DAFTAR ISI... ABSTRACT... RINGKASAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI... ABSTRACT... RINGKASAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM... PERSYARATAN GELAR... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii iv v vi viii ix x xii xv xvi xvii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Technology Acceptance Model (TAM) Task Technology Fit (TTF) E Billing Pengaruh Persepsi Kegunaan Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengaruh Sikap terhadap Perilaku Penelitian Terdahulu KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis Penelitian Persepsi Kegunaan Persepsi Kemudahan Sikap terhadap Perilaku

2 BAB IV BAB V METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Penentuan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Penentuan Sampel Variabel Penelitian Intervalisasi Data Instrumen Penelitian Analisis Data Uji Asumsi Klasik Uji Analisis Regresi Linier Berganda Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit) HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambara Umum Responden Penilaian Responden Intervalisasi Data Hasil Uji Statistik Desktriptif Pengujian Instrumen Penelitian Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Uji Statistik F Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Hasil Uji Statistik t Pengujian Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Persepsi Kegunaan Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengaruh Sikap terhadap Perilaku... 62

3 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN... 69

4 PENGARUH PERILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA PENGUNAAN E-BILLING DI KPP PRATAMA DENPASAR BARAT ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh persepsi kegunaan pada perilaku dalam penggunaan e-billing, menguji secara empiris pengaruh persepsi kemudahan pada perilaku dalam penggunaan e-billing serta untuk menguji secara empiris pengaruh sikap terhadap perilaku dalam penggunaan e-billing. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Denpasar Barat pada tahun Sampel penelitian adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Denpasar Barat yang telah menggunakan e-billing system. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling sehingga diperoleh jumlah responden sebanyak 120 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan teknik kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif pada penggunaan e-billing, persepsi kemudahan berpengaruh positif pada penggunaan e-billing serta sikap terhadap perilaku berpengaruh positif pada penggunaan e-billing. Hal ini berarti penggunaan e-billing akan meningkat jika pengguna memiliki persepsi bahwa e-billing memiliki kegunaan. Penggunaan e-billing akan meningkat jika pengguna memiliki memiliki persepsi bahwa e-billing mudah untuk digunakan. Penggunaan e-billing akan meningkat jika pengguna memiliki sikap positif seperti: merasa nyaman, senang dan menikmati menggunakan e-billing akan cenderung selalu menggunakan e-billing system dibandingkan dengan pengguna yang memiliki sikap negatif. Kata Kunci: e-billing, TAM, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, sikap terhadap perilaku, wajib pajak orang pribadi.

5 THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL TAXPAYER BEHAVIOR ON THE USE OF E-BILLING IN KPP PRATAMA DENPASAR BARAT ABSTRACT This study aims to empirically test the effect of perceived usefulness on behavior in the use of e-billing, empirically test the effect perceived ease of use on behavior in the use of e-billing and to test empirically influence attitude toward behavior in the use of e-billing. This research was conducted in KPP Pratama Denpasar Barat in Sample research is all individual taxpayers registered in KPP Pratama Denpasar Barat who have been using e-billing system. Sampling technique using convenience sampling so that the number of respondents as much as 120 people. Data used in this research is primary data obtained through survey method with questionnaire technique. The analysis technique used is Multiple Linear Regression. The result of the analysis shows that perceived usefulness have positive effect on the use of e-billing, the perceived ease of use has positive effect on the use of e-billing as well as the attitude toward the behavior has a positive effect on the use of e-billing. This means that the use of e-billing will increase if the user has the perception that e-billing has usability. The use of e-billing will increase if the user has a perception that e-billing is easy to use. The use of e-billing will increase if users have a positive attitude such as: feel comfortable, happy and enjoy using e- billing will tend to always use e-billing system compared with users who have negative attitude. Keywords: e-billing, TAM, perceived usefulness, perceived ease of use, attitude toward behavior, individual taxpayers.

