BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP)"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Prosedur Pembayaran Pajak Metode pembayaran/penyetoran pajak kepada negara saat ini terbagi menjadi 2 metode, yaitu: a. Melalui Surat Setoran Pajak (SSP) Pembayaran/penyetoran pajak melalui mekanisme Surat Setoran Pajak (SSP), Wajib Pajak dapat mengambil formulir SSP yang di sediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak terdekat ataupun membuat sendiri formulir SSP tersebut sesuai dengan bentuk dan format formulir yang berlaku saat itu. Formulir SSP yang diisikan haruslah rangkap 4 (empat) dan jika diperlukan dapat menjadi rangkap 5 (lima). adapun peruntukannya yaitu lembar ke-1 untuk arsip Wajib Pajak, lembar ke-2 untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), lembar ke-3 untuk dilaporkan Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak, lembar ke-4 untuk kantor penerima pembayaran, dan apabila diperlukan dibuat lembar ke-5 untuk arsip Wajib Pungut (bendahara pemerintah/bumn). Kemudian WP mengisi data isian yang telah disediakan di SSP meliputi NPWP, nama WP, alamat WP, Kode Akun Pajak, Kode Jenis Pajak, Masa Pajak, dan jumlah uang yang disetor setelah 58

2 59 semuanya lengkap terisi dibawa ke tempat pembayaran yang ditunjuk Kementrian Keuangan (Bank Bank yang ditunjuk/kantor Pos). Kemudian oleh petugas Bank/Kantor Pos dimasukkan/ diinput dalam sistem pembayaran yang terkoneksi dengan MPN (Modul Penerimaan Negara), yang kemudian hasil dari input data isian isian SSP oleh petugas penerima masuk dalam penerimaan negara dengan ditandai keluarnya NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) di dalam dalam bukti penerimaan, setelah itu langkah terakhir, WP melaporkan SSP ke Kantor Pelayanan Pajak bersamaan dengan pelaporan SPT pajak. b. Melalui e-billing Mekanisme pembayaran pajak melalui e-billing dapat dilakukan dengan mudah, kapan saja, dan dimana saja. berikut langkah langkahnya : Pendaftaran Peserta E-Billing Pembuatan Kode Billing Gambar 3.1 Mekanisme e-billing Pembayaran Berdasarkan Kode Billing 1) Langkah - langkah registrasi menjadi peserta e-billing : a) Buka situs e-billing melalui internet dngan alamat untuk mendaftarkan User ID dan Personal Identification Number (PIN).

3 60 Gambar 3.2 Pendaftaran peserta e-billing b) Masukkan data berupa NPWP, alamat yang valid untuk konfirmasi, dan kode capcha yang tertera. Gambar 3.3 Pengisian data peserta e-billing c) Kemudian WP akan menerima konfirmasi aktivasi melalui yang telah dimasukkan pada tahap sebelumnya. Pada tersebut akan tertera link aktivasi e-billing serta PIN dan User ID untuk login selanjutnya.

4 61 Gambar 3.4 Konfirmasi peserta e-billing d) Kemudian klik link aktivasi untuk mengaktifkan akun e- Billing dan WP dapat mulai menggunakan sistem aplikasi tersebut. 2) Langkah - langkah pembuatan Kode Billing : Kode Billing yaitu kode yang WP peroleh setelah memasukkan data transaksi perpajakan secara elektronik yang digunakan sebagai kode pembayaran pajak di Bank, Kantor Pos, mesin ATM atau Internet Banking. Berikut tahapan pembuatan Kode Billing : a) Akses situs e-billing ( lalu masukkan NPWP dan PIN untuk melakukan login. Gambar 3.5 Login e-billing

5 62 b) Field NPWP, Nama, Alamat dan Kota akan secara otomatis terisi dengan data WP c) Masukkan detail informasi pembayaran berupa NOP (jika terdapat pembayaran pajak terkait transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dan kegiatan membangun sendiri), Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak, nomor Surat Ketetapan Pajak (bila ada), dan nilai rupiah pembayaran, bila sudah pilih simpan. Gambar 3.6 Pengisian detail pembayaran pajak melalui e-billing d) Kemudian muncul konfirmasi apakah data yang dimasukkan sudah sesuai apa belum, jika terdapat kesalahan WP dapat mengkoreksinya kembali dengan memilih Edit Pengisian SSP, jika sudah sesuai pilih Terbitkan Kode Billing untuk menerbitkan ID Billing.

6 63 Gambar 3.7 Pengecekan detail pembayaran e) Setelah sistem menerbitkan ID Billing WP dapat mencetaknya sebagai referensi pembayaran di Bank, mesin ATM, ataupun melalui internet banking. ID Billing tersebut berlaku selama 2 x 24 jam sejak diterbitkan oleh sistem. Gambar 3.8 Cetak kode ID Billing 3) Langkah- langkah melakukan pembayaran dengan berdasarkan kode ID Billing : Pembayaran dengan kode ID Billing dapat dilakukan dengan beberapa cara, dapat melalui loket Bank atau Kantor Pos, Mesin ATM, dan melalui internet banking. Untuk pembayaran melalui Mesin ATM dan internet banking langkah langkahnya bisa berbeda setiap Bank tergantung kebijakan

7 64 Bank masing masing. Untuk pembayaran melalui loket Bank dan Kantor Pos berikut langkahnya : a) Tunjukkan kode ID Billing anda kepada petugas loket teller Bank atau Kantor Pos. b) Setelah menginput kode ID Billing dan menerima uang setoran pajak, petugas akan melakukan konfirmasi untuk memastikan pembayaran sesuai dengan yang dimaksud. c) Kemudian teller akan memproses transaksi dan WP akan mendapatkan Bukti Penerimaan Negara (untuk ATM dan internet banking struk pembayaran sebagai Bukti Penerimaan Negara) yang dapat digunakan sebagai sarana pelaporan dan keperluan administrasi lain di Kantor Pelayanan Pajak. Dilihat dari perbandingan kedua mekanisme pembayaran pajak diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1) Proses pembayaran pajak melalui mekanisme SSP yang masih menggunakan sistem manual sehingga membutuhkan tenaga lebih untuk melakukan, akibatnya Wajib Pajak menjadi malas untuk membayarkan pajaknya. 2) Langkah langkahnya melalui mekanisme SSP yang cukup panjang sehingga menyita banyak waktu Wajib Pajak, terlebih jika antrian loket di Bank/Kantor Pos yang panjang membuat WP mengurungkan niatnya membayar pajak.

8 65 3) Kesalahan yang terkadang sering terjadi jika menggunakan mekanisme SSP yang diakibatkan oleh kesalahan petugas loket Bank/Kantor Pos yang salah memasukkan data Kode Jenis Pajak ataupun Kode Jenis Setoran sehingga WP harus melakukan pemindahbukuan yang sebabkan bukan dari kesalahan WP sendiri, dengan menggunakan e-billing meminimalkan kesalahan yang disebabkan oleh petugas loket Bank/Kantor Pos, karena Wajib Pajak dapat memantau sendiri data yang dimasukkan sudah benar apa tidak. 4) Penggunaan kertas/lembar formulir SSP yang cukup banyak menambah isu pencemaran lingkungan sedangkan pemerintah mencanangkan program go green, hal ini yang cukup disorot oleh Lembaga Lingkungan Hidup yang dipandang tidak sejalan dengan program Pemerintah, hal tersebut berbeda dengan menggunakan sistem e-billing dapat menghemat penggunaan kertas sehingga mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang berarti sesuai dengan program go green yang dicanangkan oleh pemerintah. 5) Langkah langkah/proses pembayaran pajak melalui SSP yang sudah sejak dahulu diterapkan membuat WP sudah mengerti urutan langkah langkah pembayarannya, sedangkan e-billing memerlukan waktu bagi WP untuk memahami mekanismenya.

9 66 2. Pengaruh e-billing di KPP Pratama Demak Dampak diberlakukannya e-billing per 1 Januari 2016 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.1 Penerimaan Pembayaran Pajak di KPP Pratama Demak Periode Oktober Desember 2015 dan Periode Januari Februari Kode Jenis Setoran Oktober November Desember Januari Februari Maret TOTAL Melalui SSP Melalui e-billing Persentase e-billing 12,60 % 10,76 % 9,50 % 18,84 % 40,02 % 42,41 % Sumber : KPP Pratama Demak Berdasarkan Tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa pembayaran pajak melalui e-billing mengalami peningkatan dengan seiringnya waktu berjalan dan membuat pembayaran pajak melalui mekanisme SSP

10 67 berkurang, hal ini tidak terlepas dari peranan aktif Kantor Pelayanan Pajak Pratama Demak yang telah mensosialisasikan langkah langkah pembayaran pajak melalui sistem e-billing kepada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Demak. Namun begitu, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh aturan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pajak tentang batas akhir berlakunya SSP sampai dengan 30 Juni 2016 dan mulai diterapkannya e-billing sebagai bukti pembayaran pajak kepada kas negara satu satunya yang sah per 1 Juli 2016 membuat Wajib Pajak mau tidak mau harus mengikuti aturan yang berlaku saat ini dengan mulai beralih menggunakan sistem pembayaran pajak dengan sistem e- Billing disamping kelebihan dan kekurangan yang masih dimiliki sistem e-billing tersebut. Dari data tersebut dapat dilihat peningkatan penggunaan e-billing terjadi pada bulan Januari Februari dimana terjadi peningkatan lebih dari 2(dua) kali lipat, hal ini dapat terjadi dikarenakan pihak KPP Pratama Demak yang melakukan sosialisasi secara besar besaran dengan mengundang WP dan Instansi Pemerintah di Kabupaten Demak serta melakukan sosialisasi langsung dengan terjun langsung ke masyarakat sehingga pada bulan Februari banyak WP yang mulai beralih menggunakan e-billing. Sedangkan untuk bulan Februari Maret justru peningkatan terjadi tidak signifikan yaitu hanya berkisar 2,39 % saja, hal ini diakibatkan masih banyaknya WP yang belum mengerti bagaimana cara pengoperasian e-billing melalui internet dan minimnya koneksi internet di lingkungan WP tersebut, sehingga masih

11 68 terdapat banyak WP yang memilih menggunakan SSP dibanding e- Billing meskipun pihak KPP Pratama Demak sendiri sudah gencar melalukan sosialisasi e-billing baik di kantor maupun di lingkungan masyarakat. B. Temuan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, Metode pembayaran/penyetoran pajak yang saat ini diberlakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak dibawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yaitu pembayaran pajak melalui Surat Setoran Pajak (SSP) dan pembayaran pajak melalui sistem e-billing. Kedua metode pembayaran pajak tersebut meskipun memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu sebagai bukti pembayaran pajak kepada kas negara dan memudahkan Wajib Pajak untuk membayarkan pajaknya, namun begitu, masih terdapat kekurangan yang dimiliki ke-2 (dua) metode tersebut tanpa mengesampingkan kelebihan yang juga dimiliki oleh masing masing metode tersebut. Temuan yang didapatkan sebagai berikut : 1. Banyaknya Wajib Pajak yang masih belum mengerti internet, sehingga Wajib Pajak tersebut belum bisa menggunakannya secara langsung mekanisme e-billing meskipun dapat dilakukan oleh orang lain atau dipandu langkah demi langkah.

12 69 2. Sistem e-billing yang sering down, hal ini membuat Wajib Pajak tidak bisa mengakses situs e-billing beberapa saat dan harus menunggu sistem pulih kembali. 3. Koneksi internet yang tidak merata di Indonesia, hal ini berdampak pada terhambatnya pembayaran pajak bagi Wajib Pajak yang bertempat tinggal di daerah yang minim koneksi internet sehingga Wajib Pajak tersebut merasa kesulitan bila akan membayarkan pajaknya melalui e-billing. 4. Pembayaran pajak yang masih harus antri sehingga masih menyita waktu Wajib Pajak, hal ini meskipun sudah difasilitasi dengan adanya mesin ATM dan internet banking yang juga dapat menerima pembayaran pajak, namun di beberapa daerah yang minim mesin ATM dan koneksi internet, pembayaran melalui loket Bank/Kantor Pos masih menjadi andalan Wajib Pajak. 5. Kurang optimalnya penggunaan fasilitas penunjang pembayaran pajak melalui e-billing seperti sedikitnya penggunaan fasilitas e- Banking. 6. Pembayaran Pajak melalui e-billing dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa keterbatasan waktu dan tempat. 7. Mempercepat/menghemat waktu pembayaran, hanya memerlukan gadget Wajib Pajak bisa membayarkan pajaknya dengan mekanisme e-billing.

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat

Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Cara Baru Bayar Pajak Lebih Mudah, Lebih Cepat Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Account Representative Panduan Penggunaan Billing System (Sistem

Lebih terperinci

1/15/2013. Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode Billing pada Bank/Pos Persepsi.

1/15/2013. Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode Billing pada Bank/Pos Persepsi. LOGO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan Kode pada Bank/Pos Persepsi. SSP.........

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang, yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik atau

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-19/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-47/PJ/2011 TENTANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 26/PJ/2014 TENTANG SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa uji coba penerapan sistem pembayaran pajak secara

Lebih terperinci

Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ

Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ Implementasi E-billing Pada Perusahaan CV. TJ Jajang Suryana Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, jajangsuryana11@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui penerapan, prosedur dan manfaat Ebilling pada

Lebih terperinci

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat :

B. PANDUAN REGISTRASI SIMPONI 1. Akses website SIMPONI di alamat : PETUNJUK PENYELESAIAN PENGEMBALIAN SISA LEBIH DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN CARA PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK A. KETENTUAN UMUM 1. Penerimaan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN

LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN LAPORAN TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS PENYELESAIAN PEMINDAHBUKUAN DI KPP PRATAMA KEPANJEN MOH. WILDAN ULUL AZMI 103020008027 / 830203410 PROGRAM ON THE JOB TRAINING PEGAWAI BARU/CPNS KPP PRATAMA KEPANJEN KANWIL

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-11/PJ/2016 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

Lebih terperinci

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co No.814, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pembayaran Pajak secara Elektronik. Penerapan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204/PMK.05/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN. 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN. 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN 4.1 Kasus yang terjadi di CV. Indo Karya Konsultan terkait e-billing Penggunaan e-billing pajak per 1 Januari 2016 diharapkan dapat tmembantu wajib pajak agar taat melaporkan

Lebih terperinci

Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP

Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP Surat Setoran Elektronik & Kode Billing DJP Dwi Utomo Panduan sederhana untuk registrasi akun dan penggunaan Surat Setoran Elektronik/SSE untuk menerbitkan kode billing pajak. Alternatif cara membayar

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik

Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik Billing System DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pengertian Billing System Metode pembayaran elektronik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN Pada pembahasan berikut ini penulis akan mendeskripsikan mengenai Sistem Pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) menggunakan e-billing systemdi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP

Lebih terperinci

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara

Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara. Dokumen-Dokumen Terkait Penerimaan Negara DIKLAT SISTEM PENERIMAAN BENDAHARA NEGARA PENGELUARAN APBN Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara 1. Wajib Bayar 2. Wajib Pajak 3. Petugas Pungut 4. Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran 5. Kuasa Pengguna

Lebih terperinci

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok

Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Mekanisme Pemotongan Pajak PPH 22 Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Oleh Nama : Steven Wu NPM : 48213647 Kelas : 3DA01 Pembimbing : Dr. Untara, SE. MM. Latar Belakang Cara meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA 2014 1 P a g e PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR 1 P a g e 2 P a g e LAMPIRAN Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor : S-1916/PB.3/2014 Tanggal : 21 Maret 2014 MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI. Billing Online PORTAL PENGGUNA JASA. v

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI. Billing Online PORTAL PENGGUNA JASA. v DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI Billing Online PORTAL PENGGUNA JASA 2015 v.200215 (c) Hak Cipta pada Billing Online Portal Pengguna Jasa ~ 1 ~ DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

5/17/2015. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak BILLING SYSTEM (SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK) PJ.091/KUP/S/001/

5/17/2015. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak BILLING SYSTEM (SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK) PJ.091/KUP/S/001/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak BILLING SYSTEM (SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK) PJ.091/KUP/S/001/2015-00 1 Pendaftaran Pembuatan kode Billing Pembayaran Penutupan Billing 2

Lebih terperinci

BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN MANUAL PEMBAYARAN/PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SECARA ELEKTRONIK DENGAN SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE (SIMPONI) UNTUK BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

REKAPITULASI DATA SSP NTPN LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-81/PJ/2010 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK

Lebih terperinci

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA 1 Menjelaskan Pengertian Pajak Menjelaskan Istilah Perpajakan Menjelaskan Peran dan Kewajiban Bendahara dalam Pemungutan/Pemotongan Pajak Menjelaskan Pendaftaran NPWP Bendahara

Lebih terperinci

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN Modul ke: NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN Fakultas Ekonomi & Bisnis Disusun Oleh : Yenny Dwi Handayani Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204 /PMK05/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204 /PMK05/2011 TENTANG / I..,\ MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204 /PMK05/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK05/2011 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA

PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA PENGANTAR PERPAJAKAN BENDAHARA Pengertian Pajak Iuran dari rakyat kepada negara Tanpa kontraprestasi Unsur Pajak Berdasarkan Undang-Undang Membiayai Penyelenggaraan pemerintah Gambar 1.1. Pengertian Pajak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Instansi 1. Sejarah KPP Pratama Kebumen Sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Kebumen bermula dari Kantor Dinas Luar Tingkat I yang merupakan cabang

Lebih terperinci

SISTEM PENERIMAAN NEGARA

SISTEM PENERIMAAN NEGARA SISTEM PENERIMAAN NEGARA 3 Menjelaskan Pihak-Pihak Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Dokumen Terkait Penerimaan Negara Menjelaskan Metode Penyetoran Penerimaan Negara Menjelaskan Mekanisme Penyetoran

Lebih terperinci

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BADAN STANDARDISASI NASIONAL MANUAL PEMBAYARAN/PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) SECARA ELEKTRONIK DENGAN SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE (SIMPONI) UNTUK AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI BADAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

Contoh bukti Pembayaran yang di terima:

Contoh bukti Pembayaran yang di terima: PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN BIAYA PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB) PROGRAM PASCASARJANA SPESIALIS-1 SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL (STKS) BANDUNG TAHUN 2014 Pembayaran biaya pendaftaran

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DISAMPAIKAN PADA OKTOBER

DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DISAMPAIKAN PADA OKTOBER Interkoneksi Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) sebagai Bagian dari Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2) dengan Sistem Layanan PNBP pada BPOM DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DIREKTORAT

Lebih terperinci

PJ.091/KUP/S/006/

PJ.091/KUP/S/006/ PJ.091/KUP/S/006/2018-00 Apa itu e-filing? Cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP www.djponline.pajak.go.id atau ASP

Lebih terperinci

CEPAT MUDAH AMAN. Pelaporan SPT melalui e-filing PJ.091/KUP/S/001/ Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2016

CEPAT MUDAH AMAN. Pelaporan SPT melalui e-filing PJ.091/KUP/S/001/ Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2016 Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2016 djponline.pajak.go.id Pelaporan SPT melalui e-filing CEPAT MUDAH AMAN PJ.091/KUP/S/001/2016-00 Cara penyampaian SPT Tahunan secara

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya penyempurnaan Bagan Perkiraan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN CARA PEMBAYARAN/PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) MENGGUNAKAN SISTEM BILLING PNBP BANK/POS PERSEPSI TELLER/OVER THE

Lebih terperinci

KPP Pratama Bandung Cibeunying, Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing

KPP Pratama Bandung Cibeunying, Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing KPP Pratama Bandung Cibeunying, 2014 Sosialisasi Pelaporan SPT PPh 1770 S dan 1770 SS via e-filing Definisi dan Dasar Hukum e-filing : suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016 Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016 1. Tanya: Apakah yang dimaksud dengan layanan pembayaran Penerimaan Negara? Jawab: Layanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Pajak Definisi pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 tentang Ketentuan Umum Perpajakan adalah kontribusi

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 37/PJ/2013 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 37/PJ/2013 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 37/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITAN. pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

BAB III HASIL PENELITAN. pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai BAB III HASIL PENELITAN A.Pengertian a. NPWP (Nomor Pokok wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA

BAB III GAMBARAN DATA BAB III GAMBARAN DATA A. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Undang- Undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui Modul MPN G2

Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui Modul MPN G2 Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui Modul MPN G KHUSUS PENERIMAAN GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO II LANTAI II JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO.-4 JAKARTA 070 TELEPON 0-84056, 0-4490 EXT 540, 5405 FAKS

Lebih terperinci

HANDOUT. Implementasi MPN G2

HANDOUT. Implementasi MPN G2 HANDOUT Implementasi MPN G2 DJBC - 2015 Implementasi MPN G2 - DJBC 1 1. Tutorial Portal Pengguna Jasa a. Tutorial Masuk ke Sistem Billing Online Dari website bea dan cukai, klik portal pengguna jasa Login

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM), DAN INTERNET BANKING STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI I. PEMBAYARAN MELALUI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN CARA PEMBAYARAN/PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) MENGGUNAKAN SISTEM BILLING PNBP BANK/POS PERSEPSI TELLER/OVER THE

Lebih terperinci

BAB II ` KAJIAN PUSTAKA. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

BAB II ` KAJIAN PUSTAKA. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, BAB II ` KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata secara partisipasi dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional. Adapun definisi pajak menurut

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui ATM Citibank V8 29 November 2016

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui ATM Citibank V8 29 November 2016 Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui ATM Citibank V8 29 November 2016 1. Tanya: Apakah yang dimaksud dengan layanan pembayaran Penerimaan Negara? Jawab: Layanan

Lebih terperinci

PJ.091/KUP/S/001/

PJ.091/KUP/S/001/ PJ.091/KUP/S/001/2017-00 Apa itu e-filing? Cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website DJP www.djponline.pajak.go.id atau ASP

Lebih terperinci

PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE)

PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE) PENYETORAN PNBP MELALUI SIMPONI (SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK. 03/2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK. 03/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK. 03/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 85/PMK.03/2012 TENTANG PENUNJUKAN

Lebih terperinci

: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM

: Riri Humaeroh Fajri NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, SE, MM ANALISIS PROSEDUR PEMBUATAN NPWP PRIBADI DAN NPWP KOLEKTIF PADA KPP PRATAMA BEKASI UTARA Nama : Riri Humaeroh Fajri NPM : 44209233 Program Studi : Akuntansi Komputer Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari,

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MANUAL BOOK PENERIMAAN MAHASISWA BARU ONLINE ICT POLSRI TEAM

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MANUAL BOOK PENERIMAAN MAHASISWA BARU ONLINE ICT POLSRI TEAM POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MANUAL BOOK PENERIMAAN MAHASISWA BARU ONLINE ICT TEAM 2016 DAFTAR ISI PROSES PENERIMAAN MAHASISWA BARU ONLINE... 4 1.1 Pendaftaran Mahasiswa Baru Online... 4 1.2 Hasil Seleksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Menurut Undang-undang No. 42 Tahun 2009 dimana Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

UBL PANDUAN PEMBAYARAN

UBL PANDUAN PEMBAYARAN UBL PANDUAN PEMBAYARAN Direktorat bidang Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur 2012 1 Panduan Pembayaran dengan Menggunakan Layanan Host to Host (H2H) Universitas Budi Luhur dengan Bank Mandiri 1.

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. telah di tunjuk oleh mentri keuangan. (pasal 1 angka 14 UU, KUP) SSP

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. telah di tunjuk oleh mentri keuangan. (pasal 1 angka 14 UU, KUP) SSP digilib.uns.ac.id BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka 1. Surat Setoran Pajak (SSP) Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan

Lebih terperinci

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Nomor Pokok

Lebih terperinci

BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018

BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018 KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA PEMERINTAH Jakarta, 5 Februari 2018 BENDAHARA PENGELUARAN Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Panduan Deposit Topup 24 Jam (Mandiri) PT. Bimasakti Multiwealth

Panduan Deposit Topup 24 Jam (Mandiri) PT. Bimasakti Multiwealth Panduan Deposit Topup 24 Jam (Mandiri) PT. Bimasakti Multiwealth Topup saldo 24 Jam adalah Layanan Deposit Fastpay yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, sehingga memudahkan Loket Fastpay untuk Transfer

Lebih terperinci

SOSIALISASI PEMBAYARAN DAN/ATAU PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK

SOSIALISASI PEMBAYARAN DAN/ATAU PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK SOSIALISASI PEMBAYARAN DAN/ATAU PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA SECARA ELEKTRONIK Jakarta, 30 November 2017 OUTLINE 1 1. LATAR BELAKANG 2. DASAR HUKUM 3. MPN G2 DAN PENERBITAN KODE BILLING 4. PEMBATALAN,

Lebih terperinci

UBL PANDUAN PEMBAYARAN

UBL PANDUAN PEMBAYARAN UBL PANDUAN PEMBAYARAN Direktorat bidang Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur 2016 1 Panduan Pembayaran Biaya Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas dan Akademi Sekretari Budi Luhur dengan Bank Mandiri

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI. Panduan Pembayaran dengan Menggunakan Layanan Host to Host (H2H) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI. Panduan Pembayaran dengan Menggunakan Layanan Host to Host (H2H) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Jangan di hapus! Panduan Pembayaran dengan Menggunakan Yogyakarta Panduan Pembayaran dengan Menggunakan Yogyakarta Pembayaran semua jenis biaya pendidikan dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

Frequently Ask Question Poltek Negeri Sriwijaya

Frequently Ask Question Poltek Negeri Sriwijaya Frequently Ask Question Poltek Negeri Sriwijaya Fitur baru POLSRI ini dapat dilakukan di channel apa saja? Fitur baru pembayaran POLSRI ini dapat dilakukan pada channel mandiri ATM, & mandiri Internet

Lebih terperinci

4. Jika Anda belum memenuhi syarat - syarat, akan tampil syarat - syarat sebagai berikut:

4. Jika Anda belum memenuhi syarat - syarat, akan tampil syarat - syarat sebagai berikut: Panduan Pendaftaran Wisuda Panduan cara penggunaan Pendaftaran Wisuda Online: 1. Jika Anda belum terdaftar di http://www.budiluhur.ac.id, Anda dapat mendaftarkan diri Anda secara online dengan klik alamat

Lebih terperinci

PER - 47/PJ/2011 TATA CARA PELAKSANAAN UJI COBA PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK

PER - 47/PJ/2011 TATA CARA PELAKSANAAN UJI COBA PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK PER - 47/PJ/2011 TATA CARA PELAKSANAAN UJI COBA PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK Contributed by Administrator Thursday, 29 December 2011 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR

Lebih terperinci

TATA CARA TOP UP SALDO

TATA CARA TOP UP SALDO TATA CARA TOP UP SALDO Silahkan kirimkan sms ke sms center Fastpay di no 0857 303 200 58 dengan format : TOPUP*MANDIRI*NOMINAL*PIN ( Pin Fastpay ) Contoh : TOPUP*MANDIRI*1000000*123456 ( Pin Fastpay )

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan dan hambatan

Lebih terperinci

Subbagian Perbendaharaan, Bagian Keuangan, Sekretariat DJBC Gedung Papua Lantai 3 (021) ext 305

Subbagian Perbendaharaan, Bagian Keuangan, Sekretariat DJBC Gedung Papua Lantai 3   (021) ext 305 Subbagian Perbendaharaan, Bagian Keuangan, Sekretariat DJBC Gedung Papua Lantai 3 Email : tkpkn.pusat@gmail.com (021) 4890308 ext 305 Pengembalian Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Tambahan Unsur TKPKN Kelebihan

Lebih terperinci

LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET

LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET Amin Isnanto Penerbit: CV. Gunung Perahu Banjarnegara 2014 *landscape lebih baik LAPOR SPT TAHUNAN PPh OP MELALUI INTERNET Amin Isnanto Penerbit: CV. Gunung Perahu

Lebih terperinci

PEMBAYARAN REGISTRASI MAHASISWA BARU UIN MALIKI MALANG. Flow Pembayaran Registrasi Mahasiswa Baru UIN MALIKI MALANG

PEMBAYARAN REGISTRASI MAHASISWA BARU UIN MALIKI MALANG. Flow Pembayaran Registrasi Mahasiswa Baru UIN MALIKI MALANG PEMBAYARAN REGISTRASI MAHASISWA BARU UIN MALIKI MALANG Flow Pembayaran Registrasi Mahasiswa Baru UIN MALIKI MALANG Petunjuk pembayaran melalui Mandiri ATM. Masukkan Kartu Mandiri Anda dan pilih bahasa

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR MANUAL PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2 UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA 2014 1 P a g e PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

INTEGRASI E-PAYMENT BADAN POM MPN G2 KEMENKEU

INTEGRASI E-PAYMENT BADAN POM MPN G2 KEMENKEU INTEGRASI E-PAYMENT BADAN POM MPN G2 KEMENKEU Disampaikan pada acara Sosialisasi Interkoneksi MPN G2 Sistem Layanan PNBP Badan POM Pusat Informasi Obat dan Makanan Oktober 2016 Latar Belakang 1. Integrasi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK ONLINE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem pelayanan pembayaran pajak PPN dan PPH di bank bjb sudah berjalan dengan baik. Proses pembayaran ini berjalan sesuai dengan

Lebih terperinci

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK Judul Nama : Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi Nim : 1406043046 ABSTRAK e-spt adalah Surat Pemberitahuan beserta lampiran-lampirannya

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK JALUR UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) ONLINE

SELEKSI MASUK JALUR UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) ONLINE SELEKSI MASUK JALUR UJIAN MASUK POLITEKNIK NEGERI (UMPN) ONLINE POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Frequently Ask Question Poltek Negeri Sriwijaya Fitur baru POLSRI ini dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat BAB IV PEMBAHASAN Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat membantu pembangunan nasional, besar dan kecilnya pajak suatu negara ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan rakyat

Lebih terperinci

Daftar Ulang Online. Daftar Ulang Mahasiswa PENS secara ONLINE dilakukan dengan 2 Langkah yaitu:

Daftar Ulang Online. Daftar Ulang Mahasiswa PENS secara ONLINE dilakukan dengan 2 Langkah yaitu: Daftar Ulang Online Daftar Ulang Mahasiswa PENS secara ONLINE dilakukan dengan 2 Langkah yaitu: 1. Pembayaran di Bank Mandiri dengan 3 metode atau cara yaitu pembayaran melalui: a. Internet Banking b.

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI MAHASISWA MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017

TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI MAHASISWA MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI MAHASISWA MANDIRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM), DAN INTERNET BANKING STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI I. PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 23 Februari 2018 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 02/PJ/2018 TENTANG PETUNJUK PENDAFTARAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN DALAM RANGKA

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Anggaran SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE (SIMPONI)

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Anggaran SISTEM INFORMASI PNBP ONLINE (SIMPONI) LAPORAN PEMBAYARAN/PENYETORAN PNBP TIPE BILLING : BILLING SDA NON MIGAS NAMA USER : Renata NAMA WAJIB BAYAR/WAJIB : ABDULLAH NAMA BADAN USAHA PERIODE : 28 Apr 2016 s.d. 30 Apr 2016 NAMA WAJIB BAYAR / TANGGAL

Lebih terperinci

Aplikasi Lelang Email (ALE) Versi 1.0

Aplikasi Lelang Email (ALE) Versi 1.0 Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Aplikasi Lelang Email (ALE) Versi 1.0 PANDUAN PENGGUNAAN (User s Guide) UNTUK PESERTA

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN MAHASISWA/I INSTITUT MANAJEMEN TELKOM UNTUK PRODUK STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE

TATA CARA PEMBAYARAN MAHASISWA/I INSTITUT MANAJEMEN TELKOM UNTUK PRODUK STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE TATA CARA PEMBAYARAN MAHASISWA/I INSTITUT MANAJEMEN TELKOM UNTUK PRODUK STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM), DAN BNI INTERNET BANKING PERSONAL I. Tata Cara Pembayaran

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Fungsi Penerimaan Negara BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBAYARAN VIRTUAL ACCOUNT

PANDUAN PEMBAYARAN VIRTUAL ACCOUNT PEMBAYARAN MELALUI CHANNEL BNI A. Pembayaran melalui Kantor Cabang BNI Setoran tunai 1. Nasabah mengisi formulir setoran rekening : PANDUAN PEMBAYARAN VIRTUAL ACCOUNT Tata cara pengisian formulir Setoran

Lebih terperinci

SOSIALISASI PMK Nomor 40/PMK.04/2016 Tentang Pembayaran dan/atau Penyetoran Penerimaan Negara Secara Elektronik

SOSIALISASI PMK Nomor 40/PMK.04/2016 Tentang Pembayaran dan/atau Penyetoran Penerimaan Negara Secara Elektronik SOSIALISASI PMK Nomor 40/PMK.04/2016 Tentang Pembayaran dan/atau Penyetoran Penerimaan Negara Secara Elektronik dalam rangka Mandatory MPN G2 Batam, 21 Juni 2016 OUTLINE 1 Latar belakang Latihan Uji Coba

Lebih terperinci

b. Buka Formulir Pendaftaran yang ada pada akhir halaman, isikan nomor NIK, nomor Kartu Keluarga, dan kode di layar (captcha) dengan benar;

b. Buka Formulir Pendaftaran yang ada pada akhir halaman, isikan nomor NIK, nomor Kartu Keluarga, dan kode di layar (captcha) dengan benar; A. DAFTAR AKUN PORTAL Pada tahap ini Peserta/Calon Taruna yang mendaftar terbagi atas 2 jalur pendaftaran, yang pertama adalah jalur Pola Pembibitan STTD dan yang kedua adalah jalur reguler. Adapun tata

Lebih terperinci

2013, No Menetapkan : Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 2. Peraturan Bersama Men

2013, No Menetapkan : Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 2. Peraturan Bersama Men BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.129, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengembalian Penerimaan Negara. Bea Hak Atas Tanah dan Bagunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.05/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Membayar pajak adalah salah satu tahapan dalam siklus hak dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Membayar pajak adalah salah satu tahapan dalam siklus hak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi negara. Pajak juga disebut sumber penerimaan negara untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Migas) di Cepu merupakan salah satu instansi yang mempunyai tugas

BAB I PENDAHULUAN. Migas) di Cepu merupakan salah satu instansi yang mempunyai tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) di Cepu merupakan salah satu instansi yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pendidikan

Lebih terperinci

PUSAT LAYANAN TES INDONESIA

PUSAT LAYANAN TES INDONESIA PANDUAN PEMBAYARAN PUSAT LAYANAN TES INDONESIA 2016 1 TATA CARA PEMBAYARAN Pembayaran biaya ujian TOEP Rp,00 (tiga ratus ribu rupiah), danuntuk TKDA Rp,00 (tiga ratus ribu rupiah) dapat dilakukan menggunakan

Lebih terperinci

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot STIE Widya Praja Tanah Grogot Tanggal Penerbitan 25 April 2016 Pertemuan SURAT SETORAN PAJAK Wajib Pajak dapat membayar pajak yang terutang dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Dengan menggunakan Surat Setoran

Lebih terperinci

PUSAT LAYANAN TES INDONESIA

PUSAT LAYANAN TES INDONESIA PANDUAN PEMBAYARAN PUSAT LAYANAN TES INDONESIA 2018 TATA CARA PEMBAYARAN Pembayaran biaya ujian TOEP Rp330.000,00 (tiga ratus tiga puluh ribu rupiah), dan untuk TKDA Rp330.000,00 (tiga ratus tiga puluh

Lebih terperinci

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.165, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pembayaran Pajak secara Elektronik. Uji Coba. Sistem Modul Penerimaan Negara PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/PMK.05/2011

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-8/PJ/2011 Tanggal : 13 Januari 2011

Lampiran 1 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-8/PJ/2011 Tanggal : 13 Januari 2011 Lampiran 1 TATA CARA PENYIAPAN DATA HASIL REKONSILIASI MODUL PENERIMAAN NEGARA (MPN) DENGAN LAPORAN ARUS KAS (LAK) YANG DINYATAKAN SEBAGAI TRANSAKSI PARTIALLY MATCH. 1. Kepala Subdit Pemantauan Sistem

Lebih terperinci