KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan untuk memperoleh data tentang unit usaha/ perusahaan beserta karakteristik usahanya, dan informasi lain terkait kepemilikan usaha (ownership), penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), dan sistem waralaba (franchise). Mengingat luas dan bervariasinya cakupan dari unit usaha dan aktivitas ekonomi yang dilakukan maka pemahaman tentang tujuan, konsep dan definisi, serta tata cara pencacahan dan pengolahan data mutlak diperlukan. Untuk itu disusun Buku Pedoman Editor, yang memuat uraian tentang tujuan, cakupan, tahapan pengolahan, serta tata cara editing coding bagi petugas editor yang perlu dipelajari secara cermat. Buku pedoman ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan kegiatan Listing SE2016 guna menghasilkan data yang akurat. Saya mengharapkan petugas editor dapat mengikuti petunjuk yang dijabarkan dalam buku ini agar dapat melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dengan baik. Atas kontribusi semua pihak dalam pelaksanaan Pengolahan Data Sensus Ekonomi 2016 ini diucapkan terima kasih. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin, M.Sc. i

2 ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...I DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... V I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Dokumen Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas Cakupan Usaha/perusahaan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE II. TAHAPAN PENGOLAHAN Mekanisme Pengelolaan Dokumen Penerimaan Dokumen (Receiving) Penyimpanan Dokumen Editing Coding III. TATA CARA EDITING DAN CODING Umum Editing Coding Dokumen SE2016-L Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P Editing Coding Dokumen SE2016-L Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P Editing Coding Dokumen SE2016-RBL Editing Coding Dokumen SE2016-KB Editing Coding Dokumen SE2016-LF IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER Aturan Dasar Penulisan Cara Pengisian SE2016-RBL Cara Pengisian SE2016-L Cara Pengisian SE2016-KB iii

4 4.5. Cara Pengisian SE2016-L LAMPIRAN iv

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching Gambar 3. Alur Pengolahan SE Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB Gambar 7. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L v

6 vi

7 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pendaftaran (listing) bangunan dan usaha/perusahaan SE2016 diharapkan menghasilkan data berkualitas. Oleh karenanya perlu dilakukan pengawasan dan pemeriksaan tahap ke dua terhadap hasil pelaksanaan pencacahan di lapangan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari dan mengantisipasi kesalahan petugas pencacah (PCL) maupun pengawas (PML) di dalam mendaftar bangunan, serta unit usaha/perusahaan dan aktivitas ekonomi yang dilakukan. Buku pedoman editing coding ini disusun sebagai panduan bagi petugas editor dan pengawas editor dalam melakukan editing dan coding dokumen hasil pencacahan petugas PCL maupun hasil pemeriksaan PML. Buku ini berisi penjelasan rinci tentang : a) tahapan pengolahan; b) tata cara editing coding; c) tata cara penulisan dokumen scanner. Dengan berpedoman pada buku panduan ini, hasil pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan diharapkan dapat menggambarkan kondisi riil perekonomian Indonesia Tujuan Secara umum, tujuan kegiatan editing coding pengolahan SE2016 adalah sejalan dengan tujuan umum dari kegiatan Listing SE2016 yang dimaksudkan untuk memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha kecuali usaha pertanian, yaitu: 1. Menerapkan pengolahan pra komputer yang benar terhadap data hasil pendataan lapangan. 2. Meneliti tingkat keakuratan hasil pendaftaran - pendataan dan pengolahan data, serta melihat efektifitas para petugas di lapangan maupun di tingkat pengolahan data. 3. Meminimalisasi terjadinya non sarmpling error, sehingga meningkatkan akurasi data dasar yang dihasilkan. 4. Memperlancar proses pengolahan data secara menyeluruh sehingga dapat dihasilkan data secara tepat waktu. Buku 9 PENDAHULUAN 1

8 1.3. Dokumen Jenis Daftar/Buku Pedoman dan Kegunaannya No Daftar / Buku Pedoman Kegunaan Digunakan Oleh (1) (2) (3) (4) 1. SE2016-L1 Pendaftaran bangunan dan unit usaha/ perusahaan, baik yang berada di luar lokasi bangunan tempat tinggal/rumah (bangunan tetap ataupun tidak tetap) maupun di dalam lokasi bangunan tempat tinggal/rumah 2. SE2016-L2 Pendataan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan PCL PCL 3. SE2016-L1.P Pemutakhiranunit usaha/ perusahaan yang tercetak pada daftar SE2016-L1.P 4. SE2016-L2.P Pemutakhiran karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan yang tercetak pada daftar SE2016-L2.P 5. Peta Blok Sensus/ Peta Subblok Sensus Sebagai acuan bagi pencacah guna mengetahui wilayah tugasnya dan menggambarkan posisi bangunan fisik/sensus dari unit usaha/perusahaan dalam suatu blok sensus/subblok sensus. 6. SE2016-RBL Rekapitulasi hasil pendaftaran dengan daftar SE2016-L1 dan hasil pemutakhiran dengan daftar SE2016-L1.P 7. SE2016-KB Rekapitulasi jumlah usaha/perusahaan (jumlah lembar SE2016-L2) PCL PCL PCL PML PML 8. Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota (Buku 1) 9. Buku Pedoman Instruktur Nasional/ Daerah (Buku 2) Pedoman pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan Pedoman pelatihan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota Innas/ Inda Buku 9 PENDAHULUAN 2

9 No Daftar / Buku Pedoman Kegunaan Digunakan Oleh (1) (2) (3) (4) 10. Buku Pedoman Koordinator Sensus Kecamatan/ Koordinator Lapangan (Buku 3) 11. Buku Pedoman Pengawasan (Buku 4) 12. Buku Pedoman Pencacah (Buku 5) Pedoman teknis dan pengelolaan dokumen di tingkat kecamatan Pedoman pengawasan dan pemeriksaan hasil pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan Pedoman pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan Koseka / Korlap PML PCL dan PML 13 Buku Saku (Buku 6) Kumpulan kasus batas dan penegasannya PCL dan PML 14 Buku Ringkasan KBLI 2015 (Buku 7) 15 Buku Pedoman Pengolahan (Buku 8) 16 Buku Pedoman Editor (Buku 9) 17 Buku Pedoman Olah Cepat (Buku 10) Pedoman pemberian kode KBLI 5 digit Pedoman pengolahan seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan kecuali SE2016-RBL Pedoman editing dan coding seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan Pedoman Pengolahan dokumen SE2016- RBL 18 SE2016-DSBS Daftar sampel blok sensus Listing SE2016 (wilayah Kabupaten Perdesaan) PCL dan PML Petugas Pengolahan BPS Provinsi Editor BPS Kab/Kota dan BPS Provinsi Petugas Pengolahan BPS Kab/ Kota PCL dan PML 19 List Frame (LF) terdiri dari : a. SE2016-LF.KAB b. SE2016-LF.KEC c. SE2016-LF.DESA d. SE2016-LF.BS Daftar Usaha/Perusahaan List Frame yaitu Usaha/ Perusahaan hasil IBR yang keterangan lokasi usahanya sampai tingkat : a. Kabupaten/kota b. Kecamatan c. Desa d. Blok sensus a. BPS Kab/ Kota b. BPS Kab/ Kota c. BPS Kab/ Kota d. PML Buku 9 PENDAHULUAN 3

10 Alur dokumen untuk pelaksanaan SE2016 dapat dilihat pada bagan berikut. Alur Dokumen BPS BPS Provinsi BPS Kab/Kota Koseka/Korlap Pengawas Pencacah SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-KB Pedoman Teknis BPS Provinsi & BPS Kab/ Kota Pedoman Innas/ Inda Pedoman Koseka/ Korlap Pedoman Pengawas Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 Pedoman Pengolah Pedoman Editor Pedoman Olah Cepat SE2016-DSBS SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-KB Pedoman Teknis BPS Provinsi & BPS Kab/ Kota Pedoman Innas/ Inda Pedoman Koseka/ Korlap Pedoman Pengawas Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 Pedoman Pengolah Pedoman Editor Pedoman Olah Cepat SE2016-DSBS Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-KB SE2016-LF.KAB SE2016-LF.KEC SE2016-LF.DESA SE2016-LF.BS Pedoman Teknis BPS Provinsi & BPS Kab/ Kota Pedoman Innas/ Inda Pedoman Koseka/ Korlap Pedoman Pengawas Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 Pedoman Editor Pedoman Olah Cepat SE2016-DSBS Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-LF.BS Pedoman Koseka/ Korlap Pedoman Pengawas Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 SE2016-DSBS Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-LF.BS Pedoman Pengawas Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 SE2016-DSBS Sketsa Peta BS/SBS SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL Pedoman Pencacah Buku Saku Buku Ringkasan KBLI2015 SE2016-DSBS Softcopy hasil pengolahan SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL Softcopy images SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-KB Ke Direktorat SIS Softcopy hasil pengolahan SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL Softcopy images SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-KB Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-LF.BS SE2016-LF.DESA SE2016-LF.KEC SE2016-LF.KAB Softcopy Peta BS/SBS SE2016-RBL Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-KB SE2016-LF.BS SE2016-DSBS Sketsa Peta BS/SBS Sketsa Peta WA SE2016-L1 SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P SE2016-RBL SE2016-KB SE2016-LF.BS SE2016-DSBS Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas Kegiatan SE2016 dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia. Pada kabupaten/kota terpilih, akan dipilih sejumlah desa konsentrasi dan nonkonsentrasi baik di daerah perkotaan (urban) maupun daerah perdesaan (rural). Selanjutnya setiap sampel desa konsentrasi dan nonkonsentrasi akan dipilih blok sensus konsentrasi dan nonkonsentrasi. Blok sensus/subblok sensus yang terpilih merupakan kawasan pertokoan, perkantoran, pemukiman biasa, dan pemukiman elit. Buku 9 PENDAHULUAN 4

11 1.5. Cakupan Usaha/perusahaan Usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016 adalah seluruh usaha/perusahaan, baik yang menggunakan tempat tetap maupun tempat tidak tetap, yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi seluruh kategori lapangan usaha di luar kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A) dan kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (kategori O). Kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi: B. Pertambangan dan penggalian; C. Industri pengolahan; D. Pengadaan listrik, gas/uap air panas, dan udara dingin; E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah; F. Konstruksi; G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor; H. Transportasi dan pergudangan; I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum; J. Informasi dan komunikasi; K. Jasa keuangan; L. Real estat; M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis; N. Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya; P. Jasa pendidikan; Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial; R. Kesenian, hiburan, dan rekreasi; kecuali kode ( perjudian dan pertaruhan) S. Kegiatan jasa lainnya; U. Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya. Buku 9 PENDAHULUAN 5

12 1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016 Untuk menjamin kelancaran kegiatan pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan dan pengolahan hasilnya, maka jadwal kegiatan listing disusun sebagai berikut : No Kegiatan Waktu 1 Persiapan Juni Rapat pembahasan finalisasi metodologi, organisasi lapangan, kuesioner, dan buku pedoman Listing SE2016 Juli - Agustus Koordinasi dengan BPS Provinsi Agustus Pengadaan ATK dan peralatan petugas Agustus - Desember Pengadaan buku pedoman dan kuesioner Listing SE2016 September Desember Finalisasi sistem pengolahan dan tabulasi Oktober Desember Penyusunan bahan ajar Listing SE2016 September Desember Workshop Intama Listing SE2016 Januari Pencetakan Buku Pedoman Pengolahan Februari Pelatihan Innas + MK Listing SE2016 Februari Pelatihan Inda + MK Listing SE2016 Maret Pelatihan petugas Listing SE2016 Maret April Printing SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P Maret April Pencacahan dan pengawasan Listing SE2016 Mei Pelatihan Innas + MK pengolahan Listing SE2016 Maret April Pelatihan petugas pengolahan hasil Listing SE2016 Maret April Pelaksanaan MK Listing SE2016 Mei Pelatihan Innas MK Listing SE2016 Juni 2016 Buku 9 PENDAHULUAN 6

13 No Kegiatan Waktu 19 Pelatihan petugas PES Listing SE2016 Juni Pelaksanaan PES Listing 2016 Juli Pengolahan SE2016-RBL di kabupaten/kota Mei Juni Tabulasi hasil SE2016-RBL Mei Juni Analisis dan diseminasi hasil SE RBL Juli Pelaksanaan matching PES Listing SE2016 Agustus Editing coding SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016- L1.P, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L2.P di BPS Kabupaten/Kota Pengolahan SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016- L1.P, SE2016-L2.P, dan SE2016-KB Mei Juni 2016 Mei Oktober Pengolahan PES Listing SE2016 September Oktober Tabulasi hasil pengolahan SE2016-L1, SE2016- L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P Rekonsiliasi hasil pengolahan SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016 November Pembahasan hasil sementara Listing SE2016 Desember Penyusunan laporan Listing SE2016 Desember Penyusunan Laporan PES Listing SE2016 Desember Berita Resmi Statistik (BRS) hasil Listing SE Januari 2017 Buku 9 PENDAHULUAN 7

14 Buku 9 PENDAHULUAN 8

15 II. TAHAPAN PENGOLAHAN Secara umum, kegiatan pengolahan data SE2016 dibedakan menjadi dua yaitu pengolahan data pra komputer dan pengolahan data dengan komputer. Kegiatan pengolahan data pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching), dan penyuntingan penyandian (editing coding). Sedangkan pengolahan data SE2016 dengan komputer terbagi menjadi dua tahap yaitu pengolahan angka sementara dan pengolahan angka final. Pengolahan angka sementara bersumber pada data hasil pengolahan dokumen SE2016-RBL, sedangkan angka final bersumber pada pengolahan data hasil pencacahan SE2016 untuk kuesioner SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016- L1.P, dan SE2016-L2.P. Pengolahan angka sementara, yang bersumber dari pengolahan dokumen SE2016-RBL, merupakan hasil rekapitulasi pendaftaran dengan menggunakan daftar SE2016-L1 dan SE2016-L1.P, dimana dilakukan pendaftaran terhadap seluruh bangunan dan unit usaha maupun perusahaan baik yang berada di luar maupun di dalam lokasi bangunan, dan dilengkapi dengan daftar unit usaha/perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya yang berupa preprinted unit usaha/perusahaan. Dengan demikian hasil pengolahan angka sementara ini dapat digunakan sebagai kontrol terhadap data SE2016 Lengkap untuk setiap area pencacahan (BS) dan benar-benar merupakan cerminan dari data unit usaha/perusahaan dalam SE2016-L2. Pengolahan daftar SE2016-RBL dilakukan dengan menggunakan program data capture di BPS Kabupaten/Kota. Pengolahan angka final, yang bersumber dari pengolahan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016.L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P, merupakan hasil pendataan pendaftaran bangunan dan unit usaha/perusahaan dan di lengkapi dengan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan di seluruh wilayah Indonesia. Pengolahan angka final ini dilakukan di BPS Provinsi, dimana pengolahan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 dilakukan dengan menggunakan data capture, sedangkan untuk pengolahan angka final yang bersumber dari dokumen SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P dilakukan dengan menggunakan data entri. Seluruh Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 9

16 kegiatan pengolahan data dengan komputer ini mengunakan suatu aplikasi yang berbasis client server dan dilengkapi dengan proses validasi interaktif dalam kegiatan entri data. Pengolahan pra komputer dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka proses editing coding dokumen dilakukan sedekat mungkin dengan lapangan, sehingga mempermudah proses revisit lapangan apabila terdapat keragu-raguan dalam pengisian dokumen. Denga demikian, editing coding dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1/L1.P dan SE2016- L2/L2.P dilakukan di BPS Kabupaten/Kota Mekanisme Pengelolaan Dokumen Sebelum melakukan kegiatan pengolahan data dan editing coding, perlu dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan diatur cara penyimpanannya ketika dokumen hasil pencacahan telah diterima di BPS Kabupaten/Kota maupun di BPS Provinsi. Dalam pencacahan SE2016 ini, dokumen hasil pencacahan petugas pencacah diurutkan dan dikelompokkan dengan susunan tertentu sedemikian hingga dapat mempermudah pengelolaan dokumen untuk tahapan berikutnya. Pengawas (PML) dalam hal ini telah melakukan pengelompokkan dokumen/batching terhadap dokumen yang diperiksa. Setelah diperiksa, dokumen dikelompokkan dalam 1 boks dengan satuan desa. Dokumen dalam 1 boks dapat berisi 1 s.d. 6 Blok sensus. Apabila dalam 1 desa terdapat Blok Sensus dengan muatan melebihi kapasitas boks, maka dapat menggunakan boks tambahan dengan menuliskan jumlah boks. pada sudut kanan atas. Tata cara penyusunan dokumen dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini : Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 10

17 Susunan 1 set hasil Pencacahan untuk Setiap BS (unit usaha/perusahaan ke-1 s.d. usaha/perusahaan ke-n) Sketsa Peta BS/SBS SE2016-RBL SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN 2.. SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN n SE2016-L1.P SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN 2.. SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN n Apabila kapasitas boks masih memungkinkan untuk diisi, maka lanjutkan ke BS berikutnya dengan susunan yang sama dengan tata cara diatas. Perlu diperhatikan bahwa satuan batching ini dalam desa, sehingga apabila kapasitas boks masing memungkinkan untuk diisi tetapi berbeda identitas desa, maka harus diisikan ke boks yang berbeda. Kemudian, apabila dalam 1 BS terdapat jumlah dokumen yang melebihi kapasitas boks, maka dapat di dimasukkan ke boks lainnya dengan memberi identitas pada boks lanjutan tersebut mengenai jumlah boks tambahan. Penulisannya dapat di lihat pada ilustrasi berikut : Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 11

18 Boks 1 Boks 2 Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching Setelah dokumen-dokumen tersebut telah selesai di kelompokkan, maka selanjutnya dokumen dikirim ke BPS Kabupaten/Kota. Pengiriman dokumen hasil pencacahan oleh petugas digunakan untuk proses lanjutan dari setiap BS. Dokumen yang telah dikirim, selanjutnya di terima oleh petugas penerimaan dokumen dan dilanjutkan ke proses selanjutnya sampai dengan editing coding. Dokumen yang telah di lakukan editing coding, kemudian disusun kembali dalam susunan yang sedikit berbeda dengan susunan pada waktu dokumen dari pencacahan. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan proses pengolahan dengan komputer untuk beberapa jenis dokumen tersebut. Sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL diolah dengan scanner di seksi IPDS BPS kabupaten/kota, SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2 diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data capture, sedangkan SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data entry. Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 12

19 Tata cara penyusunan dokumen setelah di edit, adalah sebagai berikut : 1. Sketsa Peta BS/SBS dan SE2016-RBL dipisahkan dari kelompok BS nya dan dikelompokkan dalam satuan desa dalam 1 kabupaten/kota 2. Dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P disusun kembali dalam boks dengan susunan sebagai berikut : SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN 2.. SE2016-L2...USAHA/PERUSAHAAN n SE2016-L1.P SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN 1 SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN 2.. SE2016-L2.P...USAHA/PERUSAHAAN n 3. Penempatan dalam boks dilakukan sama seperti aturan penempatan pada dokumen dari pencacahan, yaitu dikelompokkan dalam satuan desa. Adapun mekanisme pengelolaan dokumen yang menggambarkan pengolahan dokumen SE2016 secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar berikut: Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 13

20 Lapangan BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS Sketsa Peta WB SE2016-RBL SE2016-L1 SE2016-KB SE2016-L2 SE2016-L1.P SE2016-L2.P TU Receiving Batching Pengelompokan Dokumen Sketsa Peta WB SE2016-RBL, SM: Editing Coding Pengelompokan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016- L2,SE2016-L1.P, SE2016-L2.P Penerimaan Dokumen ST2013-L & ST2013-KB Document Review T Batching Clear? Y KTM Server 2 Scan KTM Server 1 KTM Correction & KTM Val Kompilasi data Database SE2016 Kirim ke Seksi IPDS Kirim ke BPS Prov Staging Release Pemeriksaan Scan SE2016- RBL In House Validation Clean? T Update Data Konfirmasi ke SM Validasi Data/ Completion DB SE2016 -RBL Y Evaluasi Tabel-Tabel Pokok Upload File Wajar? T Y Create File Kirim Gambar 3. Alur Pengolahan SE2016 Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 14

21 2.2. Penerimaan Dokumen (Receiving) Kegiatan penerimaan dokumen merupakan proses menerima, memeriksa kelengkapan dokumen sketsa peta BS/SBS, SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P hasil pencacahan yang dilakukan di Kabupaten/Kota oleh sub bagian Tata Usaha dan atau KSK wilayah sample dari setiap BS. Unit kerja di BPS Kabupaten/Kota yang melaksanakan penerimaan dokumen adalah petugas yang ditunjuk untuk pengolahan data. Tugas penerima dokumen adalah sebagai berikut : 1. Mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar Blok Sensus dan sekaligus mencatat kelengkapan dokumen yang diterima. Identitas dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan dokumen SE2016-L2.P adalah : a. Nama dan Kode provinsi, b. Nama dan Kode Kabupaten/kota, c. Nama dan Kode Kecamatan, d. Nama dan Kode Kelurahan/desa, e. Nomor Blok Sensus dan f. Nomor Subblok Sensus (jika ada). Apabila petugas menemukan perbedaan identitas antar dokumen tersebut, maka petugas harus menanyakannya kepada PML mengenai identitas dokumen tersebut ; 2. Menghitung dan mencatat jenis dan dokumen yang diterima. Apabila petugas penerima dokumen menemukan perbedaan antara jumlah dokumen yang diterima dengan yang tertera pada surat pengantar, maka petugas harus segera melapor ke PML agar PML dapat meneliti dan memutuskan jumlah mana yang benar. Hal ini harus tercatat pada laporan periodik pra komputer (Formulir LP-Prakom). Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 15

22 3. Mencocokkan isian dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2, serta Rincian 202 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harus segera konfirmasi ke PML. 4. Mencocokkan isian dokumen SE2016-L1 (penjumlahan Blok III Rincian Rincian 304 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2. Bila ada perbedaan harus segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PML untuk memutuskan jumlah mana yang benar; 5. Mencocokkan isian dokumen penjumlahan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303 (jumlah usaha rumah tangga) dan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304 (Jumlah usaha/perusahaan yang ditemukan) dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harap segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PCL atau Pengawas untuk memutuskan jumlah mana yang benar; 6. Melakukan entri data penerimaan dokumen pada aplikasi SIPMEN SE Mencetak formulir tanda terima dari Koseka ke Subbag TU BPS Kab/Kota melalui aplikasi SIPMEN SE Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik (Formulir LP-Prakom) Penyimpanan Dokumen Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing coding dan perekaman data serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula. Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut : 1. Menerima dokumen yang telah di-batch dan diterima oleh petugas receiving; 2. Memberikan nomor identitas boks pada sisi tinggi boks di bagian bawah dengan ketentuan : pp.kk.ccc.ddd.nbs.xxx Contoh : Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 16

23 3. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah diambil dan dikembalikan ke tempat semula; 4. Mencetak tanda terima dokumen dari subbag TU BPS Kab/Kota ke seksi Distribusi selaku penanggung jawab editing coding melalui aplikasi SIPMEN SE Memberikan dokumen kepada seksi distribusi; 6. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari seksi distribusi Editing Coding Editing dan coding merupakan proses pemeriksaan, pembetulan isian apabila terjadi kesalahan dan pemberian kode pada dokumen hasil pencacahan lapangan. Beberapa dokumen SE2016 diolah dengan menggunakan scanner, sehingga semua lembar/dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-KB, dan SE2016-L2 harus senantiasa terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah ditentukan. Pelaksanaan editing coding merupakan tanggung jawab dari seksi distribusi BPS kab/kota, sehingga alur dokumen dari dan ke editor diatur oleh seksi distribusi yang dalam hal ini juga berperan sebagai pengawas editing. Adapun tugas pengawas editing adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti pelatihan editing coding; 2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan; 3. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke editor melalui aplikasi SIPMEN SE2016; 4. Mengawasi pelaksanaan editing coding di BSP kab/kota dan membantu editor dalam membantu editor apabila ada permasalahan terkait isian dokumen; 5. Menerima kembali dokumen dari editor; 6. Menyerahkan sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL ke seksi IPDS BPS Kab/Kota untuk dilakukan pengolahan; 7. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke subbag TU melalui aplikasi SIPMEN SE2016; Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 17

24 8. Mengirimkan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P ke petuga penyimpanan (subbag TU) untuk dikirim ke BPS Provinsi; 9. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik (Formulir LP-Prakom). Sedangkan tugas editor adalah sebagai berikut : 1. Mengikuti pelatihan Editing dan Coding; 2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan; 3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan dokumen, jumlah dokumen SE2016- L2 harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201. Serta jumlah SE2016-L2.P harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian Memeriksa kesesuaian jumlah dokumen SE2016-L2 dan SE2016-L2.P dalam setiap blok sensus dengan jumlah usaha dalam SE2016-L1 dan preprinted SE2016-L1.P dengan ketentuan yang telah diatur pada subbab 3.4 Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ; 5. Melakukan editing dan coding terhadap isian dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P sesuai dengan pedoman yang ditentukan; 6. Menyerahkan dokumen yang telah di editing coding kepada pengawas editing. 7. Membuat laporan perkembangan editing dan coding secara periodik. Hasil editing coding sangat mempengaruhi kualitas data dan proses pengolahan selanjutnya. Berbagai informasi yang dirasa meragukan seharusnya sudah dapat dideteksi sejak dilakukan editing coding, sehingga akan memperlancar kegiatan pengolahan selanjutnya. Untuk itu diperlukan petugas editing coding (editor) yang bertanggung jawab dan mengerti tentang konsep-konsep yang digunakan dalam Sensus Ekonomi ini. Buku 9 TAHAPAN PENGOLAHAN 18

25 III. TATA CARA EDITING DAN CODING 3.1. Umum Editing coding merupakan proses memeriksa dan membetulkan penulisan yang salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan memperhatikan kaidah-kaidah editing/coding (penyuntingan/penyandian) yang telah ditetapkan. Editing coding yang dibahas pada bab ini meliputi editing coding untuk setiap isian pada dokumen yang dikumpulkan dari kegiatan lapangan SE2016, yaitu : SE2016-RBL, SE2016-L1, SE106-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P,dan SE2016-L2.P. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas editing coding adalah : 1. Periksa jumlah dokumen yang digunakan dalam kegiatan listing, jumlah setiap jenis dokumen harus sesuai dengan jumlah unit usaha/perusahaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL. 2. Seluruh tulisan pada dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1 dan SE2016.L2 harus menggunakan huruf KAPITAL, jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi. Penulisan dengan menggunakan pencil 2B 3. Untuk isian marking, pastikan marking sesuai dengan tempat yang disediakan (hitamkan penuh sesuai bulatan) 4. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada Pengawas Editing. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka pengawas editing harus menanyakan kepada PML dan PCL untuk dapat dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. 5. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, dan SE2016-L2 menggunakan sistem scanner, sehingga pengawas harus memastikan bahwa semua lembar SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 tetap bersih, rapi, dan penulisan telah menggunakan kaidah yang ditentukan 6. Pemeriksaan dokumen harus dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pemeriksaan dokumen SE2016-L1, kemudian dilanjutkan dokumen SE2016-L2, dari nomor urut usaha/perusahaan pertama sampai dengan nomor urut terakhir dalam setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2 harus sama dengan Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 19

26 isian SE2016-KB Blok II Rincian 201. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan pada dokumen SE2016-L1.P dokumen dan SE2016-L2.P, dari nomor urut usaha/perusahaan terkecil sampai dengan nomor urut rumah tangga terakhir dalam setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2.P harus sama dengan isian SE2016-KB Blok II Rincian 202. Setelah dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P dilakukan editing dan coding, selanjutnya dilakukan editing dan coding pada SE2016-RBL. 7. Petugas harus memeriksa apakah isian jawaban suatu pertanyaan benar dan konsisten dengan isian jawaban pertanyaan lain maupun antar dokumen yang berkaitan. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian, maka isian yang salah harus diperbaiki. Cara memperbaiki tergantung pada jenis dokumen: 8. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, dan SE2016-L2 dengan cara menghapus isian yang salah dan menuliskan isian yang benar. 9. Dokumen SE2016-L1.P dan SE2016.L2.P diperbaiki dengan cara mencoret isian yang salah dan menuliskan isian yang benar 10. Pemeriksaan kesesuaian antar dokumen mencakup isian dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P dengan SE2016-RBL. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, maka lakukan perbaikan dengan berpedoman pada dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P yang sudah diedit dan dicoding. Begitu pula pemeriksaan kesesuaian antara dokumen SE2016-L2 dengan SE2016-KB dengan dokumen SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P 11. Setelah selesai di-edit, dokumen harus diurutkan kembali. Urutan per Blok adalah : dokumen SE2016-L1, dokumen SE2016-KB, dokumen SE2016-L2 (urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha terakhir). Dilanjutkan dengan dokumen SE2016-L1.P, dokumen SE2016-L2.P (urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha terakhir). Satu set dokumen ini diurutkan menurut wilayah dari blok sensus terkecil hingga blok sensus terakhir. 12. Karena pengolahan SE2016-RBL dilakukan di BPS Kabupaten/Kota, maka dokumen SE2016-RBL yang sudah diedit dan dicoding dipisahkan dari dokumen lain di subblok/blok sensus tersebut. Selanjutnya dilakukan batching tersendiri dengan Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 20

27 menggabungkan seluruh dokumen SE2016-RBL dari seluruh subblok dan blok sensus. 13. Peta Blok Sensus dan Subblok Sensus dilakukan scan di BPS Kab/Kota, dan file hasil scan selanjutnya menjadi dokumen yang harus disertakan dalam pengiriman dokumen ke BPS Provinsi. 14. Untuk perlakuan Manual Cek (MC) petugas harus meneliti seluruh isian dokumen secara utuh. Apabila terjadi keragu-raguan harus ditanyakan kepada PML dan PCL atau melakukan kunjungan ke lapangan (revisit) Editing Coding Dokumen SE2016-L1 Secara umum, editing coding terhadap dokumen SE2016-L1/L1.P dilakukan pada setiap karakteristik pada baris per baris. Untuk dokumen SE2016-L1/ L1.P, periksa apakah jumlah halaman yang terisi pada sudut kanan atas pada halaman 1 sama dengan jumlah halaman Blok V yang terisi. Jika tidak sama maka isikan pada sudut kanan sesuai dengan jumlah halaman Blok V yang terisi. Contoh : sudut kanan atas tertulis jumlah halaman Blok V : 6, maka halaman pertama Blok V tertulis halaman 1 dari 6 halaman, dst Blok I : PENGENALAN TEMPAT Pemeriksaan Rincian 101 s.d 106 Periksa apakah isian rincian 101 s/d 106 sudah sesuai dengan yang tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus. Periksa juga kebenaran penulisan kode Rincian 101 s/d 106 pada kotak di kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada daftar blok sensus/ sub blok sensus. Jika masih salah/tidak sesuai, sesuaikan seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus. Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus (SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : NBS : 028 B NSBS : 125 Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut : Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 21

28 Pemeriksaan Rincian 107 Periksa apakah isian Rincian 107 sudah sesuai dengan nomor kode sampel dari nomor kode sampel yang ada di SE2016-DSBS. Pemeriksaan Rincian 108 Periksa apakah isian Rincian 108 sudah sesuai dengan nomor dan nama SLS yang ada pada peta blok sensus/ subblok sensus. Pemeriksaan Rincian 109 Periksa apakah Rincian 109 berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok sensus/subblok sensus berisi kode yang sama. Blok II : KETERANGAN PETUGAS R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian. R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi, isian rincian ini untuk kolom (2) dan (3), yaitu tanggal mulai dan tanggal akhir pencacahan dan pengawasan. R.205 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/pemeriksa. Tanda tangan tidak boleh melebihi kotak yang disediakan, jika terpaksa lebih diharuskan lebih ke bawah (tidak boleh menabrak rincian tanggal). Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Pemeriksaan Penulisan Tengah Atas Periksa isian identitas masing-masing halaman. Untuk halaman ganjil, periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus, atau nomor sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I (Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d Jika tidak sama, tanyakan kepada pengawas untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang tercecer/terpisah. Pemeriksaan Penulisan Halaman dari Halaman : Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang saling berhubungan (kolom 1 s.d 10), periksa apakah seluruh lembar atau halaman satu Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 22

29 set dokumen SE2016-L1 tersebut sudah lengkap. Perhatikan juga penulisan sudah mengikuti aturan seperti yang tertuang dalam Buku Pedoman Pencacahan (Buku 5). Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1 periksa : 1. Apakah yang tertulis pada Halaman dari halaman (khusus angka di bagian depan) dari lembar pertama sampai lembar terakhir berurut dari nomor 1 s.d. nomor terakhir. 2. Pada lembar terakhir apakah angka pada bagian depan sudah sama dengan angka pada bagian belakang. 3. Jika angka pada bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir ada yang tidak berurut, atau pada halaman terakhir ternyata angka di bagian depan tidak sama dengan angka di bagian belakang, maka tanyakan pada pencacah apakah terjadi kesalahan dalam penulisan atau karena ada lembar yang tercecer atau hilang. 4. Apabila ada lembar yang hilang, maka pencacah diminta untuk melakukan pencacahn ulang, khusus untuk unit usaha/perusahaan dari lembar yang hilang tersebut. Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Kolom : Pemeriksaan Kolom (1) s.d Kolom (3) Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik, dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P Pastikan penulisan Nomor Segmen pada Kolom (1) sudah sesuai dengan Peta Blok Sensus Periksa apakah nomor urut terakhir pada Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus pada dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P sudah sama dengan nomor terakhir pada penggambaran bangunan sensus yang ada pada sketsa peta Blok Sensus/Subblok Sensus Penomoran bisa tidak berurutan tetapi tidak boleh ada nomor yang ganda. Apabila ada rumah tangga yang saat pencacahan belum dapat diperoleh informasi Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 23

30 banyaknya usaha secara lengkap, maka bisa diberikan satu baris kosong untuk penomoran usaha lainnya pada saat kunjungan ulang. Penomoran diisikan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing usaha/perusahaan. Sehingga memungkinkan penomoran yang lompat (tidak urut) menyambung dari Daftar SE2016-L1 ke Daftar SE2016-L1.P Pemeriksaan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus Periksa apakah salah satu kode penggunaan bangunan sensus (1 s.d 5) sudah dihitamkan (marking). Rincian ini harus terisi salah satu kode. Kolom (1) s.d Kolom (4) harus terisi Pemeriksaan Kolom (5) nomor urut rumah tangga Periksa apakah nomor urut rumahtangga dimulai dari nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/subblok sensus, sesuai dengan banyaknya KRT di Kolom (6). Kolom 5 s.d 7 ada isian jika Kolom (4) berkode 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal). Jika Kolom (4) isi kode 2 atau 3 dan KRT memiliki lebih dari 1 usaha, maka pada isian usaha ke n+1, periksa apakah isian pada Kolom (1) s.d. (5) sudah terisi. Jika tidak, maka isikan sesuai dengan isian Kolom (1) s.d. (5) pada baris sebelumnya (pada rumah tangga yang sama). Apabila tidak ada usaha dalam 1 baris pada Blok V, maka periksa semua isian dari Kolom (1) s.d. Kolom (10) harus kosong. Pemeriksaan Kolom (6) nama kepala rumah tangga Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah dituliskan nama KRT-nya. Pemeriksaan Kolom (7) jumlah usaha rumah tangga Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah dituliskan jumlah usaha rumahtangganya. Setiap rumahtangga jumlah usahanya bisa lebih dari 1 (satu). Jika lebih dari satu maka tuliskan pada masing-masing baris. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 24

31 Periksa jika Kolom (7) kosong/tidak terisi atau 0, maka STOP, dan Kolom (8) s.d Kolom (10) tidak ada isian. Periksa konsistensi isian Kolom (4) dan Kolom (7). Periksa apakah sudah sesuai dengan kondisi dibawah ini: Kolom (4) Kolom (7) Kode 1 di arsir Blank Kode 2 atau Kode 3 diarsir Kode 4 atau 5 di arsir Blank, 0, atau ISI 1 s.d. n Blank Jika isian tidak sesuai maka lakukan perbaikan dengan memperhatikan isian pada kolom-kolom yang lain. Pemeriksaan Kolom (8) nomor urut usaha/perusahaan Periksa apakah nomor urut usaha/perusahaan dimulai dari nomor urut 1 sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sublok sensus. Periksa juga apakah ada nomor yang ganda Kolom (8) ada isian apabila : Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus berkode 1 (tempat usaha) Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal) dan kolom (7) jumlah usaha rumahtangga minimal terisi 1 Pemeriksaan Kolom (9) nama usaha/ perusahaan/ pemilik usaha/ bangunan Cermati apakah penulisan nama usaha sudah mengikuti kaidah yang benar. Jika Kolom (9) isi, maka pastikan bahwa isian tidak boleh sama dengan isian Kolom (9) pada baris lainnya. Jika ada isian Kolom (9) yang sama, maka tambahkan nama pemilik usaha/krt dibelakangnya. Contoh : Kolom (6) Kolom (9) Di edit sesuai dengan nama isian Kolom (6) menjadi seperti contoh berikut : Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 25

32 Periksa jika kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3 maka pengisian langsung lanjut ke Kolom (10) Periksa jika Kolom (4) berkode 1, maka lanjut ke daftar SE2016-L2 Periksa jika Kolom (4) berkode 4 atau 5, maka STOP dan Kolom (10) tidak ada isian Pemeriksaan isian Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga Periksa apakah salah satu kode lokasi tempat usaha rumahtangga (1 s.d 4) sudah dihitamkan (marking) Kolom (10) ada yang dihitamkan jika Kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3 Pemeriksaan penjumlahan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada baris A Jumlah Halaman ini, Baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan. Pemeriksaan penjumlahan Kolom (7) jumlah usaha rumahtangga Periksa penjumlahan usaha rumahtangga pada baris A Jumlah Halaman Ini, baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan Pemeriksaan penjumlahan Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga. Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada baris A Jumlah Halaman ini, baris B Jumlah kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 26

33 Blok III : REKAPITULASI Pemeriksaan terhadap isian pada Blok III dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap isian pada Blok V. 1. Periksa isian Rincian 301, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [4] kode 1 halaman terakhir. 2. Periksa isian Rincian 302, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [5] nomor urut terbesar. 3. Periksa isian Rincian 303, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [7] halaman terakhir atau (R 303 = R R R R 308) 4. Periksa isian Rincian 304, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [8] nomor urut terbesar atau (R 304 R R 303) 5. Periksa isian Rincian 305, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] Kode 1 halaman terakhir. 6. Periksa isian Rincian 306, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 2 halaman terakhir 7. Periksa isian Rincian 307, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 3 halaman terakhir 8. Periksa isian Rincian 308, sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 4 halaman terakhir Blok IV : CATATAN Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian kuesioner. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 27

34 3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P Pemeriksaan secara umum 1. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital kecuali alamat, , dan homepage/website. Jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi 2. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada PCL dan lakukan perbaikan sebagaimana mestinya. 3. Perbaikan data tercetak pada Daftar SE2016-L1.P 4. Berbeda dengan SE2016-L1 dan SE2016.L2, pengolahan dokumen SE2016-L1.P menggunakan sistem entri sehingga PCL diijinkan mencoret isian pre-printed dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan. Pemeriksaan Isian Kanan Atas (penomoran Halaman Blok V) Isian jumlah halaman Blok V SE2016-L1.P pada sudut kanan atas halaman pertama Daftar SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa jumlah halaman Blok V harus sama dengan jumlah halaman Blok V yang tertera pada sudut kanan atas halaman pertama Daftar SE2016-L1.P. jika ada halaman Blok V yang hilang, tanyakan kepada PCL dan lengkapi. Contoh : sudut kanan atas tertulis Jumlah halaman Blok V : 6, maka pastikan jumlah halaman Blok V yang dilampirkan sebanyak 6 halaman. Blok I : PENGENALAN TEMPAT 1. Rincian 101 (Provinsi) s.d 105 (Nomor Blok Sensus) sudah tercetak (preprinted) 2. Periksa apakah isian Kolom (2) Rincian 101 s.d 105 sudah sesuai dengan yang tertera pada peta daftar SE2016-L1.P. periksa juga kebenaran penulisan kode dari Rincian 101 s.d 105 pada kotak Kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada daftar SE2016-L1.P 3. Untuk Rincian 102 dan 104, periksa apakah sudah dicoret yang tidak sesuai (misal Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota). Jika masih salah/tidak sesuai, perbaiki seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus. 4. Rincian 106 Nomor Sub Blok Sensus diisikan khusus untuk blok sensusyang tergolong sebagai blok sensus konsentrasi Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 28

35 5. Pastikan PCL hanya mencacah usaha/perusahaan pre-printed yang berlokasi di sub blok sensus wilayah tugasnya meskipun daftar usaha/perusahaan yang berlokasi pada level blok sensus. 6. Periksa usaha/perusahaan yang berlokasi di luar sub blok sensus wilayah tugas PCL diberi kode 4 (tidak ditemukan) pada Blok V Kolom (7) kode status usaha/perusahaan untuk menghindari duplikasi. 7. Rincian 108 (nomor dan Nama SLS) dan 109 (Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus) 8. Perhatikan apakah Rincian 108 Nomor dan Nama SLS terisi sesuai dengan isian di Blok V Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan. Jika tidak sesuai atau ada perubahan, perbaiki sesuai kondisi lapangan. 9. Untuk Rincian 109 Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus/ Sub Blok Sensus, periksa apakah Kolom (3) berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok sensus/sub blok sensus konsisten berisi kode yang sama. Blok II : KETERANGAN PETUGAS 1. Isian R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian 2. Isian R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian. 3. Isian R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi. 4. Isian R.204 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/ pemeriksa. Blok III : REKAPITULASI 1. Periksa isian Rincian 301, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (8) kode 1 halaman terakhir 2. Periksa isian Rincian 303, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (8) penjumlahan kode 2 dan kode 3 halaman terakhir 3. Periksa isian Rincian 304, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Kolom (9) nomor urut terbesar halaman terakhir Pastikan nomor urut terakhir sama dengan penjumlahan kode 1 + kode 2 + kode 3 pada Blok V Baris C Kolom (8) halaman terakhir Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 29

36 4. Periksa isian Rincian 309, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V Baris C Kolom (7) Kode 3 halaman terakhir 5. Periksa isian Rincian 310, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok V baris C Kolom (7) Kode 4 halaman terakhir Blok IV : CATATAN Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan, tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian kuesioner. Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Pemeriksaan Isian Tengah Atas Isian kode wilayah pada bagian tengah atas Blok V SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan. Nomor blok sensus, dan/atau sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I (Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d 106 khususnya bila ada perbaikan pada Blok I. Pemeriksaan Halaman dari halaman : Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang saling berhubungan (kolom 1 s.d 9), periksa apakah seluruh lembar atau halaman satu set dokumen SE2016-L1.P tersebut lengkap. Isian nomor halaman pada bagian kanan atas blok V SE2016-L1.P sudah tercetak. Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1 periksa apakah yang tertulis pada Halaman dari halaman (khusus angka di bagian depan) dari halaman pertama sampai halaman terakhir berurut dari nomor 1 s.d nomor terakhir. Jika angka pada bagian depan dari halaman pertama hingga halaman terakhir ada yang tidak berurut, maka tanyakan pada PCL apakah ada lembar yang tercecer atau hilang. Tidak ada penambahan halaman Blok V kosong pada Daftar SE2016-L1.P Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 30

37 Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Variabel Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik, dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P Penomoran siiskan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing (door to door) usaha/perusahaan, sehingga memungkinkan penomoran yang lompat menyambung dari Daftar SE2016-L1 (memungkinkan tidak urut pada Daftar SE2016- L1.P) Kolom (5) Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha sudah tercetak (pre-printed). Perbaikan nama perusahaan dilakukan di daftar SE2016-L2.P dan tata caranya disesuaikan dengan buku Pedoman Pencacahan (Buku 5). Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan sudah tercetak (pre-printed). Petugas tidak perlu memperbaiki isian data pada kolom ini. Perbaikan data dilakukan di daftar SE2016-L2.P Periksa Kolom (7) Kode Status Usaha, apakah kolom (7) sudah terisi tanda cek ( ) salah satu kode 1 s.d kode 4 Periksa isian Kolom (8) Kode Penggunaan Bangunan Sensus, apakah Kolom (8) sudah terisi tanda cek ( ) salah satu kode 1 s.d kode 5 Kolom (8) dan Kolom (9) terisi jika Kolom (7) berkode 1 atau 2 Periksa isian Kolom (9). Kolom (9) berisi nomor dari yang terkecil sampai terbesar. Jika Kolom (9) terisi maka usaha/perusahaan dicacah lebih lanjut dengan daftar SE2016-L2.P Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada kolom (7) baris jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar. Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada masingmasing kolom (8) baris jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 31

38 dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar. Periksa isian baris jumlah jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini (Rincian C) pada kolom (9). Baris tersebut merupakan penjumlahan kode 2 dan kode 3 yang ada pada kolom (8) Editing Coding Dokumen SE2016-L2 Pemeriksaan Secara Umum Pemeriksaan dokumen secara keseluruhan, jika terdapat hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dsb. Konfirmasikan pada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan. Pengolahan dokumen SE2016-L2 akan menggunakan scanner, sehingga petugas pengawas harus meyakinkan bahwa semua lembar SE2016-L2 terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah di tentukan Pemeriksaan Untuk Setiap Rincian Secara umum, pertanyaan pada daftar isian SE2016-L2 dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : 1. Pertanyaan Terbuka, dalam hal ini responden akan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika kosong, padahal seharusnya isi, tanyaan pada PCL 2. Pertanyaan tertutup, dalam hal ini responden akan memilih satu (kode) dari alternatif jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, dengan cara menghitamkan bulatan. Untuk pertanyaan jenis ini, responden tidak boleh menghitamkan bulatan lebih dari satu untuk setiap pertanyaan, kecuali rincian 19b. Perlu diperhatikan! Apabila dalam menghitamkan bulatan jawaban (oleh) responden ternyata tidak penuh atau tidak sempurna, maka sempurnakan bulatan jawaban tersebut. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 32

39 Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Pemeriksaan Isian Rincian 1 s.d 9 Periksa apakah penulisan pada Rincian 1 s.d 6 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1 Blok I. Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus (SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : NBS : 028 B NSBS : 125 Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut : Periksa juga apakah penulisan pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (1) s.d Kolom (3) Periksa juga, kebenaran penulisan kode pada Rincian 1 s.d 9 pada kotak sebelah kanan, apakah sudah sesuai dengan kode yang ada dalam daftar SE2016-L1. Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan Periksa apakah penulisan pada Rincian 10 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (8). Periksa apakah isian sudah urut dari nomor urut 1 s.d nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sub blok sensus. Rincian 11a s.d 11d : Nama, Alamat, Nomor Telepon, Faksimili, , Nama Pengusaha/Penanggung Jawab Unit Usaha/Perusahaan, dan Jenis Kelamin Tulisan pada rincian ini harus jelas dan tidak melebihi batas luar garis kotak pada masing-masing baris. Pastikan bahwa Isian Rincian 11a sama dengan isian pada dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom [9]. Perbaiki tulisan jika tulisan tidak terbaca dengan jelas. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan terisi (hitamkan salah satu bulatannya) Rincian 12 : Alamat/Lokasi Usaha Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 33

40 Periksa apakah Rincian 12, 12a sd. 12e (alamat/lokasi usaha) ada isian. Rincian ini harus terisi apabila usaha yang tercantum pada Rincian 11a merupakan usaha kaki lima (K5), usaha pertambangan/penggalian perorangan, dan usaha persewaan rumah/kamar (isian dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom 10, harus terisi kode 2 atau 4). Pastikan isian kode wilayah pada kotak sesuai dengan deskripsi yang dituliskan di sebelah kiri nya dan sesuai dengan master file desa (MFD) semester I Rincian 12 akan terisi jika daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (10) terisi kode 2 atau kode 4 Khusus rincian No. Blok Sensus; apabila alamat/lokasi usahanya masih dalam satu blok, maka no blok sensusnya harus terisi Rincian 13 : tahun mulai beroperasi Cek kembali isian tahun apakah sudah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimal adalah tahun Jika tidak ada isian, tanyakan kepada pengawas. Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha Periksa apakah salah satu kode jawaban rincian ini sudah ada yang dihitamkan pada kotak yang tersedia. Kemudian periksa apakah kode yang dihitamkan pada kotak tersebut sudah penuh dan tidak lebih dari satu bulatan hitam pada kotak yang ada. Rincian 14b : Laporan/Catatan Keuangan Rincian ini boleh kosong atau marking pada kode 1 atau 2. Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada marking. Jika Rincian 14a marked pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b harus kosong. Rincian 15a : Kegiatan Utama Usaha/Perusahaan Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 34

41 Rincian 15a : Kode Kategori Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015 Rincian 15b : Produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/ dijual Apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb. Isikan kode KBLI 2015 / 5 digit ke dalam kotak yang tersedia, sesuai dengan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual. Pastikan kode KBLI 5 digit sesuai dengan buku pedoman ringkasan KBLI 2015 dan sesuai dengan kategori yang tertulis pada Rincian 15a. Cara penentuan kode KBLI lima digit berdasarkan deskripsi pada Rincian 15a (kegiatan utama), Rincian 15b yaitu produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual, kode penggunaan bangunan sensus pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4), dan atau lokasi usaha pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10). Uraian kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 ini dapat dilihat pada Buku Pedoman Pencacah (bab I). Daftar Kode KBLI 5 digit dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015 Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi) Rincian ini boleh kosong (tidak di hitamkan), atau hitamkan pada salah satu kode 1 sd. 9. Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori F, maka rincian 15.c salah satu harus ada yang di hitamkan Jika Rincian 15.a terisi bukan kode F, maka rincian 15.c tidak boleh ada yang dihitamkan. Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan. Rincian 15d : Kualifikasi usaha/perusahaan (Khusus Akomodasi) Rincian ini boleh tidak dimarking atau marking salah satu kode 0 sd. 6. Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori I (Khusus Akomodasi), maka rincian 15.d salah satu harus ada yang dihitamkan. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 35

42 Jika Rincian 15.a terisi bukan kode I, maka rincian 15.d tidak boleh yang dihitamkan. Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan. Rincian 16 : Jaringan perusahaan/usaha Salah satu kode jaringan usaha/ perusahaan dihitamkan. Jika tidak ada yang dihitamkan, maka tanyakan kepada pengawas. Jika jaringan perusahaan/usaha berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 harus ada isian dan Rincian 18 harus kosong Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 1 (tunggal) maka Rincian 17 dan 18 kosong Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 3 s.d 6 (cabang, perwakilan, pabrik, atau unit pembantu/penunjang) maka Rincian 17 kosong, dan Rincian 18 harus terisi. Khusus untuk kode 5 (Pabrik/Pengolahan) Rincian 18 ini tidak bisa terisi. Jika Rincian 15a berkategori C (Industri Pengolahan) maka Rincian 16 (jaringan usaha/perusahaan) berkode 5 (pabrik/ pengolahan) Rincian 17 : Banyaknya Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, pabrik, Unit Pembantu/penunjang yang dimiliki oleh Kantor Pusat Jika Rincian 16 berkode 2 (Kantor Pusat) maka minimal salah satu isian pada jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang. Rincian 18 (nama dan alamat kantor pusat). Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, Rincian 18 harus terisi. Jika lokasinya berada di luar negri, yang tertulis adalah nama negara, sedangkan nama provinsi dan kabupaten.kota dikosongkan. Isikan kode Negara/provinsi dan kabupaten /kota jika deskripsi nya terisi. (Lihat lampiran 2 dan 3) Rincian 19a : Jumlah tenaga kerja Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/ pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 36

43 rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena terlewat. Rincian 19b : Bulan Kerja Periksa apakah responden telah mengisi bulan kerja dengan cara menghitamkan kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama satu tahun. Jumlah bulan kerja untuk usaha/perusahaan yang tahun mulai beroperasinya 2016 maka jumlah bulan kerja yang bisa terisi maksimal adalah 5 bulan dan minimal 1 bulan, yaitu dalam rentang bulan Januari s.d Mei. Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 bulan Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 tahun Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong Rincian 21 : Pemanfaatan Usaha melalui Media Internet Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 37

44 Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner. Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem Waralaba dan Kepemilikan STWP Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner. Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 tahun kosong Blok II : CATATAN Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok catatan. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 38

45 Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya. Rincian Kolom (4) pemberi jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi, pencacah harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P Pemeriksaan Secara Umum 1. Periksa jumlah lembar SE2016-L2.P harus sama dengan jumlah usaha/ perusahaan pada dokumen SE2016-L1.P (termasuk usaha/perusahaan yang tutup/tidak ditemukan/di luar cakupan SE2016 yang tidak dilanjutkan pencacahan ke Daftar SE2016-L2.P) sesuai dengan jumlah blok sensus/subblok sensus yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL, jika ada perbedaan tanyakan kepada PCL. 2. Berbeda dengan SE2016-L2, pengolahan dokumen SE2016-L2.P menggunakan sistem entri sehingga PCL diijikan mencoret isian preprinted dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan. 3. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada PCL dan lakukan perbaikan sebagaiman mestinya. 4. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital. Jika belum/tidak, tulisan harus dikoreksi. 5. Khusus untuk usaha/perusahaan yang tidak memiliki nomor urut usaha/ perusahaan (Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9) tidak terdapat isian atau Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 39

46 kosong), karena pencacahan tidak dilanjutkan ke Daftar SE2016-L2.P, Daftar SE2016-L2.P untuk usaha/perusahaan tersebut harus ditandai dengan garis silang besar pada halaman depan dan diberikan keterangan yang memperjelas status usaha/perusahaan pada Blok II Catatan. Jika belum ditandai, tanyakan kepada PCL apakah usaha/ perusahaan tersebut dilanjut pencacahan dengan Daftar SE2016-L2.P atau tidak dan minta PCL memperbaiki sehingga konsisten antara Daftar SE2016-L1.P dan Daftar SE2016-L2.P. Pemeriksaan untuk setiap Rincian Pertanyaan yang sifatnya terbuka (berupa uraian/penjelasan) agar dituliskan jawaban menggunakan huruf KAPITAL. Jika kosong padahal seharusnya terisi, tanyakan kepada PCL. Pertanyaan yang sudah tercetak isian, jika terdapat informasi yang salah atau pengisiannya belum sesuai tata cara pengisian daftar, perbaiki dengan cara dicoret dan dituliskan isian yang benar menggunakan huruf KAPITAL. Periksa perbaikan isian yang dilakukan PCL apakah sudah sesuai dengan tata cara pengisian daftar. Untuk rincian yang disediakan kode isian, lingkari kode yang sesuai kemudian tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Jika kode belum dilingkari dan atau belum dituliskan pada kotak, tanyakan kepada PCL dan perbaiki. Berikan tanda cek pada rincian yang memungkinkan isian lebih dari satu. Periksa minimal ada satu tanda cek diberikan pada rincian tersebut. Periksa konsitensi isian antar variabel rincian mengikuti alur pertanyaan dalam Daftar SE2016-L2.P. Perbaiki apabila terdapat isian yang seharusnya tidak perlu ditanyakan dan sebaliknya sesuai alur pertanyaan. Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN Rincian 1 s.d 5 (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus) sudah tercetak (pre-printed). Periksa apakah isian dan kode pada Rincian 1 s.d 5 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1.P Blok I Untuk Rincian 2 dan 4 (coret yang tidak perlu), apakah sudah docoret. Apabila masih salah atau tidak sesuai, sesuaikan dengan Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 102 dan 104. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 40

47 Rincian 6 : Nomor Sub Blok Sensus Jika merupakan blok sensus konsentrasi, periksa apakah isian pada Rincian 6 sudah sesuai dengan isian pada Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 106. Pastikan rincian tersebut kosong jika bukan merupakan blok konsentrasi. Rincian 7 s.d 9 (Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus) Periksa apakah isian pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan penulisan pada Daftar SE2016-L1.P, Blok V Kolom (1) s.d (3) Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan Periksa apakah isian pada Rincian 10 sudah sesuai dengan penulisan pada Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9) Rincian 11a s.d 11d (Nama, alamat, dan pengusaha/ penanggung jawab usaha/perusahaan) Periksa apakah PCL telah menuliskan nama unit usaha/perusahaan, alamat usaha/perusahaan, momor telepon, nomor faksimile, dengan lengkap dan jelas, serta nama dan jenis kelamin. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan telah dilingkari dan dituliskan kodenga (kode 1 atau 2) pada kotak yang tersedia. Rincian 13 : tahun mulai beroperasi Periksa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali isian tahun apakah sudsah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimal adalah tahun Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha Periksa apakah salah satu kode status badan usaha sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak Rincian 14b : Laporan catatan keuangan Rincian ini boleh kosong atau terisi pada kode 1 atau 2. Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada terisi. Jika Rincian 14a terisi pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b harus kosong. Rincian 15a : kegiatan utama Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 41

48 Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b. Untuk Isian kode kategori harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015 Periksa Rincian 15b : produk utama yang dihasilkan/dijual apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb. Periksa isian Rincian 15b kode KBLI 5 digit. Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15b (produk utama (barang dan jasa) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015 ke dalam kotak yang tersedia. Cara penentuan kode KBLI 5 digit : Rincian 15a deskripsi kegiatan utama Rincian 15b produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus dan atau lokasi usaha pada dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10) Untuk kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE 2016 dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015 Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi) Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang Rincian 15c ada isian jika Rincian 15a berkode F (Usaha Konstruksi) Rincian 15d : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Akomodasi) Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang Rincian 15d ada isian jika Rincian 15a berkode I (Usaha Akomodasi) Rincian 16 : Jaringan Usaha/Perusahaan Jika Rincian 16 berkode 1 maka langsung ke Rincian 19 dan Rincian 17 s.d Rincian 18 tidak ada isian Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 42

49 Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 ada isian dan Rincian 18 tidak ada isian Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6 maka Rincian 17 tidak ada isian dan Rincian 18 ada isian Rincian 17 : Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, Pabrik, Unit Pembantu/ penunjang Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor Pusat), periksa apakah pencacah sudah menulis minimal salah satu isian pada jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang. Rincian 18a s.d 18d : Nama dan alamat Kantor Pusat Rincian ini sudah tercetak/pre-printed. Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, periksa : Apabila tidak ada coretan, pastikan ke pencacah apakah yang tercetak sudah benar atau ada salah. Jika salah, klarifikasikan perbaikannya Apakah sudah dicoret salah satu dicoret salah satu yang tidak sesuai. Jika yang dicoret tidak sesuai dengan kode Provinsi/ Negara dan kabupaten/kota, yang sudah tercetak. Jika belum sesuai dan salah konfirmasikan kembali ke pencacah. Rincian 19a : Jumlah Tenaga Kerja Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/ pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena terlewat. Rincian 19b : Bulan Kerja Periksa apakah pencacah telah melingkari bulan kerja pada kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama satu tahun. Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 bulan Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 43

50 nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 tahun Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23b). Periksa isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23b. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong Rincian 20a dan Rincian 20b bisa terisi salah satu atau kedua-duanya Rincian 21 : Pemanfaatan Usaha melalui Media Internet Periksa apakah salah satu kode sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem waralaba Periksa apakah salah satu kode sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak. Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian (langsung ke Rincian 23) Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20a. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 44

51 Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian ini seharusnya > dari rincian 20b. Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong Blok II : CATATAN Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok catatan. Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya. Rincian Pemberi Jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi, pencacah harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benarbenar merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi usahanya. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 45

52 3.6. Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P 1. Periksa apakah jumlah dokumen SE2016-L2 sebanyak jumlah unit usaha/perusahaan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1. 2. Periksa apakah jumlah dokumen SE2016-L2.P sebanyak jumlah dari unit usaha/perusahaan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1.P. 3. Periksa identitas usaha/perusahaan pada dokumen SE2016-L2, apakah sesuai dengan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1 untuk baris usaha/perusahaan yang sesuai. 4. SE2016-L2.P Rincian 1 sampai 6 harus sama dengan SE2016-L1.P Blok I. 5. SE2016-L2.P Rincian 7 sampai 9 harus sama dengan SE2016-L1.P Blok V Kolom (1), (2), dan (3). 6. SE2016-L2.P Kode IBR (kiri atas) harus sama dengan SE2016-L1.P Blok V Kolom (4). 3.7 Editing Coding Dokumen SE2016-RBL Secara Umum 1. Pengisian huruf harus menggunakan huruf kapital. 2. Pengisian angka pada kotak Kode Wilayah di Blok I harus sesuai dengan kotak yang disediakan dan dituliskan dengan jelas sesuai dengan contoh penulisan. 3. Pengisian angka di Blok II, terdapat beberapa aturan sebagai berikut : 4. Penulisan angka dengan rata kanan 5. Tidak perlu menambahkan angka 0 di depan isian 6. Jika jumlah 0, biarkan isian kosong (blank) Blok I : PENGENALAN TEMPAT Isian R.101 s.d R.106 harus sama dengan identitas pada SE2016-DSBS sesuai dengan master wilayah semester II Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus (SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 46

53 NBS : 028 B NSBS : 125 Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut : Untuk perbedaan identitas wilayah yang disebabkan karena pemekaran, tidak boleh dilakukan perubahan. Perubahan identitas wilayah oleh petugas lapangan diperbolehkan, khususnya untuk wilayah yang muatan rumah tangganya tertukar antar blok sensus baik dalam satu kecamatan maupun antar kecamatan. Blok II : BANYAKNYA USAHA/PERUSAHAAN HASIL PENDAFTARAN SE2016- L1.P DAN SE2016-L1 Isian banyaknya usaha/perusahaan menurut jenis bangunan sensus (Rekapitulasi di Blok II Rincian 201 s.d. 208) harus sama dengan isian pada dokumen SE2016-L1.P dan SE2016-L1 Blok III. Pengisian masing-masing Rincian Blok II Kolom (2) untuk rekap blok sensus/sub blok sensus dari SE2016-L1.P dan kolom (3) untuk rekap blok sensus/sub blok sensus SE2016-L1 Rincian 201 (jumlah usaha pada bangunan khusus tempat usaha) Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 301 Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 301 Rincian 202. Jumlah rumah tangga Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 302 Rincian 203. Jumlah usaha rumah tangga Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303 Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 303 Rincian 204. Jumlah usaha/perusahaan Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304 Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 304 Rincian 205. Jumlah usaha di dalam tempat tinggal rumah tangga Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 305 Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 47

54 Rincian 206. Jumlah usaha di luar tempat tinggal dengan lokasi tetap dan perlengkapan usaha dipindah/dibongkar-pasang (K5) Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 306 Rincian 207. Jumlah usaha keliling dan konstruksi perorangan Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 307 Rincian 208. Jumlah usaha pertambangan dan penggalian perorangan atau persewaan rumah/kamar Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 308 Blok III : KETERANGAN PETUGAS Isikan Nama dan tanggal pelaksanaan kegiatan baik untuk Pengawas/ Pemeriksa maupun Editor Kabupaten/ Kota. Serta bubuhkan tanda tangan pada tempat yang disediakan Editing Coding Dokumen SE2016-KB Dokumen SE2016-KB digunakan untuk mengontrol jumlah usaha/ perusahaan per blok sensus/sub blok sensus. Dokumen ini juga digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pendaftaran usaha/perusahaan per blok sensus/sub blok sensus. Isian SE2016-KB diperoleh dari banyaknya unit usaha/perusahaan pada dokumen SE2016-L2 (jumlah dokumen SE2016-L2 yang digunakan) dan dokumen SE2016-L2.P (jumlah dokumen SE2016-L2.P yang digunakan). Apabila pada sampai dengan tahap ini dokumen SE2016-KB tidak temukan, maka editor harus menuliskan isian SE2016-KB pada daftar isian SE2016-KB kosong. Blok I : PENGENALAN TEMPAT Isian R.101 s.d R.106 harus sama dengan identitas pada SE2016-DSBS Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus (SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh : NBS : 028 B NSBS : 125 Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 48

55 Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut : Untuk perbedaan identitas wilayah yang disebabkan karena pemekaran, tidak boleh dilakukan perubahan. Perubahan identitas wilayah oleh petugas lapangan diperbolehkan, khususnya untuk wilayah yang muatan rumah tangganya tertukar antar blok sensus baik dalam satu kecamatan maupun antar kecamatan. Blok II : BANYAKNYA USAHA/PERUSAHAAN HASIL PENDAFTARAN SE2016- L1.P DAN SE2016-L1 Blok ini digunakan untuk mengetahui banyaknya unit usaha/perusahaan hasil pendaftaran pada setiap blok sensus/sub blok sensus. Isian ini diperoleh dengan cara menghitung jumlah lembar SE2016-L2 dan SE2016-L2.P yang digunakan. Blok III : KETERANGAN PETUGAS Periksa apakah isan Nama dan tanggal pelaksanaan kegiatan baik untuk Pengawas/ Pemeriksa maupun Editor Kabupaten/ Kota sudah terisi. Periksa pula apakah sudah ada tanda tangan pada tempat yang disediakan. Apabila belum terisi, kembalikan kepada pengawas untuk dapat meminta PML maupun PCL membubuhkan nama dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benarbenar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 49

56 3.8. Editing Coding Dokumen SE2016-LF Dokumen SE2016-LF merupakan daftar Usaha/Perusahaan List Frame yang berisi usaha/perusahaan hasil IBR dengan keterangan lokasi usahanya sampai tingkat: Kabupaten/kota, Kecamatan, Desa, Blok Sensus. Setelah editing coding terhadap dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016- L2.P, maka selanjutnya dilakukan pengecekan kembali daftar unit usaha/perusahan tersebut dengan dokumen SE2016-LF sesuai dengan wilayah nya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari lewat cacah. Editor memeriksa dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-RBL yang di identifikasi dari Daftar LF, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan isian dokumen SE2016-L1 yang diidentifikasi dari Daftar LF sedikit berbeda dengan yang jelaskan pada Subbab 3.2 Editing Coding Dokumen SE2016-L1. Isian Blok I R107 NKS dan Isian Blok V Kolom (1) s.d. (3) dibiarkan kosong, Selanjutnya pemeriksaan sama dengan yang tertuang dalam Subbab Periksa usaha/perusahan dalam Daftar LF yang termasuk dalam BS Sample 3. Periksa apakah usaha/perusahaan tersebut telah ada di dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P 4. Jika usaha/perusahaan tersebut tidak ada dalam dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P, maka laporkan kepada pengawas Editing secara tertulis agar dapat dilakukan pengecekan atau pencacahan terhadap usaha/perusahaan tersebut oleh petugas Task Force. Buku 9 TATA CARA EDITING DAN CODING 50

57 IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER Hasil pencacahan SE2016-L1 dan SE2016-L2 diolah dengan menggunakan mesin scanner (cara kerjanya, serupa dengan mesin fotocopy), sehingga penulisan jawaban baik berupa marking maupun angka/huruf harus ditulis dengan jelas dan mengikuti kaidah tulisan yang ditentukan agar bisa terbaca dengan baik oleh scanner. Adalah berbahaya jika cara penulisannya menyimpang dari kaidah yang ditentukan karena bisa dibaca beda oleh scanner. Berikut adalah tata cara penulisan dokumen scanner dimana pengisian menggunakan Pencil 2B dan contoh pengisian kuesioner dalam Bab ini hanya mengikuti kaidah pengisian tanpa mengikuti validasi yang berlaku Aturan Dasar Penulisan Cara Penulisan Angka dan huruf yang Standar Tulisan angka dan huruf harus mengikuti contoh di daftar Tulisan angka/huruf harus berada di dalam kotak Tulislah angka dan huruf dalam ukuran yang besar tetapi tidak melewati kotak. Contoh : Jika tempat yang tersedia masih memungkinkan, tulislah angka dan dan huruf sesuai dengan ukuran huruf yang sesuai dengan batas per karakter dalam kotak. Hindari menuliskan lebih dari satu karakter dalam batas huruf. Contoh Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 51

58 Untuk tempat penulisan yang disediakan lebih dari satu baris seperti pada pertanyaan dalam daftar SE2016-L2 Blok I Rincian 11 : Nama, alamat, dan pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan dapat dituliskan dengan beberapa cara berikut : 1. Hasil pembacaan scanner untuk penulisan tersebut adalah : PT SISINGAMAHARAJA ABADI SENTOSA 2. Hasil pembacaan scanner untuk penulisan tersebut adalah : PERUSAHAAN PENGELOLAAN DAN DAUR ULANG AIR BERSIH sistem. Kata dalam baris yang berbeda, secara otomatis akan diberi jarak 1 spasi oleh Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 52

59 4.2. Cara Pengisian SE2016-RBL Pengisian huruf harus menggunakan hufuf capital, seperti : Nama Wilayah pada Blok I, dan nama Pengawas/Pemeriksa, dan Nama Editor Usaha/Penggunaan bangunan. CONTOH KALIMANTAN SELATAN, nama provinsi BARITO KUALA, nama kabupaten MARABAHAN, nama kecamatan MARABAHAN KOTA, nama kelurahan/desa 028B, nama NBS RADANSYAH, nama pengawas/pemeriksa LATIF, nama editor kabupaten.kota Pengisian angka untuk Kode Wilayah Blok I harus dituliskan dengan jelas sesuai dengan CONTOH TULISAN. Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 53

60 Pengisian angka untuk Blok II, terdapat beberapa aturan sbb : 1. Penulisan angka dengan rata kanan; 2. Tidak perlu menambahkan angka 0 di depan isian; 3. Jika jumlah 0, biarkan isian kosong (blank). Contoh pengisian kuesioner SE2016-RBL Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 54

61 Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 55

62 4.3. Cara Pengisian SE2016-L1 Pengisian huruf, seperti : Nomor dan Nama SLS, Nama Petugas, Nama Kepala Rumah Tangga, dan Nama Usaha/Perusahaan. Penulisan harus menggunakan huruf capital. Contoh Penulisan : RW 04 RT 08 BALANGAN : Nomor dan Nama SLS ABDUL MALIK ZAINUDIN KEDAI NS PECEL LELE <ZAINUDIN> : Nama Petugas : Nama Kepala Rumah Tangga : Nama Usaha/Perusahaan Karakter khusus yang diperbolehkan : ( ) - / < > Jumlah maksimum karakter yang diperbolehkan adalah ±20% lebih dari kotak yang disediakan, dengan syarat: tidak boleh keluar dari kotak penulisan. Contoh: Nama Kepala Rumah Tangga disediakan sebanyak 18 karakter, dapat diisikan sampai dengan 22 karakter. Contoh nama diatas terdiri dari 22 karakter dan masih memungkinkan untuk dituliskan dalam kotak dengan ketentuan bahwa tulisan per huruf dapat terbaca dengan jelas dan tidak melewati batas kotak penulisan. Nama Usaha/Perusahaan disediakan sebanyak 24 karakter, dapat diisikan sampai dengan 29 karakter. Contoh nama usaha diatas terdiri dari 28 karakter dan masih memungkinkan untuk dituliskan dalam kotak dengan ketentuan bahwa tulisan per huruf dapat terbaca dengan jelas dan tidak melewati batas kotak penulisan. Pengisian angka pada kotak Kode Wilayah di Blok I harus sesuai dengan kotak yang disediakan dan dituliskan dengan jelas sesuai dengan contoh tulisan di bawah ini: Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 56

63 Contoh: 64 : Kode Provinsi 04 : Kode Kabupaten/Kota 140 : Kode Kecamatan 004 : Kode Kelurahan/Desa 028B : Nomor Blok Sensus 01 : Nomor Subblok Sensus Pengisian angka (seperti: Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga, Nomor Urut Usaha/Perusahaan) di Blok V sebagai berikut: Pengisian Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga, Nomor Urut Usaha/Perusahaan pada Blok V harus berada di dalam kotak, jangan sampai keluar dari kotak yang disediakan. CONTOH: Isian untuk Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga, Nomor Urut Usaha/Perusahaan, dan isian Jumlah, tidak perlu ditambahkan angka 0 di depannya. CONTOH: Nomor Bangunan Fisik : 1, 2, 3, 4, 12 Nomor Bangunan Sensus : 1, 2, 3, 4, 15 Nomor Urut Rumah Tangga : 1, 2, 3, 4, 20 Nomor Urut Usaha/Perusahaan : 1, 2, 3, 4, 25 Untuk pengisian Jumlah sebagai berikut: Cukup isikan angkanya saja (tanpa angka 0 di bagian depan) Jika isiannya 0, kotak harus dikosongkan (blank) Pengisian marking harus diisi penuh untuk satu bulatan. Contoh pengisian kuesioner SE2016-L1 dapat dilihat pada Gambar 5. Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 57

64 Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1 Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 58

65 4.4. Cara Pengisian SE2016-KB Pengisian huruf harus menggunakan hufuf kapital, seperti : Nama Wilayah pada Blok I, dan nama Pengawas/Pemeriksa, dan Nama Editor Usaha/Penggunaan bangunan. CONTOH KALIMANTAN SELATAN : nama provinsi BARITO KUALA : nama kabupaten MARABAHAN : nama kecamatan MARABAHAN KOTA : nama kelurahan/desa 028B : nama NBS RADANSYAH : nama pengawas/pemeriksa RINI PRIANTARI : nama editor kabupaten.kota Menuliskan angka, seperti kode wilayah pada Blok I serta Rekapitulasi usaha Contoh pengisian kuesioner SE2016-KB Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 59

66 Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 60

67 4.5. Cara Pengisian SE2016-L2 Pengisian huruf (seperti: Nama Usaha/Perusahaan, Alamat Usaha/ Perusahaan, , Homepage/Website, Alamat/Lokasi Usaha/Perusahaan, Kegiatan Utama, Produk, Nama Kantor Pusat, dan Alamat kantor Pusat, dll) sebagai berikut: Penulisan huruf harus menggunakan huruf kapital. Contoh penulisan: WARUNG H MISBAH : Nama Usaha/Perusahaan PEDURENAN MESJID NO 71 : Alamat Usaha/Perusahaan MISBAH@GMAIL.COM : Homepage/Website MENJUAL BARANG : Kegiatan Utama ALAT ALAT RUMAH TANGGA : Produk yang dihasilkan WARUNG KELONTONG H MISBAH : Nama Kantor Pusat Karakter khusus yang diperbolehkan: ( ) - / < > diperbolehkan khusus untuk isian Alamat . Jumlah maksimum karakter yang diperbolehkan adalah ±20% lebih dari kotak yang disediakan, dengan syarat: tidak boleh keluar dari kotak penulisan. Contoh: Nama Usaha/Perusahaan dan Alamat disediakan sebanyak 21 karakter, dapat diisikan sampai dengan 25 karakter. Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 61

68 dan Homepage/Website disediakan sebanyak 16 karakter, dapat diisikan sampai dengan 19 karakter Pengisian angka Kode Wilayah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus, Nomor Subblok Sensus), Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Usaha/Perusahaan, sebagai berikut: Penulisan angka Kode Wilayah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus, Nomor Subblok Sensus), Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Usaha/Perusahaan harus sesuai dengan kotak yang disediakan dan dituliskan dengan jelas sesuai dengan contoh tulisan di bawah ini: Contoh: 31 : Kode Provinsi 71 : Kode Kabupaten/Kota 100 : Kode Kecamatan 003 : Kode Kelurahan/Desa 007B : Nomor Blok Sensus 05 : Nomor Subblok Sensus 010 : Nomor Segmen Untuk Nomor Bangunan Fisik dan Nomor Bangunan Sensus tanpa menggunakan angka 0 dibagian depan. Begitu juga dengan Nomor Urut Usaha/Perusahaan. Aturan di atas berlaku untuk isian angka pada identitas lainnya. CONTOH: Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 62

69 Terdapat beberapa aturan dalam pengisian angka untuk isian jumlah, sebagai berikut: Penulisan angka dengan rata kanan Tidak perlu menambahkan angka 0 di depan isian Jika jumlah 0, biarkan isian kosong (blank) Khusus untuk Rincian 20 dan Rincian 23, penulisan angka dengan rata kiri Pengisian marking. Marking harus diisi penuh untuk satu bulatan. Contoh pengisian kuesioner SE2016-L2 Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 63

70 Gambar 7. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L2 Buku 9 tata cara penulisan dokumen scanner 64

71 LAMPIRAN Buku 9 65

72 Lampiran 1 Formulir LP-Prakom LAPORAN PERIODIK PENGOLAHAN PRA KOMPUTER SENSUS EKONOMI 2016 Provinsi :... [ ] Kab/Kota :... [ ] Nama : Pekerjaan : Receving Batching Editing Coding Mulai Tanggal Selesai Identitas Dokumen [ppkkcccdddnbs ] Jumlah *) Keterangan *) Jumlah Dokumen SE2016-L2/L2.P Buku 9 LAMPIRAN 66

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran (Listing) usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA PRA KOMPUTER SENSUS PERTANIAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 2013, No.730 4 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN SENSUS PERTANIAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Instruktur Nasional/Instruktur Daerah (Innas/Inda) dalam kegiatan Listing/Pendaftaran Usaha Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) merupakan petunjuk bagi Innas/Inda dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN Nomor 01/06/3524/Tahun II, 14 Juni 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat

Lebih terperinci

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 1. Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak 108.467 usaha/perusahaan non pertanian yang dikelompokkan dalam 15 kategori

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/07/2017,21 Juli 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN ASAHAN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Nomor. 01/06/3506/Th. I, 19 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftran Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3572/Th.I,13 Juni 2017 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BLITAR HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 1. Hasil

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 28/05/31/th-XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI DKI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-PES.KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Evaluasi Pasca Sensus ST2013

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 31/05/82/Th. XVI, 24 MEI 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Maluku Utara Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 35/05/19/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Hasil Pendaftaran (Listing)

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kabupaten Karawang

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kabupaten Karawang Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Karawang No. 09/09/Th. XVII, 26 September 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kabupaten Karawang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/34/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3511/Th.I, 12 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Banten No. 31/05/36/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BANTEN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Bengkulu No. 30/05/17/II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015

Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Khusus Neraca Produksi, 2015 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account (SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kota Bekasi

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kota Bekasi Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kota Bekasi No. 03/06/Th. XVII, 17 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Di Kota Bekasi Hasil pendaftaran

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/12784/06/2017, 11 Juli 2017 BERITA RESMI STATISTIK KOTA GUNUNGSITOLI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran(Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran(Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 o.01/06/3502/th.i, 13 Juni 2017 Hasil Pendaftaran(Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus konomi 2016 (S2016)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2017 B A D A N P U S AT S T AT I S T I K Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan DATA MENCERDASKAN BANGSA KATA PENGANTAR Survei Angkatan

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil Pendaftaran (Listing ) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3579/Th.1, 12 Juni 2017 Hasil Pendaftaran (listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran (listing) usaha/perusahaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran (Listing) usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

Menyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa SE2016 1

Menyediakan Informasi untuk Pengembangan Usaha dan Daya Saing Bangsa SE2016 1 SE2016 1 SE2016 2 LATAR BELAKANG Sensus Ekonomi (SE) dilaksanakan 10 tahun sekali, pada tahun berakhiran angka 6 SE2016 adalah SE yang ke 4 (1986, 1996, dan 2006) Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah

Lebih terperinci

MENGENAL HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN. (ROHMANI, AMd KSK Buaran) 1.1.PENDAHULUAN

MENGENAL HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN. (ROHMANI, AMd KSK Buaran) 1.1.PENDAHULUAN MENGENAL HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN 1.1.PENDAHULUAN (ROHMANI, AMd KSK Buaran) Sesuai amanat Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 29/05/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Sulawesi Tenggara Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sulawesi Tenggara Hasil Pendaftaran Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan memberikan bimbingan-nya kepada kita semua. KATA PENGANTAR Kegiatan pendaftaran usaha/perusataan atau listing dalam Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) melibatkan petugas lapangan (PML dan PCL) dalam jumlah yang sangat besar. Untuk menggaransi kualitas

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/04/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 36/05/52/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Hasil

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/72/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Bali Sensus Ekonomi 2016 No. 35/05/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 50/04/Th. XX, 27 April 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran

Lebih terperinci

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 KOTA PROBOLINGGO

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 KOTA PROBOLINGGO Edisi bulan Juni tahun 2017 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 KOTA PROBOLINGGO Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak 33.391 usaha/perusahaan non

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 50/04/Th. XX, 27 April 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasilpendaftaran

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/61/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO 2 Penjelasan Umum Sensus Ekonomi 2016 Sensus Ekonomi merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan (kecuali

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 16/05/Th. I, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii

KATA PENGANTAR. Penulis. Pengolahan Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan. iii KATA PENGANTAR Kegiatan Pengolahan data Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan (VIMK14 Triwulanan) merupakan kelanjutan dari kegiatan pengumpulan data Industri Mikro dan Kecil 2014 Triwulanan.

Lebih terperinci

Sensus Ekonomi 2016 di Provinsi Jambi

Sensus Ekonomi 2016 di Provinsi Jambi Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/15/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAMBI Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha / Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang Hasil Pendaftaran (Listing ) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang No. 02/3604/Th. I, 3 Juli 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Serang 1 1 5.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Kepulauan Riau No. 40/05/21 Th. XII, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 30/05/94/Th. II, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI PAPUA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH V-BUMD15 REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH 2013-2014 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan BUMD Tahun 2013-2014.

Lebih terperinci

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS RAHASIA SPIK 2014 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS TAHUN 2014 Tujuan Survei Dasar Hukum Memperoleh informasi atau indikasi umum kondisi perusahaan dan bisnis

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 30/05/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

Potret Potensi Ekonomi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) Provinsi Nusa

Potret Potensi Ekonomi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) Provinsi Nusa Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 16/05/5300/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK Provinsi Nusa Tenggara Timur Potret Potensi Ekonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran (Listing) usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 09/05/81/Th. IX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI MALUKU Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

PEDOMAN EDITING (SCANNER) SENSUS PERTANIAN BPS Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2002 GLADI BERSIH SUMATERA UTARA

PEDOMAN EDITING (SCANNER) SENSUS PERTANIAN BPS Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2002 GLADI BERSIH SUMATERA UTARA Sensus Pertanjan 2003 BUKU P 5.5.S SENSUS PERTANIAN 2003 GLADI BERSIH SUMATERA UTARA PEDOMAN EDITING I DAFTAR ST03-KBL2 DAN ST03-L2 (SCANNER) BPS Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2002 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK No. 09/05/81/Th. IX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI MALUKU Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) di Provinsi tercatat

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013

SENSUS PERTANIAN 2013 Katalog BPS: 1402004 SENSUS PERTANIAN 2013 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013 PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TI NGKAT KEBAHAGI AAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATI STI K PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

https://bulungankab.bps.go.id

https://bulungankab.bps.go.id No. 03/07/65/Th.XX, 28 Juli 2017 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 KABUPATEN BULUNGAN JUMLAH USAHA NON PERTANIAN SEBANYAK 11.031 USAHA Hasil Pendaftaran Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGANN HIDUP 2013 Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepalaa BPS Kabup paten/kota BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 29/05/Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI GORONTALO Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Lebih terperinci

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan

Lebih terperinci

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Papua Barat Sensus Ekonomi 2016 No. 50/04/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Hasil Pendaftaran (Listing)

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/07/Th. I, 15 Juli 2017 KABUPATEN KETAPANG Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Hasil pendaftaran usaha/perusahan

Lebih terperinci

Sensus Ekonomi, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. Penanggung Jawab Kegiatan

Sensus Ekonomi, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. Penanggung Jawab Kegiatan BADAN PUSAT STATISTIK Sensus Ekonomi, 2016 ABSTRAKSI Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik kemudian diperbaharui dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN 3 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010

PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010 Buku 5 PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010 BADAN PUSAT STATISTIK Sensus Penduduk 2010 Mencacah Semua Penduduk dan Tiap Penduduk Hanya Sekali DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 01/06/3505/Th. I, 13 Juni 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sumatera Selatan No. 30/05/16/Th. XIX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing)

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Provinsi Jawa Tengah Sensus Ekonomi 2016 No. 37/05/33 Th. XI, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Hasil Pendaftaran

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Sulawesi Selatan No. 31/05/Th., 24 Mei 2017 BERTA RESM STATSTK BADAN PUSAT STATSTK PROVNS SULAWES SELATAN Hasil Pendaftaran (Listing)

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 No. 35/05/35/Th. XV, 24 Mei 2017 BRTA RSM STATSTK BADAN PUSAT STATSTK PROVNS JAWA TMUR Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus konomi 2016 No. 01/06/3508/Th. I, 12 Juni 2017 BRITA RSMI STATISTIK LUMAJAN PUSAT STATISTIKBUPATN LUMAJAN Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK 2014 Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran... 2 1.3. Ruang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404039 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 25/05/Th. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. Buku 8. Pedoman Pengolahan Listing i

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. Buku 8. Pedoman Pengolahan Listing i KATA PENGANTAR Kegiatan pengolahan Sensus Ekonomi 2016 merupakan kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan pencacahan. Pengolahan dokumen SE2016 dilakukan menggunakan teknologi data capture yang dilakukan

Lebih terperinci

' SAKERNAS Juli - 31 Juli Juli 3 Agustus Juli 5 Agustus Agustus - 25 Agustus Agustus 27 Agustus 2002

' SAKERNAS Juli - 31 Juli Juli 3 Agustus Juli 5 Agustus Agustus - 25 Agustus Agustus 27 Agustus 2002 l J ' F B 1.4. Data yang Dikumpulkan Dari setiap rumahtangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap anggota rumahtangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumahtangga, jenis

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2010 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau No. 25/05/14/Th. XVIII, 24 Mei 2017 Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau Hasil pendaftaran usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) di Provinsi Riau tercatat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 47/08/12/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016 TUMBUH 5,34 PERSEN Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

Uji Coba Post Enumeration Survey SE2016, 2015

Uji Coba Post Enumeration Survey SE2016, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Uji Coba Post Enumeration Survey SE2016, 2015 ABSTRAKSI Latar belakang kegiatan: Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) diselenggarakan secara bertahap dalam rangka mengidentifikasi populasi

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN BATU BARA

BPS KABUPATEN BATU BARA BPS KABUPATEN BATU BARA No. 01/07/1219/Th.VI, 24 Juli 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2016 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN RAHASIA EPEA/EGSS-15 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perhatian : (Harap dibaca

Lebih terperinci

https://binjaikota.bps.go.id

https://binjaikota.bps.go.id BPS KOTA BINJAI No. 1/10/1276/Th. XVI, 10 Oktober 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA BINJAI TAHUN 2015 Pertumbuhan Ekonomi Kota Binjai tahun 2015 yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci