BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 18 BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jln. Asrama No. 179 Medan yang merupakan data jumlah penumpang dan barang yang diangkut oleh kereta api dari stasiun besar Medan dari tahun Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Data jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan No Tahun Penumpang (orang) Sumber Data: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jumlah Penumpang Grafik Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Penumpang Gambar 3.1. Grafik Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Tahun Tahun

2 19 Sementara data jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun besar Medan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2. Data jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan No Tahun Barang (ton) Sumber Data: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jumlah Barang 1,200,000 1,000, , , , ,000 0 Grafik Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Barang (ton) Tahun Gambar 3.2. Grafik Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Tahun Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown Analisis Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Dalam mengolah dan menganalisis data jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api dengan metode peramalan akan digunakan pemulusan eksponensial metode linier satu parameter dari Brown. Pada metode Brown dilakukan dua kali pemulusan yaitu pemulusan eksponensial tunggal, Pemulusan eksponensial ganda, dan peramalan.

3 20 Untuk memenuhi perhitungan pemulusan eksponensial tunggal, ganda dan peramalan, maka harus ditentukan parameter dari nilai α terlebih dahulu yang biasa digunakan dengan cara coba dan salah (trial and error). Nilai α yang dipilih dari 0 < α < 1, lalu dihitung Mean Square Error (MSE). Berikut akan dilakukan analisis data dengan metode pemulusan eksponensial yang dimulai dari parameter α=0,1 sampai α=0,9. Dari hasil analisis tersebut, kesalahan akan dibandingkan dari α=0,1 sampai α=0,9 yang memiliki kesalahan terkecil akan digunakan untuk meramalkan jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan. Untuk α = 0,1; X 2005 = ; dan X 2006 = maka diperoleh: a. Perhitungan pemulusan eksponensial tunggal untuk jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api tahun 2006 ( ) dan 2007 ( ) adalah sebagai berikut. S ' X (1 ) S ' t t t 1 S ' 0,1( ) 0,9( ) S ' 0,1( ) 0,9( ) ,40 b. Nilai pemulusan eksponensial ganda untuk jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api tahun 2006 ( ) dan 2007 ( ) adalah sebagai berikut. S '' S ' (1 ) S '' t t t 1 S '' 0,1( ) 0,9( ) ,30 S '' 0,1( ,40) 0,9( ,30) ,51 c. Nilai konstanta (a t ) untuk jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api tahun 2006 ( ) dan 2007 ( ) adalah sebagai berikut. a 2 S ' S '' t t t a 2( ) ( ,30) ,70

4 21 a 2( ,40) ( ,51) ,29 d. Nilai slope (b t ) untuk jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api tahun 2006 ( ) dan 2007 ( ) adalah sebagai berikut. b ( S ' S '' ) t t t 1 0,1 b 2006 ( ,30) 0, ,30 0,1 b 2007 ( , ,51) 0, ,21 Dari nilai konstanta (a t ) dan slope (b t ) tersebut maka dapat dihitung peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan untuk m tahun berikutnya. Peramalan jumlah penumpang yang daingkut oleh kerta api tahun 2007 adalah sebagai berikut. F a b ( m) t m t t F a b (1) F , ,30(1) 2007 F Untuk mencari nilai Mean Square Error, maka harus ditentukan dahulu nilai dari error atau kesalahan (e) dan kesalahan kuadrat (e 2 ) dengan rumus. e X F t t t Perhitungan kesalahan (e) untuk tahun 2007 ( ) adalah: (3.1) e X F e Perhitungan kesalahan kudrat (e 2 ) untuk tahun 2007 ( ) adalah: e Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

5 22 Tabel 3.3 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,1 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,76 Dengan α=0,1 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,22 Jumlah ,75

6 23 Tabel 3.4 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,2 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,69 Dengan α=0,2 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,24 Jumlah ,92

7 24 Tabel 3.5 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,3 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,36 Dengan α=0,3 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,21 Jumlah ,68

8 25 Tabel 3.6 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,4 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Dengan α=0,4 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,29 Jumlah ,33

9 26 Tabel 3.7 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,5 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,54 Dengan α=0,5 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,59 Jumlah ,73

10 27 Tabel 3.8 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,6 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,85 Dengan α=0,6 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,38 Jumlah ,07

11 28 Tabel 3.9 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,7 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,09 Dengan α=0,7 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,29 Jumlah ,29

12 29 Tabel 3.10 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,8 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,56 Dengan α=0,8 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,73 Jumlah ,84

13 30 Tabel 3.11 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,9 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,51 Dengan α=0,9 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,17 Jumlah ,36

14 31 Kemudian bandingkan semua nilai Mean Square Error yang diperoleh dari masing-masing nilai α=0,1;0,2; ;0,9 untuk mendapatkan nilai Mean Square Error terkecil. Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan dengan melihat Mean Square Error adalah sebagai berikut. Tabel 3.12 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan Data Penumpang yang diangkut Melalui Stasiun Medan No α e 2 MSE 1 0, , ,00 2 0, , ,24 3 0, , ,21 4 0, , ,29 5 0, , ,59 6 0, , ,38 7 0, , ,29 8 0, , ,73 9 0, , ,17 Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai Mean Square Error terkecil terdapat pada α=0,2 dengan nilai Mean Square Error= ,24. Hasil olahan datanya dapat dilihat pada tabel berikut.

15 Tabel 3.13 Pemulusan Eksponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dari Brown dengan α=0,2 Pada Data Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Periode X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,69 Dengan α=0,2 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,24 Jumlah ,92

16 31 Sehingga dapat dilihat pada grafik berikut. Jumlah Penumpang Pemulusan Peramalan Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, ,000 0 Data Aktual Pemulusan Pertama Pemulusan kedua Peramalan Gambar 3.3. Grafik Pemulusan Peramalan Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan dengan α=0,2 Berdasarkan data terakhir pada tabel (3.13.) maka dapat dibuat model persamaan peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun besar Medan untuk satuan tahun berikutnya, dengan rumus. F a b ( m) t m t t (3.2) Dari rumus (3.2.) maka dapat dibentuk model persamaan untuk meramalkan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api dengan model persamaannya sebagai berikut. F a b ( m ) 2014 m F , ,66( m) 2014m Dari model persamaan peramalan jumlah penumpang yang diangkut kereta api, dapat ditentukan peramalan jumlah penumpang untuk tahun , seperti pada perhitungan berikut: a. Perhitungan peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2015, dengan m=1 dan t = F a b (1) 2014m F , ,66(1) 2015 F , Tahun

17 32 b. Perhitungan peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2016, dengan m=2 dan t = F a b (2) F , ,66(2) 2016 F , c. Perhitungan peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2017, dengan m=3 dan t = F a b (3) F , ,66(3) 2017 F , Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown Tahun dengan menggunakan α = 0,2 dalam Peramalan Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan untuk Tahun X t , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

18 33 Hasil peramalan jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan dilihat pada gambar berikut. Jumlah Penumpang Peramalan Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan dengan α=0,2 Penumpang Tahun Gambar 3.4. Grafik Jumlah Penumpang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Analisis Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Seperti pada peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan, dalam mengolah dan menganalisis data jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan juga menggunakan metode pemulusan eksponensial ganda linier satu parameter dari Brown, dan akan dilakukan dua kali pemulusan yaitu pemulusan eksponensial tunggal, pemulusan eksponensial ganda, dan peramlan. Sebelumnya juga harus ditentukan nilai α yang berkisar antara 0 sampai dengan 1, kemudian dihitung nilai Mean Square Error. Berikut akan dilakukan analisis data dengan metode pemulusan eksponensial yang dimulai dari parameter α=0,1 sampai α=0,9. Dari hasil analisis tersebut, kesalahan akan dibandingkan dari α=0,1 sampai α=0,9 yang memiliki kesalahan terkecil akan digunakan untuk meramalkan jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan. Berikut merupakan perhitungan untuk nilai α=0,1; X 2006 = dan X 2007 = maka diperoleh: a. Perhitungan pemulusan eksponensial tunggal untuk jumlah barang yang diangkut oleh kereta api tahun 2007 ( ) dan 2008 ( ) adalah sebagai berikut.

19 34 S ' X (1 ) S ' t t t 1 S ' 0,1( ) 0,9( ) ,40 S ' 0,1( ) 0,9( ,40) ,36 b. Perhitungan pemulusan eksponensial ganda untuk jumlah barang yang diangkut oleh kereta api untuk tahun 2007 ( ) dan 2008 ( ) adalah sebagai berikut. S '' S ' (1 ) S '' t t t 1 S '' 0,1( ,40) 0,9( ,00) ,04 S '' 0,1( ,36) 0,9( ,04) ,87 c. Nilai konstanta (a t ) untuk jumlah barang yang diangkut oleh kereta api tahun 2007 ( ) dan 2008 ( ) adalah sebagai berikut. a 2 S ' S '' t t t a 2( ,40) ( ,04) ,76 a 2(777623,36) (756708,87) ,85 d. Nilai slope (b t ) untuk jumlah barang yang diangkut oleh kereta api tahun 2007 ( ) dan 2008 ( ) adalah sebagai berikut. b ( S ' S '' ) t t t 1 0,1 b 2007 ( , ,04) 0, ,04

20 35 0,1 b 2008 ( , ,87) 0, ,83 Dari nilai konstanta (a t ) dan slope (b t ) tersebut maka dapat dihitung peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan untuk m tahun berikutnya. Peramalan jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan tahun 2008 adalah sebagai berikut. F a b ( m) t m t t F a b (1) F , ,04(1) ,80 Untuk mencari nilai Mean Square Error, maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai dari error atau kesalahan(e) dan kesalahan kuadrat (e 2 ) dengan rumus (3.1). Perhitungan error atau kesalahan (e) pada peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api untuk tahun 2008 ( e X F e , ,20 ) adalah sebagai berikut. Perhitungan error kuadrat atau kesalahan kudrat (e 2 ) pada peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api untuk tahun 2008 ( berikut. e , e , Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut. ) adalah sebagai

21 Tabel 3.15 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,1 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,44 672, , , , , , ,09-746, , , ,85 Jumlah ,19 Dengan α=0,1 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,46

22 Tabel 3.16 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,2 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,54 436, , , , , , , , , , , , , , , , , ,18 Jumlah ,26 Dengan α=0,2 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,89

23 Tabel 3.17 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,3 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,49 Jumlah ,57 Dengan α=0,3 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,94

24 Tabel 3.18 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,4 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,18 Jumlah ,18 Dengan α=0,4 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,17

25 Tabel 3.19 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,5 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,69 Jumlah ,63 Dengan α=0,5 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,23

26 Tabel 3.20 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,6 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,23 Jumlah ,76 Dengan α=0,6 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,25

27 Tabel 3.21 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,7 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,18 Jumlah ,58 Dengan α=0,7 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,94

28 Tabel 3.22 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,8 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,74 Jumlah ,35 Dengan α=0,8 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,76

29 Tabel 3.23 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,9 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,89 Jumlah ,26 Dengan α=0,9 dan n=7, analisis kesalahan dari tahun 2008 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,75

30 45 Kemudian bandingkan semua nilai Mean Square Error yang diperoleh dari masing-masing nilai α=0,1;0,2; ;0,9 untuk mendapatkan nilai Mean Square Error terkecil. Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan dengan melihat Mean Square Error adalah sebagai berikut. Tabel 3.24 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan Data Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan No α e 2 MSE 1 0,1 2 0,2 3 0,3 4 0,4 5 0,5 6 0,6 7 0,7 8 0,8 9 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,75 Dari tabel 3.24 dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE paling kecil terdapat pada α=0,3 dengan nilai MSE= ,94. Hasil olahan datanya dapat dilihat pada tabel berikut.

31 Tabel 3.25 Pemulusan Esponensial Ganda: Metode Linier Satu Parameter dengan α=0,3 Pada Data Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan Tahun X t S' t S'' t a t b t e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,49 Jumlah ,57 Dengan α=0,3 dan n=8, analisis kesalahan dari tahun 2007 ke tahun 2014 adalah: MSE n 2 et t 1 n , ,94 46

32 47 Sehingga dapat dilihat pada grafik berikut. Jumlah Barang 1,200,000 1,000, , , , ,000 Pemulusan Peramalan Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Data Aktual Pemulusan Pertama Pemulusan kedua Peramalan Gambar 3.5 Grafik Pemulusan Peramalan Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api Melalui Stasiun Medan dengan α=0,3 Berdasarkan data terakhir dapat dibuat peramalan untuk satuan tahun berikutnya, yaitu sebagai berikut: F a b ( m) t m t t F a b ( m ) 2014 m F , ,82( m) 2014m Dari model peramalan, dapat ditentukan jumlah barang kereta api untuk tahun , seperti pada perhitungan berikut: a. Perhitungan peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2015, dengan m=1. F a b (1) F , ,82(1) 2015 F , b. Perhitungan peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2016, dengan m=2. F a b (2) F , ,82(2) 2016 F , Tahun

