KAPITAL SOSIAL KOMUNITAS KELOMPOK JULO-JULO KONGSI DI KORONG SIPISANG-SIPINANG NAGARI ANDURING KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAPITAL SOSIAL KOMUNITAS KELOMPOK JULO-JULO KONGSI DI KORONG SIPISANG-SIPINANG NAGARI ANDURING KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN"

Transkripsi

1 1 KAPITAL SOSIAL KOMUNITAS KELOMPOK JULO-JULO KONGSI DI KORONG SIPISANG-SIPINANG NAGARI ANDURING KECAMATAN 2 X 11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) WINDA FEBRIAN ANANDA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMBAR PADANG 2016

2 2

3 1 Social Capital the Community of Julo julo Association Group in Korong Sipisang-Sipinang Nagari Anduring Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Padang Pariaman Regency. Thesis, Sociology Department,Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang, Oleh : Winda Febrian Ananda 1, Marleni 2, Irwan 3 *The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera. **The Sosiology Staff of Sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera. ABSTRACTS Background of this research was the way of the community of Julo julo association group to keep its group at this moment with take and give between each one of association groups in the rice harvest. Purpose of this research is to identify social capital forms and to describe effort of assertion social capital in the community of Julo julo association group in Korong Sipisang- Sipinang Nagari Anduring Kecamatan 2 X 11 Enam Kayu Tanam Padang Pariaman Regency. Theory that used in this research is exchange theory or barter from Peter M. Blau. Method of the research that used in this research is qualitative research with descriptive method to explain the problem to research. Participant of the research is purposive sampling, numbers of the informan was 10 informan. Kinds of data that used in this research are primary and secunder. Data of this research collected using interview, observation and document analysis, and also using the tools like a interviewmannual, book, pen and camera. Analyzed data with data of collection, reduction, presentation and make a conclusion. Result of this research explains that, (1) There are effort of reinforcement social capital that conducted by the community Julo julo association group are (a) establish informal meetings between each of members, (b) escalate social network and (c) consolidate solidarity, with the effort that conducted by members of this community Julo julo association group making the group above keeping hold out until at this time and keeping interaction inter-society. Key words: Social Capital julo-julo Association Group 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

4 2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang atau masih bisa dikatakan Negara agraris yang mana lebih dari separuh penduduknya bermata pencaharian sektor pertanian, dan sebagian dari hasil perkapita yang ada di Indonesia diperoleh dari hasil pertanian. Oleh sebab itu saat ini pemerintah Indonesia masih memfokuskan pembangunan dibidang pertanian sebagai rencana mendapatkan prioritas dengan titik berat pada usaha meningkatkan hasil produksi dengan tujuan untuk menambah kegiatan ekonomi sehingga mempercepat pertumbuhan lapangan kerja di sektor pertanian (Sajogyo, 1985:7). Salah satu persoalan yang di dihadapi dalam sektor pertanian Indonesia adalah kesejahteraan masyarakat. Masih banyak penduduk miskin tercatat di Indonesia di sektor pertanian, karena lebih dari 54% menggantungkan hidup mereka dari sektor pertanian dengan tingkat pendapatan yang relatif masih rendah, apabila dibandingkan dengan mereka yang tinggal di daerah perkotaan (Soetrisno, 2000:3). Seorang ahli ekonomi, B.F. Hoselitz, dalam bukunya Role of Incentives in Industrialization, mengatakan bahwa untuk membangun suatu mayarakat yang ekonominya terbelakang itu harus bisa menyediakan suatu sistem perangsang yang dapat menarik aktivitas warga masyarakat. Sistem perangsang itu harus demikian rupa sehingga dapat memperbesar kegiatan orang bekerja, memperbesar keinginan orang untuk menghemat dan menabung, dan memperbesar keberanian orang untuk mengambil risiko dalam hal merubah secara revolusioner cara-cara yang lama (Sajogyo, 1991:36). Di Sumatera Barat lebih dari 60% penduduknya bermata pencaharian dalam bidang pertanian, baik itu pertanian sawit, ladang, atau pertanian sawah, termasuk di daerah Korong Sipisang-Sipinang, Nagari Anduring, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, yang mana mayoritas masyarakatnya berkerja dalam bidang pertanian. Di Nagari Anduring memiliki tujuh Korong yaitu Korong Lubuk Napa, Lubuk Aur, Sipisang-Sipinang, Kampung Tangah, Balah Air, Rimbo Kalam, dan Asam Pulau. Dari tujuh Korong di nagari Anduring hanya dua Korong yang memiliki 1 kelompok tani julo-julo kongsi yaitu di Korong Sipinang- Sipisang dengan anggota kelompok 14 orang dan memiliki lahan pertanian rata-rata seluas 2 Ha. Di nagari ini memiliki mata pencahariannya mayoritas dibidang pertanian seperti sawah dan ladang. Di Korong Sipisang-Sipinang ini berbeda dengan daerah-daerah lainnya, dimana daerah tersebut mempunyai petani yang tidak mempunyai kelompok tani yang sistem kerjanya tukar menukar tenaga ketika masa panen, daerah tersebut telah menggunakan upah tani ketika panen berbeda dengan Korong Sipisang-Sipinang, di korong ini memiliki kelompok tani yang mana masyarakatnya membentuk kelompok kecil yang mana fungsi kelompok kecil ini cukup membantu perekonomian masyarakat tani di Korong Sipisang-Sipinang ini dalam bidang pertanian. Di Korong Sipisang-Sipinang ini mempunyai kelompok tani dengan nama julo-julo kongsi dan sudah ada pada tahun 1900-an. Julo-julo kongsi merupakan salah satu mekanisme kerja dalam bidang pertanian yang dilakukan kelompok tani di Korong Sipisang-Sipinang, Nagari Anduring, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, mekanisme kerjanya menggarap sawah secara bergantian, bekerja dari pukul WIB WIB, dan bekerja pada hari Selasa dan Sabtu. Kelompok julo-jolo kongsi ini terdiri dari kelompok laki-laki. Julo-julo kongsi ini digunakan oleh masyarakat untuk hasil panen pertanian, membersihkan lahan, menanam dan hal lainnya yang menyangkut pertanian secara bergantian tanpa membayar upah yang hanya menjadi modalnya yaitu hanya tukar tenaga saja antar anggota kelompok, namun ada juga masyarakat yang tidak masuk kedalam kelompok julo-julo kongsi ini. Pada saat panen para petani yang tidak ikut dalam julo-julo kongsi ini mencari tenaga untuk memanen padi di sawah atau keladang mereka dan kemudian membayar upah penggarap sebesar Rp per orang, sebagian besar para petani ini mengunakan tenaga para kelompok julo-julo kongsi ini, karena sangat sulit mencari para kelompok tani yang mau bekerja di sawah

5 3 mereka meskipun di bayar, karena para petani telah memiliki pekerjaannya di dalam kelompok julo-julo kongsi ini. Kapital merupakan investasi atau modal yang dimiliki oleh oleh individu untuk mencapai tujuan. Kapital terdapat tiga bentuk yaitu kapital ekonomi, sosial budaya, dan simbolik. Kapital sosial merupakan investasi sosial, yang meliputi sumberdaya sosial seperti jaringan, kepercayaan, nilai dan norma serta kekuatan menggerakkan, dalam struktur hubungan sosial untuk mencapai tujuan individu atau kelompok secara efisien dan efektif dengan kapital lainnya (Damsar, 2009:211). Kapital sosial dalam penelitian ini adalah adanya kepercayaan, nilai dan norma dalam anggota kelompok julo-julo kongsi yang mempunyai tujuan yang sama yaitu meringankan perokonomian anggota julo-julo kongsi ini. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefenisikan metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2013:4). Alasan peneliti menggunakan pendekatan ini karena dapat mengungkapkan permasalahan lebih mendalam sehingga di dapat data yang akurat dan informan sebanyak-banyaknya dan melalui pertanyaan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui upaya penguatan kapital sosial pada komunitas kelompok tani di Korong Sipisang-Sipinang Nagari Anduring Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif,secara harfiah adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda, dan keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa mempengaruhi objek yang ditelitinya (Jauhari, 2010: 34), seperti yang di ketahui, penelitian deskriptif yaitu untuk mencoba mencari data-data seluasluasnya dalam rangka mencari kondisi sosial dari sekelompok manusia. Begitu pula dengan penelitian ini mengenai kapital sosial komunitas kelompok julo-julo kongsi di Korong Sipisang-sipinang Nagari Anduring, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kababupaten Padang Pariaman. Semua data yang berkenaan dengan masalah tersebut didapatkan melalui informasi lisan dan tulisan serta pengamatan yang dilakukan terhadap informan dan Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Komunitas Kelompok Julo-julo Kongsi Pada hakikatnya masyarakat di pedesaan memiliki hubungan yang lebih erat dan mendalam jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di kota. Umumnya masyarakat pedesaaan memiliki tenggang rasa dan solidaritas yang tinggi dan dalam berbagai kegiatan masyarakat cenderung bekerjasama sehingga meringankan beban dalam melakukan pekerjaan. Sistem kehidupan di pedesaan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekerabatan dan kekeluargaan. Umumnya mata pencaharian di pedesaan adalah bertani, karena pekerjaan ini sudah di tekuni oleh masyarakat secara turun temurun, selain bekerja dalam bidang pertanian pada masyarakat pedesaan juga memiliki mata pencaharian di bidang lainnya. Keadaan kondisi perekonomian masyarakat pedesaan relatif sederhana, membuat masyarakat pedesaan kreatif untuk meningkatkan perekonomian mereka dalam memenuhi kebutuhan, seperti adanya kelompok julo-julo kongsi ini yang dapat membantu perekonomian masayarakat yang tidak mampu untuk membayar upah buruh tani untuk ke sawah atau ladang meraka, dan jika ada yang memanfaatkan kelompok julojulo kongsi ini dan akan mendapatkan upah maka akan dijadikan sebagai tabungan bagi para anggota kelompok julo-julo kongsi pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang dijadikan untuk belanja kebutuhan rumah tangga mereka. Julo-julo kongsi berbeda dengan julojulo biasa, dimana julo-julo biasa berupa uang yang akan diambil secara bergilir oleh anggotanya, namun julo-julo kongsi ini berupa tenaga yang diambil secara bergilir antar sesama anggota kelompok julo-julo kongsi. Kelompok julo-julo kongsi di Korong Sipisang-Sipinang Nagari Anduring Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman, bahwa kelompok julo-julo kongsi ini berdiri sejak kurang lebih pada tahun 1900-an, kelompok ini 42

6 4 diselenggarakan oleh masyarakat setempat, kelompok julo-julo kongsi ini sama dengan asosiatif yang saling bekerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama baik terhadap diri sendiri atau dalam memenuhi kepentingan bersama, yang membentuk ingroup yang mana kelompokkelompok tersebut terbentuk karena pertemuan yang disadari oleh kepentingan yang sama dan juga memiliki tujuan di dalam bekerja. Kelompok julo-julo kongsi ini dibentuk karena dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga anggota kelompok dan selalu ada setiap tahunnya dengan jumlah anggota 14 orang, yaitu terdiri dari 1 ketua kelompok julo-julo kongsi yang tugasnya akan mencatat kehadiran anggota kelompok dalam bekerja, dan memegang uang upah yang telah di bayar oleh pengguna jasa kelompok julo-julo kongsi tersebut. Kelompok julo-julo kongsi ini juga memiliki aturan dalam bekerja, baik aturan untuk anggota kelompok maupun untuk masyarakat pengguna jasa kelompok julojulo kongsi ini. Pembentukan kelompok julo-julo kongsi ini di lakukan pada 10 hari setelah hari raya idul fitri dan akan selesai pada 10 hari mau puasa. Kelompok julo-julo kongsi sama halnya seperti arisan yang dijalankan oleh anggota julo-julo secara bergiliran antar anggota, namun masyarakat yang tidak bergabung dalam kelompok julo-julo kongsi ini dapat menggunakan tenaga kerja kelompok julo-julo kongsi dengan memberi upah sebesar Rp per orang tapi pembayarannya dapat di cicil hingga 10 hari mau puasa, maka upah yang di berikan akan dikumpulkan sampai 10 hari mau puasa dan kemudian akan di ambil oleh anggota julojulo kongsi yang di jadikan sebagai tabungan di hari raya idul fitri. Kelompok julo-julo kongsi ini bekerja dalam seminggu dua kali yaitu Selasa dan Sabtu dimana hari kerja disesuaikan dengan kesepakatan bersama ketika kelompok julo-julo kongsi ini bentuk, mulai bekerja pada pukul WIB WIB. Anggota kelompok julo-julo kongsi ini masing-masing memiliki lahan sekitar 1 Ha - 3 Ha lahan pertanian. Selain hari selasa dan sabtu, para anggota kelompok julo-julo kongsi ini ada yang bekerja sebagai tukang ojek, berdagang, ataupun mereka menjual hasil panen dari ladang mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka. Masyarakat Korong Sipisang-Sipinang bekerja sebagai petani, karena tidak adanya keterampilan lain yang bisa mereka lakukan selain bertani dan bergabung dalam kelompok julo-julo kongsi. Dari hasil penelitian rata-rata masyarakat yang bergabung dalam julo-julo kongsi pada umumnya memiliki pendidikan yang sangat rendah yaitu menamatkan SD sebesar 80%, SLTP sebesar 10%, dengan menamatkan pendidikan tertinggi SLTA sebesar 10%. Rata-rata umur informan yang menjadi kelompok julo-julo kongsi adalah 57 tahun, dilihat dari rata-rata umur informan sudah tidak produktif lagi untuk bekerja sebagai petani, akan tetapi mereka tidak memiliki pilihan pekerjaan lain selain bertani, karena lapangan pekerjaan di nagari jumlahnya sangat terbatas. Sehingga masyarakat yang bergabung dalam kelompok julo-julo kongsi berpikir bagaimana cara untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga pada hari raya idul fitri. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan anggota julo-julo kongsi bekisar Rp per tahun. Pendapatan informan ini bersifat tidak tetap yang di karenakan banyak tidaknya masyarakat yang membeli tenaga anggota kelompok julo-julo kongsi dan pembayaran upah yang tidak tepat waktu yang sudah di sepakati. 5.2 Upaya Penguatan Kapital Sosial Komunitas Kelompok Julo-julo Kongsi Mengadakan Pertemuan Informal Antar Sesama Anggota Kelompok julo-julo kongsi memiliki fungsi untuk meringankan beban perekonomian masyarakat di Korong Sipisang-Sipinang, dalam sebuah kelompok memiliki struktur seperti ketua yang mana tugasnya untuk mengatur anggota kelompok dan memiliki anggota yang mana tugasnya untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang di berikan. Kelompok julo-julo kongsi mengadakan pertemuan yang dilakukan oleh anggota julo-julo kongsi ini seperti berkumpul untuk menyampaikan informasi dan mengambil uang tabungan yang telah tersimpan selama bekerja di dalam kelompok julo-julo kongsi.

7 5 Informasi yang diberikan berupa masyarakat yang ingin menggunakan tenaga kelompok julo-julo kongsi mendatangi rumah salah satu anggota kelompok julojulo kongsi dan kemudian anggota tersebut akan menyampaikan kepada anggota lainnya dengan cara berkumpul antar anggota kelompok julo-julo kongsi dan kelompok julo-julo kongsi juga mengadakan pertemuan ketika sepuluh hari mau puasa untuk mengambil tabungan mereka yang selama ini bekerja dalam kelompok julo-julo kongsi. Kegiatan pertemuan-pertemuan formal yang dilakukan oleh anggota kelompok julojulo kongsi di salah satu rumah anggota kelompok julo-julo kongsi yaitu rumah Bapak Idris untuk mengambil uang tabungan yang terkumpul selama setahun yang akan dijadikan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, pertemuan selain dilakukan pada mau puasa juga dilakukan pertemuan ketika ada masyarakat yang ingin membeli kelompok julo-julo kongsi atau para anggota kelompok julo-julo kongsi yang ingin mengambil julojulo kongsi untuk bekerja di sawah atau ladang mereka. Biasanya dalam pertemuan tersebut membahas siapa yang akan mengambil kongsi dan siapa yang akan membeli tenaga kelompok julo-julo kongsi, dan dalam pertemuan tersebut biasanya memerlukan waktu satu jam lebih atau sampai pembahasan selesai. Terlihat adanya pertemuan-pertemuan formal antar anggota yang dilakukan oleh kelompok julo-julo kongsi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang diperoleh kepada anggota kelompok kongsi lainnya, yang diadakan pada waktu yang bersifat tentatif (tidak terjadwal). Maka peneliti analisis dengan teori pertukaran menurut Blau yaitu adanya pertukaran melalui informasi yang disampaikan oleh anggota kelompok julo-julo kongsi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tertarik untuk menggunakan kelompok mereka dalam bekerja di sawah maupun ladang mereka Membangun Sistem Ekonomi Moral dengan Masyarakat Ekonomi moral merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh individu dalam hal ini petani selalu memiliki dimensi moral, yang artinya pertimbangan ekonomi di dalam pengambilan keputusan selalu di putuskan berdasarkan nilai-nilai dan norma. Scupin dan Decorse menjelaskan bahmwa norma-norma tersebut menekankan pada kerjasama komunitas dalam aktivitas produksi, distribusi, konsumsi dan tukarmenukar di desa. Jadi, ekonomi moral merupakan tindakan ekonomi yang mempertimbangkan kewajiban moral sebagai wujud dari kesadaran individu dalam mempertahankan dirinya yang merupakan bahagian dari komunitasnya (Zusmelia, :2015). Karakteristik yang tampak di masyarakat pedesaan hingga kini adanya hubungan sosial yang akrab berlandasan tradisi, kekerabatan, pertalian tempat tinggal dan kebutuhan kerjasama demi keamanan akan kebutuhan minimum. Disini terkandung harapan supaya tiap warga mengindahkan hak dan kewajiban timbal balik sebagai hasil dari interaksi sosial, yang dimaksud dimensi moral dalam ekonomi adalah bahwa nilai-nilai moral diletakkan atas pertimbangan ekonomi di dalam setiap pengambilan keputusan untuk menjalankan usaha. Nilai-nilai moral berfungsi mempererat hubungan sosial dengan pihak lain (Putra, 2003:127). Pada masyarakat yang tinggal dipedesaan pada umumnya hidup berkelompok dan bermasyarakat yang dikarenakan mereka yang homogenitas atau memeliki jenis mata pencaharian yang sama yaitu sama-sama dalam bidang pertanian. Pada masyarakat di Korong Sipisang- Sipinang Nagari Anduring pada umumnya bermata pencaharian dalam bidang pertanian juga memiliki komunitas kelompok kelompok julo-julo kongsi yang bergerak dalam bidang pertanian. Komunitas kelompok julo-julo kongsi mempunyai cara untuk memperkenalkan kelompok mereka kepada mayarakat yang ingin menggunakan jasa mereka, atau bergabung ke dalam kelompok julo-julo kongsi untuk membangun suatu kepercayaan masyarakat terhadap komunitas kelompok julo-julo kongsi, ada upaya yang mereka lakukan untuk memperkenalkan apa-apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kelompok julo-julo kongsi tersebut, agar masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa dari kelompok julo-julo kongsi ini, seperti yang

8 6 ada di Korong Sipisang-Sipinang dimana terdapat sebuah kelompok julo-julo kongsi yang masih berjalan sampai saat ini. Upaya yang dilakukan oleh anggota kelompok julo-julo kongsi ini untuk mempertahankan keberadaan kelompok julo-julo kongsi di tengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan waktu-waktu dimana adanya perkumpulan bapak-bapak sambil minum kopi pada malam hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota kelompok julo-julo kongsi terlihat bahwa upaya yang dilakukan oleh anggota kelompok julo-julo kongsi seperti menjalin interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar dengan cara berkumpul di warung pada malam hari sambil bercerita dan bertukar informasi, para anggota kelompok julo-julo kongsi menjelaskan bagaimana kelompok ini bekerja dan bagaimana sistem pembayarannya, sehingga membuat para masyarakat yang akan menggunakan tenaga kelompok julo-julo kongsi ini tertarik untuk menjalin kerjasama antara kelompok dan masyarakat yang membeli tenaga kelompok julo-julo kongsi dan percaya dengan hasil kerja kelompok. Seperti yang di jelaskan oleh pengguna jasa yang tertarik untuk menggunakan jasa kelompok julo-julo kongsi ini di karenakan sistem pembayaran atau yang sangat membantu para petani dalam perekonomian yaitu dengan membayar upah sebesar Rp per orang dan dapat membayarnya dengan berhutang dan batas pembayarannya sampai 10 hari mau puasa, jika masyarakat tidak menggunakan jasa kelompok julo-julo kongsi ini dapat mencari buruh tani dengan membayar upah sebesar Rp per orang dan di bayar langsung. Untuk menutupi kebutuhan sehari hari para anggota kelompok julo-julo kongsi sebelum menerima bayaran mereka dengan cara melakukan berbagai usaha atau pekerjaan seperti berladang, menjadi tukang ojek dan berdagang. Dapat dilihat bahwa upaya yang dilakukan oleh kelompok julo-julo kongsi yaitu dengan menjalin interaksi yang sangat baik antar masyarakat sehingga kelompok julo-julo kongsi ini tetap berada di tengahtengah kehidupan para petani di Korong Sipisang-Sipinang yang sangat membantu beban perekonomian mereka dalam membayar upah buruh tani serta tidak susah lagi untuk mencari buruh yang akan di bawa ke ladang atau sawah mereka ketika panen. Hal ini disebabkan karena mereka saling membutuhkan dan saling menguntungkan satu sama lainnya seperti kelompok julo-julo kongsi yang akan mendapatkan upah dari yang menggunakan tenaga mereka dan akan di kumpulkan atau sebagai tabungan yang akan diamabil ketika bulan Ramadhan tiba yang dijadikan sebagai belanja kebutuhan selama bulan puasa dan hari raya idul fitri dan masyarakat yang menggunakan jasa kelompok julo-julo kongsi, dan anggota kelompok julo-julo kongsi ini juga dapat meminjam uang kepada ketua kelompok kongsi. Hal ini sesuai dengan teori Peter M. Blau yang memperlihatkan transaksitransaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran itu. Sebuah tindakan pertukaran tidak akan terjadi apabila dari pihak-pihak yang terlibat ada yang tidak mendapatkan keuntungan dari suatu transaksi pertukaran. Keuntungan dari suatu pertukaran, tidak selalu berupa ganjaran ekstrinsik seperti uang, barang-barang atau jasa, tetapi juga bisa ganjaran instrinsik seperti kasih sayang, kehormatan, kecantikan, atau keperkasaan (Damsar, 2009:65-66). Di dalam kelompok julo-julo kongsi ini terjadi pertukaran dimana kelompok ini mendapatkan keuntungan berupa jasa dan uang antara masyarakat yang membeli tenaga atau jasa kelompok, dan keuntungan yang diperoleh oleh masyarakat yang menggunakan kelompok julo-julo kongsi ini berupa keringananan membayar upah dengan berhutang selama setahun dan tidak kesulitan dalam mencari buruh tani untuk keladang atau sawah mereka Memperkuat Solidaritas Pada masyarakat pedesaan memiliki rasa kebersamaan yang sangat kuat yang dikarenakan mereka tinggal di dalam satu wilayah yang sama dan memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat. Emile Durkheim menjelaskan solidaritas memiliki dua tipe solidaritas yaitu solidaritas mekanik dan soilidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan solidaritas yang memiliki rasa kebersamaan yang sangat kuat antar masyarakat yang di karenakan mereka

9 7 homogenitas. Solidariatas mekanik ini terdapat pada masyarakat pedesaan karena di pedesaan memiliki pembagian kerja yang sempit, dimana masyarakat bekerja di bidang pertanian. Pembagian kerja yang sempit ini membuat masyarakat desa memberikan dukungan kolektif untuk bertahan, seperti yang terjadi di Korong Sipisang-Sipingang ini yang mana masyarakatnya bekerja di bidang pertanian yang tidak ada pembagian kerja sehingga terbentuk kelompok julo-julo kongsi ini untuk saling membantu satu sama lainnya. Solidaritas merupakan salah satu penguatan kelompok julo-julo-kongsi bertahan hingga saat ini di dalam masyarakat Korong Sipisang-Sipinang Nagari Anduring, baik di dalam anggota kelompok julo-julo kongsi maupun dengan masyarakat di luar kelompok julo-julo kongsi. Hubungan solidaritas antar masyarakat yang kuat membuat kelompok julo-julo kongsi di Korong Sipisang-Sipinang ini bertahan di karenakan masyarakat yang hidup di dalam wilayah yang sama dan kesadaran kolektif dan mempunyai tujuan yang sama dalam pertanian, dimana masyarakat yang saling membutuhkan satu sama lainnya, seperti hubungan solidaritas yang kuat yang terjalin di antara anggota kelompok julo-julo kongsi maupun antar masyarakat yang membeli atau yang menggunakan jasa kelompok julojulo kongsi yaitu masayarakat yang masuk kelompok julo-julo kongsi yang memiliki kesadaran kolektif dalam membayar upah buruh tani ketika panen padi tiba dan masyarakat yang menggunakan tenaga atau jasa kelompok julo-julo kongsi ini yang tidak sulit untuk mencari buruh tani karena kelompok julo-julo kongsi ini berada di daerah yang sama yaitu di Korong Sipisang Sipinang. Upaya yang dilakukan oleh anggota kelompok julo-julo kongsi untuk memperkuat solidaritas yaitu saling bekerjasama dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan, pekerjaan dilakukan secara kolektif dan penuh tanggung jawab. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisa kapital sosial komunitas kelompok julo-julo kongsi, Maka peneliti dapat meyimpulkan bahwa upaya penguatan kapital sosial komunitas kelompok julo-julo kongsi di Korong Sipisang-Sipinang yaitu dengan mengadakan pertemuan-pertemuan informal antara sesama anggota, membangun sistem ekonomi moral dengan masyarakat dan memperkuat solidaritas. 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, di usulkan beberapa saran yaitu: 1. Seharusnya ada pihak-pihak masyarakat melakukanpenyuluhan terhadappertanian dan menyediakan lahan pertanian agar masyarakat bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Korong Sipisang-Sipinang. 2. Selain itu, pemerintahan nagari melakukan evaluasi dan membuat kebijakan baru terkait upaya pemerintah dalam menunjang perekonomian dan kemajuan pertanian masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Damsar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Jauhari, Heri Panduan Menulis Skripsi Teori dan Aplikasi. Bandung: PT CV Pustaka. Moleong, Laxy Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sajogyo, Pudjiwati Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta: CV. Rajawali Sosiologi Pedesaan jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. Soetrisno, Luekman Pertanian Pada Abad Ke-21. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Putra, Heddy Shri Ahimsa Ekonomi Moral, Rasionan dan Politik. Yogyakarta: Kepel Press. Zusmelia, dkk Sosiologi Ekonomi. Yogyakarta: Deepublish.

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek

Lebih terperinci

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) Cici Rahma Sari 1, Elvawati 2, Dian Kurnia Anggreta 3 Program

Lebih terperinci

PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI

PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI 1 PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI DALAM MEMPERTAHANKAN FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus : di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar) ARTIKEL Oleh: NILA SARI 12070117 PRODI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. modal yang dimiliki melalui kegiatan tertentu yang dipilih. Suharto (2009:29)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. modal yang dimiliki melalui kegiatan tertentu yang dipilih. Suharto (2009:29) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Strategi Bertahan Strategi bertahan hidup menarik untuk diteliti sebagai suatu pemahaman bagaimana rumah tangga mengelola dan memanfaatkan aset sumber daya dan modal yang dimiliki

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PETANI DENGAN TOKE DI NAGARI MUARA KIAWAI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN BARAT ARTIKEL. Muhanni

HUBUNGAN ANTARA PETANI DENGAN TOKE DI NAGARI MUARA KIAWAI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN BARAT ARTIKEL. Muhanni HUBUNGAN ANTARA PETANI DENGAN TOKE DI NAGARI MUARA KIAWAI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL Muhanni 12070021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET

SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET (Studi Kasus: Petani Karet Yang Memiliki Hutang di Nagari Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman) ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya)

MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya) MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya) ARTIKEL ILMIAH MESI ARYANI 10070007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JURNAL KORI HARTATI NIM

JURNAL KORI HARTATI NIM FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE TINGKAT SMP DI KAMPUNG SUNGAI SALAK NAGARI KOTO RAWANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang telah membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida** 1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

Lebih terperinci

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data sosial ekonomi September 2013 sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. data sosial ekonomi September 2013 sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris karena secara geografis daerah Indonesia sangat mendukung untuk bertani. Sebagai negara agraris menjadikan sektor pertanian sangat

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN MASYARAKAT

KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN MASYARAKAT KETERLEKATAN JULO-JULO DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Kasus: Dusun Tampunik Jorong IV Koto Barat Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat) ARTIKEL NETRA YUNITA 12070198 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI ANTAR KELOMPOK TEMAN SEBAYA DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL FEBRIMA WINDA NPM. 11060292 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG ASTRI ABRAM A 351 09 026 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU

Lebih terperinci

PROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR VOLUME 2 No.3 Oktober 2014 21 PROSES KLIENTISASI PETANI DAN PEDAGANG DI DUSUN AROA DESA KATALOKA KECAMATAN PULAU GOROM KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR THE CLIENTISATION PROCESS BETWEEN FARMERS AND TRADERS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih tetap diperlukan untuk menggerakkan

Lebih terperinci

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT 1 INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Rahmat Hidayat 1, Isnaini 2, Yenita Yatim 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM : UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL Gusri Defriani NPM : 10060220 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA

Lebih terperinci

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI Inka Septiana Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Culture

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 130 ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 Vina Shofia Nur Mala 1, Bambang Suyadi 1, Retna

Lebih terperinci

SISTEM BAGI HASIL PETANI PENYAKAP DI DESA KRAI KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG

SISTEM BAGI HASIL PETANI PENYAKAP DI DESA KRAI KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 26 SISTEM BAGI HASIL PETANI PENYAKAP DI DESA KRAI KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG Mochammad Kamil Malik

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity

ABSTRACT. Keywords: Validity,Student Worksheet, Problem Baset Learning,Blodiversity DAMPAK KONVERSI LAHAN PERSAWAHAN KE LAHAN JAGUNG BAGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI KOTO VIII PALANGAI KECAMATAN RANAH PERSISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Elza Permata Sari 1,Edi Suarto 2,Rozana Eka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan, permasalahan, dan faktor lain yang dimiliki oleh pelakunya.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan, permasalahan, dan faktor lain yang dimiliki oleh pelakunya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses adaptasi merupakan bagian dari kehidupan manusia. Untuk dapat bertahan hidup di dalam lingkungannya manusia harus mampu beradaptasi. Proses adaptasi satu dengan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani dan didukung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang peranan

Lebih terperinci

STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL

STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL YUSMARNI NPM : 11070135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

PERGESERAN RELASI SOSIAL AKIBAT PERALIHAN MATA PENCAHARIAN Studi di Jorong Tiagan Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok ARTIKEL

PERGESERAN RELASI SOSIAL AKIBAT PERALIHAN MATA PENCAHARIAN Studi di Jorong Tiagan Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok ARTIKEL PERGESERAN RELASI SOSIAL AKIBAT PERALIHAN MATA PENCAHARIAN Studi di Jorong Tiagan Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok ARTIKEL SITI JULSEFPRIANI NPM.11070171 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FUNGSI TRADISI GOBA-GOBA MENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI MASYARAKAT BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

FUNGSI TRADISI GOBA-GOBA MENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI MASYARAKAT BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL FUNGSI TRADISI GOBA-GOBA MENYAMBUT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI MASYARAKAT BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL ERWIN LUTER NIM. 09070140 PROGRAM PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL NITA OKTAVIA 10070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

ALASAN MASYARAKAT TIDAK MENGIKUTI PROGRAM BPJS DI NAGARI SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

ALASAN MASYARAKAT TIDAK MENGIKUTI PROGRAM BPJS DI NAGARI SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL 1 ALASAN MASYARAKAT TIDAK MENGIKUTI PROGRAM BPJS DI NAGARI SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL PUTRI WAHYUNI NPM: 12070056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN oleh : Rina Gusniati*) *)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Keywords : Management, Remitansi, TKW (Labor Female)

Keywords : Management, Remitansi, TKW (Labor Female) 1 POLA PENGELOLAAN UANG KIRIMAN (REMITANSI) OLEH KELUARGA TKW (TENAGA KERJA WANITA) DI NAGARI TARATAK TANGAH LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Sandra Sasmila 1, Nilda Elfemi 2, Ikhsan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat (Hanani, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalori yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat (Hanani, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketersediaan Pangan Ketersediaan (food availabillity) yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang baik yang berasal dari produksi sendiri,

Lebih terperinci

FAKTOR EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT TRAMADOL DI DESA AURCINO KABUPATEN TEBO ARTIKEL JURNAL

FAKTOR EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT TRAMADOL DI DESA AURCINO KABUPATEN TEBO ARTIKEL JURNAL FAKTOR EKTERNAL YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENYALAHGUNAKAN OBAT TRAMADOL DI DESA AURCINO KABUPATEN TEBO ARTIKEL JURNAL Oleh: YAN IQBAL NPM. 10070022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By: 1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student

Lebih terperinci

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP

Lebih terperinci

TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL TUJUAN DI LAKSANAKAN MALAMANG BAGI MASYARAKAT KAMPUNG TAMPUNIK NAGARI KAMBANG TIMUR KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL BETRI YULIANI NPM: 11070086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA SISTEM AGROFORESTRY DI DESA LASIWALA KABUPATEN SIDRAP

STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA SISTEM AGROFORESTRY DI DESA LASIWALA KABUPATEN SIDRAP 319 STUDI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA SISTEM AGROFORESTRY DI DESA LASIWALA KABUPATEN SIDRAP Study of Community Socio-Economic Aspects in Agroforestry System in Lasiwala Village, Sidrap Regency Iswara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Di Indonesia mayoritas penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan. Saat kaum wanita menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraan. Saat kaum wanita menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah Agent of Development yang perannya sangat dibutuhkan dalam perkembangan perekonomian. Keberdayaan wanita dibidang ekonomi adalah salah satu indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan agraris, dimana terdiri dari banyak pulau dan sebagian besar mata pencaharian penduduknya bercocok tanam atau petani. Pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan 1 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan memperhatikan tiap-tiap gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan memiliki penduduk dengan beraneka ragam suku. Suku Batak merupakan salah satu suku yang dapat ditemui

Lebih terperinci

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG

MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVATION OF CITIZENS WHO RUN FOR VILLAGE CHIEF IN THE VILLAGE OF RANDUAGUNG, SUBDISTRICT

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk

Lebih terperinci

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG

KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG KELOMPOK USAHA SIMPAN PINJAM GOTONG ROYONG Deskripsi dan Perkembangan Kegiatan KUSP Gotong Royong RW IV Kwaluhan, Kelurahan Kertosari didirikan pada tahun 1993. Pada awalnya, KUSP (KUSP) Gotong Royong

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SOSIOLOGII YANG BERSERTIFIKASI DI SMAN 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL OLEH : SISRY PURNAMA SARI NPM :10070254 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Taman Nasional Gunung Halimun

Lebih terperinci

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian

memasuki lingkungan yang lebih luas yakni lingkungan masyarakat. PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian PENDAHULUAN A. Permasalahan Penelitian Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI JORONG PASA NAGARI ALAHAN MATI KECAMATAN SIMPATI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL E JURNAL

FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI JORONG PASA NAGARI ALAHAN MATI KECAMATAN SIMPATI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL E JURNAL FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DI JORONG PASA NAGARI ALAHAN MATI KECAMATAN SIMPATI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL E JURNAL Oleh: MAULA AUFITRI AHDA NPM. 10070039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KESEPAKATAN SOPIR TETAP (BATANGAN) DENGAN SOPIR CADANGAN (HOYAK) PADA ANGKOT ORANGE DUSEX BITCH RUTE PASAR RAYA-BATAS KOTA PADANG ARTIKEL.

KESEPAKATAN SOPIR TETAP (BATANGAN) DENGAN SOPIR CADANGAN (HOYAK) PADA ANGKOT ORANGE DUSEX BITCH RUTE PASAR RAYA-BATAS KOTA PADANG ARTIKEL. KESEPAKATAN SOPIR TETAP (BATANGAN) DENGAN SOPIR CADANGAN (HOYAK) PADA ANGKOT ORANGE DUSEX BITCH RUTE PASAR RAYA-BATAS KOTA PADANG ARTIKEL Oleh: ROZIA WULAN FITRI 12070136 PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang 2010

Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang 2010 IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1960 TENTANG PERJANJIAN BAGI HASIL DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU TESIS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S2 Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya masyarakat banyak yang bermata pencaharian sebagai petani. Luas daratan yang terbentang dari sabang sampai merauke yang

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN 6.1. Strategi Nafkah Sebelum Konversi Lahan Strategi nafkah suatu rumahtangga dibangun dengan mengkombinasikan aset-aset

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Adopsi Teknologi Pertanian Dalam hal adopsi penerapan teknologi traktor, yang dilakukan oleh kelompok tani mengakibatkan sempitnya peluang kerja bagi para buruh tani/tenaga upahan

Lebih terperinci

Defrianto, Ariesta, Isnaini Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Defrianto, Ariesta, Isnaini Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT PERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA (STUDI KASUS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) PERTIWI DESA PADANG BINTUNGAN KENAGARIAN SIALANGGAUNG KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA)

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK

BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK 50 BAB III PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DI RENTAL PLAY STATION DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Keadaan geografis Keadaan geografis Desa Mlorah Kecamatan Rejoso

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh: RAHMAN ILAHI NPM: 100300 INFLUENCE OF RESIDENT GROWTH TO THE SETTLEMENT ENVIRONMENT IN IN PAUH SUBDISTRICT

Lebih terperinci

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR.

ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR. ANALYSIS INCOME OF PAPAYA CALIFORNIA IN NAGARI KAPELGAM KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG DISTRICT COASTAL PESISIR Trihasanah 1, Erna Juita 2, Farida 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI

Lebih terperinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Fatati 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan

Lebih terperinci

SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SEPAK BOLA (PSB) BONANSA UNS

SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SEPAK BOLA (PSB) BONANSA UNS SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BESAR PENDIDIKAN SEPAK BOLA (PSB) BONANSA UNS OLEH : MELATI PUTRI PERTIWI NIM D0308044 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

MEILIN NENCY NPM:

MEILIN NENCY NPM: STRATEGI PENDUDUK TRANSMIGRAN DALAM MEWUJUDKAN INTEGRASI DENGAN PENDUDUK ASLI DI JORONG SUNGAI TAMBANG II NAGARI SIJUNJUNG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam penyediaan pangan, pangsa pasar, dan hasil produksi.

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam penyediaan pangan, pangsa pasar, dan hasil produksi. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pertanian berpengaruh bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, terutama pada wilayah-wilayah di pedesaan. Sektor pertanian juga memegang peranan penting

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT The aim of this research was to find out the social

Lebih terperinci

Kata Kunci: Perempuan pengrajin batik, gender, sosial ekonomi keluarga

Kata Kunci: Perempuan pengrajin batik, gender, sosial ekonomi keluarga ABSTRAK Tinuk Nawangsih. K8410057. PERAN PEREMPUAN PENGRAJIN BATIK DALAM PENINGKATAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor andalan perekonomian di Propinsi Lampung adalah pertanian. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Lampung

Lebih terperinci

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG A. Sejarah Desa Terantang Sekalipun Desa Terantang merupakan suatu desa kecil, namun ia tetap mempunyai sejarah karena beberapa abad yang silam daerah ini sudah di huni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan bagi wanita secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulia dan dijunjung

Lebih terperinci

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh Susi Novela FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Analisis Pendapatan

Lebih terperinci

FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat)

FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) ARTIKEL Vivi 12070061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

FENOMENA PENGGUNAAN KAMERA PROFESIONAL BAGI PESERTA DIDIK DI SMAN 5 PARIAMAN. Keywords : Phenomenon, Usage, Professional camera

FENOMENA PENGGUNAAN KAMERA PROFESIONAL BAGI PESERTA DIDIK DI SMAN 5 PARIAMAN. Keywords : Phenomenon, Usage, Professional camera FENOMENA PENGGUNAAN KAMERA PROFESIONAL BAGI PESERTA DIDIK DI SMAN 5 PARIAMAN Maisari Yeni Zetria 1, Rio Tutri 2, Adiyalmon 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh: 1 UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh: Elvia Erviana * Yarmis Syukur** Rahma Wira Nita ** Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang masih banyak menghadapi permasalahan diberbagai bidang seperti ekonomi, sosial, hukum, politik dan bidang-bidang

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Catur Dewi Saputri

RINGKASAN SKRIPSI. Oleh: Catur Dewi Saputri PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG PASIR PASCA ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI DUSUN KOJOR, KELURAHAN BOJONG, KECAMATAN MUNGKID, KABUPATEN MAGELANG RINGKASAN SKRIPSI Oleh: Catur Dewi Saputri 08413241007

Lebih terperinci

ARTIKEL HELRIK SAMALOISA

ARTIKEL HELRIK SAMALOISA FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MASIH MENGGUNAKAN SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL DI DUSUN MAPOUPOU DESA MAKALO KECAMATAN PAGAI SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL HELRIK SAMALOISA 11070007 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM.

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. 11070141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL 0 TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I) SAKRI EFENDI

Lebih terperinci