BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DIAGRAM ALUR PENELITIAN Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Metode penulisan ini menggunakan metode penelitian jenis pengujian dan eksperimen. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan uji coba terhadap suatu alat untuk mendapatkan data. Pengujian yang dilakukan dengan memasang alat speed limiter ke truk HINO DUTRO 110 SD dan menggunakan alat dynotest sebagai alat bantu untuk memastikan hasil penelitian ini. Pola pendekatan yang diambil adalah dengan One Shot Model dimana pendekatan menggunakan beberapa kali pengumpulan data, kemudian dari hasil data tersebut diambil untuk proses penelitian terhadap alat yang dirancang. Dalam bab ini juga menguraikan tentang alur jalannya penelitian perbandingan memakai alat speed limiter dan tidak memakai alat speed limiter terhadap nilai torsi. Diagram alur penelitian ini diperlukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian sehingga tujuan penelitian bisa tercapai dengan benar. Diagram alur penelitian ini merupakan gambaran secara umum proses penelitian dari mulai persiapan, proses pengambilan data penelitian sampai pada tahap akhir kesimpulan penelitian. Secara garis besar metode penelitian dan pengujian dapat digambarkan sebagai berikut:

2 14 Gambar 3.1 Skema Alur Pengujian 3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENGUJIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis melakukannya pada: Hari/Tanggal : Rabu, 01 Februari 2017 Tempat : STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) Alamat : Jl. Raya Setu Cibitung

3 SPESIFIKASI SPEED LIMITER EDAS Gambar 3.2 Tampak Atas Dan Depan Alat Speed Limiter EDAS Tabel 3.1 Penjelasan Fitur Alat Speed Limiter EDAS No Komponen Fitur 1 Unit box Dilengkapi dengan tombol saklar, lampu LED, PCB double layer dan komponen modular dengan 4 baut 2 Buzzer Lampu buzzer 85 db 3 Interface Ardino Admega dengan memori data 4 Gb 4 Kabel sensor 6 kabel konektor, buzzer dan resistor panas EDAS adalah sebuah alat pembatas kecepatan yang di ambil dari signal pulse speed sensor yang kemudian dirubah frekuensinya menjadi sebuah tegangan untuk menggerakkan motor yang dihubungkan dengan pompa injeksi bahan bakar ketika kecepatan sudah di setting pada kecepatan maksimal maka kecepatan kendaraan sudah tidak bisa di akslerasi untuk kecepatan yang lebih tinggi, karena batas limitasi atas dan bawah sudah di kunci sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Perangkat ini juga telah di bundel dengan sebuah rangkain interface Arduino Admega untuk memberikan report atau laporan secara sistem. Saat kendaraan terdeteksi sampai batas kecepatan maka sistem akan memberikan peringatan dini. Ketika sampai batas kecepatan yang ditentukan pengemudi akan mendapat peringatan atau informasi dengan bunyi buzzer 85dB yang telah dipasangkan pada perangkat alat, dengan memberikan peringatan pertama dengan bunyi buzzer terlebih dahulu sebelum kecepatan di kunci sesuai dengan batasnya, saat itu sopir harus menekan tombol reset yang telah disinkronisasikan dengan klakson atau lampu dim pada kendaraan. Apabila

4 16 sopir tidak melakukan tombol reset maka system akan mengunci kecepatan kendaraan secara perlahan sampai pada batas kecepatan yang sudah ditentukan. 3.4 PROSES KERJA ALAT SPEED LIMITER EDAS Alat ini akan bekerja pada saat kecepatan kendaraan melebihi batas dari kecepatan yang telah ditentukan, sehingga terjadi perubahan nilai frekuensi pada speed censor menjadi nilai voltase. Perubahan yang dilakukan adalah dengan melakukan persamaan nilai kalkulasi pada input speed censor yang ada pada transmisi kemudian nilai frekuensi tersebut dihubungkan ke komponen Ic. Gambar 3.3 Sistem Kerja Alat Setelah input tegangan diperoleh, baru dirangkainkan beberapa komponen pendukung seperti nilai perbandingan Ic, relay, kapasitor dan komponen resistor agar tegangan yang di peroleh pada sirkuit dapat ditingkatkan menjadi tegangan DC 12 volt. Untuk pengaturan kecepatan agar maksimal 70 km/jam, akan diperoleh dari kalibrasi setelah nilai input frekuensi dan nilai voltase ditentukan seperti pada tabel berikut dengan melakukan pengaturan pada komponen Ic trimpot yang telah dipasang.

5 17 Table 3.2 Pengaturan Kecepatan Melalui Pengaturan Input Voltase No Speed Frequency Voltage DC (km/h) (KHz) (V) Setelah penentuan batas kecepatan dapat diperoleh sesuai dengan yang diinginkan, kemudian dilakukan penyambungan kerangkain pada komponen motor yang dihubungan kemekanisme pompa injeksi bahan bakar dimesin melalui sirkuit. Cable link to Injection Pump 1 ENGINE STOP MOTOR Cable Engine Stop Motor Gambar 3.4 Sirkuit Dan Engine Stop Motor Convensional Diesel Engine Alat inilah yang berperan penting dalam penentuan batas kecepatan sehingga dapat diperoleh sesuai yang di inginkan. Dimana voltase yang dikirimkan oleh ECU (Electrical Control Unit) akan menentukan seberapa banyak bahan bakar masuk keruang bakar untuk mendapatkan kecepatan yang ditentukan yaitu 70 km/jam.

6 SPESIFIKASI UNIT KENDARAAN Kendaraan yang dipakai truk HINO DUTRO 110 SD, berikut adalah spesifikasi kendaraan: Tabel 3.3 Spesifikasi Hino Dutro 110 SD PRODUK Model Dutro 110 SD PRODUKSI Kode Produksi WU302R-HKMLAD3L PERFORMANCE MESIN KOPLING TRANSMISI KEMUDI Kecepatan Maks (km/jam) 126 Daya Tanjak (tan Ø) 31,7 Model W04D-TM Tipe Mesin Diesel 4 Langkah, Direct Injection, Turbo Charge Intercooler Tenaga Maks (PS/rpm) 110 / Torsi Maks (Kgm/rpm) 29 / Jumlah Silinder 4 Diameter x Langkah Piston (mm) 104 x 118 Isi Silinder Tipe Pelat Kering Tunggal Diameter 300mm Tipe 5 speeds Perbanding Gigi - ke ke ke ke ke Mundur Tipe Recirculating ball Screw Radius Putar Min. (m) 5,5 SUMBU Depan Reverse Elliot, I-Section Beam

7 19 Belakang Full floating type with hypoid gear Perbandingan gigi akhir Sistem Penggerak 4 x 2 Rem Utama Vacuum Servo dengan Sirkuit Ganda; Dilengkapi Booste REM Rem Pelambat Dengan Pipa Gas Buang Rem Parkirr Internal Expanding tipe pada transmisi output Ukuran Rim 15 x 5.50 F RODA & BAN Ukuran Ban PR Jumlah Ban 4 (+1) SISTIM LISTRIK Accu 12V-60Ah x2 TANGKI SOLAR Kapasitas (L) 100 Jarak Sumbu Roda DIMENSI (mm) Panjang bak - Total Panjang Total Lebar Total Tinggi Lebar Jejak Depan FR Tr Lebar jejak Belakang RR Tr Julur Depan FPH Julur Belakang ROH SUSPENSI Depan & Belakang Rigid Axle with Semi Elliptic with Shock Absorber BERAT CHASSIS (kg) Depan Belakang 655 Berat Kosong GVWR 5.200

8 DYNOTEST Dynotest merupakan suatu mesin elektro-mekanik yang digunakan untuk mengukur torsi atau rpm dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin kendaraan. Dengan dynotest kita dapat mensimulasikan kondisi jalan tanpa membuang-buang waktu Jenis Dynamometer Singel-axel dynamometer Gambar 3.5 Single Axel Road Digunakan untuk kendaraan 2WD dengan posisi pemasangan horizontal dan memiliki 4 roller untuk menjaga putaran roda yang berputar. Double-axel dynamometer Gambar 3.6 Double Axel Road

9 21 Digunakan untuk kendaraan 4WD dengan posisi pemasangan horizontal dan memiliki 8 roller untuk menjaga putaran roda yang berputar. Alat ini juga didesain khusus untuk mengurangi rendahnya kerusakan pada spoiler depan kendaraan Bagian-bagian Dynamometer Roller Pengaman Gambar 3.7 Roller Pengaman Alat yang menjaga untuk kesetabilan roda saat berputar agar tidak bergeser kesamping kiri maupun kanan. Kabinet Komunikasi Gambar 3.8 Kabinet Komunikasi Untuk mengakomodasi PC, monitor, keyboard, mouse, printer.

10 22 Sensor Unit Gambar 3.9 Sensor Unit Unit sensor adalah sebuah alat untuk koneksi dari sensor tambahan, seperti termokopel, sensor tekanan, meteran konsumsi bahan bakar, dll. Monitor Gambar 3.10 Monitor Monitor untuk melihat data transmisi yang diukur dan lainnya. Seluruh urutan cara memulai pengujian dapat dilihat disini. Remot Kontrol Gambar 3.11 Remot Kontrol

11 23 Remot ini digunakan untuk mengendalikan/mengontrol langsung peralatan tanpa harus melalui PC pada meja kabinet. Kipas Pendingin Gambar 3.12 Cooling Fan Untuk mendinginkan mesin kendaraan selama pengujian dan dioperasikan dengan remot kontrol. Sarana Pengancing Dan Tali Pengait Gambar 3.13 Sarana Pengancing Dan Tali Pengait Peralatan tambahan untuk pengamanan dan pencegahan agar kendaraan tidak melaju melewati alat dynamometer pada roda kendaraan berputar waktu pengujian berlangsung. 3.7 PROSEDUR PENGUJIAN Sebelum melakukan pengujian menggunakan alat dynotest, hal-hal yang harus dilakukan yaitu MenTune-Up kendaraan yang akan di uji, supaya saat proses

12 24 pengujian berlangsung kondisi mesin dalam keadaan prima. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian kendraraan menggunakan dynotest yaitu sebagai berikut: 1. Siapkan kendaraan yang akan di uji. 2. Pasang plat gear pada kopel gardan beserta sensor proximity. 3. Letakan alat speed limiter (unit box) pada bagian belakang jok. 4. Pindahkan kendaraan yang akan di uji ke single-axel dynamometer. 5. Kemudian tempelkan roller pada roda belakang kendaraan, agar kendaraan tidak bergeser dan keluar dari singgel-axel road. 6. Pasang pengait dan tali pengaman pada kendaraan. Hal ini bertujuan agar dalam proses pengujian kendaraan tetap aman dan stabil. 7. Pastikan semua perangkat keras (Kipas, CPU, layar, Keyboard) sudah berfungsi 8. Lalu hidupkan kendaraan. 9. Setelah itu lakukan pengujian Torsi dengan cara menginjak pedal gas kendaraan dari rpm rendah sampai rpm tertinggi (maksimal) pada kendaraan tersebut. 10. Teliti dan amatilah hasil pembacaan grafik pengujian pada layar monitor, maka akan didapatkan hasil dari torsi pada kendaraan.