6 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dipaparkan latar belakang dari e-billing sebagai obyek penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai serta manfaat penelitian yang diharapkan. 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Soemitro dalam Resmi, 2014:1). Pajak memiliki dua fungsi yaitu fungsi budgeter (sumber keuangan negara) dan fungsi regulator (pengatur). Pajak berperan sebagai fungsi budgeter artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan, pada fungsi ini pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak. Pajak berperan sebagai fungsi pengatur artinya pajak sebagai alat mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan (Resmi, 2014:3). Pajak sangat penting karena merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Pajak berperan dalam upaya menyejahterakan masyarakat Indonesia melalui pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur seperti jembatan, sekolah,

7 rumah sakit, puskesmas maupun pertahanan dan keamanan, subsidi atas pangan dan bahan bakar minyak, dana pemilu, kelestarian lingkungan hidup dan budaya serta pengembangan alat transportasi massa dan sebagainya. Begitu pentingnya peran pajak maka diharapkan kesadaran dari seluruh rakyat Indonesia terutama yang memiliki penghasilan minimal sesuai ketentuan aturan perpajakan untuk turut berperan dalam memenuhi kewajibannya kepada negara melalui pajak dengan mendaftarkan diri sebagai wajib pajak dengan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Menurut Gerger et al. (2014) keadilan dan kepercayaan terhadap pemerintahan memiliki dampak signifikan pada perspektif pembayar pajak. Saad (2014) wajib pajak memiliki pengetahuan teknis yang tidak memadai dan menganggap sistem pajak yang kompleks dimana pengetahuan pajak dan kompleksitas pajak dipandang sebagai faktor terhadap perilaku ketidakpatuhan wajib pajak. Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat terutama pada perkembangan teknologi internet salah satunya adalah kemajuan teknologi dalam bidang pengarsipan elektronik bersifat lebih praktis dan memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dari pada arsip secara manual. Teknologi ini telah digunakan oleh berbagai instansiinstansi dan juga pelaku bisnis. Direktorat Jenderal Pajak juga telah menggunakan arsip elektronik yang digunakan untuk mendokumentasikan semua arsip dengan tujuan untuk memudahkan, meningkatkan serta mengoptimalisasikan pelayanan kepada Wajib Pajak (Lie dan Sadjiarto, 2013). Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik (Handayani,

8 2007). Sejalan dengan perkembangan informasi dan teknologi, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berusaha untuk memenuhi aspirasi wajib pajak (WP) dengan mempermudah tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) baik itu SPT Masa maupun SPT Tahunan. Pembaharuan dalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh DJP sebagai bagian dari reformasi perpajakan khususnya administrasi perpajakan. Modernisasi pajak ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan pelayanan perpajakan terlihat dengan dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan. Asriningsih dan Noviari (2014), menyatakan penerapan e-spt PPh Pasal 21 berpengaruh pada efisiensi pemrosesan data perpajakan bagi wajib pajak badan, peran teknologi informasi salah satunya mampu meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan data. Bird dan Zolt (2008), menyatakan kemajuan teknologi mengubah lingkungan pajak di negara-negara berkembang. Dillon (2001), menyatakan teknologi harus memenuhi persyaratan kegunaan dasar dan dianggap berguna oleh komunitas pengguna yang dimaksudkan dimana pengalaman pengguna dan pelatihan akan berdampak pada tingkat penerimaan seperti bagaimana cara teknologi tersebut diterapkan untuk berkontribusi pada tujuan organisasi dan praktek kerja. Radecki dan Wenninger (1999), menyatakan sistem pembayaran elektronik akan mengubah cara banyak rumah tangga membayar tagihan bulanan mereka. Sistem ini cenderung meningkatkan kenyamanan konsumen dan mengurangi biaya billers. Beberapa faktor bisa memperlambat meluasnya penggunaan penagihan elektronik dan pembayaran termasuk resistensi pelanggan untuk mengubah, akses terhadap

9 teknologi dan masalah privasi konsumen. Menurut Al-Ani et al. (2012) konsep keamanan telah diterapkan dalam suatu sistem pembayaran berbasis internet untuk melindungi sistem dari akses yang tidak sah. Masalah keamanan telah diterapkan melalui password terenkripsi. Berbagai kemudahan dalam mendaftarkan diri sebagai WP melalui e-registration, dalam menyampaikan SPT Tahunan baik bagi WP Orang Pribadi maupun bagi WP Badan melalui e-filing dan membayar pajak melalui e-billing. Sosialisasi yang sangat gencar dilakukan oleh unit-unit KPP dan unit-unit Bidang Pelayanan, Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kantor Wilayah (Kanwil-Kanwil) serta oleh Direktorat P2Humas Kantor Pusat DJP baik melalui sosialisasi tatap muka langsung melalui berbagai workshop, seminar, olahraga bersama, Car Free Day dan banyak kegiatan outdoor lainnya maupun sosialisasi tanpa tatap muka langsung melalui situs media elektronik televisi dan radio, media cetak koran, buku-buku pelajaran sekolah dan booklet-booklet, serta melalui media online dan media sosial (medsos) ternyata belum dapat menggugah kesadaran belasan juta WP dan lebih banyak puluhan juta lagi orang pribadi pekerja dan penerima penghasilan untuk mendaftarkan diri sebagai WP dan melaksanakan seluruh kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar (Direktorat Jenderal Pajak, 2016) Sejalan dengan tumbuhnya pengguna internet munculnya beberapa produk elektronik yang populer dalam pajak antara lain e-spt, e-faktur, e-filing dan e-billing yang memudahkan wajib pajak untuk membayarkan pajaknya dengan lebih mudah, lebih cepat dan lebih akurat. Saat ini wajib pajak dapat lebih mudah

10 dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas elektronik yang telah disediakan Direktorat Jenderal Pajak. Salah satu fasilitas tersebut adalah sistem pembayaran elektronik (billing system). Sistem pembayaran pajak secara elektronik adalah bagian dari sistem penerimaan negara secara elektronik yang diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jenderal Pajak dan menerapkan Billing System. E-billing system adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan kode billing. Transaksi pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik dilakukan melalui bank/pos persepsi dengan menggunakan kode billing. Kode billing adalah kode identifikasi yang diterbitkan melalui sistem billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan Wajib Pajak (Direktorat Jenderal Pajak, Adapun tahapan proses billing system ada 3 (tiga tahapan). Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Tahapan Proses Biling System

11 1) Proses pendaftaran a. Buka browser, browse ke pilih daftar baru b. Input sesuai data wajib pajak (NPWP, yang valid untuk konfirmasi, user ID) klik register c. Anda akan menerima konfirmasi aktivasi melalui yang telah dimasukkan ke dalam tahap sebelumnya. Pada tersebut akan tertera PIN dan User ID yang telah didaftarkan beserta link aktivasinya. Klik link aktivasi tersebut atau masukkan kode aktivasi secara manual. Registrasi menjadi peserta e- billing selesai. 2) Proses pembuatan kode billing a. Buka browser, browse ke pilih login b. Masukkan NPWP dan PIN c. Input data setoran pajak (jenis pajak, kode setoran, masa pajak, tahun pajak dan nilai nominal pajak yang akan dibayar) 3) Proses pembayaran Catat / cetak kode e- billing tersebut untuk diinput guna pembayaran pajak melalui loket Bank atau Kantor Pos, internet banking dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

12 Ketentuan Billing System yang perlu diperhatikan: a. Kode Billing berlaku dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan dan setelah itu secara otomatis terhapus dari sistem dan tidak dapat dipergunakan lagi. Anda dapat membuatnya kembali apabila kode billing telah terhapus secara sistem. b. Apabila terdapat perbedaan data antara data elektronik dengan hasil cetakan maka yang dijadikan pedoman adalah data yang terdapat pada data eletronik yang berada di Kementerian Keuangan. (Direktorat Jenderal Pajak, 2015). Tabel 1.1 Daftar KPP dan KP2KP di Bali No Kode KPP Nama Unit Wilayah Kerja KPP Pratama Denpasar Barat Kecamatan Denpasar Barat dan Kecamatan Denpasar Utara KPP Pratama Singaraja Kabupaten Buleleng KPP Pratama Denpasar Timur Kecamatan Denpasar Timur, dan Kec. Denpasar Selatan KPP Madya Denpasar Seluruh Provinsi Bali KPP Pratama Badung Selatan Kecamatan Kuta Selatan dan Kec. Kuta KPP Pratama Badung Utara KP2KP Kerobokan Kecamatan Kuta Utara, Kec. Mengwi, Kec. Petang, KPP Pratama Gianyar KP2KP Ubud KP2KP Amlapura KPP Pratama Tabanan KP2KP Negara Sumber : Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bali (2017) dan Kec. Abiansemal Kabupaten Gianyar, Kab. Bangli, Kab.Klungkung, dan Kab. Karangasem Kabupaten Tabanan dan Kab. Jembrana

13 Berdasarkan data tersebut di Bali ada sebanyak 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan 4 (empat) Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). KPP mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan kepada wajib pajak sedangkan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh KPP maka pelaksanaan pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan dilaksanakan oleh unit KP2KP. Tabel 1.2 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi di Bali No Nama KPP Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi 1 KPP Pratama Denpasar Barat KPP Pratama Singaraja KPP Pratama Denpasar Timur KPP Madya Denpasar 0 5 KPP Pratama Badung Selatan KPP Pratama Badung Utara KPP Pratama Gianyar KPP Pratama Tabanan Total Sumber : Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bali (2017) Berdasarkan data di atas jumlah wajib pajak orang pribadi sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak WP dimana dari data tersebut dapat dilihat bahwa KPP Pratama Denpasar Barat memiliki jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) terbesar jika dibandingkan dengan KPP lainnya yang berada di Denpasar.

14 Tabel 1.3 Jumlah WP OP Pengguna E-Billing No Nama KPP WP OP Pengguna E-Billing 1 KPP Pratama Denpasar Barat KPP Pratama Singaraja KPP Pratama Denpasar Timur KPP Madya Denpasar - 5 KPP Pratama Badung Selatan KPP Pratama Badung Utara KPP Pratama Gianyar KPP Pratama Tabanan Total Sumber : Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bali (2017) Berdasarkan data tersebut jumlah WP OP pengguna e-billing di Bali sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak WP dan dari data tersebut dapat dilihat bahwa KPP Pratama Denpasar Barat memiliki jumlah WP OP pengguna e-billing terbesar jika dibandingkan dengan KPP lainnya yang berada di Denpasar. WP OP pengguna e-billing di Bali baru mencapai 23,5% dari jumlah WP OP yang terdaftar di Bali. Demikian juga WP OP pengguna e-billing di KPP Pratama Denpasar Barat baru mencapai 26,1% dari jumlah WP OP yang terdaftar di KPP Pratama Denpasar Barat. Sejak diberlakukan efektif per 1 Juli 2016 ternyata WP OP pengguna e-billing di Bali masih relatif rendah. Penggunaan sistem e-billing pajak merupakan bagian dari sistem penerimaan negara secara elektronik yang telah diadministrasikan oleh Biller DJP dan secara resmi menggunakan Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2). MPN G2 digunakan guna mendukung pelaksanaan cash management yang baik dengan menyajikan informasi penerimaan negara secara real time yang didukung

15 keandalan teknologi informasi dalam penerapan Treasury Single Account. MPN G2 melayani seluruh transaksi penerimaan negara antara lain pajak, bea dan cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pengguna e-billing adalah wajib pajak orang pribadi atau badan yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Aplikasi e-billing yang mulai efektif diberlakukan per 1 Juli 2016 ini menjamin keamanan transaksi elektronik antara WP dan DJP. Lebih lanjut aplikasi ini menawarkan kemudahan pembayaran pajak secara elektronik dengan segala kelebihan antara lain mudah, cepat dan akurat. Dikatakan mudah karena dalam proses pembayaran pajaknya penyetor tidak perlu lagi repot mengisi kertas Surat Setoran (Surat Setoran Pajak/SSP, Surat Setoran Bukan Pajak/SSBP, Surat Setoran Pengembalian Belanja/SSPB) manual. Penggunaan sistem e-billing ini menyimpan surat setoran pajak secara elektronik dan menghasilkan kode ID billing pajak 15 digit untuk proses pembayaran di Bank persepsi atau kantor pos. Bank penerima pembayaran telah menyediakan beberapa pilihan fitur pembayaran online yang fleksibel sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pembayar pajak antara lain ATM, Electronic Data Capture (EDC), teller bank atau bahkan internet banking. Pembayaran pajak melalui sistem kode e-billing ini, WP akan menerima BPN (Bukti Penerimaan Negara) yang status dan kedudukannya sama dengan SSP sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 242/ PMK.03/2014 dan diharapkan WP menyimpan bukti setoran setelah melakukan pembayaran.

16 Penggunaan sistem e-billing menyederhanakan proses pengisian data dalam rangka penyetoran pajak. Selanjutnya pengisian dalam sistem SSE (Surat Setoran Elektronik) yang sederhana akan meminimalisir kesalahan data entry dari sisi WP. Manfaat lainnya sistem ini juga meminimalisir potensi terjadinya human error dalam perekaman data pembayaran dan penyetoran oleh petugas Bank Persepsi atau Pos. Kelebihan lainnya e-billing memberikan akses kepada WP PNBP untuk memonitor status atau realisasi pembayaran dari penyetoran PNBP, memberikan keleluasaan kepada wajib pajak untuk merekam data setoran secara mandiri atau self assessment system ( 2017) Sistem e-billing sudah ditetapkan sejak tahun 2014 dan baru berlaku efektif bulan Juli 2016 tetapi belum semua WP menggunakan e-billing system. Masih adanya wajib pajak yang menganggap penggunaan sistem komputer dalam pembuatan ID billing masih menyulitkan jika dibandingkan secara manual yang sebelumnya menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak) maupun alternatif solusi dengan pembayaran via ATM tanpa perlu membuat ID billing pada sistem e-billing dirasakan lebih praktis selain masalah koneksi internet juga menjadi salah satu kendala bagi beberapa WP. Bagi WP yang penghasilan sudah dipotong atau dipungut oleh pihak lain tentu menjadi alasan bagi WP untuk tidak menggunakan e-billing. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi, teori ini dikenalkan oleh Davis (1986).

17 TAM memprediksi penerimaan pengguna pada teknologi berdasarkan perceived usefulness (persepsi kemanfaatan atau kegunaan) dan perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) yang akan mempengaruhi sikap pada perilaku attitude toward behavior (sikap terhadap perilaku) individu dalam penggunaan teknologi informasi, yang selanjutnya akan menentukan perilaku dari individu tersebut apakah akan menggunakan teknologi informasi. Dalam penelitian ini yang dimaksudkan sistem teknologi informasi adalah e-billing system, dengan pengguna sistem adalah wajib pajak. Sehingga dengan demikian penerimaan pengguna teknologi informasi oleh WP adalah keinginan yang ditunjukkan oleh WP untuk menggunakan e-billing serta keluasan penggunaan e-billing yang diserap oleh WP untuk melakukan suatu proses penyetoran pajak. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Gardner dan Amoroso (2004) terhadap penerimaan teknologi internet dengan menggunakan teori TAM dengan menggunakan beberapa variabel-variabel untuk penerapan penggunaan teknologi e-billing di Indonesia khususnya wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Denpasar Barat. Obyek penelitian ini adalah penggunaan e-billing yang merupakan produk elektronik terbaru yang dikeluarkan oleh DJP dengan fokus penelitian adalah perilaku WP OP ditinjau dari persepsi kegunaan, persepsi kemudahan maupun sikap terhadap perilaku pada penggunaan e-billing sebagai suatu sistem teknologi informasi berbasis internet.

18 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian yang berkembang dari latar belakang sebagai berikut: 1) Apakah persepsi kegunaan berpengaruh pada penggunaan e-billing? 2) Apakah persepsi kemudahan berpengaruh pada penggunaan e-billing? 3) Apakah sikap terhadap perilaku berpengaruh pada penggunaan e-billing? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Untuk menguji secara empiris pengaruh persepsi kegunaan pada perilaku dalam penggunaan e-billing. 2) Untuk menguji secara empiris pengaruh persepsi kemudahan pada perilaku dalam penggunaan e-billing. 3) Untuk menguji secara empiris pengaruh sikap terhadap perilaku dalam penggunaan e-billing. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan ilmu akuntansi keperilakuan yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi. Fokus utama mengenai perilaku wajib pajak pada penggunaan sistem informasi. Penelitian ini didasarkan pada teori TAM yang diimplementasikan ke dalam kasus penggunaan teknologi e-billing.

19 Diharapkan hasil penelitian ini mampu mempertegas fungsi praktis dari teori TAM. 2) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, diantaranya pemerintah dan pengguna sistem e-billing yaitu wajib pajak. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan umpan balik untuk meningkatkan pelayanan bagian sistem informasi dan pemeliharaan sistem informasi yang bersangkutan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis untuk mengembangkan aplikasi e-billing selanjutnya.

20

21

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative Panduan Penggunaan Billing System (Sistem

Lebih terperinci

: : ABSTRAK

: : ABSTRAK Judul : Persepsi Tax Amnesty sebagai Pemoderasi pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara Nama : Andini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP) BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Prosedur Pembayaran Pajak Metode pembayaran/penyetoran pajak kepada negara saat ini terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran

Lebih terperinci

1/15/2013. Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode Billing pada Bank/Pos Persepsi.

1/15/2013. Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode Billing pada Bank/Pos Persepsi. LOGO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode pada Bank/Pos Persepsi. SSP.........

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik atau

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa uji coba penerapan sistem pembayaran pajak secara

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : E-filing, TAM, Role of Humans, Behaviour of Tax Payers. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : E-filing, TAM, Role of Humans, Behaviour of Tax Payers. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT DJP is currently undergoing modernization in the field of tax administration to introduce e-filing system. E-filing sistem is a way of delivering SPT electronically which is done online and real

Lebih terperinci

Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ

Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ Jajang Suryana Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, jajangsuryana11@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui penerapan, prosedur dan manfaat Ebilling pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-19/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-47/PJ/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, tetapi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar, penerimaan pajak ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penerimaan negara tersbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Oleh Nama : Steven Wu NPM : 48213647 Kelas : 3DA01 Pembimbing : Dr. Untara, SE. MM. Latar Belakang Cara meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat BAB IV PEMBAHASAN Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat membantu pembangunan nasional, besar dan kecilnya pajak suatu negara ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan rakyat

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak. Judul : Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian Surat Pemberitahuan, Pengetahuan Peraturan Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam kemudahan, kecepatan akses informasi, efektifitas dan efisiensi pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. macam kemudahan, kecepatan akses informasi, efektifitas dan efisiensi pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi merupakan salah satu faktor menuju era globalisasi. Teknologi informasi menawarkan berbagai macam kemudahan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRACT...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRACT... ABSTRACT Directorat Geneal of Tax provides e-spt to facilitate WP in meeting repoting SPT, thereby increasing the amount of achievement. The purpose of this study was to determine the effect of the benefits

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga penerimaan pajak sangat berperan

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik

Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik Billing System DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pengertian Billing System Metode pembayaran elektronik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran masyarakat dan dapat dipaksakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Giving NPWP by Employer. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Giving NPWP by Employer. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Tax is one important source of state revenues to finance sustainable development. In finance the government's sustainable development requires huge funds. Therefore, the government in this case

Lebih terperinci

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara DIKLAT SISTEM PENERIMAAN BENDAHARA NEGARA PENGELUARAN APBN Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara 1. Wajib Bayar 2. Wajib Pajak 3. Petugas Pungut 4. Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran 5. Kuasa Pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Instansi 1. Sejarah KPP Pratama Kebumen Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Kebumen bermula dari Kantor Dinas Luar Tingkat I yang merupakan cabang

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR 1 P a g e 2 P a g e LAMPIRAN Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor : S-1916/PB.3/2014 Tanggal : 21 Maret 2014 MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN. 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN. 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing Penggunaan e-billing pajak per 1 Januari 2016 diharapkan dapat tmembantu wajib pajak agar taat melaporkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: e-spt, efficiency, data processing, tax officials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: e-spt, efficiency, data processing, tax officials. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Implementation of e-spt are intended to facilitate the taxpayers in reporting the tax and for tax s employees doing their job. The implementation of e-spt is one form of efficiency such speed,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA 2014 1 P a g e PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah melakukan terobosan upaya meningkatkan lagi penerimaan negara. Demi terealisasinya hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Negara mendapatkan penerimaan dari banyak sumber yaitu sektor migas, pajak, sektor

Lebih terperinci

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA 1 Menjelaskan Pengertian Pajak Menjelaskan Istilah Perpajakan Menjelaskan Peran dan Kewajiban Bendahara dalam Pemungutan/Pemotongan Pajak Menjelaskan Pendaftaran NPWP Bendahara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang.

Lebih terperinci

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat :

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat : PETUNJUK PENYELESAIAN PENGEMBALIAN SISA LEBIH DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN CARA PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK A. KETENTUAN UMUM 1. Penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu seperti negara-negara berkembang lainya Indonesia gencar melakukan pembangunan. Tujuan pembangunan

Lebih terperinci

Tinjauan Atas Pengunaan e-spt Dalam Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Badan di Konsultan Pajak TRITAX. Siti Umie Sartika

Tinjauan Atas Pengunaan e-spt Dalam Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Badan di Konsultan Pajak TRITAX. Siti Umie Sartika Tinjauan Atas Pengunaan e-spt Dalam Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Badan di Konsultan Pajak TRITAX Siti Umie Sartika 21308047 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengunaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planed Behavior (TPB) Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan bahwa perilaku individu untuk tidak patuh terhadap ketentuan perpajakan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia termasuk Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat kebijakan kebijakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kualitas pelayanan, sistem elektronik perpajakan, kompetensi pegawai pajak, kepuasan wajib pajak.