33 48 c. Perhitungan peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan tahun 2017, dengan m=3. F a b (3) F , ,82(3) 2017 F , Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter Dari Brown dengan menggunakan α = 0,3 dalam Peramalan Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan untuk Tahun Tahun X t , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,63 Hasil peramalan jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan dapat dilihat pada gambar berikut. Jumlah Barang Peramalan Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan dengan α=0,3 Barang (Ton) Tahun Gambar 3.6. Grafik Peramalan Jumlah Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan

34 49 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang akan diperbaiki. Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam progamming (coding). dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil perhitungan. Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada kalanya data yang sangat rumit dan banyak tidak dapat dikerjakan secara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak utuk mengoalh data tersebut, disamping itu faktor kesalahan yang dilakukan manusia relatif besar. Selain itu, dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dan dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil.

35 Microsoft Office Excel Microsoft Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 200, versi 2002, versi 2003, versi 2007 dan versi Sheet (Lembar Kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan baris. Setiap kolom di beri nama dengan huruf mulai dari A, B, C,..., Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC,..., sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3,..., Langkah-Langkah Memulai Pengolahan Data dengan Microsoft Office Excel 2010 Sebelum pengoperasian software ini, pastikan pada komputer terpasang program excel. Adapun cara memulai Microsoft Office Excel 2010 yaitu dengan cara: 1. Double Klik Microsoft Office Excel 2010 pada Desktop

36 51 Gambar 4.1 Cara membuka Microsoft Office Excel Lalu akan muncul tampilan Microsoft Office Excel 2010 Gambar 4.2 Tampilan Microsoft Office Excel Setelah tampilan Microsoft Office Excel 2010 terbuka, maka ketik keterangan pada masing masing kotak sebagai berikut: a. Pada kotak B2 isi keterangan dengan Tahun b. Pada kotak C2 isi keterangan dengan c. Pada kotak D2 isi keterangan dengan d. Pada kotak E2 isi keterangan dengan e. Pada kotak F2 isi keterangan dengan f. Pada kotak G2 isi keterangan dengan

37 52 g. Pada kotak H2 isi keterangan dengan h. Pada kotak I2 isi keterangan dengan i. Pada kotak J2 isi keterangan dengan 4.4. Implementasi Sistem Peramalan Jumlah Penumpang dan Barang yang diangkut Kereta Api melalui Stasiun Medan Fungsi dalam Excel ditujukan untuk memudahkan pengertian formula yang diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatika dan operasi standard. Terdapat banyak fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel, diantaranya dengan menggunakan salah satu fungsi Average, Standard Deviasi, Median, dan Mean. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis akan menggunakan salah satu fungsi statistik yaitu fungsi exponential smoothing. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dengan fungsi Exponential Smoothing dengan menggunakan Microsoft Office Excel 20010: 1. Masukkan data jumlah penumpang yang daingku kereta api melalui stasiun Medan tahun pada lembar kerja Microsoft Office Excel Lalu hitung ramalan data tersebut dengan menggunakan menu yang ada pada Microsoft Office Excel 2010, yaitu: a. Klik Data lalu Data Analysis b. Setelah itu pilih Exponential Smoothing dari tampilan Data Analysis lalu pilih Ok. (Lihat Gambar 4.3)

38 53 Gambar 4.3 Tampilan Data Analysis c. Lalu akan muncul tampilan Exponential Smoothing, lalu pada Input Range diisi dengan memblok range pada data aktual yang telah dimasukkan sebelumnya. Masukkan nilai untuk α = 0,1, maka Damping Factornya adalah 0,9. d. Kemudian pada bagian Output Range pada Menu Output Option, masukkan range yang berfungsi sebagai tempat hasil output. Lalu Klik OK maka hasil output akan muncul pada range yang telah ditentukan. Dan begitu juga cara untuk mencari pemulusan kedua. (Lihat Gambar 4.4) Gambar 4.4 Tampilan Exponential Smoothing e. Untuk mendapat nilai,, nilai peramalan (F t ), dan nilai kesalahan digunakan data angka (numerik) yaitu karakter nilai konstan dan karakter khusus yang dibaca dalam format data angka yang terdiri dari angka dan tanda-tanda khusus seperti :, *, +, -, /, % dan lain-lain. Contohnya: =F15+G15*(3) lalu tekan Enter. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 4.5 dibawah ini:

39 54 Gambar 4.5 Tampilan Data jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan tahun Lakukan langkah yang sama untuk melakukan pemulusan dan peramalan pada jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan beradasarkan pada data tahun Perhitungan dari Gambar 4.5 dapat dicari dengan cara berikut: 1. Smoothing pertama, untuk tahun pertama ditentukan sebesar tahun pertama dari data historisnya sehingga rumus yang tertera pada sel D3 adalah C3. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus =0,1*C4+0,9*D3. Dalam kasus ini menghasilkan angka: Dan untuk tahun- tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 2. Smoothing kedua, untuk tahun pertama ditentukan sebesar nilai tahun pertama dari data historisnya. Sehingga rumus yang tertera pada sel E3 adalah D3. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus: =0,1*D4+0,9*E3. Dalam kasus ini akan menghasilkan ,30. Dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

40 55 3. Nilai baru bias dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus =(2*D4) E4. Dalam kasus ini menghasilkan nilai ,70. Dan untuk tahun tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 4. Nilai slope ( ) baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus =(0,1/(1-0,1))*(D4-E4). Dalam nilai kasus ini menghasilkan 11044,30. Dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 5. Forecast (F t ) untuk tahun ketiga yaitu pada sel H5 dapat dicari dengan rumus F4+(G4*(1)) dengan hasil Dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut Pembuatan Grafik Untuk membuat grafik pada Microsoft Office Excel 2010 langkah-langkahnya sebagai berikut. 1. Dari data yang sudah ada sebelumnya tadi, tambahkan Tahun Peramalan dan hasil peramalan yang sudah diolah. (Lihat Gambar 4.6) Gambar 4.6 Tampilan data dengan hasil peramalan 2. Klik menu Insert, pilih Line dan pilih salah satu Line yang tersedia dan akan muncul kotak kosong seperti Gambar 4.7 dibawah ini.

41 56 Gambar 4.7 Langkah langkah pembuatan grafik Jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan 3. Lalu klik kanan pada kotak kosong tersebut, kemudian pilih Select Data dan akan muncul tampilan Select Data Source, pada bagian Legend Entries (Series) pilih add, kemudian pilih data mana saja yang akan ditambahkan kedalam grafik. Untuk menambahkan data X t maka pada Series name pilih C2 dan pada series values pilih C3:C12 dengan cara memblok kolom C3:C12 lalu klik OK. Gambar 4.8 Tampilan Edit series Lakukan langkah yang sama untuk memasukkan data pemulusan pertama, data pemulusan kedua, dan data peramalan ke dalam grafik sehingga menghasilkan gambar 4.9

42 57 Gambar 4.9 Hasil grafik pemulusan jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan 4. Lakukan langkah yang sama untuk membuat grafik pemulusan peramalan jumlah barang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan.

43 58 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data jumlah penumpang dan barang yang diangkut kereta api, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Parameter untuk ketepatan peramalan jumlah penumpang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan terdapat padaα=0,2 dengan nilai Mean Square Error= ,24. Sedangkan parameter untuk ketepatan peramalan jumlah barang yang diangkut oleh kereta api melalui stasiun Medan terdapat pada α =0,3 dengan nilai Mean Square Error= ,94. Bentuk persamaan peramalan jumlah penumpang yang diangkut kereta api melalui stasiun Medan adalah: F , ,66( m) 2104m Bentuk persamaan peramalan jumlah barang yang daingkut kereta api melalui stasiun Medan adalah: F , ,82( m) 2014m 2. Berdasarkan chart data, jumlah peramalan penumpang yang diangkut kereta api cenderung mengalami peningkatan sedangkan jumlah peramalan barang yang daingkut kereta api mengalami penurunan. Hasil peramalannya adalah: No Tahun Peramalan Penumpang (orang) Peramalan Barang (ton) , , ,63 Tabel 5.1. Hasil peramalan jumlah penumpang dan barang yang diangkut kereta api tahun

44 Saran Beberapa saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dengan meningkatnya jumlah penumpang yang diangkut kereta api menandakan minat masyarakat terhadap jasa transportasi kereta api tinggi, hendaknya diikuti dengan perbaikan pelayanan serta sarana dan prasarana. 2. Perlu digunakan sarana pemasaran yang gencar guna memperkenalkan kepada masyarakat keunggulan menggunakan sarana transportasi Kerta Api sebagai salah satu alat pengangkutan baik penumpang maupun barang.

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data 16 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah ditafsirkan dan menguraikan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Kedelai Dalam ketersediaan kedelai sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat dimana produksi kedelai merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan

Lebih terperinci

Mengerjakan Latihan dengan Microsoft Office Excel

Mengerjakan Latihan dengan Microsoft Office Excel P10 Mengerjakan Latihan dengan Microsoft Office Excel 10.1 TUJUAN Mahasiswa memahami dan terampil mengerjakan beberapa latihan menggunakan Microsoft Excel. 10.2 PEMBAHASAN Membuat ranking pada table Mengurutkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerata api mempunyai peran penting dalam mobilitas penduduk. Dari grafik jumlah penumpang dan barang yang diangkut oleh kereta api, minat masyarakat terhadap jasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Curah Hujan Hujan sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat. Curah hujan tidak selalu sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada bulan-bulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS BAB III SEJARAH DA STRUKTUR BPS 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga egara on Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Persiapan Penelitian Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko mitra elektronik yaitu dari tahun 2010 2013 untuk memprediksi penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Prediksi Prediksi adalah sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori. 2.1.1 Pengertian Peramalan. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto 18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan pembangunan di segala sektor. Pembangunan tersebut dilakukan dengan cara bertahap dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah penyediaan air semakin meningkat untuk setiap saat. Air merupakan salah satu faktor yang sangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C.

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. 3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. D LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan memaparkan berbagai teori yang melandasi penulis dalam membangun aplikasi yang nantinya akan dibuat. 3.1 Customer Relationship Management (CRM) Menurut Buttle (2004,

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

Membuat keputusan yang baik

Membuat keputusan yang baik Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi masa yang akan datang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 13 BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN 3.1 Keadaan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 58 35 0-2 07 33 Lintang Utara dan 98 42 50-99 34 16 Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan

Lebih terperinci

Pemrograman Microsoft Excel

Pemrograman Microsoft Excel Pemrograman Microsoft Excel Dalam pengolahan data, teknologi informasi memiliki berbagai macam bentuk aplikasi perhitungan, salah satunya dengan menggunakan microsoft excel, disini anda akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik

Lebih terperinci

Deteksi Autokorelasi dengan Metode Grafik Excel

Deteksi Autokorelasi dengan Metode Grafik Excel Deteksi Autokorelasi dengan Metode Grafik Excel Junaidi Junaidi A. Pengantar Salah satu asumsi dalam model regresi linear klasik adalah tidak adanya autokorelasi. Autokorelasi adalah kondisi dimana terdapat

Lebih terperinci

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d.

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d. LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang benar. 1. Pengertian dari Microsoft Excel adalah... a. Program (perangkat lunak) pengolah kata b. Program (perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

VII. MODEL PRAKIRAAN PERMINTAAN

VII. MODEL PRAKIRAAN PERMINTAAN VII. MODEL PRAKIRAAN PERMINTAAN A. Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu peristiwa atau kejadian pada waktu yang akan datang, yang dapat bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 20 BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008 PERAMALA ILAI PEJUALA EERGI LISTRIK DI PT. PL (PERSERO) CABAG BIJAI UTUK TAHU 2008 TUGAS AKHIR MAGDALEA LUMBATOBIG 052407060 DEPARTEME MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM UIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi standart kehidupan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang yang menjadi

Lebih terperinci

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel Membuat Piramida Penduduk dengan Excel dikutip dari: http://junaidichaniago.wordpress.com/2009/04/05/membuat-piramidapenduduk-dengan-excel/ (tanggal 7 Juni 2010) Memahami komposisi penduduk menurut umur

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Perbandingan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Exponential Smoothing pada Peramalan Penjualan Klip (Studi Kasus PT. Indoprima Gemilang Engineering) Aditia Rizki Sudrajat 1, Renanda

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Advanced Petrus Santoso 13 Isi What-If Analysis... 1 Goal Seek... 1 Data Table... 2 Pivot Table... 5 Persiapan untuk Membuat Pivot Table... 6 Membuat Pivot Table... 7 Advanced

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi I. Prosedur Statistik Deskriptif pada Excel Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015-2017 DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR FAZZAR ADE MASSAYU NASUTION 132407109 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

PERENCANAAN PRODUKSI

PERENCANAAN PRODUKSI PERENCANAAN PRODUKSI Membuat keputusan yang baik Apakah yang dapat membuat suatu perusahaan sukses? Keputusan yang dibuat baik Bagaimana kita dapat yakin bahwa keputusan yang dibuat baik? Akurasi prediksi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB IV METODE PERAMALAN Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian pengertian Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Dua Sumbu (Axis) Vertikal yang Berbeda

Membuat Grafik dengan Dua Sumbu (Axis) Vertikal yang Berbeda Membuat Grafik dengan Dua Sumbu (Axis) Vertikal yang Berbeda Junaidi, Junaidi (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi) Dalam penyajian data, sering dibutuhkan grafik dengan dua sumbu

Lebih terperinci

Modul Praktikum 4 Dasar-Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Modul Praktikum 4 Dasar-Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Modul Microsoft Word 2003 (3) Bekerja dengan Tabel dan Grafik (Chart) A. Bekerja Dengan Tabel Dalam suatu dokumen kadang digunakan tabel untuk menampilkan data ataupun hasil analisis yang telah kita buat.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi perekonomian nasional. Oleh karena itu, informasi mengenai perkembangan dan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL Minitab adalah program statistik yang setiap versinya terus dikembangkan. Gambar 1 memperlihatkan kepada anda aspek-aspek utama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi air bersih adalah pengolahan air sungai menjadi air bersih yang dapat digunakan dalam kebutuhan rumah tanggga, seperti air minum, mencuci, mandi dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi jahe

Lebih terperinci

Memulai Menggunakan Microsoft Excel

Memulai Menggunakan Microsoft Excel 1 Memulai Menggunakan Microsoft Excel Microsoft Excel atau sering disebut sebagai Ms. Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spreadsheet), yang dapat dipakai untuk mengelola teks, angka,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis,1991). Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan

Lebih terperinci

Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi

Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi Excel Microsoft Excel XP 1 1 Dasar-dasar Excel Setelah mempelajari modul ini, peserta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai belasan ribu pulau dengan teritori laut yang sangat luas. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara

Lebih terperinci

Membuat Grafik Sondir Menggunakan Ms ExCeL 2007

Membuat Grafik Sondir Menggunakan Ms ExCeL 2007 Membuat Grafik Sondir Menggunakan Ms ExCeL 2007 Suatu kemudahan untuk menggunakan buku ini karena menyajikan tampilan instruksi yang akan memudahkan bagi para pembaca untuk mencoba menjalankannya Buku

Lebih terperinci

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi Terdapat berbagai pola pergerakan data deret waktu. Diantaranya adalah: 1) Model Linear; 2) Model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika memegang peranan penting dalam kehidupan. Selain sebagai salah satu kajian ilmu utama dalam pendidikan, matematika juga berperan untuk menunjang ilmu-ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

Latihan 1: Mengoperasikan Excel Student Exercise Series: Microsoft Office Excel 007l Latihan : Mengoperasikan Excel Buatlah sebuah buku kerja baru, kemudian ketikkan teks-teks berikut ini. Simpan hasilnya dengan nama Lat-0 dalam folder

Lebih terperinci

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 11 18. APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN Hotlim P. Sirait, Ujian Sinulingga,

Lebih terperinci

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007

MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007 MENGENAL MICROSOFT EXCEL 2007 Microsoft Excel merupakan program dari Microsoft Office yang dikhususkan untuk pengolahan lembar kerja (worksheet) atau biasa dikenal dengan istilah spreadsheet program. Microsoft

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000: BAB 1 STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkatan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus,

Lebih terperinci

Membuat Grafik Di Microsoft Excel

Membuat Grafik Di Microsoft Excel Membuat Grafik Di Microsoft Excel 1. Pembuatan Grafik dengan Chart Wizard Pembuatan grafik dari data merupakan salah satu cara dalam mempermudah pembacaan, karena gambar diibaratkan bisa melukiskan segala

Lebih terperinci

(FORECASTING ANALYSIS):

(FORECASTING ANALYSIS): ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS PERAMALAN Hand-out ke-3 ANALISIS PERAMALAN (FORECASTING ANALYSIS): Contoh-contoh sederhana PRODI AGRIBISNIS UNEJ, 2017 PROF DR IR RUDI WIBOWO, MS Contoh aplikasi tehnik peramalan

Lebih terperinci

Mengoperasikan Piranti Lunak OpenOffice.org Calc

Mengoperasikan Piranti Lunak OpenOffice.org Calc Mengoperasikan Piranti Lunak OpenOffice.org Calc A. Mengatur Format Buku Kerja 1. Buka buku kerja baru dengan mengklik ikon New pada Function Toolbar. 2. Ketik data seperti di bawah ini pada lembar pertama.

Lebih terperinci

Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2

Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 3.1. Modul 3.1.1. Mengenali Bagian-Bagian, Menu dan Istilah dalam Open Office Calc. Open Office Calc adalah salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan antar negara terjadi seiring dengan berkembangnya kehidupan ekonomi manusia. Berkembangnya kebutuhan ekonomi itu sendiri didorong akibat berkembangnya peradaban

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan salah satu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Aplikasi Komputer. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Aplikasi Komputer. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Aplikasi Komputer Ms. Excel 2010 Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Mata Kuliah Ciri Universitas (MKCU) 09 Abstract Modul ini menjelaskan tentang Aplikasi Microsoft

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

Rumus dan Fungsi I Rumus dan Fungsi

Rumus dan Fungsi I Rumus dan Fungsi Rumus dan Fungsi I 5.1. Rumus dan Fungsi Microsoft merupakan perangkat lunak spreadsheet yang diposisikan untuk mengolah angka yang mengharuskan pemakai berhadapan dengan penggunaan rumus dan fungsi untuk

Lebih terperinci

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH 1 PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH 052407016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Pengenalan Ms. Excel 2-6-

Pengenalan Ms. Excel 2-6- Konsep Sistem Informasi A Pengenalan Ms. Excel 2-6- KSI A. Missa Lamsani Hal 1 Microsoft Excell General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi komputer. Microsoft Excel 2010 Bagian 1. 09Fakultas FASILKOM. Wardhana., S.Kom., S.T., MM. Program Studi MKCU

Modul ke: Aplikasi komputer. Microsoft Excel 2010 Bagian 1. 09Fakultas FASILKOM. Wardhana., S.Kom., S.T., MM. Program Studi MKCU Modul ke: 09Fakultas Ariyani FASILKOM Aplikasi komputer Microsoft Excel 2010 Bagian 1 Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi MKCU Microsoft Excel Sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang

Lebih terperinci

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003

Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Petunjuk Praktis Penggunaan Microsoft Excel 2003 Oleh : Rino A Nugroho, S.Sos,M.T.I Ada beberapa aplikasi perkantoran yang diciptakan oleh Microsoft. Aplikasi ini di jadikan dalam satu program yang bernama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC

OpenOffice.org Writer OpenOffice.org Calc OpenOffice.org Impress OpenOffice.org Draw OpenOffice.org Math OpenOffice.org Base OPEN OFFICE CALC OpenOffice.org adalah seperangkat lunak perkantoran yang didalamnya terdapat fungsi pengolah kata (word processing), pengolah lembar (spreadsheet), pembuatan gambar (drawing), pembuatan presentasi (presentation),

Lebih terperinci

Sainstech. Dalam. Membuat. Tahap 2: Total Siswa. Jul. Mei. Mar. Feb. Apr. Jun PLC. Rata rata

Sainstech. Dalam. Membuat. Tahap 2: Total Siswa. Jul. Mei. Mar. Feb. Apr. Jun PLC. Rata rata Sainstech Unisma Bekasi Pertemuan 8 (Grafik 2 y axis dan link antar sheet) Bagian 1 : Membuat Grafik dengan 2 y axis Penjelasan singkat : Dalam latihan ini akan dilakukan pembuatan grafik yang menampilkan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci