BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV Hasil Dan Pembahasan"

Transkripsi

1 BAB IV Hasil Dan Pembahasan 4.1 Proses yang sedang berjalan Proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi diawali dengan datangnya order dari pelanggan. PT. TAC memiliki 3 jenis pelanggan, pertama adalah Retail konsinyasi yaitu pelanggan yang menjalin kerjasama dengan PT.TAC katagori Department Store seperti Ramayana, Matahari, Metro dan sebagainya dengan sistem titip jual. PT.TAC menyediakan pramuniaga yang menjaga gerai dan sekaligus melakukan order jika ada barang yang kurang. Pelanggan jenis kedua adalah Wholesale Konsinyasi, dimana PT.TAC menjalin kerja sama dengan menitipkan barang untuk dijual oleh pengecer sepatu. Salesman PT.TAC berperan aktif untuk mencari pelanggan serta membangkitkan pesanan. Jenis yang terakhir adalah Wholesale Beli Putus, merupakan istilah yang digunakan untuk pelanggan yang membeli barang kepada PT. TAC untuk dijual kembali secara tunai atau dengan sistem pembayaran tertentu. Jumlah order tergantung pada peranan Salesman PT.TAC. Setelah order masuk maka akan diproses oleh masing-masing department yaitu Retail dan Wholesale. Setelah mendapatkan persetujuan dari masing-masing menejer maka Sales Order akan diberikan kepada bagian gudang untuk disiapkan barangnya, dipak dan diatur jadwal pengirimannya. Pengaturan jadwal pengiriman saat ini dibagi menjadi 6 wilayah yaitu wilayah pusat, barat, utara, timur, selatan dan luar kota. Untuk wilayah luar kota barang 25

2 26 dikirimkan ke ekspedisi yang telah menjalin kerjasama dengan PT.TAC. Order dikirim oleh bagian pengiriman sesuai dengan wilayah distribusi pelanggan. Secara umum proses yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 5. Administrasi Order Wholesale Order Pelanggan Administrasi Gudang Packing Administrasi Order Retail Penjadwalan Pengiriman Wilayah Pusat Pengiriman Wilayah Barat Pengiriman Wilayah Utara Pengiriman Wilayah Timur Pengiriman Wilayah Selatan Pengiriman Wilayah Luar Kota Gambar 5. Gambaran Umum Proses yang sedang berjalan 4.2 Hasil Pengumpulan Data dan Obervasi Berdasarkan observasi terhadap Sales Order pelanggan, didapatkan didapatkan bahwa tiap-tiap jenis pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga proses penanganan Sales Order dibagi menurut jenis pelanggan yaitu pelanggan wholesale konsinyasi, wholesale beli putus dan retail. Dari data Sales Order selama 6 bulan (Desember 2001 Mei 2002) didapatkan rata-rata order perbulan adalah 227 order dengan jumlah sepatu yang dipesan adalah 71 pasang. Hal ini berarti bahwa hampir setiap 1,5 jam muncul order sekali. Rata-rata dalam 1 bulan (30 hari) terdapat % order wholesale konsinyasi, 9.69 % order wholesale beli putus dan %

3 27 adalah order retail (tabel 2). Data ini yang akan digunakan sebagai generator dalam simulasi dengan lama selama 30 hari. Tabel 2. Rata-rata Order Perbulan Rata-rata Order Persentasi Wholesale BP (beli putus) % Wholesale Konsinyasi % Retail Konsinyasi % T O T A L % Proses administrasi order ditangani oleh 1 orang staf administrasi pada departemen retail dan 1 orang pada departemen wholesale. Aktifitas pada departemen retail lebih sederhana dimana hanya melakukan pengecekan stok gudang retail, minta persetujuan menejer retail, dan kirim order kepada admin gudang setiap paginya pada pukul 09:00. Jika ada stok yang tidak tersedia maka diabaikan karena sifatnya hanya konsinyasi. Setiap ordernya dapat dikerjakan antara 10 sampai 30 menit. Sedangkan pada departemen wholesale untuk order konsinyasi sifatnya sama dengan retail konsinyasi. Yang menjadi perbedaan adalah pada wholesale beli putus dimana akan terjadi penundaan jika stok tidak cukup atau tidak ada karena harus ditarik lebih dahulu dari wholesale konsinyasi atau retail konsinyasi. Adapun lama penundaan adalah 1 sampai 3 hari. Persentase penundaan adalah sekitar 30 %. Pada setiap pagi hari sekitar pukul 10:00 staf gudang akan menerima Sales Order yang telah diproses oleh admin retail dan wholesale. Waktu penerimaan ini mundur sekitar 1 jam akibat pengiriman dilakukan dengan menitipkan dokumen kepada sopir yang menuju ke gudang untuk melakukan distribusi barang.

4 28 Setelah order diterima maka dilakukan pengepakan. Rata-rata waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk mengerjakan 1 order adalah 15 sampai 45 menit. Jumlah staf pengepakan ada 4 orang. Setelah pengepakan selesai maka label pak akan diserahkan kepada administrasi gudang untuk dibuatkan surat jalan dan daftar pak. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah menit. Surat jalan yang selesai dikerjakan akan disusun berdasarkan wilayah distribusi untuk dijadwalkan pengirimannya. Penjadwalan pengiriman saat ini mengikuti aturan wilayah distribusi dimana biasanya ditunggu sampai 4 order dalam wilayah yang sama baru dilakukan pengiriman. Jika ada order yang belum mencapai 4 tetapi telah menunggu 5 hari maka akan dijadwalkan pengirimannya. Pengiriman dibagi menjadi 6 wilayah yaitu pusat, barat, timur, utara, selatan dan luar kota. Proses yang terjadi dalam tiap wilayah pengiriman adalah sama kecuali perbedaan jarak jalur utama yang mempengaruhi waktu pengiriman serta biaya. Tabel 3 menunjukan perkiraan jarak jalur. Setiap wilyah distribusi dibagi menjadi 3 jarak jalur yaitu jalur pergi dari gudang Dadap ke pusat wilayah distribusi, jalur antar pelanggan, dan terakhir adalah jalur pulang ke kantor utama di Puri.

5 29 Tabel 3. Perkiraan Jarak Jalur. Jarak Jalur Jarak antar Jarak Jalur Pusat Wilayah Distribusi Pergi pelanggan Pulang Pusat (Pasar Baru) 28 km 1.5 km 12 km Barat (Puri) 23 km 6 km 0 km Utara (Mangga Dua) 22 km 5 km 18 km Timur (Pasar Rebo) 93 km 7 km 45 km Selatan (Pondok Indah) 82 km 13 km 34 km Ekspedisi Luar kota (Daan Mogot Grogol) 23 km 0 km 8 km Walaupun terdapat perbedaan jarak jalur utama namum berdasarkan interview kepada sopir, waktu untuk menempuh jarak tersebut tidak proporsional terhadap jarak karena ada faktor kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Perkiraan waktu durasi dapat dilihat pada tabel 4. Durasi antar pelanggan meliputi waktu perjalanan dan aktivitas di pelanggan. Tabel 4. Perkiraan Durasi Aktivitas Durasi antar Durasi Jalur Pusat Wilayah Distribusi Durasi pergi pelanggan Pulang Pusat (Pasar Baru) jam jam jam Barat (Puri) jam jam jam Utara (Mangga Dua) jam jam jam Timur (Pasar Rebo) jam jam jam Selatan (Pondok Indah) jam jam jam Ekspedisi Luar kota (Daan Mogot Grogol) jam 1 3 jam jam Pada saat ini PT.TAC memiliki 3 kendaraan dengan kapasitas 300 pasang sepatu dan 1 kendaraan berkapasitas 800 pasang sepatu. Namum pada operasional setiap hari hanya tiga kendaraan yang digunakan karena kendaraan besar tidak dapat masuk

6 30 kesemua rute perjalanan di Jakarta. Setiap kendaraan memiliki 1 orang supir dan 1 orang helper. 4.3 Titik Masalah pada Proses yang Sedang Berjalan Setelah melihat gambaran umum mengenai proses yang sedang berjalan serta melakukan observasi dan pengumpulan data maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : Duplikasi tugas antara staf admin retail dan wholesale dalam memproses order pelanggan. Waktu tunggu yang terjadi pada titik penyerahan order yang telah disetujui kepada admin gudang akibat pengiriman dilakukan dengan menitip dokumen pada sopir pengiriman. Transportasi, dimana terjadi jalur yang tidak efisien karena seluruh kendaraan angkutan diparkir di kantor pusat di Puri (Jakarta Barat) yang setiap pagi harus ke gudang di Dadap (Tangerang) yang menempuh waktu 1 sampai 1.5 jam. Pemrosesan yang membutuhkan waktu relatif lama karena dilakukan secara manual. Hal ini terjadi pada proses pengecekan stok, penjadwalan dan administrasi digudang. Dampak dari permasalah diatas adalah waktu pelayanan kepada pelanggan yang lama akibat jalur yang tidak efisien, biaya operasional yang tinggi khususnya

7 31 transportasi. Akibat dari dampak diatas adalah kehilangan kesempatan penjualan akibat keterlambatan barang sehingga mengurangi keuntungan perusahaan. 4.4 Simulasi Proses yang Sedang Berjalan Data masukan pada simulasi proses yang sedang berjalan adalah dari hasil pengumpulan data dan observasi seperti yang dipaparkan pada subbab hasil pengumpulan data dan observasi. Namum ada beberapa asumsi yang digunakan dalam perhitungan biaya. Dalam simulasi ini biaya dihitung per aktivitas. Yang menjadi komponen biaya adalah tenaga kerja dan mobil angkutan. Biaya tenaga kerja dihitung proposional berdasarkan lamanya aktivitas dalam proses. Contoh, lama waktu melakukan aktivitas adalah 10 menit, penghasilan tenaga kerja perbulan adalah Rp dengan jam kerja 8 jam perhari, 22 hari perbulan (berarti upah perjam adalah Rp.3409,-), maka biaya untuk aktivitas adalah 10/60 x Rp.3409 = Rp.568,-. Adapun asumsi biaya tenaga kerja untuk level staf admin adalah Rp ,- dan level sopir, packker, helper adalah Rp ,-. Sedangkan biaya operasional kendaraan yang diperhitungkan adalah biaya BBM solar perliter Rp.1400,- dan jarak tempuh dimana 1 liter menempuh jarak 7 km. Jadi misalnya rata-rata 1 hari 60 km maka biayanya adalah 60/7 x Rp.1400 kurang lebih Rp ,- peraktivitas. Setelah seluruh data masukan diperoleh maka dibuat model proses yang sedang berjalan menggunakan Process 2000 seperti yang terlihat pada gambar 6.

8 32 Pelanggan 1 Customer Order Retail Whl_BP Whl_Kons Wholesale Dept. 2 Administrasi Order Whl BP 3 Admi ni strasi Order Whl Kons Retail Dept. 4 Administrasi Order Retail 5 Tunggu & terima order pengiriman 6 Pengepakan Gudang 7 Administrasi Gudang 8 Penjadwalan Pengiriman Pusat Barat Utara Timur Selatan Luar Kota 9 Wilayah Pusat 10 Wilayah Barat 11 Wilayah Utara 12 Wilayah Timur 13 Wilayah Selatan 14 Wilayah Luar Kota Gambar 6. Model Simulasi Proses yang Sedang Berjalan.

9 33 Pada model simulasi yang sedang berjalan terdapat 6 departemen yaitu : pelanggan, wholesale, retail, gudang dan pengiriman. Kotak yang berbayang memiliki subproses yang menggambarkan rincian proses dari tingkatan diatasnya (gambar 7,8,9). 1 Cek Stok 2 Stock Mencukupi Yes 4 Persetujuan Manajer Wholesale Dept. No 3 Tunggu retur stok Gambar 7. Subproses Administrasi Order Wholesale Beli Putus Wholesale Dept. 1 Cek Stok 2 Persetujuan Manajer Gambar 8. Subproses Administrasi Order Wholesale/Retail Konsinyasi Pengiriman 1 Tunggu Jadwal 2 Pergi ke Wilayah Pusat 3 Unbatch Customer 4 Turun Barang 5 Pulang ke Kantor Gambar 9. Subproses Distribusi Perwilayah.

10 34 Dari model yang telah dibuat maka dijalankan simulasi selama 1 bulan (30 hari) menggunakan igrafx Process Hasil yang ditampilkan dari simulasi merupakan proses yang telah selesai seluruhnya. Tabel 5. Hasil Simulasi Proses Administrasi Retail dan Wholesale yang Sedang Berjalan Jumlah Transaksi Rata-rata Waktu Biaya (Rp.) Cek Kerja Tunggu Total Ratarata OK Stok (menit) (jam) biaya biaya Admin Retail ,47 30, Admin Whl Kons ,67 30, Admin Whl BP ,52 29, TOTAL/ RATA-RATA ,55 30, Pada proses administrasi retail dan wholesale didapatkan bahwa perbulan order dari pelanggan yang masuk adalah 234 order namum yang selesai dengan lengkap dalam simulasi adalah 223 order. Terdapat 11 order yang belum OK atau disetujui oleh masing-masing manajer karena masih ada dalam antrian untuk persetujuan. Rata-rata kegiatan administrasi pengecekan stok dilaksanakan dalam 19,55 menit dan waktu tunggu untuk persetujuan menejer adalah 30,56 jam atau 1,27 hari. Waktu tunggu disebabkan karena order yang masuk akan dikumpulkan dan pada hari berikutnya di serahkan kepada menejer untuk persetujuan. Dari segi biaya, rata-rata perbulan untuk aktivitas administrasi retail dan wholesale dikeluarkan biaya Rp ,- atau Rp.1478,- per order pelanggan (tabel 5).

11 35 Tabel 6. Hasil Simulasi Proses Kegiatan Gudang yang Sedang Berjalan. Kegiatan Gudang Jumlah Kerja Tunggu Total Ratarata transaksi (menit) (jam) biaya biaya Tunggu & terima order 223 1,00 1, Pengepakan ,39 0, Administrasi Gudang ,66 0, Penjadwalan 223 1,49 0, TOTAL/ RATA-RATA ,54 0, Order yang berjumlah 223 dari proses sebelumnya masuk ke bagian gudang. Rata-rata perorder dapat diselesaikan dalam waktu 52,54 menit dan waktu tunggu 0,76 jam (45 menit). Waktu tunggu terbesar adalah menunggu datangnya order dari administrasi retail dan wholesale yang masih dikirim manual sekita 1,96 jam. Biaya untuk untuk kegiatan pengepakan adalah Rp ,- dengan rata-rata Rp. 1002,- perorder (tabel 6). Yang terakhir adalah kegiatan distribusi atau pengiriman. Dalam 1 bulan dapat dilayani 52 jalur pengiriman dengan jumlah pelanggan 207. Rata-rata waktu yang dibutuhkan per jalur pengiriman adalah 6,51 jam. Untuk sebuah pengiriman harus menunggu selama jam atau 2,56 hari. Perbulannya dikeluarkan biaya Rp ,- untuk distribusi dengan rata-rata Rp ,- per order pelanggan (tabel 7). Dari hasil simulasi pada proses yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa setiap order dari pelanggan dapat diselesaikan dalam waktu 92,46 jam atau 3,85 hari dengan rata-rata biaya Rp per order pelanggan. Parameter data pada piranti lunak Process 2000 dapat dilihat pada lampiran 1.

12 36 Tabel 7. Hasil Simulasi Proses Pengiriman yang Sedang Berjalan. Wilayah Kirim #jalur Jumlah Kerja Tunggu Total Ratarata pengiriman pelanggan (jam) (jam) biaya biaya Pusat ,94 82, Barat ,93 51, Utara ,05 66, Timur ,28 70, Selatan ,63 52, Luar Kota ,23 46, TOTAL/ RATA-RATA ,51 61, Rancangan yang diusulkan Setelah melakukan evaluasi terhadap kajian hasil simulasi diatas maka dibuatkan konsep perubahan sebagai tahapan visi. Adapun konsep yang dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung operasional dan mengeliminasi jalur transportasi yang tidak efisien dengan membentuk pusat distribusi yang berlokasi dikantor pusat Puri. Pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan mendayagunakan sistem yang telah ada dan dikembangkan tanpa melakukan inventasi yang besar. Adapun usulan penggunaan teknologi informasi adalah sebagai berikut : Sistem persediaan yang terintegrasi antara kantor pusat dan gudang, dengan penggunaan batch system dimana komunikasi atau sinkronisasi data antara kantor pusat dan gudang dilakukan secara batch melalui komunikasi modem yang biayanya relatif murah.

13 37 Penerapan sistem pendukung keputusan yang secara otomatis sesuai dengan parameter tertentu menyetujui pengiriman order tanpa harus menunggu manajer retail atau wholesale yang hampir setiap hari keluar kantor. Mengoptimalkan penggunaan barcode system yang telah berjalan dimana saat ini hanya digunakan untuk identifikasi produk. Caranya dengan mengintergrasikan penggunaan barcode scanner kedalam sistem persediaan sehingga proses input data lebih cepat dengan akurasi tinggi. Dengan melakukan hal tersebut diatas maka diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja secara signifikan yaitu dengan mempercepat waktu proses administarasi dan menghilangkan batasan jarak untuk komunikasi antara kantor pusat dan gudang dalam hal pengiriman data. Perkiraan peningkatan kinerja dengan pemanfaatan tekonologi dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Perkiraan Peningkatan Kinerja dengan Pemanfaatan Teknologi Aktivitas Proses lama Proses baru Pemanfaatan teknologi Sistem persediaan yang menit 5 10 menit terintegrasi antara kantor pusat dan gudang Cek stok oleh administrasi retail/wholesale Approval Manajer 1,27 hari 0 Waktu tunggu pengiriman order ke gudang Pembuatan surat jalan oleh admin gudang 1,98 jam menit 5-10 menit Sistem pendukung keputusan yang secara otomatis dengan parameter tertentu menyetujui order Pengiriman order via modem dari kantor pusat ke gudang dengan sistem batch setiap 2 jam Menggunakan sistem barcoding untuk memasukan data

14 38 Konsep kedua adalah menyediakan ruangan dilantai 1 pada kantor pusat untuk gudang distribusi mengingat pemanfaatan lantai 1 kantor pusat saat ini hanya untuk ruang tunggu dan gudang sementara. Sedangkan gudang di Dadap dipergunakan hanya untuk penyimpanan dan pengepakan. Selain itu dialokasikan 1 kendaraan besar sebagai kendaraan satelit yang memiliki jalur rutin antara kantor pusat dan gudang Dadap untuk mengangkut hasil pengepakan yang siap untuk didistribusikan. Dengan dilakukannya hal tersebut maka akan mengeliminasi jalur tidak efisien 3 kendaraan lainnya dan memperpendek jarak ke pusat distribusi masing-masing wilayah distribusi karena kantor pusat terletak di tengah dan dekat dengan ekspedisi luar kota yang memiliki order terbesar. Perkiraan jarak jalur dapat dilihat pada tabel 9. Dampak langsung dari semakin pendeknya jarak ke pusat distribusi adalah waktu yang dibutuhkan semakin singkat sehingga dapat menambah jumlah pelanggan yang dapat di layani dari rata-rata 4 pelanggan perhari menjadi 5 pelanggan perhari. Perkiraan durasi aktivitas dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 9. Perkiraan Jarak Jalur Menggunakan Konsep Gudang Distribusi Jarak Jalur Jarak antar Jarak Jalur Pusat Wilayah Distribusi Pergi pelanggan Pulang Pusat (Pasar Baru) 12 km 1.5 km 12 km Barat (Puri) 0 km 6 km 0 km Utara (Mangga Dua) 18 km 5 km 18 km Timur (Pasar Rebo) 45 km 7 km 45 km Selatan (Pondok Indah) 34 km 13 km 34 km Ekspedisi Luar kota (Daan Mogot Grogol) 8 km 0 km 8 km

15 39 Tabel 10. Perkiraan Durasi Aktivitas Menggunakan Konsep Gudang Distribusi. Durasi antar Durasi Jalur Pusat Wilayah Distribusi Durasi pergi pelanggan Pulang Pusat (Pasar Baru) jam jam jam Barat (Puri) jam jam jam Utara (Mangga Dua) jam jam jam Timur (Pasar Rebo) jam jam jam Selatan (Pondok Indah) jam jam jam Ekspedisi Luar kota (Daan Mogot Grogol) jam 1 3 jam jam 4.6 Simulasi Proses Baru yang Dirancang Setelah melakukan rekayasa proses dengan konsep yang diusulkan pada sub bab sebelumnya maka dibuat model dan dilakukan simulasi untuk mengetahui peningkatan terhadap proses secara keseluruhan (gambar 10). Dari hasil simulasi didapatkan jumlah order yang masuk adalah 234 order. Sebanyak 233 order yang selesai dalam proses administrasi sampai mendapat persetujuan menejer. Rata-rata kegiatan administrasi retail dan wholesale mulai dari cek stok sampai persetujuan adalah 7,39 menit dengan waktu tunggu 22,52 menit. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp ,- dengan rata-rata Rp. 558,- per order pelanggan (tabel 11). Tabel 11. Hasil Simulasi Proses Administrasi Retail dan Wholesale yang Dirancang Jumlah Transaksi Rata-rata Waktu Biaya (Rp.) Cek Kerja Tunggu Total OK Stok (menit) (menit) biaya Admin Retail ,35 11, Admin Whl Kons ,45 39, Admin Whl BP ,37 16, TOTAL/ RATA-RATA Ratarata biaya ,39 22,

16 40 Pelanggan 1 Customer Order Retail Whl_Kons Wholesale Dept. Whl_BP 2 Administrasi Order Whl BP 3 Administrasi Order Whl Kons Retail Dept. 4 Administrasi Order Retail 5 Terima order pengiriman Gudang 6 Pengepakan 7 Administrasi Gudang 8 Pengiriman ke Gudang Distribusi Gudang Distribusi 9 Penjadwalan Pengiriman Pusat Barat Utara Timur Selatan 10 Wilayah Pusat 11 Wilayah Barat 12 Wilayah Utara 13 Wilayah Timur 14 Wilayah Selatan Luar Kota 15 Wilayah Luar Kota Gambar 10. Model Simulasi Proses Baru yang Dirancang.

17 41 Pada proses di gudang, order pengiriman yang diterima adalah 232. Dengan penerapan proses baru dimana pengiriman data dari administrasi retail dan wholesale di kantor pusat ke administrasi di gudang dapat maka waktu tunggu dapat dieliminasi, rata-rata kegiatan terima order dan pencetakan sales order adalah 1 menit dengan waktu tunggu 4,7 menit. Pekerjaan pengepakan barang dilaksanakan rata-rata 30,31 menit dengan waktu tunggu 0,36 jam. Administrasi gudang dalam hal ini adalah pembuatan surat jalan diselesaikan rata-rata 7,4 menit dengan menggunakan sistem barcode. Dari segi biaya yang dikeluarkan adalah Rp ,- dengan rata-rata Rp. 733,- pertransaksi (tabel 12). Tabel 12. Hasil Simulasi Proses Kegiatan Gudang yang Dirancang. Kegiatan Gudang Jumlah Kerja Tunggu Total Ratarata transaksi (menit) (jam) biaya biaya Tunggu & terima order 232 1,00 4, Pengepakan ,31 0, Administrasi Gudang 232 7, TOTAL/ RATA-RATA ,71 1, Dengan diterapkannya konsep gudang distribusi maka terjadi kegiatan pengiriman barang dari gudang Dadap ke gudang Distribusi setiap hari yang dilaksanakan pada pukul 15:00. Dalam simulasi 30 hari didapatkan jumlah perjalanan antar gudang sebanyak 22 hari dengan waktu rata-rata menit dan total biaya Rp ,- dimana rata-rata biaya per perjalanan adalah Rp ,-. Pada bagian penjadwalan dijadwalkan pengiriman ke 230 pelanggan dengan rata-rata kegiatan perpelanggan adalah 1,5 menit dan waktu tunggu 2,48 menit. Biaya yang dikeluarkan

18 42 adalah Rp ,-. Rata-rata waktu yang dihabiskan pada kegiatan gudang distribusi adalah 54,04 menit dengan waktu tunggu 1,24 menit. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp ,- dengan rata-rata pertransaksi sebesar Rp.3152,- (tabel 13). Tabel 13. Hasil Simulasi Proses Kegiatan Gudang Distribusi yang Dirancang. Kegiatan Gudang Distribusi Jumlah transaksi Kerja (menit) Tunggu (jam) Total biaya Ratarata biaya Pengiriman ke gudang distribusi Penjadwalan 230 1,50 2,48 20, TOTAL/ RATA-RATA 54,04 1, Kegiatan distribusi pengiriman kepelanggan pada proses baru dilaksanakan dari gudang distribusi di Puri. Dalam simulasi terdapat 46 jalur pengiriman dengan jumlah pelanggan 218. Rata-rata waktu yang dibutuhkan perjalur pengiriman adalah 7,93 jam dengan waktu tunggu selama jam atau 1,8 hari. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp ,- dengan rata-rata Rp ,- per order pelanggan (tabel 14). Tabel 14. Hasil Simulasi Proses Pengiriman yang Dirancang. Wilayah Kirim #jalur Jumlah Kerja Tunggu Total Ratarata pengiriman pelanggan (jam) (jam) biaya biaya Pusat ,74 57, Barat ,27 44, Utara ,47 47, Timur ,46 54, Selatan ,62 29, Luar Kota ,02 25, TOTAL/ RATA-RATA ,93 43, Secara keseluruhan pada proses yang di rancang dapat disimpulkan bahwa setiap order pelanggan dapat diselesaikan dalam waktu 68,83 jam atau 2,86 hari dengan

19 43 rata-rata biaya Rp ,- per order pelanggan. Parameter simulasi piranti lunak Process 2000 dapat dilihat pada lampiran Pembahasan Setelah dilakukannya simulasi terhadap proses yang berjalan dan proses yang dirancang maka dapat dilihat perubahan dalam waktu pelayanan dan biaya yang diakibatkan oleh rekayasa ulang proses dengan memanfaatkan teknologi. Pada proses administrasi wholesale dan retail yang sedang berjalan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaikan 1 order adalah 19,55 menit sedangkan menggunakan proses yang dirancang adalah 7,39 menit. Dalam hal ini terjadi peningkatan kinerja sebesar 62,19%. Sedangkan untuk waktu tunggu adalah dari 30,13 jam menjadi 22,52 menit atau 98,75%. Dari segi biaya setiap transaksi pada proses lama rata-rata Rp.1478,- menjadi Rp.558,- sehingga penghematannya adalah 62,24%. Hal ini berarti dengan penerapan sistem persediaan yang terintegrasi dan sistem pendukung keputusan maka terjadi perubahan yang sangat signifikan dalam memperpendek waktu proses, waktu tunggu dan biaya. Hal yang sama juga terjadi pada proses persiapan barang sampai distribusi ke pelanggan. Pada proses lama waktu proses yang dibutuhkan dibagian gudang rata-rata pertransaksi adalah 52,54 menit sedangkan proses baru adalah 38,71 menit dengan demikian terjadi peningkatan 26,32%. Waktu tunggu dari 45,6 menit menjadi 102 menit, terjadi penundaan waktu sebesar 55,29%, hal ini terjadi karena perubahan konsep dalam simulasi dimana pada proses baru penerimaan order dilakukan secara

20 44 kontinyu setiap 2 jam via modem sehingga rata-rata menunggu order sampai seluruh proses selesai adalah 102 menit. Sedangkan pada proses lama waktu tunggu adalah menunggu kedatangan order yang dibawa secara manual via supir sampai seluruh proses selesai adalah 56 menit. Dalam proses distribusi yang diukur adalah rata-rata waktu yang harus ditunggu untuk pengiriman order sesuai dengan jadwalnya. Pada proses lama setiap pengiriman harus menunggu rata-rata 61,57 jam atau 2,56 hari sedangkan pada proses baru adalah 43,37 jam atau 1,8 hari. Dengan demikian terjadi penurunan waktu tunggu sebesar 29,55%. Secara keseluruhan proses pemenuhan order pelanggan dan distribusi mulai dari penerimaan order sampai dengan distribusi ke pelanggan terjadi peningkatan dalam waktu proses sebesar 25,71% yaitu dari 3,85 hari pada proses lama menjadi 2,86 hari pada proses yang dirancang. Sedangkan dari segi biaya untuk setiap order pelanggan terjadi penghematan sebesar 19,51% yaitu dari Rp ,- pada proses lama menjadi Rp ,- pada proses baru. Peningkatan waktu proses pemenuhan order dan distribusi dalam industri retail sebesar 25,71% merupakan peningkatan yang relatif signifikan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya mengingat kondisi jalan raya yang berubah dengan cepat. Studi serupa juga dilakukan oleh Handjojo (2001) dalam tesisnya mengenai distribusi perusahaan pemasok hasil peternakan dimana terjadi peningkatan hanya sekitar 16-19%.

BAB I Pendahuluan. PT. TAC merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri retail

BAB I Pendahuluan. PT. TAC merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri retail BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang PT. TAC merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri retail sepatu wanita. Didirikan pada tahun 2000 dengan melihat potensi pasar sepatu wanita di Indonesia

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? 2. Perusahaan ini bergerak di bidang apa?

LAMPIRAN Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? 2. Perusahaan ini bergerak di bidang apa? L-1 LAMPIRAN 1 Lampiran hasil wawancara dengan manajer operasional perusahaan untuk mendapatkan kebutuhan informasi : 1. Perusahaan ini sudah berjalan berapa lama? Perusahaan ini berdiri di pertengahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 1.1.1 Penerapan Prosedur Operasional Standar A. Penerapan SOP pada Divisi Penerimaan Adapun SOP yang diterapkan pada Divisi Penerrimaan yaitu : SOP penurunan barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan Sebelum menentukan proses bisnis yang baru, proses yang sedang berjalan harus dianalisa terlebih dahulu berikut masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama PTGI adalah sebuah divisi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengelola usahanya di PGN yang mempunyai bisnis inti membuat jaringan pipa

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.3 ALUR PENJUALAN Alur Penjualan Regular. Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler CDS PLATINUM 4.3.

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.3 ALUR PENJUALAN Alur Penjualan Regular. Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler CDS PLATINUM 4.3. 4. 4. 2 3 ALUR ALUR PENJUALAN PENJUALAN 4.3 ALUR PENJUALAN 4.3.1 Alur Penjualan Regular Diagram Alur Transaksi Penjualan Reguler 4.3.1 4.3.1.1 Barang Prioritas Menu yang digunakan untuk menginput barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4. 1 Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan. Pada Gambar 4.1 dibawah dapat dilihat gambar alur proses yang sedang berlangsung. Pada gambar tersebut terdapat proses-proses

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait. Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu barang memegang peranan penting pada perusahaan ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk mendapatkan suatu produk kapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Sistem Informasi Penentuan Rute

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Sistem Informasi Penentuan Rute BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Sistem Informasi Penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perhubungan nasional pada hakekatnya adalah pencerminan dari sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan sebagai penunjang utama

Lebih terperinci

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.1.1 Analisa PR Menu analisa PR ini digunakan untuk

Lebih terperinci

STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART

STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART Rachmadi Kusentyo Putro (125020301111016) Auditya Dwi P (125020301111023) Muhlis Isnanto (125020301111026) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING Alur Penjualan DO. Diagram Alur Transaksi Penjualan DO CDS PLATINUM

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING Alur Penjualan DO. Diagram Alur Transaksi Penjualan DO CDS PLATINUM 4. 4. 2 3 ALUR ALUR PENJUALAN PENJUALAN 4.3.2 Alur Penjualan DO Diagram Alur Transaksi Penjualan DO 4.3.43 4.3.2.1 Orderan Form Standar Menu Orderan Form Standar digunakan untuk mempersiapkan kunjungan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti 19 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Salah satu faktor kunci dari keberhasilan suatu bisnis dan merupakan inti dari suatu akifitas bisnis adalah pemasaran. Pemasaran

Lebih terperinci

Latar belakang proyek ini adalah adanya kebutuhan perusahaan X yang bergerak sebagai distributor dalam bidang penyediaan kebutuhan bahan pokok untuk

Latar belakang proyek ini adalah adanya kebutuhan perusahaan X yang bergerak sebagai distributor dalam bidang penyediaan kebutuhan bahan pokok untuk Latar belakang proyek ini adalah adanya kebutuhan perusahaan X yang bergerak sebagai distributor dalam bidang penyediaan kebutuhan bahan pokok untuk meningkatkan pelayanan pemesanan bagi para pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam cakupan kegiatan disribusi, perusahaan harus bisa merancang jaringan distribusi yang tepat. Keputusan tentang perancangan jaringan distribusi harus mempertimbangkan tradeoff antara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi dalam mendukung aktivitas perusahaan bukanlah barang baru. Teknologi dinilai mampu memberikan banyak kemudahan bagi organisasi. Sistem

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha produksi dan pendistribusian air minum isi ulang dalam kemasan (AMDK)

BAB I PENDAHULUAN. usaha produksi dan pendistribusian air minum isi ulang dalam kemasan (AMDK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi menjadikan persaingan di sektor bisnis menjadi semakin kompetitif, temasuk di daerah Bali, daerah dengan sektor bisnis wisata yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List LAMPIRAN L1 Lampiran 1 Pick List Lampiran 1 Tampilan Pick List L2 Lampiran 2 Delivery Order Asli Lampiran 2 Tampilan Delevery Order Asli Lampiran 3 L3 Delivery Order Copy Lampiran 3 Tampilan Delevery Order

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas dua poin utama yaitu kesimpulan dan saran. Pada sub bab kesimpulan bisa dijawab pertanyaan yang ada di perumusan masalah. Sedangkan pada saran bisa

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri, transportasi merupakan salah satu aktivitas utama dalam sistem logistik dan memiliki peranan yang penting dalam perusahaan. Transportasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. CV Delta Computindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. CV Delta Computindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Delta Computindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan peralatan komputer dan pembelian peralatan komputer dari supplier. CV Delta Computindo saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu yang sangat penting bagi dunia perkantoran sebagai arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu yang sangat penting bagi dunia perkantoran sebagai arsip. Arsip BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini kemajuan teknologi dan informasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan di sektor pemerintahan maupun swasta. Sistem informasi adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

3.2. Analisa Masalah 3-1.

3.2. Analisa Masalah 3-1. BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. adalah kegiatan berupa pengetahuan mengenai kondisi perusahaan, selebihnya

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. adalah kegiatan berupa pengetahuan mengenai kondisi perusahaan, selebihnya BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PT. Coca Cola distribusi Bandung Timur merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi barang. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format.

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format. Abstrak Aplikasi Penjualan dan Pembelian yang dilengkapi dengan fitur SMS ini dibuat dengan tujuan memberi kemudahan bagi sales perusahaan untuk melakukan pengecekan stok dan juga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Dalam struktur organisasi perusahaan yang melakukan penjualan konsinyasi pada umumnya terbagi menjadi beberapa divisi. Divisi tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman produk kepada pelanggan harus memiliki penentuan rute secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman produk kepada pelanggan harus memiliki penentuan rute secara tepat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk dapat melakukan pengiriman produk secara tepat kepada pelanggan. Ketepatan pengiriman produk kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Tahapan Analisis Sistem 4.1.1 Identify Pada tahap ini akan dijabarkan mengenai permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan terhadap sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI? L1 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN Tanya(T) : Seperti apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. ENERGITAMA MULTIGUNA SOLUSI? Jawab(J) : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan perusahaan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah kegiatan manusia yang sangat penting dalam menunjang dan mewujudkan interaksi sosial serta ekonomi dari suatu wilayah kajian. Salah satu

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL Indri Hapsari, Dermanto Ang Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK CV HANURA

Lampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK CV HANURA 100 Lampiran 1 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK CV HANURA 1. Sejak kapan CV Hanura didirikan dan siapakah pendirinya, Pak? - Sejak tahun 1967 dan pendirinya Alm. Bp. Dwidja Saputra 2. Di bidang apakah CV Hanura

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam. L1 Lampiran 1 Rangkuman Wawancara 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? Produk kita hanya Batu bata ringan, yang merupakan persenyawaan kimia dari beberapa bahan, seperti pasir, kapur semen, serta

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA 1 Dengan : Andy Chandra Jabatan : Kepala Bagian Perencanaan PT. Global Teknikindo Berkatama Tanggal : 18 Maret 2013

HASIL WAWANCARA 1 Dengan : Andy Chandra Jabatan : Kepala Bagian Perencanaan PT. Global Teknikindo Berkatama Tanggal : 18 Maret 2013 L1 HASIL WAWANCARA 1 Dengan : Andy Chandra Jabatan : Kepala Bagian Perencanaan PT. Global Teknikindo Berkatama Tanggal : 18 Maret 2013 1. Bisa tolong dijelaskan bagaimana sejarah perusahaan PT. Global

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Efisiensi biaya sewa pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Efisiensi biaya sewa pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Efisiensi biaya sewa pengangkutan pada PT. ANINDO PUTERA PERKASA Selama ini PT. ANINDO PUTERA PERKASA menyewa alat angkut truk kecil engkel, truk trailer, dan truk tronton

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Sejarah Singkat PT Anugrah Argon Medica Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki potensi pasar besar dengan lebih dari 200 juta orang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV.JASA UTAMA EXPRESS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang via udara,laut dan darat dan didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Sinar Jaya Sukses Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Sinar Jaya Sukses Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Sukses Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi ponsel genggam merk Siemens. Perusahaan ini pada mulanya

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Sistem Antrian Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Organisasi perusahaan pengiriman barang (EMKL) merupakan salah satu mata rantai dari sitem perekonomian, karena ia mendistribusikan (barang atau jasa). distribusi atau pengiriman merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Terdapat dua kriteria permasalahan umum pada busway, yaitu faktor kriteria kenyamanan penumpang dan keekonomisan bus. Kriteria kenyamanan penumpang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radar Malang merupakan salah satu grup Radar terbesar di Jawa Pos.

BAB I PENDAHULUAN. Radar Malang merupakan salah satu grup Radar terbesar di Jawa Pos. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radar Malang merupakan salah satu grup Radar terbesar di Jawa Pos. Berdiri sejak 15 Desember 1999, menjadi suplemen Jawa Pos. Perkembangan Radar Malang sangat pesat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang PT. Solid Utama Nusantara PT. Solid Utama Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang retail yang meliputi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES BISNIS 4.1. Proses Bisnis Saat Ini Proses Bisnis Pembelian Saat Ini

BAB 4 PROSES BISNIS 4.1. Proses Bisnis Saat Ini Proses Bisnis Pembelian Saat Ini BAB 4 PROSES BISNIS Usaha dagang X merupakan usaha jual beli plastik daur ulang. Usaha ini berlokasi di Solo dan berdiri pada tahun 2007. Pada awalnya usaha ini melakukan jual beli berdasarkan mulut ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini negara-negara berkembang berpacu dalam memajukan perekonomian negaranya. Peningkatan produksi merupakan cara paling efektif yang dipilih guna

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Pernahkah anda menggunakan device dengan OS Android Sebelumnya? * 2. Sebereapa sering anda menggunakan device dengan OS android *

LAMPIRAN. 1. Pernahkah anda menggunakan device dengan OS Android Sebelumnya? * 2. Sebereapa sering anda menggunakan device dengan OS android * LAMPIRAN Form Kuesioner * Wajib Kuisioner Android 1. Pernahkah anda menggunakan device dengan OS Android Sebelumnya? * Pernah Tidak pernah 2. Sebereapa sering anda menggunakan device dengan OS android

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. VANCO MAS SEJAHTERA merupakan perusahaan distributor yang bergerak di bidang penjualan kipas yang kiprahnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari PT Galamedia Bandung Perkasa maka penulis dapat mengambil kesimpulan : Pengolahan data elektronik penjualan memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu

Lebih terperinci

PENJADWALAN PERJALANAN ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENDISTRIBUSIAN DAN LOADING BARANG DI WILAYAH RUTE SUMATERA UTARA PADA PT.BINA TAMA SENTRA FAJAR MEDAN

PENJADWALAN PERJALANAN ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENDISTRIBUSIAN DAN LOADING BARANG DI WILAYAH RUTE SUMATERA UTARA PADA PT.BINA TAMA SENTRA FAJAR MEDAN PENJADWALAN PERJALANAN ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENDISTRIBUSIAN DAN LOADING BARANG DI WILAYAH RUTE SUMATERA UTARA PADA PT.BINA TAMA SENTRA FAJAR MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Barat No 346, Manggarai, Jakarta Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Barat No 346, Manggarai, Jakarta Selatan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Adapun gambaran umum dari objek penelitian yang dipilih adalah di UD Aneka Toys atau Toko Aneka Toys yang berada di Jl.Bukit Duri Barat No 346, Manggarai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat dan peningkatan permintaan pelayanan lebih dari pelanggan. Dalam memenangkan persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2. Gambaran Umum UD. PRIBUMI UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan beras

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai sistem aplikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik.

LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP. Kabel Listrik, dan Senter bagi Pasar Domestik. LAMPIRAN LAMPIRAN INTERVIEW LAMPIRAN 1 INTERVIEW GUIDE KEPADA INTERNAL PP I. INTERVIEW GUIDE KEPADA PEMILIK PP 1. Apa visi dan misi perusahaan? - Visi perusahaan: Menjadi Distributor Lampu, Kabel Listrik,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ANGKUTAN RENTAL PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ANGKUTAN RENTAL PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM ANGKUTAN RENTAL PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA I. PENDAHULUAN Program ANGKUTAN RENTAL adalah sebuah program yang dirancang dan untuk digunakan oleh divisi Angkutan dan Rental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten

BAB I PENDAHULUAN. Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Klinik H2LC adalah klinik Aesthetic & Anti Aging yang berkonsisten menerapkan konsep hidup sehat dengan memadukan unsur kecantikan dan kesehatan kulit serta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. 2. Metodelogi Penelitian. 1. Latar Belakang

ABSTRAKSI. 2. Metodelogi Penelitian. 1. Latar Belakang 1 SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI GUDANG DISTRIBUTOR BAHAN BANGUNAN PADA CV. HOLLY PERKASA Hendri Septianur, Yuli Nurcahyanti Universitas Darwan Ali, Sampit - Kalimantan Tengah ABSTRAKSI Pengolahan data

Lebih terperinci

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI 4.1 Definisi Logistic Logistik berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Pelaksanaan BPR di Perusahaan X dilakukan berdasarkan kerangka pikir berikut: Proses Rekayasa Ulang Alternatif saat ini Proses Bisnis Proses baru (metode

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

Bab 3. Sistem yang Berjalan

Bab 3. Sistem yang Berjalan Bab 3 Sistem yang Berjalan 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Gambaran Umum PT. Aon Sofa PT AON SOFA merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacturing sofa, yang didirikan di Jakarta pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD Eka merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan sepatu, sandal berbahan dasar karet dan bahan baku dasar untuk pembuatan sol. Perusahaan ini

Lebih terperinci