BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 Untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, berikut ini disajikan hasil wawancara dengan beberapa informan dalam penelitian, observasi dan studi dokumentasi. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, dapat dilihat melalui: 1. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 a. Layanan Informasi Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyususn SATLAN (Satuan Layanan). SATLAN mencakup menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya, mengidentifikasi peserta didik (sasaran) yang akan menerima informasi dan menetapkan jadwal dan waktu kegiatan yang akan dilaksanakan ( lihat lampiran 3a). BK bekerja sama dengan BKK (Bursa Kerja Khusus) untuk mendapatkan informasi-informasi tentang pekerjaan. 1 BKK bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Biasanya perusahaan datang ke sekolahan untuk memberikan informasi terkait lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Akan tetapi jika ada perusahaan baru yang belum ada kontak kerja sama maka pihak sekolah membuat surat MOU untuk mengadakan kerja sama dengan perusahaan tersebut. 2 Untuk informasi 1 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, Tanggal 15 Oktober 2014, di Ruang BK. 2 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK Kelas XII SMK NU 01 Kendal, Tanggal 7 November 2014, di Ruang BK. 51

2 terkait pendidikan lanjutan biasanya perguruan tinggi tersebut memberikan brosur dan form pendaftaran ke sekolahan. 3 b. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyususn SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3b). Perencanaan dalam layanan penempatan dan penyaluran di SMK NU 01 Kendal adalah dengan memberikan tes standar seperti tes intelegensi dan tes kemampuan bakat untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam bentuk tes psikologi dan tes kesehatan. Tes tersebut bermanfaat bagi peserta didik untuk menghadapi tes masuk perusahaan atau perguruan tinggi. 4 Tes tersebut berupa tes tertulis dan tes interview. 5 Untuk Tes IQ pihak sekolah tidak mengadakan sendiri. Akan tetapi jika ada tawaran untuk mengadakan tes IQ dari pihak luar, pihak sekolah menerimanya. 6 Tes IQ pernah dilaksanakan pada tahun ajaran untuk kelas XI. 7 Perencanaan Layanan penempatan dan penyaluran juga mempersiapkan form Formulir Alumni (Lihat lampiran 4) untuk mendapatkan data peta karir peserta didik kelas XII. 8 c. Layanan Konseling Perorangan Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyusun SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3c). Perencanaan layanan konseling perorangan adalah dengan melakukan langkah 3 Dokumentasi Brosur Perguruan Tinggi UDINUS, tanggal 7 November 2014, di Ruang BK. 4 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK kelas XII SMK NU 01 Kendal, tangggal 7 November 2014, di Ruang BK Wawancara dengan Siti Rukmanah, Peserta didik kelas XII JB, Tanggal 6 November 6 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 7 Wawancara dengan Alisa, Peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 6 November 2014 d, Di Ruang BK. 8 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK kelas XII SMK NU 01 Kendal, tangal 7 November 2014, di Ruang BK. 52

3 analisis, sintesis dan prognosis. Langkah analisis dilakukan jika Guru BK kurang memahami kondisi peserta didik yang bersangkutan (Klien). Jika Guru BK memahami kondisi klien maka langkah perencanaannya langsung bertanya kepada klien terkait masalah yang dialami. 9 Dalam Proses menganalisa masalah tersebut biasanya klien jujur sendiri terkait masalah yang sedang dialami. Hasil analisa tersebut dirangkum sehingga bisa diketahui masalah klien yang sebenarnya, selanjutnya Guru BK merancang langkah penanganan masalah klien. 10 d. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyusun SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3d). Dalam merencanakan layanan bimbingan kelompok tidak ada materi wajib dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik. Materi yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik saat itu dan pengalaman karir dari peserta didik sebelumnya yang sudah lulus. Adapun materi yang sering diberikan oleh guru BK di SMK NU 01 Kendal adalah tentang bekerja, kuliah, kursus dan menikah. 11 Pemberian materi di dalam kelas juga menyesuaikan keadaan tiap kelas tersebut. Seperti contoh kelas XII PE kebanyakan peserta didiknya banyak yang bolos dan melakukan perkelahian maka di awal semester Guru BK lebih menfokuskan materi mengenai perkelahian atau memantau ketat pergaulan peserta didik kelas tersebut. 12 Perencanaan layanan bimbingan kelompok pada awal semester lebih 9 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 10 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK kelas XII SMK NU 01 Kendal, tangal 7 November 2014, di Ruang BK. 11 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 12 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK kelas XII SMK NU 01 Kendal, tangggal 7 November 2014, di Ruang BK. 53

4 mengarahkan peserta didik untuk menjaga sikap dan rasa bertanggung jawab mereka akan masa depannya. e. Layanan Konseling Kelompok Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyususn SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3e). Perencanaan dalam layanan konseling kelompok hampir sama dengan layanan konseling perorangan, hanya saja dalam layanan konseling kelompok pelaksanaannya dalam lingkup peserta didik yang lebih banyak yaitu di dalam kelas. Akan tetapi jika peserta didik membutuhkan informasi lebih lanjut maka dari layanan konseling kelompok peserta didik bisa lanjut ke layanan konseling pribadi di Ruang BK. 13 Guru BK sering menanyakan masalah kepada Peserta didik sehingga terjalin kepercayaan antara peserta didik dan Guru BK. 14 f. Layanan Konsultasi Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyususn SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3f). Perencanaan dalam layanan konsultasi adalah dengan memberikan pelayanan penuh setiap hari di Ruang BK. Peserta didik bisa datang kapan saja ke ruang BK untuk berkonsultasi masalah karir. Layanan tersebut dikatakan layanan konsultasi apabila proses konsultasi melibatkan tiga pihak, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga/konsulti. Kebanyakan peserta layanan konsultasi adalah peserta didik dan wali kelas. Akan tetapi ada wali kelas yang sering mengkonsultasikan masalah peserta didiknya kepada BK, ada juga yang jarang mengkonsultasikan ke BK. Dari pihak BK sendiri ada buku penghubung wali kelas untuk mengetahui 13 Wawancara dengan Bambang Sukeco, peserta didik kelas XII AP 1, tanggal 6 November 2014, di Ruang BK 14 Wawancara dengan Alisa, peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 5 November 2014, di Runang BK 54

5 hubungan antara wali kelas dan BK terkait peserta didiknya. 15 Buku penghubung tersebut juga untuk mengantisipasi adanya wali kelas yang pemalas. g. Layanan Mediasi Layanan bimbingan dan konseling diawali dengan menyususn SATLAN (Satuan Layanan) ( Lihat Lampiran 3g). Perencanaan dalam layanan mediasi adalah dengan mencari sasaran (peserta didik) di lingkungan sekolah. Langkah pencarian sasaran adalah dengan mengatur jadwal keliling di lingkungan sekolah. 16 Jadwal keliling lingkungan sekolah dilakukan satu kali setiap hari jika Guru BK yang bersangkutan tidak ada halangan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 a. Layanan informasi Dalam pelaksanaan layanan informasi menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi akan tetapi hanya dilengkapi dengan selebaran. 18 Untuk tayangan foto, film dan video sudah direncanakan sebelumnya akan tetapi dalam pelaksanaannya blm bisa direalisasikan. Layanan informasi terkadang dilakukan bebarengan dengan bimbingan kelompok di kelas. 19 Layanan juga dilakukan dengan menempel informasi di papan informasi di ruang BK 20 dan di Mading Sekolah Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK Kelas XII SMK NU 01 Kendal, Tanggal 7 November 2014, di Ruang BK. 16 Observasi kegiatan Guru BK, tanggal 15 oktober 2014, di Ruang BK. 17 Wawancara dengan Bu Dina, Guru K kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 18 Wawancara dengan Tijani Robert, Siti Rukmanah dan Bambang Sukeco, peserta didik kelas XII, tanggal 6 November 214 di Ruang BK 19 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK Ruang BK 20 Observasi di Ruang BK, tanggal 7 Oktober 2014, di Ruang BK 21 Wawancara dengan Alisa, peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 6 November 2014,di 55

6 Pelaksanaan Layanan Informasi Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut (dilihat dari Jurnal layanan klasikal {lampiran 9d} dan Laporan Layanan Klasikal yang diterima peserta didik{lampiran 9c}): Tabel 4.1 Pelaksanaan Layanan Informasi Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No. Topik Jam 1 4 Piliha n Karir 2 4 plihan karir BB 1/ 1 BB 2/ 6 Mater i Kulia h Kulia h Proses Awal Siswa antusias menerim a materi Siswa antuasias menerim a materi Rencan a Tindak Lanjut Yang minat kuliah sedikit Siswa yang ingin kuliah mendap atkan materi kuliah Absensi siswa - Romda yanti (ijin) b. Layanan Penempatan dan Penyaluran Pelaksanaan dalam layanan penempatan dan penyaluran adalah dengan memberikan layanan peserta didik dalam hal pekerjaan dan pendidikan lanjutan. Untuk hal pekerjaan, BK bekerja sama dengan BKK. BKK menjembatani peserta didik untuk mendaftar ke perusahaan-perusahaan. 22 Peran BK disini sebagai fasilitator peserta didik yang setelah lulus ingin fokus bekerja. Jika dari pihak perusahaan datang ke BKK SMK NU 01 Kendal untuk melakukan pendataan calon pekerja yang berminat bekerja di Perusahaannya, pihak BKK meminta data ke BK. 23 Untuk melakukan pendataan 22 Wawancara dengan Pak Din selaku Kepala Sekolah SMK NU 01 Kendal, tanggal 6 November 2014, di Ruang Kepala Sekolah 23 Wawancara dengan Pak Yeni Legiyanto, Guru BK Kelas XII SMK NU 01 Kendal, Tanggal 7 November 56

7 mengenai pandangan pekerjaan, kursus, atau kuliah peserta didik setelah lulus, Guru BK membuat Data Peta Karir (Lihat lampiran 5). Data tersebut bisa menjadi pedoman jika ada perusahaan yang sewaktu-waktu ingin melakukan pendataan. 24 Untuk hal pendidikan lanjutan, biasanya dari perguruan tinggi tertentu memberikan brosur dan form pendaftaran kepada sekolah. Untuk saat ini yang baru datang adalah dari UDINUS. 25 Informasi lebih lengkap Guru BK mencari di layanan internet karena sebagian besar perguruan tinggi membuka pendaftaran secara online.sebagian besar peserta didik SMK NU 01 Kendal memilih untuk bekerja setelah lulus daripada kursus atau study lanjut. Pelaksanaan Layanan penempatan dan penyaluran Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut (dilihat dari Jurnal layanan klasikal {lampiran 9d} dan Laporan Layanan Klasikal yang diterima peserta didik{lampiran 9c}): Tabel 4.2 Pelaksanaan Layanan penempatan dan penyaluran Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No. Topik Jam Materi 1 Penelusuran untuk pilihan setelah lulus 2 Penelusuran untuk pilihan setelah lulus BB 1/ 1 Kuliah dan peta karir Proses Awal Siswa banyak yang ingin bekerja BB 2/6 Kuliah Siswa banyak yang ingin bekerja Rencana Tindak Lanjut Arahkan ke BKK Arahkan ke BKK Absensi Romdaya nti (ijin) Keteangan 2 kali pertemuan c. Layanan Konseling Perorangan 23 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 2014, di Ruang BK. 24 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 25 Dokumentasi, tanggal 7 November 2014, di ruang BK 57

8 No. No. induk BK Pelaksanaan layanan konseling perorangan adalah dengan menciptakan hubungan yang baik dengan klien. Ketika masalah sudah teridentifikasi maka Guru BK menawarkan langkah penanganan masalah tersebut. Dalam hal karir, Guru BK lebih menyarankan peserta didik agar tidak pantang menyerah untuk kuliah sambil bekerja agar tidak menyusahkan orangtua. 26 Meskipun visi dari sekolahan sendiri adalah menginginkan lulusan yang siap berwirausaha dan bisa membuka usaha sendiri. 27 Dalam langkah penanganan masalah tersebut, Guru BK tetap membantu proses pencapaiannya. Adapun pelaksanaan layanan konseling perorangan di SMK NU 01 Kendal selama tigabulan terakhir ini adalah sebagai berikut: Data pelaksanaan konseling perorangan bidang bimbingan karir kelas XII SMK NU 01 Kendal Tahun ajaran 2014/2015 (dilihat dari laporan layanan konseling/konsultasi {lampiran 9e}): Tabel 4.3 Pelaksanaan Layanan konseling perorangan Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 Hari/tan ggal Rabu, 20 Agustus 2014 Jum at, 19 Septemb er 2014 permasalaha n Bingung mau bekerja dimana. Pengen kuliah tapi orang tua belum mampu membiayai pembahasan Diberikan tips memilih pekerjaan yang sesuai potensi Kuliah bisa sambil bekerja jika bisa mengatur waktu Bimbingan Lanjutan Hari/ pembahasan tanggal Rabu, 20 Agustus 2014 Jum at, 19 Septemb er 2014 Bekerja sesuai potensi, kondisi dan kemampuan peserta didik Belajar mengatur waktu dan mulai mencari link kuliah yang bisa sambil kerja penilaian Laiseg= baik Laiseg= Baik d. Layanan Bimbingan Kelompok 26 Wawancara dengan Alisa selaku peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 6 November 2014, di Ruang BK 27 Wawancara dengan Pak Din selaku Kepala Sekolah SMK NU 01 Kendal, tanggal 6 November 2014, di Ruang Kepala Sekolah 58

9 Pelaksanaan dalam layanan ini adalah menyampaikan materi yang sudah direncanakan. Adapun tekhnik bimbingan kelompok yang sering digunakan adalah diskusi kelompok. peserta didik diberikan tugas untuk mencari materi misalnya materi tentang narkoba dan seks bebas. Setelah itu tiap kelompok maju ke depan untuk presentasi, setelah presentasi materi dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok. 28 Untuk materi yang berkaitan dengan karir, seperti pentingnya kuliah atau kerja, penyampaian materinya dengan ceramah dan penyampaian pendaftaran jika sudah ada brosur perguruan tinggi atau informasi lowongan pekerjaan perusahaan yang masuk. Setelah itu diadakan diskusi antara peserta didik dengan Guru BK. 29 Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok Guru BK lebih menfokuskan agar aktif di peserta didik. 30 Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 Nama Guru Hari Jam Kelas Pak Yeni Selasa 8:30 XII AP 3 11:00 XII AP 1 Kamis 07:00 XII AK 2 09:30 XII AP 2 Jum at 09:30 XII PE Sabtu 8:30 XII AK 1 Bu Dina Selasa 13:00 XII BB 1 Jum at 07:00 XII BB 2 28 Wawancara dengan Alisa selaku peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 6 November 2014, di Ruang BK 29 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal24 Oktober 2014, di Ruang BK 30 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 59

10 Pelaksanaan Bimbingan kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut ((dilihat dari Jurnal layanan klasikal {lampiran 9d} dan Laporan Layanan Klasikal yang diterima peserta didik{lampiran 9c}): Tabel 4.5 Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No. Topik Jam Materi 1 penilaia n BB 2/6 Penilai an antar teman Proses Awal Siswa memili h dari kategor i thd penilaia n teman Rencana Tindak Lanjut Untuk hasil record bisa dijadikan acuan instropek si Absensi Siti Kamdah Keteangan e. Layanan Konseling Kelompok Pelaksanaan dalam layanan konseling kelompok hampir sama dengan konseling perorangan. Akan tetapi asas kerahasiaan tetap di jaga dalam konseling kelompok untuk menghadapi jika ada peserta didik yang tidak terbuka. Dalam pelaksanaan layanan ini Guru BK lebih aktif untuk menanyakan keluh kesah dan masalah peserta didik. 31 Pelaksanaan konseling kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut ((dilihat dari Jurnal layanan klasikal {lampiran 9d} dan Laporan Layanan Klasikal yang diterima peserta didik{lampiran 9c}): Ruang BK 31 Wawancara dengan Alisa, peserta didik kelas XII AK 2, tanggal 6 November 2014, di 60

11 Tabel 4.6 Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No. Topik Jam Materi 1 Penelu suran Tamat BB 2/6 Peta karir Proses Awal Siswa banya k yang ingin bekerj a Rencana Tindak Lanjut Arahan untuk sukses dengan kerja Absensi Siti N. R (i) Keteangan f. Layanan Konsultasi Pelaksanaan layanan konsultasi dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tahap konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada konsulti. Pada tahap pertama konselor menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh konsulti dan merencanakan alternatif tindakan yang harus dilakukan konsulti. Tahap selanjutnya adalah tahap penanganan yang dilakukan oleh konsulti kepada konseli. Konsulti melakukan tindakan atau penanganan yang sudah disarankan oleh konselor. 32 Pelaksanaan konsultasi Bidang bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut (dilihat dari Buku penghubung wali kelas {observasi}dan laporan layanan konsultasi {lampiran 9e}): 32 Wawancara dengan Bu Dina, Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di ruang BK 61

12 Tabel 4.7 Pelaksanaan Layanan Konsultasi Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 Nama No. Waktu permasalahan 1. Rabu, 24 September 2014 Konsulti Bu Diana (Wali kelas XII AP 3) Memberitahukan pihak BK bahwa di kelas XII AP 3 tidak ada permasalahan. 33 g. Layanan Mediasi Layanan mediasi dilakukan secara insidental karena belum tentu ketika melakukan jadwal keliling ada sasarannya. Jika tidak ada masalah berarti tidak terjadi layanan mediasi. Ketika melakukan jadwal keliling terdapat peserta didik yang terlihat lesu dan bermasalah masalah, atau peserta didik sendiri meminta bantuan kepada BK maka Guru BK langsung menanyakan masalahnya. 34 Dalam pelaksanaan layanan ini sebisa mungkin Guru BK memposisikan diri seperti teman klien. Agar klien nyaman ketika mengungkapkan permasalahannya dan juga mempermudah proses identifikasi masalah. 35 Selama tiga bulan terakhir di semester ganjil ini belum ada peserta didik yang mempunyai masalah yang berarti dalam bidang karir. 3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 Laporan evaluasi dan tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling di SMK NU 01 Kendal dilakukan tiga bulan sekali. Semua layanan bimbingan konseling (termasuk keempat bidang bimbingan) di evaluasi dan tindak lanjut dalam satu laporan. Adapun laporan layanan terbagi menjadi dua yaitu laporan evaluasi, analisis dan tindak lanjut layanan 33 Observasi Buku Penghubung Wali Kelas, tanggal 6 November 2014, di Ruang BK 34 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 35 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 62

13 klasikal bimbingan konseling dan laporan evaluasi, analisis dan tindak lanjut bimbingan dan konseling. Layanan klasikal adalah layanan yang dilakukan didalam kelas. a. Layanan informasi Evaluasinya adalah seberapa besar antusias peserta didik dalam pemberian informasi tersebut. 36. Adapun untuk tindak lanjutnya apabila peserta didik tertarik dengan informasi tersebut maka peserta didik yang tertarik untuk bekerja disarankan untuk lanjut ke BKK untuk mengetahui informasi lebih lengkap. 37 Untuk informasi perguruan tinggi tindak lanjutnya langsung ke BK. 38 Adapun untuk tindak lanjut informasinya, BK mengupdate informasi di Internet dan observasi ke berbagai perusahaan seperti SAMI, INDOFOOD,dll. Untuk mengetahui informasi terkini terkait lowongan pekerjaan diperusahaan tersebut. 39 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan layanan informasi kelas XII SMK NU 01 Kendal (dilihat dari evaluasi,analisis dan tindak lanjut layanan klasikal bimbingan konseling{lampiran 9g}): 36 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 37 Wawancara dengan Pak Din selaku Kepala Sekolah SMK NU 01 Kendal, tanggal 6 November 2014, di Ruang Kepala Sekolah 38 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal24 Oktober 2014, di Ruang BK 39 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 63

14 N o Tabel 4.8 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan Layanan Informasi Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 Jenis layanan kelas permasalah an 1 informasi XII Minat bekerja banyak Evalau si Siswa meneri ma materi dengan antusia s Analisi s Siswa masih ada yang bingun g menent ukan pilihan Tinda k lanjut Penga rahan ke BKK b. Layanan Penempatan dan Penyaluran Evaluasi layanan penempatan dan penyaluran adalah mengkonsultasikan data peta karir kepada wali kelas masing-masing untuk mengetahui seberapa cocok data peta karir tersebut. Apabila dirasa ada yang kurang cocok baik dari segi fisik, finansial maupun kondisi keluarga maka dikonsultasikan lagi kepada peserta didik tersebut bagaimana kelanjutannya. Dan hasilnya sesuai dengan keinginan peserta didik. Guru BK hanya memberikan masukan dan motivasi. 40 Dalam memberikan motivasi Guru BK lebih menfokuskan peserta didik untuk lebih banyak yang bekerja daripada kuliah. Akan tetapi semua pilihan dikembalikan lagi kepada peserta didik. 41 Sasaran dalam layanan ini adalah peserta didik SMK, maka lebih difokuskan untuk BMW (Bekerja, melanjutkan dan wirausaha). Namun, jika dilihat dari visi sekolah, Sekolah lebih menghendaki lulusan yang bisa menjadi seorang wirausaha yang bisa membuka lapangan kerja sendiri. 42 Tindak lanjut dalam layanan ini bisa dilakukan ketika peserta 40 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 41 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal24 Oktober 2014, di Ruang BK 42 Wawancara dengan Pak Din selakukepala Sekolah SMK NU 01 Kendal, tanggal 6 November 2014, di Ruang BK 64

15 didik sudah lulus sekolah, untuk mengetahui cocok tidaknya. apabila ada alumni yang tidak cocok dengan pekerjaan atau perguruan tinggi yang dipilih maka Guru BK memberi masukan terkait pekerjaan atau perguruan tinggi yang lain atau motivasi agar peserta didik tidak menyerah untuk berhenti mencapai cita-citanya. 43 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran kelas XII SMK NU 01 Kendal (dilihat dari evaluasi,analisis dan tindak lanjut layanan klasikal bimbingan konseling{lampiran 9g}): Tabel 4.9 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 N o Jenis layana n 1 Penem patan dan penyal uran kelas permasalah an Evalau si XII Peta karir Siswa mayori tas kerja Analisi s Biaya menjad i faktor utama Tinda k lanjut Penga rahan ke BKK c. Layanan Konseling Perorangan Evaluasi dalam layanan konseling perorangan adalah Guru BK selalu memantau perkembangan klien setelah mengunjungi BKK. Setelah klien mendatangi pihak BK untuk menentukan pilihannya, Guru BK memberikan bantuan agar apa yang klien pilih bisa tercapai. Motivasi agar anak tidak pantang menyerah menghadapi masa depan tidak lupa untuk diberikan klien. 44 Untuk tindak lanjutnya jika anak ingin sekali kuliah tetapi tidak ada biaya biasanya pihak sekolahan membuat program membantu kuliah peserta didik. Adapun dananya didapat dari infaq tiap bulan dari guru-guru. Untuk kuota anak 43 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 44 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 65

16 menyesuaikan dengan jumlah dana dari program tersebut. Biasanya pihak sekolah mematok kuota 15 orang. 45 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan layanan Konseling perorangan kelas XII SMK NU 01 Kendal (dilihat dari evaluasi,analisis dan tindak lanjut bimbingan konseling{lampiran 9f}): Tabel 4.10 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan Layanan Konseling Perorangan Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No Nama kelas 1 Ana Nur Anisa h XII PE permasalah an Bingung mau kerja dimana Evalau si Kurang percay a diri Analisi s Ana tidak mudah bergau l Tinda k lanjut Penga rahan ke BKK untuk info loker Keteranga n Orang tua mendukun g pilihan ana d. Layanan Bimbingan Kelompok Evaluasi dari layanan bimbingan kelompok adalah melihat dari antusias. Peserta didik tertarik tidak dengan materi/informasi karir yang Guru BK sampaikan. 46 Antusias peserta didik bisa dilihat dari buku catatan mereka. Ketika Guru menjelaskan materi, peserta didik mencatat atau tidak. Setidaknya meringkas atau menyimpulkan materi yang disampaikan Guru BK. 47 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kelas XII SMK NU 01 Kendal (dilihat dari evaluasi,analisis dan tindak lanjut layanan klasikal bimbingan konseling{lampiran 9g}): Tabel Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 46 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 47 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kelas XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 66

17 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 N Jenis permasalah Tindak kelas Evalausi Analisis o layanan 1 Bimbingan kelompok XII an Instropeksi melalui teman Memiliki sikap tidak sadar Lingkunga n yang salah lanjut Penilaian untuk instropeksi e. Layanan Konseling Kelompok Evaluasi dalam layanan konseling kelompok adalah Guru BK menilai solusi yang disampakan oleh kelompok. apabila solusinya dirasa bagus maka tindak lanjutnya adalah dengan membantu peserta didik dalam melaksanakan solusi tersebut 48 serta melakukan pendekaatan kepada peserta didik agar dalam pelaksanaan konseling kelompok selanjutnya peserta didik menganggap Guru BK adalah temannya sendiri. 49 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan layanan konseling kelompok kelas XII SMK NU 01 Kendal (dilihat dari evaluasi,analisis dan tindak lanjut layanan klasikal bimbingan konseling{lampiran 9g}): Tabel 4.12 Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok Bidang bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tahun ajaran 2014/2015 No Jenis kelas permasalah Evalausi Analisis Tindak layanan 1 konseling kelompok XII an Menjadi wanita yang baik Banyak perempua n yang salah pergaulan Pantauan dan pengawa san kurang lanjut Pantauan yang terstrukt ur f. Layanan Konsultasi Evaluasi dalam layanan konsultasi adalah Guru BK melihat perkembangan konseli. Apabila konsulti tidak mampu membantu 48 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 49 Wawancara dengan Pak Din selaku Kepala Sekolah SMK NU 01 Kendal, tanggal 6 November 2014, di Ruang Kepala Sekolah 67

18 permasalahan pihak ketiga maka Guru BK ikut andil dalam penyelesaian masalah tersebut. Untuk tindak lanjutnya adalah memotivasi peserta didik agar diarahkan untuk bekerja. 50 g. Layanan Mediasi Evaluasi layanan Mediasi adalah mencatat hasil layanan mediasi di buku mediasi. Untuk tindak lanjutnya Guru BK memediasi lanjut memantau perkembangan peserta didik. 51 Dalam melakukan tindak lanjut Guru BK bekerja sama dengan waka kesiswaan dan ketua jurusan dan melaporkan hasil catatan mediasi (observasi) di akhir semester kepada Kepala sekolah. 52 B. Analisis Data Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab.I bahwa tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta tindak lanjut layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015. Oleh karena itu dalam Bab.IV ini penulis menganalisis keempat hal tersebut sesuai dengan metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Layanan bimbingan karir yang dilaksanakan di SMK NU 01 Kendal pada dasarnya membantu peserta didik dalam menghadapi masa depannya setelah lulus sekolah. 50 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 51 Wawancara dengan Bu Dina selaku Guru BK kelas X dan XII SMK NU 01 Kendal, tanggal 20 Oktober 2014, di Ruang BK 52 Wawancara dengan Pak Yeni Legianto selaku Guru BK kels XII, tanggal 24 Oktober 2014, di Ruang BK 68

19 Pelaksanaan layanan ini harus dikelola secara terstruktur dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik dalam hal karir. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII, maka penulis menganalisa bagaimana perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut layanan Bimbingan karir yang ditempuh oleh Guru Bimbingan dan Konseling dan direlevansikan dengan teori-teori tentang bimbingan dan konseling. 1. Analisa Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 a. Layanan Informasi Adapun langkah-langkah perencanaan layanan informasi adalah sebagai berikut: 53 1) Menetapkan tujuan dan isi informasi termasuk alasan-alasannya. 2) Mengidentifikasikan sasaran (siswa) yang akan menerima informasi. 3) Mengetahui sumber-sumber informasi 4) Menetapkan teknik penyampaian informasi 5) Menetapkan jadwal dan waktu kegiatan 6) Menetapkan ukuran keberhasilan Perencanaan layanan informasi bimbingan karir di SMK NU 01 Kendal tidak dilakukan secara terstruktur. Akan tetapi dalam perencanaan layanan bimbingan karir, langkah yang digunakan sesuai yang dengan teorinya Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. hanya saja untuk point keempat dan kelima tidak dilakukan. Waktu pelaksanaan layanan informasi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah, jadi tidak ditetapkan terlebih dahulu. Salah satu Guru BK yaitu Bu Dina Fajar Shofarina, S.Pd menetapkan waktu layanan informasi bebarengan dengan layanan bimbingan kelompok. Waktu 53 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konselin di Sekolah, hlm

20 pelaksanaan layanan informasi bimbingan karir lebih efektif dilakukan setelah peserta didik Ujian Nasional. Sebelum itu informasi yang diberikan cukup sedikit karena peserta didik di drill untuk bisa lulus sekolah terlebih dahulu. Jadi fokusnya sudah berbeda. Meskipun dari awal semester proses pemberian informasi sudah diberikan sedikit. b. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran dilandasi oleh data hasil pengungkapan kemampuan umum, bakat, minat dan kegemaran khususnya berkenaan dengan kejuruan tersebut. Pengungkapan data yang menjadi dasar penempatan/penyaluran yang menggunakan tes standar (khususnya intelegensi dan bakat) harus dilakukan oleh Guru Pembimbing yang telah memiliki kewenangan untuk itu. Alat-alat lain seperti angket, daftar pilihan (Chek list) dapat disusun dan diselenggarakan bersama oleh Guru Kejuruan bersama Guru Pembimbing. 54 Perencanaan layanan penempatan dan penyaluran di SMK NU 01 Kendal juga menggunakan tes, akan tetapi tes tersebut hanya diberikan oleh Guru Bk lulusan sarjana psikologi. Sedangkan Guru BK yang lulusan Sarjana Bimbingan dan konseling tidak mengadakan tes tersebut. Kerja sama antara Guru BK lulusan psikologi dan lulusan asli BK kurang, sehingga tes tersebut hanya diberikan di kelas yang di pegang Guru BK lulusan Psikologi. Tes yang diberikan Pak yeni (Guru BK lulusan psikologi) tergolong tes psikologi. Tes tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik yang akan mengikuti tes masuk perusahaan atau perguruan tinggi. Adapun dalam perencanaan layanan ini Guru BK membuat Data Riwayat Siswa. Data tersebut juga terdapat point pekerjaan atau pendidikan lanjutan yang diinginkan sebagai pedoman data peta karir pada pelaksanaanya. (SMK), hlm Prayitno, dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan 70

21 c. Layanan Konseling Perorangan Adapun langkah-langkah dalam perencanaan layanan konseling perorangan adalah sebagai berikut: 55 1) Langkah analisis Dalam Langkah analisis, konselor berusaha mengumpulkan dari berbagai sumber dan dari berbagai pihak yang diduga ada relevansinya dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik. 56 2) Langkah sintesis Sintesis adalah merangkum data. Dalam langkah sintesis ini data dari analisis dirangkum sehingga nampak gejala-gejala dan permasalahan yang sedang dialami siswa. 3) Langkah diagnosis Langkah diagnosis adalah langkah untuk mengetahui secara pasti jenis kesulitan yang dialami serta menemukan latar belakang yang menyebabkan timbulnya kesulitan. 57 4) Langkah prognosis Langkah prognosis adalah langkah meramalkan akibat yang mungkin timbul dari masalah itu dan menunjukkan perbuatanperbuatan yang dapat dipilih. 58 Langkah perencanaan layanan konseling perorangan di SMK NU 01 Kendal mengikuti langkah-langkah yang disebutkan dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Akan tetapi, langkah perencanaan tersebut tidak dilakukan secara detail, hanya sebatas 55 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm Anas Salahudin, Bimbingan dan konseling, hlm Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm

22 bertanya langsung kepada klien terkait masalahnya setelah itu Guru BK menghubungkan masalahnya dengan data pribadinya. d. Layanan Bimbingan Kelompok Hal yang harus dipersiapkan dalam layanan bimbingan kelompok adalah menentukan topik atau materi. Adapun materi bimbingan karir dalam layanan bimbingan kelompok meliput: 59 1) Pemantapan pilihan karir/kejuruan yang hendak dikembangkan 2) Pengetahuan dan pemahaman tentang dunia kerja dan syarat-syarat memasukinya 3) Pemahaman tentang berbagai lapangan kerja serta upaya memperoleh penghasilan sesuai dengan karier/kejuruan 4) Persiapan untuk penempatan dalam dunia kerja 5) Pemahaman tentang praktik kerja dan hasil-hasilnya. Perencanaan layanan bimbingan kelompok di SMK NU 01 Kendal tidak dilandasi dengan materi-materi tertentu khusus bidang karir. Materi yang disampaikan sebagian besar berkaitan dengan seks dan pergaulan bebas. Dalam bidang karir sendiri, materi yang disampaikan berkaitan dengan Bekerja, Kuliah, Kursus dan Menikah. Pemberian materi tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. e. Layanan Konseling Kelompok Masalah-masalah yang dibahas dalam konseling kelompok merupakan masalah perorangan yang muncul dalam kelompok tersebut. 60 Langkah yang dilakukan Guru BK di SMK NU 01 Kendal dalam perencanaan layanan konseling kelompok sesuai dengan langkah konseling perorangan. Akan tetapi, karena dalam lingkup 59 Prayitno, dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hlm Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm

23 kelompok, pengidentifikasi masalah tidak terlalu ditonjolkan, hanya sebatas mengungkapkan masalah yang dirasakan peserta didik. Perencanaan layanan ini tergolong baik karena selalu mengedepankan asas kerahasiaan untuk menjaga kepercayaan peserta didik. f. Layanan Konsultasi Dougherty (dalam Sciarra, 2004: 55) consulting is tripartite: it involves a consultant, a consultee, and a client (Berkonsultasi meliputi tiga pihak yaitu melibatkan seorang konsultan, konsulti, dan konseli). Perencanaan dalam layanan konsultasi di SMK NU 01 Kendal melibatkan tiga pihak. Guru BK membuat buku penghubung dengan wali kelas. Karena menganggap wali kelas adalah peserta konsultasi yang lebih utama dan lebih membutuhkan meskipun tidak menafikan yang lain. g. Layanan Mediasi Perencanaan dalam layanan mediasi adalah mengidentifikasi pihak-pihak yang akan menjadi peserta layanan mediasi, mengatur pertemuan dengan peserta layanan, menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi. 61 Perencanaan layanan mediasi di SMK NU 01 Kendal sesuai teori yang disampaikan di blognya jasnielreal, hanya saja tidak ada penyiapan kelengkapan administrasi dikarenakan layanan mediasi pelaksanaannya insidental sehingga tidak ada laporan atau pencatatan khusus dari Guru Bk kecuali apabila permasalahannya berkaitan dengan layanan yang lain. Perencanaannya hanya mengatur sasaran yang akan menjadi korban mediasi dan jadwalnya direncanakan setiap hari mengelilingi lingkungan sekolah. Sisi positifnya, dalam melakukan perencanaan ini, Guru BK selalu bekerja sama dengan waka kesiswaan dan ketua jurusan 2. Analisa Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/ diakses pada tanggal 30 september

24 a. Layanan Informasi Penyelenggaraan layanan informasi kejuruan yaitu melalui ceramah, Tanya jawab dan diskusi ( yang dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau video) dan peninjauan ke tempattempat lapangan kerja (seperti industry/perusahaan/unit produksi) yang terkait dengan kejuruan yang dibahas. 62 Pelaksanaan layanan informasi di SMK NU 01 Kendal dilakukan melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi. Akan tetapi hanya dilengkapi dengan selebaran saja. Pelaksanaannya diberikan bebarengan dengan bimbingan kelompok di kelas. Hal ini lebih efektif untuk menyingkat waktu. Jadi peserta didik tidak sebatas melihat informasinya saja akan tetapi juga mendapatkan penjelasan dari Guru BK. b. Layanan Penempatan dan Penyauran Materi yang dapat diangkat melalui pelayanan penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, melipui: 1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan sambungan/lanjutan 2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan 63 Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran di SMK NU 01 Kendal adalah dengan memberikan pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan dan pekerjaan. Pelayanan tersebut didata dalam Data Peta Karir. Dari data peta karir tersebut 50% peserta didik SMK NU 01 Kendal memilih bekerja di SAMI/AST. 62 Prayitno, dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hal Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm

25 c. Layanan Konseling Perorangan Dalam pelaksanaan konseling individu, diberikan bantuan dengan menggunakan teknik-teknik konseling, seperti: 64 1) Menciptakan hubungan baik (rapport) 2) Membantu siswa meningkatkan pemahaman diri 3) Memberikan nasihat atau merencanakan program kegiatan 4) Membantu siswa dalam melaksanakan keputusan atau rencana kegiatan yang dipilih 5) Merujuk ke pihak lain. Pelaksanaan konseling perorangan di SMK NU 01 Kendal sudah memenuhi standar dalam tekhnik-tekhnik konseling yang disebutkan dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. d. Layanan Bimbingan Kelompok Dalam layanan bimbingan kelompok guru pembimbing secara langsung berada dalam kelompok tersebut, dan bertindak sebagai fasilitator (pemimpin kelompok) dalam dinamika kelompok yang terjadi, dengan menerapkan strategi pengembangan dan teknik-teknik bimbingan kelompok. Setiap kali kegiatan kelompok berlangsung selama waktu tertentu, misalnya satu atau dua jam. Bahkan dapat sampai tiga jam. Untuk kelompok tetap sifat penyelenggaraan kegiatannya dapat berkesinambungan dari satu kali kegiatan ke kegiatan lainnya. 65 Bimbingan kelompok di SMK NU 01 Kendal dilaksanakan satu jam pelajaran/ minggu/kelas. Adapun tekhnik bimbingan kelompok yang digunakan adalah diskusi kelompok. akan tetapi yang menjadi fasilitator adalah peserta didik sendiri. Guru Bk hanya memonitoring kegiatan di kelas. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang diterapkan 64 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm Prayitno, dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hlm

26 saat ini yaitu kurikulum 2013 yang menghendak proses pembelajaran agar lebih aktif di peserta didik. e. Layanan Konseling Kelompok Pelaksanaan layanan konseling kelompok pada dasarnya sama dengan konseling individu, hanya saja konseling kelompok proses konselingnya dilakukan secara kelompok. layanan konseling kelompok di SMK NU 01 kendal dilaksanakan sesuai standar dalam tekhniktekhnik konseling yang disebutkan dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. f. Layanan Konsultasi Pada layanan konsultasi, dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada konsulti, dan tahap penanganan yang dilakukan oleh konsulti kepada konseli/pihak ketiga. Maka petugas pada tahap konsultasi adalah konselor, sedangkan petugas pada tahap penanganan adalah konsulti. 66 Pelaksanaan layanan konsultasi sesuai dengan penjelasan blog menurut za. Dilakukan melalui dua tahap. g. Layanan Mediasi Pelaksanaan layanan mediasi adalah menerima pihak-pihak yang menjadi peserta layanan, melaksanakan penstrukturan layanan mediasi, membahas masalah yang dirasakan oleh pihak-pihak, menyelenggarakan pengubahan tingkah laku pihak-pihak, membina komitmen demi hubungan baik dan melakukan penilaian segera. 67 Pelaksanaan layanan mediasi di SMK NU 01 Kendal sesuai dengan teori yang dijelaskan di blog jasniereal. Hanya saja pelaksanaannya dilakukan dengan keliling di lingkungan sekitar sekolah di akses pada tanggal 30 september diakses pada tanggal 30 september

27 3. Analisa Evaluasi dan Tindak lanjut Layanan Bimbingan Karir Kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015 a. Layanan Informasi Guru pembimbing-konselor hendaknya mengevaluasi tiap kegiatan penyajian informasi. Adapun langkah evaluasi layanan informasi adalah: 68 1) Guru pembimbing-konselor mengetahui hasil pemberian informasi 2) Guru pembimbing-konselor mengetahui efektivitas suatu teknik 3) Guru pembimbing-konselor mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang atau masih banyak kekurangannya 4) Guru pembimbing-konselor mengetahui kebutuhan siswa akan informasi lain atau yang sejenis Langkah evaluasi layanan informasi di SMK NU 01 Kendal dilihat dari sikap peserta didik, apakah mereka antusias atau tidak. Hal tersebut sudah mencakup sebagian langkah yang disebutkan Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Sedangkan langkah tindak lanjutnya adalah dengan mengecek informasi setiap saat dan update informasi sesuai dengan perkembangan zaman. Tindak lanjut layanan informasi di SMK NU 01 Kendal adalah dengan update informasi setiap saat di layanan internet dan membuat surat MOU ke perusahaan apabila ada perusahaan baru yang belum mengadakan keja sama dengan sekolah. Juga bekerja sama dengan BKK untuk informasi tentang karir lebih lanjut. b. Layanan Penempatan dan Penyauran 68 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm

28 Langkah evaluasi dalam layanan penempatan dan penyaluran adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui seberapa cocok penempatan dan penyaluran peserta didik dalam bidang bimbingan karir dengan guru kelas masingmasing peserta didik. 2) Menanyakan kepada peserta didik apabila ada permasalahan dalam penempatan dan penyaluran yang tidak sesuai dengan bakat, minat dan potensi peserta didik 3) Memiliki catatan lengkap tentang penempatan/penyaluran seluruh siswa asuhnya 69 Langkah evaluasi layanan penempatan dan penyaluran di SMK NU 01 Kendal sesuai dengan langkah evaluasi yang disebukan dalam bukunya prayitno. Untuk point nomor tiga, setelah peserta didik mengisi data riwayat alumni yang didalamnya terdapat point pekerjaan dan pendidikan lanjutan yang diinginkan. Data karir tersebut di rangkum menjadi satu. Adapun langkah tindak lanjutnya adalah dengan memindahkan peserta didik sesuai bakat, minat dan potensinya apabila ada yang tidak sesuai dengan hasil penempatan dan penyaluran. Langkah tidak lanjut layanan penempatan dan penyaluran di SMK NU 01 Kendal adalah dengan menyerahkan copy data peta karir siswa ke BKK dan kepada kepala sekolah sebagai pandangan untuk meningkatkan kualitas lulusan dan juga sebagai masukan kepada Kepala Sekolah dan Pihak BKK tehadap karir yang dipilih peserta didik. Memindahkan peserta didik apabila dalam penempatannya tidak cocok bisa ditindak lanjuti apabila peserta didik tersebut sudah lulus. Pada lulusan tahun kemaren, ada beberapa alumni yang merasa tidak betah dengan karir yang dipilihnya. Maka dari pihak BK membantu peserta didik tersebut untuk mencari pekerjaan/ pendidikan lanjutan yang sesuai dengan (SMK),, hlm Prayitno, dkk, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan 78

29 kemampuannya. Komunikasi antara alumni dan guru BK bisa terjalin lewat facebook. Guru BK sering update informasi perkembangan karir peserta didiknya lewat facebook. c. Layanan Konseling Perorangan Langkah evaluasi dalam layanan konseling perorangan adalah dengan menentukan efektif tidaknya usaha/bantuan yag telah dilaksanakan. 70 Langkah evaluasi layanan konseling perorangan di SMK NU 01 Kendal adalah dengan terus mendekati klien/peserta didik dan memantau perkembangan klien. Hal tersebut secara tidak langsung mengamati afektif tidaknya bantuan yang Guru berikan kepada klien. Sedangkan tindak lanjutnya adalah dengan membantu klien dalam melakukan usaha untuk memecahkan masalahnya. Tindak lanjut pelayanan konseling perorangan di SMK NU 01 Kendal adalah dengan membantu klien dengan memotivasinya agar klien tidak pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya dan SMK NU 01 Kendal membuat program membantu peserta didik kuliah yang dananya dikumpulkan dari infaq guru tiap bulan. d. Layanan Bimbingan Kelompok Langkah evaluasi dalam layanan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui bagaimana bimbingan itu diberikan dan bagaimana peserta didik menerimanya. 2) Meneliti kekurangan dari bimbingan yang diberikan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan peserta didik atau tidak. Langkah evaluasi layanan bimbingan kelompok di SMK NU 01 Kendal adalah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kepada Guru BK apabila ada kekurangan dalam 70 Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Ko nseling di Sekolah, hlm

30 penyampaian materi. Hal ini sudah mencakup dalam langkah evaluasi yang disebutkan dalam bukunya Prayitno dan Erman Amti. Sedangkan langkah tindak lanjutnya adalah peserta didik mendengarkan, mencatat, bertanya,dll di akhir bimbingan. 71 Langkah tindak lanjut layanan bimbingan kelompok di SMK NU 01 Kendal adalah peserta didik disuruh untuk mencatat atau menyimpulkan matei yang telah dibahas dalam bimbingan kelompok. e. Layanan Konseling Kelompok Pada dasarnya langkah evaluasi dalam layanan konseling kelompok sama dengan layanan konseling perorangan adalah dengan menentukan efektif tidaknya usaha/bantuan yag telah dilaksanakan. 72 Langkah evaluasi layanan konseling kelompok di SMK NU 01 Kendal pada dasarnya sama dengan layanan konseling perorangan yaitu dengan memantau perkembangan peserta didik dalam kelompok tersebut. Sedangkan tindak lanjutnya adalah dengan membantu klien dalam melakukan usaha untuk memecahkan masalahnya. Tndak lanjut layanan konseling kelompok di SMK NU 01 Kendal adalah dengan memotivasi peserta didik agar berusaha untuk melanjutkan pendidikan lanjutan daripada bekerja. Lebih baik apabila memilih untuk kuliah sambil bekerja agar tidak menyusahkan orang tua. Akan tetapi, apabila melihat dari visi sekolah, sekolah khususnya kepala sekolah menghendaki lulusan yang siap untuk berwirausaha. Hal ini terjadi ketimpangan antara fokus lulusan pihak sekolah dan pihak BK. Semua bergantung pada keinginan dan kemampuan peserta didik. f. Layanan Konsultasi Akhir proses konsultasi ini adalah konselor menganggap bahwa konsulti mampu membantu menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga yang setidaknya menjadi tanggung jawabnya. Konsulti 71 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, hlm Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, hlm

31 adalah orang yang ikut bertanggung jawab terhadap masalah yang dialami pihak ketiga. Misalnya orang tua, guru, kepala sekolah, kakak, dan sebagainya. Seorang konsulti harus bersedia membantu penyelesaian masalah pihak ketiga. Menurut Sciarra (2004: 55) also, collaboration between consultant and consultee is especially important in the school setting because it eases the burden on the consultant (kerjasama antara konsultan dan konsulti menjadi yang terpenting di sekolah sebab dapat meringankan beban konsultan). Langkah evaluasi layanan konsultasi di SMK NU 01 Krndal adalah dengan mengamati perkembangan peserta didik yang menjadi pihak ketiga. Langkah tindak lanjutnya apabila konsulti tidak sanggup untuk untuk menghadapi g. Layanan Mediasi Evaluasi layanan mediasi adalah melakukan evaluasi segera dan jangka pendek, tentang pelaksanaan hasil-hasil mediasi, khususnya menyangkut pihak-pihak. Sedangkan tindak lanjutnya adalah Menyelenggarakan layanan mediasi lanjutan untuk membicarakan hasil evaluasi dan memantapkan upaya perdamaian antara pihakpihak. 73 Langkah evaluasi layanan mediasi di SMK NU 01 Kendal adalah dengan mengevaluasi segera pelaksanaan layanan mediasi. Apabila membutuhkan penanganan lebih khusus maka langkah tindak lanjutnya adalah mengadakan kerja sama dengan waka kesiswaan dan ketua jurusan selanjutnya mencatat hasil mediasi di buku mediasi untuk dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Jadi secara umum pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal sudah sesuai dengan pedoman referensi yang ada hanya saja dalam pelaksanaan tersebut kurang terjalin kerja 73 diakses pada tanggal 30 september

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bimbingan Karir di Sekolah Bimbingan karir merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling. Sebelum menjelaskan mengenai pengertian Bimbingan Karir

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR KELAS XII DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR KELAS XII DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN AJARAN 2014/2015 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR KELAS XII DI SMK NU 01 KENDAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Kependidikan Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field Research). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya. 46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal Observasi proses pemberian layanan bimbingan klasikal bertujuan untuk mengamati secara nyata kegiatan bimbingan klasikal yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan).

Lebih terperinci

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA NAMA :... KELAS :... PETUNJUK : Bacalah setiap pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat. Bubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, kemudian

Lebih terperinci

BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM : BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM : 2013-39-020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2016 SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN Disusun oleh Nama : Cahya Dewi Rizkiwati NIM : 1301409045 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan minatnya. Arah ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan minatnya. Arah ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam pendidikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai tingkat pendidikan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Arah ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data tentang siswa kelas XII (Klien) dalam melanjutkan study ke. perguruan tinggi di SMK NU 1 Bustanul Ulum Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data tentang siswa kelas XII (Klien) dalam melanjutkan study ke. perguruan tinggi di SMK NU 1 Bustanul Ulum Lamongan BAB IV ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif komparatif yaitu mendeskripsikan mengenai siswa kelas XII (klien) dalam melanjutkan study ke perguruan tinggi, pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA SMK MUHAMADIYAH SLAWI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Karir Dosen pengampu Andi Setiawan Disusun Oleh : Nama : Ayu Sulistian Semester / progdi Konseling NPM

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif

BAB V PEMBAHASAN. Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif 113 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Layanan Bimbingan Karir Siswa Pada intinya layanan bimbingan karir di MAN Kunir dan MA Ma arif berjalan efektif sesuai dengan tujuan madrasah agar peserta didik mampu

Lebih terperinci

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 04/02/2013 Direvisi 14/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 KERJASAMA GURU

Lebih terperinci

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI Widada Universitas Negeri Malang E-mail: widada.fip@um.ac.id ABSTRAK Untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang komplek dan rumit diperlukan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri, dewasa, dan juga berprestasi maka setiap siswa diharapkan untuk mempersiapkan diri agar dapat menjalankan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 PENGANTAR Praktek Kerja Profesi Psikologi

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

Career Day Bagi Siswa dan Guru SMA Bimbingan Konseling

Career Day Bagi Siswa dan Guru SMA Bimbingan Konseling MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Nomor 1 Maret 2018 e-issn: 2614-6673 dan p-issn: 2615-5273 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License Career

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Pada pembahasan kerangka teoritis ini ada beberapa teori yang dianggap relevan untuk menjelaskan permasalahan sekitar judul

Lebih terperinci

3. Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Peserta Didik

3. Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Peserta Didik BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum mahasiswa PPL melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu mahasiswa PPL melakukan beberapa persiapan yang dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A.

BAB II KEGIATAN PPL A. BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN Disusun oleh: Nama : Ana Mar Atul Hasanah NIM : 1301409027 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN. oleh. : Aulia Kusuma Pasha NIM : Program studi : Bimbingan dan Konseling

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN. oleh. : Aulia Kusuma Pasha NIM : Program studi : Bimbingan dan Konseling LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN oleh Nama : Aulia Kusuma Pasha NIM : 1301409004 Program studi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH I. Struktur Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Tema/Topik : Orientasi Siswa Semester Baru B. Kompetensi Perkembangan : Wawasan Persiapan Kair C. Sub Kompetensi : Kesungguhan Belajar D. Indikator : 1. Merencanakan Kegiatan belajar pada awal Semester.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan penarikan pada tanggal 12 September

Lebih terperinci

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 310-316 USAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Perkembangan psikologis pada masa remaja sering diwarnai dengan bebagai macam konflik, baik itu

Lebih terperinci

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bagian dari pendidikan formal yang dirancang untuk dapat menghasilkan lulusan pada jenjang menengah yang

Lebih terperinci

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB 1 P E N D A H U L U A N BAB 1 P E N D A H U L U A N Program Bimbingan Konseling merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan konseling. Perencanaan ini dibuat bersama oleh personil sekolah yang terkait

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya. BAB V ANALISIS DATA 1. SMPN 1 Sumberrejo a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Bagi konselor, jam pelajaran bagi bimbingan dan konseling mempunyai makna yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 UNGARAN Disusun oleh: Nama : Nur Sholihah NIM : 1301409054 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DIMTs NEGERI 1 CILEGON

BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DIMTs NEGERI 1 CILEGON BAB II LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DIMTs NEGERI 1 CILEGON A. Jumlah Guru BK dan Siswa di MTsN 1Cilegon 1. Jumlah Guru BK MTsN 1 Cilegon MTsN 1 Cilegon memiliki dua guru Bimbingan dan Konseling (Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Al Asror 1. Sejarah berdiri MTs Al Asror MTs Al Asror Gunungpati Semarang didirikan pada tahun 1987, yang mana dahulu MTs Al Asror hanya mempunyai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya 22 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Kata layanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara melayani atau sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR NO TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA GURU BK/KONSELOR HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI-BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL PENGAMATAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan PPL telah dilakukan jauh hari sebelum diterjunkan ke lokasi. Maksud dari persiapan PPL

Lebih terperinci

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan) Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan) 1 2 3 PERMASALAHAN/KEBUTUHAN TUJUAN PENYELESAIAN ALTERNATIF KEGIATAN JENIS 1 2 3 4 5 ASPEK LANDASAN HIDUP RELIGIUS a. Minimnya siswa ibadah minat mengikuti

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013 Disusun Oleh Nama : Aldilla Firdausi NIM : 1301409020 Prodi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya Secara teoritis, menurut Aunur Rahim Faqih

Lebih terperinci

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN Volume 1 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 62-70 Info Artikel: Diterima21/02/2013 Direvisi25/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PEROLEHAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS 1. Perencanaan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter Bangsa di MTs Mambaul Hasan Sumberrejo Paiton Probolinggo. Perencanaan layanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Diagnosis Kesulitan Belajar Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meneliti kasus, menemukan penyebab timbulnya masalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 68 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Pendahuluan Penelitian tentang Implementasi Metode problem solving dalam meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan soal

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL Kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Salam dilaksanakan terhitung dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 10 September 2015. Rumusan program PPL yang direncanakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara L A M P I R A N Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bimbingan Kelompok dengan Teknik Symbolic Modeling a. Bimbingan Kelompok 1) Pengertian Bimbingan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bimbingan Kelompok dengan Teknik Symbolic Modeling a. Bimbingan Kelompok 1) Pengertian Bimbingan 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Bimbingan Kelompok dengan Teknik Symbolic Modeling a. Bimbingan Kelompok 1) Pengertian Bimbingan Kelompok Bimbingan dan Konseling memiliki layanan untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 8 Agustus 2015. Dari observasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. Dari manusia artinya pelayanan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Untuk kelancaran pelaksanaan program yang telah direncanakan, sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa diwajibkan mengikuti persiapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum mahasiswa diterjunkan dalam pelaksanaan PPL, UNY membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL.

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan dan keahlian agar dapat langsung bekerja sesuai dengan minat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalankan proses kehidupan di dunia pasti memiliki kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan, manusia perlu melakukan sebuah aktivitas yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Layanan Informasi Karir 1. Pengertian Layanan Informasi Karir Informasi yaitu berbagai keterangan, fakta dan ide mengenai karir yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, kualitatif

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah di Indonesia sebenarnya telah dirintis sejak tahun 1960 dan baru mulai 1975 secara resmi memasuki sekolah-sekolah

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 67 Materi Pelatihan Alokasi Waktu : 2.2. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 2.2. b. Psiko Edukatif : 2 JP (90 menit) No Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Kegiatan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasippl yaitu SMK Muhamadiyah 3 Klaten

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Pembekalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa remaja. Pada masa ini berkembang suatu gejala yang cukup menghawatir kan bagi para pendidik

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh IKA RAHMAWATI

SKRIPSI. Oleh IKA RAHMAWATI STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING CLIENT CENTERED UNTUK MENANGANI RASA KEBIMBANGAN SISWA KELAS XII IPA 1 SMA 2 KUDUS DALAM MENENTUKAN STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI 2012 SKRIPSI Oleh IKA RAHMAWATI

Lebih terperinci