ABSTRAK. Kata Kunci: kualitas pelayanan, sistem elektronik perpajakan, kompetensi pegawai pajak, kepuasan wajib pajak. Judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan Sistem Elektronik Perpajakan dan Kompetensi Pegawai Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Di Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan utama negara yang digunakan dalam pembiayaan dan. melakukan pembangunan secara bertahap dari tahun ke tahun berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan utama negara yang digunakan dalam pembiayaan dan. melakukan pembangunan secara bertahap dari tahun ke tahun berasal dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan sumber pendapatan utama negara yang digunakan dalam pembiayaan dan melakukan pembangunan secara bertahap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kompleksitas, kesiapan teknologi informasi, efektivitas sistem, dan kelayakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Tax compliance cost, tax service quality, tindakan tax evasion. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tax compliance cost wajib pajak badan dan tax service quality terhadap tindakan tax evasion pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK Judul Nama : Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi Nim : 1406043046 ABSTRAK e-spt adalah Surat Pemberitahuan beserta lampiran-lampirannya

Lebih terperinci

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Persepsi atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan pada Kemauan Ikut Tax Amnesty Nama : Ni Luh Elya

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sosialisasi Perpajakan, Kemudahan Teknologi Informasi e-spt, Pelaporan e-spt PPh Pasal 21.

Kata Kunci : Sosialisasi Perpajakan, Kemudahan Teknologi Informasi e-spt, Pelaporan e-spt PPh Pasal 21. ABSTRAK Jumlah pengguna e-spt PPh Pasal 21 dari tahun ketahun tidak mengalami kenaikan yang berarti. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan e-spt. Salah satunya

Lebih terperinci

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1

Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online. Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Bab 1 Pengenalan Aplikasi Pajak Online 1 Aplikasi Pajak Online - Bagian 1 Macam Macam Aplikasi Pajak Online Sesuai dengan self assessment system yang berlaku dalam perpajakan di Indonesia, Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal ke dalam kas negara dengan disahkan oleh Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal ke dalam kas negara dengan disahkan oleh Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak memegang peranan yang sangat vital dalam kelangsungan sistem pemerintahan negara karena pajak merupakan sektor pemasukan terbesar bagi kas negara. Pajak dijadikan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN MOH. WILDAN ULUL AZMI 103020008027 / 830203410 PROGRAM ON THE JOB TRAINING PEGAWAI BARU/CPNS KPP PRATAMA KEPANJEN KANWIL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Pajak Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 tentang Ketentuan Umum Perpajakan adalah kontribusi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DISAMPAIKAN PADA OKTOBER

DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DISAMPAIKAN PADA OKTOBER Interkoneksi Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) sebagai Bagian dari Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2) dengan Sistem Layanan PNBP pada BPOM DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: e-faktur,taxpayer understanding. viii

ABSTRACT. Key words: e-faktur,taxpayer understanding. viii ABSTRACT The main purpose of this research is to find out about how significant the impact for new invoice implementation policy (e-faktur) against the tax-payer s understanding in order to increase PPN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan suatu kewajiban dan pengabdian peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa pembangunan

Lebih terperinci

SISTEM PENERIMAAN NEGARA

SISTEM PENERIMAAN NEGARA SISTEM PENERIMAAN NEGARA 3 Menjelaskan Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Dokumen Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Metode Penyetoran Penerimaan Negara Menjelaskan Mekanisme Penyetoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co No.814, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pembayaran Pajak secara Elektronik. Penerapan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204/PMK.05/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh yang sangat terlihat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kepatuhan Wajib Pajak. Ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber

Lebih terperinci

OLEH: DELLA ANGGRAINI

OLEH: DELLA ANGGRAINI ANALISIS PEMAHAMAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS, DAN KELAYAKAN E-FILING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GUBENG OLEH: DELLA ANGGRAINI 3203013085 JURUSAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT During this society makes an NPWP is based on the element of compulsion. The government through the rule of Law has forced citizens to have an NPWP. Be aware of this obligation to have a tax ID

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, jaman berkembang dengan sangat pesat. Salah satu yang mengalami perkembangan tersebut adalah teknologi informasi. Hampir seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

FAQ MPN G2 CoOLBanking. rev : 1.0 tgl : Nov 2017 FREQUENTLY ASKED QUESTIONS MPN G2 COOLBANKING

FAQ MPN G2 CoOLBanking. rev : 1.0 tgl : Nov 2017 FREQUENTLY ASKED QUESTIONS MPN G2 COOLBANKING FREQUENTLY ASKED QUESTIONS MPN G2 COOLBANKING 1 DAFTAR ISI Apa yang dimaksud dengan MPN G2?... 3 Apa yang dimaksud dengan Sistem Billing?... 3 Apa yang dimaksud dengan Kode Billing/ Billing ID?... 3 Apa

Lebih terperinci

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA Pengertian Pajak Iuran dari rakyat kepada negara Tanpa kontraprestasi Unsur Pajak Berdasarkan Undang-Undang Membiayai Penyelenggaraan pemerintah Gambar 1.1. Pengertian Pajak

Lebih terperinci

BAB II ` KAJIAN PUSTAKA. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

BAB II ` KAJIAN PUSTAKA. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, BAB II ` KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata secara partisipasi dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional. Adapun definisi pajak menurut

Lebih terperinci

PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE)

PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE) PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan akan menuntut adanya modernisasi meliputi semua aspek kehidupan. Layaknya sebuah

Lebih terperinci

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK

A.A Inten Yulitasari NIM : ABSTRAK Judul : Pengaruh Tanggung Jawab Moral, Sanksi Perpajakan dan Penerapan Sistem E-Filing pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur Nama : A.A Inten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak pada mulanya adalah suatu pungutan yang sifatnya pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara dan menjaga kepentingan Negara seperti membayar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Perpajakan No.28 Tahun 2007 Pasal 1 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: Pajak adalah kontribusi wajib

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii Judul : Pengaruh Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus dan Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ADMINISTRASI

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ADMINISTRASI PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ADMINISTRASI e-registration, e- BILLING, e-spt, DAN e-filling TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Wajib Orang Pribadi Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Murniati Sulistyorini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut, maka negara harus menggali

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut, maka negara harus menggali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran masyarakat dan dapat dipaksakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor, khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sektor, khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya tingkat inflasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber dana bagi pendapatan negara berasal dari pajak. Pajak menyumbangkan dana cukup besar bagi pendapatan suatu negara. Pendapatan ini nantinya akan digunakan

Lebih terperinci

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat bangsa dan Negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem

Lebih terperinci

Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP

Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP Dwi Utomo Panduan sederhana untuk registrasi akun dan penggunaan Surat Setoran Elektronik/SSE untuk menerbitkan kode billing pajak. Alternatif cara membayar

Lebih terperinci

PJ.091/KUP/S/001/

PJ.091/KUP/S/001/ PJ.091/KUP/S/001/2017-00 Apa itu e-filing? Cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP www.djponline.pajak.go.id atau ASP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perpajakan Indonesia dari sistem Official Assessment ke sistem Self Assessment.

BAB 1 PENDAHULUAN. perpajakan Indonesia dari sistem Official Assessment ke sistem Self Assessment. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

Lebih terperinci

PJ.091/KUP/S/006/

PJ.091/KUP/S/006/ PJ.091/KUP/S/006/2018-00 Apa itu e-filing? Cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP www.djponline.pajak.go.id atau ASP

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Pada pembahasan berikut ini penulis akan mendeskripsikan mengenai Sistem Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) menggunakan e-billing systemdi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengetahuan perpajakan dan kepatuhan wajib pajak

ABSTRAK. Kata-kata kunci: pengetahuan perpajakan dan kepatuhan wajib pajak ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan wajib pajak orang pribadi terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bojonagara Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini terlihat pajak sebagai sumber penerimaan kas negara paling besar dan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Modernization of tax administration, e-spt, satisfaction of taxpayer. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Modernization of tax administration, e-spt, satisfaction of taxpayer. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Modernization of tax administration was made to achieve a high level of : (1) voluntary compliance, (2) tax administration trustworthiness, and (3) good performance of tax employee in order to

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan. Judul : Sosialisasi Perpajakan sebagai Pemoderasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar Nama : Cokorda Agung Meggy

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang. teknologi informasi, membuat kebutuhan masyarakat atas akses informasi

PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang. teknologi informasi, membuat kebutuhan masyarakat atas akses informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi yang semakin pesat khususnya dalam bidang teknologi informasi, membuat kebutuhan masyarakat atas akses informasi terhadap perpajakan

Lebih terperinci