Imroatus Sholichah Suhadak Yuniadi Mayowan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Imroatus Sholichah Suhadak Yuniadi Mayowan"

Transkripsi

1 PENGARUH KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN FASILITAS PENUNDAAN TERHADAP PUNGUTAN CUKAI ROKOK (STUDI PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI KPPBC TMC KEDIRI) Imroatus Sholichah Suhadak Yuniadi Mayowan PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya ABSTRACT One of good that is imposed by excise is the processed tobacco. As known as the impact goods toward excise and efforts to increase revenue of cigarettes, the government set tobacco excise tariff policy. Tobacco excise tariff always increases so the impact on the selling price, purchasing power and the financial companies. Seeing that, the government seeks to maintain clearance from the company contribution with credits that is called postponement. Excise payment that companies do called revenues of cigarette. This research uses explanatory research with time series data. This study conducted on cigarette companies listed at KPPBC TMC Kediri. Based on some characteristics, so there are two sample that is Gudang Garam, Tbk and MPS HM. Sampoerna Tbk. The result of this research shows excise tariff policy and postponement facility had influence and significant on revenues of cigarette excise simultancously. Excise tariff policy do not influence on revenues of cigarette, while postponement facility was influence and significant on revenues of cigarette. Keywords: excise, tobacco processed, excise tariff policy, postponement, revenues of cigarette ABSTRAK Salah satu barang yang dikenakan cukai yakni atas hasil olahan tembakau. Mengingat dampak yang ditimbulkan dari barang kena cukai serta upaya meningkatkan penerimaan cukai, maka pemerintah menetapkan kebijakan tarif cukai hasil tembakau. Tarif cukai hasil tembakau selalu mengalami peningkatan sehingga berdampak pada harga jual, daya beli konsumen serta keuangan perusahaan. Melihat akan hal tersebut, pemerintah berupaya menjaga kontribusi cukai dari perusahaan dengan penangguhan pembayaran yang disebut penundaan. Pembayaran atas besaran cukai yang dilakukan oleh perusahaan selanjutnya disebut pungutan cukai. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatif, dengan data time series. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan rokok yang terdaftar di KPPBC TMC Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan rokok yang terdaftar dan mendapat penundaan di KPPBC TMC Kediri. Berdasarkan beberapa karakteristik pemilihan sampel, maka diperoleh dua sampel yakni PT Gudang Garam, Tbk dan MPS HM. Sampoerna Tbk. Hasil dari penelitian ini bahwa secara simultan kebijakan tarif cukai dan fasilitas penundaan berpengaruh terhadap pungutan cukai. Secara parsial kebijakan tarif cukai tidak berpengaruh terhadap pungutan cukai, sedangkan penundaan berpengaruh signifikan terhadap pungutan cukai. Kata kunci: cukai, hasil tembakau, kebijakan tarif cukai, penundaan, pungutan cukai PENDAHULUAN Cukai merupakan salah satu unsur pajak tidak langsung dengan mekanisme pembayaran seperti yang berlaku pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Cukai juga memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakan dengan pajak lainnya, yakni cukai bersifat selective tax dan cukai memiliki keanekaragaman argumentasi terkait pemungutan cukai. Beberapa sifat dan atau karakteristik tertentu yang dimaksudkan sebagai obyek pajak tercermin dari pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Cukai Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, yakni: (a) konsumsinya perlu dikendalikan; (b) peredarannya perlu diawasi; (c)pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup dan (d) pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan. Penentuan obyek pajak sebagai Barang Kena Cukai (BKC) di Indonesia ditetapkan atas Etil Alkohol (EA), Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), dan barang Hasil Tembakau (HT). Melihat hal tersebut, maka berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka 1

2 mengendalikan dampak konsumsi BKC dan mendorong penerimaan cukai terutama atas hasil tembakau. Upaya yang dilakukan yakni dengan membuat kebijakan cukai. Salah satu bentuk kebijakan cukai yang berdampak bagi penerimaan yakni kebijakan tarif cukai. Hal ini dikarenakan kebijakan tarif cukai merupakan salah satu kebijakan yang berfungsi sebagai pengontrol dampak yang ditimbulkan atas konsumsi hasil tembakau serta sebagai upaya meningkatkan penerimaan cukai. Pendapat tersebut didukung oleh Surono (2013:7), yang menyatakan bahwa Secara teoritis, apabila tarif cukai hasil tembakau ditingkatkan maka asumsinya konsumen akan mengurangi konsumsinya terhadap hasil tembakau. Disisi lain kebijakan tarif cukai dalam jangka pendek akan meningkatkan penerimaan negara. Hal tersebut senada dengan keterangan pimpinan tertinggi DJBC, cukai hasil tembakau menyumbang 95% hingga 96% dari total penerimaan cukai, dan lainnya berasal dari EA dan MMEA, (Kemenkeu, 2013). Dampak lain yang ditimbulkan dari kebijakan tarif cukai yakni beban tarif yang meningkat. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Fiskal (2012) dalam IAKMI (2012:95) menyimpulkan terdapat kenaikan beban cukai terdapat pada kisaran 5% hingga meningkatkan beban cukai tertinggi sebesar 16,3% pada tahun Kenaikan tersebut berdampak pada harga jual, daya beli konsumen serta keuangan perusahaan. Sebagai wujud dari pelayanan dan untuk tetap menjaga penerimaan dari cukai hasil tembakau, maka pemerintah memberikan fasilitas penundaan. Penundaan adalah kemudahan pembayaran yang diberikan kepada pengusaha pabrik dalam bentuk penangguhan pembayaran cukai tanpa disertai bunga (pasal 7A ayat 2 UU Cukai Nomor 39 Tahun 2007). Tujuan pemberian fasilitas tersebut dimana perusahaan dapat mengatur dan mengelola aliran cash flow perusahaan, sehingga terjadi kesinambungan dan peningkatan produksi hasil tembakau. Peningkatan produksi tembakau secara otomatis juga berdampak pada peningkatan penerimaan cukai hasil tembakau. Besarnya penerimaan cukai hasil tembakau sesuai pada besarnya beban cukai yang dibayarkan oleh perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan sementara bahwa pungutan cukai adalah besarnya nilai yang harus dibayar oleh produsen rokok atas cukai dari penjualan rokok. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti mengambil judul Pengaruh Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau dan Fasilitas Penundaan Terhadap Pungutan Cukai Rokok (Studi pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di KPPBC TMC Kediri). TINJAUAN TEORI Konsep Cukai Cukai merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan terhadap beberapa barang atas dampak yang ditimbulkan. Beberapa definisi cukai menurut Agung (2005) dalam Sitompul (2008:23) mengemukakan bahwa, cukai merupakan pajak negara yang dibebankan kepada pemakai dan bersifat selektif yang dalam pemakaiannya perlu dibatasi dan diawasi. Pendapat lain dikemukakan oleh Novianti dan Efendi (2009:2), dimana cukai dikenakan terhadap produk rokok dan minuman beralkohol sebagai kompensasi dari biaya-biaya eksternalitas yang ditimbulkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa cukai adalah pajak tidak langsung yang dikenakan pada konsumen atas produk berbahaya sebagai langkah mengawasi dan pembatasan konsumsi. Cukai sebagai pajak tidak langsung, tentunya memiliki unsur subyek dan obyek. Subyek cukai yakni pengusaha atau produsen barang kena cukai. Obyek cukai dalam hal ini adalah barang kena cukai yang meliputi hasil olahan tembakau, etil alkohol dan minuman mengandung etil alkohol. Pemungutan cukai dilakukan atas beberapa tujuan mendasar oleh otoritas negara. Menurut Cnossen (2005:596), terdapat lima poin tujuan pemungutan cukai, yang antara lain: (a) to raise revenue; (b) to reflect external costs; (c) to discourage consumption ; (d) to charge road users for government-provided services; (e)to others. Kebijakan Tarif Cukai Kebijakan dibuat atas apa yang melandasinya, dalam kaitan kebijakan dengan 2

3 cukai maka kebijakan dibuat dengan asumsi keseimbangan tujuan ekonomi dan kesehatan. Indaryani (2013:158) membagi kebijakan terkait cukai menjadi dua jenis, yakni kebijakan cukai dan kebijakan non cukai. Salah satu bentuk kebijakan cukai yang berdampak terhadap penerimaan yakni kebijakan tarif cukai hasil tembakau. Kebijakan tarif cukai hasil tembakau dikenakan terhadap semua barang hasil olahan tembakau, seperti rokok, sigaret, cerutu, kretek, klobot dan hasil olahan lainnya. Kebijakan tarif tembakau selalu mengalami perubahan dan peningkatan setiap tahun. Terdapat dua jenis tarif cukai di Indonesia, yakni add volarem tariff dan specified tariff. Terdapat dua analisa terkait pengembangan struktur tarif cukai yang diungkapkan oleh Tjandra (2013:77), yang antara lain: 1. Ketika kebijakan struktur tarif cukai masih menggunakan sistem add volarem, maka faktor HJE minimum dan besaran tarif akan disesuaikan secara proporsional berdasarkan strata golongan pabrik untuk mencapai target yang ditetapkan. 2. Apabila tarif cukai diubah menjadi spesifik, maka akan ditetapkan tarif tertimbang menjadi sistem spesifik secara proporsional berdasar strata golongan pabrik untuk mencapai target yang ditetapkan. 29/BC/2010, yakni dua kali dari nilai cukai ratarata perbulan yang paling tinggi, terhitung dari pemesanan pita cukai dalam kurun waktu 6 (enam) atau 3 (tiga) bulan terakhir. Apabila rentabilitas mempunyai nilai positif, akan ditambah 50% dari hasil bruto. Adapun rumus perhitungan penundaan, yakni: Besar Penundaan= Besaran rata-rata 3 atau 6 bulan terakhir yang terbesar x % dari hasil bruto Pungutan Cukai Pungutan cukai merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan terhadap barang hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol dan etil alkohol. Hal ini dikarenakan subjek yang harus menanggung beban cukai pertama kali adalah produsen, baik daam kapasitasnya sebagai pembuat maupun pengimpor, (Surono, 2013:1). Beban pungutan cukai pada akhirnya dialihkan kepada konsumen akhir atau pemikul pajak sebenarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pungutan cukai adalah besarnya nilai yang harus dibayar oleh produsen rokok terhadap cukai atas penjualan rokok. Nilai atau beban cukai yang harus dibayarkan adalah nilai yang sama dengan hasil dari pemesanan pita cukai atau sama dengan hasil perhitungan pada CK-1. Hasil kalkulasi pungutan cukai yang telah dibayar selanjutnya disebut dengan penerimaan cukai. Fasilitas Penundaan Berdasarkan pasal 7A ayat 2 UU Cukai Nomor 39 Tahun 2007, penundaan adalah kemudahan pembayaran yang diberikan kepada pengusaha pabrik dalam bentuk penangguhan pembayaran cukai tanpa disertai bunga. Fasilitas ini tidak didapatkan oleh semua perusahaan rokok, melainkan untuk perusahaan rokok yang berstatus PKP dan mampu memenuhi persyaratan disertai jaminan perusahaan. Jaminan yang digunakan dapat berupa jaminan dari bank, jaminan perusahaan asuransi atau jaminan perusahaan. Jenis dan besar jaminan yang diberikan adalah harus sama dan atau lebih besar dari nilai penundaan yang didapat. Perhitungan besaran penundaan yang diberikan diatur dalam pasal 3 ayat (2) Nomor P- Kurva Laffer Kurva laffer biasanya digunakan dalam analisa fiskal. Kurva ini memiliki sisi cekung dengan perbandingan antara tarif pajak dengan penerimaan. Ilustrasi yang tergambar dari kurva laffer terletak pada dua tarif pajak dengan tarif tertinggi 100% dan terendah 0%. Gambar 1. Kurva Laffer Sumber: Amadeo, 2015 Penjabaran kurva tersebut, dimana semakin tinggi tarif yang diberlakukan akan berdampak pada meningkatnya penerimaan. Ketika tarif 3

4 melebihi batasan garis pemisah bahkan mencapai titik 100%, maka penerimaan juga akan menurun dan kembali pada posisi 0. Menurut Toomey (2009:60) terdapat dua hal yang dapat diambil dari kurva laffer, yang pertama jika tarif cukai berada pada prohibitive range, maka penurunan tarif akan mendorong penambahan produksi untuk menambah penerimaan pajak. Kedua, pemerintah seharusnya meningkatkan penerimaan pada tarif di bawah prohibitive range. Model Konsepsi dan Hipotesis Berikut ini merupakan model konsepsi dalam penelitian: Kebijakan Tarif Cukai Fasilitas Penundaan Pungutan Cukai deskriptif dan analisis statistik inferensial yang terdiri dari: (a) uji asumsi klasik; (b) regresi linier berganda; (c) uji F; (d) uji t dan; (e) uji koefisien determinasi (Sugiyono, 2012:277). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa beban tarif cukai terus mengalami peningkatan dengan tujuan meningkatkan pungutan cukai. Kondisi berbanding terbalik ditunjukkan oleh besaran penundaan yang diperoleh PT Gudang Garam Tbk, dan MPS HM. Sampoerna Tbk yang mana justru mengalami penurunan. Kedua kondisi tersebut memberikan dampak yang stabil dan bahkan meningkatkan pungutan cukai di KPPBC TMC Kediri. Hasil dari data tersebut berbeda dengan hasil penilaian statistik yang telah dilakukan oleh peneliti, seperti yang terlihat pada tabel 1. Gambar 2. Model Konsep Sumber: Data Diolah, 2014 Mengacu pada model konsep di atas, maka berikut ini adalah hipotesis dalam penelitian ini antara lain: a. H1 : Kebijakan tarif cukai (X1) dan fasilitas penundaan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pungutan cukai (Y). b. H2 : Kebijakan tarif cukai (X1) dan fasilitas penundaan (X2) secara simultan berpengaruh terhadap pungutan cukai (Y). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif (Arikunto, 2006:12). Hal tersebut sesuai dengan tujuan peneliti yakni ingin menjelaskan adanya pengaruh kebijakan tarif cukai dan fasilitas penundaan terhadap pungutan cukai pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling (Arikunto, 2006:135). Sumber data yang digunakan yakni data sekunder berupa time series dengan rentang waktu mulai tahun 2010 semester pertama hingga 2014 semester pertama. Analisis data yang digunakan yakni analisis Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model 1: OLS, using observations 1:2-14:2 (T = 27) Dependent variable: pungutan_cukai Coeffi Std. Error t-ratio p-value cient const ** tarif_ cukai * penun daan < *** Mean depen S.D. depen dent var dent var Sum squared S.E. of resid regression R-squared Adjusted R-squared F(2, 24) P-value(F) 2.72e-15 Loglikelihood Akaike criterion Schwarz Hannan criterion Quinn Rho Durbin- Watson Sumber: Gretl, 2015 Pengaruh Kebijakan Tarif Cukai dan Fasilitas Penundaan Secara Simultan Terhadap Pungutan Cukai Pemerintah telah menempuh cara dengan menaikkan tarif cukai tembakau sebagai alat kontrol dampak merokok. Semakin tinggi tarif cukai yang dibebankan akan berimbas pada berkurangnya jumlah perokok. Asumsi yang 4

5 timbul dari berkurangnya perokok yakni penerimaan yang ikut menurun. Mengingat kontribusi cukai rokok yang dominan dalam penerimaan negara, maka pemerintah membuat kebijakan fasilitas penundaan. Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebijakan tarif cukai dan fasilitas penundaan secara bersamasama berpengaruh terhadap pungutan cukai. Pengaruh Kebijakan Tarif Cukai dan Fasilitas Penundaan Secara Parsial Terhadap Pungutan Cukai Pembebanan cukai dengan pemberlakuan tarif spesifik terus mengalami peningkatan. Peningkatan tarif cukai belum tentu selalu berjalan lurus dengan sisi penerimaan cukai, karena dipengaruhi oleh patokan Harga Jual Eceran (HJE) dari perusahaan. Apabila perusahaan berada pada golongan pertama, maka beban cukai per batang juga akan tinggi. Tingginya tarif cukai juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga pada kondisi tertentu akan terjadi penurunan pembelian. Hal ini seperti yang terjadi pada hukum ceteris paribus. Hukum ceteris paribus tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa variabel tarif cukai (X1) tidak berpengaruh terhadap pungutan cukai (Y). Hasil tersebut juga sejalan dengan teori kurva laffer, bahwa When tax rates already high, a rate reduction may increases tax revenue. Correspondingly increasing high tax rate may lead to less tax revenue (Macpherson.,et al, 2007:100). Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut bahwa hasil penelitian ini telah sesuai dengan teori kurva laffer dan hukum ceteris paribus. Kebijakan tarif cukai dalam kaitannya dengan pungutan cukai hanya akan efektif pada tingkatan tertentu. Kebijakan tarif cukai dalam hal ini merupakan salah satu kebijakan yang sesuai dalam output untuk mengurangi dampak merokok. Pengaruh Fasilitas Penundaan Terhadap Pungutan Cukai Penundaan merupakan fasilitas penangguhan pembayaran yang diberikan kepada produsen rokok yang telah berstatus PKP. Penundaan diberikan oleh pemerintah kepada produsen rokok yang patuh dalam kewajiban cukai. Pemberian fasilitas penundaan dilakukan dengan tujuan agar produsen rokok masih dapat berkontribusi dalam penerimaan cukai. Pengujian yang dilakukan atas variabel fasilitas penundaan pertama kali dilakukan oleh Surono (2007:86), dengan analisisnya apabila perusahaan yang berorientasi labour intensive diberikan fasilitas penundaan yang lebih lama maka perusahaan juga akan tetap berkembang dan meningkatkan kinerja penjualannya. Analisis tersebut sejalan dengan hasil peneliti. Berdasarkan perhitungan regresi berganda dengan metode least square menyatakan bahwa variabel penundaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel pungutan cukai. Penjelasannya bahwa setiap perubahan besaran penundaan akan berpengaruh pula pada besaran pungutan cukai. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari penelitian, terdapat tiga poin kesimpulan yakni: (a) pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel kebijakan tarif cukai dan fasilitas penundaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pungutan cukai di Kota Kediri; (b) secara parsial menunjukkan bahwa variabel kebijakan tarif cukai tidak berpengaruh terhadap pungutan cukai. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi tarif cukai akan berdampak pada tingginya HJE sehingga kuantitas permintaan menurun; (c) variabel fasilitas penundaan memiliki hasil yang berbanding terbalik dengan variabel kebijakan tarif cukai, dimana fasilitas penundaan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel pungutan cukai. Saran Adapun saran dari hasil penelitian ini, dimana pemerintah seharusnya konsisten dalam pencapaian tujuan atas kebijakan tarif cukai dan fasilitas penundaan. Apakah kebijakan dibuat sebagai pengontrol dampak dari barang kena cukai ataukah sebagai pendorong penerimaan negara. Apabila tujuan pemerintah ingin meningkatkan penerimaan negara, maka perlu kerjasama dengan lembaga riset atau dinas 5

6 kesehatan untuk mencari alternatif bahan rokok. Melalui hal tersebut pemerintah dapat terus mendorong penerimaan cukai dan mengurangi dampak konsumsi. DAFTAR PUSTAKA Amadeo, Kimberly The Laffer Curve. US Economy Expert. Diakses pada tanggal 10 Maret 2015, melalui /L/affer-Curve.htm Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Surono Kebijakan Tarif Cukai Hasil Tembakau 2013: Sinergi dalam Roadmap Industri Hasil Tembakau. Jakarta: Pusdiklat Bea dan Cukai Menggali Lebih Dalam Potensi Pajak. Jakarta: Pusdiklat Bea dan Cukai. Tjandra, Riawan Hukum Keuangan Negara. Jakarta: Grasindo. Toomey, Patrick J The Road to Prosperity: How to Grow Our Economy and Review the American Dream. Canada: John Wiley and Sons, Inc. Undang-Undang Cukai Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai Cnossen, Sijbren Economics and Politics of Excise Taxation, Volume 38, Number 7. Tax Analysts. IAKMI, TCSC Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Indaryani, Mamik Stigma Illegal Rokok dan Kompleksitas Relasi di Dalamnya: Bab 7. Penerapan Kebijakan Indutri Hasil Tembakau (IHT) Rokok. Universitas Kristen. Kemenkeu Buletin Kinerja XVII/2013: Integritas Dalam Pencapaian Penerimaan Cukai, diakses pada tanggal 29 September 2014 dari files/buletin%20kinerja/buletin%20kinerja %20XVII-2013/HTML/files/assets/basichtml/page10.html Macpherson, David., et al Macroeconomics:Public and Private Choice, 12 th Edition. Canada: Neilson Education,Ltd. Novianti, Doanna dan Rizal Effendi Analisis Tingkat Produksi dan Pungutan Cukai Minuman Beralkohol pada Pabrik Anggur Capung Palembang. STIE MDP: Jurusan Akuntansi. Sitompul, Y.A. Taruli Ferdinand Analisis Kebijakan Penetapan Tarif Cukai dan Harga Jual. Ilmu Administrasi: Universitas Indonesia Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&B. Bandung: Alfabeta. Surono Pengaruh Kebijakan Cukai, Fasilitas Penundaan dan Tingkat Produksi Terhadap Pungutan Cukai Pada Industri Rokok Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara: Ilmu Manajemen. 6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan di bidang perekonomian memiliki tujuan mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan peranan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

Kebijakan Kementerian Keuangan dalam Cukai dan Pajak Rokok

Kebijakan Kementerian Keuangan dalam Cukai dan Pajak Rokok Kebijakan Kementerian Keuangan dalam Cukai dan Pajak Rokok Disampaikan pada Indonesia Conference on Tobacco or Health Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan www.fiskal.depkeu.go.id

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU 2013 : SINERGI DALAM ROADMAP INDUSTRI HASIL TEMBAKAU

KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU 2013 : SINERGI DALAM ROADMAP INDUSTRI HASIL TEMBAKAU KEBIJAKAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU 2013 : SINERGI DALAM ROADMAP INDUSTRI HASIL TEMBAKAU Oleh: Surono Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai Abstraksi: Kebijakan tarif cukai hasil tembakau tahun 2013 dilandasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU

KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU KEBIJAKAN CUKAI HASIL TEMBAKAU Disampaikan Oleh: Djaka Kusmartata Kepala Bidang Kebijakan Kepabeanan dan Cukai II Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Jakarta,

Lebih terperinci

Makroekonomi 2017 APBN T.A & 2017 : Medium Term Budget Framework (MTBF): Pendapatan (% of GDP) 13,4-14,8 12,8-14,2 12,6-13,3. Belanja (% of GDP)

Makroekonomi 2017 APBN T.A & 2017 : Medium Term Budget Framework (MTBF): Pendapatan (% of GDP) 13,4-14,8 12,8-14,2 12,6-13,3. Belanja (% of GDP) Makroekonomi 2017 APBN T.A. 2016 & 2017 : Medium Term Budget Framework (MTBF): 2017 2018 2019 2020 Pendapatan (% of GDP) 12,6-13,3 12,8-14,2 13,4-14,8 Belanja (% of GDP) 15,0-15,3 15,1-16,1 15,4-16,4 Pertumbuhan

Lebih terperinci

IMPORTASI BARANG KENA CUKAI

IMPORTASI BARANG KENA CUKAI IMPORTASI BARANG KENA CUKAI L/O/G/O KPU TIPE A TANJUNG PRIOK JAKARTA, 21 FEBRUARI 2012 PERLAKUAN IMPOR BARANG KENA CUKAI DILUNASI KAWASAN PABEAN TIDAK DIPUNGUT CUKAI PEMBEBASAN CUKAI PELUNASAN BARANG KENA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam

I. PENDAHULUAN. Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehubungan dengan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu wujudkan masyarakat adil dan makmur kita perlu melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: VAT, Salex Tax, Consumer purchasing power. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: VAT, Salex Tax, Consumer purchasing power. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of the imposition of VAT (PPN) and Sales Tax (PPnBM) towards consumer purchasing power on electronic goods. The population of this research

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia yang memiliki sebuah kontribusi yang berpengaruh sangat besar dalam membiayai pertumbuhan

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN CUKAI ETIL ALKOHOL DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL TAHUN 2014

KAJIAN KEBIJAKAN CUKAI ETIL ALKOHOL DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL TAHUN 2014 KAJIAN KEBIJAKAN CUKAI ETIL ALKOHOL DAN MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL TAHUN 2014 I. Latar Belakang Pasal 2 UU Cukai Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai mengatur

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : vehicles tax, vehicles mutation charge, original local revenue. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : vehicles tax, vehicles mutation charge, original local revenue. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Vehicles tax and vehicles mutation charge are sources of original local revenues which provides a massive contribution towards government s financial and regional s development in West Java Province.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR (BBNKB) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) OLEH

Lebih terperinci

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA ANNISA CHAIRINA, ISKANDARINI, EMALISA Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail : annisa_ca@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

Procedure Of Procurement, Registration Of Order And In-Cash Settlement Of Tobacco Excise At Regional Custom And Excise Office Of Panarukan Situbondo

Procedure Of Procurement, Registration Of Order And In-Cash Settlement Of Tobacco Excise At Regional Custom And Excise Office Of Panarukan Situbondo PROSEDUR PENYEDIAAN, PENCATATAN PEMESANAN DAN PELUNASAN PITA CUKAI HASIL TEMBAKAU SECARA TUNAI PADA KANTOR PENGAWASAN DANPELAYANAN BEA DAN CUKAI (KPPBC) TIPE PRATAMA PANARUKAN SITUBONDO Procedure Of Procurement,

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Produksi Dan Pungutan Cukai Minuman Beralkohol Pada Pabrik Anggur Capung Palembang

Analisis Tingkat Produksi Dan Pungutan Cukai Minuman Beralkohol Pada Pabrik Anggur Capung Palembang Analisis Tingkat Produksi Dan Pungutan Cukai Minuman Beralkohol Pada Pabrik Anggur Capung Palembang Doanna Novianti (doanna_novianti@yahoo.co.id) Rizal Effendi, SE., Ak., M.Si (rizaleffendi31@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH MENDALAM PUNGUTAN CUKAI

MENGENAL LEBIH MENDALAM PUNGUTAN CUKAI MENGENAL LEBIH MENDALAM PUNGUTAN CUKAI Oleh : Surono (Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai) Pungutan cukai adalah salah satu jenis pajak tidak langsung yang dipungut oleh otoritas negara terhadap obyek

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN PEMESANAN DAN PELEKATAN PITA CUKAI MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI MANADO

ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN PEMESANAN DAN PELEKATAN PITA CUKAI MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI MANADO Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 286-295 ANALISIS SISTEM PENYEDIAAN PEMESANAN DAN PELEKATAN PITA CUKAI MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI MANADO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan di Indonesia), secara filosofis

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan di Indonesia), secara filosofis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Customs (Instansi Kepabeanan) dimanapun didunia ini termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan di Indonesia), secara filosofis merupakan

Lebih terperinci

EFFECTIVENESS EVALUATION SYSTEM CHANGE RATES ON TOBACCO PRODUCTS EXCISE EXCISE REVENUE (Case Study in Yogyakarta KPPBC Type A3)

EFFECTIVENESS EVALUATION SYSTEM CHANGE RATES ON TOBACCO PRODUCTS EXCISE EXCISE REVENUE (Case Study in Yogyakarta KPPBC Type A3) EFFECTIVENESS EVALUATION SYSTEM CHANGE RATES ON TOBACCO PRODUCTS EXCISE EXCISE REVENUE (Case Study in Yogyakarta KPPBC Type A3) Sutarto Tri Antoro, Eliya Isfaatun, SE., MM., Maria Magdalena, SE., MM. Abstraction

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : earnings ratio, cash flow ratio, and stock price. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : earnings ratio, cash flow ratio, and stock price. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to understand the influence of earnings ratio and cash flow ratio partially and simultaneously to the stock price on manufacture companies listed in Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh likuiditas, leverage, dan manajemen laba terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: inflation rate, economic growth, and restaurant tax revenue.

ABSTRACT. Keywords: inflation rate, economic growth, and restaurant tax revenue. ABSTRACT The purpose of this research is to determine whether the inflation rate and economic growth affect the restaurant tax revenue on Tax Services Office of Bandung either partially or simultaneously.

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Financial statements are the basis for stakeholders to make a decisions. Commercial financial statements using IFRS s regulation, while for calculating tax payable, financial statements used are

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN CUKAI, FASILITAS PENUNDAAN DAN TINGKAT PRODUKSI TERHADAP PUNGUTAN CUKAI PADA INDUSTRI ROKOK SUMATERA UTARA

PENGARUH KEBIJAKAN CUKAI, FASILITAS PENUNDAAN DAN TINGKAT PRODUKSI TERHADAP PUNGUTAN CUKAI PADA INDUSTRI ROKOK SUMATERA UTARA PENGARUH KEBIJAKAN CUKAI, FASILITAS PENUNDAAN DAN TINGKAT PRODUKSI TERHADAP PUNGUTAN CUKAI PADA INDUSTRI ROKOK SUMATERA UTARA TESIS Oleh S U R O N O 067019066/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan, beban pajak tangguhan, manajemen laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan, beban pajak tangguhan, manajemen laba. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban pajak kini, aktiva pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba yang diukur dengan modified jones model pada perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN CUKAI ROKOK PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANANBEA DAN CUKAI TIPE MADYAPABEAN B MEDAN UNTUK TAHUN 2012,2013 DAN 2014

ANALISIS PENDAPATAN CUKAI ROKOK PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANANBEA DAN CUKAI TIPE MADYAPABEAN B MEDAN UNTUK TAHUN 2012,2013 DAN 2014 ANALISIS PENDAPATAN CUKAI ROKOK PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANANBEA DAN CUKAI TIPE MADYAPABEAN B MEDAN UNTUK TAHUN 2012,2013 DAN 2014 TUGAS AKHIR DitulisuntukMemenuhiSyaratMenyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dan Aktiva Pajak Tangguhan

ABSTRAK. Kata kunci: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dan Aktiva Pajak Tangguhan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio profitabilitas berpengaruh baik simultan maupun parsial terhadap aktiva pajak tangguhan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: event study, return on assets, gross profit margin, net profit margin, return on equity, industri rokok.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: event study, return on assets, gross profit margin, net profit margin, return on equity, industri rokok. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji terdapat atau tidak terdapatnya perbedaan profitabilitas sebelum dan sesudah kenaikan tarif cukai dan pajak pertambahan nilai rokok pada tahun 2016. Proksi

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka Dan Metode Pengamatan

BAB II Tinjauan Pustaka Dan Metode Pengamatan BAB II Tinjauan Pustaka Dan Metode Pengamatan A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Prosedur Pada suatu kantor atau instansi, prosedur dibuat untuk membantu kelancaran dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Deviden Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013 Imelda Khairani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cukai 2.1.1 Pengertian Cukai Menurut UU No.39 Tahun 2007, Cukai adalah Pungutan negara terhadap barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan Undang-undang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

PENGARUH BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (BM DAN PDRI) TERHADAP TOTAL PENERIMAAN

PENGARUH BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (BM DAN PDRI) TERHADAP TOTAL PENERIMAAN PENGARUH BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (BM DAN PDRI) TERHADAP TOTAL PENERIMAAN (Studi Pada Kantor Pengawasan dan Malang Periode Tahun 2011-2015) Tiyas Intan Permata Sari Kadarisman Hidayat Arief

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords :Deffered Tax Assets, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords :Deffered Tax Assets, Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to know the influence at Return on Assets, Operating Profit Margin, and Gross Profit Margin on deffered tax assets at manufacturing companies in Indonesia Stock Exhange.

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa 72 V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL SENDIRI, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SHU PADA KPRI SMPN 22 PADANG E- JURNAL. Gelar Sarjana Pendidikan

PENGARUH MODAL SENDIRI, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SHU PADA KPRI SMPN 22 PADANG E- JURNAL. Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MODAL SENDIRI, PEMBERIAN KREDIT DAN JUMLAH ANGGOTA TERHADAP SHU PADA KPRI SMPN 22 PADANG E- JURNAL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: SUWITTA 12090107

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: leverage, ukuran perusahaan, capital intensity, agresivitas pajak. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: leverage, ukuran perusahaan, capital intensity, agresivitas pajak. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leverage, ukuran perusahaan dan capital intensity terhadap agresivitas pajak yang diukur dengan effective tax ratio. Pada perusahaan sektor

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR) Nama : Hilda Nurina NPM : 23211381 Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pungutan cukai merupakan salah satu komponen penerimaan negara yang memiliki ciri khusus dan berbeda dengan pungutan pajak lainnya. Ciri khusus yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi tembakau merupakan salah satu penyebab kerusakan kesehatan yang berkembang cukup pesat di dunia. Tingkat konsumsi Hasil Tembakau khususnya konsumsi

Lebih terperinci

FASILITAS PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI PANARUKAN LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

FASILITAS PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI PANARUKAN LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA FASILITAS PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI PANARUKAN LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajuakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89/KMK.05/2000 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89/KMK.05/2000 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89/KMK.05/2000 TENTANG PENETAPAN TARIF CUKAI DAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Panel Guna menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah diutarakan dalam Bab 1, dalam bab ini akan dilakukan analisa data melalui tahap-tahap yang telah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 42 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Menurut Jogiyanto (2007 : 61), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: deferred tax, tax to book ratio, company performance. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: deferred tax, tax to book ratio, company performance. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to determine whether the deffered tax and tax to book ratio affect the company performance either partially or simultaneously. This research used Earning per share

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP NILAI CURRENT RATIO

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP NILAI CURRENT RATIO ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP NILAI CURRENT RATIO PADA PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, TBK PERIODE 2010-2015 TUGAS AKHIR REGINA YUNITA 1121002055

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

UPAYA MEMAKSIMALKAN PENAGIHAN PIUTANG CUKAI TEMBAKAU SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN PENERIMAAN CUKAI DI KPPBC TMP B SURAKARTA TAHUN

UPAYA MEMAKSIMALKAN PENAGIHAN PIUTANG CUKAI TEMBAKAU SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN PENERIMAAN CUKAI DI KPPBC TMP B SURAKARTA TAHUN UPAYA MEMAKSIMALKAN PENAGIHAN PIUTANG CUKAI TEMBAKAU SEBAGAI USAHA MENINGKATKAN PENERIMAAN CUKAI DI KPPBC TMP B SURAKARTA TAHUN 2012-2013 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi pada KPP Pratama Singosari Malang)

Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi pada KPP Pratama Singosari Malang) Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi pada KPP Pratama Singosari Malang) Melisa LD. Sadiq Srikandi Kumadji Achmad Husaini (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG KONSUMSI DI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG KONSUMSI DI INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG KONSUMSI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Oleh: FEBRINA JULIANTI CHATERIN PARDEDE 040501083 Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui bersama, Indonesia selain menyelenggarakan pemerintahan juga melaksanakan pembangunan.dan untuk menjalankan pembangunan suatu Negara membutuhkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Hotel Tax, Restaurant Tax, Local Tax Revenue. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: Hotel Tax, Restaurant Tax, Local Tax Revenue. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Indonesia is one of developing countries, implementing both its national and local building in all sectors. In doing its local building, Indonesia needs resources derived from local taxes. DKI

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA BARAT, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG 1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG Yoan Laura Angelia 1, Yulizar Kasih 2, Charisma Ayu Pramudita 3 Jurusan Manajemen STIE

Lebih terperinci

EVALUASI PEMUNGUTAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA CUKAI MALANG

EVALUASI PEMUNGUTAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA CUKAI MALANG EVALUASI PEMUNGUTAN CUKAI HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA CUKAI MALANG Masgirang Romadhon Mochammad Al Musadieq Sri Sulasmiyati (PS Perpajakan,Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Penerimaan Pemerintah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Upaya pencapaian tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Undang- Undang Dasar 1945, Pemerintah menyelenggarakan kegiatan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas serta efisiensi pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Dinas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya mengenai perputaran persediaan dan rentabilitas usaha. Adapun yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Deferred tax expense, tax planning, and earnings management. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Deferred tax expense, tax planning, and earnings management. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to determine how much influence the deferred tax expense and tax planning for earnings management practices either partially or simultaneously. Samples used in this

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: intensification of tax, extending the tax, tax revenue center

ABSTRACT. Keywords: intensification of tax, extending the tax, tax revenue center ABSTRACT In an effort to increase the tax, can be done through the intensification and extension of the tax. Intensification of tax as an attempt by the government to increase tax revenues and tax centers

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tingkat kepatuhan

ABSTRAK. Kata kunci: Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), tingkat kepatuhan ABSTRAK Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) merupakan pengurang penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak (PKP). Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari 100 jenis tembakau dihasilkan di Indonesia. Dari sekitar 200 juta kilogram

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari 100 jenis tembakau dihasilkan di Indonesia. Dari sekitar 200 juta kilogram BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memproduksi berbagai macam tembakau yang tersebar dari pulau Sumatera, Jawa, Bali sampai Nusa Tenggara. Lebih dari 100 jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Adapun metode dalam penelitian ini mencakup tentang pendekatan

Lebih terperinci