Ramah Peserta Didik

21 Mengenai ada tidaknya proses perlindungan peserta didik di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.13 Perlindungan Peserta Didik Ada Perlindungan Peserta Didik Ada Perlindungan Peserta Didik Mengenai adanya waktu dyang disediakan bagi murid untuk berkonsultasi dengan guru BK/guru lainnya dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.14 Waktu untuk Konsultasi Sekolah Menyediakan Waktu untuk Murid Konsultasi pada Guru Sekolah Menyediakan Waktu untuk Murid Konsultasi pada Guru

22 3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mengenai pengetahuan/pelatihan yang dimiliki oleh pendidik atau tenaga kependidikan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.1 Pengetahuan/Pelatihan bagi Guru Pengetahuan/Pelatihan bagi Pendidik atau Tenaga Kependidikan Pernah Mendapatkan Pernah Mendapatkan Pelatihan tentang Konvensi Hak Anak Pelatihan tentang Sekolah Ramah Anak? Kesempatan untuk berprestasi

23 Mengenai sikap yang dilalukan guru pada peserta didik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.2 Sikap Guru Pada Peserta Didik Sikap Guru Melakukan Melakukan Sikap Teladan (disiplin, jujur, dsb.) Menghargai Perbedaan Peserta Didik Menyelipkan Pembiasaan atau Hal Baik untuk Pmbentukan Kepribadian Peserta Didik (misalnya mengenai kebersihan, kejujuran, toleransi, berbagi, empati, kebangsaan, dll.)

24 Mengenai pernah tidaknya guru memanggil wali peserta didik ke sekolah ketika ada kasus terhadap peserta didik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.3 Guru Memanggil Wali Peserta Didik Guru Pernah Memanggil Wali Peserta Didik Guru Pernah Memanggil Wali Peserta Didik

25 Mengenai guru dan tenaga kependidikan melibatkan unsur-unsur di luar pendidik dan tenaga kependidikan seperti satpam, cleaning service untuk melaksanakan SRA dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.4 Pelibatan Unsur di Luar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Melibatkan Unsur di Luar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Melibatkan Unsur di Luar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

26 Mengenai adanya guru selain guru BK yang menerima konsultasi peserta didik dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.5 Konsultasi Peserta Didik Ada Guru selain Guru BK yang Menerima Konsultasi Peserta Didik Ada Guru selain Guru BK yang Menerima Konsultasi Peserta Didik

27 4. Sarana dan Prasarana Ramah Peserta Didik Sarana dan prasaranan yang ada di sekolah akan dijabarkan di dalam bagian ini. Mengenai ventilasi dan pencahayaan di dalam ruang kelas dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.1 Ventilasi dan Pencahayaan Ruang Kelas Ventilasi dan Pencahayaan Ruang Kelas Cukup Ventilasi dan Pencahayaan Ruang Kelas Belum Cukup

28 Mengenai ketersediaan fasilitas tempat bermain dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.2 Tempat Bermain Tersedia Tempat Bermain Tersedia Tempat Bermain Mengenai ketersediaan fasilitas tempat olahraga dapat dilihat pada table berikut. 28

29 Tabel 4.3 Tempat Olahraga Tersedia Tempat Olahraga Tersedia Tempat Olahraga Mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan/uks/lainnya yang memadai dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.4 Fasilitas Kesehatan Fasilitas Kesehatan Memadai Fasilitas Kesehatan Memadai

30 Mengenai pelaksanaan pelayanan di fasilitas kesehatan/uks/lainnya di sekolah dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.5 Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Fasilitas Kesehatan Dapat Memberikan P3K Fasilitas Kesehatan Dapat Memberikan P3K

31 Mengenai ketersediaan perpustakaan sekolah/pojok baca/sarana untuk peserta didik membaca dengan fasilitas dan pelayanan yang memadai dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.6 Perpustakaan/Pojok Baca Tersedia Perpustakaan/Pojok Baca/Sara dengan Fasilitas dan Pelayanan Memadai Tersedia Perpustakaan/Pojok Baca/Sara dengan Fasilitas dan Pelayanan Memadai

32 Mengenai suasana lingkungan sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.7 Lingkungan Sekolah Tersedia Lingkungan Hijau, Tertata Rapi dan Membahayakan Peserta Didik Tersedia Lingkungan Hijau, Tertata Rapi dan Membahayakan Peserta Didik

33 Mengenai pemberian rambu-rambu untuk tempat-tempat yang membahayakan peserta didik (tangga curam, dinding yang sudah retak, lantai licin dapat dilihat pada table berikut. Sekolah Memberikan Rambu- Rambu di Tempat yang Membahayakan Tabel 4.8 Rambu Rambu di Sekolah Sekolah Memberikan Rambu-Rambu di Tempat yang Membahayakan

34 Mengenai ketersediaan fasilitas toilet yang bersih dan dibersihkan setiap hari baik untuk laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.9 Fasilitas Toilet Bersih Tersedia Toilet Bersih dan Dibersihkan Setiap Hari Tersedia Toilet Bersih dan Dibersihkan Setiap Hari Mengenai ketersediaan fasilitas toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.10 Fasilitas Toilet Terpisah Laki-Laki dan Perempuan Tersedia Toilet Terpisah Laki- Laki dan Perempuan Tersedia Toilet Terpisah Laki-Laki dan Perempuan

35 Mengenai ketersediaan tempat cuci tangan dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.11 Tempat Cuci Tangan Tersedia Tempat Cuci Tangan Tersedia Tempat Cuci Tangan

36 Mengenai ketersediaan air bersih yang memadai dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.12 Air Bersih Tersedia Air Bersih yang Memadai Air Bersih yang Memadai

37 Mengenai ketersediaan kotak saran di tempat strategis dan dokumen tindak lanjut secara periodic dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.13 Kotak Saran dan Dokumen Tindak Lanjut Periodik Tersedia kotak saran di tempat strategis dan dokumen tindak lanjut secara periodic Tersedia kotak saran di tempat strategis dan dokumen tindak lanjut secara periodic Mengenai ketersediaan sarana ibadah di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.14 Sarana Ibadah Tersedia Sarana Ibadah Tersedia Sarana Ibadah

38 Mengenai komitmen yang diberikan guru dalam menjalankan peribadatan di sekolah (missal: ada ibadah berjamaah atau kegiatan agama) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.15 Komitmen Menjalankan Peribadatan Guru Memberikan Komitmen dalam Menjalankan Peribadatan Guru Memberikan Komitmen dalam Menjalankan Peribadatan

39 Mengenai ketersediaan ruang konsultasi dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.16 Ruang Konsultasi Tersedia Ruang Konsultasi Ruang Konsultasi Mengenai adanya kantin sekolah yang dimonitor dan evaluasi secara berkala oleh sekolah untuk makanan dan sarananya dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.17 Kantin Sekolah Kantin Sekolah Dimonitor dan Dievaluasi Secara Berkala Kantin Sekolah Dimonitor dan Dievaluasi Secara Berkala

40 Mengenai pagar di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.18 Pagar Sekolah Sekolah Memiliki Pagar Sekolah Memiliki Pagar

41 Mengenai penjaga sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.19 Penjaga Sekolah Sekolah Memiliki Penjaga Sekolah Memiliki Penjaga Partisipasi Peserta Didik Partisipasi peserta didik yang ada di sekolah akan dijabarkan di dalam bagian ini. Mengenai partisipasi peserta didik dalam menyusun tata tertib sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.1 Partisipasi Peserta Didik dalam Menyusun Tata Tertib Sekolah Peserta Didik Berpartisipasi dalam Menyusun Tata Tertib Sekolah Peserta Didik Ikut Berpartisipasi dalam Menyusun Tata Tertib Sekolah

42 Mengenai keterlibatan peserta didik dalam mereview tata tertib secara berkala dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.2 Keterlibatan Peserta Didik dalam Mereview Tata Tertib Secara Berkala Peserta Didik Terlibat dalam Meriview Tata Tertib Secara Berkala Peserta Didik tidak Terlibat dalam Mereview Tata Tertib Secara Berkala

43 Mengenai guru melibatkan peserta didik dalam membangun proses pembelajaran yang menyenangkan (misalnya usulan belajar diluar kelas dsb.) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.3 Pelibatan Peserta Didik dalam Membangun Proses Pembelajaran yang Menyenangkan Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Membangun Proses Pembelajaran yang Menyenangkan Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Membangun Proses Pembelajaran yang Menyenangkan

44 Mengenai guru melibatkan peserta didik dalam penataan (rotasi) tempat duduk (bisa melibatkan salah satu peserta didik saja atau melibatkan seluruh peserta didik) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.4 Pelibatan Peserta Didik dalam Penataan Tempat Duduk Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Penataan Tempat Duduk Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Penataan Tempat Duduk

45 Mengenai guru melibakan peserta didik dalam pemilihan warna didinding kelas (perwakilan peserta didik) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.5 Pelibatan Peserta Didik dalam Pemilihan Warna Dinding Kelas Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Pemilihan Warna Dinding Kelas Guru Melibatkan Peserta Didik dlam Pemilihan Warna Dinding Kelas

46 Mengenai guru melibatkan peserta didik dalam rapat membahas program sekolah (perwakilan peserta didik) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.6 Pelibatan Peserta Didik dalam Rapat Membahas Program Sekolah Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Rapat Membahas Program Sekolah Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Rapat Membahas Program Sekolah Mengenai guru melibatkan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan budaya (ekstrakulikuler) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.7 Pelibatan Peserta Didik dalam Mengembangkan Kreativitas dan Budaya Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Mengembangkan Kreativitas dan Budaya Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Mengembangkan Kreativitas dan Budaya

47 Mengenai guru melibatkan peserta didik dalam menata lingkungan hijau sekolah (semua peserta didik) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.8 Pelibatan Peserta Didik dalam Menata Lingkungan Hijau Sekolah Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Menata Lingkungan Hijau Sekolah Guru Melibatkan Peserta Didik dalam Menata Lingkungan Hijau Sekolah

48 6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat (LM), Dunia Usaha, Stakeholder lainnya, dan Alumni Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, stakeholder lainnya, dan alumni yang ada di sekolah akan dijabarkan di dalam bagian ini. Mengenai keterlibatan orang tua dalam penentuan kebijakan sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.1 Keterlibatan Orang Tua dalam Penentuan Kebijakan Sekolah Orang Tua Terlibat dalam Penentuan Kebijakan Sekolah Orang Tua Terlibat dalam Penentuan Kebijakan Sekolah

49 Mengenai apakah sekolah melibatkan Lembaga Masyarakat (LM) dalam membentuk Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.2 Pelibatan Lembaga Masyarakat (LM) dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak (SRA) Sekolah Melibatkan Lembaga Masyarakat (LM) dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak (SRA) Sekolah Melibatkan Lembaga Masyarakat (LM) dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak (SRA)

50 Mengenai apakah sekolah melibatkan Alumni dalam rangka memajukan sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.3 Sekolah Melibatkan Alumni dalam Rangka Memajukan Sekolah. Sekolah Melibatkan Alumni dalam Rangka Memajukan Sekolah. Sekolah Melibatkan Alumni dalam Rangka Memajukan Sekolah

51 Mengenai apakah sekolah melibatkan pihak terkait dalam upaya melindungi peserta didik di sekolah (dalam konteks keamanan seperti pihak berwajib/satpam/rt/rw/polisi dll.) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.4 Pelibatan Pihak Terkait dalam Upaya Melindungi Peserta Didik Di Sekolah Sekolah Melibatkan Pihak Terkait dalam Upaya Melindungi Peserta Didik Di Sekolah Sekolah Melibatkan Pihak Terkait dalam Upaya Melindungi Peserta Didik Di Sekolah Mengenai apakah sekolah melibatkan orang tua dalam menentukan kegiatan extrakurikuler (apakah perwakilan orang tua/komite sekolah atau seluruh orang tua) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.5 Pelibatan Orang Tua dalam Menentukan Kegiatan Extrakurikuler Sekolah Melibatkan Orang Tua dalam Menentukan Kegiatan Extrakurikuler Sekolah Melibatkan Orang Tua dalam Menentukan Kegiatan Extrakurikuler

52 Mengenai apakah sekolah melibatkan orang tua dalam penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.6 Pelibatan Orang Tua dalam Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) Sekolah Melibatkan Orang Tua dalam Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) Sekolah Melibatkan Orang Tua dalam Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA)

53 Mengenai adanya dukungan dunia usaha dalam memajukan Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.7 Dukungan Dunia Usaha dalam Memajukan Sekolah Ramah Anak (SRA) Dukungan Dunia Usaha dalam Memajukan Sekolah Ramah Anak (SRA) Dunia Usaha Mendukung dalam Memajukan Sekolah Ramah Anak (SRA) Mengenai adanya bentuk grup komunikasi yang dibentuk antara orang tua dan guru/wali kelas untuk mengontrol dan mendampingi peserta didik di rumah/atau di sekolah (Grup Whatsapp,BBM, dll) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.8 Grup Komunikasi Yang Dibentuk Antara Orang Tua dan Guru/Wali Kelas Grup Komunikasi Yang Dibentuk Antara Orang Tua dan Guru/Wali Kelas untuk Mengontrol dan Mendampingi Peserta Didik Di Rumah/Atau Di Sekolah Terdapat Grup Komunikasi Yang Dibentuk Antara Orang Tua dan Guru/Wali Kelas untuk Mengontrol dan Mendampingi Peserta Didik Di Rumah/Atau Di Sekolah 53

54 A.2. KESIMPULAN DAMPAK SRA MENURUT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Hasil kajian cepat SRA untuk kuesioner yang diisi oleh pendidik dan tenaga kependidikan antara lain: 1. Lebih dari 90% sekolah memiliki komitmen tertulis menjadi SRA dan memiliki SK Tim SRA 2. Sebagian besar sekolah memiliki kebijakan tentang ABK dan ABH dan 98% sekolah mengimplementasikan kebijakan SRA 3. Lebih dari 95% sekolah memiliki mekanisme pengaduan, mekanisme pengawasan, dan mekanisme kasus 4. 87% murid terlibat dalam pembuatan tata tertib sekolah 5. 98% pendidik memberikan pelayanan kepada peserta didik tanpa diskriminasi. Hadiah/reward diberikan kepada murid berprestasi baik akademik maupun non akademik 6. Seluruh pendidik berdialog kepada peserta didik yang melakukan indispliner dan oleh karena itu pendidik memberikan tambahan tugas tambahan bagi peserta didik yang melakukan kesalahan berulang kali 7. Sebagian sekolah memberikan angket kepada peserta didik dan orang tua mengenai proses pembelajaran 8. Sekolah memberikan waktu/kesempatan bagi peserta didik untuk beribadah serta konsultasi 54

55 9. Pendidik sebagian besar mendapatkan pengetahuan/pelatihan tentang Konvensi Hak Anak, Sekolah Ramah Anak dan 100% berkesempatan untuk berprestasi 10. Hampir 100% para pendidik melakukan sikap teladan seperti disiplin, jujur, menghargai perbedaan peserta didik, dan menyelipkan pembiasaan/hal baik untuk kepribadian peserta didik. 11. Sekolah melibatkan unsur-unsur di luar pendidik dan tenaga kependidikan seperti satpam, cleaning service, dll dalam pelaksanaan SRA 12. Hampir seluruh sekolah memiliki fasilitas seperti fasilitas kesehatan, olahraga, bermain, pertolongan pertama pada kecelakaan, perpustakaan/pojok baca, sarana ibadat, dan beberapa di antaranya sebagian besar juga memiliki ruang konsultasi 13. Hampir seluruh sekolah memiliki lingkungan hijau dan tertata rapi, tidak membahayakan peserta didik 14. Fasilitas toilet kondisinya baik, toilet terpisah antara perempuan dan laki-laki 15. Tersedianya air bersih yang memadai 16. Sebagian besar sekolah menyediakan kotaksaran dan dokumen tindak lanjut secara periodic 17. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam menyusun tata tertib sekolah dan mereview secara berkala, membangun proses pembelajaran yang menyenangkan, menata tempat duduk, menata lingkungan hijau sekolah, mengembangkan kreativitas dan budaya, memilih warna dinding kelas, pembahasan program sekolah. 18. Sekolah melibatkan partisipasi orang tua dalam penentuan kebijakan sekolah, penentuan kegiatan ekstrakurikuler dan penerapan SRA 19. Sekolah melibatkan lembaga masyarakat (LM), alumni, dan dunia usaha dalam membentuk dan memajukan SRA 20. Sekolah melibatkan pihak terkait dalam upaya melindungi peserta didik di sekolah 21. Sekolah membentuk grup komunikasi antara orang tua dan guru/wali kelas Dari hasil kajian ini, terlihat beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Masih ada sekolah yang memberlakukan hukuman membersihkan WC atau lingkungan sekolah 2. Masih ada sekolah yang belum memberikan rambu-rambu berbahaya di tempat yang membahayakan Secara keseluruhan hasil kajian cepat SRA ini, seluruh warga sekolah dewasa yaitu pendidik dan tenaga kependidikan menyatakan bahwa 100% menerapkan disiplin positif dan memberikan rasa aman dan 55

56 kasih sayang kepada peserta didik di sekolah. Sekolah melibatkan partisipasi peserta didik, orang tua, Lembaga Masyarakat, Alumni dan Dunia Usaha dalam memajukan Sekolah Ramah Anak. B. DAMPAK SEKOLAH RAMAH ANAK MENURUT PESERTA DIDIK B.1. HASIL KAJIAN DAMPAK SRA MENURUT PESERTA DIDIK Penelitian dilakukan terhadap 741 responden anak sekolah yang bersekolah di sekolah yang telah menginisaisi menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang berasal dari 4 Provinsi dan 18 Kabupaten/Kota, yaitu : 23. Provinsi Jawa Barat (15 responden) 24. Provinsi Sumatera Barat (15 responden) 25. Provinsi Lampung (44 responden) 26. Provinsi DKI Jakarta (15 responden) 27. Kota Denpasar (60 responden) 28. Kabupaten Deli Serdang (61 responden) 29. Kota Cilegon (15 responden) 30. Kota Palangkaraya (134 responden) 31. Kota Surakarta (33 responden) 32. Kota Metro (15 responden) 33. Kota Jayapura (16 responden) 34. Kota Malang (30 responden) 35. Kota Kendari (60 responden) 36. Kota Ternate (15 responden) 37. Kota Banyuwangi (30 responden) 38. Kabupaten Bojonegoro (10 responden) 39. Kabupaten Serdang Bedagai (15 responden) 40. Kota Balikpapan (30 responden) 41. Kota Yogyakarta (45 responden) 42. Kabupaten Maros (31 responden) 43. Kota Kutai Timur (10 responden) 44. Kabupaten Brebes (42 responden) mengisi 25 buah pertanyaan yang dikelompokkan ke dalam 6 kelompok pertanyaan, yaitu : A. Aman dan Perlindungan Peserta Didik dari Kekerasan, Diskriminasi dan Perlakuan Salah 56

57 B. Bersih dan Sehat C. Peduli dan Berbudaya Lingkungan D. Partisipasi Murid E. Mekanisme Pengaduan F. Lain-Lain Kuesioner disebarkan melalui dan dikembalikan melalui dan lembar kuesioner yang dikirimkan melalui jasa kurir. Adapun hasil dari kajian tersebut adalah sebagai berikut: 7. Aman dan Perlindungan Peserta didik dari Kekerasan, Diskriminasi dan Perlakuan Salah Mengenai kondisi kekerasan di sekolah setelah menjadi SRA, dapat dilihat dalam table berikut. Tabel 1.1 Kekerasan di Antara Murid Melihat adanya kekerasan yang dilakukan antara murid Melihat adanya kekerasan yang dilakukan antara murid

58 Tabel 1.2 Kekerasan yang Dilakukan Guru Melihat Guru Melakukan Kekerasan terhadap Murid Melihat Guru Melakukan Kekerasan terhadap Murid Tabel 1.3 Kekerasan yang Dilakukan Teman Mengalami Kekerasan yang Dilakukan oleh Teman Mengalami Kekerasan yang Dilakukan oleh Teman

59 Tabel 1.4. Murid Mengalami Kekerasan dan/atau DIhukum Guru Mengalami Kekerasan dan/ atau Dihukum oleh Guru Mengalami Kekerasan dan/ atau Dihukum oleh Guru

60 Mengenai konsekuensi yang diterima murid jika terlambat kurang dari 15 menit dan jika terlambat lebih dari 15 menit dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.5 Konsekuensi Murid Terlambat Kurang dari 15 Menit Konsekuensi Ditegur secara lisan, setelah itu diperbolehkan mengikuti pelajaran. Ditegur secara lisan, setelah itu diberi tugas tertentu. Dihukum dengan cara berdiri di depan kelas. Dihukum dengan cara berdiri di depan gerbang sekolah. Disuruh pulang. Yang Mengalami Mengalami

61 Tabel 1.6 Konsekuensi Murid Terlambat Lebih dari 15 Menit Konsekuensi Ditegur secara lisan, setelah itu diperbolehkan mengikuti pelajaran. Ditegur secara lisan, setelah itu diberi tugas tertentu. Dihukum dengan cara berdiri di depan kelas. Dihukum dengan cara berdiri di depan gerbang sekolah. Disuruh pulang. Yang Mengalami Mengalami Mengenai konsekuensi jika murid lupa tidak membuat Pekerjaan Rumah (PR) dapat dilihat pada table berikut. 61

62 Tabel 1.7 Konsekuensi Murid Lupa Membuat Pekerjaan Rumah (PR) Konsekuensi Ditegur secara lisan, setelah itu diperbolehkan mengikuti pelajaran. Ditegur secara lisan, setelah itu diberi tugas tertentu. Membuat Pekerjaan Rumah (PR) Tambahan Berdiri di Depan Kelas Lainnya, lari di lapangan/menulis kalimat dengan jumlah banyak,contoh: Saya tidak akan lalai lagi dalam mengerjakan PR,100 kali/membersihkan WC/membersihkan lingkungan/memungut sampah,dll. Yang Mengalami Mengalami Mengenai keberadaan toilet di sekolah, dapat dilihat pada table berikut. 62

63 Tabel 1.8 Ketersediaan Toilet Ada Toilet ada Toilet Dari toilet yang ada di sekolah, letak keberadaan toilet dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.9 Kondisi Toilet di Sekolah Kondisi Toilet di Sekolah terpisah antara toilet laki-laki dan toilet perempuan mempunyai penerangan yang cukup (terang) mempunyai air bersih dan mengalir letaknya tidak tersembunyi (dapat terlihat dengan jelas) Ya Keduanya

64 Mengenai kebersihan toilet di SRA, apakah dibersihkan setiap hari atau tidak dapat dilihat pada table berikut. Toilet Dibersihkan Setiap Hari Tabel 1.10 Kebersihan Toilet Toilet Dibersihkan Setiap Hari

65 Mengenai kebijaksanaan sekolah dalam penggunaan handphone selama jam pelajaran dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.11 Kebijaksanaan Penggunaan Hp Mengijinkan Penggunaan Hp Mengijinkan Penggunaan Hp Mengenai sarana dan prasarana sekolah seperti adanya penunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul dapat dilihat pada table berikut. Ada Penunjuk Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul Tabel 1.12 Petunjuk Jalur di Sekolah Ada Penunjuk Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul

66 8. Bersih dan Sehat Mengenai kondisi kesehatan murid di sekolah, dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.1 Alternatif Pilihan Ketika Murid Sakit Alternatif Pilihan Ketika Murid Sakit Ke Ruang UKS Minta obat ke Teman dan/ atau Guru Dibiarkan saja Yang Memilih Memilih

67 Tabel berikut ini mengambarkan kondisi kantin di sekolah. Tabel 2.2 Kebersihan Kantin Kantin Sekolah Terlihat Bersih Kantin Sekolah Terlihat Bersih

68 Mengenai kondisi kantin sekolah apakah masih menjual jajanan yang tidak sehat (misalnya mie instant, minuman bersoda, makanan berwarna mencolok) dapat dilihat pada table berikut. Tabel 2.3 Kondisi Jajanan di Kantin Kantin Sekolah Masih Menjual Jajanan yang Sehat Kantin Sekolah Menjual Jajanan yang Sehat

69 Tabel 2.4 Kondisi Kesehatan Setelah Makan di Kantin Sakit Perut Setelah Makan di Kantin Sakit Perut Setelah Makan di Kantin

70 Tabel berikut menggambarkan perilaku merokok dan keterlibatan dengan kasus napza/ narkoba di lingkungan sekolah. Tabel 2.5 Perilaku Merokok Perilaku Merokok Melihat Teman Merokok di Sekolah Melihat Guru atau Warga Sekolah Dewasa Lain yang Merokok Yang Mengalami Mengalami

71 71

72 Tabel 2.6 Keterlibatan Kasus Napza/ Narkoba Perilaku Merokok Pernah Terlibat Kasus Napza/ Narkoba di Sekolah Ada teman yang terlibat kasus napza/ narkoba di sekolah Ada guru yang terlibat kasus napza/ narkoba di sekolah Yang Mengalami Mengalami Peduli dan Berbudaya Lingkungan Mengenai pendapat responden berkaitan dengan wawasan sekolah terhadap lingkungan setelah sekolah menjadi SRA, dapat dilihat pada table berikut. 72

73 Tabel 3.1 Tempat Sampah di Sekolah Adanya tempat sampah terpilah (sampah basah dan sampah kering/ sampah organic dan sampah oganik ada tempat sampah terpilah (sampah basah dan sampah kering/ sampah organic dan sampah oganik Tabel 3.2 Pengolahan Sampah Belajar Mengenai Pengolahan Sampah Belajar Mengenai Pengolahan Sampah

74 Tabel 3.3 Penghijuauan Adanya Pemanfaatan Lahan untuk Taman/Kebun Sekolah Ada Pemanfaatan Lahan untuk Taman/Kebun Sekolah

75 Mengenai pentingnya memiliki wawasan sekolah, siswa/murid diharapkan memperoleh beberapa informasi tentang hal-hal berikut. Tabel 3.4 Informasi tentang Wawasan Lingkungan Jenis Informasi Jajan dan makanan yang sehat Bahaya rokok Bahaya napza/narkotika Penyelamatan diri pada waktu terjadi bencana Yang Mendapatkan Mendapatkan Mengenai ketersediaan rambu-rambu di sekolah untuk tempat-tempat yang membahayakan peserta didik (tangga curam, dinding yang sudah retak, lantai licin, dll. Dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.5 Ketersediaan Rambu-Rambu Berbahaya Ada Rambu-Rambu Berbahaya Ada Rambu-Rambu Berbahaya

76 10. Partisipasi Murid Tabel berikut menggambarkan partisipasi anak di sekolah dalam melaksanakan SRA. Partisipasi yang berusaha dimunculkan dalam SRA adalah beberapa hal berikut. Tabel 4.1 Partisipasi Murid Partisipasi Murid Ikut Serta/ Terlibat Terlibat Murid dilibatkan dalam menyusun tata tertib sekolah Murid memilih kegiatan ekstrakurikuler yang dminati Murid pernah ikut serta dalam merancang/merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program SRA di sekolah

77 Di dalam SRA, sekolah biasanya menyediakan majalah dinding (madding) untuk penyebaran informasi penting atau hal-hal yang berkaitan dengan potensi atau prestasi murid. Mengenai ketersediaan mading di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.2 Ketersediaan Mading di Sekolah Tersedia Mading di Sekolah Tersedia Mading di Sekolah

78 Keterlibatan murid dalam kepengurusan OSIS ataupun Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) sangat penting. Mengenai adanya OSIS atau MPK di sekolah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 4.3 Adanya MPK atau OSIS di Sekolah Adanya MPK atau OSIS di Sekolah Ada MPK atau OSIS di Sekolah

79 11. Mekanisme Pengaduan Mekanisme Pengaduan di Sekolah digunakan sebagai cara sekolah dalam menyelesaikan suatu masalah atau kasus yang terjadi di sekolah. Salah satunya berupa adanya kotak saran pengaduan di sekolah, dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.1 Adanya Kotak Saran Pengaduan di Sekolah Adanya Kotak Saran Pengaduan di Sekolah Ada Kotak Saran Pengaduan di Sekolah Salah satu cara dalam mekanisme pengaduan adalah murid dapat curhat atau mengobrol dengan guru BK atau guru lainnya ketika memiliki masalah. Kondisi ini dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.2 Murid Curhat pada Guru Murid Dapat Curhat pada Guru Murid Dapat Curhat pada Guru

80 Ketika murid menjadi korban kekerasan, kondisi sekolah apakah menyediakan tempat pengaduan atau tidak dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.3 Ketersediaan Tempat Pengaduan di Sekolah Tersedia Tempat Pengaduan Tersedia Tempat Pengaduan

81 Ketika murid mengalami tindak kekerasan, apakah sekolah dapat menangani dengan baik atau tidak dapat dilihat pada table berikut. Tabel 5.4 Penanganan Sekolah Sekolah Menangani dengan Baik Sekolah Menangani dengan Baik

82 12. Lain-Lain Salah satu yang menjadi ciri SRA adalah lingkungan sekolah yang menyenangkan. Table berikut menggambarkan beberapa kondisi sekolah lainnya, seputar penerapan kenyamanan di lingkungan sekolah. Kondisi ini dapat dilihat pada table berikut Tabel 6.1 Lingkungan Sekolah Lingkungan Sekolah Menyenangkan Lingkungan Sekolah Menyenangkan

83 Tabel 6.2 Guru Menyenangkan Guru Sekolah Menyenangkan Guru Sekolah Menyenangkan

84 Mengenai pendapat murid apakah sekolahnya merupakan Sekolah Ramah Anak atau tidak dapat dilihat pada table berikut. Tabel 6.3 Sekolah Ramah Anak Sekolah Ramah Anak Bukan Sekolah Ramah Anak B.2. KESIMPULAN DAMPAK SRA MENURUT PESERTA DIDIK Berdasarkan kajian cepat Sekolah Ramah Anak ini, dapat digambarkan kondisi sekolah sebagai berikut : 1. Lingkungan sekolah dan toilet dalam keadaan bersih 2. Untuk pemenuhan hak kesehatan, SRA dikawal melalui UKS dan kondisi makanan di kantin yang tergolong sehat 3. Sebagian besar sekolah telah memiliki petunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul 4. Lebih dari 70% sekolah menerapkan informasi berwawasan lingkungan dan hampir seluruh warga sekolah mendapatkan informasi tersebut 84

85 5. Sebagian besar sekolah tidak mengijinkan penggunaan Hp selama proses belajar mengajar. Bagi sekolah yang mengijinkan, Hp yang dapat digunakan adalah Hp tanpa fasilitas internet 6. Sebagian besar murid berpartisipasi dalam memilih ekstrakurikuler yang diminati 7. Sekolah melibatkan peserta didik dalam setiap kepengurusan OSIS 8. 60% sekolah menyediakan mekanisme pengaduan melalui kotak saran pengaduan 9. Lebih dari 90% sekolah menyediakan tempat pengaduan dan guru memberikan waktu curhat bagi peserta didik yang membutuhkan Namun dari kondisi yang baik tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Masih ada kekerasan/bullying di sekolah Sebanyak 59% murid melihat adanya bullying, tetapi yang memberikan pernyataan mengalami hanya 28%. Dapat dilihat bahwa masih banyak korban yang belum berani untuk melaporkan atau memberikan kesaksian terhadap kekerasan yang dialami. 2. Masih ada hukuman yang diberikan oleh guru jika ada murid indisipliner seperti berdiri di depan kelas atau depan gerbang sekolah atau disuruh kembali ke rumah. 3. Masih ada murid yang diketahui merokok sebanyak 27% dan guru atau warga sekolah dewasa yang diketahui merokok sebanyak 44% 4. Belum semua sekolah memberikan rambu-rambu berbahaya pada tempat-tempat yang membahayakan peserta didik Kajian cepat SRA ini secara khusus bermaksud melihat apa yang dirasakan oleh peserta didik mengenai kondisi di sekolah. Secara keseluruhan, lebih dari 94% peserta didik menyatakan bahwa guru dan lingkungan sekolahnya menyenangkan. Selain itu, sebanyak 94% peserta didik menyatakan bahwa sekolahnya merupakan Sekolah Ramah Anak (SRA). 85

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) DAFTAR ISI hal Kata Pengantar 2 A. Pendahuluan 3 1. Latar Belakang 3 2. Landasan Hukum 4 3. Maksud dan Tujuan 5 4. Sasaran 5 5. Hasil yang diharapkan 5 B. Penutup 6 LAMPIRAN:

Lebih terperinci

HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH TERHADAP KONDISI SEKOLAH DAN ANAK TAHUN 2016

HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH TERHADAP KONDISI SEKOLAH DAN ANAK TAHUN 2016 HASIL KAJIAN DAMPAK SEKOLAH RAMAH TERHADAP KONDISI SEKOLAH DAN ANAK TAHUN 2016 Penelitian dilakukan terhadap 860 responden anak sekolah yang bersekolah di sekolah yang telah menginisaisi menjadi Sekolah

Lebih terperinci

TUGAS RINCI/ LANGKAH LANGKAH. Guru bimbingan konseling. turut menandatangan i komitment tertulis untuk menginisiasi SRA

TUGAS RINCI/ LANGKAH LANGKAH. Guru bimbingan konseling. turut menandatangan i komitment tertulis untuk menginisiasi SRA NO TAHAPAN RUANG LINGKUP INDIKATOR Pimpinan/Kepala Sekolah/ Satuan 1 PERSIAPAN & Membuat PERENCANAAN komitment tertulis yang diwakili seluruh unsur yang ada di turut menandatangani komitment tertulis untuk

Lebih terperinci

INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN INDIKATOR IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NO STANDART PENDIDIKAN IMPLEMENTASI INDIKATOR 1 Standar Isi 1. Kerangka dasar dan 1.1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum

Lebih terperinci

CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KETERANGAN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN

CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KETERANGAN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN CHECK LIST POTENSI KOMPONEN KOMITMENT TERTULIS /KEBIJAKAN a. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik: 1) Komitmen tertulis komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan

Lebih terperinci

b) pendidik c) tenaga kependidikan

b) pendidik c) tenaga kependidikan NO Komponen 1 2 3 4 5 1. Kebijakan SRA a. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik: 1) Komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan terhadap anak berbentuk seperti pakta

Lebih terperinci

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal. PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN 3.1. Visi Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 3.2. Misi 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat belajar. 2. Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah hak asasi sekaligus sebuah sarana untuk merealisasikan hak-hak asasi manusia lainnya. Sebagai hak pemampuan, pendidikan adalah sarana

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad A. Deskripsi Teori BAB II KAJIAN TEORI 1. Hakikat UKS Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik

Lebih terperinci

Panduan Sekolah Ramah Anak di Sekolah Dasar

Panduan Sekolah Ramah Anak di Sekolah Dasar Panduan Sekolah Ramah Anak di Sekolah Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR TAHUN 2016 1 P a g e (DIREKTUR PEMBINAAN

Lebih terperinci

Lampiran 7 JADWAL PERSIAPAN KEGIATAN PENELITIAN No. Hari/tanggal Tempat Tujuan Kegiatan 1 Senin, 26 Maret 2012 Gedung Layanan Akademik UNY Mengajukan judul penelitian kepada koordinator program studi PGSD

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak

Lebih terperinci

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Hasil Wawancara dengan Siswa Nama : Kendy Mayo Kelas : XI IPS 2 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas? Jawab : menerangkan dengan menggunakan LCD, ada tanya jawab.

Lebih terperinci

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH ISI 1. Foto 3x4 dua lembar berwarna 2. Bukti Pendaftaran 3. Hasil printout formulir Online 4. F.C. SKHUS yang telah dilegalisir 1 lembar 5. Lembar pernyataan orang tua yang sudah diisi dan bermaterai 6000

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG I. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. TUJUAN Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Politeknik Kota Malang bertujuan untuk membina mahasiswa

Lebih terperinci

Pembinaan dan Pengembangan UKS

Pembinaan dan Pengembangan UKS Pembinaan dan Pengembangan UKS Disampaikan oleh : Kepala Puskesmas Cibadak Cibadak, 5 April 2010 Pendahuluan Salah satu upaya yg strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan

Lebih terperinci

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG { PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BALIKPAPAN, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018

SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018 SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018 1. Konvensi Hak Anak (KHA), diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. 2. Indonesia

Lebih terperinci

KOTA LAYAK ANAK. Yang bertujuan untuk:

KOTA LAYAK ANAK. Yang bertujuan untuk: KOTA LAYAK ANAK Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dijelaskan sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dijelaskan sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: 214 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesimpulan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MEMAHAMI INFORMASI DALAM BENTUK RANGKUMAN, TEKS BERITA, SLOGAN, DAN POSTERLatihan Soal 9.3. Baliho.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MEMAHAMI INFORMASI DALAM BENTUK RANGKUMAN, TEKS BERITA, SLOGAN, DAN POSTERLatihan Soal 9.3. Baliho. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MEMAHAMI INFORMASI DALAM BENTUK RANGKUMAN, TEKS BERITA, SLOGAN, DAN POSTERLatihan Soal 9.3 1. Kalimat yang disertai dengan ilustrasi gambar disebut Baliho Slogan Semboyan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan dan pembahasan yang sudah dilakukan, kesimpulan

Lebih terperinci

ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI

ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI ANGKET UNTUK ORANG TUA / WALI CALON SISWA / SANTRI BARU SMP-SMA SEKAR KEMUNING Islamic Boarding School KOTA CIREBON TAHUN AJARAN 2018/2019 Nama calon siswa/santri :.. Gender : L / P Nama Bapak / wali :..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017 BADAN PENDIDIKAN KRISTEN PENABUR SMA KRISTEN PENABUR Jalan Ciptomangunkusumo No. 24 Cirebon Telp. (0231) 206024 Fax. (0231) 245119 E-mail : smak1@penaburcirebon.sch.id www.smak1.penaburcirebon.sch.id Syarat

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pelayanan konseling oleh konselor sebaya 1.1. Konseling oleh konselor sebaya dilakukan bukan di ruangan khusus konseling melainkan di tempat lain

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum

Lebih terperinci

Materi Wawancara Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning?

Materi Wawancara Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning? : 01/W/22-04/2015 Nama Informan : Bapak Diyanto Tanggal : 22 April 2015 Disusun Jam : Pukul 08.00-10.00 WIB Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning? 1. Visi Terwujudnya tamatan yang beriman, bertaqwa,

Lebih terperinci

1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. - A. Program Seksi / Bidang Pokok-pokok kegiatan seksi: 1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL, terlebih dahulu melakukan beberapa rangkaian kegiatan observasi, baik itu melalui pengamatan terhadap situasi dan lingkungan

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Pengelolaan kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi MBSdi SMP N 3 kota bumi pada proses pembelajaran sudah berjalan meskipun terdapat kendala

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 BOYOLANGU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan : 1. Patroli Keamanan Sekolah yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan LAMPIRAN 60 61 Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan Surat Ijin Penelitian Dari Universitas Kristen Satya Wacana 62 Lembar Instrumen Wawancara Studi Dokumentasi No. Model evaluasi Indikator Item

Lebih terperinci

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 1. WAKASEK URUSAN KURIKULUM A. PROGRAM UMUM 1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran 2. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan kurikulum intrakurikuler dan ekstrakurikuler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara

Lebih terperinci

1 P a g e. Panduan Pelaksanaan SRA

1 P a g e. Panduan Pelaksanaan SRA 1 P a g e Panduan Pelaksanaan SRA Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan perkenannya kepada kami untuk dapat menyelesaikan panduan ini. Panduan ini

Lebih terperinci

SEKOLAH RAMAH ANAK. Maksud dan tujuan:

SEKOLAH RAMAH ANAK. Maksud dan tujuan: SEKOLAH RAMAH ANAK Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama adalah

Lebih terperinci

VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS

VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS Rektor Universitas Hasanuddin Menimbang Mengingat Memperhatikan a. bahwa untuk menciptakan

Lebih terperinci

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bermaksud untuk tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misal perilaku, presepsi, motivasi. Tindakan,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT TAHUN 2011 Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. L A M P I R A N. LAMPIRAN 1 Peubah yang Digunakan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. L A M P I R A N. LAMPIRAN 1 Peubah yang Digunakan L A M P I R A N LAMPIRAN 1 Peubah yang Digunakan 1. Kurikulum (K) a. K1- Kesesuaian kurikulum Madania dengan nasional/internasional (Diknas, GAC) b. K2- Penekanan kurikulum sekolah pada pentingnya berpikir

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.06 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MANAJEMEN BUDAYA DAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Rahmania Utari, M.Pd. Disampaikan dalam Workshop Tim Pengembang Bimtek MBS di Sekolah Dasar Tingkat Kabupaten/Kota Hotel Ros In, Bantul

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA ROBOLINGGO NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN SEKOLAH RAMAH ANAK KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH Npma. 2 Untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 4 KLATEN ALAMAT SEKOLAH : Jl. Mataram No. 5 Belangwetan Belangwetan, Klaten Utara, Klaten,

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Sekolah

Kuesioner Penelitian Sekolah LAMPIRAN 60 61 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner Penelitian Sekolah ANALISIS KERAGAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GIZI DI SEKOLAH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian mengenai Upaya Pembinaan Akhlak Siswa Melalui Keteladanan Guru (Studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa dan Guru

Lebih terperinci

PANDUAN SEKOLAH RAMAH ANAK

PANDUAN SEKOLAH RAMAH ANAK PANDUAN SEKOLAH RAMAH ANAK DEPUTI TUMBUH KEMBANG ANAK KEMENTERIAN PEBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 2015 1 P a g e Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

Lebih terperinci

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT

KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT Lampiran MP1 KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT A. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Nama Guru : 3. Matapelajaran/Kelas : 4. Hari dan Tanggal : B. TUJUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Lebih terperinci

MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK

MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK Soal Kasus Latihan Penghitungan Nilai PK Guru NAMA : NO PESERTA : INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2018

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA (SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP) KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KECAMATAN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran.

3. Staf Kurikulum Menyusun program pengajaran. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru. Menyusun jadwal pelajaran. LAMPIRAN Tugas dan Wewenang Pengurus MA Al-Khairiyah 1. Wakil Kepala Sekolah Membantu Kepala Madrasah dalam menentukan kebijakan sesuai dengan tugas masing-masing. Mengikuti secara aktif rapat evaluasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis SMP N 1 Wiradesa terletak di kelurahan Pekuncen, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Mempunyai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Tahun

Lebih terperinci

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib sekolah terhadap tingkat kedisiplinan siswa menunjukkan bahwa kecenderungan

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai agar warga negara terhindar dari kebodohan. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai agar warga negara terhindar dari kebodohan. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dan menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran PROGRAM KERJA UKS 6.1. Program Kerja No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. 1 Pendidikan Kesehatan Memberikan pengertian Peningkatan Setiap jam Guru dan Siswa Guru mata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sayang School adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tanggal 12 April 2013 dibawah naungan Yayasan Dharma Mulia. Sejak awal didirikan,

Lebih terperinci

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

FORM EDS KEPALA SEKOLAH FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada

Lebih terperinci

PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR

PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGEMBANGAN LOKASI WISATA KOLAM RENANG TIRTO MUDO KABUPATEN MAGETAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF QUALITY DAN BENEFIT COST ANALYSIS Nanda Kiswanto 2506100092 Dosen

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden

ANGKET RESPONDEN KONSUMEN. : Permohonan Pengisian Angket Responden ANGKET RESPONDEN KONSUMEN Hal : Permohonan Pengisian Angket Responden Kepada Yth Bapak /ibu /saudara/i Responden Ditempat. Dengan hormat, Dalam rangka penelitian mengenai Hubungan Retailing Mix terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor sentral di dalam sistem pembelajaran terutama di sekolah. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hal ini berdasarkan pendapat Kesuma (2012:40) menjelaskan

Lebih terperinci

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah

Lebih terperinci

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 oleh: Dr. Rohmani Nur Indah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angket 1: Beri tanda berdasarkan pengalaman anda di masa kecil A. Apakah

Lebih terperinci

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau LAMPIRAN 1 SUPLEMEN 1 BUKU ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN A. STANDAR Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan 1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 DEMAK

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 DEMAK PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 2 DEMAK Jl. Kudus No. 182 Demak Telp. (0291) 685840 Website : www.s man2-demak.sch.id E-mail : s manda_demak@yahoo.com Peraturan

Lebih terperinci