FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

Transkripsi

1 FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK In this reseach, the reseacher used structuration Giddens theory, with internal and external factor to compel the people to do something. The approach used in this research was qualitative method with descriptive type to describe the detail in research. In colecting the data, the reseacher used observation and interview. The informant of the research with purposive sampling. The unit of the data analysis was people, with some stap. Collecting the data, reduction the data or analyzing the data, verification and conclusion. Based on the result of the research, the cause of lower score of sociology students in Senior High School I Bonjol was internal and external factor. Internal factor like: 1) lack of students attention in learning process, 2) lack of students motivation in learning process, 3) lack of students readness in learning process main while, external factor sich as: 1) lack of parents participation, 2) lack of clear rule, 3) lack of facilities and infrastructure, 4) teacher method not interesting. Key terms: score, lower, sociology, students ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009 ² Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat ³ Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

2 PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan manusia melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang, sehingga pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi manusia supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya agar dapat menimbulkan perubahan dalam dirinya untuk berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2008:2). Mengembangkan potensi peserta didik, pendidikan di Indonesia didukung dengan lahirnya peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standarisasi Nasional Pendidikan (SNP), yang secara umum memberikan aturan-aturan standar minimal yang harus dipenuhi setiap penyelengara dan pengelola sekolah sebagai outcome pendidikan yang memiliki kualitas yang baik. Selain itu juga ada peraturan pemerintah dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, mengatur tentang profesi guru dan dosen yang memiliki kualifikasi profesionalisme yang dibuktikan dengan sertifikat profesi, sehingga ia berhak untuk melaksanakan tugas keguruan (PP Nomor 19 Tahun diakses tanggal 10 Juni 2013). Hal yang sama juga terjadi SMAN I Bonjol yang telah melaksanakan pendidikan yang diharapkan, karena telah memiliki tujuan pendidikan yang diharapkan. Semua standar pendidikan yang ada di SMA Negeri I Bonjol telah memenuhi standar nasional pendidikan yang digariskan oleh Peraturan Menteri (PerMen). Tenaga pendidikan yang ada di SMA Negeri I Bonjol sudah memenuhi standar nasional pendidikan. Seperti dari tenaga pendidik atau guru yang mengajar sosiologi di SMAN 1 Bonjol juga sudah profesional dan memiliki lingkungan yang nyaman dan baik, seharusnya semua siswa yang ada di SMA bisa mendapatkan nilai sosiologi yang baik tetapi tidak demikian halnya pada siswa kelas X dan XI yang mendapatkan nilai sosiologi kurang baik di kelasnya yaitu di bawah KKM. Oleh sebab itu

3 maka peneliti tertarik untuk mendeskripsikan penyebab rendahnya nilai sosiologi siswa di SMA Negeri I Bonjol Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Tujuan dari penelitian adalah untuk 1) Mendeskripsikan faktor internal rendahnya nilai sosiologi siswa di SMA Negeri I Bonjol, 2) Mendeskripsikan faktor eksternal rendahnya nilai sosiologi siswa SMA Negeri I Bonjol. Penelitian relevan dalam penelitian adalah: Efendi (2010), FIS UNP dengan judul Turunnya Prestasi SMAN 1 Padang Panjang sebagai Sekolah Unggul. Susanti (2012), STKIP PGRI SUMBAR dengan judul Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII di SMP Negeri 31 Padang. Jadi penelitian di atas berhubungan dengan masalah yang akan diteliti oleh peneliti tentang rendahnya nilai sosiologi siswa di SMA Negeri I Bonjol Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Yang sama meneliti tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang terdahulu lebih mengkaji terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi dan hasil belajar siswa sedangkan peneliti mengkaji sebab rendahnya hasil belajar anak tersebut di sekolah dan lebih menekankan kepada siswa yang mendapatkan nilai yang kurang baik di kelasnya. TINJAUAN PUSTAKA Teori strukturasi Giddens memberi kekuasaan kepada aktor dan tindakan dan berlawanan dengan teori-teori yang tidak suka dengan orientasi demikian dan sebagai gantinya memberi nilai penting kepada maksud sang aktor atau kepada struktur eksternal. Inti konseptual teori strukturasi terletak pada ide-ide mengenai struktur, sistem, dan dualitas struktur itu. Struktur didefenisikan sebagai sifat-sifat yang memungkinkan adanya praktikpraktik sosial serupa yang dapat di lihat membentang rentang waktu dan ruang yang memberi bentuk sistemik

4 pada mereka. Giddens berpendapat bahwa struktur hanya ada di dalam dan melalui kegiatan-kegiatan agen manusia. Giddens memberikan defenisi struktur sebagai hal yang eksternal dan memaksa bagi para aktor (Ritzer, 2012:510). Konseptual dalam penelitian ini yaitu Pendidikan, belajar dan penilaian. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia dan pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya sendiri, karena pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia (Sadulloh, 2011:10). belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu (Aunurrahman, 2011:35). Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik (Permen Nomor 20 Standar Penilaian. (online). wordpress.com/ diakses tanggal 26 Juli METODE PENELITIAN Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Agustus s/d September Tempat penelitian yaitu di SMA Negeri I Bonjol Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Dengan tipe penelitian adalah deskriptif, yaitu untuk menggambarkan keadaan yang terjadi melalui data yang didapatkan, tipe penelitian ini merupakan pencarian fakta dengan intrepestasi yang tepat.

5 Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik observasi dan wawancara. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu nonparticipant observation dan wawancara mendalam, yang merupakan suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap dengan topik yang diteliti. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian, penyebab internal dan ekternal rendahnya nilai siswa adalah sebagai berikut: 1. Faktor Internal A. Kurangnya Perhatian Siswa Dalam Belajar. Kurangnya perhatian siswa dalam belajar juga disebabkan oleh metode mengajar guru yang kurang menarik sehingga siswa kurang memahami dan menjadi bosan dalam untuk memperhatikannya. Metode yang menarik sangat disenangi oleh siswa supaya siswa lebih leluasa untuk menyampaikan pendapat mengenai materi yang sedang dipelajari dan menjadikan siswa lebih aktif dan berminat untuk belajar mata pelajaran sosiologi. B. Kurangnya Motivasi Siswa Dalam Belajar Kurangnya motivasi belajar siswa diakibatkan oleh metode mengajar guru yang kurang menarik, dan kurangnya partisipasi orang tua sehingga siswa menjadi bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Guru yang mengajar tidak mengunakan media dalam belajar sehingga siswa kurang memahami materi yang dijelaskan oleh guru serta kurang menariknya cara guru memberikan materi sehingga para siswa menjadi kurang bersemangat mengikuti pelajaran. Motivasi sangat dibutuhkan oleh siswa agar dapat belajar dengan baik. Motivasi dapat diberikan oleh guru yang mengajar, baik dari pengalaman pribadi maupun dengan metode yang menarik agar siswa terdorong untuk belajar.

6 C. Kurangnya Kematangan Siswa Dalam Belajar Kurangnya kematangan pada siswa diakibatkan oleh kurangnya motivasi pada diri siswa untuk mendapatkan nilai yang bagus karena siswa yang malas belajar di rumah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian yang diberikan oleh guru. Karena siswa beranggapan bahwa materi pelajaran sosiologi terlalu banyak dan sulit untuk dipahami. 2. Faktor eksternal A. Kurangnya Patisipasi Orang Tua Dapat diketahui bahwa orang tua siswa kurang memperhatikan dan memberikan fasilitas yang diperlukan siswa dalam belajar sehingga siswa terkendala dalam belajar. Selain dari perhatian dan fasilitas yang kurang, suasana rumah yang kurang mendukung. B. Peraturan Belum Ketat Peraturan yang ada di sekolah belum berjalan dengan baik, itu terlihat dari siswa yang terlambat dan cabut sekolah pada jam pelajaran berlangsung. Jadi disiplin juga akan meningkatkan mutu sekolah dalam proses pembelajaran. Karena siswa akan mendapatkan pengaruh positif dari peraturan tersebut, mereka akan lebih menghargai kedisiplinan dan menjadikan disiplin sebagai gaya yang lebih baik. C. Sarana dan Prasarana yang Belum Lengkap Sarana dan prasarana dari segi buku yang belum lengkap dan memadai untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah karena masih ada buku yang kurang dan jaringan internet yang belum baik untuk digunakan. Jelaslah bahwa sarana dan prasarana belum sepenuhnya lengkap dan memadai untuk menunjang belajar siswa di sekolah, dan belum adanya jaringan internet sehingga siswa terkendala untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya. D. Metode Mengajar yang Kurang Menarik Metode yang digunakan guru dalam mengajar kurang menarik dan efektif, itu juga

7 disebabkan karena siswa yang tidak dapat menerima perubahan yang baru. Tetapi tidak semua siswa yang demikian, hanya siswa yang itu-itu saja seperti siswa yang malas dan tidak termotivasi untuk belajar. Metode ceramah yang digunakan oleh guru mangajar hanya akan membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Oleh karena itu diharapkan siswa memberikan perubahan agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode belajar harus diusahakan yang setepat, efesien dan seefektif mungkin. KESIMPULAN Dari temuan dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor internal yang menyebabkan rendahnya nilai sosiologi siswa di SMA Negeri 1 Bonjol antara lain: a. Siswa yang kurang memperhatikan guru sedang menjelaskan sehingga siswa tidak memahami materi yang diberikan oleh guru, itu juga disebabkan karena guru tidak mau menegur siswa yang tidak memperhatikan oleh sebab itu siswa menjadi meribut dan bermain-main dengan teman sebangku. b. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar karena siswa tidak termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus dan metode dalam pembelajaran kurang menarik sehingga siswa menjadi tidak ada motivasi untuk belajar. c. Kurangnya kematangan siswa dalam belajar seperti siswa yang tidak mengulang pelajaran di rumah sehingga tidak bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. 2. Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya nilai sosiologi siswa di SMA Negeri 1 Bonjol antara lain: a. Kurangnya partisipasi orang tua seperti tidak memperhatikan anak di rumah, tidak memfasilitasi pendidikan anak sehingga anak tidak betah belajar di rumah, dan tidak mengontrol pengaulan anak

8 sehingga anak sering pulang larut malam. b. Peraturan belum ketat sehingga masih ada siswa yang melanggar seperti terlambat datang kesekolah, sepatu yang sesuai dengan ketentuan sekolah. c. Sarana dan prasarana yang belum lengkap seperti buku yang belum lengkap digunakan dan pemasangan jaringan internet yang belum ada sehingga siswa tidak bisa mendapatkan buku dan mempraktekkan materi yang telah dipelajarinya dengan sempurna. d. Metode belajar yang kurang menarik seperti ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan tidak termotivasi untuk belajar. Ritzer, George dan Doglas J. Goodman Teori Sosiologi Postmodern Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana Sadulloh, Uyoh Pedagogik. Bandung: Alfabeta Permen Nomor 20 Standar Penilaian. (online). wordpress.com/ diakses tanggal 26 Juli PP Nomor 19 Tahun (online). diakses tanggal 10 Juni DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.