BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat dalam daftar 10 bandara tersibuk di dunia tahun 2013 versi Airport World. Bandara yang di dunia dikenal dengan nama Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) itu menempati peringkat delapan versi media terbitan Airport Council International tersebut. Sebelumnya, pada 2012 silam bandara berkode CGK yang dikelola PT Angkasa Pura II itu berada pada peringkat kesembilan. Sepanjang tahun lalu jumlah pergerakan penumpang di Bandara Internasional Soekarno- Hatta mencapai penumpang, atau meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan 2012 yakni penumpang jauh melebihi kapasitas rencananya yaitu 22 juta penumpang per tahun. Kini, setiap hari SHIA melayani sekitar penerbangan yang dioperasikan oleh 44 maskapai asing dan 19 maskapai lokal. Selain itu, Bandara Soekarno hatta juga tercatat sebagai bandara tersibuk ke empat di kawasan Asia Pasifik setelah Beijing Capital International Airport, Haneda International Airport di Tokyo dan Dubai International Airport. Sedangkan International Air Transport Assosiation atau IATA memprediksi tahun 2014, Indonesia akan menjadi pasar terbesar kesembilan di dunia untuk penerbangan domestik. Selain itu, Indonesia juga diprediksi menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat keenam di dunia untuk penerbangan internasional. Peningkatan jumlah permintaan akan kebutuhan transportasi udara yag setiap tahunnya selalu bertambah harus diimbangi juga dengan fasilitas-fasilitas yang ada untuk dapat melayani permintaan tersebut. Menurut WEF Global Competitiveness Report , kondisi infrastruktur Indonesia berada pada peringkat ke-80 diantara infrastruktur transportasi diseluruh dunia. Khususnya pada transportasi udara yang kita ketahui jumlah penumpang saat ini sudah 1

2 2 melampaui batas kapasitas yang direncanakan tetapi pemerintah masih tetap menggunakan kapasitas rencana awal untuk melayani pergerakan penumgpang yang setiap tahunnya selau meningkat. Ditambah lagi dengan adanya program Low Cost Carrier yang dapat meningkatkan jumlah permintaan akan transportasi udara. Oleh karena itu, harus ada tindakan antisipasi atau perbaikan agar Bandara Soekarno-Hatta tetap dapat melayani jumlah permintaan yang terjadi. Salah satu fasilitas tersebut adalah apron yang merupakan area yang digunakan untuk tempat parkir pesawat (aircraft parking position) dirancang untuk pesawat menurunkan dan menaikkan penumpang, barang, serta servis lainnya- dan gates untuk penumpang naik dan turun pesawat. Analisa tentang kapasitas apron ini dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah pergerakan pesawat yang terjadi, berapa banyak pesawat yang dapat dilayani oleh apron dalam kurun waktu tertentu (kondisi saat ini dan tahun-tahun mendatang), apakah parking stand yang ada masih dapat menampung pesawat parkir pada jam puncak, serta solusi optimalisasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan sistem apron baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang analisis kapasitas apron di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebagai batasan, penelitian ini hanya dilakukan di apron Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta yang melayani penerbangan domestik dan internasional. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, diantaranya sebagai berikut : 1. Berapa jumlah pergerakan pesawat yang menggunakan apron Terminal 2 pada saat jam puncak di Bandara Soekarno-Hatta? 2. Apakah parking stand yang ada masih mampu menampung pergerakan pesawat pada jam puncak?

3 3 3. Berapa kebutuhan parking stand untuk 5 dan 10 tahun mendatang? 4. Apakah langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi apron untuk 5 dan 10 tahun mendatang? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian adalah : 1. Menghitung jumlah pergerakan pesawat yang menggunakan apron pada saat jam puncak di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta pada kondisi saat ini serta pada kondisi 5 dan 10 tahun mendatang. 2. Menganalisis komposisi parking stand kondisi eksisting (kapasitas apron) 3. Menghitung kebutuhan parking stand untuk 5 dan 10 tahun mendatang 4. Melakukan langkah optimalisasi apron untuk 5 dan 10 tahun mendatang. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberi dan menambah wawasan tentang optimalisasi apron bagi penulis maupun pembaca. 2. Sebagai referensi pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta untuk melakukan optimalisasi apron untuk rentang 5 dan 10 tahun mendatang. 1.5 Batasan Penelitian Dalam melakukan penelitian di Bandara Soekarno Hatta ditetapkan berbagai batasan sebagai berikut : 1. Data yang digunakan untuk melakukan analisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Angkasa Pura II dan tidak melakukan pengukuran di lapangan. 2. Analisis kapasitas apron, dilakukan untuk apron Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta (Sub terminal 2D, 2E, 2F)

4 4 3. Hanya memperhitungkan pergerakan pesawat penumpang di Terminal 2 dan tidak memperhitungkan pergerakan pesawat kargo. 1.6 Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan dan informasi yang didapat dari penulis, penelitian Tugas Akhir mengenai Analisis Kapasitas Apron dan Optimalisasi (studi kasus Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta) belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian pada Tugas Akhir ini merupakan hasil pemikiran penulis menggunakan panduan dari berbagai referensi. Adapun penelitian serupa yang telah dilakukan adalah: 1. Rahman, T., Analisis Kapasitas dan Optimalisasi Apron Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Tugas Akhir S1. Yogyakarta: Tugas Akhir S1 Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Perbedaan pada penelitian ini adalah data yang digunakan untuk menganalisis. Pada penelitiannya, Rahman menggunakan data jumlah pergerakan penumpang yang kemudian dikonversi menjadi jumlah pergerakan pesawat dan hanya menganalisis terhadap satu jenis tipe pesawat yaitu tipe C yakni Boeing Pada penelitian ini, data yang dianalisis berupa data jumlah pergerakan pesawat dan analisis dilakukan terhadap dua jenis tipe pesawat yaitu tipe E (Boeing ) dan tipe C (Boeing ). 2. Rifdia Arisandi dan Hera Widiyastuti, Perencanaan Pengembangan Apron Bandar Udara Juanda Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 3. Ayu Aprilischa dan Hera Widiyastuti, Studi Optimalisasi Penggunaan Apron Berdasarkan Karakteristik Pesawat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

5 5 4. Hazanawati dan Wardhani S., 2008, Kajian Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Japura Kabupaten Indragiri Hulu. Forum Teknik Sipil, UGM, Yogyakarta 5. Sartika, Dewi, 2008, Studi Kapasitas Apron di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Tekinik Sipil Jurusan Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar