BAB V PENUTUP. dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan eksternal industri taksi menunjukan bahwa industri ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan eksternal industri taksi menunjukan bahwa industri ini"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Simpulan Pada bagian penutup ini, penulis mengambil kesimpulan yang terkait dengan rumusan permasalahan yang ada pada bab pertama dengan keseluruhan analisis dan penelitian yang dilakukan sehingga tujuan penelitian yang telah dirumuskan dapat dicapai. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan eksternal industri taksi menunjukan bahwa industri ini masih berpotensi besar untuk terus berkembang dan bisnis yang menguntungkan. Industri taksi memiliki peluang pasar dengan kondisi populasi pertumbuhan konsumen kelas menengah dan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia. 2. Faktor Sukses Kunci yang harus diperhatikan oleh seluruh pemain dalam industri taksi adalah: a. Jumlah kendaraan armada taksi yang mudah diperoleh oleh pelanggan. b. Kondisi kendaraan armada taksi yang aman dan nyaman. 3. Kondisi internal PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan untuk bersaing yaitu: a. Memiliki akses untuk mendapatkan pendanaan untuk pembelian kendaraan armada taksi dalam jumlah besar. Akses ini diperoleh 109

2 karena reputasi perusahaan induk yang baik dan kinerja Express Group yang semakin baik. b. Penghematan cash flow untuk operasional. c. Memiliki jumlah kendaraan armada taksi yang besar kedua setelah Blue Bird. d. Skema kemitraan yang diterapkan oleh Express Group. 4. Pendekatan Playing To Win menghasilkan analisis sebagai berikut: a. Apa aspirasi kemenangan perusahaan? (What is our winning aspiration?) Menjadi perusahaan transportasi darat yang utama di Indonesia yang memberikan keuntungan maksimal bagi para pemangku kepentingan: pemerintah, pemegang saham, mitra, pengemudi, karyawan, pelanggan dan masyarakat b. Di mana perusahaan akan bermain? (Where will we play?) 1. Express Group mengembangkan bisnis taksi di wilayah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. 2. Pelanggan yang menjadi sasaran (target) adalah konsumen kalangan menengah ke atas yang mempunyai sensitivitas harga yang tinggi. 3. Pelayanan taksi yang menjadi fokus pengembangan adalah taksi reguler. 110

3 c. Bagaimana kita akan menang? (How will we win?) 1. Express Group harus menjadi perusahaan taksi yang efisien (efficient), handal (reliable) dan terpercaya (trusted) 2. Untuk menjadi ke tiga hal (efisien, handal, terpercaya) maka pelayanan taksi Express Group harus terjangkau (affordable), tersedia (available) dan diterima (acceptable) d. Apa kapabilitas yang harus dimiliki perusahaan? (What capabilities must be in place?) 1. Kemampuan mendapatkan pendanaan dalam jumlah besar karena reputasi yang baik dari perusahaan induk (Rajawali Group). 2. Mempunyai kendaraan armada taksi yang besar kedua setelah Blue Bird. 3. Bisnis model skema kemitraan mendorong pengemudi untuk mempertahankan intensitas pemakaian kendaraan yang tinggi yang dapat meningkatkan jumlah penumpang 4. Penghematan cash flow untuk operasional. Biaya bahan bakar dan pemeliharaan armada taksi ditanggung oleh mitra (pengemudi) 5. Penerapan SOP operasional secara efisien dan efektif e. Apa sistem manajemen yang harus dimiliki perusahaan? (What management systems are required?) 1. Sistem pendukung operasional yaitu SIMTAX (Sistim Informasi Manajemen Taksi. 111

4 2. Sistem infrastruktur TI untuk menghubungkan kantor pusat, pusat panggilan, dan pelacakan (call and dispatch center) dengan menggunakan alat DDS (Digital Dispatch Center). 5. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan pada internal perusahaan Express Group memiliki basis cost leadership dan diferensiasi. 6. Formulasi strategi bisnis yang sesuai untuk PT Express Transindo Utama Tbk pada industri taksi adalah strategi Best Cost Provider dengan memberikan nilai yang berbeda (diferensiasi), pelayanan yang dapat diterima oleh pelanggan dan didukung oleh cost leadership yaitu tarif bawah taksi dibandingkan dengan pesaing utama. B. Saran Pada bagian akhir penelitian, penulis memberikan saran terkait penelitian yang sudah dilakukan. Saran untuk PT Express Transindo Utama Tbk berdasarkan analisis yang telah dilakukan yaitu: 1. PT Express Transindo Utama Tbk harus dapat selalu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang-peluang yang bersifat strategis seperti meningkatkan jumlah kendaraan armada taksi, pengembangan teknologi dan kualitas pelayanan kepada pelanggan sehingga akan memperkuat posisinya di industri taksi di Jakarta dan Indonesia pada umumya. 112

5 2. PT Express Transindo Utama Tbk harus mencari sumber pendanaan alternatif lain selain pinjaman dari bank untuk membiayai pembelian kendaraan, misalnya penerbitan surat hutang obligasi, right issue, dan lain-lain. 3. Bisnis model skema kemitraan harus selalu ditelaah (review) secara teratur (berkala) agar supaya skema kemitraan ini berjalan secara efektif agar tercapai kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak perusahaan dan pengemudi (mitra). 4. Meningkatkan keragaman (diversifikasi) pendapatan dengan mengembangkan bisnis VATB (Value Added Transportation Business) untuk mengimbangi tumbuhnya permintaan terhadap bentuk pelayanan transportasi premium bagi para wisatawan internasional dan masyarakat kelas menengah yang terus meningkat. 113

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta pada khususnya kini semakin ketat. Oleh sebab itu, masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta pada khususnya kini semakin ketat. Oleh sebab itu, masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis taksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya kini semakin ketat. Oleh sebab itu, masing-masing perusahaan taksi dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan populasi sekitar 244 juta

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan populasi sekitar 244 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan populasi sekitar 244 juta (Sensus Penduduk, 2012), Indonesia memiliki potensi besar yang belum diberdayakan dalam sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah kemacetan lalu lintas di kota besar, terutama Jakarta, persaingan bisnis antara perusahaan transportasi khususnya taksi semakin ketat. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik untuk bekerja, belanja, ataupun sekedar jalan-jalan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat baik kebutuhan akan barang maupun jasa. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Taksi di Jakarta saat ini persaingannya sangat ketat, hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Taksi di Jakarta saat ini persaingannya sangat ketat, hal ini dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Taksi di Jakarta saat ini persaingannya sangat ketat, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengenai jumlah taksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia sebagai negara terbesar keempat dari jumlah penduduk terbanyak di dunia, saat ini jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 256 juta orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis yang disebabkan oleh internal maupun eksternal, entah itu krisis yang diakibatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN CORPORATE COMMUNICATION PT. EXPRESS TRANSINDO UTAMA

PERANCANGAN CORPORATE COMMUNICATION PT. EXPRESS TRANSINDO UTAMA JURNAL ILMIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PERANCANGAN CORPORATE COMMUNICATION PT. EXPRESS TRANSINDO UTAMA NAZIFATUR RAHMI 210000031 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS ILMU REKAYASA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata BAB l PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Pertumbuhan potensi dan produksi di sub sektor perhubungan darat dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transportasi umum di Jakarta saat ini menjadi salah satu solusi untuk mengurai tingkat kemacetan di Jakarta. Sejalan dengan kemajuan dalam pendidikan, perekonomian,

Lebih terperinci

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

Diskusi mengenai topik minggu lalu. Topik hari ini Diskusi mengenai topik minggu lalu. Review tentang strategi. Pengenalan strategi pemasaran. Pengenalan strategi produksi / operasi. Pengenalan strategi sumber daya manusia. Pengenalan strategi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin memantapkan posisinya sebagai BUMN yang memiliki komitmen dan konsistensi dalam pengembangan insfrakstruktur dan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi besar-besaran untuk menciptakan brand image, dan perluasan pangsa pasar saja

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi besar-besaran untuk menciptakan brand image, dan perluasan pangsa pasar saja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya tidak hanya dengan mendapatkan sumber daya yang lebih murah, promosi besar-besaran

Lebih terperinci

PT Express Transindo Utama Tbk

PT Express Transindo Utama Tbk PT Express Transindo Utama Tbk Jadwal Penawaran Umum: (tentative) Masa Penawaran Awal : 03-12 Oktober 2012 Pernyataan efektif : 23 Oktober 2012 Penawaran : 25, 29 dan 30 Oktober 2012 Penjatahan : 01 November

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi Indonesia yang semakin bertumbuh dan pergeseran perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi penduduk yang besar menjadikan

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank dan Super Indo Beri Manfaat Lebih Bagi Para Nasabah

Standard Chartered Bank dan Super Indo Beri Manfaat Lebih Bagi Para Nasabah Standard Chartered Bank dan Super Indo Beri Manfaat Lebih Bagi Para Nasabah Fasilitas Extra Cash Back 10% dan hadiah langsung setiap hari hingga Grand Prize Tiket ke Singapura JAKARTA, 12 Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian 3.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Express Group didirikan pada bulan April 1989 sebagai salah satu perusahaan dari Rajawali Group, posisi kami sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1997 Indonesia dilanda krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis transportasi, baik yang bersifat transportasi publik maupun private. Di

BAB I PENDAHULUAN. jenis transportasi, baik yang bersifat transportasi publik maupun private. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan alat yang membantu manusia mencapai suatu tempat dengan waktu yang lebih cepat. Transportasi sendiri juga terdiri dari 3 sektor yaitu

Lebih terperinci

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TAKSI KOSTI SOLO DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis jasa transportasi dewasa ini semakin memiliki tingkat persaingan yang tinggi, hal tersebut didorong oleh semakin tinggi mobilitas masyarakat perkotaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan sarana transportasi terus meningkat seiring dengan berkembangnya zaman dan kebutuhan manusia berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Faktor keamanan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Segala sesuatu mengalami perkembangan berupa perubahan yang mengarah pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Segala sesuatu mengalami perkembangan berupa perubahan yang mengarah pada 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu mengalami perkembangan berupa perubahan yang mengarah pada peningkatan, maupun perubahan yang dapat mengakibatkan keterpurukan. Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi perusahaan serta melakukan analisis strategi perusahaan berdasarkan metode SWOT Matrix

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan 1. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan menggunakan Analisis PEST dan Analisis 5 Kekuatan Porter, diperoleh hasil mengenai a. Gambaran kondisi Lingkungan

Lebih terperinci

TANYA JAWAB VIA

TANYA JAWAB VIA L 1 TANYA JAWAB VIA E-MAIL Pertanyaan 1: Apakah perusahaan telah melakukan pengembangan inovasi dalam proses pembayaran menggunakan teknologi? Jawaban 1: Belum. Pertanyaan 2: Bagaimana perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi persaingan yang semakin tinggi dan kompetitif tidak dapat dihindarkan. Situasi ini

Lebih terperinci

Tantangan vs Kesempatan. Perubahan. Tantangan: Krisis Keuangan Global, Prubahan

Tantangan vs Kesempatan. Perubahan. Tantangan: Krisis Keuangan Global, Prubahan Membangun Dunia yang semakin Pintar A SMARTER PLANET Husein Samy Country Manager ibm.com,, IBM Indonesia 1 Tantangan vs Kesempatan Tantangan: Krisis Keuangan Global, Prubahan cuaca, Energi, Suplai makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jasa Lovelock dan Writz (1991) mengungkapkan dua pengertian jasa, diantaranya adalah : 1. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi berperan strategis dalam memajukan kesejahteraan umum sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia, telah membawa perubahan yang besar, baik dalam hal infrastuktur yang memegang peranan penting sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di industri penerbangan Indonesia semakin meningkat, ditunjukkan dengan semakin banyak pemain maskapai penerbangan yang masuk ke pasar Indonesia,

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, Jakarta sebagai kota yang memiliki jumlah penduduk terpadat di indonesia saat ini memiliki masalah yang paling utama yaitu kemacetan. Kemacetan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan positif ekonomi digital menuntut perubahan bagi langkahlangkah strategi suatu instansi atau perusahaan dalam berkomunikasi kepada masyarakat sebagai

Lebih terperinci

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Pengertian Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. 1 / 14 Pihak yang Berkepentingan - Pelaku bisnis dan investor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara URAIAN TUGAS Direktur Utama a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun Perusahaan

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Kereta Api Indonesia (KAI) merupakan perusahan yang bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan darat khususnya di bidang pelayanan jasa penumpang. Fenomena mengenai

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis yang sedang dihadapi oleh PT Brantas Abipraya saat ini, bagaimana menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini merupakan pendapat dari Kasmir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PRIMAJASA PERDANAUTAMA didirikan pada tanggal 6 September 1991, dipimpin oleh H. Amir Mahpud, SE. sebagai Direktur Utama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian terutama kebutuhan mobilisasi manusia dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK:

STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK: STRATEGI AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI Oleh: Dra. SURYATI, SE. Dosen Tetap pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK: Perkembangan dan perubahan usaha yang sedemikian cepat menuntut para pelaku usaha untuk mencari terobosan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan... DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Rivegamora Medan... 11 Gambar 3.1 Skema Jalur Distribusi PT. Rivegamora Medan... 21 Gambar 3.2 Skema Management Penjualan... 23 Gambar 3.3 Skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gas alam merupakan salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk saat ini. Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa)

Lebih terperinci

Introspeksi Penerapan E-government

Introspeksi Penerapan E-government Introspeksi Penerapan Anief Fauzan Rozi, S. Kom., M. Eng. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi 1 Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa memahami 10 faktor utama penentu keberhasilan penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha bertumbuh sangat pesat, hal ini ditunjukan dengan banyaknya perusahaan baru yang bermunculan di kawasaan industri diberbagai kota

Lebih terperinci

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar

Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Standard Chartered Bank Plc cetak rekor laba operasional di paruh pertama, naik 10% ke USD3,12 milyar Momentum bisnis yang kuat serta pencapaian rekor kinerja yang konsisten Ringkasan: Laba Group meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat saat ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat saat ini. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, di mana sebagian besar aktivitas

Lebih terperinci

STRATEGI BERSAING. Strategi Bersaing halaman 1 dari 5

STRATEGI BERSAING. Strategi Bersaing halaman 1 dari 5 STRATEGI BERSAING Penetapan strategi bersaing lebih bertujuan untuk menetapkan nilai unggul perusahaan dibanding pesaing. Dengan kondisi pelanggan yang semakin pintar dan kritis, perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KELOLA JASA ARTHA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KELOLA JASA ARTHA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. KELOLA JASA ARTHA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : DAMASTA TRIAS KUSUMA NIM : 2013410009 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi para penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi. Transportasi berbasis aplikasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis bus antar kota dan lintas provinsi baik yang kecil maupun yang besar sangat ketat dalam dewasa ini. Keputusan untuk menggunakan jasa bus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Ives dan Learmonth (1984) menjelaskan bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Ives dan Learmonth (1984) menjelaskan bagaimana perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan harus sensitif terhadap pelanggan yang berbeda dan harus mampu memanfaatkan kontribusi pelanggan untuk memberikan produk dan jasa yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu sebagai pintu masuk ke wilayah kota Yogyakarta, menyebabkan pertumbuhan di semua sektor mengalami

Lebih terperinci

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2 BAB 2. Pemahaman kaitan antara manajemen sumber daya manusia dengan proses manajemen strategi organisasi secara keseluruhan. Pemahaman peran strategis manajemen sumber daya manusia dalam organisasi Pemahaman

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan

BAB III LANDASAN TEORI. instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan BAB III LANDASAN TEORI A. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di negara Indonesia pertumbuhan taksi sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di negara Indonesia pertumbuhan taksi sangatlah pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini di negara Indonesia pertumbuhan taksi sangatlah pesat. Banyak sekali operator penyedia taksi di Indonesia dan berada di beberapa bagian kota besar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di lingkungan industri otomotif, bisnis sepeda motor memiliki. tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Selama tiga tahun terakhir

I. PENDAHULUAN. Di lingkungan industri otomotif, bisnis sepeda motor memiliki. tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Selama tiga tahun terakhir I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di lingkungan industri otomotif, bisnis sepeda motor memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Selama tiga tahun terakhir penjualannya selalu tumbuh di atas 50%.

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2018 PT MITRA INTERNATIONAL RESOURCES Tbk Grha Mitra Jl. Pejaten Barat No.6, Jakarta Selatan Jumat, 11 Mei 2018 Paparan Publik Tahunan 2018 1 Agenda Tinjauan Bisnis Perseroan Kinerja

Lebih terperinci

PT XL AXIATA TBK. Paparan Publik

PT XL AXIATA TBK. Paparan Publik PT XL AXIATA TBK. Paparan Publik 31 March 2017 Di 2016, Industri Telekomunikasi Seluler Bergeser Dari Layanan Tradisional ke Layanan Berbasis Data dan seiring ini, XL di 2016 Menuju Data Focus Company

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk di. pasar, termasuk preferensi yang dikehendaki konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. kerja, sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk di. pasar, termasuk preferensi yang dikehendaki konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang mengarah pada globalisasi, kondisi ekonomi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan usaha ritel berskala besar (modern)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 187 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Transportasi massal yang tertib, lancar, aman, dan nyaman merupakan pilihan yang ditetapkan dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan. Pengembangan transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini benar-benar berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan penerbangan yang turut serta meramaikan

Lebih terperinci

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Blue Bird Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Jakarta, 4 Juni 2015 Mata Acara Rapat 1 Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan 2 Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan 3 Penunjukan Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan masing-masingnya sebagai berikut: kelayakan pemasaran produkdari sisi faktor lingkungan eksternal PT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan masing-masingnya sebagai berikut: kelayakan pemasaran produkdari sisi faktor lingkungan eksternal PT BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dengan sepenuhnya mencermati pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan masing-masingnya sebagai berikut: 1. Kelayakan pengembangan bisnis bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri jasa saat ini berkembang dengan sangat cepat. Persaingan yang terjadi saat ini sangat kompetitif dalam bidang industry ini. Pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat merupakan kota besar di Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota belanja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC)

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan salah satu yang unik yang disebut Airline Low Cost Carrier (LCC) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha penerbangan saat ini telah berkembang pesat dengan berbagai perubahan strategi bagi operator dalam menggunakan berbagai model penerbangan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin meningkat. Institusi pemerintah sebagai pelayan masyarakat perlu menemukan dan memahami cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

Lebih terperinci

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) 1. Penjelasan ringkas tentang perusahaan (Nama, visi,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PT. Indomilk 1.1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat banyak tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Manejemen Pusat Data

Manejemen Pusat Data Manejemen Pusat Data Modul ke: 03 Fakultas Ilmu Komputer ITSM (Management Layanan Teknologi Informasi) Dian Wirawan, S.Kom, M.Kom Program Studi Teknik Informatika ITSM (BERBASIS ITIL V3) Management Pusat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL. viii DAFTAR GRAFIK.. xii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci