SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013"

Transkripsi

1 SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i

2 ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

3 KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Pengawas/Pemeriksa untuk melaksanakan pengawasan/pemeriksaan dalam rangka pengumpulan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) Fokus utama buku pedoman ini adalah menjelaskan bagaimana tata cara pengambilan sampel, mekanisme lapangan, dan tata cara pengawasan/pemeriksaan pelaksanaan SPPLH Kegiatan SPPLH 2013 dilaksanakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perilaku peduli lingkungan hidup pada skala rumah tangga baik perilaku ramah lingkungan maupun yang merusak lingkungan hidup. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian BPS terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Agar mendapatkan data yang berkualitas, para Pengawas/Pemeriksa diharapkan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam buku Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan ini. Selamat bertugas. Jakarta, Mei 2013 Direktur Statistik Ketahanan Sosial M. Sairi Hasbullah, M.A NIP Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 i

4 ii Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i iii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Landasan Hukum Ruang Lingkup Dokumen yang digunakan Arus Dokumen... 3 II. FUNGSI DAN TUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA... 5 III. METODOLOGI Kerangka Sampel Desain Sampel... 6 IV. PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.DSRT Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih (SPPLH13.DSRT) Tata Cara Pemeriksaan Daftar SPPLH13.DSRT... 8 V. PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.RT... 9 LAMPIRAN Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013 iii

6 iv Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanasan global dan perubahan iklim yang melanda dunia memberikan dampak serius pada kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan serta budaya. Pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi tidak hanya ditimbulkan oleh rangkaian kejadian alam biasa, akan tetapi lebih diakibatkan oleh perilaku manusia. Hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007 memastikan bahwa perubahan iklim global terjadi akibat atmosfer bumi dipenuhi oleh gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida (CO 2) dan metana (CH 4). Gas karbon dioksida dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan oleh kendaraan bermotor dan industri serta gas hasil kebakaran hutan, sementara gas metana dihasilkan dari aktivitas pembuangan sampah dan peternakan. Ditegaskannya perilaku manusia sebagai penyebab utama timbulnya pemanasan global dan perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di dunia, untuk menjadikan penduduknya lebih berperilaku peduli lingkungan. Pada dasarnya kepedulian penduduk terhadap lingkungan tidak dapat tercipta dengan sendirinya. Diperlukan berbagai perangkat untuk mewujudkannya, seperti penegakan hukum, infrastruktur yang memadai, dan program-program edukasi. Perangkat tersebut akan lebih tepat guna baik pada saat perencanaan, monitoring maupun evaluasi, jika data terkait sejauh mana kepedulian penduduk terhadap lingkungannya diketahui. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang baik sektoral maupun lintas sektoral, Badan Pusat Statistik (BPS) berupaya menyediakan data mengenai perilaku penduduk yang merusak atau mencemari lingkungan hidup maupun perilaku penduduk yang ramah lingkungan. Untuk itu BPS melakukan Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013 dengan pendekatan rumah tangga. SPPLH 2013 adalah survei terkait perilaku peduli lingkungan hidup yang kedua kalinya dilakukan oleh BPS dengan cakupan sampel yang lebih besar dari SPPLH sebelumnya. Oleh karena itu, buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan kerja bagi Pengawas/Pemeriksa. Dengan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan dalam buku Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan ini diharapkan para petugas dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan data yang berkualitas. 1.2 Tujuan Tujuan pelaksanaan SPPLH 2013 adalah untuk mendapatkan data lingkungan hidup skala mikro yaitu pada level rumah tangga. Karakteristik data yang ingin diperoleh adalah data yang menggambarkan perilaku rumah tangga terhadap lingkungan hidup baik perilaku ramah ataupun yang sifatnya merusak lingkungan hidup, baik secara langsung atau tidak langsung berdampak pada lingkungan. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

8 Data yang tersedia tersebut nantinya diharapkan dapat memberi masukan untuk perencanaan programprogram kerja pemerintah di bidang lingkungan hidup dengan sasaran rumah tangga, sekaligus untuk memonitor dan mengevaluasi program pembangunan di bidang lingkungan hidup. 1.3 Landasan Hukum Pelaksanaan SPPLH 2013 didasarkan pada : 1. Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, 4. Keputusan Kepala BPS Nomor 007 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPS, 5. UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 1.4 Ruang Lingkup SPPLH 2013 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan sampel sebanyak rumah tangga. Jumlah sampel ini setara dengan jumlah sampel Susenas dalam satu triwulan. Data dari SPPLH 2013 dapat disajikan untuk level provinsi maupun level nasional. 1.5 Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan lapangan SPPLH 2013 terdiri dari tiga jenis buku pedoman dan dua jenis daftar. Jenis dan kegunaan masing-masing dokumen dijelaskan dalam Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Jenis dan Kegunaan Dokumen SPPLH 2013 No Instrumen Kegunaan Digunakan Oleh (1) (2) (3) (4) 1. Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota 2. Buku II. Pedoman Pencacahan Merupakan acuan bagi Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pendataan SPPLH 2013 Merupakan acuan bagi pencacah dalam melaksanakan pendataan SPPLH 2013 Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota Pencacah (PCL) dan Pengawas/Pemeriksa (PML) 3. Buku III. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan Merupakan acuan bagi pengawas/ pemeriksa dalam mengawasi/ memeriksa pendataan SPPLH di lapangan PML 4. SPPLH13.DSRT Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih SPPLH PML dan PCL 5. SPPLH13.RT Pencacahan Rumah Tangga PCL Contoh dari daftar kuesioner dapat dilihat pada Lampiran. 2 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

9 1.6 Arus Dokumen Pengolahan dokumen hasil pencacahan SPPLH 2013 akan dilakukan di BPS Daerah. Oleh karena itu, hasil pencacahan SPPLH 2013 yang dikirimkan ke BPS RI sudah dalam bentuk soft copy. Arus dokumen kecuali buku pedoman dari sebelum sampai dengan pasca pencacahan lapangan SPPLH 2013 dapat dilihat pada gambar 1.1. BPS RI DSBS SPPLH SPPLH13.RT SPPLH13.RT BPS PROVINSI DSBS SPPLH SPPLH13.RT SPPLH13.DSRT (1) SPPLH13.RT BPS KAB/KOTA VSEN13.P TRIWULAN II Peta SP2010.WB*) SPPLH13.DSRT SPPLH13.RT SPPLH13.DSRT(2) SPPLH13.RT Petugas Pengawas/Pencacah Gambar 1.1. Arus pengiriman Dokumen SPPLH 2013 Keterangan : : Dokumen : Soft File *) Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB) disiapkan oleh BPS Kabupaten/Kota (yang di-print dari peta blok sensus digital). - Tulisan dalam bagan yang dicetak tebal menunjukkan bahwa dokumen sudah ada isian. Penjelasan : 1. BPS RI mengirim DSBS SPPLH 2013 berupa soft file dan Daftar SPPLH13.RT untuk pencacahan ke BPS Provinsi. 2. BPS Provinsi mengirim soft file DSBS SPPLH 2013 dan Daftar SPPLH13.RT ke BPS Kab/Kota. Jumlah Daftar SPPLH13.RT yang didistribusikan ke BPS Kabupaten/Kota adalah sebesar 110% jumlah sampel rumah tangga. Kelebihan daftar dimaksudkan sebagai pengganti jika terdapat daftar yang rusak atau diperlukan penambahan Daftar SPPLH13.RT pada rumah tangga sampel yang jumlah ARTnya lebih dari sepuluh. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

10 3. Blok sensus yang terpilih dalam pelaksanaan SPPLH 2013 adalah blok sensus yang terpilih dalam Susenas Triwulan II tahun Oleh karena itu di BPS Kabupaten/Kota telah tersedia: a. Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 yang sudah dilakukan updating. BPS Kab/Kota menyediakan Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 hasil updating atau mencetaknya dari program pemilihan sampel. Daftar VSEN13P Triwulan II tahun 2013 diperlukan untuk memudahkan petugas menemukan rumah tangga yang terpilih sebagai sampel SPPLH b. Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB), BPS Kabupaten/Kota dapat mencetak kembali dari peta blok sensus digital atau bisa menggunakan peta yang digunakan pada saat pencacahan Susenas Triwulan II tahun c. SPPLH13.DSRT, BPS Kabupaten/Kota mencetak daftar ini sebanyak dua rangkap dari program pemilihan sampel yang digunakan pada waktu pelaksanaan pengambilan sampel Susenas Triwulan II tahun Semua daftar yang ada di BPS Kabupaten/Kota yaitu VSEN13P Triwulan II, Peta SP2010 WB, SPPLH13.DSRT, dan SPPLH13.RT didistribusikan ke Pengawas (PML) sesuai dengan jumlah BS yang menjadi tanggung jawab PML untuk selanjutnya diserahkan ke petugas pencacah (PCL) untuk digunakan ketika pencacahan lapangan. 4. Pasca pencacahan lapangan, PCL menyerahkan kembali daftar SPPLH13.DSRT dan SPPLH13.RT hasil pencacahan kepada PML guna dilakukan pemeriksaan. Setelah dipastikan tidak ditemukan kesalahan maka daftar diserahkan ke BPS Kab/Kota untuk selanjutnya dilakukan proses pengolahan. Daftar yang diserahkan untuk tiap blok sensus harus lengkap yang terdiri dari 2 (dua) rangkap Daftar SPPLH13.DSRT dan 10 (sepuluh) Daftar SPPLH13.RT yang berisi keterangan rumah tangga sampel terpilih. 5. BPS Kabupaten/Kota melaporkan hasil pencacahan SPPLH 2013 disertai dengan pengiriman soft file hasil pengolahan SPPLH13.RT yang telah clean dan 1 rangkap SPPLH13.DSRT. Sementara sisa 1 rangkap SPPLH13.DSRT disimpan di BPS Kab/Kota sebagai arsip. 6. Setelah data dievaluasi dan dikompilasi di tingkat provinsi, maka soft file hasil pengolahan SPPLH 2013.RT dikirim ke Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data, Direktorat Sistem Informasi Statistik, BPS RI. 4 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

11 BAB II FUNGSI DAN TUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA Dalam pelaksanaan SPPLH 2013 Pengawas/Pemeriksa (PML) mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai administrator, pengawas lapangan dan pemeriksa: 1. PML sebagai administrator berarti harus mengenal PCL dan wilayah kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dengan baik. Selain itu, pengawas juga bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumen yang diterima oleh petugas pencacah terkait kecukupan dokumen untuk pelaksanaan lapangan, 2. PML berfungsi sebagai pengawas lapangan artinya pengawas tidak boleh hanya menunggu laporan hasil pencacahan dan hanya menunggu dokumen masuk dari PCL, tetapi harus aktif mengunjungi setiap PCL dan memastikan setiap PCL sudah bekerja sesuai prosedur. Pengawasan dilakukan terhadap kinerja petugas di lapangan terkait mekanisme lapangan yang telah ditetapkan dan ketepatan jadwal penyelesaian, 3. Pengawas sebagai pemeriksa berarti setiap dokumen yang masuk dari PCL harus diperiksa terkait kelengkapan konten isian, dan apabila terdapat kesalahan isian pada dokumen hasil pencacahan maka wajib diperbaiki. Secara umum rangkaian tugas PML adalah sebagai berikut : 1) Seorang PML akan membawahi sekitar 3 PCL. 2) Mengikuti pelatihan petugas lapangan SPPLH ) Membuat jadwal pengawasan lapangan untuk setiap pencacah. 4) Mengkoordinir pelaksanaan pencacahan pada semua PCL yang menjadi tanggung jawabnya. 5) Mendampingi setiap PCL saat melakukan pencacahan. Pengawasan dimulai dari pencacah yang dinilai paling lemah dan dilakukan sedini mungkin pada awal pencacahan, sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari. 6) Mengawasi pelaksanaan lapangan. 7) Jika terdapat rumah tangga nonrespon baik disebabkan tidak ditemukan atau menolak, PML wajib memverifikasi lapangan untuk benar-benar memastikan bahwa rumah tangga tersebut memang berstatus nonrespon. Setelah dilakukan verifikasi tuliskan alasan mengapa rumah tangga tersebut nonrespon di Blok IV.Catatan Daftar SPPLH13.DSRT. 8) Membantu memecahkan masalah yang ditemui PCL dalam pelaksanaan pencacahan. 9) Memeriksa hasil pencacahan yang dilakukan PCL. 10) Mengumpulkan dokumen hasil pencacahan (Daftar SPPLH13.RT dan SPPLH13.DSRT) dan diserahkan kepada Kasie Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota untuk selanjutnya Daftar SPPLH13.RT diserahkan kepada Kasie IPDS sehingga dapat segera dilakukan proses pengolahan. 11) Melaksanakan seluruh tugas sesuai standar operasional dan mematuhi jadwal yang telah ditetapkan. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

12 BAB III METODOLOGI Jumlah sampel rumah tangga SPPLH 2013 sebanyak rumah tangga dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah ini sama dengan jumlah sampel Susenas Triwulan II Tahun Dengan pertimbangan kesamaan target survei, jumlah sampel, dan dekatnya waktu pelaksanaan lapangan SPPLH 2013 (berjarak satu bulan dengan pelaksanaan Susenas Triwulan II Tahun 2013) maka seluruh blok sensus terpilih dalam Susenas Triwulan II digunakan sebagai wilayah pencacahan SPPLH Oleh karena itu, metodologi SPPLH 2013 sama dengan metodologi yang digunakan oleh Susenas. 3.1 Kerangka Sampel Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu : a. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban). b. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih. c. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan setiap menjelang pelaksanaan survei. 3.2 Desain Sampel Seperti yang diterapkan dalam Susenas, penarikan sampel dalam SPPLH 2013 adalah tiga tahap berstrata (three stage stratified sampling). Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut: a. Tahap pertama, memilih wilayah cacah secara pps-wr (Probability Proportional to Size With Replacement) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (M i). Wilayah cacah terpilih tersebut sebanyak (n h=30.000) selanjutnya dijadikan master sampel atau primary sampling unit (PSU). Dari PSU tersebut kemudian dipilih kembali secara sistematik sehingga diperoleh PSU untuk kegiatan Susenas dan Riskesdas, dan sisanya untuk kegiatan Susenas saja. b. Tahap kedua, memilih tiga BS pada setiap wilcah terpilih Susenas. Pemilihan BS dilakukan secara pps dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1. Selanjutnya blok terpilih Susenas dialokasikan ke 4 triwulan sebanyak masing-masing 7500 blok sensus. Seluruh blok sensus yang teralokasi untuk Susenas Triwulan II tahun 2013 adalah blok sensus yang menjadi wilayah pencacahan SPPLH Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

13 c. Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih untuk Susenas Triwulan II tahun 2013 dipilih 20 rumah tangga biasa secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran rumah tangga SP2010, dengan rincian 10 rumah tangga untuk sampel Susenas dan 10 rumah tangga untuk sampel SPPLH Tahap pertama dan kedua sudah dilakukan di BPS RI, sementara tahap ketiga dilaksanakan oleh BPS Kabupaten/Kota pada saat proses penarikan sampel Susenas Triwulan II tahun Sama halnya dengan prosedur Susenas, dalam pelaksanaan SPPLH 2013 tidak diijinkan adanya penggantian sampel. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

14 BAB IV PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.DSRT Pengawas/pemeriksa dapat memantau dan menilai hasil kerja setiap PCL dengan melihat catatan yang dibuat oleh petugas tentang semua perencanaan aktivitas, tugas-tugas yang diberikan, dan perkembangan pelaksanaan pencacahannya. Berikut akan diuraikan jenis daftar dan cara pemeriksaanya. 4.1 Daftar Sampel Rumah Tangga Terpilih (SPPLH13.DSRT) Daftar SPPLH13.DSRT merupakan daftar yang berisi sampel rumah tangga terpilih kegiatan SPPLH 2013 dalam satu blok sensus. Pada dasarnya Daftar SPPLH13.DSRT terdiri dari 5 blok, yaitu: Blok I adalah Pengenalan Tempat, Blok II adalah Rekapitulasi Rumah Tangga, Blok III adalah Keterangan Petugas, Blok IV adalah Catatan, dan Blok V adalah Keterangan Rumah Tangga Terpilih. Isian untuk Blok I, Blok II, dan Blok V dalam daftar SPPLH13.DSRT telah tercetak dengan nama serta alamat rumah tangga terpilih. 4.2 Tata Cara Pemeriksaan Daftar SPPLH13.DSRT Blok I. PENGENALAN TEMPAT Rincian 1 s.d 7 :Rincian ini sudah tercetak berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun Pengawas meneliti apakah isian rincian tersebut telah sesuai dengan wilayah tugas dari PCL yang diawasi. Blok II. KETERANGAN PETUGAS Rincian 1 s.d 4: Bagian ini boleh diisi Nama, NIP dan tanda tangan Pengawas/Pemeriksa jika Pengawas/Pemeriksa telah memastikan : 1) Nama KRT pada R11 Blok I Daftar SPPLH13.RT sudah sesuai dengan nama KRT pada kolom (6) Blok V Daftar SPPLH13.DSRT; 2) Daftar SPPLH13.RT yang terisi berjumlah 10 (sepuluh); 3) Isian Daftar SPPLH13.DSRT telah terisi dengan benar. Blok III. REKAPITULASI RUMAH TANGGA Blok ini berisi banyaknya rumah tangga eligible hasil pemutakhiran Susenas Triwulan II-2013 dan sudah tercetak. Blok IV. Catatan Blok Catatan disediakan jika petugas menemukan hal-hal penting yang perlu dicatat. Misalnya menuliskan alasan rumahtangga yang nonrespon, alasan pencoretan nama dan atau alamat, serta temuan lapangan lainnya. Blok V. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH Kolom (1) s.d (8): Keterangan rumah tangga sampel SPPLH terpilih telah tercetak pada Kolom (1) kolom (8) berdasarkan hasil updating Susenas Triwulan II tahun Hal-hal yang diperiksa adalah: Jika terdapat perbaikan pada isian kolom (6) Nama KRT dan kolom (7) Alamat yang telah tercetak, tanyakan pada pencacah dan pastikan alasannya sudah tertulis pada Blok IV.Catatan. Pastikan bahwa kolom (9) sudah terisi status pencacahan rumah tangganya. 8 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

15 BAB V PEMERIKSAAN DAFTAR SPPLH13.RT Sebelum melakukan pemeriksaan Daftar SPPLH13.RT, pastikan jumlah dokumen SPPLH13.RT yang terisi sebanyak 10 dokumen. Nama kepala rumah tangga (isian Blok I Rincian 9) sesuai dengan nama kepala rumah tangga pada Blok V kol (6) Daftar SPPLH13.DSRT. Akan tetapi, jika terdapat perbedaan nama kepala rumah tangga pastikan bahwa penggantian nama kepala rumah tangga bukan disebabkan oleh penggantian sampel rumah tangga. Tanyakan alasan penggantian nama kepala rumah tangga kepada pencacah dan berikan catatan di Blok XIII. Blok I. KETERANGAN TEMPAT Pastikan isian R1 s.d R7 harus sama dengan isian Blok I Daftar SPPLH13.DSRT. Pastikan isian R9 dan R10 harus sama dengan isian Blok V kolom (6) dan kolom (7) Daftar SPPLH13.DSRT. Pastikan isian R12 nama dan no urut ART telah ditulis dengan lengkap dan jelas. Pastikan bahwa nama pemberi informasi yang tertulis merupakan salah satu nama Anggota Rumah Tangga (ART) yang tertulis pada Blok IV kolom (1) dan isian pada kolom (5) nya adalah sama dengan atau lebih dari 15. Jika ditemukan pemberi informasi bukan bagian dari ART atau ART yang berumur kurang dari 15 tahun, tanyakan kepada pencacah mengapa hal itu terjadi, dampingi pencacah hingga mendapatkan responden yang memenuhi kriteria pada saat pencacahan ulang rumah tangga tersebut. Jika batas waktu pencacahan sudah selesai dan tidak ada satupun dari ART 15 tahun ke atas yang dapat ditemui, maka perbaiki isian Blok I Rincian 11 dengan kode 2 dan semua isian sebelumnya dicoret. Pastikan bahwa no urut ART yang tertulis bukan no urut rumah tangga sampel dan pastikan bahwa no urut ART yang tertulis sesuai dengan no urut ART di Blok IV kolom (1) pada baris yang bersesuaian dengan nama pemberi informasi. Blok II. RINGKASAN R1 Banyaknya anggota rumah tangga Pastikan isian harus sama dengan banyaknya baris yang terisi pada Blok IV Kolom (2). R2 Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas Pastikan isian harus sama dengan banyaknya ART umur 10 s.d. 98 tahun pada Blok IV Kolom (5). Blok III. KETERANGAN PETUGAS Pastikan R1 s.d. R4 harus sudah diisi dan ditandatangani oleh Pencacah. Nama, jabatan pencacah, tanggal saat wawancara, dan tanda tangan harus diisi dengan lengkap. Setelah Pemeriksa selesai memeriksa seluruh isian Daftar SPPLH13.RT, maka Pemeriksa mengisi dan menandatangani R1 s.d. R4 untuk Kolom Pengawas/Pemeriksa. Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

16 Blok IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Pastikan kolom (3) s.d kolom (16) sudah terisi salah satu kode yang disediakan untuk tiap kolomnya. Dengan memperhatikan isian kolom (3), pastikan urutan/susunan seluruh ART sudah ditulis sesuai dengan petunjuk/pedoman yang ditetapkan dan pastikan isian untuk ART kedua dan seterusnya tidak boleh berkode 1. Pastikan isian kolom (5) berisi antara 00 s.d. 98 tahun. Pastikan kolom (7) s.d kolom (16) terisi hanya jika isian kolom (5) umur terisi antara 10 s.d. 98 tahun. Periksa hubungan antara Kolom (3), (5), dan (6) (Hubungan dengan kepala rumah tangga, Umur, dan Status perkawinan). i. Seorang kepala rumah tangga harus berumur 10 tahun ke atas. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 1 Kepala rumah tangga, maka isian Kolom (5) Umur harus lebih besar atau sama dengan 10 tahun. ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan berstatus kawin. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 2 istri/suami atau kode 4 menantu, maka isian Kolom (5) Umur harus lebih besar atau sama dengan 10 tahun, dan Kolom (6) Status perkawinan harus berisi kode 2 kawin. iii. Orang tua/mertua dari seorang KRT harus berumur 20 tahun ke atas. Jika Kolom (3) Hubungan dengan kepala rumah tangga berisi kode 6 orang tua/mertua, maka isian Kolom 5 umur harus lebih besar atau sama dengan 20. Periksa hubungan antara kolom (5) dan (7) Umur dengan Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hubungan Antara Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur Kode Kolom (7) Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Blok IV Kolom (7) U m u r Blok IV Kolom (5) (1) (2) (3) Tidak punya ijazah SD SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat D1/D2/D3/Sarjana Muda D4/S1 S2/S3 10 tahun atau lebih 10 tahun atau lebih 13 tahun atau lebih 16 tahun atau lebih 17 tahun atau lebih 20 tahun atau lebih 22 tahun atau lebih 10 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

17 Jika isian kolom (8) berkode satu maka isian R34.g atau R34.i harus ada yang berkode satu Pastikan isian kolom (9) terisi hanya jika isian kolom (8) = 1. Pastikan isian kolom (9) adalah salah satu dari kode 1 s.d. 5 atau 9. Khusus untuk ART yang menjadi pemberi informasi (lihat no urut ART di Blok I Rincian 12), Pastikan isian kolom (8) dan kolom (9) pada baris ART yang bersesuaian bukan kode 9. Pastikan isian kolom (11) terisi hanya jika isian kolom (10) 0. Jika kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas, maka Blok IX R26.a jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART sebulan terakhir 0. Jika kolom (11) berkode 4 mobil pribadi/dinas, maka Blok IX R27.a jumlah mobil yang dikuasai/digunakan ART sebulan terakhir 0. Pastikan isian kolom (12) terisi bila Kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas atau 4 mobil pribadi/dinas. Jika kolom (11) berkode 3 sepeda motor pribadi/dinas maka kolom (12) tidak boleh berkode 1 solar atau 5 gas. Pastikan kolom (14) dan (15) terisi hanya jika isian kolom (13) berkode 1. Blok V. PERUMAHAN Pastikan kotak pada R1 s.d R6 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan kotak R2.a-R2.c terisi nilai antara 2 s.d 998. Periksa kewajaran isian R2.a-R2.c. pastikan bahwa R2.b + R2.c R2.a (penjumlahan R2.b dan R2.c harus lebih kecil atau sama dengan R2.a) Pastikan kotak R3.b terisi hanya jika isian R3.a berkode 1. Jika R2.c =0, pastikan isian R6.c berkode 2. Blok VI.PEMANFAATAN ENERGI Pastikan kotak pada R7 s.d R13 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan isian R7 kotak a (utama) dan kotak b (cadangan) berkode sama jika hanya menggunakan satu bahan bakar atau tidak memasak. Jika ditemukan kode yang dilingkari lebih dari satu tetapi belum dimasukkan kategori bahan bakar utama atau bahan bakar cadangan maka tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan isian R8 terisi hanya jika isian R7 tidak berkode 9 (R7 9). Pastikan isian R9.b s.d R14.b terisi hanya jika isian R9.a 4 atau R9.a 5. Untuk R10.a s.d. R10.d, pastikan isiannya sebagai berikut: i. R10.a tidak boleh sama dengan 0 (R10.a 0); ii. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.b (R10.a R10.b); iii. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.c (R10.a R10.c); iv. R10.a lebih besar atau sama dengan R10.d (R10.a R10.d). Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

18 Jika R11 kolom (2) 0, pastikan kolom (3) R11.a s.d R11.f ada salah satu kode yang dilingkari. Pastikan isian R12 terisi hanya jika R11.b kolom (2) 0. Pastikan R13.b terisi hanya jika R13.a berkode 1. Blok VII. PENGELOLAAN SAMPAH Pastikan kotak pada R14 s.d R17 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan R14.a Perlakuan terhadap sampah ada salah satu yang berkode 1. Jika semua isian berkode 2 maka tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan isian R14.b adalah salah satu kode (1 s.d. 9) dari R14.a yang berkode 1. Pastikan isian R15.b terisi hanya jika R15.a berkode 3. Jika isian R16 tidak terisi karena dalam catatan tertulis bahwa rumah tangga tidak menggunakan bahan B3, pastikan bahwa pencacah telah menyebutkan jenis bahan B3 pada saat wawancara. Jika pencacah tidak melakukannya lakukan kunjungan ulang. Blok VIII. PEMANFAATAN AIR Pastikan kotak pada R18 s.d R25 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. R18 Sumber air utama yang digunakan Pastikan kode yang diisi pada Kolom (2) s.d. Kolom (6) antara 01 s.d. 10 atau kode 99 (Apabila rumah tangga tersebut tidak memasak, tidak mencuci baju/kendaraan sendiri). Catatan : i. R18 pada kolom (2) dan kolom (4) tidak boleh berkode 99. ii. Jika isian R7 9 maka R18 kolom (3) tidak boleh berkode 99. iii. Jika isian R21 5 maka R18 kolom (5) tidak boleh berkode 99. Jika R21 berisi kode 1 pastikan R11.k kolom (2) 0 Pastikan isian R23 s.d dan R25 terisi hanya jika R22=1 Pastikan kotak pada R23 berisi kode 1 atau 2. Namun, jika R23.b berisi kode 9, pastikan Blok VI R7 berisi kode 9. Pastikan R25.b terisi hanya jika R25.a = 1. Blok IX. PENGGUNAAN TRANSPORTASI Pastikan isian titik-titik pada R26.a dan R27.a harus sama dengan isian dalam kotak disebelah kanan. Pastikan isian R26.b terisi hanya jika R26.a 0 dan isian R27.b terisi hanya jika R27.a 0 Pastikan R28 terisi hanya jika R26.a = 0 dan R27.a = 0 Pastikan isian R29.a s.d. R29.b, dan R30.a s.d. R30.c terisi hanya jika R26.a 0 atau R27.a 0 (menguasai/menggunakan kendaraan bermotor). 12 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

19 Jika R30.a berkode 1, pastikan R30.b ada yang berkode 1. Akan tetapi, jika R30.b semua berkode 2 tanyakan kembali kepada pencacah dan lakukan perbaikan. Pastikan R30.b dan R30.c terisi hanya jika R30.a =1. Blok X.PEDULI LINGKUNGAN SEKITAR Pastikan isian kotak pada R31 dan R32 sudah terisi salah satu kode yang dilingkari. Pastikan R31.b terisi hanya jika R31.a berkode 1. Pastikan R32.b terisi hanya jika R32.a ada yang berkode 1. Jika R32.b berkode 1, pastikan R32.c ada yang berkode 1. Akan tetapi, jika R32.c semua berkode 2, tanyakan kembali kepada pencacah lalu perbaiki. Blok XI.PENGETAHUAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN Pastikan R33.a s.d R33.k terisi salah satu kode 1 benar, 2 salah, atau 9 tidak tahu. Pastikan R34.a s.d R34.m terisi salah satu kode 1 ya atau 2 tidak. Pastikan salah satu jawaban ada yang berkode 1. Jika R34.i berkode 1, maka jawaban Blok IV pada baris responden kolom (8) seharusnya berkode 1. Jika isian kolom (8) tidak berisi kode 2, tanyakan kepada PCL apakah PCL sudah memastikan kapan narasumber mengikuti penyuluhan, apakah sudah lebih dari 3 tahun yang lalu. Pastikan isian kotak R35 terisi kode 1 s.d 5 sesuai dengan kode yang dilingkari. Blok XII. GAMBARAN KONDISI EKONOMI Pastikan isian kotak R36 terisi nilai antara 1 s.d 6 sesuai dengan kode yang dilingkari Blok XIII. CATATAN Periksa kembali Daftar SPPLH13.RT jika ada catatan dari PCL Sebelum Daftar SPPLH13.RT ditandatangani oleh Pemeriksa, periksalah kembali seluruh isian rincian dan kode yang terdapat dalam kotak. Apabila masih ditemukan kesalahan, mintalah penjelasan kepada pencacah untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Bila perlu, mintalah pencacah untuk melakukan kunjungan ulang agar diperoleh jawaban atau keterangan yang lengkap dan benar. Jika ditemui adanya isian yang menyimpang dari pedoman atau tidak wajar, tanyakan pada pencacah untuk diperbaiki Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

20 14 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

21 Lampiran 1 SPPLH13.DSRT SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

22 BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA TERPILIH 16 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

23 Lampiran 2 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

24 18 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

25 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

26 20 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

27 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH

28 22 Pedoman Pengawasan/Pemeriksaan SPPLH 2013

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015

Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 ABSTRAKSI Proses pembangunan seringkali dilakukan hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tanpa mempertimbangkan aspek

Lebih terperinci

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota

SPPLH dan. Kepalaa BPS Kabup. paten/kota SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGANN HIDUP 2013 Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepalaa BPS Kabup paten/kota BADAN PUSAT STATISTIK Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013

Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2013 ABSTRAKSI SPPLH 2013 adalah survei bertema lingkungan hidup dengan pendekatan rumah tangga. SPPLH merupakan wujud kepedulian BPS atas

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Modul Ketahanan Sosial, 2014 ABSTRAKSI Di tengah kompleksitas persoalan dunia saat ini, masyarakat semakin menaruh perhatian pada bagaimana

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2014 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2016 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2017 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Lebih terperinci

Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013

Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Migrasi Internasional dan Remitan, 2013 ABSTRAKSI Migrasi Internasional dan remitan memegang peran yang penting bagi kondisi sosial ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data Bank

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013

Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Perlindungan Sosial (Suplemen Susenas 2013 Triwulan I), 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan

Lebih terperinci

Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013

Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Rencana Strategis Pembangunan Kampung di Provinsi Papua dan Papua Barat, 2013 ABSTRAKSI Pemerintah Indonesia meluncurkan Program

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 Modul (Gabungan) Laporan ditulis pada: November 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2012 ABSTRAKSI Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data

Lebih terperinci

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2014

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2014 ABSTRAKSI Salah satu tujuan pembentukan pemerintahan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum (public well-being). Konsekuensinya,

Lebih terperinci

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013

STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2013 PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TI NGKAT KEBAHAGI AAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATI STI K PANDUAN PELAKSANAAN STUDI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 0 BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 SPPLH 2013 SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 Buku II. Pedoman Pencacahan BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan bagi petugas lapangan dalam melaksanakan pengumpulan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2014

PANDUAN PELAKSANAAN SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2014 PANDUAN PELAKSANAAN SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN (SPTK) 2014 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS

PEDOMAN 2. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) agustus 2012 PEDOMAN PENGAWAS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Susenas didesain memiliki 3 modul (Modul

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

Survei Biaya Hidup, 2012

Survei Biaya Hidup, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Biaya Hidup, 2012 ABSTRAKSI Data pengeluaran rumah tangga bukan makanan, minuman, rokok dan tembakau maupun makanan, minuman, rokok dan tembakau yang dipantau di setiap rumah

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013

SENSUS PERTANIAN 2013 Katalog BPS: 1402004 SENSUS PERTANIAN 2013 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Kehutanan 2014

Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Kehutanan 2014 Laporan ditulis pada: July 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php 1 Gambaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Tim Penyusun KATA PENGANTAR Salah satu bentuk mobilitas nonpermanen yang mengalami perkembangan adalah kegiatan commuting atau nglaju, dimana keberadaannya semakin pesat terutama pada kota-kota besar dan sekitarnya.

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3 (Modul) Laporan ditulis pada: June 18, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN 3 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN 2013 DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK PEDOMAN KOORDINATOR TIM SENSUS PERTANIAN

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS

SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS SENSUS PERTANIAN 2013 EVALUASI PASCA SENSUS PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN PEDOMAN KOORDINATOR TIM (ST2013-PES.KORTIM) BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Evaluasi Pasca Sensus ST2013

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3, Modul Ketahanan Sosial

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3, Modul Ketahanan Sosial Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2014 Triwulan 3, Modul Ketahanan Sosial Laporan ditulis pada: January 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN Umum

BAB PENDAHULUAN Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, Susenas dilaksanakan setiap tahun. Susenas didesain memiliki 3 modul

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTERAN 2015 PEDOMAN PENGAWAS

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTERAN 2015 PEDOMAN PENGAWAS PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) SEMESTERAN 2015 PEDOMAN PENGAWAS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Halaman A. Umum... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan...

Lebih terperinci

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT ST01-MKL RAHASIA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 MONITORING KUALITAS PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Uraian Nama Kode 101. Provinsi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014

Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDKBK), 2014 ABSTRAKSI Untuk memantau atau memonitor dampak krisis global yang terjadi di indonesia khususnya di bidang ketenagakerjaan

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2013 ABSTRAKSI Sakernas dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan. Sakernas Tahunan

Lebih terperinci

INDONESIA PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI NILAI KEBANGSAAN BADAN PUSAT STATISTIK

INDONESIA PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI NILAI KEBANGSAAN BADAN PUSAT STATISTIK INDONESIA PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI NILAI KEBANGSAAN BADAN PUSAT STATISTIK 1 2 KATA PENGANTAR Survei Nilai-nilai Kebangsaan 2015 (SNK 2015) merupakan kegiatan pengumpulan data terkait implementasi nilai-nilai

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2016 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk

Lebih terperinci

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA Draft 18 September 2017 PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA PODES 2018 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

PEDOMAN PENCACAH. Februari Survei Angkatan Kerja Nasional. Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2017 B A D A N P U S AT S T AT I S T I K Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan DATA MENCERDASKAN BANGSA KATA PENGANTAR Survei Angkatan

Lebih terperinci

SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Buku I

SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Buku I Buku I SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman Bab 1. Pendahuluan...

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Peternakan 2014 Laporan ditulis pada: May 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014

Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan 2014 Laporan ditulis pada: April 11, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-BPS Provinsi

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-BPS Provinsi PEDOMAN BPS PROVINSI SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 KATA PENGANTAR Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (SDKI12) merupakan SDKI yang ketujuh mengenai kondisi demografi dan kesehatan

Lebih terperinci

Penjelasan umum Riset Kesehatan Dasar 2013

Penjelasan umum Riset Kesehatan Dasar 2013 Penjelasan umum Riset Kesehatan Dasar 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Riskesdas 2013: Pengertian Riset berbasis masyarakat untuk menyediakan informasi indikator

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN i ii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Umum 2 1.2. Tujuan 2 1.3. Ruang Lingkup 2 1.4. Jenis Data yang Dikumpulkan 2 1.5. Jenis Dokumen dan Daftar yang Digunakan 3 1.6.

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2015

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2015 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain: Sensus Penduduk

Lebih terperinci

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2013

Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan, 2013 ABSTRAKSI Kemajuan pembangunan yang telah diraih bangsa Indonesia masih menyisakan berbagai permasalahan sosial, salah satunya kriminalitas.

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) - Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Tahunan), 2015 ABSTRAKSI Salah satu survei yang diselenggarakan oleh BPS secara rutin setiap tahun adalah

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2017 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain:

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA BUKU PEDOMAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SURVEI BIAYA HIDUP 202 BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman i ii BAB I. PENDAHULUAN.

Lebih terperinci

SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006

SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006 RAHASIA 1 Propinsi SURVEI EVALUASI PROGRAM KEMISKINAN 2006 INTEGRASI SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) PANEL 2006 2 Kabupaten/Kota*) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan*) I. PENGENALAN TEMPAT 5 Klasifikasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN PENCACAH Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan perilaku manusia. Kehidupan

Lebih terperinci

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 ST2013-SBK.S REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA TANAMAN KEHUTANAN TAHUN 2014 RAHASIA Jenis tanaman kehutanan terpilih...... 6 1 I. PENGENALAN TEMPAT 101. Provinsi

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari

Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2017 Februari Laporan ditulis pada: February 20, 2018 Kunjungi data katalog kami di: https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (Modul) Laporan ditulis pada: December 8, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012 ABSTRAKSI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (SDKI12) merupakan SDKI yang ketujuh mengenai kondisi demografi dan kesehatan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENDATAAN POTENSI DESA 2008 SUPLEMEN KECAMATAN

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENDATAAN POTENSI DESA 2008 SUPLEMEN KECAMATAN PODES08-KEC Rahasia REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK PENDATAAN POTENSI DESA 2008 SUPLEMEN KECAMATAN I. PENGENALAN TEMPAT 101 Provinsi 102 Kabupaten/Kota*) 103 Kecamatan 104 Jumlah Desa/Kelurahan/Nagari**)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013

Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Statistik Indikator Pertanian, 2013 ABSTRAKSI Penyelenggaraan Sensus Pertanian dilakukan oleh BPS sejak tahun 1963, artinya Sensus Pertanian 2013 (ST2013) adalah yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan

Lebih terperinci

PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010

PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010 Buku 5 PEDOMAN KOORDINATOR TIM (KORTIM) SENSUS PENDUDUK 2010 BADAN PUSAT STATISTIK Sensus Penduduk 2010 Mencacah Semua Penduduk dan Tiap Penduduk Hanya Sekali DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

tp :// w ht.g o ps.b w w.id INDIKATOR PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2012 (Hasil Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup di 33 Ibu Kota Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia INDIKATOR PERILAKU PEDULI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5.

DAFTAR ISI. I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. DAFTAR ISI I. Tahapan Pra Komputer 1.1. Mekanisme Dokumen ST2013 1.2. Penerimaan Dokumen 1.3. Batching 1.4. Penyimpanan 1.5. Editing Coding II. Tata Cara Editing Coding 2.1. Umum 2.2. ST2013-P a. Blok

Lebih terperinci

Inventarisasi dan Pendataan Calon Penghuni Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2013

Inventarisasi dan Pendataan Calon Penghuni Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Inventarisasi dan Pendataan Calon Penghuni Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2013 ABSTRAKSI Setelah Timor Timur berpisah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015

PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015 PEDOMAN PENGGUNAAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DAN PENARIKAN SAMPEL RUMAH TANGGA SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS 2015 Pemutakhiran dan penarikan sampel pada kegiatan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 akan

Lebih terperinci

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013

SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN HIDUP 2013 RAHASIA I. KETERANGAN TEMPAT 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan*) 5 Klasifikasi Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL Buku III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS MARET 2015 ] PEDOMAN PENGAWASAN \ ----------------------------------------------------------------------------------------------------- KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN KEPALA KANTOR Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021)

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2008

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2008 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2008 ABSTRAKSI Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan Badan Pusat Statistik. Sejak tahun 1963 BPS

Lebih terperinci

Kerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dengan Badan Pusat Statistik

Kerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dengan Badan Pusat Statistik Pedoman Pencacahan SPAK 2015 i Kerjasama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dengan Badan Pusat Statistik ii Pedoman Pencacahan SPAK 2015 KATA PENGANTAR Korupsi merupakan masalah yang dialami hampir

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

Uji Coba SUPAS 2015, 2014

Uji Coba SUPAS 2015, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Uji Coba SUPAS 2015, 2014 ABSTRAKSI Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survey kependudukan yang dilaksanakan setiap lima tahun setelah pelaksanaan sensus penduduk. SUPAS2015

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2014

Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), 2014 ABSTRAKSI Sakernas dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan. Sakernas tahunan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (MSBP)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (MSBP) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (MSBP) Laporan ditulis pada: August 29, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA

BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA BUKU 2 PODES 2014 PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA INDONESIA KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan

Lebih terperinci

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA

SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA SAK15.AK Dibuat 1 (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA RAHASIA FEBRUARI I. PENGENALAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404037 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS

METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA Q-Metadata METADATA KEGIATAN STATISTIK SEKTORAL/KHUSUS Judul kegiatan:............ Tahun kegiatan:... Sektor kegiatan : 01. Pertanian 02. Industri 03. Niaga dan

Lebih terperinci

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2015

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran, 2015 ABSTRAKSI Data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui sensus dan survei antara lain:

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAWAS Survei Angkatan Kerja Nasional 2016

PEDOMAN PENGAWAS Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 PEDOMAN PENGAWAS Survei Angkatan Kerja Nasional 2016 Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp:(021) 3810291-4

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013

Indonesia - Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup 2013 Laporan ditulis pada: April 30, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id 1 Identifikasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP :

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2015 Direktur Statistik Industri, Ir. Emil Azman Sulthani MBA NIP : i ii KATA PENGANTAR Buku pedoman Survei Captive Power 2015 ini disusun dalam rangka memperoleh keseragaman pemahaman dalam pengisian Daftar Captive 2015. Disamping memuat petunjuk teknis yang berkaitan

Lebih terperinci

PEDOMAN 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) Triwulanan 2014 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan...

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan diantaranya adalah data pendidikan, kesehatan, perumahan, konsumsi/pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi lainnya. Data-data

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-Pewawancara RP

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Oktober 2011 Kepala Badan Pusat Statistik, Dr. Rusman Heriawan. SDKI12-Pewawancara RP PEDOMAN PEWAWANCARA RUMAH TANGGA DAN REMAJA PRIA ((RP)) SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA 2012 KATA PENGANTAR Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 (SDKI12) merupakan SDKI yang ketujuh mengenai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS: 1404039 KATA PENGANTAR Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Pangan dan Peternakan Tahun 2017 (SOUT2017) merupakan kegiatan integrasi antara Survei Struktur Ongkos

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH

PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH PEDOMAN 1 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) AGUSTUS 2014 PEDOMAN PENCACAH DAFTAR ISI BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Umum... 1 B. Tujuan... 1 C. Ruang Lingkup... 2 D. Data yang Dikumpulkan... 2 E.

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SPI.PCS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SPI.PCS) KATALOG BPS: 1402029 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PENCACAH (ST2013-SPI.PCS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Survei Peternakan Nasional (SPN), 2008

Survei Peternakan Nasional (SPN), 2008 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Peternakan Nasional (SPN), 2008 ABSTRAKSI SPN 08 merupakan survei lanjutan dari SPN 07 yang dilakukan oleh BPS atas kerjasama dengan Departemen Pertanian sebagai penyandang

Lebih terperinci