BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) PENGOLAHAN AMPLANG KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR MARATUA NIKMAT. Submitted by: PT. Osana International Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) PENGOLAHAN AMPLANG KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR MARATUA NIKMAT. Submitted by: PT. Osana International Indonesia"

Transkripsi

1 BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) PENGOLAHAN AMPLANG KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR MARATUA NIKMAT Submitted by: PT. Osana International Indonesia Desember 2016

2 BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) PENGOLAHAN AMPLANG KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR MARATUA NIKMAT Penanggung Jawab : Dra. Melva Nababan Direktur Utama PT. Osana Internasional Indonesia Tim penyusun : Zulhamsyah Imran, S.Pi, MSi, PhD Dr. Ir. Amiruddin Tahir, MSc Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si Muhammad Qustam Sahibuddin Iriani, S.Pi. Patrick Sullivan, MA Azhar Ishaq, SPi. Widaryanti, S.Pi, MM Nur Simanjuntak Mimin Kustini, SE Desember 2016

3 KATA PENGANTAR Pada saat ini perkembangan dunia usaha semakin memasuki persaingan yang sangat tinggi. Perencanaan yang baik diperlukan dalam menjalankan setiap usaha yang akan dilakukan untuk menjamin manajemen usaha yang teratur, sehingga target yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Business Plan ini merupakan perencanaan usaha dari setiap aspek utama dan aspek pendukung berdirinya usaha Pengolahan Amplang KMP Maratua Nikmat. Setiap aspek mulai dari latar belakang usaha, personil yang terlibat dalam usaha, proses produksi, keunggulan produk yang dihasilkan, dan peluang bisnis dan pemasaran dari produk yang dihasilkan diuraikan dalam Business Plan ini. Semoga dengan adanya Business Plan ini, usaha Pengolahan Amplang yang dilakukan oleh KMP Maratua Nikmat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai, sehingga kesuksesan dapat diraih. Berau, Desember 2016

4 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Personil Proses Produksi Keunggulan Produk PELUANG BISNIS DAN PEMASARAN Peluang Bisnis Target Pasar Persaingan Produk Strategi Promosi Kemitraan Usaha ANALISIS KEUANGAN (LABA DAN RUGI) Investasi Biaya Tetap Biaya Kebutuhan Modal Kerja (Biaya Operasional) Analisis usaha KMP Maratua Nikmat Analisis Cash Flow KMP Maratua Nikmat Analisis Sensitifitas PENUTUP DAFTAR TABEL Tabel 1 Persaingan produk sejenis... 5 Tabel 2 Investasi KMP Maratua Nikmat... 6 Tabel 3 Biaya Tetap KMP Maratua Nikmat... 7 Tabel 4 Biaya operasional KMP Maratua Nikmat... 7 Tabel 5 Analisis Usaha KMP Maratua Nikmat... 8 Tabel 6 Analisis Cash Flow KMP Maratua Nikmat... 9 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Struktur organisasi KMP Maratua Nikmat... 2 Gambar 2 Alur Produksi pelaku usaha pembuatan Amplang Ikan Bandeng... 2

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga KMP Maratua Nikmat Lampiran 2 Produksi amplang KMP Maratua Nikmat Lampiran 3 Rumah produksi amplang KMP Maratua Nikmat Lampiran 4 Mesin Diesel / Genset KMP Maratua Nikmat Bantuan Pemerintah 15 Lampiran 5 Mesin pengadon kue /Mixer KMP Maratua Nikmat Bantuan Pemerintah Lampiran 6 Peralatan pengolahan amplang KMP Maratua Nikmat Bantuan... 16

6 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis usaha yang dilakukan adalah produksi pengolahan amplang. Alasan utama memilih usaha ini dikarenakan saat ini amplang merupakan produk yang sudah tidak asing lagi di telinga konsumen Kalimantan khususnya dan masyarakat diluar Kalimantan pada umumnya, karena amplang sangat digemari oleh masyarakat. Selain itu, di Pulau Maratua banyak sekali ikan bandeng laut yang tersedia untuk di jadikan bahan baku pembuatan amplang yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Maratua. Keinginan Kelompok Masyarakat Pesisir Maratua Nikmat untuk mengembangkan usaha tersebut sangat antusias. Berdasarkan alasan tersebut, maka tujuan yang diharapkan dari kegiatan usaha yaitu mengatur manajemen sebuah usaha bisnis yang dijalankan. Manajemen usaha yang teratur akan mudah mencapai titik kesuksesan usaha bisnis tersebut, mengkomersilkan bisnis baru untuk mendapatkan kepercayaan konsumen maupun menarik investor untuk mendapatkan modal guna kelancaran usaha. Adanya kepercayaan dan pembinaan (MoU) dengan perusahaan akan menimbulkan kerjasama yang sangat diperlukan untuk kelangsungan sebuah usaha bisnis, serta meningkatkan omset. Apabila sebuah usaha memiliki business plan yang bagus, maka akan lebih mudah untuk meningkatkan penjualan, sehingga omset yang dihasilkan bisa maksimal. Untuk mendukung usaha yang dilaksanakan, maka jenis produk yang akan dipasarkan oleh kelompok masyarakat pesisir Maratua Nikmat adalah amplang Personil KMP Maratua Nikmat terdiri dari 5 orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan anggota kelompok yang disajikan dalam Gambar 1. Tugas masing-masing personil KMP Maratua Nikmat antara lain : Ketua bertugas sebagai motor penggerak anggota KMP Maratua Nikmat, baik mengatur sekretaris, bendahara maupun anggota Sekretaris bertugas mencatat kegiatan administrasi KMP Maratua Nikmat Bendahara bertugas mencatat dan melakukan transaksi keuangan KMP Maratua Nikmat Anggota bertugas membantu ketua, sekertaris dan bendahara dalam melaksanakan kegiatan kelompok. Selain menjalankan tugas berdasarkan struktur di atas, masing-masing orang/ personil di KMP Maratua Nikmat secara bersama-sama melakukan usaha pengolahan amplang. 1

7 Gambar 1 Struktur organisasi KMP Maratua Nikmat 1.3. Proses Produksi Amplang ini menggunakan bahan baku ikan bandeng laut. Satu kali produksi dalam seminggu, KMP Maratua Nikmat dapat menghasilkan sebanyak 30 kilo amplang ikan bandeng laut. Bahan baku yang di gunakan untuk membuat amplang adalah ikan bandeng laut, tepung kanji, telur ayam, penyedap rasa, soda kue dan minyak goreng. Tempat produksi pengolahan atau pembuatan amplang ikan bandeng laut dilakukan di rumah ketua kelompok. Tempat produksi ini terletak di Jalan Si Tunggal, RT II, Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau. Proses produk mulai dari pembersihan ikan bandeng laut yang diperoleh. Secara rinci proses produksi Amplang Maratua Nikmat ini disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Alur Produksi pelaku usaha pembuatan Amplang Ikan Bandeng 2

8 Dalam proses pembuatan amplang ikan bandeng laut, sebelum menerima bantuan pemerintah, produksi yang dilakukan hanya sebulan sekali yang menghasilkan amplang sebanyak 30 kilo amplang. Setelah menerima bantuan pemerintah, KMP Maratua Nikmat akan meningkatkan produksi menjadi 4 kali produksi dalam sebulan dan menghasilkan amplang sebanyak 120 kg Keunggulan Produk Untuk menghadapi persaingan di pasar, maka produk yang akan dipasarkan harus mempunyai keunggulan tertentu. Keunggulan utama produk ini antara lain : 1. Bahan Baku masih segar (Ikan Bandeng Laut) 2. Rasa yang bersaing (Gurih dan renyah) 3

9 2. PELUANG BISNIS DAN PEMASARAN 2.1. Peluang Bisnis Sejumlah peluang telah teridentifikasi supaya dapat mendukung kegiatan usaha. Peluang-peluang tersebut bisa merupakan kekuatan dan juga bisa menjadi kelemahan bagi eksistensi dan pengembangan kegiatan usaha. Kekuatan yang dimiliki dari aspek sumber daya alam adalah adanya sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah dan beraneka ragam, sedangkan kelemahannya adalah bahan baku tersedia, namun belum dikelola dengan baik dan benar. Dalam hal ini, kelemahannya adalah pada pemanfaatan bahan baku yang belum optimal untuk menjadi produk yang berkualitas dan bermutu. Jika produk yang dihasilkan berkualitas dan bermutu, maka produk dapat diterima di pasar dan memiliki daya saing, sehingga dapat meningkatkan penghasilan. Kelebihan pada aspek sumber daya manusia adalah sumberdaya manusia yang produktif, tenaga kerja yang banyak dan murah, adanya etos kerja yang tinggi. Sedangkan kelemahan SDM adalah keterampilan, kreativitas, dan inovasi dari kelompok masyarakat pesisir masih sangat rendah, minimnya pengetahuan tentang pengolahan, dan diversifikasi produk. Berdasarkan aspek pemasaran, yang menjadi kendala adalah sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai, sangat jauh, sulit terjangkau dengan akses darat, kemasan masih sederhana dan kurang menarik. Sedangkan supermarket dan minimarket hanya mau menerima produk yang sudah ada P-IRT nya serta pada saat ada permintaan produknya harus selalu ada dan tersedia (kontinuitas terjamin). Oleh karena itu, KMP Maratua Nikmat harus terus bekerja keras demi keberhasilan usaha yang dijalankan, dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Adapun alasan kenapa masyarakat berminat dengan bisnis yang dijalankan adalah permintaan konsumen yang tinggi, bisnisnya sangat merakyat dan populer dimasyarakat, harganya terjangkau, produk bebas dari bahan kimia, proses pengolahan higienis sehingga aman untuk dikonsumsi. Usaha pengolahan amplang ikan ini sangat mungkin untuk dikembangkan, karena produk ini banyak digemari semua kalangan masyarakat, baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua, dapat dijadikan lauk saat makan, rasanya pun gurih dan renyah. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan, yaitu sosialisasi produk ke kantin-kantin sekolah, rumah makan dan kios-kios yang berada di kota Kabupaten Berau dan sekitarnya, serta dapat dijadikan oleh-oleh untuk para pendatang yang akan pulang ke daerahnya baik melalui jalur udara, laut maupun darat. Target awal konsumen amplang KMP Maratua Nikmat adalah memasarkan ke masyarakat Pulau Maratua hingga ke wisatawan yang berkunjung ke Pulau Maratua, dimana wisatawan lebih banyak dan dominan tinggal di lingkungan Teluk Harapan Target Pasar Produk amplang ikan bandeng laut ini dipasarkan ke warung makan, warung sembako yang berada di Kampung Teluk Harapan, Bohesilian, Payungpayung, dan Teluk Alulu. Apabila usaha kelompok amplang ikan berkembang maka KMP Maratua Nikmat juga akan memasarkan untuk ke daerah Tanjung Redep. 4

10 Guna mendukung kelancaran kegiatan pemasaran usaha amplang diatas, maka pengamatan segmen (kelompok) pasar yang ada, target pasar dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1. Target pasar utama (potensial) dengan profil target adalah pasar nasional, supermarket, minimarket, dan swalayan. 2. Target pasar pendukung, dengan target profil pasar antara lain ; pasar lokal dan pasar tradisional, rumah makan, kios atau toko oleh-oleh, dan kantin sekolah Persaingan Produk Dalam memasarkan suatu produk, tentu saja ada pesaing. Sesuai hasil identifikasi, terdapat dua pesaing utama dengan kekuatan dan kelemahan tersendiri yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Persaingan produk sejenis No Nama Pesaing Kekuatan Pesaing Kelemahan Pesaing 1 Amplang SN Sudah Terkenal Informasi yang Sudah masuk swalayan diperoleh, bahan baku yang digunakan kurang 2 Amplang merk lain yang sejenis Sudah ada di pasaran terlebih dahulu, baik pasar di Kabupaten Berau maupun pasar di Provinsi Kalimantan Timur segar Harga jual cukup mahal, menggunakan bahan pengawet 2.4. Strategi Promosi Strategi yang akan dilakukan dalam mendukung kegiatan pemasaran adalah promosi langsung dan promosi tidak langsung. Untuk itu dilakukan promosi penjualan dengan cara produk dijual di rumah produksi dan dipasarkan ke Tanjung Redep, melalui sosialisasi ke jaringan pemasaran dan kerabat, ke instansi pemerintah DKP dan pemberdayaan perempuan atau perkantoran. Kegiatan promosi lain yang dilakukan adalah membuat iklan, antara lain melalui spanduk dan dilakukan melalui kerjasama dengan bagian humas pemerintah daerah Kabupaten Berau dan staf Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas UKM dan Koperasi serta Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB. Hal ini dilakukan untuk memamerkan produk dalam kegiatan pameran atau kegiatan tertentu, melakukan komunikasi dengan konsumen, memberi penghargaan dan perhatian khusus kepada pelanggan tetap dengan memberi hadiah cuma-cuma jika membeli dua produk atau lebih, dan memberikan discount. Selain itu promosi juga dilakukan dengan via telepon atau sms Kemitraan Usaha Menjalin mitra kerjasama adalah cara yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Adapun mitra usaha yang sudah diajak kerjasama antara lain : Swalayan Solo Swa, Tops Jaya, Hokky, Mardatillah, Unggul Market, Toko Basinang, Pasar Sanggam, Outlet Bandara Basinang, Pusat Oleh-oleh Basinang di Tanjung Redep. 5

11 3. ANALISIS KEUANGAN (LABA DAN RUGI) KMP MARATUA NIKMAT Analisis laba rugi terdiri dari komponen biaya dan penerimaan, dimana komponen biaya input yang digunakan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan produksi. Sedangkan komponen penerimaan yang diperoleh dari penjualan hasil produksi. Penerimaan yang dihasilkan dapat terdiri dari produk berdasarkan rasa dan ukuran yang dijual. KMP Maratua Nikmat sudah melakukan produksi dengan cara tradisional untuk menghasilkan amplang. Oleh karena itu, produk dan pemasarannya juga terbatas. Business plan ini juga dapat digunakan untuk mengukur perubahan produksi dan penerimaan yang diterima KMP Maratua Nikmat setelah mendapatkan Bantuan Pemerintah. Harapannya adalah Bantuan Pemerintah yang diberikan oleh JFPR (Japan Fund for Poverty Reduction) dapat secara signifikan memberikan peningkatan produksi yang secara langsung akan meningkatkan pendapatan kelompok dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan anggota yang merupakan masyarakat itu sendiri Investasi Investasi yang dibutuhkan untuk usaha pengolahan amplang dari bahan baku bandeng laut oleh KMP Maratua Nikmat sebesar Rp ,-. Investasi ini terdiri dari 13 item, yang membutuhkan biaya investasi di atas 1 juta rupiah dan dibawah 1 juta rupiah. Investasi yang di atas 1 juta rupiah (bahkan di atas 5 juta rupiah) terdiri dari investasi yang membutuhkan modal besar yaitu mesin pengadon kue, mesin pengering minyak dan diesel/dinamo sebagai pembangkit listrik. Modal investasi yang cukup besar (di atas 5 juta) ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan frekuensi produksi. Oleh karena itu, JFPR menyalurkan bantuan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam bentuk bantuan pemerintah. Secara rinci investasi yang dibutuhkan oleh KMP Maratua Nikmat disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Investasi KMP Maratua Nikmat No Uraian Jumlah Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Wajan besar 7 kg 1 Unit Baskom 1 Unit Mesin pengadon kue 1 Unit Kompor gas komplit 1 Unit Mesin pengering minyak 1 Unit Serok minyak besar 2 Unit Serok minyak kecil 1 Unit Sendok goreng 1 Unit Parang 1 Buah Pisau 1 Buah Mesin penjepit plastik 2 Unit Disel/dinamo 5 kg 1 Unit

12 No Uraian Jumlah Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp) 13 Stavol 1000 watt 1 Unit Sub Total Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya rutin yang dikeluarkan setiap tahunnya. Pada KMP Maratua Nikmat terdiri dari 3 item biaya tetap dengan total biaya tetap yang dibutuhkan sebesar Rp ,- yang terdiri dari administrasi keuangan, pembelian oli dan perawatan mesin. Administrasi keuangan digunakan untuk biaya-biaya yang digunakan dalam rangka mengurus administrasi kelompok seperti perijinan dan lainnya supaya dapat mengembangkan KMP. Oli digunakan untuk pelumas mesin genset yang harus diganti setiap 1,5 bulan. Mesin-mesin yang digunakan oleh KMP Maratua Nikmat harus dilakukan perawatan rutin 2 kali dalam setahun. Secara rinci biaya tetap KMP Maratua Nikmat disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Biaya Tetap KMP Maratua Nikmat No Uraian Jumlah Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Administrasi Keuangan 1 Paket Oli 8 Liter Perawatan mesin 2 Paket Sub Total Biaya Kebutuhan Modal Kerja (Biaya Operasional) Biaya kebutuhan modal kerja merupakan biaya operasional untuk melakukan produksi amplang. Secara keseluruhan, dalam melakukan 1 kali produksi dibutuhkan biaya operasional sebesar Rp ,- yang terdiri dari 9 item. Biaya produksi terbesar adalah untuk pembelian ikan bandeng laut, dimana dibutuhkan bandeng laut sebanyak 30 kg setiap kali produksi dengan jumlah biaya untuk pembelian ikan bandeng laut sekali produksi sebesar Rp ,- Secara rinci biaya-biaya untuk operasional produksi amplang KMP Maratua Nikmat disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Biaya operasional KMP Maratua Nikmat No Uraian Jumlah Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Ikan bandeng laut 30 Kg Tepung kanji 15 Kg Royco 96 Bungkus Soda kue 6 Bungkus Telur ayam 36 Butir Minyak goreng 20 Liter Plastik 4 Pack BBM 12 Liter Gas 6 Tabung Sub Total

13 3.4. Analisis usaha KMP Maratua Nikmat Pada Tabel 5 analisis usaha dibawah ini, menunjukkan bahwa keuntungan yang diterima per tahun sebesar 123,77 juta rupiah atau keuntungan per bulan yang diterima sebesar 10,31 juta rupiah. Nilai R/C yang diperoleh sebesar 3,52 artinya penerimaan kotor yang diterima dapat menutupi 3,52 kali dari total biaya yang dikeluarkan atau dari 1 rupiah yang dikeluarkan untuk total biaya maka memperoleh penerimaan sebesar 3,52 rupiah. BEP (nilai rupiah) sebesar 15,71 juta rupiah yang artinya Break Even Point dalam bentuk mata uang (BEP rupiah) terjadi saat penerimaan sebesar 15,71 juta rupiah, sehingga di atas 15,71 juta rupiah sudah merupakan keuntungan. Untuk BEP unit (kg) sebesar 131 kg yang artinya Break Even Point dalam bentuk unit (BEP unit) terjadi saat produksi amplang ikan sebesar 131 kg, sehingga lebih dari 131 kg sudah merupakan keuntungan. PP (payback period) dari kegiatan pengolahan amplang ikan sebesar 0,31 artinya periode lunas pengembalian dari seluruh biaya yang dikeluarkan dalam waktu 4 bulan. Nilai ROI sebesar 318,99 persen yang artinya keuntungan bersih yang dihasilkan dari usaha pengolahan amplang ikan sebesar 318,99 persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan. Tabel 5 Analisis Usaha KMP Maratua Nikmat No Keterangan Jumlah Satuan Harga Jumlah A Penerimaan 1 Kerupuk Ikan Kg Total penerimaan Kg B. Biaya Investasi 1 Wajan besar 7 kg 1 Unit Baskom 1 Unit Mesin pengadon kue 1 Unit Kompor gas komplit 1 Unit Mesin pengering minyak 1 Unit Serok minyak besar 2 Unit Serok minyak kecil 1 Unit Sendok goreng 1 Unit Parang 1 Buah Pisau 1 Buah Mesin penjepit plastik 2 Unit Disel/dinamo 5 kg 1 Unit Stavol 1000 watt 1 Unit ,000 C Total biaya investasi Biaya Tetap 1 Penyusutan per tahun 1 Paket Oli 48 Liter 20, Perawatan mesin 12 Paket 300, D Total Biaya Tetap Biaya variabel

14 No Keterangan Jumlah Satuan Harga Jumlah 1 Ikan bandeng 720 Kg Tepung kanji 360 Kg Roiko Bungkus Soda kue 144 Bungkus Telur ayam 864 Butir Minyak goreng 480 Liter Plastik 96 Pack BBM 288 Liter Gas 144 Tabung Total Biaya Variabel Biaya variabel per unit E Total Biaya F Totak Biaya per unit Analisis Usaha 1 Keuntungan Rp R/C Rasio 3,52 3 BEP Rp BEP Kg PP Tahun 0,31 6 ROI % 318, Analisis Cash Flow KMP Maratua Nikmat Selanjutnya dalam analisis cash flow dengan menggunakan interest rate yang digunakan sebesar 13 % per tahun yang mengacu dari suku bunga pinjaman Bank BRI di Kabupaten Berau. Lama analisis cash flow diasumsikan selama 5 tahun. Berdasarkan analisis cash flow dari kegiatan pengolahan amplang ikan maka diperoleh nilai NPV sebesar 417,90 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan KMP Maratua Nikmat selama 5 tahun memberikan keuntungan bersih setelah dikurangi discount rate sebesar 13 % adalah sebesar 417,90 juta rupiah. Net B/C yang diperoleh sebesar 11,92 yang artinya setiap 1 rupiah yang digunakan untuk pembuatan amplang ikan selama 5 tahun, maka akan diperoleh keuntungan bersih sebesar 11,92 rupiah. Sedangkan nilai IRR sebesar 337,13 persen memberikan informasi bahwa usaha kegiatan pengolahan amplang ikan selama 5 tahun memberikan pengembalian usaha sebesar 337,13 persen. Artinya dengan suku bunga pinjaman bank sebesar 13 % dari Bank BRI, usaha KMP Maratua Nikmat dapat mengembalikan pinjaman dan masih menguntungkan. Secara lebih jelas analisis cash flow ini disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6 Analisis Cash Flow KMP Maratua Nikmat Uraian Tahun INFLOW Kerupuk amplang Total INFLOW

15 Uraian Tahun OUTFLOW Wajan besar 7 kg 250 Baskom Mesin pengadon kue Kompor gas komplit Mesin pengering minyak Serok minyak besar Serok minyak kecil Sendok goreng Parang Pisau Mesin penjepit plastik Disel/dinamo 5 kg Stavol 1000 watt 700 Total Investasi Biaya tetap Oli Perawatan mesin Total biaya tetap Biaya Variabel Ikan bandeng Tepung kanji Roiko Soda kue Telur ayam Minyak goreng Plastik BBM Gas Total biaya variabel Total Biaya Operasional TOTAL OUT FLOW Net Benefit Discount Factor 13 % PV Net Benefit/Tahun NPV NET B/C IRR Analisis Sensitifitas Tujuan dilakukan analisis sensitifitas adalah untuk mengetahui seberapa sensitif terjadinya perubahan nilai analisis usaha akibat adanya perubahan output maupun input. Perubahan output biasanya digunakan penurunan harga jual atau penurunan jumlah produksi. Perubahan input biasanya digunakan kenaikan harga variabel. Pada analisis sensitifitas, analisis usaha diskenariokan sampai mencapai nilai paling minim yaitu keuntungan sama dengan nol (π = 0), nilai R/C sama dengan satu (R/C = 1), dan return of investment sama dengan nol (ROI = 0). Pada analisis sensitifitas kegiatan pengolahan amplang ikan KMP Maratua Nikmat dilakukan pada skenario penurunan harga jual. Dari skenario tersebut 10

16 menghasilkan analisis usaha paling minimum yaitu pada saat harga jual amplang ikan turun menjadi rupiah per kg atau sebesar 71,25 persen akan menyebabkan keuntungan sama dengan nol, R/C sama dengan satu dan ROI sama dengan nol. 11

17 4. PENUTUP Usaha pengolahan amplang di Pulau Maratua dengan bahan baku ikan bandeng laut merupakan sesuatu yang baru, dimana selama ini produksi amplang menggunakan ikan tenggiri atau ikan lainnya. Penggunaan bahan baku ini karena cukup banyaknya ikan bandeng laut di sekitar Pulau Maratua sehingga tidak perlu kuatir kekurangan stok bahan baku utama. Usaha produksi amplang KMP Maratua Nikmat merupakan usaha yang telah berlangsung lama, namun masih sangat sederhana dimana produksi yang dilakukan masih secara manual. Pangsa pasar yang tersedia masih terbuka luas, dimana selama ini hasil produksi hanya mampu untuk memenuhi permintaan masyarakat sekitar dan warung-warung saja. Hal ini terjadi ketidakmampuan KMP yang terbatas. Untuk keberlanjutan usaha, KMP Maratua Nikmat perlu mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM seperti pelatihan pembuatan amplang supaya rasa yang dihasilkan dapat beraneka rasa, pelatihan pemasaran, pelatihan manajemen keuangan dan kelompok, pelatihan packaging supaya produk yang dihasilkan bernilai jual yang lebih tinggi dapat masuk ke retail dan pelatihan higienis pengolahan. Bantuan pemerintah yang diberikan ini mampu meningkatkan kapasitas produksi, dari sebelumnya hanya 1 kali dalam sebulan (30 kg) kini bisa dilakukan 4 kali dalam sebulan (120 kg). Pasar yang terpenuhi pun masih di Pulau Maratua, artinya pangsa pasar dan peluang pasar yang tersedia masih cukup luas. Berdasarkan analisis keuangan yaitu analisis usaha tahunan dan analisis cashflow menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan bandeng laut menjadi amplang oleh KMP Maratua Nikmat merupakan usaha yang menjanjikan dan menguntungkan anggota kelompok. Bantuan pemerintah dari JFPR ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan setiap anggota kelompok sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga anggota KMP dan pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kemiskinan yang terjadi di masyarakat Kecamatan Maratua. 12

18 Lampiran 1 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga KMP Maratua Nikmat 13

19 Lampiran 2 Produksi amplang KMP Maratua Nikmat Lampiran 3 Rumah produksi amplang KMP Maratua Nikmat 14

20 Lampiran 4 Mesin Diesel / Genset KMP Maratua Nikmat Bantuan Pemerintah Lampiran 5 Mesin pengadon kue /Mixer KMP Maratua Nikmat Bantuan Pemerintah 15

21 Lampiran 6 Peralatan pengolahan amplang KMP Maratua Nikmat Bantuan Pemerintah 16

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR LAHING DALAWAN

BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR LAHING DALAWAN BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR LAHING DALAWAN Submitted by: PT. Osana International Indonesia BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan : Dr. James D. Adam, SE.MBA. Kota : KUPANG Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang Perkembangan pada bidang ekonomi dan teknologi yang begitu pesat di dunia dan masyarakat kita saat ini telah merubah pola

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG B I S N I S P L A N MOBIL BOX BIODATA PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA : KUPANG Tahun : 2014 Coastal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

Desember Penanggungjawab: Melva Nababan (President dan CEO PT Osana Internasional Indonesia)

Desember Penanggungjawab: Melva Nababan (President dan CEO PT Osana Internasional Indonesia) PENGEMBANGAN MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF BERBASIS EKOSISTEM Developing Sustainable Alternative Livelihoods (DSAL-JFPR 9160) di Kecamatan Pulau Derawan dan Kecamatan Maratua Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah

Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah Bisnis Keripik Buah Datangkan Laba Jutaan Rupiah Melimpahnya potensi buah-buahan di negara kita, ternyata tak cuma mampu memenuhi kebutuhan nutrisi setiap warganya, namun juga memberikan peluang bisnis

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN HALAMAN JUDUL PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : 1. Ruli Nurmala (1201413055) 2013

Lebih terperinci

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa Imut, lezat, dan renyah!!! Paduan inilah yang berhasil membuat camilan cookies aneka rasa diminati konsumen di berbagai belahan dunia. Bila dulunya cookies diciptakan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

I. PE DAHULUA Latar Belakang Masalah Donat meupakan salah satu jenis jajanan yang sangat digemari masyarakat. Makanan ini sangat popular di semua

I. PE DAHULUA Latar Belakang Masalah Donat meupakan salah satu jenis jajanan yang sangat digemari masyarakat. Makanan ini sangat popular di semua 1 I. PE DAHULUA Latar Belakang Masalah Donat meupakan salah satu jenis jajanan yang sangat digemari masyarakat. Makanan ini sangat popular di semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi L A M P I R A N 17 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama 2 Usia tahun 3 Jenis Kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan

Lebih terperinci

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh: TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Matakuliah Kewirausahaan (FI 201) Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Pengampu Matakuliah:

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR

ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR ANALISIS BIAYA DAN NILAI EKONOMIS PRODUKSI KRIPIK SINGKONG PETANI SINGKONG GAJAH KECAMATAN RANTAU PULUNG KUTAI TIMUR Aris Tri Cahyono 1), Dyah Permana 2) 1), 2) Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014

RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 RUMAH PRODUKSI PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Produksi Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Ir. F. J. Louhenapessy

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa

Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Peluang Bisnis Modal Kecil, Keripik Jamur Aneka Rasa Prospek cerah bisnis jamur memang seakan tak pernah tidur. Setelah banyak pelaku usaha di Indonesia berhasil mencapai puncak kesuksesannya dengan menekuni

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan 46 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha Pengolahan Pisang Di Kota Palu Usaha pengolahan pisang merupakan usaha pengolahan kedua terbanyak di Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG Menjadi salah satu tanaman pangan dunia, jagung yang memiliki nama biologi Zea Mays ini sekarang tak hanya dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi sebagian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT Petrus Wisnubroto 1*, Danopal Ariantama 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin membaik.hal ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. Perkembangan bisnis ini dipengaruhi

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Antonius Indra Legowo Dimas Aditya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai

Lebih terperinci

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 COVER Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIODATA BIODATA Nama Konsultan Kabupaten/Kota : MAXI WOWILING. : BITUNG Tahun : 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 2 2.5 Bussines

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual

Lampiran 2. Jumlah kamar hotel berbintang dan melati yang terjual di kota Semarang Kamar terjual L A M P I R A N Lampiran 1. Jumlah kunjngan wisatawan di kota Semarang Tahun Jumlah wisatawan Pertumbuhan (%) 2003 807.702-2004 690.964-14,45 2005 640.316-7,33 2006 650.316 1,56 2007 1.016.177 56,26 2008

Lebih terperinci

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN

BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk masa mendatang. Dalam perhitungan proyeksi keuangannya SpeedZ Racing menggunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah usaha yang dijalankan tentunya memerlukan suatu perencanaan dan perhitungan yang tepat. Perencanaan dan perhitungan yang tepat diperlukan agar risiko kegagalan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.

Lebih terperinci

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014

BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 BISNIS PLAN RUMAH USAHA DAN NIAGA PIU KOTA AMBON 2014 Bisnis Plan Rumah Usaha dan Niaga Infrastruktur Komponen 2 CCDP-IFAD Lembaran Pengesahan Ambon, 5 Agustus 2014 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Mungkin benar bila modal uang merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Namun memiliki modal uang yang terbatas, bukan menjadi satu alasan bagi Anda

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MEMILIH COKELAT SEBAGAI USAHA BARU Indah Puspita Purna Bhayangkara 11 S1-TI 04 11.11.4879 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrak Minat konsumen akan cokelat, memang tidak perlu

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Menyajikan aneka macam minuman segar di moment buka puasa maupun ketika hari lebaran tiba, menjadi salah satu rutinitas yang tak bisa dipisahkan dari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci