BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi

1 TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( LKJIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( LKJIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Pasal 24 ayat (2) Undang -Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (hasil amandemen) menyatakan bahwa: Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan diamandemennya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24, telah membawa perubahan penting karena harus diikuti dengan perlunya penyesuaian di tingkat peraturan perundangundangan, seperti lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004, tentang Kekuasaan Kehakiman sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 yang merubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, dan selanjutnya telah pula dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

2 TAHUN Pasal 21 ayat (2) Undang -Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman menyatakan: Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing. Ketentuan ini mendorong lahirnya apa yang dinamakan dengan dengan sistem peradilan satu atap (one roof system). Sebagai realisasi dari ketentuan tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Sebagai lembaga peradilan (yudikatif), yang peranannya dalam sistem ketatanegaraan negara Republik Indonesia, tidak terlepas dari peranan lembaga pemerintah (eksekutif), Pengadilan Negeri Menggala merupakan lembaga peradilan tingkat pertama yang berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, yang memiliki tanggungjawab melaksanakan tugas dan fungsi peradilan dengan sebaik-baiknya. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Menggala selama dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, menyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan pemerintahan yang baik ( good governance) diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip 2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

3 TAHUN akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LKJIP) Pengadilan Negeri Menggala merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 355A/ SEK/KU.01/11/2015 tanggal 28 November 2015 dan sesuai Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/3302/M.PAN/12/2008 tanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta diktum ketiga Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari pengadilan tingkat pertama ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator kinerja utama masing-masing. B. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pengadilan Negeri Menggala merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan, Pengadilan Negeri Menggala sebagai pengadilan tingkat pertama di bawah Pengadilan Tinggi Bandung yang menjadi kawal depan ( voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama. 2. Fungsi Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Menggala antara lain: Fungsi mengadili ( judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama. 3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

4 TAHUN Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan). Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/ KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka tugas dan kewenangan badan peradilan Umum telah bertambah, baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. 4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

5 TAHUN C. Struktur Organisasi. Bentuk organisasi PengadiLan Negeri diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985, tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. Struktur, tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Menggala yakni: 1. Ketua, membina, mengkoordinir dan memimpin penyelenggaraan tugas bidang teknis dan administrasi pengadilan (administrasi perkara dan kesekretariatan). 2. Wakil Ketua, melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya. 3. Majelis Hakim, menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya. Kemudian dalam hal Pengadilan Negeri melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya. 4. Panitera, menyelenggarakan administrasi di bidang teknis peradilan (administrasi perkara) dan tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku. 5. Sekretaris, menyelenggarakan administrasi dibidang kesekretariatan dan tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku 6. Wakil Panitera, membantu panitera didalam membina dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas administrasi perkara. 7. Panitera Muda Perdata, membantu panitera dalam menyelenggarakan segala urusan keperdataan, mulai dari menerima gugatan, permohonan, 5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

6 TAHUN banding, kasasi, peninjauan kembali, eksekusi dan somasi serta tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku. 8. Panitera Muda Pidana, membantu panitera dalam menyelenggarakan segala urusan yang berkaitan dengan perkara pidana, banding, kasasi dan peninjauan kembali, dan grasi serta tugas lain berdasarkan peraturan yang berlaku. 9. Panitera Muda Hukum, membantu panitera melakukan urusan data perkara, statistik dan membuat laporan perkara. 10. Bagian Ortala dan Kepegawaian, mengkoordinir urusan tata laksana, kepangkatan, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, menyusun daftar urut kepangkatan ( DUK), bezetting pegawai, dan tugas lain yang berkaitan dengan kepegawaian. 11. Bagian Umum dan Keuangan, melaksanakan, mengkoordinir urusan tata usaha, pengelolaan BMN dan pengelolaan keuangan, kecuali keuangan perkara. 12. Bagian Perencanaan TI dan Pelaporan, melaksanakan penyampaian bahan, pelaksanaan program dan anggaran Teknologi Informasi dan statistic serta pelaksanaan pemantauan evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan 13. Panitera Pengganti, membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, bertugas membantu Hakim dalam hal: membuat penetapan hari sidang, membuat penetapan terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan atau dirubah jenis penahanannya, mengetik putusan. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Pidana/Perdata bila telah selesai dimutasi. 14. Juru Sita, melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua, Hakim dan Panitera, dalam hal tugas menyampaikan hal-hal yang berkenan dengan perkara yang sedang disidangkan. Baik itu menyampaikan relas panggilan sidang, dan lain-lain. 6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

7 TAHUN D. Sistematika Penyajian. Pada dasarnya LKJIP ini digunakan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Menggala. Bentuk sajian (outline) LKJIP sebagaimana diatur dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010, adalah sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF(EXECUTIVE SUMMARY) Bab I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Pengadilan Negeri Menggala dan sekilas pengantar lainnya. Bab II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja). Bab III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran Pengadilan Negeri Menggala, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. Bab IV PENUTUP Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari seluruh sajian LKJIP serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Menggala di masa mendatang. LAMPIRAN-LAMPIRAN 7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

8 TAHUN BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Tahun sebagai tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala tahun 2019 merupakan gambaran atau visionable dari kinerja dan rencana kinerja Pengadilan Negeri Menggala, yang lingkupnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan. Sehingga rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala tahun 2019 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 1. VISI DAN MISI Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan Pengadilan Negeri Menggala. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi, Pengadilan Negeri Menggala mempunyai visi yaitu: Mewujudkan Badan Peradilan yang agung. Sejalan dengan visi tersebut, maka misi Pengadilan Negeri Menggala adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan di Pengadilan Negeri Menggala 2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.profesionalisme sumber daya manusia di Pengadilan Negeri Menggala 3. Menjaga Indepedensi Pengadilan Negeri Menggala. 4. Meningkatkan kredibilitas, akuntabilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Menggala Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas permasalahan yang dihadapi dan rencana serta strategi yang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada. Tujuannya, agar dapat 8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

9 TAHUN mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang bermartabat, berwibawa dan dihormati, tegaknya supremasi hukum. 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS a. Tujuan Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Tujuan strategis yang termuat di dalam rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun 2019 adalah sebagai berikut: 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan. 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Menggala memenuhi butir 1 dan 2 di atas. b. Sasaran Hasil rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun 2019 diharapkan akan mempertajam sasaran, hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan penyelesaian perkara. 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara. 3. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 4. Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim. 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 6. Peningkatan kualitas pengawasan. 3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK a. Program Utama Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Menggala untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut: 9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

10 TAHUN 1) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program peningkatan manajemen peradilan umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Menggala dalam pelaksanaan program peningkatan manajemen peradilan umum adalah: a) Penyelesaian perkara pidana dan perdata. b) Penyelesaian sisa perkara pidana dan perdata. c) Penyampaian berkas perkara banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu. d) Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis Hakim yang tepat waktu. e) Publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan perkara. 2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program ini dibuat untuk mencapai sasaran strategis, menciptakan, mencapai pengawasan yang berkualitas. kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : a) Tindak lanjut pengaduan yang masuk. b) Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa. 3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, melalui pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. b. Indikator Kinerja Utama Berdasarkan 3 (tiga) tujuan dan 6 (enam) sasaran strategis dalam rencana strategis ( Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun 2019 merupakan kesatuan yang tidak dapat diuraikan secara terpisah, karena satu sama lain saling berhubungan. Pada tahun Pengadilan Negeri Menggala telah melakukan indikator kinerja utama dan disinkronisasi dengan rencana strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun yang hasilnya adalah sebagai berikut: 10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

11 TAHUN Table 1 Tabel Indikator Kinerja Utama No. Sasaran Indikator Kinerja 1 2 Meningkatnya penyelesaian perkara Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara 3 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Peningkatan aksesibilitas putusan Hakim Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kualitas pengawasan a b c d e a b c d e a b a a b c a b Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase berkas yang diajukan banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pelaksanaan kegiatan hakim pengawas dan pengamat atas putusan perkara pidana yang ditindaklanjuti Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

12 TAHUN c. Rencana Kinerja Tahun. Berdasarkan rencana strategis ( Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun terdapat 10 (sepuluh) sasaran yang direncana kan akan dicapai pada tahun. Kesepuluh sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja berikut target capaiannya. Rencana Kinerja Tahun (RKT) Tahun ini disusun berdasarkan Per-Men PAN dengan mengacu pada indikator kinerja utama (IKU) yang diformalkan dan dikaji sebagai bentuk indikasi sejauh mana sasaran akan dicapai pada tahun, dapat diidentifikasi sebagai berikut: Table 2 RENCANA KERJA TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1. Meningkatnya Tertib Pelaksanaan Administrasi dan Kearsipan Perkara 2. Terwujudnya Percepatan Penanganan dan Penyelesaian Perkara 3. Meningkatnya Penyelesaian Prkara melalui Upaya Mediasi 4. Meningkatnya Pelayanan terhadap Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan 5. Meningkatnya Pelayanan Publik dan Aksesibilitas a. Persentase berkas diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase file elektronik putusan perkara yang diarsipkan c. Persentase perkara yang terdokumentasi dalam database kearsipan perkara a. Persentase penyelesaian perkara yang lebih cepat dari standar waktu yang ditetapkan b. Persentase penyelesaian minutasi perkara c. Persentase pemberitahuan/ penyampaian Salinan Putusan yang tepat waktu d. Persentase pemenuhan kebutuhan ATK Perkara Persentase perkara yang diselesaikan melalui upaya mediasi a. Persentase perkara prodeo yang menggunakan dana bantuan hukum b. Persentase penyelesaian perkara yang menggunakan dana bantuan hukum secara tepat waktu c. Jumlah Advokat Piket yang bertugas pada Posbakum 3 orang a. Persentase putusan perkara yang dipublikasikan 12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

13 TAHUN Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice) 6. Meningkatnya Kinerja dan Disiplin Kerja Pegawai 7. Terpeliharanya Sarana dan Prasarana yang dimiliki 8. Meningkatnya Kualitas Hasil Pengawasan 9. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia yudisial 10. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana yang menunjang Tugas dan Fungsi Peradilan b. Jumlah formulir yang disediakan untuk mempermudah masyarakat mengakses Pelayanan Publik c. Jumlah dokumen kebijakan yang mendukung pelayanan publik a. Persentase pemenuhan jam kerja pegawai rata-rata b. Persentase kehadiran pegawai rata-rata a. Persentase peralatan dan mesin yang layak pakai b. Persentase kondisi gedung dan bangunan a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yg ditindaklanjuti a. Persentase SDM teknis yang mengikuti sertifikasi/diklat bidang teknis b. Jumlah SDM non teknis yang bersertifikasi/lulus diklat non teknis yudisial a. Luas lahan yang representative dan memenuhi persyaratan untuk gedung kantor pengadilan negeri b. Luas lahan yang representative belum memenuhi c. Jumlah gedung kantor yang representatif dan belum prototype d. Jumlah bangunan rumah dinas sudah mencukupi e. Jumlah sarana dan prasarana teknologi informasi 1 system f. Jumlah sarana dan prasarana telekomunikasi yang memadai g. Jumlah sarana dan prasarana listrik yang memadai Belum Ditargetkan h. Jumlah sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan persidangan i. Jumlah sarana dan prasarana penunjang lainnya d. Penetapan Kinerja Tahun Penetapan kinerja Pengadilan Negeri Menggala Tahun ini, merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun Penyusunan penetapan kinerja awal tahun, tidak terlepas dari rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), rencana kerja pemerintah (RKP) 13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

14 TAHUN tahun dan kebijakan umum Mahkamah Agung RI dalam rangka penggunaan anggaran tahun. Namun, dengan selesainya hasil rencana strategi (Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun dari indikator kinerja utama (IKU) Pengadilan Negeri Menggala yang terakhir disusun awal tahun, maka penetapan kinerja Pengadilan Negeri Menggala Tahun adalah menyelaraskan sasaran-sasaran berdasarkan hasil yang akan dicapai Pengadilan Negeri Menggala tahun. Dalam penetapan sasaran kinerja dilakukan sinkronisasi berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) tersebut serta mengembangkan sasaran-sasaran yang menjadi strategis pada tahun serta target yang ada pada rencana kerja tahunan ( RKT) yang telah disesuaikan, maka dapat diperinci sebagai berikut : Table 3 RENCANA KERJA TAHUN NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian perkara A Persentase mediasi yang diselesaikan 100% B C Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian 10% Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% D Persentase perkara yang diselesaikan 100% E Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100% A Persentase berkas yang diajukan banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap 100% 2 Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara B C Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100% 100% 14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

15 TAHUN D Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 % E Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 3 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan A B Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pelaksanaan kegiatan hakim pengawas dan pengamat atas putusan perkara pidana yang bht yang ditindaklanjuti 100% 100% 4 Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim A Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum 100% 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) A B C Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line 100 % - 100% 6 Meningkatnya kualitas pengawasan A B Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 100% 15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

16 TAHUN BAB IIi AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan penghargaan ( reward) maupun hukuman (punishment), melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Berdasarkan penetapan kinerja Tahun, terdapat 6 (enam) sasaran strategis yang pencapaiannya diukur dengan mengaplikasikan 18 (delapan belas) indikator kinerja. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Menggala tahun dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi masing-masing indikator kinerja dengan target yang ditetapkan pada tahun tersebut. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun ini. Rincian realisasi dan capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada table berikut: 16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

17 TAHUN Tabel Pengukuran Kinerja Tahun NO KINERJA UTAMA Meningkatnya penyelesaian perkara Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan a b c d e a b c d e a b a a b INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase berkas yang diajukan banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian pembritahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase pelaksanaan kegiatan hakim pengawas dan pengamat atas putusan perkara pidana yang BHT yang ditindaklanjuti Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat TARGET CAPAIAN 100% 100% 100% 10% % 100% 100% 100% 99.35% 99.35% 100% 83.88% 83.88% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 94,64% 94,64% 100% % Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

18 TAHUN (access to justice) c Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara on line 100% 100% 100% 6 Meningkatnya kualitas pengawasan a b Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 100% % 100% 100% Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun secara umum Pengadilan Negeri Menggala dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja utama (IKU). Sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun,.namun demikian di sisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Pengadilan Negeri Menggala telah melakukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2015 dengan, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada Rencana Kinerja Tahunan dari Renstra secara berkesinambungan. B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Menggala Tahun mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun, Pengadilan Negeri Menggala telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: SASARAN I : PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Menggala. Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Menggala merupakan sasaran strategis untuk mewujudkan visi dan misi yang tercantum pada rencana strategis ( Renstra) Pengadilan Negeri Menggala Tahun Keberhasilan sasaran ini dapat 18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

19 TAHUN diukur melalui 5 (lima) indikator kinerja yang diwujudkan melalui pelaksanaan program peningkatan manajemen peradilan umum. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan Penyelesaian Perkara pada tahun serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini: Tabel Sasaran I: Peningkatan Penyelesaian Perkara NO. 1 KINERJA UTAMA Meningkatnya penyelesaian perkara A B C D E INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan TARGET CAPAIAN % 100% 100% 100% - 100% % 100% 100% 100% - 100% 81.10% 81.10% 79.4% - 100% 83.88% 83.88% 80% - RATA RATA CAPAIAN 52.99% Analisa terhadap pencapaian masing-masing target indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja I.a : Persentase Mediasi yang Diselesaikan Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara mediasi yang diproses dengan jumlah perkara yang diajukan mediasi, difungsikan sebagai berikut: 19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

20 TAHUN Target indikator kinerja ini pada tahun, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun adalah sebesar 100 %. Realisasi dan capaian indikator kinerja Persentase Mediasi yang Diselesaikan pada tahun serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini: Indikator Kinerja I.c : Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada saat laporan dibuat. Istilah sisa perkara tidak hanya dilekatkan bagi perkara belum putus, tetapi juga berlaku bagi perkara yang sudah putus tetapi belum diminutasi. Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara, difungsikan sebagai berikut: Target indikator kinerja ini pada tahun, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun adalah sebesar 100 %. Untuk tahun dan 2019 indikator kinerja ini sudah diterapkan sehingga dapat diketahui capaiannya. Realisasi dan capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan pada tahun ditampilkan pada table berikut ini: NO. KINERJA UTAMA Tabel Indikator Kinerja I.c : INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET CAPAIAN Dalam ( %) Meningkatnya penyelesaian perkara c Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 81.10% 81.10% 79.4% - Sisa perkara pada akhir Desember 2015 yang menjadi saldo awal perkara pada awal Januari berjumlah 78 (tujuh puluh delapan) perkara, yang terdiri dari 7 (tujuh) perkara perdata gugatan dan permohonan dan 71 ( tujuh puluh satu) perkara pidana biasa. Pada tahun seluruh sisa perkara tersebut telah putus dan telah diminutasi. Tabel berikut menggambarkan keadaan sisa perkara pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : 20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

21 TAHUN Tabel Keadaan Sisa Perkara Tahun 2015 Jenis Perkara Sisa Perkara 2015 Putus Minutasi Sisa Perkara Perdata gugatan dan permohonan Perkara Pidana biasa dan anak Jumlah Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi indikator kinerja ini pada tahun adalah sebesar 94.5 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = 79x 100% 79 = 100 % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian untuk indikator kinerja ini adalah sebesar 100 %. Capaian = 100% 100% x 100% = 100 % Persentase sisa perkara perdata dan pidana yang masing-masing ditargetkan selesai 100% pada tahun, ternyata dapat tercapai 1000 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara tahun 2015 yaitu 7 perkara perdata dan 72 perkara pidana, seluruhnya dapat diselesaikan pada tahun. Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Menggala telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berjalan. 21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

22 TAHUN Indikator Kinerja I.d : Persentase Perkara yang Diselesaikan Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara perkara yang diselesaikan (sampai dengan minutasi) dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk), difungsikan sebagai berikut: Tabel Keadaan Sisa Perkara Tahun 2015 Jenis Perkara Perkara Perdata gugatan dan permohonan Perkara Pidana biasa dan anak Jumlah Sisa Perkara 2015 dan masuk Putus Minutasi Sisa Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi indikator kinerja ini pada tahun adalah sebesar %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = 468 x 100% 577 = % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian untuk indikator kinerja ini adalah sebesar 100 %. Capaian = 81.1% 100% x 100% = % Target penyelesaian perkara pada Tahun, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun adalah sebesar 100 %. 22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

23 TAHUN Untuk tahun,. Realisasi dan capaian indikator kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan pada tahun ditampilkan pada table berikut ini: NO. KINERJA UTAMA Tabel Indikator Kinerja I.d : INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET CAPAIA N Dalam ( %) Meningkatnya penyelesaian perkara d Persentase perkara yang diselesaikan 100 % 99.35% % 81.1 % - PENYELESAIAN PERKARA PERDATA Sisa perkara perdata pada akhir Desember 2015 yang menjadi saldo awal perkara perdata gugatan dan permohonan tahun berjumlah 7 (tujuh) perkara. Selama tahun perkara perdata masuk berjumlah 17 (tujuh belas) perkara, perkara yang diputus sebanyak 16 (enam belas) perkara, dan semua berkas diminutasi. Sedangkan sisa perkara yang belum diputus sebanyak 1 (satu) perkara. Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara perdata pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : Tabel Keadaan Perkara Perdata Tahun Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Cabut Putus Sisa Minutasi Perkara Perdata Perkara Permohonan Jumlah Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara perdata pada tahun adalah sebesar %, dengan perhitungan sebagai berikut: 23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

24 TAHUN Realisasi = 18 x 100% 7+(21)-0 = % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian untuk penyelesaian perkara perdata adalah sebesar 90 %. Capaian = x 100% 90 = 71.42% Jenis Perkara PENYELESAIAN PERKARA PIDANA Sisa perkara pidana pada akhir Desember 2015 yang menjadi saldo awal perkara pidana tahun berjumlah 72 (tujuh puluh dua) perkara. Selama tahun perkara pidana masuk berjumlah (dua belas ribu enam ratus tiga) perkara, terdiri dari 454 (empat ratus lima puluh empat) perkara pidana biasa, (dua belas ribu seratus dua puluh dua) perkara pidana cepat (tilang), 27 (duapuluh tujuh) perkara anak, perkara pidana biasa yang diputus sebanyak 451 (empat ratus lima puluh satu) perkara, 427 (empat ratus dua puluh tujuh) perkara yang telah diminutasi. Sedangkan sisa perkara yang belum diputus tahun sebanyak 74 (tujuh puluh empat) perkara. Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara pidana pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun ; Tabel Keadaan Perkara Pidana Tahun Sisa 2015 Masuk Putus Sisa Minutasi Pidana Biasa Pidana Anak Pidana Cepat/ Ringan/Lalulintas Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

25 TAHUN Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara pidana pada tahun adalah sebesar 99 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = 12, (12.603) X 100 % = % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian penyelesaian perkara pidana adalah sebesar 100 %. Capaian = x 100% 100 = % PENYELESAIAN PERKARA KESELURUHAN Berdasarkan uraian di atas, dapat dianalisa bagaimana tingkat penyelesaian perkara yang ditangani Pengadilan Negeri Menggala secara keseluruhan pada tahun, meliputi penyelesaian perkara perdata dan pidana. Jumlah perkara tahun sebelumnya yang masih berjalan di tahun 2015 sebanyak 75 (tujuh puluh lima) perkara. Total perkara yang didaftarkan selama tahun sebanyak ( empat belas ribu seratus enam belas) perkara, ( empat belas ribu seratus sebelas) perkara diputus, dan (empat belas ribu lima) berkas perkara diminutasi. Pada akhir Desember, sisa perkara yang belum selesai sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perkara. Tabel berikut menggambarkan secara umum keadaan perkara pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : Tabel Keadaan Perkara Tahun 25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

26 TAHUN Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Cabut Putus Sisa Minutasi Perkara Perdata Perkara Pidana Jumlah Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara secara keseluruhan pada tahun adalah sebesar 99.8 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = x 100% ( )-0 = % Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara secara keseluruhan pada tahun adalah sebesar %, dengan perhitungan sebagai berikut: Capaian = % x 100% 100 % = % Indikator Kinerja I.e : Persentase Perkara yang Diselesaikan dalam Jangka Waktu Maksimal 6 Bulan Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 (enam) bulan (di luar sisa perkara), difungsikan sebagai berikut: 26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

27 TAHUN Target indikator kinerja ini pada Tahun, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun adalah sebesar 100 %. Untuk tahun 2015 dan indikator kinerja ini sudah diterapkan sehingga dapat diketahui capaiannya. Realisasi dan capaian indikator kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan pada tahun ditampilkan pada table berikut: NO. 1 KINERJA UTAMA Meningkatnya penyelesaian perkara e Tabel Indikator Kinerja I.e : INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan TARGET CAPAIAN Dalam ( %) % % % 80 % - Ketentuan jangka waktu penyelesaian perkara maksimal 6 bulan diterapkan khusus untuk penyelesaian perkara perdata gugatan dan perkara pidana biasa. Sedangkan ketentuan penyelesaian perkara adalah sampai dengan penyelesaian minutasi berkas perkara. PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN Sisa perkara perdata gugatan tahun 2015 sebanyak 7 (tujuh) perkara. Selama tahun perdata gugatan yang didaftarkan sebanyak 21 (dua puluh satu) perkara, diputus sebanyak 20 (dua puluh) perkara,. Jumlah perkara perdata gugatan yang ditargetkan penyelesaiannya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan di tahun adalah sebanyak 6 (enam) perkara, dengan perhitungan sebagai berikut: Putus = (Sisa (Masuk Perkara Cabut Sisa )) Putus = 7 + (21-0-8) = = 20 Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara perdata pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : 27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

28 TAHUN Sisa 2015 Masuk Putus Cabut Sisa Pada tahun, dari 28 (dua puluh delapan) perkara perdata gugatan yang ditargetkan, sebanyak 6 (enam) perkara diselesaikan jangka waktu 6 (enam) bulan, sedangkan sisanya sebanyak 22 (dua puluh dua) perkara penyelesaiannya lebih dari 6 (enam) bulan. Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara perdata gugatan yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada Pengadilan Negeri Menggala selama tahun : Jumlah Perkara yang Perkara selesai Perkara Selesai Ditargetkan 6 Bulan >6 Bulan Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara perdata gugatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada tahun adalah sebesar 74 %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = 6 perkara x 100% 28 perkara = % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian penyelesaian perkara perdata gugatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan adalah 61 %. Capaian = 21.42x 100% 50 = % 28 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

29 TAHUN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA BIASA DALAM JANGKA WAKTU 6 BULAN Sisa perkara pidana biasa tahun 2015 sebanyak 72 (tujuh puluh dua) perkara. Selama tahun terdaftar sebanyak 481 (empat ratus delapan puluh satu) perkara dan telah diputus sebanyak sebanyak 478 (empat ratus tujuh puluh delapan) perkara, sedangkan sisa perkara yang belum selesai sebanyak 74 (tujuh puluh empat) perkara. Jumlah perkara pidana biasa yang ditargetkan penyelesaiannya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan adalah sebanyak 478 (empat ratus tujuh puluh delapan) perkara dengan perhitungan sebagai berikut: Target = (Sisa Masuk ) Sisa Target = ( ) 75 = 478 Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara pidana biasa pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : Sisa 2015 Masuk Putus Sisa Pada tahun, dari 478 (empat ratus tujuh puluh delapan) perkara yang ditargetkan, seluruhnya diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan. Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara pidana biasa yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada Pengadilan Negeri Menggala selama tahun : Jumlah Perkara yang Perkara selesai Perkara Selesai Ditargetkan 6 Bulan >6 Bulan Nihil Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara pidana biasa dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada tahun adalah sebesar 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut: 29 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

30 TAHUN Realisasi = 478 perkara x 100% 478 = 100 % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian penyelesaian perkara pidana biasa dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada tahun adalah sebesar 50 %. Capaian = 100 % x 100% 100 % = 100 % KESELURUHAN PENYELESAIAN PERKARA DALAM JANGKA WAKTU 6 (ENAM) BULAN Berdasarkan uraian di atas, dapat dianalisa bagaimana tingkat penyelesaian perkara dalam jangka waktu 6 (enam) bulan yang ditangani Pengadilan Negeri Menggala secara keseluruhan pada tahun, meliputi penyelesaian perkara perdata gugatan dan perkara pidana biasa. Jumlah perkara tahun sebelumnya yang masih berjalan di tahun sebanyak 79 (tujuh puluh sembilan) perkara. Total perkara yang didaftarkan selama tahun sebanyak 498 (empat ratus Sembilan puluh delapan) perkara, 494 (empat ratus sembilan puluh empat) perkara diputus. Pada akhir Desember, sisa perkara yang belum selesai sebanyak 75 (tujuh puluh lima) perkara. Tabel berikut menggambarkan secara umum keadaan perkara pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Putus Cabut Sisa Perdata Gugatan Pidana Biasa Jumlah Pada tahun, dari 577 (lima ratus tujuh puluh tujuh) perkara yang ditargetkan, perkara yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan adalah sebanyak 484 (empat ratus delapan puluh empat) perkara. Tabel 30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

31 TAHUN berikut menggambarkan keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada Pengadilan Negeri Menggala selama tahun : Jenis Perkara Jumlah Perkara Perkara selesai Perkara Selesai yang Ditargetkan 6 Bulan >6 Bulan Perdata Gugatan Pidana Biasa Jumlah Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada Pengadilan Negeri Menggala selama tahun adalah sebesar %, dengan perhitungan sebagai berikut: Realisasi = 484 perkara x 100% 577 perkara = % Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun capaian penyelesaian perkara dalam jangka waktu 6 (enam) bulan pada Pengadilan Negeri Menggala selama tahun adalah sebesar %. Capaian = %x 100% 100% = % SASARAN II : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PERKARA Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Menggala Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Perkara meliputi 5 (lima) indikator kinerja yang diwujudkan melalui pelaksanaan program peningkatan manajemen peradilan umum. 31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

32 TAHUN Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Perkara pada tahun serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini: NO 1 Tabel Sasaran II: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Perkara KINERJA UTAMA Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara A B C D E INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase berkas yang diajukan banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat Ratio Majelis Hakim terhadap perkara TARGET CAPAIAN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dalam ( %) % 100% 100% % % % % 100 % 100 % Rata-rata capaian % Analisa terhadap pencapaian masing-masing target indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja II.a : Persentase Berkas yang Diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Banding, Kasasi dan PK, difungsikan sebagai berikut: 32 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

33 TAHUN Target indikator kinerja ini pada Tahun, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun adalah sebesar 100 %. Realisasi dan capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan peninjauan kembali ( PK) yang disampaikan secara lengkap pada tahun serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini: NO 1 KINERJA UTAMA Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara a Tabel Indikator Kinerja II.a INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase berkas yang diajukan banding dan kasasi yang disampaikan secara lengkap TARGET CAPAIAN 100% 100% 100% Dalam ( %) % 100 % Berkas perkara banding yang telah dikirim ke pengadilan tingkat banding selama tahun adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) berkas perkara, yang terdiri dari 9 (sembilan) berkas banding perdata dan 12 (dua belas) berkas banding pidana. Tabel berikut menggambarkan upaya hukum banding pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : TABEL UPAYA HUKUM BANDING TAHUN Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Cabut Kirim Sisa Perdata Pidana Jumlah Berkas perkara kasasi yang telah dikirim ke Mahkamah Agung RI selama tahun adalah sebanyak 11 (enam) berkas perkara, yang terdiri dari 5 (lima) berkas kasasi perdata dan 6 (enam) berkas kasasi pidana. Tabel 33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.

34 TAHUN berikut menggambarkan upaya hukum kasasi pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : TABEL UPAYA HUKUM KASASI TAHUN Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Cabut Kirim Sisa Perdata Pidana Jumlah Tahun Pengadilan Negeri Menggala menangani 52 (lima puluh dua) berkas perkara banding/kasasi dan peninjauan kembali (PK), yang terdiri dari 15 (lima belas) berkas sisa tahun 2015, ditambah 36 (tiga puluh enam) berkas yang diajukan banding/kasasi dalam tahun, dan 1 (satu) berkas yang di ajukan Peninjauan kembali serta 4 (empat) berkas yang pengajuan banding/kasasinya dicabut. Selama tahun, berkas banding yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Bandung berjumlah 21 (dua puluh satu) berkas, seluruh berkas banding tersebut telah diterima dan dinyatakan lengkap oleh pengadilan tingkat banding. Untuk kasasi ke Mahkamah Agung RI, selama tahun telah diajukan sebanyak 5 (lima) berkas kasasi, dan seluruh berkas kasasi juga telah diterima dan dinyatakan lengkap oleh Mahkamah Agung tersebut. Sedangkan untuk upaya hukum peninjauan kembali sisa tahun 2015 adalah 0 (nol) perkara, masuk tahun adalah 1 (satu) perkaradan telah, dikirim ke Mahkamah Agung tahun, Tabel berikut menggambarkan upaya hukum banding, kasasi, dan peninjauan kembali (PK) pada Pengadilan Negeri Menggala pada tahun : TABEL UPAYA HUKUM TAHUN Jenis Perkara Sisa 2015 Masuk Cabut Kirim Sisa Banding Kasasi PK Jumlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah TH.