LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI"

Transkripsi

1 TAKSONOMI NUMERIK Oleh : Nama : Kasriati Heruningsih NIM : B1J Kelompok : 3 Rombongan : I Asisten : Siska Damayanti LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2013

2

3 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Klasifikasi dan identifikasi merupakan dua hal yang memiliki perbedaan, namun pada dasarnya saling berhubungan dalam taksonomi. Klasifikasi dapat diidentifikasikan sebagai penyusunan suatu organisme kedalam suatu kelompok taksonomi (taksa) berdasarkan persamaan atau hubungan. Klasifikasi mikroorganisme prokariota seperti bakteri dapat diketahui berdasarkan pengalaman dan juga teknik observasi, sifat biokimia, fisiologi, genetik dan morfologi yang merupakan ciri khas untuk kemudian dapat menggambarkan sebuah takson. Mikroorganisme memiliki cakupan yang sangat luas dan terdiri dari berbagai kelompok serta jenis, sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian (Sembiring, 2003). Taksonomi merupakan suatu langkah dalam pengelompokan jasad hidup ke dalam kelompok atau takson yang sesuai. Taksonomi dapat dilakukan secara numerik ataupun secara fenetik. Taksonomi secara numerik (numerical taxonomy) adalah taksonomi yang dikelompokkan berdasarkan pada informasi sifat suatu organisme yang dikonversikan kedalam bentuk yang sesuai untuk analisis numerik dan dibandingkan menggunakan computer. Sebaiknya 50 atau beberapa ratus karakter yang dapat dibandingkan, karakter tersebut di antaranya adalah karakter morfologi, biokimiawi, dan fisiologi. Koefisien asosiasi ditentukan diantara karakter-karakter yang dimiliki oleh dua atau lebih organisme (Felsenstein, 2004). Pengklasifikasian bakteri memiliki beberapa kesulitan, kriteria dalam klasifikasi bakteri berbeda dengan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi ataupun hewan tingkat tinggi. Hal ini didasarkan terutama pada sifat-sifat marfologinya. Klasifikasi bakteri didasarkan pada sebagiam sifat-sifat morfologi dan sifat-sifat fisiologinya termasuk imunologi. Pada dasarnya bakteri ketika di bawah mikroskop menunjukkan bentuk morfologi yang sama, namun sifat-sifat fisiologi mereka berlainan antara yang satu dengan yang lain. Ada beberapa golongan bakteri yang sama bentuknya, namun yang berlainan fungsi dalam

4 melangsungkan metabolisme. Ada pula suatu golongan yang dapat menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan yang lain tidak, sehingga dari karakter tersebut bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat morfologi (Harly, 2005). B. Tujuan Tujuan dari praktikum taksonomi numerik adalah untuk dapat mengetahui cara dan tahapan analisis kekerabatan bakteri dengan metode taksonomi numerik.

5 II. MATERI DAN METODE A. Materi Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah hasil karakter mikroba yang diujikan dan laptop dengan program excel, PFE, MVSP, Paintshop Pro dan Words. B. Metode Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah : Pemasukan data unit karakter ke dalam matriks n x t. 1. Buka program Excell. 2. Buka file baru (click new). 3. Label OTU diketikan pada kolom (sejumlah strain uji n). 4. Label unit karakter diketikan pada baris (row) sebanyak karakter uji (t). 5. Masing-masing nilai (+) atau (-) dimasukkan pada cell yang sesuai. 6. Matriks n x t selesai disusun, selanjutnya dicopykan ke PFE dengan cara menghighligt seluruh matriks dan kemudian click copy. 7. Program excel diminimize. Preparasi data dalam matriks n x t dengan program PFE. 1. Program PFE dibuka. 2. File baru dibuka dan click new. 3. Click paste untuk mengkopikan file data dari excel. 4. Pada baris pertama ketik : *L t n Nama Data yang akan dianalisis. 5. Data (+) dan (-) berturut-turut dikonversikan menjadi 1 dan 0 dengan Replace All dari menu Edit. 6. Selanjutnya data dirapikan supaya lurus dalam baris dan kolom dengan jarak atau spasi. 7. Save file dalam format *.mvs dalam direktori MVSP, kemudian PFE diminimize. Analisis data dengan program MVSP untuk mengkonstruksi matriks similaritas dan dengan dendogram.

6 1. Program MVSP dibuka. 2. Click file open, pilih data yang disimpan dengan format : *.mvs. 3. Select Analysis, pilih Clustering analysis. 4. Muncul kotak dialog, pada menu Option pilih Clustering method : Default UPGMA. 5. Pada similarity or distance, pilih jaccard coefficient (S J ) atau simple matching coefficient (S SM ). 6. Pada menu advanced : relust to display, checklist ( ) semua lalu klik Ok. 7. Save file : Nama*.mvd, lalu klik save. 8. Print screen dendogram dan data hasil analisis cluster ke Ms. Word. 9. Blok data hasil analisis clusternya, lalu copykan ke Ms. Excel. 10. Buat data sorted dan unsorted dengan membandingkan tingkat similaritas tiap group. 11. Hitung indeks similaritasnya dengan rumus =Correl(data unsorted;data sorted)*100, lalu enter. Atau dengan rumus manual, yaitu : S SM = x 100% S J = x 100% 12. Klik save.

7 III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Data Karakter Mikroba A. Hasil No Karakter Strain A B C D E F G H I J 1 mobi cata oxid stre tetr novo peni chlo eryt kana nali baci poly argi lysi orni citr urea tryp indo acet gela sali cell malt lact meli sucro treh inul Tabel 2. Data Unsorted dan Sorted Jaccard Coeficient. unsorted sorted BD 1 1 EJ 0,875 0,875 BF 0,833 0,833

8 DF 0,833 0,833 CI 0,786 0,786 BC 0,769 0,742 BI 0,714 0,742 CD 0,769 0,742 DI 0,714 0,742 CF 0,769 0,742 FI 0,714 0,742 GH 0,737 0,737 EG 0,706 0,703 EH 0,684 0,703 GJ 0,722 0,703 HJ 0,7 0,703 BE 0,786 0,669 BG 0,733 0,669 BH 0,611 0,669 BJ 0,688 0,669 CE 0,733 0,669 CG 0,688 0,669 CH 0,5 0,669 CJ 0,647 0,669 DE 0,786 0,669 DG 0,733 0,669 DH 0,611 0,669 DJ 0,688 0,669 EF 0,667 0,669 FG 0,733 0,669 FH 0,611 0,669 FJ 0,588 0,669 EI 0,688 0,669 GI 0,647 0,669 HI 0,632 0,669 IJ 0,611 0,669 AB 0,688 0,628 AC 0,647 0,628 AD 0,688 0,628 AE 0,579 0,628 AF 0,588 0,628 AG 0,632 0,628 AH 0,619 0,628 AI 0,611 0,628 AJ 0,6 0,628 Tabel 3. Data Unsorted dan Sorted Simple Matching Coeficient.

9 Unsorted sorted BD 1 1 BF 0,933 0,933 DF 0,933 0,933 EJ 0,933 0,933 CI 0,9 0,9 BC 0,9 0,883 BI 0,867 0,883 CD 0,9 0,883 CF 0,9 0,883 DI 0,867 0,883 FI 0,867 0,883 BG 0,867 0,847 CG 0,833 0,847 FG 0,833 0,847 GI 0,8 0,847 BE 0,9 0,833 CE 0,867 0,833 DE 0,9 0,833 EF 0,833 0,833 EG 0,847 0,833 EI 0,833 0,833 BJ 0,833 0,833 CJ 0,8 0,833 DJ 0,833 0,833 FJ 0,767 0,833 GJ 0,833 0,833 IJ 0,767 0,833 AB 0,833 0,779 AC 0,8 0,779 AD 0,833 0,779 AE 0,733 0,779 AF 0,767 0,779 AG 0,767 0,779 AI 0,767 0,779 AJ 0,733 0,779 AH 0,733 0,767 BH 0,767 0,767 CH 0,667 0,767 DH 0,767 0,767 EH 0,8 0,767

10 FH 0,767 0,767 GH 0,833 0,767 HI 0,767 0,767 HJ 0,8 0,767 Gambar 1. Hasil Dendogram Jaccard Coeficient. UPGMA 0,52 0,6 0,68 0,76 0,84 0,92 1 Jaccard's Coefficient H G J E I C F D B A Gambar 2. Hasil Dendogram Simple Matching Coeficient. UPGMA 0,76 0,8 0,84 0,88 0,92 0,96 1 Simple Matching Coefficient H J E G I C F D B A

11 Indeks similaritas S J dan S SM. S J = Correl(Unsorted;sorted) x 100% = 82,3 %. S SM = Correl(Unsorted;sorted) x 100% = 85 %. B. Pembahasan Taksonomi numerik didefinisikan sebagati metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme, dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis yang dikenal sebagai analisis kelompok (cluster analysis) ke dalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan-kesamaan tadi. Taksonomi numerik didasarkan atas bukti-bukti fenetik, artinya didasarkan atas kemiripian yang diperlihatkan obyek studi yang diamati dan dicatat serta bukan atas dasar kemungkinan-kemungkinan perkembangan filogenetiknya. Kegiatan-kegiatan dalam taksonomi numerik bersifat emperik dan data serta kesimpulannya selalu dapat diuji kembali melalui observasi dan eksperimen (Tjitrosoepomo, 1993). Analisis taksonomi numerik harus diputuskan dari unit-unit taksonomi tingkat terendah yang dikaji dalam OTU s (Opertional Taxonomic Unit). OTU s dapat merupakan tumbuhan individual, pemisahan populasi dari jenis yang sama, pemisahan jenis dalam satu genus, pemisahan genus dan sebagainya. Selain hal tersebut, karakteristik yang tepat harus diseleksi untuk menunjukkan perbandingan OTU s. Karakter-karakter tersebut diperoleh dari berbagai alat morfologis yang ada. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan di antara organisme, yaitu metode fenetik dan metode filogenetik. Dan pada penelitian ini, penulis menggunakan metode fenetik atau dikenal dengan taksonomi numerik. Taksonomi numerik dikembangkan oleh Sokal dan Sneath (1963), yang didasarkan pada prinsip Adansonian, prinsip-prinsip tersebut yaitu :

12 1. Semakin banyak informasi yang terdapat dalam taksa dan semakin banyak karakter yang mendasarinya, maka semakin baik klasifikasi yang dihasilkan 2. Bersifat apriori, artinya setiap karakter memiliki nilai atau bobot yang sama dalam membentuk taksa alami 3. Semua persamaan antar dua taksa merupakan fungsi dari persamaan individual pada semua karakter di mana keduanya dibandingkan 4. Taksa yang berbeda dapat terjadi karena korelasi karakter yang berbedabeda dalam kelompok yang dipelajari. 5. Taksonomi merupakan ilmu empiris. 6. Klasifikasi didasarkan pada persamaan fenetik. Menurut Tjitrosoepomo (1993), langkah-langkah pengklasifikasian menggunakan metode taksonomi numerik meliputi : a. Pemilihan obyek studi. Pemilihan obyek studi dapat berupa varietas, jenis dan seterusnya. Yang penting untuk diperhatikan ialah bahwa unit-unit yang dijadikan obyekobyek studi harus benar mewakili golongan organisme yang sedang diteliti. Unit terkecil sebagai obyek studi disebut unit taksonomi operasional (OTU s). b. Pemilihan ciri-ciri yang akan diberi angka (skor). Ciri atau karakter yang dipilih untuk pemberian angka masing-mamsing diberi kode dan selanjutnya disusun dalam bentuk tabel atau matriks. c. Pengukuran kemiripan. Kemiripan ditentukan dengan membandingkan tiap ciri pada masingmasing unit taksonomi operasional. d. Analisis kelompok (cluster analysis). Matriks dari sifat yang sama ditata kembali, sehingga OTU s yang mempunyai kemiripan dapat dikelompokkan menjadi satu. Kelompokkelompok itu disebut fenon dan dapat ditata secara hierarki dalam suatu diagram yang disebut dendogram. e. Diskriminasi.

13 Setelah klasifikasi dilakukan, ciri-ciri yang digunakan ditelaah kembali untuk menentukan ciri yang paling konstan dan bernilai untuk pembuatan kunci identifikasi Menurut Weier (Riana, 2007) diagram percabangan yang sering disebut dengan dendogram yang dihasilkan oleh analisis kelompok adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan hubungan suatu analisis fenetik. Sedangkan analisis kelompok merupakan suatu metode yang dikelompokkan atau klaster dari OTU s yang mempunyai koefisiensi similaritas yang tinggi untuk menggambarkan tingkat yang dapat diterapkan dalam hierarki taksonomi, kemudian dapat dikemas seperti genera dan lain-lain. Pengelompokan OTU s disusun berdasarkan kemiripan dalam suatu metode yang disebut cluster analysis. Dunn dan Everitt (1980), menyebutkan beberapa metode cluster analysis meliputi : a. Single linkage clustering. Metode ini membandingkan antara dua klaster atau kelompok berdasarkan koefisien similaritas maupun disimilaritasnya. b. Complete-linkage clustering. Metode ini tidak hanya dapat digunakan untuk membandingkan koefisien similaritas atau disimilaritas antara dua klaster tetapi dapat digunakan untuk membandingkan dengan kelompok similaritas atau disimilaritas yang terbesar atau terkecil. c. Group average clustering Metode ini membandingkan rata-rata koefisien similaritas atau disimilaritas antara dua klaster dan juga dengan rata-rata koefisien similaritas atau disimilaritas semua OTU s. d. Centroid clustering Metode analisis ini dengan mencari nilai tengah dan jarak antar group OTU s. Menurut Ningrum (2012), analisis fenetik berdasarkan pada similaritas keseluruhan yaitu pasangan OTU s diperbandingkan dari keseluruhan fakta-fakta yang tersedia dan suatu koefisien similaritas yang dideterminasi. Ada tiga metode

14 utama yang banyak digunakan dalam menghitung persamaan fenetik di antara unit taksonomi yaitu : 1. Koefisien asosiasi. Koefisien ini merupakan metode yang paling sederhana dan menunjukkan sifat yang diekspresikan sebagai pernyataan yang bersifat positif atau negative. 2. Koefisien korelasi. Koefisien ini merupakan proporsionalitas dan independensi antara pasangan vector-vektor OTU s. 3. Pengukuran jarak di antara unit taksonomi. Pengukuran jarak ini menggunakan ruang multi dimensi dengan satu dimensi untuk setiap sifat. Prosedur kerja taksonomi numeric diawali dengan mebuka program Excell. Kemudian buka file baru (click new) dan ketikan label OTU pada kolom (sejumlah strain uji n). Lalu label unit karakter diketikan pada baris (row) sebanyak karakter uji (t). Masing-masing nilai (+) atau (-) dimasukkan pada cell yang sesuai. Kemudian matriks n x t yang telah selesai disusun, selanjutnya dicopykan ke PFE dengan cara menghighligt seluruh matriks dan kemudian click copy. Selanjutnya buka program PFE dan click new untuk membuka file baru. Click paste untuk mengkopikan file data dari excel yang telah disusun tadi. Pada baris pertama ketik : *L t n Nama Data yang akan dianalisis. Data (+) dan (-) berturut-turut dikonversikan menjadi 1 dan 0 dengan Replace All dari menu Edit. Selanjutnya data dirapikan supaya lurus dalam baris dan kolom dengan jarak atau spasi. Save file dalam format *.mvs dalam direktori MVSP, kemudian PFE diminimize. Langkah selanjutnya adalah membuka program MVSP dan Click file open, pilih data yang disimpan dengan format : *.mvs. Kemudian select Analysis, pilih Clustering analysis. Muncul kotak dialog, pada menu Option pilih Clustering method : Default UPGMA. Pada similarity or distance, pilih jaccard coefficient (S J ) atau simple matching coefficient (S SM ). Pada menu advanced : relust to display, checklist ( ) semua lalu klik Ok. Kemudian simpan file dengan format nama*.mvd, lalu klik save. Print screen dendogram dan data hasil analisis cluster

15 ke Ms. Word. Blok data hasil analisis clusternya, lalu copykan ke Ms. Excel. Buat data sorted dan unsorted dengan membandingkan tingkat similaritas tiap group. Hitung indeks similaritasnya dengan rumus =Correl(data unsorted;data sorted)*100, lalu enter. Hasil dendogram S J dengan S SM menujukkan perbedaan, yaitu pada dendogram S J, isolate G berkerabat dekat dengan isolate H dan isolate A berada dalam outgroup yang memiliki kekerabatan yang paling jauh dari isolate yang lain. Pada dendogram S SM, isolate G justru lebih dekat kekerabatannya dengan isolate C dan I. Isolate H justru berada dalam outgroup yang kekerabatannya jauh dari isolate yang lain. Nilai indeks similaritas S J menunjukkan angka sebesar 82,3%, sedangkan nilai indeks similaritas S SM sebesar 85%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dendogram sesuai dengan tingkat kekerabatan isolate tersebut. Menurut Raj et al. (2011), metode perhitungan Jaccard hanya didasarkan atas kesamaan morfologi pada setiap strain yang dibandingkan. Menurut Mulumba dan Kakudidi (2011), perhitungan dengan menggunakan S SM didasarkan atas kesamaan dan perbedaan semua karakter yang didapat. Koefisien Jaccard (Jaccard coefficient) akan mengabaikan karakterkarakter yang tidak ada pada kedua organisme, nilai-nilai tersebut diatur untuk membentuk matriks kesamaan (similarity matrix) dimana organisme dengan kesamaan tinggi dikelompokkan bersama dalam fenon (phenons) dan perbedaan (significance). Fenon tidak selalu jelas terlihat, namun fenon dengan kesamaan 80% seringkali dianggap satu spesies (bakteri) (Felsenstein, 2004). Simple Matching Coeficient digunakan sebagai ukuran kemiripan strain yang diamati (Felsenstein, 1981).

16 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tahapan analisis kekerabatan dengan taksonomi numeric, dilakukan dengan membuat data pada program excel. Selanjutnya dkonversikan datanya pada program PFE dan dibuat dendogramnya pada program MVSP. Lalu dihitung besar indeks similaritasnya. 2. Nilai indeks similaritas S J menunjukkan angka sebesar 82,3%, sedangkan nilai indeks similaritas S SM sebesar 85%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dendogram sesuai dengan tingkat kekerabatan isolate tersebut. B. Saran Sebaiknya praktikum taksonomi numeric tidak dilakukan waktu malam hari. Sehingga praktikan dapat mengikuti rangkaian praktikum secara tertib dan kondusif.

17 DAFTAR REFERENSI Dunn, G., & B.S. Everitt. (1982). An Introduction to Mathematical Taxonomy. New York : Cambridge University Press. Felsenstein, J Evolutionary trees from DNA sequences: A maximum likelihood approach. J Mol Evol 17: Felsenstein, J Inferring Phylogenies. Sunderland, MA: Sinauer Associates. Harly, J. P Laboratory Exorcises in Microbiology sixth Edition. McGraw Hill Companies, inc, 1211, Avence of the Amonical. New York. Mulumba, John Wasswa dan Kakudidi, Esezah. Infraspecific Delimitation of Acacia Senegal (fabaceae) in Uganda. American Journal of Plant Sciences, 2011, 2, Makerere University, Kampala, Uganda. Ningrum, S.U Variasi Morfologi dan Hubungan Fenetik Populasi Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) di Hutan Penelitian Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) Playen, Gunung Kidul. Universitas Negeri Yogyakarta. Raj, L. Joelri Michael., Britto, S.J., Prabhu, S dan Senthilkumar, S.R Identification of Agronomically Valuable Species of Crotalaria Based On Phenetics. ABJNA;2011;25; Thiruchirappalli South India. Riana Wijayanti. (2007). Karakterisasi, Klasifikasi dan Hubungan Kekerabatan Berdasarkan Ciri Vegetatif Berbagai Kultivar Pisang Kepok (Musa paradisicca L) di Kebun Plasma Nutfah Pisang Giwangan, Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Sembiring Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan., Simposium Nasional Akuntansi 6 Sokal, R.R. and Sneath, P.H.A Principles of Numerical Taxonomy. San Fransisco : WH Freeman and Company. Tjitrosoepomo, Gembong Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM. Yogyakarta.

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI SIMILARITAS UNTUK HUBUNGAN KEKERABATAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI SIMILARITAS UNTUK HUBUNGAN KEKERABATAN Halaman : 1 dari 5 METODE UJI 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk mengukur indeks similaritas pada individu sebagai dasar untuk menentukan hubungan kekerabatan dari tumbuhan, hewan maupun manusia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Klasifikasi bakteri secara filogenetik dapat dilakukan melalui analisis taksonomi molekular (Sembiring, 2010). Data yang digunakan adalah sekuens gen yang mengkode 16S

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, dapat diambil

BAB V PENUTUP. Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, dapat diambil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Hutan Penelitian Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Variasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. (xii lampiran)

ABSTRAK. (xii lampiran) ABSTRAK Fatma Kusuma Wardani, 1008486 Analisis Penentuan Portofolio Efisien Saham Pada Sepuluh Sekuritas Dalam Perusahaan Perbankan Kata Kunci : Portofolio yang efisien, Markowitz (xii + 39 + lampiran)

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA DIMENSI TIGA (WAJIB) 5. Diagonal Ruang adalah Ruas garis yang menghubungkan dua titik : sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang. : Kompetensi Dasar (KURIKULUM

Lebih terperinci

VARIASI MORFOLOGI DAN HUBUNGAN FENETIK POPULASI SUKUN

VARIASI MORFOLOGI DAN HUBUNGAN FENETIK POPULASI SUKUN VARIASI MORFOLOGI DAN HUBUNGAN FENETIK POPULASI SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) DI HUTAN PENELITIAN BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN (BBPBPTH) PLAYEN, GUNUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Hutan memberikan

Lebih terperinci

LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. Modul II CLUSTERING

LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA. Modul II CLUSTERING LABORATORIUM DATA MINING JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Modul II CLUSTERING TUJUA PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mempunyai pengetahuan dan kemampuan dasar dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah : Biosistematika Tumbuhan Lanjut Kode : Semester : 2 SKS : 3 Program Studi : Magister Biologi Dosen Pengampu : Ir. Made Pharmawati, M.Sc., Ph.D Dr. Drs. Anak Agung Ketut Darmadi, MSi Dr. I

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN 4 II. METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan dari Ordo Siluriformes koleksi Dr. Agus Nuryanto yang disimpan

Lebih terperinci

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak.

Materi W9b GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. B. Menggambar dan Menghitung jarak. Materi W9b GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 B. Menggambar dan Menghitung jarak www.yudarwi.com B. Menggambar dan Menghitung Jarak Jarak dua objek dalam dimensi tiga adalah jarak terpendek yang ditarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi tersebut siswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi tersebut siswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam proses interaksi tersebut siswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan, keterampilan dan

Lebih terperinci

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5.

MAKALAH BANGUN RUANG. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika. Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. MAKALAH BANGUN RUANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Guru Bidang Matematika Disusun Oleh: 1. Titin 2. Silvi 3. Ai Riska 4. Sita 5. Ayu YAYASAN PENDIDIKAN TERPADU PONDOK PESANTREN MADRASAH THASANAWIYAH

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 MODUL MATEMATIKA KELAS 8 APRIL 2018 1. KUBUS BANGUN RUANG SISI DATAR Kubus merupakan bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama. Unsur-unsur Kubus 1. Sisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu untuk menganalisis hubungan kekerabatan kultivar Mangifera

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Luas Permukaan Bangun Ruang Luas daerah permukaan bangun ruang adalah jumlah luas daerah seluruh permukaannya yaitu luas daerah bidang-bidang

Lebih terperinci

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen.

A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. A. KUBUS Definisi Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi enam sisi berbentuk persegi yang kongruen. Gambar 1.1 Kubus Sifat-sifat Kubus 1. Semua sisi kubus berbentuk persegi. Kubus mempunyai 6 sisi persegi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pemanfaatan enzim di dalam bioteknologi semakin menuntut adanya enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada kondisi ekstrim, salah satunya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB. Candra Aji dan Dadan Dasari 1 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL k-p SERTA ANALISISNYA BERBASIS WEB Candra Aji dan Dadan Dasari Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Dalam eksperimen faktorial k, yakni eksperimen yang melibatkan k buah

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH DASAR TAKSONOMI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH DASAR TAKSONOMI GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) & SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH DASAR TAKSONOMI (PAB 105/ 2 SKS) Oleh: LILIH KHOTIM PERWATI, S.Si. M.Si NIP 132 093 200 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

I. PETUNJUK KHUSUS Untuk soal no 1 s/d 40 pilihlah salah satu jawaban yang paling benar.

I. PETUNJUK KHUSUS Untuk soal no 1 s/d 40 pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. I. PETUNJUK KHUSUS Untuk soal no 1 s/d 40 pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. SOAL 1. Pertemuan antara Column dan Row disebut : a. Toolbar d. Cells b. Icon e. Kotak c. Rumus 2. adalah lambang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK

DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI KATA KATA MOTIVASI TUJUAN PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena buku ini dapat diselesaikan. Buku ini penulis hadirkan sebagai panduan bagi siswa dalam mempelajari salah satu materi matematika.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM

PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM BAB 5 PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN WINGEOM 3-DIM Setelah mempelajari bab 5 ini, diharapkan: 1. Pembaca dapat menggunakan Program Wingeom 3-dim untuk topik kubus dan balok. 2. Pembaca dapat menggunakan

Lebih terperinci

Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman. Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI

Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman. Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster

Lebih terperinci

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan

Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti Tuntas 2 Nuri Safitri Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 34 35 Daftar Nilai Ketuntasan Siswa Pra Siklus No Nama KKM Nilai Keterangan 1 Era Susanti 60 80 Tuntas 2 Nuri Safitri 60 45 Belum Tuntas 3 Aldo Kurniawan 60 75 Tuntas 4 Anggi Septiana 60 70 Tuntas 5 Desi

Lebih terperinci

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran

Siswa dapat menyebutkan dan mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN KENAIKAN KELAS Jenis Sekolah Penulis Mata Pelajaran Jumlah Soal Kelas Bentuk Soal AlokasiWaktu Acuan : SMP/MTs : Gresiana P : Matematika : 40 nomor : VIII (delapan)

Lebih terperinci

1. Hubungan Taksonomi dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya

1. Hubungan Taksonomi dengan Ilmu Pengetahuan Lainnya 1. Pengertian Taksonomi, Sistematik, dan Klasifikasi Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi, tata nama, dan klasifikasi, yang biasanya terbatas pada objek biologi, bila terbatas pada tumbuhan

Lebih terperinci

Lampiran B1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) dimensi tiga.

Lampiran B1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) dimensi tiga. Lampiran B1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP van Hiele) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA Negeri 1 Wundulako : Matematika : X / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan. a. Dari analisis faktor internal dan eksternal yang dilakukan pada perusahaan

BAB V PENUTUP Kesimpulan. a. Dari analisis faktor internal dan eksternal yang dilakukan pada perusahaan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan a. Dari analisis faktor internal dan eksternal yang dilakukan pada perusahaan Nimco Indonesia, diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi perjalanan bisnis perusahaan ini.

Lebih terperinci

BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK. 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf

BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK. 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf BAB IV MEMBANGUN POHON FILOGENETIK 4.1 Membangun Pohon Filogenetik Menggunakan Aljabar Hipergraf Langkah-langkah membangun pohon filogenetik dengan menggunakan Aljabar Hipergraf, berdasarkan jaringan metabolik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi DNA Mikrosatelit

HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi DNA Mikrosatelit HASIL DAN PEMBAHASAN Amplifikasi DNA Mikrosatelit Amplifikasi DNA mikrosatelit pada sapi Katingan dianalisis menggunakan tiga primer yaitu ILSTS073, ILSTS030 dan HEL013. Ketiga primer tersebut dapat mengamplifikasi

Lebih terperinci

Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1)

Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1) Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1) A. Microsoft Excel Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja) yang bisa digunakan untuk membuat tabel dan menyajikan data dalam bentuk

Lebih terperinci

Panduan Pengoperasian Program Numerical Taxonomy System (NTSYS-pc) Versi 1.8 dan WinBoot untuk Analisis Klaster

Panduan Pengoperasian Program Numerical Taxonomy System (NTSYS-pc) Versi 1.8 dan WinBoot untuk Analisis Klaster Panduan Pengoperasian Program Numerical Taxonomy System (NTSYS-pc) Versi 1.8 dan WinBoot untuk Analisis Klaster Penyusun Masdiar Bustamam Mahrup Penyunting Endang M. Septiningsih Balai Penelitian Bioteknologi

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL Instruksi Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional Khusus Pokok Bahasan Pengajaran Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Traveling Salesmen Problem (TSP) Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan sebuah permasalahan optimasi yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan seperti routing. Masalah

Lebih terperinci

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A =

Matriks biasanya dituliskan menggunakan kurung dan terdiri dari baris dan kolom: A = Bab 2 cakul fi080 by khbasar; sem1 2010-2011 Matriks Dalam BAB ini akan dibahas mengenai matriks, sifat-sifatnya serta penggunaannya dalam penyelesaian persamaan linier. Matriks merupakan representasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO

PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO PENERAPAN METODE FEAR PADA ANALISIS DATA PERCOBAAN DENGAN RANCANGAN FAKTORIAL PECAHAN DUA TARAF HARIZ EKO WIBOWO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd

Dimensi 3. Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI I JAKARTA 2009 Dimensi 3 Penyusun : Deddy Sugianto, S.Pd YAYASAN PENDIDIKAN KARTINI NUSANTARA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) KARTINI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE EXCEL 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE EXCEL 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE EXCEL 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA A. MENYALAKAN KOMPUTER Pastikan Kabel Supply terhubung ke PLN, kemudian lakukan langkah sbb: 1. Nyalakan Stabilizer 2. Nyalakan

Lebih terperinci

PROGRAMA DINAMIS 10/31/2012 1

PROGRAMA DINAMIS 10/31/2012 1 PROGRAMA DINAMIS 10/31/2012 1 Programa Dinamis berbeda dengan programa linier yang sudah kita kenal. Persoalan bersifat dinamis apabila diarahkan kepada pemecahan secara bertahap yang masingmasingnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tulungrejo, Batu dekat Raya Selekta, Wisata petik apel kota Batu, dan Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi,

Lebih terperinci

Praktikum: ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ITEMAN 4.3

Praktikum: ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ITEMAN 4.3 Praktikum: ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ITEMAN 4.3 Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran Sains Presented by Didik Setyawarno Memasukan Butir Soal Pada Ms. Excel Memasukan Hasil Butir Soal dari Ms. Excel menuju

Lebih terperinci

BAB 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT

BAB 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT BAB 10. DESAIN RANGKAIAN BERURUT 2 DESAIN PENCACAH NILAI SPESIFIKASI : X=1 cacahan naik 2, z= 1 jika cacahan > 5 X=0 cacahan turun 1, z= 1 jika cacahan < 0 mesin Mealy 3 0 DESAIN PENCACAH NILAI 1/1 1/0

Lebih terperinci

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C.

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. 3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. D LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

Assocation Rule. Data Mining

Assocation Rule. Data Mining Assocation Rule Data Mining Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Aturan yang menyatakan

Lebih terperinci

Analisis cluster pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan

Analisis cluster pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan Analisis cluster pengorganisasian kumpulan pola ke dalam cluster (kelompok-kelompok) berdasar atas kesamaannya. Pola-pola dalam suatu cluster akan memiliki kesamaan ciri/sifat daripada pola-pola dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mahal di pasar internasional US$ 640/m 3 untuk kayu papan jati Jawa tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang mahal di pasar internasional US$ 640/m 3 untuk kayu papan jati Jawa tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jati (Tectona grandis Linn.) merupakan salah satu jenis kayu komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati oleh banyak orang, baik dalam maupun luar negeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memajukan daya pikir manusia. Dalam perkembangannya, matematika

BAB I PENDAHULUAN. dalam memajukan daya pikir manusia. Dalam perkembangannya, matematika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mempunyai peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Dalam perkembangannya, matematika tidak terlepas kaitannya

Lebih terperinci

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu

2. What s the name of picture or symbol in desktop which has fuction to open Program? a. toolbar b. icon c. shortcut d. menu 1. Look at the picture toolbar above, in microsoft word program this toolbar is called. a. drawing toolbar b. standart toolbar c. formatting toolbar d. table and borders toolbar 2. What s the name of picture

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENDATAAN PENDIDIK (DOSEN) PADA PTKI SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENDATAAN PENDIDIK (DOSEN) PADA PTKI SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016 PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENDATAAN PENDIDIK (DOSEN) PADA PTKI SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 0/06. File ini terdiri dari sheet : i). Sheet "Petunjuk" : berisi petunjuk pengisian format pendataan Pendidik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif untuk mendata dan mengevaluasi karakteristik morfologi daun, duri, buah, mata dan mahkota pada

Lebih terperinci

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menginventarisasi karakter morfologi individu-individu penyusun populasi 2. Melakukan observasi ataupun pengukuran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang diteliti bersifat multidimensional dengan menggunakan tiga atau lebih variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Matrix Rotasi 3D dengan Representasi Euler

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Matrix Rotasi 3D dengan Representasi Euler 5 BAB LANDASAN TEOI.1 Matri otasi 3D dengan epresentasi Euler Matriks otasi untuk grafik 3D dengan representasi euler euler angle terdiri atas rotasi terhadap sumbu,, dan X v 3 v Z v v 1 Y Gambar.1 Vektor

Lebih terperinci

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO Mari mengenal Power Point. Apa itu Powerpoint? Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat

Lebih terperinci

Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4

Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4 Petunjuk Instalasi dan Pengoperasian ANATES Versi 4 1. Pendahuluan Anates Versi 4 (selanjutnya hanya akan disebut Anates) adalah perangkat lunak yang khusus dikembangkan untuk menganalis tes pilihan berganda.

Lebih terperinci

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang.

Materi W9a GEOMETRI RUANG. Kelas X, Semester 2. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang. Materi W9a GEOMETRI RUANG Kelas X, Semester 2 A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang www.yudarwi.com A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang (1) Kedudukan Titik dan titik Titik berimpit

Lebih terperinci

PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM

PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM oleh: Drs. Wihandaru Sotya P, M.Si Pendahuluan Pembukuan merupakan pekerjaan yang tidak sulit namun memerlukan ketelitian, khususnya yang berkaitan dengan simpan

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak Tanam

Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak Tanam YULISMA: JARAK TANAM BEBERAPA VARIETAS JAGUNG Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak Tanam Yulisma Universitas Malikussaleh Reuleut Aceh Utara Nangroe Aceh Darussalam ABSTRACT

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SMA NEGERI 78 JAKARTA JL. BHAKTI IV/1 KOMPLEK PAJAK KEMANGGISAN JAKARTA BARAT TELEPON : 5482914 FAX : 5327115 Website:http://www.saman78.com

Lebih terperinci

MENGUBAH DATA ORDINAL KE DATA INTERVAL DENGAN METODE SUKSESIF INTERVAL (MSI) Oleh: Jonathan Sarwono

MENGUBAH DATA ORDINAL KE DATA INTERVAL DENGAN METODE SUKSESIF INTERVAL (MSI) Oleh: Jonathan Sarwono MENGUBAH DATA ORDINAL KE DATA INTERVAL DENGAN METODE SUKSESIF INTERVAL (MSI) Oleh: Jonathan Sarwono Cara Penghitungan MSI Apa yang dimaksud dengan metode suksesif interval (Method of Successive Interval

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA

ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA ANALISIS KLASTERING LIRIK LAGU INDONESIA Afdilah Marjuki 1, Herny Februariyanti 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank e-mail: 1 bodongben@gmail.com,

Lebih terperinci

MODUL KOMPUTER APLIKASI SI PERTEMUAN KE-10 11/21/2013 UNIKOM MIA FITRIAWATI

MODUL KOMPUTER APLIKASI SI PERTEMUAN KE-10 11/21/2013 UNIKOM MIA FITRIAWATI MODUL KOMPUTER APLIKASI SI PERTEMUAN KE-10 11/21/2013 UNIKOM MIA FITRIAWATI FORMULA EXCEL Formula merupakan fitur excel yang digunakan untuk melakukan perhitungan nilai yang dituliskan secara langsung

Lebih terperinci

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika X IPA Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika X IPA Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 0 05 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Dimensi Tiga X IPA Sem /0-05 Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis

Lebih terperinci

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga

Modul Matematika Semester 2 Dimensi Tiga Modul Matematika Semester Dimensi Tiga Tahun Pelajaran 07 08 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. Bandung Peta Konsep Pengertian titik, garis, dan bidang Titik terhadap garis Dimensi Tiga Kedudukan titik,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PENGKLASTERAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PENS BERDASARKAN NILAI

PENGGUNAAN METODE PENGKLASTERAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PENS BERDASARKAN NILAI PENGGUNAAN PENGKLASTERAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PENS BERDASARKAN NILAI Entin Martiana S.Kom,M.Kom, Nur Rosyid Mubtada i S. Kom, Edi Purnomo Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai mengoperasikan dasar dasar Microsoft Office Excel 2007. Melalui Penjelasan

Lebih terperinci

Fundamental Formula Excel

Fundamental Formula Excel Fundamental Formula Excel Mengenal Formula Excel Formula atau rumus adalah sarana untuk melakukan kalkulasi terhadap nilai pada sel-sel Excel. Dengan formula, kita dapat menghitung seperti layaknya menggunakan

Lebih terperinci

4. Lembar kerja microsoft excel memiliki beberapa bagian di antaranya adalah. a. Menu Bar c. Toolbar b. Task Bar d.

4. Lembar kerja microsoft excel memiliki beberapa bagian di antaranya adalah. a. Menu Bar c. Toolbar b. Task Bar d. I. PILIHAN GANDA 1. Program aplikasi microsoft excel merupakan salah satu program aplikasi yang terdapat dalam. a. Komputer c. Microsoft Ofiice b. Microsoft Windows d. Microsoft Access 2. Berikut ini yang

Lebih terperinci

Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90

Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90 STUDI HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA SPESIES ANGGREK BERDASARKAN CIRI MORFOLOGI MENGGUNAKAN METODE TAKSIMETRI DI DD ORCHID NURSERY The Study of Kinship Relationship to Several Species of Orchid Based on

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH : LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN REAKSI ESTERIFIKASI DISUSUN OLEH : NAMA NPM TANGGAL : : : YESSICA 1343050008 04 JUNI 2014 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2014 TUJUAN PERCOBAAN

Lebih terperinci

SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI

SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

MODUL VI RUMUS DAN FORMAT DATA

MODUL VI RUMUS DAN FORMAT DATA MODUL VI RUMUS DAN FORMAT DATA A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Mempelajari format data dan penulisan rumus dengan MS Excell 2. TUJUAN Agar mahasiswa mengerti fungsi logika dan membuat rumus untuk memecahkan

Lebih terperinci

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007 MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007 Microsoft Excel merupakan program dari Microsoft Office yang dikhususkan untuk pengolahan lembar kerja (worksheet) atau biasa dikenal dengan istilah spreadsheet program. Microsoft

Lebih terperinci

Pertemuan 14 HIERARCHICAL CLUSTERING METHODS

Pertemuan 14 HIERARCHICAL CLUSTERING METHODS Pertemuan 14 HIERARCHICAL CLUSTERING METHODS berdasar gambar berdasar warna A A A A Q Q Q Q K K K K J J J J 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 A K Q J (a). Individual

Lebih terperinci

MODUL 6 ANALISIS CLUSTER

MODUL 6 ANALISIS CLUSTER MODUL 6 ANALISIS CLUSTER Tujuan Praktikum Pada modul 6 ini, tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan praktikum antara lain : Mahasiswa mampu mengenali karakteristik analisis cluster. Mahasiswa memahami

Lebih terperinci

Entri dan Modifikasi Sel

Entri dan Modifikasi Sel BAB Entri dan Modifikasi Sel 6 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d.

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d. LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang benar. 1. Pengertian dari Microsoft Excel adalah... a. Program (perangkat lunak) pengolah kata b. Program (perangkat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 4 PERANGKAT LUNAK APLIKASI

PRAKTIKUM 4 PERANGKAT LUNAK APLIKASI PRAKTIKUM 4 PERANGKAT LUNAK APLIKASI 5.1. Pendahuluan Dalam materi kuliah telah dijelaskan berbagai macam perangkat lunak aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Pada praktikum 4 kali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori dasar yang dijadikan sebagai landasan dalam penulisan tugas akhir ini. 2.1 Ilmu Bioinformatika Bioinformatika merupakan kajian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

Analisis Input-Output dengan Microsoft Office Excel

Analisis Input-Output dengan Microsoft Office Excel Analisis Input-Output dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) Tulisan ini membahas simulasi/latihan analisis Input-Output (I-O) dengan

Lebih terperinci

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan kasus/obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain.

Lebih terperinci

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA Akmal Hidayat 1) & Entin Martiana 2) 1) Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl.

Lebih terperinci

Mengukur Lebar Sungai Tanpa Menyeberangi

Mengukur Lebar Sungai Tanpa Menyeberangi LAPORAN PRAKTIKUM 3 SURVEY DAN PEMETAAN Mengukur Lebar Sungai Tanpa Menyeberangi Dosen Pembimbing : Drs. Syamsul Bahri, M.T. Seksi 44165 Disusun Oleh Afdhal Husnuzan 1102364 Anggota Kelompok 3 Arief Dwi

Lebih terperinci

Latihan Soal Ulangan Semester Genap 2015 Matpel TIK Kelas 8

Latihan Soal Ulangan Semester Genap 2015 Matpel TIK Kelas 8 1. Microsoft Excel 2007 dikeluarkan dalam bentuk paket: a. Microsoft office 2007 b. Microsoft Word c. Microsoft Excel d. Microsoft Power Point 2. Untuk mengaktifkan program Excel 2007 kita dapat mengikuti

Lebih terperinci

XV. RAN AN KAIAN KAIAN SEKUEN EKU EN IAL ASINKR A. PENDAHULUAN R n a gk g aia i n sekuen e sia si l a in i kron

XV. RAN AN KAIAN KAIAN SEKUEN EKU EN IAL ASINKR A. PENDAHULUAN R n a gk g aia i n sekuen e sia si l a in i kron XV. RANGKAIAN SEKUENSIAL ASINKRON A. PENDAHULUAN Rangkaian tergantung untuk pada melakukan sekuensial signal input pengubahan ditentukan oleh variabel state. Setiap signal tidak asinkron eksternal disinkronkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMP Negeri 29 Bandung Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/II (Genap) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan) A. Standar

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA 18 BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jln. Asrama No. 179 Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, susunan tubuh, warna serta ciri lainnya yang

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang dengan pesat. Teori ini sangat berguna untuk mengembangkan model-model terstruktur dalam berbagai keadaan.

Lebih terperinci

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol

1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang. a. Defenisi. Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol 1. Titik, Garis dan Bidang Dalam Ruang a. Defenisi Titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai ukuran sehingga dikatakan berdimensi nol Titik digambarkan dengan sebuah noktah dan penamaannya menggunakan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN

PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN PERBANDINGAN METODE CLUSTERING MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE DAN K - MEANS PADA PENGELOMPOKAN DOKUMEN Rendy Handoyo 1, R. Rumani M 2, Surya Michrandi Nasution 3 1,2,3 Gedung N-203, Program Studi Sistem

Lebih terperinci

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah : 1. Mahasiswa memahami apa yang dilakukan dalam proses Analisis Faktor; 2. Mahasiswa dapat menjalankan prosedur Analisis Faktor dalam SPSS; 3.

Lebih terperinci

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan Microsoft Excel I. Pendahuluan Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja

Lebih terperinci

Modul Training Microsoft Excel. (Advance)

Modul Training Microsoft Excel. (Advance) 1 Modul Training Microsoft Excel (Advance) 2 Modul Training Microsoft Excel (Advance) Spread Sheet: Microsoft Excel Pada bab ini akan diperkenalkan mengenai aplikasi spreadsheet Microsoft Excel. Pengolah

Lebih terperinci