OLIMPIADE. Disusun oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLIMPIADE. Disusun oleh:"

Transkripsi

1 OLIMPIADE Disusun oleh: Putri Famela Azhari Fahmi Ghani Prakoso Iqram Fardilah Sheila Maharani Kastella Ashari Fahrul H Fakultas Elektro dan Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Bandung 2010

2 Daftar Isi Halaman Judul... I Daftar Isi... II Sejarah Olimpiade... 1 Data-Data Olimpiade dari Tahun ke Tahun... 1 Partisipasi Indonesia di Olimpiade... 18

3 Sejarah Olimpiade Olimpiade pada awalnya adalah turnamen yang dulunya diadakan di yunani kuno. Turnamen ini menurut legenda adalah turnamen yang diselenggarakan oleh Heracles atau yang sering kita kenal sebagai Hercules anak dari dewa Zeus. Kata Olimpiade atau Olympics diambil dari kata Olympia yang merupakan tempat beradanya situs kuno olimpiade. Olimpiade kuno ini terus berlangsung sampai akhirnya pada tahun 393 M dihentikan oleh kaisar romawi Theodosius. Pada tahun 1894 pada sebuah kongres yang diselenggarakan oleh Pierre Fredy akhirnya dibentuklah sebuah Komite Internasional Olimpiade ( IOC ), dan ditentukan pada tahun 1896 diadakan Olimpiade di Athena, Yunani. Dan seterusnya diadakan Olimpiade setiap 4 tahun sekali hingga sekarang. Data-Data Olimpiade dari Tahun ke Tahun 1. Olimpiade Athena, Yunani, 1896 (6 April 15 April). - Jumlah negara peserta : 13 Jumlah atlet : 245 Jumlah pertandingan : 43 dalam 9 cabang olah raga. 2. Olimpiade Paris, Perancis, 1900 (14 Mei 28 Oktober)

4 3. Olimpiade St. Louis, Missouri, AS, 1904 (1 Juli 23Nopember) - Jumlah negara peserta : 12 Jumlah atlet : 651 Jumlah pertandingan : 91 dari 18 cabang olah raga. Amerika Serikat 79, Jerman 4, Kuba 4, Kanada 4, Hongaria 2,Britania Raya 1, Tim campuran 1, Yunani 1, Swiss 1, Austria0. 4. Olimpiade London, Inggris, 1908 (27 April 31 Oktober) - Jumlah negara peserta : 28

5 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 110 Britania Raya 56, Amerika Serikat 23, Swedia 8, Perancis 5,Jerman 3, Hongaria 3, Kanada 3, Norwegia 2, Italia 2, Belgia1. 5. Olimpiade Stockholm, Swedia, 1912 (5 Mei 22 Juli) Jumlah negara peserta : 22 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 102 dari 14 cabang olah raga. Amerika Serikat 25, Swedia 24, Britania Raya 10, Finlandia9, Perancis 7, Jerman 5, Afrika Selatan 4, Norwegia 4, Hongaria 3, Kanada Olimpiade Berlin 1916 dibatalkan, karena ada Perang Dunia I. 7. Olimpiade Antwerpen, Belgia, 1920 (20 April 12 September) - Jumlah negara peserta : 29 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 154 dari 22 cabang olah raga. Amerika Serikat 41, Swedia 19, Britania Raya 15, Finlandia15, Belgia 14, Norwegia 13, Italia 13, Perancis 9, Belanda 4, Denmark 3.

6 8. Olimpiade Paris, Perancis, 1924 (4 Mei 27 Juli) Jumlah negara peserta : 44 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 126 dari 17 cabang olah raga. Amerika Serikat 45, Finlandia 14, Perancis 13, Britania Raya9, Italia 8, Swiss 7, Norwegia 5, Swedia 4, Belanda 4, Belgia3. 9. Olimpiade Amsterdam, Belanda, 1928 (17 Mei 12 -Agustus) Jumlah negara peserta : 46 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 109 dari 14 cabang olah raga. Amerika Serikat 22, Jerman 10, Finlandia 8, Swedia 7, Italia7, Swiss 6, Perancis 6, Belanda 6, Hongaria 4, Kanada Olimpiade Los Angeles, California, AS, 1932 (30 Juli 14 Agustus) Olimpiade ini diselenggarakan ketika dunia sedang dilanda keadaan ekonomi depresi berat, sehingga sejumlah besar negara tidak mengirimkan atlet karena tidak memiliki dana. Jumlah negara peserta : 37 Jumlah atlet : (1.206 pria, 126 wanita) Jumlah pertandingan : 116 dari 14 cabang olah raga. Amerika Serikat 41, Italia 12, Perancis 10, Swedia 9, Jepang7, Hongaria 6, Finlandia 5, Britania Raya 4, Jerman 3, Australia 3.

7 11. Olimpiade Berlin, Jerman, 1936 (1 Agustus 16 Agustus) Jumlah negara peserta : 49 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 129 dari 19 cabang olah raga. Jerman 33, Amerika Serikat 24, Hongaria 10, Italia 8, Finlandia 7, Perancis 7, Swedia 6, Jepang 6, Belanda 6, Britania Raya Olimpiade 1940 yang rencananya akan diadakan di Tokyo, Jepang, tanggal 21 September 5 Oktober, dibatalkan karena pecah Perang Dunia II. 13. Olimpiade 1944 yang rencananya akan diadakan di London, dibatalkan karena adanya Perang Dunia II.

8 14. Olimpiade London, Britania Raya, 1948 (29 Juli 14 Agustus) Jumlah negara peserta : 59 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 136 dari 17 cabang olah raga. Amerika Serikat 38, Swedia 16, Perancis 10, Hongaria 10, Italia 8, Finlandia 8, Turki 6, Cekoslowakia 6, Swiss 5, Denmark Olimpiade Helsinki, Finlandia, 1952 (19 Juli 3Agustus)

9 Untuk pertama kalinya Indonesia ikut didalam Olimpiade ini. Dan selanjutnya Indonesia tak pernah absen ikut Olimpiade hingga Olilpiade ke 34 di Beijing tahun 2008 (kecuali waktu memboikot Olimpiade ke 22 di Moskwa tahun 1980, sebagai protes terhadap perang Soviet Afganistan ) Jumlah negara peserta : 69 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 149 dari 17 cabang olah raga. Amerika Serikat 40, Uni Soviet 22, Hongaria 10, Swedia 12, Italia 8, Cekoslowakia 7, Perancis 6, Finlandia 6, Australia 6, Norwegia Olimpiade Melbourne, Australia, 1956 (22 Nopember 8 Desember) Jumlah negara peserta : 67 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 145 dari 17 cabang olah raga. Uni Soviet 37, Amerika Serikat 32, Australia 13, Hongaria 9,Italia 8, Swedia 8, Jerman 6, Britania Raya 6, Rumania 5, Jepang 4.

10 17. Olimpiade Roma, Italia, 1960 (25 Agustus 11 September) Jumlah negara peserta : 83 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 145 dari 17 cabang olah raga. Uni Soviet 43, Amerika Serikat 34, Italia 13, Jerman 12,Australia 8, Turki 7, Hongaria 6, Jepang 4, Polandia 4, Cekoslowakia Olimpiade Tokyo, Jepang, 1964 (10 Oktober 24 Oktober) Jumlah negara peserta : 93 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 163 dari 16 cabang olah raga. Amerika Serikat 36, Uni Soviet 30, Jepang 16, Jerman 10,Italia 10, Hongaria 10, Polandia 7, Australia 6, Cekoslowakia5, Britania Raya Olimpiade Mexico City, Meksiko, 1968 (12 Oktober 27 Oktober)

11 Jumlah negara peserta : 112 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 172 dari 20 cabang olah raga. Amerika Serikat 45, Uni Soviet 29, Jepang 11, Hongaria 10,Jerman Timur 9, Perancis 7, Cekoslowakia 7, Jerman Barat 5, Australia 5, Britania Raya Olimpiade Munchen, Jerman Barat, 1972 (26 Agustus September) Olimpiade ini dinodai kejadian yang disebut Tragedi Munchen. Pada 5 September 1972, kelompok teroris September Hitam (Black September) yang terdiri dari orangorang Palestina menyandera dan membunuh 11 atlet Israel. Dalam upaya penyelamatan yang dilaksanakan, hampir seluruh militan dibunuh kecuali 3 diantaranya. Seluruh acara Olimpiade ditunda untuk sementara, namun sehari kemudian dilanjutkan meskipun beberapa atlet memutuskan untuk pulang kenegaranya. Jumlah negara peserta : 150 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 195 dari 23 cabang olah raga. Uni Soviet 50, Amerika Serikat 33, Jerman Timur 20, Jerman Barat 13, Jepang 13, Australia 8, Polandia 7, Hongaria 6,Bulgaria 6, Italia Olimpiade Montreal, Kanada, 1976 (17 Juli 1 -Agustus)

12 Jumlah negara peserta : 93 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan : 163 dari 16 cabang olah raga. Amerika Serikat 36, Uni Soviet 30, Jepang 16, Jerman 10,Italia 10, Hongaria 10, Polandia 7, Australia 6, Cekoslowakia5, Britania Raya Olimpiade Moskwa, Uni Soviet, 1980 (19 Juli 3 Agustus) Olimpiade ini diboikot oleh sejumlah negara sebagai protes terhadap perang Soviet Afganistan, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia. Jumlah negara peserta : 80 Jumlah atlet : (4.093 putra, putri) Jumlah pertandingan : 203 dari 21 cabang olah raga.

13 Uni Soviet 80, Jerman Timur 47, Bulgaria 8, Kuba 8, Italia 8,Hongaria 7, Rumania 6, Perancis 6, Britania Raya 5,Polandia 3, Swedia Olimpiade Los Angeles, AS, 1984 (28 Juli 12 Agustus) Jumlah negara peserta : 140 Jumlah atlet : (5.230 putra, putri) Jumlah pertandingan : 221 dari 23 cabang olah raga. Amerika Serikat 83, Rumania 20, Jerman Barat 17, China 15, Italia 14, Kanada 10, Jepang 10, Selandia Baru 8, Yugoslavia7, Korea Selatan Olimpiade Seoul, Korea Selatan, 1988 (17 September --2 Oktober) Indonesia meraih medali untuk pertama kalinya sejak ikut Olimpiade pertama kali (Olimpiade ke 15, 1952, Helsinki, Finlandia) melalui trio Lilies

14 Handayani,Nurfitrie Saiman dan Kusuma Wardhani yang merebutmedali perak di dalam cabang memanah. Jumlah negara peserta : 159 Jumlah atlet : (6.279 putra, putri) Jumlah pertandingan : 263 dari 27 cabang olah raga. Uni Soviet 55, Jerman Timur 37, Amerika Serikat 36, Korea Selatan 12, Jerman Barat 11, Hongaria 11, Bulgaria 10,Rumania 7, Perancis 6, Italia Olimpiade Barcelona, Spanyol, 1992 (25 Juli 9 Agustus) Bulutangkis, bisbol, dan judo putri menjadi bagian dari Olimpiade untuk pertama kalinya. Indonesia meraih medali emas (total 2 emas) untuk pertama kalinya sejak ikut Olimpiade melalui cabangbulutangkis yang dipersembahkan masing-masing olehsusi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma(tunggal putra). Karena pecahnya Uni Soviet tahun 1991, Estonia,Latvia dan Lithuania berpartisipasi sebagai negara tersendiri. Negara Soviet lainnya berpartisipasi sebagai Tim Bersatu Pecahnya Yugoslavia, membuat Kroasia, Slovenia danbosnia Herzegovina ikut sebagai negara tersendiri. Jumlah negara peserta : 169 Jumlah atlet : ( putra, putri) Jumlah pertandingan : 286 dari 32 cabang olah raga. Tim Bersatu (Negara Soviet) 45, Amerika Serikat 37, Jerman33, China 16, Kuba 14, Spanyol 13, Korea Selatan 12, Hongaria 11, Perancis 8, Australia Olimpiade Atlanta Georgia, AS, 1996 (19 Juli 4 Agustus)

15 Olimpiade ini dianggap oleh sebagian orang sebagai Olimpiade yang paling tidak sukses. Masalah lalu lintas sering membuat perjalanan atlit terhambat. Terlalu banyaknya iklan yang beredar pada Olimpiade ini, terutama milik Coca- Cola. Selain itu terjadi insiden bom pada 27 Juli Jumlah negara peserta : 197 Jumlah atlet : ( putra, putri) Jumlah pertandingan : 271 dari 26 cabang olah raga. Amerika Serikat 44, Rusia 26, Jerman 20, China 16, Perancis 15,Italia 13, Australia 9, Kuba 9, Ukraina 9, Korea Selatan 7..Indonesia 1 (urutan ke 41). 27. Olimpiade Sydney, Australia, 2000 (15 September 1Oktober)

16 Jumlah negara peserta : 199 Jumlah atlet : (6.582 putra, putri) Jumlah pertandingan : 300 dari 28 cabang olah raga. Amerika Serikat 40, Rusia 32, China 28, Australia 16, Jerman 13,Perancis 13, Italia 13, Be landa 12, Kuba 11, Britania Raya Olimpiade Athena, Yunani, 2004 (13 Agustus 29 Agustus) Didalam Olimpiade ini, Indonesia meraih 1 emas (Taufik Hidayat, bulu tangkis), 1 perak (Raema Lisa Rumbewas, angkat besi putri 53 Kg) dan 2 perunggu (Sony Dwi Kuncoro, bulu tangkis tunggal putra dan Flandy Limpele/Eng Hian, bulu tangkis ganda putra). Jumlah negara peserta : 202

17 Jumlah atlet : ( putra, putri) Jumlah pertandingan : 301 dari 28 cabang olah raga. Amerika Serikat 35, China 32, Rusia 27, Australia 17,Jepang 16, Jerman 14, Perancis 11, I talia 10, Korea Selatan 9, Britania Raya Olimpiade Beijing, China, 2008 (8 Agt 24 Agt) Olimpiade musim panas ke 29 ini dibuka dengan upacara yang fantastis dan spektakuler di Stadion Sarang Burung, Beijing pada tanggal pukul malam (jam 8 malam lewat 8 menit dan 8 detik). Didalam kebudayaan China, angka 8 diasosiasikan dengan kemakmuran. Dana penyelenggaraan (stadion, infrastruktur dan lain-lain) 40 miliar dollar AS (Rp. 360 triliun) - Jumlah negara peserta : 204 Jumlah atlet : Jumlah pertandingan: 302 dari 28 cabang olah raga. China 51, Amerika Serikat 36, Rusia 23, Inggris 19,Jerman 16, Australia 14, Korea Selatan 13,Jepang 9,Italia 8, Perancis 7.

18 30. Olimpiade London, Britania Raya 2012 (27 juli 12Agustus) Olimpiade ke 30 akan diadakan di London, Britania Raya. London sebelumnya pernah 2 kali menyelenggarakan Olimpiade pada tahun 1908 dan1948. Partisipasi Indonesia di Olimpiade Pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia, dan selanjutnya tak pernah absen pada tahun 1956, , 1968, 1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1992,1996, 2000, 2004, Medali pertama bagi kontingen Indonesia adalah pada Olimpiade Seoul 1988 di Seoul, Korea Selatan. Trio pemanah Indonesia berhasil meraih medali perak cabang panahan beregu putri yang anggotanya adalah Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani dan Lilies Handayani Pada Olimpiade Barcelona 1992 di Barcelona, Spanyol, Medali emas pertama bagi kontingen Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade dipersembahkan oleh Susi Susanti (bulutangkis, tunggal putri) disusul oleh Alan Budikusuma (bulutangkis, tunggal putra). Perak: Ardi B. Wiranata (bulutangkis, tunggal putra), Eddy Hartono/Rudy Gunawan (bulutangkis, ganda putra);perunggu: Hermawan Susanto (bulutangkis, tunggal putra). Pada Olimpiade ini, Indonesia meraih 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu, yang semuanya dipersembahkan oleh kontingen bulutangkis. Pada Olimpiade Atlanta 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, Indonesia meraih 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Semua medali untuk Kontingen Indonesia dipersembahkan oleh tim bulutangkis: Emas: Rexy Mainaky/Ricky Subagja (nomor ganda Putra); Perak: Mia

19 Audina (tunggal puteri); Perunggu: Susi Susanti (tunggal putri), Denny Kantono/Antonius B. Ariantho (ganda putra). Pada Olimpiade Sydney 2000 di Sydney, Australia, Indonesia meraih 1 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Emas: Tony Gunawan/Chandra Wijaya (Bulutangkis, ganda putra); Perak:Hendrawan (Bulutangkis, tunggal putra), Tri Kusharjanto/Minarti Timur (Bulutangkis, ganda campuran), Raema Lisa Rumbewas (Angkat Berat putri 48 kg.); Perunggu: Sri Indriyani(Angkat berat, putri 48 kg.), Winarni Weightlifting, (Angkat berat, putri 53 kg.) Pada Olimpiade Athena 2004 di Athena, Yunani, Indonesia meraih 1 emas dan 2 perunggu. Emas: Taufik Hidayat (Bulutangkis, tunggal putra), Perunggu: Soni Dwi Kuncoro(bulutangkis, tunggal putra) dan Flandy Limpele/Eng Hian (bulutangkis, ganda putra). Pada Olimpiade Beijing 2008 di Beijing, Cina, Indonesia mendapatkan emas pertama melalui cabang bulutangkis oleh pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Perak: Nova Widianto/Lilyana Natsir (Bulutangkis, ganda campuran), Perunggu: Maria Kristin Yulianti (Bulutangkis, Tunggal Putri), Eko Yuli Irawan (Angkat Besi, Total angkatan 288 kg), Triyatno (Angkat Besi, Total angkatan 298 kg)

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di gemari masyarakat Indonesia. Terbukti bahwa permainan bulutangkis di mainkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN Nomor.: P.3/II-KEU/2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P.2/II-KEU/2010 TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN

Lebih terperinci

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA

PT.PRESSTI ASIA INDONESIA PT.PRESSTI ASIA INDONESIA HUBUNGI : RUSWANDI MOBILE: 085360472726 /087880708027 Specialist Import Door To Door PT.PRESSTI ASIA INDONESIA Jl. Raya Lenteng Agung Kv 22 No.20 Jakarta Tel : (62 21) 7888 6595Fax

Lebih terperinci

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris

Distr.: Terbatas 15 Oktober Asli: Bahasa Inggris Perserikatan Bangsa-bangsa Majelis Umum Distr.: Terbatas 15 Oktober 2004 A/C.3/59/L.25 Asli: Bahasa Inggris Sidang kelimapuluhsembilan Komisi Ketiga Agenda urutan 98 Pemajuan wanita Australia, Austria,

Lebih terperinci

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal DANA BANTUAN PENELITIAN TESIS/DISERTASI No Negara Satuan Biaya Maksimal A. Tesis OP Rp25.000.000,00 B. Disertasi OP Rp75.000.000,00 DANA BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL No Negara Satuan Biaya Maksimal A.

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.387, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Keenam. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia Berikut ini adalah daftar negara-negara yang telah terkena atau telah, atau sedang maupun bom curah. Catatan disertakan di bagian bawah tabel untuk menunjukkan

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Bebas Visa K LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133, 2015 HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Kelas 9 semester 1 NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG 1 2 PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti KELAS 9B SMPI AL AZHAR 8 KEMANG PRATAMA TAHUN AJARAN 2009/2010 Kata Pengantar Assalamu alaikun Wr. Wb. Puji

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/08/62/Th. VI,1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Juni sebesar US$92,40 juta, turun

Lebih terperinci

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012

Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember Afganistan 3 Desember September Maret 2012 LAMPIRAN Negara-negara yang sudah mendatangani dan meratifikasi konvensi Bom Cluister di Oslo, pada tanggal 03 Desember 2008 Convention on Cluster Munition Negara Penandatangan Meratifikasi Mulai Berlaku

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas

Lebih terperinci

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster Pertama No. Negara 1 Republik Rakyat China Anggota Klaster Kedua No. Negara 1 Malaysia 2 Singapura Anggota Klaster Ketiga No Negara

Lebih terperinci

DATA KUNJUNGAN GEDONG KIRTYA TAHUN ,546 1,006 1,178 1,404 1,703 2,628 1,234 1, , ,051 35,671 DOMESTIK

DATA KUNJUNGAN GEDONG KIRTYA TAHUN ,546 1,006 1,178 1,404 1,703 2,628 1,234 1, , ,051 35,671 DOMESTIK AIR TERJUN GITGIT 1 AUSTRALIA 103 64 82 101 118 156 95 61 42 62 18 6 908 2 JERMAN 102 51 64 63 97 139 97 77 51 56 25 16 838 3 JEPANG 44 52 53 77 40 64 29 20 20 40 11 1,850 2,300 4 FRANCIS 80 36 91 78 88

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan

BAB I PENDAHULUAN. Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Penerbangan di Indonesia mendapat pukulan berat setelah resmi pada awal Juli tahun 2007 Komite Keselamatan Udara Uni Eropa mengeluarkan larangan terbang bagi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017 Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ TAHUN 2005. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01.IZ.01.10 TAHUN 2005. TENTANGPERUBAHAN KEEMPAT ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN STANDAR BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 123/PMK.04/2011 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT BELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA

PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA LATAR BELAKANG Pada tahun 2012, pemerintah Hungaria mengembangkan program ini untuk menarik investasi asing ke Hungaria. Hingga kini, lebih dari 2500 pendaftar telah

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

OLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar

OLAHRAGA UNTUK WANITA. Oleh: B. Abduljabar OLAHRAGA UNTUK WANITA Oleh: B. Abduljabar Olahraga wanita tidak lumrah selama berabad-abad laki-laki menguasai kelemahan wanita dan demikian juga menguasai kegiatan olahraga. Pendapat etik-estetika, akhirakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis Proyek : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Bulutangkis Di Maguwoharjo, Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Jenis Proyek : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Bulutangkis Di Maguwoharjo, Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Identifikasi Proyek Jenis Proyek : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Bulutangkis Di Maguwoharjo, Yogyakarta. 1.2 Latar Belakang 1.2.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Olahraga

Lebih terperinci

DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING

DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING Lampiran I DOKUMENTASI PENELITIAN BEBERAPA GAMBAR SATWA, SEBAHAGIAN KAWASAN WISATA BUKIT LAWANG DAN BANGUNAN YANG ADA INDIKASI PEMILIKAN ORANG ASING DI DALAMNYA MARETJULI TAHUN. Gambar. Gambar. Ket. Gambar

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan IV dan Januari Desember Tahun 2017 Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN IV DAN JANUARI - DESEMBER 2017:

Lebih terperinci

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN

TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN TABEL 62. PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI MENURUT NEGARA TUJUAN D.I YOGYAKARTA TAHUN 2010-2015 No 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Destination Country 1 Malaysia 1.807 1.320 1.178 804 1.334

Lebih terperinci

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan

7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Lembaga Keuangan, Real Estat, Usaha Persewaan, dan Tabel 8.4.4. Penggunaan Kerja Asing Di Indonesia Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Pekerjaan/Jabatan sampai dengan 31 Mei 2010 Jenis Pekerjaan/Jabatan Usaha Produksi, No Lapangan Usaha Kepemimpina Tata

Lebih terperinci

kisah sejarah baru. Lauryn Williams, Muna Lee, dan Torri Edwards, trio pelari AS, diharapkan bisa membuat prestasi baru.

kisah sejarah baru. Lauryn Williams, Muna Lee, dan Torri Edwards, trio pelari AS, diharapkan bisa membuat prestasi baru. Dinamika kehidupan manusia tak pernah lepas dari kisah-kisah unik atau catatan sejarah. Apalagi, dinamika manusia dalam berolahraga sebagaimana Olimpiade Beijing 2008 yang berlangsung dua pekan (8-24 Agustus).

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008 38 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 198-28 Berdasarkan Gambar 4.1, periode 198 hingga 28 perkembangan GDP pertanian negara-negara

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA OPERASIONAL GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BANTEN TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bulutangkis merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua orang atau empat orang yang saling berlawanan dengan menggunakan raket, net dan satelkok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata

Lebih terperinci

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13511 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN THAINOX STAINLESS PUBLIC COMPANY LIMITED INC. OLEH POSCO. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN

VI. PEREDARAN HASIL HUTAN VI. PEREDARAN HASIL HUTAN VI.1. Ekspor Produk Kayu Olahan Ekspor produk kayu olahan, terdiri dari : kelompok kayu gergajian (HS 447), veneer (HS 448), papan partikel (HS 441), kayu lapis (HS 4412), papan

Lebih terperinci

BAB 1 SEJARAH PANAHAN

BAB 1 SEJARAH PANAHAN 1 BAB 1 SEJARAH PANAHAN Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan perubahan gaya hidup manusia. Perkembangan tersebut, telah menghapuskan manfaat penggunaan peralatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga menjadi kebiasaan. Dalam pendidikan keberhasilan

Lebih terperinci

EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA

EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA SEJARAH DAN TRAKTAT PENDIRIAN Disepakati & ditandatangani di Maastricht, 7 Februari 1992. Perjanjian mulai berlaku 1 November 1993 Terbentuk atas 3 Traktat:

Lebih terperinci

PAJAK INTERNASIONAL. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

PAJAK INTERNASIONAL. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com PAJAK INTERNASIONAL Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Latar Belakang Perkembangan transaksi perdagangan barang dan jasa lintas negara Pemberlakukan hukum pajak di masing-masing negara

Lebih terperinci

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA 1 Pajak (1) Kehidupan dan Pajak Apabila orang yang tinggal di Jepang selama 1 tahun lebih, dan juga orang yang berkewarganegaraan asing yang mempunyai pendapatan/income perbulan, maka disamakan dengan

Lebih terperinci

A. PERKEMBANGAN EKSPOR

A. PERKEMBANGAN EKSPOR No. 03/01/81/Th. VI, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR & IMPOR MALUKU NOVEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Maluku bulan adalah sebesar US$ 11,27 juta, naik 60,54 persen dibandingkan nilai ekspor.

Lebih terperinci

Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme

Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme Program Beasiswa Erasmus Lifelong Learning Programme Program Erasmus (EuRopean Community Action Scheme for the Mobility of University Students) atau Erasmus Project adalah program pertukaran pelajar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu,

Lebih terperinci

Neraca Perdagangan Beberapa Negara (juta US$),

Neraca Perdagangan Beberapa Negara (juta US$), Negara Export t Beberapa Negara (juta US$), 2000-2014 2012 2013 2014 beberapa Negara beberapa Negara beberapa Negara Amerika Serikat 1545710 2336520-790810 1579050 2329060-750010 1623410 2410440-787030

Lebih terperinci

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API

KAPAL KAPAL KERETA BUS UDARA LAUT API LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 82 TAHUN 2014 TANGGAL : 19 DESEMBER 2014 TENTANG : PERJALANAN DINAS Jenis dan Kelas Angkutan Pejabat Negara dan Pegawai Negeri Sipil NO. URAIAN KAPAL KAPAL KERETA

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

Specialist Import Door To Door

Specialist Import Door To Door Specialist Import Door To Door A. TARIF IMPORT NEGARA ASAL KE JAKARTA SINGAPORE BARANG GENERAL CARGO Udara Rp. 65.000,- 10 Kg 07 10 SPARE PARTS MURNI Laut Rp. 8.000,- Rp. 4.500.000,- 0,5 M3 30-45 MALAYSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang

BAB I PENDAHULUAN. Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari mana cabang olahraga badminton berasal dan bagaimana sejarah awalnya? Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari sebuah rumah/istana di kawasan Gloucester-shire,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER A. EKSPOR 02/01/51/Th. X, 4 Januari 2016 Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan mencapai US$ 41.279.356.

Lebih terperinci

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 No Sektor Ekonomi (Ribu Rp ) Kerja (Org) (Ribu Rp ) Kerja (Org) 1 Petanian Tanaman Pangan 1 40.000.000 200

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 No. 51/09/17/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014 02/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR NOVEMBER 2014 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia, pada bulan November 2014

Lebih terperinci

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh : M A K A L A H Tentang : Negara Maju Dan Berkembang Disusun Oleh : KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr..Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2016 HUKUM. Keimigrasian. Kunjungan. Bebas Visa. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015 49/08/51/Th. IX, 3 Agustus 2015 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Juni 2015 mencapai

Lebih terperinci

MATA KULIAH. Sejarah & Falsafah Olahraga. Buat Konsep Teka Teki Silang (TTS), dengan materi : 1. Jumlah soal 15 mendatar dan 15 menurun

MATA KULIAH. Sejarah & Falsafah Olahraga. Buat Konsep Teka Teki Silang (TTS), dengan materi : 1. Jumlah soal 15 mendatar dan 15 menurun MATA KULIAH Sejarah & Falsafah Olahraga Buat Konsep Teka Teki Silang (TTS), dengan materi : 1. Jumlah soal 15 mendatar dan 15 menurun 2. Materi diambil dari Modul 1 dan 2 = 70 % 3. Materi umum (materi

Lebih terperinci

Materi 4 PASAR VALUTA ASING. 1

Materi 4 PASAR VALUTA ASING.  1 Materi 4 PASAR VALUTA ASING http://www.deden08m.com 1 PENDAHULUAN (1) Membeli valas berarti pembeli mengonversi daya belinya di suatu negara ke dalam daya beli negara penjual. Pasar valas beroperasi selama

Lebih terperinci

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search Uji keberbakatan atlet panahan usia 12 14 tahun melalui sport search ( Studi Komparatif Anak Berbakat dan Tidak Berbakat Pada Siswa SMP di Cengkareng Timur Jakarta Barat ) Diajukan oleh : Ramdan Pelana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN

BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN Bab 3 membahas mengenai penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan, baik mengenai sejarah sepakbola perempuan dalam hal ini fokus ke dalam penyelenggaraan Piala Dunia Perempuan,

Lebih terperinci

BAB 1 PERANG DUNIA I

BAB 1 PERANG DUNIA I Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, tehnik daripada produksi dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005

BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005 BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005 Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata paling diminati di dunia. Perekonomian Bali didukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan adanya perubahan era yang baru,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2017 16/03/51/Th. XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2017 A. EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan 2017 mencapai US$

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR TAHUN 2010 TENTANG VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR TAHUN 2010 TENTANG VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Keimigrasian. Visa. Saat Kedatangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Keimigrasian. Visa. Saat Kedatangan. No.12, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Keimigrasian. Visa. Saat Kedatangan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR.01.06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Olahraga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dimana, dengan berolahraga selain dapat menjaga kondisinya secara fisik maupun mental, manusia

Lebih terperinci

ADE (Analisis Data Eksplorasi)

ADE (Analisis Data Eksplorasi) -2- TRANSFORMASI DATA 1. TRANSFORMASI UNTUK KESIMETRIKAN DATA 2. TRANSFORMASI RENTANG SEBARAN DATA PEMBANDINGAN KELOMPOK DATA D10F-3003 / 4 (3-1) SKS ADE (Analisis Data Eksplorasi) Tim Teaching ADE Transformasi

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL Fitri Dwi Lestari UNIVERSITAS GUNADARMA 1 IF2151/Relasi dan Fungsi 2 KONSEP IDEOLOGI Ideologi sebagai penegas identitas bangsa atau untuk menciptakan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016 Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest

Lebih terperinci

PERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG LEMBAGA PERSAHABATAN ANTAR BANGSA DI INDONESIA

PERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG LEMBAGA PERSAHABATAN ANTAR BANGSA DI INDONESIA PERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG LEMBAGA PERSAHABATAN ANTAR BANGSA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENGUASA PERANG TERTINGGI, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jasa transportasi, jasa pendidikan, jasa reparasi,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016 No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 . 24/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 A EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Februari 2015 mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel

Lebih terperinci

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Zaman Kuno Mesir kuno Latihan senam dan gulat untuk menghormati dewa gulat. Permainan: mengangkat & mengayun benda, renang, permainan bola, permainan dgn raket,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan prestasi panahan di Indonesia pada tahun 1988 di Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya pada event event Internasional

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

JAKARTA OPEN ARCHERY CHAMPIONSHIP 2016

JAKARTA OPEN ARCHERY CHAMPIONSHIP 2016 No : 01 /JOAC/XII/2016 Jakarta, 25 Oktober 2016 Hal Lampiran : Undangan mengikuti kejuaraan : 1 buah proposal Kepada Yth. Ka Pengprov dan Pengcab Perpani, Klub Panahan, Komunitas Panahan, Atlet panahan

Lebih terperinci

WIS MAN ANALISIS KUNJUNGAN ATAWAN CANEGARA PADA KAWASAN 3 GREAT ANALISIS ISU-ISU STRATEJIK P E R I O D E J A N U A R I S E P T E M B E R

WIS MAN ANALISIS KUNJUNGAN ATAWAN CANEGARA PADA KAWASAN 3 GREAT ANALISIS ISU-ISU STRATEJIK P E R I O D E J A N U A R I S E P T E M B E R ANALISIS KUNJUNGAN WIS MAN ATAWAN CANEGARA PADA KAWASAN 3 GREAT ANALISIS ISU-ISU STRATEJIK ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN Gedung Sapta Pesona Lt. 21 Jalan Medan Merdeka Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faris Rizky Kurniawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Faris Rizky Kurniawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bola tangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan

Lebih terperinci