Organization Culture Health Index EXECUTIVE SUMMARY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Organization Culture Health Index EXECUTIVE SUMMARY"

Transkripsi

1 Organization Culture Health Index EXECUTIVE SUMMARY ACT Consulting (Group of ESQ) MENARA 165. Jl. TB. Simatupang, Kav 1. Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021)

2 Mengapa Diperlukan Karakter? TRANSFORMASI BIROKRASI VISI MISI - TUJUAN REVOLUSI MENTAL STRATEGI STRUKTUR PIMPINAN KEYAKINAN NILAI-NILAI SISTEM/ PROSES KARAKTER PELAKSANAAN KINERJA

3 MENGAPA TRANSFORMASI GAGAL? Heart of Change by John Kotter 70% transformasi yang pernah dilakukan gagal karena hanya menggunakan Kepala (Head) tanpa Hati (Heart). Pemimpin yang berhasil dalam melakukan transformasi adalah mereka yang melibatkan aspek Hati (Heart)

4 MVVM ALIGNMENT CLARITY OF : MISSION, VISION, VALUE & MEANING VERY HIGH ENTROPY HIGH ENTROPY LOW ENTROPY

5 How Does Transformation Work? 10 % IQ KNOWLEDGE + SKILL BEHAVIORS 90 % EQ SQ VALUES BELIEFS Organization don t transform, people do - Richard Barretts-

6 ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION (Akselerasi Perubahan Budaya) DIRECTION, ALIGNMENT & ENGAGEMENT MVVM ALIGNMENT ACT Value, System, Leadership VSL 3.0 Triple Bottom Line Memanfaatkan IQ, EQ, SQ

7 Objectives Untuk mengetahui Indeks Kesehatan Budaya Organisasi (by demography) dan hal-hal yang menghambat kinerja Mengetahui harapan karyawan terhadap budaya saat ini dan area perbaikan Untuk mengidentifikasi Personal Values karyawan dan juga Budaya Kemenkominfo saat ini dan yang diharapkan Untuk mengetahui tingkat kenyamanan karyawan. If we can measure, we can manage

8 How to Design a Roadmap? Desired Culture Roadmap Current Culture OCHI Organization Culture Health Index

9 Methodology Pengukuran / penelitian menggunakan metode survey dan validasi hasil melaui Focused Group Discussion sebanyak 2 sesi (sesi staff dan sesi leader) Tehnik Pengambilan data menggunakan Stratified Random Sampling, pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi Pertanyaan : nilai/perilaku yang menggambarkan diri Anda saat ini (Personal Values) nilai/perilaku yang menggambarkan bagaimana organisasi Anda beroperasi saat ini (Current Culture) nilai/perilaku yang menurut Anda penting untuk dimiliki oleh organisasi, agar dapat mencapai kinerja yang tinggi (Desired Culture) Survey diikuti oleh 1519 Responden dari 3584 total populasi (level of confidence 95%)

10 Contoh Pengisian Survey Personal Values

11 Contoh Pengisian Survey Current Culture

12 Contoh Pengisian Survey Desired Culture

13 Number of Respondents No Pusat Pelayanan Populasi Responden % dari Partisipan terhadap Populasi % dari Partisipan terhadap Total Responden 1 Sekretariat Jenderal % 20% Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos & Informatika Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos & Informatika Direktorat Jenderal Aptika Informatika Direktorat Jenderal Informasi & Komunikasi Publik Badan Penelitian & Pengembangan Sumber Daya Manusia % 21% % 12% % 9% % 12% % 21% 7 Inspektorat Jenderal % 5% TOTAL % 100%

14 Demographic Age Tahun Tahun Tahun > 50 Tahun Length of Service 0 5 Tahun > 5 10 Tahun > Tahun > Tahun > 30 Tahun 32% 17% 14% 18% 28% 32% 23% 23% 13%

15 Demographic 5% Sekretariat Jenderal 21% 20% Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos & Informatika Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos & Informatika Direktorat Jenderal Aptika Informatika 12% 21% Direktorat Jenderal Informasi & Komunikasi Publik 9% 12% Badan Penelitian & Pengembangan Sumber Daya Manusia Inspektorat Jenderal

16 Areas of Analysis 1 Entropi & Faktor Penghambat 2 Values Mapping Harapan Karyawan Implementasi Nilai KEMENKOMINFO Tingkat Kenyamanan Bekerja 6 Kesimpulan 7 Rekomendasi

17 Entropi & 1 Faktor Penghambat Mengukur banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau stres yang terjadi dalam organisasi Mengindentifikasi nilai-nilai berpotensi menghambat yang menyebabkan tingginya entropi

18 Entropi Budaya energi yang terpakai untuk kegiatan tidak produktif disebuah lingkungan kerja. Entropy menunjukkan tingkat konflik, friksi dan frustrasi dilingkungan tersebut

19 Entropi Budaya What does 44% entropy look like? Energy available for productive work Non-productive or destructive energy

20 Entropi Level Rentang Entropi dan Risiko yang Dihadapi : 10% or less (Prime) Sehat. 11% - 20% (Minor Issues) Membutuhkan adjustment kultural dan struktural. 21% - 30% (Significant Issues) 31% - % 40(Serious Issues) 41-50% (Critical Issues) More than 50% (Cultural Crisis) Membutuhkan transformasi kultural, struktural dan leadership coaching. Membutuhkan transformasi kultural, struktural, leadership coaching/mentoring, dan pengembangan leadership. Membutuhkan transformasi kultural, struktural dan perubahan dalam leadership, leadership mentoring/coaching serta pengembangan leadership. Untuk corporations, risiko tinggi berupa kebangkrutan atau takeover.

21 1. a. Entropi energi yang terpakai untuk kegiatan tidak produktif disebuah lingkungan kerja. Entropy menunjukkan tingkat konflik, friksi dan frustasi dilingkungan tersebut Level Entropi = 29 % 10% 13% 6% 5% 2% 11% KEY ISSUES: Entropi budaya sebesar 29 % Level 3 Hambatan pada hal-hal yang berkaitan dengan sistem dan proses yang tidak efektif Level 2 Hambatan pada hal-hal yang berkaitan dengan hubungan Interpersonal, Pelanggan, Vendor Level 1 Hambatan pada hal-hal yang berkaitan dengan Masalah Finansial dan Pertumbuhan Organisasi

22 1.b. Faktor-faktor yang menghambat Tingkat Nilai-nilai yang Mungkin Membatasi (suara/vote) Entropi Budaya % birokrasi (576) pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri (348) kebingungan (297) kekuasaan (263) hirarki (191) menahan informasi (135) lembur (117) persaingan internal (293) sifat menyalahkan (263) manipulasi (176) membangun kerajaaan bisnis (82) kurangnya sumber daya (569) kehati-hatian (348) fokus jangka pendek (219) pengurangan biaya (189) kontrol (149) ekploitasi (121) pekerjaan yang tidak terjamin keamanannya (106) 13% dari total suara 5% dari total suara 11% dari total suara Total 4442 dari % dari total suara Key Theme : Ketidakjelasan koordinasi dan kerjasama di internal organisasi Sistem yang kaku, proses dan struktur internal yang menghambat efektivitas Pegawai yang saling mengkritik dan rasa curiga terhadap yang lainnya

23 1.c. Hasil FGD VALUES SITUASI SAAT INI Birokrasi Alur approval yang cukup berbelit Struktur yang meluas dan fungsi yang tidak beragam Tidak adanya pelaporan hasil kegiatan pada pimpinan Kurangnya sumber daya Pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri SDM saat ini banyak di usia pensiun, sehingga diperlukan generasi baru agar dapat menciptakan energi positif Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas dan fungsinya Tidak adanya pemetaan jabatan Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar satker Saling melempar tugas dan tanggung jawab Lebih mementingkan kepentingan individu daripada kepentingan organisasi Kehati-hatian Ketakutan dalam mengambil resiko Banyaknya ketentuan dalam melaksanakan tupoksi sehingga menimbulkan keraguan dalam menjalankan tugas Kebingungan Kurangnya arahan dari pimpinan kepada pegawai dalam meberikan tugas Kurangnya informasi yang merata Terjadinya tumpang tindih tugas dan fungsi pada pegawai Persaingan internal Adanya pegawai yang saling menjatuhkan satu sama lain Kurang berjalannya fungsi berbagi informasi untuk mencapai tujuan organisasi

24 1. d. Entropi per Unit Sekretariat Jenderal 26% birokrasi, kurangnya sumber daya, pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri, kehati-hatian dan persaingan internal Inspektorat Jenderal 47% birokrasi, kebingungan, pengembangan cenderung berjalan sendirisendiri, kurangnya sumber daya dan lembur Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos & Direktorat Jenderal Informasi & Komunikasi Direktorat Jenderal Aptika Informatika Badan Penelitian & Pengembangan Sumber 28% 27% 32% 36% 27% birokrasi, kurangnya sumber daya, kehati-hatian, persaingan internal dan kontrol kurangnya sumber daya, birokrasi, kehati-hatian, persaingan internal dan kebingungan birokrasi, kurangnya sumber daya, pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri, kebingungan dan kekuasaan kurangnya sumber daya, birokrasi, pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri, kehati-hatian dan fokus jangka pendek kurangnya sumber daya, birokrasi, pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri, kehati-hatian dan kebingungan 0% 20% 40% 60% KEY ISSUES: Nilai birokrasi dan kurangnya sumber daya menjadi nilai yang berpotensi menghambat di seluruh Unit

25 Values Mapping 2 Memetakan 10 nilai yang paling banyak dipilih untuk mengetahui fokus organisasi saat ini dan juga GAP

26 Values Mapping Positive Focus / Excessive Focus Service Making a Difference Internal Cohesion Transformation Self-esteem Relationship Survival Service To Humanity and the Planet Social responsibility, future generations, long-term perspective, ethics, compassion, humility Strategic Alliances and Partnerships Environmental awareness, community involvement, employee fulfilment, coaching/mentoring Building Internal Community Shared values, vision, commitment, integrity, trust, passion, creativity, openness, transparency Continuous Renewal and Learning Accountability, adaptability, empowerment, teamwor k, goals orientation, personal growth High Performance Systems, processes, quality, best practices, pride in performance. Bureaucracy, complacency Employee Recognition Loyalty, open communication, customer satisfaction, friendship. Manipulation, blame Financial Stability Shareholder value, organisational growth, employee health, safety. Control, corruption, greed

27 2.a. Values Mapping Personal Values Fokus pada menemukan tujuan dan makna bekerja Current Culture Fokus pada perubahan dan pengembangan organisasi Desired Culture Fokus pada perubahan dan pengembangan organisasi Service Making a Difference Internal Cohesion Learning Self Esteem Relationship Financial?? Service Making a Difference Internal Cohesion Learning Self Esteem Relationship Financial KEY ISSUES : Terdapat nilai-nilai yang bepotensi menghambat pada level 1 dan level 3 Kurang fokus pada menciptakan kolaborasi dan sinergi, internal maupun eksternal, serta pada pelayanan dan kontribusi sosial

28 2.b. Hasil FGD AREA SITUASI SAAT INI Area 1 Survival Area 3 Self-esteem Area 6 Making a difference Area 7 Sevice Penghasilan yang didapat dinilai tidak professional, hal ini membuat PNS (secara general) mencoba membuat kegiatan-kegiatan yang bisa menghasilkan Mindset masih berorientasi pada uang. Hanya mau datang dan mengerjakan sesuatu yang sifatnya dinas luar dan ada honornya Sangat rahasia (tidak transparan) SOP yang tidak berjalan dengan baik Faktor pendukung atau tools yang belum maksimal Sistem kerja yang terlalu berbelit Kurang koordinasi antar Satker untuk pekerjaan yang terkait sehingga tumpang tidih Belum adanya sinergi antara atasan dan bawahan Masih ada kecenderungan GAP atau pengelompokan tertentu antara senior dan junior Outcome yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan tidak berdampak secara signifikan terhadap masyarakat Kurang berjalan sesuai dengan CSR Masih banyak yang belum mengenal Kemenkominfo

29 Harapan karyawan 3 Menganalisa GAP antara nilai-nilai yang dirasakan pada budaya saat ini dan nilai-nilai yang dianggap penting dimasa depan agar oraganisasi memiliki kinerja tinggi

30 3.a. Harapan Karyawan Suara Budaya Saat Ini Suara Budaya Yang Diharapkan Lompatan jujur inovatif integritas bertanggung jawab profesionalisme keadilan efisien transparan kebijaksanaan berani mengambil resiko Key Request : Responden ingin melihat orang-orang menunjukkan dorongan dan peningkatan kinerja yang keberlanjutan Responden ingin menempatkan fokus yang kuat dalam mengeksplorasi ide-ide dan cara baru dalam bekerja. Responden menginginkan rasa saling percaya satu sama lain Responden ingin mendapatkan keterbukaan antara satu dan yang lainnya

31 3.b. Hasil FGD VALUES SITUASI YANG DIHARAPKAN Jujur Lebih transparan dalam melaporkan hasil kegiatan Memaksimalkan waktu kerja secara efektif dan efisien Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan individu Inovatif Meningkatkan inovasi, tidak hanya terpaku dengan pekerjaan yang monoton Penggunaan teknologi yang maksimal sehingga memudahkan pekerjaan Dibutuhkan training untuk membangkitkan motivasi pegawai Integritas Meningkatkan disiplin waktu kerja dan pengerjaan tugas Dibutuhkan komitmen dari pimpinan dalam menerapkan aturan Meningkatkan kohesifitas antar pegawai maupun satker Bertanggung jawab Pentingnya job description yang jelas dan terukur sehingga tidak menimbulkan saling lempar kesalahan karena tidak memahami tupoksi Diharpakan adanya proses pendampingan dari pimpinan kepada pegawai Bertanggung jawab dalam bekerja, baik dari segi waktu maupun hasil pekerjaan Profesionalisme Penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi Sosialisasi tugas dan tanggung jawab bagi pegawai Tidak mengerjakan pekerjaan lain selama jam kantor Role model yang positif dari pimpinan

32 4 Implementasi Nilai KEMEMNKOMINFO Mengetahui sejauh mana nilai-nilai KEMENKOMINFO dirasakan pada budaya saat ini

33 4. Implementasi Nilai 20% 15% 11% 12% 17% 16% 10% Current Culture 5% 0% Akuntabel Inovatif Integritas Profesional KEY ISSUES: Nilai Akuntabel dan Inovatif dirasakan masih kurang pada budaya saat ini

34 5 Tingkat Kenyamanan Bekerja Mengidentifikasi keselarasan Personal Values Current Culture

35 5. Tingkat Kenyamanan Bekerja PERSONAL VALUES (PV) bertanggung jawab jujur disiplin kerjasama etika integritas komitmen dapat diandalkan menghormati keluarga CURRENT CULTURE (CC) birokrasi (L) kurangnya sumber daya (L) bertanggung jawab kerjasama kerjasama tim kehati-hatian (L) pengembangan cenderung berjalan sendiri-sendiri (L) berbagi informasi komunikasi yang terbuka kebingungan (L) KEY ISSUES : Nilai yang sama, Personal Values Current Culture = 2 Tidak ada nilai yang sama Responden tidak merasa nyaman pergi ke tempat kerja. 1 2 nilai yang sama Responden tidak sepenuhnya merasa nyaman pergi ke tempat kerja. 3 atau lebih nilai yang sama Responden merasa nyaman pergi ke tempat kerja.

36 5.b. Tingkat Kenyamanan Bekerja per Unit Sekretariat Jenderal 4 Bertanggung jawab, jujur, menghormati dan kekompakkan Inspektorat Jenderal 1 Integritas Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos & 3 Bertanggung jawab, integritas, kekompakkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos & 2 Kerjasama dan komitmen Direktorat Jenderal Informasi & Komunikasi Publik 3 Bertanggung jawab, jujur dan kerjasama Direktorat Jenderal Aptika Informatika Badan Penelitian & Pengembangan Sumber 2 3 Kerjasama dan etika Bertanggung jawab, jujur dan kerjasama KEY ISSUES : Tidak ada nilai yang sama Responden tidak merasa nyaman pergi ke tempat kerja. 1 2 nilai yang sama Responden tidak sepenuhnya merasa nyaman pergi ke tempat kerja. 3 atau lebih nilai yang sama Responden merasa nyaman pergi ke tempat kerja.

37 Kesimpulan 6 Kesimpulan dari hasil pengukuran Indeks Kesehatan Budaya KEMENKOMINFO

38 6. Kesimpulan 1. Angka Entropi KEMENKOMINFO tahun 2015 adalah 29%, yaitu masalahmasalah signifikan yang memerlukan perhatian segera. 2. Nilai-nilai faktor penghambat kinerja di KEMENKOMINFO adalah birokrasi, kurangnya sumber daya, pengembangan cenderung berjalan sendirir-sendiri, kehati-hatian, kebingungan dan persaingan internal. 3. Budaya KEMENKOMINFO pada tahun 2015 fokus pada level 4 yaitu transformation (perubahan dan pengembangan organisasi), namun terjadi gap pada level 6 yaitu sinergi dan kolaborasi, serta level 7 yaitu pelayanan dan kontribusi sosial. 4. Nilai-nilai yang dianggap penting untuk lebih ditingkatkan di masa depan yaitu jujur, inovatif, integritas, bertanggung jawab dan profesionalisme. 5. Secara umum tidak semua karyawan merasa nyaman pergi ke tempat kerja. Ada 2 nilai kesamaan antara karyawan dengan budaya saat ini, yaitu bertanggung jawab dan kerjasama.

39 Rekomendasi 7 Rekomendasi solusi untuk ROADMAP 2015

40 7. Rekomendasi 1. Menjadikan entropi sebagai KPI dan menurunkan angka entropi menjadi 26%, serta melaksanakan OCHI secara berkala setiap 12 bulan di KEMENKOMINFO 2. Menyelaraskan pandangan para pimpinan tentang tujuan organisasi dan budaya kerja organisasi 3. Melakukan sistem review agar proses kerja berjalan lebih efektif dan memastikan setiap orang memiliki kompetensi untuk menjalankan tugas 4. Melakukan internalisasi budaya kepada seluruh karyawan Desired Culture Entropy 26% Entropy 29% Current Culture OCHI Organization Culture Health Index

41 Importance of Personal Allignment TINGGI KEJELASAN TENTANG NILAI PERUSAHAAN KOMITMEN 4.87 KOMITMEN 4.90 KOMITMEN 6.26 KOMITMEN 6.12 RENDAH KEJELASAN TENTANG NILAI PRIBADI TINGGI Leadership Challenge, James Kouzes & Barry Posner, Copyright 2002 by John Wiley & Sons, Inc. Page 43

42 Whole System Changes BEHAVIORS INDIVIDUAL behaviors Mission Alignment GROUP behaviors Personal Alignment System Alignment VALUES INDIVIDUAL beliefs & values Values Alignment GROUP beliefs & values BELIEFS

43 DASHBOARD HCHP NEDBANK 20% 10% Threshold 10,000 20,000 HC 5% Entropi 13% Income 22,378 Commentary: Dalam 6 tahun terakhir, entropi budaya terus turun dari 25% hingga mencapai 13% Pada periode yang sama, pendapatan sudah meningkat hingga 60% Base Extra Ordinary 30,000 HP

44 Nedbank: Current Culture Evolution cost-consciousness 2. profit 3. accountability 4. community involvement 5. client-driven 6. process-driven 7. bureaucracy (L) 8. results orientation 9. client satisfaction 10. silo mentality (L) 1. cost-consciousness 2. accountability 3. client-driven 4. client satisfaction 5. results orientation 6. performance driven 7. profit 8. bureaucracy (L) 9. teamwork 10. community involvement 1. client-driven 2. accountability 3. client satisfaction 4. cost-consciousness 5. community involvement 6. performance driven 7. profit 8. achievement 9. being the best 10. results orientation 1. accountability 2. client-driven 3. client satisfaction 4. community involvement 5. achievement 6. cost-consciousness 7. teamwork 8. performance driven 9. being the best 10. delivery 3 matches 4 matches 4 matches 5 matches 6 matches KPI : Entropy 25% Entropy 19% Entropy 17% Entropy 14% 1. accountability 2. client-driven 3. client satisfaction 4. cost-consciousness 5. community involvement 6. achievement 7. teamwork 8. employee recognition 9. being the best 10. performance driven Entropy 13% 1. accountability 2. client-driven 3. client satisfaction 4. Teamwork 5. Brand reputation 6. Being the best 7. Achievement 8. Community Involment 9. cost-consciousness 10. commitment 6 matches Entropy 13%

45 Organization don t transform. People do. - Richard Barret -

46 INDIKATOR Hasil Pengukuran Indeks Kesehatan Budaya Organisasi Pelaksanaan Survey : 09 April 27 April 2015 Jumlah Responden : 1519 Responden dari total Populasi 3584 (level of confidence 95%) 1.Entropi Energi yang terpakai untuk kegiatan tidak produktif disebuah lingkungan kerja. Entropy menunjukkan tingkat konflik, friksi dan frustasi dilingkungan tersebut HASIL PENGUKURAN Entropi : 29 % < 10% Budaya organisasi SEHAT 11 20% Budaya organisasi CUKUP SEHAT memerlukan beberapa penyesuaian minor 21 30% AGAK SEHAT, masalah-masalah signifikan yang memerlukan perhatian segera % TIDAK SEHAT, situasi serius yang memerlukan intervensi dan perubahan kepemimpinan segera > 41% SITUASI KRITIS, memerlukan perubahan kepemimpinan untuk menghindari kegagalan organisasi 2.Faktor Yang Menghambat 3.Area Perbaikan 4.Harapan Karyawan 5. Tingkat Kenyamanan Hal-hal yang menyebabkan timbulnya entropi Area yang menjadi GAP pada budaya saat ini dan perlu dikembangkan dimasa depan Hal Hal yang dianggap penting untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas Menunjukkan tingkat kenyamanan bekerja. Semakin banyak nilai yang sama semakin tinggi tingkat komitmen dan kinerja 6 (enam) hal utama, yang PALING MENGHAMBAT produktivitas saat ini : birokrasi, kurangnya sumber daya, pengembangan cenderung berjalan sendirir-sendiri, kehatihatian, kebingungan dan persaingan internal Level 6, Hal-hal yang berkaitan dengan menciptakan kolaborasi dan sinergi, internal maupun eksternal Level 7, Hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan dan kontribusi sosial 5 (lima) hal utama, yang PALING PENTING dimasa depan: jujur, inovatif, integritas, bertanggung jawab dan profesionalisme 2 nilai > 3 Orang-orang merasa nyaman pergi ke tempat kerja. 1-2 Orang-orang agak nyaman pergi ke tempat kerja. 0 Orang-orang merasa tidak nyaman pergi ke tempat kerja Nilai yang sama Bertanggung jawab dan kerjasama

Daftar Isi. Part 1. Global Challenges. Part 2. Culture is the New Competitive Advantages

Daftar Isi. Part 1. Global Challenges. Part 2. Culture is the New Competitive Advantages Daftar Isi Part 1. Global Challenges Part 2. Culture is the New Competitive Advantages Part 3. Culture Starts with Personal Part 4. Accelerated Culture Part 5. Customized Solution of Accelerated Culture

Lebih terperinci

Part 1. EMERGING NEEDS ON CULTURE TRANSFORMATION. Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION

Part 1. EMERGING NEEDS ON CULTURE TRANSFORMATION. Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION Part 1. EMERGING NEEDS ON CULTURE TRANSFORMATION Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION Part 3. THE IMPORTANCE OF PERSONAL VALUES Part 4. THE KEY TO PERFORMANCE IMPROVEMENT Part 5. CUSTOMIZED SOLUTION

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE

PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Lebih terperinci

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Gambar 2.1 Milestone ESQ Group Sumber : Data Company Profile Perusahaan (2016) 14 15 Sesuatu yang besar tentu bermula dari satu titik saja. Begitu pula

Lebih terperinci

ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN

ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN ROAD MAP GOOD GOVERNANCE Visi: Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 4.1 Gambaran Umum Camar Resources Canada, Inc. CRC, Inc pada bulan November 2004 membeli 70% saham Indo- Pacific Resources (Java) Ltd. dan menjadi operator

Lebih terperinci

A Model for TQM in the School

A Model for TQM in the School A Model for TQM in the School Total Quality Management and the School by. S. Murgatroyd & C. Morgan (1993) JUHANAINI 131627885 1 Pendahuluan Bab dimuka telah membahas tentang pentingnya Total Quality Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG PEDOMAN NILAI-NILAI DAN MAKNA BEKERJA BAGI PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Kelola IT Disektor perbankan nasional, informasi dan teknologi yang mendukung proses bisnis mereka merupakan aset yang sangat berharga. Tetapi kurang dipahami oleh beberapa

Lebih terperinci

sebagai Rujukan Penyusunan Pola Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan ASN

sebagai Rujukan Penyusunan Pola Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan ASN Talent Add your Pool company JPT slogan sebagai Rujukan Penyusunan Pola Pengembangan Kepemimpinan ASN Kepala Pusat Penilaian ASN, BKN 2018 LOGO Assessment dan Talent Pool Dilakukan oleh : - BKN Melalui

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1 Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Page 1 Indeks Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal DPR RI tahun 2015 adalah 65,99 atau Kategori B Evaluasi PMPRB adalah Menilai kemajuan

Lebih terperinci

Menjadi Institusi yang Excellent

Menjadi Institusi yang Excellent Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS

Lebih terperinci

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah

WORK TEAMS. presented by : M Anang Firmansyah WORK TEAMS presented by : M Anang Firmansyah TEAMS VS GROUPS Work Group kelompok yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok melakukan tanggungjawabnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO

PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO PENINGKATAN KAPASITAS APARAT PENGAWAS INTERNAL DALAM MELAKUKAN AUDIT BERBASIS RESIKO Disampaikan dalam Training Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Itjen Kemenristekdikti Bogor 29 April 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Peran Sumber Daya Manusia dalam sebuah proses bisnis organisasi atau perusahaan sangatlah penting bahkan bisa dikatakan melebihi unsur unsur yang dipakai dalam perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional

03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman

Lebih terperinci

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Disampaikan pada Kongres Nasional IV Assessment Center Bandung, 17 September 2015 Curriculum Vitae Ahmad Gusmar Harahap Tempat/Tgl Lahir : Medan, 26 Agustus 1965

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG ESQ CHARACTER BUILDING PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN 3 KECERDASAN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA

SELAMAT DATANG ESQ CHARACTER BUILDING PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN 3 KECERDASAN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA ESQ CHARACTER BUILDING PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN 3 KECERDASAN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA Ruang Ki Hajar Dewantara, Kantor Kopertis Wilayah III Selasa, 16 Desember 2014 SELAMAT

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berorganisasi dengan variabel pemoderasi generasi X dan Y. Dari hasil analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berorganisasi dengan variabel pemoderasi generasi X dan Y. Dari hasil analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan melayani dan dukungan organisasi terhadap komitmen afektif berorganisasi dengan variabel

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian manajemen perubahan pada DJPBN, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1) Dengan menggunakan analisis DICE framework,

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN. berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi

BAB V SIMPULAN. berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan memberikan manfaat bagi BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian dan dikaitkan dengan tujuan yang ingin dicapai, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Implementasi

Lebih terperinci

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan

AGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data, pengujian dan analisis terhadap variabel Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan Employee Engagement

Lebih terperinci

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) LEADERSHIP Kemampuan mendorong/ mempengaruhi suatu kelompok/ anggota group dalam upaya pencapaian/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan kepemerintahan, dan penguatan kelembagaan dengan sasaran

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat

Lebih terperinci

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3

3 Tantangan Besar yang harus diselesaikan Negara 3 5/28/2013 MERUBAH DNA (DEOXYRIBONUCLEIC ACID) BIROKRAT INDONESIA Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi REALITA BIROKRASI DI INDONESIA (Common Indonesian Bureaupathology) Orientasi

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

Human Capital Readiness to Drive Holding Organization

Human Capital Readiness to Drive Holding Organization MAIN SESSION HC Readiness to Drive Holding Organization Human Capital Readiness to Drive Holding Organization IrsanPurwarisya, LT SPV HR Development Per tamina THE CURRENT SITUATION Manpower Planning (Sustain

Lebih terperinci

Business Ethic and Good Governance

Business Ethic and Good Governance Modul ke: 05Fakultas Pascasarjana Business Ethic and Good Governance Program Studi Magister Manajemen Dr. Ir. Sugiyono,MSi. Pokok Bahasan : The Corporate Social Responsibility Kewirausahaan Sosial: Perbankan

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)

Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN Disampaikan dalam Workshop PENGINTEGRASIAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL DALAM KURIKULUM Program Hibah Kompetisi PGSD-B FKIP Universitas

Lebih terperinci

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016

Dunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016 Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based

Lebih terperinci

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI MATERI PELENGKAP MODUL (MPM) MATA DIKLAT ORGANISASI BERKINERJA TINGGI TRANSFORMASI BUDAYA KERJA APARATUR DALAM MEMBANGUN ORGANISASI PUBLIK BERKINERJA TINGGI Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli

Lebih terperinci

Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH

Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH PEMBELAJARAN #1 BUSINESS ESSENCE STRATEGI DOING THE RIGHT THINGS EKSEKUSI DOING THE THINGS RIGHT PEMIMPIN YANG HANYA MERASA WAJIB MERUMUSKAN STRATEGI DAN

Lebih terperinci

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04 Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan

Lebih terperinci

QUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1

QUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1 QUANTUM LEADER A. PENDAHULUAN Pemimpin, bukan anak buah. Dialah yang bertanggung jawab. Dalam situasi yang sulit ia bukan sekedar pemangku jabatan, melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan kekuatan

Lebih terperinci

KATALOG PELAYANAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI

KATALOG PELAYANAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI KATALOG PELAYANAN PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI PUSAT KAJIAN REFORMASI ADMINISTRASI INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PENYUSUNAN ROADMAP REFORMASI BIROKRASI 1PENDEKATAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan pemahaman Soft Skill Eppstian Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan

Lebih terperinci

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional

E-Government di Indonesia. E-Government Hubungan Internasional E-Government di Indonesia E-Government Hubungan Internasional E-Government di Indonesia sudah dicanangkan sejak tahun 2003, hingga saat ini belum optimal Tuntutan akan penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN #7 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu merumuskan program pelaksanaan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE Aullya Rachmawati1), Asro Nasiri2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas Pengendalian Internal melalui Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Peningkatan Kapasitas Pengendalian Internal melalui Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Peningkatan Kapasitas Pengendalian Internal melalui Reformasi Birokrasi KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI MENGAPA HARUS REFORMASI BIROKRASI P O T R E T B U R U K I N D O

Lebih terperinci

Kepemimpinan & Budaya Mutu. Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM

Kepemimpinan & Budaya Mutu. Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM Kepemimpinan & Budaya Mutu Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM Diskusi: Bagaimana cara anda memperbaiki mutu RS ini? Meningkatkan kinerja Memahami BLUD Pembenahan SDM Merubah kebiasaan budaya kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi keuntungan/ profit oriented. Beberapa perusahaan yang telah melakukannya adalah Home Depot

Lebih terperinci

CONTOH KERTAS KERJA (TEMPLATE) AKSIKU

CONTOH KERTAS KERJA (TEMPLATE) AKSIKU CONTOH KERTAS KERJA (TEMPLATE) AKSIKU LATAR BELAKANG NAMA PROGRAM DESKRPISI : OPTIMUS PRIME : OPTIMUS PRIME merupakan kepanjangan dari OPTIMalkan Usaha & Selalu PRIma Mengawal perubahan. Program ini bertujuan

Lebih terperinci

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY. Spirit for Giving The Best. 16 DESEMBER 2014 By Aries Zuswana

EXECUTIVE SUMMARY. Spirit for Giving The Best. 16 DESEMBER 2014 By Aries Zuswana EXECUTIVE SUMMARY 16 DESEMBER 2014 By Aries Zuswana Head Office : Jl. DI Panjaitan Kav.14 Jakarta Timur Tlp. 021-8516290 Fax 021-8516095 www.brantas-abipraya.com Spirit for Giving The Best PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada

Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, September 2013 2 1. Opening remark 2. Latar belakang 3. Konsep pemberdayaan karyawan 4. Paradigma pemberdayaan karyawan 5. Mindset

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh learning organization dan kompetensi aparatur terhadap mutu layanan publik pada unit kerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 23 TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu

Lebih terperinci

Model deskriptif manajemen strategik lanjutan Meet -5

Model deskriptif manajemen strategik lanjutan Meet -5 Model deskriptif manajemen strategik lanjutan Meet -5 VISI menggambarkan akan menjadi apa suatu organisasi di masa depan. Ia bersifat sederhana, menumbuhkan rasa wajib, memberikan tantangan, praktis dan

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM :

ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : 29105020 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manejemen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang sedang berlangsung pada perusahaan Natuna Energi serta memberikan

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang sedang berlangsung pada perusahaan Natuna Energi serta memberikan BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan praktik kepemimpinan yang sedang berlangsung pada perusahaan Natuna Energi serta memberikan usulan

Lebih terperinci

EMPLOYEE EMPOWERMENT

EMPLOYEE EMPOWERMENT PEMBERDAYAAN KARYAWAN (EMPLOYEE EMPOWERMENT) DAN CROSS-FUNCTIONAL MINDSET EMPLOYEE EMPOWERMENT Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) merupakan tren pengelolaan modal manusia di dalam organisasi

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN Pemahaman mengenai cara merancang sistem pelatihan, orientasi dan pengembangan yang dikaitkan dengan strategi bisnis organisasi Pemahaman mengenai metode-metode dalam pelatihan Pemahaman mengenai sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis

Lebih terperinci

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi Formulasi Strategi 1. Tentukan tugas utama 2. Menilai kompetensi inti 3. Menentukan urutan pemenang & urutan kualifikasi 4. Posisi perusahaan Persaingan pada Biaya

Lebih terperinci

PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING

PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING PROPOSAL OUTBOUND TEAM BUILDING Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp. 021-97207800 (HP: 08562883866) Latar Belakang Dunia profesionalisme kerja

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence [ The Corporate Culture ] Dr. Ahmad Badawi Saluy, SE.,MM

Bussiness Ethic and Good Governence [ The Corporate Culture ] Dr. Ahmad Badawi Saluy, SE.,MM Bussiness Ethic and Good Governence [ The Corporate Culture ] Dr. Ahmad Badawi Saluy, SE.,MM www.mercubuana.ac.id What is Corporate Culture??? Budaya Perusahaan adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa salah satunya ditunjukkan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT TOTAL QUALITY MANAGEMENT 7. KEPEMIMPINAN KUALITAS Total Quality Management OUTLINE Please download this file at www.debrina.lecture.ub.ac.id Thank you. Kepemimpinan yang melibatkan semua karyawan dalam

Lebih terperinci

Strategy-Based Performance Management

Strategy-Based Performance Management Strategy-Based Performance Management The Strategizing Session http://l2lgroup.com The Execution renaissanceronin.wordpress.com How to Make It Works thomasgroup.com 5 Rangkaian Visi menuju Result 1 2 3

Lebih terperinci

Penjelasan Aspek TQM

Penjelasan Aspek TQM 1 EMA503 Manajemen Kualitas Penjelasan Aspek TQM 2 Total Quality Management Menandakan bahwa setiap orang diperusahaan harus dilibatkan (termasuk pelanggan dan para pemasok). Mengidentifikasi bahwa keperluankeperluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan yang terjadi, maka perusahaan mulai mencari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan yang terjadi, maka perusahaan mulai mencari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi di era globalisasi mengharuskan manusia untuk memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman yang cukup sebagai modal untuk menjadi manusia yang

Lebih terperinci

Standart Operating Procedure

Standart Operating Procedure Standart Operating Procedure Pengertian SOP : Instruksi sederhana, untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang paling efektiv dalam rangka memenuhi persyaratan operasional. (EMS departement, 1998)

Lebih terperinci