Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada
|
|
- Bambang Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, September 2013
2 2 1. Opening remark 2. Latar belakang 3. Konsep pemberdayaan karyawan 4. Paradigma pemberdayaan karyawan 5. Mindset pemberdayaan karyawan sudut pandang manajer 6. Mindset pemberdayaan karyawan sudut pandang karyawan 7. Perwujudan mindset pemberdayaan karyawan ke dalam sistem manajemen 8. Beda delegasi wewenang dengan pemberdayaan karyawan 9. Closing remark
3 OPENING REMARK
4 Treating others with dignity and respect is not only right, but it means you ll end up surrounding yourself with the best and most talented people (James W. Lewis Direktur Eksekutif Golden Key Honor Society, USA)
5 LATAR BELAKANG
6 6 Pergeseran teknologi yang digunakan oleh masyarakat di dalam memenuhi kebutuhan produk dan jasa Tipe pekerja yang fit dengan teknologi yang digunakan oleh masyarakat Pergeseran peran manajer.
7 7 Teknologi Informasi Knowledgebased works Knowledge workers menjadi dominan Menuntut otonomi dan wewenang lebih besar Learning organization Perubahan organisasi Boundaryless organization Empowered employees Jejaring (Network) Tim lintas fungsional Koordinasi melalui komunikasi, persuasi, dan kepercayaan (trust)
8 8 Command and Control Information is closely guarded
9 9 Relay doubles the noise and cuts the message in half Direct Access Direct Access Shared Database Information is shared Karyawan
10 THE REVOLUTION OF EMPOWERED INDIVIDUAL
11 11 MENGAPA KARYAWAN TIDAK MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN? BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN KARYAWAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN? Tidak memiliki kompetensi Ditingkatkan kompetensinya Tidak memiliki wewenang Diberi wewenang untuk pengambilan keputusan Tidak memiliki informasi Diberi wewenang untuk akses ke pusat informasi Diberi insentif untuk risiko yang ditanggung dalam pengambilan keputusan
12 KONSEP PEMBERDAYAAN
13 13 Pemberdayaan berarti memampukan (to enable), memberi kesempatan (to allow) atau mengizinkan (to permit), yang dapat diartikan baik melalui inisiatif sendiri atau dipicu oleh orang lain.
14 PARADIGMA PEMBERDAYAAN KARYAWAN
15 Tinggi tuntutannya dan berubah secara konstan 15 Kontribusi Karyawan Improvement Berkelanjutan Tuntutan Customers Karyawan berinterkasi dengan customers. Karyawan menerjemahkan tuntutan customers kedalam produk dan jasa Karyawan mengelola dan meng-improve proses. Karyawan bekerja dengan para pemasok. Karyawan menentukan dan menggunakan ukuran. Karyawan membandingkan proses mereka dengan proses organisasi lain. Karyawan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Karyawan melaksanakan semua tugas lain dan mengubah sebuah gedung yang berisi peralatan menjadi bisnis yang berhasil. Penyesuaian Proses oleh Karyawan Kepuasan Customers Customers
16 16 Ditinjau dari sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan merupakan proses pemberian kesempatan kepada karyawan untuk memampukan diri karyawan di dalam merencanakan dan mengendalikan implementasi rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan
17 17 Ditinjau dari sudut pandang karyawan, pemberdayaan karyawan merupakan proses untuk meningkatkan keandalan dirinya agar dipercaya oleh manajer di dalam merencanakan dan mengendalikan implementasi rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan yang bersangkutan
18 18 Perwujudan pemberdayaan karyawan menyangkut dua pihak: manajer yang bertanggung jawab untuk menjadikan karyawan berdaya, dalam arti karyawan dapat dipercaya dan diandalkan oleh manajer untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang sebelumnya dilaksanakan oleh manajer, dan karyawan yang bertanggung jawab untuk menjadikan dirinya berdaya, dalam arti dapat menumbuhkan kepercayaan di dalam diri manajer bahwa ia dapat dipercaya untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya.
19 19 Employee empowerment dari perspektif manajer Employee empowerment dari perspektif karyawan
20 EMPLOYEE EMPOWERMENT MINDSET MANAGER PERSPECTIVE
21 EMPLOYEE EMPOWEMENT MANAGER PERSPECTIVE 21 Tampak Luar Pengetahuan Manajemen KEYAKINAN DASAR (1) karyawan adalah manusia, (2) orang pada dasarnya adalah baik, (3) birokrasi membunuh inisiatif, (4) tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi, dan dukungan bagi karyawan Employee Empowerement Mindset NILAI DASAR (1) Kejujuran dan (2) kerendahan hati Paradigma Pemberdayaan Karyawan
22 22 Karyawan adalah manusia Orang pada dasarnya adalah baik Birokrasi menghambat inisiatif Tugas manager adalah menyediakan pelatihan, teknologi memadai, dan dukungan bagi karyawan
23 Karyawan adalah manusia
24 24 Manajer mengelola berbagai sumber daya: uang, sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal. Di antara berbagai sumber daya tersebut, hanya karyawan yang merupakan sumber daya manusia. Jika tidak secara eksplisit ditanamkan dalam diri manajer bahwa karyawan adalah sumber daya manusia, manajer akan mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan karyawannya sebagaimana yang dilakukan terhadap sumber daya lain.
25 25 Human resource is the most valuable assets Sumber daya manusia adalah satusatunya sumber daya yang memiliki potensi untuk tumbuh dan belajar
26 Orang pada dasarnya adalah baik
27 27 Inti pemberdayaan karyawan adalah keyakinan bahwa orang pada dasarnya baik. Meskipun kadang-kadang orang gagal, dan kadang-kadang orang melakukan kesalahan, namun tujuan orang adalah menuju kebaikan. Sebagai manusia yang berakal sehat dan makhluk yang berpikir, orang memiliki kecenderungan alami untuk berhasil dalam pekerjaannya.
28 28 Dalam manajemen tradisional, manajer mengajukan pertanyaan Apa yang saya lakukan untuk memotivasi karyawanku? Dalam manajemen modern, manajer mengajukan pertanyaan: Apa yang perlu saya lakukan, dan apa yang perlu dilakukan oleh organisasi, untuk menghilangkan penyebab tidak adanya minat karyawan dalam mencapai kinerja unggul, atau untuk menghilangkan penyebab gangguan terhadap usaha mereka dalam mencapai kinerja unggul?
29 Birokrasi menghambat inisiatif
30 30 Hirarkhi organisasi yang tinggi menguatkan pesan kepada karyawan bahwa kontribusi yang lebih besar dalam mewujudkan visi organisasi hanya diharapkan dari orang-orang yang menduduki jenjang organisasi atas. Satu aspek organisasi yang paling merusak pemberdayaan adalah berjenjangnya tingkat manajerial. Setiap tingkat manajerial diharuskan me-review, memantau, dan menyetujui pekerjaan tingkat manajerial di bawahnya. Tingkat manajerial menengah sekarang ini menarik perhatian karena memberikan kontribusi lebih rendah dalam menghasilkan nilai bagi customer dibandingkan dengan karyawan yang berada di garis depan, namun menelan biaya yang lebih besar. Organisasi dibangun berdasarkan anggapan bahwa karyawan yang berada dalam tingkat lebih rendah (dan secara khusus: pekerjaannya) harus diawasi dan diverifikasi secara cermat untuk meyakinkan kualitas dan untuk menghindari kesalahan.
31 Tugas manager adalah menyediakan pelatihan, teknologi memadai, dan dukungan bagi karyawan
32 32 Manajer dan karyawan harus belajar peran baru dalam organisasi yang menerapkan pemberdayaan karyawan. Manajer yang semula melakukan pemantauan, review, persetujuan, dan pembuatan keputusan, harus mengajarkan pekerjaan tersebut kepada karyawan agar karyawan dapat melakukan pekerjaan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab manajer. Karyawan, di lain pihak, harus belajar untuk menerima tanggung jawab baru, yang sebelumnya diserahkan kepada manajer atasannya, untuk mendapatkan penyelesaian.
33 33 Manajer harus melihat karyawan sebagai satu ikat (bundle) kesempatan yang harus dikembangkan dan diperluas untuk tujuan pemberian layanan kepada customers. Manajer bertanggung jawab untuk menyediakan teknologi memadai dan pelatihan bagi karyawan untuk memungkinkan mereka mengerjakan apa yang dapat mereka kerjakan. Di samping itu, manajer harus memberikan dukungan selama proses perubahan karyawan dalam memikul tanggung jawab baru ini. Jika manajer tidak memiliki kesediaan untuk menerima kesalahan dan kegagalan, karyawan akan cenderung kembali ke cara kerja lama yang telah dikenal sebelumnya.
34 34 Kejujuran Kerendahan hati
35 Kejujuran
36 36 Manajer harus mengatakan yang sebenarnya kepada karyawan, dan sebaliknya manajer juga harus memberikan kesempatan sama kepada karyawan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada manajer. Manajer harus memberikan informasi yang dimilikinya kepada karyawan untuk memungkinkan karyawan mengambil keputusan secara efektif. Pemberdayaan pada dasarnya merupakan pengintegrasian antara pemikiran dan pelaksanaan.
37 Kerendahan hati
38 38 Pemberdayaan karyawan berarti pemberian tanggung jawab lebih besar kepada karyawan untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, dapat terjadi inisiatif karyawan jauh lebih baik dibandingkan yang dilakukan oleh manajer. Kerendahan hati untuk mengakui kinerja karyawan harus merupakan suatu nilai yang dijunjung tinggi oleh manajer, jika pemberdayaan karyawan dikehendaki berhasil dalam suatu organisasi. Tugas manajer adalah membuat karyawan yang berada di bawah wewenangnya menjadi terkenal karena kinerjanya. Tugas ini hanya dapat dilakukan oleh manajer yang memiliki kerendahan hati.
39 EMPLOYEE EMPOWERMENT MINDSET EMPLOYEE PERSPECTIVE
40 40 Tampak Luar Pengetahuan Manajemen KEYAKINAN DASAR: (1) pemberdayaan didasarkan pada kepercayaan manajer atas karyawan, (2) kepercayaan didasarkan atas kompetensi dan karakter. Employee Empowerment Mindset NILAI DASAR: (1) kejujuran, (2) keberanian, (3) integritas, (4) mental berlimpah, dan(5) kesabaran. Paradigma Pemberdayaan Karyawan
41 41 Kepercayaan dalam diri manajer (trust-based relationship) Kompetensi dan karakter
42 42 Pemberdayaan karyawan hanya akan terwujud jika karyawan dapat dipercaya oleh manajer. Oleh karena itu, karyawan perlu menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa ia dapat merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan implementasi rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya jika manajer mempercayai (trust) karyawan.
43 43 Pembangunan kepercayaan bukan sesuatu yang mudah dilaksanakan, jika karyawan memandang bahwa manajer akan memberikan wewenang untuk pengambilan keputusan kepada karyawan karena pengambilan keputusan merupakan hak karyawan. Hak untuk pengambilan keputusan hanya dapat diperoleh karyawan melalui pembuktian kompetensi karyawan di dalam pengambilan keputusan. Tanpa keyakinan bahwa kepercayaan dari manajerlah yang menjadikan pemberdayaan karyawan terwujud, karyawan tidak akan bersemangat untuk meningkatkan kompetensi dan membangun karakter untuk mendapatkan hak pengambilan keputusan atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
44 44 Kejujuran Keberanian Integritas Mental berlimpah Kesabaran
45 45 Mental berlimpah (abundant mentality) adalah kemampuan jiwa seseorang dalam menerima keberhasilan, kelebihan, keberuntungan, penghargaan yang diperoleh orang lain. Mental berlimpah sangat diperlukan, karena karyawan bekerja dalam tim kerja (teamwork), yang bersama dengan karyawan lain bahumembahu memenuhi kebutuhan customer. Perwujudan nilai mental berlimpah antara lain: (1) ringan hati untuk memberikan selamat atas keberhasilan rekan sekerja, (2) menghindarkan diri dari sikap merendahkan prestasi kerja rekan sekerja, (3) membiasakan diri melihat the bright side of everyone and everything.
46 PERWUJUDAN EMPLOYEE EMPOWERMENT
47 47 Organisasi masa depan Organisasi semakin datar Organisasi sebagai destabilizer De-jobbed organization Virtuality Control through vision and values Kunci keberhasilan organisasi: speed, flexibility, integration, and innovation Pengelolaan knowledge workers Subsidiarity dan peran manajer Wewenang Leadership from everybody
48 BEDA ANTARA EMPLOYEE EMPOWERMENT DENGAN PENDELEGASIAN WEWENANG
49 49 Terdapat perbedaan mendasar antara konsep delegasi wewenang dengan pemberdayaan karyawan Terdapat perbedaan besar kultur yang dihasilkan oleh delegasi wewenang dengan kultur yang dihasilkan oleh pemberdayaan karyawan
50 50 DELEGASI WEWENANG PEMBERDAYAAN KARYAWAN Delegasi wewenang adalah pemberian wewenang kepada manajer yang lebih rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otorisasi secara eksplisit dari manajer pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut dilaksanakan Pemberdayaan karyawan adalah pemberian wewenang kepada karyawan untuk merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, tanpa otorisasi secara eksplisit dari manajer di atasnya.
51 51 DELEGASI WEWENANG PEMBERDAYAAN KARYAWAN Position-based relationship Trust-based relationship Karyawan yang patuh, tidak berinisiatif, dan tidak kreatif Berangkat dari what has been Karyawan yang berinisiatif, kreatif, dan bersemangat untuk mengeksplorasi peluang Berangkat dari what can be
52 CLOSING REMARK
53 What does make a business distinct and what is its peculiar resource is its ability to use knowledge of all kinds from scientific and technical knowledge to social, economic, and managerial knowledge. It is only in respect to knowledge that a business can be distinct, can therefore produce something that has a value in the market place. (Peter F. Drucker)
EMPLOYEE EMPOWERMENT
PEMBERDAYAAN KARYAWAN (EMPLOYEE EMPOWERMENT) DAN CROSS-FUNCTIONAL MINDSET EMPLOYEE EMPOWERMENT Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) merupakan tren pengelolaan modal manusia di dalam organisasi
Lebih terperinciCROSS-FUNCTIONAL MINDSET. Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada
CROSS-FUNCTIONAL MINDSET Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, September 2013 BUTIR PENTING 1. Opening remark 2. Latar belakang 3. Konsep Tim 4. Konsep tim lintas fungsional
Lebih terperinciREVOLUSI MANAJEMEN. Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada
REVOLUSI MANAJEMEN Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, September 2013 BUTIR-BUTIR PENTING 1. Opening remark 2. Berada di jaman apa kita sekarang? 3. Rerangka pembangunan
Lebih terperinciRERANGKA PENDESAINAN STRUKTUR SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI
RERANGKA PENDESAINAN STRUKTUR SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI Tujuan Memperlihatkan komponen yang ada pada struktur SPPM, menjelaskan pendekatan fungsional hierarkis dan
Lebih terperinciMisi dan visi organisasi SPM merupakan sistem perencanaan kegiatan SPM merupakan sistem implementasi dan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan
1 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (SPM) berpikir melalui masalah bisnis (Think Through the Business Problem) dan menganalisis berdasarkan fakta/ data bisnis (analyze with business data) Suatu sistem yang
Lebih terperinciOleh: B.C. Harganto. Cara dokter asing masuk ke Indonesia dapat melalui beberapa jalan yaitu :
Kemampuan SIMRS Terpadu Perdhaki dalam meningkatkan posisi tawar Rumah Sakit Dalam pelayanan penderita, pemasok, dokter praktek dan karyawan rumah sakit. Pendahuluan Oleh: B.C. Harganto Globalisasi ekonomi
Lebih terperinciOleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada
Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, September 2013 1. Opening remark 2. Why quantum leap? 3. Problem solving mindset 4. Konsep opportunity mindset 5. Beda karakteristik
Lebih terperinciPEMBANGUNAN ORGANISASI NIRBATAS DAN KEMITRAAN USAHA
PEMBANGUNAN ORGANISASI NIRBATAS DAN KEMITRAAN USAHA PEMBANGUNAN ORGANISASI NIRBATAS Organisasi Nirbatas Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki
Lebih terperinciBAB I RERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SYSTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
BAB I RERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SYSTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN TUJUAN ORGANISASI Organisasi merupakan kumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda beda, yang membangun saling
Lebih terperinciTREN PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAGERIAL SKILL DAN PENDIDIKAN MANAJEMEN
TREN PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAGERIAL SKILL DAN PENDIDIKAN MANAJEMEN Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com BUTIR PENTING 1. Opening remark 2. Framework pembahasan
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENT 7. KEPEMIMPINAN KUALITAS Total Quality Management OUTLINE Please download this file at www.debrina.lecture.ub.ac.id Thank you. Kepemimpinan yang melibatkan semua karyawan dalam
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI DAN CROSS FUNCTIONAL ORGANIZATION
STRUKTUR ORGANISASI DAN CROSS FUNCTIONAL ORGANIZATION STRUKTUR ORGANISASI Organisasi pada hakikatnya adalah sekelompok orang yang memliki saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, yang secara bersama-sama
Lebih terperinciMATERI 5 ACTIVITY-BASED MANAGEMENT
1 MATERI 5 ACTIVITY-BASED MANAGEMENT 2 The method used to manage business process will be a major factor in determining the survival of corporation in the coming decade (Noland D. Archibald) 3 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciSchool of Communication & Business Telkom University
Week-1 By Ida Nurnida PANDANGAN YANG MENDASARI PENGERTIAN ORGANISASI Gambaran tentang apa yang didefinisikan sebagai organisasi, tergantung pada perspektif dan sudut pandang orang yang mengartikannya.
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciSetelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...
Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best
Lebih terperinciBecoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214
Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi
Lebih terperinciKata kunci : Total Quality Management, Pengukuran Kinerja, Kinerja Manajerial
ABSTRAK Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu dalam pengelolaan perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung
Lebih terperinciKONSEPSI PEMBENTUKAN ORGANISASI
KONSEPSI PEMBENTUKAN ORGANISASI Bounded Capacity in Social Interactions Institutional (Rule of the game) Bounded/ Asymetrict Information Bounded Rationality High Risk Uncertai nty Institutions Organizations
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciPengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja
Materi 1 Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja Sub pokok bahasan : Pengertian Manajemen Kinerja Prinsip Dasar Manajemen Kinerja Karakteristik Kinerja Pentingnya Manajemen Kinerja Perbedaan
Lebih terperinciSport and Business Analogy
Lecture 1 and 2 Road to Achieve the Best Practice 1. Sport and Business Analogy 2. Right or Wrong Statements 3. What is World Class Company? 4. Strategies to Become WCC 5. Characteristics of Excellence
Lebih terperinciIT Balanced ScoreCard
IT Balanced ScoreCard Mas Wigrantoro Roes Setiyadi 11/18/2008 SI/TI Mkom Univ. Budi Luhur 1 The Balanced Score Card Merupakan management tool yang digunakan dalam perencanaan dan strategi bisnis jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciBab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER
Bab 2 MANAJEMEN DAN MANAJER Siapa Manajer? Orang yang melakukan kegiatan manajemen atau proses manajemen. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien Efektif & Efisien Efektif :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciDisusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV
Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used
Lebih terperinciDr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi
Personality Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Tempat Tanggal lahir : Madiun ; 21 Agustus 1958 Alamat : Ciledug Raya No 15 Hp. 021 362915987, E-mail harries.madi@gmail.com Pekerjaan : 1. Instruktur Bisnis
Lebih terperinciManajemen Kinerja dan Kompensasi
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 1 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Mengulas Kuliah Terdahulu Fungsi Manajemen Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang cepat menjadikan lingkungan bisnis sebagai lingkungan yang selalu
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciPERILAKU ORGANISASI MODUL 01
MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berproduksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari pelaksanaan suatu program/kegiatan/kebijakan dalam
Lebih terperinciDASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Integrity Professionalism Entrepreneurship DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01 PENGENALAN KONTROL DAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI : Mengapa Kontrol Dan Audit Teknologi Informasi
Lebih terperinciGOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI
GOOD GOVERNANCE & TRANSPARANSI Ari Wibowo, M.Pd LATAR BELAKANG Reformasi 1998 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi PRINSIP GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat
Lebih terperinci03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional
Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman
Lebih terperinciKERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Oleh Drs. Lukmanul Hakim, M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang
65 KERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Oleh Drs. Lukmanul Hakim, M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang ABSTRAK Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada
Lebih terperinciDIRECT & DATABASE MARKETING
NEW DIRECT & DATABASE MARKETING Menjawab Masalah Apa Pada era pemasaran yang semakin kompetitif, tidak ada yang lebih penting selain memahami pelanggan dan bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya
Lebih terperinciLeadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku
Leadership Karakteristik, Kompetensi, Perilaku Teori Kepemimpinan Awal Teori kepemimpinan Awal berfokus pd pemimpin (Teori Ciri) & cara pemimpin berinteraksi dg anggota kelompok (teori perilaku) 6 ciri
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KESESUAIAN INDIVIDU DENGAN ORGANISASI MELALUI MEDIASI KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KESESUAIAN INDIVIDU DENGAN ORGANISASI MELALUI MEDIASI KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan
Lebih terperinciMotivasi penting dikarenakan :
Motivasi Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Pemberian daya penggerak yg menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki era industri gelombang keempat, industri ekonomi kreatif (creative
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan tahapan industrialisasi global, saat ini dunia tengah memasuki era industri gelombang keempat, industri ekonomi kreatif (creative economic
Lebih terperinci11. STRUKTUR ORGANISASI
1 11. STRUKTUR ORGANISASI Dosen: Prof Ir Rudy C Tarumingkeng, PhD Fungsi organisasi adalah mengembangkan strategi pencapaian keunggulan kompetitif dengan penciptaan nilai, melalui peningkatan: efisiensi,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Peningkatan daya saing merupakan harapan dari semua perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan kinerja. Akan tetapi yang menjadi kendala adalah, Apakah
Lebih terperinciStrategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional
Strategi & Upaya Menjadi Sekretaris yang Kompeten dan Profesional STIKOM, 22 Mei 2012 Dipresentasikan Oleh; PERAN SEKRETARIS SAAT INI > MENGOLAH ARSIP/DATA MENJADI INFORMASI YANG BERMANFAAT MITRA KERJA
Lebih terperinciMinggu 3: Manajemen Modern
Minggu 3: Manajemen Modern TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Mempelajari dasar-dasar yang menjadi pemikiran manajemen moderen Mengetahui arah pengembangan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara URAIAN TUGAS Direktur Utama a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung atau Foreign Direct Investment-FDI. Investasi yang dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi dalam dunia industri memacu perkembangan yang pesat pada bisnis internasional. Salah satunya ditandai dengan maraknya investasi asing langsung atau Foreign
Lebih terperinciIKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL. Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung
Majalah Bisnis dan Iptek Vol.8, No. 2, Oktober 2015, 63-72 Hardiyana, Iklim Kerja, Pemberdayaan 2015 IKLIM KERJA, PEMBERDAYAAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL Aan Hardiyana STIE Pasundan Bandung Email: aan@stiepas.ac.id
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Manajemen SDM Mananjemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh
Lebih terperinciStrategic Management for Government Organization. Yodhia Antariksa. Pusdiklat Spimnas. Bidang Kepemimpinan.
Strategic Management for Government Organization Yodhia Antariksa 1 Fasilitator Anda Yodhia Antariksa Master of Science in Human Resource Development, Texas A&M University under Fubright Scholarship Program
Lebih terperinciKolaborasi (Collaboration)
Kolaborasi (Collaboration) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Topik Organisasi logistik Pengembangan hubungan kolaborasi Manajemen hubungan/relasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan membahas mengenai organizational learning. 2.1 Organizational Learning 2.1.1 Definisi Organizational Learning Organizational Learning adalah organisasi
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.
ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. desentralistik. Dari sisi desentralistik, Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan diundangkanya Undang-Undang Nomor : 22 Tahun 1999 yang kemudian diperbarui melalui Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2001 tentang Pemerintah Daerah merupakan salah
Lebih terperinci1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 Pertanyaan: 2 1. Apakah arti psikologi? 2. Apa arti pendidikan? 3. Apa arti Psikologi Pendidikan? PENGERTIAN PSIKOLOGI 3 the scientific study of mind and behavior (or behavior and
Lebih terperinciALL ABOUT PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
ALL ABOUT PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM A R E V I E W 1 INTRO Edward Deming, said: Jika sebuah perusahaan berkinerja TIDAK BAIK atau BURUK, jarang sekali disebabkan oleh karena seorang pekerja SECARA
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciAspek Kepemimpinan dalam Manajemen Proyek
Aspek Kepemimpinan dalam Manajemen Proyek APAKAH LEADERSHIP? Bennis, 1959 : Proses seseorang mempengaruhi bawahan untuk berperilaku sesuai yang diinginkan Fiedler, 1967 : Mengarahkan & mengkordinasikan
Lebih terperinciPerencanaan Diringkas oleh: Puji Arya Yanti
Perencanaan Diringkas oleh: Puji Arya Yanti Untuk penyerahan tugas dan tanggung jawab yang efektif, Anda harus merencanakannya dengan tepat. Anda tidak boleh hanya meletakkan semuanya di nampan dan membaginya
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Perilaku Korporasi
Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah
Lebih terperinciPentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha. Teori kepemimpinan awal Teori kepemimpinan kontemporer
Kewirausahaan (2 SKS) Endah Sulistiawati, i i ST S.T., M.T. MT Pertemuan ke-6 KEPEMIMPINAN Pentingnya gy kepemimpinan p bagi seorang wirausaha Perbedaan ebeaa manajer aje dan pemimpin p Teori kepemimpinan
Lebih terperinciPertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia
Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan tidak hanya mementingkan peningkatan pendapatan atau kinerja perusahaan saja, kesadaran perusahaan mengenai pentingnya kualitas dari sumber daya
Lebih terperinciDefinisi Taufiqur Rachman 1
Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)
Lebih terperinciJadi internal marketing berarti menanamkan konsep pemasaran kepada karyawan
Internal Marketing (Pertemuan IX) Pemasaran internal artinya menerapkan teori dan praktek pemasaran terhadap orang yang melayani langganan (staff), agar mereka dapat bekerja dengan baik. Lebih lanjut,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Perhotelan, Kepuasan Konsumen, Quality Function Deployment, House of Quality. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perhotelan merupakan salah satu jenis industri di bidang jasa dengan tujuan menyediakan tempat peristirahatan untuk jangka pendek maupun panjang. Kota Bandung merupakan kota dengan pembangunan
Lebih terperinciCONTINUOUS IMPROVEMENT MINDSET
CONTINUOUS IMPROVEMENT MINDSET Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, September 2013 BUTIR-BUTIR PENTING 1. Opening remark 2. Mengapa continuous improvement? 3. Paradigma
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa
Lebih terperinciDEVELOPING OTHERS: Tumbuh Kembang Bersama Membangun Organisasi
DEVELOPING OTHERS: Tumbuh Kembang Bersama Membangun Organisasi Topik Hari Ini Mengembangkan orang lain & manfaatnya Teknik Mengembangkan Orang Lain 1. Coaching secara efektif (formal & informal) 2. Memotivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengukur ketercapaian tujuan suatu organisasi diperlukan
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Total Quality Management, financial performance, return on assets, champion. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In an increasingly competitive business environment, every company is required to be able to participate in the competition, including manufacturing companies. Customer satisfaction and product
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH. Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Organisasi
TUGAS MAKALAH Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Organisasi (Dosen Pengampu : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) DI SUSUN OLEH: NAMA : ANDI HIDAYATULLAH NIM : 14121001 KELAS : 21 PROGRAM STUDI SISTEM
Lebih terperinciPERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH
PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciSTRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN
STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan
Lebih terperinciMANAJEMEN KONTEMPORER
Jogjakarta, September 2013 MANAJEMEN KONTEMPORER Oleh: Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com BUTIR-BUTIR PENTING 1. Opening remarks 2. Apa manajemen kontemporer itu? 3. Mengapa manajemen
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada Bank Umum Syariah di Kota Bandung) Intan Matin
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sinaga (2008) yang berjudul:
BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sinaga (2008) yang berjudul: Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada AKPER Darmo bertujuan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan analisa data pada Bab V, maka dapat disimpulkan bahwa : Pertama, implementasi SMM ISO 9001 : 2008 melalui 8 prinsip
Lebih terperinciPERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI. Amalia, ST, MT
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Amalia, ST, MT ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT Mengapa Pengembangan Organisasi? Kondisi dan Keadaan Berubah Kecenderungan Organisasi Mempertahankan Status Quo Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lakukan adalah memuaskan karyawan. Dengan kata lain you can not create
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memuaskan pelanggan maka hal pertama yang harus perusahaan lakukan adalah memuaskan karyawan. Dengan kata lain you can not create satisfied customers
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinci