FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat)"

Transkripsi

1 FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) ARTIKEL Vivi PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP ( PGRI ) SUMATERA BARAT PADANG

2 2

3 Vivi ( ): Working as a function wife Ojek (Case Study: in the Nagari Aia Gadang, Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat). Thesis Sociology Study Program High School Teacher Training and Education (STKIP) PGRI West Sumatera, Padang, By: Vivi 1, Faishal Yasin 2, Erningsih 3 *The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera Barat **The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera Barat. ABSTRACT This research is motivated by the involvement of women as wives and mothers not only in domestic affairs, but also plunge to work outside the home that is work as a motorcycle. The involvement of the wife to work outside the plunge households in the context of the economic problems of the family. Where a wife working to meet the growing family. The formulation of the problem of this research is how the function of a wife who works as a motorcycle (Case Study: in the Nagari Aia Gadang, Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat). The theory used in this research is the theory of Structural Functional Tallcot Parsons. The results of this study can be concluded that the function of a wife who works as a motorcycle, namely: (1) function Economical, (2) Function Educational. Keywords: Fuction Ekonomical, Fuction Educational 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 2 Pembimbing I, Staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 3 Pembimbing II, Staf Pengajaran Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat. 1

4 PENDAHULUAN Keluarga merupakan suatu sekelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal secara bersama. Asal usul keluarga dapat terbentuk dari hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan status yang berbeda, kemudian tinggal secara bersama dan memiliki anak. Anak yang dihasilkan hidup bersama ini disebut keturunan kelompok itu (Suhendi, 2001:41-42). Setelah sebuah keluarga terbentuk, anggota keluarga yang ada di dalamnya memiliki tugas masing-masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah disebut fungsi. Jadi fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di dalam atau di luar keluarga. Fungsi disini mengacu pada peran individu dalam mengetahui, yang pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban. Munculnya krisis dalam rumah tangga dapat juga sebagai akibat tidak berfungsinya salah satu fungsi keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari fungsi biologis, fungsi pendidikan, fungsi keagamaan, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi anak, fungsi rekreatif, dan fungsi ekonomis (Suhendi, 2001:44). Namun demikian dengan munculnya permasalahan perekonomian dan faktor lainnya membuat anggota keluarga membantu anggota keluarga lainnya sehingga peran istri yang seharusnya menjadi ibu rumah tangga memiliki peran ganda dengan ikut mencukupi ekonomi keluarga salah satunya adalah ikut bekerja. Keikutsertaan seorang istri untuk membantu suami dalam memenuhi kehidupan keluarga akan berdampak positif maupun berdampak negatif. Pada hakikatnya manusia selalu berusaha mengembangkan berbagai cara untuk memenuhi berbagai kehidupannya, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Hal tersebut dilakukan agar dapat hidup layak sesuai dengan harkat sebagai anggota masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan (Suparlan, 2002: 1). Dalam kehidupan sehari-hari perempuan berada dalam suatu konteks beban ganda untuk memberikan pengasuhan yang tidak dibayar dalam pelayananpelayanan pekerjaan rumah tangga, serta kelangsungan beban hidup perekonomian melalui kerja upahan, memberikan norma pada perempuan (Ollenburg dan Moore, 2002:266). Sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga dan bekerja, perempuan mempunyai banyak hambatan dan rintangan, namun banyak juga perempuan yang memilih keduanya yaitu bekerja tetapi tidak meninggalkan peranan dan fungsinya dalam keluarga dengan bekerja perempuan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya selain dapat menghasilkan pendapatan, apalagi dengan melihat tingginya kebutuhan hidup, ibu rumah tangga yang berperan ganda tidak hanya bekerja sebagai pegawai, kantoran, tapi juga bekerja sebagai petani, pedagang, penjahit, dan lain-lain (Soekanto, 2009:46). Fenomena tentang istri yang bekerja peneliti temui di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat, yaitu istri yang bekerja sebagai tukang ojek. Istri yang bekerja sebagai tukang ojek ini sudah ada sejak tahun 2014 sampai sekarang. Bekerja sebagai tukang ojek merupakan salah satu pekerjaan sektor publik, ojek ini sangat membantu sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan. Di butuhkan untuk membantu mobilitas masyarakat, dibutuhkan karena kelincahan dan kepraktisannya dalam menyusuri jalan-jalan kecil dan sempit yang tidak dapat dilalui oleh angkutan umum resmi seperti angkutan desa,bus, dan travel. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Sususnan Poerwadarminta dan Pusat Bahasa) menggambarkan "ojek" sebagai sepeda yang ditaksikan. Menurut kamus tersebut kata ini berasal dari bahasa Jawa. Boleh jadi, "ojek" berasal dari kata "obyek". Sebagaimana diketahui, kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia di paruhan pertama tahun 60-an begitu sulit. Orang tidak bisa hidup melalui dari gaji. Karena itu orang harus mempunyai sumber penghasilan yang lain; berdagang, menjadi perantara dsb. Pada masa itu melakukan pekerjaan sampingan terkenal dengan istilah "mengobyek". Di dalam bekerja sebagai tukang ojek ada tempat menunggu penumpang yang 2

5 disebut dengan pangkalan ojek, pangkalan ojek merupakan suatu tempat persinggahan atau menunggu penumpang, dimana di tempat pangkalan ojek itu mereka membuat kesepakatan terlebih dahulu sehingga ketika ada penumpang mereka tidak berebutan karena sudah dibagi masing-masing secara bergiliran, siapa yang sudah sampai di pangkalan ojek terlebih dahulu akan ditanya, siapa yang terakhir dapat penumpang maka dialah membawa penumpang selanjutnya, maka cara itulah yang dilakukan tukang ojek secara terus menerus agar diantara mereka tidak terjadi konflik. Tukang ojek dalam melakukan aktivitas sebagai tukang ojek memerlukan sepeda motor. Untuk memperoleh sepeda motor yang digunakan oleh tukang ojek dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, membeli dengan tunai atau membeli dengan kredit, tetapi istri yang bekerja sebagai tukang ojek tersebut motornya ada yang diperoleh dengan cara Cash dan kredit, dimana yang kredit angsurannya sebesar di atas Rp perbulan, istri menyisihkan uang hasil ngojeknya setiap hari untuk membayar kredit motornya tersebut Untuk memperlancar pekerjaan sebagai tukang ojek, tukang ojek bergabung dalam sebuah perkumpulan tukang ojek yaitu disini ada 3 Perkumpulan tukang ojek Padang Tujuh, Simpang Ampek dan Pasaman Baru. Mereka harus menjadi anggota, setiap tukang ojek harus menyerahkan satu buah foto dan satu lembar fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu juga harus menyerahkan uang sebesar Rp , uang tersebut digunakan untuk biaya pembuatan kartu anggota Rp , dan biaya perjalanan bagi sipembuat kartu Rp dan di luar uang membuat kartu anggota, tukang ojek juga wajib membayar uang Rp perhari untuk pajak. Kartu anggota berlaku sampai 2 tahun setelah itu dapat diperpanjang lagi. Setelah kartu anggota sudah ada, tukang ojek berhak untuk mengojek sesuai dengan keinginannya dari pagi hingga malam hari. Dalam bekerja tukang ojek wajib menjaga kekompakkan dengan sesama anggota tidak saling berebutan penumpang. Dalam hal razia kendaraan bermotor, anggota tukang ojek mendapatkan kemudahan yaitu dengan hanya menunjukan kartu anggota maka akan diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Pendapatan tukang ojek sangat bergantung pada penggunaan jasa mereka. Semakin banyak penumpang yang menggunakan jasa mereka, maka penghasilan mereka banyak, dalam membawa penumpang paling banyak 8 orang perhari. Namun yang menjadi kendala adalah semakin banyaknya tukang ojek maka persaingan antara sesama tukang ojek menjadi sangat tinggi hingga kesempatan dalam memperoleh pendapatan dengan sendirinya akan semakin kecil. Namun demikian bagi istri yang bekerja akan timbul banyak pertentangan tentang tanggung jawab yang dipikul oleh kaum istri yang bekerja sebagai tukang ojek. Sehingga istri yang bekerja sebagai tukang ojek harus melakukan dua tugas yang berbeda dengan baik. Dimana istri bekerja sebagai tukang ojek mulai bekerja pukul WIB pagi dan pulang sekitar pukul WIB sore. Tetapi sebelum berangkat bekerja istri mempersiapkan kebutuhan keluarganya terlebih dahulu seperti memasak, membersikan rumah, begitu juga setelah pulang bekerja, maka dua peran inilah yang dilakukan istri yang bekerja sebagai tukang ojek. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Lokasi peneltian ini dilakukan di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Informan penelitian adalah orang yang diwawancarai, yang diminta informasi oleh pewawancara. Informan merupakan orang yang diperkirakan mengetahui dan menguasai dan memahami data, fakta-fakta dan informasi dari subjek penelitian (Bungin, 2011:111). Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan informan berdasarkan penilaian subjektif yaitu berdasarkan pada pertimbangan dan tujuan tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik yang sudah diketahui sebelumnya (Sugiyono, 2012:216). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi nonpartisipan, wawancara 3

6 mendalam dan studi dokumen. Unit analisis dalam penelitian ini individu, yaitu istri yang bekerja sebagai tukang ojek. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman. Jumlah informan istri yang bekerja sebagai tukang ojek di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat yaitu 11 orang dari 3 pangkalan ojek diantaranya pangkalan ojek Padang Tujuh 3 orang, pangkalan ojek Simpang Ampek 4 orang, dan pangkalan ojek Pasaman Baru 4 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Fungsi Istri yang Bekerja sebagai Tukang Ojek Fungsi istri di sini adalah untuk membantu suami dalam pemenuhan kebutuhan keluarga karena gaji suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga oleh sebab itu istri ikut bekerja yaitu bekerja sebagai tukang ojek, dengan istri ikut bekerja tersebut maka kebutuhan terutama dalam menmenuhi akan pendidikan anakanaknya dapat berjalan dengan baik. Walaupun upah yang didapatkannya sedikit tetapi disini istri tetap bertahan bekerja sebagai tukang ojek dan terus berusaha supaya kebutuhan keluarganya bisa terpenuhi, karena penghasilan suami kurang mencukupi. Penghasilan yang didapatkan suami digunakan untuk biaya pendidikan anakanaknya, misalnya uang sekolah anak. Biaya pendidikan sekarang begitu tinggi apalagi anak yang di perguruan tinggi (jenjang perkuliahan) membutuhkan biaya yang cukup besar. Penghasilan yang didapatkan oleh suami ditambah upah yang didapatkan oleh istri dari hasil kerjanya, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, karena sudah terbantu oleh istri walaupun upah yang didapatkannya sedikit. Istri bisa memberikan uang saku untuk anaknya sekolah, uang saku yang diberikan kepada anaknya seperti yang masih berpendidikan SD itu per hari dan tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi per minggu. Karena yang berpendidikan SMP, SMA, dan perguruan tinggi tersebut sudah melanjutkan pendidikan di luar. Oleh karena itu biaya pendidikan yang dibutuhkan sangat berbeda dengan tingkat SD, tingkat SD ini masih tinggal sama orang tua sedangkan tingkat SMP ke atas sudah berpisah dengan orang tua dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Dimana disini adanya peran ganda yang dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk dapat menambah penghasilan keluarganya. Karena penghasilan suami yang tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga maka ibu rumah tangga juga ikut bekerja dengan penghasilan yang didapatkan sehingga ia bisa membantu pemenuhan kebutuhan keluarga. Jika hanya suami yang bekerja maka kebutuhan keluarga tidak bisa terpenuhi. Sebelum istri bekerja sebagai tukang ojek kebutuhan keluarganya kurang terpenuhi karena pendapatan yang diperoleh oleh suaminya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga, maka dari itu untuk menunjang perekonomian keluarga maka istri juga ikut berpartisipasi di dalamnya Fungsi Edukatif Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak. Tampak jelas bahwa peran ibu sangatlah penting dalam perkembangan pendidikan kepada anak sebelum mendapatkan pendidikan formal di luar seperti sekolah. Dengan demikian pembentukan kepribadian anak menjadi manusia yang siap melakukan tugas dan tanggung jawabnya, menguasai diri, menjalankan peran sosialnya serta mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dimana didalam penelitian ini walaupun ibu memiliki dua peran yaitu bekerja di rumah dan di luar rumah tetapi istri tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu yaitu mengurus keluarganya dimana ibu masih bisa menyempatkan waktu untuk anak-anaknya seperti menemani anaknya dalam mengulangi pelajaran di sekolah, dan membantu anaknya apabila kesulitan dalam mengerjakan PR. Ketika terjadi perubahan menjadi ibu sekaligus sebagai pencari nafkah menjalankan peran secara bersamaan ibu harus memiliki pengelolaan waktu yang efektif. Apabila ia berada di tempat kerja, ia harus mengkonsetrasikan diri sepenuhnya pada pekerjaannya, dan sebaliknya, apabila ia telah berada di rumah, maka ia mencurahkan seluruh perhatiannya terutama 4

7 pada anaknya, juga makan, belajar, ataupun membacakan dongeng sebelum tidur Fungsi Ekonomis Dengan berkembangnya zaman dalam penghasilan ekonomi yang belum dapat memenuhi dari beberapa bahan pokok terus semakin meningkat melanda pada sektor ekonomi, dengan hal tersebut maka yang jelas sangat berpengaruh pada kebutuhan kehidupan sehari-hari, istri ikut menjadi penopang keluarganya mengingat pekerjaan suami yang tidak mencukupi kebutuhan terutama memenuhi kebutuhan akan pendidikan anak sehingga istri ikut bekerja yaitu sebagai tukang ojek. Kondisi keluarga merupakan salah satu faktor anak dalam melanjutkan pendidikan, bagaimana kondisi ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya tersebut banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga istri yang bekerja sebagai tukang ojek, kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga banyak juga yang harus ditanggung oleh keluarga istri yang bekerja sebagai tukang ojek. Walaupun gaji suaminya tidak cukup untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya oleh sebab itu istri ikut bekerja agar anaknya bisa sekolah. Adanya peran ganda yang dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk dapat menambah penghasilan keluarganya. Karena penghasilan suami yang tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga maka ibu rumah tangga juga ikut bekerja dengan penghasilan yang didapatkan sehingga ia bisa membantu pemenuhan kebutuhan keluarga. Jika hanya suami yang bekerja maka kebutuhan keluarga tidak bisa terpenuhi. Sebelum istri bekerja sebagai tukang ojek kebutuhan keluarganya kurang terpenuhi karena pendapatan yang diperoleh oleh suaminya tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga, maka dari itu untuk menunjang perekonomian keluarga maka istri juga ikut berpartisipasi di dalamnya. Dari hasil yang didapatkannya tersebut istri dapat membantu suaminya menutupi kebutuhan keluarga tiap harinya. Dalam sektor publik adanya dorongan dari suami bagi istri untuk mendapatkan kepercayaan melakukan aktivitas di luar rumah sebagaimana suami dan istri bekerja sama dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Dalam pengelolaan perannya ibu rumah tangga tersebut melakukan kewajibannya sekaligus urusan domestik yaitu dalam keluarga dan bekerjanya. Istri tersebut berusaha menyeimbangkan kegiatan yang dilakukannya 5.2 Pembahasan Dari hasil temuan penelitian tersebut dapat menunjuk pada pendapat Parsons (Ritzer George, 2010: 51).Menurut Parsons bahwa ada empat fungsi penting yang merupakan kumpulan yang ditujukan kearah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem antara lain: Adaptation (A), Goal Attaiment (G), Integration (I), dan Latency (L) atau pemeliharaan pola, yang dikenal sebagai AGIL dimana: a. Adaptation (Adaptasi) adalah sebuah sistem harus menanggulangi situasi eksternal yang gawat b. Goal Attaiment (Pencapaian Tujuan) adalah sebuah sistem harus mendefinisikan c. Integration (Integrasi) adalah sebuah sistem harus mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya d. Latency (PemeliharaanPola) adalah sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi (Ritzer, 2010 Berdasarkan skema AGIL di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi fungsi sistem adalah sebagai pemeliharaan pola (sebagai alat internal), Integrasi (Sebagai hasil internal), Pencapaian Tujuan (Sebagai hasil eksternal), Adaptasi (alat eksternal). Sistem memiliki bagian-bagian yang saling tergantung satu sama lain, sehingga suatu sistem tidak dapat dipisahkan dengan yang lain. Sistem harus terstruktur agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan juga harus harmonis dengan sistem lain. Sistem juga harus mendapat dukungan yang diperlukan dari sistem lain, artinya suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi antara satu dengan yang lainnya akan saling terkait. 5

8 Jadi dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa sistem organisme biologis dalam sistem tindakan berhubungan dengan fungsi adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola-pola atau struktur yang ada dengan menyiapkan norma-norma dan nilai-nilai yang memotivasi mereka dalam berbuat sesuatu. Sehubungan dengan hal ini dimana istri menjalankan dua peran yaitu bekerja sebagai tukang ojek dan menjadi ibu rumah tangga. Istri ikut bekerja disini karena ekonomi keluarganya terganggu karena gaji suaminya tidak mencukupi kebutuhan keluarganya maka istri mengambil suatu tindakan, maksudnya tindakan disini bahwa istri memiliki kemampuan untuk menentukan cara dan alat untuk mencapai suatu tujuanagar ekonomi keluarganya bisa membaik maka istri ikut membantu ekonomi keluarga dengan ikut bekerja yaitu bekerja sebagai tukang ojek. Dengan adanya tanggung jawab yang baru, dimana ibu tetap bertahan menjadi ibu rumah tangga sekaligus mencari nafkah, memberikan tekanan pada terjadinya tingkah laku yaitu dorongan sebagai suatu tenaga dari dalam diri yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia. Namun semua itu tetap dibatasi oleh kemungkinan-kemungkinan karena adanya sistem kebudayaan, berupa norma-norma, ide, dan nilai-nilai sosial. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan fungsi istri yang bekerja sebagai tukang ojek: 1.Fungsi Ekonomi Banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga istri yang bekerja sebagai tukang ojek, kebutuhankebutuhan yang tidak terduga banyak juga yang harus ditanggung oleh keluarga istri yang bekerja sebagai tukang ojek. Walaupun gaji suaminya tidak cukup untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya oleh sebab itu istri ikut bekerja agar anaknya bisa sekolah. Dari hasil yang didapatkannya tersebut istri dapat membantu suaminya menutupi kebutuhan keluarga tiap harinya 2. Fungsi Edukatif Dimana didalam penelitian ini walaupun ibu memiliki dua peran yaitu bekerja di rumah dan di luar rumah tetapi istri tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu yaitu mengurus keluarganya dimana ibu masih bisa menyempatkan waktu untuk anak-anaknya seperti menemani anaknya dalam mengulangi pelajaran di sekolah, dan membantu anaknya apabila kesulitan dalam mengerjakan PR. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Sebagai seorang ibu sebaiknya memberikan waktu yang cukup untuk anak dan perhatian, kasih sayang, serta memperhatikan pendidikan anak agar kebutuhan dan hak-hak sebagai anak bisa terpenuhi dengan baik. 2. Sebagai seorang istri atau ibu sebaiknya dapat mengatur pengeluaran untuk kebutuhan keluarga dan mengutamakan hal yang terpenting dulu agar dengan penghasilan yang di peroleh dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan tidak ada lagi yang namanya kekurangan DAFTAR PUSTAKA Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Arikunto Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hendi Suhendi Pengantar Studi Sosiologi Keluarga. Bandung: CV Pustaka Setia. Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 6

9 Ollenburge, J. C dan H.A. Moore Sosiologi Wanita. Jakarta : PT Asdi Ritzer, George dan Goodman J Douglas Teori Modern (Terjemahan). Jakarta:Prenada Media. Suparlan, Supardi Sosiologi Indonesia. Kredit Informal Bagi Keluarga di Pedesaan. Soekanto, Soerjono Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta. 7

PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI

PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI 1 PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI DALAM MEMPERTAHANKAN FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus : di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar) ARTIKEL Oleh: NILA SARI 12070117 PRODI

Lebih terperinci

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons. 45 Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )

SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program

Lebih terperinci

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM.

DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. DAMPAK PEREMPUAN BEKERJA TERHADAP FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus Perempuan Penjual Ikan Kering Di Pasar Surantih) ARTIKEL MEGA SELVIA NPM. 11070141 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lokasi relatif suatu tempat atau wilayah berkenaan dengan hubungan tempat

I. PENDAHULUAN. Lokasi relatif suatu tempat atau wilayah berkenaan dengan hubungan tempat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lokasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Lokasi dapat dibedakan antara lokasi absolut dengan lokasi relatif. Lokasi absolut suatu tempat atau

Lebih terperinci

FUNGSI ISTERI PETANI KARET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (KASUS NAGARI SILONGO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG) ARTIKEL

FUNGSI ISTERI PETANI KARET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (KASUS NAGARI SILONGO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG) ARTIKEL FUNGSI ISTERI PETANI KARET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (KASUS NAGARI SILONGO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG) ARTIKEL DERNA WIANDA 12070037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian mengenai peranan pemuda Karang Taruna dalam kegiatan gotong royong masyarakat Desa Kerjo Kidul, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO

FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO ARTIKEL USWATUN KHASANAH NIM. 11070073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida** 1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan kesehatan berpengaruh terhadap kebutuhan transportasi yang semakin meningkat. Dari fakta

Lebih terperinci

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT

KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT KAWIN TANGKAP PENGENDALIAN PERILAKU REMAJA DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Dedi Mardia Fitri 1 Erianjoni, M.Si 2 Elvawati, M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI PERSEPSI SUAMI ISTRI TERHADAP PERBEDAAN PENGHASILAN PADA KELUARGA PETANI DI DESA MONGAN POULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL NOVIRA MUDAHAR NPM: 09070064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo dalam meningkatkan ekonomi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo dalam meningkatkan ekonomi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang Peneliti jelaskan pada bab-bab terdahulu, maka pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI

ARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek

Lebih terperinci

ARTIKEL WENI FITRI YANTI NPM :

ARTIKEL WENI FITRI YANTI NPM : KELUARGA INTI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH (Studi: Keluarga yang Tinggal di Nagari Tuik IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan) ARTIKEL WENI FITRI YANTI NPM : 10070041 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik,

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara soal mistik, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai bangsa yang religius, Indonesia menempatkan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika di berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat. Berbicara

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA (FIA UB) TERHADAP SOCIAL IMPACT RENCANA PEMBANGUNAN GAZEBO FIA ( Studi Pada Fenomena Sosial di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

PEREMPUAN BURUH TANI Studi Kasus: Buruh Tani Bawang Jorong Talang Barat Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok ARTIKEL.

PEREMPUAN BURUH TANI Studi Kasus: Buruh Tani Bawang Jorong Talang Barat Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok ARTIKEL. PEREMPUAN BURUH TANI Studi Kasus: Buruh Tani Bawang Jorong Talang Barat Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok ARTIKEL Oleh: NOFRENI SOFIA 11070071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI-TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id TEORI TEORI SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI STRUKTURAL

Lebih terperinci

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi

Lebih terperinci

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)

STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) Cici Rahma Sari 1, Elvawati 2, Dian Kurnia Anggreta 3 Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah

Lebih terperinci

JURNAL KORI HARTATI NIM

JURNAL KORI HARTATI NIM FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE TINGKAT SMP DI KAMPUNG SUNGAI SALAK NAGARI KOTO RAWANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH (Studi Kasus Penyelenggaraan Pernikahan di KUA Kec. Mantingan Kab. Ngawi dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tanggung Jawab Menurut Kamus Besar Bahasa lndonesia (1998 : 1006) tanggung jawab diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN Manusia pertama-tama ada, berjumpa dengan dirinya, muncul di dunia dan setelah itu menentukan dirinya. (Jean-Paul Sartre) A. MANUSIA DAN KESADARAN DIRI Sebagian

Lebih terperinci

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS. kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu.

BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS. kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu. 35 BAB II TEORI AGIL PERUBAHAN SOSIAL TALCOTT PARSONS A. AGIL Suatu fungsi adalah suatu kompleks kegiatan-kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem itu. Menggunakan

Lebih terperinci

ARTIKEL RYAN HIDAYAT

ARTIKEL RYAN HIDAYAT DAMPAK ISTRI BEKERJA DI LUAR RUMAH TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA (STUDI KASUS: TANAH RUNTUAH RT 03 RW 12 KELURAHAN PAMPANGAN NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG) ARTIKEL RYAN HIDAYAT 11070056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum masalah utama yang sedang dihadapi secara nasional adalah sedikitnya peluang kerja, padahal peluang kerja yang besar dalam aneka jenis pekerjaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Buku: Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta..1982. Psikologi Sosial. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Lebih terperinci

STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL

STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL YUSMARNI NPM : 11070135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG

2015 POLA ASUH KELUARGA PEDAGANG IKAN DI PASAR CIROYOM KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil di dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dibentuk atas dasar tali perkawinan yang sah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami

Lebih terperinci

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker

Keywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah upaya multi dimensional untuk mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus disertai peningkatan harkat

Lebih terperinci

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan baik biologis

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan baik biologis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan baik biologis maupun psikologis yang dipengaruhi oleh proses belajar dan lingkungan (Murniati, 2004: 4). Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa dekade terakhir peran wanita telah bergeser dari peran tradisional menjadi modern. Hal ini terlihat dari peran sosial yang diikuti sebagian wanita dalam

Lebih terperinci

KETIDAKBERFUNGSIAN FUNGSI HOME PADA KELUARGA MODERN DI PERUMAHAN MEGA ASRI KELURAHAN KAMPUNG OLO KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG ARTIKEL

KETIDAKBERFUNGSIAN FUNGSI HOME PADA KELUARGA MODERN DI PERUMAHAN MEGA ASRI KELURAHAN KAMPUNG OLO KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG ARTIKEL KETIDAKBERFUNGSIAN FUNGSI HOME PADA KELUARGA MODERN DI PERUMAHAN MEGA ASRI KELURAHAN KAMPUNG OLO KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG ARTIKEL NONIK SAGITA 12070189 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM DAMPAK PERAN GANDA DALAM PENDIDIKAN ANAK (STUDI PADA PEREMPUAN TUKANG OJEK DI BTN PAO-PAO PERMAI KABUPATEN GOWA) Agustina Jamal Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui;

Lebih terperinci

Defrianto, Ariesta, Isnaini Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Defrianto, Ariesta, Isnaini Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT PERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA (STUDI KASUS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) PERTIWI DESA PADANG BINTUNGAN KENAGARIAN SIALANGGAUNG KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA)

Lebih terperinci

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor

BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suami yang tidak bekerja di Surabaya, peran istri dalam meningkatkan perekonomian keluarga, penyebab istri bekerja, peran

Lebih terperinci

KEHIDUPAN SOSIAL ANAK YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUANYA DI KELURAHAN KUBU MARAPALAM KECAMATAN PADANG TIMUR ARTIKEL

KEHIDUPAN SOSIAL ANAK YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUANYA DI KELURAHAN KUBU MARAPALAM KECAMATAN PADANG TIMUR ARTIKEL KEHIDUPAN SOSIAL ANAK YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUANYA DI KELURAHAN KUBU MARAPALAM KECAMATAN PADANG TIMUR ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kajian perempuan merupakan suatu kajian yang sangat menarik perhatian. Hal ini terbukti banyak penelitian tentang kaum perempuan. Perempuan merupakan hal penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pekembangan zaman yang modern di Indonesia, semakin memberikan kesempatan pada setiap perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Lebih terperinci

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 59 VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH 6.1. Curahan Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Lahan Sawah Alokasi waktu kerja dalam kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

ARTIKEL RAHMIATIL FITRI NPM:

ARTIKEL RAHMIATIL FITRI NPM: PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH INTERAKSI SOSIAL PELAJAR BERBAHASA KASAR DI JORONG AIR TAWAR UTARA KENAGARIAN KAMPUNG BATU DALAM KECAMATAN DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK ARTIKEL RAHMIATIL FITRI NPM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Seorang individu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku individu berkaitan erat dengan yang namanya peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani oleh seorang

Lebih terperinci

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

Fadilah et al., Pendapatan Wanita... 1 Pendapatan Wanita yang Berprofesi Sebagai Guru Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga (Studi Kasus Pada Guru PNS Wanita di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Tahun 2013) Fike Hikmatul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja adalah dua hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk menjadi potensi terjaminnya ketersediaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Adanya konflik yang melibatkan warga sipil dengan TNI menimbulkan berbagai perubahan pada bidang sosial maupun bidang budaya bagi kehidupan masyarakat Desa Setrojenar.

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM: LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMINIMALISIR PESERTA DIDIK YANG KURANG BERMINAT DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh : SOTRIADI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki peranan dalam sistem sosial, yang ditampilkan pada perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Posisi atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmemperoleh GelarSarjanaPendidikan S1 ( strata satu) SUCI RAHMADANI NIM.11030016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Peneliti mengambil lokasi ini karena banyak penduduk tinggal di kecamatan Depok sehingga banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Di dalam keluarga inti, khususnya orang tua berperan penuh dalam proses tumbuh kembang anak melalui pemberian hak pengasuhan secara optimal. Hak-hak tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan, perubahanperubahan pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, oleh karena setiap

Lebih terperinci

FENOMENA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN BEASISWA DI SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

FENOMENA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN BEASISWA DI SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT FENOMENA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN BEASISWA DI SMA NEGERI 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Yesi Fitriana 1, Yenni Melia 2, Irwan 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang tradisi masyarakat muslim dalam membagi harta warisan secara kekeluargaan di kecamatan Jekan

Lebih terperinci

ALASAN ANAK BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI NAGARI SUNGAI TUNU BARAT KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

ALASAN ANAK BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI NAGARI SUNGAI TUNU BARAT KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ALASAN ANAK BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI NAGARI SUNGAI TUNU BARAT KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL MERI ANDINI NPM: 12070197 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

STRATEGI BERTAHAN OJEK SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI DI LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

STRATEGI BERTAHAN OJEK SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI DI LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG STRATEGI BERTAHAN OJEK SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI DI LIMAU MANIS KECAMATAN PAUH KOTA PADANG Hendra Naldi 1 Surya Prahara S.H., M.H 2 Firdaus, M.Si Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL (Studi Kasus di Kelurahan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara)

PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL (Studi Kasus di Kelurahan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara) PENYESUAIAN DIRI ORANG TUA TUNGGAL (Studi Kasus di Kelurahan Ulak Karang Selatan Kecamatan Padang Utara) Oleh: Fifi Susanti* Gusneli S. S., M. Pd ** Rici Kardo, M. Pd ** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By: 0 The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang By: Nik Arya Finuriha*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir** *Geography Education

Lebih terperinci

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) Nur Ita Kusumastuti K8409045 Pendidikan Sosiologi Antropologi

Lebih terperinci

Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian

Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian 1 PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Di Dukuh Pondok Rejo, Kelurahan Lalung, Karanganyar) ABSTRAK Riya Al Mustaqimah. PERAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya)

MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya) MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya) ARTIKEL ILMIAH MESI ARYANI 10070007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor. 1. Faktor-faktor penyebab perceraian pada Keluarga TKW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor. 1. Faktor-faktor penyebab perceraian pada Keluarga TKW BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga TKW di desa CItembong, kecamatan Bantarsari, kabupaten Cilacap

Lebih terperinci

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya

Lebih terperinci

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT 1 INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Rahmat Hidayat 1, Isnaini 2, Yenita Yatim 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori. Konsep Buruh Buruh menurut Undang-Undang (No 3 tahun 2003 Bab Pasal ) adalah orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Tata cara

Lebih terperinci

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

IMPLIKASI PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT

IMPLIKASI PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT IMPLIKASI PERAN GANDA PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT Ninin Ramadani SMA Negeri 3 Cirebon E-mail: nininramadani@yahoo.co.id ABSTRACT This research background is about the double

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk suatu negara merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi atau peranan yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi. Penduduk tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsionalisme Struktural Talcott Parson (dalam Ritzer, 2004:121) beranggapan bahwa suatu fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak perubahan di mana ia harus menyelesaikan tugastugas perkembangan, dari lahir, masa kanak-kanak, masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara sedang berkembang kemiskinan adalah masalah utama. Menurut Chambers (1983), kemiskinan yang dialami oleh sebagian besar rakyat di negara sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat banyak harga-harga kebutuhan rumah tangga, angkutan umum dan biaya rumah sakit semakin mahal,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi dalam Soejono dan Abdurrahman (1999:24): Metode

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PEDAGANG KAKI LIMA. (Studi Kasus pada PKL di Jalan R. Suprapto. Purwodadi Kabupaten Grobogan)

PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PEDAGANG KAKI LIMA. (Studi Kasus pada PKL di Jalan R. Suprapto. Purwodadi Kabupaten Grobogan) PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus pada PKL di Jalan R. Suprapto Purwodadi Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untukmemenuhi berbagai kebutuhan manusia tersebut dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. untukmemenuhi berbagai kebutuhan manusia tersebut dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia yaitu makhluk yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam kebutuhan pokok terutama dari kebutuhan pokok yang dapat digunakan sebagai alat tukar

Lebih terperinci

MOTIVASI WANITA BEKERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERANNYA DI BIDANG EKONOMI

MOTIVASI WANITA BEKERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERANNYA DI BIDANG EKONOMI MOTIVASI WANITA BEKERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERANNYA DI BIDANG EKONOMI Endang Sungkawati 1) Ratnawati 2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wisnuwardhana Malang Jl. Danau Sentani 99 Malang endang_sung@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG A. Diskripsi Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Genuk Watu Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang 1. Keagamaan

Lebih terperinci

1 Pasal 105 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam 2 Salinan Putusan nomor 0791/ Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg, h. 4.

1 Pasal 105 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam 2 Salinan Putusan nomor 0791/ Pdt.G/2014/PA.Kab.Mlg, h. 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya apabila hubungan perkawinan antara suami dan istri telah terputus karena perceraian, maka akan ada beberapa hukum yang berlaku sesudahnya. Salah satu di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pada prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah untuk

Lebih terperinci

STRATEGI KELUARGA TERPISAH DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGANYA DI JORONG SIKABAU KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

STRATEGI KELUARGA TERPISAH DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGANYA DI JORONG SIKABAU KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL STRATEGI KELUARGA TERPISAH DALAM MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN KELUARGANYA DI JORONG SIKABAU KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL WIDYA WATI NPM 11070285 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktural Fungsional Suatu fungsi adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau kebutuhan sistem. Dengan menggunakan defenisi ini,

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG PENGARUH PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN INTI TERHADAP PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Novri Yanti 1 Liza Husnita, M.Pd 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga

Lebih terperinci

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By: 1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student

Lebih terperinci