BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis
|
|
- Erlin Inge Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berdiri pasti pernah mengalami krisis, entah itu krisis yang disebabkan oleh internal maupun eksternal, entah itu krisis yang diakibatkan oleh bencana alam, kecelakaan industri, persepsi publik ataupun karena faktor-faktor lainnya. Krisis tidak dapat ditolak oleh perusahaan karena perusahaan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan lajunya perusahaan. Krisis bisa menjadi mata uang, ia bisa merugikan perusahaan atau malah menjadi momen yang dapat menguntungkan perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari respon dan komunikasi krisis yang dilakukan oleh tim krisis perusahaan yang biasanya ditangani oleh divisi Public Relations atau divisi komunikasi suatu perusahaan. Jika perusahaan mengalami krisis, perusahaan dituntut untuk merespon dan menyelesaikan krisis yang terjadi dan sejatinya Public Relations ada di dalam organisasi untuk menjembatani perusahaan dengan publiknya. Perusahaan harus dikelola dengan baik agar reputasi perusahaan bisa terjaga dengan baik untuk keberlangsungan perusahaan di tengah-tengah masyarakat. Krisis membuat perusahaan dalam posisi yang menjadi perhatian masyarakat luas, khususnya media sebagai media informasi warga. Oleh karena itu perusahaan harus berkomunikasi dengan cepat, akurat dan terampil dengan beberapa kelompok 1
2 2 penting seperti karyawan, media, pemegang saham, komunitas, dan pemerintah. Sesuai dengan fungsi Public Relations dalam manajemen, seorang praktisi Public Relations juga harus bertindak sebagai komunikator sekaligus mediator yang membantu pihak eksekutif atau manajemen mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Di pihak lain, praktisi Public Relations juga dituntut untuk menjelaskan kembali kebijakan organisasi kepada publiknya. Diharapkan terciptanya komunikasi timbal balik yang menciptakan saling pengertian, saling percaya, saling mendukung, dan toleransi dari kedua belah pihak. Salah satu jenis perusahaan yang rentan mengalami krisis adalah perusahaan transportasi, perusahaan jasa yang vital bagi masyarakat karena jasanya untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Perusahaan jasa transportasi terdiri dari perusahaan transportasi darat, laut, dan udara, dan masing-masing perusahaan tersebut memiliki kategori yang lebih khusus lagi. Misalnya perusahaan transportasi darat, memiliki jenis-jenis perusahaan transportasi seperti angkutan kota atau yang biasanya dikenal dengan sebutan angkot, bus antar kota, bus antar provinsi, jasa kereta api, jasa taksi, penyewaan mobil dan masih banyak lagi. Semua jenis perusahaan transportasi tersebut tentunya tidak bisa terhindar dari krisis dan hampir semua krisis yang terjadi menyebabkan korban, misalnya perusahaan jasa kereta api mengalami krisis yang diakibatkan oleh bencana alam sehingga rel yang digunakan untuk perjalanan kereta api mengalami kerusakan yang mengakibatkan kereta terguling dan mengakibatkan adanya korban, yaitu penumpang
3 3 kereta api dan perusahaan itu sendiri namun atribusi perusahaan kecil karena krisis terjadi karena kecelakaan. Contoh lainnya adalah perusahaan jasa penerbangan dengan kasus jatuhnya pesawat karena human error sehingga menyebabkan tewasnya kru dan penumpang dalam pesawat dan perusahaan memiliki atribusi yang besar dalam krisis ini karena perusahaan dianggap sebagai penyebab krisis oleh publik. Lain hal lagi dengan perusahaan transportasi yang mengalami krisis namun yang menjadi korbannya adalah perusahaan itu sendiri seperti yang dialami oleh perusahaan taksi Blue Bird yang mengalami penolakan di beberapa kota di Indonesia, khususnya di kota Batam oleh pesaingnya. Krisis-krisis yang dialami perusahaan tersebut tentunya akan diliput oleh media masa karena transportasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari untuk menghubungkan manusia dari wilayah satu ke wilayah lainnya dan digunakan untuk memajukan berbagai macam aspek kehidupan seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan, industri, dan aspek sosial. Transportasi akan selalu menjadi bagian utama yang dibutuhkan oleh siapapun, maka dari itu masyarakat membutuhkan jasa transportasi yang aman, nyaman, dan mudah didapatkan. Penanganan krisis pada sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan komunikasi baik itu internal maupun eksternal. Komunikasi krisis bertujuan untuk mempertahakankan kredibilitas dan reputasi perusahaan. Komunikasi pada saat krisis ini dilakukan untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik khususnya melalui media mengenai apa yang telah menimpa perusahaan, sehingga publik tidak
4 4 bertanya-tanya atau berprasangka buruk terhadap apa yang terjadi karena pada saat krisis terjadi kebutuhan akan informasi yang tinggi. Pemenuhan akan informasi ke publik tersebut dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik. Melalui Situational Crisis Communication Theory (SCCT), respon, posisi, dan cara pengolahan krisis oleh suatu perusahaan mencerminkan bagaimana perusahaan tersebut memperlihatkan respon dan tanggung jawabnya terhadap krisis tersebut. Blue Bird yang mengalami krisis perusahaan dengan atribusi yang berbeda dari perusahaan-perusahaan transportasi lainnya di mana dalam krisis perusahaan menjadi korban dan perusahaan tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap krisis yang dialami. Walaupun tidak mengakibatkan korban jiwa namun merugikan reputasi, hal inilah mengapa Blue Bird Group disebut mengalami krisis. Pada bulan Agustus 2012 Blue Bird Group merealisasikan 50 unit armada Blue Bird dari izin yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Kota Batam. Blue Bird pun telah mengirimkan 50 unit mobil ke Batam dan melakukan rekrutmen untuk pengemudi dan karyawan Blue Bird Pool Batam, sehingga Blue Bird telah mengeluarkan biaya produksi yang cukup besar untuk merealisasikan izin tersebut, mulai dari pembelian armada baru, pengiriman mobil, pajak, tanah, bangunan, pengiriman tim hingga rekrutmen staf dan pengemudi. Sebelumnya Pemerintah Kota Batam telah menerbitkan surat izin bagi Blue Bird untuk beroperasi di Batam sebanyak 500 unit, namun direvisi menjadi 300 unit. Dengan ini perusahaan mengharapkan operasional taksi Blue Bird di Batam dapat berjalan normal. Kenyataannya, taksi Blue Bird mendapatkan kecaman dari
5 5 taksi lokal yang melakukan demo besar-besaran untuk membatalkan izin operasional taksi Blue Bird di Batam. Karena tidak ada sosialisasi dari pihak Pemerintah Kota Batam tentang masuknya armada Blue Bird, terjadi penolakan besar-besaran. Mereka menganggap bahwa kehadiran taksi Blue Bird dapat mengganggu penghasilan mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa taksi Blue Bird adalah taksi berargo, sedangkan taksi-taksi lokal di Batam adalah taksi dengan menerapkan sistem charter (menyewa) dan sharing (berbagi). Tentunya hal ini bertolak belakang dengan taksi Blue Bird sehingga masyarakat pun diramalkan akan memilih taksi yang lebih aman dan nyaman bagi mereka. Beberapa taksi yang tergabung ke dalam Forum Komunikasi Pengemudi Taksi Pulau Barelang (FKPTPB) yang menolak kehadiran taksi Blue Bird seperti Jala Taxi, Koptiba, Citra Wahara, Union Taxi, Barelang Express, Pinky Taxi, Barelang Taxi, dan Sea Port Taxi. Sebelum kehadiran Blue Bird, taksi-taksi tersebut memiliki tipe yang sama dalam menerapkan tarif, yaitu tidak menggunakan argo, tapi menggunakan sistem kesepakatan antara calon penumpang dan pengemudi. Taksitaksi lokal tersebut melakukan penolakan berupa demo agar pemerintah membatalkan izin taksi Blue Bird di Batam. Karena desakan tersebut, akhirnya Dinas Perhubungan Kota Batam membatalkan izin taksi Blue Bird secara sepihak dengan alasan keamanan kota Batam. Selama berbulan-bulan mobil tidak berjalan sehingga tidak dapat menghasilkan pemasukan. Karyawan dan pengemudi pun belum jelas nasibnya, namun mereka tetap setia menunggu dan optimis bahwa taksi Blue Bird dapat
6 6 beroperasi di Batam. Sama seperti perusahaan-perusahaan lainnya yang mengalami krisis, Blue Bird Group pun mengalami krisis perusahaan, yang akhirnya menjadi krisis Public Relations karena permasalahan ini diekspos oleh media lokal hingga nasional sehingga permasalahan ini menjadi perhatian lebih bagi masyarakat luas. Kerugian yang dialami oleh Blue Bird tidak hanya dialami oleh perusahaan, tapi juga dialami oleh karyawan dan pengemudi karena nasibnya yang terombangambing dan mereka tidak bisa menghidupi keluarganya dengan layak. Salah satu pengemudi Blue Bird bernama Ayong pun tak luput dari tindak kekerasan pengemudi taksi lokal di Batam. Ayong dipukuli oleh pengemudi taksi lokal sehingga mengalami luka di kepala dan armada Blue Bird yang dikendarainya rusak di beberapa sisi akibat ulah pengemudi taksi lokal yang menolak hadirnya Blue Bird di Batam. Sementara Public Relations Blue Bird Group menjalankan strateginya, pihak legal dari Blue Bird Group akhirnya mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Umum Negara (PTUN) terhadap kebijakan tersebut. Hasil dari gugatan itu berhasil memenangkan Blue Bird Group sehingga Blue Bird Group dapat mengoperasikan 50 unit dalam tahap pertama. Itupun dengan berbagai macam syarat, misalnya seperti taksi Blue Bird tidak boleh menjemput tamu/penumpang dari bandara, mal, hotel, dan di jalan raya. Taksi Blue Bird hanya boleh berlaku jika dipesan melalui call center oleh calon penumpang. Lambat laun isu ini mendapatkan perhatian dari media lokal hingga nasional sehingga Public Relations Blue Bird Group turun tangan membantu menangani permasalahan ini dengan komunikasi krisis yang sudah direncanakan.
7 7 Pentingnya respon krisis Public Relations dalam perusahaan transportasi darat (taksi) menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian sehubungan dengan penolakan taksi Blue Bird di Batam. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana respon Public Relations sebuah perusahaan transportasi dalam menangani krisis. Peneliti memilih perusahaan Blue Bird Group sebagai objek pada penelitian ini karena kasus ditolaknya taksi Blue Bird di kota-kota besar selalu menjadi perhatian masyarakat dan media, sebelumnya taksi Blue Bird yang memiliki tagline Beyond Transportation pernah mengalami penolakan besar-besaran di Bandung (2006) dan Bali (2010), yang kemudian terulang kembali di Batam (2012). Public Relations Blue Bird Group telah menyadari bahwa krisis yang melanda perusahaan tidak dapat didiamkan begitu saja, untuk keberlangsungan perusahaan, untuk keadilan dalam dunia perdagangan, untuk konsumen di Indonesia, dan untuk memajukan dunia transportasi di Indonesia. Respon Blue Bird bermacammacam, mulai dari pendekatan kepada pemerintah, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan pendekatan kepada masyarakat. Tentunya upaya yang ada tidak luput dari dukungan manajemen dan bagian-bagian terkait. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menguraikan respon yang telah dilakukan oleh Public Relations Blue Bird Group dalam komunikasi krisis dengan studi kasus penolakan taksi Blue Bird di Batam oleh taksi lokal, dalam hal ini pesaingnya. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada Situasional Communication Crisis Theory (SCCT) yang dikemukakan oleh Coombs karena
8 8 Situational Crisis Communication Theory (SCCT) merupakan satu-satunya teori yang membagi respon pada tanggung jawab perusahaan dari sebuah krisis. Blue Bird Group telah memiliki divisi Public Relations di bawah divisi Corporate Image dan dibawahi oleh Vice President Business Development. Divisi Public Relations di Blue Bird Group berada pada middle management dan mempunyai jalur langsung dengan top manajemen. Tentunya hal ini merupakan salah satu bentuk kesadaran dari perusahaan akan pentingnya Public Relations. Jika ditarik benang merahnya, teori ini mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada bagaimana individu melihat reputasi suatu organisasi/perusahaan dalam keadaan krisis dan tanggapan perasaan dan perilaku mereka terhadap organisasi atas krisis tersebut. Selain itu dalam teori ini juga akan dijelaskan posisi perusahaan dalam krisis serta seberapa besar tanggung jawab perusahaan yang diakibatkan krisis tersebut. Situational Crisis Communication Theory (SCCT) juga dapat digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur seberapa besar ancaman terhadap reputasi organisasi, khususnya di masa krisis. Teori ini juga dapat menunjukkan pentingnya mengatur strategi pesan agar dapat memengaruhi frame media dan publik sehingga persepsi publik terhadap perusahaan cenderung positif karena persepsi publik secara tidak langsung juga dapat dipengaruhi oleh media massa. Peneliti telah melakukan pra-observasi dengan Public Relations Blue Bird Group dan dari hasil pra-observasi tersebut disimpulkan bahwa peneliti merasakan butuh adanya formula atau respon dan langkah yang efektif untuk menghadapi krisis
9 9 serupa. Peneliti mengharapkan penelitian ini nantinya dapat memberikan masukan kepada pihak Blue Bird Group mengenai kinerja Public Relations khususnya dalam merespon krisis agar dapat digunakan sebagai acuan jika taksi Blue Bird akan ekspansi dan beroperasi di kota lain. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai kajian bagaimana Blue Bird Group merespon krisis mengingat perusahaan ini sudah Go Public November 2014 lalu sehingga krisis tidak akan mempengaruhi saham. Selain itu peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan bagi perusahaan lain yang sejenis untuk melakukan ekspansi ke daerah lain. Melihat kasus penolakan taksi Blue Bird di Batam oleh pesaing lokal yang sebelumnya sudah terjadi di kota-kota sebelumnya, dan peristiwa penolakan ini tidak pernah dialami oleh taksitaksi lain sehingga menarik peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan pendekatan kualitatif melalui observasi mengenai respon Blue Bird Group yang dilakukan oleh Public Relations dalam menangani krisis tersebut selama periode Agustus 2012 Januari 2013 karena krisis tersebut ada dalam rentang waktu yang telah peneliti sebutkan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis membahas judul penelitian sebagai berikut : RESPON BLUE BIRD GROUP MENGHADAPI KRISIS PUBLIC RELATIONS DALAM PERSPEKTIF SITUATIONAL COMMUNICATION CRISIS THEORY (SCCT) (ANALISA DESKRIPTIF PENOLAKAN MASUKNYA TAKSI BLUE BIRD DI BATAM OLEH OPERATOR TAKSI LOKAL PERIODE AGUSTUS 2012 JANUARI 2013)
10 Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini dibatasi hanya pada permasalahan mengenai respon Blue Bird Group dalam perspektif Situational Crisis Communication Theory (SCCT) pada kasus penolakan taksi Blue Bird di Batam periode Agustus 2012 Januari Alasan peneliti memilih teori ini sebagai acuan penelitian adalah karena Situational Crisis Communication Theory (SCCT) adalah satu-satunya teori yang membahas respon krisis dan pembagiannya dalam beberapa klaster/tipe krisis. Kesimpulannya batasan-batasan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan berikut: 1. Bagaimana respon Blue Bird Group dalam menghadapi krisis komunikasi dalam kasus penolakan taksi Blue Bird di Batam? 2. Bagaimana sudut pandang Situational Crisis Communication Theory (SCCT) terhadap krisis komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations Blue Bird Group saat mengatasi penolakan taksi Blue Bird di Batam? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini berdasarkan dengan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui respon Blue Bird Group saat menghadapi krisis komunikasi dalam kasus penolakan taksi Blue Bird di Batam.
11 11 2. Untuk mengetahui sudut pandang Situational Crisis Communication Theory (SCCT) terhadap krisis komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations Blue Bird Group saat mengatasi penolakan taksi Blue Bird di Batam Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan terbagi menjadi tiga, manfaat teoritis, manfaat praktis, dan manfaat sosial dengan uraian sebagai berikut : Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan ilmu komunikasi khususnya Public Relations dengan kajian manajemen krisis. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi penelitian yang memiliki kasus sejenis Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk Blue Bird Group, khususnya dalam meningkatkan manajemen krisis Public Relations Blue Bird Group untuk melakukan ekspansi ke daerah-daerah di Indonesia yang belum ada taksi Blue Bird Manfaat Sosial Manfaat sosial yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah memberikan kajian terhadap masyarakat di suatu daerah dalam menerima
12 12 sesuatu yang baru berasal dari luar daerah tersebut. Selain itu manfaat sosial yang diharapkan adalah kehadiran Blue Bird Group di kota-kota lain dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan dijadikan kompetisi positif oleh pesaingnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik untuk bekerja, belanja, ataupun sekedar jalan-jalan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis transportasi, baik yang bersifat transportasi publik maupun private. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan alat yang membantu manusia mencapai suatu tempat dengan waktu yang lebih cepat. Transportasi sendiri juga terdiri dari 3 sektor yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia sebagai negara terbesar keempat dari jumlah penduduk terbanyak di dunia, saat ini jumlah penduduk di Indonesia sebanyak 256 juta orang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/atau barang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHALUAN. kemajuan teknologi yang kian hari makin canggih. Perkembangan teknologi
1 BAB I PENDAHALUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kita sedang menghadapi era informasi, dimana ini berdampak pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini tentu diawali dengan kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, transportasi atau pengangkutan menjadi bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/ atau barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis jasa saat ini sedang ketat ketatnya, berbagai macam perusahaan jasa menjamur di mana-mana dan saling bersaing satu sama lain. Untuk menghadapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia, alat transportasi terdiri dari berbagai macam yaitu alat transportasi darat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin cepat terutama didorong oleh kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada perusahaan besar. Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belangkang Masalah. Dari zaman dulu sampai sekarang manusia mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belangkang Masalah Dari zaman dulu sampai sekarang manusia mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia transportasi.perkembangan aktifitas manusia berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN. keterjangkauan, dan aspek kenyamanan. faktor manusia sendiri yang kurang memperhatikan keamanan dan juga
BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana dan prasarana transportasi publik di Indonesia masih belum optimal. Hal tersebut terbukti seperti apa yang sudah ada dan berjalan di kehidupan ini. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini, telah menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan di segala bidang, baik yang perusahaan sejenis maupun yang tidak
Lebih terperinciPERSEPSI PENUMPANG SRIWIJAYA AIR MENGENAI KESELAMATAN PENERBANGAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1
PERSEPSI PENUMPANG SRIWIJAYA AIR MENGENAI KESELAMATAN PENERBANGAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : Deasy Mayasari F 100 040 172 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat dan mudah. Salah satu hal yang ingin dilakukan dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam peningkatan mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan perdagangan barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Jogjakarta, Yogyakarta) dan sering kali disingkat DIY, adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DI JALAN
BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kereta api merupakan alat transportasi yang banyak diminati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Seperti diketahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transportasi pribadi bagi kehidupan sehari-hari mereka. Transportasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu faktor umum dalam keberlangsungan pembangunan masyarakat Indonesia. Masyarakat era modern saat ini menggunakan moda transportasi umum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangkutan merupakan salah satu bidang kegiatan yang sangat vital. Hal ini disebabkan oleh keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, disertai dengan pesatnya tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Transportasi umum di Jakarta saat ini menjadi salah satu solusi untuk mengurai tingkat kemacetan di Jakarta. Sejalan dengan kemajuan dalam pendidikan, perekonomian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan populasi sekitar 244 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan populasi sekitar 244 juta (Sensus Penduduk, 2012), Indonesia memiliki potensi besar yang belum diberdayakan dalam sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin meningkat. Institusi pemerintah sebagai pelayan masyarakat perlu menemukan dan memahami cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta pada khususnya kini semakin ketat. Oleh sebab itu, masing-masing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis taksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya kini semakin ketat. Oleh sebab itu, masing-masing perusahaan taksi dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan alat pemindahan manusia, hewan, atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan dari sarana ini adalah untuk membantu orang atau
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan eksternal industri taksi menunjukan bahwa industri ini
BAB V PENUTUP A. Simpulan Pada bagian penutup ini, penulis mengambil kesimpulan yang terkait dengan rumusan permasalahan yang ada pada bab pertama dengan keseluruhan analisis dan penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata, diikuti dengan kemajuan pesat khususnya bidang perekonomian membuat
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
187 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, pada bagian ini penulis akan memberikan kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti
17 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN 2.1 Pengertian Perjanjian Pengangkutan Istilah pengangkutan belum didefinisikan dalam peraturan perundangundangan, namun banyak sarjana yang mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai peningkatan kualitas pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat baik kebutuhan akan barang maupun jasa. Perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Di Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan terkait aktivitas kehidupan sehari-harinya. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari pengaruh perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana transportasi. Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keunggulan suatu jasa terletak pada kualitas pelayanan jasa dan fasilitas tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu produk ataupun jasa harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa pelanggan. Suatu jasa hanya memilki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah kemacetan lalu lintas di kota besar, terutama Jakarta, persaingan bisnis antara perusahaan transportasi khususnya taksi semakin ketat. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau
Lebih terperincidalam mempertahankan reputasinya. Menurut Spillan (dalam An-Sofie Claeys,
1.1 Latar Belakang Krisis merupakan hal yang sering dialami oleh banyak perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Krisis dapat menjadi ancaman bagi setiap perusahaan dalam mempertahankan reputasinya. Menurut
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 35 TAHUN 2003 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 35 TAHUN 2003 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia dalam kehidupan sehari-hari sering terbatasi oleh jarak antara ruang tempat tinggal dengan ruang tempat aktivitas, baik itu dengan dirinya sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi para penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi. Transportasi berbasis aplikasi ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP I. KESIMPULAN
BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN Pada bagian awal penelitian ini peneliti sudah menjelaskan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin mencari tahu bagaimana komunikasi resolusi konflik yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kunci hubungan masyarakat dalam mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada publik internal maupun eksternal. Melalui komunikasi, menjadikan
Lebih terperinciperputaran roda ekonomi semakin cepat. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir ini
2 perputaran roda ekonomi semakin cepat. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir ini banyak bermunculan pendatang baru di industri penerbangan. Munculnya maskapai- maskapai penerbangan baru ini didorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Armada Taksi Gemah Ripah Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Armada Taksi Gemah Ripah Sumber: http://bandungtraveler.com/taksi-gemah-ripah/ PT. Tara Megah Muliatama merupakan salah satu perusahaan swasta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN. menyelenggarakan pengangkutan barang semua atau sebagian secara time charter
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUT, PENUMPANG DAN KECELAKAAN 2.1. Pengangkut 2.1.1. Pengertian pengangkut. Orang yang melakukan pengangkutan disebut pengangkut. Menurut Pasal 466 KUHD, pengangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan alat transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu dan kecepatan. Semakin canggihnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk
Lebih terperinciAuditorium KNKT, Kementerian Perhubungan 28 Desember Interviewing Techniques in Accident Investigation NTSC In-House Training
Auditorium KNKT, Kementerian Perhubungan 28 Desember 2012 Interviewing Techniques in Accident Investigation NTSC In-House Training DATA INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI UDARA TAHUN 2007 2012 Database
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. transportasi darat seperti kereta, mobil, bis, dan lain-lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan yang serba modern ini. Berdasarkan kepemilikan transportasi, transportasi dapat dibagi menjadi dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.
Lebih terperinciInterview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan
LAMPIRAN Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan 1. Bagaimana PR menyikapi isu bencana alam yang pada saat itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dengan menyadari pentingnya peranan transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam memenuhi akan kebutuhan tersebut. sejak tahun Pada tahun 2013, segmen middle class yang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi saat ini sudah menjadi kebutuhan sangat penting bagi masyarakat Indonesia atau bahkan sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pergerakan manusia dan barang, meningkatnya ekonomi suatu bangsa dipengaruhi oleh sistem transportasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business Assignment
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business Assignment Program studi Master of Business Administration Institut Teknologi Bandung (MBA-ITB) menekankan pentingnya pemahaman dan penguasaan atas dinamika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran yang sangat penting terhadap perkembangan suatu kota, sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan dan sebagai prasarana bagi pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan teknologi dunia yang semakin tinggi. Indonesia saat ini tergolong sebagai negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan pengangkutan di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa yang percaya untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini benar-benar berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan penerbangan yang turut serta meramaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sewa. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) adalah klasifikasi perjalanan bus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatannya, setiap perusahaan selalu melibatkan lingkungan di sekitarnya baik di dalam maupun di luar perusahaan. Peran lingkungan sekitar sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Kota Semarang disamping sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah, telah berkembang menjadi kota metropolitan. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata di Semarang pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan satu perusahaan milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi. Dalam perjalanan sejarahnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. promosi besar-besaran untuk menciptakan brand image, dan perluasan pangsa pasar saja
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya tidak hanya dengan mendapatkan sumber daya yang lebih murah, promosi besar-besaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat bisa bepergian kemana saja. Banyak maskapai melihat ini. persaingan penerbangan nasional yang semakin ketat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah melakukan deregulasi penerbangan pada tahun 1996. Sejak itu, banyak usaha penerbangan Swasta dan BUMN yang terjun ke pasar ini. Hal ini juga dikarenakan
Lebih terperinciWawancara dengan Bapak Pujobroto sebagai Vice President Corporate. Communications PT Garuda Indonesia Tbk. Wawancara dilakukan pada hari Senin 4
Daftar Pertanyaan Wawancara Wawancara dengan Bapak Pujobroto sebagai Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk. Wawancara dilakukan pada hari Senin 4 April 2011 pukul 16.04 wib, di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dunia informasi sekarang ini, peranan Humas dalam sebuah organisasi sangat penting, baik dengan publik internal maupun eksternal yang bertujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Angkutan (transport) pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi. Menurut Morlok (1991) transportasi adalah suatu proses pergerakan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Transportasi telah menjadi kebutuhan dasar bagi manusia, karena semua aktivitas
Lebih terperinci