BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
|
|
- Sonny Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan transportasi udara di Indonesia berkembang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir ini (dalam Airports Council International (ACI), 2013). Hal ini menuntut peningkatan sarana prasarana transportasi udara yang lebih baik effisien. Salah satu upaya peningkatan sarana tranportasi tersebut adalah yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia. Dilansir oleh ACN News Wire (2013), pada tanggal 2 November 2013 PT. Garuda Indonesia berencana akan mengoperasikan penerbangan pesawat B ER untuk rute Jakarta-London. Namun, rencana ini harus mengalami penundaan, karena daya dukung landasan Bandar Udara Soekarno-Hatta disinyalir belum mampu untuk digunakan oleh pesawat tersebut. Penundaan ini berkaitan dengan kekerasan landasan pacu (Pavement Classification Number/ PCN) Bandar Udara Soekarno-Hatta yang diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan Aircraft Classification Number (ACN) pesawat B ER untuk penerbangan Jakarta-London non-stop dalam kondisi MTOW (Maximum Take-Off Weight). Tim Garuda menyatakan bahwa: jika pesawat beroperasi dengan kapasitas penuh dengan mengangkut 314 penumpang 11 ton kargo, maka MTOW-nya adalah kg. Untuk dilewati pesawat B ER dalam kondisi MTOW, runway setidaknya harus memiliki PCN 132/R/D/W/T. Saat ini Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta (tanah dasar kategori D) diklaim hanya memiliki PCN 120/R/D/W/T. Garuda Indonesia sebenarnya bisa saja memaksakan pesawat B ER ini beroperasi. Akan tetapi, akan terjadi restricted take-off weight sebesar kg, yang berarti Garuda Indonesia harus mengurangi 39 penumpang tidak memungkinkan mengangkut kargo pada setiap penerbangan yang mengakibatkan 1
2 2 Garuda Indonesia akan mengalami kerugian bisnis yang mencolok (Antara News, 2013). Tak hanya maskapai Penerbangan Garuda Indonesia saja, Direktur Pengembangan Kebandaraan Teknologi PT. Angkasa Pura (AP) II, Salahudin Rafi, mengatakan ada 6 maskapai penerbangan yang menggunakan Boeing ER di Runway Utara. Maskapai tersebut adalah Singapore Airlines, Cathay Pacific, Emirates, KLM, Saudia Ettihad. Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta sendiri dibangun pada tahun dengan fondasi Sistem Cakar Ayam karya Prof. Sedyatmo. Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi, runway ini tidak pernah dilakukan evaluasi. PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta mengklaim bahwa angka PCN Runway Utara Bandara ini sebesar 120/R/D/W/T saat pertama beroperasi. Hal inilah yang melatar-belakangi penelitian ini; Aya kebutuhan pengoperasian tipe pesawat baru, yaitu: B ER dalam kondisi MTOW oleh beberapa maskapai penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Akan tetapi kebutuhan ini diklaim belum mampu diimbangi dengan kemampuan prasarana yang ada. Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah evaluasi penilaian runway Bandara Soekarno-Hatta. Evaluasi dilakukan dengan memodelkan landasan Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) 3-Dimensi untuk Sistem fondasi Cakar Ayam dengan alat bantu analisis struktur SAP2000. Permodelan ini diharapkan dapat menganalisis kemampuan dukung Nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini dapat merumuskan beban pesawat B ER yang dapat dilayani oleh Runway Utara Bandara Soekarni-Hatta.
3 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam Tesis ini, diantaranya sebagai berikut : 1. Menganalisis hasil permodelan Elemen Hingga 3D untuk beban HWD Boeing B ER serta menganalisis respon lendutan momen akibat k v tanah mutu beton. 2. Menganalisis respon lendutan gaya dalam yang terjadi pada slab Cakar Ayam akibat beban Boeing B ER dalam kondisi MTOW. 3. Menganalisis kapasitas momen ultimit (Mu) slab sistem Cakar Ayam saat ini. 4. Menganalisis kemampuan Runway Utara Bandar Udara Soekarno- Hatta saat ini untuk dilewati oleh pesawat B ER dalam kondisi MTOW. 5. Menganalisis maximum allowable gross weight pesawat Boeing B ER serta nilai ACN. 6. Menganalisis nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini. C. Maksud Tujuan Penelitian Maksud tujuan dari penelitian adalah : 1. Mengetahui hasil permodelan elemen hingga Sistem Cakar Ayam Bandara Soekarno-Hatta akibat beban Boeing B ER agar metode ini dapat dikembangkan. 2. Menganalisis kemampuan slab sistem Cakar Ayam saat ini dalam mendukung gaya-gaya dalam agar diketahui seberapa besar beban yang mampu didukung saat ini.
4 4 3. Menganalisis kemampuan Runway Utara Bandar Udara Soekarno- Hatta saat ini untuk dilewati oleh pesawat B ER dalam kondisi MTOW, agar dapat segera dilakukan tindakan evaluasi. 4. Menganalisis nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini guna mengetahui kemampuan perkerasan saat ini dapat diketahui pesawat jenis apa saja yang dapat dilayani oleh Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi pihak pengelola Bandar Udara: sebagai referensi untuk melakukan evaluasi Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta agar mengetahui kemampuan serta daya dukungnya saat ini. 2. Bagi penyedia jasa sarana transportasi udara: sebagai langkah untuk mempercepat peningkatan prasarana transportasi udara guna mendorong penggunaan pesawat B ER dalam kondisi MTOW, sehingga menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih baik. 3. Bagi peneliti: meningkatkan pemahaman tentang metode elemen hingga dalam penerapannya untuk prasaran transportasi udara. E. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian di Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta ditetapkan berbagai batasan penelitian sebagai berikut : 1. Data yang digunakan dalam analisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Angkasa Pura II tidak melakukan pengukuran di lapangan. 2. Analisis permodelan landasan pacu (runway) Bandar Udara Soekarno Hatta dilakukan dengan analisis statis linear 3-D dengan metode elemen hingga, memanfaatkan software SAP2000 dengan modifikasi pada model komputasi.
5 5 3. Seluruh material baik beton, baja maupun tanah diasumsikan sebagai bahan yang bersifat isotropis, homogen, elastis linear. F. Keaslian Penelitan Penelitian yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan analisis model elemen hingga adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Penelitian-penelitian terdahulu. No. Peneliti Judul Hasil Perbedaan Firdiansyah Hardiyatmo (2009) Purbolaras Suhendro (2008) Romadhoni Hardiyatmo (2008) Evaluasi Dimensi Sistem Cakar Ayam Akibat Pengaruh Variasi Letak Beban Kondisi Tanah Pemodelan Elemen Hingga Sistem Cakar Ayam Dengan Analisis Tanah Dasar Non- Linier Perilaku Perkerasan Sistem Cakar Ayam Dengan Metode Elemen Hingga Variasi letak beban menghasilkan lendutan yang berbeda, Lendutan terbesar terjadi di tepi. Penambahan nilai koefisisen subgrade vertikal kv, menurunkan lendutan, momen gaya lintang. Tampak aya efek stiffening pada spring non-linier, dimana pada taraf beban sama, lendutan yang terjadi lebih kecil dibanding spring linier. Perilaku perkerasan Cakar Ayam dengan metode elemen hingga, mendekati hasil empiris di lapangan. Firdiansyah meneliti modifikasi Model Waru, dengan berbagai variasi beban lalu lintas (kendaraan). Tesis ini meneliti Model Soekarno-Hatta untuk beban pesawat B ER Purbolaras meneliti modifikasi Model Waru, Polonia dengan tanah dasar non linier. Romadhoni meneliti Model Polonia. Tesis ini meneliti Model Soekarno-Hatta untuk beban pesawat B ER
SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
STUDI PERILAKU PELAT BETON DI ATAS TANAH DENGAN METODE ELEMEN HINGGA (SAP 2000 v.11.0.0) DITINJAU PADA VARIASI MODULUS REAKSI SUBGRADE (k v ) DAN MUTU PELAT BETON Study of Concrete Slab Behaviour on Soil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Bandara tersibuk di dunia tahun 2014 versi ACI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan akan penerbangan sebagai salah satu moda transportasi di Indonesia terus meningkat tajam. Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta memerankan peranan penting
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMETAAN NILAI KEKESATAN PADA PERMUKAAN PERKERASAN EKSISTING LANDAS PACU UTARA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA
TUGAS AKHIR PEMETAAN NILAI KEKESATAN PADA PERMUKAAN PERKERASAN EKSISTING LANDAS PACU UTARA DI BANDARA SOEKARNO-HATTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Stara 1 (S-1) Disusun Oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Cakar Ayam adalah pelat beton dengan perkuatan cakar, yang berupa pipa beton. Sistem tersebut ditemukan oleh Sedyatmo pada 1961, sebagai fondasi tower transmisi
Lebih terperinciAnalisa Kekuatan Perkerasan Runway, Taxiway, dan Apron (Studi Kasus Bandar Udara Soekarno Hatta dengan Pesawat Airbus A-380)
Analisa Kekuatan Perkerasan Runway, Taxiway, dan Apron (Studi Kasus Bandar Udara Soekarno Hatta dengan Pesawat Airbus A-380) Rindu Twidi Bethary Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan sangat penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi udara telah menjadi salah satu moda transportasi penting untuk perjalanan dengan jarak menengah dan jarak jauh. Prasarana utama yang menangani pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara pengumpul atau hub di satu dari 12 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengadakan transportasi udara adalah tersedianya Bandar Udara (Airport)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi udara sangat efektif digunakan untuk membawa penumpang dengan jarak yang jauh dan dapat mempercepat waktu tempuh dibandingkan transportasi darat dan laut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara, disingkat dengan bandara adalah tempat atau fasilitas untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, barang, pos yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
Lebih terperinciANALISIS PERKERASAN LANDAS PACU BANDARA SOEKARNO-HATTA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK FAARFIELD
ANALISIS PERKERASAN LANDAS PACU BANDARA SOEKARNO-HATTA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK FAARFIELD Lisa Jasmine NRP: 1421008 Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Bandara Soekarno-Hatta merupakan pintu
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini pertumbuhan transportasi udara terus mengalami peningkatan yang cukup pesat hingga 20% per tahun sebagaimana yang dihitung oleh INACA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan juga merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kota dengan julukan Kota Lumpia ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah pengguna angkutan transportasi udara baik domestik maupun internasional setiap tahunnya mengalami peningkatan yang pesat, hal ini disebabkan oleh
Lebih terperinciSingkatan dari Advisory Circular, merupakan suatu standar dari federasi penerbangan Amerika (FAA) yang mengatur mengenai penerbangan.
3. SIMBOL DAN SINGKATAN 3.1 AC Singkatan dari Advisory Circular, merupakan suatu standar dari federasi penerbangan Amerika (FAA) yang mengatur mengenai penerbangan. 3.2 ACN Singkatan dari Aircraft Classification
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. berpopulasi tinggi. Melihat kondisi geografisnya, transportasi menjadi salah satu
PENDAHULUAN BAB I I.1 Latar Belakang Transportasi adalah usaha untuk memindahkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain dalam aktivitas sehari hari dengan menggunakan alat trasportasi. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Tengah. Kota Semarang memiliki prospek untuk berkembang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandara Adisucipto adalah bandar udara yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Semula Bandara Adisucipto
Lebih terperinciPerencanaan Bandar Udara
Perencanaan Bandar Udara Perkerasan Rigid Page 1 Perkerasan adalah struktur yang terdiri dari beberapa lapisan dengan kekerasan dan daya dukung yang berlainan. Perkerasan yang dibuat dari campuran aspal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang berkualitas, kualitas sumber daya manusia yang
