BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Proyek English First The Plaza Gambar 4.1 English First The Plaza Sumber: Data Primer (2015) Nama Proyek Owner Project Management Konsultan Arsitek Konsultan Quantity Surveyor Kontraktor Luas Bangunan : English First The Plaza : PT. Inggris Prima Indonesia : PT. Arcadis Indonesia Project Management : PT. Ecom Consulting : PT. Arcadis Indonesia : PT. Aminta Syarana Makmur : 817m2 IV - 1

2 Alamat : Jl. MH. Thamrin No , The Plaza Complex, Gondangdia, Menteng, RT.9/RW.5, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat IV - 2

3 4.2 Wawancara Wawancara dilaksanakan tanggal 5 Mei 2017 dengan narasumber dari Konsultan Quantity Surveyor yaitu Ibu Rita Adeyanti dan Manajer Proyek Ibu Adisti sebagai data penguat dalam proses analisis penelitian. Berikut hasil dari wawancara: 1. Penyebab kontrak lumpsump adalah gambar spesifikasi yang sudah layak digunakan. 2. Penyebab kontrak harga satuan adalah gambar spesifikasi yang sudah layak digunakan. Pada proyek English First The Plaza gambar yang digunakan belum mencapai layak 50%. 3. Kontrak lumpsump dan harga satuan hasilnya akan berbeda jika dibandingkan 4. Gambar dan spesifikasi yang digunakan untuk kontrak lump sump harus yang detail guna mempermudah proses tender dan pelaksanaan. 5. Jadwal pelaksanaan yang digunakan dalam kontrak lumps sump dan harga satuan sudah diatur sesuai kesepakatan dalam tender dan kemungkinan bisa terjadi keterlambatan yang diakibatkan seperti kelalaian oleh penyedia jasa dan diberlakukan sanki yakni denda keterlambatan. IV - 3

4 4.3 Faktor Faktor Terjadinya Kontrak Lumpsump dan Fixed Unit Rate Dari hasil data yang didapat serta hasil wawancara maka faktor penyebab terjadinya suatu proyek dapat menggunakan kontrak lumsump dan kontrak harga satuan adalah sebagai berikut: 1. Faktor faktor penyebab kontrak harga satuan / fixed unit rate - Kematangan gambar tender di bawah 50% - Jadwal tender yang singkat - Spesifikasi yang masih proses tahap desain - Keinginan pihak owner untuk kebutuhan finance 2. Faktor faktor terjadinya kontrak lumpsump - Kematangan gambar tender di atas 50% - Jadwal tender yang cukup untuk dilakukan klarifikasi berkali kali - Spesifikasi yang cukup jelas dan layak untuk dilaksanakan konstruksi IV - 4

5 4.4 Dokumentasi Pekerjaan Berikut adalah dokumentasi saat pelaksanaan proyek English First The Plaza Gambar 4.2 Dokumentasi saat pelaksanaan Sumber: Data Primer (2015) 4.5 Analisis Perbandingan Terhadap Kinerja Waktu Dalam sebuah proyek diperlukan jadwal yang berguna untuk mengatur jalannya suatu pelaksanaan pekerjaan. Berikut jadwal yang diterapkan pada proyek English First The Plaza yang menggunakan kontrak Fixed Unit Price. IV - 5

6 Tabel 4.1 Time Schedule Proyek English First The Plaza Kontrak Harga Satuan Sumber: Arcadis Indonesia Project Management (2015) IV - 6

7 Dari tabel di atas didapat jadwal untuk masa waktu desain adalah 5 minggu. Dalam waktu desain ini, pihak konsultan arsitek mendesain konsep dan gambar yang akan ditenderkan dalam waktu yang singkat. kontrak harga satuan memperbolehkan gambar yang belum matang 50% dijadikan sebagai gambar tender. Waktu tender adalah 8 minggu. Dalam waktu ini pihak konsultan quantity surveyor mempersiapkan dokumen tender yang akan didistribusikan kepada masing masing tenderer. Di dalam dokumen kontrak terdapat infomasi tentang proyek, bill of quantity, gambar tender, spesifikasi teknis dan klausa klausa tentang perjanjian proyek. Dengan waktu 8 minggu tersebut terdapat proses Aanwidjing, klarifikasi, kunjungan tempat, negosiasi dan penujukkan pemenang. Sedangkan masa konstruksi adalah 9 minggu. Kontraktor harus menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu 9 minggu dan tidak dibolehkan telat dikarenakan pihak owner akan mengadakan soft opening yang telah dipersiapkan waktunya sebelumnya. Berikut adalah analisis perhitungan jadwal pelaksanaan menggunakan kontrak lumpsump. IV - 7

8 Tabel 4.2 Time Schedule Proyek English First The Plaza Kontrak Lump Sump Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) IV - 8

9 Dengan menggunakan kontrak lump sump, konsultan arsitek memerlukan waktu lebih lama untuk mendesain dan mempersiapkan konsep serta gambar yang siap untuk tender dan konstruksi. Jika pada kontrak harga satuan waktu yang diperlukan untuk tahap desain dibawah 50% yaitu 4 minggu, maka pada kontrak lumsump yang tingkat kemantapan desain di atas 80% waktu yang diperlukan bisa mencapai dua kali lipatnya yaitu 8 minggu. Konsultan arsitek memiliki waktu yang cukup lama untuk merencanakan konsep dan inspeksi ke lokasi serta koordinasi dengan pihak manajemen gedung (The Plaza). Tahapan tender, proses pembuatan bill of quantity, proses negosasi sampai penujukan kontraktor dalam hal ini waktu yang diperlukan sama dengan kontrak harga satuan yaitu 8 minggu. Masa konstruksi juga tetap 9 minggu, project manager mengkoordinasi sebaik baiknya dengan pihak kontraktor agar waktu yang sudah di rencanakan tidak terjadi kerterlambatan (delay). Dengan demikian pihak kontraktor dapat melaksanakan serah terima ke pihak owner (English First) dan jadwal event yang sudah direncakan oleh pihak owner dapat berjalan sesuai rencana. Berikut adalah hasil analisis perbandingan terhadap kinerja waktu antara kontrak lump sump dan harga satuan. Tabel 4.3 Perbandingan Kinerja Waktu Waktu yang dibutuhkan Deskripsi Pekerjaan Kontrak Harga Satuan Kontrak Lump Sump Proses Desain 4 minggu 8 minggu Proses Tender 8 minggu 8 minggu Proses Konstruksi 9 minggu 9 minggu Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) IV - 9

10 4.6 Analisis Perbandingan Terhadap Biaya Setelah melewati masa tender, klarifikasi dan negosiasi dipilihlah satu kontraktor yang ditunjuk sebagai pemenang. Kontraktor yang ditunjuk sebagai pemenang tender memiliki beberapa pertimbangan yang akhirnya bisa terpilih seperti referensi proyek selama 10 tahun, kelengkapan administrasi tender, serta spesifikasi yang diberikan, dan hasil negosiasi terakhirlah yang menjadi nilai kontrak di SPK. Berikut nilai kontrak yang disepakati bersama, dalam hal ini menggunakan kontrak harga satuan. Tabel 4.4 Nilai Kontrak ( Kontrak Harga Satuan) FINAL SUMMARY Rupiahs PROJECT: ENGLISH FIRST, THE PLAZA, JAKARTA PACKAGE 01 : FITTING OUT FINAL SUMMARY BILL NO. 1 : PRELIMINARIES Rp. 150,000,000 BILL NO. 2 : INTERIOR WORKS Rp. 1,610,820,062 BILL NO. 3 : MISCELLANEOUS Rp. 41,500,000 BILL NO. 4 : PROVISIONAL SUMS Rp. 1,200,000,000 SUB-TOTAL Rp. 3,002,320,062 TOTAL Rp. 3,002,320,062 ADD PPN 10% Rp. 300,232,006 TOTAL (TO FORM OF TENDER) Rp. 3,302,552,068 Sumber: Arcadis Indonesia (2015) Nilai nominal untuk proyek English First The Plaza terbilang Tiga Milyar, Tiga Ratus Dua Juta, Lima Ratus Lima Puluh Dua Ribu, Enam Puluh Delapan Rupiah (Rp. 3,302,552,068) termasuk PPN 10%. Dalam nilai ini pekerjaan MEP dimasukkan ke dalam provisional sums dikarenakan gambar tender untuk pekerjaan MEP belum dibuat tetapi IV - 10

11 harus dibuatkan dana untuk alokasi pekerjaan MEP karena pekerjaan tersebut harus dikerjakan oleh kontraktor utama (PT. Aminta Syarana Makmur), maka pihak owner memberikan alokasi dana senilai Rp untuk pekerjaan MEP dan Rp untuk dana contigencies maka dana provisional sums adalah Rp Dana tersebut nantinya akan dipakai sebagai dana cadangan yang terealisasikan oleh variation order. Semua kuantitas item pekerjaan nantinya akan dilakukan perhitungan ulang (Remeasurement) sesuai dengan gambar aktual terakhir dilapangan atau sering disebut As Built Drawings. Pihak konsultan quantity surveyor (PT. Arcadis Indonesia) dan kontraktor menghitung ulang semua kuantitas item pada kontrak dan menghitung kuantitas pada pekerjaan tambah kurang, dengan catatan harga satuan sudah terikat dalam kontrak. Jika terdapat item pekerjaan baru maka dilakukan negosiasi ulang pada item pekerjaan tersebut. Berikut hasil perhitungan yang nilai tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan final account. IV - 11

12 Tabel 4.5 Hasil Nilai Remeasurement Kontrak FINAL SUMMARY Rupiahs Actual Rupiahs PROJECT: ENGLISH FIRST, THE PLAZA, JAKARTA PACKAGE 01 : FITTING OUT FINAL SUMMARY BILL NO. 1 : PRELIMINARIES Rp. 150,000, ,000,000 BILL NO. 2 : INTERIOR WORKS Rp. 1,610,820,062 1,133,126,519 BILL NO. 3 : MISCELLANEOUS Rp. 41,500,000 41,500,000 BILL NO. 4 : PROVISIONAL SUMS Rp. 1,200,000,000 0 SUB-TOTAL Rp. 3,002,320,062 1,324,626,519 TOTAL Rp. 3,002,320,062 1,324,626,519 ADD PPN 10% Rp. 300,232, ,462,652 TOTAL (TO FORM OF TENDER) Rp. 3,302,552,068 1,457,089,170 Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) Dari tabel 4.5 tersebut terlihat nilai aktual untuk provisional adalah 0 yang berarti dana tersebut dicabut dan dipakai sebagai dana untuk pekerjaan tambah kurang. Kemudian nilai pekerjaan tambah dan kurangnya sebagai berikut: IV - 12

13 Perubahan desain yang terjadi pada proses pelaksanaan, menyebabkan terjadinya pekerjaan tambah kurang / vartiation order. Berikut adalah pekerjaan tambah kurang pada Proyek English First The Plaza. Tabel 4.6 Variation Order No. Deskripsi Pekerjaan Nilai Variation Order (Rp.) Pekerjaan Interior 1 Internal Partition 48,395,000 3 Glass Screen 16,800,000 4 Floor Finishes 3,000,000 5 Ceiling Finishes 162,733,000 6 Wall Finishes 60,653,252 8 Skirting 20,375,000 8 Column and beam 27,810,000 9 Acoustic Wall 50,825, Additional Perkuatan 656,836,650 1,047,427,902 Pekerjaan MEP 1 Fire Protection Installation 39,710,000 2 Fire Alarm System 96,319,780 3 Electrical Works 23,500,000 4 Electrical Installation 912,917,500 5 Air Conditioning System 37,512,000 6 Air Conditioning Installation 1,065,903,840 7 Piping Works 215,045,000 8 Ducting VRV 98,366,000 9 Cable Feeder Work 89,506, Telephone System 4,350, Public Adress System 11,125, Mechanical Pulmbing 30,019, Door Emergency Exit 21,000,000 2,645,275,035 Provisional Sums 1 Provide the Provisional Sum of Indonesian Rupiahs Two Hundred Million (Rp. 200,000,000,-) for contingencies (200,000,000) 2 Provide the Provisional Sum of Indonesian Rupiahs One Billion (Rp.1,000,000,000) for services installation and special lighting (1,000,000,000) (1,200,000,000) Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) Total Variation Order 2,492,702,937 IV - 13

14 Pada Proyek English First The Plaza terbagi dua pekerjaan tambah kurang yaitu pekerjaan interior dan pekerjaan MEP. Dalam lingkup ini yang dapat dikategorikan sebagai item pekerjaan tambah adalah item pekerjaan yang tidak ada pada item yang terdapat di Bill of Quantity atau hanya item pekerjaan baru yang dijadikan sebagai pekerjaan tambah. Pekerjaan tambah untuk pekerjaan interior nilai pekerjaan tambah kurangnya yaitu Rp. 1,047,427,902 meliputi pekerjaan pekerjaan internal partition, glass screen, floor finishes, ceiling finishes, wall finishes, skirting, column and beam, acoustic wall, dan additional perkuatan. Sedangkan pekerjaan tambah untuk pekerjaan MEP yaitu Rp. 2,624,275,035 meliputi pekerjaan fire protection installation, fire alarm system, electrical installation, air conditioning installation, piping work, ducting VRV, electrical works, cable feeder works, telephone systems, public address system, mechanical plumbing, dan door emergency exit. Nilai provisional sums atau dana cadangan yang terdapat pada Bill of Quantity dicabut karena dana tersebut direalisasikan menjadi pekerjaan tambah kurang, maka nilai provisional sums pekerjaan tambah kurang menjadi Rp. 1,200,000,000. Sehingga nilai total pekerjaan tambah kurang adalah Rp. 1,047,427,902 + Rp. 2,624,275,035 Rp. 1,200,000,000 = Rp. 2,942,702,937 Sebelum PPN. Maka final account atau rekapitulasi akhirnya adalah sebagai berikut: IV - 14

15 ENGLISH FIRST, THE PLAZA, JAKARTA PACKAGE 01: FITTING OUT FINAL ACCOUNT Tabel 4.7 Final Account SECTION STATEMENT OF FINAL ACCOUNT Original Contract Sum (Excluding PPN 10%) Rp. 3,002,320,062 Adjustments to Contract Sum Omit Rp. Add Rp. Remeasurement (477,693,544) Variation Work 2,492,702,937 Delay Damages (39,030,161) (477,693,544) 2,453,672,776 1,975,979,232 Sub-Total Rp. 4,978,299,295 Add PPN 10% Rp. 497,829,929 Total (Including PPN 10%) Rp. 5,476,129,224 Sumber: Arcadis Indonesia (2017) 1. Nilai kontrak utama (NK) = Rp. 3,002,320, Nilai hasil perhitungan ulang kuantitas / remeasurement (NR) = Rp. 1,457,089,170 maka selishnya adalah Rp. 1,457,089,170 Rp. 3,002,320,062 = Rp. 477,693, Nilai pekerjaan tambah kurang (VO) = Nilai pekerjaan tambah kurang Interior + Nilai pekerjaan tambah kurang MEP Nilai Provisional Sums VO = Rp. 1,068,427,902 + Rp. 2,624,275,035 Rp. 1,200,000,000 = Rp. 2,492,702,937 IV - 15

16 4. Dikarenakan waktu target pelaksanaan pihak kontraktor tidak tercapai sesuai waktu yang ditetapkan, maka diberlakukan denda sebesar 0,1% terhadap nilai kontrak Nilai Delay Damages (ND) = 0,1% X Rp. 3,002,320,062 X Jumlah hari keterlambatan (ND) = 0,1% X Rp. 3,002,320,062 X -13 = Rp. 39,030, Nilai Final Account (FA) = NK + NR + VO + ND FA = Rp. 3,002,320,062 + ( Rp. 477,693,544) + Rp. 2,492,702,937 + ( Rp. 39,030,16) = Rp. 4,978,299,295 + PPN 10% = Rp. 4,978,299,295 + Rp. 497,829,929 = Rp. 5,476,129,224 IV - 16

17 kontrak lump sump Kontrak project English First The Plaza dikonversikan menjadi kontrak lump sump menjadi sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Nilai Kontrak Lumpsump FINAL SUMMARY Rupiahs PROJECT: ENGLISH FIRST, THE PLAZA, JAKARTA PACKAGE 01 : FITTING OUT FINAL SUMMARY BILL NO. 1 : PRELIMINARIES Rp. 150,000,000 BILL NO. 2 : INTERIOR WORKS Rp. 2,201,554,421 BILL NO. 3 : MEP WORKS Rp. 2,624,275,035 BILL NO. 4 : MISCELLANEOUS Rp. 41,500,000 BILL NO. 5 : PROVISIONAL SUMS Rp. SUB-TOTAL Rp. 5,017,329,456 TOTAL Rp. 5,017,329,456 ADD PPN 10% Rp. 501,732,946 TOTAL (TO FORM OF TENDER) Rp. 5,519,062,402 Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) IV - 17

18 Nilai Final Account kontrak lumpsump sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Nilai Final Account Lumpsump ENGLISH FIRST, THE PLAZA, JAKARTA PACKAGE 01: FITTING OUT FINAL ACCOUNT SECTION STATEMENT OF FINAL ACCOUNT Original Contract Sum (Excluding PPN 10%) Rp. 5,017,329,456 Adjustments to Contract Sum Variation Work Omit Rp. Add Rp. Delay Damages (65,225,283) (65,225,283) (65,225,283) Sub-Total Rp. 4,952,104,173 Add PPN 10% Rp. 495,210,417 Total (Including PPN 10%) Rp. 5,447,314,590 Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) Nilai rekapitulasi akhir atau Final Account untuk kontrak lumpsump adalah Rp. 5,447,314,590.- termasuk PPN 10% 6. Nilai kontrak utama (NK) = Rp. 5,017,329, Target pelaksanaan pihak kontraktor tidak tercapai sesuai waktu yang ditetapkan, maka diberlakukan denda sebesar 0,1% terhadap nilai kontrak Nilai Delay Damages (ND) = 0,1% X Rp. 5,017,329,456 X Jumlah hari keterlambatan IV - 18

19 (ND) = 0,1% X Rp. 5,017,329,456 X -13 = Rp. 65,225, Nilai Final Account (FA) = NK + NR + VO + ND FA = Rp. 5,017,329, ( Rp. 65,225,283) = Rp. 4,952,104,173 + PPN 10% = Rp. 4,952,104,173 + Rp. 495,210,417 = Rp. 5,447,314,590 Hasil analisis terhadap biaya didapat sebagai berikut Tabel 4.10 Tabel hasil analisis Item Pekerjaan Kontrak Harga Satuan (Unit Price) (Rp.) Kontrak Lump Sump (Fixed Price) (Rp.) Preliminaries 150,000, ,000,000 Interior Works 1,610,820,062 2,201,554,421 MEP Works - 2,624,275,035 Miscellaneous 41,500,000 41,500,000 Provisional Sums 1,200,000,000 Total Contract 3,002,320,062 5,017,329,456 Additional Works 2,492,702,937 Remeasurement (477,693,544) Total 5,017,329,456 5,017,329,456 Delay Damages (13 Hari) (39,030,161) (65,225,283) Nilai Akhir 4,978,299,295 4,952,104,173 PPN 10% 497,829, ,210,417 Nilai Akhir + PPN 10% 5,476,129,224 5,447,314,590 Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) IV - 19

20 4.7 Grafik Analisis 1. Analisis perbandingan terhadap waktu Proses Desain (Minggu) Proses Tender (Minggu) Proses Konstruksi (Minggu) Kontrak Harga Satuan Kontrak Lumpsump Gambar 4.3 Grafik analisis perbandingan terhadap waktu Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) Berdasarkan grafik 4.3 dapat dilihat perbandingan antara jadwal waktu pada kontrak harga satuan proses desain adalah 4 minggu, proses tender 8 minggu dan proses kontruksi 9 minggu, sedangkan untuk kontrak lump sump proses desain adalah 8 minggu, proses tender 8 minggu dan proses konstruksi 9 minggu. IV - 20

21 2. Analisis perbandingan terhadap biaya Rp5,480,000,000 Rp5,475,000,000 Rp5,470,000,000 Rp5,465,000,000 Rp5,460,000,000 Rp5,455,000,000 Biaya Rp5,450,000,000 Rp5,445,000,000 Rp5,440,000,000 Rp5,435,000,000 Rp5,430,000,000 Kontrak Harga Satuan Kontrak Lumpsump Gambar 4.4 Grafik analisis perbandingan terhadap biaya Sumber: Data sekunder yang diolah (2017) Berdasarkan grafik 4.4 dapat dilihat perbandingan terhadap biaya pada kontrak harga satuan nilai total final account adalah Rp. 5,476,129,224 setelah PPN, sedangkan untuk kontrak lump sump nilai total final account adalah Rp. 5,447,314,590 setelah PPN. IV - 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk proses penelitian dalam membandingkan kontrak lump sump fixed price

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk proses penelitian dalam membandingkan kontrak lump sump fixed price BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode deskriptif analisis, dimana data-data yang didapat dari berbagai sumber selanjutnya dianalisis dan digunakan

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA

TUGAS AKHIR PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA TUGAS AKHIR KAJIAN QUANTITY SURVEYOR PADA TAHAP PRE CONTRACT DAN POST CONTRACT STUDI KASUS PROYEK AD-PREMIER OFFICE JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pada umumnya sistem kontrak konstruksi yang paling banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi adalah sistem kontrak yang bersifat Lump sum

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Rekagraha Quantitama adalah salah satu Perusahaan swasta Nasional yang bergerak dibidang jasa Konsultan Biaya Bangunan atau yang dikenal

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-jenis Kontrak Dalam suatu pekerjaan kita lazim mendengar istilah kontrak. Kontrak adalah kesepakatan antara dua belah pihak yang secara hukum mengikat (Zaini et al, 2009).

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan / Prakualifikasi. ditandatangani oleh direktur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja Konstruksi PT. X 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses Perkenalan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum 4.1.1 Data-data proyek Nama Proyek : Hotel Amaris Pettarani Lokasi Proyek : Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar Pelaksanaan : 2 September 2013 22 September

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek

BAB I PENDAHULUAN. baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan proyek kontruksi pada dasawarsa ini sangatlah gencar dilakukan baik proyek kontruksi gedung, infrastruktur maupun perumahan, proyek-proyek konstruksi tersebut

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. struktur, arsitektur, dan MEP yang telah dimulai pada tahun 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kompleks Thamrin Nine yang merupakan gedung mixed use, berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat dikembangkan oleh PT Putragaya Wahana. Konstruksi terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK 3.1 Manajemen Organisasi Proyek Dalam membangun suatu proyek, perlu adanya suatu sistem manajemen proyek yang merupakan rangkaian kegiatan suatu usaha dalam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Variation Order. Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang BAB II DASAR TEORI 2.1 Variation Order Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order atau

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERBANDINGAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERBANDINGAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proyek konstruksi biasanya pihak pemberi tugas atau Owner akan membagibagikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proyek konstruksi biasanya pihak pemberi tugas atau Owner akan membagibagikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk

Lebih terperinci

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas

Lebih terperinci

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL NOVEMBER MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management

SEMINAR NASIONAL NOVEMBER MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management SEMINAR NASIONAL 2014 6 NOVEMBER 2014 MANAJEMEN KLAIM PROYEK KONSTRUKSI Construction Claim Management PERMASALAHAN LUMP SUM KONTRAK DARI SISI PANDANG SEKTOR SWASTA/PENGUNA JASA KONSTRUKSI PEMBAHASAN PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN 30 30 BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN 5.1 TINJAUAN UMUM Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan, dimulai dari pemeriksaan data, pengolahan data hingga pembahasan. Selanjutnya hasil

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7. : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools ANTARA SKK MIGAS DENGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR : SPK- /SPPK3000/2015/S7 TANGGAL : PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK (SPK) : Pengadaan Tambahan Lisensi IT Service Management (ITSM) Tools : SKK Migas - Jakarta : Rp876.700.000,00

Lebih terperinci

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. penyempurnaan design yang sudah ada di dalam sebuah kontrak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Variation order (vo) atau pekerjaan tambah kurang merupakan hal yang sering terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung maupun sipil. Variation order

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang berkualitas. Untuk pengadaannya dilakukan proses pelelangan tender untuk semua proyek

Lebih terperinci

1. PROJECT MANAGER (PM)

1. PROJECT MANAGER (PM) 1. PROJECT MANAGER (PM) Memastikan kegiatan Ijin Pelaksanaan yang dilakukan Kontraktor sudah benar. Melaksanakan tugas tugas tambahan yang diberikan Direksi. Dapat memahami atau membuat master schedule

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang SEKRETARIAT DPRD PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TERM OF REFERENCE / KERANGKA ACUAN KERJA BELANJA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN REHAB RUANG PARIPURNA GEDUNG DPRD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Teknik Penjadwalan Time Schedule adalah metode pengendalian proyek yang merupakan proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan yang Digunakan oleh PT. TBP Tbk PT. Total Bangun Persada Tbk ( PT.TBP Tbk ) menerapkan metode persentase penyelesaian untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standard-standard baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas kontraktor pelaksana sebagai penyedia jasa adalah melaksanakan pekejaan konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam gambar

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan

Lebih terperinci

Owner (Pemilik Proyek)

Owner (Pemilik Proyek) Owner (Pemilik Proyek) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor (Pelaksana Proyek PIHAK TERKAIT seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Perusahaan kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan, peraturan dan

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI Martuarasi Siburian NRP: 9221027 NIRM: 41077011930228 Pembimbing : Yohanes Lim Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI. PENDAHULUAN A. UMUM. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. tempat tinggal juga perkantoran yang semakin meningkat, PT. lokasi yang strategis, nyaman dan memiliki fasilitas penunjang

BAB II DATA PROYEK. tempat tinggal juga perkantoran yang semakin meningkat, PT. lokasi yang strategis, nyaman dan memiliki fasilitas penunjang BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1. Jenis dan Nama Proyek Proyek Roseville Soho & Suite Tangerang Selatan, merupakan salah satu proyek yang dibangun dengan konsep SOHO (Small

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin pesatnya era globalisasi yang ditandai dengan dimulainya AFTA tahun 2003, negara-negara maju dan negara-negara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. kenaikan hampir 26% dari estimation cost saat tender. Hal tersebut tentu saja

BAB V ANALISA DATA. kenaikan hampir 26% dari estimation cost saat tender. Hal tersebut tentu saja BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Data Dari pengumpulan dan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bisa terlihat dari grafik dibawah ini bahwa total harga mengalami kenaikan hampir 26% dari

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL KERANGKA ACUAN KERJA SUPERVISORY WORKS FOR T1 2 nd FLOOR REFURBISHMENT PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL 1. PENDAHULUAN Lantai 2 gedung T1 PT. JICT saat ini digunakan untuk department ICT (Information

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Proyek Bangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta beralamat di Jalan Kolonel Sutarto 132 Surakarta. Secara rinci letak pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO)

ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR. (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) ANALISIS KONTRAK DAN NILAI KLAIM PADA PELAKSANAAN SUB-PAKET PEKERJAAN STRUKTUR (Studi Kasus: Proyek Ciputra World Apartment and SOHO) NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua PESERTA PROYEK KONSTRUKSI. 2.2 Persamaan dan Perbedaan sasaran masing-masing peserta. digunakan.

Pertemuan Kedua PESERTA PROYEK KONSTRUKSI. 2.2 Persamaan dan Perbedaan sasaran masing-masing peserta. digunakan. Pertemuan Kedua PESERTA PROYEK KONSTRUKSI Halaman 1 dari pertemuan kedua 2.1 Peserta Manajemen konstruksi memerlukan kerjasama yang erat dari ketiga pelaku pembangunan yaitu owner (pemberi tugas), konsultan

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA

PENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA PENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA Ada berbagai macam jenis kontrak yang digunakan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah seperti kontrak lump sum, kontrak harga satuan, kontrak

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Menurut Hamdan Dimyati (2014) dalam bukunya Manajemen Proyek cetakan pertama, Bandung, 2014, Manajemen proyek merupakan tata cara mengorganisasikn dan mengelola

Lebih terperinci

Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I

Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I Lampiran 1 Form Kuesioner Pakar I KUESIONER SURVEI ANALISA PENGGUNAAN KONTRAK LUMP SUM PADA PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK UNDEFINITIVE DESIGN DOSEN PEMBIMBING 1. Dr. Ir. Yusuf

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK

MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK MANAJEMEN PENGADAAN PROYEK DEFINISI PENGADAAN Pengadaan/procurement: mendapatkan barang atau jasa yang bersumber dari luar Termasuk kedalamnya adalah pembelian dan outsourcing MOTIFASI MELAKUKAN OUTSOURCE

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Untuk ini telah telah diupayakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media

BAB II DATA PROYEK. Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media BAB II DATA PROYEK 2.1 Jenis dan Nama Proyek Proyek INDONESIA 1 adalah proyek dengan pemilik China Sonangol Media Investment (CSMI) sebuah perusahaan kerjasama antara PT. China Sonangol Land dan Media

Lebih terperinci

NPWP : Total Nilai Teknis : poin Harga Penawaran : Rp ,-(Seratus Sepuluh Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) Harga

NPWP : Total Nilai Teknis : poin Harga Penawaran : Rp ,-(Seratus Sepuluh Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) Harga KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PATTIMURA SATUAN KERJA PENYELENGGARA KEGIATAN DAN USAHA PENDIDIKAN TINGGI ULP BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2013 Kotak Pos 95 Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK. PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian

BAB II DATA PROYEK. PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek PT. Farpoint yaitu sebuah perusahaan developer yang merupakan bagian dari Gunung Sewu Group akan membangun sebuah gedung apartment di Jl. Kuningan Mulia, Kuningan-Jakarta

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp50.000.000,- (lima puluh

Lebih terperinci

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan

Lebih terperinci

BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan

Lebih terperinci

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN. Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE 03 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

BID EVALUATION SYSTEM

BID EVALUATION SYSTEM BID EVALUATION SYSTEM Kristiawan Quantity Surveyor Tulisan dibawah ini akan membahas beberapa metode yang digunakan oleh Owner untuk meng-evaluasi penawaran yang diajukan oleh para bidder dalam tender

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO JL. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 6 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-5022068, 5028735. SURABAYA - 60286 SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL Jl. Soekarno Hatta Km.4 Brangsong, Telp (0294) 381490 Fax (0294) 384044 Kendal-51371 Website : www.pa-kendal.go.id SURAT PERINTAH KERJA (SPK) Halaman 1 dari 1 PAKET PEKERJAAN:

Lebih terperinci

FORMULIR ISIAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN (P4) (TAHUN ANGGARAN BERJALAN)

FORMULIR ISIAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN (P4) (TAHUN ANGGARAN BERJALAN) FORMULIR ISIAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN (P4) (TAHUN ANGGARAN BERJALAN) A. DATA UMUM 1. Formulir Untuk Bulan :... 2. Nama Pelabuhan Perikanan :... 3. Alamat Pelabuhan Perikanan :.........

Lebih terperinci

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.

Lebih terperinci

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi BAB III ORGANISASI DAN 3.1.1 Organisasi Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan

Lebih terperinci

II. KEGIATAN PENGAWASAN

II. KEGIATAN PENGAWASAN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT BONEA BENTENG DI LINGKUP DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci