BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa metode penelitian deskriptif digunakan untuk melukiskan variabel demi variabel yang terdapat dalam penelitian secara sistematis. Menurut Azwar (2004:7): Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik, fakta akurat dan karakteristik mengenai populasi, menjelaskan suatu situasi atau kejadian namun tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, membuat prediksi. Penelitian ini hanya menggambarkan saja tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi. 3.2 Unit Analisis Unit analisis adalah subjek yang akan menjadi sasaran penelitian. Hasan (2002:58) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis penelitian adalah objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi.. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa unit analisis adalah objek yang akan diteliti, objek tersebut dapat diklasifikasikan, dan merupakan benda ataupun manusia. Unit analisis dalam penelitian ini adalah semua artikel hasil penelitian pada Information Research: an International Electronic Journal yang terbit pada tahun Jurnal tersebut dapat di akses secara online melalui internet dengan alamat situs

2 Objek yang dikaji dalam Pemetaan Ilmu pengetahuan ini adalah Jurnal elektronik yakni Information Research: an International Electronic Journal, terbitan tahun Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Berdasarkan hasil pencarian sementara dari database jurnal Information Research di terdapat sebanyak 106 artikel dengan perincian sebagai berikut: Tabel 2. Unit Analisis Tahun Information Research Jumlah Artikel 2009 Volume 14 No 1 March, artikel Volume 14 No 2 June, 2009 Volume 14 No 3 September, 2009 Volume 14 No 4 December, artikel 8 artikel 12 artikel 2010 Volume 15 No 1 March, artikel Volume 15 No 2 June, 2010 Volume 15 No 3 September, 2010 Volume 15 No 4 December, artikel 5 artikel 17 artikel 2011 Volume 16 No 1 March, artikel Volume 16 No 2 June, 2011 Volume 16 No 3 September, 2011 Volume 16 No 4 December, 2011 Jumlah 8 artikel 14 artikel 11 artikel 106 artikel 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data Jurnal Information Research adalah dengan browsing melalui website yang dapat diakses melalui alamat web

3 b. Mengumpulkan seluruh judul-judul artikel dan artikel-artikel yang diterbitkan jurnal tersebut pada tahun Instrumen Penelitian Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu alat untuk mengumpulkan data dan merupakan hal yang sangat penting, karena pada prinsipnya melakukan penelitian adalah melakukan suatu pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen. Instrumen pengolahan data yang digunakan adalah aplikasi autocad. Menurut Arikunto (1998:148) Dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa benda-benda yang dapat diteliti dengan mengunakan metode dokumentasi ialah buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan, dan sebagainya. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, dokumen tersebut dapat diperoleh melalui akses internet di Data yang dikumpulkan adalah data setiap volumenya. Data-data yang dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan peneliti dan dicatat melalui formulir pencatatan (Lampiran 1). Instrumen dalam pengolahan data yang digunakan adalah aplikasi. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Autocad. 3.6 Teknik Analisis Data Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya dianalisis sesuai dengan prosedur pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping) secara konseptual yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memilih suatu bahan bacaan/ sumber bacaan yang menjadi objek pemetaan. 2. Mencatat semua judul artikel dari masing-masing judul artikel yang terdapat di dalam Jurnal Information Research, serta memahami isi artikelartikel.

4 3. Menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan elemen pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan subdisiplin ilmu sebagai elemen pengetahuan dari domain tertentu; besaran isi pengetahuan dalam elemen yang mencakup jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan bahasa artikel; berdasarkan tingkat pengetahuan, ada 5 (lima) tingkat pengetahuan yakni tingkat 1). realita-data empiris mengenai realita, persepsi, deskripsi, tingkat 2). realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan, tingkat 3). model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4). model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, tingkat 5). pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian, 4. Menghubungkan konsep-konsep tersebut dengan kata penghubung, 5. Mengevaluasi keterkaitan konsep-konsep yang telah dibuat, 6. Hubungan antara konsep hendaknya mencerminkan arah dan intensitas dampak atau arus pengetahuan, ditunjukkan dengan panah dan garis. 7. Menggambarkan konsep-konsep tersebut dengan menggunakan aplikasi autocad dengan desain yang menarik.

5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Information Research an International Electronic Journal. Information Research: an International Electronic Journal merupakan jurnal online yang menyediakan informasi mengenai penelitian bidang ilmu perpustakaan dan informasi (Library and Information Research). Information Research an Internantional Electronic Journal adalah suatu jurnal ilmiah yang tersedia secara internasional, yang dibuat dalam cakupan yang luas tentang disiplin yang terkait dengan informasi. Jurnal ini dapat diakses secara online dan gratis melalui internet dengan alamat situs Jurnal ini diterbitkan oleh Wilson, yang berasal dari Universitas Sheffield, dan didukung oleh Perpustakaan Universitas Lund, Swedia, dan dari Perpustakaan Sekolah Ilmu Informasi Swedia. Jurnal ini diindeks oleh Google Scholar, INSPEC: Enginering Village, Library, Information Science & Technology Abstracts, LISA: Library and Information Science Abstracts. Isi Hal ini juga diindeks untuk Web ISI Pengetahuan, untuk listing di Social Science Citation Index, Current Contents/Social and Behavioral Sciences, ISI Alerting Services, Social Scisearch, Journal Citation Reports/Social Sciences Edition. Jurnal ini terbit 4 kali dalam setahun yakni tiap bulan Maret, Juni, September dan Desember. Informasi Research juga telah menerima beberapa penghargaan yakni Med411.com, Emerald Abstracts-Computing Coolsite dan Links2Go-Library and Information Science. Jurnal ini tercantum dalam katalog dan direktori sumber daya dibeberapa perpustakaan universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Ruang lingkup, distribusi hits terbaru tentang home page dari jurnal Information Research digambarkan pada peta ClusterMap, dapat dilihat pada ClusterMap berikut :

6 Sumber: Information Research Gambar 13. Cluster Maps Information Research 4.2 Metode Membuat Pemetaan Ilmu Pengetahuan secara Konseptual Metode atau cara untuk membuat peta konsep adalah sebagai berikut: Langkah 1. Memilih Bahan Bacaan Bahan bacaan yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber bacaan. Bahan bacaan/ sumber bacaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebuah Jurnal yakni Information Research: an International Electronic Journal Tahun Jurnal ini merupakan jurnal elektronik. Jurnal ini hanya dapat di akses melalui jaringa internet dengan alamat situs Setelah bahan bacaan/ sumber bacaan dipilih dan ditetapkan, maka dilakukan penelusuran artikel, yakni artikel yang terdapat pada Information Research: an International Electronic Journal terbit tahun karena dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah artikel Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun Berdasarkan penelusuran terdapat 106 artikel, lalu artikel-artikel tersebut didownload, dicatat.

7 Langkah 2. Pencatatan Judul, Nama Pengarang, Pengkodean dan Memahami Isi Artikel. Berdasarkan penelusuran pada Information Research: an International Electronic Journal yang terbit tahun terdapat 106 artikel, lalu artikelartikel tersebut didownload dan dicatat. Untuk memudahkan pemetaan maka dilakukan pengkodean pada judul-judul artikel yang menjadi sampel penelitian. Hasil pengkodean dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya proses pencatatan dalam pengolahan data lanjutan adalah menggunakan kode artikel yang sudah ditetapkan. Peneliti membuat kode artikel dengan menetapkan 9 (sembilan) digit nomor untuk setiap artikel. Dimana ke 9 (kesembilan) digit artikel tersebut memiliki arti tertentu yakni 3 (tiga) digit nomor pertama adalah tahun terbit artikel, lalu 2 (dua) digit nomor selanjutnya adalah nomor volume artikel, 2 (dua) digit nomor selanjutnya adalah nomor artikel dalam suatu volume artikel dan 2 (dua) digit nomor paling akhir adalah nomor urut artikel dalam suatu nomor artikel. Tata cara penentuan kode artikel tersebut dapat dilihat pada contoh berikut. Misalnya kode artikel , adalah berarti sebagai berikut : 009 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun = Artikel merupakan artikel terbitan volume = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1 01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1 Contoh lain misalnya kode artikel , adalah berarti sebagai berikut : 010 = Artikel merupakan artikel terbitan tahun = Artikel merupakan artikel terbitan volume = Artikel merupakan artikel terbitan nomor 1 01 = Artikel merupakan artikel nomor urut 1 pada terbitan nomor 1 Cara atau hal yang sama dilakukan untuk setiap judul artikel yang menjadi sampel penelitian. Hasil pengkodean untuk semua sampel penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

8 Langkah 3. Penentuan Konsep-Konsep Sebuah Elemen Pengetahuan. Penentuan konsep-konsep yang dimaksud dalam hal ini adalah menentukan subdisiplin ilmu yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan. Seperti yang telah diuraikan pada bab 3, bahwa metode pemetaan ilmu pengetahuan yang digunakan adalah metode pemetaan konseptual yakni pemetaan ilmu pengetahuan dengan menggunakan konsep-konsep yang telah ditentukan. Adapun konsepkonsep yang akan dijadikan sebagai sebuah elemen pengetahuan dalam penelitian ini yakni : 1. Subdisiplin ilmu sebagai elemen pengetahuan dari domain tertentu; 2. Besaran isi pengetahuan dalam sebuah elemen yang mencakup jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal pengarang, dan bahasa artikel; 3. Tingkat pengetahuan, misalnya saja ada 5 (lima) tingkat pengetahuan yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi; tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan; tingkat 3. model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model; tingkat 4. model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran; tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian, Selanjutnya konsep-konsep elemen pengetahuan tersebut di atas akan dijabarkan seperti berikut. 1. Konsep Berdasarkan Subdisiplin Ilmu Konsep berdasarkan subdisiplin ilmu dalam hal ini adalah pemetaan jurnal berdasarkan subdisiplin ilmu. Konsep disiplin ilmu yang dimaksud adalah mengkategorikan semua artikel sampel penelitian yang terdapat pada Information Research kepada berbagai subdisipilin ilmu. Untuk melakukan hal tersebut seluruh artikel sampel penelitian yang telah didownload dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel dan subdisiplin ilmu. Penentuan subdisiplin ilmu dilakukan setelah membaca abstrak artikel, keyword artikel, isi artikel secara menyeluruh dan menggunakan pedoman peta ilmu informasi (Lampiran 3)

9 Berdasarkan telaah tersebut penulis menetapkan subdisiplin ilmu setiap artikel. Penentuan subdisiplin ilmu tersebut membangun pemetaan jurnal berdasarkan subdisiplin ilmu. Hasil pemetaan berdasarkan subdisiplin ilmu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Subdisiplin Ilmu No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perangkat Jaringan Telekomunikasi Bibliometrika Perangkat Jaringan Telekomunikasi Bibliometrika Perangkat Jaringan Telekomunikasi Cakupan Informasi Manajemen Dokumen Bibliometrika Linguistik Bibliometrika Linguistik Perangkat Jaringan Telekomunikasi Cakupan Informasi Bibliometrika Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perspektif Informasi Organisasi Pengetahuan Perangkat Jaringan Telekomunikasi Organisasi Pengetahuan Perangkat Jaringan Telekomunikasi Penelusuran terpasang Perpustakaan Digital Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Pendidikan Profesi Sistem Informasi Elektronik Bibliometrika Penulisan Pemasaran Informasi Pemasaran Informasi Linguistik Manajemen Dokumen

10 No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu Keamanan Sistem Cakupan Informasi Perspektif Informasi Perspektif Informasi Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perangkat Jaringan Telekomunikasi Cakupan Informasi Sistem Informasi Elektronik Cakupan Informasi Cakupan Informasi Bibliometrika Perpustakaan Digital Sistem Informasi Elektronik Perspektif Informasi Strategi Penelusuran spesifik Perspektif Informasi Cakupan Informasi Cakupan Informasi Bibliometrika Keamanan Sistem Perspektif Informasi Strategi Penelusuran spesifik Keamanan Sistem Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Organisasi Pengetahuan Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Cakupan Informasi Organisasi Pengetahuan Manajemen Dokumen Cakupan Informasi Perpustakaan Digital Manajemen Dokumen Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Perspektif Informasi Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perangkat Jaringan Telekomunikasi Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik

11 No. Kode Artikel Subdisiplin ilmu Strategi Penelusuran spesifik Jasa Kesiagaan Informasi Linguistik Cakupan Informasi Perpustakaan Digital Cakupan Informasi Sistem Informasi Elektronik Linguistik Perancangan Pangkalan Data Manajemen Dokumen Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perangkat Jaringan Telekomunikasi Perspektif Informasi Cakupan Informasi Manajemen Dokumen Sistem Informasi Elektronik Strategi Penelusuran spesifik Strategi Penelusuran spesifik Penulisan Manajemen Dokumen Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik Perancangan Pangkalan Data Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel tersebut diperoleh 17 subdisipilin ilmu, yakni subdisiplin Bibliometrika 8 artikel, Cakupan Informasi 13 artikel, Jasa Kesiagaan Informasi 1 artikel, Keamanan Sistem 3 artikel, Linguistik 5 artikel, Manajemen Dokumen 7 artikel, Organisasi Pengetahuan 4 artikel, Pemasaran Informasi 2 artikel, Pendidikan Profesi 1 artikel, Penelusuran terpasang 1 artikel, Penulisan 2 artikel, Perancangan Pangkalan Data 2 artikel, Perangkat Jaringan Telekomunikasi 14 artikel, Perpustakaan Digital 4 artikel, Perspektif Informasi 8 artikel, Sistem Informasi Elektronik 16 artikel, Strategi Penelusuran spesifik 15 artikel 2. Penentuan Konsep Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan Penentuan konsep berdasarkan besaran isi pengetahuan dalam hal ini adalah pemetaan jurnal berdasarkan besaran isi pengetahuan. Adapun konsep yang dimaksud berdasarkan isi pengetahuan dalam sebuah elemen pengetahuan adalah untuk mendapatkan informasi tentang jumlah publikasi artikel dari setiap

12 nomor terbitan jurnal, informasi jumlah pengarang, asal negara pengarang dan bahasa yang digunakan menulis artikel. Selanjutnya hasil pemetaan berdasarkan konsep di atas dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Besaran Isi Pengetahuan No. Kode Artikel Jumlah Publikasi Jumlah Pengarang Asal Negara Pengarang Bahasa Artikel Portugal,Potugal, Chili Bahasa Inggris Islandia Bahasa Inggris Prancis Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Artikel 1 Afrika Selatan Bahasa Inggris Taiwan Bahasa Inggris Kanada, Amerika Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Kuba,Spanyol,Kuba Bahasa Spanyol Artikel 1 Lithuania Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Denmark Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Spanyol Korea,amerika Bahasa Inggris India Bahasa Inggris Artikel 1 Swedia Bahasa Inggris China,China,Kanada Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Brazil Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Slovenia,Portugal,Slovenia Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Artikel Spanyol Bahasa Spanyol Spanyol Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Denmark Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Kanada Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Taiwan Bahasa Inggris Artikel 1 Belanda Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris

13 No. Kode Artikel Jumlah Publikasi Jumlah Pengarang Asal Negara Pengarang Bahasa Artikel Amerika Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Spanyol Swedia Bahasa Inggris Artikel 1 Swedia Bahasa Inggris Maryland Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Kanada Bahasa Inggris Artikel 3 Amerika Bahasa Inggris Cina Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Israel Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Artikel 2 Amerika, Australia Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Swedia Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Belanda, Uganda Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Meksiko Bahasa Inggris Kanada,Kanada,Jerman Bahasa Inggris Artikel 1 Swedia Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Australia Bahasa Inggris Australia Bahasa Inggris Selandia Baru Bahasa Inggris Florida Bahasa Inggris Australia Bahasa Inggris Artikel 1 Kuwait Bahasa Inggris Turki Bahasa Inggris Selandia Baru, Malaysia Bahasa Inggris Korea Bahasa Inggris

14 No. Kode Artikel Jumlah Publikasi Jumlah Pengarang Asal Negara Pengarang Bahasa Artikel Islandia Bahasa Inggris Kanada Bahasa Inggris Amerika,Finlandia Bahasa Inggris Jepang Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Kanada, Inggris Bahasa Inggris Artikel 3 Amerika Bahasa Inggris Kolombia,Amerika Bahasa Inggris London Bahasa Inggris Inggris Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Afrika Bahasa Inggris Afrika Selatan Bahasa Inggris Amerika Utara Bahasa Inggris Belanda,kanada Bahasa Inggris Belgia Bahasa Inggris Amerika Bahasa Inggris Artikel 1 Amerika Bahasa Inggris New York Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Finlandia Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Spanyol Korea Bahasa Inggris Spanyol Bahasa Inggris Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa jumlah publikasi setiap volume terbitnya tidak teratur, yakni pada volume 14 no. 1 tahun 2009 terbit 8 artikel, pada volume 14 no. 2 tahun 2009 terbit 8 artikel, pada volume 14 no. 3 tahun 2009 terbit 8 artikel dan volume 14 no. 4 tahun 2009 tahun 2009 terbit 12 artikel. Sedangkan pada volume 15 no. 1 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada volume 15 no. 2 tahun 2010 terbit 5 artikel, pada volume 15 no. 3 tahun 2010 terbit 5 artikel dan pada volume 15 no. 4 tahun 2010 tebit 17 artikel. Namun pada volume 16 no. 1 tahun 2011 terbit 5 artikel, pada volume 16 no. 2 tahun 2011 terbit 8 artikel, pada volume 16 no. 3 tahun 2011 terbit 14 artikel dan pada volume 16 no. 4 tahun 2011 terbit 11 artikel. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengarang yang berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) pada setiap artikel lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pengarang yang tidak berkolaborasi (pengarang hanya satu/ pengarang tunggal). Dari 106 artikel terdapat 59 artikel yang

15 pengarangnya berkolaborasi (pengarang lebih dari satu) dan terdapat 47 artikel yang pengarangnya tidak berkolaborasi (pengarang hanya satu/ pengarang tunggal). Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui juga bahwa asal pengarang yang menerbitkan artikel-artikel pada jurnal information research berasal dari berbagai negara, maka jurnal information research dapat dikatakan sebagai jurnal internasional, dari tabel di atas dapat juga diketahui bahwa bahasa artikel dalam jurnal information research mayoritas menggunakan bahasa Inggris hal ini mungkin dikarenakan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standar internasional. 3. Penentuan Konsep Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penentuan konsep berdasarkan tingkat pengetahuan dalam hal ini adalah pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan. Adapun tingkat pengetahuan pada konsep ini terbagi atas 5 tingkat pengetahuan yakni : Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi, Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan, Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, Tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian, Uraian lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan akan diuraikan dalam uraian berikut. a. Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, dan deskripsi Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep tingkat pengetahuan yakni Tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi. Maksudnya ialah apakah realita data empiris yang terdapat dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu realita, persepsi atau kah merupakan deskripsi. Untuk menetukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari realita, persepsi dan deskripsi. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi

16 sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel, realita, persepsi dan deskripsi. Apabila artikel tersebut realita-data empirisnya mengenai realita maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel realita, jika merupakan persepsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel persepsi dan jika merupakan deskripsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel deskripsi. Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 1. Realita-data empiris mengenai realita, persepsi, deskripsi. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 1. No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi

17 No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi

18 No. Kode Artikel Realita Persepsi Deskripsi Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel terdapat 21 artikel yang realita-data empiris nya tentang realita, 41 artikel yang realita-data empiris nya tentang persepsi, dan 44 artikel yang realita-data empiris nya tentang deskripsi.

19 b. Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep tingkat pengetahuan yakni tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Maksudnya ialah apakah realita ke model-syarat yang terdapat dalam artikel-artikel tersebut merupakan suatu persamaan, perkiraan atau kah merupakan asumsi. Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel, persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Apabila artikel tersebut realita ke model-syarat dan kondisi artikel merupakan persamaan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel persamaan, jika merupakan perkiraan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel perkiraan, jika merupakan asumsi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel asumsi, dan jika merupakan pemodelan maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel pemodelan. Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan realita-data empiris dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 2. No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan

20 No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan

21 No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan

22 No. Kode Artikel Persamaan Perkiraan Asumsi Pemodelan Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel terdapat 2 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi mengenai persamaan, 23 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi perkiraan, dan 53 artikel yang realita ke model-syarat dan kondisi asumsi, dan 28 artikel yang realita ke modelsyarat dan kondisi pemodelan. c. Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep tingkat pengetahuan yakni Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model. Maksudnya ialah apakah model dalam artikel-artikel tersebut, merupakan representasi realita yang diwujudkan dalam model atau tidak diwujudkan dalam model. Untuk menentukan hal tersebut penulis harus melihat isi artikel-artikel tersebut apakah repsentasi realita artikel diwujudkan dalam model atau tidak. Apabila artikel tersebut diwujudkan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel diwujudkan, jika tidak diwujudkan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel tidak diwujudkan. Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan representasi realita dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 7.

23 Tabel 7. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 3. No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model

24 No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model

25 No. Kode Artikel Diwujudkan dalam model Tidak diwujudkan dalam model Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel terdapat 45 artikel yang model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model dan 61 artikel yang model, merupakan representasi realita tidak diwujudkan dalam model. d. Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep tingkat pengetahuan yakni Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran. Maksudnya ialah model ke pernyataan dalam artikel-artikel tersebut merupakan teknik verifikasi, algoritma, atau kah ketentuan penalaran. Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari verifikasi, algoritma dan penalaran. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel, verifikasi, algoritma dan penalaran. Apabila artikel tersebut model ke pernyataan

26 artikel merupakan teknik verifikasi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel verifikasi, jika merupakan algoritma maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel algoritma, dan jika merupakan penalaran maka penulis member tanda checklist pada kolom tabel penalaran. Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan model ke pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 4. No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran

27 No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran

28 No. Kode Artikel Verifikasi Algoritma Penalaran Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel terdapat 24 artikel yang model ke pernyataan-teknik berupa verifikasi, 10 artikel yang model ke pernyataan-teknik berupa algoritma, dan 72 artikel yang model ke pernyataan-teknik berupa penalaran. e. Tingkat 5. Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian Penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dengan menggunakan konsep tingkat pengetahuan yakni tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan

29 dan penilaian. Maksudnya ialah apakah pernyataan dalam artikel-artikel tersebut berupa teori, inferensi, penjelasan atau kah berupa penilaian. Untuk menentukan hal tersebut penulis harus memahami defenisi dari teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Setelah penulis memahami hal-hal tersebut, selanjutnya penulis membaca seluruh isi artikel-artikel yang menjadi sampel penelitian. Kemudian penulis menganalisis artikel-artikel tersebut dan hasil analisis dicatat ke dalam tabel data yang berisi no.urut artikel, kode artikel, teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Apabila artikel tersebut pernyataan artikel merupakan teori maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel teori, jika merupakan inferensi maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel inferensi, jika merupakan penjelasan maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel penjelasan, dan jika merupakan penilaian maka penulis memberi tanda checklist pada kolom tabel penilaian. Berdasarkan analisis artikel-artikel tersebut penulis mengelompokkan bentuk pernyataan dari setiap artikel. Pengelompokkan tersebut akan membangun pemetaan jurnal berdasarkan tingkat pengetahuan : Tingkat 5. Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Pemetaan Jurnal Berdasarkan Tingkat Pengetahuan : Tingkat 5. No. Kode Artikel Teori Inferensi Penjelasan Penilaian

30 No. Kode Artikel Teori Inferensi Penjelasan Penilaian

31 No. Kode Artikel Teori Inferensi Penjelasan Penilaian

32 Setelah melakukan analisis maka dapat diperoleh bahwa dari 106 artikel terdapat 7 artikel yang pernyataan nya berupa teori, 34 artikel yang pernyataan nya berupa inferensi, 36 artikel yang pernyataanya berupa penjelasan dan 29 artikel yang pernyataannya berupa penilaian. Langkah 4. Menghubungkan Konsep dengan Suatu Kata Pemetaan jurnal Information Research ini menggunakan metode pemetaan konseptual, dan hasil dari pemetaannya adalah peta konsepual. Metode pemetaan konseptual adalah metode pemetaan yang menggunakan konsep-konsep, dimana penulis harus lebih dahulu menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan suatu elemen pengetahuan untuk melakukan pemetaan konseptual. Konsep-konsep tersebut harus memiliku hubungan dengan pemetaan konseptual. Penulis telah menentukan konsep-konsep dalam penelitian ini yakni konsep subdisiplin ilmu, besaran isi pengetahuan dan tingkat pengetahuan. Selanjutnya penulis menghubungkan konsep tersebut dengan pemetaan jurnal Information Research. Adapun kata-kata yang menghubungkan konsep dengan pemetaan jurnal Information Research ialah kata berdasarkan dan kata terdiri dari. Hasil penghubungannya dapat dilihat pada gambar penghubungan konsepkonsep dengan suatu kata yang dapat menghubungkan konsep (Lampiran 4). Selanjutnya keterkaitan konsep-konsep tersebut akan dibahas pada uraian selanjutnya. Langkah 5.Mengevaluasi Keterkaitan Konsep-Konsep yang telah Ditentukan Setelah menghubungkan konsep dengan menggunakan suatu kata, penulis melakukan evaluasi keterkaitan konsep-konsep dengan pemetaan jurnal Information Research. Keterkaitan konsep-konsep tersebut adalah : Konsep 1. Subdisiplin ilmu, konsep ini dihubungkan dengan pemetaan jurnal dengan menggunakan kata berdasarkan. Artinya ialah, pemetaan jurnal yang dilakukan berdasarkan subdisiplin ilmu. Konsep 2. Besaran isi pengetahuan, konsep ini dihubungkan dengan pemetaan jurnal dengan menggunakan kata berdasarkan. Artinya ialah, pemetaan jurnal yang dilakukan berdasarkan besaran isi pengetahuan.

33 Kemudian pada konsep ini juga terdapata konsep lain lagi yakni jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal negara pengarang dan bahasa artikel. Dimana konsep ini dihubungkan dengan kata terdiri dari. Artinya ialah konsep besaran isi pengetahuan terdiri dari yakni jumlah publikasi, jumlah pengarang, asal negara pengarang dan bahasa artikel. Konsep 3. Tingkat pengetahuan konsep ini dihubungkan dengan pemetaan jurnal dengan menggunakan kata berdasarkan. Artinya ialah, pemetaan jurnal yang dilakukan berdasarkan tingkat pengetahuan. Kemudian pada konsep ini juga terdapata konsep lain lagi yakni tingkat 1. realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi, tingkat 2. realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3. model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4. model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5. pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Dimana konsep ini dihubungkan dengan kata terdiri dari. Artinya ialah konsep tingkat pengetahuan terdiri dari tingkat 1. Realita-data empiris tentang realita, persepsi, deskripsi, tingkat 2. Realita ke model-syarat dan kondisi persamaan, perkiraan, asumsi dan pemodelan,tingkat 3. Model, merupakan representasi realita diwujudkan dalam model, tingkat 4. Model ke pernyataan-teknik verifikasi, algoritma, dan ketentuan penalaran, dan tingkat 5. Pernyataan berupa teori, inferensi, penjelasan dan penilaian. Hasil pengevaluasi dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat menghubungkan konsep (Lampiran 4). Langkah 6. Hubungan Konsep Pemetaan Jurnal Ditunjukkan dengan Garis Setelah melakukan evaluasi maka peneliti menunjukkan hubungan konsep pemetaan jurnal Information Research dengan garis. Hubungan konsep pemetaan Information Research tersebut dtunjukkan dengan garis. Hasil nya dapat dilihat pada gambar penghubungan konsep-konsep dengan suatu kata yang dapat menghubungkan konsep (Lampiran 4). Selanjutnya penulis menggambarkan pemetaan konseptual dengan menggunakan aplikasi autocad sederhana dan semenarik mungkin sehingga pembaca mengerti saat membaca peta konseptual tersebut.

34 Langkah 7. Menggambar Pemetaan Konseptual dengan Aplikasi Autocad Hasil dari pemetaan konseptual adalah suatu peta konseptual atau sering juga disebut peta konsep. Setelah melakukan ke enam langkah di atas, kemudian penulis akan menggambarkan peta konseptual dengan menggunakan aplikasi autocad. Penulis menggambarkan dengan desain semenarik munkin namun sederhana sehingga pembaca peta konseptual ini mengerti saat membacanya. Hasil peta-peta konseptual ini dapat dilihat pada Lampiran 5, Lampiran 6, Lampiran 7, Lampiran 8, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11 dan Lampiran 12.

35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penyusunan pemetaan ilmu pengetahuan (knowledge mapping) dalam Information Research: an International Electronic Journal Tahun dengan menggunakan metode pemetaan konseptual maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan dari artikel-artikel yang dimuat pada jurnal Information Research Tahun mayoritas artikel tergolong ke dalam bidang ilmu informasi, sehingga nama Information Resesarch relevan dengan kandungan informasi yang dimuat dalam jurnal Information Research. 2. Jumlah publikasi artikel pada setiap terbitan tidak teratur, sebagai contoh jumlah publikasi artikel pada volume 14 no.1 adalah 8 artikel, volume 14 no.4 adalah 12 artikel. Idealnya sebuah jurnal ilmiah jumlah publikasinya teratur atau selisih jumlah publikasi tidak jauh berbeda. 3. Jumlah pengarang artikel yang berkolaborasi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pengarang artikel yang tidak berkolaborasi (pengarang tunggal), maka ditafsirkan terjadi kerjasama yang baik antara pengarang dalam jurnal ini. (59 artikel yang pengarangnya berkolaborasi dan 47 artikel yang pengarangnya tidak berkolaborasi/ pengarang tunggal). 4. Pengarang artikel dalam jurnal Information Research berasal dari berbagai negara (39 negara) dengan data tersebut maka jurnal ini dapat dikatakan sebagai jurnal internasional. 5. Bahasa artikel pada jurnal Information Research mayoritas berbahasa Inggris, sehingga jurnal ini dapat dinyatakan sebagai jurnal standar yang dapat dibaca oleh semua bangsa karena menggunakan bahasa standar internasional yakni bahasa Inggris. 6. Realita data pada artikel-artikel dalam jurnal Information Research lebih dominan tentang deskripsi dibandingkan dengan realita, dan persepsi, (21 artikel yang realita-data empirisnya tentang realita, 41 artikel tentang persepsi, dan 44 artikel tentang deskripsi.)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN

ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN 2009-2011 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.825, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Ketujuh. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1193, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Visa. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.GR.01.06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-01.GR.01.06 TAHUN 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1321, 2015 KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Saat Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 PERUBAHAN KEDELAPAN

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Kelas 9 semester 1 NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG 1 2 PENGERTIAN NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

Daftar Situs Unduh Jurnal

Daftar Situs Unduh Jurnal Daftar Situs Unduh Jurnal Pada tulisan kali ini saya ingin men-share dan memberikan beberapa situs untuk mengunduh jurnal nasional maupun internasional umum yang cukup terkenal dan memiliki kualitas cukup

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/08/62/Th. VI,1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Juni sebesar US$92,40 juta, turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: Pengenalan Internet Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menguraikan pengertian Internet 2. menguraikan sejarah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.217, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HUKUM. Imigrasi. Visa. Bebas. Kunjungan. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/12/62/Th. VI, 3 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Oktober sebesar US$62,93

Lebih terperinci

PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI IPB ELECTRONIC LIBRARY (IEL) PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI IPB ELECTRONIC LIBRARY (IEL) PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PANDUAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI IPB ELECTRONIC LIBRARY (IEL) PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 PERPUSTAKAAN IPB Modul : IPB Electronic Library STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Hal : IEL Revisi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti

Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG. Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti Makalah Geografi NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Disusun oleh: R.A Adelia Sharfina Rosanti KELAS 9B SMPI AL AZHAR 8 KEMANG PRATAMA TAHUN AJARAN 2009/2010 Kata Pengantar Assalamu alaikun Wr. Wb. Puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI L/O/G/O Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, 20 21 Mei 2014 OLEH : ADRIATI BIODATA Nama : Dra. Adriati, M.Hum. Tempat Lahir : Batu Sangkar, Sumatra Barat Pendidikan

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Pengenalan Secara Objektif Memahami perbedaan utama diantara beberapa sistem ekonomi didunia. Cara belajar bagaimana mengelompokan negaranegara dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang

Lebih terperinci

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012

JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 JUMLAH KUNJUNGAN KE TAMAN NASIONAL KOMODO MENURUT NEGARA ASAL TAHUN 2012 Bulan : Januari 2012 Lokasi pengambilan tiket masuk No Negara Asal 1 Afrika Selatan 3 1 4 4 3 7 - - - 11 2 Amerika Serikat 258 315

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Kuesioner :

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Kuesioner : KUESIONER PENELITIAN Nomor Kuesioner : Petunjuk Pengisian: 12. Mohon ketersediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan jawaban yang Saudara/i benar. 13. Berilah tanda (X) pada jawaban yang Saudara/I

Lebih terperinci

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Kewajiban Publikasi 1. Mahasiswa Program Magister wajib menerbitkan makalah (karya ilmiah penelitian)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskripsi yang objektif dan sistematik mengenai isi (content) yang terungkap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskripsi yang objektif dan sistematik mengenai isi (content) yang terungkap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten (content analysis), yaitu suatu metode penelitian untuk menghasilkan deskripsi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster yang terbentuk adalah sebagai berikut : Anggota Klaster Pertama No. Negara 1 Republik Rakyat China Anggota Klaster Kedua No. Negara 1 Malaysia 2 Singapura Anggota Klaster Ketiga No Negara

Lebih terperinci

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal

A. Tesis OP Rp ,00 B. Disertasi OP Rp ,00. No Negara Satuan Biaya Maksimal DANA BANTUAN PENELITIAN TESIS/DISERTASI No Negara Satuan Biaya Maksimal A. Tesis OP Rp25.000.000,00 B. Disertasi OP Rp75.000.000,00 DANA BANTUAN SEMINAR INTERNASIONAL No Negara Satuan Biaya Maksimal A.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional yang bergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Kondisi ini mengakibatkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016 No. 57/10/17/Th. VII, 3 Oktober PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 18,26 juta. Nilai Ekspor ini mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan adanya perubahan era yang baru,

Lebih terperinci

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten? NO 1 Aksesibilitas dan Kecepatan INDIKATOR YANG DIUKUR HASIL PEROLEHAN DATA YA TIDAK 1 Apakah pengguna dapat melihat sesuatu pada halaman situs web dalam waktu 8 detik? 2 Apakah situs web dapat diakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital dimana segala bentuk informasi dapat diakses dengan begitu cepat dan mudah melalui perangkat teknologi.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 1980-2008 38 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian Negara Berkembang dan Maju Periode 198-28 Berdasarkan Gambar 4.1, periode 198 hingga 28 perkembangan GDP pertanian negara-negara

Lebih terperinci

Kajian Kualitas Informasi pada Situs Resmi Pemerintah Daerah Bali (http://www.baliprov.go.id) secara Persepsi Visual I

Kajian Kualitas Informasi pada Situs Resmi Pemerintah Daerah Bali (http://www.baliprov.go.id) secara Persepsi Visual I Kajian Kualitas Informasi pada Situs Resmi Pemerintah Daerah Bali (http://www.baliprov.go.id) secara Persepsi Visual I A. Pengantar 1. Latar Belakang Persepsi menurut kamus bahasa Indonesia berarti tanggapan

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Desember sebesar US$69,62 juta, naik 49,17 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri

Lebih terperinci

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 No Sektor Ekonomi (Ribu Rp ) Kerja (Org) (Ribu Rp ) Kerja (Org) 1 Petanian Tanaman Pangan 1 40.000.000 200

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/11/62/Th. IX, 2 November 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan ember 2015 sebesar US$49,69 juta, turun 7,90

Lebih terperinci

Sebuah Studi : Jurnal Akses Terbuka dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Sebuah Studi : Jurnal Akses Terbuka dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sebuah Studi : Jurnal Akses Terbuka dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Teguh Yudi Cahyono Alih bahasa karya Shamprasad M. Pujar Annals of Library and Information Studies Vol. 61, September 2014, pp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem rekomendasi merupakan sebuah (web) alat personalisasi yang menyediakan pengguna sebuah informasi daftar item-item yang sesuai dengan keinginan masing-masing

Lebih terperinci

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 No. 51/09/17/Th. VII, 1 September 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016 Total Ekspor Provinsi Bengkulu mencapai nilai sebesar US$ 7,58 juta. Nilai Ekspor ini mengalami penurunan

Lebih terperinci

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th. 2014 Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cibinong, 3 Mei 2017 Unsur Penilaian Unsur Penilaian Bobot Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon Sumber: Hasil Penelitian, 2013.

Gambar 3.1 Peta Kota Cirebon Sumber: Hasil Penelitian, 2013. A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Pada penelitian ini, daya tarik wisata yang akan dikaji adalah potensi wisata budaya kota Cirebon provinsi Jawa Barat. Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi didunia saat ini sangat begitu pesat, sehingga membuat masyarakat dunia mencari cara untuk dapat mengetahui perkembangan teknologi

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI. JUDUL PROPOSAL SKRIPSI DALAM BAHASA INDONESIA DITULIS SECARA SIMETRIS (Studi Kasus: Tempat Penelitian Tesis-jika ada, optional)

PROPOSAL SKRIPSI. JUDUL PROPOSAL SKRIPSI DALAM BAHASA INDONESIA DITULIS SECARA SIMETRIS (Studi Kasus: Tempat Penelitian Tesis-jika ada, optional) PROPOSAL SKRIPSI JUDUL PROPOSAL SKRIPSI DALAM BAHASA INDONESIA DITULIS SECARA SIMETRIS (Studi Kasus: Tempat Penelitian Tesis-jika ada, optional) Nama : NIM : Disusun oleh: PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Informatika UMS (Universitas Muhamamdiyah Surakarta) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan Informatika UMS (Universitas Muhamamdiyah Surakarta) merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Studi Teknik Informatika yang ada di Fakultas Komunikasi dan Informatika UMS (Universitas Muhamamdiyah Surakarta) merupakan sebuah Program Studi yang

Lebih terperinci

MENGHASILKAN UANG DARI BLOG MELALUI GOOGLE ADSENSE

MENGHASILKAN UANG DARI BLOG MELALUI GOOGLE ADSENSE MENGHASILKAN UANG DARI BLOG MELALUI GOOGLE ADSENSE KARYA ILMIAH E-COMMERCE DISUSUN OLEH: NINO SETYO AJI 09.12.4194 PROGRAM STUDI STRATA 1 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi yang berdampak bagi lembagalembaga yang bergerak

Lebih terperinci

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan Standar Nasional Indonesia SNI 7330:2009 Perpustakaan PerguruanTinggi 5.7 Materi Perpustakaan Elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konten. Menurut Barelson dalam Zuchdi 19193:1 ( dalam Firman 2007), analisis konten

Lebih terperinci

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN 1. Indeks Artikel tahun 1999 2003 2. Indeks Artikel tahun 2007 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Albert Einstein percaya bahwa ilmu pengetahuan tidaklah lebih dari suatu penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keperluan perlakuan terhadap karantin tumbuhan dan pra-pengapalan

BAB 1 PENDAHULUAN. keperluan perlakuan terhadap karantin tumbuhan dan pra-pengapalan 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Karantina No. 1644/Kpts/KT.240/L/05/2013 tanggal 28 Mei 2013; tentang perlakuan tehadap media komoditi yang akan di karantina

Lebih terperinci

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan Garis Panduan PENERBITAN Institut Pengurusan Penyelidikan 4 Garis Panduan PENERBITAN 1. Pengenalan Garis Panduan Penerbitan ini diwujudkan bagi rujukan para penyelidik dalam usaha membantu dan menggalakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan budaya manajemen baru (the new public management), atau mewirausahakan pemerintah (reinventing government) yang berorientasi kepada hasil, pelayanan publik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Ada beberapa keunggulan dari internet ialah dapat menyampaikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan pada era globalisasi ini sangat maju dan canggih, bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis tidak cukup hanya mengandalkan iklan dan selebaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung bagi

Lebih terperinci

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal Diklat Teknis IOJS Manajemen Jurnal Penulis: Slamet Riyanto, Hendro Subagyo, Budi Nugroho, Sjaeful Afandi, Ekawati Marlina, Al Hafiz Akbar Maulana, Ratih Keumala Sari, Rishadi OUTLINE Pengelolaan Jurnal

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN TEORI Teori a set of interrelated constructs (variables), definitions and propositions that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose of explaining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF oleh: A. M. YAMIN, SE., MS. Kepala DPM-PTSP Prov. Sulawesi Selatan Makassar, 8 Mei 2018 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Salah satu ciri dari negara berkembang adalah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih menggunakan peralatan tradisional,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan penelitian. Metode penelitian akan menuntun langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan informetrik untuk menggambarkan perkembangan suatu ilmu pengetahuan berdasarkan analisis

Lebih terperinci

BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN. Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa S-2 MIP

BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN. Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa S-2 MIP BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN dan saran. Bab VII (tujuh) ini merupakan bab yang membahas mengenai temuan, kesimpulan, 7.1 Temuan Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:32) pengertian objek penelitian yaitu Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian (perumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian. 1.1 Latar Belakang Website merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya di dalam kehidupan kita sehari-hari. Jasa transportasi, jasa pendidikan, jasa reparasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi

Lebih terperinci

IBM Kenexa Skills Manager on Cloud

IBM Kenexa Skills Manager on Cloud Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik SaaS IBM Kenexa Skills Manager on Cloud Syarat-syarat Penggunaan ("ToU") terdiri dari Syarat-syarat Penggunaan IBM Syarat-syarat Tawaran Spesifik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Web 2.0 telah mengubah cara pengguna dan organisasi saling berinteraksi dan berkolaborasi. Meningkatnya popularitas interaksi sosial dalam situs

Lebih terperinci

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Dipresentasikan pada kegiatan Sosialisasi pemanfaatan e-journal bagi 1 dosen PTS, Kopertis IV 27 & 28 September 2016 Topik bahasan 1) mengakses jurnal

Lebih terperinci

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA

REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,

Lebih terperinci

PANDUAN AKSES E-JOURNAL. Oleh: Evi Yulfimar, S.Sos Pustakawan Muda

PANDUAN AKSES E-JOURNAL. Oleh: Evi Yulfimar, S.Sos Pustakawan Muda PANDUAN AKSES E-JOURNAL Oleh: Evi Yulfimar, S.Sos Pustakawan Muda PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 PANDUAN AKSES E-JOURNAL 1. Akses dalam jaringan kampus USU 2. Akses luar jaringan kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua menginginkan pendidikan mengedepakan pendidikan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas belajar yang dilakukan oleh siswa sehingga menjadi kebiasaan. Dalam pendidikan keberhasilan

Lebih terperinci

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Disusun Oleh: Nama : Heri Purnomo NIM : 015856697 Pokjar : Wonogiri

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR ISI/CONTENTS DAFTAR GRAFIK/LIST OF FIGURE DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE I. Tabel-1 Table-1 KEDATANGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA MENURUT

Lebih terperinci

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi + Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi Prof. Dr. Ir. Siti Nurmaini Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya + Parameter Penting pada penulisan Artikel Ilmiah Profile Peneliti

Lebih terperinci

PENELUSURAN PUSTAKA Tujuan instruksional khusus

PENELUSURAN PUSTAKA Tujuan instruksional khusus PENELUSURAN PUSTAKA Tujuan instruksional khusus Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan cara penelusuran pustaka ilmiah. Subpokok bahasan Pengenalan perpustakaan Sumber informasi

Lebih terperinci

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016

DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016 DR.LULUK FAUZIAH, M.SI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 27 AGUSTUS 2016 Teks/full-text Indeks/abstrak Suara/lagu Gambar/foto/imej Perangkat lunak Video, film Game Animasi Data statistik Formula/paten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan akan informasi, setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu yang biasa disebut motivasi atau motif untuk berbuat sesuatu.

Lebih terperinci

Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA)

Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) Dr. Iman Rusmana Departemen Biologi, Fakultas MIPA IPB Syarat Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah:

Lebih terperinci