PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya."

Transkripsi

1 46

2 Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan 1. Fungsi Supervisi 1. Membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya. 2. Membantu sekolah termasuk guru pembimbing dalam bekerja sama dengan masyarakat. 1. Adakah pelaksanaan supervisi layanan BK dari kepala sekolah? 2. Apa fungsi supervisi kepala sekolah terhadap unit bimbingan dan konseling? 3. Upaya apa yang dilakukan dalam membantu guru pembimbing dalam mengembangkan profesinya? 4. Pernahkah supervisi menghasilkan kerja sama yang baik antara guru pembimbing dengan masyarakat? 5. Bagaimana melalui supervisi dapat membantu guru 47

3 2. Manfaat Supervisi 1. Mengontrol pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. 2. Mengontrol hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling 3. Jalan keluar terhadap hambatan yang terjadi 4. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, serta ketercapaian tujuan layanan bimbingan dan pembimbing dalam melaksanakan programnya yang di dalamnya diharuskan bekerja sama dengan masyarakat? 1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mensupervisi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling? 2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam mensupervisi ketika menemukan adanya hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah? 3. Bagaimana kepala sekolah dalam supervisi mampu menemukan jalan keluar bagi hambatan yang terjadi pada 48

4 konseling. pelaksanaan bimbingan dan konseling? 3. Tujuan Supervisi 1. Membantu guru pembimbing mengembangkan pribadi, kompetensi dan sosialnya. 2. Ikut meningkatkan kerja sama dengan masyarakat atau komite sekolah 4. Bagaimana melalui supervisi bisa diketahui tujuan dari layanan bimbingan dan konseling sudah tercapai? 5. Bagaimana bila tujuan layanan bimbingan dan konseling tidak tercapai? Apa yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor? 1. Apa tujuan supervisi bimbingan dan konseling yang dilakukan kepala sekolah? 2. Bagaimana caranya tujuan supervisi bisa tercapai dalam membantu guru pembimbing mengembangkan pribadi, kompetensi 49

5 4. Pendekatan Supervisi Bimbingan dan Konseling Macam-macam pendekatan supervisi bimbingan dan konseling. dan sosialnya? 3. Apa yang membuat supervisi mampu meningkatkan kerja sama antara unit bimbingan dan konseling dengan komite sekolah? 4. Setelah dilakukan supervisi oleh kepala sekolah, kerja sama apa saja yang membantu peningkatan kualitas layanan bimbingan dan konseling? 1. Pendekatan supervisi apa yang sering digunakan dalam melakukan supervisi layanan bimbingan dan konseling? 2. Apa alasan menggunakan pendekatan supervisi tertentu? 3. Kelemahan dan kelebihan 50

6 5. Teknik-teknik Supervisi Macam-macam teknik supervisi bimbingan dan konseling menggunakan pendekatan supervisi tertentu? 4. Apakah pendekatan supervisi bisa menjamin ditemukan dan diselesaikannya hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling? 1. Teknik apa yang sering digunakan dalam supervisi layanan bimbingan dan konseling? 2. Teknik apa menurut kepala sekolah yang paling efektif? 3. Pernahkah meminta bantuan pihak lain dalam pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling? 51

7 Lampiran II Catatan Lapangan Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Kristen T dan I Salatiga Hari/tanggal : Selasa, 23 Oktober 2012 Waktu Tempat : Pukul WIB : Ruang tamu Kepala Sekolah Di sekolah ini adakah supervisi dari kepala sekolah untuk layanan bimbingan dan konseling? Ada, pada prinsipnya ada. Bagaimana pelaksanaannya Pak? Prinsipnya supervisi dari kepala sekolah ada. Namun tidak secara khusus, supervisi dari kepala sekolah terhadap layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara kedinasan. Bagaimana proses pelaksanaannya Pak? Supervisi di sini sifatnya mengingatkan. Kepala sekolah melihat tugas guru dan karyawan bagaimana, apabila ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang seharusnya barulah kepala sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan. Bagaimana dengan supervisi layanan bimbingan dan konseling? Ya sama dengan yang lainnya, apabila ada yang menyimpang dari gurunya atau tugas guru dan layanannya barulah dilakukan supervisi. Selama ini belum ada yang menyimpang, jadi layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan sesuai. Supervisi layanan bimbingan dan konselingpun terjadwal sama dengan supervisi guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai jadwal. Apabila ada 52

8 yang tidak sesuai barulah supervisi dari kepala sekolah bersifat fleksibel. Dan perlu diketahui bahwa yang disupervisi adalah ada tidaknya kesesuaian job dan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah ini. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Salatiga Hari/tanggal : Rabu, 23 Oktober 2012 Waktu Tempat : Pukul WIB : Ruang Kepala Sekolah Adakah supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah di sekolah ini? Supervisi ada. Bagaimana pelaksanaannya Pak? Ya pelaksanaannya kalau saya, karena sibuk sekali. Saya tidak secara langsung melakukan supervisi ke bimbingan dan konseling. Kalau ada waktu ya saya supervisi. Supervisi dari kepala sekolah ke layanan bimbingan dan konseling itu bisa saja kalau kepala sekolahnya tidak mempunyai banyak pekerjaan dan karyawannya sedikit. Jadi bisa sering-sering. Kalau di sekolah ini, supervisi dari kepala sekolah biasanya saya ada pendelegasian Jadi supervisi layanan BK ada, hanya tekniknya apa Pak? Pendelegasian, jadi delegasi saya adalah Bu Lis selaku koordinator BK, bimbingan dan konseling. Nantinya bu Lis yang akan memberikan laporannya kepada saya untuk ditindak lanjuti. Jadi intinya supervisi layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan hanya caranya saya adalah adanya pendelegasian koordinator bimbingan dan konseling. Nanti Anda bisa mewawancari delegasinya 53

9 secara langsung bagaimana pelaksanaan supervisi dari saya selaku kepala sekolah. Kepala sekolah mengatakan bahwa supervisi layanan BK oleh kepala sekolah itu dilaksanakan, dan kepala sekolah melakukannya dengan pendelegasian ke coordinator BK? Iya, ada dan dilaksanakan supervisi tersebut dari kepala sekolah, Supervisi yang dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan Bagaimana pelaksanaan supervisi layanan BK oleh kepala sekolah? Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala sekolah. Dikumpulkan bersamaan dengan yang lainnya, jadi tidak hanya guru BK saja, namun ada yang dari humas, kesiswaan, kurikulum. Bagaimana pelaksanaan supervisi untuk layanan BK sendiri? Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga administratif. Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan hampir setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung. Kalau keseharian kepala sekolah secara tidak langsung sering ke ruang BK, 2 hari sekali. Kalau tidak pagi ya siang hari. Teknik supervisi? Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu senggang. Terkadang mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat konseling sempat melihat sebentar. Apa saja yang disupervisi oleh kepala sekolah? Tentang layanan BK terhadap anak-anak (siswa). Melalui supervisi, kepala sekolah juga memonitoring pergantian sistem di sekolah ini, dimana saat ini anakanak sekolah hanya sampai hari jumat, dan modelnya sekarang adalah memakai 54

10 SKS dan IP. Kepala sekolah menanyakan keadaan anak-anak saat ini, dan kami melaporkan hasil dari layanan BK yang sudah diberikan kepada siswa berkaitan dengan sistem yang baru. Manfaat supervisi? Iya, sangat terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami merasa ada yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan. Bagaimana dengan pendelegasian? Sebagai yang menjadi delegasi, saya sering mengadakan evaluasi secara intern antar guru BK. Di sini saya juga bisa menggantikan kepala sekolah untuk mensupervisi. Pertemuan ini di unit BK sendiri diadakan 1 kali dalam sebulan. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga Hari/tanggal : Senin/5 November 2012 Waktu : pukul Tempat ; Ruang Kepala Sekolah Pernahkan supervisi layanan BK dilakukan oleh kepala sekolah? Pernah Bagaimana pelaksanaannya? Pelaksanaan supervisi layanan BK, ya secara administrasi. Jadi supervisi yang dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan dan terakhir adalah laporan pelaksanaan layanan BK tersebut. Kapan supervisi layanan BK dilaksanakan? Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal. Secara rutin yaitu di awal tahun 55

11 dan awal semester. Selain itu juga secara incidental, ketika saat tertentu dibutuhkan supervisi, baik ada masalah maupun tidak ada masalah Bagaimana dengan tekniknya pak? Teknik yang digunakan ya secara langsung dan tidak langsung Adakah kerja sama dalam melaksanakan supervisi layanan BK oleh kepala sekolah? Kerja sama dengan DU/D atau perguruan tinggi, supervisi anak yang studi lanjut dan anak yang bekerja Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Salatiga Hari/tanggal : Rabu, 24 Oktober 2012 Waktu Tempat : Pukul WIB : Ruang Kepala Sekolah Di SMA Kristen 1 Salatiga ini, pernahkah Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap layanan bimbingan dan konseling? Di sekolah ini untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya. Supervisi untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan untuk semester dua dilakukan pada bulan September dan November. Supervisinya berupa pemantauan kepada semua guru di sekolah ini, hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas. Karena kepala sekolah itu selain melaksanakan tugas tambahan sebagai manajerial, kepala sekolah juga harus mengajar. Jadi, harus pandai-pandai membagi waktu, tapi karena supervisi ini terpogram jadi tetap dilaksanakan. Khusus untuk bimbingan konseling, saya kira teknik supervisinya tidak selalu masuk ke kelas tetapi langsung dengan diskusi kelompok. Di sekolah ini ada 3 guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus kepala sekolah selalu mengikuti perkembangannya. Bagaimana pendampingannya, penyelesaiannya, 56

12 pengentasannya, perkembangannya saya selalu mengikuti. Nanti bisa ditanyakan pada ketiga guru bimbingan konseling. Justru dengan bimbingan konsleing ini lebih intensif, ada konsultasi dan sebagainya Jadi, supervisi layanan bimbingan dan konseling di sekolah ini tidak fokus dengan teknik kunjungan kelas ya bu? Iya karena kalau masuk kelas itu yang terprogram untuk guru mata pelajaran dan itu untuk dokumentasi dan administrasi. Paling satu tahun hanya 1 dan 2 kali dilakukan supervisi. Ada tindak lanjut juga dari supervisi itu. Begitu intensifnya, apakah supervisi dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan? Iya, bahkan saya bersama-sama dengan guru bimbingan konseling ketika ada kasus-kasus berat saya selalu ikut menangani, bahkan kalau ada home visit saya secara langsung ikut mendampingi. Pendekatan supervisi apa yang ibu pakai dalam melaksanakan supervisi? Klinis? Perilaku? Oh ya,,banyak hal artinya pendekatan perilaku juga. Sebagai kepala sekolah itu kan bagaimanapun harus menjadi teladan kan? Itu kan pasti. Kemudian untuk supervisi klinis itu yang ke kelas, itu jelas bagaimana proses pembelajaran, kegiatan yang dilakukan oleh layanan bimbingan dan konseling. Kemudian yang paling intensif itu pendampingan. Jadi setiap guru bimbingan dan konseling itu kan identifikasi permasalahan yang dihadapi kan berbeda-beda, sehingga saya anjurkan guru bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim. Di sini setiap guru bimbingan dan konseling mengampu satu angkatan, jadi ada yang mengampu kelas X, XI dan XII. Tetapi untuk pengentasan kasus para guru pembimbing selalu mendiskusikannya secara internal. Kemudian untuk kasuskasus yang berat itu nanti dibawa ke konferensi kasus. Di mana dalam konferensi kasus tersebut saya pasti ikut sebagai kepala sekolah dan juga supervisor dan dengan begitu saya pun bisa memantau layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling serta semua pihak yang terlibat dalam layanan tersebut, seperti wali kelas, guru mata pelajaran. Bahkan kasus berat yang ditangani oleh layanan bimbingan dan konseling sebelum dialih tangankan, saya sebagai kepala sekolah harus mengetahui terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal 57

13 mungkin Baik, melalui supervisi apakah bisa diketahui tujuan dari layanan bimbingan dan konseling tercapai atau tidak? Bisa mengetahui, paling tidak melihat respon siswa terhadap layanan yang diberikan oleh unit bimbingan dan konseling. Para siswa artinya tertarik tidak, dengan adanya layanan bimbingan dan konseling para siswa termotivasi atau tidak. Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani siswa, itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di sekolah. Konselor harus kreatif, jemput bola dan melihat peta kerawanan Berarti tujuan tercapai atau tidak dilihat dari respon para siswa? Iya, kemudian saat supervisi itu saya bisa berdialog dengan para siswa kan? Setelah siswa mendapat layanan, saya bertanya mengenai bagaimana layanan tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa dapatkan dari layanan bimbingan dan konseling? Saya tanyakan hal-hal itu kepada siswa yang baru saja menerima layanan bimbingan dan konseling. Pernahkah bekerja sama dengan pihak lain dalam supervisi layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan kepala sekolah? Pernah, dengan pengawas sekolah. Pengawas SMA dari dinas, sebenarnya cukup intensif supervisi dari dinas. Manfaat supervisi layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan kepala sekolah? Saya sebagai kepala sekolah menjadi bisa memetakan apa permasalahan siswa kami dan kemudian kami bisa memberikan layanan bimbingan dan konseling di mana layanan tersebut merupakan layanan bimbingan dan konseling yang relevan dengan kebutuhan para siswa. Apabila tujuan layanan konseling tidak tercapai apa yang dilakukan Ibu sebagai supervisor? Ya harus ada evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada kesenjangan antara yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau ada masalah harus cari solusinya. Hambatan apa yang Ibu temui dalam melakukan supervisi bimbingan dan 58

14 konseling? Jelas ada, hambatannya ada dari sisi waktu. Saya harus pandai mengelola waktu ya, karena saya juga banyak mengajarnya. Terkadang kegiatan yang sudah diprogramkan tidak bisa dilaksanakan karena ada agenda khusus misalnya mendadak saya harus rapat. Namun, untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling saya melihat tidak harus di kelas, yang penting ada selalu pendampingan untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling menangani sebuah kasus. Jadi, hambatannya waktu? Iya.. Bagaimana jalan keluarnya? Jalan keluarnya untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling itu ya seperti tadi tidak harus di kelas, bahkan bisa di luar sekolah seperti supervisi untuk layanan pendukung kunjungan rumah, itu dilakukan di luar jam sekolah. Hambatan juga berasal dari orang tua ketika mensupervisi layanan bimbingan dan konseling yang harus ke rumah siswa. Tidak semua orang tua murid dapat menerima dengan baik layanan bimbingan dan konseling yang sampai datang ke rumah Adakah supervisi guru pembimbing secara pribadi? Iya, motivasi secara personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok. Mengenai kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk ketrampilan memang tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau sudah baik ya saya motivasi saja, namun bagi yang kurang pasti saya dampingi. Koordinator bimbingan dan konseling justru saya beri tanggung jawab, saya menyarankan ketika ada masalah dan itu bisa diselesaikan sendiri saya lepaskan. Namun, apabila ada permasalahan yang sulit dan belum bisa terselesaikan antar guru pembimbing barulah ke saya, untuk saya tangani permasalahn yang sedang dialami unit bimbingan dan konseling berkaitan dengan layanan yang diberikan. Apabila saya mengikuti suatu kasus dan belum ada perkembangan dan guru bimbingan dan konseling tidak lapor ya pasti akan saya tanyakan. Apa saja yang didokumentasikan dalam pelaksanaan supervisi layanan 59

15 bimbingan dan konseling? (menunjukkan dokumentasi supervisi berupa laporan supervisi kunjungan kelas, penilaian layanan bimbingan dan konseling) ini juga ada tindak lanjut, jadi setelah melakukan supervisi pasti ada tindak lanjut. Tindak lanjut tersebut juga dicatat dan dilaksanakan. Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru bimbingan dan konseling pasti ada diskusi, kemudian saya memberikan saran dan masukan yang saya berikan langsung kepada guru pembimbing mengenai layanan yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut menerima masukan dari saya selaku supervisor berarti harus ada tanda tangan. Tanda tangan ini sebagai persetujuan perbaikan, yang nantinya perbaikan tersebut akan terus dipantau. Pemantauan saya tidak harus hadir melakukan supervisi tetapi bisa meminta bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari siswa mengenai layanan yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian untuk tindak lanjut saya dan unit bimbingan dan konseling akan mendiskusikannya. Tindak lanjutnya bisa saja dengan memberi kesempatan guru pembimbing untuk ikut seminar dan workshop untuk menambah wawasan dan pengetahuan. 60

16 Lampiran III Pengkodean/coding J1 : Ada, pada prinsipnya ada. J2 : Prinsipnya supervisi dari kepala sekolah ada. J3 : Namun tidak secara khusus, supervisi dari kepala sekolah terhadap layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara kedinasan. J4 : Supervisi di sini sifatnya mengingatkan J5 : Kepala sekolah melihat tugas guru dan karyawan bagaimana, apabila ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang seharusnya barulah kepala sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan. J6 : Ya sama dengan yang lainnya, apabila ada yang menyimpang dari gurunya atau tugas guru dan layanannya barulah dilakukan supervisi. J7 : Selama ini belum ada yang menyimpang, jadi layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan sesuai J8 : Supervisi layanan bimbingan dan konselingpun terjadwal sama dengan supervisi guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai jadwal. J9 : Apabila ada yang tidak sesuai barulah supervisi dari kepala sekolah 61

17 bersifat fleksibel. J10 : Dan perlu diketahui bahwa yang disupervisi dilaksanakan karena melihat ada tidaknya kesesuaian job dan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah ini. S1 Supervisi ada. S2 Ya pelaksanaannya kalau saya, karena sibuk sekali. Saya tidak secara langsung melakukan supervisi ke bimbingan dan konseling. Kalau ada waktu ya saya supervisi. Supervisi dari kepala sekolah ke layanan bimbingan dan konseling itu bisa saja kalau kepala sekolahnya tidak mempunyai banyak pekerjaan dan karyawannya sedikit. Jadi bisa sering-sering. S3 Kalau di sekolah ini, supervisi dari kepala sekolah biasanya saya ada pendelegasian. S4 Pendelegasian, jadi delegasi saya adalah Bu Lis selaku koordinator BK, bimbingan dan konseling. Nantinya bu Lis yang akan memberikan laporannya kepada saya untuk ditindak lanjuti. S5 Jadi intinya supervisi layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan hanya caranya saya adalah adanya pendelegasian koordinator bimbingan dan konseling. 62

18 S6 Nanti Anda bisa mewawancari delegasinya secara langsung bagaimana pelaksanaan supervisi dari saya selaku kepala sekolah. L1 : Iya, ada dan dilaksanakan supervisi tersebut dari kepala sekolah L2 : Supervisi yang dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan L3 : Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala sekolah. L4 : Dikumpulkan bersamaan dengan yang lainnya, jadi tidak hanya guru BK saja, namun ada yang dari humas, kesiswaan, kurikulum. L5 : Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga administrative. L6 : Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan hampir setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung. L7 : Kalau keseharian kepala sekolah secara tidak langsung sering ke ruang BK, 2 hari sekali. Kalau tidak pagi ya siang hari. L8 : Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu senggang. L9 : Terkadang mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat konseling 63

19 sempat melihat sebentar. L10 : Tentang layanan BK terhadap anak-anak (siswa) L11 : Melalui supervisi, kepala sekolah juga memonitoring pergantian sistem di sekolah ini, dimana saat ini anak-anak sekolah hanya sampai hari jumat, dan modelnya sekarang adalah memakai SKS dan IP. Kepala sekolah menanyakan keadaan anak-anak saat ini, dan kami melaporkan hasil dari layanan BK yang sudah diberikan kepada siswa berkaitan dengan sistem yang baru. L12 : Iya, sangat terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami merasa ada yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan. L13 : Sebagai yang menjadi delegasi, saya sering mengadakan evaluasi secara intern antar guru BK. Di sini saya juga bisa menggantikan kepala sekolah untuk mensupervisi. Pertemuan ini di unit BK sendiri diadakan 1 kali dalam sebulan. B1 Pernah B2 Pelaksanaan supervisi layanan BK, ya secara administrasi. Jadi supervisi yang dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan dan terakhir adalah laporan pelaksanaan layanan BK tersebut. B3 Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal. B4 Secara rutin yaitu di awal tahun dan awal semester. Selain itu juga 64

20 secara incidental, ketika saat tertentu dibutuhkan supervisi, baik ada masalah maupun tidak ada masalah B5 Teknik yang digunakan ya secara langsung dan tidak langsung B6 Kerja sama dengan DU/D atau perguruan tinggi Supervisi anak yang studi lanjut dan anak yang bekerja K1 : Di sekolah ini untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya. Supervisi untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan untuk semester dua dilakukan pada bulan September dan November K2 : Supervisinya berupa pemantauan kepada semua guru di sekolah ini, hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas. K3 : Karena kepala sekolah itu selain melaksanakan tugas tambahan sebagai manajerial, kepala sekolah juga harus mengajar. Jadi, harus pandaipandai membagi waktu K4 K5 : Tapi karena supervisi ini terpogram jadi tetap dilaksanakan. Khusus untuk bimbingan konseling, saya kira teknik supervisinya tidak selalu masuk ke kelas tetapi langsung dengan diskusi kelompok K6 : Di sekolah ini ada 3 guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus kepala sekolah selalu mengikuti perkembangannya. Bagaimana pendampingannya, penyelesaiannya, pengentasannya, perkembangannya saya selalu mengikuti. Nanti bisa ditanyakan pada ketiga guru bimbingan konseling. 65

21 K7 : Justru dengan bimbingan konsleing ini lebih intensif, ada konsultasi dan sebagainya K8 : Iya karena kalau masuk kelas itu yang terprogram untuk guru mata pelajaran dan itu untuk dokumentasi dan administrasi. K9 : Paling satu tahun hanya 1 dan 2 kali dilakukan supervisi. Ada tindak lanjut juga dari supervisi itu. K10 : Iya, bahkan saya bersama-sama dengan guru bimbingan konseling ketika ada kasus-kasus berat saya selalu ikut menangani, bahkan kalau ada home visit saya secara langsung ikut mendampingi. K11 K12 : Oh ya,,banyak hal artinya pendekatan perilaku juga. Sebagai kepala sekolah itu kan bagaimanapun harus menjadi teladan kan? Itu kan pasti.. K13 : Kemudian untuk supervisi klinis itu yang ke kelas, itu jelas bagaimana proses pembelajaran, kegiatan yang dilakukan oleh layanan bimbingan dan konseling. Kemudian yang paling intensif itu pendampingan. Jadi setiap guru bimbingan dan konseling itu kan identifikasi permasalahan yang dihadapi kan berbeda-beda, sehingga saya anjurkan guru bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim. K14 : Di sini setiap guru bimbingan dan konseling mengampu satu angkatan, jadi ada yang mengampu kelas X, XI dan XII. K15 : Tetapi untuk pengentasan kasus para guru pembimbing selalu mendiskusikannya secara internal. K16 : Kemudian untuk kasus-kasus yang berat itu nanti dibawa ke konferensi 66

22 kasus. K17 : Di mana dalam konferensi kasus tersebut saya pasti ikut sebagai kepala sekolah dan juga supervisor dan dengan begitu saya pun bisa memantau layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling serta semua pihak yang terlibat dalam layanan tersebut, seperti wali kelas, guru mata pelajaran. K18 : Bahkan kasus berat yang ditangani oleh layanan bimbingan dan konseling sebelum dialih tangankan, saya sebagai kepala sekolah harus mengetahui terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal mungkin K19 : Bisa mengetahui, paling tidak melihat respon siswa terhadap layanan yang diberikan oleh unit bimbingan dan konseling. Para siswa artinya tertarik tidak, dengan adanya layanan bimbingan dan konseling para siswa termotivasi atau tidak.. K20 : Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani siswa, itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di sekolah. Konselor harus kreatif, jemput bola dan melihat peta kerawanan K21 : Iya, kemudian saat supervisi itu saya bisa berdialog dengan para siswa kan? Setelah siswa mendapat layanan, saya bertanya mengenai bagaimana layanan tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa dapatkan dari layanan bimbingan dan konseling? Saya tanyakan hal-hal itu kepada siswa yang baru saja menerima layanan bimbingan dan 67

23 konseling. K22 : Pernah, dengan pengawas sekolah. Pengawas SMA dari dinas, sebenarnya cukup intensif supervisi dari dinas. K23 : Saya sebagai kepala sekolah menjadi bisa memetakan apa permasalahan siswa kami dan kemudian kami bisa memberikan layanan bimbingan dan konseling di mana layanan tersebut merupakan layanan bimbingan dan konseling yang relevan dengan kebutuhan para siswa. K24 : Ya harus ada evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada kesenjangan antara yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau ada masalah harus cari solusinya. K25 : Jelas ada, hambatannya ada dari sisi waktu. Saya harus pandai mengelola waktu ya, karena saya juga banyak mengajarnya. Terkadang kegiatan yang sudah diprogramkan tidak bisa dilaksanakan karena ada agenda khusus misalnya mendadak saya harus rapat. K26 : Namun, untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling saya melihat tidak harus di kelas, yang penting ada selalu pendampingan untuk mengetahui sejauh mana layanan bimbingan dan konseling menangani sebuah kasus. K27 K28 : Iya.. : Jalan keluarnya untuk supervisi layanan bimbingan dan konseling itu ya seperti tadi tidak harus di kelas, bahkan bisa di luar sekolah seperti supervisi untuk layanan pendukung kunjungan rumah, itu dilakukan di luar jam sekolah. 68

24 K29 : Hambatan juga berasal dari orang tua ketika mensupervisi layanan bimbingan dan konseling yang harus ke rumah siswa. Tidak semua orang tua murid dapat menerima dengan baik layanan bimbingan dan konseling yang sampai datang ke rumah K30 K31 : Iya, motivasi secara personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok. : Mengenai kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk ketrampilan memang tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau sudah baik ya saya motivasi saja, namun bagi yang kurang pasti saya dampingi. K32 : Koordinator bimbingan dan konseling justru saya beri tanggung jawab, saya menyarankan ketika ada masalah dan itu bisa diselesaikan sendiri saya lepaskan. Namun, apabila ada permasalahan yang sulit dan belum bisa terselesaikan antar guru pembimbing barulah ke saya, untuk saya tangani permasalahn yang sedang dialami unit bimbingan dan konseling berkaitan dengan layanan yang diberikan. K33 : Apabila saya mengikuti suatu kasus dan belum ada perkembangan dan guru bimbingan dan konseling tidak lapor ya pasti akan saya tanyakan. K34 : (menunjukkan dokumentasi supervisi berupa laporan supervisi kunjungan kelas, penilaian layanan bimbingan dan konseling) ini juga ada tindak lanjut, jadi setelah melakukan supervisi pasti ada tindak lanjut. Tindak lanjut tersebut juga dicatat dan dilaksanakan. K35 : Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru bimbingan dan konseling pasti ada diskusi, kemudian saya memberikan saran dan 69

25 masukan yang saya berikan langsung kepada guru pembimbing mengenai layanan yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut menerima masukan dari saya selaku supervisor berarti harus ada tanda tangan. K36 : Tanda tangan ini sebagai persetujuan perbaikan, yang nantinya perbaikan tersebut akan terus dipantau. K37 : Pemantauan saya tidak harus hadir melakukan supervisi tetapi bisa meminta bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari siswa mengenai layanan yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian untuk tindak lanjut saya dan unit bimbingan dan konseling akan mendiskusikannya. K38 : Tindak lanjutnya bisa saja dengan memberi kesempatan guru pembimbing untuk ikut seminar dan workshop untuk menambah wawasan dan pengetahuan. 70

26 Lampiran IV Reduksi Data J4 : Supervisi Layanan Bimbingan dan Konseling sifatnya mengingatkan J5 : Kepala sekolah melihat tugas guru dan karyawan bagaimana, apabila ada guru yang tidak sesuai dengan tugas yang seharusnya barulah kepala sekolah melakukan supervisi dengan mengingatkan. J6 : Sama dengan supervisi pada umumnya apabila ada yang menyimpang dari gurunya atau tugas guru dan layanannya barulah dilakukan supervisi. J8 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling terjadwal sama dengan supervisi guru dan karyawan lainnya, jadi supervisi dilakukan sesuai jadwal. J9 : Apabila ada yang tidak sesuai pada saat tertentu barulah supervisi dari kepala sekolah bersifat fleksibel. J10 : Dan perlu diketahui bahwa supervisi dilaksanakan karena melihat ada tidaknya kesesuaian job dan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah ini. S3 : Supervisi dari kepala sekolah biasanya dengan cara pendelegasian S5 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling itu dilaksanakan dengan 71

27 cara diadakannya pendelegasian kepada koordinator bimbingan dan konseling. L2 : Supervisi yang dilakukan kepala sekolah biasanya berupa laporan administrasi layanan bimbingan dan konseling. L3 : Supervisi administrasi, laporan adsministrasi yang harus dikumpulkan kelengkapannya dan nantinya akan dilihat dan dikoreksi oleh kepala sekolah. L5 : Untuk supervisi layanan BK oleh kepala sekolah, fleksibel juga administratif L6 : Supervisi dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan dilakukan hampir setiap hari saat layanan BK sedang berlangsung L8 : Supervisinya tidak mendampingi, namun lebih pada kepala sekolah menyempatkan diri untuk datang melakukan supervisi di waktu senggang L9 : Supervisi layananan bimbingan dan konseling terkadang dengan teknik mengunjungi kelas, atau seperti kemarin saat ada layanan konseling, kepala sekolah sempat melihat dan mengamati prosesnya sebentar. L11 : Melalui supervisi, kepala sekolah juga memonitoring pergantian sistem di sekolah ini. 72

28 L12 : Supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah sangat terasa manfaatnya. Kalau di supervisi kepala sekolah, kami merasa ada yang harus kami laporkan dan kami pertanggungjawabkan B2 : Pelaksanaan supervisi layanan BK secara administrasi. Jadi supervisi yang dilakukan adalah supervisi administrasi, supervisi pelaksanaan dan terakhir adalah laporan pelaksanaan layanan BK tersebut. B3 : Dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal. B4 : Secara rutin yaitu di awal tahun dan awal semester. Selain itu juga secara incidental, ketika saat tertentu dibutuhkan supervisi, baik ada masalah maupun tidak ada masalah B5 : Teknik yang digunakan secara langsung dan tidak langsung K1 : Di sekolah untuk supervisi itu selalu terprogram dan ada jadwalnya. Supervisi untuk semester pertama dilakukan pada bulan februari dan untuk semester dua dilakukan pada bulan September dan November K2 : Supervisinya berupa pemantauan kepada semua guru di sekolah ini, hanya saja untuk targetnya perlu skala prioritas. K5 : Khusus untuk bimbingan konseling, kepala sekolah menggunakan teknik supervisinya tidak selalu masuk ke kelas tetapi langsung dengan diskusi kelompok K6 : Di sekolah ini ada 3 guru pembimbingnya, jadi untuk setiap kasus 73

29 kepala sekolah selalu mengikuti perkembangannya. Bagaimana pendampingannya, penyelesaiannya, pengentasannya, perkembangannya kepala sekolah sebagai supervisor selalu mengikuti. K7 : Layanan bimbingan dan konseling lebih intensif mendapatkan supervisi dari kepala sekolah. Dalam supervisi terdapat kegiatan seperti konsultasi permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. K10 : Kepala sekolah bersama-sama dengan guru bimbingan konseling selalu ikut menangani ketika ada kasus-kasus berat, bahkan kalau ada home visit kepala sekolah secara langsung ikut mendampingi kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ini. K11 : Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah adalah pendekatan perilaku. K13 : Kemudian untuk supervisi klinis prosesnya sama seperti kunjungan kelas, itu jelas bagaimana proses layanan yang diberikan, kegiatan yang dilakukan oleh layanan bimbingan dan konseling. Kemudian yang paling intensif itu pendampingan. Jadi setiap guru bimbingan dan konseling itu mengadakan identifikasi permasalahan yang dihadapi yang hasilnya berbeda-beda, sehingga kepala sekolah menganjurkan guru bimbingan dan konseling untuk bekerja dalam tim. 74

30 K17 : Dalam konferensi kasus tersebut kepala sekolah pasti ikut sebagai supervisor dan dengan begitu kepala sekolah bisa memantau layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling serta semua pihak yang terlibat dalam layanan tersebut, seperti wali kelas, guru mata pelajaran dan pihak lainnya. K18 : Bahkan kasus berat yang ditangani oleh layanan bimbingan dan konseling sebelum dialih tangankan, kepala sekolah harus mengetahui terlebih dahulu dan berupaya membantu semaksimal mungkin K19 : Bisa mengetahui tujuan supervisi tercapai atau tidak dengan cara melihat respon siswa terhadap layanan yang diberikan oleh unit bimbingan dan konseling. Para siswa artinya tertarik tidak, dengan adanya layanan bimbingan dan konseling para siswa termotivasi atau tidak. K20 : Bisa dilihat pula dari bagaimana kesediaan konselor untuk melayani siswa, itu terlihat bagaimana komitmen dalam melayani siswa di sekolah. Konselor harus kreatif, jemput bola dan melihat peta kerawanan K21 : Saat supervisi layanan bimbingan dan konseling itu kepala sekolah bisa berdialog dengan para siswa. Setelah siswa mendapat layanan bimbingan dan konseling, kepala sekolah bertanya mengenai bagaimana layanan tersebut dilaksanakan? Apa manfaat yang siswa dapatkan dari layanan bimbingan dan konseling? Kepala sekolah menanyakan hal-hal itu kepada siswa yang baru saja menerima layanan 75

31 bimbingan dan konseling. K22 : Ada kerja sama dengan pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling. Pengawas SMA dari dinas, sebenarnya cukup intensif dalam melakukan supervisi. K23 : Pelaksanaan supervisi layanan bimbingan dan konseling oleh kepala sekolah membuat kepala sekolah bisa memetakan apa permasalahan siswa dan kemudian mendorong konselor sekolah supaya bisa memberikan layanan bimbingan dan konseling di mana layanan tersebut merupakan layanan bimbingan dan konseling yang relevan dengan kebutuhan para siswa. K24 : Tindak lanjut dalam supervisi layanan bimbingan dan konseling yaitu adanya evaluasi, karena ada permasalahan itu karena ada kesenjangan antara yang seharusnya dan realitas yang dihadapi. Kalau ada masalah harus cari solusinya. K30 : Melalui supervisi dari kepala sekolah terdapat motivasi secara personel, sendiri-sendiri tidak secara kelompok. K31 : Mengenai kinerja dan komitmen memang sudah baik. Namun, untuk ketrampilan memang tiap guru pembimbing berbeda-beda. Kalau sudah baik kepala sekolah hanya motivasi saja, namun bagi yang kurang pasti ada pendampingan dari kepala sekolah selaku supervisor. K33 : Apabila kepala sekolah mengikuti suatu kasus dan belum ada perkembangan dan guru bimbingan dan konseling tidak lapor, sebagai kepala sekolah yang menjadi supervisor pasti akan menanyakan 76

32 mengenai hambatan penanganan kasus tersebut melalui layanan bimbingan dan konseling sehingga belum ada perkembangan. K34 : (menunjukkan dokumentasi supervisi administrasi dan dokumentasi berupa laporan supervisi dengan teknik kunjungan kelas, penilaian layanan bimbingan dan konseling) ini juga ada tindak lanjut, jadi setelah melakukan supervisi pasti ada tindak lanjut. Tindak lanjut tersebut juga dicatat dan dilaksanakan K35 : Jadi dalam supervisi pasti ada temuan dan guru bimbingan dan konseling pasti ada diskusi, kemudian kepala sekolah memberikan saran dan masukan yang diberikan langsung kepada guru pembimbing mengenai layanan yang diberikan, apabila guru pembimbing tersebut menerima masukan dari kepala sekolah selaku supervisor berarti guru bimbingan dan konseling harus tanda tangan Pemantauan kepala sekolah tidak harus hadir melakukan supervisi tetapi bisa meminta bantuan pihak lain seperti meminta masukan dari siswa mengenai layanan yang diberikan oleh guru pembimbing, kemudian untuk tindak lanjut kepala sekolah dan unit bimbingan dan konseling akan mendiskusikannya. K38 : Tindak lanjutnya bisa saja dengan memberi kesempatan guru pembimbing untuk ikut seminar dan workshop untuk menambah wawasan dan pengetahuan. 77

33 78

34 79

35 80

36 81

37 82

38 83

39 84

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Pelaksanaan penelitian Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan di lapangan, mulai bulan Oktober hingga November. Total proses penelitian dari pembuatan proposal hingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diananisis yang telah dilakukan mengenai Pelaksanaan Supervisi Layanan Bimbingan dan Konseling oleh Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Sebelum melakukan mengajar (PPL) praktikan terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Hal ini dimaksudkan agar praktikan bisa beradaptasi

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara L A M P I R A N Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang audit kinerja guru bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah mendapatkan

Lebih terperinci

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING TUGAS PERKEMBANGAN SISWA 1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat 3. Mencapai kematangan dalam hubungan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai pelaksanaan layanan bimbingan karir kelas XII di SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2014/2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA C. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada waktu penelitian yang dirasakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal Observasi proses pemberian layanan bimbingan klasikal bertujuan untuk mengamati secara nyata kegiatan bimbingan klasikal yang

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Beberapa usulan program yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sanglah diantaranya adalah sebagai berikut. 3.1

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan beberapa masalah diatas, mahasiswa mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa melakukan observasi yang terlaksana pada tanggal 4 dan 21 Februari 2015. Dari

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Kegiatan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasippl yaitu SMK Muhamadiyah 3 Klaten

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL Kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Salam dilaksanakan terhitung dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 10 September 2015. Rumusan program PPL yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan Program PPL Sebelum melaksanakan PPL praktikan wajib mengikuti persiapan dan pembekalan dikampus. Selain itu praktikan yang diperkenankan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2016

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2016 TAHUN NAMA SEKOLAH : SMA N 1 Banguntapan NAMA MAHASISWA : Yuni Dwi Astuti ALAMAT SEKOLAH : Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul NIM : 13209244002 GURU PEMBIMBING : Haryanti, S.Pd FAK/PRODI : FBS/Pend

Lebih terperinci

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata

Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Lampiran 1 Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata No Tujuan A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk B. membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kemajuan dan perkembangan masyarakat. Tujuan dari pendidikan adalah untuk mengembangkan seluruh potensi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan mengajar merupakan inti dari seluruh pengalaman belajar yang telah diperoleh pada saat perkuliahan dan pengajaran mikro. Praktik

Lebih terperinci

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN STATUS SEKOLAH POTENSIAL MENJADI SEKOLAH STANDAR NASIONAL PADA SMP

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh 1* Maisyarah S, 2 Nasir Usman, 1 Niswanto 1 Prodi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik

BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB 1 P E N D A H U L U A N BAB 1 P E N D A H U L U A N Program Bimbingan Konseling merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan satuan layanan bimbingan konseling. Perencanaan ini dibuat bersama oleh personil sekolah yang terkait

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. analisis dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif dilakukan

BAB V PEMBAHASAN. analisis dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif dilakukan BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas dan dianalisa semua hasil temuan yang disajikan pada bab sebelumnya. Dalam menganalisis hasil temuan penulis menggunakan analisis dikemukakan oleh Miles dan Huberman.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari

BAB II LANDASAN TEORI. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peran Guru Bimbingan dan Konseling Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain guru Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan mulai dari tanggal 10 Mei sampai tanggal 5 Juni 2012 yang bertempatkan di sekolah tepatnya

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 4 WATES NAMA MAHASISWA : Nurul Khaerotun N. ALAMAT SEKOLAH : Jalan Terbahsari Nomor 3 Wates Kulon Progo NOMOR MAHASISWA : 13416241001 GURU PEMBIMBING : Harni Widiastuti S.Pd.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satubulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah) DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah) EDUKATOR : 1. Apa yang telah dilakukan kepala sekolah agar fokus

Lebih terperinci

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA

PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA PERTEMUAN WALI KELAS DENGAN ORANG TUA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGERTIAN Pertemuan

Lebih terperinci

BAB III. Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran. di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan

BAB III. Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran. di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan BAB III Paguyuban Orang Tua dalam Mendukung Kualitas Proses Pembelajaran di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan Dalam bab tiga akan membahas tentang hasil penelitian dari data yang diperoleh.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Sebelum mahasiswa melakukan PPL di sekolah secara langsung, terlebih dahulu melakukan persiapan, yang meliputi observasi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas.

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas. ANALISIS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS PADA SMA NEGERI 1 WATAMPONE Muhammad Subaer SMA Negeri 1 Watampone Kabupaten Bone subaermuhammad@yahoo.com Abstrak MUHAMMAD SUBAER. 2015. Analisis Pelaksanaan

Lebih terperinci

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil suatu kesimpulan berikut : manajemen pembinaan peserta didik di SDIT

Lebih terperinci

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Layanan Bimbingan dan Konseling BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Layanan Bimbingan dan Konseling Nursalim (2002) mengungkapkan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran koopertif tipe make a match (mencari pasangan) untuk

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi Secara umum situasi di SMK N 3 Wonosari dapat dideskripsikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi serta kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-11 : STANDAR KOMUNIKASI K3 DI TEMPAT KERJA Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan data data hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh penulis mengenai pengendalian intern terhadap pelaksanaan pemberian kredit usaha kecil

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi; melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya masalah tersebut ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG. Disusun oleh: : Wahyu Nur Utami NIM :

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG. Disusun oleh: : Wahyu Nur Utami NIM : LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 13 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Wahyu Nur Utami NIM : 4101409099 Program Studi : Pendidikan Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Persiapan dalam rangka pelaksanakan program PPL adalah salah satu aspek yang penting karena untuk memperoleh hasil yang baik maka perlu

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diawali dengan diadakan pembekakalan dari pihak LPPMP UNY. Pembekalan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

STS ( sangat tidak sesuai ) berarti anda sangat tidak sesuai. TS ( tidak sesuai ) berarti anda tidak sesuai

STS ( sangat tidak sesuai ) berarti anda sangat tidak sesuai. TS ( tidak sesuai ) berarti anda tidak sesuai L A M P I R A N SKALA SIKAP KINERJA GURU BK A. Petunjuk cara mengerjakan Dibawah ini terdapat 42 pernyataan yang berkaitan dengan kinerja anda disekolah. Semua pernyataan tersebut masing masing memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA. cenderung pasif dalam menjalankan tugas dan fungsi.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA. cenderung pasif dalam menjalankan tugas dan fungsi. BAB IV ANALISA DATA A. Analisis Peran Komite Sekolah dalam Partisipasi Standar Pengelolaan SMA Islam Kartika Surabaya Temuan peneliti dilapangan disinyalir peran komite sekolah tidak begitu mengambil peran

Lebih terperinci

CATATAN HARIAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA N 1 MERTOYUDAN

CATATAN HARIAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA N 1 MERTOYUDAN No. Hari/Tanggal Waktu Kegiatan 1. Senin/4 Agustus 2014 07.00 Tiba di sekolah 07.30 10.00 Apel pagi di lapangan sekolah dilanjutkan salam-salaman dalam rangka halal bihalal 10.30 13.00 Pelaksanaan halal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

Lebih terperinci

Drs. BUNYAMIN, M.Pd. KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

Drs. BUNYAMIN, M.Pd. KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG LAYANAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Drs. BUNYAMIN, M.Pd. KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG STUDI KASUS PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 7 SEMARANG Pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 4.1 Program Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

Lampiran 1 KEGIATAN RAPAT BERSAMA WALI MURID. Lampiran 2 KEGIATAN BANTUAN SISWA MISKIN

Lampiran 1 KEGIATAN RAPAT BERSAMA WALI MURID. Lampiran 2 KEGIATAN BANTUAN SISWA MISKIN Lampiran 1 KEGIATAN RAPAT BERSAMA WALI MURID Lampiran 2 KEGIATAN BANTUAN SISWA MISKIN 90 Lampiran 3 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN POLSEK NGALIYAN Lampiran 4 PAPAN INFORMASI 91 Lampiran 5 SURAT MOHON IZIN RISET

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 4.1 Persiapan Persiapan merupakan hal penting yang harus dilaksanakan untuk mendukung proses penelitian yang lancar sesuai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Aprilia Setianingrum NIM : 4101409073 Program studi : Pendidikan Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pendidikan adalah proses melatih daya-daya jiwa seperti pikiran, ingatan, perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun sebagai warisan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang diselenggarakan Perguruan Tinggi khusus untuk jurusan kependidikan dengan tujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA MENGATASI KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA

BAB IV UPAYA MENGATASI KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA BAB IV UPAYA MENGATASI KECEMASAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA A. Upaya Lembaga Mengatasi Kecemasan Mahasiswa Dalam Menghadapi Dunia Kerja Mahasiswa semester akhir merupakan calon lulusan sarjana

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun

BAB VI PENUTUP. pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan cukup baik meskipun BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di SMPN 1 Sumberrejo sudah berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful K

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful K KONSEP DASAR MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING By: Asroful K memimpin melaksanakan mengurus mengemudikan menyelenggarakan MANAGE mengatur mengemudikan mengelola mengarahkan menangani mengendalikan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka perlu dilakukan berbagai persiapan baik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. Persiapan Kegiatan PPL dilaksanakan di sekolah kurang lebih selama dua setengah bulan, mulai tanggal 1 Juli s.d 17 September dimana mahasiswa PPL harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu (Nurihsan, 2005). Pendidikan yang bermutu menurut penulis adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA SERING TIDAK MASUK SEKOLAH KELAS X SMK NU LASEM REMBANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh NUR HANDAYANI NIM. 200831045 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: Nama : Sri Lestari NIM : Prodi : Bimbingan dan Konseling

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: Nama : Sri Lestari NIM : Prodi : Bimbingan dan Konseling LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Sri Lestari NIM : 1301409063 Prodi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

SOAL UKPS (UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH)

SOAL UKPS (UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH) SOAL UKPS (UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH) 1. Tujuan pembuatan laporan supervisi manajerial adalah: a. Sebagai bahan refleksi pengawas dalam pembuatan laporan ke dinas b. Memberikan gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL 9 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)/ Magang III adalah suatu kegiatan kurikuler, yang meliputi praktik mengajar dengan bimbingan serta tugas-tugas lain

Lebih terperinci

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU IPS DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU IPS DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU IPS DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA SKRIPSI Disusun Dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Lebih terperinci

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penulis selaku mahasiswa pendamping mencoba mencari memberikan solusi atau jalan keluar dari masalah-masalah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 711 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Oleh Lili Ng Chui Mi 1 Abstrak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK IBU KARTINI SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK IBU KARTINI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK IBU KARTINI SEMARANG Disusun oleh: Nama : Tegar Julia Manunggaling Kistora NIM : 5401409107 Program studi : Tata Boga FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Untuk kelancaran pelaksanaan program yang telah direncanakan, sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa diwajibkan mengikuti persiapan,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan

Lebih terperinci