BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL
|
|
- Shinta Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 42 BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL A. BMT Citra Keuangan Syariah Comal 1. Sejarah Berdirinya Dengan tujuan untuk membangun ekonomi masyarakat dan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal permodalan maka lahirlah sebuah Koperasi Serba Usaha (KSU) Care And Sharing Comal pada tahun 2010, dan KSU Care and Sharing membentuk BMT CKS Comal sebagai unit usaha yang bertujuan membangun ekonomi masyarakat dan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dalam hal permodalan. BMT Citra Keuangan Syariah Comal berdiri pada tanggal 1 Oktober 2010 yang merupakan unit usaha dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Care And Sharing, Badan Hukum Nomor : 172/BH/XIV.18/1/2011. Tanggal 28 Januari 2011 di bawah naungan Departemen Koperasi dan UKM dengan modal awal Rp ,00. BMT Citra Keuangan Syariah Comal adalah salah satu unit usaha simpan pinjam yang berlandaskan prinsip syariah dengan orientasi mengoptimalkan sumber daya masyarakat dalam penghimpunan dana dan pengembangan nilai-nilai syariah. 42
2 43 Berdirinya BMT Citra Keuangan Syariah Comal bermula dari keinginan pengurus BMT Citra Keuangan Syariah Comal menciptakan lapangan pekerjaan dan membangun ekonomi yang syariah, karena dianggap sangat potensial untuk pengembangan usaha sektor riil ekonomi menengah ke bawah. 1 BMT Citra Keuangan Syariah Comal adalah salah satu unit usaha simpan pinjam yang berlandaskan prinsip syariah dengan orientasi mengoptimalkan sumber daya masyarakat dalam penghimpunan dana dan pengembangan ekonomi yang lebih produktif dengan mengedepankan nilai-nilai syariah. 2. Lokasi BMT Citra Keuangan Syariah Comal berlokasi di Jalan Sudirman Timur No. 20A Comal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan nomor telepon (0285) Visi dan Misi Dalam menjalankan kinerjanya, BMT CKS Comal menetapkan visinya sebagai berikut: 2 Menjadi BMT Citra Keuangan Syariah Comal yang memberikan kepuasan kepada anggota masyarakat 1 Pengurus Baitul Maal Wattamwil (BMT), Rapat Anggota Tahunan, Comal : tidak diterbitkan, 2013, hlm Ibid., hlm. 29.
3 44 Dalam menjalankan visi yang dituju, BMT CKS Comal menetapkan misi-misinya sebagai berikut: 3 1) Meningkatkan kesejahteraan bagi anggota masyarakat baik umum maupun khusus 2) Menerapkan prinsip ekonomi syariah dalam kegiatan ekonomi 3) Menyelenggarakan kegiatan yang bermutu, efektif, efisien, merata dan terjangkau bagi masyarakat sekitarnya 4) Mendorong kemandirian masyarakat dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya kegiatan ekonomi, baik promotif, preventif maupun kuratif 5) Menyediakan sarana dan prasarana yang representative 6) Memberikan pelayanan secara professional 7) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. 4. Struktur Organisasi dan Job Description a. Stuktur Organisasi Organisasi adalah wadah atau wahana yang menjamin terciptanya aktivitas orang yang telah bersepakat dalam kerjasama guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menghindari terjadi tumpang tindih dalam pembagian tugas yang hanya menimbulkan tidak adanya kesatuan perintah, terutama dalam pendelegasian wewenang, maka diperlukan adanya stuktur organisasi yang baik dan jelas. 3 Ibid., hlm. 29.
4 45 Struktur organisasi adalah kerangka yang menggambarkan pola tetap dari hubungan diantara bidang-bidang kerja yang ada di dalam organisasi. Struktur organisasi ini harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, dan perkembangan dari organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi dapat diketahui sampai di mana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya. Untuk menunjang kinerja tersebut, berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi dari BMT Citra Keuangan Syariah Comal. Susunan Pengurus Ketua Sekertaris Bendahara : Burhanudin : Istiqomah : Amirudin, S.E Susunan Pengawas Ketua Anggota Anggota : Drs. H. Abdul Rokhim : Mitrobah : Mikyalu Sholikhah Manajer Manajer Unit Usaha Simpan Pinjam Manajer Unit Perdagangan Umum : Teguh Herianto, S.Pd : Rosiana Untuk rincian karyawan BMT Citra keuangan Syariah Comal adalah : Asisten Manajer Teller Customer Service : 1 orang : 3 orang : 1 orang
5 46 Marketing Tabungan Marketing Pembiayaan KYC : 10 orang : 4 orang : 1 orang PENGAWAS MANAJER MANAJER OPERASIONAL MANAJER MARKETING ACCOUNTING ANALIS PEMBIAYAAN KYC MARKETING TELLER Mengacu pada struktur organisasi BMT Citra Keuangan Syariah Comal di atas, maka pada masing-masing bagian diberikan tugas dan fungsi, sehingga fungsi masing-masing bagian dapat berjalan dengan baik.
6 47 b. Job Description Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di BMT CKS Comal berdasarkan struktur organisasi di atas adalah sebagai beriut: 4 1) Tugas pengawas BMT CKS Comal adalah sebagai berikut : a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dalam pengelolaan koperasi. b) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi. c) Mendapatkan segala keterangan yang berkaitan dengan urusan koperasi dari pengurus koperasi. d) Memberikan koreksi, saran, teguran atau peringatan kepada pengurus koperasi. e) Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas dalam pengawasan koperasi kepada rapat anggota. f) Pengawasan harus merahasiakan hasil pengawasannya kepada pihak lain. 2) Wewenang pengawas BMT CKS Comal adalah sebagai berikut: a) Memberikan kebijakan dalam pengelolaan koperasi b) Mengawasi seluruh kegiatan usaha koperasi yang dilaksanakan oleh pengurus serta manager koperasi. c) Meneliti catatan yang ada dikoperasi serta mencatat segala keterangan yang diperlukan 4 Ibid., hlm
7 48 d) Pengawas juga dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik yang biayanya dimasukan dalam anggaran biaya serta ditanggung oleh koperasi e) Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan anggaran pendapatan dan belanja. 3) Tugas dan tanggung jawab manajer operasional BMT CKS Comal anatara lain: a) Bertanggung jawab atas operasional keuangan dan umum di BMT Citra Keuangan Syariah b) Melakukan pelaksanaan dan pelayanan kepegawaian sejak proses perencanaan kebutuhan pegawai c) Proses rekrutmen dan seleksi d) Penempatan dan kesejahteraan karyawan e) Peningkatan kualitas dengan pendidikan dan pelatihan permasalahan, pemutusan hubungan kerja karyawan dan akibat hukumnya f) Pelaksana dan penyedia kebutuhan sarana dan prasarana pendukung operasional perusahaan. 4) Tugas dan tanggung jawab manajer marketing BMT CKS Comal yaitu bertanggung jawab secara keseluruhan atas pemasaran, pembiayaan, dan pendanaan di BMT CKS Comal 5) Tugas staff accounting BMT CKS Comal antara lain: a) Mengendalikan kinerja pengelolaan informasi akuntansi
8 49 b) Pengendalian keuangan agar dapat diandalkan (reliable), bebas dari kesalahan yang material, sesuai dengan kebutuhan (relevan), dan laporan keuangan dapat disajikan tepat waktu. 6) Tugas dan tanggung jawab KYC BMT CKS Comal antara lain : a) Menangani proses pembiayaan, sejak proses permohonan analisis, pengikatan, pencairan, sampai dengan pembinaan, pengawasan serta penyelesaianya. b) Menangani dan mengelola administrasi dari segi penyaringan pengamanan dan penyimpangan dokumen proses pembiayaan dari aspek legal, penilaian jaminan, dan laporan pembiayaan yang diberikan 7) Tugas dan tanggung jawab marketing BMT CKS Comal antara lain : a) Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua aktivitas yang berhubungan dengan simpanan dan pembiayaan b) Mencari sumber-sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang dana mudah dihimpun, baik dari anggota ataupun simpanan dari pihak ketiga c) Mencari calon anggota penyimpan baru dan usaha-usaha anggota yang potensial untuk diberikan pembiayaan d) Mengamati posisi setiap pembiayaan anggota,memantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar pelunasannya sesuai dengan perjanjian (akad) yang telah disepakati
9 50 e) Melakukan penagihan ke setiap anggota yang diberikan pembiayaan sesuai tanggal atau waktu yang disepakati secara arif, mendidik dan efektif f) Mengikuti perkembangan proses permohonan pembiayaan anggota terutama dalam pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan pembiayaan g) Menilai kelayakan jaminan yang diajukan oleh pemohon pembiayaan h) Mengklarifikasikan pembiayaan-pembiayaan yang telah diberikan ke dalam pembiayaan lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet i) Menganalisa dan memberikan nasihat-nasihat lebih dini terhadap peminjam kurang lancar dan diragukan, kiat-kiat agar usahanya lebih berhasil dan mampu membayar cicilan dan bagi hasilnya j) Mengatur pelaksana eksekusi k) Memberikan masukan-masukan kepada pengelola dalam rangka memperluas pemasaran. 8) Tugas dan tanggung jawab teller BMT CKS Comal antara lain sebagai berikut: a) Bertanggung jawab atas pelayanan nasabah dalam hal transaksi uang tunai seperti penyetoran simpanan, angsuran pembiayaan, penarikan simpanan, dan lain sebagainya. b) Menerima, menyusun, dan menghitung secara hati-hati setiap setoran tunai dari nasabah untuk disimpan di cash box.
10 51 c) Bertanggung jawab atas pencatatan, pendataan, pelayanan informasi kepada nasabah dan calon nasabah. d) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah disetujui oleh pengelola. e) Menandatangani formulir-formulir serta slip setoran dari anggota. f) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir laporan harian kas dengan saldo akhir uang tunai yang ada di BMT atau cash box. g) Bertanggung jawab atas pembuatan mutasi harian atau laporan kas harian. h) Bertanggung jawab atas peralatan dan perlengkapan kerja teller. 9) Selain Marketing dan Teller, di setiap kantor cabang BMT CKS Comal terdapat seorang asisten manajer yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a) Mengawasi dan mengkoordinasikan kerja teller dan marketing. b) Bertanggung jawab penuh terhadap kantor cabang yang dipimpinnya. c) Memberikan pertimbangan atas calon nasabah pembiayaan kepada manager dan pengurus. d) Memberikan laporan harian kepada manager dan pengurus terhadap kondisi kantor cabang.
11 52 5. Produk-Produk BMT Citra Keuangan Syariah Comal Berikut ini adalah produk-produk BMT Citra Keuangan Syariah Comal. a. Produk Penghimpun Dana (Funding) Penghimpun dana atau simpanan di BMT Citra Keuangan Syariah Comal adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Dengan prinsip tabungan nasabah akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi yang akan dibagihasilkan antara nasabah dengan BMT sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan simpanan di BMT. Simpanan berfungsi untuk mempersiapkan dana untuk masa depan, fungsi lain dari simpanan yaitu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tidak terduga dalam jangka panjang. Dengan upaya perencanaan lebih dini, kebutuhan akan dana nasabah yang tidak terduga akan mendapatkan solusinya. Jenis-jenis simpanan di BMT Citra Keuangan Syariah Comal antara lain : 1) SIM A (Simpanan Anak-anak) Simpanan anak-anak dipergunakan untuk persiapan dana pendidikan yang disetor setiap saat dan dapat diambil saat akan melanjutkan pendidikan/pengambilannya saat anak tersebut naik kelas.
12 53 2) SIM B (Simpanan Berguna) Simpanan berguna bagi calon anggota yang dapat dilakukan setiap saat dan dapat diambil kapan saja saat jam kerja kantor. 3) SIM H (Simpanan Hari Raya Idul Fitri) Simpanan calon anggota/anggota untuk persiapan hari raya Idul Fitri yang disetor setiap minggu sekali dan hanya dapat diambil pada saat 15 hari sebelum hari raya Idul Fitri. 4) SIM H A (Simpanan Hari Raya Idul Adha) Simpanan calon anggota/anggota untuk persiapan hari raya Idul Adha yang disetor setiap minggu sekali dan hanya dapat diambil pada saat 15 hari sebelum hari raya Idul Adha. 5) SIMATA Simpanan masa datang yang dipergunakan dalam waktu lima tahun. 6) SIMATA PLUS Simpanan masa datang yang dipergunakan dalam waktu dua belas tahun. Simpanan masa datang yang dipersiapkan untuk masa depan yang hanya dapat diambil pada akhir periode yang telah disepakati oleh pihak BMT Citra Keuangan Syariah dengan nasabah. 7) Simpanan Berjangka Berhadiah Simpanan Berjangka Berhadiah di BMT Citra Keuangan Syariah Comal adalah simpanan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Dengan prinsip tabungan nasabah akan
13 54 diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi yang akan dibagihasilkan antara nasabah dengan BMT Citra Keuangan Syariah Comal sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal pembukaan simpanan berjangka di BMT. Simpanan berjangka berfungsi untuk mempersiapkan dana untuk masa depan, fungsi lain dari simpanan yaitu untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan tidak terduga dalam jangka panjang. b. Produk Pembiayaan (Financing) Pembiayaan di BMT Citra Keuangan Syariah Comal adalah kredit yang dikelola berdasarkan prinsip syariah Islam. Jenis-jenis pembiayaan di BMT Citra Keuangan Syariah Comal antara lain : 1) Pembiayaan Konsumtif 2) Pembiayaan Investasi 3) Pembiayaan Modal Usaha
14 55 B. Produk SIM A Sebagai Produk BMT Citra Keuangan Syariah Comal BMT CKS Comal merupakan lembaga keuangan syariah yang mempunyai kegiatan usaha melayani nasabah, di mana sebagian besar golongan ekonomi menengah ke bawah sehingga lebih menjangkau masyarakat lapisan bawah, walaupun ada beberapa sebagian yang termasuk golongan ekonomi menengah ke atas. Nasabah SIM A yang dilayani BMT CKS Comal saat ini berjumlah sekitar orang per Juni 2014 dari yang sebelumnya berjumlah sekitar 574 orang per juni BMT CKS Comal saat ini fokus pada bidang Lembaga Keuangan Mikro Syariah dalam hal investasi maupun pembiayaan. Pelayanan investasi yang mudah dengan jumlah simpanan dan bagi hasilnya dapat disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Langkah ini merupakan salah satu cara BMT CKS Comal dalam rangka meningkatkan pelayanan menggunakan sistem ekonomi syariah kepada anggota masyarakat, khususnya masyarakat kecil yang lebih mudah dijangkau oleh lembaga-lembaga mikro. 1. Produk Simpanan Anak-anak (SIM A) Produk Simpanan anak-anak (SIM A) ini merupakan produk dari BMT CKS Comal. Produk ini dibuat sesuai dengan AD/RT BMT CKS Comal. SIM A merupakan produk funding BMT CKS Comal yang jenis akadnya mudharabah mutlaqah, jadi prinsip simpanan mudharabah mutlaqah merupakan akad bagi hasil 50 : 50 pada BMT. Oleh sebab itu, BMT berkewajiban menjaga dan merawat barang tersebut dengan baik 5 Fitri Handayani, Bagian Marketing Officer, Wawancara Pribadi, Comal, 28 Juni 2014.
15 56 serta mengembalikannya saat penitip (muwadi ) menghendakinya. 6 SIM A merupakan bentuk simpanan dana selama minimal satu tahun dengan jenis akad mudharabah mutlaqah dan dapat diambil pada saat anak akan melanjutkan pendidikan atau pengambilannya bisa pada saat anak naik kelas. 2. Ketentuan umum produk Simpanan anak-anak (SIM A) a. SIM A ini menggunakan akad mudharabah mutlaqah pada BMT CKS Comal yang selengkapnya diatur dalam formulir pembukaan simpanan anak-anak. Penyimpanan yang lancar akan mendapatkan bonus tergantung kebijakan dari BMT. b. Simpanan Anak-anak (selanjutnya disebut SIM A) diperuntukkan bagi penyimpan perorangan. c. Bukti penyimpanan adalah buku SIM A yang diterbitkan BMT CKS Comal. d. Apabila buku SIM A hilang, penyimpan wajib segera melaporkan secara lisan/tertulis kepada BMT CKS Comal yang akan menerbitkan buku pengganti dengan biaya administrasi Rp 5.000,-. e. Penyalahgunaan buku SIM A bukan menjadi tanggung jawab BMT CKS Comal. 6 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 150.
16 57 3. Penyetoran dan penarikan dana a. Setoran SIM A setiap saat pada waktu jam kerja. b. Setoran dapat dilakukan di kantor BMT CKS Comal tiap jam kerja. Setiap setoran dan waktu pengambilan harus menunjukkan buku SIM A. c. Pengambilan tidak dapat diwakilkan kecuali kepada orang yang ditunjuk atau melalui kolektor masing-masing dengan disertai surat kuasa, copy identitas pemilik, dan identitas penerima kuasa. 4. Ketentuan lain Penyimpan yang menyatakan berhenti sebelum jangka waktu yang ditentukan wajib melaporkan diri kepada BMT CKS Comal dan BMT CKS Comal akan mengatur mekanisme selanjutnya. C. Kebijakan BMT CKS Comal Dalam Menerapkan Strategi Promosi Dan Pemasarannya, Khususnya Atas Produk SIM A Setiap penerapan strategi promosi dan pemasarannya yang perlu mendapat perhatian adalah tenaga pemasar, maka BMT CKS Comal mengadakan langkah-langkah kebijakan yang tepat dalam penerapan strategi promosi dan pemasarannya agar diperoleh tenaga pemasaran yang benarbenar berkualitas dan memiliki wawasan yang luas sesuai dengan kriteria yang diharapkan BMT. Mengingat potensi produk SIM A yang sangat bagus, maka BMT CKS Comal membuat suatu kebijakan-kebijakan antara lain: 7 7 Amirudin, Bagian Manager, Wawancara Pribadi, Comal, 7 Mei 2015.
17 58 1. Pelatihan Tenaga Pemasar Dalam kegiatan pemasaran diperlukan banyak pelatihan dan tekad serta memerlukan waktu untuk dapat menguasainya. Pelatihan angkatan pemasaran BMT CKS Comal biasanya dilakukan di kantor pusat yaitu di BMT CKS Comal. Pada umumnya tenaga-tenaga pemasar menawarkan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi, dimana tenagatenaga pemasar menjual suatu pemecahan bagi masalah yang ada di masa depan. Oleh karena adanya unsur di masa depan tersebut, tenaga pemasar memerlukan pelatihan khusus dan juga perlu mempunyai tekad yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Pada umumnya berbagai pelatihan pemasaran berkonsentrasi pada : a) Pengetahuan tentang produk b) Informasi nasabah dan mengarahkan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan nasabah. c) Teknik penjualan Tiga hal tersebut merupakan bagian yang rumit dan sulit dari suatu program pelatihan pemasaran apabila tanpa mengembangkan suatu teknik pemasaran yang baik dan pengetahuan tentang produk serta informasi nasabah yang tidak memadai untuk menghasilkan suatu target tertentu, yaitu memasarkan produk SIM A. Sebelum mengajarkan segi praktis dan teknik dari cara-cara mamasarkan, tenaga pemasar perlu diajarkan bagaimana cara-cara menampilkan dirinya pada calon nasabah. Apabila tidak begitu, maka kepribadian atau karakter dari tenaga pemasar gagal
18 59 mendapatkan kesepakatan atau gagal menjadikan calon nasabah menjadi nasabah, maka tenaga pemasar produk SIM A tersebut kemungkinan besar tidak akan mampu untuk membuka jalan pada pertemuan pertama dan juga dia tidak bisa memperoleh kesempatan kedua. Petunjuk-petunjuk di bawah ini yang sangat sederhana dan telah banyak diketahui oleh masyarakat dengan keyakinan dapat meningkatkan keberhasilan tenaga pemasaran. Pedoman tersebut adalah : a) Penampilan pada umumnya b) Kebersihan atau kerapihan c) Mendengarkan tanpa memotong dan dengan perhatian penuh d) Menguasai kemampuan mengadakan pembicaraan e) Mengendalikan sopan santun selama pertemuan, seperti menghindari berpura-pura dan melebih-lebihkan masalah. f) Sopan setiap waktu kepada semua orang 2. Pemberian Hadiah Kepada Nasabah Selain dengan membuat kebijakan memberikan pelatihan kepada tenaga pemasaran, untuk memperoleh nasabah dengan jumlah yang banyak BMT CKS Comal memberikan hadiah kepada nasabah dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengambilan dilakukan saat siswa anak melanjutkan pendidikan atau naik kelas b) Penyimpanan/setoran lancar c) Anak mendapatkan rangking atau peringkat minimal 10 besar
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Profil BMT Citra Keuangan Syariah Comal Pemalang
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Profil BMT Citra Keuangan Syariah Comal Pemalang 1. Sejarah BMT Citra Keuangan Syariah Comal Kabupaten Pemalang Sebagai salah satu wadah koperasi untuk membangun
Lebih terperinciBAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan
BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan Suatu kemajuan yang cukup menggembirakan menjelang abad XX terjadi kebangkitan umat Islam dalam segala aspek terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika perkembangan lembaga keuangan syariah bank atau non bank di Indonesia adalah satu sisi yang menarik untuk dikaji. Ada optimisme yang besar bagi pendiri
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Prosedur Produk Simpanan El Amanah di KSPPS BMT El Amanah Kendal Prosedur adalah suatu urutan tindakan atau kegiatan tata usaha yang biasanya menyangkut beberapa petugas dalam
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN
BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN A. PROFIL BMT SM NU Pekalongan BMT Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan didirikan pada tanggal 29 Agustus 2004 dengan modal sebesar Rp 50.000.000,-
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG
BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG A. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Walisongo Semarang KJKS BMT Walisongo Semarang adalah sebuah Lembaga Keuangan Syari ah yang berdiri atas perpaduan atau sinergi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah memberikan inspirasi untuk membangun kembali sistem keuangan yang lebih dapat menyentuh kalangan bawah.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito
BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan
BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa Berdirinya BTM Wiradesa yang beralamat Jl. Mayjend. S. Parman No.183 Wiradesa Pekalongan, berawal dari keinginan Pimpinan Cabang
Lebih terperinciBAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan
BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR A. Gambaran Umum Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) MAWAR 1. Sejarah KJKS MAWAR Karanggeneng Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) MAWAR
Lebih terperinciBAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).
BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH A. Produk-produk Jasa Baitul Mal 1. Simpanan Ada dua macam produk yang biasanya ditawarkan oleh Baitul Mal Wattamwil yaitu simpanan
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya
Lebih terperinciBAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA
BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA A. Sejarah Berdirinya Kospin Jasa Syariah Kospin jasa adalah sebuah koperasi simpan pinjam yang terbesar di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syariah yang kegiatan utamanya menghimpun dana dan menyalurkannya. Lembaga ini biasa di sebut dengan Koperasi Syariah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan syariah yang kegiatan utamanya menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan koperasi dalam perekonomian Indonesia walaupun tidak menempati porsi besar akan tetapi perkembangannya mengalami kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MASALAH
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah. Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT.
BAB IV PEMBAHASAN A. Pengertian dan Jenis Akad Mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang Seseorang yang akan membuka rekening tabungan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Padang harus mengisi formulir
Lebih terperinciBAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG.
BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG. A. Mekanisme Pencairan Dana Pembiayan di KSPPS Arthamadina. KSPPS Arthamadina
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU KOTA SANTRI Cabang Karanganyar Koperasi Serba Usaha KOTA SANTRI Cabang Karanganyar dalam memberikan kredit
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti
BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba
BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba Awal berdirinya Bank Syariah di Indonesia adalah pada tanggal 1 November 1991,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai Lembaga keuangan Mikro Syariah BMT mempunyai dua sisi. membawa misi sosial pada masyarakat, keberadaan BMT ditengah-tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai Lembaga keuangan Mikro Syariah BMT mempunyai dua sisi kelembagaan yang berbeda, tidak hanya berorientasi pada pengelolaan yang profit tetapi juga mempunyai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri Koperasi Usaha Gabungan Terpadu disingkat koperasi UGT Sidogiri mulai beroperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Seperti yang telah diketahui bukan hanya lembaga perbankan syariah saja, bahkan lembaga keuangan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )
BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan Krisis Moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga bahan makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun 1997. Selama periode
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran
32 BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN A. Profil BMT Fajar Mulia Ungaran 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran Gagasan untuk mendirikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang
Lebih terperinciBAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.
BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.15/DSN-MUI/IX/2000 A. Analisis Kesesuaian Metode Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT NURUSSA ADAH PEKALONGAN. kebutuhan rakyat banyak dan dilakukan oleh rakyat banyak atau lebih dikenal
BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT NURUSSA ADAH PEKALONGAN A. Latar Belakang Lembaga Berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila, sistem perekonomian yang berlaku di Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah yang ruang lingkupnya mikro seperti Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga keuangan yang ditumbuhkan dari peran masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), artinya data-data yang digunakan dalam
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah penelitian lapangan (field research), artinya data-data yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah
24 BAB IV DESKRIPSI DATA A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah 1. Sejarah BMT BMT Amanah Ummah pertama kali digagas oleh Drs. Waston, M.Hum selaku Dekan Fakultas Agama Islam UMS didukung oleh dosen-dosen dan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA
digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif
17 III. METODOLOGI PENULISAN 3.1 Design Penelitian Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif untuk menelusuri kinerja keuangan perusahaan pada PT Bank BTPN, Tbk dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009
31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Syariah, yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang membantu kelancaran sistem pembayaran dan
Lebih terperinciBAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA
BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA A. Pelaksanaan Simpan Pinjam yang Dilakukan oleh Pihak Koperasi
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat
BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT A. Profil KJKS Maslahat Ummat Semarang 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat Tujuan awal didirikannya Koperasi
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan
44 BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan Disaat badai kritis global melanda bangsa Indonesia khususnya di sektor ekonomi, banyak pihak yang
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA
BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya BMT KUBE Sejahtera Krian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian masyarakat dalam skala makro dan mikro, membuat lembaga keuangan khususnya lembaga keuangan syariah bersaing untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA
BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan
Lebih terperinciKOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
PAPER KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Disusun oleh: Dr. Hj. Renny Supriyatni, S.H., M.H. NIP. 19570214 199302 2 001 Merupakan Bahan untuk Penyuluhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah dalam Simpanan Zamani Berdasarkan Fatwa DSN-MUI menetapkan fatwa No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang deposito, menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL
BAB IV PENGELOLAAN SIMPANAN WADIAH YAD DHAMANAH PADA PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KSPPS BMT BINA UMAT SEJAHTERA CABANG TEGAL A. Simpanan Pendidikan di KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Tegal BMT memiliki
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang
BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Simpanan Qurban di BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba Simpanan qurban yang diterapkan BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba tidak berbeda dengan jenis simpanan qurban
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah
BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip
Lebih terperinciGUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PERKUATAN PERMODALAN BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR NANGGROE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang semakin maju ini adanya lembaga perbankan sangat di butuhkan oleh masyarakat di Indonesia. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang dapat mempengaruhi
Lebih terperinci2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga
2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga dan bagi hasil sangatlah berbeda. 3) Untuk mengetahui tingkat kejujuran para anggota mengenai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah USP Swamitra Kjub Mitra Tani Swamitra adalah nama pola kemitraan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Bank Bukopin dengan koperasi simpan pinjam atau
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Penerapan Akad Mudharabah pada Tabungan / Simpanan SHaRi Di KSPPS Arthamadina Banyuputih Batang terdapat produk penghimpunan dana yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang Simpanan walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang
Lebih terperinciBAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL
BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL A. Mekanisme Produk Pembiayaan Usaha Bagi Hasil di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Temanggung Produk yang ditawarkan oleh pihak
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI
ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi
KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO
BAB IV ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO A. Analisis Pemasaran Produk Tabungan ib Muamalat Prima di Bank Muamalat Indonesia KCP Mojokerto Perkembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS Tamzis Bina Utama Wonosobo Cabang Batur Banjarnegara. Salah satunya produk pembiayaan yang diberikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR. syariah yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitul
BAB II GAMBARAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AL-HIJRAH SALO KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Singkat BMT Al-Hijrah Salo Baitul Mal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu lembaga keuangan pembiayaan memiliki pola pelayanan yang khas, seperti sasaran nasabah, tipe kredit, serta cara pengajuan, penyaluran, dan pengembalian kredit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia ditandai dengan perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan lembaga kuangan syariah di Indonesia
Lebih terperinciUsulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPANAN SYARI AH ANGGOTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KJKS BMT SURYA MADANI BOYOLALI) Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu langkah yang direncanakan produsen sebelum produk dihasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) AL- AITTIHAD RUMBAI PESISIR PEKANBARU
BAB II GAMBARAN UMUM BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) AL- AITTIHAD RUMBAI PESISIR PEKANBARU A. Sejarah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al -Ittihad Rumbai Pesisir Pekanbaru Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Al -Ittihad
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan BMT mempunyai kedudukan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. 2 Dari persoalan tersebut,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industry modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak mulai dikembangkannya sistem bagi hasil dalam kurun waktu 17 tahun, total aset perbankan syariah telah mengalami peningkatan sebesar 27 kali lipat dari Rp 1,79
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
12 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Bank Bank Marwah BMT adalah salah satu lembaga keuangan yang bersifat syariah, yang menghimpun dana masyarakat dari berbagai sumber (modal, tabungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA. tahun 1993 berdirilah sebuah lembaga keuangan mikro yang bernama
BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA A. Sejarah Berdirinya BMT Fajar Mulia BMT Fajar Mulia yang berkantor pusat di town Squer ungaran, pada tahun 1993 berdirilah sebuah lembaga keuangan mikro yang bernama
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit
BAB V PEMBAHASAN A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit II Tulungagung Pembiayaan yang ada di Lembaga Keuangan Syariah khususnya BMT Istiqomah merupakan kegiatan penyaluran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat
BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi
32 BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT NU SEJAHTERA Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi di indonesia merupakan bagian dari bagian usaha nasional secara keseluruhan. Koperasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SI RELA AULIA di KSPPS BMT Amanah Usaha Mulia (AULIA) Magelang. 1 1. Mekanisme Pembukaan Rekening Tabungan SI RELA AULIA. Langkah pertama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya bank baru di Indonesia, sehingga persaingan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA
83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah adalah lembaga yang dalam aktifitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atau
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1. Sejarah Berdirinya BMT Surya Parama Arta. sehingga membuka peluang kerja yang lebih luas.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Objek Penelitian dan Data 1. Sejarah Berdirinya BMT Surya Parama Arta Usaha kecil mempunyai peranan yang sangat strategis karena jumlahnya yang lebih besar jika dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir sangat signifikan baik dilihat dari sapek kelembagaan, maupun dari perkembangan asset, dan pihak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat tamwil Surya Parama Arta. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta a. Menjadi anggota BMT Surya Parama
Lebih terperinci