BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Djaja Setiabudi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Realistik pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/ Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Investigatif pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/ Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Artistik pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/ Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Sosial pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/ Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Enterprising pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/ Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Pilihan Karier Konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2011/

2 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: Bagi guru BK Hasil analisis menyatakan ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara konsep diri dengan pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising dan konvensional siswa kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga. Berarti jika skor konsep diri naik maka akan diikuti naiknya skor pilihan karier realistik, skor pilihan karier investigatif, skor pilihan karier artistik, skor pilihan karier sosial, skor pilihan karier enterprising dan skor pilihan karier konvensional dan sebaliknya apabila skor konsep diri turun maka skor pilihan karier realistik, skor pilihan karier investigatif, skor pilihan karier artistik, skor pilihan karier sosial, skor pilihan karier enterprising dan skor pilihan karier konvensional juga akan turun. Berdasarkan analisis deskriptif untuk skor pilihan karier terbagi di kategori: untuk skor pilihan karier realistik kategori Sangat Tinggi (32 %), untuk skor pilihan karier investigatif kategori Tinggi (33 %), untuk skor pilihan karier artistik kategori Tinggi (38 %), kategori Sedang (31 %) untuk skor pilihan karier sosial, untuk skor pilihan karier enterprising kategori Sangat Tinggi (30%), untuk skor pilihan karier konvensional kategori Tinggi (29 %) dan sebagian besar skor konsep diri siswa XI SMK Negeri 2 Salatiga berada pada kategori Tinggi (49,5 %). Pihak sekolah dapat mempertahankan skor pilihan karier realistik dan skor pilihan karier enterprising pada kategori sangat tinggi dengan mempertahankan skor konsep diri siswa kelas XI SMK N 2 Salatiga 94

3 untuk tetap pada kategori tinggi. Pihak sekolah dapat meningkatkan skor pilihan karier investigatif, skor pilihan karier artistik dan skor pilihan karier konvensional dari kategori Tinggi menjadi sangat tinggi dengan meningkatkan skor konsep diri siswa dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Pihak sekolah dapat meningkatkan skor pilihan karier sosial dari kategori Sedang menjadi Tinggi dengan cara meningkatkan skor konsep diri siswa dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Berdasarkan database pengisian skala konsep diri ada data pada item no 74 yang masih kurang yaitu aspek emosional hubungan dengan orangtua. Dengan demikian peningkatan pilihan karier investigatif, artistik, sosial, konvensional dapat difokuskan pada peningkatan emosional hubungan dengan orangtua. Jika aspek ini ditingkatkan maka skor konsep diri naik dan skor pilihan karier investigatif, artistik, sosial, konvensional juga akan naik. Namun usaha untuk meningkatkan emosional hubungan dengan orangtua akan sulit tercapai jika dilakukan oleh guru BK maupun orangtua dikarenakan usia remaja saat ini merupakan masa dimana remaja menjauh dari orang dewasa baik itu orangtua maupun guru dan lebih mendekatkan diri dengan teman sebaya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Buhrmester (dalam Santrock, 2004) menunjukkan bahwa pada masa remaja kedekatan hubungan dengan teman sebaya meningkat secara drastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang tua menurun secara drastis. Hasil penelitian Buhrmester dikuatkan oleh temuan Nickerson & Nagle (2005) bahwa pada masa remaja komunikasi dan kepercayaan terhadap orang tua berkurang, dan beralih kepada teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan akan kelekatan (attachment). 95

4 Oleh karena itu guru BK dapat melakukan bimbingan teman sebaya. Nama bimbingan ini adalah bimbingan teman sebaya. Bimbingan teman sebaya merupakan salah satu kegiatan pendukung dalam BK pola 22. Bimbingan dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang lainnya atau sesama teman sebaya. Teman sebaya atau peers adalah anak-anak dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar keluarga. Melalui kelompok teman sebaya anak-anak menerima umpan balik dari teman-teman mereka tentang kemampuan mereka (Santrock, 2004). Laursen (2005) menandaskan bahwa teman sebaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan pada masamasa remaja. Penegasan Laursen dapat dipahami karena pada kenyataannya remaja dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini menghabiskan sebagian besar waktunya bersama dengan teman sebaya mereka (Steinberg, 1993). Memang tidak mudah dalam melatih calon pembimbing teman sebaya. Kesulitan lain yaitu kemungkinan menentukan calon pembimbing teman sebaya yang benar-benar dapat menjalankan tugas sebagai pembimbing teman sebaya. Di sisi lain layanan ini dapat membantu guru BK dalam memenuhi tuntutan memberikan layanan kepada peserta didik yang jumlahnya tidak sedikit. Bimbingan teman sebaya dalam permasalahan ini akan lebih banyak membantu guru BK dalam hubungannnya dengan emosional hubungan dengan orangtua sehingga siswa yang telah diberikan bimbingan tentang emosional hubungan dengan orangtua ini dapat membantu teman yang mengalami masalah emosional hubungan dengan orangtua sehingga aspek ini bisa ditingkatkan 96

5 maka skor konsep diri naik dan skor pilihan karier investigatif, artistik, sosial, konvensional juga akan naik Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini hanya merumuskan masalah adakah hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising dan konvensional dan penelitian bertujuan untuk mengetahui signifikansi konsep diri dengan pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising dan konvensional. Jadi peneliti belum menganalisis data deskripsi subyek urutan anak dikeluarga tabel 4.3. Penelitian Collins (2006), menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara urutan kelahiran anak dengan pilihan karier. Collins (2006), membagi urutan kelahiran menjadi empat yaitu urutan kelahiran anak pertama, anak tengah, anak tunggal dan anak terakhir. Untuk anak urutan kelahiran pertama merupakan individu yang memiliki kontrol dan perfeksionis dan mereka akan lebih memilih operasi bisnis dan kontak area bisnis di mana kepemimpinan keterampilan dihargai. Untuk anak tengah sering memiliki rasa yang berkembang baik dari kemampuan sosial dan interpersonal. Oleh karena itu, karir di lingkungan sosial atau kreatif mungkin paling cocok untuk anak tengah ini. Sedangkan untuk anak urutan kelahiran terakhir atau anak bungsu lebih memilih karir pada bidang di mana kreativitas dinilai bersama dengan spontanitas dan imajinasi. Anak tunggal cenderung tertarik pada karir pencapaian karier tingkat tinggi dan daerah terstruktur yang menghargai sifat-sifat intelektual, tertib, dan praktis. 97

6 Dari data deskriptif subyek penelitian urutan anak di keluarga dilihat dari tabel 4.3, menyatakan bahwa subyek penelitian sebagian besar adalah anak urutan kedua sebanyak 89 siswa (43,2%) atau menurut Collins (2006) anak kedua ini termasuk anak tengah akan tetapi belum peneliti analisis apakah urutan kelahiran anak ini memiliki hubungan yang signifikan dengan pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising dan konvensional. Karenanya peneliti berikutnya dapat melanjutkan penelitian dari data deskripsi subyek yang telah peneliti kumpulkan tetapi belum peneliti analisis yakni hubungan antara urutan anak dikeluarga dengan pilihan karier realistik, investigatif, artistik, sosial, enterprising dan konvensional. 98

dokumen-dokumen yang mirip

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model peer guidance

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Desain Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model peer guidance untuk meningkatkan self efficacy siswa SMP yang disusun melalui Rencana