Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara
|
|
- Widya Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 L A M P I R A N
2 Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen 1 Salatiga dengan mengacu kepada Permendiknas No.27/2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK), menjelaskan bahwa ada tujuhbelas kompetensi inti yang disebut sebagai Kompetensi Pola 17. Kisi-kisi tersebut yaitu: 1. Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah. 2. Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah. 3. Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan guru BK di sekolah 4. Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah Berikut ini kisi-kisi instrumen tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada kepala SMA Kristen 1 Salatiga: 1. Kinerja guru BK dan tanggungjawab di sekolah. 2. Kemampuan kerjasama guru BK dengan pihak-pihak di lingkungan sekolah
3 LAMPIRAN 2 Transkrip verbatim wawancara P: Pewawancara S: Subjek SUBJEK I P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun? S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 11 tahun. ( I.1) P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah? S: Saya mengadopsi dan meramu materi bimbingan yang diambil dari buku dan dari teori para ahli dan dari internet, supaya ketika bimbingan klasikal di kelas dalam waktu 45 menit dapat bermanfaat dan tujuan tercapai bagi siswa dan saya sebagai guru BK dituntut harus bisa komputer untuk menunjang dalam pembelajaran BK, misalnya mencari materi untuk motivasi anak dengan browsing di internet, membuat main map yang menarik agar mudah dalam belajar. (I.2) P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Setiap jumat Guru BK mendampingi siswa di kelas dalam renungan tutup pekan yang berisi doa bersama, menyanyikan puji-pujian diiringi gitar, membacakan ayat-ayat alkitab dan beramal, 2) Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi masalah dan stres.3) Menampilkan sikap yang tidak suka marah, tegas dalam menghadapi siswa, dan sabar. 4) Peka dalam mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan konseli, karena yang dihadapi adalah konseli yang setiap waktu mengalami perubahan dalam berperilaku. 5) Mengadakan dinamika kelompok pada saat bimbingan klasikal di kelas. 6) Memberikan materi bimbingan klasikal yang menarik dan bermanfaat bagi siswa mencakup layanan pribadi, sosial, belajar dan karier, 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas, kepala sekolah, alumni siswa, dan bekerjasama dengan narasumber di luar sekolah. 8) Mengadakan game atau permainan yang bermakna di kelas. 10) Membuat siswa nyaman dengan melakukan pendekatan sepenuh hati. 11) Mengadakan networking dengan mendatangkan alumni siswa yang sudah sukses untuk sharing tentang pengalaman belajar sampai bisa berhasil. 12) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (interpreneurship). (I.3)
4 P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan guru BK di sekolah? S: 1) Sebagai mediator siswa dengan guru mapel dan guru wali kelas. 2) Ketika ada siswa yang akan melakukan konseling individu diluar jam BK, guru BK akan memberikan surat keterangan melakukan konseling dan meminta izin dan tanda tangan guru mapel. 3) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN, mengikuti seminar, pelatihan motivator, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali. 4) Case conferens dengan mendatangkan pakar dari FTI UKSW. 5) Pengembangan karier siswa dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan informasi jenis-jenis pekerjaan, seperti: Dengan UNIKA jurusan teknologi pangan, UNISBANK untuk memberikan seminar dan motivasi kepada siswa. 6) Alih tangan kasus dengan bekerjasama dengan dokter dan pusat bimbingan psikologi UKSW. (I.4) P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling. Cara yang digunakan meliputi observasi, interview, skala penilaian, daftar cek masalah, inventori dan beberapa jenis tes. 2) Asesmen yang digunakan untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. 3) Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling baru, yaitu 4) Parinting Day, kerjasama orangtua dengan siswa yang. (belum dilaksanakan). 5) Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. 6) Mengadakan konferensi kasus. 7) Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan, misalnya anak yang mengalami stres dan kesehatan mentalnya terganggu dialih tangankan kepada psikolog bekerjasama dengan pusat bimbingan psikolog UKSW. 8) Mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTBK), 9) Merancang PTBK untuk siswa yang berjudul Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran IPS/IPA Melalui Main Map. 10) Dalam PTBK berisi rangkaian kegiatan pengumpulkan data, penyusunan rencana, pelaksanaan rencana dalam bentuk tindakan, evaluasi dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral: rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. (1.5)
5 SUBJEK II P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun? S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 8 tahun. (II.6) P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Menambah ilmu pengetahuan untuk kemajuan sekolah, dengan selalu belajar setiap waktu. 2) Membantu mencarikan bantuan dana bagi siswa yang tidak mampu melalui pemerintah yaitu dana BOS dan BSM (Bantuan Siswa Miskin). (II.7) P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Setiap hari setelah selesai pembelajaran dan sebelum pulang ada kegiatan tutup siang seluruh guru dipimpin kepala sekolah untuk mengadakan evaluasi pembelajaran pada hari itu dan ditutup dengan berdoa bersama dan puji-pujian dengan diiringi gitar. 2) Mendampingi siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, sesuai minat dan bakatnya. 3) Membantu permasalahan konseli yang mengalami kebingungan dalam pemilihan karier. 4) Fokus permasalahan siswa sampai masalah siswa terentaskan. 5) Berkomunikasi secara efektif dengan siswa dalam memberikan informasi seputar pendikikan di perguruan tinggi. 6) Diskusi saat pelayanan di kelas dan pada saat berorganisasi. 7) Sharing permasalahan anak dengan guru kelas dan guru mapel. 8) Memotivasi siswa kelas XII dengan cara mencari fotofoto waktu pertama kali masuk SMA Kristen 1 Salatiga dengan tujuan membangkitkan semangat siswa dan mengingatkan komitmen pertama yaitu ingin berhasil. 9) Memberikan informasi lowongan pekerjaan di supermarket kepada siswa yang sudah lulus yang tidak melanjutkan kuliah. 10) Carrier Day, dengan mendatangkan alumni siswa yang sudah sukses untuk sharing tentang pengalaman belajar sampai bisa berhasil. (II.8) P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN., mengikuti seminar, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali, pelayanan pemuda di gereja, kepengurusan guru BK sekota Salatiga, sebagai sekretaris selama 6 tahun atau 2 periode. 2) Expo pendidikan perguruan tinggi sebagai jembatan untuk mendapatkan informasi dan mendaftar langsung bagi siswa yang melanjutkan studi/kuliah. 3) Bekerjasama dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas dan tenaga administrasi, bagian humas dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. (II.9)
6 P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Mengaplikasikan pendekatan/model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. 2) Menganalisis kebutuhan konseli. 3) Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanaan bimbingan dan konseling. 4) Melaksanakan konseling individu, konseling kelompok, dan konsultasi. 5) Melakukan kerja dalam teamwork dengan kepala sekolah, guru-guru, TU dan pihak-pihak di lingkungan sekolah. (II.10) SUBJEK 3 P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun? S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 4 tahun. (III.11) P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Dengan melihat tugas perkembangan anak SMA atau usia remaja dalam membantu masalah konseli dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan anak SMA. 2) Guru BK menyediakan hasil pemetaan latar belakang individu/konseli meliputi jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, keluarganya (pendidikan dan pekerjaan orang tua/wali) dan menampilkan grafik hubungan antara kebutuhan layanan sesuai data yang dimiliki kemudian menindaklanjuti hasil tersebut. (III.12) P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Memberikan materi bimbingan klasikal yang menarik dan bermanfaat bagi siswa mencakup layanan pribadi, sosial, belajar dan karier. 2) Pelayanan yang optimal dengan sepenuh hati untuk siswa. 3) Menunjukkan sikap empati ketika ada siswa yang mengalami masalah dan membantu menyelesaikan masalah siswa sampai tuntas. 4) Selalu memberikan pendampingan, penguatan dan penghiburan kepada siswa yang bermasalah. 5) Membuat materi bimbingan klasikal yang menarik dan dibutuhkan siswa dengan menceritakan kisah nyata atau tokoh yang dapat menginspirasi dan memberi pesan moral kepada siswa sehingga dapat memberikan gambaran kepada siswa dan dapat memotivasi siswa. 6) Datang kesekolah tepat waktu, dan saat mendapatkan jatah piket datang lebih awal dan lebih pagi untuk berjaga di depan sekolah dan mencatat siswa yang terlambat. 7) Selalu bersemangat dalam menghadapi siswa di kelas, pada saat konseling dan di lingkungan sekolah. 8) Guru BK harus berpenampilan menarik, dan menyenangkan didepan siswa karena itu memperlihatkan sebagai contoh yang baik. 9) Memberikan informasi kepada siswa tentang jenis-jenis pekerjaan. 10) Memberikan informasi perilaku siswa yang bermasalah kepada orang tua
7 siswa untuk kemajuan siswa, sebaliknya orang tua siswa juga memberikan informasi tentang anaknya kepada guru BK sehingga tercipta komunikasi dua arah yang efektif. 11) Pendekatan sungguh-sungguh dengan siswa yang bermasalah dengan memberikan perhatian khusus, penguatan, dan motivasi yang memang dibutuhkan siswa. (III.13) P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali, workshop tentang pengembangan diri, sosialisasi tentang BK, 2) Kunjungan industri di pabrik Nugget Fiesta untuk memberikan gambaran kerja dan jenisjenis jabatan kepada siswa. 3) Bekerjasama dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas dan tenaga administrasi, bagian humas dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. 4) Mentaati kode etik profesi bimbingan dan konseling. (III.14) P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Kunjungan rumah atau home visit, misalnya untuk masalah siswa yang sering membolos sekolah. 2) Mengaplikasikan pendekatan / model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. 3) Melaksanakan program bimbingan dan konseling dengan memberikan layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan sistem. 4). Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan konseling. 5) Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program bimbingan dan konseling. 6) Berkomunikasi langsung dengan kepala sekolah tentang program BK, laporan evaluasi dan permasalah anak di sekolah, dan tindak lanjut permasalah siswa misalnya dengan melakukan home visit atau kunjungan rumah dan alih tangan kasus dilakukan dengan izin dari kepala sekolah dan kepala sekolah akan memberikan saran dan pembekalan. 7) Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan konseling. 8) Menjaga rahasia konseli dan dapat memilah mana permasalahan konseli yang bisa didiskusikan dengan teman sejawat. 8) Loyal terhadap sekolah, dengan setia melaksanakan tugas-tugas guru BK dengan penuh kesadaran tinggi. (III.15) SUBJEK 4 P: Seperti apa kinerja guru BK dan tanggungjawab di sekolah? S: Kinerja guru BK di sekolah di nilai baik karena sudah sesuai denga job deskripsi, SOP (Standar Operasional Layanan), tata tertib dan mempunyai tanggungjawab masing-masing di tiap-tiap kelas. Kelas X menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama RN, kelas XI
8 menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama IDN, dan kelas XII menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama YA. Secara keseluruhan ketiga guru BK bertanggungjawab memegang kelas X, XI dan XII. Kepala sekolah, guru BK, guru-guru dan staf seluruh sekolahan menjadi satu team work. (IV.16) P: Bagaimana kemampuan kerjasama guru BK dengan pihak-pihak di lingkungan sekolah? S: Kepala sekolah sebagai mekanisme control melakukan pendampingan, penguatan dan mengawal setiap hari di sekolah. Setiap selesai pembelajaran ada kegiatan tutup siang seluruh guru dan staf di sekolah untuk penutupan dan evaluasi seluruh pembelajaran hari itu juga, kalau misal ada masalah atau kendala bisa dibicarakan bersama. Kemudian di tutup dengan doa bersama. Untuk evaluasi program keseluruhan biasanya diadakan setiap 2 X dalam 1 semester. Untuk penanganan kasus siswa secara home visit, guru BK meminta izin kepala sekolah dan kepala sekolah akan memberikan saran dan pembekalan. Hasil dari home visit nanti berupa laporan yang di serahkan kepada sekolah dan dikomunikasikan secara langsung. (IV.17)
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilaksanakan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan
Lebih terperinciKISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR
KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR No 1. Pedagogik 1 Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 1.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan ilmu
Lebih terperinciProgram BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1
Instrumen dalam Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Agus Triyanto Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009 Instrumen Bimbingan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015 Standar Inti Pedagogik 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
Lebih terperinciISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)
ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah) Petunjuk Pengisian : 1. Setiap Pertanyaan hanya bisa diisi satu pilihan 2. Pilihan ditandai dengan Membubuhkan tanda centang
Lebih terperinciARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)
ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK) PENGANTAR Perkembangan dunia di tanah air mendapat momentum yang amat menentukan, yaitu
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.
46 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam
Lebih terperinciKISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : BIMBINGAN DAN KONSELING JENJANG PENDIDIKAN : SMP/SMA/SMK Kompetensi Kopetensi Pedagogik 1. Menguasahi teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasahi ilmu
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik
BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat
Lebih terperinciMENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd
MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai teori 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan praksis
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistem sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciKISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : BIMBINGAN DAN KONSELING JENJANG PENDIDIKAN : SMP/SMA/SMK Standar Kopetensi Pedagogik 1. Menguasahi teori dan praksis pendidikan 2. Mengaplikasikan
Lebih terperinciKISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN : BIMBINGAN DAN KONSELING JENJANG PENDIDIKAN : SMP/SMA/SMK Standar Kopetensi Pedagogik 1. Menguasahi teori dan praksis pendidikan 2. Mengaplikasikan
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistim sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai teori 1.1 Menguasai ilmu pendidikan 1.1.1. Menguraikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciBAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi
BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal Observasi proses pemberian layanan bimbingan klasikal bertujuan untuk mengamati secara nyata kegiatan bimbingan klasikal yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET
PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN PROFESI GURU SM3T FKIP UNS TAHUN 2017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan
Lebih terperinciKOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani
KOMPETENSI KONSELOR Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani 1. Menghargai dan menjunjung tinggi 1.1. Mengaplikasikan pandangan positif nilai-nilai
Lebih terperinciANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA NAMA :... KELAS :... PETUNJUK : Bacalah setiap pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat. Bubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Lebih terperinciLAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR
LAMPIRAN INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR 90 Lampiran B LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR Nama Guru NIP/Nomor Seri Karpeg Pangkat /Golongan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling. pelayanan bimbingan dan konseling dalam periode tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Program Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling, guru bimbingan konseling harus berpanduan pada program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat
Lebih terperinciINSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING Pengantar : Di bawah ini terdapat pernyataan - pernyataan yang berhubungan dengan penyelengaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Anda diminta untuk
Lebih terperinciOleh : Sugiyatno, M.Pd
Oleh : Sugiyatno, M.Pd Dosen PPB/BK- FIP- UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA sugiyatno@uny.ac.id Sugiyatno. MPd Jln. Kaliurang 17 Ds. Balong, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Hp. 08156009227 Beriman
Lebih terperinciKemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k
FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK). Menurut Gunawan (2007), action research adalah kegiatan dan atau tindakan perbaikan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK
LAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK A. Pengantar Dalam rangka penyelesaian studi dan penulisan skripsi dengan judul Hubungan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat menimbulkan masalah. Sebab dari kebiasaan membolos seorang siswa dapat memperoleh pengaruh yang kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja berarti hasil yang dicapai melebihi ketentuan. Konsep kinerja awalnya sering dibahas dalam konteks
Lebih terperinciAspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling
1 of 6 3/23/2012 9:56 AM AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling Posted on 2 Februari 2012 Dalam Permendiknas No. 27 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciKemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens
BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI LAYANAN PENGEMBANGAN PRIBADI MAHASISWA Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang
Lebih terperinciLAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)
LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK) Pelayanan Pendidikan di Sekolah Administratif / Manajemen Pembelajaran Perkembangan individu yang optimal dan mandiri Konseling (Naskah Akademik ABKIN, 2007)
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
179 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir dalam laporan penelitian, membahas simpulan dan rekomendasi penelitian agar hasil penelitian dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciModel Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran
Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran Pendidikan bertanggungjawab mengembangkan kepribadian siswa sebagai upaya menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6). Profesi guru Bimbingan dan Konseling sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni:
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia dewasa ini mengemban tugas menghasilkan sumber daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Tujuan
A. Tujuan I. PENDAHULUAN Setelah mempelajari modul ini para konselor diharapkan : 1. Memiliki pemahamam tentang konselor sebagai suatu profesi 2. Memiliki pemahamam tentang kinerja profesional konselor
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)
KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 0 KISI-KISI SOAL UJI
Lebih terperinciKONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KONTEKS TUGAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
Lebih terperinciPemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan
Kompetensi utuh guru meliputi kemampuan: 1. Mengenal secara mendalam peserta didik yang akan dilayani, meliputi ragam perkembangan dan perbedaan individual peserta didik, 2. Mengusai bidang studi yang
Lebih terperinciASSALAMU ALAIKUM WR.WB.
ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. PENDIDIKAN BERMUTU efektif atau ideal harus mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergis, yaitu (1) bidang administratif dan kepemimpinan, (2) bidang instruksional
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengembangkan kematangan karir siswa SMA disajikan sebagai berikut.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan tentang program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kematangan karir siswa SMA disajikan sebagai berikut. 1. Kematangan karir siswa kelas
Lebih terperinciKelompok Materi : Materi Pokok
Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 67 Materi Pelatihan Alokasi Waktu : 2.2. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 2.2. b. Psiko Edukatif : 2 JP (90 menit) No Kompetensi
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 8 Agustus 2015. Dari observasi
Lebih terperinciTINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Tingkat Penguasaan Kompetensi... (Epi Kurniasari) 38 TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING THE LEVEL OF PEDAGOGICAL AND PROFESIONAL COMPETENCE MASTERY OF
Lebih terperinciI. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak
I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak pada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan).
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di SMP 1 Gebog Kudus, peneliti berkesimpulan dari hasil pembahasan dan penelitian yang berjudul manajemen bimbingan dan konseling berbasis bimbingan
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN
PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN
Lebih terperinciVIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR
VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat pelayanan BK dari guru BK/Konselor sebelum pengamatan pembelajaran, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Observasi lingkungan sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan PPL, observasi dilaksanakan pada Februari-Juli 2015. Kegiatan observasi lingkungan sekolah dimaksudkan
Lebih terperinciINSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR NO TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA GURU BK/KONSELOR HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI-BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL PENGAMATAN
Lebih terperinciSTUDI KASUS MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR RENDAH DENGAN PENDEKATAN KONSELING BEHAVIOR PADA SISWA KELAS X1 IPA 3 SMA I MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN
STUDI KASUS MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR RENDAH DENGAN PENDEKATAN KONSELING BEHAVIOR PADA SISWA KELAS X1 IPA 3 SMA I MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Disusun Oleh : Nining Nurhayatun 2008-31-028
Lebih terperinciBIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA
BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA Dra. Gantina Komalasari, M.Psi Email : gantina_komalasari@yahoo.com Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta I. Pendahaluan Meskipun
Lebih terperinciKEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang
KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang PENETAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan Bimbingan dan Konseling ternyata memiliki andil cukup besar terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan SMA. Tidak bisa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan di lapangan, mulai bulan Oktober hingga November. Total proses penelitian dari pembuatan proposal hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di seluruh Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) kota Cimahi pada tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING
10 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING Kompetensi Utama PEDAGOGIK Kompetensi Inti Kompetensi Guru BK STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ESENSIAL Menghubungkan
Lebih terperinciOnline. Penjurusan Studi & Karir. Jl. Bhisma Raya 19, Kota Bogor Telp
Online Penjurusan Studi & Karir Telp. 0251 8393932 Sebaiknya cita-cita ku jadi apa ya? Company Profile Karir itu Cita-Cita bagi mayoritas anak-anak Wawasan akan karir / cita-cita merupakan hal yang penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian tentang Teacher Counsellor 1. Pengertian Teacher Counsellor Kata teacher counsellor menegaskan seorang guru bidang studi yang merangkap menjadi petugas pelaksana pelayanan
Lebih terperinciUNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?
UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 8 Agustus 2015. Dari observasi
Lebih terperinciPENGENTASAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII MELALUI KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL TEKNIK LATIHAN ASERTIF DI SMP NEGERI 9 SALATIGA
PENGENTASAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII MELALUI KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIORAL TEKNIK LATIHAN ASERTIF DI SMP NEGERI 9 SALATIGA SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)
DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah) EDUKATOR : 1. Apa yang telah dilakukan kepala sekolah agar fokus
Lebih terperinciSOAL EDS ONLINE UNTUK KS.
SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model peer guidance
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Desain Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model peer guidance untuk meningkatkan self efficacy siswa SMP yang disusun melalui Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1.Deskripsi Subjek Penelitian SMK PGRI 2 Salatiga adalah sekolah menengah kejuruan yang terletak di Jalan Nakula Sadewa 1 Kembang Arum Salatiga, dengan jumlah
Lebih terperinciPERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
PERATURAN AKADEMIK SMAN 1 KENDARI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur persyaratan kehadiran, ketentuan ulangan, remidial, kenaikkan kelas, kelulusan, dan
Lebih terperinciA. KUALIFIKASI PEMBIMBING
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 A. KUALIFIKASI PEMBIMBING STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN Standar kualifikasi pembimbing pada kursus
Lebih terperinciPARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM
ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI OLEH : ELA WULANDARI ERA1D010125 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING
PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 Hak cipta Direktorat Pembelajaran, Dit Belmawa, Kemenristekdikti RI, 2018 ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Catharina Tri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciKOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Hesty Nurrahmi ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil Uji Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling (BK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Nelly
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 1 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Ardhiyan Awwaluddin NIM : 1301409048 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciPendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd
Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Bimbingan Klasikal Bimbingan Kelompok Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran Berkolaborasi dengan Wali Kelas Berkolaborasi dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan mulai dari tanggal 10 Mei sampai tanggal 5 Juni 2012 yang bertempatkan di sekolah tepatnya
Lebih terperinciPerpustakaan Informasi mengenai perpustakaan di UB.
Export date : 2017-01-11 19:58:18 Fasilitas BK & PA Softskills Beasiswa Kesehatan IT Perpustakaan UPKK Bimbingan Konseling dan Penasihat Akademik Bimbingan pengembangan pribadi, sosial, dan ketrampilan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
Lebih terperinciPangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI
Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan penelitian dikemukakan secara sistematis sesuai dengan pertanyaan penelitian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Sebagaimana yang tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi awal pelaksanaan layanan bimbingan konseling di MTs NU Nurul Huda Semarang, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan dilaksanakan oleh mahasiswa dalam hal ini mahasiswa dari program studi kependidikan Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.
BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern, kehadiran bimbingan konseling Islami telah menjadi wawasan baru dalam perkembangan keilmuan bimbingan dan konseling di sekolah ataupun di madrasah.
Lebih terperinciDEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA
DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA EMPIRIK, DIORGANISASIKAN KEDALAM SEBUAH STRUKTUR (KERJA) UNTUK MENJELASKAN, MEMPREDIKASI DAN MENGENDALIKAN PERILAKU ATAU
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.
BAB V ANALISIS DATA 1. SMPN 1 Sumberrejo a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Bagi konselor, jam pelajaran bagi bimbingan dan konseling mempunyai makna yang sangat penting,
Lebih terperinci