Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90
|
|
- Sudomo Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA SPESIES ANGGREK BERDASARKAN CIRI MORFOLOGI MENGGUNAKAN METODE TAKSIMETRI DI DD ORCHID NURSERY The Study of Kinship Relationship to Several Species of Orchid Based on Morphological Characteristic by Using Taximetry at DD' Orchid Nursery Siti Aminah 1, Nurwidodo 2, Lise Chamisijatin 3 1,2,3 Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang korespondensi: st.aminah152@gmail.com ABSTRAK Anggrek merupakan kelompok tanaman yang memiliki keanekaragaman cukup besar. Salah satu upaya melestarikan anggrek dapat dilakukan melalui kegiatan pemuliaan yaitu dengan melakukan penyilangan. Keberhasilan dalam persilangan salah satunya dipengaruhi oleh kedekatan dalam hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan dapat dipelajari dengan menggunakan penanda morfologi melalui metode taksimetri. Taksimetri merupakan metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme, dan penataan golongangolongan itu melalui analisis kelompok (cluster analysis). Penelitian dilakukan di kebun DD Orchid Nursery dengan mengamati secara langsung ciri morfologi pada 17 sampel yang diteliti, yang kemudian dianalisis menggunakan program komputer SPSS 17. Hasil penelitian berdasarkan analisis kelompok dan dendrogram menunjukkan terdapat 2 kelompok besar yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat, yaitu kelompok 1 beranggotakan D. gouldii, D. tangerinum, D. nindii, D. liniale, D. lasianthera, D. laxiflorum, D. stratiotes, D. strepsiceros, dan D. bracteosum. Sedangkan kelompok 2 beranggotakan S. plicata, S. kimbaliana, D. macrophyllum, Paph. glaucophyllum, Paph.praestan, A. miniatum, V. sanderiana, dan V. tricolor. Selanjutnya hasil analisis diskriminasi pada 26 ciri, diperoleh 10 ciri yang menjadi pembeda antar spesies yang diamati diantaranya bentuk tepi daun, lebar daun, warna sepal, bentuk petal, warna petal, bentuk labellum, warna labellum, panjang bunga, lebar bunga, dan aroma bunga. Kata Kunci: analisis kelompok, anggrek, diskriminasi, hubungan kekerabatan, morfologi ABSTRACT Orchids is a group of plants that have a large diversity. One of the efforts to preserve the orchids can be made through plant breeding activities, that is by crossing. One of success in crosses is influenced by closeness in kinship. Kinship relationships can be studied using morphological markers through the taximetry method. Taximetry is a method of quantitative evaluation of the similarity or resemblance of the nature of organisms, and the arrangement of the classes through cluster analysis. The study was conducted by directly observing the morphological characteristics of 17 samples studied, which were then analyzed using SPSS 17 computer program. The results of this study based on cluster analysis and dendrogram showed that there are two large groups which have the closest kinship relationship, namely group 1 consists of D. gouldii, D. tangerinum, D. nindii, D. liniale, D. lasianthera, D. laxiflorum, D. stratiotes, D. strepsiceros, and D. bracteosum. While group 2 consists of S. plicata, S. kimbaliana, D. macrophyllum, Paph. glaucophyllum, Paph.praestan, A. miniatum, sanderiana V. and V. tricolor. Then discrimination analysis results on 26 characteristics, obtained 10 characteristics that distinguish between observed species such as shape of leaf edge, leaf width, sepal color, petal shape, petal color, labellum, labellum color, flower length, flower width, and floral scent. Keywords: cluster analysis, orchid, discrimination, kinship relationships, morphological Anggrek (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan kelompok tanaman yang memiliki keanekaragaman cukup besar. Tanaman anggrek meliputi spesies dan merupakan 10% dari jumlah tanaman berbunga di dunia (Tuhuteru et al., 2012). Famili Orchidaceae terdiri dari sekitar jenis yang tersebar luas di Indonesia. Sebanyak jenis tumbuh di pulau Jawa dan selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau lainnya (Nurmaryam, 2011). Salah satu upaya melestarikan anggrek dapat dilakukan melalui kegiatan pemuliaan tanaman, dengan melakukan penyilangan. Kegiatan penyilangan anggrek memerlukan indukan yang memiliki sifat unggul sehingga dapat dihasilkan hibrida-hibrida baru dengan sifat yang unggul pula. Namun demikian, upaya persilangan interspesifik maupun intergenerik tanaman anggrek sebagai upaya menjaga kelestarian anggrek sering kurang berhasil karena terdapat kendala, salah satunya dipengaruhi oleh kedekatan dalam hubungan kekerabatan (Purwantoro et al., 2005). Hubungan kekerabatan dari suatu populasi organisme dapat dipelajari dengan menggunakan penanda (marker) sebagai alat untuk melakukan karakterisasi genetik baik secara molekuler maupun morfologis (Kartikaningrum et al., 2002). Penanda morfologi pada tanaman meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90
2 sebagainya. Pada anggrek, karakter morfologi daun dan bunga merupakan karakter yang digunakan sebagai penanda untuk membedakan antar kelompok tanaman (Pangestu et al., 2014). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan anggrek adalah dengan menggunakan metode taksimetri. Metode taksimetri atau taksonomi numerik didefinisikan sebagai metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme, dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis yang dikenal sebagai analisis kelompok (cluster analysis) ke dalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan tadi (Tjitrosoepomo, 2009). Kegiatan pemuliaan anggrek banyak dilakukan oleh pemelihara ataupun pembudidaya anggrek. DD Orchid Nursery merupakan salah satu kebun anggrek yang ada di Kota Batu yang telah melakukan kegiatan pemuliaan anggrek dengan menyilangkan indukanindukan dengan karakter tertentu. Anggrek yang menjadi koleksi DD Orchid beranekaragam. Berdasarkan hal tersebut maka di tempat ini memungkinkan dilakukan pengamatan morfologi anggrek untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar spesies anggrek yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kekerabatan pada beberapa spesies anggrek berdasarkan ciri morfologi menggunakan metode taksimetri di DD Orchid Nursery. METODE Penelitian ini dilakukan pada tanggal Maret 2017 di kebun DD Orchid Nursery yang berlokasi di Jalan Ir. Soekarno No. 48, Dadaprejo, Kota Batu. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat tulis, penggaris, benang, kamera, dan kertas label. Bahan yang digunakan terdiri dari 17 spesies anggrek yang ada di kebun DD Orchid Nursery. Penelitian dilakukan dengan mengikuti langkahlangkah metode taksimetri. Ciri morfologi pada masingmasing STO (Satuan Taksonomi Operasional) yang diamati dibandingkan dengan ciri morfologi pada parameter penelitian. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan koefisien asosiasi, analisis kelompok (cluster analysis), dan analisis diskriminasi dengan bantuan program komputer SPSS 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan pada 17 spesies anggrek yaitu Dendrobium nindii, Dendrobium lasianthera, Dendrobium gouldii, Dendrobium stratiotes, Dendrobium lineale, Dendrobium bracteosum, Dendrobium tangerinum, Dendrobium macrophyllum, Dendrobium laxiflorum, Dendrobium strepsiceros, Vanda tricolor, Ascocentrum miniatum, Vanda sanderiana, Spathoglottis plicata, Spathoglottis kimbaliana, Paphiopedilum glaucophyllum, dan Paphiopedilum praestan diperoleh 26 ciri. Kemudian ciri yang sesuai diberi kode (+), sedangkan ciri yang tidak sesuai diberi kode (-). Selanjutnya dilakukan analisis koefisien asosiasi yang bertujuan untuk menunjukkan kemiripan secara sederhana pada masing-masing OTU (Wijayanti et al., 2015). Hasil perhitungan koefisien asosiasi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Matriks Koefisien Asosiasi dari 17 Spesies Anggrek di Kebun DD Orchid Nursey Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 91
3 Keterangan Spesies : A. Dendrobium nindii J. Dendrobium strepsiceros B. Dendrobium lasianthera K. Vanda tricolor C. Dendrobium gouldii L. Ascocentrum miniatum D. Dendrobium stratiotes M. Vanda sanderiana E. Dendrobium liniale N. Spathoglottis plicata F. Dendrobium bracteosum O. Spathoglottis kimbaliana G. Dendrobium tangerinum P. Paphiopedilum glaucophyllum H. Dendrobium macrophyllum Q. Paphiopedilum praestan I. Dendrobium laxiflorum Berdasarkan tabel matriks di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien asosiasi yang paling tinggi terdapat pada spesies A-E dan C-G yaitu sebesar 0,962, yang menunjukkan spesies A-E dan C-G memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dibandingkan dengan spesies lainnya. Spesies tersebut adalah Dendrobium nindii (A), Dendrobium lineale (E), Dendrobium gouldii (C), dan Dendrobium tangerinum (G). Sedangkan nilai koefisien asosiasi yang paling rendah terdapat pada spesies J-N yaitu sebesar 0,269, yang menunjukkan pasangan spesies tersebut memiliki hubungan kekerabatan paling jauh dibandingkan dengan spesies lainnya. Spesies tersebut adalah Dendrobium strepsiceros (J) dan Spathoglottis plicata (N). Selanjutnya analisis kelompok (cluster analysis) dilakukan dengan cara mengelompokan dan membandingkan pasangan STO yang memiliki hubungan paling dekat. Tahap pertama dilakukan dengan menjelaskan urutan proses pembuatan kelompok (Tabel 2). Tabel 2. Matriks Cluster Analysis dari 17 Spesies Anggrek di Kebun DD Orchid Nursey Agglomeration Schedule Cluster Combined Stage Cluster First Appears Next Stage Coefficients Cluster 1 Cluster 2 Cluster 1 Cluster 2 Stage Angka yang tertera pada kolom koefisien menunjukkan besarnya kesamaan ciri morfologi dari dua STO yang dibandingkan serta menyebabkan kedua STO tersebut mengelompok. Semakin besar harga koefisien asosiasi pasangan sampel yang dibandingkan, maka hubungan kekerabatannya semakin dekat pula (Wijayanti et al., 2015). Berdasarkan tahap proses pembuatan kelompok tersebut, selanjutnya diperoleh tabel pengelompokan antara 17 spesies anggrek yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengelompokan 17 Spesies Anggrek di Kebun DD Orchid Nursery Cluster Membership Case 4 Clusters 3 Clusters 2 Clusters 1:A :B :C :D :E :F :G :H :I :J :K :L :M :N :O :P :Q Tabel pengelompokan menunjukkan terdapat 2 kelompok besar dari 17 spesies anggrek yang diamati. Spesies yang terdapat dalam satu kelompok yang sama menandakan bahwa antar spesies dalam kelompok tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat, dikarenakan memiliki banyak kemiripan atau kesamaan pada ciri-ciri morfologinya. Hasil analisis kelompok digunakan untuk membuat dendrogram (Gambar 1) yang menggambarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan dari masing-masing spesies yang dibandingkan berdasarkan ciri morfologi yang diamati. Pada dendrogram terdapat 2 kelompok besar yaitu kelompok 1 dan kelompok 2 yang memiliki kekerabatan terdekat. Kelompok 1 terdiri dari spesies D. gouldii, D. tangerinum, D. nindii, D. liniale, D. lasianthera, D. laxiflorum, D. stratiotes, D. strepsiceros, dan D. Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 92
4 bracteosum. Kelompok ini memiliki persamaan pada ciri morfologi diantaranya tipe pertumbuhan, tipe perakaran, bentuk tepi daun, tekstur permukaan daun, panjang daun, warna daun, pseudobulb, posisi pembungaan, dan bentuk sepal. Dendrogram using Complete Linkage Rescaled Distance Cluster Combine C A S E Label Num C 3 G 7 A 1 E 5 1a B 2 I 9 1 D J 10 1b F N 14 2a O 15 2 H 8 P 16 2b Q 17 L 12 M 13 K 11 Gambar 1. Diagram dendrogram Namun demikian, kelompok 1 memisah menjadi sub kelompok 1a dan 1b. Sub kelompok 1a beranggotakan D. gouldii, D. tangerinum, D. nindii, D. liniale, D. lasianthera, D. laxiflorum, D. stratiotes, dan D. strepsiceros, sub kelompok 1b beranggotakan D. bracteosum. Pemisahan pada kelompok 1 ini disebabkan perbedaan ciri bentuk daun, bentuk ujung daun, ketebalan daun, dan jumlah kuntum bunga. Kelompok 2 terdiri dari spesies S. plicata, S. kimbaliana, D. macrophyllum, Paph. glaucophyllum, Paph.praestan, A. miniatum, V. sanderiana, dan V. tricolor. Kelompok ini memiliki persamaan pada ciri morfologi yaitu susunan daun, simetri daun, dan tipe pembungaan. Namun, kelompok 2 memisah menjadi sub kelompok 2a dan 2b. Sub kelompok 2a beranggotakan S. plicata, S. kimbaliana, dan D. macrophyllum. Persamaan ciri morfologi pada sub kelompok 2a yang menyebabkan spesies-spesiesnya mengelompok yaitu bentuk ujung daun, tekstur permukaan daun, pseudobulb, dan bentuk petal. Sedangkan sub kelompok 2b beranggotakan Paph. glaucophyllum, Paph.praestan, A. miniatum, V. sanderiana, dan V. tricolor yang memiliki persamaan ciri morfologi yaitu bentuk daun, bentuk ujung daun, ketebalan daun, dan pseudobulb. Terbentuknya kelompok-kelompok ini menunjukkan bahwa spesies yang membentuk satu kelompok yang sama memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dikarenakan memiliki banyak persamaan pada ciri morfologinya, sedangkan pemisahan pada kelompok menunjukkan hubungan kekerabatannya jauh dikarenakan memiliki banyak perbedaan pada ciri morfologinya. Jika anggrek dalam satu kelompok yang sama disilangkan maka keberhasilan persilangan makin tinggi (Purwantoro et al., 2005). Tahap selanjutnya adalah analisis diskriminasi. Diskriminasi atau pembeda dilakukan untuk mengetahui ciri yang paling konstan dan berpengaruh (Tjitrosoepomo, 2009). Hasil perhitungan dengan program SPSS 17 disajikan tabel chi-square test (Tabel 4) untuk mengetahui analisis diskriminasi. Tabel 4. Hasil analisis chi-square test No. Variabel Nilai pearson 1 Tipe pertumbuhan Tipe Perakaran Bentuk daun Bentuk ujung daun Susunan daun - 6 Bentuk tepi daun Tekstur permukaan Simetri daun - 9 Panjang daun Lebar daun Ketebalan daun Warna daun Pseudobulb Posisi Pembungaan Tipe Pembungaan - 16 Bentuk Bunga Bentuk Sepal Warna Sepal Bentuk Petal Warna Petal Bentuk Labellum Warna Labellum Panjang Bunga Lebar Bunga Jumlah kuntum Aroma Bunga.486 Nilai pearson > 0,05 maka signifikan; < 0,05 tidak signifikan Berdasarkan analisis diskriminasi (pembeda), 10 ciri spesifik yang menjadi pembeda antar spesies yang diamati diantaranya bentuk tepi daun, lebar daun, warna Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 93
5 sepal, bentuk petal, warna petal, bentuk labellum, warna labellum, panjang bunga, lebar bunga, dan aroma bunga. Jadi, 10 ciri tersebut dapat dijadikan petunjuk dalam mengelompokan spesies anggrek di Kebun DD Orchid Nursery, Kota Batu. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, 1) Berdasarkan 17 spesies anggrek di DD Orchid Nursery yang diamati, terdapat 2 kelompok besar yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat, yaitu kelompok 1 beranggotakan D. gouldii, D. tangerinum, D. nindii, D. liniale, D. lasianthera, D. laxiflorum, D. stratiotes, D. strepsiceros, dan D. bracteosum. Sedangkan kelompok 2 beranggotakan S. plicata, S. kimbaliana, D. macrophyllum, Paph. glaucophyllum, Paph.praestan, A. miniatum, V. sanderiana, dan V. tricolor. 2) Berdasarkan analisis diskriminasi (pembeda), dari 26 ciri terdapat 10 ciri spesifik yang menjadi pembeda antar spesies yang diamati diantaranya bentuk tepi daun, lebar daun, warna sepal, bentuk petal, warna petal, bentuk labellum, warna labellum, panjang bunga, lebar bunga, dan aroma bunga. DAFTAR RUJUKAN Kartikaningrum, S., & Effendie, K. (2005). Keragaman Genetik Plasma Nutfah Anggrek Spathoglottis. Jurnal Hortikultura, 15(4), Nurmaryam, S. (2011). Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Anggrek (Studi Kasus: Maya Orchid Taman Anggrek Indonesia Permai Jakarta Timur). (Skripsi), Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor. Pangestu, F., Aziz, S. A., & Sukma, D. (2014). Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrida. Jurnal Hortikultura Indonesia, 5(1), Purwantoro, A., Ambarwati, E., & Setyaningsih, F. (2005). Kekerabatan Antar Anggrek Spesies Berdasarkan Sifat Morfologi Tanaman dan Bunga. Jurnal Ilmu Pertanian, 12(1), Tjitrosoepomo, G. (2009). Taksonomi Umum (Dasardasar Taksonomi Tumbuhan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tuhuteru, S., Hehanussa, L., & Raharjo, S.H.T. (2012). Pertumbuhan dan Perkembangan Anggrek Dendrobium Anosmum Pada Media Kultur In Vitro dengan Beberapa Konsentrasi Air Kelapa. Jurnal Agrologia, 1(1), Wijayanti, L., Mahmudati, N., & Prihanta, W. (2015, Maret). Studi Kekerabatan Fenetik Genus Pteris dengan Metode Taksimetri. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Jawa Timur. Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 94
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Menurut Setyosari (2010) penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan kelompok tanaman yang memiliki keanekaragaman cukup besar. Tanaman anggrek meliputi 25.000 30.000 spesies dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, susunan tubuh, warna serta ciri lainnya yang
Lebih terperinciKEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi
KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Fitriani K.U 1,Herman 2, Nery Sofiyanti 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Bidang Genetika Jurusan Biologi 3 Bidang
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN 20 SPESIES ANGGREK DENDROBIUM BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN 20 SPESIES ANGGREK DENDROBIUM BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI RELATIONSHIP ANALYSIS 20 SPECIES OF DENDROBIUM ORCHID BASED ON MORPHOLOGICAL CHARACTERISTICS Noer Zein Hidayati*
Lebih terperinciKEKERABATAN ANTAR ANGGREK SPESIES BERDASARKAN SIFAT MORFOLOGI TANAMAN DAN BUNGA PHYLOGENETIC OF ORCHIDS BASED ON MORPHOLOGICAL CHARACTERS
Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1, 2005 :1-11 KEKERABATAN ANTAR ANGGREK SPESIES BERDASARKAN SIFAT MORFOLOGI TANAMAN DAN BUNGA PHYLOGENETIC OF ORCHIDS BASED ON MORPHOLOGICAL CHARACTERS Aziz-Purwantoro 1, Erlina
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang mempunyai lebih dari 4000 spesies anggrek yang tersebar di pulau. Kalimantan, Papua, Sumatera, dan
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium
KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Tias Ayu Rachmawati, Sucipto Hariyanto, Hery Purnobasuki Prodi S1- Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas
Lebih terperinciKarakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrida
Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrida Morphological Characterization of Phalaenopsis Hybrid Fajar Pangestu 1, Sandra Arifin Aziz 1*, dan Dewi Sukma 1 Diterima 15 November 2013/Disetujui
Lebih terperinciSKRIPSI. KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
SKRIPSI KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Oleh: Fepi Muliani 10882004356 JURUSAN ILMU PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium SKRIPSI
KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium TIAS AYU RACHMAWATI PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 KEANEKARAGAMAN
Lebih terperinciIDENTIFICATION MORPHOLOGY DIVERSITY OF MANGO LEAF (Mangifera indica L.) IN CROSS PLANTS BETWEEN ARUMANIS 143 VARIETIES AND PODANG URANG 2 YEARS
61 JURNAL PRODUKSI TANAMAN VOLUME 1 No.1 MARET-2013 IDENTIFIKASI KERAGAMAN MORFOLOGI DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) PADA TANAMAN HASIL PERSILANGAN ANTARA VARIETAS ARUMANIS 143 DENGAN PODANG URANG UMUR
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN TUMBUHAN ANGGREK (ORCHIDACEAE) DI KAWASAN RIMBO PANTI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN TUMBUHAN ANGGREK (ORCHIDACEAE) DI KAWASAN RIMBO PANTI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL IKE OKTARIKA NIM. 09010013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciKeanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi
Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi ZULHENDRA 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 2 123 Jurusan
Lebih terperinciBIOSISTEMATIKA VARIETAS PADA JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI DI AGROWISATA BHAKTI ALAM NONGKOJAJAR, PASURUAN
BIOSISTEMATIKA VARIETAS PADA JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI DI AGROWISATA BHAKTI ALAM NONGKOJAJAR, PASURUAN Sherly Ochtavia, Dr. Hamidah, M.Kes. dan Dr. Junairiah, S.Si.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tulungrejo, Batu dekat Raya Selekta, Wisata petik apel kota Batu, dan Laboratorium Biosistematika Departemen Biologi,
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Non-Hirarki Cluster (K-Means Cluster) 4.1.1 Print Output dan Analisa Output A. Initial Cluster Center Initial Cluster Centers Cluster 1 2 Kenyamanan 2 5 Kebersihan 3 5 Luas_Parkir
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Karakterisasi tiap OTU's
Lampiran. Hasil Karakterisasi tiap OTU's No. Parameter/ciri morfologi Karakterisasi 5 5 5 5 5 5 5 Lebar Kanopi (m) Tinggi Pohon (m) Bentuk Kanopi. m., -,0 m., m. m., -,0 m., m. Bulat. Oval. Abu-Abu Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Afrika (Adrianto dkk,2011). Suhartini (2009) menyebutkan. sebanyak jenis yang hidup secara alami (Astirin,2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati di bumi ini sangat beragam jenisnya. Indonesia sendiri yang merupakan negara tropis yang tercatat sebagai negara kaya akan keanekaragaman hayati,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : NAZRIAH PRATIWI / AGROEKOTEKNOLOGI PEMULIAAN TANAMAN
IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGIS DAN HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA GENOTIPE DURIAN (Durio zibethinus Murr) DI KECAMATAN TIGALINGGA DAN PEGAGAN HILIR KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : NAZRIAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu untuk menganalisis hubungan kekerabatan kultivar Mangifera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......i LEMBAR PENGESAHAN......ii KATA PENGANTAR.....iii DAFTAR ISI......v DAFTAR GAMBAR....vii DAFTAR TABEL... viii INTISARI.....ix ABSTRACT......x I. PENDAHULUAN 1.1.
Lebih terperinciSKRIPSI. ANALISIS KEKERABATAN BEBERAPA TANAMAN MANGGA (Mangifera sp.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN. Oleh
SKRIPSI ANALISIS KEKERABATAN BEBERAPA TANAMAN MANGGA (Mangifera sp.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN Oleh Luh Putu Melandani 0908305033 Telah dipertahankan di depan tim penguji dan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK TUJUH ANGGOTA FAMILIA APOCYNACEAE. Rahmawati, Hasanuddin, Cut Nurmaliah, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, Volume 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 1-9 HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK TUJUH ANGGOTA FAMILIA APOCYNACEAE Rahmawati, Hasanuddin, Cut Nurmaliah, Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bunga di Indonesia sangatlah berlimpah. Menurut Dirjen Hortikultura Indonesia tahun 2006-2007, permintaan bunga hias di pasar dunia cenderung meningkat setiap
Lebih terperinciKarakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis spp. Spesies Asli Indonesia. Morphology Characterization of Indonesia Phalaenopsis spp.
Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis spp. Spesies Asli Indonesia Morphology Characterization of Indonesia Phalaenopsis spp. Species Ni mah Fauziah, Sandra Arifin Aziz *, Dewi Sukma Departemen Agronomi
Lebih terperinciSeminar Nasional Biologi 2010 I. Bidang Keanekaragaman Hayati SB/P/KR/01 IDENTIFIKASI GENOTIP HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANGGREK LOKAL Vanda tricolor Lindl. var suavis ASAL MERAPI DAN Vanda limbata Blume.
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN HIBAH FUNDAMENTAL BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI (BOPT) 2013
LAPORAN TAHUNAN HIBAH FUNDAMENTAL BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI (BOPT) 2013 JUDUL PENELITIAN ANALISIS KEKERABATAN ANGGREK ALAM BENGKULU DAN UPAYA PENYELAMATAN PLASMA NUTFAH SECARA EX SITU DAN IN
Lebih terperinciAnalisis Kekerabatan Varietas Tanaman. Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI
Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan keragaman jenis dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman anggrek. Dari 20.000 spesies
Lebih terperinciVegetalika (3): Program Studi Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2)
15 Vegetalika. 2016. 5(3): 15-28 Karakteristik dan Preferensi Masyarakat terhadap Empat Populasi Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.) Characteristic and Consumer Preference toward Four Population of Zinnia
Lebih terperinciTAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.
TAMBAHAN PUSTAKA Distribution between terestrial and epiphyte orchid. Menurut Steeward (2000), distribusi antara anggrek terestrial dan epifit dipengaruhi oleh ada atau tidaknya vegetasi lain dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Hutan memberikan
Lebih terperinciMODUL 6 ANALISIS CLUSTER
MODUL 6 ANALISIS CLUSTER Tujuan Praktikum Pada modul 6 ini, tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan praktikum antara lain : Mahasiswa mampu mengenali karakteristik analisis cluster. Mahasiswa memahami
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan sumber daya alam tersebut salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster
Lebih terperinciABSTRACT ATRA ROMEIDA. Induced Mutation by Gamma-ray Irradiation for the Development of Superior Orchid Clones Spathoglottis plicata
v ABSTRACT ATRA ROMEIDA. Induced Mutation by Gamma-ray Irradiation for the Development of Superior Orchid Clones Spathoglottis plicata Blume. Accession Bengkulu. Supervised by Surjono Hadi Sutjahjo, Agus
Lebih terperinciSTUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS
STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Fenotipe morfometrik Karakteristik morfometrik ikan nilem meliputi 21 fenotipe yang diukur pada populasi ikan nilem hijau (tetua) dan keturunannya dari hasil perkawinan
Lebih terperinciPeriode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :
Analsis Keanekaragaman Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume.) Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Berdasarkan Karakter Morfologi SISKA SRI WAHYUNI 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 3 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. flora yang dapat ditemukan adalah anggrek. Berdasarkan eksplorasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan Gunung Merapi menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Salah satu jenis flora yang dapat ditemukan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH :
IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH : DEDI M.A.L TOBING 080307055 PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciINVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI
10-100 INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI Purwo Agus Kurniawan 1, Dwi Ari Budiretnani 2, Papib Handoko 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciPENINGKATAN RAGAM GENETIK ANGGREK Dendrobium spp MELAUI HIBRIDISASI UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANGGREK DI INDONESIA
PENINGKATAN RAGAM GENETIK ANGGREK Dendrobium spp MELAUI HIBRIDISASI UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANGGREK DI INDONESIA Sri Hartati 1 *, Agus Budiyono 2 dan Ongko Cahyono 2 1 Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak awal keberadaanya, tanaman anggrek telah menarik berbagai kalangan seperti ahli botani, peneliti, pemulia tanaman dan masyarakat. Tanaman anggrek adalah tanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian Indonesia, terutama pada tanaman hias tropis. Permintaan
Lebih terperinciSiti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)
Keragaan Morfologi dan Kualitas Buah Pepaya Di Empat Lokasi di Wilayah Bogor pada Dua Musim (Morphological Performance and Fruit Quality of Papaya on Four Locations at Bogor Areas in Two Seasons) Siti
Lebih terperinciPENINGKATAN PERTUMBUHAN PSEUDOBULB ANGGREK (Dendrobium antennatum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI FOSFOR PADA MEDIUM KULTUR IN VITRO SKRIPSI
PENINGKATAN PERTUMBUHAN PSEUDOBULB ANGGREK (Dendrobium antennatum) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI FOSFOR PADA MEDIUM KULTUR IN VITRO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Performance Audit, Performance Accountability
ABSTRACT The purpose of this research to identify, describe and explain the influence of Performance Audit Application on Local Government Performance Accountability. This research uses descriptive method
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Nanda Marlian Iriani, Nery Sofiyanti, Fitmawati Mahasiswa
Lebih terperinciKeragaman Genetik Plasma Nutfah Anggrek Spathoglottis
J. Hort. Vol. 15 No. 4, 2005 J. Hort. 15(4):260-269, 2005 Keragaman Genetik Plasma Nutfah Anggrek Spathoglottis Kartikaningrum S. dan K. Effendie Balai Peneltian Tanaman Hias, Jl. Raya Ciherang, Pacet,
Lebih terperinciMorphological and Biochemical Diversity Analysis on Phalaenopsis Orchid (Orchidaceae)
Analisis Keragaman Morfologi dan Biokimia pada Anggrek Phalaenopsis (Orchidaceae) Morphological and Biochemical Diversity Analysis on Phalaenopsis Orchid (Orchidaceae) Aline Sisi Handini 1, Dewi Sukma
Lebih terperinciSTUDI KEKERABATAN KULTIVAR KAMBOJA (Plumeria sp.) DENGAN TEKNIK RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD)
STUDI KEKERABATAN KULTIVAR KAMBOJA (Plumeria sp.) DENGAN TEKNIK RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD) Skripsi Sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Biologi FMIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus anggrek favorit bagi pecinta anggrek. Hal ini dikarenakan anggrek ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai bentuk dan penampilan yang indah (Iswanto, 2002). Tanaman
Lebih terperinciMORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION
833. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGIS SALAK SUMATERA UTARA (Salacca sumatrana Becc.) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya keanekaragaman tanaman khususnya anggrek. Anggrek yang ada di Indonesia dikategorikan terbesar kedua didunia setelah
Lebih terperinciKARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS SKRIPSI OLEH: WIWIK MAYA SARI /Pemuliaan Tanaman
KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.)TERHADAP CEKAMAN ALUMINIUM SKRIPSI OLEH: WIWIK MAYA SARI 080307008/Pemuliaan Tanaman PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciINVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA
INVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo) Hasil Penelitian Oleh: FLORA YOLANDA PANJAITAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budaya menggunakan tanaman hias dan bunga bagi tujuan kesenangan dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun akhirnya meluas hingga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,
Lebih terperinciKarakterisasi Anggrek Alam secara Morfologi dalam Rangka Pelestarian Plasma Nutfah
Karakterisasi Anggrek Alam secara Morfologi dalam Rangka Pelestarian Plasma Nutfah Morphological Characterization of Natural Orchids for Germplasm Conservation Sri Hartati 1* dan Linayanti Darsana 1 1
Lebih terperinciANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA)
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) ASAL JAWA BARAT DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) MUHAMMAD IQBAL SYUKRI DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD FAUZI 100301147 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, terdiri dari 800 genus dan 25.000 hingga 30.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia kecuali daerah Antartika (Latifa et
Lebih terperinciEvaluasi Karakter Kualitatif Cabai Hias Generasi F1 Hasil Persilangan Capsicum annuum Capsicum frutescens
Vegetalika Vol.4 No.1, 2015 : 78-86 Evaluasi Karakter Kualitatif Cabai Hias Generasi F1 Hasil Persilangan Capsicum annuum Capsicum frutescens Evaluation of Qualitative Characters on Ornamental Pepper Derived
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Bibit Permanen, Kecamatan Kedungpring, Lamongan dan di Laboratorium Biosistematika, Departemen Biologi,
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung merupakan komoditas penting kedua dalam ekonomi tanaman pangan di Indonesia setelah padi/beras. Akan tetapi dengan berkembang pesatnya industri peternakan, dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Secara umum kerabat durian (Durio spp.) merupakan tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Jangkauan pasarnya sangat luas dan beragam mulai dari pasar
Lebih terperinciKeragaman Molekuler pada Tanaman Lili Hujan (Zephyranthes spp.) Molecular Variance in Rain Lily (Zephyranthes spp.)
Vegetalika Vol.4 No.1, 2015 : 70-77 Keragaman Molekuler pada Tanaman Lili Hujan (Zephyranthes spp.) Molecular Variance in Rain Lily (Zephyranthes spp.) Tenti Okta Vika 1, Aziz Purwantoro 2, dan Rani Agustina
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Umum Anggrek Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae yang merupakan suatu keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki kurang lebih 5.000 spesies
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman kawista (Limonia acidissima L.) di Indonesia salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kawista (Limonia acidissima L.) di Indonesia salah satunya ditemukan di Pulau Sumbawa di daerah Bima dan Dompu. Hal ini diduga dengan seringnya orang-orang
Lebih terperinciPRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan laporan penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Bubur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mahal di pasar internasional US$ 640/m 3 untuk kayu papan jati Jawa tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jati (Tectona grandis Linn.) merupakan salah satu jenis kayu komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati oleh banyak orang, baik dalam maupun luar negeri.
Lebih terperinciPOTENSI ANGGREK SPESIES DENDROBIUM ASAL INDONESIA SEBAGAI TANAMAN INDUK BUNGA POTONG
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 POTENSI ANGGREK SPESIES DENDROBIUM ASAL INDONESIA SEBAGAI TANAMAN INDUK BUNGA
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KEANEKARAGAMAN 36 GENOTIPE CABAI (Capsicum SPP.) KOLEKSI BAGIAN GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR RAHMI YUNIANTI 1 dan SRIANI SUJIPRIHATI 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Pascasarjana,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK (Orchidaceae) DI HUTAN RESORT WAY KANAN BALAI AMAN NASIONAL WAY
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN HUBUNGAN KEKERABATAN PADA JAMBU AIR
1 KEANEKARAGAMAN DAN HUBUNGAN KEKERABATAN PADA JAMBU AIR (Syzygium aqueum Burm.f. Alston) MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI DI PERKEBUNAN BHAKTI ALAM, PASURUAN Devi Mardiastuti, Dr. Hamidah, dan Dr. Junairiah,
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NPM Program Studi Departemen
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : HERMANYANTO LAIA / PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK KLON KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PLASMA NUTFAH PT. SOCFINDO MENGGUNAKAN MARKA RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) SKRIPSI OLEH : HERMANYANTO LAIA / 130301234 PEMULIAAN
Lebih terperinciLaboratorium Budidaya Tanaman Anggrek DD Orchids Nursery Kota. mahasiswa dan dosen, termasuk bidang kultur jaringan tanaman.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikroorganisme terdapat di berbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain.
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING
SKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING Oleh: Rizky Ari Setiawan 11082100056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciINDUKSI KERAGAMAN GENETIK DENGAN MUTAGEN SINAR GAMMA PADA NENAS SECARA IN VITRO ERNI SUMINAR
INDUKSI KERAGAMAN GENETIK DENGAN MUTAGEN SINAR GAMMA PADA NENAS SECARA IN VITRO ERNI SUMINAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 i ABSTRACT ERNI SUMINAR. Genetic Variability Induced
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
ISOLASI DNA DENGAN METODE DOYLE AND DOYLE DAN ANALISIS RAPD PADA SAWO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISASI ANGGREK SECARA SITOLOGI DALAM RANGKA PELESTARIAN PLASMA NUTFAH
STUDI KARAKTERISASI ANGGREK SECARA SITOLOGI DALAM RANGKA PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (Characterization Study in Orchid Cytology in Order Preservation Germplasm) Sri Hartati 1)*, Linayanti Darsana 1), Ongko
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor anggrek maupun masyarakat pada umumnya. Anggrek menjadi daya tarik tersendiri karena bunganya yang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GEN PENANDA MOLEKULER KADAR ISOFLAVON KEDELAI HITAM ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM
IDENTIFIKASI GEN PENANDA MOLEKULER KADAR ISOFLAVON KEDELAI HITAM ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM IDENTIFICATION OF MOLECULAR MARKER GENES FOR ISOFLAVONE CONTENT ON BLACK SOYBEAN ADAPTIVE TO CLIMATE CHANGE Tati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di planet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan membentuk kerajaan (kingdom) terbesar dari lima kerajaan alami di dunia. Karakteristik yang membuat hewan mencapai keberhasilan besar diantaranya adalah kemampuan
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN VARIETAS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DI KEBUN PLASMA NUTFAH TUMBUHAN DAN HEWAN CIBINONG
KEANEKARAGAMAN VARIETAS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DI KEBUN PLASMA NUTFAH TUMBUHAN DAN HEWAN CIBINONG Dody Priadi dan Yani Cahyani Pusat Penelitian Bioteknologi - LIPI Jl. Raya Bogor Km. 46
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 205 ISBN: 978-602-8962-5-9 PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA DAN BUBUR PISANG PADA MEDIA MS TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK KELINCI (Dendrobium antennatum Lindl.) SECARA
Lebih terperinciPeningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek
Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek Potensi ekonomi anggrek sebagai salah satu komoditas tanaman hias telah banyak dimanfaatkan dan dikembangkan oleh banyak negara. Di Indonesia, potensi
Lebih terperinciVol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X METODE CLUSTER ANALYSIS
METODE CLUSTER ANALYSIS Oleh: Hamdeni Medriosa Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Abstrak Masalah lalu lintas di Indonesia memang sangat komplek. Mulai
Lebih terperinciDeteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel Linear
Jurnal Ilmiah ESAI Volume 8, No.3, Juli 214 ISSN No. 1978-634 Detecting Resemblance Of Orchid Plant Image Through Support Vector Machine (SVM) Of Kernel Linear Method Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek
Lebih terperinciPENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA
PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA Astri Oktafiani*, Melia Puspitasari, Titiek Purbiati, Destiwarni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Produksi Terbatas Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Hutan tetap adalah
Lebih terperinciKeanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku
ISSN 1829-9288 Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku Diversity of orchid species in the Lamasi Forest, Murnaten Village,
Lebih terperinci