BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam melakukan penyaluran dana salah satunya produk pembiayaan bai u bithaman ajil. Pembiayaan bai u bithaman ajil adalah pembiayaan produktif maupun konsumtif dalam bentuk pembelian barang dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan bai u bithaman ajil merupakan pembiayaan yang banyak diminati nasabah. Hal tersebut dikarenakan pembiayan bai u bithaman ajil tidak memberikan jaminan tambahan selain barang yang akan diperjualbelikan. Sehingga nasabah diuntungkan dengan tidak memberikan jaminan secara langsung. Akan tetapi pihak BMT harus berhati-hati karena dengan tidak adanya jaminan langsung yang diberikan oleh nasabah, ada kemungkinan barang yang menjadi obyek jaminan dijual lagi oleh peminjam tanpa sepengetahuan pihak BMT. Maka pihak BMT akan kesulitan mencari atau menagih barang tersebut. Untuk itu pihak BMT harus berhati-hati dan harus mengedepankan character nasabah pembiayaan. Nasabah pembiayaan bai u bithaman ajil ini meliputi para UKM dan ibu rumah tangga. Dengan adanya pembiayaan bai u bithaman ajil ini sangat menbantu nasabah dalam rangka pemenuhan barang modal (investasi) yang tidak mampu membeli secara kontan. Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 49

2 1) Persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah Dalam pengajuan pembiayaan bai u bithaman ajil, nasabah harus mengetahui beberapa syarat, antara lain: Nasabah harus mengetahui harga pembelian barang Nasabah harus mengetahui besarnya keuntungan BMT yang telah disepakati bersama Barang yang diperjualbelikan harus barang yang halal Spesifikasi barang yang diserahkan nasabah harus sesuai dengan yang diterima pembeli Akad harus jelas dan disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad 2) Prosedur pemberian pembiayaan Bai u bithaman ajil Demi keefektifan dan efisiensi suatu proses pemberian pembiayaan, maka perlu adanya suatu pedoman atau prosedur pemberian pembiayaan yang layak, sehingga terjadi saling control antara yang satu dengan yang lainnya yang diharapakan tidak terjadi penyalahgunaan tugas dan wewenang dalam penanganan pembiayaan. Prosedur ini dibuat menginggat tingginya resiko terjadinya pembiayaan macet yang kerap kali menjadi batu sandungan bagi lembaga keuangan mikro syariah untuk tumbuh dan berkembang layaknya lembaga-lembaga keuangan lainnya. Pada dasarnya prosedur pengajuan semua pembiayaan di BMT Matra Pekalongan adalah sama. Adapun mekanisme pembiayaan bai u bithaman ajil meliputi: Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 50

3 Calon nasabah datang ke BMT, kemudian menghubungi petugas BMT dibagian pelayanan nasabah (CS) untuk mengajukan permohonan pembiayaan Petugas BMT (CS) akan menyodorkan blangko permohonan pembiayaan antara lain berisi: Nama pemohon, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, alamat, no telpon, jenis pembiayaan, jumlah pembiayaan yang diajukan, jangka waktu angsuran, dll. Untuk kelengkapan data maka calon nasabah harus menyerahkan berupa fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami dan istri, fotocopy Kartu Keluarga (KK), fotocopy surat nikah, fotocopy rekening listrik masing-masing rangkap dua Calon nasabah menandatangani surat permohonan pembiayaan tersebut dan diserahkan kepada Costumer Service (CS) Costumer Service (CS) kemudian menyerahkan berkas-berkas permohonan pembiayaan calon nasabah kepada Account Officer (AO) Account Officer (AO) akan survei dan membuat analisa kelayakan pembiayaan calon nasabah baik secara kualitatif, meliputi: karakter watak, kepribadian, serta komitmen calon nasabah dan juga dari segi kuantitatif: menghitung kemampuan membayar calon nasabah dengan cara menghitung pendapatan dan biaya-biaya yang menjadi beban calon nasabah untuk mengetahui pendapatan bersih calon nasabah untuk membayar angsuran kepada BMT Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 51

4 Apabila menurut Manajer permohonan pembiayaan calon nasabah dianggap tidak layak dan tidak memenuhi kriteria yang dibiayai maka semua dokumen harus dikembalikan kepada calon nasabah. Tetapi jika proses pengajuan permohonan pembiayaan disetujui oleh manajer, maka CS akan menghubungi calon nasabah melalui telpon atau langsung mendatangi rumah calon nasabah Setelah itu dilanjutkan akad BBA antara BMT dengan calon nasabah, kemudian pihak BMT atau kedua belah pihak (baik pihak BMT dan nasabah) akan membeli barang yang dibutuhkan oleh dengan spesifikasi yang telah nasabah berikan Barang tersebut akan diserahkan kepada nasabah, maka nasabah akan menandatangani tanda terima barang dari BMT Pelunasan dapat dilakukan dengan cara angsuran atau dicicil sesuai dengan akad perjanjian kesepakatan kedua belah pihak (BMT dan nasabah) Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan-tahapan ini merupakan alur yang harus dimengerti dan ditempuh oleh nasabah dalam permohonan pembiayaan bai u bithaman ajil. Oleh karena itu untuk mempermudah maka dapat dilihat gambar dibawah ini: Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 52

5 Proses penyaluran pembiayaan bai u bithaman ajil : Nasabah Costumer Service Account Officer Manager Mengajukan pembiayaan BBA Mengisi formulir permohonan Menjelaskan syarat-syarat permohonan pembiayaan Memeriksa kelengkapan pengisian formulir Menyerahkan berkas-berkas formulir Periksa kelengkapan data Survey dan analisa kelayakan pembiayaan ACC Membayar biaya-biaya administrasi Menyerahkan surat persetujuan permohonan Menerima beban biaya-biaya administrasi Barang diterima Realisasi Serah Terima Barang Sumber: observasi di BMT Matra Pekalongan, 16 Maret Selain tahapan pembiayaan bai u bithaman ajil diatas, pihak BMT juga harus berhati-hati dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah, terlebih lagi kepada nasabah pembiayaan bai u bithaman ajil hal tersebut dikarenakan dalam pembiayaan bai u bithaman ajil nasabah tidak perlu memberikan jaminan tambahan kecuali barang yang diperjualbelikan yang menjadi jaminan, jadi pihak BMT harus berhati hati dalam memberikan Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 53

6 pembiayaan bai u bithaman ajil. Untuk itu pihak BMT perlu melakukan analisis terhadap calon nasabah pembiayaan bai u bithaman ajil. Biasanya pihak BMT memenggunakan prinsip 5C dalam menganalisis calon nasabah pembiayaan. 5C tersebut, yaitu: Character, yaitu: sifat atau karakter nasabah pembiayaan Capacity, yaitu: kemampuan nasabah untuk membayar sejumlah pinjaman yang diambil Capital, yaitu: besarnya modal yang diperlukan pinjaman Colleteral, yaitu: jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam kepada pihak BMT Condition, yaitu: keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak Dari 5C tersebut pihak BMT matra sangat mengedepankan character, hal tersebut dikarenakan sangat penting dalam menilai orang apakah orang tersebut layak mendapatkan pembiayaan bai u bithaman ajil atau tidak. B. Analisis Model Perhitungan Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra Pekalongan Di BMT Matra Pekalongan dalam setiap produknya, baik produk simpanan maupun pembiayaan salah satunya dengan menggunakan sistem jual beli. Sistem jual beli adalah keuntungan yang diperoleh BMT yang berasal dari keuntungan (margin) dari nasabah berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan oleh pihak BMT dengan nasabah. Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 54

7 Model perhitungan pembiayaan bai u bithaman ajil di BMT Matra Pekalongan menggunakan sistem jual beli. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli merupakan penyediaan barang modal maupun investasi untuk pemenuhan kebutuhan modal maupun investasi. Atas transaksi ini, BMT Matra Pekalongan akan memperoleh sejumlah margin (keuntungan). Setelah memperoleh margin keuntungan, BMT Matra Pekalongan melakukan penetapan harga jual. Harga jual adalah penjumlahan harga beli/harga pokok/harga perolehan BMT dan margin keuntungan. Dan berdasarkan metode tersebut maka rumus perhitungan pembiayaan bai u bithaman ajil di BMT Matra Pekalongan sesuai dengan rumus perhitungan pembiayaan dengan sistem jual beli yang digunakan oleh Adiwarman A Karim. Rumus perhitungan pembiayaan bai u bithaman ajil di BMT Matra Pekalongan adalah sebagai berikut: 56 REFERENSI MARGIN KEUNTUNGAN HARGA BELI + (HARGA POKOK) = BMT HARGA JUAL Dalam produk pembiayaan bai u bithaman ajil nasabah tiap bulan akan mengangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan oleh pihak BMT dengan nasabah. Adapun contoh perhitungan pembiayaan bai u bithaman ajil sebagai berikut 57 : 59 Hasil wawancara dengan Pak Handoyo, Manager BMT Matra Pekalongan, pada tanggal 7 Maret Hasil wawancara dengan Pak Handoyo, Manager BMT Matra Pekalongan, pada tanggal 17 Maret Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 55

8 Pak Wahyu merupakan seorang pedagang pakaian. Selama ini Pak Wahyu menjual barang dagangannya di Pasar Banyurip. Namun selama ini Pak Wahyu hanya mempunyai satu toko pakaian. Dan menjelang hari raya Idul Fitri Pak wahyu berniat untuk membuka cabang toko pakaian di pasar lain. Karena keterbatasan modal dan Pak Wahyu tidak mempunyai cukup uang untuk membeli toko tersebut. Kemudian Pak Wahyu mengajukan pembiayaan ke BMT Matra Pekalongan dan disetujui oleh pihak BMT Matra Pekalongan. Harga toko Rp ,- dengan margin keuntungan yang telah disepakati antar pihak BMT Matra Pekalongan dengan Pak Wahyu sebesar 2,5% sesuai dengan kesepakatan akan diangsur selama 10 bulan. Berapa jumlah angsuran yang akan dibayar Pak Wahyu setiap bulan? Diketahui: Harga beli toko : Rp ,- Margin keuntungan : 2,5% Jangka Waktu : 10 bulan Ditanya: Berapa jumlah angsuran yang harus dibayar Pak Wahyu setiap bulan? Jawab: REFERENSI MARGIN KEUNTUNGAN HARGA BELI (HARGA POKOK) BMT + = HARGA JUAL ( 25% x Rp ,- ) + ( Rp ,- ) = Rp ,- /10 bulan = Rp ,- Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 56

9 Pokok : Rp ,- Margin : Rp ,- Jadi setiap bulan Pak Wahyu harus membayar angsuran sebesar Rp ,- Dengan pembiayaan angsuran sebagai berikut: Tabel Contoh Kartu Angsuran Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil Debet No Tanggal ( Kredit) Saldo Validasi /02/ /03/ /04/ /05/ /06/ /07/ /08/ /09/ /10/ /11/ Sumber: Data diolah dari kartu angsuran pembiayaan bai u bithaman ajil Deposit user: Agus Arwani, M.Ag. 57