BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
|
|
- Ratna Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan dengan kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus menetapkan jenis kontrak yang digunakan. PPK dapat memilih salah satu di antara 3 (tiga) jenis kontrak yaitu: kontrsk lump sum; kontrak harga satuan; kontrak gabungan (sebagian lump sum dan sebagian harga satuan). Kontrak lump sum diperuntukkan untuk pekerjaan yang volumenya sudah pasti, kontrak harga satuan diperuntukkan untuk pekerjaan yang volumenya masih bersifat perkiraan, kontrak gabungan diperuntukkan untuk pekerjaan yang volumenya sebagian sudah pasti dan sebagian masih bersifat perkiraan. Dalam hal terdapat perbedaan kondisi di lapangan pada saat penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan perubahan kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut: - kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang. - kontrak harga satuan dibolehkan pekerjaan tambahan maksimal 10% dari nilai kontrak awal. - kontrak gabungan, porsi lump sum tidak dibolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang sedangkan porsi harga satuan dibolehkan maksimal 10% dari nilai kontrak awal. Untuk membuka kemungkinan dilakukannya penambahan/pengurangan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi, PPK lebih memilih menggunakan jenis kontrak harga satuan. Permasalahannya adalah, apakah dibolehkan menggunakan kontrak harga satuan pada pekerjaan konstruksi. Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Kata Kunci : Pekerjaan konstruksi, disain perencanaan, kontrak lump sum, kontrak harga satuan, pekerjaan tambah/kurang. A. Perencanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pengadaan pekerjaan konstruksi dilaksanakan dengan lebih dahulu menyusun rencana yang dituangkan dalam gambar detail disain bangunan. Gambar detail disain bangunan gedung/rumah dinas pemerintah yang akan dikerjakan/dibangun disusun oleh konsultan perencanaan sebelum proses pemilihan penyedia pekerjaan. Dalam proses pemilihan penyedia pekerjaan yang dilakukan dengan cara lelang, gambar detail disain bangunan tersebut telah dijadikan bahan rujukan utama bagi para peserta lelang dalam memperhitungkan harga penawarannya. Setiap komponen pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia sebagai pemenang lelang telah diperhitungkan dalam surat penawarannya. Pengurangan maupun penambahan pekerjaan akan berdampak pada pengurangan/penambahan biaya. Dalam kenyataannya menyusun disain rencana detail bangunan yang benar-benar sempurna bukanlah suatu hal yang mudah. Sebagai manusia konsultan perencana tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Sekecil apapun kemungkinannya, tetap saja bisa terdapat
2 kesalahan/kekurangan dalam perencanaan baik yang disebabkan oleh adanya sesuatu yang luput dari perhitungan konsultan perencana seperti kesalahan dalam menilai jenis tanah di lokasi bangunan maupun yang disebabkan oleh kondisi lain yang terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan. Contoh kesalahan konsultan perencana adalah tidak memperhitungkan perlunya pemasangan cerucup untuk menahan agar tanah tidak longsor. Pada saat pengerjaan bangunan diketahui bahwa diperlukan pemasangan cerucup untuk menghindari terjadinya tanah longsor yang dapat membahayakan bangunan. Contoh kondisi yang terjadi diluar kesalahan konsultan perencanaan adalah pengurangan sebagian pekerjaan yang sudah direncanakan disebabkan oleh kegagalan pembebasan lahan. Pada saat akan dilaksanakan sebagian pekerjaan tidak dapat dilaksanakan karena ditentang oleh masyarakat pemilik lahan. Kesalahan perencanaan tersebut tidak mungkin diabaikan begitu saja dengan tetap melaksanakan pekerjaan menurut disain yang keliru. Pemasangan cerucup dalam contoh di atas jika tidak dilakukan dapat menyebabkan robohnya bangunan yang ada. Sedangkan pembangunan di atas tanah yang masih diklaim oleh masyarakat dalam contoh di atas tidak mungkin dilanjutkan karena ditentang oleh masyarakat/pemilik lahan. B. Peraturan Tentang Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Peraturan tentang kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah diatur dalam pasal 50 Perpres nomor 70 tahun 2012 dan pasal 51 Perpres nomor 54 tahun Pasal 50 Perpres nomor 70 tahun 2012 berbunyi PPK menetapkan jenis Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dalam rancangan kontrak. Pasal 51 ayat (1) Perpres nomor 54 tahun 2010 berbunyi: Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut: a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga; b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa; c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak; d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based); e. total harga penawaran bersifat mengikat; dan f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang. Pasal 51 ayat (2) Perpres nomor 54 tahun 2010 berbunyi: Kontrak harga satuan merupakan kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu; b. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat kontrak ditandatangani; c. Pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa; dan d. Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan Pasal 51 ayat (3) Perpres nomor 54 tahun 2010 berbunyi:
3 Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan. Berdasarkan ketentuan tersebut diatas dipahami bahwa: kontrak lump sum digunakan untuk penyelesaian pekerjaan yang volumenya sudah dapat dipastikan, kontrak harga satuan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan yang volumenya masih berupa perkiraan atau belum dapat dipastikan, kontrak gabungan adalah kontrak untuk pekerjaan yang volumenya sebagian sudah pasti dan sebagian masih bersifat perkiraan. Contoh pekerjaan yang volumenya sudah pasti adalah pembangunan gedung kantor. Contoh pekerjaan yang volumenya masih perkiraan adalah pengadaan bahan makan untuk narapidana. Contoh pekerjaan yang volumenya sebagian masih bersifat perkiraan adalah pembangunan gedung kantor dengan pondasi tiang pancang pada lahan tanah yang labil. Volume untuk pekerjaan fisik gedung sudah pasti sedangkan volume untuk tiang pancang masih bersifat perkiraan. Berdasarkan uraian di atas jenis kontrak yang tepat untuk pekerjaan konstruksi adalah kontrak lump sum. Dalam hal bangunan tersebut dibangun di atas tanah yang labil dan pondasi yang digunakan adalah tiang pancang yang belum dapat dipastikan volumenya maka dapat digunakan kontrak gabungan. Kontrak harga satuan tidak boleh digunakan untuk pekerjaan konstruksi karena volume pekerjaan konstruksi sudah dapat dipastikan. Pembayaran atas pekerjaan konstruksi seperti pembangunan gedung tidak mungkin dihitung berdasarkan unit price. Kalaupun jumlah gedung yang dibangun lebih dari satu unit maka harga gedung yang satu tentu berbeda dengan harga gedung yang lainnya. C. Masalahan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Masalah yang paling sering muncul dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah tidak dibolehkannya penambahan/pengurangan pekerjaan. Padahal di satu sisi kesalahan/kekurangan perencanaan merupakan hal yang sering ditemukan, dan di sisi lain setiap kesalahan/kekurangan perencanaan harus diatasi dengan penambahan dan/atau pengurangan pekerjaan. PPK dan penyedia sebagai pihak yang terikat dalam kontrak tidak mungkin melanjutkan penyelesaian pekerjaan menurut rencana yang didalamnya terdapat kesalahan tanpa melakukan penambahan/pengurangan pekerjaan, apalagi akibat jika pelaksanaan kontrak tersebut dapat menimbulkan kerugian negara. Jika para pihak berkeras untuk tidak menambah/mengurangi pekerjaan maka yang pasti terjadi adalah: a. penyedia memilih untuk tidak meneruskan kontrak dan menerima risiko blacklist. b. pekerjaan dilanjutkan sesuai rencana dan hasilnya tidak sempurna karena ada pekerjaan yang seharusnya ditambahkan tidak dilakukan, atau terdapat pemborosan karena ada pekerjaan yang seharusnya dikurangi tidak tetapi tetap dikerjakan. Masalah tersebut disebabkan karena adanya ketentuan pasal 51 ayat (1) huruf f Perpres nomor 54 tahun 2010 yang tidak membolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang. Pasal 51 ayat (1) huruf f Perpres nomor 54 tahun 2010 tersebut dimaksudkan untuk: 1. Mengharuskan para konsultan perencana menyusun disain perencanaan bangunan secara lengkap dengan memasukkan seluruh komponen pekerjaan yang perlu dikerjakan ke dalam gambar disain bangunan, sehingga pengerjaan fisik bangunan dapat dilakukan sesuai dengan disain perencanaan. 2. Melarang penggunaan dana anggaran untuk membiayai pekerjaan tambahan diluar yang telah direncanakan. Penambahan/pengurangan pekerjaan dalam pekerjaan konstruksi tersebut di atas menjadi masalah manakala kontrak yang digunakan adalah kontrak lump sum. Karena itu cara
4 mudah mengantisipasi kemungkinan perlunya penambahan/pengurangan pekerjaan konstruksi adalah dengan tidak menggunakan kontrak lump sum. Mengingat permasalahan tersebut terkait dengan adanya pekerjaan tambah/kurang, maka jenis kontrak yang dapat dipilih untuk digunakan adalah jenis kontrak yang dapat dilakukan perubahan dengan penambahan dan/atau pengurangan pekerjaan. Jenis kontrak dimaksud adalah Kontrak Harga Saturan (Unit Price Contract). Menurut pasal 87 Perpres nomor 54 tahun 2010 terhadap kontrak harga satuan dapat dilakukan perubahan sepanjang penambahan pekerjaan tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah penggunaan kontrak harga satuan untuk pekerjaan konstruksi dibenarkan? Menurut hemat penulis penggunaan kontrak harga satuan untuk pekerjaan konstruksi tidak dibolehkan. Hal ini disebabkan volume pekerjaan konstruksi sudah dapat diperhitungkan sejak awal pada saat penandatangan kontrak. Pembayaran atas pekerjaan konstruksi seperti pembangunan gedung tidak mungkin dihitung berdasarkan harga satuan per unit yang dibangun (unit price). Kalaupun jumlah gedung yang dibangun lebih dari satu unit, maka perhitungan harga keseluruhan gedung tidak didasarkan pada harga setiap unit dikalikan jumlah unit yang dibangun (sebagaimana cara menghitung harga pada kontrak harga satuan). Hal ini dikarenakan letak gedung yang satu dengan gedung yang lain berbeda yang menyebabkan harga gedung yang satu berbeda dengan harga gedung yang lainnya. Penggunaan kontrak harga satuan untuk pekerjaan konstruksi tidak dibenarkan. Apalagi jika alasan dipilihnya jenis kontrak harga satuan tersebut hanya untuk menyiasati adanya tambahan dan/atau pengurangan pekerjaan. Larangan pekerjaan tambah/kurang pada kontrak lump sum dimaksudkan agar penyelesaian pekerjaan dikerjakan sesuai dengan rencana semula tanpa ada penambahan/pengurangan mengingat volume pekerjaan sudah dapat dipastikan. Untuk pekerjaan konstruksi kontrak yang tepat adalah kontrak lump sum, karena itu jika terdapat sisa anggaran pekerjaan konstruksi PPK tidak boleh memanfaatkan sisa anggaran tersebut untuk menambah pekerjaan baru. Contohnya jika dalam harga perkiraan sendiri pembangunan gedung ditetapkan Rp ,- (dua milyar rupiah) setelah ditenderkan dimenangkan oleh pemborong dengan penawaran Rp ,- (satu milyar delapan ratus juta rupiah) maka sisa anggaran Rp ,- (dua ratus juta rupiah) tidak boleh digunakan untuk menambah pekerjaan baru pada bangunan gedung tersebut. Jika disain rencana bangunan konstruksi telah dibuat dengan sempurna seharusnya tidak diperlukan lagi adanya pekerjaan tambahan pekerjaan walaupun sisa anggaran masih tersedia. Karena itu tidak tepat jika pada pekerjaan konstruksi digunakan kontrak harga satuan. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mengantisipasi penambahan/pengurangan pekerjaan yang diakibatkan oleh kesalahan perencanaan? Menurut hemat penulis jika pada tahap pelaksanaan pekerjaan terdapat pekerjaan yang benar-benar harus ditambah/dikurangi yang jika tidak dilakukan dapat menimbulkan kerugian negara yang lebih besar tentu saja penambahan/pengurangan pekerjaan dapat dilakukan setelah dilakukan evaluasi dan kajian secara mendalam, walaupun kontrak yang digunakan adalah kontrak lump sum. D. Kesimpulan 1) Karena volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pengadaan pekerjaan konstrusi sudah dapat dipastikan pada saat penandatanganan kontrak, maka kontrak yang digunakan dalam pengadaan pekerjaan konstruksi adalah kontrak lump sum. 2) Tidak dibolehkan memilih kontrak harga satuan sebagai siasat untuk membuka kemungkinan melakukan pekerjaan tambah/kurang pada pekerjaan konstruksi.
5 3) Meskipun menurut pasal 51 ayat (1) Perpres nomor 54 tidak dibolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang dalam kontrak lump sum, jika memang terdapat alasan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan untuk menghindari kerugian negara, penambahan/pengurangan pekerjaan masih mungkin dilakukan setelah dilakukan evaluasi dan kajian secara mendalam. Daftar Pustaka: Peraturan Perundangan-Undangan: 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Karya Ilmiah: 1. Sopian Abu, Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi, Yogyakarta, Pustaka Felicha, Sopian Abu, Dasar-Dasar Pengadaan barang/jasa Pemerintah, Jakarta, In Media, Sopian Abu, Substansi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah, Jakarta, In Media, 2015.
PERUBUAHAN PEKERJAAN DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERUBUAHAN PEKERJAAN DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) 081220018718 abusopian@ymail.com Abstrak Pasal 51 ayat (1) Peraturan Presiden nomot
Lebih terperinciPEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang)
PEKERJAAN TAMBAH/KURANG DALAM KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI (Abu Sopian BDK Palembang) Pasal 51 Perpres nomor 54 tahun 2010 mengatur tentang ketentuan kontrak lump sum dengan ketentuan kontrak lump sum
Lebih terperinciPENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA
PENTINGNYA MEMAHAMI JENIS KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASA Ada berbagai macam jenis kontrak yang digunakan dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah seperti kontrak lump sum, kontrak harga satuan, kontrak
Lebih terperinciNEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
NEGOSIASI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Pelelangan umum, pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung,
Lebih terperinciPEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp50.000.000,- (lima puluh
Lebih terperinciPEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah jika nilai pengadaan barang, pekerjaan konstruksi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrak Kontrak merupakan kesepakatan antara pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa untuk melakukan transaksi berupa kesanggupan antara pihak penyedia jasa
Lebih terperinciKEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015
KEDUDUKAN PENYEDIA BARANG/JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Tanggal 16 Januari 2015 terjadi perubahan ketentuan
Lebih terperinciKLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
KLARIFIKASI DAN PEMBUKTIAN DOKUMEN DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Penyedia barang/jasa, Pokja ULP, evaluasi, Harga Perkiraan Sendiri (HPS),
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciHPS MELEBIHI PAGU ANGGARAN DAPAT TERJADI DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
HPS MELEBIHI PAGU ANGGARAN DAPAT TERJADI DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI (Abu Sopian Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak. Pasal 66 Peraturan Presiden nomor 70 tentang tentang
Lebih terperinciBEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Kata Kunci E-Tendering, E-Purchasing, Pengadaan langsung, Penunjukan langsung,
Lebih terperinciLARANGAN PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN DENGAN CARA DUA TAHAP DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
LARANGAN PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN DENGAN CARA DUA TAHAP DALAM PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI (Abu Sopian Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak. Cara penyampaian dokumen penawaran
Lebih terperinciKata Kunci : kontes, memperlombakan, harga pasar, tim juri, Pokja ULP.
PENGADAAN RUMAH DINAS DENGAN CARA KONTES Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pemerintah memerlukan pengadaan berbagai
Lebih terperinciPASAL-PASAL KONTROVERSIAL DALAM PERPRES NOMOR 70 TAHUN 2012
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang PASAL-PASAL KONTROVERSIAL DALAM PERPRES NOMOR 70 TAHUN 2012 Usia Perpres nomor 54/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinciMITIGASI RISIKO PELAKSANAN KONTRAK Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M.
MITIGASI RISIKO PELAKSANAN KONTRAK Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Abstrak Pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk paket pekerjaan dengan nilai di atas Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) harus dilaksanakan
Lebih terperinciLARANGAN NEGOSIASI DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang
LARANGAN NEGOSIASI DALAM PROSES LELANG Oleh Abu Sopian Widyaiswara pada Balai Diklat Keuangan Palembang Kata Kunci Pelelangan, seleksi, metode evaluasi, sistem gugur, sistem nilai, sistem biaya selama
Lebih terperinciBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya 1. Sistem Gugur 2. Sistem Nilai 3. Biaya Selama Umum Ekonomis
EVALUASI PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang Hal yang paling berpengaruh dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah
Lebih terperinci1 JDIH Kementerian PUPR
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 /PRT/M/2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG YANG BERTANGGUNG JAWAB. (Abu Sopian/Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan cara Pengadaan Langsung dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan cara membeli barang atau membayar jasa secara langsung kepada penyedia barang/jasa, tanpa melalui
Lebih terperinci2 Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 64); 2. Peraturan Pemerintah Nomor
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1285, 2015 KEMEN-PUPR. Pekerjaan Kontruksi. Jasa Konsultasi. Pengadaan. Pedoman. Standar. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 31/PRT/M/2015
Lebih terperinciPERMASALAHAN KONTRAK KONSTRUKSI
PERMASALAHAN KONTRAK KONSTRUKSI 1 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Pemilihan Jenis Kontrak Agar diperhatikan dalam hal pemilihan jenis kontrak yang akan digunakan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2011
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PERTEMUAN, GEDUNG DPRD BLOK A, B DAN C DAN KANTOR DINAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciSWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Pengadaan barang/jasa, Swakelola, Perencanaan Pengadaan, Pelaksanaan Pengadaan,
Lebih terperinci1. Keterbatasan Jumlah Petugas.
Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang KEMUDAHAN SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA DALAM PERPRES 70/2012 Pada tanggal 31 Juli 2012 Presiden R.I. Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani
Lebih terperinciMASALAH SURAT JAMINAN PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA. Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang
MASALAH SURAT JAMINAN PENAWARAN DALAM PROSES PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA Oleh : Abu Sopian Balai Diklat Keuangan Palembang Abstrak Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor SE-04/NB/2013
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGIKATAN DANA ANGGARAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI PERTEMUAN, GEDUNG DPRD BLOK A, B DAN C DAN
Lebih terperinciPasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010 DASAR PERATURAN
Pasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010 DASAR PERATURAN (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mengubah: Keppres 80-2003 lihat: Perpres 32-2005::Perpres 8-2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN
Lebih terperinciSPESIFIKASI, HPS DAN KONTRAK
SPESIFIKASI, HPS DAN KONTRAK SPESIFIKASI Elemen Spesifikasi MUTU/KUALITAS JUMLAH SPESIFIKASI WAKTU TINGKAT LAYANAN Informasi lainnyayang Relevan Mutu Barang 1 3 MERK STANDAR INDUSTRI 2 SAMPEL SPESIFIKASI
Lebih terperinciANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang
ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang Abstrak. Dalam pengelolaan keuangan daerah terdapat dua macam jabatan yang secara resmi menggunakan singkatan yang sama yaitu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciE-PURCHASING DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)
E-PURCHASING DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dikembangkan satu sistem pengadaan
Lebih terperinciTugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa
Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Merek/tipe barang, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), Bukti transaksi,
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 80 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciMODUL 4 : TEKNIK DAN PENYUSUNAN Surat Perjanjian
MODUL 4 : TEKNIK DAN PENYUSUNAN Surat Perjanjian KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI 2 Surat Perjanjian Pembukaan Isi Perjanjian Penutup Judul Kontrak Latar Belakang Pembuatan Kontrak Pernyataan Para Pihak Telah
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN
LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN 1. Ketentuan Umum Pengelolaan Belanja Daerah dilakukan melalui proses perencanaan,
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN PADA
Lebih terperinciPOKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013
POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) NOMOR : 02 / POKJA.VIII.ULP-BLG/17.03.20 / 2013 Program Kegiatan Pekerjaan : Pembangunan Turap / Talud / Bronjong :
Lebih terperinciTATA CARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN DALAM PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG DAN JASA
TATA CARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN DALAM PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG DAN JASA Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Salah satu tahapan yang mutlak harus
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PRT/M/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PRT/M/2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Lebih terperinciMODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK
MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (UU 2/2017 & PP 29/2000 Jo PP 54/2016) admikon2@gmail.com MODUL BIMBINGAN TEKNIS ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI Modul 1 : Kebijakan Penyusunan Dok. Kontrak
Lebih terperinciDASAR PERATURAN. Pasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010
PERUBAHAN DASAR PERATURAN Pasal 87 Perpres No. 54 Tahun 2010 (1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K3/ULP-PROV/ APBD/IV/2012
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K3/ULP-PROV/ APBD/IV/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : PERAWATAN GEDUNG : UPTD RPRS Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kep. Babel Pada hari ini
Lebih terperinciPENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang
PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Perencanaan pengadaan, Pelaksanaan pengadaan,
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR I -E TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SURAKARTA
Lebih terperinci14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL
14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL a. Pelelangan Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila : a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi
Lebih terperinciPenandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa MUDJISANTOSA
Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa MUDJISANTOSA Pasal 13 Perpres 54 tahun 2010 Beserta Perubahannya PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03/POKJA.K1/ULP.PROV/PU/APBD/IV/2012 : PEMBANGUNAN PERKANTORAN KWARDA PRAMUKA PROVINSI
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor 03/POKJA.K1/ULP.PROV/PU/APBD/IV/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN PEMBANGUNAN PERKANTORAN KWARDA PRAMUKA PROVINSI PANGKALPINANG Pada hari ini Jum at tanggal
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP) Nomor : 03.4/POKJA.KT2-ULP/APBD/III/2012 PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN : NORMALISASI SALURAN BANJIR KAMPUNG SEBERANG KAB. BELITUNG TIMUR : KOTA PANGKALPINANG Pada
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K O T A C I M A H I UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi Jl. Rd Demang Hardjakusumah
P E M E R I N T A H K O T A C I M A H I UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi Jl. Rd Demang Hardjakusumah KEGIATAN Penataan RTH BERITA ACARA PENJELASAN (AANWIJZING) PEKERJAAN
Lebih terperinciLembar Data Pengadaan (LDP)
Lembar Data (LDP) Paket Barang berupa Peralatan Pendukung Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi untuk 33 Bawaslu Provinsi Tahun 2013 Ditetapkan di Jakarta, Maret 2013 Pejabat Pembuat Komitmen,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA DOKUMEN PENGADAAN BARANG / JASA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA DOKUMEN PENGADAAN BARANG / JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a.
Lebih terperinci9. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL. 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila :
9. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL a. Pelelangan Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Pelelangan gagal, apabila : a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.326, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU. Pekerjaan Konstruksi. Jasa Konsultasi. Pengadaan. Standar. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PRT/M/2013
Lebih terperinciMODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015)
MODUL 2: KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK (Perpres 54/2010 jo Perpres 04/2015) PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TERKAIT KONTRAK UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2017 PP NO 29 TAHUN 2000 JO PP NO 54 TAHUN 2016
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan
Lebih terperinciKONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA
1 KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA oleh : Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga) Disampaikan dalam Sosialisasi Undang-Undnag dan Peraturan Bidang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN
PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 Angka 2 Angka 3
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA PANITIA PENGADAAN BARANG/ JAS MADRASAH ALIYAH NEGERI GENTEN Jl. KH Wakhid Hasyim No. 06 Genteng ( ) BANYUWANGI
KEMENTERIAN AGAMA PANITIA PENGADAAN BARANG/ JAS MADRASAH ALIYAH NEGERI GENTEN Jl. KH Wakhid Hasyim No. 06 Genteng ( ) 0333 845 BANYUWANGI BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : MA.13.02/PPBJ/17/ 2012
Lebih terperinciTUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :
1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1. Tahapan persiapan swakelola 2. Persiapan PBJ melalui Penyedia penetapan spesifikasi/kak, HPS, jenis
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN Nomor : KN.01.01/I.02/1214/2016
BERITA ACARA PENJELASAN Nomor : KN.01.01/I.02/1214/2016 Nama paket pekerjaan : Belanja Modal Jaringan Lingkup pekerjaan : Pengembangan Jaringan Fiber Optic Kampus I, II, dan III di Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur. Wujud nyata dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini Indonesia sedang melaksanakan kegiatan pembangunan di segala bidang baik fisik maupun nonfisik dalam rangka mencapai tujuan bangsa dan negara yaitu
Lebih terperinciTATA CARA PENGADAAN LANGSUNG DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Pengadaan Langsung adalah salah satu mentode dalam memilih penyedia barang/jasa pemerintah. Dibanding dengan metode lainnya metode Pengadaan Langsung merupakan cara yang paling sederhana dan dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Menurut Chase (1998), proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan
Lebih terperinci8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL
8. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL a. Seleksi Gagal 1) Kelompok Kerja ULP menyatakan Seleksi gagal, apabila: a) jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang dari
Lebih terperinciCONTOH SOAL UJIAN SERTIFIKASI AHLI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TINGKAT DASAR
CONTOH SOAL UJIAN SERTIFIKASI AHLI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TINGKAT DASAR TIPE SOAL BENAR/SALAH A. JUMLAH SOAL: 25 soal (soal no 1 s.d. 25) B. PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL: Pilih (B) pada setiap pernyataan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Penjelasan Menimbang : Mengingat : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran
Lebih terperinciRISALAH PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING )
KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2012 LAMPIRAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Pekerjaaan : Pembuatan Tanaman Reboisasi 150 Ha
Lebih terperinciStandar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan - Metoda Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah D O K U M E N P E N G A D
Lebih terperinciProsedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01
Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 2 dari 8 1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan agar proses pengadaan barang/jasa di lingkungan Universitas
Lebih terperinciTUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :
1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Tender/Seleksi Gagal Serta Tindak Lanjutnya Pelaksanaan Kontrak 2 Pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciH. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)
408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan
Lebih terperinciRepublik Indonesia A D D E N D U M. Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi. dengan Pascakualifikasi
Republik Indonesia A D D E N D U M Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi -Metode Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN LELANG Nomor : 03/ADD/PPBJ-Distamben/VII/2012/B.2
ADDENDUM DOKUMEN LELANG Nomor : 03/ADD/PPBJ-Distamben/VII/2012/B.2 Berdasarkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : 03/BA/PPBJ-Distamben/VII/2012/B.2 tanggal 3 Juli 2012 yang dilaksanakan oleh Panitia
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I. UMUM... 1
DAFTAR ISI BAB I. UMUM... 1 BAB II. PENGUMUMAN [PELELANGAN UMUM/PEMILIHAN LANGSUNG] DENGANPASCAKUALIFIKASI... 2 BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)... 4 A. UMUM... 4 1. LINGKUP PEKERJAAN... 4 2. SUMBER
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PRT/M/2015 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN (DESIGN AND BUILD)
Lebih terperinciINSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) A. Umum 1. Lingkup Pekerjaan 1.1 Peserta menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan. sebagaimana tercantum dalam LDP. 1.2 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciHARGA SATUAN TIMPANG, APA DAN BAGAIMANA PERLAKUANNYA? Oleh : Fatimah Widyaiswara Muda BDK Malang
HARGA SATUAN TIMPANG, APA DAN BAGAIMANA PERLAKUANNYA? Oleh : Fatimah Widyaiswara Muda BDK Malang Dalam pekerjaan pengadaan barang jasa pemerintah, kita semua pasti pernah mendengar tentang harga satuan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH
PENJELASAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA INSTANSI PEMERINTAH PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4
Lebih terperinciI. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)
419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan
Lebih terperinciPERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang
PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA PEMERINTAH Oleh : Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Madya Balai Diklat Keuangan Palembang Persyaratan kualifikaasi penyedia barang dan jasa pemerintah telah
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH ABSTRAK
MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 2 Juni 2017 Hal. 1-8 PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Yusri Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciPaket Pengadaan Barang Paket Pengadaan Peralatan Pendukung Pengembangan ICT Bawaslu Tahun 2014
Lembar Data (LDP) Paket Barang Paket Peralatan Pendukung Pengembangan ICT Bawaslu Tahun 2014 LDP Scanner2014 Halaman 1 dari 5 Lembar Data (LDP) Paket Barang Paket Peralatan Pendukung Pengembangan ICT Bawaslu
Lebih terperinciC. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)
355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT
Lebih terperinciPANITIA PENGADAAN BARANG JASA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ( MIN ) SUMBERKEPUH KABUPATEN NGANJUK APBN TAHUN ANGGARAN 2012 RAHABILITASI RUANG KELAS
PANITIA PENGADAAN BARANG JASA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ( MIN ) SUMBERKEPUH KABUPATEN NGANJUK APBN TAHUN ANGGARAN 2012 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 05/PAN.BJ1.1/ VI / 2012 Pada hari ini Kamis
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (BAPP)
UNIT LAYANAN PENGADAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TIM II Jl. Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemprov. Kep. Bangka Belitung Kel. Air Itam Pangkalpinang
Lebih terperinciMODUL PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR MODUL 1 KONTRAK
MODUL 1 PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR MODUL 1 ADMINISTRASI KONTRAK PENGANTAR ADMINISTRASI KONTRAK OUTLINE Submodul 1.1 Kebijakan Penyusunan Dokumen Kontrak Submodul 1.2 Teknik Penyusunan
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / AANWIJZING Nomor : 05.04/ULP-PK.08-36/2014
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN / AANWIJZING Nomor : 05.04/ULP-PK.08-36/2014 Nomor Dokumen : 05/DOK/P2MKT-SS/IV/2014 Tanggal 08 April 2014 Kegiatan : P2MKT Provinsi Sumatera Selatan Pekerjaan : Rehabilitasi
Lebih terperinciStandar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi Metode Dua Sampul dan Evaluasi Kualitas dan Biaya Kontrak Harga Satuan
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi Metode Dua Sampul dan Evaluasi Kualitas dan Biaya Kontrak Harga Satuan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG
SALINAN NOMOR 33, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
No.954, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bahan Makanan. Pedoman Pengadaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-172.PL.02.03
Lebih terperinci