BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK"

Transkripsi

1 BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

2 KATA PENGANTAR Buku 2 ini merupakan seri Buku Pedoman yang disusun dalam rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) tahun Buku ini memuat pedoman pencacahan bagi petugas lapangan. Disamping memuat petunjuk teknis berkaitan dengan tata cara pencacahan, buku ini dimaksudkan pula agar para petugas memiliki keseragaman persepsi dan pemahaman tentang metodologi yang digunakan dalam Survei Industri Mikro dan Kecil ini. Saya minta agar semua pihak yang terkait khususnya para petugas lapangan membaca dan menggunakan buku pedoman ini secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS serta para petugas lapangan atas kontribusinya dalam pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil ini. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi Dr. Adi Lumaksono, MA NIP Pedoman PENCACAH VIMK13 i

3 ii Pedoman PENCACAH VIMK11

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI Halaman i iii I. PENDAHULUAN 1.1. U m u m Landasan Hukum T u j u a n Lingkup dan Cakupan Data dan Keterangan yang Dikumpulkan Jadual Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK Jenis Dokumen Pelaksanaan VIMK Arus Dokumen Pelaksanaan VIMK II. METODOLOGI 2.1. Kerangka Sampel Stratifikasi Blok Sensus Rancangan Penarikan Sampel 7 III. ORGANISASI LAPANGAN 3.1. Organisasi Lapangan Penanggung jawab PelaksanaanVIMK13 di Daerah. 9 IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR 4.1. U m u m Tata Tertib Pengisian Daftar Referensi Waktu Survei Konsep dan Definisi Pengisian Daftar Daftar VIMK13-L1/L Blok I. Keterangan Tempat Blok II. Ringkasan Blok III. Pendaftaran Usaha/Rumah tangga Blok IV. Keterangan Penarikan Sampel Utama Blok V. Catatan Blok VI. Keterangan Petugas Daftar VIMK13-DS 1/DS Blok I. Keterangan Tempat Pedoman PENCACAH VIMK13 iii

5 Blok II. Rekapitulasi Pencacahan Blok III. Keterangan Petugas Blok IV. Catatan Blok V. Keterangan Industri Mikro dan Kecil Terpilih Utama/Pengganti Daftar VIMK13-S1/S Blok I.1. Pengenalan Tempat Blok I.2. Keterangan Perusahaan/Usaha Blok II.. Keterangan Umum Blok III. Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Blok IV. Total Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Blok V. Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha. 42 Blok VI (VIMK13-S2). Mesin Pengolahan Utama. 51 Blok VI (VIMK13-S1) / Blok VII (VIMK13-S2). Nilai Harta yang Dimiliki Perusahaan/Usaha dan Sumber Modal. 52 Blok VII (VIMK13-S1) / Blok VIII (VIMK13-S2). Kendala dan Prospek Usaha Blok VIII. (VIMK13-S1) / Blok IX (VIMK13-S2). Catatan 57 Blok IX (VIMK-S1) / BLOK X (VIMK-S2). Pengesahan Blok X. Keterangan Petugas LAMPIRAN 1. Daftar VIMK13-DSBS Daftar VIMK13-DS1/DS Daftar VIMK13-L1/L Daftar VIMK13-S 1/S Contoh Mesin Pengolahan Utama iv Pedoman PENCACAH VIMK11

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Dalam era reformasi bahwa perekonomian dibangun berlandaskan sistem ekonomi kerakyatan. Komponen utama sistem ekonomi kerakyatan adalah sumberdaya manusia sebagai konsumen, sebagai tenaga kerja, dan sebagai pengusaha. Dengan demikian sistem ekonomi kerakyatan merupakan tatanan ekonomi yang memberikan kesempatan kerja dan berusaha seluas luasnya kepada masyarakat untuk mencapai peningkatan kesejahteraan secara merata dan berkeadilan. Secara kongkret upaya peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan dalam berbagai program diantaranya pembangunan industri mikro dan kecil (IMK). Industri Mikro dan Kecil mempunyai peran yang sangat vital dalam pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan jumlah investasi yang relatif kecil, maka usaha Industri Mikro dan Kecil dapat lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Industri Mikro dan Kecil tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat tanggap menangkap peluang untuk subsitusi impor dan meningkatkan (Supply) persedian domestik. Penggembanagn Industri Mikro dan Kecil dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi Industri dan percepatan perubahan struktur sebagai pra kondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Pada tahun 2011 dan 2012, Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) diselenggarakan secara triwulanan. Triwulan I periode Januari-Maret, Triwulan II periode April-Juni, Triwulan III periode Juli-September, dan Triwulan IV periode Oktober-Desember. VIMK13 diselenggarakan untuk mendata keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan IMK. Pendekatan pencacahan VIMK13 dilakukan melalui pendekatan perusahaan/usaha. Sasaran pencacahan IMK adalah perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil. Dari hasil kegiatan VIMK13 ini diharapkan dapat diperoleh data mengenai pertumbuhan produksi IMK secara triwulanan, struktur pendapatan dan pengeluaran serta berbagai karakteristik usaha lainnya. Buku pedoman ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk BPS Provinsi/Kabupaten/Kota, agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama tentang halhal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan VIMK13. Pedoman PENCACAH VIMK13 1

7 1.2 Landasan Hukum Landasan hukum pelaksanaan VIMK13: a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. c. Peraturan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik 1.3 Tujuan Secara umum VIMK13 bertujuan untuk mengetahui profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) daerah potensi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. VIMK13 akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang kegiatan perusahaan/usaha berskala mikro dan kecil yang rinci dan mutakhir menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) pada tingkat nasional. Secara khusus tujuan VIMK13 adalah untuk mengetahui pertumbuhan produksi IMK, selain itu juga untuk mendapatkan informasi dasar tentang berbagai informasi mengenai kegiatan ekonomi menurut 2 digit KBLI berupa persentase/rata-rata proporsi, seperti: a. Banyaknya usaha b. Banyaknya tenaga kerja c. Pengeluaran untuk tenaga kerja d. Struktur input dan output e. Kendala dan prospek usaha f. Keterangan lain yang berkaitan dengan usaha IMK 1.4 Lingkup dan Cakupan VIMK13 ini dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota daerah potensi seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah blok sensus terpilih sebanyak blok sensus. Mencakup perusahaan/usaha mikro dan kecil, yang terbagi menjadi empat triwulan untuk setiap triwulan terdiri dari perusahaan/usaha. Sasaran pencacahan meliputi perusahaan/usaha industri mikro dengan banyaknya tenaga kerja 1-4 orang dan industri kecil dengan banyaknya tenaga kerja 5-19 orang termasuk pengusaha/pemilik Data dan Keterangan yang Dikumpulkan Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam VIMK13: a. Daftar VIMK13-L1/L2 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu: 2 Pedoman PENCACAH VIMK13

8 Blok I Blok II Blok III Blok IV Blok V Blok VI : Keterangan Tempat : Ringkasan : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga : Keterangan Penarikan Sampel Utama : Catatan : Keterangan Petugas b. Daftar VIMK13-S1/S2 terdiri dari 10 (sepuluh) blok, yaitu: Blok I.1 Blok I.2 Blok II Blok III Blok IV Blok V Blok VI Blok VII Blok VIII Blok IX Blok X : Keterangan Tempat : Keterangan Perusahaan/Usaha : Keterangan Umum : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa : Total Biaya/Pengeluaran Produksi Perusahaan/Usaha : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha : Nilai Harta yang Dimiliki Perusahaan/Usaha dan Sumber Modal : Kendala, dan Prospek Usaha : : Catatan Pengesahan : Keterangan Petugas 1.6. Jadual Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK13 Adapun jadual kegiatan dan pelaksanaan VIMK13 yang dilaksanakan pada tahun 2013 seperti tabel di bawah ini : A. Survei IMK Triwulanan (Panel) No. Kegiatan P/D Waktu Pelaksanaan (1) (2) (3) (4) Triwulan I 1. Persiapan Buku Pedoman, Kuesioner & Program P 2 Jan 10 Februari Pengambilan Sampel Blok Sensus P 2-15 Januari Pengiriman Sampel Blok Sensus ke Provinsi P 15 Januari Pemeriksaan Sampel Blok Sensus D 15 Jan 10 Pebruari Pengiriman Blok Sensus hasil pemeriksaan D 11 Pebruari Listing Blok Sensus D Maret Pengambilan Sampel Usaha D Maret Pencacahan Sampel Usaha D 1-11 April Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entry D 2 19 April Pengiriman Data ke BPS RI D 20 April Pengolahan Tabulasi di BPS RI P April Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P April 2013 Pedoman PENCACAH VIMK13 3

9 13. Rilis Pertumbuhan Industri P 1 Mei Rilis PDB/PDRB P 5 Mei 2013 Triwulan II 1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 11 Juli Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entry D 5 20 Juli Pengiriman Data ke BPS RI D Juli Pengolahan Tabulasi di BPS RI P Juli Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P Juli Rilis Pertumbuhan IMK P 1 Agustus Rilis PDB/PDRB P 5 Agustus 2013 Triwulan III 1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 11 Oktober Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entry D 5 20 J Oktober Pengiriman Data ke BPS RI D Oktober Pengolahan Tabulasi di BPS RI P Oktober Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P Oktober Rilis Pertumbuhan IMK P 1 Nopember Rilis PDB/PDRB P 5 Nopember 2013 Triwulan IV 1. Pencacahan Sampel Usaha D 1 11 Januari Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entry D 5 20 Januari Pengiriman Data ke BPS RI D Januari Pengolahan Tabulasi di BPS RI P Januari Angka Pertumbuhan IMK untuk PDB/PDRB P Januari Rilis Pertumbuhan IMK P 1 Februari Rilis PDB/PDRB P 5 Februari 2014 B. Survei IMK untuk estimasi indikator IMK No. Kegiatan P/D Waktu Pelaksanaan (1) (2) (3) (4) Listing Blok Sensus *) Pengambilan Sampel Usaha *) Pencacahan Sampel Usaha D D D Juni Juni Juli Pemeriksaan, Editing, Coding dan Data Entry D 5 Juli 10 Agustus Pengiriman Data ke BPS RI D 10 Juli 31 Agustus Pengolahan Tabulasi di BPS RI P 1 15 September Tabulasi sementara P 16 Agustus Pemeriksaan dan Evaluasi data P 19 Agustus 5 Sept Tabulasi Final P 5-8 September Publikasi Profil IMK Tahun 2013 P 10 September Pencetakan Publikasi P 15 Sept -15 Oktober Diseminasi data/pengiriman Publikasi P 1 15 Nop *) : Listing tambahan BS dan tambahan sampel usaha/perusahaan 4 Pedoman PENCACAH VIMK13

10 1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan Jenis daftar dan buku pedoman yang digunakan untuk pencacahan perusahaan/usaha industri mikro dan kecil 2013 serta kegunaanya seperti tabel di bawah ini : Jenis Dokumen, Kegunaan, dan Petugas No Jenis Dokumen Kegunaan Petugas (1) (2) (3) (4) 1. VIMK13-DSBS Mengetahui identitas blok sensus Pengawas/ Pencacah (Daftar Sampel Blok Sensus) terpilih 2. VIMK13-L1/L2 Pendaftaran perusahaan/usaha dalam Pengawas/ Pencacah (Listing) blok sensus terpilih 3. VIMK13-DS1 / DS2 Mengetahui nama dan alamat Pengawas/ Pencacah (Daftar Sampel) perusahaan/usaha yang akan dicacah 4. VIMK13-S1 / S2 Untuk mencacah perusahaan/usaha Pencacah/ Pengawas (Sampel) terpilih 5. VIMK13-RB Untuk merekap jumlah Industri Pengawas (Rekap Blok Sensus) Mikro dan Kecil per Blok Sensus 6. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota 7. Buku 2 Pedoman Pencacah Pengawas/ Pencacah 8. Buku 3 Pedoman Pemeriksaan/Pengawasan Pengawas 9. Buku 4 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Industri Manufaktur Pengawas 10. Buku 5 Pedoman Pengolahan Kasie Integrasi Pengolahan Data/ Kasie Industri / Kasie Stat.Pertanian & IKR (Prov. DKI), editor dan Pengentri Pedoman PENCACAH VIMK13 5

11 1.8. Arus Dokumen Pelaksanaan IMK13 Alur pendistribusian dokumen IMK13 seperti pada gambar di bawah ini: BPS BPS Provinsi BPS Kab/Kota Pengawas Petugas 1. VIMK13-DSBS 1. VIMK13-DSBS 1. VIMK13-DSBS 1. VIMK13-DSBS 1. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-S1/S2 4. VIMK13-S1/S2 4. VIMK13-S1/S2 4. VIMK13-S1/S2 4. VIMK13-S1/S2 4. Pedoman Buku 2 5. VIMK13-RB 5. VIMK13-RB 5. VIMK13-RB 5. VIMK13-RB 5. Sketsa peta 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 1 6. Pedoman Buku 2 hasil scanning 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 2 7. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Pedoman Buku 3 8. Sketsa peta 9. Pedoman Buku 4 9. Pedoman Buku 4 9. Sketsa peta hasil scanning 10. Pedoman Buku Pedoman Buku 5 hasil scanning 1. VIMK13-DSBS 1. VIMK13-DSBS 1. Tabel Evaluasi 1. VIMK13-DSBS 2. VIMK13-L1/L2 2. VIMK13-L/L2 dalam bentuk Hard Copy 2. VIMK13-L1/L2 3. VIMK13-DS1/DS2 3. VIMK13-DS/DS2 & CD copy 3. VIMK13-DS1/DS2 4. VIMK13-S1/S2 4. VIMK13-S/S2 2. Data VIMK13_pp.km 4. VIMK13-S1/S2 5. VIMK13-RB 5. VIMK13-RB 5. VIMK13-RB 6. Sketsa peta 6. Sketsa peta hasil scanning hasil scanning 6 Pedoman PENCACAH VIMK13

12 BAB II METODOLOGI 2.1 Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri mikro dan kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06). Kerangka sampel usaha adalah daftar usaha hasil pendaftaran Survei IMK Kerangka sampel usaha ini dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro. 2.2 Stratifikasi Blok Sensus Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2013 sama dengan stratifikasi yang digunakan pada Survei IMK Pada bagian ini diuraikan kembali proses stratifikasi blok sensus yang telah dilakukan pada saat persiapan IMK 2010 tersebut. Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) menurut jenis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Untuk setiap jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi. 2.3 Rancangan Penarikan Sampel a. Prosedur Penarikan Sampel Rancangan penarikan sampel yang digunakan yaitu rancangan penarikan sampel dua tahap terstratifikasi. Tahap pertama, adalah memilih sejumlah blok sensus pada setiap strata secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya IMK hasil listing Survei IMK Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independent. Kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus hasil re-stratifikasi dalam satu propinsi. Tahap kedua, adalah mengambil seluruh industri kecil (kecuali jika ada Propinsi dengan jumlah Industri Kecilnya melebihi jumlah target sampel maka dilakukan pemilihan sampel) Pedoman PENCACAH VIMK13 7

13 dan memilih sejumlah industri mikro dari hasil listing secara sistematik linier untuk setiap jenis usaha sesuai KBLI pada blok sensus terpilih. Perusahaan/usaha yang terpilih disalin ke Daftar VIMK12-DS1/DS2 dan selanjutnya petugas melakukan pencacahan pada perusahaan/usaha tersebut. b. Alokasi Usaha IMK per kabupaten/kota Pengalokasian target pencacahan untuk industri mikro dan industri kecil dilakukan berdasarkan hasil listing. Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dalam tiap blok sensus terpilih dilakukan pencacahan lengkap (take all) kecuali jumlahnya melebihi target sampel atau industrinya homogen dilakukan pemilihan sampel, sedangkan industri mikro dilakukan pencacahan hanya pada usaha terpilih. Alokasi jumlah usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Propinsi berdasarkan rekapitulasi jumlah IMK hasil listing per kabupaten/kota. Alokasi Industri mikro (IM) per kabupaten/kota dilakukan setelah sebelumnya mengurangi target sampel IMK propinsi dengan jumlah industri kecil (IK) untuk seluruh kabupaten/kota di propinsi tersebut. Alokasi IM dilakukan secara square root proporsional terhadap jumlah square root IM di masing-masing kabupaten/kota. Hasil alokasi IM perkabupaten/kota dikembalikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi menurut KBLI c. Alokasi Sampel Industri Mikro per blok Sensus Alokasi sampel industri mikro menurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih memperhatikan jumlah IMK hasil listing. Pengalokasian sampel industri mikro menurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. 8 Pedoman PENCACAH VIMK13

14 BAB III ORGANISASI LAPANGAN 3.1. Organisasi Lapangan Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan VIMK13, struktur organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut: BPS Provinsi Bidang Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota PMS Staf BPS PCS Mantis/Staf BPS 3.2. Penanggung Jawab Pelaksanaan VIMK13 di Daerah Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab pelaksanaan VIMK13 di daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai dari rekruitmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei. Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota, Pengawas (PMS), dan pencacah (PCS) adalah sebagai berikut: Pedoman PENCACAH VIMK13 9

15 a. BPS Provinsi 1. Merekrut calon petugas VIMK (PCS) yang berasal dari staf BPS Provinsi menurut kebutuhan 2. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan pencacahan perusahaan/usaha, mengecek Daftar Sampel Blok Sensus dan perusahaan/usaha terpilih yang lewat cacah. 3. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. 4. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadual yang telah ditentukan 5. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi. 6. Membuat laporan secara lengkappelaksanaan kegiatan VIMK13, mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS (Direktur Statistik Industri). 7. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat pelaksana wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan yang timbul. 8. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk memantau pelaksanaan kegiatan VIMK13, baik kualitas data dan jumlah kuesioner yang telah didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen. b. BPS Kabupaten 1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala BPS Kabupaten/kota 2. Merekrut calon petugas PMS/PCS survei IMK yang berasal dari staf BPS Kabupaten/kota 3. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas melakukan pencacahan perusahaan/usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan perusahaan/usaha tersebut 10 Pedoman PENCACAH VIMK13

16 4. Pemilihan sampel usaha dilakukan oleh pengawas di setiap BPS Kabupaten/Kota dengan dikoordinir oleh kasie produksi. 5. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan. 6. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. 7. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi 8. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadual yang telah ditentukan. c. Tugas Pengawas 1. Menyiapkan sketsa peta blok sensus hasil scanning, Daftar VIMK13- L1/L2, VIMK13-S1/S2 untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, serta Daftar VIMK13-DSBS, VIMK13-DS1/DS2 dan VIMK13-RB 2. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawab setiap pencacah, dengan berpedoman Daftar VIMK13- DSBS 3. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar. 4. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan. 5. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pedoman PENCACAH VIMK13 11

17 6. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar VIMK13-L1/L2, dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu bersamasama dengan pencacah. 7. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendaftaran bangunan/rumah tangga, maka pengawas harus segera memeriksa tanda cek ( ) Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III untuk usaha industri mikro pada kolom (17) dan tanda cek ( ) pada salah satu kolom (19) s.d kolom (42) sesuai jenis produksi utama kode 2 digit kolom (16). 8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d halaman terakhir. 9. Mengisi Daftar VIMK13-L1/L2 Blok II. Ringkasan. 10. Mengisi rekapitulasi jumlah Industri Mikro dan Kecil per Blok Sensus (VIMK13-RB) dari VIMK13-L1/L2 Blok II rincian 2 populasi industri, yaitu: 2a (industri mikro) dan 2b (industri kecil). 11. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar VIMK13-L1/L2 Blok V Keterangan Penarikan Sampel Utama menurut masing-masing kategori lapangan usaha. 12. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil listing ke dalam Daftar VIMK13-DS1/DS2 di setiap blok sensus terpilih d. Tugas Pencacah 1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah. 2. Memberitahukan dan minta ijin aparat desa/lurah, RW dan RT sebelum melakukan pencacahan pada wilayah tersebut. 3. Melakukan pendaftaran setiap bangunan sensus dan rumah tangga dalam blok sensus terpilih yang menjadi wilayah kerjanya dengan Daftar 12 Pedoman PENCACAH VIMK13

18 VIMK13-L1/L2, dan menggambar bangunan pada sketsa peta blok sensus terpilih hasil scanning sesuai dengan letaknya, dan memberi nomor urut bangunan fisik pada simbol bangunan tersebut sesuai dengan nomor urut yang dicatat pada Daftar VIMK13-L1/L2. 4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VIMK13-S1/S2 yang berpedoman pada Daftar VIMK13-DS1/DS2 (Daftar Sampel). 5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya. 6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas. 7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas 8. Menepati jadual pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadual yang telah ditentukan. Pedoman PENCACAH VIMK13 13

19 14 Pedoman PENCACAH VIMK13

20 BAB IV TATA CARA PENGISIAN DAFTAR 4.1. Umum Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep, definisi, dan cara pengisian Daftar VIMK13-L1/L2 dan VIMK13-S1/S2. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) menggunakan 5 (lima) jenis daftar yaitu Daftar VIMK13-DSBS, Daftar VIMK13-L1/L2, VIMK13-RB, VIMK13-DS1/DS2, dan VIMK13-S1/S2. Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam VIMK13, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian Tata Tertib Pengisian Daftar Berikut tata tertib pengisian daftar: a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat, kecuali katakata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi). Contoh: Rincian Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (13): Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Penulisan yang salah 1. Tahu 2. Anyaman Penulisan yang benar 1. TAHU SODIKIN 2. ANYAMAN BONITA c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu 1. Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia. Pedoman PENCACAH VIMK13 15

21 Contoh : Daftar VIMK13-S1/S2 Blok II. Rincian 6 Tahun mulai berproduksi secara komersial : Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia. Contoh: Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar Daftar VIMK13-S1/S2 Blok II Rincian 2 : Jenis kelamin Laki-laki - 1 Perempuan - 2 Laki-laki - 1 Perempuan Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified) Contoh: Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar Daftar VIMK13-S1/S2 Blok VI Rincian 1 : Sumber Modal: Milik sendiri : 90% Pihak lain : 10% Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Contoh: Rincian Penulisan yang Penulisan yang benar Daftar VIMK13-S1/S2 Blok VI Rincian 9.b : Jenis bimbingan/pelatihan/ penyuluhan yang pernah diikuti 16 Pedoman PENCACAH VIMK13

22 Manajerial -1 Keterampilan/teknik produksi - 2 Pemasaran -4 Lainnya (...) Bila keterangan/jawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban yang tersedia, tuliskan jawaban di lainnya. Contoh: Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar Daftar VIMK13-S1/S2 Blok VI Rincian 9.b : Jenis bimbingan/pelatihan/ Lainnya (...) 8 Lainnya penyuluhan yang pernah (PENGELOLAAN diikuti: Manajerial -1-2 LIMBAH) 8 Keterampilan/teknik produksi -4 Pemasaran Lainnya (...) Referensi Waktu Survei a. Pendaftaran Rumahtangga a.1 (VIMK13-L1) : Periode : Maret 2013 Khusus musiman (tidak ada kegiatan pada saat listing I), maka pengisian data mundur ke bulan terdekat sebelumnya yang ada kegiatan (bulan April 2012-Maret 2013) a.2 (VIMK13-L2) : Periode : Juni 2013 Khusus musiman (tidak ada kegiatan pada saat listing II), maka pengisian data mundur ke bulan terdekat sebelumnya yang ada kegiatan (bulan Juli 2012-Juni 2013) Pedoman PENCACAH VIMK13 17

23 b. Pencacahan Sampel (VIMK13-S1/S2) b.1 VIMK13-S1 - Triwulan I (Januari Maret 2013), Periodenya April Triwulan II (April Juni 2013), Periodenya Juli Triwulan III (Juli September 2013), Periodenya Oktober Triwulan IV (Oktober Desember 2013), Periodenya January 2014 b.1 VIMK13-S2 - Triwulan II (April Juni 2013), Periodenya Juli Konsep dan Definisi Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan (makloon). Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur : Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/ mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Contoh: a. Usaha pembuatan jamu. b. Perusahaan pembuatan sepatu dari kulit. c. Usaha pembuatan ukir-ukiran dari kayu. Perusahaan/Usaha Jasa Industri Manufaktur (makloon) : Unit kegiatan dari suatu industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak yang dilayani dan pihak perusahaan/usaha melaksanakan proses pengolahannya dengan memperoleh pembayaran sebagai balas jasanya (nilai upah makloon). Contoh: Perusahaan penggilingan padi KASMURY yang mengolah padi/gabah milik pihak lain menjadi beras. Perusahaan tersebut termasuk industri penggilingan padi yang hanya menerima balas jasa berupa uang atau barang (KASMURY sebagai pengusaha). BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia ke 18 Pedoman PENCACAH VIMK13

24 dalam 4 (empat) skala usaha berdasarkan pekerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan/usaha. Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut: i. Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4 orang. ii. Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufakturyang mempunyai pekerja 5-19 orang. Catatan: apabila terjadi perubahan skala usaha (misalkan karena musiman) maka usaha tersebut tetap dicacah/didaftar apa adanya VIMK13-DS1/DS2 Blok V kolom (9) tuliskan kode perubahannya Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur Musiman : Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/mengusahakan industri manufaktur yang karakteristik bahan baku dan proses produksinya dipengaruhi oleh iklim. Golongan Industri Manufaktur Musiman adalah industri genteng, batu bata, pengeringan tembakau, gula merah dari tebu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi Pengisian Daftar Daftar VIMK13-L1/L2 Pendaftaran perusahaan/usaha industri mikro dan kecil (listing) merupakan kegiatan pendahuluan dari VIMK13. Daftar VIMK13-L1 adalah daftar isian yang digunakan untuk mendaftar seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat usaha (bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal dan campuran) oleh anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga) atau orang lain yang berusaha di bangunan tersebut. Kegiatan ini dilakukan pada blok sensus (panel) pada Triwulan I Sedangkan Daftar VIMK13-L2 dilakukan pada blok sensus pada Triwulan II Pendaftaran perusahaan/usaha industri di setiap blok sensus dilakukan dengan dua Pedoman PENCACAH VIMK13 19

25 pendekatan yaitu pendekatan bangunan dan pendekatan rumah tangga. 1. Pendekatan bangunan yakni : a. Bangunan usaha IMK di blok sensus terpilih b. Bangunan campuran c. Industri yang lokasi usahanya bukan di suatu bangunan sensus namun lokasi usahanya tetap (misal: gerobak, dll) maka tempat usaha tersebut dianggap sebagai satu bangunan fisik dan sensus tersendiri. Contoh : Pembuatan pelat nomor kendaraan bermotor di gerobak tetap. 2 Pendekatan rumah tangga yakni : Usaha IMK yang dilakukan anggota rumah tangga di bukan bangunan sensus dengan memperhatikan: a. Lokasi usaha tidak tetap/keliling Contoh : Jasa pemotong balok yang dilakukan dengan keliling Jasa penggilingan padi keliling (huller) b. Lokasi tetap Contoh : Penggergajian kayu di hutan. Pemecahan batu di pinggir sungai Daftar VIMK13-L1/L2 terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu: Blok I : Keterangan Tempat Blok II : Ringkasan Blok III : Pendaftaran Usaha/Rumah Tangga Blok IV : Keterangan Penarikan Sampel Utama Blok V : Catatan Blok VI : Keterangan Petugas BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Tuliskan nama dan kode untuk Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel. Pengisian keterangan dan kode untuk rincian pada blok ini (Rincian 1 s.d 6) disalin dari daftar sampel blok sensus (VIMK13-DSBS). 20 Pedoman PENCACAH VIMK13

26 BLOK II. RINGKASAN Blok ini diisi oleh pengawas setelah selesai pendaftaran perusahaan/usaha industri dalam blok sensus terpilih yang disalin dari halaman terakhir Blok III. Blok II terdiri dari 3 rincian yaitu: Rincian 1. : Jumlah Rumah Tangga Rincian ini disalin dari Blok III Kolom (6) nomor urut terakhir pada halaman terakhir. Rincian 2a. : Populasi Industri Mikro disalin dari Blok III Rincian c halaman terakhir Kolom (19) s.d Kolom (42) Rincian 2b. : Populasi Industri Kecil disalin dari Blok III Rincian c halaman terakhir Kolom (18) Rincian 3. : Sampel Industri Mikro disalin dari Blok IV Kolom (1) sd. (24) rincian m hi BLOK III. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA Dalam pengisian Blok III ini selesaikan baris demi baris mulai dari kolom (1) sampai dengan kolom (42) Kolom (1) Kolom (2) : Nomor Urut Segmen Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus hasil scanning dalam satu blok sensus. Blok Sensus (BS): bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang pencacah. Segmen: wilayah bagian dari BS yang mempunyai batas jelas (alam/buatan), seperti: sungai/kali atau jalan/gang/lorong. : Nomor Urut Bangunan Fisik Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus. Bangunan Fisik: tempat perlindungan baik permanen maupun tidak permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding. Penjelasan: a. Bangunan fisik dapat digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal. b. Apabila bangunan fisik digunakan bukan untuk tempat tinggal dan bukan Pedoman PENCACAH VIMK13 21

27 untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, luasnya paling sedikit 10 m 2. c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak rokok) namun tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan fisik/sensus. d. Bangunan fisik/sensus yang digunakan untuk usaha industri boleh tidak mempunyai dinding atau atap. Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5) : Nomor Urut Bangunan Sensus Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 (satu) pada bangunan fisik pertama dan berlanjut hingga nomor urut bangunan sensus terakhir pada bangunan fisik terakhir di dalam satu blok sensus. Bangunan Sensus: sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Termasuk seluruh/sebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding, tetapi untuk usaha. : Penggunaan Bangunan Tuliskan kode penggunaan bangunan: Kode 1 Tempat tinggal. Contoh: rumah tinggal. Kode 2 Bukan tempat tinggal. Contoh: toko, gudang, pabrik, masjid, dll. Kode 3 Campuran. Campuran adalah bangunan tempat tinggal yang sekaligus digunakan untuk usaha. Contoh: pembuatan tikar di teras tempat tinggalnya. : VIMK13-L1 : Jika kode penggunaan bangunan pada Kolom (4) berkode 2 (bukan tempat tinggal), apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan I 2013?. VIMK13-L2 : Jika kode penggunaan bangunan pada Kolom (4) berkode 2 (bukan tempat tinggal), apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan II 2013?. Isikan kode 1 apabila Ya dan kode 0 apabila Tidak. Jika Ya langsung Kolom (12), jika Tidak, tuliskan penggunaan bangunan pada Kolom (7), contoh: masjid, toko, sekolah, dan untuk Kolom (6) tidak perlu dituliskan nomor urutnya. Kode 3 Campuran. Kolom (6) sampai dengan (11) ditanyakan jika Kolom (4) berkode 1 atau 3 22 Pedoman PENCACAH VIMK13

28 Kolom (6) Kolom (7) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus dari kepala rumah tangga yang tercantum pada Kolom (7). : Tuliskan nama kepala rumah tangga Kepala Rumah Tangga (KRT): salah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai KRT di dalam rumah tangga tersebut. Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka tuliskan nomor pada Kolom (6) dan nama KRT masing-masing dalam Kolom (7) pada baris terpisah. Kemudian selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT dan anggota rumah tangga. Kolom (8) : Tuliskan kode 1 apabila selama Triwulan I 2013 ada anggota rumah tangga yang berusaha di sektor IMK dan kode 0 bila tidak ada anggota rumah tangga yang berusaha di sektor industri. Anggota Rumah Tangga (ART): semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. ART yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART. Tamu yang tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih, dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal di rumah tangga tersebut dianggap sebagai ART. Seseorang dianggap berusaha atau mempunyai usaha sendiri (pengusaha) apabila kegiatan usahanya menghasilkan barang maupun jasa industri dan menanggung resiko usaha. Kolom (9) dan (10) ditanyakan bila Kolom (8) berkode 1 Kolom (9) : Tuliskan nama ART termasuk KRT yang berusaha di sektor industri IMK tersebut. Seorang ART dapat mempunyai lebih dari satu usaha industri selama administrasinya bisa dipisahkan. Jika seorang ART mempunyai lebih dari satu usaha, maka untuk setiap usahanya dituliskan pada baris yang Pedoman PENCACAH VIMK13 23

29 Kolom (10) Kolom (11) berbeda. Apabila administrasinya tidak dapat dipisahkan maka tuliskan nilai produksi yang terbesar. Contoh: Pak Sumarto memiliki dua usaha yaitu pembuatan tempe (KBLI 10391) dengan nilai produksi sebesar Rp /sebulan dan pembuatan gula aren (KBLI 10722) dengan nilai produksi sebesar Rp /sebulan. Jika pencatatan administrasinya dapat dipisahkan, maka setiap usaha ditulis pada baris yang berbeda. Jika administrasinya tidak dapat dipisahkan maka yang dituliskan adalah usaha gula aren. : Tuliskan kode 1 bila ART pada Kolom (9) berusaha di bangunan sensus ini, kode 2 bila berusaha bukan di bangunan sensus/keliling dan kode 3 bila berusaha di bangunan sensus lain. Penjelasan: a. Di bangunan sensus ini (kode 1) apabila perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di bangunan sensus tersebut. b. Bukan di bangunan sensus/keliling (kode 2) apabila usaha tersebut dilakukan di bukan di bangunan sensus dengan lokasi usaha tetap maupun tidak tetap (keliling). c. Di bangunan sensus lain (kode 3) apabila perusahaan/usaha melakukan kegiatan usaha di bangunan sensus lain (bukan bangunan sensus yang didaftar/ listing). : Tuliskan kode 1 apabila pada Triwulan I 2013 ada pihak lain yang berusaha di sektor industri di bangunan ini dan kode 0 tidak ada pihak lain yang berusaha di sektor industri di bangunan ini. Penjelasan: Pihak lain yaitu seseorang (bukan ART) yang berusaha di sektor industri dengan menggunakan sebagian dari suatu bangunan sensus pada rumah tangga lain. Contoh: Ibu Morelly (bukan ART Pak Mudjiono) mempunyai usaha pembuatan kain bordir yang menggunakan sebagian tempat untuk usahanya pada bangunan rumah tangga Pak Mudjiono. Kolom (12) sampai dengan (16) ditanyakan bila Kolom (5) kode 1; Kolom (10) kode 1 atau 2 ; Kolom (11) kode 1 Kolom (12) : Tuliskan nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir, nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik yang tercantum pada kolom (13) 24 Pedoman PENCACAH VIMK13

30 Kolom (13) Kolom (14) dalam satu blok sensus. Jika usaha tersebut tidak mempunyai nama, supaya ditulis nama pemiliknya : Tuliskan nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik. Contoh: a. Perusahaan/usaha yang mempunyai nama: 1. PT. DEWI SITI RAHAJOE 2. JANIARNINGRUM b. Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama: 1. ANYAMAN WIJI (usaha anyaman milik Bu Wiji) 2. BORDIR DONALD (usaha bordir milik Pak Donald) : Tuliskan alamat lengkap perusahaan/usaha industri tersebut (nama jalan, nomor, Rt/Rw). Contoh: 1. JL. KEBAHAGIAAN IX RT 4/18 NO Gg. KUTILANG III RT 10/13 NO. 3A 3. JL. HAJI TEN RT 2/5 NO. 18 Kolom (15) : Tuliskan jenis produksi utama dari perusahaan/usaha Kolom (13) Apabila hasil produksi lebih dari satu jenis dan administrasi tidak dapat dipisahkan, maka penentuan produk utamanya berdasarkan: 1. Produk yang mempunyai nilai produk/jasa industri terbesar; 2. Jika nilai produk/jasa industri sama besar, maka produk yang menghasilkan barang/jasa dengan volume terbesar; 3. Jika nilai produk/jasa industri dan volume barang/jasa sama, maka produk yang menghasilkan barang/jasa dengan waktu terlama; 4. Jika nilai produk/jasa industri, volume, dan waktu yang diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan responden. Contoh penentuan produk utama: 1. Usaha industri yang menghasilkan batu bata (KBLI 23921) dengan nilai produk Rp ,-/bulan dan genteng (KBLI 23922) dengan nilai produk Rp ,-/bulan. Jika administrasi tidak dapat dipisahkan maka produk utamanya adalah batu bata (KBLI 23921). 2. Usaha industri yang menghasilkan 25 buah meja dari kayu (KBLI 31001) dan 50 buah kursi dari rotan (KBLI 31002) dengan nilai produk yang sama. Maka produk utamanya adalah kursi dari rotan (KBLI Pedoman PENCACAH VIMK13 25

31 31002). Ketika menuliskan Produk utama harus sejelas-jelasnya agar dapat diketahui secara tepat kode 5 digit KBLI. Contoh: No. Penulisan Yang Salah Penulisan Yang Benar 1. Konveksi SARUNG BANTAL 2. Mebel MEJA DAN KURSI DARI KAYU 3. Alat Dapur COBEK DARI KAYU 4. Industri Minuman JAMU DARI KENCUR Kolom (16) : Tuliskan kode (2 digit) dari perusahaan/usaha industri, sesuai dengan produksi utama pada Kolom (15). Petunjuk untuk kode ini tercantum pada Buku 4 ( Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Industri Manufaktur). Kolom (17), (18): Isikan tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai dengan jumlah pekerja termasuk pemilik dari perusahaan/usaha industri tersebut. Kolom (17) : Isikan tanda cek ( ) pada kolom ini bila banyaknya pekerja perusahaan/usaha tersebut 1 4 orang. Kolom (18) : Isikan tanda cek ( ) pada kolom ini bila banyaknya pekerja perusahaan/usaha tersebut 5-19 orang atau lebih. Kolom (19) : Isikan tanda cek ( ) sesuai kode KBLI 2 digit yang tercantum pada Kolom s/d 42 (16) jika Kolom (17) ada tanda cek ( ). Pengisian Kumulatif Tiap Halaman Setelah pendaftaran rumah tangga dalam blok sensus terpilih selesai, jumlahkan isian yang berkode 1 untuk masing-masing Kolom (8), dan Kolom (11), serta jumlahkan isian yang bertanda cek ( ) untuk Kolom (17) s.d Kolom (42) dan tuliskan hasilnya pada Rincian a. Jumlah halaman ini. Untuk halaman pertama pada Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya isikan tanda strip (-), dan pada Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini diisikan sama dengan Rincian a. Pada halaman kedua kerjakan seperti halaman pertama untuk cara pengisian Rincian a Jumlah halaman ini. Kemudian salin isian Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini dari halaman sebelumnya ke Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya. 26 Pedoman PENCACAH VIMK13

32 Setelah itu jumlahkan isian Rincian a Jumlah halaman ini dan Rincian b Jumlah kumulatif halaman sebelumnya setiap Kolom (8), Kolom (11), Kolom (17) s.d Kolom (42) dan isikan hasilnya pada Rincian c Jumlah kumulatif halaman ini. Lakukan hal tersebut pada setiap halaman, sampai selesai menjumlahkan di halaman terakhir. BLOK IV. KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL UTAMA Blok ini digunakan untuk pengambilan sampel usaha mikro menurut KBLI 2 digit yang dilakukan oleh pengawas. BLOK V. CATATAN Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin meragukan pada waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha. BLOK VI. KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal mulai dan selesainya kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas Daftar VIMK13-DS1/DS2 Daftar sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13-DS1/DS2) adalah daftar yang memuat sejumlah sampel industri mikro dan kecil dalam 1 (satu) blok sensus. VIMK13-DS1 memuat sampel panel sedangkan VIMK13-DS2 sampel sisanya khusus di triwulan II Khusus untuk VIMK13-DS1 Triwulan I 2013 dan VIMK13-DS2 target sampelnya harus terpenuhi 100% Daftar VIMK13-DS1/DS2 selain berisi informasi kode dan nama wilayah administrasi, nomor blok sensus (NBS), nomor kode sample (NKS), nomor urut sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik dan nomor urut bangunan sensus, juga dilengkapi dengan nomor urut perusahaan (NUP), nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode KBLI 2 digit serta kode klasifikasi usaha industri mikro (IM) atau industri kecil (IK). Pedoman PENCACAH VIMK13 27

33 Daftar VIMK13-DS1/DS2 digunakan oleh pencacah sebagai pedoman untuk mencacah industri mikro dan kecil dengan Daftar VIMK13-S1/S2. Daftar VIMK13-DS1/DS2 terdiri dari 5 (lima) blok, yaitu : Blok I : Keterangan Tempat Blok II : Rekapitulasi Pencacahan Blok III : Keterangan Petugas Blok IV : Catatan Blok V : Keterangan Industri Mikro dan Kecil Diisi Oleh Uraian Pencacah Pengawas Blok I Blok II Rincian 2 dan 3 Rincian 1 Blok III Blok IV Blok V Kol (10) s.d (11) Khusus Tri II-IV 2013 Kolom (1) s.d (9) BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Blok ini berisi keterangan lokasi dari blok sensus terpilih, yaitu nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus (NBS), dan nomor kode sampel (NKS) yang terdiri dari 7 digit. Isian blok ini disalin dari VIMK13-L1/L2 Blok I. BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN Blok II rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai melakukan pencacahan pada 1 (satu) blok sensus. Blok II terdiri dari 3 (tiga) rincian, yaitu: Rincian (1) : Jumlah target pencacahan Adalah jumlah industri mikro dan kecil sampel utama/ pengganti. Untuk Triwulan I dan Triwulan II 2013 : VIMK13-S1/DS2 jumlah target harus 100 %. Khusus untuk Triwulan II IV 2013 (panel) Rincian (2) : Jumlah realisasi pencacahan Adalah jumlah industri mikro dan kecil yang berhasil dicacah dengan 28 Pedoman PENCACAH VIMK13

34 Rincian (3.a) Rincian (3.b) Rincian (3.c) Rincian (3.d) Rincian (3.e) Daftar VIMK13-S1. : Bukan industri dengan KBLI terpilih Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan bukan industri mikro dan kecil dengan KBLI terpilih. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 1 pada Daftar VIMK13-DS1 Blok V Kolom (11). : Pindah ke luar Blok Sensus Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan pindah ke luar blok sensus. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 2 pada Daftar VIMK13-DS1 Blok V Kolom (11). : Tidak ditemukan Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak ditemukan. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 3 pada Daftar VIMK13-DS Blok V Kolom (11). : Sementara tidak berproduksi Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan sementara tidak berproduksi. Keterangan ini merupakan banyaknya kode 4 pada Daftar VIMK13-DS1 Blok V Kolom (11). : Tutup. Isikan jumlah industri mikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tutup.keterangan ini merupakan banyaknya kode 5 pada Daftar VIMK13-DS1 Blok V Kolom (11). BLOK III. KETERANGAN PETUGAS Blok III berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan dan tanda tangan dari petugas pencacah serta pengawas. Rincian 1-3 : Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan pencacah serta pengawas. BLOK IV. CATATAN Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar VIMK13-DS1/DS 2. Pedoman PENCACAH VIMK13 29

35 BLOK V. KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA / PENGGANTI* Terdiri dari 9 (sembilan) kolom yang berisi keterangan nomor urut sampel (NUS), nomor urut segmen, nomor urut bangunan fisik, nomor urut bangunan sensus, nomor urut perusahaan (NUP), nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik, alamat lengkap, kode KBLI 2 digit, serta kode industri mikro (IM) atau industri kecil (IK). Kolom (1) s.d Kolom (9) telah diisi oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VIMK13-L1/L2. Kolom (1) : Nomor urut sampel Nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir industri mikro dan kecil sampel utama Kolom (2) : Nomor urut segmen Salin nomor urut segmen dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (1) yang dilingkari Kolom (3) : Nomor urut bangunan fisik Salin nomor urut bangunan fisik dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (2) yang dilingkari Kolom (4) : Nomor urut bangunan sensus Salin nomor urut bangunan sensus dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (3) yang dilingkari. Kolom (5) : Nomor urut perusahaan (NUP) Salin nomor urut perusahaan dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (12) yang dilingkari. Kolom (6) : Nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik Salin nama perusahaan/usaha atau pengusaha/pemilik dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (13) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari. Kolom (7) : Alamat lengkap Salin alamat lengkap perusahaan/usaha dari Daftar VIMK13- L1/L2 Blok III Kolom (14) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari. Kolom (8) : Kode KBLI 2 digit Salin kode KBLI 2 digit dari Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (16) yang Kolom (1), Kolom (2), dan Kolom (3) dilingkari. Kolom (9) : IM/IK (kode) 30 Pedoman PENCACAH VIMK13

36 Isikan kode 1 jika Daftar VIMK13-L1/L2 Blok III Kolom (17) bertanda cek yang dilingkari, isikan kode 2 jika Daftar VIMK13- L1/L2 Blok III Kolom (18) bertanda cek yang dilingkari. Catatan : *) Sampel utama/pengganti hanya berlaku pada triwulan I 2013 dan triwulan II 2013, targetnya harus 100%. Sedangkan triwulan II IV 2013 (panel) tidak ada sampel pengganti. Khusus untuk Triwulan II IV 2013 Kolom (10) : Berhasil dicacah? Ya = 1, Tidak = 2 Isikan kode 1 jika industri mikro dan kecil sampel utama berhasil dicacah, dan isikan kode 2 jika tidak. Kolom (11) : Jika Kolom (10) berkode 2, alasan tidak dapat dicacah (kode) Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu: Kode 1 Bukan KBLI terpilih. Kode 2 Pindah ke luar blok sensus. Kode 3 Tidak ditemukan Kode 4 Kode 5 Sementara tidak berproduksi Tutup Penjelasan: 1. Bukan KBLI terpilih (kode 1) Bukan KBLI terpilih, jika industri tersebut tidak sesuai dengan KBLI pada saat listing (Daftar VIMK13-L). 2. Pindah ke luar blok sensus (kode 2) Pindah ke luar blok sensus, jika keberadaan IMK sudah tidak lagi di blok sensus tersebut. 3. Tidak ditemukan (kode 3) Jika IMK tersebut tidak ditemukan di lapangan. 4. Sementara tidak berproduksi (kode 4) Sementara tidak berproduksi jika IMK tersebut karena sesuatu hal (misalkan karena tidak ada bahan baku, musiman) menyebabkan usahanya sementara tidak berproduksi. 5. Tutup. Perusahaan tidak ada kegiatan/produksi lagi. Pedoman PENCACAH VIMK13 31

37 Daftar VIMK13-S1/S2 Daftar Isian Sampel Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 terbagi menjadi 2 yakni VIMK13- S1 dan VIMK13-S2. Kedua daftar tersebut memuat keterangan perusahaan/usaha IMK terpilih. VIMK13-S1 dipergunakan untuk pencacahan blok sensus panel pada Triwulan I Triwulan IV Sedangkan VIMK13-S2 hanya pada Triwulan II 2013 untuk blok sensus lainnya. Daftar VIMK13-S1/S2 terdiri dari 10 (sepuluh) blok, yaitu : Blok I.1 : Keterangan Tempat Blok I.2 : Keterangan Perusahaan / Usaha Blok II : Keterangan Umum Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Blok IV : Total Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Blok V : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Blok VI : Nilai Harta Yang Dimiliki Perusahaan/Usaha Dan Sumber Modal Blok VII : Kendala, dan Prospek Usaha Blok VIII : Catatan Blok IX : Pengesahan Blok X : Keterangan Petugas BLOK I.1 : PENGENALAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat keberadaan perusahaan/usaha industri pengolahan mikro dan kecil, diisi sebelum melakukan wawancara terhadap responden. Rincian 1 s/d 6 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK13-DS1/DS2 rincian yang sama. Rincian 7 : Nomor urut sampel (NUS) Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (1). Rincian 8 : Nomor urut perusahaan/usaha terpilih Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (5) BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA Blok ini digunakan untuk mencatat identitas perusahaan/usaha industri pengolahan 32 Pedoman PENCACAH VIMK13

38 mikro dan kecil, diisi pada saat melakukan wawancara terhadap responden. Rincian 1-6 : Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha Disalin dari daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (6) dan Kolom (7), kemudian tambahkan keterangan lain yang diperlukan (kode pos, nomor telepon/faksimili, / homepage). Rincian 1 : Pengisian kode skala industri sesuai pada Daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (9). Rincian 2 : Pengisian kode skala industri sesuai pada Daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (8). Rincian 3-6 : Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha Disalin dari daftar VIMK13-DS1/DS2 Blok V Kolom (6) dan Kolom (7), kemudian tambahkan keterangan lain yang diperlukan (kode pos, nomor telepon/faksimili, / homepage). Rincian 7 : Kegiatan utama Perusahaan/Usaha Tuliskan sejelas-jelasnya kegiatan utama perusahaan/usaha ini. Kegiatan ini mengacu Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia. Contoh : 1. MEMBUAT ES MAMBO 2. MENYABLON KAOS Rincian 8 : Produk Utama yang dihasilkan Tuliskan sejelas-jelasnya jenis produk utama perusahaan/usaha ini. Produk utama yang dihasilkan harus sama dengan hasil listing rumahtangga terpilih (VIMK13-L1/L2 Blok III kol 15). Tuliskan juga kode KBLI 5-Digit. BLOK II : KETERANGAN UMUM Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum mengenai nama pengusaha, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan, dan tahun mulai berproduksi secara komersial. Rincian 1. : Nama pengusaha Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab atau direktur/manajer di perusahaan/usaha. Rincian 2. : Jenis Kelamin Cukup Jelas Pedoman PENCACAH VIMK13 33

39 Rincian 3. Rincian 4. : U m u r Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah, berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99 tahun ke atas maka isikan 98 dan untuk yang tidak tahu diisikan 99. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Lingkari salah satu kode pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jenjang pendidikan tertinggi adalah pendidikan terakhir yang diselesaikan (ditamatkan). Seseorang yang bersekolah pada jenjang tertentu dan tidak mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi lulus ujian akhir, orang itu dianggap tamat pada jenjang tersebut. Seseorang yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu dan tidak tamat, maka jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan sebelumnya. Contoh : Pengusaha pernah kuliah D3 Manajemen Pemasaran tetapi hanya 2 tahun dan tidak dapat menyelesaikan pendidikannya, maka pendidikan tertinggi pengusaha tersebut adalah SMA & Sederajat. Jenjang pendidikan: Tidak tamat SD: Mereka yang tidak sekolah/belum pernah sekolah atau mereka yang pernah sekolah/tidak tamat di sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100. Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap belum tamat. SD & sederajat: Mereka yang tamat sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100. SLTP & sederajat: Mereka yang tamat SMP, MULO, HBS 3 tahun, SLB Menengah Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, SMEP, ST, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 34 Pedoman PENCACAH VIMK13

40 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama. SLTA & sederajat: Mereka yang tamat dari Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, dan Sekolah Menengah Teknologi Grafika. DI / DII: Mereka yang tamat Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas, Diploma I atau Diploma II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma. Program Akta I dan Akta II termasuk dalam jenjang pendidikan program Diploma I atau Diploma II. Sarjana Muda / DIII: Mereka yang tamat Akademi/Diploma III/Akta III atau yang telah mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh suatu Akademi/Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. Sarjana / S1 / D IV : Mereka yang tamat program pendidikan Sarjana (Strata-1) atau yang telah mendapatkan gelar sarjana (menyelesaikan sejumlah SKS tertentu) pada suatu fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. S2 / S3 : Mereka yang tamat program pendidikan program pasca sarjana, Magister (Strata-2), atau Doktor (Strata-3) yang telah mendapatkan gelar master/doktor pada suatu program studi di sebuah fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. Bagi mereka yang telah menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat di fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda, dinyatakan sebagai tamatan SLTA & sederajat. Rincian 5. : Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan Badan usaha: Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Pedoman PENCACAH VIMK13 35

41 Badan usaha yang disebut Badan Hukum: Usaha yang modalnya dipisahkan, seperti: Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan. Badan usaha yang disebut Bukan Badan Hukum: Usaha yang modalnya tidak dipisah, seperti: CV, Fa (Firma), dan Perorangan. Status badan hukum/badan usaha/perijinan: PT kode 1 CV kode 2 Koperasi kode 3 Perorangan kode 4 Lainnya (tuliskan...) kode 5 Untuk mengetahui bentuk badan hukum/badan usaha perusahaan/usaha yang dicacah, petugas harus menanyakan seteliti mungkin karena tidak semua responden memberikan keterangan bentuk badan hukum perusahaan/usahanya dengan jelas. Status badan hukum/badan usaha/perijinan: 1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar pemegang saham. 2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap (CV): Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja. 3. Koperasi : Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. 4. PerseoranganSuatu kegiatan usaha yang ditangani secara perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan hukum/usaha. Lainnya : a. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih yang terdiri yang masingmasing merupakan sekutu aktif. Para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di akta pendirian. 36 Pedoman PENCACAH VIMK13

42 b. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan. c. Ijin khusus dari Instansi terkait: Ijin yang dikeluarkan oleh departemen/instansi yang membina, baik dinas tingkat provinsi maupun dinas tingkat kota/kabupaten kepada perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan usaha. Rincian 6. : Tahun mulai berproduksi secara komersial Tahun mulai berproduksi secara komersial adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkan/memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan). Bila terjadi perubahan KBLI, maka tahun beroperasi adalah tahun KBLI tersebut berubah.. Suatu usaha yang membuka cabang di suatu daerah, maka tahun mulai beroperasi adalah tahun dibukanya cabang di tempat tersebut. Contoh : Usaha SLAMET JAYA di Jawa Barat menghasilkan produk tempe dan tahu dan sudah beroperasi sejak tahun Pada tahun 2000 tempat usaha mengalami renovasi sehingga menjadi tempat usaha yang representatif. Renovasi ini membutuhkan waktu satu tahun sehingga tahun 2001 baru beroperasi lagi. Tahun mulai beroperasi secara komersial perusahaan tersebut adalah tahun III : KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja dan balas jasa pekerja. Rincian 1. : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan rata-rata (VIMK13- jam kerja per hari untuk kegiatan Triwulan IV 2012 (Oktober - S1) Desember 2012) dan Triwulan I 2013 (Januari Maret 2013), Triwulan I 2013 dan Triwulan II 2013 (April Juni 2013), Triwulan II 2013 dan triwulan III 2013 (Juli - September 2013),Triwulan III 2013 dan Triwulan IV Rincian 1. (VIMK13- S2) : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan rata-rata jam kerja per hari untuk kegiatan Juli 2012 sampai dengan Juni 2013 Pekerja : Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha. Hari kerja : Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang Pedoman PENCACAH VIMK13 37

43 Rincian 1.a atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam. Bulan kegiatan : Bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari. Jam kerja: Jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai (tutup). Jam kerja sehari maksimum 24 jam dan minimum 1 jam. Rata-rata jam kerja per hari : Jumlah jam kerja kegiatan perusahaan/usaha selama satu triwulan dibagi banyaknya hari kerja dalam triwulan tersebut. : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) Isikan banyaknya pekerja per bulan kerja pada Bulan/Triwulan yang telah ditentukan. Menentukan banyaknya pekerja per bulan: Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan. Contoh: Menghitung banyaknya pekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata jumlah pekerja setiap bulan. Bulan ke - 1 Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 10 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang. Maka rata-rata pekerja bulan ke -1: {[(5x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/( )} = 220/26 = orang. Bulan ke 2 Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 11 orang, Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (5 hari) = 6 orang. Maka rata-rata pekerja bulan ke -2: {[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(5x6)]/( )} = 238/28 = orang. Bulan ke 3 38 Pedoman PENCACAH VIMK13

44 Minggu-I (5 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-III (6 hari) = 12 orang, Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (5 hari) = 8 orang. Maka rata-rata pekerja per bulan ke -3: {[(5x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(5x8)]/( )} = 295/28 = orang. Uraian Satuan (1) (2) a. Banyaknya pekerja Orang Triwulan IV 2011 Triwulan I 2012 Oktober November Desember Januari Pebruari Maret (3) (4) (5) (6) (7) (8) Penghitungan sama Rincian 1.b : Banyaknya hari kerja Isikan banyaknya hari kerja pada Bulan/Triwulan yang telah ditentukan. Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim, libur panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan. Sehingga banyaknya hari kerja isiannya kosong. Contoh Hari kerja: Contoh 1. Pada contoh Rincian 1.a di atas, maka banyaknya hari kerja pada bulan ke -1 adalah sebanyak 26 hari. Contoh 2. Suatu usaha industri kain rajut (KBLI 13911) mulai beroperasi komersil pada bulan Oktober 2012 mempunyai pekerja 9 orang. Usaha tersebut libur hanya pada hari minggu dan hari besar nasional saja. Pada bulan Oktober 2012 jumlah hari kerja usaha terebut adalah 26 hari, sementara bulan November 2012 tidak ada kegiatan, dan pada bulan Desember 2012 adalah 26 hari, maka rata-rata hari kerja pada Triwulan IV 2012 adalah: Uraian Satuan (1) (2) b. Banyaknya hari kerja Hari Triwulan IV 2011 Triwulan I 2012 Oktober November Desember Januari Pebruari Maret (3) (4) (5) (6) (7) (8) Penghitungan sama Rincian 1.c : Rata-rata jam kerja per hari Isikan rata-rata jam kerja per hari pada Bulan/Triwulan yang telah ditentukan. Pedoman PENCACAH VIMK13 39

45 Contoh Rata-rata jam kerja per hari 1. Industri Vas Bunga dari tanah liat (KBLI 23932) mulai beraktifitas dari pukul dengan istirahat 1 jam. Jam kerja ini juga dilakukan pada setiap bulan. Rata-rata kerja usaha per hari 6 jam. 2. Usaha pembuatan kusen jendela dan pintu dari Aluminium (KBLI 25112) mulai beraktifitas pukul tanpa istirahat. Rata-rata jam kerja usaha tersebut adalah 5 jam per hari. 3. Suatu usaha mempunyai hari kerja dan banyaknya jam kerja pada bulan Maret 2013 seperti tabel di bawah ini : Jumlah Hari ke: hari Banyaknya jam kerja: jam Maka rata-rata jam kerja per hari pada bulan Maret 2013 adalah 120/17 = 7 jam. Rincian 2 : Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar menurut jenis pekerjaan pada Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV Pekerja produksi: Pekerja yang langsung bekerja/berhubungan dalam proses produksi. Misal: pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya: Pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti; manager (bukan produksi), kepala personalia, sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll. Pekerja dibayar: Pekerja yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan mendapat balas jasa berupa gaji dan lainnya (lembur, hadiah, bonus, dll) dalam bentuk uang maupun barang. Pekerja tidak dibayar: Pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat balas jasa. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3 40 Pedoman PENCACAH VIMK13

46 Rincian 2.c (sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai pekerja. : Jumlah (Rincian 2.a + 2.b) Cukup jelas Rincian 3. : Nilai balas jasa pekerja dibayar (termasuk pengusaha yang dibayar) menurut jenis kelamin pada Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV Balas jasa pekerja dibayar dirinci menurut jenis kelamin. Balas jasa pekerja terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, hadiah, bonus, tunjangan dll). Upah/gaji: Balas jasa perusahaan/usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan. Tunjangan: Pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang dibayarkan kepada instansi/yayasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja. Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll. Upah lembur : Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa. Hadiah : Rata-rata pengeluaran perusahaan/usaha berupa uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya hanya sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh dengan menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya bulan berproduksi. Bonus : Rata-rata pemberian perusahaan/usaha kepada pekerja dalam bentuk uang atau barang karena perusahaan/usaha mengalami kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal sekali dalam periode setahun, oleh karenanya untuk mengetahui besarnya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan berproduksi. Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji perusahaan/usaha. Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara lain: 1 Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan harga di bawah hargajual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan sebagai balas jasa pekerja. Pedoman PENCACAH VIMK13 41

47 2. Bila perusahaan/usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang diserahkanpemakaiannya tanpa bayar kepada pekerja, maka penilaiannya dapat dilakukan dengantaksiran nilai sewa/nilai penyusutan selama referensi waktu survei. 3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara cuma-cuma kepadapekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti untuk pesta atau rekreasi. 4. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-obatan, perawatan,hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah diatur dalam peraturankesejahteraan pekerja. Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan operasional produksi antara lain: 1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin yang biasanyadisebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas pekerja. 2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara cumacumakepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja. Rincian 3.c Jumlah (Rincian 3.a + 3.b) Cukup jelas BLOK IV : TOTAL BIAYA/PENGELUARAN PERUSAHAAN/USAHA Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan proses produksi di perusahaan/usaha selama Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013 dan Triwulan IV 2013 Rincian 1. : Pemakaian jenis bahan baku dan penolong Biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan usaha, berupa bahan baku dan penolong menurut satuan standar, banyaknya dan nilainya dalam rupiah. Bahan Baku: komponen bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Bahan penolong: bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi dari bahan baku menjadi barang produksi, tidak termasuk bahan penolong: pembungkus, pengepak, dan pengikat barang jadi. Contoh : 1. Plastik pada pembuatan es mambo. 2. Daun pisang pada pembuatan lontong. 42 Pedoman PENCACAH VIMK13

48 3. Ampelas pada pembuatan meja kursi dari kayu. Biaya ditentukan berdasarkan konsep pemakaian bahan yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Biaya bahan baku dan penolong produksi sendiri dinilai atas dasar harga pasar atau pengeluaran untuk memperolehnya. Penjelasan: Untuk usaha jasa industri (makloon), maka jenis bahan baku dan penolong, satuan standar, dan banyaknya bahan baku dan penolong yang berasal dari pihak lain tetap diisikan pada Blok IV Rincian 1 Kolom (1), (2), dan (3). Sedangkan nilainya tidak dicatat sebagai pengeluaran pada usaha tersebut. Kolom (1) : Uraian Tuliskan sejelas mungkin nama-nama bahan baku dan penolong yang dipakai/digunakan dalam proses produksi dan diurutkan dari nilai (rupiah) yang terbesar. Jika bahan baku dan penolong yang digunakan lebih dari 7 jenis, maka dimasukkan dalam baris h. Lainnya dan nilai (rupiah) digabungkan, isikan nilainya pada Kolom (4). Contoh: 1. Bahan baku dan penolong: air, sirup, gula, plastik es, dan sebagainya untuk usaha pembuatan es mambo. 2.Bahan baku dan penolong: bahan tekstil, benang, kancing, dan sebagainya untuk usaha pakaian jadi. 3. Bahan baku dan penolong: kayu, cat, pernis, ampelas dan sebagainya untuk usaha pembuatan kursi dan meja. 4. Bahan baku dan penolong:beras, beras ketan, tepung beras untuk pembuatan kue, dll. Kolom (2) : Satuan stándar Tuliskan satuan standar yang digunakan secara umum untuk bahan baku dan penolong tersebut.bila satuan yang digunakan bukan satuan standar, maka isian harus dikonversikan ke satuan standar. Misalnya: Isi (volume) : CC, LITER, M 3 Berat : ONS, GRAM, KG, KWINTAL, TON Panjang : CM, METER, YARD Luas : CM 2, M 2 Kolom( 3) : Banyaknya Tuliskan banyaknya/jumlah setiap bahan baku dan penolong yang Pedoman PENCACAH VIMK13 43

49 digunakan sesuai satuan standar. Kolom (4) : Nilai (Rupiah) Tuliskan nilai bahan baku dan penolong yang digunakan tersebut dalam rupiah. Contoh: Pabrik sirop POL ENAK pada Triwulan I 2013 menghabiskan 600 kg gula putih, 10 kg pewarna, 2 kg aroma, 100 buah botol plastik dan 2 galon air mineral untuk proses produksinya. Jika diketahui harga gula putih Rp 9000/kg, pewarna Rp 20000/kg, aroma buah Rp 80000/kg, botol plastik Rp 100/buah, air mineral Rp /galon maka penulisan isian Rincian 1 adalah sbb: Uraian Satuan Nilai Banyaknya Standar (Rp) (1) (2) (3) (4) 1 Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong a. GULA KG b. PEWARNA KG c. AROMA KG d. BOTOL PLASTIK BUAH e. AIR MINERAL GALON h. LAINNYA Rincian 2. : Pemakaian pelumas dan bahan bakar Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, seperti: bensin, solar, minyak tanah, gas kota, LPG, batu bara/briket, kayu bakar, arang dan bahan bakar lainnya. Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti SAE 20, SAE 30 dan sebagainya. Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak mencakup untuk kendaraan pribadi, maupun keperluan angkutan. Termasuk juga biaya 44 Pedoman PENCACAH VIMK13

50 Rincian 3 Rincian 4 Rincian 5 Rincian 6 Rincian 7 bahan bakar dan pelumas untuk mesin pembangkit listrik (diesel) dan pembelian bensin/solar yang masih ada hubungannya dengan proses produksi, misal membeli bahan baku, mengirimkan hasil produksi. Isikan banyaknya bahan bakar dan pelumas pada Kolom (3) dan nilainya (rupiah) pada Kolom (4). : Pemakaian listrik Biaya listrik : Biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin. Isikan banyaknya pemakaian listrik pada Kolom (3), dan nilai (rupiah) pemakaian listrik pada Kolom (4). : Pemakaian air Biaya pemakaian air bersih: Biaya pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain untuk keperluan perusahaan/usaha. Isikan banyaknya pemakaian air pada Kolom (3), dan nilai (rupiah) pemakaian air pada Kolom (4). : Alat tulis dan keperluan kantor Semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti: kertas, spidol, pensil, tinta, karbon, pita mesin tik, map, kapur tulis, dan sejenisnya. Yang diisikan disini adalah nilai bahan-bahan yang telah habis digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan : Bunga atas pinjaman Bunga atas pinjaman: Pengeluaran perusahaan untuk pembayaran bunga atas pinjaman modal kepada pihak lain, misal: bunga yang dibayarkan ke Bank, Pegadaian, dsb. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman pada Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV 2013, tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya. : Angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi Biaya angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi: seluruh biaya pengangkutan/ pengiriman, pos dan telekomunikasi yang digunakan untuk kelancaran usaha. Contoh: Biaya untuk membayar telepon, ongkos angkutan (umum) pembelian bahan baku, dll. Pedoman PENCACAH VIMK13 45

51 Tidak termasuk pembelian bahan bakar kendaraan untuk pembelian bahan baku (proses produksi). Rincian 8. : Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal Biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal adalah pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agartetap berfungsi seperti biasanya tanpa menambah kapasitas, mengubah bentuk atau menambah umur barang modal tersebut, seperti biayapenggantian suku cadang, pemeliharaan mesin-mesin penggantian suku cadang, pemeliharaan mesin-mesindan perbaikan bangunan tempat usaha yang sifatnya tidak memperluas. Rincian 9 : Sewa mesin, alat perlengkapan, kendaraan, bangunan / konstruksi, dan barang modal lainnya Pengeluaran yang digunakan untuk keperluan usaha dan rumah tangga harus di proporsionalkan antara penggunaan untuk usaha dan rumah tinggal. Termasuk penghitungan sewa kendaraan milik sendiri, bangunan/konstruksi milik sendiri harus dinilai atas dasar harga pasar/setempat (diimputasi). Pengisian besarnya sewa hanya yang digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk untuk kegiatan rumah tangga. Rincian 10 : Sewa tanah untuk usaha Biaya sewa tanah untuk usaha: Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha selama sebulan yang lalu atas penggunaan tanah milik pihak lain. Apabila pengeluaran sewa adalah satu tahun sekali maka harus di bagi dua belas (12) bulan. Rincian 11 : Jasa industri yang dikerjakan pihak lain Pembayaran atas jasa industri yang dikerjakan pihak lain adalah seluruh pengeluaran atas jasa industri pihak lain yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha untuk menunjang kegiatan usaha. Contoh: Pekerjaan menjahit baju/konveksi yang diborongkan kepada pihak lain. Pemotongan balok kayu yang dikerjakan pihak lain. Rincian 12. : Pajak tak langsung Pajak tak langsung: Pajak yang dikenakan kepada konsumen melalui produsen terhadap pembelian barang/jasa, misalnya: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan, bea masuk dan cukai, pajak ekspor, pajak hiburan dan retribusi (termasuk 46 Pedoman PENCACAH VIMK13

52 Rincian 13. restribusi papan nama, iklan, dsb), termasuk biaya STNK dan retribusi uji petik (kir) khusus untuk kendaraan operasional perusahaan/usaha.apabila pengeluaran pajak adalah satu tahun sekali maka harus di bagi dua belas (12) bulan. Tidak termasuk pajak yang dibayarkan oleh perusahaan untuk pemotongan pajak balas jasa pekerja. : Jasa yang dikerjakan oleh pihak lain Pembayaran jasa yang dikerjakan oleh pihak lain adalah seluruh pengeluaran atau jasa pihak lain yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha untuk kelancaran kegiatan/usaha ini seperti asuransi perusahaan, promosi/iklan, pengacara dll. Biaya jasa akuntan/konsultan: Biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha kepada akuntan/konsultan, seperti: biaya penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya konsultasi hukum, konsultasi keuangan dll. Biaya untuk asuransi kerugian: Premi yang dibayar oleh perusahaan/usaha kepada perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya. Promosi/iklan: Biaya untuk promosi/iklan yang dilakukan oleh perusahaan sendiri misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak reklame/iklan). Rincian 14. : Lainnya Biaya selain yang tercantum pada Rincian 1 sampai Rincian 9 tersebut di atas yang dikeluarkan oleh perusahaan/usaha untuk kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: royalti (merek dagang/hak paten), kemasan/pembungkus, perijinan, pembelian peralatan penunjang kegiatan proses produksi yang umur pemakaiannya kurang dari setahun (misal: serokan/pengki, ayakan/saringan, pikulan), dan sebagainya. Contoh : Plastik dalam pembuatan tempe dikategorikan sebagai bahan baku/penolong, Sedangkan plastik yang digunakan dalam produksi roti dikategorikan sebagai pembungkus/kemasan. Rincian 15 : Jumlah (Rincian 1 s.d 14) Cukup Jelas Pedoman PENCACAH VIMK13 47

53 BLOK V : PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai produksi, pendapatan dari jasa industri (makloon), dan pendapatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut. Rincian 1 : Nilai produksi bukan makloon Nilai produksi: Nilai barang yang dihasilkan oleh suatu industri, baik produksi utama, sampingan maupun ikutan. Termasuk dalam produksi adalah barang yang telah siap untuk dipasarkan dan barang yang masih dalam proses (setengah jadi). Semua barang hasil produksi harus dinilai walaupun belum terjual, sudah terjual (tunai maupun kredit), dikonsumsi sendiri, dihadiahkan, dan sebagainya. Penjelasan: Khusus pada Survei IMK 2013 untuk usaha jasa industri (makloon), maka jenis barang yang dihasilkan, satuan standar, banyaknya produksi dan nilai produksi tetap diisikan pada Blok V rincian 2 Kolom (1) sd Kolom (6) Keterangan: Untuk perusahaan/usaha disamping menghasilkan produk sendiri, juga melayani jasa industri maka jenis barang yang dihasilkan tetap diisikan masing-masing untuk jenis barang produk sendiri dan jenis barang dari jasa industri. Produk Ikutan: Barang yang dihasilkan bersamaan dengan produksinya, seperti: menir/dedak pada usaha penggilingan padi, ampas tahu pada usaha pembuatan tahu. Produk Sampingan: Sisa bahan atau produk ikutan dari produksi yang memerlukan proses produksi lebih lanjut, seperti: sekam padi yang dijadikan abu gosok pada usaha penggilingan padi, sisa kayu yang dibuat souvenir pada usaha mebel. Kolom (1) : Jenis Barang yang Dihasilkan. Jenis barang yang mempunyai kontribusi terhadap nilai produksi perusahaan/usaha dimulai dari jenis barang yang mempunyai nilai produksi tertinggi. Penulisan maksimum sebanyak 4 jenis produksi yang nilainya tertinggi. Jika produksi yang 48 Pedoman PENCACAH VIMK13

54 Kolom (2) Kolom (3) Kolom (4) Kolom (5 6) dihasilkan lebih dari 4 jenis, maka dimasukkan dalam baris e. Lainnya dan nilai (rupiah) digabungkan, isikan pada Kolom (4). Kode KBLI 5 Digit Tuliskan kode KBLI 5 Digit yang sesuai. KBLI yang di gunakan adalah KBLI : Uraian Cukup jelas : Satuan Stándar Satuan standar yang umum dipakai dari jenis barang yang tercatat pada Kolom (1). Contoh: M 3, TON, KG, UNIT, BUAH. : Banyaknya Produksi Tuliskan banyaknya, nilai, dan harga satuandari jenis barang yang dihasilkan selama Triwulan IV 2012 dan Triwulan I 2013 sesuai dengan satuan standar yang tertulis pada Kolom (4). Contoh Banyaknya Produksi 1. Pabrik kecap HITAM MANIS memproduksi kecap. Pada periode Oktober Desember (Triwulan IV) 2012 memiliki jumlah pekerja 10 orang pegawai dan masing-masing mampu menghasilkan 100 kecap botol per hari. Jumlah hari kerja per bulan adalah 20 hari. Pada Triwulan I (Januari Maret) 2013 memiliki jumlah pekerja 12 orang pegawai dan masing-masing mampu menghasilkan 110 siroop botol per hari. Jumlah hari kerja per bulan adalah 25 hari. Isian banyaknya produksi kolom (5) selama Triwulan IV 2012 adalah: 10 orang x 100 buah x (20 hari x 3 ) = buah kecap botol. Isian banyaknya produksikolom(6)selama Triwulan I 2013 adalah: 12 orang x 110 buah x ( 25 hari x 3 ) = buah kecap botol. 2. Pak Tukijo dibantu istrinya membuat kerupuk tenggiri di rumahnya 1 minggu sebanyak 15 Kg. Selama Triwulan I 2013, Pak Tukijo hanya membuat kerupuk tenggiri selama 4 Minggu saja. Jadi isian untuk banyaknya produksi kolom (6) : 15 Kg x 4 Minggu = 60 Kg. Kolom (4) : Nilai (Rupiah) Isikan besarnya nilai produksi (rupiah) dari jenis barang yang Pedoman PENCACAH VIMK13 49

55 dihasilkan. Contoh Nilai Produksi Jika diketahui nilai produksi kecap botol HITAM MANIS adalah sebesar Rp 5.000,- maka pengisian Blok V Rincian Nilai sebagai berikut : 1. Nilai Produksi bukan makloon Jenis barang yang KBLI 5 Satuan Triwulan IV Triwulan I Uraian dihasilkan Digit Standar (1) (2) (3) (4) (5) (6) Banyaknya BOTOL a. KECAP b.... Nilai Rp Harga Satuan Rp Rincian 2. : Pendapatan dari jasa industri (makloon) Untuk jasa industri (makloon), maka banyaknya jasa yang dihasilkan dan pendapatannya yang diterima diisikan pada Rincian 2. Contoh Pendapatan dari jasa Industri (makloon) Pabrik Penggilingan padi Sardi Diyono selama Triwulan IV 2012 menghasilkan 1.2 kwintal beras yang bahan bakunya berasal dari pembelian dari pihak lain dan jasa penggilingan (yang hanya menerima upah) sebesar 20 kg. Pada Triwulan I 2013 menghasilkan penggilingan beras 1.5 kwintal dan jasa penggilingan 20 kg. Nilai produksi beras sebesar Rp /kg sedangkan jasa penggilingan Rp.1.000/kg. Pengisian Blok V Rincian 1 dan 2 sebagai berikut : 1. Nilai produksi bukan makloon Jenis barang yang dihasilkan KBLI 5-Digit Uraian Satuan Standar Triwulan IV 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) a. BERAS Triwulan I 2013 Banyaknya KG Nilai Rp Harga Satuan 2. Pendapatan dari jasa industri (makloon) Rp Banyaknya KG a. JASA PENGGILINGAN BERAS Nilai Rp Harga Satuan Rp Pedoman PENCACAH VIMK13

56 Rincian 3 : Pendapatan lainnya Isikan besarnya nilai pendapatan/penerimaan dari kegiatan lain yang masih ada hubungan dengan usahanya. Termasuk pendapatan dari keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama, menyewakan barang modal milik perusahaan, penjualan limbah/sampah produksi, bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, bagi hasil, sumbangan, hadiah dan nilai pendapatan hasil imputasi. Keuntungan/kerugian penjualan barang: Selisih nilai dari barang-barang yang dijual dengan nilai belinya dalam bentuk yang sama (tanpa mengalami perubahan bentuk/tanpa diproses). Rincian 4 : Jumlah (Rincian 1 s.d 3) Cukup jelas Khusus untuk usaha musiman contohnya perusahaan tembakau, yang boleh kosong hanya Blok IV dan V, sedangkan Blok lainnya harus terisi BLOK VI (VIMK13-S2) : MESIN PENGOLAHAN UTAMA Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai banyaknya mesin pengolahan utama yang dikuasai (bisa berasal dari dari pihak lain) dalam kondisi baik maupun rusak dan digunakan dalam proses produksi pada Triwulan II Di samping itu dicatat pula besarnya kapasitas terpasang berikut realisasinya, satuan per jam dan sumber pengadaan mesin. Mesin adalah alat yang digunakan dalam proses produksi dan digerakkan dengan tenaga mekanik (bukan manusia/hewan). Pada blok ini bisa saja perusahaan/usaha tidak menggunakan/mempunyai mesin dalam proses produksinya. Contoh mesin pengolahan utama ada pada lampiran Rincian 1 : Mesin pengolahan utama yang dikuasai dan digunakan Kolom 1 : Tuliskan nama jenis mesin pengolahan utama yang digunakan proses produksi pada triwulan II Kolom 2 : Isikan banyaknya mesin pengolahan utama. Kolom 3 & 4: Isikan banyaknya mesin pengolahan utama yang kondisinya baik dan Pedoman PENCACAH VIMK13 51

57 rusak. Kolom 5 : Isikan kapasitas terpasang pada mesin pengolahan utama. Kolom 6 : Tuliskan nama satuan per jamnya setiap mesin pengolahan utama. Contoh : kg/jam, ton/jam dll. Kolom 7 : Tuliskan rata-rata realisasi produksi dari seluruh mesin pengolahan utama. Kapasitas maksimum (full capacity): Kapasitas produksi maksimum yang diharapkan dapat dicapai apabila seluruh mesin dan peralatan serta pekerja produksi yang tersedia di perusahaan/usaha industri tersebut dioperasikan secara penuh. Realisasi kapasitas produksi: Kapasitas produksi yang terealisasi pada bulan bersangkutan. Kolom 8 : Tuliskan kode sumber pengadaan masing-masing mesin pengolahan utama. Sendiri/swadaya : 1 Sumber lain/hibah/dll : 3 Pemerintah : 2 Rincian 2 : Jika sumber pengadaan ber kode 2 (dari pemerintah), sebutkan nama dari dinas / lembaga pemerintah tersebut. Contoh : - Departemen Pertanian BLOK VI (VIMK13-S1) / BLOK VII (VIMK13-S2) : NILAI HARTA YANG DIMILIKI PERUSAHAAN/USAHA DAN SUMBER MODAL Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai harta dari perusahaan/usaha industri yang digunakan untuk kegiatan usaha tersebut. Keterangan selama Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV 2013 dicatat dengan VIMK13-S1 pada blok sensus panel. Sedangkan pada blok sensus lainnya hanya pada Triwulan II Rincian 1.a : Harta lancar Rincian 1.a.1 Harta: Kekayaan yang berasal dari milik sendiri dan digunakan dalam suatu proses produksi sebagai suatu usaha ekonomi. Harta lancar meliputi seluruh uang tunai, piutang usaha, dan barangbarang produksi/bahan baku/penolong yang tersedia. : Uang tunai (termasuk piutang usaha) Isikan pada Kolom (2) uang tunai yang dimiliki seperti dalam bentuk: kas, tabungan, deposito, dan piutang usaha dalam rupiah pada keadaan 52 Pedoman PENCACAH VIMK13

58 Rincian 1.a.2 Rincian 1.b. akhir bulan Juni : Persedian barang-barang untuk kegiatan usaha Isikan pada Kolom (2) persediaan barang-barang dalam rupiah pada keadaan akhir bulan Juni Pada umumnya mempunyai umur pemakaian kurang dari setahun : Harta tetap Harta tetap: Peralatan dan perlengkapan usaha yang digunakan sebagai sarana/alat berproduksi/berusaha yang umumnya mempunyai umur pemakaian lebih dari setahun meliputi: a. Tanah b. Bangunan/gedung c. Mesin dan perlengkapan (seperti: mesin jahit, kompor, lemari, dan sebagainya) d. Kendaraan e. Lainnya (seperti : hak cipta, hak paten) Suatu peralatan dan perlengkapan usaha sebagai milik perusahaan/usaha apabila: 1. Peralatan dan perlengkapan tersebut betul-betul dimiliki (termasuk yang berasal dari hibah). 2. Peralatan dan perlengkapan tersebut masih dalam proses kredit. 3. Semua peralatan dan perlengkapan milik perusahaan/usaha yang berada di pihak lain. Catatan: Kendaraan milik sendiri yang digunakan untuk keperluan usaha dan rumah tangga dimasukkan sebagai pengeluaran untuk usaha. Harta tetap dinilai berdasarkan atas harga pasar yang berlaku pada akhir Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV Barang-barang produksi sendiri yang digunakan untuk kegiatan usaha dinilai menurut harga pasar yang berlaku pada akhir Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, Triwulan III 2013, Triwulan IV Barang-barang masih dalam proses kredit maka nilai barang tersebut dinilai sesuai dengan nilai pokok kredit yang telah dikeluarkan/dibayarkan. Contoh harga tetap Putri, pengusaha keripik merk GARING GURIH sampai Triwulan I 2013 memiliki Pedoman PENCACAH VIMK13 53

59 tabungan sebesar Rp ,-. Tabungan tersebut merupakan keuntungan usaha yang telah dijalankan selama ini. Pada bulan Maret 2013 sebagian uangnya dipinjam tetangganya yang juga pengusaha tempe sebesar Rp ,-. Pada bulan Maret 2013Putri meminjam ke koperasi sebesarrp ,-. Apabila uang tersebut tidak digunakan untuk membeli harta tetap dan tidak untuk membeli persediaan untuk usahanya, maka isian uang tunai Blok VI Rincian 1.a Kolom (2) sebesar Rp Rincian 1.c Rincian 2. Rincian 3.a : Jumlah (Rincian 1.a + 1.b) : Sumber modal Menunjukkan kondisi yang sah secara hukum atas pemilikan modal usaha, modal lancar maupun modal tetap. Tuliskan persentase kepemilikan modal yang sesuai, milik sendiri maupun dari pihak lain. Jika sumber modal semuanya milik sendiri (100%), langsung ke Rincian 4. Milik sendiri (termasuk hibah/transfer)... % Pihak lain... % Modal usaha yang diperoleh dari menggadaikan mobil dikategorikan sebagai modal pinjaman, sedangkan mobil yang digadaikan tersebut masih tetap milik/harta perusahaan/usaha. Jika barang modal didapatkan dengan sistem kredit, maka: Isian pada milik sendiri adalah banyaknya uang yang telah dibayarkan. Sedangkan isian pada pihak lain adalah banyaknya uang yang belum dibayarkan. Contoh: Dari contoh (pengusaha keripik Putri) Blok VI di atas, maka sumber modal: Milik sendiri = 3 juta/5 juta x 100% = 60% Pihak lain = 2 juta/5 juta x 100% = 40% Sumber modal dari pihak lain berasal dari: Pinjaman Bank : pinjaman yang berasal dari Bank, baik berasal dari Bank Umum ataupun Bank Perkreditan Rakyat Pinjaman Koperasi : pinjaman yang berasal dari Koperasi. Contoh : Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa Pinjaman lembaga keuangan bukan bank : : pinjaman yang berasal lembaga keuangan selain bank, koperasi dan modal ventura, seperti 54 Pedoman PENCACAH VIMK13

60 pegadaian, sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), dan sebagainya Modal ventura: Badan usaha yang melakukan kegiatan penyertaan modal ke dalam perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pinjaman Perorangan : pinjaman yang berasal dari lembaga kredit perorangan Pinjaman Keluarga/famili : pinjaman yang berasal anggota keluarga / famili dari pengusaha usaha/perusahaan. Rincian 3.b Asal sumber modal yang utama (berdasarkan Rincian 3.a.) : Bila jawaban 3.a lebih dari satu, tuliskan sumber modal yang utama. Sedangkan bila jawaban hanya satu, tuliskan yang dilingkari. Modal utama: Modal paling besar yang digunakan oleh perusahaan/usaha Rincian 4. : Alasan utama tidak/belum pernah meminjam dari bank (rincian 3.a bukan berkode 1): Cukup jelas BLOK VII (VIMK13-S1) / BLOK VIII (VIMK13-S2) KENDALA, DAN PROSPEK USAHA SELAMA TRIWULAN I 2013, TRIWULAN II 2013, TRIWULAN III 2013, TRIWULAN IV 2013 Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai kendala, dan prospek usaha selama Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, triwulan III 2013, Triwulan IV 2013 di blok sensus panel. Sedangkan bagi blok sensus lainnya keterangan hanya dicatat pada Triwulan II 2013 Rincian 1.a : Kesulitan utama yang dialami oleh perusahaan/usaha: Cukup jelas. Rincian 1.b : Jika kesulitan utama adalah bahan baku (rincian 1.a berkode 1), alasan utama adalah : Untuk perusahaan/usaha yang mengalami kesulitan bahan baku, lingkari jenis kesulitan bahan baku yang dialami, dan tuliskan kode yang dilingkari tersebut ke kotak yang tersedia. Rincian 2 : Apakah perusahaan/usaha saat ini menjadi anggota koperasi? Cukup jelas Pedoman PENCACAH VIMK13 55

61 Rincian 3 : Jenis pelayanan/bantuan dari koperasi yang pernah diterima: Suatu perusahaan/usaha dapat memperoleh pelayanan dari koperasi, walaupun bukan anggota koperasi. Yang dimaksud dalam rincian ini adalah selama periode Triwulan I 2013, Triwulan II 2013, triwulan III 2013, triwulan IV 2013, usaha telah berinteraksi dengan koperasi dan menerima pelayanan dari koperasi, misalnya: penyediaan/pembelian bahan baku, pinjaman uang, penyuluhan, pemasaran. Catatan: Pertanyaan Rincian 3 tidak terkait dengan Rincian 2. Rincian 4.a : Jenis pelayanan/bantuan yang pernah diterima selain dari koperasi: Bantuan yang dimaksud adalah yang meringankan pengusaha. Contoh: bahan baku, pemasaran, bimbingan/pelatihan/penyuluhan, mesin, barang modal/peralatan dsb. Rincian 4.b : Badan/lembaga yang pernah memberi bantuan: Cukup jelas. Rincian 5. : Jika tidak pernah memperoleh pelayanan/bantuan dari Koperasi/Non-Koperasi untuk pengembangan usaha, alasan utama adalah: Cukup jelas. Rincian 6a : Jenis kemitraan yang pernah dilakukan oleh perusahaan/usaha: Definisi kemitraan diartikan secara luas, tidak terbatas hubungan bapak dengan anak angkat.kemitraan adalah hubungan kerjasama dengan perusahaan/usaha lain (termasuk BUMN/BUMD) yang saling menguntungkan, memperkuat dan mendukung. Rincian 6b : Sebutkan tahun terakhir perusahaan/usaha menjalin kemitraan? Cukup jelas. Rincian 6c : Badan Lembaga yang pernah menjalin kemitraan. Cukup jelas. Rincian 6d : Apakah ada memorandum of understanding (MOU) perjanjian dalam menjalin kemitraan. Cukup jelas. Rincian 7.a : Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti pekerja perusahaan/usaha adalah : 56 Pedoman PENCACAH VIMK13

62 Rincian 7.b Bimbingan/pelatihan/penyuluhan: Bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang diikuti pekerja selama pekerja tersebut bekerja pada perusahaan/usaha responden dan ditugaskan oleh perusahaan, meskipun pelatihan yang diikuti tidak diselenggarakan oleh perusahaan yang bersangkutan. (terhitung mulai dari perusahaan/usaha itu beroperasi/berproduksi secara komersial) : Jenis bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti: Bimbingan/pelatihan/penyuluhan manajerial : Jenis bimbingan/ penyuluhan untuk meningkatkan keterampilan, pengelolaan usaha secara umum. Bimbingan/pelatihan/penyuluhan keterampilan/teknik produksi: Jenis bimbingan/ penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan/keterampilan dalam teknik produksi. Rincian 8 Rincian 9 Bimbingan/penyuluhan pemasaran: Jenis bimbingan/penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemasaran, seperti: cara mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, cara melakukan penjualan dan promosi. Bimbingan/pelatihan/penyuluhan lainnya: Selain yang disebutkan di atas. : Persentase produk yang dihasilkan untuk kebutuhan: Isikan persentase dalam bilangan bulat. Jumlah Rincian. a hingga g harus sebesar 100 %. : Persentase (dari nilai produksi) alokasi pemasaran pada triwulan ini a. Dalam Negeri b. Luar negeri/ekspor Jumlah rincian ini harus 100% BLOK VIII (VIMK13-S1) / BLOK IX (VIMK13-S2): CATATAN Catat informasi dari responden, pencacah dan pemeriksa untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat dalam pengolahan. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas. BLOK IX (VIMK13-S1) / BLOK X (VIMK13-S2) : PENGESAHAN Blok Pengesahan merupakan blok pernyataan bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaan tersebut. Sertakan informasi Pedoman PENCACAH VIMK13 57

63 nama, jabatan, nomor telepon/hp, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban). Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan ulang. BLOK X (VIMK13-S1) / BLOK XI (VIMK13-S2) : KETERANGAN PETUGAS Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan.. Rincian 1-3 : Tuliskan nama, tanggal mulai dan selesainya kegiatan dan tanda tangan, Kolom (2) untuk petugas pencacah dan Kolom (3) untuk pengawas. 58 Pedoman PENCACAH VIMK13

64 LAMPIRAN Pedoman PENCACAH VIMK13 59

65 60 Pedoman PENCACAH VIMK13

66 Lampiran 1 Pedoman PENCACAH VIMK13 61

67 62 Pedoman PENCACAH VIMK13

68 Lampiran 2 REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) (1) (2) (3) KALIMANTAN BARAT KUBU RAYA KECAMATAN TELUK PA KEDAI DESA/KELURAHAN *) MADURA NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 027B B 6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS) BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN URAIAN INDUSTRI MIKRO INDUSTRI KECIL JUMLAH (1) (2) (3) (4) JUMLAH TARGET PENCACAHAN BLOK III. KETERANGAN PETUGAS URAIAN PENCACAH PENGAWAS (1) (2) (3) 1. Nama Petugas RUDI HERMANSYAH MARWAH DAUD 2. Tanggal 10 APRIL APRIL Tanda tangan BLOK IV. CATATAN *) Coret yang tidak sesuai Pedoman PENCACAH VIMK13 63

69 BLOK V. KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *) No. Urut Kode NUS Sensus Segmen Bangunan Fisik NUP Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW) KBLI 2 digit IM -1 IK -2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) BATAKO MUHAMMAD ALI JL. SENTOSA NO.1 RT 04/ KUSEN SUBUR MAULANA JL. SENTOSA NO.3 RT 04/ PENJAHIT RODIAH JL. SENTOSA NO. 7 RT 04/ CV MANIS GURIH JL. SENTOSA NO.8 RT 04/ SABLON ROSMALA JL. SENTOSA NO. 16 RT 04/ HULLER KROMO JL. ARUS NO.5 RT 05/ SIRUP MARDI LESTARI JL. ARUS NO.6 RT 05/ PAKAN TERNAK TULUS JL. ARUS NO.10 RT 05/ TAHU JUWANA JL. PANJANG NO.1 RT 03/ PERCETAKAN MANDIRI JL. PANJANG NO.3 RT 03/ PT LUMBUNG SEJAHTERA JL. PANJANG NO. 1 RT 05/ LAYANG-LAYANG WIDODO JL. SERUNI NO. 5 RT 05/ KONVEKSI DZAKARIA; JL. SERUNI NO. 10 RT 05/ KUE JULIA JL. SERUNI NO. 12 RT 05/ TEMPE URIP JL. SERUNI NO. 18 RT 05/ *) Jumlah sampel utama/pengganti pada Triwulan I harus terpenuhi = 100% Jumlah IM =... 8 IK = Pedoman PENCACAH VIMK13

70 Lampiran 3 REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 PENDAFTARAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK VIMK13-L1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. PROVINSI 6 1 KALIMANTAN BARAT 4. DESA/KELURAHAN *) MADURA KABUPATEN/KOTA *) KUBU RAYA NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 027B B 3. KECAMATAN TELUK PA KEDAI NOMOR KODE SAMPEL (NKS) *) Coret yang tidak sesuai BLOK II. RINGKASAN 1. JUMLAH RUMAH TANGGA ( Blok III Kolom (6) nomor urut terakhir pada halaman terakhir ). URAIAN 10 KODE KBLI 2 DIGIT Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 2.a. POPULASI INDUSTRI MIKRO (B.III R.c hal. terakhir Kol. 19 s.d 42) b. POPULASI INDUSTRI KECIL 7 3. SAMPEL INDUSTRI MIKRO (B.IV Kol. 1 s.d 24 R. mhi) Pedoman PENCACAH VIMK13 65

71 BLOK III : PENDAFTARAN g m S e S e n s u s e n No Urut Bangunan F s k Penggunaan Bangunan (Kode) Jika Kol. (4) kode 2, apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan I 2013 *) Ya - 1 Kol. (12) Tidak - 0 No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Jika Kol. (4) kode 1 atau 3 Selama Triwulan I 2013*) ini, adakah ART yang berusaha di sektor IMK? Ya - 1 Tidak - 0 Kol. (11) Bila Kol. (8) kode 1 Tulis nama ART tersebut Tempat usaha (Kode) Selama Triwulan I 2013*) adakah pihak lain yang berusaha disektor IMK di bangunan ini? Ya - 1 Tidak - 0 No. Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Jika Kol. (5) kode 1; Kol. (10) Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) MUHAMMAD ALI 1 MUHAMMAD ALI BATAKO MUHAMMAD ALI JL. SENTOSA NO. 5 RT 04/ MARWOTO 1 MICHAEL SUKARYO SUBUR MAULANA 1 SUBUR MAULANA KUSEN SUBUR MAULANA JL. SENTOSA NO. 3 RT 04/ SEKOLAH MARJUKI 1 RODIAH PENJAHIT RODIAH JL. SENTOSA NO. 7 RT 04/ SLAMET 1 SLAMET CV. MANIS GURIH JL. SENTOSA NO. 8 RT 04/ AKHMAD SYAIFUL 1 AKHMAD SYAIFUL PT FAJAR BERLIAN JL. SENTOSA NO. 12 RT 04/ RIANTO MASJID JAYADI 1 FERIANDI STEMPEL FERRY JL. SENTOSA NO. 15 RT 04/ MULYANI 1 SRI RAHAYU BORDIR SRI RAHAYU JL. SENTOSA NO. 16 RT 04/02 8 SABLON ROSMALA; JL. SENTOSA NO. 16 RT 04/ HASYIMI KIRWANTO 0 0 a. Jumlah halaman ini 8 1 b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya - - c. Jumlah kumulatif halaman ini 8 1 Keterangan: Kode Kol. (10) Di bangunan sensus ini - 1 Kode Kol. (4) Tempat tinggal - 1 Bukan tempat tinggal - 2 Campuran - 3 *) Khusus usaha musiman yang aktif berproduksi selama periode Tahun 2012 s.d Triwulan I 2013 Bukan dibangunan sensus/keliling - 2 Di bangunan sensus lain - 3 i i 66 Pedoman PENCACAH VIMK13

72 Halaman... dari... halaman USAHA/RUMAH TANGGA kode 1 atau ; Kol. (11) kode 1 Jika Kolom (17) bertanda cek ( ) Isikan tanda cek ( ) sesuai dengan Jumlah Tenaga Kerja termasuk Pemilik Isikan tanda cek ( ) sesuai kode KBLI 2 digit Jenis Produksi Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya) Kode 2 digit (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) BATAKO 23 KUSEN 16 1 KEMEJA & CELANA PRIA 14 1 KUE-KUE 10 ROKOK SKT 12 STEMPEL 32 1 BORDIR BAJU KOKO 13 1 SABLON KAOS Pedoman PENCACAH VIMK13 67

73 BLOK III : PENDAFTARAN g m S e S e n s u s e n No Urut Bangunan F s k Penggunaan Bangunan (Kode) Jika Kol. (4) kode 2, apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan I 2013 *) Ya - 1 Kol. (12) Tidak - 0 No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Jika Kol. (4) kode 1 atau 3 Selama Triwulan I 2013*) ini, adakah ART yang berusaha di sektor IMK? Ya - 1 Tidak - 0 Kol. (11) Bila Kol. (8) kode 1 Tulis nama ART tersebut Tempat usaha (Kode) Selama Triwulan I 2013*) adakah pihak lain yang berusaha disektor IMK di bangunan ini? Ya - 1 Tidak - 0 No. Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Jika Kol. (5) kode 1; Kol. (10) Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) MANAHAN 1 DEBORAH KRUPUK DEBORAH JL. ARUS NO. 3 RT 05/02 10 BATU BATA DOMINGUS JL. ARUS NO. 3 RT 05/ DONALD 1 ANDREW KAYU BALOK ANDREW JL. ARUS NO. 4 RT 05/ ARYA WIRARAJA 1 ARYA WIRARAJA PUPUK KOMPOS ARYA JL. ARUS NO. 5 RT 05/02 13 HULLER KROMO JL. ARUS NO. 5 RT 05/ SUMARNO 1 MARDI LESTARI SIRUP MARDI LESTARI JL. ARUS NO. 6 RT 05/ LUKMAN SEKOLAH DASAR AFRIZAL GHOZALI 1 AHMAD MIRZA WARNET UYAN TOKO UJANG 1 UJANG PAKAN TERNAK TULUS JL. ARUS NO. 10 RT 05/ KADARISMAN KHOLIL AGUNG PAMBUDI 1 JUWANA TAHU JUWANA JL. PANJANG NO. 1 RT 03/02 a. Jumlah halaman ini 7 2 b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya 8 1 c. Jumlah kumulatif halaman ini 15 3 Keterangan: Kode Kol. (10) Di bangunan sensus ini - 1 Kode Kol. (4) Tempat tinggal - 1 Bukan tempat tinggal - 2 Campuran - 3 *) Khusus usaha musiman yang aktif berproduksi selama periode Tahun 2012 s.d Triwulan I 2013 Bukan dibangunan sensus/keliling - 2 Di bangunan sensus lain - 3 i i 68 Pedoman PENCACAH VIMK13

74 Halaman... dari... halaman USAHA/RUMAH TANGGA kode 1 atau ; Kol. (11) kode 1 Jika Kolom (17) bertanda cek ( ) Isikan tanda cek ( ) sesuai dengan Jumlah Tenaga Kerja termasuk Pemilik Isikan tanda cek ( ) sesuai kode KBLI 2 digit Jenis Produksi Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya) Kode 2 digit (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) KRUPUK 10 1 BATU BATA 23 1 KAYU BALOK 16 2 PUPUK KOMPOS 20 1 JASA PENGGILINGAN PADI 10 2 SIRUP 11 1 PAKAN TERNAK 10 TAHU Pedoman PENCACAH VIMK13 69

75 BLOK III : PENDAFTARAN g m S e S e n s u s e n No Urut Bangunan F s k Penggunaan Bangunan (Kode) Jika Kol. (4) kode 2, apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan I 2013 *) Ya - 1 Kol. (12) Tidak - 0 No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Jika Kol. (4) kode 1 atau 3 Selama Triwulan I 2013*) ini, adakah ART yang berusaha di sektor IMK? Ya - 1 Tidak - 0 Kol. (11) Bila Kol. (8) kode 1 Tulis nama ART tersebut Tempat usaha (Kode) Selama Triwulan I 2013*) adakah pihak lain yang berusaha disektor IMK di bangunan ini? Ya - 1 Tidak - 0 No. Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Jika Kol. (5) kode 1; Kol. (10) Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) RIZAL ALI 1 ZAUHARI PERCETAKAN MANDIRI JL. PANJANG NO. 3 RT 03/ HERWANTO 1 HERWANTO TAN MALAKA KARYADI 1 KARYADI KERAJINAN KARYADI JAYA JL. PANJANG NO. 8 RT 03/ PAYET INDAH NUGRAHENI JL. PANJANG NO. 8 RT 03/ SEKOLAH DASAR PT LUMBUNG SEJAHTERA JL. SERUNI NO. 1 RT 05/ RIO HARYANTO TOKO GARASI BIS ABDUL JALIL 1 ABDUL JALIL BERAS KENCUR ABDUL JALIL JL. SERUNI NO. 5 RT 05/ DAMARWULAN 1 WIDODO LAYANG-LAYANG WIDODO JL. SERUNI NO. 5 RT 05/ JAY NUGRAHA 1 MICHAEL WENNAS 3 0 a. Jumlah halaman ini 6 1 b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya 15 3 c. Jumlah kumulatif halaman ini 21 4 Keterangan: Kode Kol. (10) Di bangunan sensus ini - 1 Kode Kol. (4) Tempat tinggal - 1 Bukan tempat tinggal - 2 Campuran - 3 *) Khusus usaha musiman yang aktif berproduksi selama periode Tahun 2012 s.d Triwulan I 2013 Bukan dibangunan sensus/keliling - 2 Di bangunan sensus lain - 3 i i 30 2 RM. AMPERA 31 2 TOKO 70 Pedoman PENCACAH VIMK13

76 Halaman... dari... halaman USAHA/RUMAH TANGGA kode 1 atau ; Kol. (11) kode 1 Jika Kolom (17) bertanda cek ( ) Isikan tanda cek ( ) sesuai dengan Jumlah Tenaga Kerja termasuk Pemilik Isikan tanda cek ( ) sesuai kode KBLI 2 digit Jenis Produksi Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya) Kode 2 digit (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) PERCETAKAN BUKU 18 PATUNG KAYU 16 3 PAYET JARIT 14 2 GORONG-GORONG BETON 23 MINUMAN BERAS KENCUR 11 2 LAYANG-LAYANG Pedoman PENCACAH VIMK13 71

77 BLOK III : PENDAFTARAN g m S e S e n s u s e n No Urut Bangunan F s k Penggunaan Bangunan (Kode) Jika Kol. (4) kode 2, apakah untuk usaha IMK dan aktif berproduksi pada Triwulan I 2013 *) Ya - 1 Kol. (12) Tidak - 0 No. Nama Kepala Rumah Tangga (KRT) Jika Kol. (4) kode 1 atau 3 Selama Triwulan I 2013*) ini, adakah ART yang berusaha di sektor IMK? Ya - 1 Tidak - 0 Kol. (11) Bila Kol. (8) kode 1 Tulis nama ART tersebut Tempat usaha (Kode) Selama Triwulan I 2013*) adakah pihak lain yang berusaha disektor IMK di bangunan ini? Ya - 1 Tidak - 0 No. Nama Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Pemilik Jika Kol. (5) kode 1; Kol. (10) Alamat Lengkap (Jalan, No., RT/RW) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) KETUT SUARSE TOKO JL. SERUNI NO. 9 RT 05/ DZAKARIA 1 DZAKARIA KONVEKSI DZAKARIA JL. SERUNI NO. 10 RT 05/05 25 PAYET INDAH KUMALASARI JL. SERUNI NO. 10 RT 05/ IBRAHIMOVIC 1 IBRAHIMOVIC SONGKET IBRAHIMOVIC JL. SERUNI NO. 11 RT 05/ EDWIN SIMORANGKIR KANTOR KELURAHAN RINGGO MULYA 1 1 JULIA SIMORANGKIR KUE JULIA JL. SERUNI NO. 12 RT 05/05 FARIDA MELISA KRIPIK SINGKONG FARIDA JL. SERUNI NO. 15 RT 05/ ANDI WICAKSONO HULLER KELILING ANDI JL. SERUNI NO. 16 RT 05/ WARUNG KOPI URIP MIHARJA 1 URIP MIHARJA TEMPE URIP JL. SERUNI NO. 18 RT 05/ RIA HAPSARI JOKO HERU 1 JOKO HERU LAMPIT JOKO JL. SERUNI NO. 21 RT 05/05 a. Jumlah halaman ini 7 1 b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya 21 4 c. Jumlah kumulatif halaman ini 28 5 Keterangan: Kode Kol. (10) Di bangunan sensus ini - 1 Kode Kol. (4) Tempat tinggal - 1 Bukan tempat tinggal - 2 Campuran - 3 *) Khusus usaha musiman yang aktif berproduksi selama periode Tahun 2012 s.d Triwulan I 2013 Bukan dibangunan sensus/keliling - 2 Di bangunan sensus lain - 3 i i HERI HERMAWAN 1 ETI JULIATI PAYET ETI 50 1 ANDI WICAKSONO SATRIA MANDALA 72 Pedoman PENCACAH VIMK13

78 Halaman... dari... halaman USAHA/RUMAH TANGGA kode 1 atau ; Kol. (11) kode 1 Jika Kolom (17) bertanda cek ( ) Isikan tanda cek ( ) sesuai dengan Jumlah Tenaga Kerja termasuk Pemilik Isikan tanda cek ( ) sesuai kode KBLI 2 digit Jenis Produksi Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya) Kode 2 digit (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) PAYET KEBAYA 14 3 BAJU SERAGAM SEKOLAH 14 4 PAYET KEBAYA 14 5 SONGKET 14 6 CAKE 10 KRIPIK SINGKONG 10 3 JASA PENGGILINGAN PADI 10 4 TEMPE 10 5 LAMPIT ROTAN Pedoman PENCACAH VIMK13 73

79 BLOK IV: KETERANGAN KBLI 2 digit (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random,,,,,,,,,,, Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = Mhi : jumlah industri mikro menurut KBLI, diambil dari isian Blok III Rincian C Kolom mhi : target sampel industri mikro menurut KBLI dalam satu blok sensus (perhitungan dilakukan BPS kabupaten/kota) Ihi : interval sampel, 74 Pedoman PENCACAH VIMK13

80 PENARIKAN SAMPEL UTAMA KBLI 2 digit (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = Mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = mhi = Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi Ihi = Mhi/mhi =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =../.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. =.. Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random Angka Random,,,,,,,,,,,, Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi Rhi1 Ihi TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR TAR Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Halaman : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Baris : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : Kolom : R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R1 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R2 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R3 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R4 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R5 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R6 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R7 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R8 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R9 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R10 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R11 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R12 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R13 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R14 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R15 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R16 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R17 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R18 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R19 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = R20 = Mhi : jumlah industri mikro menurut KBLI, diambil dari isian Blok III Rincian C Kolom mhi : target sampel industri mikro menurut KBLI dalam satu blok sensus (perhitungan dilakukan BPS kabupaten/kota) Ihi : interval sampel Pedoman PENCACAH VIMK13 75

81 BLOK V. C A T A T A N Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian. BLOK VI. KETERANGAN PETUGAS URAIAN PENCACAH PENGAWAS Nama petugas RUDI HERMANSYAH MARWAH DAUD Tanggal 10 APRIL APRIL 2012 Tanda tangan 76 Pedoman PENCACAH VIMK13

82 Lampiran 4 REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) (1) (2) (3) 1. Provinsi KALIMANTAN BARAT Kabupaten/Kota *) KUBU RAYA Kecamatan TELOK PA KEDAI Desa/Kelurahan *) MADURA Nomor Blok Sensus (NBS) 027B B 6. Nomor Kode Sampel (NKS) Nomor Urut Sampel (NUS) Nomor Urut Perusahaan/Usaha Terpilih *) Coret yang tidak sesuai BLOK I.2 : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA (1) (2) 1. Klasifikasi Industri Industri Mikro - 1 Industri Kecil - 2 (3) 1 2. Kode KBLI 2 Digit Nama Perusahaan/Usaha Alamat Perusahaan/Usaha Nomor Telepon/Faksimili /Homepage Kegiatan utama perusahaan/usaha (Tuliskan sejelas-jelasnya) CV MANIS GURIH LEZAT JL. SENTOSA NO.8 RT 04/02 Kode Pos MEMBUAT KRIPIK KETELA 8. Sifat Usaha (Periode musiman selama satu tahun) Musiman - 1 Bukan Musiman Produk utama yang dihasilkan KRIPIK KETELA KBLI 5 Digit Pedoman PENCACAH VIMK13 77

83 BLOK II: KETERANGAN UMUM (1) (2) (3) 1. Nama pengusaha SLAMET 2. Jenis kelamin Laki-Laki - 1 Perempuan Umur (bulatkan ke bawah) 45 Tahun Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tidak Tamat SD - 1 SD dan Sederajat - 2 SLTP dan Sederajat - 3 SLTA dan Sederajat - 4 DI / DII - 5 Sarjana Muda / DIII - 6 DIV / S1-7 S2 / S Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan PT Perorangan - 1 CV - 2 Koperasi Lainnya (tuliskan...) Tahun mulai berproduksi secara komersial: BLOK III: KETERANGAN PEKERJA DAN BALAS JASA 1. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha), hari kerja, dan jam kerja per hari untuk kegiatan Triwulan IV 2012 dan Triwulan I 2013: Triwulan IV 2012 Triwulan I 2013 Uraian Satuan Oktober November Desember Januari Pebruari Maret a. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) b. Banyaknya hari kerja c. Rata-rata jam kerja per hari (1) (2) Orang Hari Jam Bulan kegiatan: bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari. Pekerja: semua orang (tanpa memperhatikan usia) yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha. Khusus usaha musiman rincian pekerja harus terisi minimal satu orang. Hari kerja: hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam. 2. Banyaknya pekerja (termasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar menurut jenis pekerja pada bulan terakhir produksi Triwulan I 2013 Pekerja Dibayar Pekerja Tidak Dibayar Jumlah Jenis Pekerja Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Kol. (2) s.d. (5) a. Pekerja produksi b. Pekerja lainnya 3. Nilai balas jasa pekerja dibayar (termasuk pengusaha yang dibayar) menurut jenis kelamin pada bulan terakhir produksi Triwulan I 2013 a. Laki-laki b. Perempuan (1) c. Jumlah (Rincian a + Rincian b ) Pekerja Dibayar (1) Nilai Balas Jasa (Rp) c. Jumlah ( Rincian a + Rincian b ) (2) 2 (2) (3) (3) (4) (5) (6) Jam kerja: jangka waktu yang dinyatakan dalam satuan jam, digunakan untuk bekerja/melakukan kegiatan usaha (tidak termasuk jam istirahat resmi), dimulai dari menyiapkan pekerjaan sampai selesai (tutup). Jam kerja sehari maksimum 24 jam dan minimum 1 jam. Rata-rata jam kerja per hari: jumlah jam kerja kegiatan perusahaan/usaha selama sebulan dibagi banyaknya hari kerja dalam bulan tsb. (4) (5) (7) (6) (8) 78 Pedoman PENCACAH VIMK13

84 BLOK IV: TOTAL BIAYA/PENGELUARAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN I 2013 Uraian 1. Pemakaian jenis bahan baku dan bahan penolong (urutkan dari nilai terbesar) (1) a.... TEPUNG b.... GULA c.... KELAPA d.... e.... f.... g.... h. Lainnya (Total nilai pengeluaran selain rincian a s/d g) 2. Pemakaian pelumas dan bahan bakar a. Pelumas b. Bensin c. Solar d. Minyak Tanah e. Gas Kota f. Elpiji g. Batu Bara/Briket h. Kayu Bakar i. Arang j. Bahan Bakar Lainnya 3. Pemakaian listrik 4. Pemakaian air (yang bernilai ekonomis) 5. Alat tulis dan keperluan kantor 6. Bunga atas pinjaman 7. Angkutan/pengiriman, pos dan telekomunikasi 8. Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal 9. Sewa mesin, alat perlengkapan, kendaraan, bangunan/konstruksi, dan barang modal lainnya 10. Sewa tanah untuk usaha *) 11. Jasa industri yang dikerjakan pihak lain 12. Pajak tak langsung Termasuk: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan, bea masuk dan cukai, pajak ekspor, pajak impor, pajak penjualan, pajak hiburan, dan retribusi. 13. Jasa yang dikerjakan oleh pihak lain Termasuk: jasa akuntan/konsultan, promosi/iklan, perakitan/instalasi piranti keras dan lunak/analisis dan pemrograman, pelatihan, asuransi, dan sejenisnya. 14. Lainnya Pengemas/pembungkus, pembelian peralatan penunjang kegiatan proses produksi yang umur pemakaiannya kurang dari setahun (misal: pengki, ayakan/saringan, pikulan dan sejenisnya), dsb. 15. Jumlah (Rincian 1 s.d Rincian 14) Satuan Standar (2) Liter Liter Liter Liter M3 Kg Kg Banyaknya (3) Nilai (Rp) (4) Jika pengeluaran dalam setahun seperti: sewa rumah, pajak kendaraan, dll, maka nilai untuk Triwulan I 2013 adalah pengeluaran satu tahun dibagi 4 *) Tempat usaha milik sendiri harus dinilai atas dasar harga pasar/setempat (imputasi) 3 KG KG BUAH KWh M Pedoman PENCACAH VIMK13 79

85 BLOK V: PRODUKSI DAN PENDAPATAN PERUSAHAAN/USAHA PADA TRIWULAN IV 2012 DAN TRIWULAN I Nilai produksi bukan makloon (Nilai produksi dari barang yang dihasilkan termasuk barang setengah jadi) Jenis barang yang dihasilkan (Urutkan dari nilai terbesar) KBLI 5 - Digit Uraian Satuan Standar TrIwulan IV 2012 (Oktober Desember) Triwulan I 2013 (Januari Maret ) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Banyaknya... BUAH a.... ROTI Nilai Rp Harga Satuan Rp Banyaknya... b Nilai Rp. Harga Satuan Rp. Banyaknya... c Nilai Rp. Harga Satuan Rp. d. Lainnya Nilai Rp. e. Jumlah Rincian a s.d. Rincian d Nilai Rp. 2. Pendapatan dari jasa industri (makloon) Banyaknya... a Nilai Rp. Harga Satuan Rp. Banyaknya... b Nilai Rp. Harga Satuan Rp. c. Jumlah Rincian a s.d. b Nilai Rp. 3. Pendapatan lainnya (termasuk pendapatan imputasi) Nilai Rp. 4. Jumlah (Rincian 1.e + Rincian 2.c + Rincian 3) Nilai Rp Pedoman PENCACAH VIMK13

86 1. Nilai harta BLOK VI: NILAI HARTA YANG DIMILIKI PERUSAHAAN/USAHA DAN SUMBER MODAL PADA TRIWULAN I 2013 Harta: kekayaan yang berasal dari milik sendiri, hibah dan digunakan dalam suatu proses produksi sebagai suatu usaha ekonomi. Uraian Nilai (Rp) (1) (2) a. Harta lancar. Harta lancar meliputi seluruh uang tunai, piutang usaha, barang-barang produksi/bahan baku/ penolong yang tersedia. Pada umumnya mempunyai umur pemakaian kurang dari setahun. 1. Uang tunai (termasuk piutang usaha) 2. Persediaan barang-barang untuk kegiatan usaha b. Harta tetap (dinilai berdasarkan harga pasar yang berlaku pada bulan Maret 2013). Harta tetap: peralatan dan perlengkapan usaha seperti mesin, kendaraan, tanah, bangunan, meja, kursi, lemari, dan sebagainya yang pada umumnya mempunyai umur pemakaian lebih dari setahun. 1. Tanah 2. Bangunan/gedung 3. Mesin dan perlengkapan 4. Kendaraan 5. Lainnya c. Jumlah (Rincian a + Rincian b) Sumber modal: Milik sendiri (termasuk hibah/transfer) : 75 % jika 100% langsung ke Rincian Pihak lain : 25 % Sumber modal dari pihak lain berasal dari: a. Pinjaman bank... % b. Pinjaman koperasi... % c. Pinjaman lembaga keuangan bukan bank... % d. Modal ventura... % e. Pinjaman dari perorangan... % f. Pinjaman keluarga/famili % g. Lainnya (tuliskan )... % 4. Alasan utama tidak/belum pernah meminjam dari bank (jika rincian 3.a tidak terisi): Tidak tahu prosedur - 1 Suku bunga tinggi - 4 Prosedur sulit - 2 Usulan ditolak - 5 Tidak ada agunan - 3 Tidak berminat Pedoman PENCACAH VIMK13 81

87 BLOK VII: KENDALA, DAN PROSPEK USAHA SELAMA TRIWULAN I a. Kesulitan utama yang dialami oleh perusahaan/usaha : Bahan baku Pemasaran Permodalan BBM/energi Transportasi Keterampilan pekerja Kemampuan membayar upah buruh Lainnya (tuliskan ) Tidak ada kesulitan b. Jika kesulitan utama adalah bahan baku (rincian 1.a kode 1), alasan utama adalah: Bahan baku langka - 1 Lokasi bahan baku jauh Bahan baku mahal - 2 Lainnya (tuliskan. ) Apakah perusahaan/usaha saat ini menjadi anggota koperasi? Ya - 1 Tidak Jenis pelayanan/bantuan dari koperasi yang pernah diterima: 4 Uang Bahan baku Pemasaran Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Mesin Barang modal/peralatan Lainnya (tuliskan. ) - 64 Tidak pernah a. Jenis pelayanan/bantuan yang pernah diterima selain dari koperasi: Uang Bahan baku Pemasaran Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Mesin Barang modal/peralatan Lainnya (tuliskan. ) Tidak pernah - 0 langsung ke rincian 5 b. Badan/lembaga yang pernah memberi bantuan: Instansi pemerintah Perusahaan swasta Perbankan Yayasan/LSM Lainnya (tuliskan. ) Jika tidak pernah memperoleh pelayanan/bantuan dari koperasi/selain koperasi (Rincian 3 dan atau Rincian 4.a berkode 0), alasan utama adalah: Tidak tahu prosedur - 1 Tidak tahu - 4 Proposal ditolak - 2 Lainnya (tuliskan. ) - 5 Tidak berminat Pedoman PENCACAH VIMK13

88 BLOK VII: KENDALA, DAN PROSPEK USAHA SELAMA TRIWULAN I 2013 (Lanjutan) 6. a. Jenis kemitraan yang pernah dilakukan oleh perusahaan/usaha: Uang Bahan baku Pemasaran Bimbingan/pelatihan/penyuluhan Mesin - 16 Barang modal/peralatan - 32 Lainnya (tuliskan. ) - 64 Tidak pernah - 0 langsung ke rincian 7.a b. Sebutkan tahun terakhir perusahaan/usaha menjalin kemitraan? c. Badan/lembaga yang pernah menjalin kemitraan: Instansi pemerintah Perusahaan swasta Perbankan Yayasan/LSM Lainnya (tuliskan. ) d. Apakah ada memorandum of understanding (MoU) perjanjian dalam menjalin kemitraan? Ya - 1 Tidak a. Penyelenggara bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti pekerja perusahaan/usaha (Rincian 3, Rincian 4.a dan atau Rincian 6.a kode 8 dilingkari) adalah: Sendiri - 1 Yayasan/LSM - 8 Instansi Pemerintah Perusahaan swasta Lainnya (tuliskan. ) Tidak pernah b. Jenis bimbingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti: langsung ke rincian 8 Manajerial Keterampilan/teknik produksi Pemasaran Lainnya (tuliskan. ) Persentase produk yang dihasilkan untuk kebutuhan: a. Perusahaan/Industri Lain : 50.. % 5 0 b. Pedagang/Pengepul :.. % c. Rumah Tangga : % 5 0 d. Pasar Tradisional :.. % e. Rumah Makan/Hotel :.. % f. Super Market/Swalayan :.. % g. Lainnya :.. % Persentase (dari nilai produksi) alokasi pemasaran pada triwulan ini: a. Dalam negeri 1. Dalam satu kabupaten/kota : 75.. % 2. Luar kabupaten/kota satu provinsi : 25.. % Luar provinsi :.. % b. Luar negeri/ekspor :.. % Pedoman PENCACAH VIMK13 83

89 BLOK VIII: CATATAN Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan lebih lanjut, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden, pencacah, dan pemeriksa juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian. BLOK IX: KETERANGAN RESPONDEN 1. Nama pemberi jawaban :. SLAMET 4. Tanggal pengesahan :. 15 APRIL Jabatan :. PEMILIK 3. No. Telp. / HP : Tanda tangan BLOK X: KETERANGAN PETUGAS Uraian Pencacah Pengawas (1) (2) (3) 1. Nama petugas... RUDI HERMANSYAH.... MARWAH DAUD 2. Tanggal pelaksanaan kegiatan APRIL APRIL Tanda tangan Keterangan lebih lanjut hubungi: Kepala Subdirektorat Statistik IKR, Direktorat Statistik Industri, BPS RI Jl. Dr Sutomo No. 6-8, Jakarta Telepon: (021) , , Pesawat , Fax: (021) antonm@bps.go.id 8 84 Pedoman PENCACAH VIMK13

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum v BAB PENDAHULUAN. Umum Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 25 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. BUKU 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI Halaman i iii I. PENDAHULUAN 1.1. U m u m.... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. T u j u a n... 3 1.4. Lingkup dan Cakupan... 4 1.5. Data dan Keterangan yang

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 5, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL VIMK12-S 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *) Kecamatan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 13, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDUSTRI MIKRO - 1 INDUSTRI KECIL - 2 KODE KBLI 2 digit BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS) VIMK10-S 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2010 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 4 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 4 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 4 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 17, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) VIMK11-S REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN IV ( OKTOBER - DESEMBER ) 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) (1) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-S2 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii KATA PENGANTAR Kegiatan Pengolahan data Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan (VIMK14 Triwulanan) merupakan kelanjutan dari kegiatan pengumpulan data Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan.

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 ABSTRAKSI Industri Pengolahan Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting dalam menyokong perekonomian Indonesia pada saat terjadi krisis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3)

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang Statistik. BLOK I : PENGENALAN TEMPAT (1) (2) (3) VKBP15 - SIND REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 INDUSTRI MANUFAKTUR * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok * Objek Survei Perusahaan/Usaha

Lebih terperinci

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Laporan ditulis pada: October 24, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3) REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2015 No. 54/08/64/TH XVIII, 3 Agustus 2015 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Lebih terperinci

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon:

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur No.14/02/64 Th.XIX 1 Februari BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 14/02/64/TH XIX, 1 Februari 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Triwulan IV Tahun 2015 Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 31/05/64/TA XVIII, 4 MEI 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2015 Produksi Industri

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur*) Triwulan IV Tahun 2014

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur*) Triwulan IV Tahun 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 07/02/64/XVIII, 2 Februari 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur*) Triwulan IV Tahun 2014 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Lebih terperinci

w tp :// w ht.b p w s. go.id PERKEMBANGAN INDEKS PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG 2011 2013 ISSN : 1978-9602 No. Publikasi : 05310.1306 Katalog BPS : 6102002 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...

Lebih terperinci

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks

No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks No. Nama Kolom Tipe Data Panjang Maks (1) (2) (3) (4) 1 triwulan karakter 1 2 tahun karakter 4 3 prop karakter 2 4 kab karakter 2 5 kec karakter 3 6 desa karakter 3 7 nbs karakter 4 8 nks karakter 7 9

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Triwulan III Tahun 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Triwulan III Tahun 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 72/11/64/TH XVIII, 2 November 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Triwulan III Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran (Listing) usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP : i ii KATA PENGANTAR Buku pedoman Survei Captive Power 2015 ini disusun dalam rangka memperoleh keseragaman pemahaman dalam pengisian Daftar Captive 2015. Disamping memuat petunjuk teknis yang berkaitan

Lebih terperinci

Buku 2. Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman Pencacahan

Buku 2. Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman Pencacahan Buku 2 Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman Pencacahan KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dalam melaksanakan pendataan Survei Konsumsi Bahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI

SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI R A H A S I A SKP13-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI BLOK II. RINGKASAN 1. Provinsi :.. Jumlah Bidang U r a i a

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 13/02/21/Th. VII, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012

SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012 R A H A S I A VTBH12-P KONSTRUKSI REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012 DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI BLOK I. KETERANGAN TEMPAT BLOK II. RINGKASAN 1. Provinsi :.. Jumlah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 2013, No.730 4 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA

BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 4 : PEDOMAN ENTRI DATA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2017 TAHUNAN (VIMK17-TAHUNAN) KATA PENGANTAR Data yang berkualitas diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data yang

Lebih terperinci

JASA TELEVISI BERBAYAR

JASA TELEVISI BERBAYAR V-MCTV BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 JASA TELEVISI BERBAYAR BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan /

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 K 3 Keuangan Pemerintah Desa REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DESA / NAGARI 2017 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Desa / Nagari Tahun

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk

Lebih terperinci

VKBP15 - SHPM REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM

VKBP15 - SHPM REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM VKBP15 - SHPM REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM PD - 1 PND - 2 * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok *

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I

STRUKTUR DATA VIMK11 TRIWULAN I 1 triwulan karakter 1 Triwulan I 2 tahun karakter 4 Tahun 2011 3 prop karakter 2 Provinsi 4 kab karakter 2 Kabupaten/Kota 5 kec karakter 3 Kecamatan 6 desa karakter 3 Desa/Kelurahan 7 nbs karakter 4 Nomor

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

METADATA KEGIATAN STATISTIK DASAR

METADATA KEGIATAN STATISTIK DASAR BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA Q-Metadata Dasar METADATA KEGIATAN STATISTIK DASAR Nama kegiatan:...... Tahun kegiatan Sektor kegiatan: 01. Pertanian 05. Sosial dan Kesejahteraan Rakyat 02. Industri

Lebih terperinci

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari

dengan cepat perubahan tingkat upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan pada buruh/karyawan produksi/pelaksana berstatus lebih rendah dari BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2011 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu, dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk memenuhi hal tersebut,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2017 B A D A N P U S AT S T AT I S T I K Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan DATA MENCERDASKAN BANGSA KATA PENGANTAR Survei Angkatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2011

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2011 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2011 ABSTRAKSI Indeks produksi Industri bulanan merupakan indikator ekonomi makro dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. 36/05/64/TA XIX, 2 MEI 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan I Tahun 2016 Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos :

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT. RT : RW : Kode Pos : V-TERBIT BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENERBITAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan / Nagari *)

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2016 BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. 66/08/64/TA XIX, 1 AGUSTUS 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2016 Produksi Industri

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Syariah Tahun

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2012

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2012 ABSTRAKSI Sektor industri merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, mengingat kontribusi sektor industri terhadap

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2009 ABSTRAKSI Indeks Produksi Industri Bulanan merupakan indikator ekonomi makro dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT BLOK I : PENGENALAN TEMPAT VKBP15 - SRS REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 RUMAH SAKIT * Tujuan Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok * Objek Survei Perusahaan/Usaha Rumah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN II TAHUN 2017 No. 36/08/Th.XX, 01 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN II TAHUN 2017 Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) di

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas

buruh dengan status itu merupakan mayoritas pekerja sehingga data yang dihasilkan diharpkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan mayoritas BADAN PUSAT STATISTIK Survei Upah, 2010 ABSTRAKSI Kebutuhan data yang lengkap, tepat waktu dan akurat mengenai upah buruh/pekerja bagi kalangan pengguna data semakin meningkat. Untuk itu Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU No. 09/02/14/Th. XVII, 1 Februari 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

VKBP15-L REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA

VKBP15-L REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA VKBP15-L REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015 PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA I. PENGENALAN TEMPAT II.b. REKAPITULASI USAHA PENGGUNA BAHAN POKOK 1. Provinsi

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pedagang Valuta Asing

Lebih terperinci

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013 PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TI NGKAT KEBAHAGI AAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATI STI K PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Perbankan Konvensional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 54/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404039 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 ABSTRAKSI Proses pembangunan seringkali dilakukan hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tanpa mempertimbangkan aspek

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain:

Lebih terperinci

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SKTh 2012 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No.

Lebih terperinci

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN

PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN V-SIAR BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2013 PENYIARAN DAN PEMROGRAMAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Tendensi Konsumen, 2016

Survei Tendensi Konsumen, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Tendensi Konsumen, 2016 ABSTRAKSI Informasi dini mengenai kondisi perekonomian suatu negara/wilayah sangat diperlukan oleh pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah memerlukan

Lebih terperinci