BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnis Perencanaan bisnis menurut Nunn & Brian dalam jurnalnya yang berjudul The Importance Of A Good Business Plan mengatakan bahwa Perencanaan bisnis adalah hasil dari pemikiran strategis atau perencanaan strategis. Dimana, arah strategis yang dikembangan dalam proses tersebut dapat di gunakan untuk menjadi suatu rangkuman dalam bentuk rencana bisnis untuk para penyandang dana, investor, dan lembaga yang dituju. (Nunn & Brian, 2010). Sementara, menurut Osiyevskyy (2013) merupakan keputusan strategis mengenai investasi sumber daya yang langka berdasarkan pengalaman dan keyakinan tentang kontribusi kegiatan perencanaan bisnis untuk pertumbuhan bisnis dan keberhasilan. (Osiyevskyy et.al,2013) Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis merupakan bentuk formal dari pemikiran dan keputusan berdasarkan pengalaman dan keyakinan tentang kontribusi kegiatan perencanaan bisnis yang digunakan untuk menjadi suatu rangkuman untuk menyatakan arah strategis dari suatu bisnis baru. Dalam menyusun rencana bisnis terdiri dari beberapa bagian (Nunn & Brian, 2010).,seperti: 1. Judul Halaman 2. Daftar Isi 3. Ringkasan Eksekutif 4. Deskripsi Bisnis 7

2 8 5. Manajemen 6. Pasar dan Analisa Bisnis 7. Bisnis dan Pengembangan Pasar 8. Pemasaran dan penjualan 9. Data Keuangan 10. Penerapan Dana 11. Lampiran (Nunn & Brian, 2010). Namun, (Sidik, p24) dalam penyusunan tersebut perlu adanya perhatian dari kegiatan bisnis yang direncanakan, Sebab bisnis yang baik wajib dijalankan dalam tiga kriteria yaitu: Legal (L) Etis (E) Mempertimbangkan pemangku kepentingan yang majemuk (Multiple stakeholders) (Ms) Sehingga, perencanaan bisnis yang baik adalah suatu bisnis yang dapat menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi target pasar tertentu untuk memperoleh profit, secara legal, etis, dan mempertimbangkan kepentingan pemegang saham. (Sidik, 2013). 2.2 Technopreneurship Technopreneurship menurut Bobby dalam tesisnya, yang berjudul Perencanaan bisnis berbasis situs e-commerce untuk portal property. Mengatakan, Peran technopreneur dilihat sebagai seseorang yang menyatukan bakat penelitian, usaha modal, konsep bisnis baru, dan keterampilan manajemen untuk menciptakan

3 kesuksesan secara komersial dari inovasi teknologi atau sebaliknya, untuk secara efektif memanfaatkan inovasi melalui penerapan teknologi. (Bobby, 2013). 9 Sementara, Technopreneurship menurut Harsusanto dalam artikel yang berjudul Peran Technopreneur dalam Industri Bisnis Perkapalan. mengatakan bahwa Technopreneurship merupakan komersialaisasi teknologi dengan tahapan memulai usaha, kemudian mengembangkan pasar dan perluasannya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa technopreneurship merupakan keahlian yang dapat dipelajari oleh seorang enterepreneur, sebagai sarana menyatukan bakat penelitian, usaha modal, konsep bisnis baru, dan keterampilan manajemen untuk menciptakan kesuksesan secara komersial dari inovasi teknologi dalam menciptakan nilai tambah atas usuatu produk atau jasa melalui pemanfaatan teknologi. 2.3 Internet Internet menurut dictionary.com merupakan jaringan yang sangat besar dan terdiri dari berbagai komputer yang terhubung dengan server yang memiliki kecepatan dan saluran komunikasi yang sangat tinggi antar satu dengan yang lain nya sehingga memungkinkan untuk melakukan komunikasi elektornik dengan jutaan komputer yang ada diseluruh dunia. Sedangkan menurut bussinesdictinoary.com internet merupakan sebuah cara untuk menghubungkan komputer ke komputer lain di mana saja di dunia melalui router dan dedicated server. Ketika dua komputer yang terhubung melalui Internet, mereka dapat mengirim dan menerima segala macam informasi seperti teks, grafik, suara, video, dan program komputer.

4 10 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar dan saling terhubung satu sama lain dimana saja di dunia melalui router dan dedicated server, dan memungkinkan penggunanya untuk dapat mengirim dan menerima segala macam informasi seperti teks, grafik, suara, video dan program komputer. 2.4 E-Commerce Electronic Commerce atau sering disebut E-commerce merupakan sebuah proses dari pembelian, penjualan, atau pertukaran produk, jasa, ataupun informasi melalui komputer (Turban, 2012,). Sedangkan menurut (Mc Graw,2008) e-commerce merupakan perubahan dari konsep umum dari segala jenis transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dikoneversikan menggunakan sistem komunikasi informasi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan kegiatan pembelian, penjualan, atau pertukaran produk dan jasa menggunakan sistem komunikasi informasi. Serta e-commerce dapat memberikan manfaat terhadap perusahaan agar konsumen menjadi lebug loyal dalam membeli produk dari perusahaan yang dihasilkan. (Kauffman, et.al, 2012)

5 Jenis E-Commerce Menurut Gangeshwar E-Commerce memiliki jenis dan kegunaan yang berbeda, Berikut adalah jenis- jenis E- Commerce menurut Gangeshwar: B2B E-Commerce: Dimana biasanya dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan perusahaan lain seperti penjualan langsung ke pabrik dan distributor. B2C E-Commerce: Kegiatan bisnis penjualan perusahaan yang langsung dilakukan kepada konsumen. C2C E-Commerce: Adalah kegiatan dari proses penjualan yang dilakukan secara langsung oleh konsumen terhadap konsumen lainnya, seperti kegiatan lelang. G2G (Government-to-Government), G2E (Government-to-Employee), G2B (Government-to-Business), B2G (Business-to-Government). Sehingga pada e-commerce terdapat beberapa klasifikasi transaksi yang dapat diketahui seperti, B2B, B2C, dan B2B2C. Secara umum Turban (2012) menjelaskan bahwa transaksi e-commerce sekarang ini yaitu B2B 90% digunakan untuk bisnis yang bergerak dalam organisasi atau perusahaan, B2C digunakan untuk bisnis penjualan kepada konsumen individu secara langsung dan B2B2C digunakan dimana bisnis tersebut selain menjual serta memberikan produk dan layanan untuk konsumennya, juga untuk mengelola konsumen yang dimiliki nya. Sehingga B2B2C dapat disimpulkan merupakan gabungan dari proses B2B dan B2C. (Turban,2012).

6 Analisis Komponen Fokus Dalam analisis komponen fokus tahapan yang terdapat didalam nya bersifat sekuensial, sehingga keterlibatan proses satu dengan yang lainnya sangat erat. Gambar 2.1 Komponent Fokus. Secara keseluruahan dalam segitiga komponen fokus terdapat 9 tahapan yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan bisnis dengan baik yaitu : 1. Analisa Konsumen. Sebelum menentukan target dari produk dan jasa yang ingin kita capai, penting adanya dalam mengetahui konsumen yang ingin di tuju. Menurut Kotler & Keller (2011) segmentasi konsumen terbagi dalam 4 persepektif, Demographic (Kependudukan), Geographic (Lokasi ), Psycographic (alam bawah sadar), dan Behavioral (kebiasan). Berikut adalah contoh kategori konsumen berdasarkan perspektif dalam komponen fokus (Kotler & Keller, 2011):

7 13 Tabel 2.1 Kategori konsumen Kategori Penjelasan Contoh Demografis Kategori konsumen yang termasuk dalam karakteristik fisik yang tampak. Usia. Strata sosial. Jenis kelamin. Geografis Psikografis Kategori Konsumen yang terbagi dalam kondisi geografis dan wilayah yang berbeda. Kategori konsumen yang terbagi dalam alam bawah sadar, dimana individu atau kelompok tersebut merasa nyaman bila melakukan sesuatu yang dianggapnya berbeda untuk menunjukan jati diri individu tersebut. Kota. Negara. Kecamatan. Kabupaten. Masyarakat atau individu metrosekual. Masyarakat atau individu trendsetter. Masyarakat atau individu Enthusiast. Behavioral Kategori konsumen yang terbagi dalam hal hal atau kegiatan yang tertanam sejak kecil. Masyarakat atau Individu Perfeksionis. Masyarakat atau Individu Optimis Masyarakat atau Individu Pesimis.

8 14 2. Analisa Produk dan Layanan. Dalam menentukan produk dan jasa yang sesuai dengan konsumen. Perlu adanya perencanaan produk yang baik. Perwujudan produk dan layanan menurut (Sidik, 2013) terbagi menjadi dua ketegori yaitu: Berwujud (Produk barang) Produk berwujud adalah produk yang, dapat dipakai dan dinikmati oleh konsumen. Seperti : Televisi, handphone, kendaraan, dan lainya. Tidak Berwujud (Produk layanan) Produk tidak berwujud adalah produk yang berupa layanan atau jasa yang dijual namun dapat dinikmati oleh konsumen dari sisi dampak yang diakibatkan dri produk tersebut. Seperti : Layanan biro jasa kendaraan, Layanan pesan antar makanan, layanan totok wajah, dan lainya. Pada kenyataan yang sudah ada menurut Sidik (2013), sangat jarang produk berwujud yang seutuhnya produk dan produk layanan yang seutuhnya layanan. Hal ini dikarenakan dalam setiap produk berwujud selalu diberikan layanan dalam kegiatan penjualan produk yang nyata, selalu disertai layanan agar produk tersebut dapat dimiliki oleh konsumen (Sidik, 2013). Begitu pula dengan produk yang tidak berwujud selalu adanya produk yang berwujud dalam hal ini adalah petugas ataupun karyawan yang bekerja pada produk layanan tersebut sehingga produk tersebut dapat di rasakan oleh konsumen (Sidik, 2013).

9 15 3. Analisa Pasar dan Kompetisi. Dalam menentukan keadaan pasar dari rencana bisnis yang akan di jalankan dan kompetisi-kompetisi apa yang dapat dilakukan dalam menghadapi pasar yang ada. Perlu adanya informasi dari kondisi pasar dan pesaing yang akan dihadapi. Dalam menganalisis market dan kompetisi yang ada pada pasar dapat menggunakan diagram strategis (Sidik, 2013) sebagai berikut : Besar Tabel 2.2 Gambar Diagram Strategis. Kompetitor A Ukuran Usaha Sedang Kompetitior B Kompetitor D Kompetitior C Kecil Produk Biasa Produk Istimewa Ciri Produk Untuk memudahkan analisis, penggambaran diagram strategis biasanya hanya digunakan dua variabel. Walaupun dapat ditambahkan variabel lainnya dalam menganalisis. Diagram strategis juga berguna untuk mengidentifikasi peta persaingan yang terjadi, dimana bila bisnis atau perusahaan yang dijalankan masih belum banyak pesaing nya maka akan terlihat lebih sedikit kompetior yang dapat digambarkan (Sidik, 2013).

10 16 4. Analisa Nilai Tambah. Selain produk dan jasa yang di hasilkan perlu adanya nilai tambah dari produk atau jasa yang dihasilkan, agar setiap konsumen yang memakai produk teresebut merasa puas. Nilai tambah adalah manfaat yang secara khusus dapat dirasakan oleh konsumen, walaupun nilai- nilai tersebut secara kasat mata tidak dapat rasakan secara langsung (Sidik, 2013). 5. Analisa Teknologi dan Infrastruktur. Menentukan kebutuhan infrastruktur untuk membangun dan mendukung rencana bisnis yang akan dilakukan. Menurut Oktarianto, dalam menentukan teknologi dan infrastruktur yang sesuai perlu adanya perencaan yang sesuai dari besar dan kecilnya bisnis yang akan dijalankan. Oleh karena itu, untuk infrastruktur dan teknologi yang digunakan harus sesuai dengan porsi bisnis yang dijalankan. 6. Analisa Hubungan dengan Konsumen. Customer Relationship Management Adalah suatu strategi pemasaran yaitu untuk mendapatkan pelanggan dan mempertahankan pelanggan sehingga pelanggan tersebut akan menjadi pelanggan yang setia kepada perusahaan. (Julisar,2014). Dalam mengelola hubungan dengan konsumen ada tiga tahapan (3M) cara yang dapat dilakukan, yaitu (Caroll, et.al, 2012): Mencari / Mengumpulkan. Dalam tahapan pertama, yang dapat dilakukan adalah dengan mencari atau mengumpulkan data dan informasi dari

11 17 konsumen. Dengan cara memberikan konsumen form pendaftaran atau dengan pemanfaatan layanan seperti membership. Mengelola / Mengatur. Dalam kegiatan yang kedua, dapat dilkukan pengelolaan terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan. Hal ini yang nantinya dapat digunakan untuk menjaga dan mempererat loyalitas konsumen terhadap produk dan layanan yang di lakukan. Seperti pemberian diskon, point dan voucher belanja. Memperbanyak / Multiplating. Dalam kegiatan yang ketiga, adalah kegiatan pemanfaatan konsumen yang sudah dimiliki, Hal ini digunakan selain untuk mempertahankan konsumen yang sudah, tetapi juga digunakan untuk memperbanyak dan memperluas konsumen baru. Dengan pemanfaatan media sosial seperti fan page dan sistem member get member (MGM). 7. Analisa Media Baru dan Tampilan. Dalam merancang media dan tampilan yang baik bagi konsumen. Perancangan dapat dilakukan dengan menggunakan tren teknologi informasi yang ada. Oleh karenanya, tampilan dari media yang elektronik yang di lakukan harus dapat memudahkan penggunanya. Perancangan media dan tampilan yang baik dapat akan menggunakan prinsip 8 Golden rules (Shneiderman,2009) yaitu:

12 18 a.konsistensi. Konsisten terhadap langakah- langkah yang dapat dilakukan pada setiap urutan tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut. Pada setiap kebutuhan dari pengguna dapat berbeda - beda sehingga penggunaan shortcut dalam meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro yang memudahkan dan terlihat oleh pengguna. c. Memberikan umpan balik yang mudah dimengerti. Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya. d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan. Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

13 19 e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Sedapat mungkin sistem dirancang dengan mudah untuk dapat digunakan oleh pengguna sehingga tidak dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme perbaikan yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan. f. Mudah kembali ke tindakan atau proses sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control). Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.

14 20 8. Analisa Pemasaran dan Distribusi. Dalam rencana bisnis perlu adanya kegaitan pemasaran dan distribusi. Pemasaran adalah kegiatan untuk menciptakan permintaan (Sidik, 2013).Berdasarkan kategorinya dalam penelitian berjudul Strategic marketing and marketing strategy: domain,definition, fundamental issues and foundational premises yang di tulis oleh (Varadarajan,2010) mengatakan strategi marketing terbagi menjadi dua yaitu Push dan Pull marketing (Varadarajan,2010). Marketing push merupakan kegiatan pemasaran produk dan layanan dengan mengajak atau memberikan pengenalan langsung kepada konsumen terhadap produk dan layanan kita seperti apa yang kita jual. Sementara marketing pull dirasa kurang efektif karena cara pemasaran yang dilakukan agar konsumen mencari produk dan layanan sendiri (Varadarajan,2010). Sehingga dalam rencana pemasaran bisnis ini akan mencakup STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) dan analisa dari 4P (product, price, promotion, and place) untuk bisnis produk atau berwujud (Sidik,2013) Dengan menggunkan strategi push marketing. Sementara, Distribusi berkaitan dengan bagiamana produk atau layanan yang direncanakan dapat mencapai konsumen dengan seefektif dan seefisien mungkin (Sidik,2013). Untuk itu dalam distribusi yang perlu diperhatikan adalah cakupan geografis yang di tuju (Sidik, 2013). Menurut Shinta (2011), Ada 2 jenis penggunaan distribusi berganda, yaitu: 1. Saluran komplementer. Yaitu jika masing-masing saluran menjual produk yang tidak saling berhubungan. Tujuannya adalah untuk mencapai segmen pasar yang tidak

15 dapat dicapai oleh saluran distribusi perusahaan yang ada sekarang (Shinta 2011) Saluran kompetitif. Yaitu apabila produk yang sama dijual melalui dua saluran yang berbeda tetapi antara yang satu dengan yang lain terjadi persaingan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan penjualan. Strategi ini dilakukan terutama untuk merespon perubahan lingkungan (Shinta 2011). Sementara tipetipe distribusi menurut Shinta (2011) adalah : 1. Produsen konsumen. 2. Produsen retailer konsumen 3. Produsen whole seller retailer konsumen 4. Produsen Agen Retailer konsumen 5. Produsen Agen Whole Seller Retailer konsumen Namun, dalam kondisi tertentu suatu perusahaan ataupun binsis, membuat jaluran distribusi diubah sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Dengan modifikasi saluran distribusi akan mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan peninjauan ulang (Shinta, 2011).. Sistem ini perlu dilakukan secara terus menerus ditinjau dan diatur kembali untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan keadaan pasar (Shinta, 2011).

16 22 9. Analisa Rencana Bisnis yang Terintegrasi. Dalam tahap kesembilan adalah tahap akhir dari rencana bisnisyang akan dilakukan atau tahap penggabungan rencana bisnis secara keselurahan dan proses menjaga dan observasi untuk pengembangan bisnis lebih lanjut. 2.6 Skema model penyusunan rencana bisnis Rencana bisnis (Sidik,2013 ) adalah dokumen yang memuat ringkasan keuputusan keputusan dan,konsekuensi konsekuensi keuangannya, serta rencana eksekusinya. Pada skema model penyusunan rencana bisnis terdapat empat bagian yang saling melengkapi. Oleh karena itu, dalam penulisan tesis ini akan menggunakan skema penyusunan rencana bisnis. Gambar 2.2 Skema model penyusunan rencana binis

17 Berikut penjelasan menurut (Sidik, 2013) dalam empat bagian penyusunan rencana bisnis yang dapat dilakukan: 23 A. Ide Bisnis. Berfokus pada bisnis yang direncanakan, dimana akan berfokus dalam memahami bisnis yang bersangkutan, tetapi dengan pembatasan yaitu di sekitar ide produk atau layanan yang akan dilakukan ataupun sudah dimiliki. B. Analisis Medan Bisnis. Berfokus pada faktor-faktor sumber peluang sekaligus ancaman bagi kelangsungan hidup bisnis yang akan dijalankan. Dimana dibutuhkan pandangan yang melihat kearah luar bisnis. Termasuk menganalisis produk, aspek penting penting medan bisnis, kekuatan dan kelemahan serta keputusan terhadap rencana bisnis layak dilakukan atau tidak. C. Isi Rencana Bisnis. Berisi mengenai rencana bisnis yang dimana berfokus pada penyusunan strategi dan penyusunan rencana-rencana fungsional yang akan digunakan untuk memberikan keputusan keputusan dari analisis yang dilakukan sebelum nya.

18 24 D. Dokumentasi dan presentasi. Berisi mengenai ide dari rencana bisnis yang telah di olah untuk di dokumentasikan dalam bentuk executive summary dan peluang bisnis yang dapat segera di laksanakan. E. Pengetahuan Pelengkap Berisi mengenai tools-tools yang digunakan untuk menganalisis perencanaan bisnis, dan juga teori-teori yang berhubungan terhadap penulisan rencana bisnis.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Struktur Aljabar Struktur aljabar adalah ilmu yang mempelajari suatu sistem aljabar dengan satu atau lebih operasi biner yang diberlakukan pada sistem aljabar tersebut. Struktur

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Atin Triwahyuni (2012) dengan judul Sistem Informasi Absensi Siswa Pada Perguruan Islam Mathali ul Falahpati Jawa Tengah. Sistem

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: STRATEGI PEMASARAN Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: Matakuliah Tahun : 2009 : Pengantar Pemasaran Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal: 114-265 Learning Objective Mengkomunikasikan nilai pelanggan dan pemasaran terintegrasi Mendefinisikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13 1 PEMASARAN Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE DISUSUN OLEH: NAMA :EKO WAHYUDI NIM :10.12.5213 KELAS :10-S1-SI-10 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012-2013 ABSTRAK Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 528) sebuah web publik yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala macam pengguna di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN

MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN MATERI 3 PASAR DAN PEMASARAN 1. Potensi Pasar Menurut D.A.Aaker dan G.S Day, proses pengkajian aspek pasar meliputi : 1.Menilai Situasi Suatu keputusan tentang aspek pasar harus didasari dengan pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada Website Azzura Computer Berbasis B2B dan B2C

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada Website Azzura Computer Berbasis B2B dan B2C Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada Website Azzura Computer Berbasis B2B dan B2C Fernandy William (1200991523) Desma Leni (1200990230) Julia Budi Susilawaty (1200992993) Patricia Manalip (1200993094)

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan dalam pemodelan Customer Relationship Management. Adapun teori yang akan dijelaskan antara lain adalah Customer

Lebih terperinci

Gambar 4.26 Gambar Halaman Kategori. Ini merupakan gambar halaman Kategori untuk administrator, menampilkan semua

Gambar 4.26 Gambar Halaman Kategori. Ini merupakan gambar halaman Kategori untuk administrator, menampilkan semua Gambar 4.26 Gambar Halaman Kategori Ini merupakan gambar halaman Kategori untuk administrator, menampilkan semua kategori dan juga terdapat menu untuk menambahkan kategori baru, edit kategori, dan delete

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Kata pemasaran saat ini ada diterapkan di mana-mana. Secara formal dan informal, manusia dan organisasi berbaur dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran.

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS

Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS Pengantar Teknologi Komputer & Informatika E-BUSINESS 1 E-BUSINESS adalah Penggunaan teknologi Internet untuk menghubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis, perdagangan elektronis (electronic commerce

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro,

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro, 2008).

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu cabang dari supermarket Yogya adalah Griya Taman Kopo Indah II (TKI II) yang telah berdiri sejak 5 April 2006. Peningkatan jumlah pesaing saat ini telah memberikan dampak terhadap jumlah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Menurut Kotler (2001, p244), karena begitu banyaknya jenis konsumen yang berbeda-beda dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Bisnis Joko Salim, 2009, dalam bukunya Step by Step Bisnis Online menegaskan bahwa di dalam melakukan sebuah bisnis, terdapat 4 faktor utama yang disebut dengan 4P yang terdiri

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian dilakukan di toko sepeda ACC semarang. Penelitian dilakukan karena terjadi penurunan penjualan dari akhir tahun 2011 sampai akhir tahun 2012 sebesar 25%. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Halaman Bidang Studi Guru. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru

Halaman Bidang Studi Guru. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru 172 4.1.5.19 Halaman Bidang Studi Guru Gambar 4.25 Tampilan Halaman Bidang Studi Guru Pada halaman ini akan ditampilkan bidang studi apa saja yang diajar oleh guru tersebut. Halaman ini muncul apabila

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Pengertian Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. 1 / 14 Pihak yang Berkepentingan - Pelaku bisnis dan investor

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 E-Commerce 2.1.1 Pengertian E-Commerce Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: E- Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Risiko pengiriman berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR. Oleh : VINA SORAYA A PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA PADA UD. DUA TIGA TUJUH MOTOR Oleh : VINA SORAYA A21107638 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan jaman juga akan menuntut perkembangan kreatifitas bagi segala aspek termasuk dalam bidang usaha pangan. Pengetahuan masyarakat terhadap

Lebih terperinci

MODUL SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Pemasaran Dalam Rancangan Usaha Agribisnis Wisynu Ari Gutama, SP. MMA Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di dalam customer relationship management adalah komunikasi yang bersifat interaktif. CRM tidak seperti iklan di televisi yang bersifat komunikasi

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II. Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) dalam buku M. Suyanto (2003:11)

BAB II. Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) dalam buku M. Suyanto (2003:11) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 E-commerce 2.1.1 Pengertian E-commerce Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e- BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, Internet telah menjadi salah satu media informasi yang paling banyak digunakan. Sangat mudah bagi para user (pengguna)

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan elektronik yang sering disebut sebagai Electronic Commerce atau yang biasa disingkat menjadi e-commerce merupakan alat untuk melakukan penyebaran,

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. 02 Modul ke: EKONOMI. Fakultas. Program. Power Point ini membahas mata kuliah KEWIRAUSASHAAN iii EKONOMI.

KEWIRAUSAHAAN III. 02 Modul ke: EKONOMI. Fakultas. Program. Power Point ini membahas mata kuliah KEWIRAUSASHAAN iii EKONOMI. 02 Modul ke: 01 EKONOMI 0101 Fakultas EKONOMI KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah KEWIRAUSASHAAN iii HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : 08161193748 EMAIL : hr33p@yahoo.com Program www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS Disusun oleh : Nuri Budi Hangesti (13111027) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini terjadi seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan wajah semakin banyak pesaing. Suatu produk dan jasa yang akan diterima oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis kuliner bersifat sangat dinamis dan akan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan semakin bertambahnya kompetitor

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pemanfaatan analitik pada aktivitas pemasaran dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang lebih baik di berbagai kanal. Dalam memacu peningkatan profit dan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan teknologi yang terus bertambah maju dan pertumbuhan pengguna internet yang terus bertambah setiap tahunnya. Internet dianggap dapat menghapus batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perubahan dinamika kebutuhan di saat ini. Teknologi dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perubahan dinamika kebutuhan di saat ini. Teknologi dan sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat menuntut perubahan dinamika kebutuhan di saat ini. Teknologi dan sistem informasi yang berkembang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

BAB I PENDAHULUAN. banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Sarana Bangun Sanggar Sejahtera berdiri pada 1995, dimana produk dan jasa yang ditawarkan adalah penjualan GPS dan pemasangan GPS. Berdasarkan hasil obsevasi, masalah yang dihadapi adalah penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia dalam melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini dikarenakan dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak beredarnya isu mengenai investasi besar besaran yang akan memasuki wilayah Asia Tenggara pada awal tahun 2015, banyak perusahaan menggunakan kesempatan ini untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS

KARYA ILMIAH E-BISNIS KARYA ILMIAH E-BISNIS Di susun Oleh : Nama : BUDI HARTO NIM : 08.11.2324 Kelas : S1 TI 6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi, pertumbuhan internet sangat berkembang dengan pesat, karena didorong semakin baiknya kemudahan dalam penggunaan internet, biaya akses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penjualan Penjualan adalan suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce

PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce PELUANG BISNIS Bisnis Online Website E-Commerce STMIK Wahyu Nur Wibowo (10.11.3562) S1TI 2A AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Karya ilmiah ini berisi tentang pengggunaan Website E-Commerce sebagai peluang bisnis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1. Metodologi penelitian. Business Canvassing. Ruang Lingkup Bisnis. Produk dan Layanan STP. Business Feasibility BAB III METODOLOGI 3.1 METODE PERENCANAAN BISNIS Untuk merencanakan konsep pengembangan model bisnis dari developer rumah container ini, kami menggunakan berbagai macam perencanaan dan sistem untuk menjaga

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu proses sosial dan manejerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-1 (Konsep E-Business dan E-Commerce) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Teknologi E-Commerce Keuntungan E-Commerce

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Hotel Cihampelas 2 merupakan hotel bintang dua yang berdiri sejak tahun 2005 dan terletak di Jl. Cihampelas No. 222 Bandung. Hotel Cihampelas 2 memiliki rata-rata tingkat hunian berdasarkan kapasitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Metode Studi GFP (Group Field Project) yang dilakukan oleh penulis berfokus pada permasalahan rendahnya market share dan angka penjualan Suzuki Neo Baleno serta meneliti

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pabrik kecap THG merupakan sebuah industri rumah tangga yang memproduksi kecap manis yang terletak di Kota Kudus sejak tahun 1930. Dalam penjualan produknya, pabrik kecap THG mengalami penurunan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN. Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Pemasaran Untuk memperoleh batasan pengertian tentang pemasaran maka dikemukakan pendapat dari beberapa pengertian sebagai berikut : Menurut Kotler

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Menggunakan server dengan spesifikasi sebagai berikut : - Processor 1.2 GHz 2007 Opteron or 2007 Xeon processor - Memory 512MB DDR - Harddisk 5GB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang. Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang. Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam KATA PENGANTAR Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan thesis ini. Penulisan thesis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri kecil, menegah maupun besar, yang merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan. Penjualan produk dalam suatu perusahaan sangat bergantung pada kinerja divisi pemasaran.

Lebih terperinci