BAB VII FORMULASI STRATEGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII FORMULASI STRATEGI"

Transkripsi

1 BAB VII FORMULASI STRATEGI 7.1 Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategis internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha di Perkebunan Tugu/Cimenteng PT Kaliduren Estates. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi perkebunan Tugu/Cimenteng sebagai berikut: 1. Perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik& efektif biaya Perusahaan memiliki saluran distribusi penjualan produk crumb rubber yang dihasilkan dengan langsung mengirimkan pesanan konsumen sesuai dengan jadwal dan sampai ketempat tujuan tepat waktu. Dengan jadwal produksi dan pesanan yang sesuai jadwal akan mengurangi biaya penyimpanan oleh perusahaan. Penggunaan jasa distributor eksternal diluar perusahaan dipilih oleh PT Kaliduren Estates karena hal ini dianggap lebih efektif dan berbiaya lebih rendah dibandingkan dengan mengirimkan produk kepada konsumen menggunakan milik perusahaan. Perusahaan beranggapan mengirimkan produk kepada konsumen sendiri akan memakan biaya operasional seperti pembelian kendaraan truk, biaya BBM, serta biaya tenaga kerja lainnya. Hal ini juga didukung oleh faktor lokasi Perkebunan Tugu/Cimenteng yang jauh dari perkotaan sehingga akan meningkatkan biaya pengiriman. Penggunaan jasa distributor menekan biaya perusahaan karena perusahaan hanya membayar jasa pengiriman disertai dengan asuransi perjalanan yang ditanggung oleh distributor,sehingga faktor kerugian pada saat pengiriman produk crumb rubber kepada konsumen dapat diminimalisir. 2. Perusahaan menghasilkan produk yang baik dan berlabel SNI Produk crumb rubber yang dihasilkan oleh PT Kaliduren Estates sudah memiliki kualitas yang baik. Hal ini dikarenakan perusahaan selalu melakukan pengujian kulitas terhadap produk yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan crumb rubber sebelum dilabeli dan dikirim kepada konsumen melalui laboratorium yang dimiliki oleh perusahaan. Pengujian produk crumb rubber 87

2 yang dihasilkan mencapai 2 kali pengujian untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi dan dikirim kepada konsumen memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan. Selain memiliki kualitas yang telah baik produk crumb rubber yang dihasilkan oleh PT Kaliduren Estates telah sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Hal ini dibuktikan dengan adanya daftar PT Kaliduren Estates dalam Lembaga Sertifikasi Produk Departemen Perdagangan Dan Perindustrian Republik Indonesia nomer SPPT 0200/W/VI/2008 dan SNI Hal ini merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates dibandingkan perusahaan pengolahan karet alam olahan lainnya di daerah Sukabumi yang belum memiliki hal serupa. Produk crumb rubber yang telah sesuai dengan SNI memiliki keuntungan bagi perusahaan pengolahan karet alam olahan. Hal ini dikarenakan dengan adanya label tersebut perusahaan pengolahan karet alam olahan dapat mengekspor produknya keluar negeri. Selain itu keunggulan yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates ini menjadi jaminan kualitas bagi konsumen yang menggunakan produk crumb rubber tersebut. 3. Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Dengan adanya loyalitas pelanggan akan menjamin adanya pasar bagi produk yang dihasilkan. Loyalitas pelanggan PT Kaliduren Estates dapat diukur dari frekuensi pemesanan kembali produk oleh pelanggan yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates. Saat ini PT Kaliduren Estates memiliki konsumen tetap yang loyal dan puas akan produk perusahaan. Hal ini dilakukan karena selalu memberikan pelayanan komplain dengan tanggap jika konsumen menemukan adanya produk yang cacat atau tidak sesuai dengan harapan konsumen. Selain itu, loyalitas pelanggan juga dapat menjadi suatu alat promosi untuk menarik pelanggan baru. Loyalitas pelanggan ini dibutuhkan bagi perusahaan pengolah karet alam olahan seperti PT Kaliduren Estates. Persaingan dengan perusahaan sejenis yang memiliki produk dengan kualitas yang sama atau lebih baik dari crumb 88

3 rubber yang dihasilkan PT Kaliduren Estates tentunya akan memicu persaingan dalam memperebutkan pasar dan konsumen. Adanya loyalitas pelanggan dari konsumen PT Kaliduren Estates menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan sehingga perusahaan tidak akan takut untuk kehilangan konsumennya. 4. Perkebunan Tugu / Cimenteng menerapkan sistem pencatatan dan keuangan yang baik Saat ini Perkebunan Tugu/Cimenteng melakukan pencatatan produksi, keuangan, dan pemasaran dengan baik, rapi, dan teratur. Pencatatan tersebut dilakukan oleh bagian produksi yang mencatat produksi harian, bulanan, tahunan lateks yang dihasilkan oleh pohon karet. Produk crumb rubber yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan juga dicatat dengan rapi dan teratur menggunakan computer. Bagian pemasaran juga mencatat pesanan oleh konsumen dan penjualan yang dilakukan setiap hari,setiap bulan,dan setiap tahun dengan baik. Bagian keuangan melakukan pencatatan dan perhitungan keuangan perusahaan dengan menggunakan bantuan software Program Navision by Microsoft. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam melakukan pencatatan keuangan dan perhitungan akuntansi yang dilakukan oleh bagian keuangan perusahaan. Pencatatan keuangan yang baik juga akan membantu perusahaan untuk merencanakan keuangannya disaat yang akan datang ketika PT Kalidiuren Estates akan melakukan investasi jangka pendek ataupun jangka panjang. 5. Fasilitas Lab & RD PT Kaliduren Estates Perkebunan Tugu/Cimenteng memiliki fasilitas laboratorium dan Research and Development sendiri. Fasilitas laboratorium tersebut digunakan untuk melakukan pengujian kualitas terhadap produk crumb rubber yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan karet crumb rubber. Kepemilikan fasilitas laboratorium dan RD sendiri ini sangat menguntungkan perusahaan dan mendukung kelancaran produksi crumb rubber sendiri dikarenakan setiap produk yang dihasilkan akan diuji pada laboratorium tersebut. Salah satu fungsi RD dilaksanakan pada Perkebunan Tugu/Cimenteng 89

4 dengan melakukan penelitian terhadap gangguan/hama yang menyerang tanaman karet sehingga dapat dicarikan solusi dan ditangani dengan cepat. Faktor ini juga ditempatkan sebagai keunggulan perusahaan karena laboratorium PT Kaliduren Estates juga dipakai sebagai bahan rujukan oleh perusahan lain disekitar Perkebunan Tugu/Cimenteng untuk menguji kualitas produk crumb rubber yang dihasilkan oleh perusahaan mereka. Selain dari Sukabumi sendiri perusahaan diluar Sukabumi seperti Banten sering melakukan pengujian kualitas produk crumb rubber mereka pada laboratorium PT Kaliduren Estates. Perusahaan yang tidak memiliki laboratorium sendiri tentunya akan kesulitan ketika perusahaan ingin mengontrol kualitas produk yang dihasilkannya. Penggunaan laboratorium dari pihak eksternal mengandung resiko karena pengawasan uji kualitas produk crumb rubber yang dihasilkan tidak dapat diawasi langsung oleh perusahaan. 6. Teknologi produksi pada pabrik pengolahan karet sudah modern Pabrik yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates terbilang sudah menggunakan teknologi modern dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan teknologi produksinya menggunakan mesin mesin yang modern dan dioperasikan secara otomatis,walaupun tetap dioperasikan oleh pekerja yang bertanggung jawab terhadap setiap mesin. Contoh mesin modern yang digunakan ialah mesin penggiling remah otomatis, pisau schreder, mesin dryer remahan otomatis, mesin penimbang elektrik,pengemasan dan pengerpresan crumb rubber otomatis. Perusahaan pengolahan karet alam yang memiliki fasilitas teknologi produksi yang sudah modern tentunya akan mengungguli perusahaan lain yang belum mempunyai teknologi tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kualitas crumb rubber yang dihasilkan tentunya akan lebih baik, selain itu kapasitas produksinya tentu lebih besar dibandingkan perusahaan yang belum memiliki teknologi modern tersebut. PT Kaliduren Estates sudah memiliki keunggulan tersebut yang dapat menjadi kekuatan perusahaan. 90

5 7. Modal perusahaan yang besar Modal yang dimiliki oleh perusahaan terbilang cukup besar. Hal ini dikarenakan karena PT Kaliduren Estates sudah melakukan investasi pada usaha pengolahan karet alam ini dengan sangat mahal. Pengkonversian tanaman karet dari perkebunan teh, pengadaan pabrik dengan mesin modern, pengadaan laboratorium, serta perekrutan tenaga tenaga ahli dan terampil merupakan investasi yang tidak sedikit membutuhkan biaya. Selain hal tersebut diatas PT Kaliduren Estates merupakan perusahaan yang dikelola oleh perusahaan induknya yaitu PT.JA.Wattie yang merupakan perusahaan agribisnis perkebunan berskala nasional sehingga faktor modal merupakan salah satu keunggulan utama perusahaan. 8. Perkebunan Tugu / Cimenteng memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman Tenaga kerja pada PT Kaliduren Estates merupakan tenaga ahli dan terampil yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang yang ditekuni pada perusahaan. Afdeling perkebunan Tugu,Cimenteng,Cikuda merupakan lulusan S1 Jurusan Agronomi yang memiliki kemampuan ilmu dan teknik budidaya yang baik. Bagian keuangan yang rata-rata lulusan S1 merupakan salah satu indikator PT Kaliduren Estates memiliki tenaga kerja yang dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Tenaga kerja pada Perkebunan Tugu/Cimenteng juga merupakan tenaga kerja yang berpengalaman. Pimpinan kebun dan para manajer PT Kaliduren Estates merupakan tenaga kerja yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam menjalankan pekerjaan sebagai orang perkebunan. Mutasi kesetiap kebun yang dikelola oleh perusahaan PT.JA.Wattie yang tersebar di Indonesia yang dilakukan oleh pimpinan PT Kaliduren Estates merupakan salah satu indikator pekerja pada PT Kaliduren Estates memiliki pengalaman yang baik. Sedangkan kelemahan yang dimiliki PT Kaliduren Estates ialah : 1. Lokasi Perkebunan yang tidak strategis berakibat pada produk karet yang dihasilkan Aksesibilitas lokasi perkebunan yang menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates. Lokasi yang jauh di perbukitan dan kurang 91

6 strategis menjadi salah satu kekurangan perusahaan. Hal ini ditambah dengan akses jalan menuju lokasi perkebunan yang cukup sulit dan jalan yang rusak menjadi salah satu kendala perusahaan khususnya dalam hal pendistribusian. Pada jalur pendistribusian tersebut, produk yang didistribusikan dari perusahaan kepada konsumen mengakibatkan biaya operasional akan semakin tinggi. Selain faktor distribusi yang meningkatkan biaya, faktor lokasi yang kurang strategis ini mengakibatkan kepada kurang dikenalnya perusahaan oleh konsumen. Akibat dari lokasi perkebunan yang kurang strategis tersebut berakibat pada produk karet alam yang dihasilkan oleh PT Kalidure Estates. Lokasi yang berada pada topografi yang tidak cocok untuk perkebunan karet mengakibatkan pula waktu panen atau sadap yang lebih lama dari seharusnya. Tanaman karet yang normal ialah tanaman karet yang tumbuh pada ketinggian dpl. Sedangkan, Perkebunan Tugu/Cimenteng berada pada ketinggian dpl. Hal ini berakibat pada tanaman karet yang dihasilkan oleh PT Kaliduren Estates yang tumbuh tidak normal. Pohon karet pada Perkebunan Tugu/Cimenteng tumbuh lebih lama dari seharusnya dan lebih kerdil pada dua tahun pertama tumbuh. Hal ini akan berakibat pada proses produksi karet tidak normal. Karena faktor topografi ini juga perkebunan teh yang dimiliki oleh Perkebunan Tugu/Cimenteng mengalami kerugian pada tahun Tanaman teh yang idealnya ditanam pada ketinggian diatas 1000 dpl, ditanam pada Perkebunan Tugu/Cimenteng tersebut. Hasil tanaman yang tidak memuaskan dan harga jual yang turun akibat kualitas tanaman teh menyebabkan perusahaan merugi dan mengkonversi sebagian lahan perkebunan tehnya menjadi perkebunan karet. Kondisi topografi yang tidak sesuai dengan tanaman karet normal tersebut menyebabkan penyadapan pohon karet pada PT Kaliduren Estates menjadi lebih lama dari seharusnya. Tanaman karet normal dapat disadap pada waktu 4-5 tahun setelah penanaman. Namun,pada perkebunan Tugu/Cimenteng tanaman karet baru dapat disadap/dipanen setelah 6-7 tahun. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan karet alam (lump) 92

7 sendiri sehingga perusahaan harus memasok produk karet (lump) dari pemasok lain. Produksi lateks segar harian Perkebunan Tugu/Cimenteng juga jauh dari rata-rata produk karet normal. Contohnya ialah rata-rata produksi lateks segar harian Afdeling Cikuda ialah 60 kg,sedangkan jika produk tanaman karet normal dapat menghasilkan 100 kg lebih lateks segar. Hal ini merupakan kelemahan utama bagi perusahaan yang harus ditemukan alternatif solusinya. Kesesuaian topografi dan lingkungan perkebunan karet sangat menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan. Jika topografi perkebunan tidak cocok dengan produk yang dihasilkan tentunya akan merugikan perusahaan dari segi produksi atau panen yang akan mundur dari waktu yang seharusnya, ini juga akan berakibat pada biaya yang akan ditanggung oleh perusahaan akan semakin besar. Tanaman karet yang merupakan tipe tanaman tahunan tentunya harus direncanakan dengan baik oleh PT Kaliduren Estates agar tidak menimbulkan kerugian dimasa yang akan datang. 2. Kurang adanya promosi dan iklan dalam bidang pemasaran Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pemasaran PT Kaliduren Estates,bagian pemasaran tidak melakukan strategi pemasaran spesifik untuk meningkatkan penjualan produk perusahaan. Perusahaan hanya menggunakan konsumen yang loyal terhadap perusahaan sebagai pasar yang dimasuki oleh produk PT Kaliduren Estates. Penggunaan media seperti internet juga belum dimiliki oleh perusahaan. Walaupun perusahaan pengelola PT Kaliduren Estates memiliki yaitu PT.JA.Wattie memiliki situs internet perusahaan,namun tidak menonjolkan PT Kaliduren Estates sebagai salah satu perusahaan yang memiliki produk crumb rubber unggulan. PT Kaliduren Estates juga bergabung dalam Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), namun saat ini perusahaan belum menggunakan optimal pemasaran melalui organisasi tersebut. 7.2 Identifikasi Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berupa peluang dan ancaman 93

8 usaha di Perkebunan Tugu/Cimenteng PT Kaliduren Estates. Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang bagi perkebunan Tugu/Cimenteng sebagai berikut: 1. Harga BBM yang saat ini stabil Penurunan harga BBM dan cenderung stabil menjadi peluang bagi perusahaan untuk menurunkan biaya produksi dan biaya distribusi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Penggunaan jasa transportasi darat yang menggunakan bahan bakar tentunya sangat berpengaruh terhadap biaya operasional distribusi perusahaan. Penggunaan bahan bakar solar pada pabrik pengolahan crumb rubber merupakan faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh pabrik PT Kaliduren Estates selain bahan baku lump. Tentunya dengan penurunan harga solar tersebut akan menurunkan biaya produksi perusahaan. 2. Meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia disertai peningkatan terhadap kendaraan bermotor Jumlah penduduk Indonesia yang setiap tahun meningkat merupakan pasar potensial bagi peningkatan penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang pada tahun 2009 mencapai 231 jiwa merupakan peluang bagi peningkatan konsumsi kepemilikan kendaraan bermotor bagi setiap penduduk. Berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia setiap tahun kepemilikan kendaraan bermotor naik signifikan. Hal ini berimbas pada kebutuhan ban untuk kendaraan bermotor tersebut. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan pengolahan karet alam olahan yang menjadi bahan baku pembuatan ban kendaraan bermotor. 3. Adanya stabilitas politik dan keamanan Stabilitas politik dan keamanan merupakan peluang yang dirasakan perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha perkebunan secara umum. Dengan adanya kepastian keamanan perusahaan tidak akan takut akan terjadinya penjarahan terhadap tanaman perkebunan karet yang dimiliki. Kepastian keamanan ini juga berdampak kepada kepercayaan konsumen asing terhadap kondisi dalam negeri yang kondusif. Hal ini tentunya akan 94

9 berakibat pada loyalitas konsumen asing tersebut dan tetap menggunakan produk crumb rubber perusahaan dalam negeri. 4. Perkembangan,kemajuan teknologi,produksi,pemasaran, serta transaksi keuangan Kemajuan teknologi dalam segala bidang yaitu produksi, pemasaran, transaksi keuangan merupakan peluang yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan kekuatan perusahaan. Teknologi produksi pengolahan karet yang semakin modern disertai dengan penelitian tentang tanaman karet yang semakin banyak akan menjadi peluang perusahaan untuk tetap unggul dalam bidang produksi. Dalam bidang pemasaran dan keuangan penggunaan teknologi internet sangat dirasakan manfaatnya terutama untuk pemasaran berupa e-commerce dan pada keuangan ialah pembayaran online sehingga memudahkan perusahaan dalam menerima pembayaran dari konsumen dan melakukan pembayaran terhadap setiap pemasok. 5. Hambatan masuk perusahaan baru besar Hambatan untuk masuk bagi pendatang baru dalam industri pengolahan karet alam ialah tinggi sehingga ancaman pendatang baru cukup rendah. Hal ini dikarenakan dibutuhkan skala ekonomis yang beroperasi pada skala usaha yang besar. Setiap perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan industri karet harus dapat melakukan produksi semaksimal mungkin agar dapat tetap bersaing dengan perusahaan sejenis. Selain hambatan dari segi skala ekonomis, modal yang dibutuhkan untuk masuk industri karet alam sangat besar. Hal ini sangat menyulitkan bagi perusahaan yang ingin memasuki industri karet alam. Modal yang besar terutama dalam hal pembukaan lahan, perawatan tanaman dan pembangunan pabrik pengolahan karet alam. 6. Kekuatan tawar menawar pemasok terhadap perusahaan rendah Pemasok memiliki kekuatan tawar-menawar yang rendah karena PT Kaliduren Estates tidak bergantung hanya pada satu perkebunan tetapi juga pada perkebunan lainnya. Artinya jika bahan baku lump dan lateks yang dibeli dari satu perkebunan kurang memenuhi standar, baik dari segi harga, kualitas, 95

10 maupun kuantitas, maka perusahaan dapat membeli dari perkebunan yang lebih baik. PT Kaliduren Estates memiliki pengalaman dan jaringan yang luas dalam bidang perkebunan karet alam. Hubungan yang baik dengan para pemasok serta kemampuan pemasok dalam memenuhi permintaan perkebunan Tugu/Cimenteng menjadi peluang bagi perusahaan untuk memaksimalkan biaya yang efektif dan efisien. Sedangkan yang menjadi ancaman ancaman bagi perusahaan PT.Kalduren Estates ialah sebagai berikut: 1. Nilai Kurs Rupiah terhadap Dollar Nilai tukar kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika yang cenderung menguat saat ini menjadi ancaman perusahaan terhadap permintaan produk crumb rubber dari konsumen terutama konsumen asing yang berasal dari Jepang dan Singapura. Dengan harga dalam negeri yang lebih mahal maka konsumen perusahaan asing akan membeli produk crumb rubber PT Kaliduren Estates dalam jumlah yang lebih kecil dari sebelum penguatan Rupiah terhadap Dollar Amerika. Konsumen berpotensi memilih perusahaan lain di luar Indonesia yang menawarkan harga lebih murah dalam Dollar Amerika dibanding harga yang ada pada PT Kaliduren Estates. Sehingga hal ini tentu saja akan menurunkan penerimaan perusahaan. Faktor nilai tukar ini juga berpengaruh terhadap harga produk crumb rubber yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan menggunakan berdasarkan harga dunia yang diacu pada SOCOM dan TOCOM. 2. Turunnya harga minyak dunia Harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap produk substitusi karet alam yaitu karet alam sintetis. Karet sintetis menggunakan minyak bumi sebagai bahan utama pembuatannya. Dengan turunnya harga minyak bumi akan berpengaruh terhadap penurunan biaya produksi karet sintesis dan akan menurunkan harga karet sintesis. Hal ini merupakan ancaman bagi industri pengolahan karet alam, seperti diketahui karet sintesis merupakan salah satu bahan baku pembuatan ban. Karet alam juga merupakan salah satu bahan baku 96

11 pembuatan ban sehingga dengan turunnya harga minyak dunia akan mengancam penggunaan karet alam olahan oleh perusahaan pembuat ban. 3. Semakin rusaknya hutan disekitar areal perkebunan Hutan merupakan penyangga ekosistem alam dan berpengaruh terhadap perkebunan karet secara langsung. Jika hutan terganggu maka pertumbuhan karet Perkebunan Tugu/Cimenteng akan terganggu pula. Kerusakan hutan secara umum di Jawa Barat saat ini sangat mengganggu bagi kelestarian alam dan ekosistem di sekitar Perkebunan Tugu/Cimenteng. Kerusakan hutan tersebut berupa kebakaran hutan,pembalakan hutan,penggundulan hutan, perburuan liar, dll. Tentunya jika tidak ada upaya dari dinas kehutanan setempat untuk menanggulangi hal tersebut,akan sangat mengancam keberlangsungan usaha karet alam olahan PT Kaliduren Estates. 4. Kebijakan Perda tentang Pajak Produksi Hasil Perkebunan Peraturan-peraturan tentang Pajak Produksi Hasil Perkebunan jumlahnya bervariasi sesuai dengan ketentuan masing-masing Pemda. Penetapan jumlah pajak produksi hasil perkebunan karet dapat merangsang pengembangan bisnis karet alam olahan ataupun menjadi penghambat. Selain Perda tentang pajak, beberapa perda lainnya yang berdampak negatif terhadap bisnis karet alam ialah retribusi pemakaian jalan. Saat ini masih banyak ditemukan pungutan pungutan liar pada saat pendistribusian produk ke daerah konsumen. Walaupun penetapan pajak produksi belum dirasakan oleh perusahaan namun tetap harus diwaspadai oleh perusahaan. 5. Persaingan dengan perusahaan sejenis Disekitar Perkebunan Tugu/Cimenteng terdapat beberapa perkebunan karet yang bergerak dalam usaha pengolahan karet alam. Perkebunan tersebut ialah Perkebunan Wangun, Perkebunan Surangga, dan Perkebunan Bojong Asih. Masing masing perkebunan tersebut juga bergerak dalam usaha pengolahan karet alam, namun kualitas hasil karet alam olahan perkebunan pesaing Perkebunan Tugu/Cimenteng tidaklah sebaik produk yang dihasilkan oleh PT Kaliduren Estates. Tingkat persaingan diantara perusahaan pengolahan karet alam dapat diatasi oleh perusahaan, jika strategi yang dijalankan memiliki keunggulan 97

12 kompetitif. Pada umumnya, persaingan yang diperebutkan adalah posisi di pasar dan market share, penguasaan saluran distribusi, pemasok, dan lainnya. Keunggulan dari crumb rubber yang diproduksi oleh PT Kaliduren Estates yaitu produk yang diolah dipabrik yang modern dan lulus uji laboratorium, proses distribusi yang memperhatikan kualitas produk, dan telah berlabel SNI dari Deperindag RI. Keunggulan produk tersebut merupakan cara untuk mengatasi persaingan yang kompetitif. 6. Produksi substitusi yaitu karet sintesis Dalam industri ban, karet alam dan karet sintesis dapat bersifat sebagai barang komplementer ataupun barang substitusi. Karena kedua jenis karet ini adalah bahan baku dalam pembuatan ban yang memiliki kegunaan dan kelebihan masing-masing, dan sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat menghasilkan ban dengan bahan baku murni dari karet sintesis. Karet alam dan karet sintesis bersifat substitusi jika perusahaan ban akan menggunakan salah satu jenis karetnya lebih besar dalam hal presentae daripada komposisi normal yang disebabkan oleh perubahan harga relatif kedua jenis karet tersebut. PT Kaliduren Estates harus mewaspadai ancaman dari produk substitusi tersebut yaitu produk karet sintesis.faktor penurunan harga karet sintesis juga akan menyebabkan permintaan terhadap karet alam akan menurun sehingga konsumen pengguna karet alam akan beralih ke produk substitusi. 7.3 Tahap Masukan (Input Stage) Tahap masukan terdiri dari matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation). Tahap ini merupakan tahap awal dalam merumuskan strategi setelah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan, selanjutnya dibuat matriks IFE yang berisi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Data diolah dengan membandingkan tingkat kepentingan relatifnya satu sama lain, sehingga diketahui nilai faktor yang berpengaruh terhadap perusahaan. Setelah itu nilai total faktor pada masing-masing variabel dibagi dengan nilai total 98

13 keseluruhan faktor yang diidentifikasi sehingga dihasilkan besar bobot yang diperlukan. Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis internal, diperoleh kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor strategis internal diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner yang ditujukan kepada enam responden yaitu, pimpinan kebun, kepala tanaman, kepala kantor dan administrasi sekaligus HRD perkebunan,dan manajer keuangan dan pemasaran. Dari responden eksternal ialah Dinas Perkebunan Sukabumi dan ahli/ pakar dibidang tanaman karet. Responden tersebut dipilih karena memiliki peranan penting terhadap aktivitas perusahaan dan memiliki tanggung jawab dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan usaha. Pemilihan responden eksternal dilakukan agar objektif. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan matriks pasangan berganda (paired comparison matrix) untuk mendapatkan bobot dari masing-masing variabel internal. Bobot yang digunakan merupakan hasil pembobotan rata-rata dari empat responden. Pemberian peringkat (rating) dilakukan hanya oleh responden internal, hal ini dilakukan karena kondisi internal perusahaan hanya diketahui oleh internal perusahaan, sehingga diperoleh nilai tertimbang dari faktor-faktor strategi internal, peringkat digunakan merupakan peringkat rata-rata dari empat responden internal.dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal strategis, kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil seperti pada Tabel

14 Tabel 29. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) PT Kaliduren Estates Faktor Strategis Internal Nilai Rata-Rata Kekuatan : Perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik dan efektif biaya 0,317 Perusahaan menghasilkan produk yang baik dan berlabel SNI 0,415 Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan 0,355 Perkebunan Tugu/Cimenteng menerapkan sistem pencatatan dan keuangan uang yang sangat baik 0,300 Adanya fasilitas laboratorium dan R&D 0,399 Teknologi produksi pada pabrik pengolahan karet sudah modern 0,389 Modal perusahaan yang cukup besar 0,437 Perkebunan Tugu/Cimenteng memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman 0,331 Kelemahan : Lokasi perkebunan yang tidak strategis berakibat pada produk karet yang dihasilkan 0,117 Kurang adanya promosi dan iklan dalam bidang pemasaran 0,148 Total 3,207 Berdasarkan kondisi internal PT Kaliduren Estates perkebunan Tugu/Cimenteng maka diidentifikasikan beberapa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa skor IFE ialah 3,207. Dengan nilai 3,207 maka PT Kaliduren Estates memiliki faktor kekuatan internal yang kuat dalam menjalankan usaha karet alam olahan. Nilai matriks internal yang kuat menunjukan bahwa PT Kaliduren Estates mampu memanfatkan kekuatan-kekuatannya dan mengurangi kelemahan internal-internalnya. Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa kekuatan utama PT Kaliduren Estates ialah produk modal perusahaan yang besar (nilai 0,437). Modal yang kuat dan besar yang dimiliki perusahaan menjadi kekuatan utama perusahaan. Hal ini dikarenakan PT Kaliduren Estates melakukan investasi yang besar dalam melakukan usaha karet alam olahan selain itu PT Kaliduren Estates berada dibawah pengelolaan PT.JA.Wattie yaitu perusahaan agribisnis perkebunan yang berskala nasional. Kekuatan selanjutnya ialah produk yang berkualitas dan berlabel SNI (nilai 0,415) Hal ini dikarenakan produk crumb 100

15 rubber yang dihasilkan baik dan berlabel SNI masih belum banyak dilakukan oleh perusahaan sejenis di Sukabumi, Jawa Barat. Fasilitas laboratorium serta penelitian dan pengembangan menjadi kekuatan ketiga dari kekuatan PT Kaliduren Estates (nilai 0,399). Fasilitas laboratorium yang menjadi tempat penguji kualitas produk menjadi keunggulan perusahaan yang cukup diakui perusahaan lain hal ini terlihat dari laboratorium yang menjadi laboratorium acuan dari kebun dan perusahaan lain. Kekuatan selanjutnya yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates ialah teknologi pengolahan karet alam yang dilakukan di pabrik yang sudah modern (nilai 0,389). Pabrik yang memiliki peralatan modern sangat berpengaruh terhadap output dari produk yang baik, sehingga kualitas produk dapat terjaga. Faktor selanjutnya yang memberikan pengaruh cukup besar bagi perusahaan ialah konsumen yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan (nilai 0,355). Perusahaan sejenis akan menawarkan produk dengan harga yang sama kepada konsumen, namun dengan produk berkualitas,konsumen akan tetap loyal kepada perusahaaan. Faktor sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman pada perusahaan menjadi urutan selanjutnya pada faktor kekuatan PT Kaliduren Estates (nilai 0,331). Tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang baik serta pengalaman dengan pernah bekerja pada perkebunan perusahaan induk PT.JA.Wattie yang menyebar di seluruh Indonesia menjadi keunggulan dalam segi SDM tersebut Faktor terakhir dalam kekuatan perusahaan ialah berhubungan dengan keuangan dan saluran pemasaran/distribusi. Sistem pencatatan keuangan yang baik (nilai 0,300) dan dibantu oleh program Navision oleh Microsoft menjadi faktor penting dalam pengadministrasian dan keuangan. Saluran distribusi yang dimiliki oleh perusahaan sudah efisien dan baik sehingga memiliki (nilai 0,271). Walaupun menjadi kekuatan terakhir, saluran distribusi dan pencatatan keuangan yang sudah baik tersebut memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Kelemahan utama yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates ialah Lokasi perkebunan yang tidak strategis berakibat pada produk karet yang dihasilkan (nilai 0,117). Kelemahan ini diakibatkan oleh aksesibilitas dan lokasi perkebunan yang 101

16 jauh dan jalan yang cukup sulit dilalui akibat jalan rusak. Lokasi yang tidak strategis ini menyebabkan topografi perkebunan yang tidak sesuai dengan tanaman karet seharusnya. Topografi yang tidak sesuai tersebut menyebabkan perusahaan menyadap produk karetnya lebih lama dari yang seharusnya. Faktor lokasi yang kurang strategis tersebut perlu dipertimbangkan oleh perusahaan karena hal ini dapat mengakibatkan perusahaan menanggung biaya produksi serta resiko gagal sadap lebih besar, begitu pula dengan masalah distribusinya. Kelemahan dalam belum adanya promosi dan strategi pemasaran yang efektif menjadi kelemahan dengan skor terbesar. Hal ini hendaknya mendapat perhatian bagi perusahaan jika perusahaan ingin mengembangkan usahanya dengan mendapatkan konsumen baru yang belum tersentuh baik oleh perusahaan ataupun pesaing (nilai 0,148) Matriks EFE (External Factor Evaluation) Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan, selanjutnya dibuat matriks EFE yang berisi peluang dan ancaman perusahaan. Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis eksternal, diperoleh peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap usaha karet alam olahan. Faktor-faktor strategis eksternal diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan matriks pasangan berganda (paired comparison matrix) untuk mendapatkan bobot dari masing-masing variabel eksternal. Bobot yang digunakan merupakan hasil pembobotan rata-rata dari enam responden seperti pada IFE Matriks. Pemberian peringkat (rating) dilakukan oleh responden internal seperti juga pada Matriks IFE, sehingga diperoleh nilai tertimbang dari faktor-faktor strategis eksternal, peringkat digunakan merupakan peringkat ratarata dari empat responden dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal strategis, kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil seperti pada Tabel

17 Tabel 30. Matriks EFE (External Factor Evaluation) PT Kaliduren Estates Faktor Strategis Eksternal Nilai Rata-Rata Peluang Harga BBM yang saat ini stabil 0,241 Meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia disertai gaya hidup masyarakat terhadap kebutuhan kendaraan 0,275 bermotor Adanya stabilitas politik dan keamanan 0,273 Perkembangan kemajuan dalam bidang teknologi produksi, pemasaran, serta transaksi keuangan 0,300 Hambatan masuk perusahaan baru besar 0,312 Kekuatan tawar menawar pemasok terhadap perusahaan rendah 0,261 Ancaman Nilai tukar mata uang (kurs) Rupiah terhadap dollar 0,242 Turunnya harga minyak dunia 0,199 Semakin rusaknya hutan disekitar areal perkebunan 0,194 Kebijakan Perda tentang Pajak Produksi Hasil Perkebunan 0,098 Persaingan dengan perusahaan sejenis 0,271 Produk substitusi yaitu karet sintesis 0,207 Total 2,872 Dari Tabel pembobotan rata-rata faktor eksternal adalah sebesar 2,872. Analisis matriks EFE dari responden mengidentifikasikan bahwa respon yang diberikan PT Kaliduren Estates kepada lingkungan eksternal tergolong menengah atau berada pada posisi rata rata (2,872) dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Total nilai 2,872 mengidentifikasikan bahwa PT Kaliduren Estates merespon dengan sedangsedang terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industri. Peluang utama yang dapat diraih oleh PT Kaliduren Estates ialah Hambatan masuk perusahaan baru besar (nilai 0,312). Hal ini tentunya diakibatkan oleh skala ekonomis dan modal yang dibutuhkan oleh perusahaan baru untuk masuk pada industri karet alam olahan besar. Tentunya hal ini dapat menjadi peluang PT Kaliduren Estates untuk mengembangkan usahanya di luar daerah Sukabumi. Faktor peluang kedua dan ketiga yang harus dimanfaatkan perusahaan ialah kemajuan teknologi dalam bidang produksi, pemasaran,keuangan (nilai 0,300) serta meningkatnya pertumbuhan penduduk yang disertai oleh peningkatan 103

18 kebutuhan kendaraan bermotor oleh masyarakat (0,275). Kemajuan teknologi tersebut tentunya akan sangat menjadi peluang yang berpengaruh terhadap produksi,pemasaran,dan keuangan pemasaran PT Kaliduren Estates. Peningkatan penduduk dan peningkatan pada permintaan produk berbahan baku karet (ban pada otomotif) menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan Faktor stabilitas politik dan keamanan menjadi peluang selanjutnya yang harus dilihat oleh perusahaan (nilai 0,273). Adanya stabilitas politik dan keamanan dalam negeri yang menjamin iklim usaha tentunya menjadi peluang untuk mendapatkan konsumen dari luar Indonesia. Kekuatan tawar menawar pemasok yang rendah (nilai 0,261) menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan dalam meningkatkan usahanya. Dengan prinsip biaya rendah dan keuntungan tinggi, perusahaan dapat memilih pemasok yang menawarkan harga yang kompetitif namun memiliki kualitas yang diinginkan oleh PT Kaliduren Estates. Faktor peluang keenam dan terakhir yang dapat dijadikan peluang oleh perusahaan ialah harga BBM yang stabil (nilai 0,241). Penurunan harga BBM dan harga yang stabil saat ini menjadi peluang perusahaan untuk menurunkan biaya distribusi dan biaya produksi perusahaan. Ancaman utama yang dimiliki oleh PT Kaliduren Estates ialah yang memiliki nilai terendah (0,098) yaitu ancaman adanya pajak hasil produksi perkebunan. Nilai terkecil ini menandakan bahwa perusahaan tidak dapat merespon ancaman yang ada pada lingkungan eksternal tersebut dengan baik. Pajak hasil produksi perkebunan tersebut memang belum dirasakan oleh perusahaan sampai saat ini, namun dengan adanya pungutan liar pada saat pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen menjadi ancaman yang juga perlu dicermati oleh perusahaan. Ancaman selanjutnya yang dihadapi oleh PT Kaliduren Estates ialah ancaman perusahaan sejenis. Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha karet alam olahan tidak hanya berada pada daerah Sukabumi saja. Perusahaan lain diluar Sukabumi bahkan luar jawa merupakan pesaing dan ancaman yang patut diwaspadai oleh perusahaan (nilai 0,271) 104

19 Ancaman nilai tukar mata uang (kurs) Rupiah terhadap Dollar Amerika menjadi ancaman ketiga bagi PT Kaliduren Estates (nilai 0,242). Hal ini disebabkan oleh penguatan Rupiah terhadap Dollar yang menyebabkan harga Dollar yang dibayarkan oleh konsumen asing akan lebih mahal daripada jika Rupiah melemah terhadap Dollar. Tentunya hal ini harus mendapat perhatian bagi perusahaan agar konsumen asing tidak berpindah keperusahaan lain. Ancaman keempat ialah adanya produk substiusi yaitu karet sintesis (nilai 0,207). Karet sintesis merupakan salah satu bahan pembuat ban. Karet alam juga digunakan dalam produksi ban oleh pabrik ban. Ancaman produk tersebut harus diwaspadai oleh perusahaan. Ancaman selanjutnya ialah turunnya harga minyak dunia (nilai 0,199). Hal ini dikarenakan ancaman dari produk substitusi yaitu karet sintesis yang menjadi bahan utama pembuatan ban selain karet alam. Dengan turunnya harga minyak dunia akan menyebabkan biaya untuk pembuatan karet sintesis turun juga. Hal ini akan berimbas pada harga karet sintesis yang menjadi lebih murah dibanding karet alam. Ancaman keenam dan terakhir yang dihadapi oleh PT Kaliduren Estates ialah semakin rusaknya hutan disekitar areal perkebunan (nilai 0,194). Ancaman tersebut dapat sangat berpengaruh terhadap kondisi perkebunan karet dengan adanya perubahan iklim dan kondisi alam di sekitar perkebunan. 7.4 Tahap Pencocokan (Matching Stage) Tahap pencocokan merupakan tahap kedua dalam proses perumusan strategi, berfungsi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan dengan peluang dan ancaman terhadap perusahaan dari lingkungan eksternal. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IE (Internal-External) dan Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats), untuk menghasilkan alternatif strategi bagi perusahaan Matriks IE (Internal-External Matrix) Setelah diketahui faktor-faktor internal dan eksternal dari proses analisis Matriks IFE yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan Matriks EFE yang menggambarkan peluang dan ancaman yang 105

20 dihadapi oleh PT Kaliduren Estates. Maka tahap berikutnya yang harus dilakukan ialah penggabungan kedua Matriks tersebut dengan menggunakan Matriks IE. Analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan merupakan masukan dari formulasi strategi. Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi dalam agribisnis perkebunan karet alam. Dari Tabel 29 dapat dilihat hasil analisis matriks IFE untuk kekuatan dan kelemahan diperoleh total nilai rata-rata berada pada posisi kuat yaitu sebesar 3,207 hasil matriks ini mengidentifikasikan bahwa posisi internal PT Kaliduren Estates termasuk dalam kategori kuat. Hasil analisis faktor EFE pada Tabel 30 yaitu untuk menggambarkan peluang dan ancaman perusahaan diperoleh total nilai tertimbang yang berada pada posisi menengah yaitu sebesar 2,872. Hasil matriks EFE ini menggambarkan bahwa posisi eksternal perusahaan juga termasuk dalam kategori sedang. Posisi PT Kaliduren Estates dapat dilihat pada Matriks IE pada Gambar 11. TOTAL SKOR IFE Tinggi Kuat Rata-Rata Lemah I II Pertumbuhan III Penciutan 3,0 TOTAL Menengah SKOR EFE 2,0 Rendah 1,0 IV Stabilitas VII Pertumbuhan V Pertumbuhan Stabilitas VIII Pertumbuhan VI Penciutan IX Likuidasi Gambar 11. Matriks IE PT Kaliduren Estates Dari Gambar 11 menunjukkan bahwa perusahaan berada pada kuadran IV. Strategi yang dapat dilakukan oleh PT Kaliduren Estates yaitu strategi tumbuh dan kembangkan. Strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan adalah integrasi, baik integrasi ke depan maupun integrasi ke belakang. Integrasi ke belakang dapat 106

21 dilakukan dengan menjalin atau mempererat hubungan dengan pemasok, sedangkan strategi integrasi ke depan adalah mempererat hubungan dengan konsumen atau pelanggan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan strategi integrasi horizontal dengan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing sehingga perusahaan dapat bertahan dan terus mengembangkan usaha di tengah persaingan yang kompetitif. Strategi lain yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah strategi intensif atau pengembangan usaha seperti meningkatkan market share produk crumb rubber melalui usaha pemasaran yang lebih besar dan memperluas wilayah pemasaran. Perluasan wilayah atau ekspansi kebun juga merupakan strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk melakukan pengembangan pasar dengan memperkenalkan produk yang ada kepada daerah-daerah geografis yang baru Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal PT Kaliduren Estates diketahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat digunakan dalam merumuskan alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan. Adapun alternatif-alternatif strategi diperoleh melalui analisis dan penggabungan dengan faktor yang memiliki tujuan yang sama. Alternatif-alternatif strategi tersebut disusun dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT PT Kaliduren Estates dapat dilihat pada Gambar

22 Gambar 12. Matriks SWOT PT Kaliduren Estates Kekuatan (S) 1. Perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik& efektif biaya 2. Perusahaan menghasilkan produk yang baik dan berlabel SNI 3. Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan 4. Perkebunan Tugu / Cimenteng menerapkan sistem pencatatan dan keuangan yang baik 5. Fasilitas Lab & RD 6. Teknologi produksi pada pabrik pengolahan karet sudah modern 7. Modal perusahaan yang besar 8. Perkebunan Tugu / Cimenteng memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman Kelemahan (W) 1. Lokasi perkebunan yang tidak strategis berakibat pada produk karet yang dihasilkan 2. Kurang adanya promosi dan iklan dalam bidang pemasaran Peluang(O) 1. Harga BBM yang saat ini stabil 2. Meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia disertai peningkatan terhadap kendaraan bermotor 3. Adanya stabilitas politik dan keamanan 4. Perkembangan,kemajuan teknologi,produksi,pemasaran, serta transaksi keuangan 5. Hambatan masuk perusahaan baru besar 6. Kekuatan tawar menawar pemasok terhadap perusahaan rendah Ancaman (T) 1. Nilai Kurs Rupiah terhadap Dollar 2. Turunnya harga minyak dunia 3. Semakin rusaknya hutan disekitar areal perkebunan 4. Kebijakan Perda tentang Pajak Produksi Hasil Perkebunan 5. Persaingan dengan perusahaan sejenis 6. Produksi substitusi yaitu karet sintesis Strategi S O 1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. (S2,S3,S4,S5,S6,S7,O2,O4, O5) 2. Pengembangan Produk / Product Development (S2,S5,S6,S7,S8,O2,O4) 3. Mempertahankan dan memperluas jaringan dengan pemasok dan distributor Strategi S T 1. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (S2,S3,S4,S8,T1,T2,T5,T6) 2. Perluasan kebun/ membuka lahan baru (Pengembangan Pasar) (S1,S2,S4,S7,S8, T3, T4,T5) Strategi W O 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas dalam bidang pemasaran (W2,O2,O3,O4) 2. Mengusahakan kontinuitas Produksi (W1,O2,O4) Strategi W-T 1. Perencanaan bidang produksi dengan optimal (W1,T3,T5) 108

23 Berdasarkan analisis matriks SWOT tersebut, maka alternatif atau pilihan strategi yang dapat diberikan untuk mengembangkan usaha adalah sebagai berikut 1. Strategi S-O (strengths-opportunities) Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal. A.Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk (S2,S3,S4,S5,S6, S7,O2,O4,O5) Peluang yang dimiliki dalam melakukan strategi ini ialah dengan melihat peluang yang ada yaitu meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dan peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor, perkembangan teknologi dalam bidang produksi pemasaran dan transaksi keuangan,hambatan masuk perusahaan baru besar,dan tawar menawar pemasok yang rendah. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah dimiliki oleh PT Kaliduren Estates dan tetap mempertahankan kualitasnya bagi konsumen tetap yang sudah ada. Strategi ini sangat cocok karena perusahaan telah memiliki kekuatan yang mendukung yaitu produk yang berkualitas baik dan berlabel SNI,pelanggan yang loyal terhadap konsumen, sistem pencatatan keuangan yang baik, fasilitas laboratorium dan teknologi produksi pada pabrik pengolahan karet yang sudah modern. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk dari PT Kaliduren Estates ialah dengan meningkatkan produk crumb rubber berkualitas SIR 20. Pada tahun 2009 produksi crumb rubber dengan SIR 20 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun SIR 20 merupakan produk crumb rubber yang diminati oleh konsumen selain produk SIR 10 dan SIR 50. Peningkatan kualitas tersebut juga diharapkan akan mendatangkan konsumen baru terutama dari luar negeri yang ingin menggunakan produk crumb rubber SIR 20 dari PT Kaliduren Estates. Untuk mempertahankan kualitas produk yang ada tentunya dilakukan agar konsumen yang sudah loyal terhadap perusahaan dapat tetap menjadi konsumen dimasa yang akan datang dan tidak berpindah kepada perusahaan lain. B. Pengembangan Produk / Product Development (S2,S5,S6,S7,S8,O2,O4) Peluang yang dimiliki oleh perusahaan antara lain meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia dan peningkatan kebutuhan kendaraan bermotor, perkembangan teknologi disegala bidang. Strategi ini bertujuan untuk 109

24 memodifikasi produk yang ada sekarang sebagai salah satu usaha perusahaan meningkatkan penjualan. Salah satu pengembangan produk karet alam olahan yang dapat diusahakan ialah dengan memproduksi olahan karet alam lainnya seperti sheet dan tyre rubber. Sheet dan tyre rubber merupakan produk karet alam olahan lain yang juga menggunakan bahan baku lateks. Untuk produksi sheet sedikit berbeda dengan pengolahan crumb rubber karena menggunakan zatzat kimia seperti larutan asam format,asam asetat,natrium bisulfat,dll. Sedangkan tyre rubber ialah karet khusus yang dibuat hanya untuk ban kendaraan dan memiliki spsifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan crumb rubber untuk pembuatan ban. Jika hal ini dilakukan tentunya akan meningkatkan penjualan perusahaan dan dapat pula mendatangkan konsumen dalam maupun luar negeri. Perusahaan sendiri sudah memiliki kekuatan-kekuatan untuk melakukan pengembangan produk Kekuatan yang dimiliki untuk melakukan strategi tersebut diantaranya produk yang memiliki kualitas baik dan berlabel SNI,adanya fasilitas laboratorium R&D, teknologi produksi yang sudah modern, modal perusahaan yang besar, serta SDM yang terampil. C. Mempertahankan dan memperluas jaringan dengan pemasok dan distributor (S1,S4,S7,S8,O1,O3,O6) Peluang yang bisa dimanfaatkan oleh PT Kaliduren Estates ialah Harga BBM yang stabil, adanya stabilitas politik dan keamanan, dan Kekuatan tawar menawar pemasok yang rendah. Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pemasok dan distributor yang sudah menjadi mitra perusahaan serta upaya meningkatkan dan memperluas jaringan perusahaan. Adanya harga BBM yang stabil dan cenderung turun serta stabilitas politik dan keamanan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mencari distributor yang mempunyai biaya pengiriman yang lebih rendah dibandingkan distributor sekarang. Sedangkan untuk pemasok bahan lump perusahaan harus tetap mempertahankan pemasok yang sudah ada saat ini. Perusahaan juga dharapkan memperluas jaringan untuk mendapatkan pemasok yang menawarkan harga lebih kompetitif sehingga perusahan dapat menekan pengeluaran untuk membayar pemasok. Dalam memanfaatkan peluang tersebut perusahaan memiki kekuatan internal yang 110

25 mendukung antara lain Perusahaan memiliki saluran distribusi yang baik dan efisien,produk yang baik dan berlabel SNI,modal perusahaan yang cukup besar, dan SDM yang terampil. 2. Strategi W-O (weaknesses-opportunities) Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. A. Peningkatan kualitas dan kuantitas dalam bidang pemasaran (W2,O2,O3,O4) Peluang yang dapat dimanfaatkan untuk strategi peningkatan pemasaran ialah pertumbuhan penduduk Indonesia serta peningkatan permintaan kendaraan bermotor, adanya stabilitas politik dan keamanan,peluang selanjutnya ialah perkembangan teknologi dalam bidang pemasaran,produksi,dan transaksi keuangan. Peningkatan kualitas dan kuantitas dalam bidang pemasaran tersebut ialah untuk mengatasi permasalahan utama yaitu kurangnya pemasaran. Dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap kendaraan dan stabilnya kondisi keamanan dalam negeri akan meningkatkan permintaan terhadap produksi karet alam. Hal ini juga didukung dengan adanya perkembangan teknologi. Perusahaan yang belum merumuskan strategi spesifik dalam pemasarannya merumuskan dan melakukan pemasaran yang lebih luas baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. Dari segi kualitas perusahaan menambah promosi di media seperti internet dengan membuat situs perusahaan tersendiri. Saat ini perusahaan hanya mencantumkan sedikit profil perusahaan pada perusahaan induk PT.JA.Wattie. Dari segi kuantitas perusahaan dapat memanfaatkan keanggotannya pada Gapkindo atau Gabungan Pengusaha Karet Indonesia. Dengan pemanfaatan keanggotaan tersebut diharapkan perusahaan mendapatkan konsumen baru dari dalam negeri ataupun luar negeri. B. Mengusahakan kontinuitas Produksi (W1,O2,O4) Produksi yang ada saat ini hendaknya tetap dilakukan oleh perusahaan mengingat kelemahan yang terdapat pada perusahaan ialah lokasi yang tidak strategis dan berakibat pada produk karet yang dihasilkan, kondisi topografi yang tidak sesuai dengan produk yang dihasilkan yaitu tanaman karet dan waktu sadap tanaman karet yang tidak sesuai dengan tanaman karet normal. Kontinuitas produksi diperlukan untuk selalu memenuhi permintaan konsumen terutama 111

26 pelanggan, jika tidak kemungkinan para konsumen akan beralih keperusahaan pesaing, hal ini tentu akan merugikan PT Kaliduren Estates. Oleh karena hal tersebut perusahaan dapat memanfaatkan peluang perusahaan. Peluang pertama ialah peningkatan konsumsi dari kendaraan bermotor dan perkembangan teknologi. Dua hal tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan agar konsumen baik dari dalam dan luar negeri tetap memilih PT Kaliduren Estates sebagai mitra dagang mereka dan berimbas terhadap peningkatan penjualan perusahaan. 3. Strategi S-T (strengths-threats) Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. A. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan (S2,S3,S4,S8,T1,T2,T5,T6) Kekuatan perusahaan yaitu produk dengan kualitas baik dan berlabel SNI, konsumen yang loyal terhadap perusahaan, pencatatan yang baik dan sistem keuangan yang baik,tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman. Kekuatan tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan loyalitas konsumen yang telah ada saat ini. Konsumen PT Kaliduren Estates loyal terhadap perusahaan dikarenakan produk yang dihasilkan berkualitas didukung dengan pencatatan keuangan yang baik sehingga memudahkan konsumen ketika melakukan pembayaran dan juga SDM yang terampil memudahkan konsumen ketika mendapatkan masalah ketika produk yang sampai kepada konsumen tidak sesuai pesanan atau kualitas yang diinginkan. Strategi ini digunakan untuk mengurangi ancaman yang dihadapi perusahaan seperti nilai kurs Rupiah terhadap Dollar, turunnya harga minyak dunia yang berhubungan dengan produk substitusi yaitu karet sintesis. Persaingan dengan perusahan sejenis juga merupakan ancaman bagi loyalitas konsumen jika produk yang dihasilkan oleh pesaing melebihi kualitas produk PT Kaliduren Estates. Dengan adanya ancaman penguatan nilai kurs Rupiah terhadap Dollar tentunya menyebabkan potensi konsumen asing berpindah perusahaan untuk mencari harga crumb rubber yang lebih murah cukup besar. Untuk itulah strategi mempertahankan loyalitas konsumen perlu dilakukan oleh perusahaan. 112

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Singkat PT Kaliduren Estates PT. Kaliduren Estates merupakan perusahaan perkebunan swasta joint venture antara PT. JA.Wattie dengan penanam modal asing Asiatic

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET Faktor pendukung dan penghambat merupakan elemen yang diidentifikasi untuk menentukan dan mempengaruhi keberhasilan pengembangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER L A M P I R A N Lampiran 1. Struktur Organisasi PT ADEI Crumb Rubber Industry DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJER PENJUALAN MANAJER PABRIK KEUANGAN ADMINISTRASI UMUM BENGKEL PEMBELIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap. 7 II. LANDASAN TEORI 1. Konsep Pendapatan Pendapatan tunai adalah selisih antara penerimaan tunai dan pengeluaran tunai. Pendapatan tunai merupakan ukuran kemampuan usaha dalam menghasilkan uang tunai.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VIII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 8. Analisis Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan Hasil identifikasi PT Agrindo Surya Graha terhadap lingkungan eksternal dan internal digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan. Pada umumnya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Lampiran 1. Kuesioner Kajian 89 A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri Petunjuk pengisian Nilai diberikan pada pertimbangan berpasangan antara 2 faktor vertikalhorizontal) berdasarkan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN 7.1 Tahap Pengumpulan Data (Input Stage) Tahap input merupakan tahapan pertama dalam proses perumusan strategi. Tahap ini menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang memasuki persaingan dalam dunia bisnis mempunyai satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.

BAB IV ANALISIS. Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010. BAB IV ANALISIS Dalam industri jasa, termasuk freight forwarding, loyalitas pelanggan sangat penting sekali untuk bisa tetap menguasai pasar dan mendapat pelanggan. Karena dalam persaingan di dunia freight

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA Oleh EKO SUGENG HARAFI H24103082 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci