BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan prestasi panahan di Indonesia pada tahun 1988 di Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya pada event event Internasional seperti Sea Games dan Asian Games. Puncak prestasi olahraga panahan adalah ketika Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani berhasil memperoleh medali perak dalam ajang Olimpiade Seoul Namun, kejayaan olahraga panahan tidak lagi sebagus tahun Prestasi yang terus menurun tersebut dikarenakan banyak aspek. Beberapa pakar olahraga menyimpulkan bahwa prestasi atlet Indonesia yang semakin terperosot dalam beberapa kompetisi disebabkan oleh faktor pembinaan yang tidak konsisten di daerah - daerah. Pemanah harus mempunyai kesabaran, keuletan, konsentrasi dan ketahanan mental yang tinggi, sehingga unsur-unsur seperti bentuk tubuh, teknik dasar, mekanisme gerak, mentalitas dan kondisi fisik sebagai kesatuan yang harus dimiliki oleh seorang pemanah dapat terbentuk. Dalam menguasai suatu teknik yang baik dicabang olahraga panahan tidaklah mudah,dimana dalam pengusaannya tersebut bisa didapat melalui proses latihan yang berkesinambungan. Dalam latihan seorang pemanah 1

2 2 memerlukan pemahaman terhadap gerakan itu dan perlu pengulanganpengulangan di setiap gerakan. Teknik memanah tidak sesederhana seperti apa yang terlihat yaitu, menarik dan melepas anak panah saja. Tetapi pemanah harus dapat melakukan gerakan memanah sesuai teknik yang benar, membidik sasaran dengan tepat. Berdasarkan pengamatan selama menjadi atlet panahan dalam penguasaan teknik memanah masih ada beberapa atlet yang khususnya pemanah kurang baik, hal ini disebabkan karena belum benar benar matang dalam penguasaan teknik. Panahan membutuhkan keterampilan teknik di setiap gerakan yang dilakukan. Pemanah harus mempunyai kesabaran, keuletan, konsentrasi, keajegan dan ketahanan mental yang tinggi. Sehingga unsur-unsur seperti bentuk tubuh, teknik dasar, mekanisme gerak, mentalitas dan kondisi fisik sebagai kesatuan yang harus dimiliki oleh seorang pemanah dapat terbentuk. Dalam menguasai suatu teknik yang baik dan benar dalam cabang olahraga panahan tidaklah mudah, dimana dalam pengusaannya tersebut bisa didapat melalui proses latihan yang berkesinambungan, dalam latihan seorang pemanah memerlukan pemahaman terhadap gerakan itu dan perlu pengulangan-pengulangan disetiap penembakkan.

3 3 Sukses dalam arena kompetisi adalah hasil dari perencanaan, kerja keras, komitmen, dan tentunya latihan. Sukses atlet adalah sukses individu yang dilatih dalam aktivitas fisik yang dirancang dengan baik, program latihan yang berlangsung dalam jangka yang panjang (tidak dilakukan secara instan) sehingga dapat menampilkan prestasi yang istimewa (excellence). Latihan untuk cabang olahraga haruslah dimulai dari masa anak-anak sehingga tubuh dan pikiran (body and mind) dapat dikembangkan secara terus menerus (progresif) dan sistematis. Dalam melatih calon atlet haruslah dengan seksama memperhatikan dan memahami prinsip-prinsip latihan yang dikaji dalam ilmu faal, teori pertumbuhan dan perkembangan anak, psikologi, dan nutrisi, agar prestasi puncak dapat dicapai sesuai dengan rencana. Panahan merupakan salah satu cabang olahraga permainan target dengan tujuan akhir adalah menembakkan anak panah tepat pada target face (sasaran). Cabang olahraga panahan tingkat internasional dibagi menjadi dua divisi yaitu recuve dan compound, sedangkan di Indonesia pada tingkat nasional dibagi menjadi tiga divisi yaitu recuve, compound, dan standart bow. Masing-masing divisi baik pada tingkat internasional maupun nasional mempergunakan busur yang memiliki spesifikasi ukuran dan berat yang berbeda-beda sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Pada umumnya, perlombaan panahan pada babak kualifikasi berlangsung antara 5-6 jam. Hal tersebut belum lagi ditambah dengan berat beban busur yang ditarik. Jika dihitung secara sederhana, maka dapat dibuat

4 4 perhitungan sebagai berikut: misalnya seorang atlet panahan yang menggunakan busur dengan berat 44 pound, kalau diubah satuannya dari pound ke kilogram, maka 44 pound adalah 44/2,2 = 19,9 20 kg. Berarti beban 20 kg inilah yang ditarik oleh seorang pemanah untuk melepaskan satu anak panah. Apabila melakukan 3 set tembakan maka beban yang diterima atlet sebesar: 20 x 36 x 3 = kg selama kegiatan latihan berlangsung (5-6 jam). Hal tersebut membuktikan bahwa olahraga panahan memerlukan kekuatan dan daya tahan otot yang baik. Pengembangan kondisi fisik untuk atlet panahan difokuskan pada adaptasi anatomi bukan pada kekuatan maksimum. Untuk itu pemilihan model latihan yang digunakan dalam melatih komponen fisik dalam olahraga panahan harus tepat karena dalam olahraga panahan peningkatan komponen biomotorik sangat penting. Model harus benar-benar melatih komponen biomotorik yang diperlukan dalam olahraga panahan. Banyak model latihan yang dapat diberikan untuk melatih kondisi fisik dalam olahraga panahan, salah satunya adalah model latihan Bosu Ball. Bola Bosu salah satu model latihan fisik yang berupa seperti Ball Gym dimana bola bosu ini hanya ½ berbentuk bola yang dibawahnya datar. Latihan ini juga merupakan salah satu model latihan tahanan yang menggunakan beban dalam (berat tubuh sendiri). Model latihan bola bosu termasuk salah satu latihan fisik yang dapat menjaga dan meningkatkan kekuatan, daya tahan otot, stability, dan meningkatkan koordinasi otot saraf.

5 5 Model latihan bola bosu merupakan model latihan yang spesial, karena selain dapat melatih kekuatan dan daya tahan otot, juga sekaligus melatih otot inti (core) atlet. Pola gerakan yang dinamis membuat otot inti harus menjaga keadaan tubuh agar tetap lurus ataupun menyesuaikan dengan gerakan yang diinginkan.dilihat dari karakteristiknya olahraga panahan adalah melepaskan panah melalui lintasan tertentu menuju sasaran pada jarak tertentu. Apabila dibandingkan dengan olahraga yang memerlukan gerak yang statis atau suatu keterampilan tertutup lainnya seperti cabang olahraga menembak, maka perbedaan olahraga panahan dengan olahraga menembak terletak pada jenis kekuatan dorongannya. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk meneliti Pengembangan Model Latihan Bola Bosu Cabang Olahraga Panahan Pada atlet Se Dki Jakarta. B. Fokus Penelitian Berangkat dari latar belakang dan alasan yang telah diuraikan dimuka, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan model latihan bola bosu untuk atlet panahan Se DKI Jakarta

6 6 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut; 1. Bagaimanakah model latihan bola bosu pada olahraga panahan? 2. Apakah pengembangan model latihan bola bosu untuk atlet panahan efektif untuk meningkatkan keterampilan memanah pada atlet panahan? D. Kegunaan Hasil Penelitian Adapun Kegunaan hasil penelitian ini dilihat berdasarkan rumusan permasalahan diatas maka manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut : 1. Dapat dipergunakan sebagai bahan materi latihan untuk memperkaya model latihan dalam cabang olahraga panahan baik di klub maupun di sekolah-sekolah. 2. Dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pelatih dalam melatih khususnya variasi model latihan bola bosu di cabang olahraga Panahan. 3. Dapat dipergunakan sebagai bahan materi dalam pembuatan perencanaan program latihan yang tepat terutama pengembangan materi.