student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DISKRIPSI DATA Data penelitian ini adalah data kelas teacher center learning (TCL) dan kelas student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pada masing-masing kelas, pada mata pelajaran dasar disain. 1. Proses penelitian Penelitian kuasi eksperimen ini dilaksanakan pada materi dasar disain 1 dan kopetensi dasar ruang lingkup disain. Penelitian kuasi eksperimen ini dilakukan dengan dua metode pembelajaran untuk dua sampel berbeda yaitu kelas TCL dan Kleas SCL. a. Perencanaan (1) pembelajaran dibuat oleh peneliti dengan disetujui oleh guru mata pelajaran. (2) Pembuatan rancangan pelaksaan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajara TCL dan SCL (3) Pembuatan media pembelajaran berupa powe point. (4) Pembuatan perangkat penilaian untuk tes kognitif, afektif dan psikomotor. (5) Pelaksaan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran dan rpp yang telah ditentukan dan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. 95

2 b. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan TCL Pelaksanaan pembelajaran teacher center learning (TCL) sebagai berikut: 1. Pendahuluan a. Penjelasan relevansi isi pembelajaran b. Penyampaian tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti a. Tahap 1: penyajian data dan identifikasi konsep 1) Guru menyajikan contoh yang sudah diberi label Guru menyampaikan materi ruang lingkup disain seperti pengertian disain, pengertian disain secara umum, disain secara khusus, pengertian disain setruktur dan pengertian disain hiasan. Contoh- contoh yang diberikan disertai keterangan agar mudah dipahami. 2) Siswa membandingkan ciri-ciri dalam contoh positif dan negatif. Siswa dapat bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Contoh-contoh yang diberikan mewakili disain secara umum, disain secara khusus, disain struktur dan disain hiasan. Siswa harus memahami materi agar dapat membandingkan setiap bagian materi. 2. Pertemuan kedua Contoh gambar disain. 1) Disain secara umum 96

3 2) Disain secara khusus 3) Disain struktur 4) Disain hiasan 3) Siswa membuat dan mengetes hipotesis Siswa membuat pemahaman sesuai materi ruang lingkup disain dan contoh yang disampikan guru. 97

4 4) Siswa membuat definisi tentang konsep atas dasar ciri-ciri utama. Siswa membuat definisi tentang materi ruang lingkup disain yang dipelajarinya. Siswa membuat pemahaman dan catatan materi ruang lingkup disain. 3. Tahap 2 : mengetes pencapian konsep a. Siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak diberi label dengan menyatakan ya atau bukan. siswa ditahap ini diberi latihan berupa mengidentifikasi gambar. Siswa menyebutkan disain setruktur dan disian hiasan yang diterapkan pada gambar. Guru memberikan gambar disain dan siswa mengidentifikasi gambar. 1. Disain struktur yang diterapkan pada gambar seperti garis, arah, bentuk dan warna. 2. Disain hiasan yang diterapkan pada gambar seperti teknik hias, warna hiasan dan bahan untuk menghias. b. Guru menegaskan hipotesis, nama, konsep dan menyatakan kembali definisi konsep sesuai dengan ciri. Guru memberikan penilaian dengan membenarkan atau tidak hasil identifikasi yang dilakukan siswa. 98

5 4. Tahap 3: menganalisis strategi berfikir. a. Siswa mengungkap pemikirannya Guru melihat sejauh mana siswa memahami materi dengan memberikan pertanyaan. Mencari gambar-gambar disain dan kemudian dianalisis. b. Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri konsep Siswa mengerjakan tugas secara mandiri. Hasil kerja siswa dikumpulkan. c. Siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis Guru dan siswa menyimpulkan hasil kerja. Guru memberi penilaian hasil kerja siswa. d. Guru memberikan soal tes kognitif dan psikomotor b. Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan SCL Pelaksanaan penelitian yang pertama pada kelas student center learning (SCL). Pelaksanaan penelitian yang menerapkan student center learning (SCL) ada beberapa tahap yaitu: Pelaksanaan pembelajaran dasar disain yang menerapkan SCL menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Pelaksanaan pembelajaran PBM. 1. Tugas-tugas perencanaan a) Penetapan tujuan tujuan pembelajaran dasar disain ini adalah keterampilan menyelidiki, memahami pengertian disain, dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. 99

6 b) Merancang situasi masalah Guru memilih masalah yang akan diselidiki yaitu masalah siluet busana, pengertian siluet busana, macam-macam siluet dan contoh siluet. c) Organisasi sumberdaya dan rencanaan logistik siswa bekerja dengan beragam informasi dan sumber yang tersedia disekolah seperti buku diperpustakaan, komputer dan jaringan internet serta diskusi dengan teman dalam kelompok. 2. Tugas interaktif a. Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah. Siswa membaca materi ruang lingkup disain dan mengamati contoh berupa gambar pada buku, demostrasi atau hal-hal lain yang membatu siswa memahami materi. b. Tahap 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar siswa mengidentifikasi dan mengorganisasi tugas belajar yang untuk memcahkan masalah. Guru membantu siswa dengan memberi kesempatan mencari buku dan sumber informasi untuk memecahkan masalah. Guru mendorong pertukaran ide gagasan secara bebas, dan penerimaan sepenuhnya gagasan-gagasan itu. c. Tahap 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok Guru memberi masalah untuk dipecahkan oleh siswa. Masalah pada penelitian ini adalah pengertian siluet 100

7 busana, macam-macam siluet busana dan contohnya. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa, kemudian siswa memecahkan masalah bersama kelompoknya. 3. Pertemuan kedua d. Tahap 4:mengembangkan dan menyajikan hasil karya Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, kelompok lain dapat memberikan pertanyaan, sanggahan ataupun tambahan. Hasil kerja siswa dibuat laporan. e. Tahap 5:Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dan membuat laporan. Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerjanya. 4. Lingkungan belajar dan tugas- tugas manajemen Salah satu masalah yang cukup rumit bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran yang menggunakan model pengajaran berdasarkan masalah yaitu menangani siswa baik individu maupun kelompok yang dapat menyelesaikan tugas lebih awal maupun yang terlambat dan siswa yang kurang aktif 5. Asesmen dan evaluasi Penilaian pekerjaan yang dihasilkan siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka. Penilaian dan evaluasi pada masalah siluet dilakukan secara langsung. 101

8 6) Siswa mengerjakan soal kognitif dan psikomotor B. Hasil penelitian Penelitian dilaksanakan sesuai rancangan pelaksanaan penelitian. Berdasarkan pelaksanaan penelitian diperoleh data penelitian berupa data observasi kelas dan hasil belajar siswa pada materi dasar disain menggunakan pendekatan pembelajaran TCL dan SCL. 1. Analisis hasil penelitian Untuk melihat hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran teacher center learning dan student center learning perlu dilakukan pengolahan dan analisis terhadap skor hasil belajar siswa. Hasil penelitian pendekatan teacher center learning ( TCL) setelah dilakukan pembelajaran dan penilian adalah sebagai berikut: a. Data yang menerapkan pendekatan TCL Data hasil tes siswa yang menerapkan teacher center learning (TCL) adalah sebagai berikut: Tabel 20. Distribusi fekuensi yang menerapkan TCL Nilai Frekuensi Frekunsi Frekuensi relatif (%) siswa observasi komulatif % % % % % Jumlah % Berdasarkan tabel di atas distribusi hasil belajar yang menerapkan TCL dapat dilihat bahwa nilai paling banyak pada 102

9 rentang yaitu 69% (25 siswa). Rentang nilai sebanyak 7 siswa atau 19%, rentang nilai sebanyak 4 siswa atau 11%. Nilai- nilai siswa yang menerapkan TCL di atas selanjutnya dihitung untuk mencari nilai rata-rata, median, modus, nilai maksimal dan nilai minimal. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 21. Statistik nilai yang menrapkan TCL Kelas mean median modus min Max TCL Hasil perhitungan di atas diperoleh nilai tertinggi 87, nilai terendah 62, rata-rata(mean) 73, nilai tengah(median) 73 dan nilai yang sering muncul (modus) 72 Nilai-nilai yang menerapkan TCL selanjutnya dikategorikan, nilai 75 atau lebih dinyatakan tuntas, nilai kurang dari 75 dinyatakan tidak tuntas. Hasil olah tersebut dibuat dalam diagram ketuntasan sebagai berikut: 67% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% tuntas 33% tidak tuntas Gambar 25. Diagram nilai yang menerpakan TCL 103

10 Berdasarkan diagram di atas, sebanyak 33 % atau 12 siswa dinyatakan tuntas berdasarkan nilai yang diperoleh yaitu lebih atau sama dengan 75. Siswa yang tidak tuntas atau nilainya belum mencapai 75, sebanyak 67% atau 24 siswa. b. Data nilai yang menerapkan pendekatan SCL Hasil belajar siswa yang menerapkan SCL setelah dilakukan pembelajaran dan tes dapat dilihat pada uraian tabel 21. Tabel 22. Nilai siswa yang menrapkan TCL Nilai siswa Frekunsi observali Frekunsi komlatif % % % % % Jumlah % Frekunsi relatif Berdasarkan tabel di atas distribusi rentan nilai sebanyak 36%, rentang nilai sebanyak 53% dan distribusi terbanyak, rentang nilai sebanyak 11%. Nilai- nilai tersebut selanjutnya dihitung untuk mengetahui nilai rata-rata, modus, median, nilai tertinggi dan nilai terendah. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tebel 23. Statistik nilai yang menerapkan SCL Kelas mean modus median min max SCL

11 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata (mean) 82, nilai yang sering muncul (modus) 81, nilai tengah( median) 81, nilai tertinggi (max) 95, dan nilai terendah (min) 74. Nilai-nilai yang menerapkan SCL selanjutnya dikategorikan, nilai 75 atau lebih dinyatakan tuntas, nilai kurang dari 75 dinyatakan tidak tuntas. Hasil olah tersebut dibuat dalam diagram ketuntasan sebagai berikut: 100% 94% 80% 60% 40% 20% 0% tuntas 6% tidak tuntas Gambar 35. Diagram nilai kelas SCL Berdasarkan diagram tersebut diketahui sebanyak 94% (34 siswa) siswa yang menerapkan SCL telah tuntas atau mendapat nilai lebih dari 75. Sebanyak 6 % (2 siswa) siswa yang menerapkan SCL yang belum tuntas. C. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengetahui normanitas data, homogenitas dan reabilitas data. Data pada penelitian ini dianalisis dengan bantuan SPSS, dengan hasil sebagai berikut: 105

12 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan bantuan spss dengan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 24. Uji normalitas dengan bantuan spss No Kelas Nilai K-S P keterangan 1 TCL 0,949 0,000 Normal 2 SCL 0,827 0,000 Normal Berdasarkan hasil di atas kelas TCL diperoleh k-s > 0,00 yaitu 0,949 >0,00, yang menerapkan SCL diperoleh k-s >0,00 yaitu 0,827 > 0,00. Maka dapat disimpulka bahwa data hasil penelitian yang menerapkan TCL dan yang menrapkan SCL berdistribusi normal. b. Uji Homogeneitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah subjek penelitian mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. F = 1. Jika nilai signifikansi(sig) <0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak homogen 2. Jika nilai signifikansi ( sig) > 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian homogen. 106

13 Tabel 25. Uji homogenitas yang menerapakn SCL Tcl Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig., ,725 No Data Keterangan 1 TCL 0,760 2,42 homogen Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung< F tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel yang homogen Tabel 26. Uji homgenitas yang menerapkan TCL Scl Levene Statistic df1 df2 Sig. 1, ,399 No Data Keterangan 1 SCL 2,255 2,37 homogen Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa F hitung< F tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel yang homogen. c. Uji hipotesis Hasil belajar siswa pada materi dasar disain selanjutnya diuji menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dengan kriteria penerimaan hipotesis jika > atau <. Hipotesis statistic yang diajukan adalah sebagai berikut: 107

14 Ho= Tidak terdapat perbandingan hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan TCL dan SCL pada mata pelajaran dasar disain siswa kelas X SMK N 3 Magelang. Ha= Terdapat perbandingan hasil belajar ruang lingkup disainyang menerapkan TCL dan SCL pada mata pelajaran dasar disain siswa kelas X SMK N 3 Magelang. Tabel 27. Hasil uji t dengan spss One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Sig. (2- Mean Difference T Df tailed) Difference Lower Upper tcl 83,444 35,000 73, , ,0037 scl 92,190 35,000 82, , ,9193 data Kelas Mean P keterangan Nilai TCL 73 SCL 82 6,330 2,028 0,000 Ha diterima Berdasrkan tabel di atas dapat diketahui nilai >, yaitu 6,330> = 2,028, df=35 dan p=0.000 sehingga dapat disimpulkan ha diterima atau ada perbandingan hasil belajar ruang lingkup disain yang menrapkan TCL dan SCL pada mata pelajaran dasar disain siswa kelas X SMK N 3 Magelang. 108

15 d. Pembahasan 1. Hasil belajar ruang lingkup disain kelas teacher center learning (TCL) siswa kelas X SMK N 3 Magelang Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan TCL pada ranah kognitif memperoleh nilai rata-rata 81 dan 6 siswa belum tuntas. Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan TCL pada ranah psikomotor memperoleh 70,3. Hasil belajar riuang lingkup disain yang menerapkan TCL pada ranah afektif memperoleh nilai rata-rata 67. Hasil belajar ruang ingkup disain yang menerapkan TCL menunjukan 67 % atau 24 siswa masih belum tuntas, dan 33% atau 12 siswa sudah tuntas. Nilai rata- rata yang menerapkan TCL 73, nilai tengah (median) 73, nilai yang sering muncul(modus) 72, nilai tertinggi (max) 87, dan nilai terendah (min) 62. Hasil belajar yang menerapkan TCL sangat tidak memuaskan, masih lebih dari separuh jumlah siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan siswa tidak antusias dan semangat mengikuti pelajaran, pembelajaran berjalan kurang menarik karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru. Pembelajaran TCL tidak memberi banyak kesempatan siswa untuk memahami pelajaran dengan cara siswa sendiri. Siswa yang behasil mendapat nilai tuntas karena siswa pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa, dapat diikuti dan sesuai cara belajar siswa tersebut. Siswa mengikuti pelajaran dengan 109

16 baik, mencacat dan mendengar penjelasan guru dengan baik. Siswa mengerjakan soal dengan baik, sehingga mendapat nilai tuntas. 2. Pencapaian hasil belajar siswa kelas X busana butik SMK N 3 Magelang yang menerapkan SCL Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan SCL pada ranah kognitif memperoleh nilai rata-rata 84 dan semua siswa telah tuntas. Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan SCL pada ranah psikomotor memperoleh nilai rata-rata 82. Hasil belajar ruang lingkup disain ranah afektif memperoleh nilai rata-rata 79. Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan SCL dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor sangat baik. Hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan SCL menunjukan 94% atau 34 siswa tuntas, dan 6% atau 2 siswa belum tuntas. Kelas yang menrapkan SCL memiliki nilai rata-rata (mean) 82, nilai tengah (median) 81, nilai sering muncul (modus) 81, nilai tetinggi (max) 95, dan nilai terendah (min) 74. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang menerapkan SCL sangat baik, dengan rata-rata nilai 82,nilai terndah 74 dan hanya 2 siswa yang belum tuntas. Hasil belajar siswa yang menerapkan SCL sangat memuaskan. Hasil belajar siswa yang menerapkan SCL sangat memuaskan karena siswa aktif dalam pembelajaran, siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk belajar dan mencari materi dari berbagai sumber, siswa juga belajar dengan masalah yang diberikan guru dan diselesaikan dengan berkelompok, sehingga siswa dapat berdiskusi dengan teman dalam 110

17 kelompoknya. Hal ini sangat membantu siswa dalam memahami materi, mengingat materi dan pada saatnya mengimplementasikan pengetahuanya, baik dalam praktik maupun non prakti. Kelas yang menerapkan SCL ada dua siswa yang belum tuntas, hal ini disebabkan siswa kurang mempunyai kepercayaan diri sehingga siswa tersebut menjadi pasif. Pendekatan Pembelajaran SCL memberikan keleluasaan siswa belajar di luar ruangan,namun belajar diluar ruangan sangat sulit mengontrol, akan ada beberapa siswa melimpahkan tugas pada beberapa orang saja. 3. Perbandingan hasil belajar siswa yang menerapkan TCL terhadap SCL pada mata pelajaran dasar disain kelas X SMK N 3 Magelang. Perbandingan hasil belajar siswa yang menerapkan SCL terhadap hasil belajar siswa yang menerapkan TCL pada mata pelajaran dasar disain diketahui dengan membandingkan hasil belajar ruang lingkup disain yang menerapkan SCL dengan yang menerapkan TCL, dan membandingkan melalui uji hipotesis dengan uji t-tes. Hasil uji t-tes yang menerapkan TCL dengan SCL diperoleh sebesar 6,330 dengan df=35 maka diperoleh 2,028, sehingga 6,3330> 2,028 dengan signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbandingan hasil belajar ruang lingkup disain pada mata pelajaran dasar disian yang menerapkan TCL dengan yang menerapkan SCL pada materi dasar disain siswa kelas X di SMK Negeri 3 Magelang. Perbandingan hasil belajar ruang lingkup disain, nilai rata-rata 111

18 yang menerapkan TCL sebesar 73 sedang yang menerapkan SCL sebesar 82. Jumlah siswa yang menerapkan SCL yang tuntas 61% atau 22 siswa lebih banyak di banding yang menerapkan TCL. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan pembelajaran SCL memiliki hasil belajar ruang lingkup disain lebih baik dibanding yang menerapkan TCL. Hasil belajar siswa yang menerapkan SCL lebih baik karena siswa menjadi pusat pembelajaran, siswa aktif, siswa diberi kesempatan yang luas untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar. 112