Lebih terperinciJurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Pengaruh Divert Landing Pesawat A-380 Terhadap Beban Ijin Total Pesawat (Pta) Dari Nilai PCN (Pavement Classification Number) Di Bandar Udara Soekarno Hatta
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR PERKERASAN LANDAS PACU BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN
PERENCANAAN STRUKTUR PERKERASAN LANDAS PACU BANDAR UDARA SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN Yasruddin Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin ABSTRAK Bandar Udara
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS PERENCANAAN PERKERASAN LANDAS PACU
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 171 KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN PERKERASAN LANDAS PACU (Studi Kasus Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya) Oleh: Oktosuyono 1), Robby 2), dan Mohamad Amin 3) Bandar Udara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar udara (Airport) merupakan salah satu infrastruktur penting yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bandar udara (Airport) berfungsi
Lebih terperinciANALISA PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) APRON BANDAR UDARA SULTAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
Huzeirien dan M. Eri Dahlan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Batanghari Jambi Email : gharisa@yahoo.co.id Abstrak Fungsi Bandar Udara seperti sebuah terminal dimana dalam hal ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang tersebar dari ujung Barat Sabang sampai ujung Timur Merauke. Kepulauan Papua yang letaknya di bagian ujung
Lebih terperinciJurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Peningkatan Fasilitas Landas Pacu Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu Untuk Meningkatkan Pelayanan Penerbangan The Improvement Of Runway Facility In
Lebih terperinciSelain digunakan untuk operasional penerbangan
BAB III BANDAR UDARA ADISUCIPTO 3.1. KONDISI BANDAR UDARA 3.1.1. Lokasi Bandar Udara Bandar udara Adisucipto terletak sekitar 8 km arah timur kota Yogyakarta dengan koordinat geografis 07 47'S - 110 26'
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT ( SHIA ) BAB I: PENDAHULUAN
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, tercatat sebagai bandara tersibuk di Indonesia sekaligus bandara dengan lalu lintas tersibuk kedelapan di dunia versi Airport World.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Bandara Internasional Soekarno-Hatta tercatat dalam daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian masyarakat membutuhkan sarana dan prasarana transportasi guna mendukung mobilitas
Lebih terperinci4.1 Landasan pacu (runway)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Landasan pacu (runway) Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) adalah sebuah bandar udara internasional yang melayani kota Medan dan sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penerbangan di Indonesia berkembang dengan cepat setelah adanya deregulasi mengenai pasar domestik melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR CULVERT LENGKUNG DI BAWAH LINTASAN LANDAS PACU BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
ANALISIS STRUKTUR CULVERT LENGKUNG DI BAWAH LINTASAN LANDAS PACU BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA Ashar Saputra 1, Bambang Wijanarka 2 1 Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. terbang. Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Runway digunakan untuk kegiatan mendarat dan tinggal landas pesawat terbang. Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum take off weight terbesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. laut, maupun udara perlu ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk menjangkau, menggali,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi baik darat, laut, maupun udara perlu ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk menjangkau, menggali, serta
Lebih terperinciANALISA INVESTASI PROYEK PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA
ANALISA INVESTASI PROYEK PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA Dosen Pembimbing: Farida Rachmawati, ST., MT. Christiono Utomo, ST., MT., Ph.D. RINDA IKA LESTARI 3109 100 127 Jurusan Teknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR AHMAD SAIFULLAH. Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan. Program Strata Satu (S-1) Teknik Sipil.
TUGAS AKHIR ANALISIS KAPASITAS RUNWAY 3 BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA BERDASARKAN PERBANDINGAN METODE FAA DAN METODE PENGEMBANGAN PEMODELAN OPERASI PESAWAT Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas pandas, naik turun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang letaknya sangat strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda transportasi udara saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan, sejalan dengan hal tersebut terjadi pula peningkatan pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Batas-batas geografis Kota Sorong adalah: 1. sebelah barat : Selat Dampir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Sorong adalah salah satu dari 11 Daerah Tingkat II di Provinsi Papua Barat. Kota Sorong terletak di Semenanjung Kepala Burung pulau Papua. Secara geografis kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakuan era pangsa pasar bebas AFTA 2006 dan APEC 2020, yang menandai terjadinya era globalisasi dunia dan pemberlakuan Undang-undang tentang
Lebih terperinciANALISIS PROSPEK OPERASIONAL A380 DAN B787 DREAMLINER PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI
ANALISIS PROSPEK OPERASIONAL A380 DAN B787 DREAMLINER PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI I Wayan Suweda, I Gusti Putu Suparsa, Fitri Lathifah Nurdiana e-mail: suweda_wayan@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International (ACI)
Lebih terperinciBandar Udara. Eddi Wahyudi, ST,MM
Bandar Udara Eddi Wahyudi, ST,MM PENGERTIAN Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bandar Udara Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
III-1 BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Di dalam Metodologi Perencanaan, maka langkah utama yang dilakukan yaitu dengan membuat Bagan Alir Perencanaan. Bagan alir perencanaan dipergunakan sebagai gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara yang berada dibawah naungan Departemen Perhubungan PT. Angkasa Pura II (Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha sekarang mengalami kemajuan perkembangan yang begitu pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut, pembangunan infra struktur
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN AVTUR UNTUK KEPERLUAN PENERBANGAN INTERNASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya pembangunan disegala bidang khususnya bidang ekonomi pada dewasa ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat penting didalam menunjang aktifitas
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : KP. 572 TAHUN 2011 TENTANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : KP. 572 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN, PENYETORAN, PENGGUNAAN
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka pada tanggal 16 Februari 2001 merupakan wujud dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sandhyavitri (2005), bandar udara dibagi menjadi dua bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bandar Udara Bandar udara adalah area yang dipergunakan untuk kegiatan take-off dan landing pesawat udara dengan bangunan tempat penumpang menunggu (Horonjeff R, 1975). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep Low Cost Carrier telah merubah aturan main dalam industri penerbangan. Low Cost Carrier adalah konsep di mana maskapai penerbangan memiliki tarif lebih rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang kurang lebih dari 240 juta jiwa dan termasuk negara yang memiliki banyak pulau.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat udara 1 merupakan sarana perhubungan yang cepat dan efisien, sehingga pesawat udara adalah pilihan yang tepat dalam transportasi. Pesawat udara memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan berciri nusantara yang disatukan oleh perairan, darat dan udara dengan batas-batas, hak-hak dan kedaulatan yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengacu pada regulasi penerbangan yang terdiri atas Annex dan Dokumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar
Lebih terperinciAnalisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA. Tabel 5.1.
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ANGKUTAN DI BANDARA JUANDA Bandara Juanda terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda, adalah bandar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Total Penumpang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta terletak 7 Km di sebelah timur kota Yogyakarta dan masuk di wilayah Kabupaten Sleman. Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandara terbesar dan utama Indonesia. Secara administratif bandara
Lebih terperinciEvaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 3 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2016 Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization):
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bandar Udara dan Sistem Lapangan Terbang 2.1.1. Bandar udara Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surakarta atau Solo merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai dari aspek ekonomi, pembangunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Bali menjadi tujuan wisata nomor satu di Indonesia. Keindahan alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi 5.636,66 km 2 yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam periode pembangunan nasional jangka panjang, kegiatan pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas pembangunan yang telah dilaksanakan
Lebih terperinciBandara Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta Alamat : Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Telepon : (021) 5507300 Faksimili : (021) 5506823 E-mail : ap2_cgk@angkasapura2.co.id Kelas : Internasional Luas : 1740 Ha Strength : PCN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya tuntutan manusia terhadap sarana transportasi. Untuk menunjang kelancaran pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandara Internasional Minangkabau yang terletak 23 km dari pusat Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Bandara Internasional Minangkabau yang terletak 23 km dari pusat Kota Padang, yang menempati lahan seluas ± 427 hektare merupakan pintu gerbang utama Provinsi Sumatera
Lebih terperinciDAFTAR ISI : Edisi : Jumat, 12 Februari 2016
Edisi : Jumat, 12 Februari 2016 Berikut ini adalah Project Updates Hari Jumat, 12 Februari 2016 yang disarikan dari berbagai sumber. Untuk selengkapnya dapat berlangganan layanan khusus info tender proyek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 19,45 km dari kota Jakarta yang memiliki koordinat 06 o Lintang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum dan Spesifikasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandar udara yang terletal di Kota Tangerang, Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia, seperti juga dengan yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia, akan semakin kompleks dengan semakin terbukanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia yang melayani jasa transportasi udara. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciJurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Beban Ijin Total Pesawat (Pta) Dari Nilai PCN (Pavement Classification Number) Di Bandara Kuala Namu Medan Load Permit Total Aircraft (Pta) From PCN Value
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.pelayanan adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR (Runway Longer Design of Ahmad Yani Airport Semarang) Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata -1) Jurusan Teknik Sipil Ekstensi
Lebih terperinciJurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA Pengaruh Nilai California Bearing Ratio () Area Cimalaya-Kerawang Terhadap Perencanaan Fasilitas andas Pacu Bandar Udara Karawang The Effect Of California
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan merupakan aspek terpenting yang harus dimiliki dalam setiap moda transportasi. Salah satu moda transportasi yang harus memiliki standar peraturan keamanan
Lebih terperinciANALISIS PENINGKATAN LANDASAN PACU (RUNWAY) BANDAR UDARA PINANG KAMPAI-DUMAI
ANALISIS PENINGKATAN LANDASAN PACU (RUNWAY) BANDAR UDARA PINANG KAMPAI-DUMAI Irvan Ramadhan, ST Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Dumai Muhammad Idham, ST, M.Sc Anton Budi Dharma,
Lebih terperinciLINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA
Tugas Akhir 110 Periode Februari Juni 2010 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciKAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO
KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO Freddy Jansen Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Bandar Udara Sam Ratulangi merupakan salah satu pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar belakang Belakang pengadaan proyek Bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang antara lain terjadi di bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II. (Persero) sebagaimana digambarkan pada Tabel 1-1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan angkutan udara di Indonesia dalam kurun waktu satu setengah dasa warsa pasca krisis moneter sangatlah meningkat pesat. Hal tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya
Lebih terperinciOleh : BAGUS DWIPURWANTO
EVALUASI LOAD FACTOR PADA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUJUAN SURABAYA JAKARTA DAN SURABAYA DENPASAR Oleh : BAGUS DWIPURWANTO 3106 100 016 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bandar Udara Menurut Annex 14 edisi ke enam dari ICAO (International Civil Aviation Organization), bandar udara adalah suatu area di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
Lebih terperinciOPTIMASI KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO
OPTIMASI KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO Freddy Jansen* Abstrak Bandar Udara Sam Ratulangi merupakan salah satu pintu gerbang Sulawesi Utara yang terletak pada 07.32 LU / 124.55
Lebih terperinciTERMINAL BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ANANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang pesat sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan
Lebih terperinciBAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA
57 BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA 5.1. TINJAUAN UMUM Pada bab sebelumnya telah dibahas evaluasi dan analisis kondisi eksisting Bandara Babullah sesuai dengan tipe pesawat yang
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA
ANALISIS SISTEM ANTRIAN PESAWAT TERBANG BANDARA INTERNASIONAL ADI SUMARMO SURAKARTA SKRIPSI Disusun Oleh Tika Widiawati J2A 606 049 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciKategori kekuatan sub-grade dan mewakili semua nilai CBR di bawah 4 untuk perkerasan fleksibel. Kode
Kategori kekuatan sub-grade dan mewakili semua nilai CBR di bawah 4 untuk perkerasan fleksibel. Kode c. Kategori tekanan ban maksimum yang diperbolehkan kategori tekanan ban maksimum yang diperbolehkan:
Lebih terperinci2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.561, 2014 KEMENHUB. Penetapan. Biaya. Navigasi Penerbangan. Formulasi. Mekanisme. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 17 TAHUN 2014 TENTANG FORMULASI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 2.1.1. Obyek Penelitian Obyek yang dijadikan bahan penelitian adalah Bandara Internasional Soekarno- Hatta yang terletak di propinsi Banten. Gambar
Lebih terperinci