BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus semester I tahun 2012/2013. Hasil penelitian meliputi data pra siklus, tes formatif siswa pada siklus 1 dan siklus 2, serta hasil penilaian proses yang dilakukan selama berlangsungnya proses belajar mengajar. 4.1 Deskripsi Pra Siklus Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, kurang kreatif, bahkan cenderung bosan. Disamping itu dalam menyampaikan materi guru tanpa menggunakan alat peraga dan cenderung kurang variatif dalam pembelajaran. tampak kaku, Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran berdampak pada nilai yang diperoleh siswa kelas V pada pada pembelajaran tematik dengan tema pengalaman sebelum siklus I (pra siklus) seperti pada tabel 4.1. Banyak siswa belum mencapai ketuntasan belajar minimal dalam mempelajari kompetensi dasar tersebut. Hal ini diindikasikan pada capaian nilai hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 65. Tabel 4.1 Distribusi Skor Tes Pra Siklus Skor Frekuensi Persentase Keterangan % Tidak Tuntas % Tidak Tuntas % Tidak Tuntas % Tidak Tuntas % Tuntas % Tuntas Jumlah % Sumber : Hasil tabulasi data November 2012 Berdasarkan tabel di atas maka dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: 23

2 24 7 Hasil Belajar Pra Siklus Jumlah Siswa Skor Gambar 4.1 Grafik Distribusi Skor Tes Pra Siklus Berdasarkan hasil tabel 4.1 dan grafik 4.1 di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 30 sebanyak 1 orang atau sebesar 5%, yang mendapat nilai 40 sejumlah 2 orang atau sebesar 10%, yang mendapat nilai 50 sebesar 4 orang atau sebesar 20%, yang mendapat nilai 60 sebanyak 5 orang atau sebesar 25%, yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 orang atau sebesar 30%, dan yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang atau sebesar 10%. Dari hasil tes seperti tersebut di atas, sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar, hanya sebagian kecil yang telah mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui pada tabel di bawah ini Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Pra Siklus Jumlah Persen 1. Tuntas 8 40% 2. Belum Tuntas 12 40% Jumlah % Sumber : Hasil tabulasi data November 2012

3 25 Tabel ketuntasan di atas dapat diperjelas dalam grafik berikut ini: Belum Tuntas, 60% Tuntas, 40% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus Berdasarkan data pada tabel 3 tersebut di atas, diketahui bahwa siswa kelas III yang memiliki nilai kurang dari KKM 65, sebanyak 12 siswa. Dengan demikian jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimum untuk pembelajaran tematik dengan tema pengalaman sebanyak 12 siswa (60%). Sedangkan yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa (40%). Adapun dari hasil nilai pra siklus dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 30, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 59, Deskripsi Siklus 1 1. Perencanaan Perencanaan tindakan dalam siklus I yaitu dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik. Materi yang dipilih dalam pembelajaran tematik ini adalah pengalaman. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam siklus I tentang pengalaman lomba balap karung. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 35 menit, artinya setiap RP disampaikan dalam 1 kali tatap muka. Dengan demikian, selama siklus I terjadi 2 kali tatap muka. Selain

4 26 menyiapkan RPP juga menyiapkan soal tematik dalam LKS, menyiapkan format observasi dan menyiapkan soal tematik setelah pembelajaran selesai. 2. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini menggunakan model pembelajaran SQ3R dengan metode pembelajaran ceramah dan kerja kelompok. Adapun tindakan dan observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Guru secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. b. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok c. Guru membacakan bacaan tentang perlombaan balap karung, siswa mendengarkan serta menyimaknya dengan teliti d. Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat 4 pertanyaan berdasarkan bacaan yang telah mereka simak e. Kemudian secara berkelompok mereka membaca bacaan tentang Perlombaan Balap Karung dan mencari jawaban tentang pertanyaan tersebut dan menyimak pertanyaan serta jawaban dari kelompok lain f. Lalu kelompok disuruh menyebutkan jawaban atas pertanyaan kelompoknya g. Kelompok mereview kembali jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan dengan singkat dan pertanyaan serta jawaban dari kelompok lain h. Guru memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. i. Guru menilai hasil evaluasi. j. Guru memberikan tindak lanjut. Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, bahwa siswa lebih aktif dan bergairah dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Pembelajaran dengan model SQ3R ini diobservasi oleh 1 (satu) teman sejawat yaitu guru SD 2 Ngemplak Undaan Kudus. Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam

5 27 memahami tema pengalaman. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II. 3. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus I dapat dideskripsikan seperti pada tabel 4.4 berikut ini. Untuk memperjelas data hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Distribusi Skor Tes Siklus I Skor Frekuensi Persentase Keterangan % Tidak Tuntas % Tidak Tuntas % Tuntas % Tuntas Jumlah % Sumber : Hasil tabulasi data November 2012 Tabel di atas dapat digambarkan diagram sebagai berikut: Hasil Belajar Siklus 1 Jumlah Siswa Skor Gambar 4.3 Grafik Distribusi Skor Tes Siklus 1

6 28 Berdasarkan hasil tabel 4.4 dan grafik 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 4 orang atau sebesar 20%, yang mendapat nilai 60 sejumlah 5 orang atau sebesar 25%, yang mendapat nilai 70 sebesar 9 orang atau sebesar 45%, dan yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang atau sebesar 10%,. Dari hasil tes seperti tersebut di atas, separuh siswa sudah mencapai ketuntasan belajar, hanya sebagian lainnya belum mencapai ketuntasan minimal. Tetapi hal ini masih belum mencapai persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 75% dari jumlah siswa. Data ketuntasan belajar pada pembelajaran siklus 1 dapat diketahui pada tabel dibawah ini Tabel 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Jumlah Siswa No Ketuntasan Jumlah Persen 1. Tuntas 11 55% 2. Belum Tuntas 9 45 % Jumlah % Sumber : data yang diolah, 2012 Tabel ketuntasan di atas dapat diperjelas dalam grafik berikut ini: Belum Tuntas, 45% Tuntas, 55% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Siklus 1 Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.4 tentang ketuntasan belajar siswa dari 20 siswa terdapat 11 atau 55 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar.

7 29 Sedangkan 9 siswa atau 45% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,5. 4. Refleksi Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dengan hasil tes kemampuan siklus I dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan Minimal. Pada pra siklus jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 12 anak dan pada akhir siklus I berkurang menjadi 9 anak. Nilai ratarata kelas meningkat dari 59,5 menjadi 64,5. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, seperti disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini. No Tabel 4.5 Perbandingan Distribusi Skor Tes Pra Siklus dan Siklus I Hasil tes (dalam huruf ) Jumlah siswa yang berhasil Pra siklus Siklus I Jumlah Sumber : Hasil tabulasi data November 2012 Peningkatan Ketuntasan belajar siswa tampak pada tabel dibawah ini, jika dibandingkan hasil pra siklus dan siklus I.dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.6 Perbandingan Distribusi Ketuntasan Belajar antara Pra Siklus dengan Siklus I No Ketuntasan Jumlah Siswa Pra Siklus Siklus I Jumlah Persen Jumlah Persen 1. Tuntas 8 40% 11 55% 2. Belum Tuntas 12 60% 9 45% Jumlah % % Sumber : Hasil tabulasi data November 2012

8 30 100% 90% 80% 70% 60% Dari tabel di atas maka dapat dibuat grafik sebagai berikut: 50% 40% Tuntas Belum Tuntas 30% 20% 10% 0% Pra siklus Siklus I Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dengan Siklus 1 Peningkatan hasil rata-rata kelas nampak ada perubahan pra siklus dengan siklus. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model SQ3R mampu meningkatkan hasil belajar pembelajaran tematik, khususnya pada tema pengalaman. Ini dibuktikan dari observasi, bahwa 60% siswa aktif dalam proses menyimak dan menandai kata, 55% dari keseluruhan siswa sudah dapat membuat pertanyaan, 50% sudah dapat memberikan jawaban dan 50% lagi dapat mempertimbangkan jawaban dan dan mereview kembali hasil jawaban mereka. Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan menjadi 64,5. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi tentang SQ3R bahwa masih banyak anak yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena mereka beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok setiap anak akan mendapat prestasi yang sama, dan mereka masih tergantung kepada anak-anak yang dianggap pintar. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

9 Deskripsi Siklus 2 1. Perencanaan Perencanaan tindakan dalam siklus II yaitu dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik. Materi yang dipilih dalam pembelajaran tematik ini adalah pengalaman. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tema yang dipilih dalam siklus I tentang pengalaman lomba panjat pinang. Berdasarkan tema yang telah dipilih tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 35 menit, artinya setiap RP disampaikan dalam 1 kali tatap muka. Dengan demikian, selama siklus I terjadi 2 kali tatap muka. Selain menyiapkan RPP juga menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), menyiapkan format observasi dan menyiapkan soal tematik setelah pembelajaran selesai. 2. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 ini menggunakan model pembelajaran SQ3R dengan metode pembelajaran ceramah dan kerja kelompok dan kuis. Adapun tindakan dan observasi dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Guru secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. b. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok c. Guru membacakan bacaan tentang perlombaan panjat pinang, siswa mendengarkan serta menyimaknya dengan memberikan tanda pada kata kunci d. Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat 4 pertanyaan berdasarkan bacaan yang telah mereka simak, dan setiap anggota masing-masing satu pertanyaan k. Kemudian secara berkelompok mereka membaca bacaan tentang perlombaan panjat pinang dan mencari jawaban tentang pertanyaan tersebut dan menyimak pertanyaan serta jawaban dari kelompok lain l. Lalu kelompok disuruh menyebutkan jawaban atas pertanyaan kelompoknya

10 32 m. Kelompok mereview kembali jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan dengan singkat dan pertanyaan serta jawaban dari kelompok lain n. Guru memberikan mengajukan pertanyaan yang diperebutkan, kelompok mana yang banyak menjawab benar maka mempunyai nilai tertinggi o. Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. p. Guru menilai hasil evaluasi. Pembelajaran dengan model SQ3R ini diobservasi oleh 1 (satu) teman sejawat yaitu guru SD 2 Ngemplak Undaan Kudus. Observasi dilaksanakan pada keseluruhan kegiatan tatap muka. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui secara detail keaktifan siswa dalam menyimak dan menandai kata kunci, kecepatan dalam membuat pertanyaan dan ketepatan siswa dalam membaca dan mencari jawaban serta kerjasama dalam mempertimbangkan dan mereview atas jawaban tentang materi pengalaman yang menyenangkan. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi siklus II. 3. Hasil Penelitian ini. Hasil penelitian pada siklus II dapat dideskripsikan seperti pada berikut Tabel 4.7 Distribusi Skor Tes Siklus 2 Skor Frekuensi Persentase Keterangan % Tidak Tuntas % Tidak Tuntas % Tuntas % Tuntas % Tuntas Jumlah % Sumber : Hasil tabulasi data November 2012 Tabel di atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

11 33 Jumlah Siswa Hasil Belajar Siklus Skor Gambar 4.6 Grafik Distribusi Skor Siklus 2 Berdasarkan hasil tabel 4.10 dan grafik 4.6 di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 orang atau sebesar 5%, yang mendapat nilai 60 sejumlah 2 orang atau sebesar 10%, yang mendapat nilai 70 sebesar 8 orang atau sebesar 40%, yang mendapat nilai 80 sebanyak 7 orang atau sebesar 35% dan yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 orang atau sebesar 10%,. Dari hasil tes seperti tersebut di atas, sebagian besar siswa sudah mencapai ketuntasan belajar, hanya sebagian kecil yang masih belum mencapai ketuntasan belajar. Dari data ketuntasan ini sudah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu 75% dari seluruh siswa. Data ketuntasan belajar pada pembelajaran siklus 2 dapat diketahui pada tabel dibawah ini Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2 No Ketuntasan Jumlah Siswa Jumlah Persen 1. Tuntas 17 85% 2. Belum Tuntas 3 15 % Jumlah % Sumber : data yang diolah, 2012

12 34 Tabel ketuntasan di atas dapat diperjelas dalam diagram berikut ini: Belum Tuntas; 15% Tuntas, 85% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.7 Diagram Ketuntasan Siklus 2 Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 17 atau 85 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 3 siswa atau 15% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus 2 dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73, Refleksi Berdasarkan hasil tes kemampuan siklus 1 dengan hasil tes kemampuan siklus 2 dapat dilihat adanya pengurangan jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria ketuntasan Minimal. Pada siklus 1 jumlah siswa yang dibawah KKM sebanyak 9 anak dan pada akhir siklus 2 berkurang menjadi 3 anak. Nilai rata-rata kelas meningkat dari 64,5 menjadi 73,5. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, seperti disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini.

13 35 Tabel 4.9 Perbandingan Distribusi Skor Tes Siklus 1 dan Siklus 2 No Hasil tes Jumlah siswa yang berhasil (dalam huruf ) Siklus 1 Siklus Jumlah Sumber : Hasil Tabulasi data November 2012 Jika dibandingkan antara keadaan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat bahwa saat kondisi awal rata- rata kelas sebesar 59,50, sedangkan nilai rata-rata kelas siklus I sudah ada peningkatan menjadi 64,5. Adapun kenaikan rata-rata pada siklus II menjadi 73,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini : Tabel 4.10 Perbandingan Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Jumlah siswa No Uraian Tuntas Belum Tuntas Rata-Rata 1 Kondisi Awal 8 anak 12 anak 59,50 2 Siklus I 11 anak 9 anak 64,50 3 Siklus II 17 anak 3 anak 73,50 Sumber : Hasil tabulasi data November 2012 Dari tabel di atas maka dapat digambarkan diagram sebagai berikut:

14 36 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% Tuntas Belum Tuntas 20% 10% 0% Pra siklus Siklus I Siklus 2 Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Antar Siklus Atas dasar informasi pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model SQ3R dapat meningkatkan hasil pembelajaran tematik pada tema pengalaman. Hal ini dibuktikan dari observasi siswa bahwa 60% siswa aktif dalam proses menyimak dan menandai kata pada siklus I naik menjadi 80% pada siklus 2, 55% dari keseluruhan siswa sudah dapat membuat pertanyaan pada siklus 1 naik menjadi 80% pada siklus 2, 50% sudah dapat memberikan jawaban dan 50% lagi dapat mempertimbangkan jawaban dan dan mereview kembali hasil jawaban mereka dari siklus 1 naik menjadi 75% pada siklus Pembahasan Setiap Siklus Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa pembelajaran model SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar tematik pada tema pengalaman siswa kelas III SD 2 Ngemplak semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut. 1. Pembahasan Pra Siklus I a. Hasil Belajar Pada awalnya siswa kelas III, nilai rata-rata pembelajaran tematik rendah khususnya pada tema pengalaman. Yang jelas salah satunya disebabkan karena sulitnya kompetensi yang harus dikuasainya dan perlu daya ingat yang tinggi dalam

15 37 mengingat bacaan yang telah disimak. Sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 8 atau 40% yang baru mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan 12 siswa atau 60% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal untuk tema pengalaman yang telah ditentukan yaitu sebesar 70. Sedangkan hasil nilai pra siklus I terdapat nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 30, dengan rata-rata kelas sebesar 59,50. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton. 2. Pembahasan Siklus I Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut : a. Hasil Belajar Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai 80 adalah 2 siswa (10%), sedangkan yang mendapat nilai 70 adalah 9 siswa atau (45%), yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 5 siswa (25%), yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 4 siswa (20%). Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 11 atau 55% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 9 siswa atau 45% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 64,50. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan, meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi maupun nilai yang di dapat secara kelompok. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik. Ada interaksi antar

16 38 siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya dan menjawab antar kelompok, sehingga terlatih ketrampilan bertanya jawab. Terjalin kerjasama inter dan antar kelompok. Ada persaingan positif antar kelompok mereka saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan menunjukkan untuk jati diri pada siswa. Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan walau belum bisa optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil tes akhir siklus I ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum dilakukan tindakan. 3. Pembahasan Siklus II Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes, Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II diperoleh keterangan sebagai berikut. a. Hasil Belajar Dari hasil tes siklus 2, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai 90 adalah 2 siswa (10%), sedangkan yang mendapat nilai 80 adalah 7 siswa atau (35%), yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 8 siswa (40%), yang mendapatkan nilai 60 sebanyak 2 siswa (10%) dan yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 1 siswa (5%). Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 17 atau 85% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 3 siswa atau 15% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus 2 dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73,50. b. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sekalipun kegiatan bersifat kelompok namun ada tugas individual yang harus dipertanggung jawabkan, karena ada kompetisi kelompok maupun kompetisi individu. Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan permainan perlu kecermatan dan ketepatan. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan latihan bertanya jawab dan bisa

17 39 mengkaitkan dengan mata pelajaran lain maupun pengetahuan umum, sehingga disamping terlatih ketrampilan bertanya jawab, siswa terlatih berargumentasi. Ada persaingan positif antar kelompok untuk penghargaan dan menunjukkan jati diri pada siswa. Hasil antara siklusi dengan siklus II ada perubahan secara signifikan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I. Dengan melihat perbandingan hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II ada peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil perolehan nilai rata-rata kelas. Dari sejumlah 20 siswa masih ada 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang kedua siswa tersebut harus mendapatkan pelayanan khusus, namun sekalipun 3 siswa ini belum mencapai ketuntasan, di sisi lain tetap bergairah dalam belajar. Sedangkan ketuntasan ada peningkatan sebesar 35% dibandingkan pada siklus I Sedangkan nilai tertinggi pada siklus 2 sudah ada peningkatan dengan mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa, hal ini karena kedua anak tersebut disamping mempunyai kemampuan cukup, didukung rasa senang dan dalam belajar, sehingga mereka dapat nilai yang optimal. Dari nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus II ada peningkatan sebesar 9% dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus I. Secara umum dari hasil pengamatan dan tes sebelum pra siklus, hingga siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pembelajaran model SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar tematik dengan tema pengalaman.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Sekolah MI Darul Ulum didirikan pada tahun 1975, tujuan awal mendirikan Madrasah Ibtida iyah Darul Ulum untuk menampung lulusan TK

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3 Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD 2 Ngemplak Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada semester 1 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Pra Siklus Pra siklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau hanya menggunakan ceramah saja. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Data Awal (Pra siklus) Dalam pelaksanaan kondisi awal pembelajaran Pendidikan baca Al-qur an (BAQ) kelas II ini sebagian besar siswa merasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. Sekolah ini merupakan SD yang terletak tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan

Habibullah Hasibuan Guru Produktif SMK Negeri1 Samadua Aceh Selatan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHAN GALIAN INDUSTRI PADA SISWA DI KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN Habibullah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. Diskripsi Per siklus Berdasarkan identifikasi analisis dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 2 Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1

B b a IV H s a i s li Pe P n e e n l e iltiita i n a Da D n a Pe P m e b m a b h a a h s a a s n 4 1 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, berturut-turut akan dibahas mengenai deskripsi kondisi awal (Pra Siklus), hasil penelitian siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 35 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa pembelajaran pemahaman membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Gulangpongge 01 adalah sekolah yang terletak di daerah perdesaan yang cenderung terpencil dan jauh dari akses jalan raya. Sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan yang telah diajukan oleh peneliti. Hasil penelitian disajikan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal SD Negeri Karangwage 01 adalah sekolah yang berada di Pedesaan dengan kondisi sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan IPTEK yang begitu cepat dan berpengaruh dalam dunia pendidikan terutama pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus ( Kondisi Awal ) Kondisi awal merupakan keadaanpeserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang memegang peran signifikan untuk mengembangkan kebudayaan adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 22% Jumlah Nilai tertinggi 76 Nilai terendah 20 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal siswa kelas IV SDN Bakaran Kulon 01 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 adalah siswa yang kurang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

P N E D N A D H A U H L U U L A U N BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Baik perubahan dalam kurikulum, program pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada tahapan ini peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian tindakan kelas pada masing-masing siklus yang dimulai dari pra siklus, siklus

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Penelitian Tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Tahap pra siklus adalah tahap dimana siklus belum dimulai. Tahap ini berupa temuan peneliti terhadap pengalaman proses pembelajaran

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Growong Lor 3 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. SD ini merupakan SD di tengah desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Kareakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Deskripsi Setting Penelitian Lokasi diadakannya penelitian adalah SD Negeri Kebumen 01 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi kondisi awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kondisi pra siklus di kelas IV SD Negeri Kalipancur 02 yang berjumlah 30

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pra Siklus Penelitian pra siklus ini dilakukan tanpa menggunakan metode reading guide, tindakan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah tanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data dan analisis penilaian dari pembelajaran pra siklus, siklus I dan II disajikan dalam bab IV. Adapun secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0601U/1993 tanggal 25 Februari 1993. Tentang Kurikulum Pendidikan Dasar. Dalam Kurikulum tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat di uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas V sebelum dilaksanakan tindakan adalah 57,19. Siswa kelas V SD Negeri Koripan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi per Siklus 1. Siklus I Dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 3 Wirosari UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan selama ini, siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kaliwungu 04 yang beralamatkan di desa Kaliwungu, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain :

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas 3 MIN Wonoketingal pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci